file · web viewada 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang...

22
TITIK DIDIH ZAT CAIR Konsep : Titik didih Sub konsep : Titik didih zat cair Tujuan : Untuk mengetahui titik didih suatu zat cair Mengetahui sifat fisika dan karakter suatu zat Mengetahui faktor yang mempengaruhi titik didih larutan Dasar teori : DITAMBAHI !! Titik didih zat cair yaitu temperatur dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan atmosfir, pada temperatur ini tekanan uapnya cukup tinggi yang menyebabkan terjadinya penguapan pada berbagai titik di dalam zat cair. Tititk didih zat cair tergantung pada atmosfernya. Titik didih zat cair pada 1 atm dianggap sebagai titik didih normal. Alat : - Alat penyuling - Termometer - Klem statif - Asbes - Kaki tiga - Bunsen - .Labu suling

Upload: phungnhan

Post on 01-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

TITIK DIDIH ZAT CAIR

Konsep : Titik didih

Sub konsep : Titik didih zat cair

Tujuan : Untuk mengetahui titik didih suatu zat cair

Mengetahui sifat fisika dan karakter suatu zat

Mengetahui faktor yang mempengaruhi titik didih larutan

Dasar teori : DITAMBAHI !! Titik didih zat cair yaitu temperatur dimana tekanan uap

zat cair sama dengan tekanan atmosfir, pada temperatur ini tekanan uapnya cukup tinggi yang

menyebabkan terjadinya penguapan pada berbagai titik di dalam zat cair. Tititk didih zat cair

tergantung pada atmosfernya. Titik didih zat cair pada 1 atm dianggap sebagai titik didih

normal.

Alat :

- Alat penyuling

- Termometer

- Klem statif

- Asbes

- Kaki tiga

- Bunsen

- .Labu suling

Bahan :

- Aquadest

- Etanol 70%

- Batu didih

Page 2: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

Prosedur kerja :

1. Dibersihkan alat alat dan dipasang klem dan statif

2. Dimasukan etanol kedalam labu suling ditambahkan batu didih.

3. Dimasukan thermometer kedalam labu suling setengah bagian dan mulut labu suling

disumbat dengan kapas agar etanol tidak menguap.

4. Dipasang asbes pada kaki tiga kemudian nyalakan bunsen

5. Dipanaskan etanol dan diatur suhunya sedemikian rupa sehingga uap yang mula-mula

masuk ke leher labu naik secara perlahan dan tersuling dengan kecepatan 4ml per menit.

6. Diukur dengan thermometer tiap temperature naik.

7. Dicatat kenaikan suhu pada saat tetesan pertama menetes dari pendingin

8. Dicatat suhu pada saat tetesan terakhir menguap dari dasar labu.

Page 3: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

TITIK LEBURKonsep : Titik lebur

Sub konsep : titik lebur serbuk

Tujuan : untuk mengetahui bagaiman serbuk yang baik berdasarkan mutu fisiknya

terutama titik lebur.

Dasar teori : Suhu lebur zat adalah suhu pada saat tepat melebur seluruhnya yang

ditunjukan pada saat fase padat tepat hilang. Jarak lebur atau suhu lebur zat padat

didefinisikan sebagai rentang suhu atau suhu pada saat zat padat menyatu dan melebur

sempurna. Suhu awal dicatat pada saat zat mulai menciut atau membentuk tetesan pada

dingin pipa kapiler, suhu akhir dicatat pada saat hilang fase padat.

Prosedur :

Ada 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, berikut ini

berfariasi tergantung pada keadaan sifat dasar senyawa yang di uji.

1. Metode I

Gerus senyawa yang diuji menjadi serbuk yang sangat halus dan kecuali dinyatakan

lain. Jika mengandung air hidrat, keringkan pada suhu yang tertera dimonografi, jika tidak

mengandung air hidrat keringkan diatas bahan pengering yang sesuai. Caranya : isi pipa

kapiler kaca yang salah satu ujungnya tertutup, dengan serbuk kering hingga 2,5 mm – 3,5

mm setelah diisi kemudian mengetukan pada permukaan padat. Panaskan tangas hingga suhu

≥ 30ᵒ dibawah suhu lebur yang diperkirakan. Angkat termometer dan secepatnya tempelkan

tabung kapiler pada termometer dengan membasahi keduanya dengan tetesan cair dari tangas

atau sebaliknya. Tempatkan termometer dan lanjutkan pemanasan dengan pengadukan tetap

hingga suhu naik ≥ 3ᵒ/ menit jika suhu ≥ 3ᵒ dibawah dari batas bawah jarak lebur yang

diperkirakan, kurangi pemanasan hingga naik ≥ 1ᵒ - 2ᵒ/ menit. Suhu pada saat kolom uji yang

diamati terlepas sempurna dari dinding kapiler didefinisikan sebagai permukaan melebur, dan

suhu pada saat zat uji mencair seluruhnya didefinisikan suhu lebur. Kedua suhu tersebut

berada dalam batas jarak lebur.

2. Metode II

Letakan zat uji pada wadah tertutup, dinginkan hingga 10ᵒ atau lebih rendah selama

tidak kurang dari 2 jam. Tanpa diserbuk sebelumnya, sisihkan bahan yang sudah dingin

kedalam pipa kapiler seperti metode I. Kemudian segera letakaan kapiler yang telah diisi

kedalam desikator hampa, keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam.

Page 4: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

Segera keluarkan dari desikator, lebur tutup ujung terbuka kapiler, dan sesegera mungkin

lanjutkan penetapan jarak sebagai berikut : panaskan tangas hingga suhu 10ᵒ ± 1ᵒ dibawah

rentang lebur yang diperkirakan. Kemudian masukkan kapiler yang berisi zat uji dan

panaskan dengan kenaikan suhu 3ᵒ ± 0,5ᵒ/ menit hingga melebur sempurna. Catat jarak lebur

seperti yang tertera pada metode I. Jika ukuran partikel terlalu besar untuk kapiler dinginkan

lebih dulu zat uji seprti diatas, gerus partikel dengan hati-hati denga tekanan rendah hingga

sesuai dengan kapiler dan segera isikan kedalam kapiler.

3. Metode III

Siapkan zat uji dan masukkan kedalam kapiler seperti pada metode I. Panaskan tangas

hingga suhu ± 10ᵒ dibawah suhu lebur yang diperkirakan, dan naikan suhu dengan kecepatan

1ᵒ ± 0,5ᵒ/ menit. Masukkan kapiler seperti metode I, bila suhu mencapai 5ᵒ dibawah suhu

terendah yang diperkirakan, lanjutkan pemanasan hingga lebur sempurna. Catat jarak lebur

seperti metode I.

4. Metode IV

Lebur hati-hati senyawa yang akan ditetapkan pada suhu serendah mungkin, masukkan

kedalam pipa kapiler yang kedua ujungnya terbuka, hingga ke dalam 10 mm. Dinginkan

kapiler yang telah terisi zat uji pada suhu 10ᵒ/ lebih rendah selama 24 jam, atau tempelkan

pada es selama tidak kurang dari 2 jam. Kemudian tempelkan tabung pada termometer denga

cara yang sesuai, atur dalam panas air sehingga ujung atas dari zat uji 10 mm dibawah

permukan air dan panaskan seperti metode I, kecuali sampai 5 dari suhu lebur yang

diperkirakan, atur suhu 0,5ᵒ - 1,0ᵒ/ menit. Suhu pada saat senyawa diamati dalam pipa kapiler

menaik dalam suhu lebur.

5. Metode V

Lebur perlahan zat uji, sambil diaduk sehingga suhu 90ᵒ - 90ᵒ. Pindahkan sumber panas

dan biarkan leburan senyawa mendingin sehingga 8ᵒ- 10ᵒ diatas suhu lebur yang

diperkirakan. Dinginkan pencadang raksa (seperti yang tertera pada termumeter) ≤ 31 ≥

hingga suhu 5ᵒ, bersihkan hingga kering, dan suatu masih dingin celupkan leberuan senyawa

hingga lebih kurang separuh bagian bawah pencadang terrendam.ambil secepatnya, dan

tahan secara vertikal dari panas hingga permukaan menjadi buram, kemudian celupkan

selama 5 menit kedalam tangas air pada suhu tidak lebih 16ᵒ. Letakkan erat termometer

dalam tabung reakasi sehingga ujung terendam 15 mm diatas dasar tabung reaksi. Celupkan

tabung reaksi dalam tangas air yang telah diatur pada suhu ± 16ᵒ dan naikan suhu tangas 2ᵒ/

menit hingga suhu 30ᵒ, kemudian turunkan suhu 1ᵒ/ menit dan catat suhu pada saat tetesan

senyawa pertama meleleh lepas dari senyawa yang dilelehkan. Jika fariasi 3 kali penetapan

Page 5: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

kurang dari 1ᵒ gunakkan hasil rata-rata ketiga penetapan tersebut sebagai suhu lebur. Jika

fariasi 3 kali penetapan lebih besar 1ᵒ, lakukan 2 penetappan tambahan dan gunakan hasil

rata-rata dari 5 penetapan sebagai suhu lebur.

Alat dan bahan:

- Pipa kapiler

- Thermometer

- Tangas/meltingpoint

apparatus

- Cairan

- Kaca pembesar

- Serbet

- Anak timbangan

- Pinset

- Sendok tanduk

- Perkamen

- Paracetamol pulv

- Crystal cofein

pipa kapiler

thermometer

melting point

apparatus

kaca pembesar

Prosedur kerja :

1. Meratakan serbuk halus sehingga permukaan lapisan tipis

2. Salah satu ujung pipa kapiler dibuntu dengan cara dipanaskan agar serbuk yang

dimasukan tidak bocor

3. Serbuk dimasukan kedalam pipa kapiler

4. Dimasukan kedalam unit melting point apparatus

5. Dinyalakan tombol lampu dan tombol on

6. Diamati sampai terjadi titik lebur

7. Dicatat temperature saat melebur.

Page 6: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

ViscositasKonsep: viscositas

Tujuan : untuk mengetahui kemurnian suatu zat

Untuk menetukan kekentalan dengan viscometer

Dasar teori: Viscositas merupakan suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan

untuk mengalir kekentalan atau didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk

menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar

lain dan kondisi mapan tertentu bila memang dalam permukaan tersebut diisi dengan cairan

yang akan ditentukan kekentalannya. Kekentalannya adalah tekanan geser dibagi laju

tagangan geser. Satuan dasar kekentalan adalah poise. Penentuan suhu penting karena

kekentalan berubah sesuai suhu secara umum kekentalan menurun dengan naiknya suhu. Alat

yang digunakan untuk mengukur viscositas adalah viscometer. Rumus perhitungan viscositas

K= v

a . t dimana k=kostanta viscometer

v=kekentalan cairant=waktu aliran cairana=bobot jenis cairan

Alat:- Klem dan statif- Viscometer

- Bola hisap- Stopwatch

klem dan statif viscometer

Bahan:- gliserin

Prosedur:

1. Dipasang klem dan statif

2. Dimasukan gliserin kedalam viscometer melalui pipa yang berdiameter lebih besar.

3. Gliserin yang dimasukan dihentikan apabila setengah ruang yang berbentuk labu terisi.

4. Ditutup tabung yang berdiameter lebih kecil dengan bola hisap.

5. Dihisap cairan dengan bola hisap hingga naik diatasnya garis paling atas.

Page 7: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

6. Dilepaskan bola hisap bila cairan turun tampak pada garis pertama dan dihidupkan

stopwatch, dimatikan stopwatch ketika cairan tetap pada garis kedua.

7. Percobaan diulang 3kali. Hitung rata-rata waktu alir cairan

Rotasi Optik Konsep: Rotasi optik

Tujuan : 1. Untuk mengetahui rotasi jenis

2. Untuk menguji kemurnian zat

3. Untuk menguji penggunaan polimeter

Dasar teori:

I. Dasar Teori (FI IV hal.1040)

Banyak bahan obat,dalam keadaan murni atau dalam bentuk larutan,bersifat

optic aktif, dengan pengertian dapat menyebabkan cahaya yang datang kepolarisasi

pada suatu bidang.Muncul kembali dengan intensitas yang berbeda-beda dalam

bidang-bidang yang berkesinambungan,sedemikian hingga bidan intensitas

maksimum membentuk sudut dengan bidang cahaya dating,yang dapat diukur.Apabila

efek ini cukup besar untuk dapat diukurdengan teliti,maka dapat dipergunakan

sebagai dasar pada penetapan kadar atau uji identifikasi. Penetapan rotasi optik dan

rotasi jenis (FI III hal.771)

1. Rotasi optik adalah besarnya sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi

apabila sinar dilewatkan melalui cairan kecuali digunakan lain pengukuran dan

dilakukan dengan menggunakan sinar natrium pada lapisan cairan setebal 1 dm

pada suhu 20˚.

2. Rotasi Jenis (X) adalah besarnya sudut permukaan yang terjadi ,sinar terpolarisasi

melalui cairan setebal 1 dm yang mengandung 1 g zat.Dilambangkan dengan X

menggunakan rumus :

[α] = 100 x α ATAU [α] = 100 C = 100 X α

P x c P x d x e

Keterangan:

[α] : rotasi jenis

α : rotasi optic

p : tebal larutan atau panjang tabung (dm)

Page 8: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

c : jumlah gram tiap 100ml larutan

e : jumlah gram zat tiap 100ml larutan

*Kecuali dinyatakan lain pengukuran dilakukan pada suhu 20˚ dengan

menggunakan sinar Na panjang 589,3 nm

Pemutaran bidang polarisasi tergantung pada :

Panjang Gelombang

Jenis Larutan

Panjagng tabung larutan atau panjangnya larutan

Konsentrasi larutan

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran rotasi optik :

Ketelitian dan ketepatan

Elemen-elemen harus benar-benar bersih dan penjajarantepat

Alat dalam kondisi baik dan bersih

Letak titik pandangan harus benar-benar bersih dan penjajaran tepat

Sumber cahaya harus terpasang dan terarah baik di penyangga optik

Harus dilengkapi dengan system penjaringan yang mampu melewatkan

cahaya yang monokromatil.

Suhu larutan harus dijaga agar tetap dalam batas 0,2˚ dari suhu yang

ditetapkan agar tidak menyebabkan daya rotasi yang cukup besar.

3. Sudut polarisasi adalah sudut datang dimana cahaya yang dipantulkan oleh zat

hampa menutup datar dengan sempurna.

4. Polimetri adalah alat optik yang spesifik dan digunakan untuk mengukur rotasi

optik suatu zat aktif optik.

5. Zat aktif optic adalah senyawa atau zat yang mempunyai kemampuan memutar

polarisasi sinar yang terpolarisasi yang melewati larutan.

Rotasi optic digunakan untuk mengetahui sudut polarisasi dari suatu zat dan

juga untuk mengetahui kemurnian dan kadar dari zat tersebut.Rotasi diperoleh

dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan polarimeter.

Prinsip kerja polarimeter yaitu mengukur sudut pemutar (sudut rotasi)

bidang polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dikuatkan melalui larutan

sehingga terbentuknya cahaya semar antara T-G-T dan G-T-G.

Page 9: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

Alat dan bahan:

Polarimeter

Neraca analitik

Pipet tetes

Beaker glass

Batang pengaduk

Sendok tanduk

Botol aquadest

Gelas ukur

Spiritus

Kaki 3

Asbes

Laktosa

Glukosa

Sukrosa

aquadest

polarimeter neraca analitik

Prosedur kerja:

1. Disiapkan polarimeter beserta tabungnya

2. Diukur panjang tabung sampel dengan jangka sorong

3. Dinyalakan polarimeter dan mengatur skala agar tepat pada nol.

4. Mengisi tabung polarimeter dengan larutan uji,diusahakan tidak ada

gelembung

5. Dimasukkan tabung ke dalam polarimeter

6. Diamati dan di gambar bayangan yang terbentuk sampaiada bayangan

samar.

7. Di catat skala yang terbentuk,di hitung rotasi jenisnya.

Page 10: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

Berat jenis zat cairKonsep: berat jenis

Sub konsep: berat jenis zat cair

Dasar teori: bobot permililiter suatu cairan adalah bobot dalam g per ml cairan yang

ditimbang diudara pada suhhu 20 c. bobot per ml zat cair ditetapkan dengan membagi bobot

zat cair diudara yang dinyatakan dalam g dan sejumlah cairan yang mengisi piknometer pada

suhu yang telah ditetapkan dengan kapasitas piknometer yang dinyatakan dlm ml pada suhu

yang sama. Kpasitas piknometer ditetapkan dari bobot diudara dari sejumlah air yang

dinyatakan dalam g yang mengisi piknometer pada suhu tersebut. Bobot 1 liter air pada suhu

yang telah ditetapkan bila ditimbang terhadap bobot kuningan diudara dengan kecepatan

0,0012 g per ml seperti tertera dalam table berikut. ( FI IV hal 1030 dan FI III hal 767)

Suhu Bobot per liter air (g)20 997,1825 996,0230 994,62

Alat :

- timbangan

- piknometer

- thermometer

neraca analitik piknometer termometer

Bahan:

- gliserin

Prosedur kerja :

1. digunakan piknometer bersih, kering dan sudah dikalibrasi dengan menetapkan bobot

piknometer dan bobot air yang baru didihkan pada suhu 250

2. diatur hingga suhu zat uji lebih kurang 200, masukkan ke dalam piknometer

3. diatur suhu piknometer yg telah diisi hingga suhunya 250

Page 11: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

4. dibuang kelebihan zat uji dan ditimbang

5. dihitung dengan dikurangi bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah

diisi

Berat jenis zat padatKonsep: berat jenis

Sub konsep: berat jenis zat padat

Tujuan : untuk mengetahui bobot jenis suatu zat padat

Untuk mengetahui kemurnian suatu zat

Dasar teori: berat jenis adalah perbandingan berat jenis diudara pada suhu 25c

terhadap berat air dengan volume dan suhu yang sama. Berat jenis suatu zat adalah

massa suatu zat persatuan volume

=mv

Berat jenis dapat digunakan untuk mengetahui jenis zat, mengetahui kepekaan suatu

zat, dan mengetahui kemurnian suatu zat. Alat yang digunakan untuk mengukur berat

jenis salah satunya adalah piknometer. Piknometer dapat digunakan untuk

menentukan berat jenis zat cair dan zat padat tetapi zat padat berbeda dengan zat cair

karena memiliki rongga dan pori sehingga berat jenis tidak dapat terdefinisikan

dengan jelas.

Alat :

- Piknometer

- Timbangan analitik

- Beker glass

piknometer neraca analitik

bekerglass

Bahan:

- Paracetamol

- air

Prosedur kerja:

Page 12: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

1. Dibersihkan piknometer terlebih dahulu dan dikeringkan.

2. Ditimbang piknometer kosong(a) dicatat

3. Ditimbang piknometer berisi air (b) dan diukur suhu dengan thermometer

4. Dihitung berat air

5. Ditimbang piknometer kosong (c)

6. Ditimbang piknometer berisi zat uji (d)

7. Dihitutung berat zat uji

8. Ditimbng piknometer yg dlmnya berisi zat sampel an dtmbh aquades; ditimbng

9. Dihitung berat zat dan air (g)

10.Dihitung bobot jenis dan berat jnis zat pdat

Penetapan Indeks Bias

Konsep :

Sub Konsep :

Tujuan :

Dasar Teori

Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan

kecepatan cahaya dalam zat tersebut. indeks bias berguna untuk ketakmurnian (Farmakope

Indonesia Edisi IV).

Cahaya berjalan lebih lambat melalui suatu zat dibandingkan melalui ruang hampa.

Apabila cahaya memasuki suatu zat yang lebih rapat, gelombang-gelombang yang diteruskan

pada antarpermukaan dimodifikasi menjadi saling mendekatkan karena kecepatannya yang

lebih lambat dan panjang gelombang yang lebih pendek. Apabila cahaya memasuki suatu zat

yang lebih rapat pada suatu sudut, seperti diperlihatkan, satu bagian dari gelombang segera

berjalan lebih lambat begitu melewati antarmuka dan menghasilkan penekukan gelombang

menuju antarmuka. Gejala ini disebut dengan pembiasan. Apabila cahaya memasuki suatu zat

yang kurang rapat, cahaya itu akan dibiaskan menjauhi antarmuka, dan tidak mengarah

kepadanya. Nilai relative dari efek antara kedua zat ini dinyatakan oleh indeks bias, n :

n= sin isin r

= kecepatan cahayadalam zat pertamakecepatan cahayadalam zat kedua

Page 13: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

Di mana sin i adalah sinus sudut sinar datang dari cahaya dan sin r adalah sudut sinar

yang dibiaskan. Pada umumnya, pembilang diambil sebagai kecepatan cahaya di udara, dan

penyebut adalah bahan yang diselidiki.

Indeks bias berubah-ubah dengan berubahnya panjang gelombang cahaya dan

temperature. Indeks bias dapat digunakan untuk identifikasi suatu zat untuk mengukur

kemurniannya, dan untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang dilarutkan dalam zat

yang lainnya. Alat yang biasanya digunakan untuk mengukur indeks bias adalah

refraktometer.

Alat dan Bahan

- Bahan

- Refraktometer PRA dan PR.f

- Labu ukur

- Pipet tetes

- Beaker glass

- Kertas lensa

Cara Kerja

1. Siapkan bahan.

2. Kalibrasi refraktometer dengan cara :

a. Bidikkan ujung depan refraktometer ke arah cahaya terang, dan aturlah cincin

okuler pengatur dioptek sehingga garis skala tampak jelas.

b. Pengatur garis nol.

Bukalah plat penutup, teteskan air suling ½ tetes pada permukaan prisma.

Tutupkan plat penutup putar,dan atur skrup pengoneksi untuk membuat batas

terang/gelap bertepatan dengan garis nol.

c. Buka plat penutup dan bersihkan air pada prisma dan tutupkan plat penutupnya.

Pembacaan pada batas terang/gelap memberikan presentase kandungan kadar

bahan.

3. Ukur kadar sampel.

4. Diulang dan diamati minimal 3x

Page 14: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

Tegangan Permukaan

Konsep : Penetapan Tegangan Permukaan

Sub Konsep :

Tujuan :

Dasar Teori

Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L = panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai S = F/L. tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air.

Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan, hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal dengan istilah Tegangan Permukaan.

Untuk membantu menurunkan persamaan tegangan permukaan, mari tinjau sebuah kawat yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut bisa digerakkan (lihat gambar di bawah).

Page 15: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan terbentuk lapisan air sabun pada permukaan kawat tersebut. Mirip seperti ketika bermain gelembung sabun. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak terlalu besar, maka lapisan air sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada kawat lurus sehingga kawat lurus bergerak ke atas (perhatikan arah panah). Untuk mempertahankan kawat lurus tidak bergerak (kawat berada dalam kesetimbangan), maka diperlukan gaya total yang arahnya ke bawah, di mana besarnya gaya total adalah F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang dikerjakan oleh lapisan air sabun pada kawat lurus.

Misalkan panjang kawat lurus adalah l. Karena lapisan air sabun yang menyentuh kawat lurus memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh lapisan air sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan pada lapisan sabun merupakan perbandingan antara Gaya Tegangan Permukaan (F) dengan panjang permukaan di mana gaya bekerja (d). Untuk kasus ini, panjang permukaan adalah 2l. Secara matematis, ditulis :

Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya tegangan permukaan dengan Satuan panjang, maka satuan tegangan permukaan adalah Newton per meter (N/m) atau dyne per centimeter (dyn/cm).

1 dyn/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m

Alat dan Bahan

- Aquadest - Beaker glass

- Detergen - Gelas ukur

- Neraca analitik - Pipet tetes

Page 16: file · Web viewAda 5 prosedur untuk penetapan jarak lebur atau suhu lebur yang diberikan, ... keringkan pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg selama 3 jam

neraca analitik bekerglass gelas ukur

Cara Kerja

1. Detergen ditimbang di dalam beaker glass A, detergen tersebut dilarutkan dengan

aquadest sesuai dengan masing-masing perlakuan.

2. Larutan tersebut dipindahkan ke beaker glass B dengan cara diteteskan.

3. Masing-masing perlakuan dihitung dan dicacat beberapa tetes.

4. Percobaan ini diulang dua kali utuk setiap macam zat cair yang akan diselidikinya.

5. Data analisa dengan menggunakan perhitungan ketidakpastian pengukuran dalam

percobaan.