docu-tra c k c o fundamental ekonomi dan sistem...

71
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN: Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomian Tatiek Koerniawati A., SP, MP; Fahriyah, SP, MSi.; dan Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS Lab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian Email : [email protected] 1. DESKRIPSI MODUL 2. KEGIATAN BELAJAR 1: Pengertian Pertanian, Ekonomi Pertanian dan Sistem Agribisnis 2.1. Tujuan kegiatan 1 2.2. Uraian Materi 1 2.3. Tugas kegiatan 1 3. KEGIATAN BELAJAR 2: Choice & Scarsity 3.1. Tujuan kegiatan 2 3.2. Uraian Materi 2 3.3. Tugas kegiatan 2 4. KEGIATAN BELAJAR 3: Sepuluh Prinsip Ekonomi 4.1. Tujuan kegiatan 3 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4: Sistem Perekonomian 5.1. Tujuan kegiatan 4 5.2. Uraian Materi 4 5.3. Tugas kegiatan 4 6. KEGIATAN BELAJAR 5: Mekanisme Sistem Perekonomian 6.1. Tujuan kegiatan 5 6.2. Uraian Materi 5 6.3. Tugas kegiatan 5 7. Rancangan Tugas Modul 1 8. SUPLEMEN MODUL 1: Reinterpretasi Pertanian, Pembangunan Pertanian dan Ilmu Sosial-Ekonomi Pertanian 1. Deskripsi Modul Modul ini diawali dengan mendeskripsikan tentang pengertian pertanian dalam arti sempit dan luas, dilanjutkan dengan pemahaman tentang terminologi ekonomi pertanian dan sistem agribisnis. Disamping itu, diperkenalkan pada konsep pilihan dan kelangkaan sumberdaya (choice and scarcity) yang diimplementasikan pada bidang pertanian, dirangkai dengan pengenalan beberapa prinsip ekonomi sebagai dasar pengambilan keputusan. Pada kegiatan pembelajaran berikutnya akan disampaikan bahan kajian tentang sistem perekonomian dan mekanisme sirkuler dalam sistem perekonomian. Dengan dilengkapi suplemen tentang reinterpretasi pertanian dan pembangunan pertanian, dari berbagai konsep dasar tersebut diharapkan dapat diimplementasikan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan profesi yang nantinya digeluti oleh mahasiswa. 2. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Pertanian, Ekonomi Pertanian dan Sistem Agribisnis 2.1. Tujuan kegiatan pemelajaran 1 Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat: x Mengenal pertanian dalam arti sempit dan luas x Mengetahui definisi dan ruang lingkup ekonomi pertanian x Memahami sistem agribisnis sebagai sistem pertanian modern SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT 1 Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

PENGANTAREKONOMIPERTANIAN:

FundamentalEkonomidanSistemPerekonomianTatiekKoerniawatiA.,SP,MP;Fahriyah,SP,MSi.;danDr.Ir.RiniDwiastuti,MSLab.AgriculrureEconomics,FacultyofAgriculture,BrawijayaUniversityWebsite: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanianEmail : [email protected]

1. DESKRIPSI MODUL

2. KEGIATAN BELAJAR 1:Pengertian Pertanian, EkonomiPertanian dan Sistem Agribisnis

2.1. Tujuan kegiatan 12.2. Uraian Materi 12.3. Tugas kegiatan 1

3. KEGIATAN BELAJAR 2: Choice &Scarsity

3.1. Tujuan kegiatan 23.2. Uraian Materi 23.3. Tugas kegiatan 2

4. KEGIATAN BELAJAR 3: SepuluhPrinsip Ekonomi

4.1. Tujuan kegiatan 34.2. Uraian Materi 34.3. Tugas kegiatan 3

5. KEGIATAN BELAJAR 4: SistemPerekonomian

5.1. Tujuan kegiatan 45.2. Uraian Materi 45.3. Tugas kegiatan 4

6. KEGIATAN BELAJAR 5: MekanismeSistem Perekonomian

6.1. Tujuan kegiatan 56.2. Uraian Materi 56.3. Tugas kegiatan 5

7. Rancangan Tugas Modul 1

8. SUPLEMEN MODUL 1: ReinterpretasiPertanian, Pembangunan Pertanian danIlmu Sosial-Ekonomi Pertanian

1. Deskripsi ModulModul ini diawali dengan mendeskripsikan tentang pengertian pertanian dalam artisempit dan luas, dilanjutkan dengan pemahaman tentang terminologi ekonomi pertaniandan sistem agribisnis. Disamping itu, diperkenalkan pada konsep pilihan dan kelangkaansumberdaya (choice and scarcity) yang diimplementasikan pada bidang pertanian,dirangkai dengan pengenalan beberapa prinsip ekonomi sebagai dasar pengambilankeputusan. Pada kegiatan pembelajaran berikutnya akan disampaikan bahan kajiantentang sistem perekonomian dan mekanisme sirkuler dalam sistem perekonomian.Dengan dilengkapi suplemen tentang reinterpretasi pertanian dan pembangunanpertanian, dari berbagai konsep dasar tersebut diharapkan dapat diimplementasikansebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan profesi yang nantinya digelutioleh mahasiswa.

2. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Pertanian,Ekonomi Pertanian dan Sistem Agribisnis

2.1. Tujuan kegiatan pemelajaran 1

Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat:Mengenal pertanian dalam arti sempit dan luasMengetahui definisi dan ruang lingkup ekonomi pertanianMemahami sistem agribisnis sebagai sistem pertanian modern

SELF-PROPAG

ATING

ENTREPREN

EURIAL EDU

CATION

DEVELO

PMEN

T

1

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 2: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page2of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity2.2. Uraian materi pembelajaran 1Pertanian hingga dewasa ini masih menjadi mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk Indonesiadan negara-negara sedang berkembang di kawasan Asia dan Afrika. Karakteristik pertanian yangspesifik, menjadikannya penuh potensi sekaligus permasalahan. Untuk itu pada bahan kajian pertamaini perlu dipahami gambaran umum pertanian baik sebagai unit produksi maupun sebagai pasar,petani sebagai aktor terpenting sektor pertanian, apa saja masalah-masalah yang mereka hadapiterkait akses terhadap sumberdaya pertanian yang relatif langka, bagaimana mereka berjuang dibawah kondisi ketidakpastian dan resiko alamiah, juga bagaimana para aktor di sektor pertanianberperilaku merespon pasar produk pertanian.

Pertanian dalam Arti Sempit dan Luas Secara umum pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukanmanusia untuk menghasilkan bahan pangan dan serat, bahan baku industri, atau sumber bio energi,serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yangtermasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam(bahasa Inggris: crop cultivation) serta penggemukan hewan ternak (raising), meskipun ruang lingkuppertanian dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produklanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapanikan atau eksploitasi hutan (www.wikipedia.com, diakses Juli 2012 ). Usaha tani (farming) adalah bagian terpenting pertanian yang mencakup sekumpulan kegiatanbudidaya. Petani merupakan sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani. Usahapertanian lazimnya diberi nama khusus sesuai komoditas yang diusahakan (petani bawang merah,petani sayuran, petani padi, dll). Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebutsebagai peternak. Peternakan mencakup budidaya hewan darat kering (khususnya semua vertebratakecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Sedangkan perikanan membudidayakanhewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Kehutanan juga merupakan usahatani dengan budidaya tumbuhan tanaman pohon dan diusahakan pada lahan perhutanan. Darideskripsi di atas, pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkanpemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia.Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan budidaya jenis tanaman tertentu,terutama yang bersifat semusim. Sebagaimana telah dijelaskan, sebagian besar penduduk dunia bermata pencaharian di bidangpertanian dalam arti luas (agrokompleks), namun pertanian hanya menyumbang kurang dari 4% dariPDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektorpertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini memiliki arti penting dalam membentuk berbagairealitas ekonomi dan sosial masyarakat di sejumlah besar wilayah Indonesia. Di berbagai wilayahIndonesia, dapat ditemukan perkebunan-perkebunan peninggalan masa kolonial, yang masih kuatmerepresentasikan bagaimana sektor perkebunan berkembang menjadi salah satu andalanperekonomian di Indonesia. Sejarah membuktikan cukup banyak perkebunan tumbuh menjadiperusahaan pertanian yang besar. Dalam perjalanan sejarah ini berbagai komoditas penting dalamperdagangan internasional mulai diperkenalkan dan dibudidayakan dari generasi ke generasi. Takkurang komoditas teh,kopi, kakao, karet, tebu, tembakau, cengkeh, pala, lada, kapas, kelapa hinggakelapa sawit hingga saat ini berkontribusi pada pendapatan nasional Indonesia. Pada perwajahan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 3: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page3of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

wilayah Indonesia lainnya, dapat dijumpai areal persawahan di mana padi menguning hingga dilereng-lereng gunung, dengan terrasiring berundak-undak dan air irigasi yang gemericik mengalirmengairinya. Indonesia zamrud katulistiwa, demikian negri ini disebut karena kehijauan hutan dankekayaan keragaman hayatinya. Potensi agrokompleks yang mencakup pertanian rakyat berbagaikomoditas (tanaman pangan, hortikultura, tanaman rempah dan aromatik), perkebunan danperusahaan pertanian, kehutanan, sumberdaya kelautan dan perikanan tangkap, budidaya perikanan,peternakan merupakan kekayaan tak ternilai bangsa ini. Pertanian di Indonesia adalah pertanian tropika sebab Indonesia secara astronomis berada pada23,50LU-23,50LS. Wilayah Indonesia dilewati oleh garis ekuator. Selain pengaruh ekuator ada duafaktor alamiah lain yang turut membentuk corak pertanian Indonesia yaitu bentuk negara kepulauanyang dikelilingi lautan dan topografinya yang bergunung-gunung. Posisi geografis Indonesia yang diapitoleh dua lautan besar yaitu lautan Indonesia dan Lautan Pasifik serta dua benua (Australia dan Asia)sangat berpengaruh pada perubahan arah angin. Topografi yang cenderung bergunung-gunungmemungkinkan adanya variasi suhu udara yang berbeda pada daerah tertentu (Mubyarto, 1982). Sebagai daerah kepulauan tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi. Di daerah yangbercurah hujan tinggi, terdapat hutan hujan tropis yang sangat lebat. Di kawasan Asia Tenggara,Indonesia mempunyai areal hutan terluas. Perkembangan jenis tanaman dan ternak juga dipengaruhioleh curah hujan dan kesuburan tanah serta dua faktor determinan lain yaitu kelembaban dan suhuudara. Daerah-daerah Sumatera, Kalimantan dan Papua termasuk daerah basah (super humid) yangditandai oleh adanya rawa-rawa, hutan lebat serta hanya memiliki sedikit sekali hijauan pakan ternak.Hutan menambah kelembaban dan merendah suhu. Kelembaban yang tinggi dan suhu yang rendahmemberikan peluang sangat besar bagi perkembangan penyakit hewan ternak besar seperti scabies,fasciola hepatica, botulisme, penyakit mulut dan kuku, dsb. Hal ini menyebabkan rendahnya populasiternak di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Sedangkan pada daerah dengan curah hujan sedang danrendah, ditandai oleh adanya hutan yang tidak lebat dan padang sabana. Indonesia bagian timurmerupakan daerah sabana yang memiliki sediaan hijauan pakan ternak lebih dari cukup, sehinggacocok untuk kehidupan ternak besar. Meski demikian suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendahmemudahkan menularnya penyakit anthrax,surra dan scabies(Mubyarto, 1982). Pulau Jawa yang tidak dilewati langsung oleh garis katulistiwa memiliki dua musim yang sangatberbeda tiap tahunnya, yaitu musim penghujan pada bulan November hingga April dan musimkemarau pada bulan Mei hingga Oktober. Pola musim ini membentuk ciri dan sifat pertanian di Jawa.Pada permulaan musim penghujan umumnya petani di pulau Jawa mulai menanam padi, sehinggasekitar bulan April hingga Juni petani mengalami panen raya komoditas padi. Hal ini menyebabkanterjadinya kelebihan pasokan sehingga harga gabah pada periode April-Juni mencapai titik yangterendah. Apakah pola musiman ini masih bertahan hingga sekarang? Jawaban atas pertanyaan inimerupakan isu terbesar abad 21 yang memiliki dampak multidimensional termasuk pada sektorpertanian. Isu tersebut adalah perubahan iklim global. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasuk wilayah yangsangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air laut dansuhu udara, serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakanbeberapa dampak serius perubahan iklim yang dihadapi Indonesia. Tim Sintesis Kebijakan Balai BesarPenelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (2008) menyatakan bahwa perubahaniklim akan menyebabkan:

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 4: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page4of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

1. Seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara dengan laju yang lebih rendahdibandingkan wilayah subtropis

2. Wilayah Selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akanmengalami peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan berubahnyaawal dan panjang musim hujan. Di wilayah Indonesia bagian Selatan, musim hujan yang makinpendek akan menyulitkan upaya peningkatan indeks pertanaman (IP) apabila tidak tersediavarietas padi yang berumur lebih pendek dan tanpa rehabilitasi jaringan irigasi. Meningkatnyahujan pada musim hujan menyebabkan tingginya frekuensi kejadian banjir, sedangkanmenurunnya hujan pada musim kemarau akan meningkatkan resiko kekeringan. Sebaliknya padawilayah Indonesia bagian Utara, meningkatnya hujan pada musim hujan akan meningkatkanpeluang IP, namun kondisi lahan tidak sebaik di Jawa. Trend perubahan ini tentu sangat besardampaknya pada sektor pertanian.

Ilustrasi di atas setidaknya dapat memberikan gambaran bahwa situasi dan kondisi agrokompleks diIndonesia telah mengalami perubahan besar sebagai akibat dari perubahan iklim global. Kondisi inimenempatkan posisi agrokompleks dalam resiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi. Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai aspek secara bersamaan dengan alasanefisiensi dan peningkatan keuntungan. Dengan demikian semua usaha pertanian pada dasarnyamerupakan kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akanpengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusiproduk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandangsemua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka iamelakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara inidikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandangdemikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanianintensif, keduanya sering kali disamakan (www.wikipedia.com, diakses Juli 2012 ). Pertimbangan kelestarian lingkungan menempatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alamsebagai bagian dalam usaha pertanian.Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannyaadalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal jugadengan variasinya seperti pertanian organik,permakultur, dsb memasukkan aspek kelestarian dayadukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitunganefisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendahdaripada pertanian industrial. Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub"ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif(pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan berbentukpertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya untuk memenuhikebutuhan sendiri atau komunitasnya.Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalumelibatkan produk dalam volume besar dan proses produksi beresiko relatif tinggi. Dua ciri khas inimuncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya danmemerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapabentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri initetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap memiliki ciri tersebut (www.wikipedia.com,diakses Juli 2012 ).

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 5: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page5of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Deskripsi ilustratif di atas kiranya dapat membangun gambaran tentang pertanian, namundemikian ada konsep kunci yang perlu diingat sebelum mempelajari bahan kajian berikutnya yaknibahwa pertanian merupakan unit produksi biologis primer. Sebagai unit produksi, pertanian memilikidua terminologi yaitu:1. Terminologi teknis di mana proses produksi pertanian dipandang sebagai transformasi input

pertanian menjadi output2. Terminologi ekonomis di mana proses produksi pertanian dipandang sebagai upaya peningkatan

value added (nilai tambah produk)

Definisi dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang ilmu sosial, didedikasikan untuk mempelajari perilakumanusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang tak terbatas, dengan mengoptimalkanalternatif penggunaan sumberdaya yang langka. Kontradiksi antara kelangkaan sumberdaya danketidakterbatasan kebutuhan mengharuskan manusia sebagai Homo Economicus senantiasa bertindakdalam konteks optimalitas pilihan. Definisi ilmu ekonomi dapat dikembangkan dari tiga konsep kuncisebagai berikut:1. kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas (unlimited human’s needs and wants)2. sumberdaya ekonomi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia relatif

langka (scarcity resources)3. kedua kondisi tersebut mendorong manusia untuk senantiasa mengoptimalkan pilihan (choice)

alternatif penggunaan sumberdaya agar dapat memberikan kepuasan konsumsi atau keuntunganmaksimal

Dengan demikian ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalammengoptimalkan pengambilan keputusan atas alternatif pilihan terbaik pemanfaatan sumberdayauntuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Konsumen, berupaya mengoptimalkan pilihankonsumsinya agar dapat memaksimalkan kepuasan (utilitas) dengan anggaran belanja yang terbatas.Sementara itu produsen, akan berusaha memilih alternatif terbaik penggunaan sumberdaya produktifyang mereka miliki untuk memaksimalkan profit atau keuntungan. Ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua cabang utama yaitu mikroekonomi dan makroekonomi.Mikroekonomi mengkaji perilaku unit ekonomi individual. Unit-unit ini mencakup konsumen, pekerjaatau buruh, para penanam modal, pemilik lahan,perusahaan atau unit bisnis, dan setiap individu atauentitas yang memainkan peranan dalam kinerja perekonomian. Mikroekonomi menjelaskan cara danalasan unit-unit ekonomi ini mengambil keputusan pembelian dan bagaimana pilihan-pilihan merekadipengaruhi oleh harga dan pendapatan yang senantiasa berubah. Mikroekonomi juga menjelaskanbagaiman perusahaan memutuskan berapa orang pekerja yang akan dipekerjakan dan dalam jangkawaktu berapa lama, bagaimana pekerja-pekerja tersebut memutuskan di mana akan bekerja dan padatingkat upah berapa serta berapa jam kerja yang dialokasikan. Bidang kajian mikroekonomi lain yangtak kalah penting adalah tentang bagaimana unit-unit ekonomi berinteraksi satu sama lain untukmembentuk unit-unit yang lebih besar yaitu pasar dan industri (Pindyck dan Rubinfeld, 2001).Sebaliknya makroekonomi, mengkaji perekonomian berdasarkan unit analisis agregat, seperti tingkatdan laju pertumbuhan produksi nasional, suku bunga, pengangguran dan inflasi.Dalam mengembangkan bahan kajiannya, ekonomi sangat menggantungkan diri pada pemakaian teori

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 6: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page6of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

yang merupakan simplifikasi dari realitas. Dengan cara ini ekonomi dapat menjelaskan bagaimana unit-unit ekonomi berperilaku. Representasi realitas ekonomi lazimnya diformulasikan dalam bentuk modelgrafis dan matematis yang pada prinsipnya berfungsi sebagai alat bantu analitis untuk menjelaskanteori dan meramalkan pola perilaku unit analisis.

Ekonomi Pertanian sebagai Disiplin Ilmu Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya.Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruangdan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia,dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian. Ilmu ekonomi pertanian bersumber pada dua jeniscabang ilmu: Ilmu Pertanian dan Ilmu Ekonomi. Dengan kata lain ekonomi pertanian merupakanaplikasi prinsip-prinsip ilmu ekonomi di bidang pertanian. Konsekuensi dari batasan ini menyebabkanbahan kajian dari ekonomi pertanian sangat luas sebab definisi di atas sekaligus merepresentasikanmuatan ekonomi, sosial serta isu-isu kebijakan dan lingkungan hidup yang sebagaimana diketahuisangat lekat dengan masalah-masalah ekonomi pertanian. Persepsi bahwa ekonomi pertanian semata-mata mencakup praktek-praktek produksi pertanian dan peternakan tidak dapat dibenarkan sebabruang lingkup ekonomi pertanian juga menyentuh aktivitas perekonomian yang jauh lebih luas,khususnya yang berkaitan dengan industri bahan pangan, serat dan bio energi. Selanjutnya karenaekonomi pertanian dapat dipandang sekaligus sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian dan ilmu ekonomi,maka ekonomi pertanian haruslah mencakup analisis ekonomi dari proses teknis produksi sertahubungan-hubungan sosial dalam produksi pertanian. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa ekonomi pertanian perlu dipelajari sebagai salah satucabang ilmu kemasyarakatan yang berperan penting mengkaji persoalan-persoalan yang timbul dibidang pertanian, pembangunan pertanian dan pembangungan ekonomi Indonesia pada umumnya.

Sistem Agribisnis: Pendekatan Pembangunan Pertanian Modern Urutan transformasi perekonomian di dunia lazimnya dimulai dengan kegiatan sektor primeryaitu pertanian dan pertambangan dengan produk utama barang primer atau intermedier, danselanjutnya berkembang ke arah kegiatan agroindustri untuk mengolah hasil pertanian yang ditujukanagar dapat memperpanjang masa simpan komoditas pertanian, khususnya untuk keperluan ekspor. Hasil yang dicapai dari kegiatan agroindustri pada level makro akan membentuk tabunganmasyarakat dan devisa negara yang cukup besar untuk membiayai langkah selanjutnya menujumasyarakat industri. Urutan ini diikuti secara konsisten oleh banyak negara di dunia seperti Malaysia,Singapura dan China. Malaysia yang mula-mula mengandalkan perkebunan karetnya sebagai penghasildevisa telah mengembangkan agroindustri dari komoditas karet pada akhirnya mampu mengeksporkaret dalam bentuk barang jadi, dan kemudian mendiversifikasikan karet dengan kelapa sawit yangmempunyai potensi lebih besar untuk dikembangkan dalam kegiatan agroindustri. Thailand telahberhasil mengembangkan berbagai komoditas pertanian sekaligus membangun agroindustri melaluijasa penelitian yang tangguh. Pengembangan agroindustri memang memerlukan kegigihan apalagi dunia pertanian dicirikanoleh kondisi petani yang kurang berpendidikan dan memiliki keterampilan serta pemilikan lahan yangterbatas. Bagaimana dengan Indonesia, mengapa sektor pertanian Indonesia belum mampu menjawabberbagai tantangan sebagaimana negara-negara tetangga sebagaimana dicontohkan di atas? Sebagaicontoh kasus, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir beragam kopi spesialti, namun hingga saat ini

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 7: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page7of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Perkebunan Negara (PTP Nusantara) masih mengekspor kopi dalam bentuk kopi ose (biji kopi).Bandingkan dengan kafe terkenal bertaraf internasional Starbuck yang memiliki aneka menu minumanberbasis kopi yang harga per cangkirnya dapat mencapai Rp1.500.000,- Starbuck mengimpor biji kopispesialti dari seluruh penjuru dunia dan mampu meraup untung besar dari proses peningkatan nilaitambah kopi. Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry. Terminologi agroindustri dapatdiartikan sebagai suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atausuatu industri yang menghasilkan produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usahapertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasilpertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatantersebut. Dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yangmemproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida danlain-lain) dan industri jasa sektor pertanian. Apabila dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yangmemproses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil pertanian (bahan makanan, kayu dan serat)menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasilproduksi industri yang digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesinpertanian dan lain-lain. Dari batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas yangmeliputi industri hulu sektor pertanian sampai dengan industri hilir. Industri hulu adalah industri yangmemproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalamproses budidaya pertanian. Sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanianmenjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industri pascapanen danpengolahan hasil pertanian. Dalam kerangka pembangunan pertanian, agroindustri merupakan penggerak utamaperkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian merupakansektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan agroindustri akan semakin besar.Dengan kata lain, dalam upaya mewujudkan sektor pertanian yang tangguh, maju dan efisien sehinggamampu menjadi leading sector dalam pembangunan nasional, pengembangan agroindustri menujuagroindustri yang tangguh, maju serta efisien tak dapat ditunda lagi. Strategi pengembanganagroindustri yang dapat ditempuh harus disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahanagroindustri yang bersangkutan. Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembanganagroindustri adalah: (a) sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga diperlukanteknologi pengemasan dan transportasi yang mampu mengatasi masalah tersebut; (b) sebagian besarproduk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspekkontinuitas produksi agroindustri menjadi tidak terjamin; (c) kualitas produk pertanian danagroindustri yang dihasilkan pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalampersaingan pasar baik didalam negeri maupun di pasar internasional; dan (d) sebagian besar industriberskala kecil dengan teknologi yang rendah.Bagaimana keterkaitan antar sub sistem agribisnis membentuk sistem bisnis pertanian yang kompleksdiilustrasikan pada gambar berikut ini:

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 8: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page8of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Gambar 1. Keterkaitan antar Sub Sistem Agribisnis dalam Sistem Bisnis Pertanian

Secara konseptual sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas mulai dari pengadaandan penyaluran sarana produksi sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan olehusahatani dan nelayan serta agroindustri yang saling terkait satu sama lainnya. Dengan demikiansistem agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yaitu:a. sub sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi,teknologi dan pengembangan sumberdaya

manusiab. sub sistem budidaya atau usahatanic. sub sistem pengolahan hasil pertanian atau agroindustrid. sub sistem pemasaran hasil pertanianDengan kata lain sistem agribisnis (agroindustri) merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yangterdiri dari subsistem agribisnis hulu (up stream agribusiness), subsistem usahatani (on-farm agribusiness),subsistem agribisnis pengolahan (down stream agribusiness), subsistem pemasaran dan subsistempenunjang termasuk sarana, prasarana, jasa dan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan agribisnis Dari uraian di atas diketahui, latar belakang perlunya pembangunan pertanian berwawasan agribisnismelekat pada makna agroindustri itu sendiri yaitu upaya memberikan perspektif industri pada sektorpertanian. Dasar suatu industri adalah rancang bangun dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan nilaitambah setinggi mungkin. Dengan rancang bangun dan penerapan teknologi secara tepat, baik masukan,proses, maupun pengendalian kualitasnya, akan diperoleh produk yang tepat seperti yang dikehendaki dalamjenis, jumlah, kualitas dan waktu. Sejak awal, produk semacam ini tentu telah diterjemahkan sebagaipermintaan pasar atau konsumen. Bahkan dengan menggabungkan teknologi industri dan teknik pemasaranterbuka peluang untuk menciptakan produk yang tidak saja memenuhi permintaan pasar yang ada namunmampu menciptakan pasar atau permintaan baru yang lebih inovatif. Selanjutnya adaptasi teknologi yang berkembang dari pengalaman memproduksi dan memantau selerakonsumen akan semakin mempertinggi fleksibilitas produk industri di mana produk yang dihasilkan menjaditerspesialisasi dan tidak memerlukan metode produksi massal. Dalam proses itulah industri memperoleh nilai

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 9: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page9of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

tambah. Semakin tepat produk memenuhi selera dan keinginan konsumen, akan makin tinggi nilaitambahnya. Oleh karena itu produktivitas industri jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitaspertanian. Pengembangan agro industri pada dasarnya diharapkan selain memacu pertumbuhan tingkat ekonomisekaligus diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan petani. Dengan demikian makaupaya menumbuhkan agroindustri yang dikembangkan di pedesaan perlu direkayasa dengan prinsip dasarsebagai berikut:1. memacu keunggulan kompetitif produk/komoditi serta komparatif wilayah2. memacu peningkatan kemampuan SDM dan menumbuhkan agroindustri yang sesuai dan mampu

dilakukan di wilayah yang dikembangkan3. memperluas wilayah sentra-sentra agribisnis komoditas unggulan yang nantinya akan berfungsi sebagai

penyandang bahan yang berkelanjutan4. memacu pertumbuhan agribisnis wilayah dengan menghadirkan subsistem-subsistem agribisnis

mengadakan berbagai sarana pendukung bagi berkembangnya industri pedesaan

2.3. Tugas kegiatan belajar 11. Apa yang dipelajari oleh ilmu ekonomi pertanian? Jelaskan karakter pertanian Indonesia

berciri tropik!2. Berikan penjelasan bagaimana hubungan ilmu ekonomi pertanian dengan cabang ilmu lain

dalam menganalisa masalah-masalah pertanian dan pembangunan pertanian di Indonesia.Berikan contoh kasus riil yang relevan. Anda dapat mengutip kasus tersebut dari media ataumengunduh dari berita-berita online!

3. Mengapa pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis dianggap paling tepat untukIndonesia dewasa ini?

3. Kegiatan Belajar 2: Konsep Pilihan dan Kelangkaan(Choice and Scarcity)

3.1. Tujuan kegiatan pembelajaran 2Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:

Memahami konsep kelangkaan sumberdaya relatif dalam ekonomi pertanianMengidentifikasi pentingnya pengambilkan keputusan dalam produksi pertanianMenumbuhkembangkan kesadaran tentang pentingnya kompetensi pengambilan keputusan dalamprofesi ekonomi pertanian/agribisnis

3.2. Uraian materi pembelajaran Makna terminologis ilmu ekonomi yang utama berkaitan dengan masalah pilihan (choice). Konsumenmisalnya harus menetapkan pilihan atas beberapa jenis barang yang ingin dikonsumsinya. Konsumensenantiasa berupaya memaksimalkan kepuasan dengan keterbatasan sumberdaya finansial yang merekamiliki. Kita semua, terlepas dari siapa dan apa peran kita harus mengambil keputusan mengalokasikan waktuyang kita miliki untuk bekerja atau tidak. Kita juga harus mengambil keputusan apakah akan membelanjakanuang kita atau menabung saja. Produsen di sisi lain juga harus mengambil keputusan dalam aktivitasproduksinya. Tujuan produsen adalah memaksimalkan profit dengan keterbatasan modal usaha yang mereka

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 10: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page10of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

punyai pada tingkat harga jual produk mereka di pasar.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa baik konsumen maupun produsen selalu mempertimbangkanmanfaat (benefit) dan ketersediaan sumberdaya dalam proses pengambilan keputusan atas tindakan yangbermotif ekonomi. Ada dua alasan yang melatarbelakangi perilaku ini yaitu:1. Kelangkaan Sumberdaya(scarcity) Konsep kelangkaan merujuk pada terbatasnya kuantitas ketersediaan sumberdaya dibandingkan dengan

kebutuhan relatif masyarakat. Kelangkaan merupakan konsep yang relatif. Negara yang memilikipendapatan per kapita tinggi pun harus menghadapi masalah kelangkaan sumberdaya sebagaimanahalnya negara-negara miskin. Perbedaannya terletak pada seberapa besar kelangkaan sumberdaya yangmereka hadapi dan kemampuan untuk mengatasi problematika yang timbul akibat kelangkaantersebut.Penanganan yang tepat atas kelangkaan sumberdaya relatif ini kemudian melahirkan konsepspesialisasi. Melalui pemilikan sumberdaya yang spesifik, dapat diproduksi output unggulan yangrelevan, yang selanjutnya dapat saling dipertukarkan dalam perekonomian pasar.

2. Proses pengambilan keputusan atas beberapa alternatif pilihan Kelangkaan sumberdaya memaksa konsumen dan produsen untuk menetapkan pilihan. Penetapan

pilihan mengandung dimensi waktu. Pilihan konsumen yang ditetapkan hari ini akan berdampak padakehidupan mereka di masa mendatang. Demikian pula bagi pengusaha. Keputusan yang merekatetapkan saat ini akan sangat mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang.

Selain itu proses pengambilan keputusan juga erat kaitannya dengan biaya peluang (opportunity cost).Biaya peluang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi misalnya adalah sama dengan nilaipendapatan yang seharusnya diperoleh bila seseorang memilih bekerja dan tidak melanjutkanpendidikannya. Biaya peluang seorang konsumen yang membeli stereo set seharga satu juta rupiah samadengan suku bunga yang ia terima dari bank seandainya ia mendepositokan uang tersebut. Di luar waktu,kelangkaan sumberdaya dan biaya peluang, adakalanya proses pengambilan keputusan juga dibatasi olehpertimbangan-pertimbangan non ekonomi misalnya aspek politik, hukum dan moralitas serta etika. Dari uraian materi pembelajaran di atas dapat digarisbawahi bahwa choice and scarcity merupakandasar bagi keputusan alokasi sumberdaya ekonomi. Dengan mempertimbangkan sumberdaya ekonomi yangrelatif langka ketersediaannya, dalam setiap perekonomian masyarakat harus mengorganisasikansumberdaya yang mereka miliki berdasarkan tiga kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:a. What to produce : barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnyab. How to produce: bagaimana memproduksi barang dan jasa yang diperlukan. Keputusan ini

berkaitan erat dengan metode atau teknologi produksi yang akan digunakan.c. Who gets the output: kriteria pengambilan keputusan ekonomi berkenaan dengan sistem distribusi

yang adil di antara anggota masyarakat

3.3. Tugas kegiatan belajar 21. Jelaskan konsep kelangkaan sumberdaya dalam ekonomi dan berikan contoh nyata bagaimana

kelangkaan mendorong manusia untuk melakukan pilihan-pilihan.

2. Pengambilan keputusan alokasi sumberdaya ekonomi adakalanya dilakukan berdasarkanpertimbangan ekonomi dan non ekonomi, jelaskan dan berikan contoh!

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 11: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page11of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

4. Kegiatan Belajar 3: Sepuluh Prinsip Ekonomi

4.1. Tujuan kegiatan pembelajaran 3:Setelah melengkapi dari referensi lain, Saudara diharapkan dapat:

1. Mengenal beberapa prinsip dasar ekonomi2. Menemukenali cara berpikir seorang ekonom3. Membiasakan melihat fenomena sektor pertanian melalui cara pandang ekonomi

4.2. Uraian materi kegiatan belajar 3. Ilmu ekonomi pertanian merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam rangkamemenuhi kebutuhannya yang terkait dengan dengan produksi, pemasaran dan konsumsi hasil-hasilpertanian. Oleh karena itu, ekonomi pertanian dapat digolongkan kedalam ilmu-ilmukemasyarakatan (social sciences) karena mempelajari perilaku serta hubungan-hubungan antarmanusia. Perilaku manusia yang dipelajari tidak hanya terkait dengan perilaku individu petani dalamkehidupan pertaniannya (perilaku secara sempit) tetapi juga mencakup seluruh kegiatan yangberhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan produksi, pemasaran dankonsumsi produk pertanian. Hal ini berarti kelembagaan pertanian, perdagangan internasional hasilpertanian dan kebijakan pertanian termasuk bidang-bidang yang akan dibahas dalam ilmu ekonomipertanian. Dalam mempelajari ilmu ekonomi pertanian, mahasiswa diperkenalkan dengan sepuluh prinsipekonomi yang menjadi landasan perilaku bagi pelaku-pelaku ekonomi. Dengan emikian, materipembelajaran pada bagian ini meliputi sepuluh prinsip ekonomi dan pola pikir seorang ekonom.Pemahaman dari setiap prinsip yang diimplementasikan pada sektor pertanian yang dikombinasikandengan pola pikir seperti seorang ekonom, diharapkan dapat membekali mahasiswa dapatmenirukan pengambilan keputusan dengan tepat.

Prinsip-PrinsipEkonomidanImplementasinyapadaPertanian Sebagaimana dijelaskan dalam kegiatan belajar sebelumnya, bahwa ilmu ekonomi pertanian

merupakan ilmu ekonomi yang difokuskan pada bidang pertanian maka prinsip-prinsip ekonomiumum juga diterapkan dalam bahasan ekonomi pertanian. Ilmu ekonomi umum mempelajaritentang pengelolaan dan pengalokasian sumberdaya yang langka (scarcity) dalam memenuhikebutuhan yang tidak terbatas maka ilmu ekonomi pertanian juga mempelajari bagaimanamasyarakat mengelola dan mengalokasikan sumberdaya yang langka. Kelangkaan sumberdaya(scarcity of resources) dan tidak terbatasnya kebutuhan masyarakat menyebabkan munculnyamasalah-masalah dalam pilihan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, seorang ekonom perlumempelajari bagaimana masyarakat membuat keputusan. Secara teoritis terdapat sepuluh prinsip dalam kegiatan ekonomi, yang lebih lanjutdikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu :

4. Bagaimana masyarakat mengambil keputusan?5. Bagaimana masyarakat berinteraksi satu sama lain?6. Bagaimana suatu perekonomian bekerja?

Dari berbagai kategori tersebut terdiri atas beberapa prinsip ekonomi yang relevan sebagaimanadisajikan secara detail pada tampilan Gambar 2 sebagai berikut:

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 12: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page12of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

1

2

3

4

Prinsip trade off

Biaya adalah apa yang Andakorbankan untukmemperoleh sesuatu

Prinsip perubahan marjinal:penyesuaian kecil secara bertahapdalam pelaksanaan suatu rencanatindakan

Manusia sebagai HomoEconomicus bereaksi terhadapinsentif

5

6

7

Perdaganganmenguntungkan semuapihak

Pasar adalahorganisasikegiatan ekonomiyang paling efektifdan efisien

Pemerintah dapatmemperbaikikegagalanmekanisme pasar

8

9

10

Standar hidup masyarakattergantung padakemampuannya memproduksibarang dan jasa

Inflasi (kenaikan tingkatharga dalam suatuperekonomian) terjadi bilaPemerintah mencetak terlalubanyak uang

Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antarainflasi dan pengangguran

Gambar 2. Sepuluh Prinsip Ekonomi

Bagaimana Masyarakat Mengambil Keputusan?Pengambilan keputusan yang dilakukan masyarakat dapat didasarkan pada: (a) kondisi trade off, (b)biaya kesempatan (opportunity cost), (c) pertimbangan ekonomi unit marjinal (tambahan), dan (d)insentif yang dapat diterima. Secara rinci deskripsi dan contoh yang dihadapi masyarakat dalampengambilan keputusan akan diuraikan satu per satu.

1. Masyarakat Menghadapi Trade-offMasyarakat, baik sebagai individu atau pengambil keputusan untuk kepentingan umum,memungkinkan menghadapi pilihan keputusan yang bersifat trade-off. Dengan kata lain, pengambilkeputusan dihadapkan pada dua pilihan yang mempunyai manfaat yang setara dengan salingberlawanan (trade-off). Sebagai contoh, mahasiswa sebagai individu harus dapat memutuskanbagaimana mengalokasikan sumberdaya waktunya, apakah dia akan menghabiskan seluruhwaktunya untuk belajar matematika ekonomi atau pengantar ilmu ekonomi pertanian ataumembaginya untuk mempelajari kedua hal tersebut secara bersama-sama. Untuk setiap jam yangdigunakan untuk belajar matematika ekonomi maka mahasiswa tersebut telah mengorbankan jambelajar pengantar ekonomi pertanian. Selain itu, untuk setiap jam yang dihabiskan untuk belajar

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 13: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page13of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

berarti mahasiswa tersebut telah mengorbankan waktunya untuk tidur, menonton TV, berolahragaatau bekerja untuk mendapatkan penghasilan.

Contoh lain, trade-off yang dihadapi oleh masyarakat antara lain adalah lingkungan bersih dantingkat pendapatan yang tinggi. Dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih, pemerintahmenerapkan aturan bagi perusahaan untuk mengurangi tingkat polusi sehingga perusahaan harusmengeluarkan biaya tambahan untuk memproduksi barang atau jasa. Tingginya biaya produksimenyebabkan perusahaan harus rela untuk memperoleh keuntungan yang lebih sedikit, mengurangiupah karyawannya, menaikkan harga produknya atau kombinasi dari ketiga hal tersebut. Dengankata lain, peraturan pemerintah tentang penanganan polusi di satu sisi akan membawa manfaatberupa lingkungan yang bersih namun di sisi lain akan menyebabkan keuntungan perusahaanmenjadi berkurang. Disamping itu, trade-off yang dihadapi oleh pemerintah misalnya adalah dua pilihan yang samaberat antara perluasan perkebunan kelapa sawit dengan mempertahankan hutan primer. Perluasanareal perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan pendapatan masyarakat (pendapatan nasional)dan memperluas kesempatan kerja; namun bila lahan areal perkebunan merupakan hasil konversilahan hutan produksi yang nantinya dapat menurunkan kualitas lingkungan. Pada kondisi tersebut,pemerintah harus mengambil keputusan yang dirasa kedua pilihan mempunyai manfaat yangseimbang dan saling berlawanan.

2. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya merupakan pengorbanan yang harus diserahkan untuk memperoleh sesuatu, oleh karenaindividu atau institusi dalam kegiatan pengambilan keputusan harus membandingkan biaya danmanfaat dari setiap pilihan. Dalam banyak kasus, perhitungan biaya suatu pilihan atau alternatifkegiatan sangat sulit ditetapkan karena keseluruhan biaya langsung dan tak langsung tidak selaludibayarkan dengan jelas. Sehingga, kemudian berkembang prinsip biaya kesempatan (opportunitycost); yaitu segala sesuatu yang harus dikorbankan ketika seseorang membuat suatu pilihan. Sebagai contoh: keputusan seorang siswa untuk melanjutkan kuliah. Keputusan ini dibuatdengan mempertimbangkan manfaat dari kuliah yakni memperoleh pengetahuan dan kesempatanuntuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dengan biaya (pengorbanannya). Untuk menghitungpengorbanan pilihan kuliah biasanya adalah dengan menjumlahkan semua biaya yang harusdikeluarkan untuk membayar SPP, membeli buku, membayar sewa kamar dan uang makan selamakuliah. Namun perhitungan biaya ini masih belum menghitung waktu yang digunakan untuk kuliahyang sebenarnya dapat digunakan untuk bekerja dan menghasilkan uang. Hal ini dikarenakanbiasanya orang hanya menghitung biaya dengan sejumlah uang yang dikeluarkan tanpamemperhatikan kesempatan untuk menghasilkan uang. Dalam hal ini, Opportunity cost dari memilihkuliah adalah pendapatan yang bisa diterima jika siswa tersebut bekerja. Adapun contoh lain adalah dasar pertimbangan biaya kesempatan dalam rangka pengambilankeputusan penetapan pilihan komoditas yang akan ditanam; misalnya antara alternatif menanamnilam atau tetap mempertahankan komoditas jagung. Pada saat petani memutuskan untukmenanam daun nilam, mempertimbangkan peluang memperoleh keuntungan dari bahan bakuindustri penyulingan minyak atsiri nilam (Patchoulli oil) tersebut. Disamping petanimemperhitungkan biaya produksi dalam melaksanakan biaya budidaya tanaman nilam, juga akanmempertimbangkan pendapatan yang dapat diperoleh petani bila tetap mempertahankan menanamjagung. Peluang pendapatan usahatani jagung yang hilang karena petani memutuskan menanamnilam tersebut dikategorikan sebagai biaya kesempatan atau opportunity cost.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 14: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page14of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

3. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada prinsip ekonomi marjinal Para ekonom menggunakan istilah prinsip marginal untuk membantu pengambilan keputusan.Prinsip ini didasarka penalaran rasional yang menyatakan bahwa pembuat keputusan hanya akanmengambil tindakan jika dan hanya jika manfaat marjinal dari keputusan tersebut lebih besardaripada biaya marjinalnya. Dalam banyak situasi, masyarakat akan membuat keputusanberdasarkan prinsip ekonomi marjinal adalah paling relevan (Mankiw, 2000). Prinsip ekonomimarjinal menyatakan bahwa pembuat keputusan yang rasional jika bertindak dengan pertimbangantambahan keuntungan (keuntungan marginal) dari alternatif pilihan lebih besar dari tambahanbiayanya (biaya marginal). Prinsip ekonomi marjinal dapat diimplementasikan oleh petani saatmengambil keputusan untuk mengadopsi suatu inovasi tertentu; baik varietas ataupun metodebudidaya. Misalkan ketika seorang petani membuat pilihan untuk menggunakan benih varietas baru,maka dia tidak bisa hanya membandingkan manfaat penggunaan benih baru dengan hanyamembandingkan produksi benih baru dengan produksi benih lama karena untuk menggunakanbenih varietas baru, petani juga membayar harga benih lebih mahal dan membutuhkan perawatantambahan dalam usahataninya. Untuk membuat keputusan ini, petani harus mengetahui tambahankeuntungan yang didapat dari penggunaan benih varietas baru (produksi yang lebih bayak dan atauharga yang lebih tinggi) dan tambahan biaya yang harus dibayar (biaya benih baru dan biayaperawatan tanaman). Dengan membandingkan keuntungan marginal dan biaya marginal, petanidapat memutuskan apakah penggunaan benih varietas baru layak untuk diterapkan atau tidak.Dalam kasus ini, petani akan beralih pada penggunaan benih varietas baru jika keuntunganmarginalnya lebih besar dari biaya marginalnya. Contoh kasus lain adalah penerapan teknik budidaya padi dengan metode SRI (System of RiceIntensification)l yakni salah satu teknik budidaya yang direkomendasikan oleh pakar sustainableagriculture karena karakteristik metode yang diterapkan mampu menghemat penggunaan air irigasidan penggunaan kuantitas benih, serta dapat meningkatkan produktivitas. Namun, metode SRImutlak membutuhkan tambahan penggunaan tenaga kerja pada proses penanaman dan pengaturanair, mengingat prinsip SRI diantaranya adalah bibit tunggal umur muda dan pengaturan air sesuaidengan fase vegetatif dan generatif. Seorang petani yang rasional akan mempertimbangkantambahan keuntungan melalui peningkatan produktivitas atau kenaikan harga; sertamempertimbangankan tambahan biaya yang muncul sebagai konsekwensi dari penerapam metodeSRI. Dengan kata lain, petani yang rasional akan menerapkan metode SRI bila tambahan keuntungan(manfaat marjinal) yang akan diperoleh lebih besar daripada tambahan biaya (biaya marginal)nya.

4. Masyarakat tanggap terhadap insentif. Pengambilan keputusan bisa didasarkan pada insentif, yakni masyarakat mengambil keputusanatas hasil respon (tanggapan) dari adanya insentif. Intensif dalam bidang pertanian, bisa dalambentuk perubahan harga, subsidi input, fasilitas jaminan pemasaran. Ketika harga apel meningkat, konsumen akan lebih memilih untuk membeli buah yang lain,karena biaya membeli apel menjadi lebih tinggi. Namun dari sisi produsen, yakni petani, akan lebihmemilih untuk merawat apelnya lebih intensif agar dapat memanen apel yang lebih banyak karenapenerimaan dari menjual apel menjadi lebih tinggi. Dalam hal ini, harga telah menjadi insentif bagipara produsen dan konsumen untuk merubah perilaku kegiatan jual beli di pasar.Pimpinan pemerintah daerah membuat kebijakan memberikan insentif kepada petani untukmenjaga eksistensi (keberadaan) komoditas unggulan yang menjadi maskot daerah. Dengan insentifdalam bentuk subsidi input dan jaminan pemasaran, petani akan tetap bergairah mempertahankankomoditas unggulan setempat. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 15: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page15of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

insentif yang timbul, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari suatu kebijakan dandampaknya terhadap perilaku masyarakat. Jika kebijakan tersebut mengubah insentif maka perilakumasyarakat akan ikut berubah.

Bagaimana Masyarakat Berinteraksi Satu Sama Lain? (Prinsip Interaksi Masyarakat)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak keputusan yang dibuat satu individudidasarkan pada keputusan orang lain. Berikut ini akan dijelaskan prinsip-prinsipinteraksi dalam masyarakat.

5. Perdagangan Menguntungkan Semua PihakPerdagangan membuat semua orang dapat berspesialisasi dalam keahlian mereka seperti:

beternak, menjahit atau membangun rumah. Dengan kegiatan perdagangan, masyarakat dapatmenggunakan (membeli) barang dan jasa yang lebih banyak dengan pengorbanan (harga) yang lebihmurah. Jika masyarakat tidak melakukan perdagangan maka mereka harus mampu memproduksisendiri barang-barang kebutuhannya. Mereka harus memproduksi makanan sendiri, membuatpakaian sendiri, membangun rumah sendiri dan lain-lain kebutuhan yang harus dipenuhi sendiri. Sebagai contoh, wilayah daerah dataran tinggi sangat cocok untuk mengusahakan tanamansayuran dataran tinggi; sehingga produktivitas tanaman relatif lebih tinggi daripada tanamansayuran dataran rendah. Pada komoditas yang memiliki tingkat produktivitas tinggi cenderungmempunyai konsekwensi rata-rata biaya produksi yang lebih rendah daripada tingkat produktivitasyang rendah. Oleh karena itu, daripada daerah dataran tinggi memproduksi sayuran dataran rendahyang mempunyai konsekwensi biaya yang lebih tinggi dari pada harga sayuran dataran rendah yangdidatangkan dari daerah lain; demikian juga sebaliknya. Dengan demikian, semua pihak akan lebihmenguntungkan bila ada aktivitas perdagangan

Contoh lain, seorang pengrajin keripik tempe di Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang,tidak harus memproduksi tempe sendiri. Tempe sebagai bahan baku keripik tempe diproduksi olehpengrajin tempe yang membeli kedelai dari pedagang pengecer atau koperasi. Sedangkan sipedagang pengecer kedelai juga tidak harus menanam kedelai sendiri, karena keuntungan persatuan waktu dan berat yang diperoleh dari usahatani kedelai bisa jadi relatif lebih sedikit daripenjualan barang dagangannya.

6. Perekonomian Pasar adalah sistem paling efisien untuk mengorganisasikan Kegiatan ekonomi Dalam perekonomian pasar (market economy) pengambilan keputusan ekonomi dilakukan olehpelaku-pelaku ekonomi, misalnya dalam perekonomian sederhana ada dua partisipan (pelakuekonomi); yakni perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan akan memutuskan barang apa yangakan diproduksikan, siapa dan berapa banyak pekerja yang akan digunakan sedangkan rumahtangga akan membuat keputusan di perusahaan mana dia akan bekerja dan barang apa yang akandibeli dari pendapatan mereka. Perusahaan dan rumah tangga akan saling berinteraksi di pasar,dimana harga dan kepentingan pribadi akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan-keputusanekonomi. Harga mencerminkan nilai suatu barang bagi masyarakat sekaligus mencerminkan biayaproduksi dari barang tersebut. Perusahaan dan rumah tangga selalu mempertimbangkan harga saatmengambil keputusan untuk menjual atau membeli. Dengan kata lain, perusahaan dan rumahtangga mempertimbangkan manfaat dan biaya dari tindakan mereka secara sosial melalui harga.Oleh karena semua pelaku ekonomi mengambil keputusan berdasarkan informasi harga, maka

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 16: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page16of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

mekanisme harga merupakan sistem yang paling efektif dan efisien untuk mengalokasikansumberdaya yang langka di antara para pelaku ekonomi tersebut.

7. Kebijakan ekonomi pemerintah ditujukan untuk mengoreksi kegagalan pasar Meskipun pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi, pasar

tidak selalu berjalan sempurna sehingga diperlukan intervensi (campur tangan) pemerintah dalamperekonomian. Intervensi pemerintah diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan pemerataan.Walupun harga dapat memandu pasar untuk mengalokasikan sumberdaya secara efisien, tetapitidak selalu terjadi. Terkadang pasar gagal mengalokasikan sumberdaya secara efektif olehkemampuannya sendiri. Kondisi ini disebut dengan kegagalan pasar (market failure). Penyebab kegagalan pasar adalah karena adanya eksternalitas (externality) dan kekuasaan pasar(market power) yang tidak seimbang. Eksternalitas (externality) adalah dampak dari tindakanseseorang terhadap kesejahteraan orang lain di sekitarnya. Kekuasaan pasar (market power) adalahkemampuan sekelompok orang untuk mengatur harga-harga di pasar. Mekanisme harga juga tidak selalu berhasil dalam memastikan bahwa kemakmurandidistribusikan merata kepada seluruh masyarakat. Suatu perekonomian pasar memberi imbalanpada pelaku ekonomi sesuai dengan kemampuan menghasilkan barang-barang yang rela dibeli olehpihak lain sehingga tidak bisa dipastikan bahwa semua orang akan dapat memenuhi kebutuhannyadengan cukup. Kebijakan pemerintah, seperti pajak pendapatan, subsidi dan jaminan kesehatanmasyarakat ditujukan untuk mencapai distribusi kemakmuran yang lebih merata. Sebagi contoh, polusi air sungai terutama disebabkan oleh sistem pertanian konvensional yangcenderung menggunakan pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan. Praktek pertanian ini tidakdipermasalahkan dan penerapannya tidak dapat digugat atas nama hukum, namun demikian akibatdari pencemaran air sungai ditanggung oleh seluruh anggota masyarakat yang memanfaatkan airsungai tersebut untuk mandi, mencuci dan memasak. Sebagaimana diketahui, kandungan pencemarair yang berbahaya sangat merugikan kesehatan. Tak ada ganti rugi dari petani yang menggunakanpestisida dan pupuk kimia atas biaya rumahsakit yang harus dikeluarkan oleh masyarakat yangterkena dampak pencemaran. Dalam hal ini pasar tak mampu mengatasi persoalan tersebut.Pemerintahlah yang harus turun tangan menerapkan peraturan yang membatasi distribusi danperedaran pupuk serta pestisida kimia.

Bagaimana Sistem Perekonomian Berlangsung? (Prinsip Kerja Perekonomian Secarakeseluruhan)

Perekonomian secara keseluruhan disusun dari keputusan individu-individu dan interaksimasyarakat dalam sebuah Negara. Tiga prinsip berikut ini akan menjelaskan bagaimanaperekonomian secara keseluruhan bekerja

8. Standar hidup masyarakat tergantung pada produktivitas Perbedaan standar hidup antara satu negara dengan negara lain di dunia sangat signifikan. Halini disebabkan oleh perbedaan antara tipe kedua negara tersebut. Sebagai contoh: Pada tahun2000, warga negara Amerika memiliki pendapatan US $ 34.100 per tahun sedangkan di Mexico(pada tahun yang sama), pendapatan per kapita per tahunnya hanya US $ 8.790. Perbedaanpendapatan rata-rata ini kemudian akan ditunjukkan dengan perbedaan ukuran kualitas hidupmasyarakatnya. Penduduk di negara dengan pendapatan tinggi akan mendapatkan standar hidupyang lebih bagus dibandingkan dengan negara berpendapatan rendah, karena mereka mampumengakses pangan, sandang dan papan yang lebih berkualitas termasuk juga layanan pendidikan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 17: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page17of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

dan kesehatan yang lebih baik. Perbedaan standar hidup di berbagai negara disebabkan adanya perbedaan produktivitas antarnegara tersebut. Kegiatan perekonomian suatu negara yang pekerjanya mampu menghasilkan jumlahbarang dan jasa lebih banyak per satuan waktu (lebih produktif), sebagian besar masyarakatnyamenikmati standar hidup yang tinggi. Sebaliknya, negara yang pekerjanya kurang produktif, sebagianbesar masyarakatnya memiliki standar hidup yang relative lebih rendah. Produktivitas adalah aspek utama yang berpengaruh terhadap standar hidup sehingga untukmeningkatkan standar hidup harus diawali dengan peningkatan produktivitas. Bagi pengambilkebijakan, peningkatan standar hidup masyarakat perlu diawali dengan peningkatan produktivitasmelalui penyediaan pendidikan yang baik dan terjangkau, peralatan dan teknologi terbaik untukmenghasilkan barang dan jasa yang bisa diakses oleh masyarakat.

9. Tingkat harga dipengaruhi oleh kebijakan moneter Inflasi atau peningkatan harga secara keseluruhan dalam suatu perekonomian akan

menyulitkan rakyat dari berbagai segi. Masyarakat harus membayar lebih tinggi untuk memenuhikebutuhan mereka dan beberapa masyarakat mungkin tidak akan mampu untuk memenuhi semuakebutuhan mereka akibat inflasi. Oleh sebab itu, tujuan pembuat kebijakan ekonomi di semuanegara adalah menjaga tingkat inflasi tetap rendah. Penyebab utama inflasi di beberapa negara adalah karena adanya pertumbuhan jumlah uangberedar. Ketika pemerintah mencetak uang lebih banyak maka nilai uang akan turun. Uangberfungsi sebagai alat pembayaran untuk memudahkan pertukaran barang dan jasa. Jika jumlahuang yang dicetak lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang akan dipertukarkan maka nilaiuang akan turun melalui peningkatan harga jual barang dan jasa dalam perekonomian.

10. Masyarakat menghadapi trade off antara inflasi dan pengangguran dalam jangkapendek

Dalam jangka pendek, terjadi tradeoff antara jangka pendek antara inflasi dengan jumlahpengangguran. Naiknya tingkat harga umum akan meningkatkan jumlah barang dan jasa yangdiproduksi oleh suatu negara, peningkatan jumlah barang dan jasa yang diproduksi berartipenggunaan akan faktor produksi, dalam hal ini tenaga kerja akan makin tinggi sehingga jumlahpengangguran akan turun. Jika inflasi dan penyebabnya sudah diketahui, mengapa dalam implementasinya Pemerintahsering mengalami kesulitan meredam inflasi. Salah satu alasan sulitnya Pemerintah meredamlonjakan inflasi dikarenakan upaya menekan inflasi seringkali mengakibatkan peningkatan angkapengangguran. Inflasi biasanya ditekan melalui pengurangan kuantitas uang. Jika uang berkurang,maka dana investasi dan produksi menyusut. Hal ini berarti lapangan kerja baru akan berkurang,sehingga pengangguran akan bertambah. Dilema atau trade off antara inflasi dan pengangguran inidikenal sebagai konsep Kurva Philip.

Berpikir Seperti Seorang Ekonom Pertanian Para ekonom pertanian selalu mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi dengan obyektivitasseorang ilmuwan. Sebagaimana semua ilmuwan seorang ekonom pertanian membuat asumsi yangtepat dan membangun model-model sederhana untuk memahami dunia sekitar mereka. Apakah

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 18: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page18of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Anda mengenal ekonom pertanian terkemuka di Indonesia? Sebutkan siapa saja mereka! ProfesorMubyarto dan Profesor Pantjar Simatupang adalah dua di antar para ekonom pertanian terkemukadi Indonesia. Prof. Mubyarto adalah seorang guru besar di Universitas Gajah Mada, sementara Prof.Pantjar Simatupang guru besar di IPB. Beliau berdua pernah berpolemik di mimbar akademik perihalkonsep pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis dan pendekatan pro poor. Prof.Mubyarto menyatakan bahwa model pembangunan agribisnis kurang sesuai bagi petani Indonesia,khususnya petani di Pulau Jawa yang miskin dan seringkali tunakisma (tidak memiliki lahan).Sedangkan Prof. Pantjar sangat meyakini bahwa pendekatan agribisnis mampu menjawab tantanganpembangunan sektor pertanian di masa mendatang. Kedua pakar ini mendasarkan opininya padaobservasi dan hasil analisis dari observasinya. Namun demikian keduanya memiliki asumsi yangberbeda.

Asumsi adalah penyederhanaan realitas ekonomi yang ditetapkan oleh ekonom pertanianuntuk memusatkan lingkup kajian yang sedang diobservasinya. Hal ini sangat penting dalam ilmuekonomi sebab ilmu ekonomi tidak memiliki laboratorium. Lab ekonomi pertanian adalah realitasekonomi yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian seni dalam berpikirilmiah adalah memutuskan asumsi mana yang dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaantertentu. Para ekonom pertanian juga menggunakan model untk mempelajari realitas ekonomi.Model-model tersebut sangat efektif sebagai alat bantu untuk menjelaskan berbagai isu ekonomi.Model pertama dalam ekonomi pertanian dan ilmu ekonomi pada umumnya adalah diagram alirperekonomian.

4.3. Tugas kegiatan belajar 31. Jelaskan tiga prinsip ekonomi yang Anda nilai paling penting, berikan ilustrasi contoh

kasus dan implementasi prinsip ekonomi tersebut di bidang pertanian. Lengkapi ilustrasitersebut dengan diagram yang menjelaskan alur logika interaksi ekonomi yangberlangsung; sertakan data pendukung.

2. Kebijakan dan strategi yang telah dilakukan Kabinet Indonesia Bersatu untukmenanggulangi masalah inflasi dan pengangguran di Indonesia. Jelaskan alur logikanyaberdasarkan prinsip ekonomi yang relevan.

5. Kegiatan belajar 4. Sistem Perekonomian

5.1. Tujuan Kegiatan Belajar 4Setelah mempelajari materi pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan akan dapat:

Mengenal 3 sistem perekonomian di duniaMemahami alasan Indonesia menganut sistem perekonomian campuranMemahami liberalisasi ekonomi dan dampaknya pada perekonomian Indonesia

5.2. Uraian materi kegiatan belajar 4 Beberapa materi yang disajikan pada bagian ini meliputi deskripsi tentang pemahamanperekonomian, koordinasi kegiatan ekonomi, dan indikator kinerja perekonomian. Dalam sistemperkonomian terdapat tiga kegiatan utama, yakni konsumsi, produksi dan distribusi.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 19: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page19of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Apakah Perekonomian Itu? Ada banyak alternatif jawaban untuk pertanyaan ini, namun yang paling mengena adalahbahwa perekenomian merupakan suatu sistem organisasi yang kompleks: suatu sistem untukmengorganisasikan produksi barang dan jasa dan proses distribusinya di antara masyarakat.Dengan demikian ekonomi berkaitan erat dengan sistem alam (atmosfer, geosfer, hidrosfer,biosfer) dan sistem sosial (sistem hukum, adat-isitiadat, tradisi, organisasi dan jaringankomunikasi) yang mengatur batasan dan saluran interaksi antar individu dalam kelompok sosial. Suatu perekonomian mencakup berbagai sektor produksi. Sektor produksi merupakanproses penguasaan sumber-sumber daya alam dan penggabungannya dengan modal (atau kapital,yaitu saving dari proses produksi sebelumnya) dan tenaga kerja (labor). Pemanfaatanpengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan dalam produksi untuk menghasilkan barang danjasa. Singkatnya proses produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam, modaldan karakteristik teknik dari proses produksi. Selain fenomena di atas, fungsi produksi didasarkan pada kebenaran mutlak hukum fisikayang menyatakan bahwa materi dan energi tidak dapat dimusnahkan. Berkaitan dengan hukumkekekalan massa, produksi adalah proses konversi (bukan penciptaan) materi-energi menjadibentuk-bentuk yang lebih memiliki nilai guna dan dapat memenuhi permintaan pasar.Produksiyang efisien selalu memaksimalkan nilai tambah dan oleh karenanya dapat dicirikan sebagaiproses yang menghasilkan output dan limbah yang bernilai nol atau negatif.Sektor konsumsi juga tercakup dalam lingkup ekonomi. Orang bertindak secara individual maupunkolektif untuk mengkombinasikan output yang dihasilkan oleh sektor produksi dengan waktumereka dalam proses pemenuhan kepuasan dan memperoleh bahan pangan. Proses-proseskonsumsi juga berkaitan dengan produktivitas masyarakat di mana individu konsumen menjadianggotanya. Sebab kemampuan dan daya saing konsumen untuk membeli barang dan jasa jugamengikuti hukum-hukum fisika. Barang-barang yang dikonsumsi tidak hilang tetapi dikonversikanke dalam bentuk energi lain, dengan limbah sama dengan nol atau negatif. Produksi dan konsumsi merupakan transformasi fisik, bukan penciptaan atau pemusnahanenergi. Konsep kekekalan massa yang berdasarkan pada hukum fisika, sangat membantu dalammengembangkan pandangan mengenai aktivitas ekonomi yang mengakui adanya batas-batasuntuk berproduksi dan berkonsumsi serta kenyataan akan adanya sebagian energi yang terbuang(dalam bentuk limbah : seperti panas atau jenis residual lainnya). Suatu perekonomian cepat ataulambat menghadapi batasan-batasan ini. Jadi sebagian besar struktur perekonomian terdiri atas sektor produksi dan konsumsi, dimana sektor produksi melayani sektor konsumsi. Ciri yang membedakan satu perekonomiandengan lainnya adalah organisasi dan koordinasinya. Produksi dalam perekonomian modernmembutuhkan koordinasi di antara pelaku unit-unit produksi yang mencakup antara lain :tekonologi yang kompleks, koordinasi fungsional dari usaha-usaha memperoleh input,penjadwalan proses produksi, pemasaran dan investasi untuk kesinambungan proses produksi dimasa yang akan datang. Hal terpenting adalah perlunya koordinasi fungsional antara produksi dankonsumsi sehingga dapat diperoleh bahan pangan dan kepuasan. Input-input harus dialokasikanpada nilai kegunaan yang tertinggi, barang dan jasa didistribusikan di antara konsumen yang salingbersaing. Transportasi, penyimpanan dan jasa finansial harus tersedia, kecuali jika produksi dankonsumsi dapat dilangsungkan di tempat yang sama.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 20: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page20of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Informasi mengenai nilai-nilai relatif dari semua input, barang dan jasa harus disediakan dandapat diketahui secara meluas. Ukuran nilai yang umum berlaku harus ditetapkan dan digunakansebagai nilai tukar (alat pembayaran) yang memudahkan perdagangan dan penyimpanan). Untukmemberikan insentif bagi proses produksi dan untuk menyelenggarakan distribusi di antara parakonsumen yang bersaing ukuran nilai tersebut diwujudkan sebagai pendapatan produsen danharga yang dihadapi konsumen. Supaya mekanisme distribusi dan pemberian insentif dapat bekerja dengan efektif sistemkepemilikan yang mendetail harus ditetapkan dan dilaksanakan. Jaminan hak secara hukum iniakan menetapkan kriteria yang harus dipenuhi oleh individu-individu agar dapat memperolehakses terhadap input produksi, barang dan jasa dan lingkungan dalam hubungan yang layak dandapat dipertanggungjawabkan di antara agen-agen ekonomi. Dengan adanya sistem kepemilikan, dan jaminan atas hak-hak yang memadai, nilai barangdan jasa menjadi revenue bagi produsen dan nilai bagi input yang telah digunakan. Jadiperekonomian mengkoordinasikan produksi, konsumsi, tabungan dan investasi yang dihadapkanpada adanya kelangkaan sumberdaya, keterbatasan teknologi, kebutuhan dan keinginan manusiayang tak terpuaskan serta sistem kepemilikan dan jaminan hukum atas hak-hak warga negara.

Bagaimana Koordinasi Kegiatan Ekonomi Tercapai?Pelaksanaan fungsi koordinasi kegiatan ekonomi relatif beragam, tergantung dari bentukorganisasi ekonomi. Adapun bentuk organisasi ekonomi adalah perekonomian bebas,perekonomian dengan perencanaan sentral dan perekonomian campuran. Selanjutnyaakan dideskripsikan dari setiap bentuk yang telah disebutkan.

Perekonomian bebas : Perekonomian bebas, menjamin adanya hak-hak pribadi di mana hak milik (ownership) dapatberlangsung dan transferable (dapat dipertukarkan,dipindahtangankan). Ownership memberikanlegalitas penggunaan dan melahirkan hak untuk melarang orang lain menggunakan hak miliknya.Individu-individu bebas memindahkan kepemilikan mereka kepada individu lainnya, dalam hal iniperdagangan berlangsung dengan suka rela, di mana harga terbentuk berdasarkan kesepakatan diantara para pelakunya dan kedua pihak merasa puas sebab yakin telah menerima sesuatu yangnilainya lebih tinggi dari apa yang dia lepaskan. Individu-individu tidak dibatasi dalam memilih partner dagang, masing-masing dibebaskanmencari syarat-syarat pertukaran yang paling menguntungkan, yaitu harga-harga relatif.Kompetisi di antara para pembeli dan penjual cenderung mengakibatkan keseimbanganpenawaran dan permintaan sehingga harga relatif tetap stabil. Pertukaran dan uang sebagaimedia pertukaran serta nilai simpan harga-harga relatif membentuk harga uang sebagaimanayang telah kita kenal. Adanya sistem kepemilikan dan harga membantu fungsi koordinasi untukmenyelenggarakan perekonomian bebas. Harga memberikan insentif untuk proses produksikarena pendapatan ditentukan oleh harga dan jumlah barang atau jasa yang dijual. Hargamendistribusikan alokasi barang dan jasa di antara para konsumen, karena untuk konsumenjumlah pengeluaran mereka (harga dikalikan dengan kuantitas pada semua jenis barang dan jasa)

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 21: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page21of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

tidak akan melebihi anggaran yang mereka miliki. Oleh karena harga untuk semua barangditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran. Gerakan bergesernya harga memberikaninformasi adanya perubahan kelangkaan pasokan dan permintaan sehingga baik produsenmaupun konsumen dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi keseimbanganpasar yang baru. Harga memberikan umpan balik dan menyelenggarakan mekanisme self correction dalamperekonomian pasar. Naiknya harga komoditi tertentu merupakan informasi meningkatnyakelangkaan relatif dan hal ini cenderung meningkatkan produksi dan mengurangi konsumsiterhadap komoditi tersebut. Bahkan untuk sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui denganpersediaan yang sangat terbatas, mekanisme harga cenderung mengoreksi problem-problemkelangkaan antara lain dengan mendorong eksplorasi dan penemuan sumberdaya baru, menekankonsumsi, mendorong konservasi, pendaur ulangan dan mencari serta menemukan alternatifproduk substitusi. Karena interest rate (tingkat suku bunga) sama dengan harga modal, sistem harga cenderungmenstabilkan perekonomian sepanjang waktu. Peningkatan suku bunga, merefleksikan adanyakelangkaan modal yang selanjutnya akan mendorong saving dan pada saat yang sama menekankredit dan menunda konsumsi sehingga memungkinkan akumulasi modal. Para pakar ekonomimodern telah membuktikan bahwa dengan sejumlah persyaratan dan asumsi-asumsi yangmembatasinya, mekanisme harga telah menciptakan organisasi yang benar-benar efisien dalamsistem perekonomian bebas. Namun demikian mekanisme harga beroperasi dengan biaya besar, hal ini disebabkan olehbanyaknya properti eksklusif yang terlibat dan keharusan penyebaran informasi secara meluas.Selain itu mekanisme harga bekerja optimal jika setiap produsen dan konsumen beroperasi padaskala usaha yang sedemikian kecilnya sehingga tidak ada satupun kekuatan yang dapatmempengaruhi harga pasar. Di dalam praktek perekonomian modern umumnya justru terjadioperasi usaha berskala besar sehingga terdapat banyak peluang untuk mempengaruhi bahkanmengendalikan mekanisme harga. Di sisi lain mekanisme harga dapat menjadi batasan yang kurang manusiawi bagi proses-proses produksi yang tergantung sepenuhnya pada alam sebagaimana umumnya produkpertanian. Fluktuasi harga yang kuat terhadap produk-produk pertanian membawa dampak yangmerusak pendapatan dan kesejahteraan produsen (petani). Uraian di atas secara eksplisitmenggambarkan adanya siklus antara harga dan pendapatan dalam mekanisme harga diperekonomian pasar bebas. Harga membantu penetapan tingkat pendapatan namun di lain pihakpermintaan efektif diterjemahkan sebagai permintaan yang didukung daya beli. Kondisi inimenyebabkan permintaan dari kelas ekonomi yang lebih mampu dihargai lebih tinggi. Jadi dapatdipahami jika siklus harga-pendapatan berpotensi menjadi sumber ketidakadilan dalam distribusipendapatan agregat. Alasan ini dan sejumlah alasan lainnya menyebabkan masyarakat engganmembiarkan mekanisme harga mengendalikan fungsi koordinasi dalam perekonomian.

Centrally Planned Economic Systems-Sistem Perekonomian yang Direncanakan secaraTerpusat: Mekanisme perekonomian yang tersentralisasi didedikasikan untuk melayani kepentingan-kepentingan terbaik rakyat banyak. Kepemilikan sumberdaya dan stok kapital dikoordinir secara

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 22: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page22of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

kolektif. Dengan cara ini inekualitas income (ketidaksetaraan pendapatan) akibat kepemilikanmodal dan sumberdaya yang tidak proporsional dapat dihindari. Penggunaan sumberdaya yangcenderung mengorbankan manfaat jangka panjang untuk kepentingan individual dapat dicegahmelalui perencanaan pertumbuhan ekonomi yang distimulasi oleh adanya saving dan investasi.Inilah tujuan dari perekonomian sosialis yang direncanakan secara terpusat. Central planner, perencana pusat biasanya menetapkan sistem instruksional (direktif) yangkompleks, kuota produksi dan ganjaran serta penalti (sanksi), yang didukung peringatan terusmenerus agar setiap individu melakukan yang terbaik bagi kepentingan bersama. Individumemberikan respon positip jika kebijakan yang ditetapkan oleh central planner dapatmeningkatkan kesejahteraan mereka. Karena alasan ini ganjaran yang diberikan seringkali harusdisesuaikan dengan skill,usaha dan kemauan individual, hal mana juga berpotensi menyebabkanketidaksetaraan pendapatan pada tingkat-tingkat tertentu. Bagaimana central planner dapat mengetahui instruksi apa yang harus diberikan dan berapakuota produksi harus ditetapkan, mau tidak mau harus dikerahkan informasi dalam jumlah besartentang kelangkaan relatif, nilai-nilai relatif, efisiensi dan proses produksi alternatif. Apabila kitacermati fungsi koordinasi dalam perekonomian yang terpusat dilaksanakan oleh suatu badansentral dengan menggunakan harga bayangan (shadow price) untuk mengganti harga pasar.

Perekonomian Campuran: Di dalam perekonomian campuran mekanisme harga digunakan untuk mengarahkanaktivitas-aktivitas dari sektor-sektor swasta tetapi negara tetap mempunyai hak untuk mengaturdan mempengaruhi proses-proses produksi dan konsumsi. Negara dapat memproduksi danmendistribusikan produk tertentu di luar sistem harga apabila cara ini dipercaya mampumemberikan solusi bagi kemanan nasional atau jika nilai sosial dari produk yang bersangkutansangat besar. Pemerintah melakukan campur tangan terhadap produksi dan konsumsi melaluipenyesuaian harga relatif baik secara langsung antara lain dalam bentuk kebijaksanaan fiskal,subsidi, tarif, kuota import eksport dan public sector purchasing (pembelian sektor publik);maupun secara tidak langsung dalam bentuk kebijakan regulasi dan modifikasi sistem legalitasproperti. Perekonomian campuran merupakan usaha mengambil manfaat dari efisiensi sistem hargasebagai mekanisme koordinasi tanpa harus mempercayakan semua aspek kinerja perekonomiansecara umum pada sistem pasar bebas. Harga tetap memegang peranan penting dalammenciptakan insentif dan dalam distribusi pendapatan, sedangkan kebijakan publik dijadikanlangkah pendekatan untuk menetapkan level konsumsi minimal bagi para pencari pendapatanyang kurang efektif, untuk meredam instabilitas bagi pihak-pihak pemilik tenaga kerja,ketrampilan dan sumberdaya akibat perubahan kondisi pasar, serta untuk mengoreksi mis-alokasisumberdaya. Kiranya penting dipahami bahwa peran sektor publik dalam perekonomian campuranmelibatkan sejumlah besar perencanaan substansial, pengumpulan dan analisa informasi,penetapan tujuan dan penciptaan insentif untuk mencapai target awal. Kondisi demikian di sisilain membuka peluang yang cukup besar terhadap adanya praktek-praktek mis manajemen.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 23: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page23of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Bagaimana Kinerja suatu Perekonomian Diukur: Indikator KesejahteraanMasyarakat Tujuan pokok dari suatu sistem perekonomian adalah untuk memberikan kepuasanmaksimum bagi semua anggota masyarakat yang dilayani. Tetapi karena hampir tidak mungkinmengukur kadar kepuasan dari semua individu, diperlukan seperangkat analisa logis. Apakahsektor-sektor produksi beroperasi dengan kapasitas penu? Indikator-indikator semacam ini dapatditafsirkan sebagai persentase dari utilitasi: kapasitas industri dan tingkat pengangguran. Tingkat pengangguran di satu sisi merupakan indikator tenaga kerja yang tidak dimanfaatkandan di lain pihak juga merupakan prediktor dari kesejahteraan masyarakat sebab pengangguranhampir selalu berarti reduksi pendapatan bagi mereka yang bersangkutan dan meningkatkanpengeluaran publik untuk menanggung mereka. Dalam masyarakat yang sangat menghargai kerjapengangguran merupakan masalah sosial yang memberikan dampak psikologis yang buruk bagimereka yang menganggur. Apakah tingkat harga secara agregat relatif stabil, dapat dicermati dari laju inflasi yangmengindikasikan annual rate (laju tahunan) dari kenaikan tingkat harga umum. Laju inflasi diukurmelalui perubahan indeks harga konsumen atau whole sale price index (indeks harga di tingkatpengecer).Untuk mengetahui keadaan tertentu dari perekonomian dapat dilakukan denganmemeriksa seperangkat indikator : penawaran tenaga kerja, investasi dalam sektor industri,peralatan, indeks harga dan sebagainya. Namun jika kita ingin mengetahui keadaan perekonomiansecara total indikator paling umum digunakan adalah Gross National Product (GNP). GNP adalah nilai total dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satutahun. Standar nilai yang dijadikan dasar adalah harga barang dan jasa yang ditetapkan di pasar.Dengan demikian GNP sebagai indikator kesejahteraan mempunyai beberapa kelemahan.Pertama, kenaikan harga umum karena peningkatan inflasioner dalam suplai uang akanmeningkatkan GNP nominal meski kesejahteraan tidak meningkat. Ilusi kemakmuran ini dapatdihindarkan dengan menghitung GNP riil pada tingkat harga yang berlaku selama periode waktutertentu.GNP mencatat pengeluaran tanpa membedakan cost dan benefit. Meskipun GNP dapatditingkatkan melalui ekstraksi sumberdaya dan dalam jangka pendek oleh over eksploitasisumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, menurut perhitungan tidak ada compensating entry(biaya kompensasi) atas sumberdaya yang hilang. GNP dalam pengertian riil adalah pengukuranarus barang, tidak bertujuan menghitung efisiensi produksi dan konsumsi serta perubahan-perubahan netto dalam tingkat kesejahteraan. Pasar tidak mampu mencerminkan keadaan lingkungan dan nilai-nilai sumberdaya alam.Polusi tidak mereduksi GNP. Di lain pihak polusi menyebabkan banyak problem kesehatanmanusia yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya tinggi pada jasa-jasa medis. Meskipunoutput industri meningkat namun reduksi lingkungan terjadi terus menerus : kebisingan,kemacetan, polusi dan stress. Kesemuanya akan mengurangi net benefit dari output nasional yangsemakin meningkat. Jika benar bahwa kerusakan lingkungan meningkat dengan cepat seiring bertambahnyaoutput nasional (GNP) maka GNP sebagai ukuran kesejahteraan manusia dan sosial benar-benarmenyimpang. Hal ini perlu diperhatikan mengingat selama ini pertumbuhan ekonomi senantiasadiidentifikasikan sebagai peningkatan GNP. Bagi mereka yang memikirkan prospek jangka panjang

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 24: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page24of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

peradaban manusia, eksplorasi alam tidak hanya akan tertuju pada pemenuhan ekonomi namunmempertimbangkan konversi cadangan sumberdaya bagi kepentingan generasi-generasi yangakan datang.

Harga Pembahasan mengenai kelemahan-kelemahan GNP sebagai indikator ekonomimengindikasikan adanya kelompok barang dan jasa tertentu yang gagal memenuhi fungsikoordinasi dalam mekanisme harga di pasar bebas atau perekonomian campuran. Bagaimana halini dapat terjadi? Harus diingat bahwa mekanisme harga didasarkan atas sistem kepemilikan yangeksklusif dan dapat ditransfer. Untuk sebagian kategori penting dari barang, jasa dan lingkunganhak-hak kepemilikan yang transferable belum dapat ditetapkan. Dalam beberapa kasuskesepakatan tradisional dan sosial menjadi penghalang bagi pembentukan hak-hak kepemilikaneksklusif. Ada hal-hal tertentu di mana publik harus memperoleh akses terhadap kekayaan alam :udara, perikanan laut dan sebagian penggunaan air. Air mempunyai karakteristik fisik yang menyebabkan biaya tinggi dalam pemeliharaan,konservasi dan peningkatan kualitasnya. Tanpa hak kepemilikan yang eksklusif agak sulitdilakukan sehingga hampir tak mungkin memberlakukan ganti rugi yang sepadan. Harga gagaldalam fungsi koordinasinya. Individu tidak berpeluang untuk mengimbangi produksi dankonsumsinya atas jenis-jenis komoditi penting yang kualifikasi harganya tidak ditetapkan.Alternatif untuk menyelesaikan kasus-kasus serupa adalah dengan melibatkan tindakan kolektifuntuk menetapkan dan memberlakukan sistem insentif yang layak melalui peraturan, adatistiadat dan tradisi. Para perencana dapat menentukan sistem harga atau bayaran yang dapatdikutip dari masyarakat secara layak. Bagi perekonomian yang memberikan peran-peran penting pada sektor pasar dan sistemharga, tugas para pakar ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan adalah mengidentifikasi danmenganalisa kelemahan sistem harga dan merencanakan solusi yang mungkin untuk memecahkanmasalah-masalah tersebut.

5.3. Tugas kegiatan belajar 4

Buatlah satu makalah kelompok tentang sistem perekonomian Pancasila yang dianut oleh negarakita. Jelaskan dan analisis apakah sistem perekonomian Pancasila lebih condong ke arahperekonomian liberal, sosialis atau campuran. Jelaskan mengapa founding father kita mencita-citakan sistem perekonomian Pancasila.

6. Kegiatan belajar 5. Mekanisme Sistem Perekonomian

6.1. Tujuan kegiatan belajar 5Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:

Memahami struktur perekonomian pasarMengetahui dan menjelaskan kembali model diagram alir struktur perekonomian pasarMemahami peran mekanisme harga dalam alokasi sumberdaya ekonomi dalam sistemperekonomian pasar

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 25: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page25of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

6.2. Uraian materi kegiatan belajar 5 Sistem perekonomian adalah metode untuk mengorganisasikan alokasi sumberdaya danmendistribusikan produk. Sebagaimana telah dijelaskan pada kegiatan pembelajaran 4, dalamilmu ekonomi dikenal dua sistem perekonomian yang antagonistik sebagai berikut:1. Sistem perekonomian pasar: yaitu metode pengorganisasian perekonomian di mana alokasi

sumberdaya ekonomi ditetapkan secara independen melalui keputusan dan tindakan individusebagai pelaku pasar, baik sebagai konsumen, produsen maupun distributor.

2. Sistem perekonomian terpusat: yaitu metode pengorganisasian perekonomian di mana alokasisumberdaya ekonomi ditetapkan oleh pemerintah dan institusi yang memiliki kewenangan

Dalam prakteknya sangat sedikit negara yang menerapkan kedua sistem perekonomian tersebutsecara murni. Sebagian besar negara di dunia, menganut sistem perekonomian campuran dimana alokasi sumberdaya ekonomi diserahkan pada mekanisme pasar, namun untuk produk-produk tertentu yang menguasai hajat hidup masyarakat pemerintah mengaturnya melaluiberbagai bentuk intervensi pasar. Mekanisme harga dalam sistem perekonomian pasar tidak selamanya dapat memecahkanmasalah ekonomi dengan baik, beberapa di antaranya adalah:1. Distribusi pendapatan: mekanisme harga tidak selalu bisa menjamin keadilan distribusi

pendapatan2. Ketidaksempurnaan pasar: apabila terdapat perbedaan kekuatan pasar yang menyolok, maka

harga pasar yang terbentuk melalui transaksi umumnya tidak mencerminkan kepentinganmasyarakat pada umumnya, melainkan kepentingan para price maker

3. Pengadaan barang publik: beberapa jenis barang yang hanya dapat disediakan secara kolektifseperti keamanan, ketertiban hukum, pendidikan dan sebagainya tidak dapat dipasok melaluisistem pasar. Dalam hal ini diperlukan intervensi pemerintah sebagai pemasok barang dan jasapublik.

4. Eksternalitas: mekanisme pasar tidak selalu dapat memperhitungkan pengaruh sosial kegiatanperekonomian misalnya pengaruh keberadaan suatu pabrik pada kualitas lingkungan

5. Pengelolaan perekonomian secara makro: mekanisme pasar tidak bisa diandalkan untukmenstabilkan gejolak naik turunnya totalitas kegiatan perekonomian

Struktur Perekonomian Pasar Permintaan dan penawaran produk dan jasa antara rumahtangga dan perusahaandipengaruhi oleh harga input dan produk itu sendiri. Diagram di atas ini penting. Totalitasmasyarakat di suatu wilayah dianggap sebagai sektor rumahtangga. Sebagian anggota masyarakatjuga bertindak sebagai pemilik usaha yang mengorganisasikan kegiatan produksi. Transaksi antar kedua sektor tersebut terjadi di dua pasar yaitu pasar produk atau pasar hasilproduksi dan pasar faktor produksi atau pasar input. Di pasar produk produsen bertemukonsumen dan harga dari berbagai macam produk ditetapkan. Gerak harga produk ini merupakanjawaban atas pertanyaan what to produce? Sedangkan di pasar input, sektor produksi(perusahaan) bertransaksi dengan sektor rumahtangga sebagai pemasok faktor produksi. Hargaberbagai faktor produksi termasuk tingkat upah ditentukan di pasar ini dan menjadi jawaban ataspertanyaan how to produce dan who gets the output? Secara implisit, model di atasmenginformasikan bahwa mekanisme harga dapat menjawab seluruh pertanyaan atas

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 26: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page26of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

pengambilan keputusan alokasi sumberdaya dalam perekonomian secara efektif dan efisien(Boediono,1982). Diagram berikut ini menunjukkan struktur dasar sistem perekonomian pasar.

Gambar 3: Model Alir Sistem Perekonomian Pasar(Diadaptasi dari: Boediono, 1982)

Keteranan:Perusahaan menjual barang kepada rumahtangga dan membeli input dari rumahtangga baikberupa tenaga kerja maupun sumberdaya lainnya.

Rumahtangga membeli barang dari perusahaan dan menjual input produksi (tenaga kerja danalat produksi lain) kepada perusahaan.

6.3. Tugas kegiatan belajar 51. Apakah model alir sistem perekonomian pasar dapat mewakili realitas perekonomian?

Lakukan observasi dan kajian pustaka lalu berikan penjelasan disertai contoh-contohpenerapannya dalam sektor pertanian!

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 27: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page27of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

2. Kasus 1: Pengadaan sarana jalan di pedesaan adalah sangat penting bagi kegiatan pemasaranproduk pertanian. Berikan ulasan, bagaimana lazimnya pengadaan sarana dan prasaranapublik di daerah asal Anda diselenggarakan? Dapatkah penawaran jasa pengadaan sarana jalanini diserahkan kepada mekanisme pasar? Jika ya jelaskan, sebaliknya jika tidak berikanargumentasi Anda!Kasus 2: Himpunlah informasi tentang praktek pertanian di negara-negara sosialis yangumumnya menganut sistem perekonomian terpusat. Bandingkan dengan kondisi pertanian dinegar-negara yang menganut sistem perekonomian pasar. Berikan ilustrasi empirik disertaicontoh-contoh apa kekurangan dan kelebihan masing-masing sistem perekonomian tersebutdalam mengelola sektor pertanian!

DAFTAR PUSTAKABoediono, 1982, Ekonomi Mikro, BPFE,Yogyakarta

Colman, David. and Y. Trevor. 1997. Principles of Agricultural Economics: Markets and Prices inLess Developed Countries. Cambrige University Press, Cambrige.

Lipsey,R.G. dan Courant, P.N., 1996,Economics, Harper Collins College Publisher, New York

Mankiw, N.G. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Mubyarto, 1982, Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta

Pindyck R.S. dan Rubinfeld, D.L.,2001, Microeconomics, Prentice Hall,Inc., New Jersey

Tambunan, T.T.H., Perekonomian Indonesia, 2001, Ghalia Indonesia, Jakarta

Randall,A., 1981, Resource Economics, An Economic Approach to Natural Resource andEnvironmental Policy, Grid Publishing, Inc., USA

Soekartawi, 2002, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

7. Rancangan Tugas Modul 1

RANCANGAN TUGAS MODUL I

MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN

SEMESTER /sks : Ganjil & genap/3sks

1. TUJUAN TUGAS :a. Mengenal pertanian dalam arti sempit dan luasb. Mengetahui definisi dan ruang lingkup ekonomi pertanianc. Memahami sistem agribisnis sebagai sistem pertanian modernd. Memahami konsep kelangkaan sumberdaya relatif dalam ekonomi pertaniane. Mengidentifikasi pentingnya pengambilkan keputusan dalam produksi pertanianf. Menumbuhkembangkan kesadaran tentang pentingnya kompetensi pengambilan

keputusan dalam profesi ekonomi pertanian/agribisnisg. Mengenal beberapa prinsip dasar ekonomi

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 28: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page28of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

h. Menemukenali cara berpikir seorang ekonomi. Membiasakan melihat fenomena sektor pertanian melalui cara pandang ekonomij. Mengenal 3 sistem perekonomian di duniak. Memahami alasan Indonesia menganut sistem perekonomian campuranl. Memahami liberalisasi ekonomi dan dampaknya pada perekonomian Indonesiam. Memahami struktur perekonomian pasarn. Mengetahui dan menjelaskan kembali model diagram alir struktur perekonomian pasaro. Memahami peran mekanisme harga dalam alokasi sumberdaya ekonomi dalam sistem

perekonomian pasar

2. URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : tugas kegiatan belajar 1-5 b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :

(1) Melengkapi materi pada setiap kegiatan berlajar pada Modul 1 dengan bahan referensidari sumber lain

(2) Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada Modul 1; yaitu padauraian tugas kegiatan belajar 1 sampai dengan kegiatan belajar 5.

(3) Semua tugas kegiatan belajar yang harus diselesaikan didiskusikan pada kegiatantutorial dipandu oleh asisten dosen

c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan(1) Bentuk kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang Mahasiswa dari kelompok asisten

yang sama untuk menyelesaikan Tugas Kegiatan Belajar (TKB) 4.(2) Diskusi untuk menjawab setiap soal latihan TKB 1,2,3 dan 5 yang terdapat pada Modul

1 dilaksanakan pada jadwal tutorial.(3) Penyelesaian tugas TKB 1-5 ditinjau dari tingkat individu anggota maupun tingkat

kelompok. Untuk itu lakukan identifikasi penyelesaian tugas nomor 1 hingga 5 darisetiap anggota kelompok; kemudian tetapkan kesimpulan yang mewakili kondisikelompok Anda.

(4) Selesaikan soal TKB 1,2,3 dan 5 secara individu. Penyelesaian tugas diketik sertadiemailkan ke dosen pengampu matakuliah. Dosen akan memberikan ulasan atasbeberapa contoh tugas mahasiswa melalui blog dosen. Mahasiswa diwajibkanmengakses diskusi online dengan memberikan respon atas komentar dan evaluasidosen pada kolom respon yang sudah disediakan dalam official blog dosen yang telahdisebutkan, atau masuk ke www.elearning.fp.ub.ac.id dengan panduan asisten).

(5) Dengan menggunakan sumber pustaka (referensi) yang dapat dipertanggung-jawabkan, selesaikan TKB 4 secara kelompok. Lampirkan hasil pencarian sumberpustaka kelompok Anda.

(6) Selesaikan soal TKB 4 secara kelompok. Data yang dikumpulkan oleh setiap kelompokberasal dari propinsi yang berbeda (lihat Lampiran Tabel 1).

(7) Hasil diskusi kelompok (TKB 1, 3 dan 4) dilaporkan dalam bentuk ketikan; danringkasan hasil tugas kelompok disajikan dalam bentuk power point yang diemail kealamat masing-masing dosen pengampu setiap kelas. Power point selanjutnya akandidiskusikan secara on line pada blog dosen.

(8) Jawaban latihan soal TKB 1,2,3 dan 5 Modul 1 dalam bentuk soft copy. PenyelesaianTKB 4 secara berkelompok dalam bentuk print out makalah.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 29: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page29of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

(9) Dosen akan mengoreksi dan menyarankan revisi atas TKB 1-5.

d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan(1) Jawaban latihan soal (hard copy) sebelum maupun sesudah diskusi kelas yang

dilengkapi dengan daftar pustaka.(2) Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point

3. KRITERIA PENILAIAN :a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban

b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers) c. Kejelasan logika yang dipresentasikan

d. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiencese. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji didasarkan pada

partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan pertanyaan)f. Penilaian kemampuan didasarkan pada Lampiran Tabel 2.

LampiranTabel 2. a. Indikator penilaian Kelompok

No. Komponen penilaian Indikator Skala Bobot NilaiA. Laporan kelompok1 Kelengkapan deskripsi Konsep Teori Dasar:

Tidak ada 50 0,3 15Ada & kurang tepat 70 21Ada & tepat 100 30

2 Power point Kurang dari standar 60 0,2 12Standar 70 14Lebih dari standar 80 16

3 Sistematika alur logika Tidak ada 50 0,3 15Ada & tdk runtut 70 21Ada & runtut 100 30

4 Data pendukung(Contoh aplikasi)

Tidak ada 50 0,1 5Ada & tdk relevan 70 7Ada & relevan 90 9

5 Daftar pustaka Tidak ada 30 0,1 3Ada & tdk sesuai 50 5Ada & tdk lengkap 70 7Ada & lengkap*) 90 9

Catatan: Nilai terendah: 50, tertinggi: 94

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 30: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page30of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Tabel 2.b. Indikator penilaian individu dari Tugas Kelompok

No. Komponen penilaian Indikator NilaiB. Peran Individu1 Moderator - 502 Operator - 403 Penyaji Membaca penuh 50

½ membaca 60Tidak membaca 70

4 Menjawab Tidak tepat 60Kurangtepat 70Tepat 80

C. Peran Audience1 Pertanyaan Ide tdk orisinil 60

Ide Orisinil & tdk Inovatif 70Ide orisinil & inovatif 80

2 Tanggapan Tdk tepat 60Kurang tepat 70Tepat 80

Tabel 2.c. Indikator penilaian Tugas Individu (TKB 2)

No.Komponen penilaian Indikator Skala Bobot Nilai

A. Laporan kelompok1 Kelengkapan deskripsi Konsep Teori Dasar:

Tidak ada 50 0,3 15Ada & kurang tepat 70 21Ada & tepat 100 30

2 Sistematika alur logika Tidak ada 50 0,4 20Ada & tdk runtut 70 28Ada & runtut 90 36

3 Data pendukung(Contoh aplikasi)

Tidak ada 50 0,15 6,5Ada & tdk relevan 70 10,5Ada & relevan 90 13,5

4 Daftar pustaka Tidak ada 30 0,15 4,5Ada & tdk sesuai 50 6,5Ada & tdk lengkap 70 10,5Ada & lengkap 90 13,5

Keterangan: Nilai terendah = 46; nilai tertinggi = 93

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 31: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page31of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

8. Suplemen Modul 1

REINTERPRETASI PERTANIAN, PEMBANGUNAN PERTANIAN DANILMU SOSIAL-EKONOMI PERTANIAN1

Agus Pakpahan2

PENDAHULUAN

The real voyage of discovery lies not in seeking new lands but in seeing with new eyes.

Marcel Proust

Pembahasan tentang pertanian tentu saja bukan hal yang baru, apalagi bagihadirin sekalian yang selama karirnya mendalami bidang pertanian ini. Namundemikian, kenyataan menunjukkan bahwa di dunia ini tidak ada yang sifatnya statis,semua bergerak dan semua berubah. Termasuk dengan kebenaran itu sendiri bisaberubah: dulu yang difahami benar sekarang menjadi salah dan bisa juga dulu salahsekarang menjadi benar. Oleh karena itu, tetap saja alam memberi ruang kepada kitasemua untuk menerima secara terbuka berbagai pandangan, mencernanya dankemudian melakukan reinterpretasi-reinterpretasi.

Kata reinterpretasi menjadi kunci pada tulisan ini. Reinterpretasi akandilakukan untuk konsep pertanian, pembangunan pertanian dan ilmu sosial-ekonomipertanian. Reinterpretasi ini dilakukan sebagai suatu kerja pikiran yang mudah-mudahan dapat memberikan sumbangan akan berkembangnya pemahaman barutentang pertanian, pembangunan pertanian dan ilmu sosial-ekonomi pertanian, sertamemberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pendidikan ilmu sosial-

1 Makalah disampaikan pada Kuliah Umum di Universitas Brawijaya, sebelum acara diskusi yang diselenggarakan olehPerhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) di Universitas Brawijaya, Jawa Timur, 28 September 2011. Penulisucapkan terima kasih kepada PERHEPI dan Universitas Brawijaya yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untukberbagi pemikiran pada kesempatan yang sangat berharga ini. Saran dan kritik untuk perbaikan sangat diharapkan. Semuakesalahan dalam tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis dan atas kesalahan tersebut penulis menyampaikanpermohonan maaf yang sebesar-besarnya.2 Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik (KKH PRG) (Peraturan Presiden No. 39, 2010); Ketua UmumPERHEPI 2001-2003; Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Agroindustri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan2005-2010; Direktur Jenderal Perkebunan, Kementrian Pertanian 1998-2003; Kepala Biro Kelautan, Kedirgantaraan,Lingkungan Hidup dan IPTEK, Bappenas 1996-1997; Kepala Biro Bantuan Pembangunan dan Regional I, Bappenas 1995-1996; Pembantu Asisten Menteri Bidang Ilmu Pengetahuan, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan 1994-1995; KabagAnalisis Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian, Biro Pertanian dan Pengairan Bappenas, 1993-1994. Sekretaris JenderalKomite Reformasi Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan, 1997-1998. Fasilitator dan Pendiri 13 Asosasiasi PetaniPerkebunan Indonesia yang bergabung mendirikan Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (GAPPERINDO) 1999-2003; Ketua Umum Badan Eksekutif Gapperindo (2003-sekarang); Ahli Peneliti Utama (APU) Bidang Agro Ekonomi (BadanLitbang Pertanian) 1996-sekarang; Promotor Seni Berlatar Belakang Patriotisme; Pembina Pasundan Asih dengan senimanutama antara lain Tan Deseng; Penulis dan Penerbit Buku.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 32: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page32of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

ekonomi pertanian pada waktu yang akan datang. Kekeliruan dalam interpretasi akanmenjadi masukan kedalam alam perasaan-pikiran-keyakinan yang akhirnya akanmembelenggu budaya masyarakat secara keseluruhan. Untuk melepaskan perangkapatau belenggu yang sudah membudaya itu sangatlah sulit, misalnya, betapa sulitnyakita mengubah kebiasaan yang sudah mendarah-daging, seperti melepaskanketergantungan kita kepada nasi sebagai sumber utama karbohidrat bagi masyarakatAsia.

Tulisan ini disusun dengan sistimatika sebagai berikut. Pada bagian awaldisampaikan pembahasan tentang makna kata pertanian dengan menggunakan kamussebagai bahan utama. Pendekatan ini didasarkan atas pemikiran bahwa kamus itubukan sekedar daftar kata-kata dari suatu bahasa yang digunakan oleh suatu bangsa.Kamus menggambarkan tingkat kebudayaan suatu bangsa dan menunjukkan statuspenerimaan bahasa akan pentingnya suatu kata dalam budaya bangsa yangdibicarakan. Kamus Besar Bahasa Indonesia disandingkan dengan Webster’s NewCollegiate Dictionary untuk memahami status dan posisi kata pertanian. Tampakbahwa kata pertanian bukan sebagai suatu entry kata dalam Kamus Besar BahasaIndonesia dan juga pertanian diartikan dengan makna yang sangat sempit. Berbedastatus dan posisi kata pertanian yang digunakan dalam kamus Webster’s yaitu bukanhanya berdiri sendiri sebagai entry kata tetapi juga didefinisikan secara luas dankomprehensif dengan kata agriculture. Dengan menggunakan kata agriculture inimaka pengertian pertanian merupakan bagian dari kebudayaan atau bahkan penentukemajuan peradaban.

Pada bagian selanjutnya secara berurutan diuraikan hasil pemikiran tentangreinterpretasi pembangunan pertanian, reinterpretasi ilmu sosial-ekonomi pertaniandan reinterpretasi pendidikan sosial-ekonomi pertanian. Penulis tidak banyakmembahas aspek pertanian itu dengan menggunakan angka-angka yangmenggambarkan komoditas pertanian. Penulis mengikuti pengertian ilmu ekonomidan apa yang harus ekonom lakukan sejalan dengan pandangan James Buchanan3

yang disampaikannya pada buku “What Economist Should Do?”4 Menurut Buchananyang perlu didalami para ekonomi adalah manusia, perilaku manusia dan institusiyang mendorong atau membangun perilaku tersebut. Pandangan Buchanan itusendiri diambilnya dari Adam Smith, Bapak Ilmu Ekonomi aliran kapitalisme yangmenggambarkan bahwa hal terpenting dalam ekonomi adalah “how to truck and tobarter” atau transaksi kegiatan ekonomi. Schmid (1987)5 mengelompokkan transaksikedalam tiga kategori: transaksi secara administrasi, pasar dan hibah (grant).

3 James Buchanan merupakan ekonom Amerika Serikat yang mendalami Economics of Public Choice dan mendapatkanpenghargaan Nobel dalam Ekonomi yang diterimanya pada 1986.4 J. Buchanan, 1979. What Should Economist Do? Liberty Fund Inc.5 A. Schmid, 1987. Property, Power, and Public Choice: An Inquiry into Law and Economics. Praeger.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 33: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page33of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Apabila pendekatan pemikiran di atas dilakukan, maka kata menjadi modal utamamengingat semua pekerjaan sosial-ekonomi modal utamanya kata untukmenerangkan, memahami, menyusun kontrak, menyusun peraturan perundangan dankebutuhan-kebutuhan lainnya dalam mempersiapkan, menjalankan, melanjutkan ataumembatalkan transaksi.

Dengan latar belakang pemikiran di atas, penulis menyampaikan pandanganbahwa pada dasarnya ilmu ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kondisi ataufenomena sosial, karena itu harus dibaca dan difahami dalam satu nafas. Hal inimengandung implikasi perlunya reinterpretasi pada dunia pendidikan kita untukmenempatkan dan mempelajari bidang sosial-ekonomi ini secara utuh dan salingmemperkuat.

Intisari dari seluruh uraian dalam tulisan ini adalah bahwa mulai dari landasanfalsafah keilmuan, metodologi penelitian sampai dengan metode penelitian daninterpretasi hasil-hasil penelitiannya perlu diwujudkan sebagai upaya reinterpretasiterutama dalam hubungannya dengan pengamalan dasar negara Pancasila dan UUD1945, mengingat ilmu sosial ekonomi pertanian yang kita bicarakan merupakan ilmuterapan. Karena itu, ilmu sosial-ekonomi pertanian yang kita bicarakan ini tidaklahbebas nilai. Nilai tertinggi yang menjadi pedoman kita sebagai negara adalahPancasila dan UUD 1945. Seluruh reinterpretasi yang dikembangkan dalam tulisanini dilandasi oleh satu amanah utama yaitu kemerdekaan dan pemerdekaan petanipada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

REINTERPRETASI KATA PERTANIAN

Dunia manusia adalah dunia kata-kata, atau lebih tepatnya dunia simbol. Ilmupengetahuan juga dimulai dengan mencipta kata bagi sebuah nama dan kemudianmenyusunnya dalam kategori-kategori yang rinci dan konsisten. Kita menamakanilmu ini dengan nama taxonomi. Dengan taxonomi kita diajarkan membuatklasifikasi mulai dari yang paling umum (kerajaan) sampai yang paling spesifik(spesies), bahkan cara penulisannya pun mengikuti aturan-aturan khusus. Misalnya,nama spesies ditulis dalam huruf miring atau diberikan tanda garis bawah denganhuruf besar pada nama genus, seperti berikut: Tectona grandis atau Tectona grandisuntuk penulisan nama spesies pohon jati dalam bahasa Latin.

Model pendekatan ilmu taxonomi ini berlaku umum pada semua jenis ilmu,hanya saja tidak dinamakan taxonomi, tetapi lebih dikenal dengan klasifikasi6.

6 Misalnya, taxonomi dalam ekonomi misalnya: pembagian aktivitas ekonomi kedalam produk, perusahaan atau industri.Dalam industri kita mengenal Standar Industri Indonesia (SNI), International Standard Industrial Classification (ISIC); the

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 34: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page34of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Klasifikasi adalah pemilahan unsur-unsur atau elemen-elemen berdasarkan kategori-kategori tertentu. Secara umum terdapat dua kelompok penyusunan kategori, yaituberdasarkan kriteria homogenisasi atau kriteria fungsional. Dalam klasifikasi kota-desa digunakan kriteria homogenisasi, yaitu ciri desa digambarkan oleh dominannyasituasi lingkungan pertanian di wilayah yang dimaksud desa. Tetapi, dalampenyusunan hirarki kota-kota di dunia maka yang digunakan adalah kriteriahubungan fungsional antar kota-kota di dunia sehingga tergambar pusat-pusat kotadunia dan pengaruhnya sampai pada kota-kota lain di dunia ketiga. Misalnya,walaupun jumlah penduduk Jakarta sudah tergolong dalam jumlah pendudukmegapolitan, tetapi secara hirarki, status dan kekuatan Jakarta tidak tergolong sebagaikota yang mempengaruhi globalisasi. Untuk Asia, kota yang dominan pengaruhnyaterhadap globalisasi adalah Tokyo, sekelas London di Eropa dan New York diAmerika Serikat; Bangkok, Singapura, Hongkong, Shanghai, Beijing dan Seoulsebagai kota yang powerful; dan Mumbai, Bangalore, Taipei digolongkan kota-kotayang influential, sekelas dengan Dallas di Amerika Serikat atau Melbourne diAustralia.7

Dalam proses klasifikasi itu, baik dinyatakan secara eksplisit atau tidak, apayang dikeluarkan dianggap tidak penting dan apa yang dimasukkan dianggappenting. Misalnya, dalam contoh pengaruh kota di atas, apabila kriterianya adalahkota berpenduduk terbesar yang berada di selatan garis khatulistiwa, maka Jakartaakan masuk menjadi kota yang dicatat. Tetapi kriteria itu tidak dianggap pentingdalam urusan pengelompokkan kota yang dominan atau kota yang berpengaruh.Pesan yang ingin disampaikan di sini adalah bahwa penyusunan dalam prosesklasifikasi itu akan dipengaruhi oleh pemahaman si penyusun terhadap kompleksitaspermasalahan, tujuan dari klasifikasi, ketersediaan data dan metode untuk menyusunklasifikasi serta konteks yang ingin dibangun. Mengingat ada istilah penting atautidak penting, maka di dalam proses klasifikasi kepentingan para pihak akanmenentukan, termasuk nantinya adalah penetapan atau pilihan dari definisi-definisidari dunia kata-kata yang diciptakan, mengingat dengan definisi itu maka akan adayang kepentingannya dikeluarkan dari pilihan kata dan definisinya. Jadi, unsursubyektifitas tetap akan memberikan warna dalam pemahaman dunia kata-kata ini,khususnya dalam proses klasifikasi. Dengan demikian tidaklah berlebihan apabilakita mengatakan bahwa pihak yang kuat atau berkuasa yang akan menetapkan suatuklasifikasi termasuk menetapkan pengertian atau definisi yang akan digunakannya.Pada hakekatnya melalui proses inilah awal perubahan atau tidak adanya perubahan

United States Standard Industrial Classification (SIC), the North American Industry Classification System (NAICS). Dalamteori ekonomi kita membagi ekonomi mikro dan ekonomi makro, yang masing-masing dapat dikembangkan kedalambidang spesialisasi yang lebih rinci.7 Lihat H.D. Blij, 2009. The Power of Place. Oxford University Press. New York.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 35: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page35of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

dalam budaya masyarakat ditentukan.

Kekayaan kata-kata dalam suatu masyarakat menggambarkan kekayaanpikiran atau perasaan yang telah berhasil menjadi simbol yang bisa ditafsirkansebagai suara batin dari masyarakat tersebut. Asal –usul serta variasi kata-kata itujuga menunjukkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antar-budaya masyarakatdunia yang sudah berevolusi ribuan tahun. Pada situasi akhir-akhir ini kita dapatmenyaksikan betapa banyak dan derasnya kata-kata dalam Bahasa Inggis yang masukkedalam jiwa kita yang dihantarkan melalui berbagai media. Sebagai ilustrasi, padakoran harian terkemuka di Jakarta, edisi Rabu, pada lembar halaman pertama, 21September 2011 memuat kata yang berasal dari Bahasa Inggris, antara lain: bisnis,property, lunch with CEO, solusinya, indeks, gain, cement, update, holidayinspiration, save up to 20 % off or free dessert at ...restaurant, hotline 24 jam,marine, bonding, import inflation, dan masih banyak lagi. Penggunaan kata-katatersebut tentunya tidak sekedar munculnya kata-kata baru, melainkan banyak halyang berhubungan dengan kondisi sosial-ekonomi Indonesia akan mendapatkanpengaruhnya. Kata bukan sekedar memberikan pesan, tetapi mendorongberkembangnya suatu perubahan.

Apabila kata dan klasifikasi menjadi fenomena yang sangat penting, untukmenarik gambaran umum suatu budaya masyarakat dari kata yang digunakan, sumberapa yang dapat dipakai sebagai acuan? Tentu, sumber penting yang dapat kita pakaiadalah kamus mengingat kamus merupakan “khasanah perbendaharaan kata suatubahasa yang menggambarkan tingkat peradaban bangsa pemiliknya”8. Kata kamusberasal dari bahasa Arab qamus, yang diambil dari bahasa Yunani oekanos, yangberarti “lautan”. Dengan demikian kata kamus diartikan sebagai simbol wadahpengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terbatas dalam danluasnya.9 Karena itu, isi suatu kamus dapat memberikan gambaran secara tidaklangsung status kemajuan atau perhatian suatu budaya masyarakat terhadap hal-haltertentu.

Dalam Kamus Besar10 Bahasa Indonesia Edisi Ketiga yang disusun oleh PusatBahasa Departemen Pendidikan Nasional terbitan Balai Pustaka (2007) dan KamusUmum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S. Poerwadarminta, sama-samaterbitan Balai Pustaka (1991), kata PERTANIAN tidak dapat kita temukan sebagaisuatu entry. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke -3 (2007) kita melihatbahwa setelah kata pertanda kata berikutnya adalah pertepel, sedangkan pada Kamus

8 Lihat Prakata Edisi Ketiga, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007. Balai Pustaka.9 Ibid, hal xxi10 Lihat, antara lain: (1) C. Grenon-Nyenhuis, “The Dictionary as a Cultural Institution “, Intercultural Communication StudiesX: 1 2000: 159-166; ( 2) W. Sachs (ed), “The Development Dictionary A Guide to Knowledge as Power”,Zed Books Ltd, London and New Jersey.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 36: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page36of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Umum (1991) setelah kata pertanda kata berikutnya adalah pertiwi. Analog denganilustrasi kota Jakarta dalam konteks kota-kota berpengaruh di dunia, maka nasib yangserupa juga dialami pertanian, yaitu para perumus kamus tidak menggunakan kriteriayang membuat kata pertanian masuk sebagai salah satu entry dalam Kamus Besartersebut. Salah satu penyebabnya mungkin karena tidak adanya perwakilan keahlianpertanian yang termasuk dalam tim Penyumbang Saran dan Istilah sebagaimanadapat dibaca pada halaman xviii Kamus Besar Bahasa Indonesia11.

Kedua kamus tersebut menempatkan pertanian sebagai bagian pengayaan darikata tani. Menurut Kamus Besar (2007), kata tani mengandung arti: (a) sebagai katabenda berarti mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam; mata pencahariandalam bentuk mengusahakan tanah dengan tanam-menanam; (b) dalam kata kerjabertani berarti bercocok tanam, mengusahakan tanah dengan tanam menanam.Sedangkan pertanian (kata benda) diartikan sebagai (a) perihal bertani, dan (b) segalayang bertalian dengan tanam-menanam (pengusahaan tanah dan sebagainya), denganpengayaan arti selanjutnya yang bersifat: (a) pertanian ekstraktif, (b) pertaniangeneratif, (c) pertanian huma, (d) pertanian kering (tanpa irigasi), (e) pertaniankomersial, (f) pertanian ladang, (g) pertanian menetap, (h) pertanian monokultur, (j)pertanian multikultur. Dalam kamus ini petani diartikan sebagai orang yangpekerjaannya bercocok tanam.

Sebagaimana telah disinggung, kamus tidak sekedar menggambarkan jumlahentry kata dari suatu bahasa yang digunakan oleh suatu bangsa. Kamus merupakanindikator yang sangat penting yang menggambarkan maju-tidaknya suatu peradabandari suatu bangsa. Selain itu, kamus juga menggambarkan sampai sejauh mana atausedalam apa suatu kata atau pengertian sudah meresap dalam diri suatu masyarakat-bangsa. Dalam pengertian di atas usaha di luar tanam-menanam seperti peternakan,perikanan atau usaha sejenisnya tidak termasuk dalam kategori pertanian.Selanjutnya, dan ini yang paling penting, kita tidak merasakan adanya pesan bahwapertanian itu sebagai budaya atau bagian dari kebudayaan, karena itu tidak ada pesanbudaya yang menyatakan bahwa pertanian itu penting dalam menentukan kehidupandan tinggi-rendahnya peradaban suatu bangsa.

Dalam Bahasa Inggris, aspek yang disebutkan terakhir sangat jelas terlihat danterasa. Dalam Bahasa Inggris pertanian disimbolkan oleh kata agriculture, ada kataculture yang menyatu dalam satu kata. Kita bisa membaca pengertian agriculturedalam Webster’s New Collegiate Dictionary (1981) sebagai berikut:

11 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, pada halaman xviii dapat dilihat daftar nama yang tercatat sebagaipenyumbang saran dan daftar nama pakar sebagai penyumbang istilah, yang ikut dalam Seminar Kamus Besar BahasaIndonesia, 3 Maret 1990.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 37: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page37of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

“agriculture: the science or art of cultivating the soil, producing crops, andrising livestock and in varying degrees the preparation of these products forman’s use and their disposal (as by marketing)”. (hal:24).

Tulisan ini menggunakan pertanian dengan makna agriculture sebagaimanadikandung dalam Kamus Webste’s mengingat maknanya selain lebih lengkap jugalebih mendalam serta lebih mengena dengan situasi realitas yang sebenarnya. Katakunci dari makna yang dalam itu terletak pada kata culture. “Rumahnya” pertanianitu budaya di mana di dalamnya terdapat science (ilmu), art (seni) yang melandasipemanfaatan tanah, tanaman, ternak dan tingkatan selanjutnya termasuk marketing.Untuk lebih meyakinkan lagi, kata marketing dalam Kamus Webster juga diartikan(a) “the act or process of selling or purchasing in a market, (b) an aggergate offunctions involved in moving goods from producer to consumer”.

Fungsi-fungsi marketing tersebut tentunya mencakup fungsi transaksi(exchange ulitity), fungsi penyimpanan (time utility), fungsi pengolahan (formutility), dan fungsi distribusi (spatial atau place utility), yang mana ini adalah samadengan sistem agribisnis. Jadi, dengan menggunakan pengertian pertaniansebagaimana yang terdapat dalam Kamus Webster juga kita menemukan pesanbahwa antara pertanian dan agribisnis itu dua kata yang maknanya bisa sama.

Dengan demikian kita memerlukan reinterpretasi kata pertanian danmensosialisasikannya secara lebih baik kepada masyarakat sehingga pertaniandifahami sebagai bagian dari budaya dan pembangunan pertanian ditafsirkansebagai pembangunan untuk meningkatkan peradaban. Peradaban yang majudicirikan oleh pertaniannya yang maju, dan sebaliknya peradaban yang mundurdicirikan oleh pertaniannya yang mundur. Salah satu hal yang perlu segera diusulkanadalah perbaikan Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu agar kata pertanian menjadientry pada Kamus tersebut dan pengertiannya mengikuti kenyataan yang sebenarnyaada. Pengertian pertanian sebagai agriculture yang terdapat dalam Kamus Webster’sperlu dijadikan referensi.

REINTERPRETASI PEMBANGUNAN PERTANIAN

Kalau kita coba amati dalam literatur ilmu ekonomi pembangunan, kita akanmenemukan bahwa ilmu ini secara khusus dikembangkan untuk diterapkan di negaraberkembang. Di negara yang saat ini tergolong sebagai negara maju, istilah yanglahir di sana bukanlah pembangunan tetapi industrialisasi. Kemajuan di negaratersebut dipandang sebagai hasil dari suatu proses evolusi yang kemudian dipercepatoleh revolusi industri. Jauh sebelum revolusi industri terjadi, yang berkembangadalah perdagangan sebagai manifestasi dari lahirnya faham baru, yaitu kapitalismedimana dalam faham ini hak kepemilikan individu atau korporasi diakui sebagaientitas legal.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 38: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page38of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Isme selanjutnya yang berkembang dalam era modern adalah imperialisme,merupakan dampak kapitalisme modern yang memerlukan dukungan persediaanbahan baku, tenaga kerja dan sekaligus juga pasar bagi industri-industri yangberkembang di negara-negara maju tersebut. Dengan berkembang dandipraktekkannya faham imperialis12me tersebut maka lahirlah era penjajahan bagihampir seluruh bangsa-bangsa Asia dan Afrika oleh bangsa-bangsa Eropa, termasukkemudian Amerika Serikat pun menjadi imperium. Baru pada pertengahan hinggaakhir abad ke-20, sebagian besar bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, sebagai dampakdari usainya Perang Dunia Ke-II, memperoleh kembali kemerdekaannya.

Dengan latar-belakang fenomena sejarah di atas maka kita dapat memahamipesan sejarah tersebut, yaitu: industrialisasi di negara-negara maju sama artinyadengan eksploitasi di masyarakat bangsa yang dijajah oleh negara maju tersebut.Perlu difahami bahwa model pemikiran yang melandasi industrialisasi saat ini jugasecara prinsip tidak berbeda dengan apa yang diterapkan pada era penjajahan yaitumembatasi ekspor hasil pertanian dengan menerapkan pajak atau bea keluar dengantujuan untuk menjamin pasokan bahan baku bagi industri yang akan dikembangkanatau akan berkembang atau diharapkan berkembang di Indonesia dengan korbanankesejahteraan petani. Padahal persoalannya bukan sekedar keterediaan bahan bakupada harga murah sebagaimana telah diperlihatkan pada periode 50 tahun terakhirabad ke-20 dimana harga komoditas pertanian terus menurun tetapi industri berbasispertanian tidak berkembang di Indonesia13, kecuali yang berbasis impor sepertiindustri mie berbasis impor terigu dan industri tekstil berbasis impor kapas.

Data menunjukkan bahwa transformasi ekonomi Indonesia selama ini tidakberpihak kepada pertanian sebagaimana digambarkan oleh penurunan persentase nilaiproduk domestik bruto (PDB) pertanian yang tidak seimbang dengan penurunanpersentase tenaga kerja yang bekerja di sekotor pertanian. Perbandingan data tahun1957 dengan tahun 2002 menunjukkan bahwa setiap penurunan 1 % PDB pertaniandi Korea Selatan, Malaysia dan Thailand diikuti oleh penurunan persentase tenagakerja pertanian sebesar 1.56 %, 1.02 % dan 1.1 %; sedangkan untuk Indonesiapenurunan pangsa tenaga kerja pertaniannya hanyalah 0.43 %14.

12 Lihat N. Ferguson, 2004. Colossus: The rise and fall of the American Empire. Penguin Books, New York. Pada Tabel 1 bukuini dapat dilihat daerah atau negara yang diokupasi Amerika Serikat baik yang diokupasi permanen sampai sekarangmaupun yang kemudian ditinggalkan sejak 1893. Misalnya, Hawaii, Puerto Rico dan Guam masing-masing diokupasiAmerika Serikat pada 1893, 1898 dan 1898, yang sampai sekarang masih menjadi bagian Amerika Serikat. SedangkanFilipina, Panama, dan Republik Dominika masing-masing diokupasi pada 1898, 1903, dan 1916 yang kemudian ditinggalkanmasing-masing pada tahun 1946, 1979, dan 1924.13 Lihat A. Pakpahan, “Menyoal Bea Ekspor Komoditas Pertanian”, Bisnis Indonesia, Senin, 27 Juni 2011: 11.14 Lihat A. Pakpahan, “Industrialisasi yang Menyakiti Petani”, Suara Pembaruan, 17 Nopember 2004: 5.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 39: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page39of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Dengan demikian kita dapat menafsirkan bahwa pelajaran dari sejarah yangpaling penting bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika itu bukanlah pelajaran yangsifatnya fisik-biologis, melainkan yang sifatnya mental-spiritual, yaitu membangunkembali sikap mental-spiritual bangsa yang pernah lama dijajah, yang telahkehilangan budaya kemerdekaannya dalam periode yang sangat lama, menjadibangsa baru dengan sikap mental-spiritual sebagai bangsa dan negara yang merdeka.Karena itu pula dapat difahami apabila ada pandangan yang menyatakan bahwa kitaitu masih merupakan bangsa yang belum bisa berpikir15. Bahkan lebih seram lagi kitadinamakan bangsa kuli, yang mana Bung Karno dengan geram mencari jalan keluaratas tuduhan itu. Pandangan tersebut perlu kita fahami sebagai suatu kritik positif,mengingat kalaupun pandangan itu salah, kita sudah mendapatkan manfaat dari pesantersebut dan kita mestinya terdorong mencari jalan keluarnya.

Salah satu alasan penting agar kita menerima pandangan tersebut di atas secarapositif adalah bahwa pada kenyataannya evolusi manusia menunjukkan bahwaberpikir itu bukanlah persoalan yang mudah. Dapat dibayangkan untuk mencapaigelar sarjana, apabila semuanya lancar dan tepat waktu, seseorang memerlukanwaktu 16 tahun investasi; ditambah sekitar 4-6 tahun lagi untuk mendapatkan gelardoktor. Total investasi waktu dari masuk sekolah dasar sampai mendapatkan gelardoktor diperlukan waktu sekitar 20-22 tahun. Belum lagi biaya dan tenaga yangdikeluarkan dalam seluruh investasi pengembangan sumberdaya manusia ini. Periodetersebut berlaku pada zaman sekarang. Perkembangan teknologi tentu saja harusnyadapat mempercepat proses tersebut.

Untuk bisa berpikir diperlukan bukan hanya kemampuan individu ataukarakter masyarakatnya yang menempatkan kebahagian yang diperolehnya sebagaiungkapan rasa syukur apabila mereka berhasil mendapatkan buah pikiran yang lebihbaik dan memberikan manfaat yang lebih besar, dan yang selalu merasa dahagaterhadap pemikiran-pemikiran atau penemuan-penemuan baru, tetapi jugadipengaruhi oleh lingkungan secara keseluruhan yang membuka ruang yang selebar-lebarnya untuk tumbuh dan berkembangnya secara subur budaya berpikir ini. Dalamiklim dan budaya penjajahan, ruang untuk berpikir itu tertutup.

Karena itulah para leluhur rakyat dan bangsa Indonesia berjuang untukmemerdekakan dirinya yang mana nikmatnya itu diberikan kepada kita semua yangmenjadi anak-bangsa Indonesia. Kita belajar bahwa biaya ketidak-merdekaan itubesarnya tidak terbatas. Memang ada pilihan apakah kita ingin menjadi “ayamkampung” yang bebas dan merdeka ataukah kita ingin menjadi “ayam broiler” yangdiberikan “rumah”, makan dan minuman terjamin tetapi kemudian setelah sampai

15 Lihat antara lain, K. Mahbubani, 3rd Ed. 2004. Can Asian Think? Singapore Times Editions.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 40: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page40of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

pada waktunya yang paling menguntungkan bagi pemilik ayam itu kita semuadipotong16. Bukti dari biaya kemerdekaan yang sangat mahal itu dapat kita lihat darikorbanan yang diberikan para leluhur pejuang kemerdekaan, yaitu biaya berupapengorbanan17 jiwa-raganya demi mewujudkan status bangsa dan negara yangmerdeka dan berdaulat. Pejuang tersebut termasuk juga dalam bidang ilmupengetahuan, demi kebenaran yang mereka yakini mereka juga rela mengorbankanjiwa raganya. Dalam bidang ilmu pengetahuan ini kita mengenal, misalnya, Socratesatau Copernicus, yang dengan teguh membela keyakinan akan kebenaran yangmereka yakini. Dalam konteks inilah bahwa yang terberat bagi ilmuwan adalahmencari dan mempertahankan kebenaran sebagai ukuran integritasnya kepada ilmupengetahuan. Kelihatannya demikianlah prinsip yang harus dipegang apabila kitaingin menjadi makhluk yang merdeka.

Pemikiran ekonom pembangunan yang menggunakan kemerdekaan ataupemerdekaan sebagai subyek sekaligus juga obyeknya secara langsung adalahpemikiran yang dikembangkan oleh Amartya Sen, ekonom asal India yang menerimahadiah Nobel dalam bidang ekonomi18, dengan judul bukunya: Development asFreedom19. Menurut Sen bahwa pembangunan itu diartikan sebagai what people cando or can be. Ini adalah pemahaman pembangunan sebagai capabilities (kapabilitas)yang mana kapabilitas itu sebagai faktor utama yang akan menentukan kita merdekaatau tidak. Tentu saja pemahaman kemerdekaan pada konteks ini adalahkemerdekaan dalam status dan sekaligus pula dalam kemampuan. Artinya, serajindan sekuat apa pun bagi seorang budak, maka ia tidak memiliki hak apa-apa terhadaphasil kerjanya karena ia statusnya sebagai seorang budak. Karena itu ia tidakmerdeka. Sebaliknya, sebagai warga negara yang merdeka di negaranya yangmerdeka, maka ia semiskin apa pun karena kekurang mampuannya dalammenghasilkan barang atau jasa, ia tetap hidupnya harus ditanggung oleh negarakarena Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa fakir miskin ditanggung olehnegara (UUD 1945, Pasal 34)20.

Sejalan dengan pemahaman ini, ukuran pembangunan tampaknya sudah jauhberkembang dibandingkan dengan ukuran yang digunakan pada awal penerapan

16 A. Pakpahan, “Busung Lapar, Ayam Kampung dan Pohon Jati”, Koran Tempo 16 Juli 2005: hal A15; (2) A. Pakpahan,“Busung Lapar dan Tepung”, Koran Tempo 30 Mei 2005, hal: A15.17 Kata korbanan ini sangat tepat mengingat ilmu ekonomi selalu berbicara dalam konteks opportunity costs atau trade-off.Hanya karena cintanya kepada kemerdekaan maka jiwa-raga dikorbankan oleh para pahlawan demi pemerdekaan daripenjajahan.18 Amartya Sen, mendapatkan penghargaan Nobel dalam bidang Ekonomi pada 1998. Kontribusi utamanya dalam bidangWelfare Economics.19 A. Sen, 1999. Development as Freedom. Alfred A. Knoff, New York.20 Lihat, antara lain: J.W. Dawson, 2002. “Causality in the freedom–growth relationship”. European Journal of PoliticalEconomy Vol. 19 (2003) 479–495. Menurut hasil penelitian ini bahwa kemerdekaan itu merupakan faktor penting dalammendorong pertumbuhan.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 41: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page41of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

konsep pembangunan di negara-negara berkembang yang terpusat saat itu padaukuran pendapatan per kapita. Dewasa ini telah banyak ukuran lain yang digunakanseperti Human Development Index (HDI), Human Freedom Index, SustainableDevelopment Index dan sejenisnya.

Dengan sejarah pembangunan yang cukup lama, kita telah menyaksikan bahwadampak penggunaan kata pembangunan ini luar biasa besarnya terhadap budayamasyarakat, mencakup: cara berpikir, cara merasa dan dalam membentuk keyakinanbaru beserta perilakunya yang menyatu dengan pemikiran, perasaan dankeyakinannya itu. Dengan perkataan lain kata pembangunan itu telah berdampakterhadap perkembangan budaya secara keseluruhan. Pada zaman Orde Baru, katapembangunan merupakan kata sakti Pemerintah untuk menjalankan program-programnya atau untuk mengalahkan kepentingan lain yang menentangnya. Dengankata pembangunan ini birokrasi pemerintah menjadi sangat kuat.

Dengan interpretasi pembangunan sebagai alat Pemerintah untuk mencapaisasaran-sasaran pembangunan yang telah ditetapkan di dalam rumusan-rumusanformal seperti Repelita Nasional dan Repelita Sektoral atau Regional, makapembangunan dilaksanakan secara sistimatik dan birokratik. Untuk mengetahui apayang dirasakan, dipikirkan dan diyakini oleh Pemerintah dalam pelaksanaanpembangunannya itu dapat dikaji berdasarkan dokumen-dokumen resmi, antara lainyang dimuat dalam buku-buku Repelita. Atas dasar hasil pengkajian akan substansiyang terdapat dalam buku Repelita I-VI, dapat disimpulkan bahwa walaupun telahterjadi perubahan fokus yaitu dari swasembada ke diversifikasi pangan, dankemudian ke ketahanan pangan, pola dasar pemikiran pembangunan pertanian tetaprelatif sama yaitu terfokus pada produksi pangan, dominannya peran pemerintah, dantidak adanya perubahan yang fundamental khususnya perbaikan dalam distribusipenguasaan lahan petani, pembiayaan pertanian rakyat, pengembangan pasarkomoditas pertanian, dan ekspansi infrastruktur perdesaan serta dukungan ilmupengetahuan dan teknologi21.

Hasil yang dicapai dengan menggunakan pola dasar pemikiran sebagaimanayang kita fahami sekarang ini adalah Indonesia tidak siap menghadapi ancaman-ancaman yang datang dari seluruh penjuru seperti dalam menghadapi perubahaniklim global, harga-harga pangan dunia yang terus meningkat, kelangkaan berbagaifaktor-faktor produksi penting seperti gas, fosfat dan potasium; luas lahan petaniyang semakin sempit, lingkungan sosial yang semakin rawan akan konflik, dankerusakan lingkungan hidup, sebagaimana yang sedang dihadapi sekarang dan akan

21 Lihat A. Pakpahan, 2007. Freedom for Farmers Freedom for All. Ideals Agro Abrar, Bogor. Dalam buku ini dibahas dalambab khusus tentang perkembangan pemikiran yang menyatu dalam Repelita I, II, III, IV, V dan VI, yang diperbandingkandengan kinerja pertanian pada masing-masing periode tersebut.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 42: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page42of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

sangat berbahaya bagi Indonesia pada masa mendatang apabila hal tersebut tidakdapat segera diatasi.

Karena itu, sekarang adalah momentum untuk kita melakukan reinterpretasikata pembangunan pertanian dan berbagai krisis ekonomi yang berkembang dinegara maju sekarang ini mestinya membuka kesadaran kita bahwa kita harusmandiri dalam berpikir, merasa dan berkeyakinan ini. Hal ini tidak berarti kitamembangun budaya tertutup. Yang kita perlukan adalah budaya mandiri sehinggakita akan menemukan jati diri kita dan karena itu akan menemukan pula tujuan, jalandan organisasi untuk mencapainya yang dinamakan proses pembangunan itu sendiri.Keseluruhan nafas faham pembangunan itu adalah pemerdekaan.

Dengan melihat pembangunan pertanian sebagai proses pemerdekaan petani22

dan subyek pelaku pembangunan yang saling tergantung dengan petani, maka kitaakan lebih jernih dalam memahami kompleksitas permasalahan dan dalam mencarisolusi baru bagi permasalahan-permasalahan pembangunan pertanian yang kitahadapi. Faham pemerdekaan dalam pembangunan bagi Indonesia sebenarnya sudahdiamahkan apabila kita mencoba memahami lebih mendalam amanah UUD 1945,khususnya Pembukaan, Pasal 27 khususnya ayat 2, Pasal 33, dan Pasal 34, makafaham pembangunan sebagai proses pemerdekaan sangatlah jelas.

Untuk memudahkan diskusi, berikut ini penulis kutip amanah dimaksud:

Pembukaan UUD 1945:”

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa danoleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karenatidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailahkepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkanrakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negaraIndonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkanoleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

22 Bandingkan misalnya dengan cara pandang pendekatan fungsi produksi dimana petani diorganisir oleh kekuasaan yangberada di atasnya untuk mencapai target-target pembangunan tertentu dengan fenomena petani mengorganisir dirinyasendiri dan didukung Pemerinntah untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pada kasus yang disebut terakhir tampak jelasbahwa pilihan berada di tangan petani yang sangat berbeda dengan proses perubahan institusi yang didasarkan ataspemanfaatan konsep Revolusi Hijau. Berlanjutnya involusi pertanian sebagaimana yang disampaikan Geertz (1963) dalamC. Geertz, 1963. Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia. University of California, Berkeley.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 43: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page43of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negaraIndonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertibandunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilansosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalamsuatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalamsuatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyatdengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaanyang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yangdipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di dalam batang tubuh UUD 1945, kita secara tegas dan jelas menjumpaiamanah konstitusi yang mengajarkan pembangunan sebagai proses pemerdekaanrakyat. Dalam Pasal 27 ayat (2):

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupanyang layak bagi kemanusiaan.

Adapun Pasal 33 dan Pasal 34 menyatakan:

Pasal 33

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yangmenguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandungdidalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat.

Pasal 34

Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara olehnegara.

Dengan memahami pesan-pesan atau amanah UUD 1945 tentunya harus hidupkembali kesadaran kita semua bahwa pembangunan pertanian itu merupakanpelaksanaan amanah dari UUD 1945 dan amanah itu isinya yang paling pentingadalah pemerdekaan bagi keseluruhan rakyat Indonesia, khususnya pemerdekaan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 44: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page44of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

para petani dan keluarganya apabila konteksnya adalah pembangunan pertanian.

Atas dasar uraian di atas, maka reinterpretasi pembangunan pertanian yangdiusulkan melalui tulisan ini adalah memahami pembangunan pertanian sebagaiamanah UUD 1945 dengan tujuan pemerdekaan para petani dan keluarganyasehingga pembangunan pertanian bukan hanya memberikan makna bagi kehidupannasional yang lebih sejahtera tetapi juga sekaligus bagian proses peningkatankapabilitas petani dan masyarakat perdesaan baik dalam statusnya dalam struktur dankultur mayarakat Indonesia, maupun dalam kapabilitasnya sebagai masyarakat di eramodern seperti sekarang ini dan pada waktu yang akan datang.

REINTERPRETASI ILMU EKONOMI PERTANIAN

Orientasi Falsafah Ilmu

Apa yang membuat beraneka-ragamnya pandangan dan interpretasi realitasdalam bidang keilmuan itu, khususnya dalam bidang ilmu-ilmu sosial termasukekonomi? Faktor penentunya adalah falsafah atau orientasi metodologi yangmelandasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Johnson (1986)23 mengidentifikasi tigaorientasi metodologi yang melandasi ilmu ekonomi yaitu: positivisme, normativisme,dan pragmatisme.

Positivisme merupakan faham yang memandang bahwa nilai itu bukanlahsuatu realitas melainkan hanya ada di dalam pikiran atau perasaan manusia saja.Karena sifatnya seperti itu maka positivisme menolak nilai itu sebagai bagian daripekerjaan ilmiah. Nilai yang dimaksud di sini adalah salah/benar atau baik/buruk.Dalam bidang ilmu-ilmu sosial, termasuk ekonomi, terdapat faham yang menerimanilai sebagai bagian analisis tetapi sebatas diterima sebagai asumsi saja, misalnya,diasumsikan bahwa konsumen itu memaksimumkan kepuasannya, faham inidinamakan conditional normativism.

Normativisme merupakan faham yang menerima nilai itu merupakan bagiandari realitas. Atas dasar faham ini maka alat-alat riset ilmiah digunakan untukmeneliti dan menghasilkan pengetahuan tentang nilai yang mana nilai itu diterimasebagai karakteristik dari realitas.

Adapun pragmatisme merupakan aliran falsafah ilmu pengetahuan yangmelihat bahwa pengetahuan tentang nilai dan pengetahuan positif itu selalu salingberhubungan atau berinteraksi secara interdependen.

23 G.L. Johnson, 1986. Research methodology for economists: philosophy and practice. Macmillan, New York.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 45: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page45of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Sejalan dengan orientasi metodologi tersebut Johnson mengelompokkan tigajesis riset yaitu: riset disiplin (disciplinary research), riset tentang suatu subyek(subject matter research), dan riset untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu(problem solving research) yang dihadapi oleh pengambil keputusan atausekelompok pengambil keputusan yang memiliki masalah yang sama. Dari dariketiga jenis riset tersebut akan diperoleh tiga jenis pengetahuan yaitu pengetahuantentang disiplin (disciplinary knowledge), pengetahuan tentang suatu subyek (subjectmatter knowledge) dan pengetahuan tentang penyelesaian masalah (prescriptiveknowledge). Semua jenis riset memerlukan uji kesahihan obyektifitas yaitu ujikejelasan (clarity), uji koherensi (coherency), dan uji kesesuaian (correspondency).Khusus untuk problem solving research kaidah uji obyektifitasnya adalah workabilityatau keampuhan menyelesaikan masalah. Kekacauan dalam pemahaman akankonteks di atas akan membuat berbagai bentuk kesalahan baik dalam proses produksipengetahuan, penyebaran pengetahuan atau pemanfaatan pengetahuan dalammasyarakat.

Ilmu ekonomi pertanian, yang merupakan bidang aplikasi dari ilmu ekonomipada umumnya, tampak lebih banyak atau bahkan didominasi oleh pengaruh aliranpositivisme. Karena itu, ilmu ekonomi pertanian yang berkembang di tanah air jugadidominasi oleh faham positivisme tersebut. Dengan dominannya faham ini makatidak banyak dihasilkan pengetahuan tentang nilai dalam bidang pertanian atau dalampemikiran pembangunan pertanian. Akibatnya, apabila kita berbicara tentangkebijakan pembangunan pertanian atau pembangunan lainnya, maka pengetahuantentang nilai ini hanyalah sifatnya diasumsikan saja. Padahal, dalam setiap kebijakandiperlukan pengetahuan tentang nilai tersebut mengingat dalam prakteknya suatukebijakan tidak akan pernah terlepas dari nilai. Bahkan, pernyataan tujuan itu sendiriadalah pernyataan yang menyatakan suatu nilai. Karena itu pengetahuan tentang nilaidiperlukan baik sebagai pedoman maupun sebagai bagian integral dari suatukebijakan pembangunan.

Kesenjangan kebutuhan pengetahuan normatif yang diperlukan oleh penentukebijakan di satu pihak dengan bidang riset ilmu sosial ekonomi di pihak lain sebagaiprodusen pengetahuan yang tidak melihat nilai sebagai subyek dari ilmu pengetahuanmelahirkan kondisi yang kurang menguntungkan. Pertama, hal-hal yang berkaitandengan nilai akhirnya ditetapkan secara ad hoc; kedua, pengetahuan tentang nilaitidak berkembang; dan terakhir, bidang ilmu sosial ekonomi pertanian itu sendirimenjadi kerdil.

Jadi, orientasi metodologi apa yang diperlukan untuk Indonesia yangmerupakan negara berkembang dan memiliki karakteristik negara dengan semboyanBhinneka Tunggal Ika?

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 46: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page46of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Penulis berpendapat bahwa lebih tepat kita mengambil makna dari seluruhorientasi metodologi dengan mengembangkan sikap eclectisism yaitu menerimaberagam cabang falsafah ilmu dan menggunakannya sesuai dengan konteks dantujuan yang ada mengingat beragamnya masalah yang dihadapi dan masing-masingorientasi metodologi memiliki kelemahan atau kelebihan masing-masing. Faham inisebenarnya merupakan turunan dari faham atau falsafah negara kita yaitu Pancasila.

Sebelum kita membahas ilmu ekonomi pertanian, perlu disampaikan terlebihdahulu gambaran umum ilmu sosiologi yang menjadi subyek ilmu pengetahuan yangmendalami bidang sosial. Sebagaimana telah dikemukakan pada Bab Pendahuluandalam tulisan ini, subyek analisis ekonomi pertanian yang perlu dipilih bukanlahkomoditas melainkan manusia dan institusinya dengan melihat transaksi sebagai unitanalisis. Dengan demikian menjadi penting untuk mengenal variasi dalam teorisosiologi yang mana hal ini akan berkaitan erat dengan ilmu ekonomi pertanian yangmenjadi subyek bab ini.

Di antara para pemikir dalam bidang ilmu sosiologi, Sorokin (1928)24

mengelompokkan 13 mazhab ilmu sosiologi, yaitu: (1) aliran mekanistik, (2) aliranFrederic Le Play, (3) aliran Geografi, (4) aliran interpretasi biologi, (5) aliran rasial,seleksi dan hereditaris, (6) aliran “struggle for existence” dan sosiologi perang, (7)aliran cabang biologi dan aliran demografi, (8) aliran sosiologi, (9) Formal Schooland Systematics of Social Relationships, (10) aliran sosiologi cabang ekonomi, (11)aliran psikologi, (12) aliran teori psycho-sociologistic agama, adat, hukum, opinipublik, seni dan fenomena kultural lainnya, dan (13) aliran lainnya.

Dalam bidang ekonomi, American Economic Association (AEA)25

mengklasifikasikan ilmu ekonomi kedalam kelompok berikut:

A - General Economics and Teaching B - History of Economic Thought, Methodology, and Heterodox Approaches C - Mathematical and Quantitative Methods D - Microeconomics E - Macroeconomics and Monetary Economics F - International Economics G - Financial Economics H - Public Economics I - Health, Education, and Welfare J - Labor and Demographic Economics K - Law and Economics L - Industrial Organization M - Business Administration and Business Economics; Marketing; Accounting N - Economic History

24 Pitirim Sorokin, 1928. Contemporary Sociological Theories. Harper and Brothers, New York.25 American Economic Association, “Journal of Economic Literature (JEL) Classification System”.http://www.aeaweb.org/jel/jel_class_system.php#

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 47: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page47of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversityO - Economic Development, Technological Change, and Growth P - Economic Systems Q - Agricultural and Natural Resource Economics; Environmental and Ecological Economics R - Urban, Rural, and Regional Economics Y - Miscellaneous Categories Z - Other Special Topics

Kelompok Q, yaitu Agricultural and Natural Resource Economics;Environmental and Ecological Economics, oleh AEA dirinci kedalam:

Q00 - GeneralQ01 - Sustainable DevelopmentQ02 - Global Commodity Crises

Q1 - Agriculture Q10 - GeneralQ11 - Aggregate Supply and Demand Analysis; PricesQ12 - Micro Analysis of Farm Firms, Farm Households, and Farm Input MarketsQ13 - Agricultural Markets and Marketing; Cooperatives; AgribusinessQ14 - Agricultural FinanceQ15 - Land Ownership and Tenure; Land Reform; Land Use; Irrigation; Agriculture and EnvironmentQ16 - R&D; Agricultural Technology; Biofuels; Agricultural Extension ServicesQ17 - Agriculture in International TradeQ18 - Agricultural Policy; Food PolicyQ19 - Other

Q2 - Renewable Resources and Conservation Q20 - GeneralQ21 - Demand and SupplyQ22 - Fishery; AquacultureQ23 - ForestryQ24 - LandQ25 - WaterQ26 - Recreational Aspects of Natural ResourcesQ27 - Renewable Resources and Conservation: Issues in International TradeQ28 - Government PolicyQ29 - Other

Q3 - Nonrenewable Resources and Conservation Q30 - GeneralQ31 - Demand and SupplyQ32 - Exhaustible Resources and Economic DevelopmentQ34 - Natural Resources and Domestic and International ConflictsQ33 - Resource BoomsQ38 - Government PolicyQ39 - Other

Q4 - Energy Q40 - GeneralQ41 - Demand and SupplyQ42 - Alternative Energy SourcesQ43 - Energy and the MacroeconomyQ47 - Energy ForecastingQ48 - Government PolicyQ49 - Other

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 48: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page48of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Q5 - Environmental Economics Q50 - GeneralQ51 - Valuation of Environmental EffectsQ52 - Pollution Control Adoption Costs; Distributional Effects; Employment EffectsQ53 - Air Pollution; Water Pollution; Noise; Hazardous Waste; Solid Waste; RecyclingQ54 - Climate; Natural Disasters; Global WarmingQ55 - Technological InnovationQ56 - Environment and Development; Environment and Trade; Sustainability; Environmental Accounts andAccounting; Environmental Equity; Population GrowthQ57 - Ecological Economics: Ecosystem Services; Biodiversity Conservation; Bioeconomics; IndustrialEcologyQ58 - Government PolicyQ59 - Other

Khusus mengenai subyek budaya, sosiologi dan antropologi yang dipandangsebagai bidang spesialisasi dari ekonomi diberi lambang dengan huruf Z berjudulOther Special Topics, sebagai berikut:

Z - Other Special TopicsZ0 - General

Z00 - GeneralZ1 - Cultural Economics; Economic Sociology; Economic Anthropology

Z10 - GeneralZ11 - Economics of the Arts and LiteratureZ12 - ReligionZ13 - Economic Sociology; Economic Anthropology; Social and Economic StratificationZ19 - Other

Dengan mendalami klasifikasi ilmu ekonomi kedalam bidang-bidang khususyang menjadi spesialisasi bagi seorang ekonom menurut American EconomicAssociation sebagaimana dikemukakan di atas, maka kita menemukan bahwa bidangyang menyangkut budaya sebagai subyek ekonomi, sangatlah terbatas, dengandikelompokkan pada kelompok Z. Padahal, pada era Sorokin pada awal abad ke-20sudah menggolongkan ekonomi kedalam sosiologi. Kekuatan yang sangat besartelah menggeser ekonomi menjadi ilmu seperti fisika, yaitu bukan manusia daninstitusinya yang menjadi subyek studi melainkan komoditas dengan matematikmenjadi bahasa atau alat utama dalam eksplorasinya. Menurut Buchanan (1979)26

apabila memang menjadi begitu apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi makasebaiknya ilmu ekonomi itu diserahkan saja kepada matematikawan.

Persoalan yang dihadapi negara-negara berkembang, khususnya yangmenderita penjajahan yang sangat lama tentu mengalami perbedaan budaya dari

26 ibid

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 49: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page49of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

bangsa-bangsa yang pernah menjajahnya. Lahirnya kata pembangunan itu sendirimerefleksikan makna bahwa industrialisasi di negara berkembang tidak akan berjalandengan sendirinya sebagaimana yang dialami oleh sejarah negara-negara di Eropaatau Amerika Serikat. Bahkan, negara-negara di Amerika Latin yang berasal dariEropa juga ternyata tidak mengalami perjalanan sejarah yang sama, melainkanberbelok menjadi negara berkembang sampai sekarang. Tentu hal tersebut tidakdapat dijelaskan oleh fenomena alam atau komoditas melainkan hanya bisadijelaskan oleh terjadinya perbedaan budaya dalam proses perkembangan bangsa-bangsa tersebut. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1870-an Argentina lebih maju dariJerman, tetapi 100 tahun kemudian Jerman menjadi negara maju terkemukasedangkan Argentina masih menjadi negara berkembang. Data atau bukti-buktisemacam inilah yang tidak dapat menolak bahwa sosial-budaya masyarakat tidakpenting, apalagi dalam bidang pembangunan pertanian.

Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa faktor sosial-ekonomi ini,khususnya yang biasa dinamakan kultur atau budaya, menjadi unsur yang sangatpenting dalam pembahasan pembangunan pada masa mendatang. State of TheWorld 2010 yang diterbitkan oleh The Worldwatch Institute (2010) memilih temakhusus: Transforming Cultures, from Consumerism to Sustainability.27 Buku inipenuh dengan informasi dan data penting serta hasil analisis yang perlu diketahuiapabila dunia menghendaki bumi satu-satunya tempat hidup kita ini terjaga,terpelihara dan lestari. Menurut buku ini (Tabel 1), apabila standar tingkat hiduptingkat konsumsi rendah dengan patokan pendapatan per kapita rata-rata US$ 1230(nilai dollar tahun 2008 PPP), maka bumi, sesuai dengan kapasitasnya, dapat dihunioleh 13,6 milyar jiwa. Tetapi, apabila menggunakan standar tingkat hidup rata-rataAmerika Serikat, maka kapasitas bumi untuk menghidupi manusia hanya mampusampai 5 milyar jiwa. Kondisi saat ini, penduduk dunia sudah 6 milyar jiwa lebih,karena itu, sudah melampaui kapasitas lestari bumi ini. Kesimpulannya: diperlukantransformasi budaya dari budaya konsumerisme ke budaya pelestarian.

Atas dasar pemikiran bahwa ilmu-ilmu sosial ekonomi pertanian adalahsebagai faktor penting dalam perubahan budaya, khususnya untuk pemerdekaanpetani28 di negara berkembang, maka kita perlu mendalami perkembangan kontribusiilmu pengetahuan ekonomi pertanian terhadap proses tersebut.

Perlu penulis kemukakan sejak awal agar tidak terjadi kesalahan pemahamanbahwa apa yang dimaksud di atas bukanlah sebagai ajakan membangun proses politik

27 Lihat State of The World 2010, “Transforming Cultures, From Consumerism to Sustainability. The Worldwatch Institute,W.W. Norton & Company, New York.28 Lihat A. Pakpahan, 2007. Freedom for Farmers Freedom for All. Ideals Agro Abrar, Bogor, Indonesia. Buku ini mencobamengkaji dengan menggunakan perspektif bahwa pembangunan pertanian merupakan proses pemerdekaan petani.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 50: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page50of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

praktis sehingga ilmu pengetahuan dijadikan bahan propaganda ilmiah. Yangdimaksud adalah diperlukannya suatu reorientasi pendidikan, penelitian danpengembangan terhadap subyek pemerdekaan petani yang selama ini terabaikanmelalui pengamalan ilmu sosial ekonomi pertanian.

Ilmu pengetahuan perlu dipandang sebagai pencerah, obor atau bahkan apiyang menyala-nyala untuk memberikan kontribusi perubahan positif bagipembangunan pertanian sebagaimana yang dimaksud di atas. Hal ini sangat pentingmengingat pada fase penerapan ilmu itu tidak terbebas dari nilai. Sebagai ilustrasi,semua teori itu berlaku umum tetapi pada saat ia akan dipakai, kondisi lingkunganlokal membuatnya menjadi unik, misalnya, secara umum diterima bahwa titik didihair itu 100 C tetapi ini hanya terjadi apabila air dididihkan di pantai pada ketinggian0 meter dari muka laut. Demikian pun halnya dengan teori ekonomi pada saat iaditerapkan pada pertanian maka diperlukan pemahaman baru akan keunikan-keunikannya.

Sebagaimana telah diuraikan bahwa ilmu ekonomi pertanian diperlukan untukmemberikan kontribusi dalam rangka mewujudkan cita-cita kemerdekaan. AmanahUUD 1945 itu perlu diterjemahkan ke dalam model pendidikan, penelitian ataupengembangan ilmu ekonomi pertanian di Indonesia dan untuk Indonesia. Berikutini kami mencoba memberikan ilustrasi kasar tentang pengejewantahan amanah UUD1945 kedalam bidang ilmu ekonomi pertanian. Sebelum penulis menyampaikan haltersebut, terlebih dahulu digambarkan tentang perlunya dilakukan penyesuaiankonteks atau ruang lingkup penerapannya mengingat perubahan zaman yang sudahterjadi.

Apapun yang akan dilakukan, utuk hal yang sifatnya penerapan diperlukanpemahaman akan konteksnya agar penerapan tersebut dapat berjalan dengan sukses.Pembahasan pertanian pada tahun 1960an, 1980an dan apalagi pertanian pada abadke-21, memerlukan pemahaman akan konteksnya tersebut dengan baik. Dalamliteratur kita dapat mengidentifikasi bahwa pertanian itu sendiri sering difahamisebagai suatu era tertentu. Misalnya, Pink (2006)29 mengurutkan perkembangazaman kedalam zaman berikut:

1) Era pertanian—agriculture age (farmers) (abad ke-18),

2) Era industri—industrial age (factory worker) (abad ke-19),

3) Era informasi—information age (knowledge workers) (abad ke-20),

4) Era konsep—conceptual age (creators and empathizers) (abad ke-21).

29 D.H. Pink, 2006. A Whole New Mind. Riverhead Books, New York.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 51: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page51of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Pemikiran Pink di atas seolah-olah dunia ini bergerak linear dengan zamanyang berubah, misalnya, pandangan Pink apabila tidak ditafsirkan dengan baik makaseolah-olah pertanian pada abad ke-21 ini tidak dipentingkan lagi. Namun demikian,Pink sangat benar apabila kita mengartikan bahwa pembangunan pertanian padazaman sekarang ini situasinya sudah sangat berbeda dengan pada era abad ke-18.

Pembangunan pertanian pada zaman sekarang sudah berada dalam erainformasi dan era konsep baru. Pangan zaman sekarang sudah tidak diartikan sebagaipangan untuk memenuhi rasa kenyang melainkan sebagai sarana untuk mendapatkankesehatan dan kenyamanan. Bahkan, apabila kita masukkan benih-benih hasilrekayasa genetik, yang tingkat penggunaannya sudah mencapai 148 juta hektar padatahun 2010, pengertian pertanian itu sendiri akan berubah total menjadi pertanianyang sangat intensif akan ilmu pengetahuan dan teknologi 30,31.

Sejalan dengan perubahan zaman di atas, telah terjadi keragaman polaperubahan yang sangat nyata dalam hal nilai-nilai dan perikehidupan masyarakatdunia, sehingga diperlukan pemahaman akan esensi dari perubahan dan dampaknyaterhadap kehidupan baru yang perlu dibangun. Gasset (1927)32, Hsu (1963)33, Toffler(1970)34, Downs (1973)35, Sowell (1980)36, Etzioni (1996)37, Abramson dan Inglehart(1998)38, Elkington dan Hartigan (2008)39, Chang (2008)40, Kano (2008)41, Sen(2009)42, Wilkinson dan Pickett (2010)43 merupakan sumber-sumber yang dapatdigunakan untuk memperkaya pemahaman kontekstual apabila kita akan menerapkanilmu ekonomi pertanian pada lingkungan tertentu.

Gasset (1927) memberikan analisis yang sangat tajam akan dampak dariperubahan demografis yang membuat penduduk dunia jumlahnya berlipat ganda,yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Pertambahan penduduk yang sangat pesatpada abad ke 18, dipandang Gasset sebagai pertambahan massa. Pertambahan massaini sangat dahsyat dampaknya bagi dunia mengingat sifat dasar manusia itu tidak

30 Lihat G.P. Pisano, 2006. Science Business: The promise, the reality, and the future of biotech. Harvard Business SchoolPress, Boston.31 A. Pakpahan, 2011. World Trend In Biotechnology Crops and Its Implications To Indonesia. Biosafety Commission forGenetically Engineered Products, Indonesia. (unpublished paper).32 J.O. Gasset, 1957. (25ed). The Revolt of the Masses. W.W. Norton & Company Inc., New York.33 F.L.K. Hsu, 1963. Clan, Caste and Club. D. Van Nostrand Company, Inc., Princeton, New Jersey.34 A. Toffler, 1970. Future Shock. Random House, New York.35 J.F. Downs, 1973. Human Nature. Glencoe Press, New York.36 T.S. Sowell, 1980. Knowledge & Decisions. Basic Books, Inc., New York.37 A. Etzioni, 1996. The New Golden Rule. BasicBooks, New York.38 P.R. Abramson dan R. Inglehart, 1998. Value Change in Global Perpective. The University of Michigan Press, Ann Arbor.39 J. Elkington dan P. Hartigan, 2008. The Power of Unreasonable People. Harvard Business Press, Boston.40 H.J. Chang, 2008. Bad Samaritans: The myth of free trade and the secret history of capitalism. Bloomsbury Press, NewYork.41 H. Kano, 2008. Indonesian Exports, Peasant Agriculture and the World Economy, 1850-2000. NUS Press, Singapore.42 A. Sen, 2009. The Idea of Justice. The Belknap Press of Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts.43 R. Wilkinson and K. Pickett, 2010. The Spirit Level: Why equality is better for everyone. Penguin Books, London.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 52: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page52of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

terdapat pada massa, yaitu massa tidak memiliki sifat berpikir.

Dapat diperkirakan apa yang akan terjadi apabila massa yang besar itumenghadapi kelaparan, kekurangan air, kekurangan ruang kehidupan, dan berbagaibentuk keterbatasan lainnya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan institusiyang dapat mengelola massa tersebut menjadi faktor-faktor positif bagi kemanusiaandan kehidupan yang lebih luas lagi.

Hsu (1963) menyampaikan hasil risetnya mengenai bagaimana masyarakatdunia itu mengembangkan daya adaptasi melalui inovasi kelembagaan masyarakatyang mengambil tiga model utama, yaitu model clan sebagaimana yang berlaku dimasyarakat Tiongkok, model kasta di India dan model club di Amerika Serikat.Model tersebut, menurut Hsu dibangun atas dasar latar belakang budaya masyarakatyang berbeda, yaitu di masyarakat Tiongkok dasar perikatan antar- individudidasarkan atas persamaan keluarga (clan), di India dasarnya adalah unsur agama(Hindu), dan di Amerika Serikat dasar utamanya adalah faham individualisme yangdipandang hal utama dalam masyarakat Barat. Pandangan Hsu ini sangatlah pentingbagi kita untuk mengingatkan bahwa faktor sosial-budaya itu tidak dapat diabaikandalam pemikiran dan perumusan pembangunan, apalagi untuk pembangunanpertanian.

Toffler (1970), Abramson dan Inglehart (1998) dan Wilkinson dan Pickett(2010) dapat dipakai sebagai sumber yang memberikan pengetahuan dan inspirasitentang pentingnya pendalaman akan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat.Dalam bukunya Future Shock, Toffler menggambarkan bahwa shock itu terjadikarena kita tidak memahami dan tidak mengantisipasi perubahan-perubahan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat. Selanjutnya, dalam Abramson danInglehart (1998) kita mendapatkan informasi bahwa dalam masyarakat Barat telahterjadi perubahan-perubahan nilai secara mendasar yaitu nilai yang bergerak darinilai materialisme ke nilai spiritualisme (post materialist). Sebagai ilustrasi, diInggris nilai post materialist meningkat dari 7% (1970-71) menjadi 15 % (1993),sebaliknya nilai materialist menurun dari 36 % (1970-71) menjadi 21 % (1993).Perubahan nilai post materialist yang tertinggi terjadi di Denmark yaitu meningkatdari 7 % menjadi 25 % pada periode di atas.

Hasil riset Wilkinson dan Pickett (2010) selama 50 tahun menunjukkan bahwakemerataan (equality) adalah baik untuk semua orang. Hasil riset yang penting untukdicatat antara lain adalah:

(1) Semakin timpang pendapatan, makin tinggi indeks masalah kesehatan danmasalah sosial kelamsyarakatan;

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 53: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page53of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

(2) Semakin tinggi pendapatan per kapita semakin rendah nilai indekspermasalahan kesehatan dan permasalahan sosial tetapi ini ditunjukkan olehkorelasi yang rendah;

(3) Semakin tinggi tingkat ketimpangan pendapatan, semakin rendah nilai indekskesejahteraan anak-anak;

(4) Semakin tinggi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat, semakin rendahpersentase jumlah individu yang dapat dipercaya;

(5) Semakin tinggi ketimpangan pendapatan, semakin rendah persentasipendapatan nasional yang disumbangkan untuk bantuan luar negeri;

(6) Semakin tinggi ketimpangan pendapatan, semakin tinggi persentasemasyarakat yang mengalami gangguan mental;

(7) Semakin tinggi tingkat ketimpangan pendapatan semakin tinggi indekspenyalah-gunaan obat-obat terlarang;

(8) Semakin tinggi ketimpangan pendapatan, semakin rendah usia harapan hidup;

(9) Semakin tinggi tingkat ketimpangan pendapatan, semakin tinggi tingkatkematian bayi per 1000 kelahiran hidup;

(10) Semakin tinggi tingkat ketimpangan pendapatan, semakin tinggi tingkatpenduduk yang kegemukan;

(11) Dan masih banyak lagi hasil penelitian yang penting yang dapat didapatdalam buku ini.

Sowell (1980) merupakan buku yang penting dalam memahami pengetahuandan peran pengetahuan dalam masyarakat. Menurut Sowell peradaban merupakaninstrumen yang sangat penting untuk mendapatkan manfaat dari pengetahuan.Spesialisasi sangat diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan secara lebih baik.Menurut Sowell “ideas are everywhere, but knowledge is rare”; bahkan menurutSowell pula bahwa untuk seseorang yang dijuluki “knowledgable” pada dasarnya iajuga hanya memiliki knowledge pada bidang yang terbatas saja. Semakin modernsuatu masyarakat, semakin sedikit “jumlah jenis” pengetahuan yang dimiliki olehmasing-masing individu masyarakatnya, tetapi makin dalam pengetahuan dalam satusubyek yang didalaminya. Sebaliknya, untuk individu yang berada dalammasyarakat tradisional, ia harus memiliki pengetahuan hampir semua jenispengetahuan agar ia dapat tetap hidup, mulai dengan jenis tanaman dan hewan yangbisa dimakan, cara dan kemampuan menangkap atau mengumpulkannya, caramenanam dan memeilih musim yang baik untuk menanamnya, mengetahui “obat”

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 54: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page54of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

apa yang diperlukan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, dan seterusnya.

Etzioni (1996) dalam bukunya “The New Golden Rule” pada dasarnya adalahmemberikan landasan yang kokoh untuk dijadikan bahan diskusi tentang perlunyadasar-dasar etika untuk menmperkuat solidaritas sosial dalam masyarakat. Etzionimembangun konsep apa yang dinamakan good society dan communitarianmovement. Secara khusus dalam Bab 7, Etzioni membahas “Pluralism within Unity”,yang kiranya dapat menjadi stimulant bagi Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.

Pandangan Sen (2009) sangat penting untuk dijadikan referensi dalampendalaman ide dan teori Justice. Berbeda dengan para pemikir di bidang ini, yangmengembangkan teori pada kondisi ideal, Sen mengembangkan pemikiran dalamdunia semacam yang dihadapi sekarang ini, yang diperlukan bukanlah teori keadilanpada kondisi ideal, melain teori yang dapat digunakan sebagai dasar membuatkebijaksanaan pada kondisi riil yang kita hadapi. Sejalan dengan pemikiran tersebut,tetapi dalam bidang berbeda, Elkington dan Hartigan (2008) mengemukakanargumen yang menjadi argumen utamanya bahwa perubahan besar itu memerlukansekelompok entrepreneur yang tergolong “unreasonable people”.

Chang (2008) dalam bukunya “ Bad Samaritans” menunjukkan bahwa freetrade dan kapitalisme itu hanyalah kamuflase atau strategi dari negara-negara majuuntuk mengelabui negara-negara berkembang, yang pernah dijajah mereka. Yangmenarik untuk Indonesia, Chang secara khsusus menulis Bab 8 dengan judul “Zairevs Indonesia” dan Bab 9 Lazy Zapanese and Thieving Germans. Bab 9 ini tentunyaakan memberikan inspirasi bahwa bangsa Jepang yang dipandang pemalas pada awaltahun 1900an ternyata bisa berubah menjadi bangsa paling rajin di dunia sekarang;demikian juga dengan bangsa Jerman yang sekarang menjadi bangsa termaju didunia.

Kano (2008) memberikan perspektif panjang tentang sejarah perkembanganperekonomian Indonesia yaitu antara 1850-2000. Buku banyak memberikan inspirasipenting bagi strategi dan kebijaksanaan pembangunan ekonomi ke depan padaumumnya dan pembangunan pertanian pada khususnya. Sejarah menunjukkanbahwa ekonomi Indonesia telah mengalami pasang surut dengan struktur yangsifatnya dualistik, yaitu kepentingan ekspor yang menjadi prioritas pemerintahkolonial dan kepentingan produksi pangan untuk stabilitas nasional. Dalamperjalanan ekonomi ekspornya Indonesia telah mengalami zaman keemasan rempah-rempah, gula, karet, minyak bumi dan hasil hutan, dan sekarang kelapa sawit. Kanomengingatkan bahwa kemajuan ekonomi sebenarnya belum terlihat mengingatekspor komoditas Indonesia didominasi oleh ekspor bahan mentah dan juga makinmeningkatnya komponen impor. Terlebih lagi apabila kita menggunakan indikator

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 55: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page55of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

service account balance maka nilai totalnya selalu negatif; nilai positif dalam serviceaccount balance hanyalah merupakan kontribusi dari Tenaga Kerja Indonesia danperjalanan (wisata). Kesimpulan yang paling penting dari Kano untuk pertanian diIndonesia, khususnya di Jawa, adalah tidak terlihatnya fenomena transformasiekonomi sebagaimana yang terjadi di Jepang atau di negara-negara yang telahmengalami penurunan persentase petani yang makin mengecil. Yang menambahberat Indonesia pada masa mendatang adalah meningkatnya pembatas ekologi untukekspansi produksi pertanian, perdesaan menghadapi “de-agrarianization” danmemaksa angkatan kerja untuk mencari pekerjaan di luar pertanian. Sementara itu,Indonesia menghadapi pembatas kapasitas industri skala besar dalam menyeraptenaga kerja dan hanya dapat mengandalkan sektor informal dalam penyerapan kerjadi daerah urban. Kesimpulan utama yang dibuat Kano adalah pengalamanpembangunan di Jepang sangat kecil kemungkinannya dapat diulangi di Indonesia,tetapi juga belum jelas apakah Indonesia akan menjadi pelopor dalam membangunjalan baru pembangunan ekonomi pada abad ke-21.

REINTERPRETASI ILMU SOSIAL-EKONOMI PERTANIAN DALAMPENGAMALAN UUD 1945

Atas dasar pemikiran di atas, kita dapat mengembangkan gagasan untukmenterjemahkan amanah UUD 1945 kedalam bahasa ilmu sosial ekonomi. Hasilpenterjemahan ini dapat dibahas lebih lanjut sebagai masukan untuk membangunlangkah-langkah nyata dalam pengembangan keilmuan ekonomi pertanian diIndonesia.

Pertama, kita perlu mencari makna kemerdekaan yang dianut oleh Indonesia.Pengujian akan makna kemerdekaan ini sangat penting untuk mendapatkanpemahaman yang bukan hanya bisa menjadikan pemahaman kita yang lebih baiktetapi juga mendapatkan jalan atau solusinya dalam menerapkannya dalam prakteksehari-hari. Oleh karena itu kaidah uji obyektifitasnya bukan hanya uji kejelasan(clarity) tetapi juga efisien, efektif dan dapat diterima untuk menjadi amalan(workability) dalam bidang pembangunan pertanian, pendidikan, penelitian ataupemanfaatan ilmu ekonomi pertanian.

Pembukaan UUD 1945 menyatakan:

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa danoleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karenatidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 56: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page56of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Apakah makna kemerdekaan dalam ilmu ekonomi pertanian sejalan dengannafas Pembukaan UUD 1945? Apa implikasi kalimat pembukaan tersebut yangmengandung kata “kemerdekaan itu hak segala bangsa”, apakah ini juga menjadidasar kemerdekaan sebagai “perdagangan bebas” atau pihak asing juga bebasberinvestasi di Indonesia? Apa makna penjajahan? Apakah menahan harga beras agartidak naik atau membiarkan suku bunga pinjaman bank yang tinggi sama denganbentuk penjajahan baru? Apakah membiarkan penguasaan lahan ratusan ribu ataubahkan juga jutaan hektar oleh para perusahaan besar yang menjadi wadah“collective action para orang kaya” itu tidak bertentangan dengan nilai dasar yangdikandung oleh alinea awal dalam Bab Pembukaan UUD 1945? Selain itu, ilmuekonomi pertanian di Indonesia perlu faham dan mencari makna yang tepat untukmendapatkan pengetahuan yang pas untuk Indonesia di mana masyarakat Indonesiaitu tidaklah homogen. Bahkan dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia itu selainterpisah secara geografis juga latar belakang budayanya berbeda-beda. Artinya, caraberpikir, merasa dan memiliki keyakinan atau kepercayaan (belief) yang berbeda-beda pula. Namun demikian Indonesia memegang keyakinan bahwa BhinnekaTunggal Ika merupakan ruh keindonesiaannya. Kontruksi preferensi seperti apa yangsesuai untuk bisa menjelaskan masyarakat Indonesia? Aspek preferensi yangmelandasi keputusan ekonomi masyarakat Indonesia ini jarang sekali dipelajari ataubahkan diterima begitu saja atau diasumsikan mengikuti asumsi rasionalitas.

Bangsa Indonesia menganut faham bahwa “Dan perjuangan pergerakankemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia denganselamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbangkemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil danmakmur”. Ada kata perjuangan, kata ini jarang digunakan sekarang. Kata perjuanganmemberikan pesan jauh lebih kuat dari sekedar usaha atau ikhtiar. Kata perjuanganmerupakan penjiwaan dari isme patriotisme.

Faham patriotisme ini selalu diadukan dengan faham yang menyatakan bahwa“kemerdekaan bagi yang kuat adalah kematian bagi yang lemah”. Karena itu yangkuat penting untuk bisa membuat lemah pihak lain. Faham ini tidak benar mengingatkekuatan seluruh masyarakat hanya akan terwujud apabila semuanya menjadi kuat.Ketimpangan yang besar, sebagai indikator ketidakadilan, sesuai dengan hasilpenelitian Wilkinson dan Pickett (2010) ternyata merugikan semua orang.44

Disintegrasi suatu negara atau merebaknya konflik antar masyarakatmengandung implikasi yang sangat besar bagi kehidupan ekonomi bukan hanya bagimasyarakat yang bersangkutan tetapi bagi masyarakat keseluruhan dalam suatu

44 R. Wilkinson dan K. Pickett, ibid.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 57: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page57of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

negara, atau bahkan bagi masyarakat global secara keseluruhan juga. Bukti kuatbahwa dengan merebaknya terorisme alokasi anggaran dan tenaga sertaberkembangnya psikologi massa yang sifatnya negatif telah meningkat dengan sangatnyata. Bagi negara kecil sekalipun, seperti Singapura, masalah disintegrasi pikiranatau keinginan atau cita-cita telah dipandang sebagai kecenderungan yang negatifoleh Mr. Lee Kuan Yew, pemimpin besar Singapura yang membawa bangsaSingapura dari warga negara dunia ke tiga menjadi warga dunia pertama.Perkembangan politik terkahir di Singapura telah membangunkan perasaan Mr. Leeyang mengkawatirkan akan terancamnya solidaritas nasional Sigapura. Menurut Mr.Lee, apabila itu terjadi maka masa depan Singapura akan sulit dan berbahaya (StraitTimes, 6 September 2011; hal: 1).

Apabila Singapura, sebagai negara kota, dengan penduduknya sekitar 5 jutajiwa, atau sekitar 2 % dari penduduk Indonesia, merasa khawatir akan solidaritasnasionalnya, apalagi bagi Indonesia, yang menempati urutan negara ke empatterbesar penduduknya di dunia dengan keanekaragaman penduduknya yang sangatbesar.

Pembangunan diperlukan untuk menghilangkan kekhawatiran di atas. Padazaman kolonial, istilah pembangunan kurang dikenal. Pada era kolonial HindiaBelanda dikenal istilah politik etis yang intinya adalah dikembangkannya programpendidikan, pertanian khususnya irigasi dan transmigrasi bagi rakyat banyak.Adapun dalam era kemerdekaan, khususnya dalam era Orde Baru hingga sekarang,istilah yang digunakan adalah pembangunan. Pembangunan inilah sebagai upayauntuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Artinya, kemerdekaan dijabarkan dalambentuk pencapaian target kesejahteraan, keadilan, dan kesatuan dan persatuannasional, serta parameter tujuan lainnya. Selama ini, pembangunan juga sering lebihdiartikan sebagai pekerjaan utama Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah. Akhirnyaberkembang politik anggaran pembangunan yang menggantungkan diri padaPemerintah, termasuk di dalamnya adalah hutang luar negeri. Pembangunandijalankan berdasarkan pendekatan keproyekan. Dengan besaran APBN yangdikeluarkan Pemerintah, kita dapat menarik kesimpulan bahwa dana tersebut jauhdari mencukupi kebutuhan apabila Indonesia ingin mengejar ketertinggalannya daribangsa-bangsa lain yang telah mencapai kemajuan yang melebihi Indonesia. Dalamkondisi seperti itu, sangat penting bagi kita belajar kembali dari apa yang diwariskanoleh para pendiri Republik ini sehingga Indonesia mencapai kemerdekaannya. Satuhal yang sekarang jarang diajarkan kembali adalah jiwa atau nilai patriotisme.Bahkan sekarang lebih terasa berkembangnya pemahaman bahwa nilai patriotismeitu sudah usang atau bahkan berbahaya. Sebagian kalangan melihat bahwapatriotisme itu hanyalah fanatisme sempit yang tidak cocok bagi perkembangan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 58: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page58of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Indonesia di mata dunia dan dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Patriotismelebih baik disimpan di dalam laci saja. Mengapa Mr. Lee menggunakan istilah“Solidaritas Nasional”? Karena Mr. Lee faham betul akan ruh pembangunan, yaitupatriotisme. Patriotisme adalah dasar dari solidaritas. Patriotisme melahirkanpemaknaan untuk membela tanah air tercinta agar dapat mencapi kemajuan-kemajuanyang luar biasa melalui tekad dan kualitas pekerjaan yang juga luar biasa. Dalambahasa Sankrit padanan patriotisme adalah kata yang sangat kita kenal, yaitu BandeMataram, atau cinta tanah air/ibu Pertiwi sebagai wujud patriotisme. Kita pun perlumemahami bahwa kosmopolitanisme pada intinya tidak bertentangan denganpatriotisme, kecuali kosmopolitanisme itu dijadikan sebagai baju imperialisme untukmendominasi dunia oleh suatu bangsa atau negara tertentu.

Sebagai pembanding, apakah negara-negara maju yang mengkampanyekanliberalisme itu, misalnya, tidak memiliki patriotisme, khususnya dalampengembangan kebijakan ekonominya? Morse dan Shive45 (2010) dalam “Patriotismin Your Portfolio” menyimpulkan bahwa lebih banyak negara-negara yang patriotikdan lebih banyak wilayah-wilayah yang patriotik di Amerika Serikat menempatkanekuitas perusahaannya di luar negeri lebih kecil daripada yang diperolehnya.Dimasukkannya peubah patriotisme ke dalam model analisis ternyata menambahpenjelasan dalam “home bias” sekitar 9 sampai 21 % untuk Amerika Serikat dan 7sampai 17 % untuk Kanada. Dengan demikian, patriotisme merupakan peubahpenting dalam aspek perilaku dan kebijakan ekonomi suatu negara.

Kasus Jepang juga menarik untuk dijadikan bahan pembelajaran. BudayaSamurai memang menjadi citra budaya Jepang. Sifat dan sikap sebagai Samurai initampak juga berlaku dalam pembangunan ekonomi Jepang. Satu hal yang unik baginegeri Sakura ini sebagai ciri patriotismenya adalah berlakunya bunga bank yangsangat rendah atau bahkan bernilai riil negatif. Orang kaya Jepang menjadi pahlawanpembangunan dengan cara mereka memberikan bunga pinjaman yang sangat rendahuntuk kemajuan negara dan tanah airnya. Sebaliknya orang kaya di negeri kitamenghendaki bunga yang tinggi sebagai sumber pendapatan dari pihak lain yangbekerja dari hasil pinjaman yang telah menjerat batang dan urat lehernya. Jadi, bungabank yang rendah menunjukkan bahwa bangsa Jepang memiliki budaya betapatingginya mereka mementingkan masa depan mengingat hanya dengan investasiyang memadai masa depan yang baik itu dapat diwujudkan. Kelompok ini dapatdikatakan sebagai kaum patriot pembangunan ekonomi Jepang.

Negeri Tiongkok memberikan pelajaran lain lagi. Negeri ini pemuja masadepan melalui, antara lain, tingginya nilai tabungan mereka. Nilai tabungan RRT

45 A. Morse dan S. Shive, “Patriotism in Your Portfolio” Journal of Financial Markets, 2010. Volume 14 (2), pg 411-440

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 59: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page59of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

pada tahun 2010 diperkirakan sekitar 50 % dari Produk Domestik Bruto (PDB)mereka. Karena tabungan yang kuat ini maka RRT bisa membiayai masadepannya46.

Kasus di Amerika, Jepang, Tiongkok atau di negara lain yang serupa, padadasarnya dilandasi oleh pemahaman bahwa pembangunan adalah prosespemerdekaan. Tidak ada lagi faktor yang sangat penting untuk mewujudkankemerdekaan itu yaitu melandaskan pembangunan berdasarkan nilai patriotisme.Nilai ini tidak bertentangan dengan nilai yang melandasi globalisasi sepertikosmopolitanisme, kecuali kosmopolitanisme itu dijadikan baju sebagai alatmembangun imperialisme.

Karena itu, agenda pertama Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yangabadi dan makin maju, makmur secara adil dan merata diperlukan penanamankembali jiwa dan semangat patriotisme dalam pembangunan nasionalnya. Hal di atasdapat menjadi sumber pencerahan dalam pengembangan ilmu ekonomi pertanian diIndonesia dan untuk Indonesia baik melalui media pengajaran, riset atau mediaakademis lainnya.

Pesan kalimat Pembukaan UUD 1945: “Atas berkat rahmat Allah Yang MahaKuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupankebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan inikemerdekaannya”, mengandung pesan yang sangat mendalam. Ini adalah suatu sikapkerendahan hati kepada Tuhan Yang Maha Esa tetapi juga menggambarkan sikapberani yang penuh dengan tekad baja:” maka rakyat Indonesia dengan inimenyatakan kemerdekaannya”. Kita, para akademisi, peneliti atau mahasiswa adalahbagian dari rakyat Indonesia. Pertanyaannya apabila pada 17-8-1945 rakyatIndonesia sudah menyatakan kemerdekaannya, mengapa pada saat sekarang terasamakin intensif terjadinya konflik sosial atau bahkan potensi disintegrasi di banyakwilayah di tanah air Indonesia ini.

Dalam bidang akademis khususnya dalam bidang penelitian sosial ekonomi,saya masih mengingat diperlukannya proses yang panjang untuk dapat melakukansurvey ke lapang. Pada masa sebelum reformasi (mudah-mudahan sekarang tidakberlaku), misalnya, peneliti harus mengurus surat izin mulai dari:1) Institusi yang membidangi urusan sosial-politik di Pemerintah Pusat, Jakarta2) Institusi yang membidangi urusan sosial-politik di Pemerintah Provinsi,3) Institusi yang membidangi perencanaan pembangunan di Provinsi,4) Institusi yang membidangi urusan pembinaan teknis pertanian atau bidang teknis

46 Lihat misalnya, B. Wilkins, “Why is the Chinese Savings Rate 50 Percent of GDP, While Ours is Less Than three Percent ofDisposable Income?”, Center for Economic Research and Forecasting, California Lutheran University, May 11th, 2010

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 60: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page60of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

lainnya di Provinsi,5) Institusi yang membidangi urusan sosial politik di Kabupaten/Kota,6) Institusi yang membidangi urusan perencanaan pembangunan di Kabupaten/Kota,7) Institusi yang membidangi bidang teknis di Kabupaten/Kota8) Kantor Kecamatan9) Kepala Desa

Dalam setahun tersedia 52 minggu, untuk urusan perizinan penelitian inimemerlukan waktu yang relatif lama, biaya yang relatif besar, dan tenaga yang jugarelatif besar. Dapat diperkirakan berapa besar alokasi sumberdaya yang dicurahkanuntuk perizinan ini dan dilakukan setiap kali akan melakukan penelitian ke desa-desa.Selain proses di atas melanggar prinsip-prinsip kreatifitas juga akan merugikan bagiberkembangnya proses akademis di tanah air. Apabila hal ini terus berlanjut makahal tersebut merupakan disinsentif bagi perkembangan akademis di bidang sosialekonomi pada khususnya dan bidang ilmu pengetahuan pada umumnya mengingathal tersebut akan sangat menghambat berkembangnya proses kreatifitas.

Perkembangan di atas jelas bertentangan dengan nilai yang dikandung dalamisi alinea Pembukaan UUD 1945 berikut (untuk memudahkan membacanya, dikutipulang):

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesiayang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiadan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, danikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaianabadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itudalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatususunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuanIndonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia”. Dalam hal kebebasan berpendapat secara tegasdiamanahkan dalam UUD 1945 Pasal 28: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan denganundang-undang”.

Konten (content) atau substansi apa yang perlu dipelajari dalam bidang sosialekonomi pertanian apabila kita mengamalkan amanah UUD 1945 Pasal 27, Ayat 2:“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan”. Kita ambil contoh faham yang berlaku di Barat dimana penganggurdiberikan kompensasi untuk biaya hidup serta biaya untuk mencapai keahlian baruagar si penganggur ini dapat kembali bekerja di pasar yang baru baginya. Jadi,

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 61: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page61of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

kompensasi bagi pengangur itu tidak berdiri sendiri melainkan ada latar belakangfalsafahnya atau normanya dan ada perhitungan ekonominya. Alasan ekonominyaadalah nilai ekonomi keseluruhan akan turun apabila sektor tenaga kerja ini dibiarkantidak efisien dan tidak produktif. Di pihak lain, terdapat faham lain yang menyatakanbahwa pengangguran itu lebih mahal daripada inflasi, misalnya, apabila diukur olehdampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat47. Profesi sosial ekonomi pertaniankita perlu mendalami masalah ini apalagi kita mengetahui bahwa selain tingkatpengangguran yang tinggi di Indonesia ini, juga sektor pertanian sudahmencerminkan kelebihan tenaga kerja yang mana hal ini akan berdampak nyataterhadap efisiensi, produktifitas dan keberlanjutan sektor pertanian sendiri.

Yang perlu mendapat perhatian secara serius pula sehubungan Pasal 27 (2) danPasal 33 UUD 1945 juga perilaku bunga kredit yang sangat tinggi di Indonesia.Hein dan Schoder (2010)48 menemukan bahwa bunga bank berkorelasi negatifdengan penggunaan kapasitas industri, akumulasi kapital dan pendapatan pekerja.Dengan demikian bunga bank yang tinggi menjadi sumber bagi inflasi sebagai akibatmenurunnya produksi; sumber pengangguran sebagai akibat ikutan dari penurunanproduksi; kemunduran dalam sektor perekonomian sebagai akibat dari dekumulasikapital. Hal inilah yang terjadi di Indonesia sehingga terjadinya guremisasi pertaniandan deindustrialisasi. Oleh karena itu, bidang sosial ekonomi pertanian perlumembangun pengetahuan yang lebih meyakinkan lagi di bidang ini.

Khusus untuk amanah UUD 1945 Pasal 33, profesi sosial ekonomi pertaniandihadapkan pada tantangan langsung. Kita perlu menjawab apa makna, desain danprogram institusi ekonomi yang bisa dan kuat membawa rakyat Indonesia padaumumnya dan petani pada khususnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”adalah amanah untuk membangun struktur ekonomi Indonesia yang dihidupkan olehruh kekeluargaan. Institusi yang paling kecil dan kokoh adalah keluarga (family) danmodel ini diangkat menjadi model nasional. Pada dasarnya model di AmerikaSerikat, RRT atau India juga adalah faham kekeluargaan dengan konten yangberbeda mengingat falsafah manusia dan masyarakat yang berbeda. Di negara majuperusahaan dengan struktur koperasi dan perseroan terbatas dapat berkembangbersama-sama, tetapi di Indonesia tidak. Perekonomian perdesaan RRT bergerakdari komune ke Household Responsibility System (HRS) dan kemudian secaraevolutif hak-hak individu petani semakin meningkat. Apa bentuk susunan usahabersama dan asas kekeluargaan yang akan kita bangun dan kembangkan? Inilah

47 Lihat antara lain: D.G. Blanchflower, “Is unemployment more costly than inflation”, NBER Working Paper 13505, Oct.2007.48 Lihat antara lain: E. Hein dan C. Schoder, 2010. Interest Rates, Distribution and Capital Accumulation—A Post-KaleckianPerspective on the US and germany.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 62: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page62of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

tantangan kita semua.

“Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajathidup orang banyak dikuasai oleh negara”, merupakan amanah yang tidak mudahuntuk dapat dilaksanakan tanpa adanya kedalaman dan keluasan keilmuan bidangsosial ekonomi pertanian yang memadai. Sebagai ilustrasi kita menyaksikan strukturekonomi yang sama di berbagai negara, misalnya, struktur ekonomi yang dilandasinilai-nilai kapitalisme, tetapi mengapa tingkat pencapaian atau kemajuannya bisaberbeda jauh? Dalam hal kinerja kita perlu melihat sunstansi atau konten yangberkembang dalam tubuh suatu masyarakat, struktur tidak cukup memberikanpenjelasan. Oleh karena itulah kita perlu melakukan reorientasi dalam bidangpendidikan, penelitian dan pekerjaan akademis lainnya di bidang sosial ekonomipertanian ini.

“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai olehnegara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (Ayat 3, Pasal 33)”dan “Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34)”merupakan dua ayat dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang saling berhubungan.Dasar pemikirannya adalah apabila Pasal 33 (3) tercapai maka dapat dipastikan Pasal34 akan dengan efektif bisa dijalankan. Amanah ini perlu mendapat perhatian dariprofesi sosial ekonomi pertanian mengingat mati hidupnya pertanian akan ditentukanoleh bisa dan kuatnya Indonesia menegakkan Pasal 33 UUD 1945. Selanjutnya,pertumbuhan ekonomi yang tinggi meminta persyaratan berlakunya pertumbuhanproduktivitas pertanian yang tinggi pula.

REINTERPRETASI PENDIDIKAN SOSIAL EKONOMI PERTANIANFar Eastern Economic Review, edisi February 26, 2004, hal: 12, memuat judul

berita “The Decline of Japan’s Farmers”. Dalam berita tersebut disampaikan bahwapetani Jepang yang pada masa lalu sangat berpengaruh dalam sistem perpolitikan diJepang, karena sebagian besar sudah menjadi kelompok usia tua, maka sekarangposisinya sudah melemah.

Pada tahun 1960, walaupun Jepang sudah menjadi negara industri, pertanianmasih memberikan kontribusi 9 % dalam PDB dan menyerap 28 % tenaga kerja. Padimenduduki hampir setengahnya dari seluruh nilai produksi pertanian dan luas areal.Pada tahun 2005, kontribusi pertanian dalam PDB Jepang tinggal 1.1 % danmenyerap tenaga kerja sekitar 4 % dari total tenaga kerja. Selama periode 1960-2005, tenaga kerja pertanian telah berkurang sekitar 80 %49. Kita menyaksikanbahwa setiap penurunan 1% PDB Pertanian dalam PDB nasional Jepang diikuti oleh

49 OECD, 2009. Evaluation of Agricultural Policy Reforms in Japan. OECD.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 63: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page63of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

penurunan tenaga kerja pertanian sekitar 2.02 %50.

Kasus Jepang ini memberikan gambaran yang sangat menarik mengingatJepang dapat dijadikan representasi negara maju di Asia dan berakar pada budayapertaniannya yang kuat untuk suatu negara kepulauan yang berpenduduk relatifpadat. Bahkan, sejak zaman Tokugawa pada 1600an memerintah telah diberlakukanstruktur masyarakat Jepang baru yang menempatkan petani pada posisi kelasmasyarakat kedua di bawah kaum Samurai. Sedangkan kaum industriawan danpedagang masing-masing diposisikan pada kelas ketiga dan keempat.

Data pada Table di atas menunjukkan bahwa dengan terjadinya transformasiekonomi di Jepang yang sangat cepat maka dalam waktu singkat (50 tahun) ukuranusaha pertanian telah meningkat dari 4 kali lebih luas untuk wilayah Hokaido dan 1.2kali lebih luas untuk wilayah lainnya, masing-masing meningkat dari 4.09 ha (1965)menjadi 16.45 ha per petani (2005) dan dari 0.79 ha (1965) menjadi 0.95 ha (2005)untuk daerah lainnya. Peningkatan juga terjadi pada unit usaha komoditas,khususnya dalam peternakan babi dan sapi pedaging.

Jepang dengan falsafah multifunctionalities of agriculture telah membimbingdilakukannya penelitian yang menghasilkan banyak pengetahuan yang berguna untukpendidikan atau pun perumusan kebijakan secara umum, dengan masukan daripengetahuan pertanian. Salah satu pengetahuan yang penting adalah dampak darisistem pertanian padi terhadap lingkungan hidup, apabila sistem tersebut dijaga,dipelihara dan diterapkan. Jepang dihadapkan pada kondisi alam dengan curah hujanyang tinggi (2000-3000mm/tahun), sungai curam, khususnya di daerahpegunungannya. Dengan populasi penduduk sekitar 120an juta jiwa, dalam ukuranluas negara yang kecil, maka diperlukan persediaan air yang lebih dari cukup.

50 Bandingkan dengan perubahan di Indonesia hanya sekitar 0.43 % untuk fenomena yang sama. Lihat catatan kaki no. 14.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 64: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page64of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pertanian padi bukan hanyapenting bagi produksi pangan pokok bagi masyarakat Jepang tetapi juga sebagaisarana pengendalian lingkungan dan untuk melestarikan lingkungan yang telahberjalan lebih dari 2000 tahun. Persawahan ini merupakan sarana pengendali banjirdan pengelolaan sumberdaya air yang efektif, tanpa harus banyak mengubah unsuralam, persawahan berfungsi seperti sebuah dam besar. Dengan menggunakanteknologi terasering, persawahan juga sarana untuk penurunan erosi di daerah-daerahyang topografinya relatif miring di wilayah-wilayah perbukitan. Wilayahpersawahan juga memberikan rasa dan suasana alam yang indah dan menarik bagipengembangan rekreasi. Selanjutnya, sawah juga memiliki sistem yang dapatmensirkulasikan dan memurnikan udara dari NOx dan SOx.

Hasil estimasi nilai lingkungan dari persawahan di Jepang yang dilakukan padatahun 1991, memberikan nilai estimasi, dengan menggunakan teknik substitutive costmethod, 4.600 milyar Yen pada tahun 1991.

Table 1.2. Nilai Estimasi Dampak Lingkungan dari Persawahan di Jepang dengan 51MenggunakanSubstitutive Cost Method (Milyar Yen)

Fungsi Manfaat/Benefits NilaiEstimasi

Pencegahan Banjir Mengendalikan kerusakan yang disebabkan oleh banjir 1,952.7

Pengelolaan Sumber Daya Air Menjaga stabilitas aliran air dan supply air tanah yangmurah 739.8

Mencegah Erosi dan Tanah Longsor Mengendalikan/menurunkan kerusakan akibat erosi dantanah longsor 47.2

Pemurnian fungsi tanah Mengurangi biaya pengelolaan/perlakuan terhadap limbahseperti sisa-sisa makanan 4.5

Pelestarian Lingkungan Perdesaan danSumberdaya Rekreasi

Nilai kunjungan dari wisatawan, terutama dari wargaperkotaan 1,711.6

Pemurnian Udara Penyerapan kontaminan dan pemurnian udara 171.7

Total Nilai Lingkungan 4,627.5

Luas lahan usaha petani di Amerika Serikat juga semakin luas. Pada saatsekarang ini luas rata-rata usahatani di sana mencapai 200 hektar. Dapatdiperkirakan berapa kesenjangan antara pertanian di Indonesia dengan pertanian diAmerika Serikat. Apabila rata-rata petani di Indonesia mengolah 0.5 ha, makaseorang petani di Amerika Serikat mengolah 400 kali lebih luas dari rata-rata petanidi Indonesia.

Adamopoulos (2004) dalam tulisannya “Land Inequality and Barriers toDevelopment”, menyatakan bahwa ketimpangan dalam sejarah awal distribusi lahandapat mempengaruhi pembangunan ekonomi tahap selanjutnya. Menurut

51 Sumber: http://www.maff.go.jp/soshiki/kambou/Environment/env1.html diunduh pada 18 Desember 2006, 05:58:43GMT

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 65: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page65of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Adamopoulos bahwa tingginya konsentrasi kepemilikan lahan dapat memperlambatdicapainya titik balik ke arah pertumbuhan yang bersumber dari ekonomi moderndan mendistorsi alokasi sumber-sumber produktif antara teknologi tradisional danteknologi modern. Kuatnya kelompok kepentingan penguasa lahan ini yangmemiliki jaringan dan kekuatan loby dengan otoritas politik dipandang pihak yangmembangun penghalang untuk berkembangnya proses industrialisasi danmempertahankan status quo struktur ekonomi perdesaan.Adamopoulos menerapkan modelnya ini untuk menjelaskan perkembanganpembangunan di Argentina dan Kanada yang memiliki titik awal konsentrasikepemilikan lahan pada abad ke-19 relatif sama tetapi berakhir dengan perjalananekonomi yang jauh berbeda, yang disebabkan akan sikap politik dan kebijaksanaanakan lahan yang berbeda pula.

Hasil penelitian Adamopoulos dan Restuccia (2009)52 yang juga penting untukdijadikan bahan pembelajaran yaitu dengan menggunakan data hasil the WorldAgricultural Census, menghasilkan pengetahuan sebagai berikut: (1) petani denganluas areal kurang dari 2 hektar menempati porsi 70 % dari petani di negaraberkembang; tidak ada kasus petani di negara miskin memiliki lahan lebih dari 20hektar;sekitar 40 % petani di negara kaya memiliki lahan lebih dari 20 hektar. Apayang menjadi faktor penyebab terjadinya hal yang sifatnya ekstrim tersebut? Apakahperbedaan dalam skala usaha yang tajam antara negara miskin dan negaraberkembang merupakan hal yang penting untuk memahami kesenjangan pertaniandan produktifitas agregate antarnegara? Adamopoulos dan Restuccia menghasilkanpengetahuan yang menyatakan bahwa setiap penurunan 75 % dalam produktivitasekonomi makro akan meningkatkan pangsa tenaga kerja di sektor pertanian dari 2,5% menjadi 53 % dan menurunkan unit atau skala usahatani dan produktivitas tenagakerja pertanian dengan kelipatan lebih dari 20 kalinya.

Prof. Go Ban Hong sejak lama sudah menyatakan bahwa mengingat kondisitanah-tanah yang ada di Indonesia, maka Indonesia tidak akan mampu untukmemenuhi kebutuhan pangan penduduknya apabila semua penduduk Indonesia ingintetap mengkonsumsi beras. Lebih jauh hari lagi, Presiden Soekarno pada pidatopengukuhan Fakultas Pertanian IPB tahun 1952 menyampaikan pesan bahwa panganitu soal hidup atau mati bagi bangsa Indonesia; sawah itu penting tetapi sawah bukansolusi, pertanian pangan di lahan kering harus dikembangkan. Apa jawaban kitaterhadap amanah Presiden Soekarno yang telah disampaikan 59 tahun yang lalu itu?

Mengapa bangsa Asia ketagihan makan nasi dan bangsa Eropa ketagihanmakan gandum? Apa implikasinya terhadap sistem pertanian apabila ketergantungantersebut jauh berkurang atau bahkan hilang? Kelihatannya pertanyaan ini sederhana.Tetapi kalau direnungkan lebih mendalam maka kita akan didorong untuk mencaripengetahuan yang mendalam walaupun apa yang kita cari tersebut pada dasarnyaadalah dari suatu kebiasaan yang sudah turun-temurun: kita makan nasi, bahkan tiga

52 T. Adamopoulos dan D. Restuccia, 2009. “ The Size Distribution of Farms and International Productivity Differences.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 66: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page66of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

kali sehari. Mengapa?

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wadley dan Martin (1993) yangkemudian dipublikasikan dengan judul: “The origins of agriculture: a biologicalperspective and a new hypothesis”, memberikan penjelasan sebagai berikut53.Berdasarkan pemikiran bahwa peradaban manusia dimulai dengan pertanian, makabetapa pentingnya pengetahuan tentang asal-muasal pertanian itu sendiri. Pertanianitulah yang melestarikan sekaligus juga memajukan peradaban. Namun demikian,walaupun sudah berlangsung lebih dari 7000 tahun pertanian pertanian telahmengalami evolusi, jawaban atas asal-muasal atau the origin of agriculture, masihmenjadi pertanyaan penelitian yang tetap menarik.

Menurut Wadley dan Martin (1993) perilaku pertanian dan peradaban secaraethologically sangatlah menarik mengingat: (1) tidak ada spesies lain selain manusiayang hidup seperti manusia; dan (2) manusia tidak memiliki pola kehidupanpertanian seperti sekarang dalam tempo evolusi yang sangat lama. Mengapa polahidup seperti sekarang yang berkembang dan mengapa menjadi dominan?

Banyak penjelasan telah dikemukakan oleh para peneliti, penjelasan padaumumnya berpusat pada tekanan lingkungan dan populasi penduduk. Penjelasantersebut dinilai kurang memuaskan. Fakta menunjukkan bahwa setiap peradabanyang terus berkembang berbasis pada serealia. Alasan bahwa irigasi sebagai penjelasutama juga tidak banyak memberikan penjelasan mengingat cukup banyakperkembangan serealia tidak menggunakan sistem irigasi seperti yang dikembangkandi persawahan di Asia.

Wadley dan Martin (1993) akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa serealiamenjadi tumpuan peradaban dan menjadi sumber utama pangan yang diproduksidunia mengingat di dalam serealia terdapat unsur atau zat exorphin, yang membuatkonsumen menjadi “ketagihan”. Dalam penafsiran ekonomi, kata “ketagihan” iniberarti stabilnya kurva permintaan. Kurva ini juga terus bergeser ke arah kanansejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, sebagai akibat dari terpenuhinyakecukupan pangan pada periode sebelumnya. Prospek peningkatan konsumsi inimemberikan “feed-back” untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian(serealia). Semua hal yang akan mempengaruhi supply ini digerakkan bukan hanyasecara lokal atau nasional, tetapi juga secara global. Kuncinya ada di stabilitaspreferensi dan stabilitas preferensi ini dibentuk oleh exorphin.

Reinterpretasi sistem pendidikan sosial ekonomi pertanian seperti apa yangperlu kita lakukan dalam prores rekreasi sistem pendidikan di bidang sosial ekonomipertanian dengan melihat kasus di Jepang, di Amerika Serikat dan perbandinganantarnegara sebagaimana diuraikan di atas, serta implikasi dari “ketagihan” akan nasi

53 G. Wadley dan A. Martin, 1993. “The origins of agriculture: A biological perspective and a new hypothesis”, AustralianBiologist 6: 96-105.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 67: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page67of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

sebagai bagian dari proses pengayaan pemahaman akan fenomena pertanian diIndonesia?

Sebelum kita mendiskusikan gagasan mengenai sistem pendidikan dalambidang sosial ekonomi pertanian di Indonesia, pengetahuan atau informasi tentangpeta kecerdasan (IQ) rata-rata penduduk Indonesia dan penduduk di negara-negaralain di dunia, sebagai titik awal analisis.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa pada tahun 2002 IQ rata-ratapenduduk Indonesia adalah 89, menurun menjadi 87 pada tahun 2006. Sedangkanrata-rata IQ untuk Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, Jepang dan RepublikRakyat Tiongkok (RRT) pada periode yang sama masing-masing berubah dari 107menjadi 108, dari 103 menjadi 108, dari 106 tetap 106, Jepang tetap 105, dan RRTmeningkat dari 100 menjadi 10554. Kita melihat bahwa nilai IQ rata-rata pendudukIndonesia jauh lebih rendah daripada nilai rata-rata penduduk Asia Timur55.

Usia seorang individu dibedakan kedalam dua jenis usia, yaitu usia biologissesuai dengan waktu kelahiran dan waktu pengukuran IQ dengan usia mental, yaitutingkat usia dimana yang bersangkutan dapat menyelesaikan soal psikotest yang telahdistandarisir untuk suatu pengujian IQ. Dikatakan IQ bernilai 100, artinya individuyang bersangkutan dapat menyelesaikan soal yang diberikan kepadanya pada tingkatkesulitan usia mental yang sama dengan usia biologisnya. Dengan nilai IQ rata-rataIndonesia yang turun dari 89 (2002) menjadi 87 (2006) maka selain levelnya yangrendah juga kecenderungannya, Dengan IQ 89, maka usia mental untuk seoranganak berusia 10 tahun, maka usia biologisnya adalah sekitar 11.23 tahun, atau 1.23tahun lebih tua. Apabila nilai IQ menurun menjadi 87 maka usia biologis yangsepadan dengan kemampuan IQ 100 adalah 11.49 tahun, atau 1.49 tahun lebih tua.Kondisi ini tentu harus mendapatkan perhatian yang sangat serius mengingatimplikasinya yang sangat luas dan besar.

Hasil penelitian Rindermann (2008)56 menunjukkan bahwa korelasi antarakemampuan kognitif dengan pendidikan menunjukkan niali korelasi yang palingtinggi. Hal ini sejalan dengan teori pada umumnya. Koefisien korelasi antarakemampuan kognitif dengan pendidikan bagi remaja dan pemuda adalah 0.78.Artinya, kelompok remaja dan pemuda ini merupakan kelompok yang strategis untukmendapatkan perhatian serius. Nilai korelasi yang tinggi, yaitu 0.74 berlaku antara

54 Walaupun isu IQ ini masih tetap cukup kontroversial, informasi tentang IQ sangatlah diperlukan untuk mengetahuikemampuan minimal perkiraan intelegensia penduduk, khususnya dalam melakukan nalar terhadap suatu keadaan ataupersoalan. Richard Lynn dan Tatu Vanhanen melakukan analisis tentang IQ and Global Inequality, yang diterbitkan pada2006 dan 2002. Buku ini menyampaikan argumentasi bahwa perbedaan internasional dalam pembangunan ekonomidisebabkan oleh perbedaan dalam rata-rata intelegensia antar negara sebagaimana telah diperlihatkan mereka.55 Penulis tidak bermaksud untuk bersikap rasis. Data ini dikemukakan sebatas sebagai pengetahuan yang penulis nilaisebagai suatu data atau perkiraan dari suatu realitas yang harus diterima dengan lapang dada dan dicari jalan keluarnya.Suatu kenyataan yang harus kita terima juga bahwa untuk bisa dan kuat memenangkan persaingan di dunia globaldiperlukan peningkatan kapabilitas manusia Indonesia secara berarti.56 H. Rinderman, 2008.” Relevance of Education and Intelligence at the National Level for Economic Welfare of People”,Intelligence 36: 127-142. Lihat juga dalam A. Pakpahan, 2009, “Pendidikan, Guru dan Kecerdasan Bangsa”. Keynotesdisampaikan pada acara Studium General, Majalah Guruku, Bandung 17 juni 2009.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 68: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page68of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

hubungan kemampuan kognitif dengan jumlah dan kualitas sekolah. Selanjutnya,nilai koefisien korelasi antara kemampuan kognitif dengan kualitas birokrasi 0.64,produk domestik bruto (PDB) 0.63, peraturan perundangan 0.64, tingkat korupsi0.60, jumlah buku 0.59, demokrasi 0.56, pertumbuhan ekonomi 0.44, dan kebebasanekonomi 0.52.

Korelasi negatif antara kemampuan kognitif terjadi dengan variabel: lajupertumbuhan jumlah anak-anak (-0.73), ketimpangan pendapatan (-0.51), laju infeksiHIV (-0.48), dan peperangan (-0,22).

Menurut Rindermann (2008) tingkat kecerdasan merupakan faktor kuncipenyebab kemajuan budaya, politik dan kemajuan bangsa secara keseluruhan.Selanjutnya, Reidmann (2008) berpendapat bahwa pendidikan lebih banyaktergantung pada faktor budaya daripada faktor ekonomi. Sementara itu, kompleksitasekonomi, sosial, dan budaya tidak mungkin terwujud tanpa tingginya tingkatkemampuan kognitif. Sebaliknya juga berlaku yaitu tingkat kecerdasan yang tinggitidak mungkin terwujud tanpa adanya kompleksitas dalam sistem ekonomi, sosialdan budaya dari suatu bangsa. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa selama30 tahun terakhir abad ke-20, pendidikan dan kemampuan kognitif lebih pentingperanannya dalam peningkatan kesejahteraan daripada pengaruh kesejahteraan dalambidang ekonomi terhadap pendidikan. Meningkatnya 1 % faktor IQ meningkatkanpendapatan bagi kelompok laki-laki 2.1 % dan bagi kelompok perempuan 3.6 %.Jadi, dengan meningkatkan IQ rata-rata penduduk Indonesia dari 87 ke 100, artinyameningkat 15 %, maka pendapatan pekerja laki-laki akan meningkat sebesar 15 % x2.1 % = 31.5 %, dan pekerja wanita pendapatannya akan meningkat sebesar 15% x3.6 % = 54 %. Tampak sekali posisi strategis pendidikan apabila usaha ini dapatmeningkatkan tingkat kecerdasan secara nyata.

Tentu saja, ketahanan mental dan keluhuran budi pekerti merupakan hal yangsangat penting juga dalam peningkatan mutu pendidikan di bidang sosial ekonomiini. Dalam konteks ini local genius atau local wisdom, serta mempersenyawakannilai Bande Mataram atau Vande Mataram, yang maknanya cinta tanah air atau ibupertiwi Indonesia merupakan nilai patriotisme yang perlu mendapatkan tempatprioriras dalam sistem pendidikan kita57.

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan terdahulu, kita dapatmengambil intisari tentang rekreasi sistem pendidikan yang kita perlukan, yaitu:

(1) Diperlukan reinterpretasi secara ikhlas tentang sistem pendidikan secarakeseluruhan, khususnya untuk mengkoreksi mengapa sistem pendidikan kitatidak memberikan tingkat IQ yang memadai;

(2) Diperlukan pengembangan makna baru dari tujuan dan harapan pendidikan diIndonesia, khusus pendidikan sosial-ekonomi pertanian, yang bisa melahirkan

57 Lihat, antara lain, (1) A. Pakpahan, “Busung Lapar, Ayam Kampung dan Pohon Jati”, Koran Tempo 16 Juli 2005: hal A15;(2) A. Pakpahan, “Busung Lapar dan Tepung”, Koran Tempo 30 Mei 2005, hal: A15.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 69: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page69of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

peserta didik yang selain cerdas dan kreatif juga bermental baja dan berbudiluhur.

(3) Diperlukan suatu rancang bangun yang bisa melahirkan proses pendidikanyang seluruh bagian otak manusia bekerja secara total dan saling memperkuat,sehingga diperoleh pola pikir “the whole mind”;

(4) Diperlukan konsentrasi pada proses pendidikan yang melahirkan kesadaranbaru yang bisa dan kuat mendorong proses pendidikan yang dimaknai sebagaiperjuangan untuk dapat hijrah dari “kebodohan”, “ketidaktahuan” dan aspek“kegelapan” lainnya.

(5) Pendidikan, sebagai konsekuensi dari butir (4), perlu dipandang sebagaiproses pemerdekaan dalam rangka menjalankan amanah UUD 1945.

Substansi-substansi sosial ekonomi yang disampaikan di atas dimaksudkansebagai bahan untuk menstimulasi pemikiran tentang betapa luasnya ilmu sosialekonomi pertanian perlu dikembangkan, mulai dari pemahaman substansi sepertiexorphin, sampai dengan substansi politik ekonomi seperti Pembukaan UUD ’45serta isi Batang Tubuh beserta Penjelasannya. Dengan luasnya permasalahan makadiperlukan konsentrasi upaya agar apa yang dikerjakan dapat memberikan manfaatyang maksimum dalam konteks kendala atau pembatas yang dihadapi. Pola kerjabaru perlu dibangun agar suasana sinergis dapat berkembang menjadi iklim yangsehat dan subur bagi pertumbuhan dan perkembangan sosial ekonomi pertanian diIndonesia.

PENUTUP

Telah cukup panjang dan detail penulis menyampaikan pemikiran mengenaireinterpretasi pertanian, pembangunan pertanian dan ilmu ekonomi pertanian sertaimplikasinya terhadap pendidikan dan kehidupan Indonesia mendatang, khususnyakehidupan petani dan pertaniannya. Dengan pengetahuan tersebut kita diberikanpemahaman dan ruang untuk menentukan pilihan-pilihan apa yang akan kitaputuskan.

Penulis berpendapat bahwa kita memerlukan perubahan dalam pengertianpertanian dari pengertian pertanian yang terdapat dalam Kamus Besar BahasaIndonesia ke pengertian pertanian yang terdapat dalam Kamus Webster’s. Hal inisangat penting mengingat pemahaman pertanian sebagai budaya (agri-culture) danpertanian sebagai usaha bercocok tanam akan memberikan pesan dan pemahamanbudaya yang jauh berbeda. Pemahaman budaya ini akan sangat berbeda pengaruhnyaterhadap pengembangan nilai dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia padaumumnya baik terhadap pertanian maupun dalam kehidupan Indonesia secarakeseluruhan.

Reinterpretasi yang diperoleh dari konsep pembangunan pertanianmenunjukkan bahwa terdapat paradoks antara peningkatan produksi pertanian yangsifatnya revolusioner sebagaimana diperlihatkan oleh peningkatan produktivitas padidari sekitar 2 ton per hektar pada 1960an menjadi sekitar 5 ton per hektar sekarang,

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 70: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page70of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

tetapi kehidupan yang terjadi pada petani dan keluarganya adalah yang sebaliknya,yaitu makin menggurem. Sistem pertanian yang berkembang selama inimenyebabkan petani semakin miskin sebagaimana diperlihatkan oleh luas arealsebagai indikator kepemilikan asset petani, semakin kecil. Hasil penelitian denganmenggunakan contoh negara-negara di dunia menunjukkan bahwa ketidak-efisienandalam kinerja ekonomi makro seperti bunga bank merupakan faktor penting dalammenjelaskan mengapa pertanian di negara-negara berkembang bukannya berkembangmalahan menyusut atau menggurem. Oleh karena itu pula diperlukan reinterpretasipada konsep pembangunan pertanian dan memperjuangkannya melalui berbagaiamalan yang sesuai dengan ruang dan waktu serta konteksnya.

Tulisan ini menyampaikan konsep perlunya kita kembali membangun pikirantentang pembangunan pertanian yang didasarkan atas realitas bangsa dan negara kitasendiri yaitu konsep yang dibangun haruslah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Pengertian pembangunan harus berubah dari peningkatan output ke pemerdekaan(development as freedom) yang meningkatkan status dan kapabilitas petani secarakesisteman, dan industrialisasi yang berkembang haruslah industrialisasi yangmenyejahterakan petani baik secara langsung maupun tidak.

Sejalan dengan reinterpretasi di atas, maka kita kaum yang mendalami ilmusosial ekonomi pertanian, yaitu kaum yang bukan hanya belajar tentang teori tetapijuga mengamalkan teori tersebut perlu melakukan evaluasi dan menetapkan pilihanmodel ilmu sosial ekonomi pertanian mana yang sesuai dengan model adaptasi atauinovasi bagi ruang-waktu-situasi yang unik untuk Indonesia dengan pemahamanIndonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, agar ilmu tersebut memberikan arti danmakna yang memerdekakan Indonesia pada waktu yang akan datang.

Menurut pandangan penulis, apabila kita mengikuti klasifikasi yang dibuatoleh American Economic Association, maka kita akan sedikit mendapatkan manfaatilmu soial ekonomi pertanian bagi pemerdekaan Indonesia. Hal tersebut bukanberarti ilmu ekonomi yang dikembangkan di Amerika Serikat tidak berguna, tetapiruang-waktu-kondisi Indonesia sangat berbeda dengan di Amerika Serikat. Dalampraktek keunikan perlu difahami secara mendalam mengingat yang akan menentukankeberhasilan dalam praktek itu adalah kesesuaian akan keunikan tersebut. Studidalam bidang kedokteran dapat memperkuat argumen ini yaitu dokter lulusanAmerika Serikat, misalnya, tidak dapat langsung praktek di Indonesia mengingatkondisi lingkungan tropika memberikan jenis penyakit yang berbeda dengan kondisidi subtropika, selain itu faktor lingkungan yang berbeda juga memberikan jenis solusipengobatan yang berbeda pula. Profesi sosial-ekonomi terapan perlu melihatpersoalan dalam konteks berpikir yang serupa dengan profesi kedokteran.Implikasinya sistem pendidikan sosial-ekonomi pertanian juga perlu disesuaikandengan perubahan pandangan di atas. Penulis mengusulkan perlunya upaya keras darikaum profesi sosial ekonomi pertanian menginternalisasikan (endogenizing) budayadan sosiologi kedalam ilmu ekonomi pertanian.

Terima kasih

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 71: docu-tra c k c o Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomianblog.ub.ac.id/dipoagribisnis54/files/2013/02/01... · 4.2. Uraian Materi 3 4.3. Tugas kegiatan 3 5. KEGIATAN BELAJAR 4:

Page71of71Modul1

PEP/FundamentalEkonomiDalamPertanian 2013BrawijayaUniversity

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com