file · web viewbab 1. pendahuluan. latar belakang. dalam ilmu sains terdapat banyak...

37
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan tentang pemisahan dan pemurnian zat. Kedua hal itu perlu dilakukan. Oleh karena itu, suatu campuran atau zat yang telah tercampur perlu dipisahkan dan dimurnikan dengan analisa kimia. Untuk melakukan analisa dan praktik kimia tersebut dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus tahu apa-apa yang dimaksud dengan campuran tersebut dan juga mengetahui serta mempelajari bagaimana cara-cara pemisahan tersebut dilakukan. Seperti yang terjadi di kilang minyak, di mana minyak bumi dimurnikan dengan cara distilasi. Selain itu juga garam daput didapat dari air laut yang dijemur dan diuapkan, hal itu disebut kristalisasi. Contoh lainnya adalah penjernihan air dengan penyaringan, hal itu disebut filtrasi. 1

Upload: vodieu

Post on 03-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya

adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan tentang

pemisahan dan pemurnian zat. Kedua hal itu perlu dilakukan. Oleh karena itu,

suatu campuran atau zat yang telah tercampur perlu dipisahkan dan

dimurnikan dengan analisa kimia.

Untuk melakukan analisa dan praktik kimia tersebut dibutuhkan

keterampilan dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus tahu apa-apa yang

dimaksud dengan campuran tersebut dan juga mengetahui serta mempelajari

bagaimana cara-cara pemisahan tersebut dilakukan.

Seperti yang terjadi di kilang minyak, di mana minyak bumi

dimurnikan dengan cara distilasi. Selain itu juga garam daput didapat dari air

laut yang dijemur dan diuapkan, hal itu disebut kristalisasi. Contoh lainnya

adalah penjernihan air dengan penyaringan, hal itu disebut filtrasi.

Jika dilihat dari uraian singkat di atas, jelas sangat telihat bahwa

metode pemisahan dan pemurnian sangat berguna di dalam kehidupan sehari-

hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan percobaan-percobaan

tersebut.

Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkan dari

campurannya untuk mendapat zat murni, yaitu dilakukan suatu sistem yang

dapat memisahkan antara zat murni dengan bahan-bahan pencemarnya atau

pencampurnya pada suatu campuran, yakni dengan pemisahan dan pemurnian.

Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu

penyaringan (filtrasi), pengendapan (dekantasi), sublimasi, kristalisasi,

adsorbsi, ekstraksi, dan sebagainya.

1

Page 2: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Melalui percobaan ini, dapat dipahami secara tepat cara mendapatkan

produk atau zat hasil yang murni dari campuran yang sebelumnya tercemar

oleh zat lain.

1.2 Tujuan Percobaan

Untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau

telah tercampur.

Untuk mengetahui mekanisme pemisahan dan pemurnian campuran.

Untuk mengetahui jenis-jenis metode pemisahan dan pemurnian zat.

Untuk mengetaui dan memahami prinsip atau dasar-dasar pemurnian dan

pemisahan campuran.

2

Page 3: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Ada tiga istilah yang harus dipahami dan diingat dalam ilmu kimia, yaitu

unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan

dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana, contohnya adalah hidrogen,

oksigen, besi, tembaga, dan sebaginya. (Syukri, 1999).

Senyawa adalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan

perbandingan tertentu. Jadi, senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur

pembentuknya. Contohnya adalah air (H2O = hidrogen dan oksigen). Unsur dan

senyawa disebut zat tunggal karena partikel terkecilnya satu macam. (Syukri, 1999).

Berbeda dengan unsur dan senyawa, campuran adalah gabungan dua zat

tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Contohnya campuran antara

unsur nitrogen dan oksigen, antara besi dan belerang. Perbandingan kedua unsur

boleh 1:2, 3:7, 2:1, dan sebagainya. (Syukri, 1999).

Suatu campuran diklasifikasi sebagai homogen atau heterogen. Campura

heterogen terdiri atas fasa-fasa tersendiri, dan sifat-sifat yang teramati adalah

merupakan gabungan daripada fasa-fasa tunggal. Campuran homogen terdiri atas fasa

tunggal yang mempunyai sifat-sifat yang sama. (Sastrohamidjojo, 2001).

Larutan didefinisikan sebagai zat homogen yang merupakan campuran dari

dua komponen atau lebih, yang dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Dua

pengertian yang penting dalam larutan adalah solute (zat yang dilarutkan) dan solven

(zat pelarut). Pengertian ini dapat dinyatakan bila senyawa dalam jumlah yang lebih

besar maka disebut solven dan untuk senyawa yang berada dalam jumlah kecil

disebut solut. Meskipun demikian, pernyataan ini dapat dibalik bila ia lebih tepat.

Sebagai contoh, larutan asam sulfat dan air, asam sulfat seringkali dinyatakan sebagai

solute dan air sebagai solven, meskipun molekul-molekul air dalam jumlah yang

lebih kecil. (Sastrohamidjojo, 2001).

3

Page 4: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Contoh dari campuran homogen adalah gula dan air. Partikel gula menyebar

merata di dalam air. Karena begitu kecil dan meratanya partikel gula, sehingga tidak

dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Sedangkan contoh dari campuran

heterogen adalah campuran dari air dan minyak tanah. (Sastrohamidjojo, 2001).

Pada mulanya, kedua zat tidak bercampur, tetapi setelah dikocok dengan kuat,

minyak akan menyebar dalam air berupa gelembung-gelembung kecil. Pada

gelembung hanya terdapat minyak, sedangkan yang lain adalah air. Dengan kata lain,

dalam campuran heterogen masih ada batas antara kedua komponen atau

mengandung lebih dari satu fasa. (Syukri, 1999).

Secara umum dapat disimpulkan bahwa materi dapat dibagi atas zat murni

(tunggal) dan campuran (majemuk). Zat murni ada dua, yaitu unsur dan senyawa.

Senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan komposisi tertentu, sedangkan

campuran adalah gabungan dua zat murni dengan komposisi sembarang. Campuran

dapat diubah menjadi zat murni atau sebaliknya, zat murni dapat diganung menjadi

campuran. Kedua proses ini termasuk peristiwa fisika. Demikian juga beberapa unsur

dapat bersatu membentuk senyawa dan sebaliknya, senyawa dapat diuraikan menjadi

unsur-unsurnya. Perubahan ini termasuk peristiwa kimia. (Sastrohamidjojo, 2001).

Setiap zat murni, baik unsur maupun senyawa, terbentuk dari partikel kecil

yang sama ukuran dan massanya. Partikel suatu unsur disebut atom dan partikel

senyawa disebut molekul. (Syukri, 1999).

PEMISAHAN CAMPURAN

Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan

secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu

komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan. Disini

yang akan dibahas hanya pemisahan secara fisika. (Syukri, 1999).

Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat

komponen yang terkandung di dalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair,

misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-

4

Page 5: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

macam, mulai dari berpori besar hingga berpori halus. Contohnya kertas saring dan

selaput semipermiabel. Kertas saring dipakai untuk memisahkan endapan atau

padatan dari pelarut. Selaput semipermiabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid

dari pelarutnya. (Syukri, 1999).

Campuran homogen, seperti alcohol dalam air, tidak dapat dipisahkan dengan

saringan, karena partikelnya lolos dalam pori-pori kertas saring dan selaput

semipermaebel. Campuran seperti itu dapat dipisahkan dengan cara fisika, yaitu

destilasi, rekristalisasi, ekstraksi, dan kromatografi. (Syukri, 1999).

Destilasi

Dasar pemisahan secara destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau

lebih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah

akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat

menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi komponen secara

bertahap. Pengembunan terjadi dengan menguapkan air ke tabung pendingin. (Syukri,

1999).

Bila campuran mengandung komponen lebih dari dua, maka penguapan dan

pengembunan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen itu, dimulai dari

titik didih yang paling rendah. Akan tetapi, pemisahan campuran ini sulit dan

biasanya hasil yang didapat sedikit tercampur komponen lain yang titik didihnya

berdekatan. (Syukri, 1999).

Filtrasi

Yang dimaksud denga filtrasi adalah pamisahan bahan secara mekanis

berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi dilakukan dengan media

filter dan beda tekanan. Molekul-molekul cairan atau gas dibiarkan menerobos lubang

pada media filter, sedangkan partikel-partikel padat yang lebih kasar akan tertahan

oleh filter. (Bernasconi, 1995)

5

Page 6: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dan cairan atau gas,

misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk

membuang fraksi padat yang tidak dikehendaki. (Bernasconi, 1995)

Pada filtrasi cairan, disuatu pihak diharapkan agar filtrate (hasil filtrasi) yang

diperoleh sedapat mungkin bebas dari bahan padat. Dilain pihak kue filter (filter

cake) yang dapat diharapkan sekering mungkin. Namun kue filter biasanya masih

mengandung banyak cairan, yang masih harus dihilangkan dengan pengeringan. Pada

filtrasi gas, diinginkan untuk memperoleh gas yang sedapat mungkin bebas dari debu.

(Bernasconi, 1995)

Mekanisme pemisahan terutama ditentukan oleh sifat media filter.

Berdasarkan jenis mekanisme pemisahan, terdapat tiga jenis filtrasi yang berbeda.

Ketiga jenis filtrsi ini digunakan sendiri-sendiri ataupun bersama-sama dalam sebuah

filter.

1. Filtrasi Ayak (sieve filtration)

Filtrasi ayak mempunyai prinsip kerja seperti ayakan. Media filter menahan

semua partikel padat yang ukurannya lebih besar daripada lubang-lubang media.

Contoh = filter kelongsong (cartridge filter) dengan jaringan kawat.

2. Filtrasi Unggun Dalam (deep bed filtrarion)

Partikel-partikel padat masuk ke dalam pori-pori media filter dan bertumpuk di

sana. Hal ini menyebabkan diameter peri menjadi lebih kecil. Dengan cara ini

partikel-pertikel yang sangat halus dapat dipisahkan juga dengan menggunakan

media filter yang menggunakan pori-pori relatif kasar. Namun pada awal filtrasi,

pemisahan belum sempurna sehingga cairan yang keruh (yang dihasilkan mula-

mula) atau juga gas harus disirkulasikan kembali selama beberapa waktu.

Contohnya adalah filter pasir.

3. Filtrasi Kue (cake filtration)

Pemisahan terjadi oleh kue filter berpori yang terbentuk selama proses filtrasi

berlangsung. Cairan yang dihasilkan mula-mula biasanya juga keruh. Contoh:

filter hiasap (suction filter), pres filter (filter press). (Bernasconi, 1995)

6

Page 7: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Dasar-dasar Teori Filtrasi

Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos per satuan waktu)

tergantung pada sejumlah factor, antara lain=

Luas permukaan filter

Beda tekanan antara kedua sisi media filter

Tekanan media filter

Viskositas cairan. (Bernasconi, 1995)

Ekstraksi

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau

cairan dengan bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemempuan larutan yang

berbeda dari komponen-komponen dalam campuran. (Bernasconi, 1995)

Pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini,

yaitu:

1. Selektivitas

Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-

komponen lain dari bahan ekstraksi

2. Kelarutan

Pelarut sedapat mungkin memilki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar

3. Kemampuan tidak saling bercampur

Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh larut dalam bahn ekstaksi

4. Kerapatan

Terutama pada ekstarksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan

yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua

fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran.

5. Reaktivitas

6. Titik didih

7

Page 8: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

7. Pelarut harus murah, mudah didapat, tidak beracun, tidak dapat terbakar, tidak

korosif, dan lain-lain. (Bernasconi, 1995).

Kristalisasi

Kristalisasi merupakan pemisahan bahan padat berbentuk Kristal dari suatu

larutan atau suatu lelehan. Berbeda dengan distilasi, kristalisasi tidak menghasilkan

produk akhir yang dapat langsung digunakan. Kristal-kristal yang terbentuk pada

umumya masih harus dipisahkan dari sebagianbesar larutan dengan cara penjernihan

atau penyaringan. Bla perlu, proses dilanjutkan dengan pencucian dan pengeringan.

Di lain pihak, hasil kristalisasi dari lelehan sering harus didinginkan lagi atau

dikecilkan lagi ukurannya. (Bernasconi, 1995).

Agar kristal-krisatal dapat terbentuk dari suatu larutan, maka larutan harus

dalam keadaan lewat jenuh. Keadaan lewat jenuh dapat dicapai dengan metode yang

berbeda-beda. Yang biasa digunakan adalah metode-metode berikut, yaitu :

1. Pendinginan

2. Penguapan

3. Penguapan pendinginan

4. Penambahan bahan lain

Untuk kerja kristalisai, yaitu kecepatan pembentukan kristal, terutama

tergantung pada factor-faktor berikut :

Derajat lewat jenuh

Jumlah inti yang ada, atau luas permukaan total dari kristal yang ada

Pergerakan antara larutan dengan kristal

Viskositas larutan, jenis, dan benyaknya pengotor. (Bernasconi, 1995).

Rekristalisasi

Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan pada perbedaan titik beku

komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaikny komponen yang akan

dipisahkan berwujud padat dan lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam

8

Page 9: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipisahkan

perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit-demi sedikit.

Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya tebentuk

kristal garam secara perlahan. Setelah pengkristalan sempurna, garam dapat

dipisahkan dengan disaring. (Syukri, 1999).

Sorbsi

Sorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran cair atau

campuran gas. Bahan yang akan dipisahkan terikat pada permukaan padatan atau

cairan yang disebut bahan sorbsi (sorben). (Bernasconi, 1995).

Ditinjau dari jenis ikatan antara bahan yang akan dipisahkan dan bahan sorbsi,

dapat dibedakan dua proses yaitu :

1. Adsorbsi : pengikatan bahan pada permukaan sorben padat dengan cara

pelekatan

2. Absorbsi : pengikatan bahan pada permukaan sorben cair denagn cara pelarutan.

(Bernasconi, 1995).

Adsorbsi

Adsorbsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair, bahan

yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya

yang bekerja pada permukaan tersebut. (Bernasconi, 1995).

Berkat selektivitasnya yang tinggi, proses adsorbsi sangat sesuai untuk

memisahkan bahan dengan konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung

bahan lain yang berkonsentrasi tinggi. Bahan yang akan dipisahkan tentu saja harus

dapat diadsorbsi. Sebaliknya, untuk memisahkan bahan dengan konsentrasi yang

besar lebih disukai proses pemisahan yang lain, karena mahalnya regenerasi adsorben

yang terbebani. Contoh-contoh adsorbsi antara lain :

Pengerinagn udara atau gas-gas lain

9

Page 10: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Pemisahan bahan yang mengandung racun atau yang berbau busuk dari udara

buang.

Penghilangan warna larutan

Pemutihan maupun perbaikan bau dan rasa bahan makanan cair, dan lain-lain.

(Bernasconi, 1995).

Kecepatan adsorbs tidak hanya tergantung pada perbedaan konsentrasi dan

luas permukaan adsorben, melainkan juga pada susu, tekanan (untuk gas), ukuran

partukel, dan porositas adsorben. Selain itu juga tergantung pada ukuran molekul

bahan yang akan diadsorbsi dan pada viskositas campuran yang akan dipisahkan

(cairan,gas). (Bernasconi, 1995).

Kromatografi

Kromatografi adalha teknik pemisahan campuran dalam berbagai wujud baik

padat, cair, maupun gas. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan

dengan cara lain. Dasar kromatografi adalah perbedaan daya serap satu zat dengan zat

lainnya. Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut elven atau

fasa bergerak, sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben/ fasa

tetap. (Syukri,1999).

Syarat elven harus dapat melarutkan semua komponen dan dapat mengalir,

maka harus berupa cairan gas. Elven dapat merupakan zat murni atau campuran,

misalnya eter murni atau alcohol 50%. (Syukuri,1999).

Komponen dapat dipisahkan dari komponen lainya dengan mendorong

adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Tiap potongan dimasukan

ke dalam pelarut dan disaring untuk memisahkan adsorben, dan larutan akan

mengandung satu komponen. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik

destilasi atau rekristalisasi. (Syukuri,1999).

Bedasarkan jenis elven dan adsorbennya, kromatografi dapat dibagi menjadi

empat cara, yaitu :

1. Kromatografi kolom

10

Page 11: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

2. Kromatografi kertas

3. Kromatografi lempeng tipis

4. Kromatografi gas. (Syukuri,1999).

Like dissolves like

Pengertian like dissolves like sangat umum digunakan dalam bidang kimia.

Orang-orang kimia mengartikannya sebagai sebuah ekspresi yang digunakan untuk

mengingatkan cara beberapa zat pelarut (solven) bekerja. Hal ini menunjukan

kepolaran (polar atau nonpolar) suatu zat terlarut (solute) dan zat terlarut (solven).

Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai kesamaan

dalam struktur dan sifat kelistrikan dengan molekul solven. Bila ada kesamaan dari

sifat-sifat kelistrikannya, misalnya momen dipol yang tinggi, antara solven-solut,

maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute-solven adalah kuat. Bila tidak ada

kesamaan, maka gaya tarik-menariknya lemah. Contohnya adalah air dengan minyak.

Air polar dan minyak nonpolar, sehingga keduanya tidak dapat bersatu. Selain itu, air

dengan garam. Keduanya sama-sama polar, sehingga dapat menyatu.

(Sastrohamidjojo,2001).

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

11

Page 12: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat-alat

Sendok

Gelas kimia 100ml

Corong Kaca

Tabung reaksi

Cororng pisah

Erlenmeyer

Gelas beaker

Batang pengaduk

Hot Plate

Mortar dan alu

3.1.2 Bahan-bahan

Kertas saring

Tissue

Pasir

Akuades

Sirup

Norit

Garam dapur

Minyak goreng

Naftalena

Kapur tulis

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Dekantasi

Dicampurkan 1 sendok pasir ke dalam 50mL akuades

Diaduk dan didiamkan hingga pasir mengendap

Diamati

Dituangkan cairan bagian atas

3.2.2 Filtrasi

12

Page 13: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

1 sendok kapur tulis (serbuk) dicampurkan dengan 50mL akuades

ke dalam gelas kimia

Diaduk

Disiapkan corong kaca dan kertas saring serta tabung reaksi

Disaring dan diamati

3.2.3 Adsorbsi

1 sendok norit yang telah dihaluskan diletakkan diatas kertas

saring yang telah diletakkan di atas corong kaca

Dialirkan sirup sedikit demi sedikit

Disaring

Diamati warna filtrate

3.2.4 Kristalisasi

1 sendok garam dapur dicampurkan dengan 25mL akuades ke

dalam Erlenmeyer

Diaduk hingga tercampur merata

Dipanaskan larutan garam untuk diupkan

Diamati

3.2.5 Sublimasi

Dicampurkan naftalena dan garam dapur ke dalam cawan penguap

Ditutup dengan kertas saring yang sudah dilubangi

Ditutup lagi dengan corong kaca yang disumbat lehernya

Dipanaskan lalu diamati

3.2.6 Ekstraksi Pelarut

50mL minyak dimasukkan ke dalam corong pisah

Ditambahkan 50mL akuades

Dokocok, didiamkan, dan diamati

Dibuang fasa cair (akuades) melalui keran pisah

13

Page 14: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

No Perlakuan Pengamatan

14

Page 15: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

1. Dekantasi

1 sendok pasir + 50mL

air

Diaduk dan didiamkan

Diamati

Untuk campuran heterogen

ada dua fasa

Fasa atas (cair) keruh

padatan yang tersuspensi

Fasa bawah (padatan)

2. Filtrasi

1 sendok kapur tulis

dihaluskkan

50mL akuades diaduk

Disaring dengan kertas

saring dan corong

kaca

Campuran air dan kapur

menyatu

Disaring

Terjadi pemisahan antara

fitrat dan residu

Hasil : air jernih

3. Adsorbsi

1 sendok norit yang

sudah dihaluskan

dimasukkan dalam

kertas saring

Dialirkan sedikit demi

sedikit sirup

Diamati warna filtrat

Terjadi perubahan warna dari

kuning cerah menjadi kuning

pudar

4. Kristalisasi

1 sendok garam +

25mL air

Diaduk dan

dipanaskan

Diamati

Terjadi : air menguap, yang

tersisa garam yang berwujud

kristal

Hasilnya garam menjadi

lebih putih

5. Sublimasi

15

Page 16: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Dicampurkan

naftalena + garam

dapur dalam cawan

penguap

Ditutup denagn kertas

saring yang sudah

dilubangi

Ditutup lagi dengan

corong kaca yang

disumbat lehernya

Naftalena menyublim,

berubah menjadi butiran

padat, kembali dan

menempel di dinding kaca.

6. Ekstraksi Pelarut

50mL minyak

dimasukkan ke dalam

corong pisah

Tambahkan akuades

Dikocok, didiamkan,

dan diamati

Dibuang fasa cair

(akuades) melalui kran

pisah

Setelah dikocok, campuran

air dan minyak menjadi

keruh karena adanya

surfaktan yang bias

menyatukan dua fasa

4.2 Pembahasan

Pada praktikum pertama ini, bertujuan untuk memberikan pengetahuan

tentang pemisahan dan pemurnian zat kepada praktikan. Praktikan

diperkenalakan kepada beberapa jenis percobaan sederhana yang berhubungan

dengan pemisahan dan pemurnian zat. Perbedaan metode pemisahan dan

pemurnian zat didasarkan pada beberapa prinsip. Prinsip-prinsip tersebut di

antaranya seperti perbedaan titik didih, perbedaan ukuran partikel,

16

Page 17: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

pengendapan, difusi, perbedaan kelarutan, dan lain-lain. Hal-hal tersebut yang

memunculkan banyak metode yang dilakukan untuk pemisahan dan

pemurnian suatu zat.

Pada praktikum ini, metode-metode pemisahn dan pemurnian yang

dilakukan yaitu dekantasi, filtrasi, adsorbsi, kristalisasi, sublimasi, dan

ekstraksi pelarut. Metode-metode tersebut akan dibahas dan dijelaskan pada

pembahasan ini.

Dekantasi merupakan metode pemishan zat padat dari zat cair yang

tidak dapat saling larut. Pada metode ini, terjadi pengendapan zat padat.

Dekantasi dilakukan dengan cara mengendapkan fasa padatnya, sehingga fasa

padat dan fasa cairnya dapat dipisahkan dengan cara menuangkan fasa

cairnya. Contoh dair metode dekantasi adalah memisahkan campuran pasir

dengan air.

Filtrasi adalah penyaringan, yaitu metode untuk memisahkan zat padat

dari zat cair yang zat padatnya tidak menyatu, tetapi terlihat hamper larut.

Dasar lain metode ini adalah ukuran partikel zat. Pada metode ini, pemisahan

meggunakan kertas saring dengan tujuan untuk menahan residu (zat padat).

Contoh dari metode ini adalah memisahkan larutan yang terbentuk antara

kapurt tulis dengan air.

Adsorbsi biasanya disebut juga dengan penyerapan partikel. Apabila

partikel-partikel zat padat diletakkan di dalam zat cair atau gas, maka partikel-

partikelnya akan terakumulasi pada permukaan zat tersebut. Kejadian

tersebut dinamakan adsorbsi yang terikat dengan partikel pada zat. Contoh

dari metode adsorbsi adalah terjadi pada percobaan penyarinagn sirup dengan

norit.

Kristalisasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh zat padat

yang terlarut dalam suatu larutan dengan cara penguapan dan pendinginan.

Dasar dari metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan

17

Page 18: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

perbedaan titik beku. Contoh kristalisasi dalam kegiatan sehari-hari adalah

pembuatan garam dapur dari air laut.

Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari zat padat ke gas atau

sebaliknya. Jika partikel penyusun suatu zat padat suhunya dinaikkan, maka

partikel akan menyublim menjadi gas. Sebaliknya, jika pada wujud gas

suhunya diturunkan, maka gas akan menjadi padat. Syarat dari pemisahan ini

adalah partikel yang bercampur memiliki perbedaan titik didih yang besar,

sehingga dapat dihasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Contoh

dari sublimasi adalah pemisahan naftalena yang sudah bercampur dengan

garam dapur.

Ekstraksi adalah proses pemisahan zat berdasarkan prinsip perbedaan

kelarutan terhadap 2 zat cair yang tidak saling larut. Contoh penggunaan

metode ekstraksi adalah pada proses pemisahan air dengan minyak.

Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas satu atau lebih zat

berlainan yang bergabung menjadi satu yang masih mempunyai sifat asalnya.

Campuran dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu campuran homogen dan

heterogen.

Campuran homogen adalah campuran yang semua bagian

campurannya memiliki susunan partikel yang sama dan seragam. Campuran

homogen biasanya disebut juga larutan. Larutan adalah campuran homogen

antara zat terlarut(solute) dan zat pelarut (solven). Contoh dari campuran

homogen adalah campuran gula dengan air, garam dengan air, dan lain-lain.

Campuran heterogen adalah campuran yang susunan partikelnya dari

campurannya tidak seragam, akibatnya terbentuk dua fasa atau lebih dan juga

terdapat batas-batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Contohnya adalah

campuran minyak dengan air, tanah dengan batu kerikil, dan lain sebagainya.

Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau

lebih yang saling bercampur,sedangkan pemurnian dilakukan untuk

mendapatkan zat mrni dari suatu zat yabg telah tercemar oleh zat lain.

18

Page 19: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Pada metode dekantasi, prinsip kerja proses tersebut adalah didasari

pada pengendapan. Zat-zat dengan berat kenis yang lebih besar daripada

pelarutnya akan mengendap. Jika pada suatu campuran mengandung zat yang

memiliki berat jenis yang lebih barat dari pelarutnya, maka campuran tersebut

dapat dipisahkan kedua zatnya dengan cara diendapkan zat padatnya, lalu

dituang cairan atasnya.

Prinsip dasar metode filtrasi adalah berdasarkan perbedaan ukuran

partikel zat yang berbeda. Partikel zat yang ukurannya lebih kecil daripada

pori-pori media saring, maka zat tersebut dapat melewati media saring

tersebut. Sebaliknya jika partikel zat yang ukurannya lebih besar daripada

pori-pori media saring tidak akan dapat menembus atau melewati media

saring, sehingga zat tersebutr menjadi residu dan tertahan di media saring.

Pemisahan campuran dengan metode adsorbs didasari oleh penarikan

suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada

permukaan dari bahan pengadsorbsi. Metode ini digunakan pada proses

pemurnian air dan kotoran renik atau organisme, dan juga untuk penghilngan

warna larutan.

Metode kristalisasi didasari oleh perbedaan titik beku. Selain itu juga

didasri oleh kelarutan bahan dalam suatu pelarut. Kristalisasi tidak

menghasilkan produk akhir yang bias langsung digunakan. Kristal yang

terbentuk pada umumnya masih harus dipisahkan dari sebagian besar larutan

denagn cara penjernihan atau penyaringan. Proses kristalisasi yang berulang-

ulang dinamakan rekristalisasi.

Prinsip dari metode sublimasi adalah partikel yang bercampur harus

memiliki perbedaan titik didih yang tinggi atau yang besar, sehingga dapat

dihasilkan uap denagn tingkat kemurnian yang tinggi.

Dasar dari metode ekstraksi adalah atas dasar kemampuan larut yang

berbeda dari komponen-komponen dalam campuran. Selain itu juga kerena

perbedaan kepolaran. Polar hanya bias melarutkan polar, dan zat nonpolar

19

Page 20: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

juga hanya bias melarutkan nonpolar juga. Apabila berbeda, seperti nonpolar

dengan polar maka kedua zat yang berbeda kepolarannya tersebut tidak dapat

lartu. Istilah itu dikenal sebagai like dissolves like.

Pada percobaan kali ini, dilakukan berbagai macam pemisahan dan

pemurnian zat secara sederhana. Adapun pembahan setiap percobaan yang

telah dilakukan, yaitu:

Dekantasi, pemisahan larutan pasir denagn air.

Pada percobaan dengan metode dekantasi, mula-mula 1 sendok pasir

dicampurkan dengan 50mL akuades kedalam gelas kimia. Kemudian

diaduk, lalu didiamkan. Setelah diamati, pasir mengendap di dasar

larutan yang sebelumnya pasir tersebut pada awalnya bercampur dengan

air. Pasir mengendap dikarenakan masa jenis pasir lebih berat daripada

masa jenis air. Selain itu juga, air yang tadinya jernih berubah menjadi

keruh disebabkan karena adanya padatan yang tersuspensi.

Filtrasi, pemisahan larutan serbuk kapur tulis dengan air.

Pada percobaan ini 1 sendok serbuk kapur tulis dicampurkan dengan

50mL air di dalam gelas kimia, lalu diaduk. Setelah diaduk hingga

merata, air terliahat menjadi bewarna putih. Setelah itu, larutan disaring

dengan kertas saring. Pada saat disaring, serbuk kapru tulis yang

sebelumnya bercampur denagn air, tidak dapat melewati pori-pori kertsa

saring. Hal itu dikarenakan partikel kapur ukurannya lebih beesar

daripada pori-pori kertas saring, sehingga serbuk kapur tertahan di atas

kertas saring. Sementara itu, air dapat menembus kertas saring, air

tersebut menjadi bening kembali dikarenakan telah terpisah denagn

serbuk kapur tulis yang sebelumnya mengotorinya.

Adsorbsi, pemurnian larutan sirup dengan norit

Di percobaan ini, 1 sendok norit yang telah dihaluskan dimasukkan ke

dalam kertas saring yang diletakkan di atas corong kaca. Kemudian

dialirkan sirup sedikit demi sedikit.setelah beberapa lama, sirup melewati

20

Page 21: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

norit dan mene mbus kertas saring. Mulanya sirup tersebut bewarna

orange pekat. Tetapi setelah melewati norit dan kertas saring, warna sirup

tersebut memudar menjadi kuning muda. Hal tersebut disebabkan karena

partikel-partikel pada sirup di serap oleh permukaan norit, sehingga

warnanya memudar.

Kristalisasi, pemisahan garam dari larutan garam

Pada percobaan kristalisasi ini, 1 sendok garam dapur dicampurkan

denagn 25mL air ke dalam Erlenmeyer. Setelah itu diaduk hingga garam

tercampur merata dengan air. Kemudian larutan garam dipanaskan untuk

kemudian diupkan hingga airnya habis dan yang tersisa hanya butiran

kristal garam. Setelah diamati, kristal-kristal garam tersebut terlihat

menjadi lebih bersih. Hal itu dikarenakan kotoran-kotoran dari garam

ikut menguap bersama air.

Sublimasi, pemisahan naftalena dengan garam dapur yang telah

bercampur.

Pada percobaan ini, dicampurkan naftalena dengan garam dapur di dalam

cawan penguap. Setelah itu ditutup dengan kertas saring yang

sebelumnya sudah dilubangi kecil-kecil. Kemudian di atasnya ditutup

kembali denagn corong kaca dengan posisi terbalik dan lehernya

disumbat tissue. Kemudian naftalena yang sudah tercampur garam di

cawan penguap tersebut dipanaskan. Setalah dipanaskan, kemudian

diamati. Pada dinding corong kaca terdapat butiran kristal naftalena yang

mengkristal. Naftalena terpisah dengan garam dapur karena garam

terssebut tertinggal di cawan penguap. Hal itu terjadi akibat partikel

garam dan naftalena yang bercampur memiliki titik didih denagn

perbedaan yang besar, sehingga pada saat naftalena menguap, garam

dapur belum menguap.

Ekstraksi, pemisahan air dan minyak

21

Page 22: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Pada percobaan yang terakhir ini, 50mL minyak dicampurkan bersama

50mL air di dalam corong pisah. Mulanya terlihat minyak berada di atas

air dikarenakan massa jenis minyak lebih kecil daripada air. Kemudian

dikocok, terlihaat posisi minyak dan air menjadi keruh. Hal itu

disebabkan karena adanya surfaktan yang dapat menyatukan dua fasa.

Akan tetapi, sesungguhnya kedua fasa tersebut tidak menyatu. Kedua

fasa tersebut tidak dapat bersatu dikarenakan air mempunyai ikatan polar,

sedangkan minyak nonpolar. Keduanya dipisahkan dengan corong pisah.

Karena corong pisah di bagian bawah dibuka, air keluar, sedangkan

minyak goreng tetap berada di dalam corong pisah.

Pada percobaan adsorbs, fungsi norit adalah sebagai adsorben,

yaitu permukaan norit menyerap partikel-partikel zat warna yang ada

pada sirup, sehingga warna sirup yang tadinya cerah menjadi memudar.

Fungsi kertas saring pada percobaan filtrasi adalah sebagai filter atau

disebut juga media saring, yaitu filter antara partikel kapur dengan

partikel air. Fungsi keran pada corong pisah adalah untuk mengeluarkan

air dari dalam corong pissah (mengeluarkan fasa bawah). Fungsi dari

batang pengaduk adalah untuk mengaduk campuran. Fungsi dari cawan

penguap adalah sebagai tempat untuk menguapkan naftela, sedangkan

fungsi alat pemanas adalah sebagai alat untuk memanaskan dan

menguapkan air pada percobaan kristalisasi serata memanaskan dan

mengupakna naftalena pada percobaan sublimasi.

Factor kesalahn yang terjadi pada praktek yang telah dilakukan

di antaranya adalah praktikan salah dalam menggunakan masker pada

saat percobaan dengan metode sublimasi.

Struktur minyak

22

Page 23: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

Struktur naftalena

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Zat murni yang didapatkan pada proses pemisahan dan pemurnian adalah

air jernih dan serbuk kapur, air keruh dan pasir yang sebelumnya

bercampur, kristal-kristal garam dari larutan garam, butiran-butiran

naftalena murni, larutan sirup yang lebih jernih warnanya, dan minyak

ynag dipisahkan setelah sebelumnya tercampur denagn air.

Meekanisme percobaan pada proses filtrasi adalah dicampurkannya air

denga serbuk kapur tulis kemudian dilakukan penyaringan. Pada

23

Page 24: file · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam ilmu sains terdapat banyak macam ilmu eksak, salah satunya adalah ilmu kimia. Di dalam ilmu kimia terdapat pembahasan

dekantasi, air dan pasir dicampurkan lalu pasir diendapkan dan air

dipisahkan dengan menuangkan air ke media lain.kemudian pada adsorbsi,

warna sirup dipudarkan setelah disaring dengan serbuk norit. Selanjutnya

adalah proses sublimasi, yaitu naftalena padat dan garam dicampurkan,

kemudian dilakukan pemanasan agar didapatkan butiran naftalena yang

lebih murni. Dan paada percobaan yang terakhir, yaotu ekstraksi pelarut,

air dan minyak dicampurkan di dalam corong pisah. Kemudian minyak

dan air dipisahkan, dimana air dikeluarkan melalui keran pisah.

Pemisahan dan pemurnian dapat dilakukan dengan cara dekantasi, filtrasi,

adsorbsi, ekstraksi, kristalisasi, dan sublimasi.

Prinsip pemisahan dan pemurnian didasarkan pada perbedaan massa jenis,

titik didih, kelarutan, dan ukuran partikel.

5.2 Saran

Diharapkan pada percobaan pemisahan dan pemurnian dilakukan juga

teknik pemisahan dan pemurnian yang lainnya, seperti rekristalisasi,

absorpsi, dan sentrifugasi.

24