dka ulfa case

Upload: aghniajolanda

Post on 08-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case kulit lagi

TRANSCRIPT

Case Report Session

DERMATITIS KONTAK ALERGI

EC SENDAL BAHAN DASAR KULIT

OLEH :Mailia Ulfa, S. KedPRESEPTOR:

Dr. Emilzon Taslim, Sp. An. KAO, M. KesDr. VersianaKEPANITERAAN KLINIK ROTASI IIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

PUSKESMAS KURANJI2015BAB I

PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGPerkembangan dan kemajuan yang telah dicapai dalam bidang industri sangat pesat di negara ini.Masyarakat sangat mudah memperoleh dan memanfaatkan hasil-hasil industri.Namun, disamping itu terdapat pula dampak negatif akibat terjadinya kontak kulit manusia dengan produk-produk industri atau pekerjaan yang dilakukannya.Diantaranya adalah penyakit dermatitis kontak yang merupakan respon peradangan terhadap bahan eksternal yang kontak pada kulit.Dikenal dua macam jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan respon non imunologik dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme imunologik spesifik, keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.

Bahan penyebab dermatitis kontak alergik pada umumnya adalah bahan kimia, bahan yang berhubungan dengan pekerjaan dan dapat pula oleh bahan yang berada disekitarnya.Disamping bahan penyebab ada faktor penunjang yang mempermudah timbulnya dermatitis kontak tersebut yaitu suhu udara, kelembaban, gesekan dan oklusi.

Untuk menegakkan diagnosis dermatitis kontak alergik perlu dilakukan uji tempel.Uji tempel bila memungkinkan dilakukan 2 minggu setelah dermatitisnya sembuh.Oleh karena bila baru saja sembuh, maka ambang rangsang kulit terhadap iritasi maupun sensitasi menurun.Tujuan uji tempel selain untuk membuktikan bahwa dermatitis yang terjadi adalah dermatitis kontak alergik, juga untuk menemukan jenis bahan alergen kontak. Supaya hasilnya dapat dipercaya uji tempel harus selalu disesuaikan dengan riwayat penyakit dan pemeriksaan klinis serta dilakukan dengan prosedur baku. 1.2. TUJUAN PENULISANLaporan kasus ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan penyusun maupun pembaca tentang patogenesis, bagaimana menegakan diagnosis, serta penatalaksanaan dermatitis kontak alergi.1.3. BATASAN MASALAHLaporan kasus ini membahas tentang bagaimana patogenesis, gejala klinis, cara menegakkan diagnosis serta penatalaksanaan dermatitis kontak alergi.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISIDermatitis kontak alergi (DKA) adalah peradangan pada daerah kulit akibat kontak langsung dengan bahan kimia atau biologi yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe lambat (IV) pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi terhadap alergen.1Dermatitiskontak alergi merupakan dermatitis kontak karena sensitisasi alergi terhadap substansi yangberaneka ragam yang menyebabakan reaksi peradangan pada kulit bagi mereka yangmengalami hipersensivitas terhadap alergen sebagai suatu akibat dari pajanansebelumnya.22.2 EPIDEMIOLOGIBila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif). Dermatitis kontak iritan timbul pada 80% dari seluruh penderita dermatitis kontak sedangkan dermatitis kontak alergik kira-kira hanya 20%, tetapi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dermatitis kontak akibat kerja karena alergi ternyata cukup tinggi yaitu berkisar antara 50 dan 60 persen. Sedangkan dari satu penelitian ditemukan frekuwnsi DKA bukan akibat kerja tiga kali lebih sering daripada DKA akibat kerja.12.3 ETIOLOGIPenyebab dermatitis kontak alergi adalah bahan kimia sederhana dengan berat molekul umumnya rendah (