dermatitis kontak alergik (dka)

9
Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Upload: kaka-mifta

Post on 03-Feb-2016

64 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Page 2: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

DEFINISI

Dermatitis kontak alergik (DKA) adalah suatu dermatitis (peradangan kulit) yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitisasi. DKA terjadi akibat pajanan ulang dengan bahan dari luar yang bersifat haptenik atau antigenik yang sama atau mempunyai struktur kimia serupa pada kulit seseorang yang telah tersensitisasi sebelumnya. Reaksi alergik yang terjadi adalah reaksi hipersensitivitas tipe lambat atau tipe IV menurut klasifikasi Coombs and Gell yang melibatkan limfosit, APC (Antigen Presenting Cell) dan sel Langerhans yang mempresentasikan antigen kepada limfosit T

Page 3: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

ETHIOPATOGENESIS

Page 4: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Pemeriksaan Penunjang

Traditional Round Aluminium Finn

Chambers (Epitest)

TRUE Test (Thin-layer Rapid Use Epicutaneous

Test

Page 5: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Interpretasi Uji Tempel

• 1 = reaksi lemah ( non vesikular ) : eritema, infiltrat, papul ( + )

• 2 = reaksi kuat : edema atau vesikel ( ++ )

• 3 = reaksi sangat kuat ( ekstrim ): bula atau ulkus ( +++ )

• 4 = meragukan : hanya makula eritematosa ( ? )

Page 6: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

• 5= iritasi : seperti terbakar, pustul, atau purpura (IR)

• 6 = reaksi negatif ( – )

• 7 = excited skin

• 8 = tidak di tes ( NT = not tested )

Page 7: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Penatalaksanaan

Sistemik• Prednison 30-50 mg/hari

selama 6 minggu• Citirizine 10mg 1x1

Topikal• Hidrokortison cr• Emolien

Page 8: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Prognosis

Secara umum baik.

Page 9: Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Kesimpulan 

Dermatitis kontak alergi merupakan penyakit yang timbul akibat terjadinya reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap suatu alergen eksternal. Menghindari bahan penyebab dermatitis kontak merupkan cara penanganan DKA yang paling penting. Untuk tujuan tersebut harus diketahui bahan penyebab DKA berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang berupa uji tempel bahan yang dicurigai. Pengobatan dermatitis kontak pada umunya adalah menghindari faktor penyebab. Oral kortikosteroid dosis 30-50 mg/hari. Untuk DKA ringan atau DKA akut yang telah mereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik) cukup diberikan kortikosteroid atau makrolaktam (pimecrolimus atau tacrolimus) secara topikal. Antihistamin diberikan sebagai antipruritus.