Paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Stasi St. Theodorus Stasi Caritas

VOL 81 - FEBRUARI 2017

BK

1

Sekapur Sirih

Seka

pur

Siri

h

Februari identik dengan bulan penuh cinta. Ada satu hari yang terkenal diantara kaum muda untuk menyatakan rasa cinta, mengungkapkan rasa sayang dengan memberikan bunga,

coklat, boneka ataupun ungkapan kata di dalam kartu cantik dan seterusnya kepada orang yang dikasihi. Tradisi menyatakan rasa cinta di Hari Kasih sayang ini datang dari budaya Barat. Bagi kita umat kristiani menyatakan kasih sayang tidak harus dilakukan pada hari tertentu saja, bayangkan hanya satu hari di dalam 365 hari. Bagi kita setiap hari adalah hari kasih sayang. Allah menyatakan kasih-Nya setiap saat. Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, selalu baru rahmat-Nya setiap pagi. Indahnya kita dicintai. Itu sebabnya setiap hari kita diingatkan melalui Perayaan Ekaristi ungkapan kasih Allah yang dinyatakan dalam pemberian Diri Kristus kepada kita umat yang dikasihi-Nya. Bukan cinta basa-basi tapi Cinta yang nyata, Cinta yang memberikan diri dan berani berkorban. Cinta yang memberikan nyawa-Nya di atas kayu salib di Bukit Kalvari. Cinta tanpa kata tetapi dengan tindakan nyata. Kita mempraktikkan ajaran cinta kasih ini di dalam keluarga kita, di antara umat Gereja dan di masyarakat. Keluarga adalah tempat cinta Allah diwujud nyatakan, pertama. Mengasihi Allah yang tak terlihat bisa dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara mengasihi sesama, dan keluarga adalah tempat pertama kita belajar untuk saling mengasihi. Kemudian mengasihi Gereja-Nya dan mengasihi alam semesta ciptaan-Nya. Mengasihi lingkungan dengan memeliharanya. Semoga Berita Kita edisi kali ini menyentuh hati kita sehingga kita mau mengasihi lebih. Salam kasih buat kita semua! Redaksi

BK

Jadwal Misa: GEREJA PANDU GEREJA ST. THEODORUS BANDUNGHarian - 06.00 pagi Harian (Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu) - 06.00 pagiJumat Pertama - 06.00, 17.30 Jumat Pertama - 11.30, 18.30Sabtu - 17.30 Minggu - 08.00 & 17.00Minggu - 05.30, 07.15, 09.15, 17.30 GEREJA CARITAS WIYATAGUNA Minggu - 07.00 pagi

2

Daftar Isi

Penanggung Jawab & Pembimbing:Pst. Yoyo Yohakim, OSC

Pemimpin Redaksi:Maria Sugianti

Sekretaris:A.G. Ratnamettha S

Bendahara: Natalia Christianti W.

Para Kontributor:Anita KarjoBoris Silvanus P. SitumorangGabriella AnggrainiHenny HLeny MulyadiM. Y. EkoMaria Goretty S. YaningMaria KNanny TjahjadiT.E. Rosalina N.V. Waty S. Halim

Fotografer:AmeliaChristine J.Stephanus WijayaSteffan

Artistik:Dicky Wahyu

Distributor :Mulyono

Alamat Redaksi:Sekretariat Paroki (Sdr. Mulyono)Jl. Pandu No. 4 BandungTel. 022-6011138 Setiap hari kerja 07.30-12.00 Pagi 16.00-19.00 Sore Rabu dan Libur Nasional: Tutup

Email:redaksiBKpandu@gmail.comWebsite:http://bkpandu.wordpress.com

Daf

tar

Isi

Sekapur Sirih 1Daftar Isi 2Buah Pikiran 3Setialah dengan Pemberian Tuhan Bagimu! 3

Iman Katolik 4Apakah Yesus tinggal dalam keluarga kita? 4 Dari Kita Untuk Kita 6Bersama Kristus Kami Bisa... 6Misa Syukur Awal Tahun (Wilayah St. Lukas) 8Terpanggil Untuk Diutus 10Perayaan Natal Lingkungan Ahmad St Ancilla 12Planning Day 13Kuria “Bunda Penasihat Yang Baik” 13Keluarga Yang Bersekutu ... 14 Yang Muda Yang Bicara 17Let’s Love Each Other... 17 Cinta Kitab Suci 19Keharmonisan 19 Jelajah Alkitab 20Mengapa Yesus disebut Anak Domba Allah? 20 Umat Berbicara 22Cinta dalam Keluarga 22 Umat Menulis 24Evaluasi 24 Lembar Anak 26 Informasi 28Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria Sapta Kedukaan 28Misi atau Fokus Pastoral tahun 2017 28Wujud Doa Bulan Februari 2017 28Penanggalan Liturgi Bulan Februari 2017 29Jadwal Acara PDPKK Pandu Februari 2017 30Petugas Koor dan Organis Februari 2017 30Lagu Bulan Februari 2017 31Info Baptis 22 Januari 2016 31Info Duka Cita 31Laporan Keuangan DSKPP 32Kegiatan Rutin Paroki Pandu 33Kegiatan Rutin Stasi St. Theodorus 35

3

Buah Pikiran

Bu

ah P

ikir

an

Ada orang yang disebut gatel. Bukan ‘gatal’,

tapi gatel. Bukan fisik, tapi hati, pikiran, pandangan mata. Saya sering melihat di mal-mal, laki-laki dan perempuan, berpasangan sambil bergandengan tangan. Banyak yang kelihatan mesra, mungkin masih pacaran, mungkin sudah menikah. Yang mengherankan, ketika bergandengan tangan, yang satu masih bisa juga melirik orang lain, yang mungkin lebih menarik, lebih keren. Itulah gatel. Di kantor-kantor pun sering ada affair. Orang merasa itu biasa. Awalnya hanya gatel. Seseorang punya masalah di keluarga, lalu ‘curhat’ ke bos-nya. Sang bos bersimpati, plus memberi perhatian, plus afeksi, plus yang lain-lain.

Kitab Kejadian 2:18-25 bicara tentang relasi cinta, tapi perhatikanlah, ada yang berlawanan dengan pikiran kita. Kita mengira pasangan dan keluarga adalah ‘hasil’ perjuangan kita untuk setia. Tapi, kisah penciptaan Hawa (‘penolong’) bagi Adam terjadi dalam mimpi, bukan pada saat sadar. Jadi, itu bukan usaha manusia. Pasangan dan keluarga kita adalah pemberian Tuhan, bukan hasil perjuangan sendiri. Maka, kalau kita sudah diberi, itulah yang terbaik untuk kita! Kita diajari merasa ‘cukup’ dengan keluarga kita. Cukup artinya: bahagia dengan pemberian ini.

Bagaimana kalau saya tidak bahagia? Saya akan jadi orang yang gatel, tiap kali mencoba-coba berelasi, atau

memandang dengan nafsu terhadap seseorang. Itu karena saya tidak ‘bangga’ dengan hidup dan relasi yang sudah saya alami. Orang yang hidup dalam keluarga harusnya bangga dengan keluarganya sendiri, karena itu sengaja diciptakan Tuhan untuknya, supaya ia bahagia!

Masa berpacaran itu layaknya cokelat dan gula-gula. Untuk menghadapi masa berkeluarga yang asam dan pahit, kita sudah dibekali dengan obatnya: kasih! Klise? Tidak. Sebab, kasih à la Yesus sebenarnya: rasa hormat (bdk. Mat. 22:37-39). Anggota keluarga ini diberikan Tuhan kepada saya. Jadi, hormatilah Tuhan Allah yang secara khusus menciptakan keluarga kita, hargailah hidup kita sendiri dengan kesetiaan, dan bersyukurlah setiap hari karena keluarga kita ini! Itulah maksudnya cinta kristiani yang melanggengkan setiap keluarga, pemberian Tuhan.

Kalau berjalan-jalan di “mal-mal relasi” dunia ini, mari berhati-hati dengan mata, fantasi, dan nafsu kita. Selalu ada yang lebih ideal di luar sana dibandingkan keluarga kita sendiri. Tapi kita, berbahagialah dengan yang sudah Tuhan berikan ini, hargailah jalan hidup kita dengan kesetiaan, dan bersyukurlah selalu, karena bagaimanapun keluarga kita ini adalah yang terbaik untuk kita.

Oleh: H. Tedjoworo, OSC

Setialah dengan Pemberian Tuhan Bagimu!

4

Iman Katolik

Iman

Kat

olik

Kandang Natal. Di tengah-tengah dekorasi Natal yang meriah, mataku tertuju kepada kandang

Natal. Di sanalah terbaring Bayi Yesus, Sang Juruselamat kita, dikelilingi oleh St. Yusuf dan Bunda Maria, dan para gembala. Dalam keheningan dan kemiskinan, Sang Putera Allah telah lahir bagi kita. Ia menyembunyikan segala kebesaran dan kemuliaan- Nya, dengan mengambil rupa seorang bayi mungil, dari keluarga miskin. Ia lahir di kandang, tidur di tempat makanan hewan, suatu keadaan yang mungkin tidak pernah dialami, bahkan oleh orang yang paling miskin sekalipun. Tapi itulah cara yang dipilih-Nya untuk datang ke dunia, untuk menunjukkan betapa besar kasih-Nya kepada kita, sampai Ia rela meninggalkan segala-galanya. Walaupun sebenarnya Ia tidak tergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan siapapun, Tuhan Yesus memilih untuk datang sebagai seorang anak kecil, agar sungguh menempuh perjalanan hidup sebagai manusia dan mengalami kebersamaan dalam sebuah keluarga.

Adakah Kristus tinggal dalam keluarga kita? Sebab jika demikian, kita turut

mengambil bagian dalam mewujudkan rencana Allah. Dalam rencana keselamatan-Nya, telah sejak awalnya Allah melibatkan manusia, secara khusus, keluarga. Di Bacaan Pertama hari ini, dikisahkan bagaimana Allah melibatkan Abraham dan Sara, di

usia mereka yang telah lanjut, untuk melahirkan Ishak, sang anak perjanjian (lih. Kej 21:2-3). Ishak inilah yang kemudian menurunkan Yakub yang menjadi bapa bagi

keduabelas suku bangsa Israel, bangsa yang melaluinya Allah mengutus Kristus Putera-Nya. Maka kisah Abraham menjadi kisah iman, terutama, bahwa setelah Ishak lahir dan beranjak remaja, malah Allah meminta Abraham untuk mengorbankannya bagi-Nya. Bagaimana mungkin, Allah menyuruh Abraham, sebagai seorang bapa, untuk mengorbankan anaknya sendiri? Namun Abraham tetap taat sebab ia mempunyai iman yang teguh, bahwa jika Allah mampu mengaruniakan anak kepadanya di usianya yang nampak mustahil di mata manusia, tentu Allah yang sama ini mampu menghidupkan anaknya kembali (lih. Ibr 11:19). Dengan kata lain, Abraham percaya, bahwa Allah tetap akan memenuhi janji-Nya untuk

Apakah Yesus tinggal dalam keluarga kita?[Hari Pesta Keluarga Kudus Yesus, Maria, Yusuf: Kej 15:1-6;21:1-3; Mzm 105:1-9: Ibr 11:8-19; Luk 2:22-40]

5

Iman Katolikmenjadikannya bapa banyak bangsa. Memang, Ishak tidaklah mati, sebab Allah kemudian menggantikannya dengan kurban anak domba yang disediakan-Nya. Kisah ini dimaksudkan Allah untuk menjadi gambaran samar-samar akan Diri-Nya sendiri, yang mengorbankan Kristus Putera Tunggal-Nya, untuk menebus dosa-dosa umat manusia.

Di dalam Kristuslah, Sang Anak Domba Allah, keselamatan yang dari Allah dinyatakan kepada kita (lih. Luk 2:30). Demikianlah Yusuf, Maria dan Yesus disebut Keluarga Kudus, sebab Yesus tinggal di sana dan senantiasa menguduskan mereka. Demikian pula, Kristus mau hadir dalam keluarga kita untuk menguduskan kita. Ya, panggilan untuk hidup kudus tidaklah terbatas hanya kepada para pastor, suster, atau segelintir orang saja di dalam Gereja, tetapi kepada semua orang, termasuk bagi yang hidup berkeluarga. Kita semua dipanggil untuk mengikuti teladan St. Yusuf dan Bunda Maria, yang memberikan diri mereka sepenuhnya untuk mengasihi Kristus yang hadir di tengah keluarga mereka. St. Yohanes Paulus II mengingatkan agar setiap keluarga dapat kembali ke rencana Allah sejak awalnya, yaitu untuk membentuk persatuan yang erat dalam kehidupan dan cinta kasih. Sebab di dalam keluargalah, kita pertama-tama belajar mengasihi dan dikasihi. Dalam keluargalah, kasih kita kepada Tuhan diuji, sebab kesetiaan melaksanakan peran kita dalam keluarga adalah bukti kesetiaan kita kepada Tuhan. Dalam keluargalah, kita sebagai orang tua dipanggil untuk mempersembahkan anak-anak kita kepada Tuhan, dan mendidik mereka untuk mengasihi

Tuhan dan sesama. Dalam keluargalah, kita dipanggil untuk menjadi saksi kepada dunia, bahwa kasih setia sampai akhir itu mungkin dilakukan, sebab Kristus yang tinggal di tengah keluarga kita akan memampukan kita. Bukankah sabda-Nya mengatakan, “Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita…” (1Yoh 4:12)? Dan jika Allah bersama kita, maka tiada yang mustahil. Kita akan dimampukan oleh-Nya untuk memperjuangkan kesetiaan, menghadapi segala kesulitan, rela berkorban dan memberi pengampunan. Melewati semuanya itulah kita diteguhkan dan dikuduskan dalam kasih.

Maka, lanjut St. Yohanes Paulus II, “Untuk menjadi saksi bagi nilai yang tak terukur dari perkawinan yang setia dan tak terceraikan, adalah salah satu tugas yang teramat berharga dan penting bagi pasangan suami istri Kristiani di zaman ini…. Keluarga mempunyai tugas untuk menjaga, menyatakan dan menyampaikan kasih, dan ini adalah cerminan yang hidup dari partisipasi nyata di dalam kasih Allah kepada umat manusia, dan kasih Kristus Tuhan kepada Gereja… ” (Familiaris Consortio, 20, 17). Di hari Keluarga Kudus ini, marilah kita memohon kepada Tuhan Yesus agar meneguhkan setiap keluarga Kristiani, agar dapat melaksanakan tugas panggilan mereka, yaitu untuk menjadi tempat kediaman kasih Allah di dunia ini, untuk menyinari kegelapan dan menyebarkan kebaikan kepada semua orang.

Sumber: www.katolisitas.org

6

Dari Kita Untuk KitaD

ari K

ita

Un

tuk

Kit

a

Bersama Kristus Kami Bisa... Oleh: Oleh Dhyan dan Tim SBI Pandu

Perayaan Hari Anak misioner di Keuskupan Bandung tahun ini, dimeriahkan dengan lomba

cipta gerak dan lagu Anak Misioner, bertema “Bintang Misioner : Berseri dan Berbagi”. Tidak mau melewatkan acara tersebut, sekelompok anak baik dari BIA Pandu dan Campanella Voce turut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut; membawakan dua buah lagu karya Waty S. Halim.

Untuk kelompok anak dan remaja SBI, Pelatih lagu, aransemen, dan dirigennya Kakak Lena. Pencipta gerak Ibu Diana dan para pendamping. SBI. Anak-anak berlatih dengan semangat dan riang gembira serta dapat mengikuti setiap syair lagu, dan koreografi membuat

pelatihnya semakin bersemangat.

Sesudah beberapa kali berlatih, anak-aanak memasuki persiapan untuk performance. Sekelompok anak BIA pun siap untuk tampil dengan iringan musik Kakak Revi dan Oom Budi.

Sebelum berangkat ke Aula St. Angela Kami semua tak lupa berdoa dahulu untuk meminta berkat dan perlindungan-Nya. Anak-Anak akhirnya menyanyi dengan riang dan semangat walau sedikit grogi. Dan akhirnya hasil usaha anak-Anak menyanyi membuahkan hasil mendapatkan penghargaan Juara harapan 1 untuk kategori kesesuaian syair dengan tema. Ucap syukur kami panjatkan pada Tuhan yang memberkati anak-Anak menyanyi. Bernyanyi dengan hati riang

7

Dari Kita Untuk Kitagembira memuji dan memuliakan nama-Nya.

Kesan teman-teman pendamping dan anak-anak yang mengikuti lomba umumnya merasa senang.Waktu untuk mempersiapkan sangat sedikit dan cukup melelahkan tapi hati kami senang setelah bertemu Bapak Uskup. Menerima piala dari Mgr Antonius merupakan kebanggaan tersendiri untuk anak-anak. Menurut Kakak Lena, “Berkat dukungan doa dan support dari semua akhirnya semuanya dapat teratasi.. apalagi melihat anak2 yg begitu semangat.. Itu jadi kekuatan buat saya..”

Tim SBI jauh lebih semangat dan kompak. Mungkin Tuhan menggerakkan hati tidak perlu dengan hal besar, tapi hal kecil saja sudah cukup. Doa kecil saya saat persiapan itu “Tuhan, ajari saya rendah hati, bukan utk memberi bukti, tapi membiarkan seluruh proses dan persiapan lomba ini bersama teman2 SBI berjalan dengan baik sampai akhir, karena hanya Tuhan saja yang dimuliakan. Terima kasih Yesus. Amin”

Kesan dari Campanella Voce juga tidak jauh berbeda. Pendamping dan anggota CV juga bersemangat utk ikut lomba.. Sama seperti pencipta lagunya Dukungan orang tua terasa, antara lain dengan membantu anak-anak untuk berlatih di rumah dan mereka bergiliran membawa konsumsi... sampai muncul istilah “obat semangat”.

Setelah pengumuman sebagai juara ke-3 (kategori kesesuaian syair dengan melodi)...ada sukacita yang luar biasa, bagi anak-anak maupun orang tua, terlebih lagi bagi pelatih Kak Maria sebagai pendampingnya; sebab usaha

selama ini tidak sia-sia.

Kesan pencipta lagunya... “Ini pengalaman pertama... mulanya saya tidak yakin mengirim lagunya... Tapi berkat dukungan dari Pastor Tedjo,OSC, Bapak Reza, Ibu Melani, Pak Asep, dan Maria lagunya jadi dilombakan. Terimakasih untuk semua yang sudah mendukung... Awalnya hanya ingin mempersembahkan lagu-lagu ini untuk menambah semangat anak-anak dan remaja serta pendampingnya. Semuanya hanya untuk kemuliaan Tuhan. “Ad Maiorem Dei Gloriam”

8

Dari Kita Untuk Kita

Sebuah anugerah bagi umat wilayah St. Lukas di mana setiap tiga bulan satu kali selalu mengusahakan

kebersamaan di dalamnya, yaitu dengan mengadakan misa syukur bersama. Tampak nyata dengan kehadiran dari tujuh lingkungan dengan jumlah yang mencapai 120 umat hadir dengan setia. Kali ini misa yang diadakan pada hari Jumat, 20 Januari 2017 mengambil tema Keluarga St. Lukas Berperan Aktif Dalam Komunitas Basis Gerejani. Misa dipimpin oleh Pastor Markus Suradi, OSC.

Bacaan yang diambil dari Injil Markus 3: 13 - 19, mengisahkan Yesus memanggil orang-orang sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Seperti murid - murid Yesus, kita juga dipanggil untuk menjadi murid-Nya. Bila kita dipilih dan dipanggil menjadi murid-Nya, itu adalah merupakan anugerah. Kita tidak bisa aktif dalam kesendirian tetapi diperlukan sebuah komunitas sesuai tema dalam misa, kita bisa berperan

aktif baik di lingkungan ataupun kategorial manapun sesuai dengan apa yang kita inginkan. Semoga saja semakin banyak umat yang berperan aktif di dalam komunitas ini.

Sesudah ditutup dengan berkat dan pengutusan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia Bapak Hapnes Toba.

Beliau menyampaikan terimakasih atas keterlibatan dari setiap lingkungan dan berharap agar setiap umat dapat lebih aktif dalam kegiatan di lingkungan. Setelah sambutan singkat, umat dihibur dengan suguhan keceriaan anak - anak, yakni kelompok Paduan Suara Campanella Voce. Mereka menampilkan dua buah lagu dan gerak, di mana salah satunya berjudul Aku Anak Misioner. Lagu yang pada tanggal 15 Januari 2017 lalu, diikutsertakan dalam lomba cipta lagu antar paroki se-Keuskupan Bandung dalam rangka Hari Anak Misioner . Sebuah kebanggaan

Misa Syukur Awal Tahun (Wilayah St. Lukas) Oleh: Maria K

9

Dari Kita Untuk Kitabagi anak-anak yang bisa memiliki pengalaman dan ambil bagian dalam keterlibatan kegiatan ini. Terlebih lagi saat dapat membawa harum nama Paroki Pandu karena bisa memperoleh kemenangan dengan meraih juara ke - 3. Usaha, kerja keras dan kesungguhan mereka membuahkan hasil. “Proficiat!”

Perpaduan gerak dan lagu ditampilkan mereka di tengah umat dengan penuh percaya diri dan bersemangat sehingga umat begitu merasa terhibur dengan penampilan mereka. Puji Tuhan, menarik perhatian umat juga rupanya dan anak-anak yang hadir di sana sehingga tak lama berselang para ibu dan oma mendaftarkan anak dan cucunya ingin ikut serta bergabung. Wow.., senangnya bertambah lagi anggota. Tambah Semangat nih. Semua anak boleh bergabung, silakan saja hadir di setiap latihan hari Jumat pukul 18.00

di gereja.

Memasuki acara yang lebih mengakrabkan lagi yaitu santap malam bersama. Menu yang mantap di awal tahun ini sangat luar biasa dan memuaskan. Sampai di sinilah acara misa syukur Wilayah St. Lukas. Kami seluruh panitia dari Wilayah St. Lukas mengucapkan terima kasih atas kebersamaan kita, baik kepada umat maupun para petugas yang telah mempersiapkan misa syukur baik dalam liturgi maupun umum sehingga berjalan baik dan lancar. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita semua. Harapan semoga kita semakin dapat ikut berperan aktif di dalam setiap komunitas , baik di lingkungan atau kategorial apapun. Selamat Tahun Baru 2017 ! Tuhan memberkati kita semua.

10

Dari Kita Untuk Kita

Mengikuti Yesus berarti siap mengemban tugas perutusan sebagai saksi-Nya. Dalam

kalender liturgi Gereja Katolik, ada hari minggu khusus untuk memperingati Hari Anak Misioner Sedunia, yang dirayakan bersamaan dengan pada Hari Raya Penampakan Tuhan (Hari Minggu Epifania. Hari dimana kita merayakan pernyataan bahwa Yesus adalah Mesias, Seorang Raja yang telah dinanti-nantikan.

Dalam rangka Hari Anak Misioner, Minggu, 15 januari yang lalu diselenggarakan Misa Anak Misioner Keuskupan Agung di Aula Santa Angela Bandung. Misa ini sekaligus sebagai misa penutup Lomba Cipta Gerak dan Lagu Anak Misioner 2017. Anak-anak perwakilan dari seluruh keuskupan Bandung tampak bersemangat mengikuti misa setelah sebelumnya mengikuti Lomba. Bina Iman Anak (BIA) dan Bina Iman Remaja (BIR) Pandu serta Campanella Voce menghadiri misa ini sebagai perwakilan anak-anak dan remaja dari Paroki Pandu bersama para pendamping kami.

Misa dipersembahkan oleh Mgr. Antonius Bunyamin, Pastor Eko Wahyu, OSC, Pastor Maman, OSC dan Pastor Markus Suradi, OSC. Dalam homilinya, Bapak Uskup mengingatkan kembali anak-anak tentang arti Anak Misioner yaitu “Terpanggil Untuk Diutus”. Banyak yang terpanggil menjadi Anak Misioner. Tetapi tak semua Anak

Misioner memberitakan tentang Tuhan Yesus. Kata “Lihat” yang ada di dalam Yohanes 1: 29-34 berarti mendalami. Untuk menjadi murid Tuhan Yesus, sebagai anak misioner, kita tidak mencari kesenangan sendiri. Seorang Misioner itu harus “Berbagi dan Berseri”, tetapi kita perlu proses, yaitu :

Dekat dan akrab dengan Tuhan, dengan cara berdoa.

Mewartakan Injil

Berbuat kebaikan

Anak-anak dari berbagai kegiatan dari berbagai Paroki berpartisipasi sebagai petugas dalam misa. Baik dalam doa umat (oleh anak perwakilan dari Campanella Voce, Pandu, dan anak-anak dari Paroki Kristus Raja Karawang dan Paroki St. Ignasius Cimahi. Ada yang istimewa, ketika persembahan diawali dengan tarian 1000 lilin oleh anak-anak dari BIA dan BIR Pandu. Di penghujung misa dilakukan pengucapan Ikrar Anak Misioner.

Terpanggil Untuk DiutusLiputan Misa Anak Misioner Keuskupan Bandung

Oleh: Kent Frederick – BIR Pandu

11

Dari Kita Untuk Kita

Uniform for All Purpose

Penampilan yang menarik akan menunjang segala aktifitas anda.

Kami hadir melayani pemesanan segala jenis seragam untuk berbagai keperluan (pria/wanita)

dengan harga terjangkau (minimal pemesanan untuk 5 orang)

12

Dari Kita Untuk Kita

Minggu, 8 Januari 2017 pk 11.00, kami merayakan Natal bersama bertempat di rumah keluarga

Yoyo Sachli.

Sebelumnya kami mengadakan persiapan untuk acara Natal itu dengan saling melengkapi untuk santap siang dan mempersiapkan pemberian kenang-kenangan dan hal kecil lainnya.

Perayaan dihadiri warga yang didominasi para lansia,yang muda yang melayani mereka.

Acara diawali dengan ibadat singkat yang renungannya disampaikan oleh Ketua Wiayah Bapak Chandra yang pada akhir renungannya kami saling mendoakan teman kiri dan kanan

dengan mendaraskan ayat Bil 6:24-26.

Acara dianjutkan dengan permainan yang menciptakan kekompakan antara antara kami.

Setelah itu kami makan siang bersama dilanjutkan dengan pemberian kenang- kenangan untuk pastor, ketua wilayah, dan warga lingkungan yang sudah berusia lanjut.

Sebelumnya kami diberi wejangan oleh Pastor M.A. Juwono, OSC .

Acara diakhiri dengan foto bersama. Semoga tahun depan lebih banyak lagi yang hadir dan tetap sehat selalu.

Perayaan Natal Lingkungan Ahmad St Ancilla Oleh: Ira

13

Dari Kita Untuk Kita

Legio Mariae Kuria Bandung Barat 1 “Bunda Penasihat Yang Baik” yang terdiri atas legioner Paroki Pandu,

Cimahi dan Sukajadi mengadakan kegiatan Planning Day. Planning Day adalah salah satu program kegiatan kuria dimana para presidium yang tergabung dalam Kuria merencanakan program kerja tahunan.

Minggu, 15 Januari bertempat di Villa Istana Bunga rapat Kuria dan Planning Day diadakan dengan tujuan mencari suasana lain yang berbeda dari biasanya sehingga membuat anggota bersemangat. Udara yang agak dingin dan suasana yang agak santai tidak seperti laiknya rapat resmi semakin menambah keakraban.

Usai rapat kuria, dilanjutkan dengan planning kegiatan sepanjang tahun 2017. Disini legioner mengevaluasi kegiatan tahun 2016 dan merencanakan program sepanjang 2017. Program-program tersebut antara lain, pembaharuan janji (Acies), rekoleksi, pertemuan tahunan, Misa Anak Berkebutuhan Khusus dan mengikuti program dewan diatasnya Komisium mengingat tahun ini berulang

tahun ke-50. Pada kesempatan ini, Pastor Hadrianus Tedjoworo, OSC selaku Pastor pemimpin Rohani Kuria menyampaikan pesan-pesan motivasi bagi para legioner bahwa menjadi seorang legioner hendaklah tidak berorientasi pada kesuksesan melainkan

pada ketulusan pelayanan dan kesetiaan dalam diri anggotanya. Ada 5 butir motivasi yang menjadi kunci daya tarik legioner yakni: (1) Bentuk kerasulan yang fleksibel, (2)

Memperkenalkan spiritualitas Maria, (3) Menjalani kehidupan keseharian sebagai seorang Kristiani, (4) Daya tarik rohani, (5) Persaudaraan dan keakraban. Dengan menghidupi spiritulitas Maria, sebagai legioner disadarkan untuk mengingat kembali tujuan utama dari kerasulan ini yakni mewartakan kerajaan Allah sehingga kelompok ini akan lebih banyak lagi menarik minat umat untuk bergabung melalui karya-karya dan lebih lagi setelah melihat kesederhanaan, kerendah hatian dan persaudaraan yang menjadi gaya hidup Legioner. ***

Planning Day Kuria “Bunda Penasihat Yang Baik” Oleh: M.Y. Eko

14

Dari Kita Untuk Kita

Apakah Komunitas Basis Gerejani (KBG) itu? Menurut David, seorang narasumber dari Komisi

Kateketik Keuskupan Bandung, KBG itu ada lah persekutuan umat yang relatif kecil, antara 15-20 keluarga yang berkumpul secara berkala untuk mendengarkan firman Tuhan, berbagi masalah masalah harian bersama, dan mencari pemecahannya dalam terang sabda Allah. Dalam KBG hal yang penting adalah spiritualitasnya. Kekhasan KBG adalah kelompok kecil, setia mendengarkan firman Allah, berdomisili berdekatan, dan mempunyai keprihatinan terhadap persoalan hidup manusia.

Pertanyaannya:

1. Apakah mungkin Gereja menyebut diri komunitas sementara umat begitu banyak dan tidak mungkin mengenal satu sama lain secara keseluruhan?

2. Bagaimana Gereja bisa

menggembalakan umat yang semakin banyak sementara jumlah pemimpin terbatas?

3. Di mana dan bagaimanakah kita dapat menjadikan umat(Gereja) mengakar, mekar, dan berbuah?

Berdasarkan batas batas wilayah (territorial) KBG disebut lingkungan sedangkan yang berdasarkan minat dan sesuai dengan pilihannyaKBG disebut kelompok kategorial. Masalah yang sering terjadi, menurut David, yang berasal dari Solo dan baru satu tahun tinggal di Bandung, bahwa di desa meskipun tempat tinggal warganya berjauhan tetapi semangat berkumpulnya baik sebaliknya di kota mereka berdekatan tapi semangat berkumpulnya kurang. Masalah kedua, bapak-bapak jarang datang ke pertemuan lingkungan dan yang hadir mayoritas ibu-ibu. Kalau ditanya mengapa, jawabnya :”Kan sudah diwakili ibu, lagi pula malas, ibu-

Keluarga Yang Bersekutu Dalam Komunitas Basis Gerejani Oleh: Henny Herawati

15

Dari Kita Untuk Kitaibu sharingnya lama”. Ini budaya yang harus diubah. Lingkungan lebih dipandang sebagai wilayah administratif saja. Biasanya ketua lingkungan dicari umat jika ada yang akan menikah dan meninggal. Tetapi Gereja harus tetap melakukan pastoral yang murah hati. Masalah lainnya adalah kehadiran dan keterlibatan anak muda yang kurang. Untuk mengatasi masalah itu carilah tema-tema yang menarik untuk suatu pertemuan misalnya seksualitas, kesetaraan gender, dan tema lain yang relevan dengan mereka. Jika pertemuan di tingkat lingkungan tidak jalan maka cobalah membangun suasana yang lebih menarik atau membuat pertemuan tingkat wilayah.

Harus diingat bahwa peran aktif keluarga sangat diperlukan. Mereka harus saling mendorong dan perlu ada pembiasaan untuk terlibat, perlu dibangun kesadaran akan pentingnya ikut pertemuan lingkungan. Kadang pengurus atau ketua lingkungan di “complain” warganya dan tak jarang mereka kesulitan menggerakkan warganya untuk aktif terlibat dalam kegiatan. Tetapi perlu diingat bahwa pengurus sudah mendapatkan kepercayaan warga dan pastor paroki untuk melayani warganya. Semua gerakan sebagai perjuangan terwujudnya Kerajaan Allah itu harus dilakukan karena Tuhan yang menghendaki agar kita melakukannya meskipun tidak semua orang dapat melakukannya. Kita, para pengurus dan aktivis, spesial di mata Tuhan. Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa Ku yang di Surga (Mat7:21).Panggilan untuk

membangun jemaat ini bercermin dari jemaat perdana (Kis2:42-47). Memang berjuang mewujudkan Komunitas Basis Gerejani tidak pernah menemui kata”akhir”dan selalu berproses “sedang menjadi”. Selalu berproses dan selalu ada dinamikanya karena Roh Kudus yang berkarya dalam pertumbuhan Gereja.

Jika David berbicara mengenai Spiritualitas Pelayanan maka pada sesi kedua Pastor Yoyo Yohakim,OSC menyoroti fokus pastoral 2017 yaitu keluarga yang bersekutu dalam komunitas basis gerejani. Menurut Pastor salah satu kekuatan di Paroki Pandu adalah banyak aktivisnya dan mereka pada umumnya dewasa dalam melakukan pelayanan. Tema dan fokus pastoral ini tentunya harus dipraktikkan oleh lingkungan dan kelompok kategorial. Ada empat tujuan sehubungan dengan tema tersebut, yaitu keluarga Katolik semakin menjadikan sakramen sebagai peristiwa iman dalam keluarga, keluarga Katolik semakin mau melibatkan diri dalam persekutuan dengan seluruh umat dalam perjumpaan baik di lingkungan maupun di kelompok kategorial, keluarga Katolik terpanggil melibatkan diri dalam kepengurusan di lingkungan maupun kelompok kategorial, dan keluarga Katolik yang senior memiliki kehendak baik untuk mendampingi keluarga muda terutama mereka yang mengalami kesulitan dalam kehidupan keluarga.

Di Pandu ada 43 lingkungan dan 23 kelompok kategorial (berdasarkan data SIMU 2016). Rata-rata umat yang hadir di lingkungan adalah 10-20 orang . Umat yang lain ke mana? Bahkan ada lingkungan yang besar tapi tidak ada

16

Dari Kita Untuk Kitapertemuan dan ada pula lingkungan yang ingin merger. Adapun kelompok kategorial yang ada di Pandu antara lain kelompok Adeka, KPR, PKRK - yang hanya ada di Pandu. Ada berbagai macam program umum di lingkungan, misalnya misa, rekoleksi, baksos, ziarah, kunjungan, piknik, koor, doa rosario, serta rapat koordinasi wilayah dan paroki. Sedangkan program umum kelompok kategorial meliputi Rally Doa (kerjasama dengan Dewan), Sukacita Pengurapan,Pagelaran kitab Suci, Expo Doa, KEP. Apakah program tersebut telah mencerminkan arah pastoral?

Pastor Yoyo memberikan catatan supaya kita bisa menjawab tema tadi adalah dengan cara:

1. Lingkungan perlu mencari, menyapa, menggerakkan umat untuk terlibat dalam hidup menggereja.

2.Lingkungan memfasilitasi pelayanan yang dibutuhkan umat.

3.Umat terlibat dalam kegiatan di tingkat Stasi dan Paroki.

4. Umat menyiapkan kepengurusan lingkungan (Juni 2017)

Pastor juga menghimbau agar kelompok

kategorial :

1.terbuka terhadap partisipasi umat,

2.menyusun program sejalan dengan arah pastoral paroki,

3. berkoordinasi dan bersatu antarkelompok kategorial,

4. terlibat dalam kegiatan di lingkungan dan paroki,

5. mempersiapkan kepengurusan (Juni 2017)

Selain itu Pastor juga menyampaikan adanya program pengembangan stasi dengan pembelian sebuah rumah, rencana peningkatan status stasi, dan pembentukan yayasan klinik.Adapun hal lain yang diingatkan Pastor adalah bahwa pelayanan di lingkungan dilakukan

oleh Pastor pendamping sedangkan pendampingan kelompok kategorial oleh pastor paroki. Jika umat ingin dilayani oleh Pastor lain dari luar Paroki Pandu mereka harus memberitahu terlebih dahulu kepada Pastor pendamping dan Pastor paroki. Demikianlah pembekalan pengurus yang diselenggarakan oleh Dewan Paroki Pandu pada Senin, 16 Januari 2017 lalu.

17

Yang Muda Yang Bicara

Yan

g M

uda

Yan

g B

icar

aSudah hampir satu minggu murid-murid suasana di kelas Martha menjadi tenang dan damai.

Padahal, sebelumnya, hampir tiap hari ada keributan. Tas Paula pernah disembunyikan di balik pintu. Pakaian olah raga Susan tiba-tiba terbawa di dalam tas Ernest. Di dalam tas Nina tiba-tiba ditemukan sebuah majalah yang jelas-jelas bukan miliknya. Dan masih ada banyak hal-hal tidak terduga, tapi nyata terjadi dan seringkali membuat murid di kelas terganggu.

Sepertinya sudah biasa, di sekolah sering tejadi kejahilan yang biasanya disangkakan kepada Yoyo, dan biasanya Yoyo menyangkal dengan keras. Wali kelas tampaknya sudah lebih pasrah menerima kenyataan banyak murid dijiahili seorang murid yang bisa menyusup ke dalam kelas saat murid-murid beristirahat. Martha sendiri sebagai ketua kelas nyaris sudah terbiasa dengan kekacauan itu.

Yoyo, sang tersangka pelaku, adalah seorang “veteran” di kelas Martha. Tidak ada seorangpun siswi yang mau berteman dengannya, kecuali Martha, sang ketua kelas. Berkali-kali Martha kena tegur wali kelas dan kepala sekolah gara-gara ulah Yoyo. Tapi Martha tak pernah memusuhi Yoyo. Bahkan ketika Yoyo terbaring di Rumah Sakit, ketika nyaris seisi kelas menolak untuk menjenguk Yoyo, Martha bersama beberapa teman-teman sekelas tetap mengunjungi Yoyo, menceritakan keadaan kelas yang terasa hambar tanpa Yoyo

“Cepat sembuh ya, Yo! Teman-teman

kangen dan titip salam.....”

“Ah, yang bener aja,Tha. Kali pada nyukurin aye! Padahal aye kangen juge ame ente-ente!” (Yoyo ngomong dengan gayanya yang khas banget, kocak, padahal doi lagi sakit, lagi diinfus!)

“Tuh ‘kan, Yo,lucunya keluar lagi! Beneran deh, semua temen kangen n titip salam buat lo. N kita smua juga doain lo tiap hari. Kita ‘kan satu keluarga kelas VIII A........So, get well soon!”

Sepertinya itulah awal dari perubahan sikap Yoyo di kelas.Tak seorangpun yang mengerti koq gara-gara opname Yoyo jadi “sembuh”. Martha sebenarnya ingin tanya, tapi ya sungkan gitu lho. Padahal Yoyo sendiri merasakan ingin berubah, jadi baik pada teman-teman, terutama yang sekelas, karena ia merasa dikasihi dan diterima sepenuhnya, apa adanya, oleh teman-teman yang justru sering ia jahili…

Remaja tekasih, pengalaman kasih telah mengubah cara pandang teman-teman kita dalam kisah ini terhadap sesama anggota “keluarga” kelas mereka. Wow!

Kalau mendengar kata “keluarga” yang pertama terlintas di pikiran kita biasanya gambaran keluarga yang merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Kita mengenal istilah keluarga inti, yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Tetapi, kita juga sering

Let’s Love Each Other... Oleh: V. Waty S. Halim

18

Yang Muda Yang Bicara

mendengar istilah “keluarga” bagi kelompok individu yang berkumpul dan mempunyai kegiatan tertentu dalam suatu wadah atau minat kegiatan yang sama. Teman-teman kita dalam kisah ini menerapkan istilah “keluarga” bagi kelas mereka.

Dalam sebuah keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Setiap anggota keluarga perlu mengembangkan sikap saling terbuka saling percaya, dan mau berkomunikasi dengan baik, bekerja sama untuk terciptanya keharmonisan dalam keluarga. Tantangan dalam sebuah keluarga justru seringkali berawal dari dalam : dari anggota keluarga yang bersangkutan. Biasanya penyebab utamanya adalah rasa cinta diri yang berlebihan hingga “lupa” kalau sebenarnya ada anggota keluarga lain yang perlu mendapat kasih dan perhatian kita...

Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8) Sukacita sejati dalam keluarga bersumber pada kehadiran Allah. Setiap anggota keluarga saling mengasihi dan saling menghargai. Sobat remajaku yang dikasihi Tuhan, marilah kita semua berguru pada-Nya untuk menjadi sabar, dan penuh kasih sayang satu sama lain.Bukan hanya di bulan Februari saja tetapi sepanjang hidup kita. Agar di manapun kita berada...-dalam keluarga inti, maupun dalam “keluarga” di mana kita menjadi bagian atau anggota komunitas- Setiap anggota keluarga perlu membangkan sikap saling terbuka saling percaya, mau berkomunikasi dengan baik, bekerja sama untuk terciptanya keharmonisan dalam keluarga. kita dapat membentuk” keluarga”yang dapat

menjadi garam bumi, terang dunia, dan menjadi ragi masyarakat secara keseluruhan.Yuk, kita praktekkan!

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. ( 1 Kor 13 : 4-5, 13)

19

Cinta Kitab Suci

Cin

ta K

itab

Su

ci

Mother Teresa dari Kalkuta mengatakan, “Keluarga merupakan rumah kasih

sejati.” Sepanjang tahun kita diajak merenungkan kasih Allah dan bagaimana menghidupi kasih itu dalam hidup. Kasih itu tidak pernah abstrak dan harus dibangun dari wilayah terdekat hidup kita, yaitu keluarga. Keluarga Kudus dari Nazaret merupakan pelindung dan teladan keluarga kita. Kita hendaknya belajar sederhana dalam keluarga dari kesederhanaan Keluarga Kudus. Orang sederhana berarti rendah hati, baik terhadap Allah maupun pasangannya. Juga kita harus mengajarkan anak-anak kita mengenai kerendahan hati, kesederhaan, kejujuran, cinta kasih, keramahan, kemesraan, tolong menolong. Kesetiaan suami-istri, tanggung jawab orang tua dan kepatuhan anak-anak merupakan pantulan sinar persatuan Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Melalui anak-anak, Allah mencurahkan rahmat-Nya. Peran keluarga sangat besar untuk membuat berkat Allah itu sungguh nyata. Keluarga yang penuh kasih dan terbuka pada Sabda Allah memberi ruang tumbuh kembang yang sehat bagi anak sehingga kelak sungguh menjadi penyalur berkat. Dalam keluarga yang harmonis kita mau berbagi kasih, jujur dan adil dalam membuat keputusan tanpa pilih kasih. Kita membuka mata hati kita yang

sakit dan buta terhadap penderitaan sesama. Setiap orangtua dalam keluarga dipanggil untuk mendampingi anak-anak sampai dewasa dan mandiri. Keluarga merupakan Gereja kecil yang

Tuhan percayakan untuk mendidik dan membesarkan tunas-tunas muda bagi Gereja, masyarakat, dan bangsa. Keluarga yang harmonis dan sejahtera mengedepankan iman, harapan, dan kasih. Juga pelayanan merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Paus Fransiskus mengatakan, “Tidak ada keluarga yang sempurna. Tidak

ada suami dan isteri yang sempurna. Tidak ada anak yang sempurna...Namun, dalam iman dan rahmat Allah yang kita terima, kita harus berjuang untuk saling melengkapi dan saling meneguhkan, agar pada era global ini kita tetap kuat berdiri sebagai keluarga Kristiani, Saksi Kasih dan Damai yang kita terima dari Tuhan kita Yesus Kristus.”

Marilah kita merefleksikan perjalanan keluarga kita masing-masing. Apakah ada sukacita, keberhasilan, dan kedamaian yang terus dirayakan dalam keluarga kita? Kasih dan hormat menjadi kata kunci bagi kita teladan keluarga yang ideal, yaitu selalu mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.

Dari berbagai sumber

Keharmonisan Oleh: Nanny Tjahjadi

20

Jelajah AlkitabJe

laja

h A

lkit

ab

Di Papua tidak ada domba. Waktu mereka melihat kambing, disebutnya binatang itu anjing

punya kakak, demikian Pastor Onesius Otenieli Daeli, OSC bercerita saat bertugas disana. Disetiap daerah mempunyai kebudayaan yang berbeda. Ada cerita/ kisah yang menggambarkan relasi antar manusia. Kisah ayam jago di Bali, ayam jago menjadi simbol kehebatan, tidak takut apapun, berani menantang dan berkelahi, mempunyai karakter. Di Asmat, perahu menjadi simbol kejantanan. Yang tidak memiliki perahu dianggap bukan laki-laki, karena perahu sebagai alat untuk mencari makan.

Mengapa Yesus disebut Anak Domba Allah? Pastor Ote mencoba melakukan pendekatan terhadap isi Kitab Suci dari sudut pandang budaya setempat. Bagaimana manusia memandang Tuhan dari segi antropologis/budaya. Budaya adalah konfigurasi nilai-nilai. Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara

belajar (Koentjaraningrat). Sedangkan menurut EB.Tylor budaya adalah: suatu keseluruhan yang kompleks yang didalamnya termasuk pengetahuan,

kepercayaan, seni,moral,hukum, adat kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Apakah agama itu sebuah budaya? Banyak umat tidak menyetujuinya… tidak apa.., menurut Pastor Ote.

Bahasa masuk kedalam budaya. Ada bahasa lisan, bahasa tulisan dan bahasa aksara/tanda. Ada perbedaan antara tanda dan simbol. Tanda : informatif sedang simbol : evokatif, menimbulkan rasa emosi tertentu. Misal lampu lalu lintas merah adalah sebuah tanda berhenti . Bagaimana menjadi simbol? simbol ketidaktaatan jika dilanggar..Simbol : kata benda, bunyi, gambar, tindakan dan

sebagainya. Simbol adalah pintu masuk yang disimbolkan. Waktu Yohanes mengatakan: ”Lihatlah Anak Domba Allah”…. Itu memakai bahasa apa? Hal itu merujuk pada yang ditunjuk. Simbol tidak untuk dirinya sendiri.

Anak Domba itu: polos,tulus, tidak bertanduk,tidak bisa membela diiri, tidak senang berkelahi, senang berkelompok, kurban sembelihan terbaik. Mempersembahkan domba memainkan peranan yang amat penting dalam kehidupan agama orang Yahudi dan sistem persembahan mereka ketika Yohanes pembaptis berkata: “Lihatlah

Mengapa Yesus disebut Anak Domba Allah? Oleh: Henny Herawati

21

Jelajah AlkitabAnak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29) Ada yang punya domba di rumah? Bagi bapak dan Ibu Yesus itu siapa? Bagi orang Asmat, Yesus itu Anak Babi Allah, karena tidak ada domba disana. Bagi mereka, yang berharga itu babi. Kalau di Bandung, kira-kira apakah yang berharga itu? Didalam budaya diajarkan nilai-nilai yang bersifat etis. Mengapa kita menjadi Katolik? Sebagian diajarkan oleh lingkungan, misal oleh orang tua, mungkin kalau dibesarkan di lingkungan islam, kita jadi orang islam.

Banyak teks-teks rujukan mengenai Anak Domba Allah, domba, pengantin, suami, misalnya: Yoh1;19, Imamat 6:6,Yes53:7, Kej22:7,8. 1 kor5:7. 1Pet1:19, Wah5:7, Maz 114:4,5,6. Luk 10:3, Yes 2:32, Yer 2:32, Maz 19:6, Kid 4:10-12. Kid 4:1,

Wah 19:7, Yes 62:4-5

Dalam kebudayaan terdapat istilah “Inkulturasi” yaitu kontekstualisasi Injil dalam kultur tertentu dengan menimba dan metransformasi bentuk bentuk ekspresi kultur lokal. Proses dimana gereja menjadi bagian dari kultur masyarakat lokal.

Inkulturasi adalah beriman dengan citarasa budaya setempat. Ide atau model utamanya ialah inkarnasi. Tujuan Inkulturasi adalah menjadikan Injil aktual dan tumbuh dalam kultur lokal. Injil menjadi bagian dan isi, bukan hanya cangkokan pada kultur. Dengan kata lain, iman kepada Allah diekspresikan dalam pola kultur masyarakat setempat, menurut situasi konkrit masyarakat. Demikianlah Jelajah Alkitab, Kamis 19 Januari 2017 lalu.

Puji Syukur dan Terima Kasihatas terkabulnya Permohonan

Doa Novena 3x danSalam Maria dan Hati Kudus Yesus

dari Mariati H

22

Umat BerbicaraU

mat

Ber

bica

ra

Allah adalah kasih dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan

Allah di dalam dia. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Demikian kutipan dari ayat-ayat di dalam Surat Rasul Yohanes yang pertama. Kasih adalah dasar dari rumah tangga kita. Allah menjadi dasar atau fondasi dari keluarga kristiani. Di atas Batu karang yang teguh yaitu Tuhan Jesus Kristus. Rumah tangga dan keluarga ditegakkan oleh Allah sendiri.

Setiap manusia siapapun berasal dari keluarga. Pasti punya ayah dan ibu. Yesus pun sebagai anak manusia yang menjadi utusan Allah datang ke dunia mempunyai orang tua yaitu Yusuf dan Maria. Walaupun Maria mengandung dari Roh kudus tanpa adanya benih dari seorang pria.

Keluarga kristiani adalah tempat dimana Allah dihadirkan, melalui persekutuan antara dua orang beriman (ditambah anak-anak yang telah dipercayakan Allah)

Kasih Kristus adalah dasar hidup suami istri. Harkat perkawinan diangkat menjadi Sakramen karena di dalam Perkawinan kristiani kedua pribadi saling menghadirkan Allah yang karena kehadiran Allah itu membuat Perkawinan menjadi kudus. Di dalamnya terjadi proses, menjadi kudus karena kehadiran Allah melalui pengenalan akan Allah oleh setiap

anggota keluarga.

Kehadiran Allah di dalam ibadat harian keluarga, di dalam persekutuan kasih, mengahailkan pembentukan karakter Allah menjelma dalam pribadi-pribadi anggota keluarga. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri adalah karakter Allah sendiri yang kita kenal sebagai buah Roh (Galatia 5:23-24)

Salah satunya adalah kesetiaan, dalam menjalankannya perlu komitmen untuk tekun menjalankannya. Setia artinya berpegang teguh pada janji yang sudah diikat oleh Roh kudus.

Seperti Kristus yang setia sampai mati di kayu salib.

Pada jemaat di Smirna, Rasul Yohanes menuliskan pesan Roh Allah, hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. (Wahyu 2:10b)

Kesetiaan kepada iman menghasilkan mahkota, lambang kehormatan. Yang dikaruniakan oleh Allah sendiri. Anggota keluarga, pasangan suami-istri, orang tua dan anak merupa tempat kita saling mempraktikkan Firman Allah. Belajar saling mengasihi, saling mengampuni, saling setia dan seterusnya. Makin lama proses ini akan membentuk kita makin menyerupai Kristus.

Keluarga sebagai Gereja domestik, tempat Allah hadir dan berkarya, tempat ibadah dan menyembah Allah. Keluarga kita diharapkan sampai

Cinta dalam Keluarga Oleh: Anita K

23

Umat Berbicara

menjadi keluarga kudus. Hal ini tidak mydah karena adanya tantangan kemajuan jaman, kemajuan teknologi, alat komunikasi dan kesibukan lain yang kadang secara tidak sadar telah memisahkan kebersamaan diantara anggota keluarga. Inilah yang mau dikembalikan oleh Gereja. Persekutuan umat beriman dalam komunitas basis yaitu dimulai dari keluarga. Dalam masa persiapan Paskah ini, kita semua dipanggil untuk mengevaluasi keluarga kita masing-masing apakah sudah berada di jalan yang diajarkan oleh Yesus. Menjadi keluarga yang bersama-sama menghadirkan Allah dalam persekutuan kasih. Selain itu juga kasih memerlukan pengobanan. Mengorbankan kepentingan diri sendiri untuk menganggap yang lain lebih utama.

Cinta Allah yang nyata inilah yang menghasilkan kebahagiaan yang sejati. Kita dingatkan dengan perbuatan Cinta Allah, dalam Injil Yohanes ( Yoh 3:16) “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Demi supaya manusia dapat beroleh keselamatan kekal, Allah rela memberikan diri-Nya. Cinta kasih semacam inilah yang seharusnya kita teladani dalam keluarga kita. Alangkah indahnya suasana keluarga yang menghadirkan Allah, sehingga suasana surgawi bisa tercipta. Persatuan dengan Tuhan inilah yang membuat manusia menjadi bahagia. Membaca Kitab suci bersama juga menjadi kegiatan yang

dianjurkan.

Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku ( Yeremia 15:16)

Jika kunci kebahagiaan keluarga adalah dengan menghadirkan Allah dalam keluarga kita, maka apakah kita mau berbahagia atau tidak menjalani nya, merupakan keputusan yang harus kita ambil. Kiranya kasih karunia Tuhan ada di dalam keluarga kita semua. Amin

Berikut ini adalah opini umat sebagai berikut :

(Ibu Monika - Lingkungan Sukadamai)

Cinta dalam keluarga dihadirkan dengan saling mengasihi dan saling mengampuni

(Bapak Hendra - Lingkungan Ayudia)

Keluarga yang berdoa bersama menghadirkan Cinta kasih Allah. Segala masalah bisa diselesaikan dengan kasih Allah.

(Ibu Maria- Lingkungan Pandu)

Keharmonisan dalam keluarga dapat tercipta dengan adanya cinta kasih di antara suami istri, orang tua dan anak, kakak adik. Melakukan tugas rumah tangga bersama, saling bertanggung jawab dan saling menolong.

24

Umat MenulisU

mat

Men

uli

s

Sudah dapat dipastikan bahwa ada suatu hal yang tidak dapat dihindari, bahwa setiap akhir

tahun kalangan kaum pengusaha dan pedagang melakukan suatu evaluasi untuk mengetahui pertumbuhan usahanya. Peranan seorang akuntan pada saat ini sangat dominan, ia dapat membantu kepada para pengusaha atau pedagang untuk menyusun sebuah Neraca Laba/Rugi. Dari Neraca Laba/Rugi ini dapat diketahui berapa besar labanya atau berapa besar ruginya. Kalau ia mendapat untung, ia akan merasa bahagia dan bersyukur pada kepada Tuhan oleh karena doanya telah dikabulkan (Bdk 1 Tes 5:16-18; Kol. 1:3-7). Enak tidur. Namun sebaliknya jika ia menderita kerugian ia akan merasa sedih dan duka juga lupa untuk bersyukur serta berdoa kepada Tuhan. Susah tidur. Lain halnya dengan seorang pedagang kecil, misalnya seorang penjual cendol, ia tidak tahu apa yang dimaksud dengan Neraca Laba/Rugi itu. Baginya untuk mengevaluasi perkembangan usahanya, ia cukup mengetahui dengan cara apakah ia masih mampu membeli sembako berupa beras, gula merah dan kelapa untuk santan. Kalau ia masih mampu untuk membelinya maka ia akan merasa untung. Ia merasa berbahagia, bersyukur dan enak tidur., semua beres, aman sudah dan gampang sederhana. Namun dibalik itu semua, sesungguhnya ada satu hal yang penting dilupakan oleh manusia. Apakah itu? Jawabannya adalah: Sudahkah kita mengevaluasi perkembangan kehidupan dalam keluarga kita? Masih adakah cinta kasih dalam keluarga kita atau sebaliknya? Inilah yang acapkali dilupakan oleh setiap manusia dalam

suasana kehiruk-pikukan manusia untuk mengejar kepada kepentingan materi. Orang sering kali melupakan jati dirinya sendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan menurut rupa dan gambaran Allah , gambar yang baik penuh kasih (Bdk Kej 1:26-27). Sifat dan sikap manusia yang penuh keserakahan itu yang sama dengan penyembahan berhala (Bdk Kol 3:5), digambarkan oleh seorang filsuf bangsa Inggris yang bernama Thomas Hobbes (1588-1679) sebagai homo homini lupus bellumnium contra omnes artinya manusia bagaikan serigala yang saling bercakar-cakaran. Sebuah keluarga adalah hasil dari suatu perkawinan. Suatu perkawinan adalah bersifat sakramen artinya Allah sungguh hadir di tengah-tengah kita. Kehadiran Allah atau Putera Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus dan disertai oleh Roh Kudus membawa cinta atau kasih (Bdk 1Yoh 4:8; Yoh 3:16) . Suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak, agar menjadi suatu keluarga yang harmonis harus ditandai dengan pendekatan kita kepada Tuhan. Sungguh indah untuk mengetahui bahwa Allah memberkati, melindungi dan memberi kasih karunia. (Bdk Bil 6:24-26) Sesungguhnya Tuhan itu setia, Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu ( Bdk 2Tes 3:3) Tuhan akan tetap menunjukkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus (2Tes 3:5). Amin.

Evaluasi Oleh: Thomas A. Halim Tjahjadi

Space Iklan

Untuk informasi

RedaksiBKPandu@gmail.com

CP Maria

0857.2141.4476

26

Lembar Anak

Belajar&bermain xLe

mba

r A

nak

Asuhan Kak Leny MuliadiAdik-adik yang manis.

Bapa Abraham sedang bingung mencari nama-nama anak-cucunya (sampai dengan anak-anak Yakub) yang ada dalam kotak berikut ini, dapatkah kalian membantu beliau ?

Pada permainan ini, kata yang tertulis dalam kotak dapat berarah kiri ke kanan atau kanan ke kiri, atas ke bawah atau sebaliknya, serong ke kiri atau kanan atau sebaliknya.

A B E D N O G E J K Y R B YR A B U N M A N A A K U D IZ E B U L O N D K T E B U SY R Q N A F T A L I P E G ME A F T W A S I M E O N G AA D U H E Y W T A E W A V ES I S Y E U R Y B A Y I L LR O U R G F E S U Y U F N AA W Y A H U D E K E R G A DH I N D U S W L A C U E D OK I U L N I M A Y N E B M DA E A R E S T M W E T Y O ES I S H A K G A S Y U R A MI T E I S M A L E R A M B O

Siapa saja mereka?

1. ……………….. 2. ……………….. 3. ……………….. 4. ………………..

5. ……………….. 6. ……………….. 7. ……………….. 8. ………………..

9. ……………….. 10. ……………… 11. ……………… 12. ………………

13. ……………… 14. ……………… 15. ……………… 16. ………………

17. ………………

Berbakat Menulis?

Kirim tulisan anda ke: RedaksiBKPandu@gmail.com

Format: MS WORD, tanpa di layout sertakan nama dan rubrik.

Tulisan yang dimuat akan di sunting oleh tim Redaksi BK

Bergabunglah bersama

KOMSOS Pandu

Sebagai Jurnalis, Penulis, Photographer, Editor,

Layouters.

Kontak kami di: RedaksiBKPandu@gmail.com

atau

Maria Sugianti 0857.2141.4476

28

InformasiIn

form

asi

Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria Sapta KedukaanVISI Menjadi komunitas yang hidup, mengakar, mekar dan berbuah, mewujudnyatakan Kerajaan Allah melalui Pemuliaan martabat manusia dan Pemulihan keutuhan ciptaan bersama masyarakat Jawa Barat dengan semangat Ut Diligatis Invicem

Misi atau Fokus Pastoral tahun 2017“Keluarga yang bersekutu dalam komunitas basis Gerejani”

Pastor Moderator Wilayah

Wilayah I, IV, VI, & VIII : Pastor P. Yoyo Yohakim, OSC Wilayah II & V : Pastor Yoannes Barualamasyah, OSC Wilayah III & VII : Pastor Matheus A. Juwono, OSC Wilayah IX : Pastor Markus Suradi, OSC

Universal:

Penghiburan Bagi yang Menderita Lahir dan Batin. – Semoga semua orang yang menderita, terutama kaum miskin, pengungsi, dan orang-orang terpinggir menemukan kehangatan dan penghiburan dalam komunitas kita.

Gereja Indonesia:

Pemimpin Daerah. – Semoga semakin banyak tokoh Kristiani yang mampu dan berani tampil sebagai pemimpin-pemimpin daerah yang andal di tengah semakin luasnya pengembangan otonomi daerah

Wujud Doa Bulan Februari 2017

Para Pastor di Biara Pandu

Pst. Yoyo Yohakim, OSC; Pst. H. Tedjoworo, OSC;F. de P. Mammouth KAMDP, OSC; Pst. M. A. Yuwono, OSC; Pst. Yoannes Barualamsyah, OSC;

Pst. Markus Suradi, OSC ;Pst. Managamtua Simbolon, SJ

Ucapan terima kasih dan syukur atas penyertaan dan perlindungan Yesus

kepada keluarga kami selama ini

dari salah satu keluarga umat di Paroki Pandu

29

Informasi

Tgl 1, Rabu : Hari biasa. Ibr. 12:4-7,11-15, Mrk. 6:1-6.Tgl 2, Kamis : Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah. Mal. 3:1-4, Luk. 2:22-40.Tgl 3, Jumat : Hari biasa. Ibr. 13:1-8, Mrk. 6:14-29.Tgl 4, Sabtu : Hari biasa. Ibr. 13:15-17,20-21, Mrk. 6:30-34.Tgl 5, Minggu : Hari Minggu Biasa V. Yes. 58:7-10, 1Kor. 2:1-5; Mat. 5:13-16.Tgl 6, Senin : Pw S. Paulus Miki, ImdkkMrt. Kej. 1:1-19, Mrk. 6:53-56.Tgl 7, Selasa : Hari biasa. Kej. 1:20 - 2:4a, Mrk. 7:1-13.Tgl 8, Rabu : Hari biasa. Kej. 2:4b-9,15-17, Mrk. 7:14-23.Tgl 9, Kamis : Hari biasa. Kej. 2:18-25, Mrk. 7:24-30.Tgl 10, Jumat : Pw S. Skolastika, Prw. Kej. 3:1-8, Mrk. 7:31-37.Tgl 11, Sabtu : Hari biasa. Kej. 3:9-24, Mrk. 8:1-10.Tgl 12, Minggu : Hari Minggu Biasa VI. Sir. 5:15-20, 1Kor. 2:6-10; Mat. 5:17-37.Tgl 13, Senin : Hari biasa. Kej. 4:1-15,25, Mrk. 8:11-13.Tgl 14, Selasa : Pw S. Sirilus, Prtp dan Metodius, Usk. Kej. 6:5-8; 7:1-5,10, Mrk. 8:14-21.Tgl 15, Rabu : Hari biasa. Kej. 8:6-13,20-22, Mrk. 8:22-26.Tgl 16, Kamis : Hari biasa. Kej. 9:1-13, Mrk. 8:27-33.Tgl 17, Jumat : Hari biasa. Kej. 11:1-9, Mrk. 8:34 – 9:1.Tgl 18, Sabtu : Hari biasa. Ibr. 11:1-7, Mrk. 9:2-13.Tgl 19, Minggu : Hari Minggu Biasa VII. Im. 19:1-2,17-18, IKor. 3:16-23; Mat. 5:38-48.Tgl 20, Senin : Hari biasa. Sir. 1:1-10, Mrk. 9:14-29.Tgl 21, Selasa : Hari biasa. Sir. 2:1-11, Mrk. 9:30-37.Tgl 22, Rabu : Pesta Takhta S. Petrus, Ras. 1Ptr. 5:1-4, Mat. 16:13-19.Tgl 23, Kamis : Pw. S. Polikarpus, UskMrt. Sir. 5:1-8, Mrk. 9:41-50.Tgl 24, Jumat : Hari biasa. Sir. 6:5-17, Mrk. 10:1-12.Tgl 25, Sabtu : Hari biasa. Sir. 17:1-15, Mrk. 10:13-16.Tgl 26, Minggu : Hari Minggu Biasa VIII. Yes. 49:14-15, 1Kor. 4:1-5; Mat. 6:24-34.Tgl 27, Senin : Hari biasa. Sir. 17:24-29, Mrk. 10:17-27.Tgl 28, Selasa : Hari biasa. Sir. 35:1-12, Mrk. 10:28-31.

Penanggalan Liturgi Bulan Februari 2017

30

Informasi

Rabu, 01-02-2017 Tema Persembahan di Hadapan Allah oleh: Diakon Mammouth, OSC

Rabu, 08-02-2017 Tema: Menjadi Pemenang oleh: Eddy Suryadi

Rabu, 15-02-2017Tema: Menjalin hubungan yang Intim dengan Tuhan, Pasangan & Keluarga/Sesama oleh Boy Rahardja & Atje

Rabu, 22-02-2017 Tema: Arti Kebahagiaan Menurut Tuhan oleh: V. Aris

Keterangan:

Bagi yang tergerak utk melayani Tuhan melalui talenta alat musik & pujian, silakan bergabung dengan kami di acara Latihan, setiap hari Selasa, pk.19.00

hubungi : Jimmy 0817.427.876

Jadwal Acara PDPKK Pandu Februari 2017

Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Gereja stasi St. Theodorus Stasi Caritas

Jumat I Sabtu Minggu Jumat I Minggu Minggu17.30 17.30 05.30 07.15 09.15 17.30 17.30 08.00 17.00 07.00

03-02-2017Pandu/BegSem

RezaMaria Maya

05-02-2017 Wil 5 Jenny

Henny Reza WKRI Stanis TM3 ArBiKres

AudreyGn Batu

DianC. Raya

MayaCicendo/Gg.

Polisi

12-02-2017 Sejahtera Jeny

H.J.Murti Jessica Belcanto Linggawastu

FeriyadiKorles

Nasaba RezaSukaraja

MariaBorkop Monica

Kebon Kawung

19-02-2017 Baltas-Cpds Reza

Legio M Maria SD Pandu PKRK Feriyadi Wil 2 Jessica

L.Bakjer

Marnath Vincent

Cibogo Feriyadi Rajiman Bwh

26-02-2017Pandu/BegSem Audrey

Lena Dewi

SMP Pandu Stanis PDKK Reza Sukajadi

JennyOMK

Monica WKRI Lucy Moh. Yunus

Petugas Koor dan Organis Februari 2017

31

Informasi

Lagu Bulan Februari 2017

Info Baptis 22 Januari 2016

Info Duka Cita

*ACHM

Tanggal Hari PBK PCK KML Maz BPI PSB KDS Bp Kami KOM PNT03-02-2017 Jumat Pertama 333 381 393 Nyanyi LK LK05-02-2017 Minggu Biasa V 331 233/592 350 859/98 955/99 *170 391 Nyanyi 423 *3312-02-2017 Minggu Biasa VI *8 233/592 348 852/100 952/101 377 390 Nyanyi 435 56419-02-2017 Minggu Biasa VII 337 233/592 348 823/102 952/103 382 390 Nyanyi 426 65626-02-2017 Minggu Biasa VIII 334 233/592 352 842/104 961/105 377 392 Nyanyi 430 653

Nama yg Dibaptis Nama Ayat Nama Ibu

Carlo Borromeo Oliver Antonius Heru Kristin AriyaniMikaela Angelicia Kaori Iswara

Vincentcius Christian Octavianus Iswara

Fransiska Ria Amelia

Dominica Tiffany Wikarta

Andreas David Wikarta Fabiola Tris Susanti

Bagas Basilius Turnip Thomas Mure Edor Turnip

Yulia Permanawati Nur Rochmat

NAMA LINGKUNGAN TGL. MENINGGAL

Gabriella Annawati Maria Bintang Kejora (Pandu) 11 Januari 2017Saverinus Abijah Junus Kenanga (Oey Swan Koen)

St. Rafael (Arabi) 12 Januari 2017

Fransiskus Xaverius Said St. Theresia (Resumi) 14 Januari 2017

Fransiskus Xaverius Karmanu St. Yusuf (Sukajadi) 14 Januari 2017

Yohanes Herman St. Leonardus (Mahmud, Dursanana) 19 Januari 2017

Leonardus Irawan Sendjaja Korawa Lesmana 29 Januari 2017

32

Informasi

Laporan Keuangan DSKPP

138,013,772

A. PENERIMAAN PER LINGKUNGAN :

NO. JUMLAH K.K. JUMLAH JIWA JUMLAH

1 38 119 3,570,000 2 1 2 60,000 3 1 1 30,000 4 2 3 90,000 5 9 19 570,000

51 144 4,320,000

B. SUMBANGAN SUKARELA A/N :1 Bpk. Pek Tjhing Kiong 305,709 2 Bpk. Andri 100,000

405,709

C. PENERIMAAN LAIN - LAIN :1 73,278 2 5,854,900 3 Lingk. Sejahtera (2015) 150,000

6,078,178 +

148,817,659

D. PENGELUARAN & DANA SANTUNAN :1 26/07/2016 : 2,000,000- 2 05/08/2016 : 2,000,000- 3 15/08/2016 : 2,000,000- 4 29/08/2016 : 2,000,000- 5 04/10/2016 : 2,000,000- 6 31/10/2016 : 2,000,000- 7 31/10/2016 : 2,000,000- 8 15/11/2016 : 2,000,000- 9 28/11/2016 : 2,000,000-

10 01/12/2016 : 2,000,000- 11 50,000,000- 12 193,500- 13 14,656-

(70,208,156) +

78,609,503 78,609,503

1 48,324,703 - 2 30,284,800

E. ALOKASI DANA :165,877,856

1 65,877,856 2 100,000,000

+

244,487,359

Pastor Paroki dan segenap Pengurus Inti DSKPP mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu KetuaLingkungan beserta seluruh anggota DSKPP atas partisipasinya, serta koreksi dan saran membangun.Sampai saat ini jumlah anggota DSKPP tercatat : 1,046 KK dan 2,767 Jiwa.(Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama).

Kami juga mengharapkan koreksi dan saran membangun dari seluruh Pengurus Lingkungan besertaAnggota DSKPP.

Bandung, 02 Januari 2017Ketua, Bendahara,

Th. Setyarso I. E. Freddie S. WigandaHandy II. Berny M. UnamoJimmy

Cimindi Raya

LAPORAN KEUANGAN DSKPPPERIODE : 01 JULI 2016 S/D 31 DESEMBER 2016

Dalam Satuan Rupiah

SALDO PENERIMAAN S/D 30 JUNI 2016 (BANK OCBC + KOPERASI PELANGI KASIH)

NAMA LINGKUNGAN

Alm. Bernadus Beatus Gunawan (Lingk.Ayudia Atas)

MustangPajar Aruna Rajiman AtasSejahtera

Jumlah

Jumlah

Bunga Tabungan - Bank OCBCBunga Deposito - Koperasi Pelangi Kasih

Jumlah

JUMLAH SALDO AWAL & PENERIMAAN

Alm. Yasmin Iskandar (Lingk. Korles)

Jumlah

Alm. F. Pat Siswanto (Lingk. Sejahtera)Alm Theresia Ibit (Lingk. Pandu)Alm. Theofilus Oong Hendra Budi (Lingk. Graha Megateran)Alm. Ignatius Aryanto Gunawan (Lingk Korles)Alm. Nancy Maria Rafael Loho (Lingk. Baladewa)Alm. Agnes Rika Priyono (Lingk. Ayudia Atas)Alm. Setiawati (Lingk. Ahmad)Alm. Ignatius Sugianto (Lingk. Gabriel)

Tarik Tunai Untuk Deposito di Pelangi KasihBiaya Adm BankPajak Bunga Tabungan

JUMLAH DANA DSKPP DI TABUNGAN & DEPOSITO (BANK OCBC & KOPERASI PELANGI KASIH)

JUMLAH DANA DSKPP PER 31 DESEMBER 2016BANK OCBCKOPERASI PELANGI KASIH

PENEMPATAN DEPOSITO (BANK OCBC & KOPERASI PELANGI KASIH)BANK OCBCKOPERASI PELANGI KASIH

33

Informasi

Kegiatan Rutin Paroki PanduNo. JENIS TEMPAT WAKTU PENGHUBUNG TELP/HPA. RAPAT KOORDINASI

1 Rapat DPH R. DPP 1 Senin ke-1, pk. 18.30 Pst. Yoyo Yohakim, osc. 6011-138

2 Dewan Paroki Inti Aula Atas Kamis ke-2, pk. 18.30 A. Budiman S. 0816-625-262

3 DPI & Lingkungan Rapat Koord. Paroki Aula Atas

Senin ke-3David S. 9251-5658 / 0812-2393-

572Pk.18.00 (2 bulan 1x)

4 Seksi Pewarta dan Lingkungan Aula Atas Senin ke-4, pk. 18.00 Anita K. 0815-8615-8524

5 Seksi Komsos R. Komsos Sabtu ke-1, pk. 18.00 Maria S. 0857-2141-44766 OMK R. OMK Minggu ke-1, pk. 11.00 Helen S. 0899-7815-520

7 Bidang Kategorial R. DPP 1Senin ke-2

Retna 0816-610-177Pk.18.00 (3 bulan 1x)

8 Himanto Aula Atas Minggu ke-3, pk. 11.00 Nurhayati 0818-0907-2725

9 Santa Monika SD Pandu Minggu ke-4, pk. 11.00 C. Christine W. 2017-044 / 0818-219-300

10 Putera Altar SD Pandu sabtu, pk. 15.00 Jovan 0822-21-6666-147B. PERSEKUTUAN DOA1 Adorasi Ekaristi Abadi R. Pradipa K. Setiap Hari (24 jam ) V. Josephine 0813-2030-0028

2 Doa SyafaatR. Legio Senin Pk. 20.00 Alumni KEP-

sri w 0818-616-202

R. Efesus Selasa Pk. 09.00 KTM-Agustinus Tjandra 0821-2023-5657

3 komunitas Kerahiman Ilahi Aula Atas Setiap Selasa, pk. 14.45 Gracia L.S. 0811-230-251

4 Meditasi Cinta Kasih Ilahi R.KatekumenSelasa Pk. 10.00 Agustinus 0816-607-808Rabu & Jumat Pk. 19.00

Yiyin 0815-6235-236Kamis Pk. 09.00

6 PDPKK Aula Atas Setiap Rabu Pk. 18.00 Regina Indri 0812-2327-493

7 Doa Taize Jl. Pandu No. 27 Rabu ke-4 Pk. 18.30 Ign. Harsono 0817-9220-110

8 Doa Syafaat CM Misericordia Group SD Pandu Selasa, Pk. 19.00 Winny 0856-9184-2007

9 Doa Syafaat & Pelayanan Doa / Konseling R. Efesus Sabtu Pk.08.30 Maria K 0896-8283-0018

C. PENDALAMAN KS/IMAN

1 Pendalaman Alkitab Aula Atas Rabu, Pk. 08.00 Kohardi / Zr. Emmanuella G. 6011-313

2 Pendalaman Iman Katolik Wyata Guna Gereja Caritas Kamis, Pk. 18.00 Romauli 0813-6043-5666

3 Jelajah Alkitab Aula Atas Kamis ke-3, Pk. 18.00 Susy Erlina 9122-0604D. PENDIDIKAN IMAN

1 BIA (Bina Iman Anak)SD Pandu Minggu, Pk.07.30

Melanie 421-1235SD Pandu Minggu, Pk.09.15

34

Informasi

2 BIR (Bina Iman Remaja) SD Pandu Minggu, Pk.07.30Abung 0813-2018-9610Yiyin Y 0815-6235-236

3 Katekumen Anak SD Pandu Minggu, Pk. 07.30 Christine 0813-2044-1012

4 Pelajaran Agama untuk Siswa Sekolah Non Katolik

R. Rapat DPP 2

Minggu Herman & Susan 0811-2277-65

Pk. 09.00

5 Katekumen Dewasa R. Katekumen

Selasa, Pk. 18.00 Frans Garnaen 201-4412Minggu, Pk. 11.00 Akum S 426-4025

6 Baptis Bayi Gereja Pandu R F. Maria Olly Sutjiadi

2011-096/ 0811-215-635

E. LATIHAN LITURGI1 PS TM3 Gereja Pandu Senin & Jumat, pk.19.30 Ivan 0857-0683-61452 PS Belcanto Gereja Pandu Selasa & Kamis, pk.19.30 Wawan S. 0817-0298-8063 Pemazmur Gereja Pandu Rabu, pk. 18.00 Lia 0815-60388564 Lektor Gereja Pandu Kamis, Pk. 18.00 Luciana 0818-0607-67785 PS PKRK Gereja Pandu Rabu, pk. 19.00 Ign. Jimmy S. 0816-4210-880

6 PSA Campanella Voce Aula Atas / Gereja Jumat, pk. 18.00 Ni Wajan Leni 0818-611-900

7 Merangkai Bunga Yasmin Gereja Pandu Sabtu, pk. 08.00Caecilia S 601-4018Melia 421-3535

8 PS WKRI Gereja Pandu Sabtu, pk. 11.00 I.Yully W. 0878-2220-88109 Organis Stanis 0852-2130-4577F.KARYA SOSIAL

1 Klinik Pratama Pandu BP Pandu

Senin - Sabtu, pk.15.00-18.00, pagi selasa & jumat 08.00-11.00

R B. Robert Kwaria

Poli Umum

Senin, Kamis pk. 09.00 -12.00 sabtu 10.00 - 13.00 Poli Gigi

2 Kopdit Pelangi KasihPandu - Dakota -Cimareme

Senin - Jumat pk.08.00-17.00 Petrus M. 0852-2922-7584Sabtu, pk.11.00-14.00

3 Dana Sosial Kematian Paroki Pandu

Sekretariat Paroki Setiap Hari Th. Setyarso 2036-569/0812-

2052-494

4 PSE R. PSE RABU, PK. 16.30 kec. minggu ke-5 (libur) Ign. Harsono 0817-9220-110

G. KATEGORIAL KONSULTATIF1 WKRI R. DPP 2 Senin ke-2, pk.16.00 Henny H. 0822-1900-22292 BBC (Bunda Berduka Cita) Ruang DPP 1 Kamis, pk. 16.30 Th. Sukarni 0812-2091-437

3 POB (Penghibur Orang Berduka Cita) Ruang LM Minggu, 13.00 Peter 9251-5354

4 BK (Bunda Kerahiman) Ruang LM Minggu, 16.15 Chrispianus K 0812-21527155 MBK (Maria Bunda Kristus) Ruang LM Selasa, pk. 17.15 Martini M 0817-0229-401

6 Benteng Gading(LM SD-SMP) Ruang LM Minggu, pk. 09.30

Antonius Oche 0877-2207-3182

Lung-Lung 0812-2226-7129

7 Stella Maries (LM Anak2 SMA) Ruang LM Minggu, pk. 11.00 Eve 0813-2049-6695

35

Informasi

Kegiatan Rutin Stasi St. TheodorusNo. JENIS TEMPAT WAKTU PENGHUBUNG TELP/HP

A. RAPAT KOORDINASI1 Rapat DPS

PlenoAula Rumah Stasi

Senin ke-2, pk. 18.30

Natalia A. G. 0818-0228-8613

2 Rapat DPS Harian

R.Rpt 1 - Rmh Stasi

Selasa ke-1, pk. 18.30

A. Hery S 0816-629-204

3 Putera - Putri Altar

R.Rpt 1 - Rmh Stasi

Minggu ke-1, pk.10.00

Maria Dora 0857-2260-0428

B. PERSEKUTUAN DOA1 Komunitas

Kerahiman Ilahi

gereja Stasi Sabtu, pk. 06.45 Yustinus Guiso 0821-2006-0027

C. PENDALAMAN KS/IMAN1 Katekismus Aula Atas Selasa ke-2 & 4,

pk. 18.30Ch. Sukistini 0818-429-950

2 Pembekalan Lektor dan Pemazmur

Gereja Stasi Selasa ke-3, pk. 18.00

Veronica L 0878-2146-4721

D. PENDIDIKAN IMAN1 Bina Iman

AnakR.Rpt 2 - Rmh Stasi

Minggu, pk.08.00

F. Laksita L 0899-600-2610

E. LATIHAN LITURGI1 Latihan Koor

StasiGereja Stasi Senin & kamis,

pk. 19.00F. Trya G 0816-600-283

2 Latihan Lektor

Gereja Stasi Selasa, pk. 17.30 F. Fanny 0857- 2222- 5029

3 Latihan Mazmur

Gereja Stasi Rabu, pk. 17.30 Veronica L 0878-2146-4721

F. KATEGORIAL KONSULTATIF1 Rapat WKRI R.Rpt 1 - Rmh

StasiMinggu ke-2, pk.10.00

Evy P 0811-234-078

2 Legio M Bunda Berbelas K.

R.Rpt 2 - Rmh Stasi

Minggu, pk. 15.30

Maria S. 0857-2141-4476