diutus menghadirkan tanda kerajaan allahgkipengadilan.or.id/gkipengadilanbogor/wp-content/...•...
TRANSCRIPT
1
DIUTUS MENGHADIRKAN TANDA
KERAJAAN ALLAH Minggu Biasa I – 14 Juni 2020
IBADAH KELUARGA - GKI Sinode Wilayah Jawa Barat
PETUNJUK PELAKSANAAN
• Tata Ibadah ini disediakan bagi anggota jemaat/simpatisan
GKI yang memilih mengadakan ibadah Minggu dalam bentuk
ibadah bersama dengan keluarganya masing-masing.
• Salah satu anggota keluarga dapat berperan sebagai
Pemimpin Liturgi (PL), satu anggota keluarga yang lain dapat
berperan sebagai Pembaca Renungan (PR), dan satu yang lain
dapat berperan sebagai Pembaca Alkitab (PA). Peran-peran
ini dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing
keluarga.
• Dalam kebaktian ini, kita juga akan mengumpulkan kolekte
seperti biasanya. Bagaimana cara melakukannya? Ada dua
cara yang dapat dilakukan:
(1) Siapkanlah amplop persembahan kita. Nanti pada waktu
ritual pengumpulan kolekte, taruhlah amplop itu di
sebuah tempat. Kumpulkanlah amplop-amplop itu dari
minggu ke minggu. Nanti pada waktu kita bisa beribadah
lagi di gedung gereja, bawalah semua persembahan itu
untuk diserahkan ke gereja di tempat kita beribadah.
(2) Persembahan itu dapat juga dikirim ke gereja lewat
transfer bank atau cara lainnya. Lihatlah warta jemaat
untuk informasi tentang nomor rekening dan hal-hal
lainnya.
2
BERHIMPUN
SALAM PEMBUKA
PL Damai Tuhan beserta kita semua!
Hidup yang kita jalani sesungguhnya adalah anugerah.
Disebut sebagai anugerah, karena diberikan secara cuma-
cuma dan karena memang tidak ada satupun perbuatan
yang dapat kita lakukan untuk memperolehnya. Roma 3:23-
24 menyatakan:
”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan
dalam Kristus Yesus.”
Maka sudah sepantasnya kita naikkan syukur dan pujian bagi
Allah. Datanglah, berikanlah kemuliaan bagi Allah, Raja yang
Mahamulia!
NYANYIAN PEMBUKAAN
KJ 10:1-3 – Pujilah Tuhan, Sang Raja
Syair: Lobe den Herren/Praise to the Lord, Joachim Neander, 1680. Terjemahan:
Yamuger, 1975. Lagu: Stralsund, 1665/Kitab Freylinghausen 1741
3
2. Pujilah Tuhan; segala kuasa padaNya!
Sayap kasihNya yang aman mendukung anakNya!
Tiada terp’ri yang kepadamu dib’ri;
tidakkah itu kaurasa?
3. Pujilah Tuhan yang bijak menggubah tubuhmu;
dalam kasihNya seluruh hidupmu tertuntun;
hatimu tahu: berulang kali engkau
oleh sayapNya terlindung.
KATA PEMBUKAAN
PL Kita mengucap syukur kepada Tuhan, sebab seberapapun
berat situasi yang harus kita hadapi sebagai sebuah keluarga,
tidak pernah ditinggalkan-Nya kita. Berkat-Nya senantiasa
disediakan bagi kita.
Anugerah Tuhan tidak dapat kita balas dengan apapun. Hal
yang Tuhan inginkan dari hidup kita adalah, agar hidup kita
dapat menjadi respons yang baik atas anugerah dan berkat-
Nya. Melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita, berita
dan tanda-tanda Kerajaan Allah dapat terus disiarkan sampai
ke ujung bumi. Dan seperti tema pada hari ini, kita pun
Diutus untuk Menghadirkan Tanda Kerajaan Allah bagi
dunia.
4
DOA PEMBUKAAN
(bisa dipimpin oleh salah satu anggota keluarga lainnya)
PL Mari kita berdoa (jeda beberapa saat)
Tuhan, terima kasih untuk hari Minggu yang kembali Tuhan
anugerahkan bagi kami. Kami mengucap syukur, karena
segala keterbatasan hidup kami tidak membuat kami
terpisah dari persekutuan dengan-Mu. Kami menyadari
bahwa bukan karena kuat dan kuasa kami sendiri, kami dapat
bertahan. Hanya anugerah Tuhan saja yang senantiasa
menjadi penopang dan penyelamat.
Maka Tuhan, berkenanlah kiranya Engkau juga memakai
kami, untuk menghadirkan tanda Kerajaan-Mu bagi sesama.
Biarlah kehidupan kami senantiasa diisi dengan keberanian
dan keteguhan, untuk memancarkan kasih Tuhan dan
menjadi suluh bagi dunia, dalam cara yang paling sederhana
sekalipun. Agar kerajaan-Mu makin nyata tandanya di dunia
ini. Kepada-Mu, kami berdoa dan memohon. Amin.
PEMBACAAN MAZMUR 100
PL Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi
TUHAN, hai seluruh bumi!
Umat Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah
ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
PL Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan
kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba
gembalaan-Nya.
5
Umat Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian
syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
PL Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-
lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
NYANYIAN
PKJ 255 – Firman-Mu Kupegang Selalu
Syair dan lagu: Arnoldus Isaak Apituley, 1998
6
PELAYANAN FIRMAN
DOA EPIKLESE (Duduk)
PA Ya Tuhan,
walau hidup kami sebagai orang percaya
seringkali tidak mudah, kami yakin,
bahwa kami dapat bergantung pada kebenaran firman-Mu
yang senantiasa menghidupkan.
Walau tugas kami untuk menyatakan tanda kerajaan-Mu
seringkali menuai penolakan bahkan ancaman,
kami tau, Tuhan tidak pernah meninggalkan.
Maka saat ini, karuniakanlah kiranya Roh Kudus-Mu, Tuhan,
agar kami yang lemah ini, dapat dikuatkan.
Agar semakin nyatalah pekerjaan-Mu di dunia ini,
melalui pikiran, perkataan
dan perbuatan kami sebagai orang percaya.
Di dalam Kristus, kami berdoa,
Umat Amin.
7
PEMBACAAN ALKITAB
(Pembaca Alkitab membacakan Matius 9:35-10:8)
PA Demikianlah sabda Tuhan!
Umat Syukur kepada Allah!
RENUNGAN
(dibacakan oleh Pembawa Renungan)
Suatu kali saya berpergian ke daerah Punclut untuk bertemu dengan
salah seorang kerabat di sana. Rupanya kerabat saya ini tinggal di dekat
sebuah kebun yang cukup luas, dengan buah tomat dan cabai warna
merah tanda siap untuk dipanen. Lalu bertanyalah saya kepada kerabat
saya ini, “kok belum dipanen ya?” Jawabnya cukup mengangetkan, “hasil
jualnya tidak lebih tinggi dari biaya membayar orang untuk
memanennya.” Cukup miris mendengarnya, mengingat berapa banyak
keringat yang keluar untuk menjalankan usaha seperti itu. Banyak yang
siap dipanen, tetapi tidak ada yang menjalankannya.
Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit. Itu yang menjadi
perkataan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya ketika melihat banyak
orang seperti domba yang tidak bergembala (Mat. 9:35-38). Tentu
menjadi pertanyaan kita bersama, kenapa Tuhan Yesus menggunakan
istilah ini untuk menjelaskan kondisi saat itu. Seorang pemilik ladang
pasti akan untung besar, kalau jumlah tuaiannya banyak, tetapi
mengeluarkan upah minimal karena jumlah pekerja yang sedikit. Maka
jawabannya adalah karena tuaian tersebut tidak mendatangkan
kekayaan bagi siapapun yang memanennya. Tidak ada yang tertarik.
Begitu juga dengan tema hari ini “Diutus Menghadirkan Tanda Kerajaan
Allah.” Banyak orang yang terpukau dengan apa yang terjadi ketika
8
Kerajaan Allah itu hadir, tetapi sedikit orang yang mau terlibat di
dalamnya. Kebanyakan orang hanya mau mendapat apa yang mereka
bisa nikmati, tetapi tidak mau bekerja keras untuk memperolehnya.
Karena, ya itu tadi, tidak menghasilkan sesuatu yang menguntungkan
secara duniawi. Kita pun tahu bahwa Tuhan Yesus sendiri yang
mengabarkan Kerajaan Allah, hidup-Nya dipenuhi banyak pertentangan,
sampai akhirnya berakhir dengan tragis di atas Kayu Salib. Begitu pula
dengan murid-murid-Nya, yang meneruskan Injil Kerajaan Allah kepada
seluruh bangsa. Mengabarkan tentang Kerajaan Allah bukan sesuatu
yang mudah, tetapi penuh dengan resiko. Namun, segala penderitaan
yang dialami oleh para pengikut Kristus tidaklah sebanding dengan
damai sejahtera yang diberikan Allah melalui penebusan Putra-Nya
Tuhan Yesus Kristus.
Seorang pekerja yang dipanggil dan dipilih menjadi seorang utusan
untuk menghadirkan tanda Kerajaan Allah, tentu harus memahami dan
mengalami terlebih dulu apa yang dimaksud dengan kehadiran tanda
Kerajaan Allah. Di bagian Injil yang lain (Luk. 17:20b-21) dituliskan,
“Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak
dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab
sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” Kehadiran Kerajaan
Allah seringkali tidak disadari, karena Kerajaan Allah tidak melulu
mengambil bentuk yang supranatural, melainkan juga yang natural.
Sesuatu yang dekat dengan hidup kita. Oleh sebab itu, dibutuhkan
kepekaan di dalam merasakan kehadiran Kerajaan Allah di dalam
kehidupan ini. Semua itu hanya didapat kalau kita memiliki kedekatan
dengan Sang Firman.
Salah satu pekerjaan yang membantu banyak orang saat PSBB ini adalah
jasa pengiriman barang/kurir. Banyak orang yang tidak berani keluar
9
rumah atau menghindar karena rasa waspada terhadap pandemi yang
saat ini masih merebak ataupun karena kepatuhan terhadap kebijakan
pemerintah setempat. Tentu kita sangat terlayani dengan jasa ini. Tanpa
harus keluar rumah, barang yang dibutuhkan bisa sampai. Akan tetapi
tidak banyak orang yang menyadari bahwa menjalankan usaha ini
tidaklah semudah yang dibayangkan. Mereka harus menjaga barang
bawaannya agar sampai dengan baik tanpa kerusakan, dan juga tidak
bisa berlama-lama, karena dikejar target waktu. Penuh risiko.
Sama halnya dengan menjadi utusan untuk menghadirkan tanda
Kerajaan Allah. Jangan sampai apa yang dihadirkan tidak seperti yang
seharusnya. Tanda-tanda itu tidak terwujud dalam kehadiran kita
sebagai pengikut Kristus. Oleh sebab itu, sebelum Tuhan Yesus
mengutus para muridnya, Ia pun memberi wejangan agar kuasa yang
diberikan kepada mereka tidaklah sia-sia (Matius 10:5-8). Pertama, fokus,
tidak menyimpang (ay. 5b-6a). Kedua, percaya bahwa Tuhan pasti
memampukan (ay. 7-8a). Ketiga, rela hati. Karena kita sudah
mendapatkan kuasa-Nya dengan cuma-cuma, maka berikanlah dengan
cuma-cuma (ay. 8b). Jika kita mengikuti apa yang dikatakan Tuhan Yesus
ini, maka niscaya kita akan menjadi utusan-utusan yang menghadirkan
Kerajaan Allah di dalam kehidupan kita. Amin.
(dibuat oleh Pdt. Timothy Setiawan – GKI Kebonjati, Bandung)
Pertanyaan untuk didiskusikan:
1. Menurut Saudara apa yang menjadi alasan masa kini, mengenai
jumlah pekerja tuaian yang sedikit?
2. Bagaimana Saudara mempraktekan panggilan sebagai seorang
utusan untuk menghadirkan tanda Kerajaan Allah di lingkungan
tempat saudara tinggal dan bekerja?
10
DOA
Anggota keluarga dapat secara bergantian mendoakan beberapa pokok doa:
• Komitmen keluarga berdasarkan perenungan dan sharing
Firman Tuhan.
• Meminta Tuhan memampukan keluarga sebagai pelaku-pelaku
Firman yang sejati, untuk menghadirkan tanda kerajaan-Nya di
dunia.
• Berdoa bagi setiap orang yang bergumul dengan imannya
kepada Tuhan akibat tantangan dan penolakan yang mungkin
dialaminya.
• Berdoa bagi setiap orang yang berjuang mengabarkan Injil
Tuhan di berbagai tempat.
• Pemulihan bagi yang positive covid-19, keluarga yang menjaga
pasien, dan mereka yang berduka karena kehilangan anggota
keluarganya.
• Tenaga medis, pemerintah, dan semua pihak yang bekerja keras
untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
PELAYANAN PERSEMBAHAN
PENGANTAR PERSEMBAHAN
PL Mari persembahkan yang terbaik kepada Tuhan dan
dengarkanlah firman-Nya menurut 1 Tesalonika 5:18 yang
berkata:
“Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah
di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Persembahan ini akan kita serahkan bersama-sama ke
gereja supaya gereja dapat terus melakukan panggilannya
meneruskan pengharapan Kristus bagi dunia.
11
PENGUMPULAN KOLEKTE
(Anggota keluarga mengumpulkan kolekte di meja yang sudah disiapkan, sambil
menyanyikan NKB 133:1-2)
NKB 133:1-2 – Syukur Pada-Mu, Ya Allah
Syair: Thanks to God!; August Ludvig Storm,Terjemahan Inggris: Norman
Johnson, Terjemahan: Tim Nyanyian GKI, Lagu: John Alfred Hultman
2. Syukur atas bunga mawar, harum, indah tak terp’ri.
Syukur atas awan hitam dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FimanMulah pelita agar kami tak sesat
DOA PERSEMBAHAN
PL Terima kasih tidak hentinya kami sembahkan ke hadirat-Mu,
Tuhan, sebab kasih dan berkat-Mu tidak pernah berakhir di
dalam kehidupan kami. Kami bersyukur atas firman yang
telah kami dengarkan. Biarlah kami dapat disegarkan dan
dikuatkan untuk senantiasa bersedia mengerjakan tugas
panggilan kami, mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah di
dunia.
12
Kiranya Tuhan juga memberkati persembahan yang kami
bawa ini, agar berguna bagi pekerjaan gereja Tuhan. Kami
menyadari bahwa apa yang kami berikan, semuanya berasal
dari Tuhan. Maka ajarlah kami untuk terus mengucap syukur
kepada-Mu, di dalam segala situasi hidup kami. Dalam
nama-Mu, kami berdoa dan memohon. Amin.
PENGUTUSAN
PR Anugerah keselamatan yang telah Tuhan berikan, terlalu
besar untuk didiamkan begitu saja di dalam diri kita. Tuhan
mau mengutus kita, untuk mengerjakan keselamatan kita,
agar buahnya dapat dilihat dan dinikmati orang lain.
Sehingga melalui diri kita, tanda-tanda kerajaan Allah
semakin jelas berwujud di dalam dunia.
NYANYIAN
PKJ 185:1-3 – Tuhan Mengutus Kita
Syair dan lagu: Arnoldus Isaak Apituley, 1998
13
BERKAT
PR Kiranya cinta dan anugerah keselamatan dari Allah,
yang dinyatakan-Nya atas hidup kita,
senantiasa menguatkan dan meneguhkan kita;
sehingga di dalam ketekunan dan kesetiaan,
kita mampu berjalan,
bahkan di tengah sesaknya beban kehidupan;
untuk menjadi saksi-Nya
dan menghadirkan tanda Kerajaan-Nya
bagi dunia yang sedang membutuhkan.
Dan biarlah persekutuan kasih dari Allah Bapa,
Anak dan Roh Kudus
menyertai kita sekalian, hari ini,
14
esok dan sampai selamanya.
Umat (menyanyikan Bapa Terimakasih)
Bapa terimakasih,
Bapa terimakasih,
Bapa di dalam surga,
Kubert’rimakasih. Amin.