file · web viewdalam pengertian ini, ... dengan menempatkan pengetahuan dan keahlian ke...
TRANSCRIPT
END-USER COMPUTING
MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sistem Informasi Manajemenyang dibina oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si
olehKelompok 4
Esther Novitasari 120413423985
Fichi Arenda 120413423997
Fifi Nofitasari 120413424001
Fikri Eka Brilianto 120413423996
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMENMaret 2014
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama beberapa tahun terakhir ini, banyak pemakai telah mengambil
inisiatif untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri daripada bergantung
sepenuhnya pada para specialist informasi. Pendekatan ini dinamakan end-user
computing atau EUC. Namun pemakai dapat menggunakan para specialist
informasi untuk melaksanakan pekerjaan pengembangan atau untuk menjadi
konsultan. Sejumlah perusahaan mula-mula menggunakan computer berusaha
untuk menjastifikasi sistem pengolahan data mereka berdasarkan biaya
administrasi yang digantikan ,namun gagal untuk melaksanakan pemberhentian
bagi pegawai -pegawai yang tidak diperlukan.
Keberhasilan yang lebih besar dicapai dalam usaha peningkatan efisiensi
atau peningkatan pengembalian atau investasi. Sekarang sangat susah untuk
menentukan nilai rupiah dari output subsystem CBIS berorientasi informasi
seperti SIM, DSS, dan system berbasis pengetahuan. Sebaliknya, bobot yang
lebih besar diberikan pada ukuran-ukuran subyektif. CBIS berkembang melalui
tahap-tahap : perencanaan ,analisis, rancangan, penerapan dan penggunaan.
Tahap-tahap ini disebut siklus hidup system dan dapat dilakukan oleh
pemakainya sendiri atau pemakai bekerja sama dengan specialist informasi.
Bahkan apabila system dikembangkan bersama-sama manajerlah yang
bertanggung jawab atas tiap tahap siklus hidup system.
Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan
juga akan mengalami perubahan. Selama beberapa tahun, trend operasi
pelayanan informasi terpusat telah berubah menjadi trend pendistribusian
sumber-sumber komputerisasi keseluruh perusahaan, terutama dalam bentuk
mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian
yang tidak mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi
dari pemakai ini terdiri atas software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unit
pelayanan informasi atau diperoleh dari sumber-sumber luar. Namun demikian,
ada juga pemakai yang hanya mengunakan komputer. Mereka ini juga mendisain
dan mengimplementasikan aplikasinya sendiri. Sekarang perusahaan dihadapkan
pada tantangan untuk mengolah sumber-sumber informasi yang tersebar
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari End User Computing?
2. Bagaimana tahap pertumbuhan dan perkembangan End User Computing?
3. Apakah jenis-jenis End User Computing?
4. Apakah manfaat dan resiko End User Computing?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian End User Computing.
2. Untuk mengetahui tahap pertumbuhan dan perkembangan End User
Computing.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis End User Computing.
4. Untuk mengetahui manfaat dan resiko End User Computing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian End User Computing
End User Computing (EUC) adalah sebuah konsep dalam rekayasa
perangkat lunak yang mengacu kepada abtraksi dari kelompok orang-orang yang
pada akhirnya akan mengoperasikan software (pengguna yang diharapkan atau
target-user). Definisi atau pengertian dari End User Computing (UEC) adalah
pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh pemakai
(user). EUC berkembang karena beberapa alasan yaitu meningkatnya
pengetahuan tentang computer, antrian jasa informasi, perangkat keras yang
murah, perangkat lunak jadi. EUC adalah sistem informasi yang berbasis
kaomputer yang secara langsung mendukung aplikasi operasional, manajerial dan
end-user itu sendiri. Sedangkan menurut Mc Leod (1995:25) End-User
Computing sendiri dapat diartikan sebagai pengembangan seluruh atau sebagian
sistem berbasis komputer oleh para pemakai.
End User Computing (EUC) bisa bekerja dengan satu jenis pendekatan
yang mencoba untuk mengintegrasikan antarmuka manusia ergonomis menjadi
sistem desain user berpusat sepanjang siklus hidupnya. Dalam pengertian ini,
tujuan EUC adalah untuk memungkinkan staf terampil untuk menggunakan
pengetahuan yang mahal dan sangat terampil dalam pekerjaan mereka, dengan
menempatkan pengetahuan dan keahlian ke dalam komputer dan pengajaran
pengguna akhir bagaimana untuk mengaksesnya. Pada saat yang sama,
pendekatan ini digunakan ketika tugas-tugas yang sangat penting yang didukung
oleh sistem komputasi.
Selama beberapa tahun belakang ini banyak pemakai yang
mengembangkan aplikasinya sendiri dari pada bergantung pada spesialis
informasi, inilah yang di namakan dengan EUC. Pemakai informasi secara
umum adalah :
1. Manajer
2. Non manajer
3. Orang dan organisasi di dalam lingkungan perusahaan
4. Orang dan organisasi di luar lingkungan perusahaan
Pengelola informasi (spesialis informasi) adalah menggambarkan
pegawai perusahaan yang bertanggungjawab penuh untuh mengembangkan dan
memelihara sistem informasi berbasis komputer. Dengan adanya EUC kita dapat
mengolah dan mengembangkan kemampuan mengolah informasi menjadi lebih
berguna dan sesuai kebutuhan.
B. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan End User Computing
Selama jangka waktu yang pendek ketika end-user computing telah
mendapatkan popularitas, para pemakai dan aplikasi mereka menjadi lebih
canggih. Kita telah melihat bagaimana Richard Nolan menggunakan tahapan
siklus hidup untuk mendefinisikan evolusi jangka panjang penggunaan
perusahaan dalam penggunaan komputer. Cara yang sama dapat dilakukan untuk
mendeskripsikan evolusi end-user computing dalam perusahaan.
Sid Huff bersama dengan Malcolm Munro, profesor pada University of
Calgary, dan Barbara Marin, seorang konsultan free-lance, menjelaskan
bagaimana aplikasi end-user berevolusimelalui tahapan pertumbuhan dan menjadi
lebih matang pada setiap tahapan tersebut. Mereka mendefinisikan kematangan
dengan istilah connectivity – yaitu kemampuan aplikasi-aplikasi untuk saling
berinterface melalui transfer data.
1. Isolasi
Selama tahap isolasi, pemakai melihat tiap aplikasi sebagai entry yang
terpisah. Pemakai menerima dukungan nyata yang sedikit dari sistem dan pemakai
ini menggunakan sistem tersebut terutama untuk mendapatkan pengenalan dengan
pemrosesan komputer.
2. Sound-Alone
Pemakai mulai melihat hubungan logis antara sistem-sistemnya. Dalam
usahanya untuk memadukan sistem tersebut, pemakai biasanya akan memasukkan
kembalioutput dari satu sistem untuk meberikan input kepada sistem lain.
3. Integrasi Manual
Para pemakai mulai menukarkan data diantara mereka dan dengan fasilitas
komputerisasi sentral. Namun demikian, pertukaran ini dilakukan dengan
mentransfer file dari satu program ke program yang lain biasanya dalam bentuk
disket. Contohnya adalah penggunaan file dBASE sebagai input bagi spreadsheet
1-2-3. jika pelayanan informasi tidak menentukan standar untuk aktivitas ini,
maka pemakai mebuat standarnya sendiri.
4. Integritas Otomatisasi
Pemakai bisa menukar data dengan database sentral dengan menggunakan
jaringan komunikasi. Pertukaran ini dilakukan oleh DBMS yang mengelola
database sentral. Agar dapat membuat dan mengunakan system ini, pemakai harus
menyesuaikan standar yang telah ditentukan oleh pelayanan informasi.
5. Integrasi Terdistribusi
Pada tingkat kematangan yang paling tinggi ini, aplikasi end-user berada
pada tingkat organisasional, kelompok kerja, dan pemakai perorangan. Database
terpisah didistribusikan ke seluruh perusahaan pada setiap tingkat, dan integrasi
dilakukan oleh DBMS terdistribusi.
Professor Munro dan Huff, bersama dengan mahasiswa S2 dari University
British Columbia, Gary Moore, mempelajari status end-user computing di 47
organisasi, dan mendapati bahwa tak ada perusahaan yang dijadikan obyek studi
tersebut telah mencapai tahap kematangan integrasi terdistribusinya. Mungkin hal
tersebut disebabkan adanya kebutuhan DBMS yang lebih canggih untuk
mendukung database terdistribusinya. Namun demikian, muff, Munro, dan
Martin, mendapatkan suatu kesimpulan bahwa, “walaupun dengan alat yang lebih
baik, pasti akan ada hal (point) – yang belum diketahui – yang berada diatas
jangkauan pemakai, yang tidak akan bias dijelajahi oleh pemakai.
Menurut Mcleod & Schell (2004:18-19) End User Computing (EUC)
adalah pengembangan seluruh atau sebagian system berbasis computer oleh para
pemakai. End User Computing berkembang karena 4 pengaruh utama yaitu:
1. Meningkatnya pengetahuan tentang computer
Selama awal 1980-an dampak dari program-program pendidikan computer
di tingkat universitas maupun pra universitas sangat terasa. Berbagai
tingkatan manajemenpun mulai dari tingkat bawah diisi oleh orang-orang
yang telah mengerti computer.
2. Antrian jasa computer
Para spesialis computer mempunyai jumlah pekerjaan di atas yang dapat
ditangani sehingga hal ini menimbulkan dampak agar mulai ada tambahan
pemakaian jasa-jasa informasi untuk dukungan system tambahan. Untuk
jasa informasi tidak dapat menanggapi cukup cepat dan akibatnya terjadi
penimbunan pekerjaan yang menunggu untuk diolah dan lamanya ialah
selama 2-3 tahun agar pekerjaannya melewati timbunan permintaan yang
belum dikerjakan.
3. Perangkat keras yang murah
Pada periode yang sama, pasar telah dibanjiri dengan computer mikro
yang murah, sehingga para pemakai dapat memperoleh perangkat keras
mereka sendiri dengan cara memesan di took computer local melaui
telepon dan membayarnya dengan dana kas kecil.
4. Perangkat lunak jadi
Perusahaan memproduksi perangkat lunak yang mampu melaksanakan
tugas-tugas akuntansi dasar maupun menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan. Perangkat lunak menawarkan dukungan yang
lebih baik dan memberikan kemudahan penggunaan selain itu
memampukan perusahaan dan pemakai individu dengan sedikit atau tanpa
keahlian computer untuk menerapkan system berbasis computer.
C. Jenis-jenis End User Computing
Para pemakai akhir dapat digolongkan menjadi 4 golongan berdasarkan
kemampuan komputer mereka diantaranya yaitu :
1. Pemakai akhir tingkat menu (Menu Level End User)
Yaitu pemakai akhir yang tidak mampu menciptakan perangkat lunak
sendiri tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi dengan
menggunakan menu yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis
Windows dan Mac. Pemakai ini menggunakan menu-menu yang sudah
ada di perangkat lunak karena pemakai di level ini tidak bisa menciptakan
perangkat lunak.
2. Pemakai akhir tingkat perintah (Command Level End User)
Pemakai akhir memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi
untuk memilih menu dan menggunakan bahasa perintah dari perangkat
lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data. Jadi
para pemakai di level ini tidak hanya dapat menggunakan menu-menu
yang sudah ada tetapi juga dapat menggunakan bahasa perintah dari
perangkat lunak.
3. Pemakai akhir tingkat programer (End User Programmer)
Sebagian pemakai akhir dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman
seperti HTML, Java script dan mereka dapat mengembangkan program-
program yang sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri.
4. Personil Pendukung Fungsional (Functional Support Personel)
Di sejumlah perusahaan, spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit
fungsional, bukannya unit jasa informasi. Personil pendukung fungsional
ini adalah spesialis informasi dalam arti sesungguhnya, terlebih mereka
berdedikasi pada area pemakai tetentu dan melapor pada manajer unit
bisnis mereka.
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993
oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan
MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan
menidentifikasi enam jenis, yaitu:
1. End-User Non-Pemrograman.
Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit
atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware
yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware
dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan
bantuan teknis.
2. User Tingkatan Perintah.
Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia,
namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan
membuat laporan khusus.
3. Progemmer End-User.
Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat
menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena
ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya
menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai
tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir),
analis keuangan, dan insiyur.
4. Personel Pendukung Fungsional.
Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani
penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang
ada di unit pelayanan informasi.
5. Personel Pendukung Komputerisasi End-User.
Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun
membantu end-user dalam pengembangan sistem.
6. Programmer DP.
Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan
informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user.
Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
Jenis-jenis aplikasi end user computing:
Sebagian besar aplikasi end-user computing dibatasi pada:
Sistem pendukung keputusan (DSS) yang relatif mudah
Aplikasi kantor virtual yang memenuhi kebutuhan perseorangan
Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama dengan
pemakai dalam mengembangkan:
Aplikasi SIM dan SIA
DSS yang rumit
Aplikasi kantor virtual yang memenuhi kebutuhan organisasional
Sistem berbasis pengetahuan
Klasifikasi ini terlalu luas. Ia memasukkan pemakai yang tidak
mempunyai pemahaman komputer (end-user non-pemrograman) dan pemakai
yang merupakan spesialis informasi (personel pendukung profesional, personel
pendukung komputerisasi end-user, dan pemrograman DP). Dua jenis yang
terakhir seharusnya bahkan tidak termasuk ke dalam area pemakai.
Kita telah menggunakan istilah end-user computing untuk menjelaskan
pengembangan sistem berdasarkan komputer oleh orang yang mengunakan output
dari sistem tersebut. Penekanannya adalah pada pengembangan. Hal yang sama
juga dilakukan oleh Suzanna Rivard dari Ecole des Hautes etudes Commerciales,
Montreal dan Sid L. Huff dari University of Western Ontario, dalam study mereka
terhadap 272 end-user. Mereka membatasi klasifikasi mereka terhadap tiga
kategoti tengah yang dikemukakan oleh Rockart dan Flannery:
o User tingatan perintah
o Pemrograman end-user
o Personel pendukung fungsional
Hal ini nampaknya merupakan kesepakatan yang masuk akal, dan kita
menganggapnya sebagai klasifikasi end-user. Ia tidak menyertakan pemakai yang
tidak mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistemnya sendiri, dan juga
spesialis informasi yang ditugaskan dalam unit pelayanan informasi, ia juga
mengetahui, dengan memasukkan atau menyertakan personel pendukung
fungsional, bahwa departemen pemakai dapat memperoleh spesialis komputernya
sendiri.
Walaupun klasifikasi Rockart dan Flannery nampaknya terlalu luas untuk
standar sekarang ini, namun studi mereka memberikan kontribusi yang penting
bagi end-user computing, karena mereka mengungkapkan bahwa tak ada end-user
khusus. Ada benyak jenisnya, tergantung pada tingkat pemahaman komputer dari
pemakai, dan setiap jenis tersebut mempunyai kebutuhan sendiri-sendiri.
D. Manfaat dan Resiko End User Computing
EUC memberikan manfaat bagi perusahaan dalam dua cara: EUC
menyeimbangkan kemampuan pengembangan dengan tantangan sistem, serta
EUC menghilangkan atau mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai
dan spesialis informasi.
a) Menyeimbangkan kemampuan dan tantangan.
Pemindahan beban kerja pengembangkan sistem area pemakai
membebaskan para spesialis untuk berkonsentrasi pada sistem yang rumit
berlingkup organisasi, sehingga mereka dapat bekerja lebih baik pada
area-area tersebut. Spesialis juga dapat mencurahkan lebih banyak waktu
untuk memelihara sistem yang ada sebagai area tanggung jawab yang
penting.
b) Mengurangi kesenjangan komunikasi.
Kesulitan komunikasi antara pemakai dan para spesialis informasi telah
mengganggu pengembangan sistem sejak masa awal komputer. Pemakai
memahami area permasalahan tetapi tidak mengerti teknologi komputer.
Sebaliknya, spesialis adalah pakar dari teknologi tetapi tidak menguasai
area permasalahan. Dengan membiarkan pemakai mengembangkan
aplikasi mereka sendiri, tidak ada kesenjangan komunikasi karena tidak
diperlukan komunikasi. Demikian pila, saat pemakai mengembangkan
sebagian sistem mereka, kesenjangan ini berkurang.
Kedua manfaat ini menghasilkan pengembangan sistem-sistem yang lebih
baik daripada jika spesialis informasi berusaha mengerjakan sebagian besar
pekerjaan itu sendiri.
Selain hal tersebut, perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan
memindahkan beberapa muatan kerja dari bagian pelayanan informasi kepada
end-user. Hal ini memungkinkan bagian pelayaan informasi untuk
mengembangkan sistem organisasional yang mungkin lebih menjadi muatan kerja
yang menumpuk selama beberapa bulan atau tahun. Ia juga memungkinkannya
lebih mempunyai waktu untuk memelihara sistem yang telah berada pada
komputer.
Selain itu, tidak dikutsertakannya spesialis informasi dalam proses
pengembangan bisa mengatasi masalah yang telah menggangu pengimpleentasian
sepanjang era komputer yaitu komunikasi. Banyak pemakai yang tidak memahami
jargon komputer yang diungkapkan spesialis informasi, dan banyak spesialis
informasi yang tidak memahami tugas atau tanggung jawab pemakai. Karena para
pemakai memahami kebutuhannya sendiri dengan lebh baik dari pada orang lain,
maka ketika mereka mengembangkan sistem mereka sendiri, mereka mungkin
akan lebih puas dengan hasilnya. Mereka juga mempunyai perasaan memiliki “ini
adalah sistem saya”.
Hasil akhir dari kedua keuntungan tersebut adalah bahwa akan tercapainya
tingkat keterampilan penggunaan komputer yang lebih tinggi. Sedangkan
keuntungan yang paling penting adalah dalam dukungan kebutuhan pemakai
dalam memecahkan masalah dan sistem memberikan apa yang dibutuhkan oleh
pemakai.
Ada beberapa model yang biasa dan sering digunakan dalam evaluasi
sistem informasi, di antaranya adalah:
a. Technology Acceptance Model (TAM)
Model ini telah banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi untuk
mengetahui reaksi pengguna terhadap sistem informasi (Landry et. al., 2006).
Metode TAM ini pertama sekali dikenalkan oleh Davis pada tahun 1989.
TAM adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang
bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model ini
mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu
sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang
bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal:
usefulness (pengguna yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan
meningkatkan kinerjanya), easy of use (di mana pengguna yakin bahwa
menggunakan sistem ini akan membebaskannya dari kesulitan, dalam artian
bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya). TAM yang memiliki elemen
yang kuat tentang perilaku (behavioural), mengasumsikan bahwa ketika seseorang
membentuk suatu bagian untuk bertindak, mereka akan bebas untuk bertindak
tanpa batasan (Scoot, 2002:64).
b. End User Computing (EUC) Satisfaction
Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang
dalam disiplin ilmu sistem informasi. Dalam lingkup end-user computing,
sejumlah studi telah dilakukan untuk meng-capture keseluruhan evaluasi di mana
pengguna akhir telah menganggap penggunaan dari suatu sistem informasi
(misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasan ini. (Doll
et al. 1995 disitasi oleh Chin et al., 2000). Model evaluasi ini dikembangkan oleh
Doll & Torkzadeh. Evaluasi dengan menggunakan model ini lebih menekankan
kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai
isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari sistem. Model ini
telah banyak diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitasnya dan
hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrumen ini
diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda.
Seperti halnya End User Computing mempunyai keuntungan dan manfaat
maka End User Computing juga mempunyi resiko. Resiko ini dihadapkan pada
perusahaan saat para pemakai mengembangkan system mereka sendiri. Resiko-
resiko tersebut dikemukakan oleh Menurut Mcleod & Schell (2004:39):
1. Sistem yang Buruk sasaranya
Pemakai akhir mungkin menerapkan computer kemungkinan
penerapannya yang seharusnya dengan cara lain misalnya secara manual.
2. Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya
Pemakai kahir meskipun teah memiliki pengetahuan yang tinggi tidak
dapat menandingi profesionalisme spesialis informasi dalam merancang
system. Ketergesaan untuk menjalankan system, pemakai kahir cenderung
mengabaikan perlunya mendokumentasikan rancangan mereka supaya
system itu dapat terpelihara
3. Penggunaan Sumber daya Informasi yang tidak Efisien
Hal ini dikarenakan saat tidak ada pengendalian terpusat atas perolehan
perangkat keras dan peringakat lunak, akhirnya perusahaan dapat memiliki
perangkat keras yang tidak kompatibel dn perangkat lunak yang
berlebihan.
4. Hilangnya Integritas Data
Kurang hati-hatinya pemakai akhir dalam memasukan data ke dalam
database perusahaan yang menyebabkan hasilnya adalah output yang
tercemar yang dapat menyebabkan manajer membuat keputusan yang
keliru.
5. Hilangnya Keamanan
Pemakai akhir mungkin tidak melindungi data dan perangkat lunaknya.
Disket dibiarkan tergeletak di meja, hasil cetakan dibuang di keranjang
sampah, pintu ke ruang computer dibiarkan tidak terkuni dll. Kriminak
computer dapat mengakses system dan membahayakan perusahan dengan
berbagai macam cara.
6. Hilangnya Pengendalian
Para pemakai mengembangkan system untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri tanpa menyesuaikan pada suatu rencana yang memastikan
computer bagi perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. End User Computing (UEC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian
sistem berbasis komputer oleh pemakai (user) atau dapat diartikan sebagai
pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para
pemakai. Dalam pengertian ini, tujuan EUC adalah untuk memungkinkan
staf terampil untuk menggunakan pengetahuan yang mahal dan sangat
terampil dalam pekerjaan mereka, dengan menempatkan pengetahuan dan
keahlian ke dalam komputer dan pengajaran pengguna akhir bagaimana
untuk mengaksesnya.
2. Aplikasi end-user berevolusi melalui tahapan pertumbuhan dan menjadi
lebih matang pada setiap tahapan tersebut. Para ilmuwan mendefinisikan
kematangan dengan istilah connectivity – yaitu kemampuan aplikasi-
aplikasi untuk saling berinterface melalui transfer data dengan tahapan
isolasi, sound-alone, integrasi manual, integritas otomatisasi, integritas
terdistribusi. Sedangkan berkembangnya EUC dipengaruhi oleh 4 faktor
yaitu: Meningkatnya pengetahuan tentang computer, antrian jasa
computer, perangkat keras yang murah, perangkat lunak jadi.
3. Terdapat enam jenis EUC yaitu: End-User Non-Pemrograman, User
Tingkatan Perintah, Progemmer End-User, Personel Pendukung
Fungsional, Personel Pendukung Komputerisasi End-User dan
Programmer DP. Sedangkan aplikasi end-user computing dibatasi pada:
sistem pendukung keputusan (DSS) yang relatif mudah, aplikasi kantor
virtual yang memenuhi kebutuhan perseorangan , Aplikasi SIM dan SIA,
DSS yang rumit, Aplikasi kantor virtual yang memenuhi kebutuhan
organisasional, Sistem berbasis pengetahuan.
4. EUC memberikan manfaat bagi perusahaan dalam dua cara: EUC dapat
menyeimbangkan kemampuan pengembangan dengan tantangan sistem,
serta EUC menghilangkan atau mengurangi kesenjangan komunikasi
antara pemakai dan spesialis informasi. Sedangkan resiko dari EUC
sendiri adalah sistem yang buruk sasarannya, sistem yang buruk rancangan
dan dokumentasinya, penggunaan Sumber daya Informasi yang tidak
efisien, hilangnya integritas data, hilangnya keamanan, hilangnya
pengendalian.
B. Saran
Di dalam end user computing pasti terdapat manfaat dan juga resiko dalam
penggunannya, untuk resiko ini dihadapkan pada perusahaan saat para pemakai
mengembangkan sistem mereka sendiri. Kurang hati-hatinya pemakai akhir dalam
memasukan data ke dalam database perusahaan yang menyebabkan hasilnya
adalah output yang tercemar yang dapat menyebabkan manajer membuat
keputusan yang keliru. Untuk itu hendaknya perusahaan telah dapat mempunyai
cara untuk mengatasi resiko tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
Febriansyah, M.F. 2010. End User Computing, (Online), (http://pengetahuanuntukanda.wordpress.com/2010/04/02/end-user-computing), diakses 8 Maret 2014.
McLeod, R. 199. Sistem Informasi Manajemen. PT Ikrar Mandiriabadi : Jakarta.
Mcleod, R. & Schell, G. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.
Pratidhiyani, A. 2009. End User Computing, (Online), (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/end-user-computing-3/), diakses 8 Maret 2014.
Rian. 2011. End User Computing, (Online), (http://riandragon89.blog.binusian.org/2011/01/09/end-user-computing/), diakses 10 Maret 2014.
Risiyana, R. 2011. Perihal End User Computing. (Online), (http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2011/12/perihal-end-user-computing-euc_13.html), diakses 9 Maret 2014.
Scoot, G. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2002.
Syaukoni, I. 2013. End User Computing, (Online), (http://87wz.blogspot.com/2013/04/end-user-computing-euc.html), diakses 8 Maret 2014.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.
.