ditjen dikti: perguruan tinggi harus berlakukan snpt · dalam kegiatan ini, prof. hermawan juga...

2
Ditjen Dikti: Perguruan Tinggi Harus Berlakukan SNPT Dikirim oleh humas3 pada 10 October 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 6560 Sosialisasi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Sosialisasi Standard Operating Procedure (SOP) Bagian Akademik dan Pengajuan Usulan Pembukaan Program Studi Baru, Jumat (10/10). Sosialisasi yang dilakukan berdasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Kegiatan yang digelar di Hotel Swiss-Belinn Malang ini mendatangkan narasumber Direktur Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE., Ph.D. Prof. Hermawan menyampaikan, SNPT adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. "SNPT bertujuan menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi, menjamin tercapainya mutu sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh SNPT, dan mendorong mencapai mutu perguruan tinggi melampaui kriteria yang ditetapkan oleh SNPT secara berkelanjutan," ujar Prof. Hermawan. SNPT wajib dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain itu juga dijadikan dasar untuk pemberian izin pendirian perguruan tinggi dan izin pembukaan program studi, dijadikan dasar penyelenggaraan pembelajaran berdasarkan kurikulum program studi, pengabdian masyarakat, pengembangan sistem penjaminan mutu internal, dan penetapan kriteria sistem penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi. Dalam paparannya, Prof. Hermawan menekankan pada dua hal. Yang pertama, SNPT memang harus diberlakukan karena ada standar yang harus diakui dan mutu perguruan tinggi harus terjamin baik dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Yang kedua, dalam menghadapi persaingan antar bangsa, perguruan tinggi harus memenuhi standar yang tinggi agar lulusannya bisa diterima di lapangan kerja. "Tantangan kedepan, akan banyak perguruan tinggi besar di luar negeri yang akan membuka kampus di Indonesia karena Indonesia adalah pasar raksasa bagi bisnis pendidikan tinggi dunia. Dan saat ini tercatat ada 20 ribu mahasiswa Indonesia belajar di Australia. Kursi di perguruan tinggi Indonesia terbatas, namun jumlah pelamar sangat banyak, bahkan sanggup untuk membayar mahal. Untuk itu, jika perguruan tinggi di Indonesia tidak

Upload: dinhduong

Post on 03-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ditjen Dikti: Perguruan Tinggi Harus Berlakukan SNPT

Dikirim oleh humas3 pada 10 October 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 6560

Sosialisasi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014

Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Sosialisasi Standard Operating Procedure (SOP) Bagian Akademik dan Pengajuan Usulan Pembukaan Program Studi Baru, Jumat (10/10). Sosialisasi yang dilakukan berdasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

Kegiatan yang digelar di Hotel Swiss-Belinn Malang ini mendatangkan narasumber Direktur Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE., Ph.D. Prof. Hermawan menyampaikan, SNPT adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"SNPT bertujuan menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi, menjamin tercapainya mutu sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh SNPT, dan mendorong mencapai mutu perguruan tinggi melampaui kriteria yang ditetapkan oleh SNPT secara berkelanjutan," ujar Prof. Hermawan.

SNPT wajib dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain itu juga dijadikan dasar untuk pemberian izin pendirian perguruan tinggi dan izin pembukaan program studi, dijadikan dasar penyelenggaraan pembelajaran berdasarkan kurikulum program studi, pengabdian masyarakat, pengembangan sistem penjaminan mutu internal, dan penetapan kriteria sistem penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi.

Dalam paparannya, Prof. Hermawan menekankan pada dua hal. Yang pertama, SNPT memang harus diberlakukan karena ada standar yang harus diakui dan mutu perguruan tinggi harus terjamin baik dalam hal pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Yang kedua, dalam menghadapi persaingan antar bangsa, perguruan tinggi harus memenuhi standar yang tinggi agar lulusannya bisa diterima di lapangan kerja.

"Tantangan kedepan, akan banyak perguruan tinggi besar di luar negeri yang akan membuka kampus di Indonesia karena Indonesia adalah pasar raksasa bagi bisnis pendidikan tinggi dunia. Dan saat ini tercatat ada 20 ribu mahasiswa Indonesia belajar di Australia. Kursi di perguruan tinggi Indonesia terbatas, namun jumlah pelamar sangat banyak, bahkan sanggup untuk membayar mahal. Untuk itu, jika perguruan tinggi di Indonesia tidak

menetapkan standar yang tinggi akan kalah bersaing," jelasnya.

Dalam kegiatan ini, Prof. Hermawan juga menyinggung mengenai moratorium pendirian program studi. Ia mengatakan, semua proposal pendirian program studi yang sudah diajukan akan diproses sebelum diberlakukannya moratorium.

Melalui SNPT ini, Prof. Hermawan berharap UB bisa menjadi role model dalam hal kualitas. "Saya berharap UB dapat memenuhi standar yang digariskan oleh Undang-undang Permendikbud supaya dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain," pungkasnya. [Irene]