dkt-2 organisasi masyarakat sipil (kesehatan ibu)

7
MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU) Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 1 PANDUAN WAWANCARA Waktu dan Tempat Wawancara Hari/Tgl : ................................. Tempat : ................................. Jam mulai : ................................. Jam selesai : ................................. Fasilitator DKT : ................................. Pencatat Proses : ................................. Jumlah Peserta: __________________ orang A. Panduan Pertanyaan untuk Fasilitator DKT Selamat pagi/siang/sore. Perkenalkan Bapak/Ibu, nama saya________________saya akan memimpin proses diskusi kita pagi/siang/sore ini. Tujuan diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab masalah belum tercapainya target kesehatan ibu di Indonesia, serta mendapatkan informasi masukan untuk opsi kebijakan terkait dengan upaya peningkatan kinerja pemerintah dalam pencapaian target kesehatan ibu. Bersama saya ada ____________________yang akan bertugas menjadi pencatat. Sebelum memulai boleh bapak/ibu menyebutkan nama dan organisasi asal dimulai dari sebelah kiri. Baiklah, kita mulai saja diskusi pagi/siang/sore ini. Terkait dengan peningkatan kinerja program kesehatan ibu di tingkat kabupaten mohon penjelasan dan tanggapan Bapak/Ibu tentang beberapa hal sebagai berikut: 1. Apa yang menjadi tolok ukur bahwa kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota untuk program kesehatan ibu dikatakan baik? Probing pertanyaan : a. Indikator apa saja yang digunakan pemerintah untuk mengukur kinerja program kesehatan ibu? Indikator akses? Indikator kualitas? b. Bagaimana mengukur indikator kesehatan ibu hamil? kesehatan ibu bersalin? c. Berapa capaian kabupaten ini untuk indikator kesehatan ibu hamil? kesehatan ibu bersalin? d. Berapa target yang harus dicapai oleh kabupaten untuk indikator kesehatan ibu hamil? kesehatan ibu bersalin? e. Adakah permasalahan lainnya seputar indikator tersebut? Apa upaya untuk mengatasinya? Apa rekomendasi ke depan? Apakah perlu ada perubahan indikator? Jika iya apa?

Upload: gerakan-kesehatan-ibu-dan-anak

Post on 02-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

TRANSCRIPT

Page 1: DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 1

PANDUAN WAWANCARA

Waktu dan Tempat Wawancara

Hari/Tgl : ................................. Tempat : .................................

Jam mulai : ................................. Jam selesai : .................................

Fasilitator

DKT

: ................................. Pencatat

Proses

: .................................

Jumlah Peserta: __________________ orang

A. Panduan Pertanyaan untuk Fasilitator DKT

Selamat pagi/siang/sore.

Perkenalkan Bapak/Ibu, nama saya________________saya akan memimpin proses

diskusi kita pagi/siang/sore ini. Tujuan diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi

penyebab masalah belum tercapainya target kesehatan ibu di Indonesia, serta

mendapatkan informasi masukan untuk opsi kebijakan terkait dengan upaya

peningkatan kinerja pemerintah dalam pencapaian target kesehatan ibu. Bersama

saya ada ____________________yang akan bertugas menjadi pencatat. Sebelum

memulai boleh bapak/ibu menyebutkan nama dan organisasi asal dimulai dari

sebelah kiri.

Baiklah, kita mulai saja diskusi pagi/siang/sore ini. Terkait dengan peningkatan

kinerja program kesehatan ibu di tingkat kabupaten mohon penjelasan dan

tanggapan Bapak/Ibu tentang beberapa hal sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi tolok ukur bahwa kinerja pemerintah daerah

kabupaten/kota untuk program kesehatan ibu dikatakan baik?

Probing pertanyaan:

a. Indikator apa saja yang digunakan pemerintah untuk mengukur kinerja

program kesehatan ibu? Indikator akses? Indikator kualitas?

b. Bagaimana mengukur indikator kesehatan ibu hamil? kesehatan ibu

bersalin?

c. Berapa capaian kabupaten ini untuk indikator kesehatan ibu hamil?

kesehatan ibu bersalin?

d. Berapa target yang harus dicapai oleh kabupaten untuk indikator kesehatan

ibu hamil? kesehatan ibu bersalin?

e. Adakah permasalahan lainnya seputar indikator tersebut? Apa upaya untuk

mengatasinya? Apa rekomendasi ke depan? Apakah perlu ada perubahan

indikator? Jika iya apa?

Page 2: DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 2

2. Kebijakan apa yang dimiliki kabupaten/kota ini terkait dengan program

kesehatan ibu?

Probing pertanyaan:

a. Apakah pemda kabupaten/kota memiliki produk hukum tentang kesehatan?

Jenis kebijakan yang ditetapkan di daerah: NAMA..........................................,

jenis (perda, SK buppati/walikota, SK kepala dinas, himbauan dll), nomor

berapa, tahun berapa terbit?Bagian mana dari kebijakan tersebut yang

berkaitan langsung dengan kesehatan ibu?

b. Apakah kebijakan tersebut terakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menegah Daerah (RPJMD), Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD)?

c. Apa DAMPAK kebijakan tersebut bagi program kesehatan ibu?

d. Apakah kebijakan tersebut sudah sesuai/tidak bertentangan dengan kebijakan

yang lebih tinggi (terutama pasal 28 bagian H UUD 145, UU Kesehatan, UU

perlindungan anakdan UU layanan publik)? Berisikan tanggung jawab

pemerintah? Pemenuhan hak rakyat untuk kesejahteraan sosial? Ada

partisipasi masyarakat? Dievaluasi? Jika iya bagaimana jika tidak mengapa?

e. Adakah sosialisasi kebijakan tersebut kepada masyarakat sipil?

f. Bagaimana pelaksanaan kebijakan? adakah penggerakan, koordinasi lintas

program/sektor, pelibatan CSO? Ada masalah? Upaya apa yang telah

dilakukan untuk mengatasi masalah? Apa rekomendasi ke depan? Perlukan

kebijakan tersebut diubah? Perlukan kebijakan lagi yang lain?

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang komitmen pemerintah

kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja kesehatan ibu tingkat

kabupaten/kota?

Probing pertanyaan:

a. Adakah dukungan/komitmen bupati/walikota? Ada sosialisasi dan penjelasan

ttg visi dan pengaruhi visi pembangunan daerah yang terkait program

kesehatan ibu? Ada upaya bupati/walikota untuk memotivasi dan

menggalang partisipasi organisasi masyarakat sipil? Adakah permasalahan

seputar kepemimpinan bupati/walikota? Apa upaya mengatasinya? Apa

rekomendasi ke depan?

b. Apakah ada proses perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif?

Adakah musrenbang desa? Jika ya apakah pentahapan Survei Mawas Diri

(SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sampai penyusunan Rencana

Aksi Masyarakat (RAM) dilakukan? Apakah masalah kesehatan ibu

diangkat, didiskusikan, dicari penyebabnya dan dirumuskan solusi

terbaiknya? Apakah dokumen perencanaaan dengan jelas mencantumkan

program kesehatan ibu?

a. Apakah ada proses analisis situasi dan perencanaan program kesehatan anak

yang melibatkan lintas sektor? Lokakarya mini kecamatan? DTPS KIBBLA

/TPK-KIA tingkat kabupaten?

b. Apakah dalam analisis situasi perencanaan mempergunakan data? Data dari

laporan rutin saja? Dari hasil riset? Menggunakan juga informasi kualitatif

dengan masyarakat?dari hasil surveil lokal yang dilakukan oleh CSO?

Apakah menggunakan informasi yang selama ini tidak tampak (misalnya data

aborsi, kehamilan tidak diinginkan, kehamilan dengan HIV positif)?

Page 3: DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 3

c. Apakah rencana yang dibuat ditindaklanjuti di dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran (RKA) SKPD? Ada integrasi perencanaan dalam perencanaan

SKPD, RPJMD?

d. Apakah ada masalah lain seputar kepemimpinan bupati/walikota dan proses

perencanaan pembangunan daerah? Apakah CSO dilibatkan dalam proses

perencanaan? Jika ya, apa kontribusi dan peranan? Jika tidak mengapa?

Apakah masyarakat sipil mempunyai kemampuan untuk terlibat aktif dalam

perencanaan program kesehatan ibu? Jika tidak, apakah perlu dan bagaimana

cara membangun kapasitas? Bagaimana CSO mengawal perencanaan hingga

penganggaran?

4. Bagaimana manajemen pelayanan program kesehatan ibu dapat menjawab

masalah kesehatan masyarakat di kabupaten/kota ini?

Probing pertanyaan:

a. Apakah layanan kesehatan ibu di kabupaten ini sudah berkualitas?

b. Bagaimana kepatuhan petugas pada standar pelayanan kesehatan ibu?

(misalnya apakah RS PONEK buka 24 jam dan 7 hari seminggu, apakah

semua pertolongan persalinan normal dilakukan dengan 46 langkah APN?,

apakah tenaga kesehatan melakukan IMD? )

c. Bagaimana komunikasi petugas dengan anggota asyarakat? Apakah ada

upaya untuk mendengarkan keluhan anggota masyarakat? Apakah ada

komitmen dan upaya untuk memperbaiki layanan/meningkatkan kinerja

berdasarkan keluahan anggota masyarakat?

d. Bagaimana upaya pemerataan layanan kesehatan ibu untuk daerah yang

sulit akses dan membutuhkan perhatian khusus? Keluarga miskin? Hampir

miskin? terisolir karena budaya/adat? pulau terpencil? suku terasing?

e. Apa permasalahan lainnya? upaya yang sudah dilakukan untuk

mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO

mempunyai kapasitas?

5. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi untuk dapat meningkatkan

kinerja program kesehatan ibu?

Probing pertanyaan:

a. Apakah ada sistem informasi kesehatan di kabupaten/kota ini? Apakah

berfungsi dengan baik?

b. Bagaimana ketersediaan, kecukupan dan kesesuaian perangkat keras,

perangkat lunak, dan petugas SIK? Apakah informasi yang tersedia

mutakhir/terkini? Apakah mudah diakses oleh publik?

c. Bagaimana mekanisme pencatatan dan pelaporan program kesehatan ibu?

d. Bagaimana CSO bisa mengetahui informasi tentang sumber daya

kesehatan? Adakah sistem informasi tentang hal itu? Apakah informasinya

mudah didapat?

e. Apa permasalahan lainnya? upaya yang sudah dilakukan untuk

mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO

mempunyai kapasitas?

6. Bagaimana upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan Sumber daya

kesehatan terkait program kesehatan ibu?

Probing:

a. Apakah sumber daya kesehatan yang ada di kabupaten ini sudah cukup?

Page 4: DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 4

b. SDM kesehatan: ketersediaan, kecukupan dan keterampilan saat ini? Ada

proses & mekanisme untuk meningkatkan kapasitas SDM kesehatan?

Bagaimana penentuan peserta yang akan dilatih?

c. Anggaran: sumber, besaran, kecukupan, alasan bila biaya kurang,

transparansi, pertanggungjawaban?10% APBD untuk kesehatan? 20% APBD

untuk publik? Apakah ada masalah dana pemerintah untuk kesehatan yang

tidak terserap?

d. Sarana/prasarana: sumber, ketersediaan, kecukupan, alasan bila kurang?

Apakah ada masalah kekosongan obat? Obat kadaluarsa karena tidak

terdistribusi? Mengapa? Gedung pustu/polindes tidak digunakan? Mengapa?

e. Apa permasalahan lainnya? upaya yang sudah dilakukan untuk

mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO

mempunyai kapasitas?

7. Bagaimana peran/kontribusi UKBM (contoh posyandu, poskesdes,

polindes, BKB/BKR, Pos PAUD, POD, PPKS dll) untuk meningkatkan

kinerja program kesehatan ibu?

Probing -pertanyaan:

a. UKBM apa saja yang ada di kabupaten/kota ini? Apakah dapat meningkatkan

akses layanan kesehatan ibu? kualitas layanan kesehatan ibu?

b. Apa peran dan fungsi kader? Apakah kader mempunyai kapasitas tersebut?

Upaya apa yang sudah dilakukan untuk meningkatakan kapasitas kader? Apa

yang disarankan untuk meningkatkan kapasitas kader?

c. Apa peran dan fungsi PKK? Apakah PKK mempunyai kapasitas tersebut?

upaya apa yang sudah dilakukan untuk meningkatakan kapasitas PKK? Apa

yang disrankan untuk meningkatkan kapasitas PKK?

d. Bagaimana dukungan lintas sektor kesehatan (BKKBN, PMD, PU, Disdik)

Apa peran dan fungsi lintas sektor? Apakah lintas sektor mempunyai

kapasitas tersebut? upaya apa yang sudah dilakukan untuk meningkatkan

kapasitas lintas sektor? Apa yang disarankan untuk meningkatkan kapasitas

lintas sektor?

e. Apa permasalahan seputar UKBM? upaya yang sudah dilakukan untuk

mengatasinya? rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO

punya kapasitas?

8. Bagaimana organisasi masyarakat sipil (CSO) dapat memainkan peranan

yang lebih kuat sebagai mitra pemerintah dalam kesehatan ibu?

a. CSO apa saja di kabupaten/kota ini yang bergerak di bidang kesehatan anak?

Apakah semuanya mendukung kebijakan pemerintah daerah? Adakah yang

tidak mendukung? Apa kekuatan CSO? Kelemahan? Bagaimana cara

menambah kekuatan dan meminimalkan kelemhan CSO?

b. Bagaimana membangun jejaring antar CSO? Bagaimana memastikan ada

sinergitas antara program yang dijalankan CSO dengan rencana startegis

pemerintah untuk kesehatan ibu?

c. Bagaimana menghimpun dana pendukung untuk jejaring ini? Bisakah

pemerintah mengalokasikan dana APBD? Jika iya, bagaimana caranya? Jila

tidak, mengapa dan apa solusinya.

Page 5: DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 5

d. Apa permasalahan seputar perlunya aliansi/koalisi CSO untuk GKIA di

tingkat kabupaten? upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasinya?

rekomendasi ke depan? Apa peranan CSO? Apakah CSO punya kapasitas?

Diskusi selesai, kami haturkan terimakasih atas kesempatan dan informasi

yang telah Bapak/Ibu berikan.

Page 6: DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 6

B. Catatan Proses DKT

TANGGAL:________________________TEMPAT:______________________

JAM MULAI:_______________________SELESAI JAM:__________________

NAMA PENCATAT:_________________TTD___________________________

PESERTA DISKUSI KELOMPOK TERARAH:

1.......................................................... 7..........................................................

2.......................................................... 8..........................................................

3.......................................................... 9..........................................................

4.......................................................... 10........................................................

5.......................................................... 11.......................................................

6.......................................................... 12.......................................................

Posisi tempat duduk:

Page 7: DKT-2 Organisasi Masyarakat Sipil (Kesehatan Ibu)

MODUL L: Masyarakat Sipil BAGIAN DUA DKT-CSO-02(IBU)

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Page 7

1. Apa yang menjadi tolok ukur bahwa kinerja pemerintah daerah

kabupaten/kota untuk program kesehatan ibu dikatakan baik?

2. Kebijakan apa yang dimiliki kabupaten/kota ini terkait dengan program

kesehatan ibu?

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang komitmen pemerintah

kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja kesehatan ibu tingkat

kabupaten/kota?

4. Bagaimana manajemen pelayanan program kesehatan ibu dapat menjawab

masalah kesehatan masyarakat di kabupaten/kota ini?

5. Bagaimana pemanfaatan sistem informasi untuk dapat meningkatkan

kinerja program kesehatan ibu?

6. Bagaimana upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan sumber daya

kesehatan terkait program kesehatan ibu?

7. Bagaimana peran/kontribusi UKBM (contoh posyandu, poskesdes, polindes,

BKB/BKR, Pos PAUD, POD, PPKS dll) untuk meningkatkan kinerja

program kesehatan ibu?

8. Bagaimana organisasi masyarakat sipil (CSO) dapat memainkan peranan

yang lebih kuat sebagai mitra pemerintah dalam kesehatan remaja?