· web viewdalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana...

21
KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah- Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah Psikologi Sosial 2 dengan judul “Teori Interaksionisme Simbolik” ini tepat waktu dan maksimal. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikologi Sosial 2 dan sebagai wujud hasil diskusi kelompok yang berguna untuk referensi kalangan mahasiswa Universitas Hang Tuah. Dalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme simbolik beserta contoh kasus yang sekaligus dibahas secara jelas. Kami mohon maaf jika pada penulisan maupun penjelasan pada makalah ini ada kurang dan lebih sehingga menimbulkan salah penafsiran. Terimakasih banyak atas partisipasi teman- teman senagkatan 2012 fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah dan dosen kami tercinta Bapak Achmad Fauzie, S.Psi, M.Psi yang telah membimbing dan membantu peyelesaian makalah ini. Wassalamualaikum.Wr.Wb. Surabaya, 9 Maret 2014 Penyusun 1

Upload: ngonga

Post on 29-Jan-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kelompok

kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah Psikologi Sosial 2 dengan judul “Teori

Interaksionisme Simbolik” ini tepat waktu dan maksimal.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikologi Sosial 2

dan sebagai wujud hasil diskusi kelompok yang berguna untuk referensi kalangan mahasiswa

Universitas Hang Tuah. Dalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori

interaksionisme simbolik beserta contoh kasus yang sekaligus dibahas secara jelas.

Kami mohon maaf jika pada penulisan maupun penjelasan pada makalah ini ada

kurang dan lebih sehingga menimbulkan salah penafsiran. Terimakasih banyak atas

partisipasi teman-teman senagkatan 2012 fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah dan

dosen kami tercinta Bapak Achmad Fauzie, S.Psi, M.Psi yang telah membimbing dan

membantu peyelesaian makalah ini.

Wassalamualaikum.Wr.Wb.

Surabaya, 9 Maret 2014

Penyusun

1

Page 2: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK

A. KONSEP UMUM

a.        Pengertian interaksi simbolik secara etimologi

Pengertian interaksi dalam kamus bahasa Indonesia adalah saling mempengaruhi,

saling menarik, saling meminta dan memberi. Dalam bahasa inggris disebut interaction yang

dalam kamus ilmiah berarti pengaruh timbal balik, saling mempengaruhi satu sama lain.

Sedangkan simbolik dalam kamus bahasa indonesia berarti perlambangan, dan dalam bahasa

inggris disebut symbolic yang dalam kamus ilmiah berarti perlambangan, gaya bahasa yang

melukiskan suatu benda dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau

pelambang.

b.       Pengertian interaksi dan simbolik secara terminologi

Interaksionisme simbolik adalah salah satu model penelitian budaya yang berusaha

mengungkap realitas perilaku manusia. Falsafah dasar interaksionisme simbolik adalah

fenomenologi. Interaksionisme simbolik (IS) adalah nama yang diberikan kepada salah satu

teori tindakan yang paling terkenal. Melalui interaksionisme simboliklah pernyataan-

pernyataan seperti “definisi situasi”, “realitas dimata pemiliknya”, dan “jika orang

mendefinisikan situasi itu nyata, maka nyatalah situasi itu dalam konsekuensinya”, menjadi

paling relevan. Meski agak berlebihan, nama IS itu jelas menunjukkan jenis-jenis aktifitas

manusia yang unsur-unsurnya memandang penting untuk memusatkan perhatian dalam

rangka memahami kehidupan sosial.

Interaksi simbolik merupakan suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia,

yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Simbolik interaksionisme

adalah cara kita menginterpretasikan dan memberi makna pada lingkungan disekitar kita

melalui cara kita berinteraksi dengan orang lain.

Perspektif interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari sudut

pandang subjek. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai

proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan

mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksi mereka. Definisi yang

mereka berikan kepada orang lain, situasi, objek dan bahkan diri mereka sendiri yang

menentukan perilaku manusia.

2

Page 3: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

c. Pandangan Secara Pragmatis

Pragmatisme adalah pemikiran filsafat yang meliputi banyak hal. Ada beberapa aspek

pragmatisme. Pertama, menurut pemikir pragmatisme, realitas sebenarnya tak berada “di

luar” dunia nyata; realitas “diciptakan secara aktif saat kita bertindak di dalam dan terhadap

dunia nyata” (Hewitt, 1984:8; Lihat juga Shalin, 1986). Kedua, manusia mengingat dan

mendasarkan pengetahuan mereka mengenai dunia nyata pada apa yang telah terbukti

berguna bagi mereka. Ketiga, manusia mendefinisikan “objek” sosial dan fisik yang mereka

temui di dunia nyata menurut kegunaannya bagi mereka. Keempat, bila kita ingin memahami

aktor, kita harus mendasarkan pemahaman itu diatas apa-apa yang sebenarnya mereka

kerjakan dalam dunia nyata. Ada 3 hal yang penting bagi interaksionisme simbolik:

1. memusatkan perhatian pada interaksi antara aktor dan dunia nyata.

2. memandang baik aktor maupun dunia nyata sebagai proses dinamis dan bukan

sebagai struktur yang statis.

3. dan arti penting yang dihubungkan kepada kemampuan aktor untuk menafsirkan

kehidupan sosial.

d. Pandangan Behaviorsme

Mead sebenarnya menyebut basis pemikirannya sebagai behaviorisme sosial untuk

membedakannya dengan behaviorisme radikal dari John B, Watson (salah seorang muri

Mead). Behaviorisme radikal Watson (Buckley, 1989) memusatka perhatian kepada perilaku

individual yang dapat diamati. Penganut behaviorisme radikal menyangkal atau tak mau

menghubungkan proses mental tersembunyi yang terjadi diantara saat stimuli dipakai dan

respon dipancarkan. Mead dan behaviorisme radikal juga berbeda pandangan mengenai

hubungan antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kunci perbedaamya adalah bahwa

manusia mempunyai kapasitas mental yang memungkinkannya menggunakan bahasa antara

stimulus dan respon untuk memutuskan bagaimana cara merespon. 3 perbadaan mendasar

antara Mead dan Watson. Pertama, Mead menganggap pemusatan perhatian Watson

terhadap perilaku terlalu disederhanakan. Kedua, Mead menuduh tak berkeinginan

memperluas behavorisme ke proses mental. Ketiga, karena Watson menolak variabel pikiran,

Mead memandangnya citra pasif tentang aktor sebagai boneka.

3

Page 4: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

B. TEORI KHUSUS

George Herbert Mead

a. Biografi Tokoh

George Herbert Mead dilahirkan di South Hadley, Massachussetts, Amerika pada 27

Februari 1863, anak dari seorang pendeta (clergyman, minister). Ayahnya, Hiram Mead,

adalah pendeta gereja kongregasional dan juga mengajar di seminari teologi di Oberlin, Ohio.

Sementara itu Ibunya, Elizabeth Storrs Billings, adalah perempuan berpendidikan yang

mengajar di Oberlin College selama dua tahun, kemudian menjadi presiden di Mount holyoke

College selama 10 tahun.

Ketika berumur 7 tahun, George H. Mead masuk Fakultas Teologi di Oberlin College

di Ohio, dan selesai tahun 1883. Ketika menjadi mahasiswa di sini, Mead berteman secara

baik dengan Henry Castle, seorang yang berasal dari keluarga kaya, keluarga yang

berpendidikan baik, yang memiliki tanah luas dan pengaruh politik di Hawai. Selama kuliah,

keduanya banyak berdidkusi tentang filsafat dan agama sehingga menjadi semakin kritis pada

kepercayaan yang bergantung pada konsepsi supranatural. Mereka juga mengembangkan

cukup luas tentang sastra, puisi, dan sejarah.

b. Pembahasan Teori

Dia merupakan pengaruh terpenting bagi Blumer, sosiolog selanjutnya dalam teori

interaksionisme simbolik yang terkenal melalui bukunya, mind, self and society dan beberapa

buku selanjutnya merupakan karya penting Mead. Bagi Mead, individu merupakan makhluk

yang sensitif dan aktif. Keberadaan sosialnya sangat mempengaruhi bentuk lingkungannya

(secara sosial maupun dirinya sendiri)  secara efektif, sebagaimana lingkungan

mempengaruhi kondisi sensitivitas dan aktifitasnya. Mead menekankan bahwa individu itu

bukanlah merupakan “budak masyarakat”. Dia membentuk masyarakat sebagaimana

masyarakat membentuknya.

Karya Mead yang paling terkenal ini menggaris bawahi tiga konsep kritis yang

dibutuhkan dalam menyusun sebuah diskusi tentang teori interaksionisme simbolik. Tiga

konsep ini saling mempengaruhi satu sama lain dalam term interaksionisme simbolik. Dari

itu, pikiran manusia (mind) dan interaksi sosial diri/self dengan yang lain) digunakan untuk

menginterpretasikan dan memediasi masyarakat (society) di mana kita hidup. Makna berasal

4

Page 5: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

dari interaksi dan tidak dari cara yang lain. Pada saat yang sama “pikiran” dan “diri” timbul

dalam konteks sosial masyarakat. Pengaruh timbal balik antara masyarakat, pengalaman

individu dan interaksi menjadi bahan bagi penelahaan dalam tradisi interaksionisme simbolik

(Elvinaro, 2007: 136)

a) Tindakan

Mead memandang tindakan sebagai “unit primitif” dalam teorinya (1982:27).

Dalam menganalisis tindakan, pendekatan Mead hampir sama dengan pendekatan

behavioris dan memusatkan perhatian pada rangsangan (stimulus) dan tanggapan

(response). Mead mengidentifikasikan empat basis dan tahap tindakan yang saling

berhubungan (Schmitt dan schmitt, 1996).

Impuls. Tahap pertama adalah dorongan hati/implus (impulse) yang meliputi

“stimulus/rangsangan spontan yang berhubungan dengan alat indera” dan reaksi

aktor terhadap rangsangan, kebutuhan untuk melakukan sesuatu terhadap

rangsangan itu. Rasa lapar adalah contoh yang tepat dari implus.

Persepsi. Tahap kedua adalah reaksi terhadap rangsangan yang berhubungan dengan

implus. Manusia memiliki kapasitas untuk merasakan dan memahami stimuli

melalui pendengaran, senyuman, rasa, dan sebagainya. Presepsi melibatkan

rangsangan yang baru masuk maupun citra mental yang ditimbulkannya.

Manipulasi. Tahap ketiga adalah mengambil tindakan berkenaan dengan objek itu.

Tahap manipulasi merupakan tahap jeda yang penting dalam proses tindakan agar

tanggapan tak diwujudkan secara spontan.

Konsumasi. Tahap keempat adalah mengambil tindakan yang memuaskan dorongan

hati yang sebenarnya.

b) Sikap-Isyarat (Gesture)

Menurut Mead, gerak atau sikap isyarat adalah mekanisme dasar dalam tindakan

sosial dan dalam proses sosial yang lebih umum. Menurut pandangan Mead, gesture adalah

gerakan organisme pertama yang bertindak sebagai rangsangan khusus yang menimbulkan

tanggapan (secara sosial) yang tepat dari organisme kedua (Mead, 1934/1962:14; lihat Mead,

1959: 187).

5

Page 6: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

Simbol-simbol signifikan

Simbol signifikan adalah sejenis gerak-isyarat yang hanya dapat diciptakan manusia.

Isyarat menjadi simbol signifikan bila muncul dari individu yang membuat simbol-simbol itu

sama dengan sejenis tanggapan (tetapi tak selalu sama) yang diperoleh dari orang yang

menjadi sasaran isyarat. Ungkapan suaralah yang paling mungkin menjadi simbol yang

signifikan, meski tidak semua ucapan dapat menjadi simbol signifikan. Fungsi bahasa atau

simbol yang signifikan pada umumnya adalah menggerakkan tanggapan yang sama di pihak

individu yang berbicara dan juga di pihak lainnya. Simbol signifikan memungkinkan orang

menjadi stimulator tindakan mereka sendiri. Mead juga melihat fungsi isyarat pada umumnya

dan simbol signifikan pada khususnya. Fungsi isyarat adalah menciptakan peluang diantara

individu yang terlibat dalam tindakan sosial tertentu dengan mengacu pada objek atau objek-

objek yang menjadi sasaran tindakan itu (Mead, 1934/1962:46).

Pikiran (Mind)

Pikiran yang didefinisikan Mead sebagai proses percakapan seseorang dengan dirinya

sendiri, tidak ditemukan di dalam diri individu; pikiran adalah fenomena sosial. Pikiran

muncul dan berkembang dalam proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses

sosial. Proses sosial mendahului pikiran, proses sosial bukanlah produk dari pikiran. Jadi,

pikiran juga didefinisikan secara fungsional ketimbang secara substansif. Karakteristik

istimewa dari pikiran adalah kemampuan individu untuk memunculkan dalam dirinya sendiri

tidak hanya satu respon saja, tetapi juga respon komunitas secara keseluruhan. Mead juga

melihat pikiran secara pragmatis. Yakni, pikiran melibatkan proses berpikir yang mengarah

pada penyelesaian masalah.

Diri (Self)

Banyak pemikiran Mead pada umumnya, dan khususnya tentang pikiran, melibatkan

gagasannya mengenai konsep diri. Pada dasarnya diri adalah kemampuan untuk menerima

diri sendiri sebagai sebuah objek. Diri adalah kemampuan khusus untuk menjadi subjek

maupun objek. Diri muncul dan berkembang melalui aktivitas dan antara hubungan sosial.

Diri berhubungan secara diakletis dengan pikiran. Artinya, satu pihak Mead menyatakan

bahwa tubuh bukanlah diri dan baru akan menjadi diri bila pikiran telah berkembang.

Mekanisme umum untuk mengembangkan diri adalah refleksivitas atau kemampuan

menempatkan diri secara tak sadar ke dalam tmepat orang lain dan bertindak seperti mereka

bertindak. Diri juga memungkinkan orang berperan dalam percakapan dengan orang lain.

6

Page 7: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

Masyarakat

Pada paling umum, Mead menggunakan istilah masyarakat yang berarti proses sosial

tanpa henti yang mendahului pikiran dan diri. Mead, masyarakat mencerminkan sekumpulan

tanggapan teroganisir yang diambila allih oleh individu dalam bentuk aku. Mead secara lebih

khusus, ia mengatakan bahwa keseluruhan tindakan komunitas tertuju pada individu

berdasarkan keadaan tertemtu menurut dengan cara yang sama, berdasarkan keadaan itu pula,

terdapai respon yang sama di pihak komunitas. Menurut Mead, pranata sosial seharusnya

hanya menetapkan apa yang seharusnya hanya menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan

individualitas dan kreativitas.

c) Prisip-prinsip Dasar

Blumer, 1969a; 1962; Snow, 2001 telah mencoba menghitung prinsip dasar teori ini

yang meliputi :

Tak seperti binatang, manusia dibekali kemampuan untuk berpikir.

Kemampuan berpikir dibentuk oleh interaksi sosial.

Mempelajari arti dan simbol

Makna dan simbol memungkinkan manusia melanjutkan tindakan khusus dan

berinteraksi.

Tindakan dan interaksi

Membuat kebijakan modifikasi dan perubahan

Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan

masyarakat.

Dalam konsep teori Herbert Mead tentang interaksionisme simbolis terdapat prinsip-

prinsip dasar yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

Manusia dibekali kemampuan berpikir, tidak seperti binatang

Kemampuan berpikir ditentukan oleh interaksi sosial individu

Dalam berinteraksi sosial, manusia belajar memahami simbol-simbol beserta maknanya

yang memungkinkan manusia untuk memakai kemampuan berpikirnya

Makna dan simbol memungkinkan manusia untuk bertindak (khusus dan sosial) dan

berinteraksi

Manusia dapat mengubah arti dan simbol yang digunakan saat berinteraksi berdasar

penafsiran mereka terhadap situasi

7

Page 8: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

Manusia berkesempatan untuk melakukan modifikasi dan perubahan karena

berkemampuan berinteraksi dengan diri yang hasilnya adalah peluang tindakan dan

pilihan tindakan

Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok bahkan

masyarakat.

C. KASUS

a. Kasus I : “Menjamurnya Bahasa Alay di Kalangan Remaja”

Kemajuan perkembangan bahasa dari tahun ke tahun semakin bertambah kompleks,

mengikuti pola kebudayaan yang banyak diminati masyarakat, khususnya anak muda jaman

sekarang. Bahasa yang digunakan beragam sesuai kelas usia maupun kelompok sosial

mereka. Karena peranan penting kelompok (peer grup) juga berpengaruh pada perilaku

maupun tingkah laku individu, misalnya : pola komunikasi; penggunaan bahasa alay bisa

meningkatkan kelas kelompok mereka. Jika kita menggunakan bahasa alay, kita akan merasa

bangga, merasa diakui dan merasa mendapatkan persetujuan atas perilaku nya tersebut.

Bahasa alay tidak hanya berlaku pada pola komunikasi searah atau dua arah, tidak terjadi

pada pola komunikasi strata kelas menengah bawah maupun kelas atas tetapi saat ini hampir

keseluruhan sudah merata. Tidak lagi membedakan strata atas maupun bawah, bahkan anak-

anak muda jaman sekarang seperti “memaksakan diri” untuk mengikuti perkembangan

jaman, salah satunya menggunakan bahasa alay.

b. Kasus II : “Pengaruh Gadget pada masyarakat Indonesia”

Penggunaan tekhnologi khususnya gadget merambah dunia perkembangan komunikasi

maupun dunia pergaulan masyarakat. Kelas sosial tidak lagi menjadi patokan seseorang

dikatakan orang tersebut “pasti” menggunakan jenis gadget apa yang ia gunakan. Bahkan

masyarakat strata bawah maupun atas “sekelas” dalam penggunaan gadget. Motivasi terbesar

mereka hanyalah masalah image dan prestise, bahwa ingin merasa disamakan dan diakui

keberadaannya jika menggunakan gadget tertentu. Contoh kasus yang fenomena saat ini :

para penjual jasa seperti tukang ojek, jika dilihat dari segi pecitraan mereka termasuk

golongan masyarakat menengah kebawah, akan tetapi gadget yang mereka gunakan hamper

8

Page 9: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

sama dengan gadget yang digunakan oleh masyarakat golongan strata menengah keatas.

Alasan klasik yaitu memenuhi kebutuhan hidup yag semakin meningkat dan memaksa setiap

individu untuk memenuhi nya.

c. Kasus III : “K-Pop lebih digemari dibandingkan budaya bangsa sendiri”

Fenomena budaya K-Pop mengakar dan memudarkan perlahan-lahan minat masyarakat

Indonesia terhadap budaya bangsanya sendiri. Budaya daerah dianggap kuno dan primitif,

tidak seirama dengan perkembangan dan kemajuan globalisasi. Jika masih melestarikan

budaya bangsa sendiri sangatlah langka, karena anak muda sekarang khususnya lebih merasa

gaul dalam arti mengikuti perkembangan jaman yang semakin hilang arah identitas

bangsanya sendiri. Interaksi yang diperankan oleh beberapa artis Indonesia yang menirukan

gaya Korea membuat masyarakat meniru dan mencoba mengambil peran dengan apa yang

dilihat dari layar televisi.

D. ANALISIS KASUS

a. Kasus I

Interaksi simbolik ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang berasal

dari pikiran manusia (Mind) mengenai diri (Self), dan hubungannya di tengah interaksi sosial,

dan tujuan bertujuan akhir untuk memediasi, serta menginterpretasi makna di tengah

masyarakat (Society) dimana individu tersebut menetap

Definisi singkat dari ke tiga ide dasar dari interaksi simbolik, antara lain:

(1) Pikiran (Mind) adalah kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai

makna sosial yang sama, dimana tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui

interaksi dengan individu lain,

(2) Diri (Self) adalah kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu dari penilaian

sudut pandang atau pendapat orang lain, dan teori interaksionisme simbolis adalah salah satu

cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri (the-self) dan dunia

luarnya,

(3) Masyarakat (Society) adalah jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan

dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat

9

Page 10: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya

mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya.

Tiga tema konsep pemikiran George Herbert Mead yang mendasari interaksi simbolik antara

lain:

1. Pentingnya makna bagi perilaku manusia,

2. Pentingnya konsep mengenai diri,

3. Hubungan antara individu dengan masyarakat.

Teori interaksi simbolik akan lebih mempermudah dalam memahami apa yang anak

muda banggakan dengan memakai bahasa alay. Menurut teori interaksi simbolik

kecenderungan anak muda memakai bahasa alay adalah mereka merasa dihargai dan lebih

menonjol dengan sebutan anak gaul jika mereka memakai bahasa alay. Bahasa yang sering

tidak dimengerti oleh orang lain khususnya orang tua akan lebih membuat mereka mudah

berinteraksi dan mencurahkan isi hati mereka kepada teman sebaya karena orang yang lebih

tua belum tentu akan mengerti. Maka dari itu, mereka akan bangga dengan bahasa mereka

yang menurut mereka sering membuat orang lain terheran-heran akan kelebihan mereka

memakai bahasa alay dan itu akan berdampak bagaimana orang lain menilai mereka sebagai

sosok yang memiliki pergaulan luas sebagai makhluk sosial.

Akan tetapi, sekarang pergeseran tentang penghargaan bahwa anak alay sebagai anak

gaul membuat komunitas anak alay ini menjadi suatu komunitas yang akan memberi dampak

sosial kemasyarakatan bagi masyarakat yang hidup dilingkungannya. Sehingga, sekarang ini

anak alay dimaknai sebagai sosok yang kurang dapat memakai bahasa yang baik dan benar.

Padahal, bahasa alay adalah ciri khas dari anak yang gaul sekarang sudah bergeser pada

perilaku kurang menghargai bahasa indonesia dan cenderung pergaulan yang

berlebihan(bahasa yang hiperbola). Karena bahasa alay adalah bahasa yang hiperbola (lebay)

malah dipandang masyarakat sebagai bahasa yang kurang sopan dan memiliki efek negatif

bagi perilaku anak.

10

Page 11: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

b. Kasus II

Dalam masyarakat maju, budaya konsumerisme masal telah memaksa individu dan

masyarakat untuk memperjelas diri dan orang lain dalam kaitan dengan benda yang dimliki.

Banyak orang menggambarkan barang-barang milik sebagai citra diri. Apabila orang itu

kehilangan barang tersebut, ia akan mengalami siksaan pribadi atau penurunan harga diri.

(Lury, 1998:10)

Berkaitan dengan gadget, ada dua hal yang berkaitan dengan kepemilikan benda

tersebut.

1. Mereka baranggapan bahwa dengan memiliki benda tersebut maka pamor dan

gengsinya akan naik. Dan ada kecenderungan ia ingin memperlihatkan miliknya kepada

orang lain baik yang mempunyai gadget ataupun tidak. Dengan cara ini, pemilik gadget ingin

menunjukkan siapa dirinya, status ekonomi ataupun kelasnya.

2. Dengan memiliki gadget merk termahal dan seri terbaru dengan fitur-fitur unggulan,

si pemilik ingin menunjukkan kelas sosialnya karena kepemilikan gadget merk terbaru, seri

terbaru termasuk keluarga yang “the have” atau berada. Dengan demikian ukuran kesuksesan

seseorang seringkali dilihat dari jenis gadget yang dimilikinya.

Menurut teori Mead yang dimana dijelaskan ada 4 tahap tindakan interaksi simbolik:

Impuls. Pada kasus ini subjek memiliki dorongan dalam diri untuk memiliki barang

tersebut agar status sosialnya diakui/dihargai.

Persepsi. Menurut subjek, jika seseorang memiliki gadget terbaru maka orang

tersebut dianggap orang berada, orang modern/keren.

Manipulasi. Pada tahap ini subjek akan melakukan berbaga tindakan agar

mendapatkan gadget yang diharapkan tersebut, baik dengan cara yang benar ataupun

salah.

Konsumasi. Dengan begitu, subjek dapat menunjukkan kepada masyarakat sosial

bahwa subjek itu mampu mengikuti perkembangan zaman.

11

Page 12: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

c. Kasus III

Interaksionisme simbolik yang akan diangkat adalah teori menurut George H. Mead

tentang tindakan. Mead menjelaskan bahwa tindakan sebagai “unit primitif” dalam

memusatan perhatian tentang behavioris penekannya pada rangsangan (stimulus) dan

tanggapan (response). Mead  mengidentifikasi empat basis  dan tahap tindakan yang saling

berhubungan. keempat tahap itu mencerminkan satu kesatuan organik (saling berhubungan

secara dialektis).

Implus yaitu dorongan hati/implus (impulse) yang meliputi “stimulus/rangsangan

spontan yang berhubungan dengan alat indera” dan reaksi aktor terhadap rangsangan,

kebutuhan untuk melakukan sesuatu tehadap rangsangan itu.

Persepsi (perception). Aktor menyelidiki dan bereaksi terhadap rasangan yang

berhubungan dengan implus, dalm hal  ini rasa lapar dan juga berbagai alat yang

tersedia untuk memuaskannya. Manusia mempunyai kapasitas untuk merasakan dan

memahami stimulus melalui pendengaran, senyuman, rasa, dan sebagainya.

Manipulasi (Manipulation). Langkah selanjutnya adalah memanipulasi objek atau

mengambil tindakan berkenaan dengan objek. Manusia mempunyai keuntungan lain

ketimbangan binatang, seperti mempunyai otak sebagai menanggapi ilmu

pengetahuan. Tahap manipulasi merupakan tahap jeda yang penting dalam proses

tindakan agar tanggapan tak diwujudkan secara spontan.

Konsumasi/tahap pelaksanaan (Consummation), atau mengambil tindakan yang

memuaskan dorongan hati yang sebenarnya. Baik manusia maupun binatang mungkin

memakan cendawan, tetapi manusia lebih kecil kemungkinana memakan cendarawan

beracun karena kemampuannya untuk memanipulasi cendawan dan memikiran (dan

membaca) mengenai implikasi dari memakannya. 

Demam Korea dikalangan remaja dapat kita ambil dari penjelasan Mead di atas,

awalnya dari interaksi yang diperankan oleh beberapa artis Indonesia yang menirukan gaya

Korea membuat masyarakat meniru dan mencoba mengambil peran dengan apa yang dilihat

dari layar televise. Awalnya menyukai drama sinetron kemudian menyukai aliran music K-

Pop dan saat ini meniru style ala korea.

Peniruan kebudayaan yang terjadi di kalangan anak muda masa kini membuat hal

baru bagi banyak hal seperti K-Pop ke-Korean yang membuat perubahan kebudayaan pada

anak muda hingga anak-anak. Ini menjadi jelas, bahwa setiap yang baru mengakibatkan

sebuah proses dorongan hati/implus (impluse) yang meliputi stimulus atau rangsangan

spontan yang berhubungan dengan alat indera dan reaksi aktor terhadap rangsangan kebutuhn

12

Page 13: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

untuk melakukan sesuatu terhadap rangsangan itu . sehingga manusia mempunyai kapasitas

untuk merasakan dan memahami stimulus melalui pendengaran, senyuman, rasa, dan

sebagainya. Hal ini juga berakibat pada manipulasi, langkah selanjutnya adalah memanipulasi

objek atau mengambil tindakan berkenaan dengan objek.

E. KESIMPULAN

      Interaksionisme simbolik merupakan teori dengan kajian utamanya individu. Teori ini

membahas tentang interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol

yang digunakan adalah simbol signifikan seperti bahasa. Dengan menggunakan simbol-

simbol tersebut akan menghasilkan suatu makna yang akhirnya bisa dimengerti orang lain.

     Asumsi dasar dari teori ini adalah  pikiran, diri, dan masyarakat. Teori ini juga merupakan

jembatan penghubung antara teori yang berfokus pada individu dan teori yang berfokus pada

kekuatan sosial. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain,

demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka kita

dapat mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol

yang ditampilkan oleh orang lain.

     Dalam pengkajian berkomunikasi menggunakan teori interaksionalisme simbolik yang

berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses dari interaksi yang

membangun, memelihara dan mengubah  kebiasaan-kebiasaan.Termasuk di dalamnya

adalah  bahasa dan simbol-simbol. komunikasi merupakan penyambung antar anggota

masyarakat, dimana mereka akan menjauhkan dari hal-hal yang menyebabkan kerusakan

dalam masyarakat.

13

Page 14: · Web viewDalam pembahasan makalah ini dijelaskan mengenai teori interaksionisme ... di mana kita hidup. ... suatu komunitas yang akan memberi dampak sosial kemasyarakatan

DAFTAR PUSTAKA

1. Ritzer, George & Goodman, Douglas J. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta.

Kencana Prenada Media Group

2. http://dpict92.blogspot.com/2012/04/teori-interaksionisme-simbolik.html

3. http://maulanakurnia.blogspot.com/2010/01/interaksionisme-simbolis-george- herbert.html

14