dokkel

11
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN HUBUNGAN DOKTER-PASIEN BATASAN : Hubungan yang terjadi antara seorang dokter dengan pasiennya karena adanya tanggung jawab dan kewajiban profesi dokter terhadap pasiennya. HUBUNGAN YANG BAIK DAPAT : Menjamin keberhasilan pelayanan kesehatan Obat utama dalam meyelesaikan masalah kesehatan Meningkatkan mutu pelayanan ( quality assurance )

Upload: dyahmeita

Post on 08-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dokter

TRANSCRIPT

Page 1: DOKKEL

HUBUNGAN DOKTER-HUBUNGAN DOKTER-PASIEN PASIEN BATASAN :Hubungan yang terjadi antara seorang dokter dengan pasiennya karena adanya tanggung jawab dan kewajiban profesi dokter terhadap pasiennya.

HUBUNGAN YANG BAIK DAPAT :• Menjamin keberhasilan pelayanan kesehatan• Obat utama dalam meyelesaikan masalah kesehatan• Meningkatkan mutu pelayanan ( quality assurance )• Mengendalikan biaya kesehatan ( cost containment )

Page 2: DOKKEL

KARAKTERISTIK HUBUNGAN DOKTER-KARAKTERISTIK HUBUNGAN DOKTER-PASIENPASIEN(Koh et al, 1988 ; Mc. Whiney, 1981)(Koh et al, 1988 ; Mc. Whiney, 1981)

1. Dasar utama terbentuknya hubungan dokter-pasien adalah karena adanya tanggung jawab dan kewajiban profesi yang dimiliki seorang dokter terhadap pasiennya

2. Ruang lingkup hubungan sangat luas mencakup hampir seluruh aspek kehidupan pasien

3. Peranan dokter sanngat majemuk, yaitu dokter sebagai ahli kesehatan, sebagai konselor, sebagai guru dan teman

4. Hubungan dokter-pasien (lebih-lebih dokter keluarga) berlangsung lama dan mencakup banyak anggota keluarga

Page 3: DOKKEL

SARAN-SARAN AGAR DAPAT MELAKUKAN SARAN-SARAN AGAR DAPAT MELAKUKAN HUBUNGAN DOKTER-PASIEN SEBAIK-BAIKNYAHUBUNGAN DOKTER-PASIEN SEBAIK-BAIKNYA(Mc. Whinney, 1981)(Mc. Whinney, 1981)

1. Untuk mewujudkan tanggung jawab yang tidak mengenal batas waktu dengan melakukan praktek dokter bersama (group practice).

2. Melaksanakan tanggung jawab yang tidak mengenal batas ruang lingkup masalah melalui konsultasi (consultation) dan rujukan (referal) ke sarana kesehatan yang lain

3. Untuk mengatasi inbalance relation dengan hubungan dokter-pasien yang bersifat profesional saling menghormati hak serta kewajiban yang dimiliki oleh dokter dan pasien dipihak yang lain. Jangan melakukan hubungan yang bersifat paternalistik bahkan otoriter.

4. Melakukan kontrak tarapentikYang melanggar dapat dimintakan pertanggung jawab hukum

Page 4: DOKKEL

LANGKAH-LANGKAH TERWUJUDNYA LANGKAH-LANGKAH TERWUJUDNYA HUBUNGAN DOKTER-PASIEN YANG BAIKHUBUNGAN DOKTER-PASIEN YANG BAIK

1. Memahami diri sendri.

2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar personal.

3. Memahami pasien selengkapnya.

4. Melakukan komunikasi antar personal yang baik. Terutama pada kunjungan pertama pasien ke tempat praktek dokter.

5. Membina komunikasi terus-menerus dan berkesinambungan :

◦ Lewat telepon◦ Kunjungan rumah◦ Jangan sampai menimbulkan ketergantungan

Page 5: DOKKEL

PEMAHAMAN DOKTER PADA PASIENPEMAHAMAN DOKTER PADA PASIEN

1. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ KEPRIBADIAN 1. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ KEPRIBADIAN (PERSONALITY) PASIEN DALAM MENGHADAPI (PERSONALITY) PASIEN DALAM MENGHADAPI MASALAH KESEHATAN “ (KOH, 1988). MASALAH KESEHATAN “ (KOH, 1988).

a. Suka menuntut (demanding).

Misalnya, minta dilayani dulu.

b. Tertutup ( onderly controled ).

Enggan mengemukakan pendapat.

c. Emosional ( emotional ).

Suka mendramatisir penyakit yang diderita.

d. Sakit berat ( long suffering).

Datang mirip pasien yang sakit berat

e. Sinis ( cynical )

Rsa khawatir, curiga pada setiap tindakan dokter.

f. Merasa orang penting (self importance ).

g. Menggerutu (grummbler).

Selalu tidak puas.

h. Merasa pintar ( smart ).

i. Menjauhi diri (detached)

Sukar membina kontak pribadi

j. Labil ( mood swing )

k. Bingung ( confused )

Page 6: DOKKEL

2. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ MAKSUD KEDATANGAN PASIEN KE TEMPAT PRAKTEK “(Mc. Winney, 1981 )

a. Membutuhkan pertolongan atas penyakitnya ( limit of tolerance ) yang rasa sakitnya amat sangat.

b. Rasa khawatir yang tak dapat ditahan ( limit of anxiety ).

c. Mengalami masalah kehidupan yang dinggap gangguan kesehatan ( signal behavior ).

d. Keperluan administrasi ( administrative ).e. Pencegahan penyakit ( preventive )

Page 7: DOKKEL

3. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ KEBUTUHAN KESEHATAN PASIEN “ ( KOH, 1998 ).

a. Memberi penjelasan untuk dimengerti ( to be understood ).

b. Menyalurkan perasaan ( to ventilate feeling ).

c. Mengubah situasi ( to change situation ).a + b + c : tidak membutuhkan pertolongan kesehatan

d. Kembali bekerja ( to return to work ).e. Menghilangkan gejala ( simtomatic

relief ).f. Memperoleh pengobatan khusus ( spesific

treatment ).

Page 8: DOKKEL

4. PEMAHAMAN DOKTER PADA “ SIKAP PERILAKU PASIEN DI RUANG PRAKTEK “( KOH, 1988 )

a. Ekspektasi berlebihan.b. Manipulatif.c. Tidak memerlukan pertolongan

kesehatan.d. Beringas dan temperamen.e. Ketergantungan berlebihan.

Page 9: DOKKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN DOKTER- PASIENHUBUNGAN DOKTER- PASIEN(SOMERS DAN SOMER, 1970)(SOMERS DAN SOMER, 1970)

1. Perkembangan Spesialis.2. Penggunaan alat-alat canggih .3. Campur tangan pihak ketiga

contoh : - kebijakan penggunaan obat generik.

- Program Asuransi Kesehatan4. Sikap dan perilaku dokter

Perilaku yang dianjurkan ( KOH, 1988 )a. Mau dan bersedia memahami dan mengenal

diri sendiri.b. Mau dan bersedia memahami :

Kepribadian pasien Maksud kedatangan pasien Kebutuhan dan tuntutan pasien

5. Sikap perilaku pasien6. Keterampilan dan reputasi dokter

Page 10: DOKKEL

PERMASALAHAN DALAM HUBUNGAN PERMASALAHAN DALAM HUBUNGAN DOKTER-PASIENDOKTER-PASIEN

1. KETERGANTUNGAN YANG BERLEBIHANPasien seolah-olah kehilangan kepercayaan diri dan menyerahkan segalanya kepada keputusan dokter.

2. KUNJUNGAN YANG BERLEBIHAN Merepotkan dokter dan pasien sendiri

~ TETAP BERPEGANG PADA :Hubungan dokter-pasien adalah

hubungan profesional ~ INGAT Hak dan Kewajiban dokter,

serta Hak dan Kewajiban pasien

Page 11: DOKKEL

MANFAAT HUBUNGAN DOKTER-PASIENMANFAAT HUBUNGAN DOKTER-PASIEN

1. Koh, 1988Dapat mengenal pasien selengkapnya, sehingga peneta laksanaan masalah kesehatan pasien dapat dilakukan sebaik-baiknya (patient centered medical care)

2. Mc. Whinney, 1981Dapat menjamin pelayanan kedokteran secara berkesinambungan dan terus menerus

3. Resources of medicine yanng dimiliki/ dibutuhkan oleh keluarga dapat diatur pemakaiannya lebih effektif dan effisien.

4. Dapat memperkecil kesalahpahaman