dm.doc

8
PANDUAN PRAKTIK KLINIK Tentang DIABETES MELITUS DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA Dr. Taufik Zain, Sp.OG NOMOR DOKUMEN : HK/359/5/2012 ................... ...... TANGGAL : 30 Mei 2012 REVISI KE : NOMOR REVISI : TANGGAL : A. Pengertian ( Definisi ) Diabetes melitus merupakan suatu kelompok metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada : 1. kerja insulin ( resistensi insulin ) di hati ( peningkatan produksi glukosa hepatik ) dan di jaringan perifer ( otot dan lemak ). 2. sekresi insulin oleh sel beta. 3. atau keduanya. B. Anamnesis Keluhan khas DM : poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Keluhan tidak khas DM : lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulvae pada wanita. C. Pemeriksaan Fisik Tinggi badan, berat badan, tekanan darah, lingkar pinggang. Tanda neuropati. Mata ( visus, lensa mata dan retina) Gigi mulut. Keadaan kaki ( termasuk rabaan nadi kaki), kulit dan kuku.

Upload: desi-kurniasih

Post on 16-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

TentangDIABETES MELITUS

DISAHKAN OLEH

DIREKTUR UTAMADr. Taufik Zain, Sp.OG

NOMOR DOKUMEN :HK/359/5/2012.........................TANGGAL : 30 Mei 2012

REVISI KE :NOMOR REVISI :TANGGAL :

A. Pengertian

( Definisi )

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada :

1. kerja insulin ( resistensi insulin ) di hati ( peningkatan produksi glukosa hepatik ) dan di jaringan perifer ( otot dan lemak ).

2. sekresi insulin oleh sel beta.

3. atau keduanya.

B. Anamnesis Keluhan khas DM : poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Keluhan tidak khas DM : lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulvae pada wanita.

C. Pemeriksaan Fisik Tinggi badan, berat badan, tekanan darah, lingkar pinggang. Tanda neuropati.

Mata ( visus, lensa mata dan retina)

Gigi mulut.

Keadaan kaki ( termasuk rabaan nadi kaki), kulit dan kuku.

D. Kriteria Diagnosis1. Kadar glukosa darah sewaktu ( plasma vena ) > 200 mg/dl atau

2. Kadar glukosa darah puasa ( plasma vena ) > 126 mg/dl atau

3. Kadar glukosa plasma > 200 mg/dl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram pada TTGO

E. Diagnosis1. Diabetes Melitus type II

F. Diagnosis Banding1. Hiperglikemi reaktif 2. Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)

3. Glukosa darah puasa terganggu ( GDPT )

G.Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratorium : Hb, leukosit, hiting jenis leukosit, laju endap darah Glukosa darah puasa dan 2 jam sesudah makan Urinalisa rutin, proteinuria 24 jam, CCT ukur, kreatinin SGPT, Albumin, Globulin Kolesterol Total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, trigliserida

A1C

Albuminuri mikro

Pemeriksaan penunjang lain :

EKG, foto thoraks, funduskopi

H. TerapiEdukasi meliputi pemahaman tentang :Penyakit DM, makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM, penyulit DM, intervensi farmakologis dan nonfarmakologis, hipoglikemia, masalah khusus yang di hadapi, cara mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan ketrampilan, cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.

Perencanaan makan

Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :

Karbihidrat 60-70%, protein 10-15% dan lemak 20-25%

Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300mg/hari. Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh ( MUFA = Mono Unsaturated Fatty Acid) dan membatasi PUFA ( Poly Unsaturated Fatty Acid ) dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan searat + 25 g/hr, diutamakan serat larut.Jumlah kalori basal per hari :

Laki laki : 30 kal/kg BB idaman

Wanita : 25 kal/kg BB idaman

Penyesuaian ( terhadap kalori basal/hari ) :

Status gizi :

- BB gemuk - 20%

- BB lebih - 10%

- BB kurang + 20%

Umur > 4o tahun : - 5%

Stress metabolik ( infeksi, operasi, dll): +( 10 s/d 30 %)

Aktivitas :- ringan + 10%

- sedang + 20%

- berat + 30%

Hamil

- trimester I, II + 300 kal

- trimester III / laktasi + 500 kal

Rumus Broca :

BB idaman = ( tinggi badan 100 ) - 10%

Pria < 160 cm dan wanita < 150cm, tidak dikurangi 10% lagi

-( BB kurang : < 90% BB idaman

BB normal : 90 110% BB idaman

BB lebih : 110 120% BB idaman

Gemuk : > 120 % BB idamanLatiahan jasmani

Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur ( 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit). Prinsip : Continous- Rythmical Interval Progressive Endurance )

Intervensi FarmakologisObat Hipoglikemi Oral ( OHO ) :

Pemicu sekresi insulin ( insulin secretagogue) : sulfonilurea, glinid

Penambah sentivitas terhadap insulin : metformin, tiazolidindion

Penghambat absorpsi glukosa : pengahambat glukosidase alfa

Insulin

Indikasi :

Penurunan berat badan yang cepat Hiperglikemia berat yang disertai ketosis

Ketoasidosis diabetikum

Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik

Hiperglikemia dengan asidosis laktat

Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal

Stress berat ( infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)

Kehamilan dengan DM / diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.

Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat

Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Terapi kombinasi Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah. Kalau dengan OHO tunggal sasaran glukosa darah belum tercapai, perlu kombinasi dua kelompok OHO yang berbeda mekanisme kerjanya.

Pengelolaan DM type 2 Gemuk :

Non farmakologis ( evaluasi 2-4 minggu ( sesuai keadaan klinis ) :Sasaran tidak tercapai : Penekanan kembali tata lakasana non farmakologis. ( evaluasi 2-4 minggu ( sesuai keadaan klinis ) : Sasaran tidak tercapai : + 1 macam OHO, antara : Biguanid / penghambat glikosidase a / glitazon . ( evaluasi 2-4 minggu ( sesuai keadaan klinis ) :

Sasaran tidak tercapai : kombinasi 2 macam OHO, antara : Biguanid / penghambat glikosidase a / glitazon . ( evaluasi 2-4 minggu ( sesuai keadaan klinis ) :

Sasaran tidak tercapai : kombinasi 3 macam OHO: Biguanid + penghambat glikosidase a + glitazon atau terapi kombinasi OHO siang hari + Insulin malam ( evaluasi 2-4 minggu ( sesuai keadaan klinis ) :

Sasaran terapi kombinasi 3 OHO tidak tercapai :

Kombinasi 4 macam OHO : Biguanid + penghambat glikosidase a + glitazon + secretagogue atau terapi kombinasi OHO siang hari + Insulin malam ( evaluasi 2-4 minggu ( sesuai keadaan klinis ) :

Sasaran terapi kombinasi 4 OHO tidak tercapai :

Insulin atauterapi kombinasi OHO siang hari + Insulin malam

Sasaran terapi kombinasi OHO + Insulin tidak tercapai : InsulinBila sasaran tercapi : teruskan terapi terakhir

I. EdukasiPenyakit DM, makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM, penyulit DM, intervensi farmakologis dan nonfarmakologis, hipoglikemia, masalah khusus yang di hadapi, cara mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan ketrampilan, cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.

J. PrognosisAd vitam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

Ad funsionam : dubia ad bonam

K. Tingkat EvidensI/II/III/IV

L.Tingkat RekomendasiA/B/C

M. Penelaah kritis

1. dr. Khaira Utia Yusrie, Sp.PD

2. dr. E. Mudjaddid, Sp.PD

N. Indikator Medis1. Glukosa darah2. HbA1C

3. Glukosa Urin

4. IMT ( Kg/m2)5. Profil Lipid

6. Tekanan darah (mmHg)

O. Kepustakaan : 1. PERKENI. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2002. 2. PERKENI. Petunjuk Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2. 2002. 3. The Expert Comittee on The Diagnosis and Clasification of Diabetes Melitus. Report of the Expert Committee on The Diagnosis and Clasification of Diabetes Melitus.n Diabetes Care, Jan 2003 ;26(Suppl. 1):S5-20.4. Suyono S. Type 2 Diabetes mellitus is B cell Dysfunctiion. Prosiding Jakarta Diabetes Meeting 2002:The Recent Management in Diabetes and Its Complicationj: from molecular to clinic. Jakarta, 2-3 November 2002. Simposium Current Treatment in Internal Medicine 2000. Jakart, 11-12 November 2000:185-99.

Disetujui oleh :

Ketua Komite Medis

Dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P (K), MARSDibuat Oleh :

Ketua SMF Penyakit Dalam

Dr. Khaira Utia, Sp. PD