diterbitkan oleh kopertis wilayah xi kalimantan

11
FitriMahyudidanHusinsyah Pemanfaatan Lahan Marjinal-Lebak Untuk Peningkatanpendapatan Petani Semangka (Citrullus vulgaris L) Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan Eko Harri Yulianto Studi Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oryza sativa L.) Pada Lahan Pasang Surut Di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Herlina Apriani dan MohanTaufiq Mashuri Pengaruh Penerapan Peer Assessment Terhadap Kinerja Microteaching Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia Indrayadi Studi Fenomenologi Perilaku Berobat Pasien Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Cempaka Banjarmasin NadiradanSyahriahMaghfirah Gambaran Kadar Hdl Kolesterol Pada Perokok Aktif Di Rt 03 Lampe Sungai Seluang Samboja Sylvina Permatasari Evaluasi Kinerja Arus Persimpangan Lalu Lintas Pada Jalan Veteran-Surya Gandamana-Pangeran Hidayat Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan Rika Melati PengaruhPersepsiTentang Advertorial ProdukKesehatan Di Koran Pada SikapKonsumen Andrew Stefano Arsitektur Dan Permukiman Kelompok Sosial Terpinggirkan Di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Perspektif Kebudayaan Kemiskinan) Siti Raudah Analisis Pencemaran Bakteri Di Instalasi GiziRumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda Wardhana Simulasi Secondary Skin Sebagai Penurun Termal Pada Bangunan Dengan Program Ecotect (Studi Kasus Bangunan Di Jalan Pramuka Samarinda) Satriani Pengaruh Peningkatan Mutu Beton Terhadap Perilaku Geser Pons Pondasi Telapak Yusuf Rizal Fauzi Variasi Tekanan Vacuum Terhadap Kekuatan Mekanik Pada Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis dulcis) DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN MEDIA SAINS VOLUME 11 NOMOR 1 HAL 1-101 APRIL 2018

Upload: others

Post on 10-May-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

FitriMahyudidanHusinsyah

Pemanfaatan Lahan Marjinal-Lebak Untuk Peningkatanpendapatan Petani Semangka (Citrullus vulgaris L) Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan Eko Harri Yulianto

Studi Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Pada Lahan Pasang Surut Di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Herlina Apriani dan MohanTaufiq Mashuri

Pengaruh Penerapan Peer Assessment Terhadap Kinerja Microteaching Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia Indrayadi

Studi Fenomenologi Perilaku Berobat Pasien Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Cempaka Banjarmasin NadiradanSyahriahMaghfirah

Gambaran Kadar Hdl Kolesterol Pada Perokok Aktif Di Rt 03 Lampe Sungai Seluang Samboja Sylvina Permatasari Evaluasi Kinerja Arus Persimpangan Lalu Lintas Pada Jalan Veteran-Surya Gandamana-Pangeran

Hidayat Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan

Rika Melati

PengaruhPersepsiTentang Advertorial ProdukKesehatan Di Koran Pada SikapKonsumen Andrew Stefano

Arsitektur Dan Permukiman Kelompok Sosial Terpinggirkan Di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Perspektif Kebudayaan Kemiskinan) Siti Raudah

Analisis Pencemaran Bakteri Di Instalasi GiziRumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda Wardhana

Simulasi Secondary Skin Sebagai Penurun Termal Pada Bangunan Dengan Program Ecotect (Studi Kasus Bangunan Di Jalan Pramuka Samarinda) Satriani

Pengaruh Peningkatan Mutu Beton Terhadap Perilaku Geser Pons Pondasi Telapak Yusuf Rizal Fauzi

Variasi Tekanan Vacuum Terhadap Kekuatan Mekanik Pada Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis dulcis)

DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

MEDIA SAINS VOLUME 11 NOMOR 1 HAL 1-101 APRIL 2018

Page 2: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

MEDIA SAINS

ISSN CETAK : 2085-3548 ISSN ELEKTRONIK: 2355-9136

MAJALAH ILMIAH

KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

Pembina Prof. Dr. Ir. H. Idiannor Mahyudin, M.Si

(Koordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan)

Redaktur Dr. Achmad Jaelani, S.Pt., M.Si Editor Ir. Abdul Rahmi, MP

Dr. Ir. Rini Marlida, MP

Sekretariat Hj. Ida Adhiyati, SE Desain Grafis dan IT Muhammad Iswahyudi, A.Md.Kom Tim Penilai Jurnal Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Sc (Ketua)

Prof. Dr. Ir. Emi Srimahreda, MS (Sekretaris)

Dr. Rudianto Amirta, S.Hut, MP (Anggota)

Dr. Drs.H. Achmad Rudiansjah, M.Sc (Anggota)

Abd. Malik, S.Pt., M.Si, Ph.D (Anggota)

Penerbit KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

AlamatPenerbit/Redaksi : Jl. Adhyaksa No. 1 Kayu Tangi Banjarmasin Tlp. (0511) 3304477 fax. 3304417

e-mail : [email protected] Banjarmasin

Majalah Ilmiah Kopertis wilayah XI diterbitkan secara periodik dua nomor dalam satu tahun, yaitu bulan April, dan Oktober. Majalah ini memuat tulisan ilmiah berupa hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian teoritis bidang ilmu-ilmu eksakta. Terbit pertama kali pada bulan April 2008. Penyunting menerima sumbangan tulisan dari luar Kopertis Wilayah XI

Page 3: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

PEDOMAN PENULISAN NASKAH

Majalah Ilmiah Media Sains Bidang Ilmu-ilmu Eksakta menerima naskah dalam bentuk hasil penelitian atau artikel

ilmiah lainnya dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris. Naskah yang dikirim belum pernah dipublikasikan.

Penulis diminta mengirimkan 2 eksemplar naskah kepada redaksi dilengkapi dengan CD (compact disc) berisi

naskah tersebut.

Naskah diketik 2 spasi pada kertas HVS ukuran A4 (210 x 297 mm) disusun satu kolom dengan batas kiri kertas 3

cm, sedangkan batas kanan, atas dan bawah 2,5 cm dengan ukuran huruf 12 point. Naskah diketik dengan huruf bertipe

Times New Roman. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan pada kanan atas. Gambar dan tabel diletakkan di bagian

akhir naskah pada lembar terpisah. Naskah ditulis maksimum 10 halaman termasuk gambar dan tabel. Naskah disusun

dengan urutan sebagai berikut :

a. Judul bersifat informatif, jelas tanpa menggunakan singkatan. Judul dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Judul

ditulis maksimal 15 kata.

b. Nama lengkap penulis tanpa singkatan dan tanpa gelar. Nama penulis untuk korespondensi disertai dengan

alamat lengkap dengan nomor kode pos, dan dilengkapi dengan nomor telpon, faksimili dan alamat e-mail.

c. Nama lembaga/institusi, tanpa singkatan disertai alamat lengkap dengan nomor kode pos.

d. Abstrak dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia ditulis maksimal 250 kata.

e. Kata kunci (Key words) ditulis dalam bahasa Inggris 3-5 kata.

f. Pendahuluan memuat latar belakang, permasalahan, telusuran pustaka mutakhir yang terkait untuk

menekankan tentang penulisan (penelitin) tersebut, dan tujuan penelitian harus tersurat jelas.

g. Metode Penelitian diuraikan secara rinci tentang bahan, alat dan materi penelitian, rancangan percobaan, peubah

yang diamati, teknik pengumpulan data dan analisis data.

h. Hasil dan Pembahasan, deskripsi hasil penelitian disajikan secara jelas dapat dibantu dengan tabel, grafik atau

gambar, dan merujuk pada pustaka terkait.

i. Kesimpulan merupakan hasil konkrit atau keputusan dari penelitian yang dilakukan dan mempunyai keterkaitan

yang erat dengan tujuan penelitian.

j. Ucapan terima kasih jika dianggap perlu dapat ditulis setelah kesimpulan

k. Daftar Pustaka hanya memuat referensi yang diacu dalam naskah dan ditulis secara alfabetik berdasarkan huruf

awal dari nama penulis pertama, tanpa nomor urut. Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis,

kemudiandiikutijudulpustakaacuan, selanjutnyanomorvolumesertanamadan kotapenerbit.

l. Gambar dan tabel diberi nomor urut menggunakan angka Arab, judul tabel dan gambar ditulis singkat tapi jelas

dan satuan-satuan yang dipakai menggunakan standar internasional yang baku. Gambar dalam bentuk grafik harus

asli (bukan hasil fotocopy).

m. Tim penyunting berhak menyunting naskah yang diterima sejauh tidak merubah isi dan pengertian

n. Penulis yang artikelnya dimuat dalam suatu terbitan, berhak mendapatkan 2 eksemplar majalah ilmiah Media

Sains.

Page 4: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

MEDIA SAINS MAJALAH ILMIAH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

Volume 11 Nomor 1, April 2018

DAFTAR ISI

No. Halaman

1 Fitri Mahyudi dan Husinsyah

Pemanfaatan Lahan Marjinal-Lebak Untuk Peningkatanpendapatan Petani Semangka (Citrullus vulgaris L) Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan ……………………..………….………..…………………….

1-9

2 Eko Harri Yulianto

Studi Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Pada Lahan

Pasang Surut Di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara …………………………………………………………………….….

10-18

3

Herlina Apriani dan Mohan Taufiq Mashuri Pengaruh Penerapan Peer Assessment Terhadap Kinerja Microteaching

Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Kimia ……………..

19-24

4 Indrayadi

Studi Fenomenologi Perilaku Berobat Pasien Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Cempaka Banjarmasin………………….…….……………....………

25-31

5 Nadira dan Syahriah Maghfirah

Gambaran Kadar Hdl Kolesterol Pada Perokok Aktif Di Rt 03 Lampe Sungai Seluang Samboja..............................................................................................

32-38

6 Sylvina Permatasari

Evaluasi Kinerja Arus Persimpangan Lalu Lintas Pada Jalan Veteran-Surya

Gandamana-Pangeran Hidayat Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan

Selatan ………………………………………………………………………………

39-44

7 Rika Melati

Pengaruh Persepsi Tentang Advertorial Produk Kesehatan Di Koran Pada Sikap Konsumen ………………………………..…………………….………….

45-52

8 Andrew Stefano Arsitektur Dan Permukiman Kelompok Sosial Terpinggirkan Di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur (Perspektif Kebudayaan Kemiskinan) ………………

53-61

9 Siti Raudah Analisis Pencemaran Bakteri Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda ……............................................……………………

62-77

Page 5: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

10 Wardhana Simulasi Secondary Skin Sebagai Penurun Termal Pada Bangunan Dengan Program Ecotect (Studi Kasus Bangunan Di Jalan Pramuka Samarinda) ……….

78-82

11 Satriani

Pengaruh Peningkatan Mutu Beton Terhadap Perilaku Geser Pons Pondasi Telapak …………………………………………………………….……………………

83-92

12

Yusuf Rizal Fauzi

Variasi Tekanan Vacuum Terhadap Kekuatan Mekanik Pada Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis dulcis) ……………………………………………………………………..

93-101

Page 6: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

19 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548

PENGARUH PENERAPAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KINERJA

MICROTEACHING MAHASISWA PADA MATA KULIAH STRATEGI

BELAJAR MENGAJAR KIMIA

(Effect Of Application Peer Assessment To Student’s Microteaching Performance In Course Of

Learning Chemistry Strategy)

Herlina Apriani dan Mohan Taufiq Mashuri Program StudiPendidikan Kimia, FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

Universitas Islam Kalimantan MAB, Banjarmasin, 70123 [email protected]

ABSTRACT

Microteaching is an exercise to apply basic teaching skills. A chemistry teacher candidate will be

more adept to apply basic teaching skills if able to evaluate each other with peer.The purpose of

this study was to determine the effect of the application of peer assessment on the performance of

students microteaching. This research was conducted in the lecture for the course Learning

Chemistry Strategy for the students of Islamic University of Kalimantan MABfifth grade of the

academic year 2016/2017. This study is a quasy experimental research. Research design in this

study is the Nonequivalent Control Group Design. Data was collected using pre-test questions

and assessment of performance microteaching questionnaire. The sampling technique in this

study is Cluster sampling. Data were analyzed using Mann-Whitney U by SPSS 16.0 for

Windows. The results of the research showed there are effect of peer assessment tostudent’s

microteaching performance in course oflearning chemistry strategies. Student’s microteaching

performance in the experimental class is higher than the student’s microteaching performance in

the control class.

Keywords : microteaching, peer assessment, learning chemistry

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu

proses yang kompleks. Kegiatan

pembelajaran harus senantiasa

mengintegrasikan berbagai komponen yaitu

peserta didik dan lingkungan belajar untuk

memperoleh hasil belajar. Inti dari proses

pembelajaran adalah perubahan tingkah laku

pada diri individu (perserta didik) berkat

adanya interaksi antara individu dan

individu dengan lingkungannya (Asril,

2013). Adanya lingkungan belajar yang baik

dapat menunjang proses pembelajaran.

Interaksi yang baik antara peserta didik dan

lingkungan belajarnya juga merupakan

penunjang keberhasilan proses

pembelajaran. Guru adalah bagian penting

dalam proses pembelajaran. Hal itu

disebabkan guru harus bisa memainkan

multi peran. Guru tidak hanya berperan

sebagai pentransfer informasi tetapi guru

juga harus bisa berperan sebagai fasilitator,

motivator, moderatordan evaluator. Berbagai

peran tersebut harus bisa dilakukan dalam

satu kegiatan pokok guru yang disebut

mengajar.

Mengajar merupakan suatu kegiatan

yang berusaha membuat siswa melakukan

kegiatan belajar (Arifin & Barnawi, 2016).

Mengajar selalu berlangsung dalam suatu

proses pembelajaran yang aktual. Tugas dan

tanggung jawab guru dalam mengajar ialah

mengelola proses pembelajaran secara

Page 7: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

20 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548

efektif, efisien dan dinamis demi tercapainya

tujuan pembelajaran. Tugas dan tanggung

jawab tersebut dapat dilaksanakan dengan

baik apabila guru menguasai keterampilan

dasar mengajar.

Keterampilan dasar mengajar harus

sudah dimiliki oleh setiap calon guru

sebelum terjun langsung ke dalam proses

pembelajaran yang sesungguhnya. Calon

guru bukan hanya dituntut untuk membuat

siswanya belajar, melainkan juga dituntut

untuk belajar mengajar dirinya sendiri.

Calon guru dituntut untuk melatih

kemampuannya dalam merencanakan

kegiatan pembelajaran, melaksanakannya

dan memantau perubahan-perubahan yang

terjadi pada diri siswa. Kemampuan tersebut

perlu dilatih melalui suatu kegiatan praktik

mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas

yang disebut dengan microteaching. Melalui

kegiatan microteaching, calon guru bisa

memperoleh pengalaman-pengalaman

langsung dalam mengajar.

Proses belajar mengajar khususnya

dalam pembelajaran kimia memerlukan

banyak strategi pembelajaran. Hal tersebut

disebabkan materi-materi kimia memiliki

karakteristik materi berupa konseptual dan

algoritmik sehingga perlu banyak strategi

pembelajaran agar siswa dapat memahami

materi tersebut. Strategi-strategi

pembelajaran tersebut juga harus diketahui

dan dikuasai oleh calon guru kimia.

Sehingga keterampilan dasar mengajar saja

masih belum cukup untuk membuat proses

pembelajaran kimia menjadi efektif dan

efisien. Keterampilan dasar mengajar dan

strategi pembelajaran kimia dapat

diaplikasikan melalui microteaching

menggunakan penilaian peer assessment.

Melalui penerapan peer assessment dalam

microteaching, calon guru kimia tidak hanya

dilatih dalam hal keterampilan dasar

mengajar dan penggunaaan stategi

pembelajaran yang tepat tetapi juga

kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk

saling mengevaluasi kinerja microteaching

antarteman. Seorang calon guru kimia untuk

bisa mengevaluasi kinerja microteaching

temannya maka ia sendiri harus sudah

menguasai keterampilan dasar mengajar

tersebut. Adanya latihan mengevaluasi

kinerja microteaching teman membuat

calon guru kimia semakin menguasai

keterampilan dasar mengajar dan strategi

pembelajaran kimia. Selain itumelalui peer

assessmentcalon guru kimia juga dapat

memperoleh feed back berupa kritik dan

saran dari teman guna meningkatkan

keterampilan dasar mengajar dan

penggunaan strategi pembelajaran kimia

yang tepat. Berdasarkan paparan di atas,

maka perlu dilakukan suatu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penerapan peer assessment terhadap kinerja

microteaching mahasiswa pada mata kuliah

strategi belajar mengajar kimia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen semu menggunakan desain

penelitian Nonequivalent Control Group

Design. Penelitian ini dilaksanakan di

Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)

MAB Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Program Studi Pendidikan

Kimia. Penelitian dilaksanakan selama

empat bulan mulaidari bulanOktober 2016 –

Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh mahasiswa Program Studi

Pendidikan Kimia semester lima tahun

akademik 2016/2017 yang mengikuti mata

kuliah Strategi BelajarMengajar Kimia.

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas

Banjarmasin pagi sebagai kelas eksperimen

dan kelas Banjarmasin malam sebagai kelas

kontrol. Kelas eksperimen terdiri dari 10

orang mahasiswa sedangkan kelas kontrol

terdiri dari 7 orang mahasiswa. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik

Cluster Sampling. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah soal

pre-test dan angket penilaian kinerja

microteaching. Hipotesis nihil yang diajukan

dalam penelitian ini adalah tidak terdapat

pengaruh penerapan peer assessment

Page 8: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

21 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548

terhadap kinerja microteaching mahasiswa

pada mata kuliah strategi belajar mengajar

kimia. Uji prasyarat dilakukan sebelum

melakukan uji hipotesis. Penelitian ini

menggunakan uji hipotesis Mann-Whitney

U Test. Uji hipotesis tersebut digunakan

sebab tidak terpenuhinya normalitas sebagai

uji prasyarat. Uji prasyarat dan uji hipotesis

menggunakan program SPSS 16.0 for

Windows. Data dikatakan homogen dan

normal apabila nilai sig > 0,05 (Uyanto,

2009). Penarikan kesimpulan untuk

menerima atau menolak hipootesis nihil

didasarkan pada nilai sig. Jika sig < 0,05

maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis

aktif diterima (Sarwono, 2012).

HASIL DANPEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan terhadap

mahasiswa semester lima program Studi

Pendidikan Kimia Universitas Islam

Kalimantan pengikut mata kuliah strategi

belajar mengajar kimia.Pada mata kuliah

tersebut, setiap mahasiswa telah dibekali

dengan pengetahuan seputar keterampilan

dasar mengajar, strategi pembelajaran kimia

danpembuatanRencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Setelah mahasiswa

dibekali dengan berbagai pengetahuan di

atas, maka mahasiswa harus bisa

mengaplikasikannya dalam suatu latihan

singkat yaitu microteaching. Setiap

mahasiswa diwajibkan membuat desain

pembelajaran yang meliputi tahap

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang

sesuai dengan materi kimia SMA yang

dipilih oleh masing-masing mahasiswa.

Setiap mahasiswa harus menuangkan desain

pembelajaran tersebut ke dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk satu

kali pertemuan yang akan menjadi acuan

ketika mahasiswa melakukan praktik

mengajar.

Penelitian ini menggunakan dua

kelas sebagai sampel penelitian. Satu kelas

digunakan sebagai kelas eksperimen dan

kelas yang lain sebagai kelas kontrol. Setiap

mahasiswa mendapat dua kali kesempatan

melakukan microteachng. Setiap mahasiswa

juga mendapatkan waktu microteaching

yang sama yaitu sebanyak 30 menit. Selama

microteaching, mahasiswa praktikan harus

menampilkan keterampilan dasar mengajar

yang telah mereka pelajari melalui skenario

pembelajaran. Mahasiswa praktikan dituntut

untuk bisa mengatur waktu agar

microteaching tersebut dapat dilaksanakan

sesuai dengan alokasi waktu yang telah

ditetapkan.

Penilaian kinerja micoteching

mahasiswa baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol menggunakan

instrumen penilaian yang sama. Penilaian

dilakukan dengan mengisi angket kinerja

microteaching berdasarkan aspek penilaian

yang harus dilakukan oleh mahasiswa

praktikan. Semakin baik keterampilan dasar

mengajar serta strategi pembelajaran yang

dijalankan mahasiswa maka nilai kinerja

microteaching semakin tinggi. Pada kelas

kontrol, mahasiswa praktikan hanya

dikomentari dan dinilai oleh dosen. Pada

kelas eksperimen, mahasiswa praktikan

dikomentari oleh dosen dan temannya yang

bertugas mengobservasi kinerja mahasiswa

praktikan tersebut.

Sebelum melakukan microteaching,

setiap mahasiswa baik dari kelas eksperimen

maupun kelas kontrol diberi pre-test. Pre-

test berupa soal-soal mengenai keterampilan

dasar mengajar, strategi pembelajaran kimia

dan pembuatan RPP. Pre-test berguna untuk

memastikan bahwa pengetahuan setiap

mahasiswa tentang keterampilan dasar

mengajar, strategi pembelajaran kimia dan

pembuatan RPP tidak berbeda dan tidak

akan menjadi penyebab perbedaan kinerja

microteaching. Data hasil pre-test

mahasiswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada gambar di bawah

ini.

Page 9: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

22 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548

Gambar 1. Perbandingan rata-rata nilai pre-test dan microteaching antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Gambar 1 menunjukkan rata-rata

nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas

kontrol tidak jauh berbeda. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pengetahuan

mahasiswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol tentang keterampilan dasar

mengajar, strategi pembelajaran kimia dan

pembuatan RPP hampir sama. Hasil tersebut

dapat dijadikan acuan bahwa kemampuan

awal mahasiswa tentang keterampilan dasar

mengajar, strategi pembelajaran kimia dan

pembuatan RPP bukan merupakan penyebab

perbedaan kinerja microteaching

mahasiswa.

Guna menentukan uji hipotesis apa

yang akan digunakan maka terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat yaitu uji

homogenitas dan normalitas. Berdasarkan

uji homogenitas, nilai sig > 0,05 yang

menunjukkan bahwa data homogen.

Berdasarkan ujinormalitas, nilai sig kedua

kelas < 0,05 yang menunjukkan bahwa data

tidak terditribusi normal sehingga uji

hipotesis harus menggunakan uji non

parametrik yaitu Mann- Whitney U

test.Berdasarkan uji hipotesis menggunakan

ujiMann- Whitney U, nilai sig < 0,05 yaitu

sebesar 0,001 menunjukkan bahwa hipotesis

nihil ditolak dan hipotesis aktif diterima. Hal

tersebut menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh kinerja microteaching mahasiswa

pada mata kuliah strategi belajar mengajar

kimia. Adanya penerapan peer assessment

menyebabkan nilai kinerja microteaching

mahasiswa kelas eksperimen lebih tinggi

daripada nilai kinerja microteaching

mahasiswa kelas kontrol. Hasil tersebut

dapat dilihat pada Gambar 1 di atas. Rata-

rata nilai kinerja microteaching mahasiswa

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

kelas kontrol. Hasil tersebut senada dengan

penelitian yang dilakukan oleh Herlianita &

Pratiwi (2012) bahwa penerapan peer

assessment dapat meningkatkan kompetensi

keterampilan mahasiswa.

Meskipun kinerja microteaching

kelas eksperimen dinilai oleh dosen dan

teman sejawat, hal tersebut bukan

merupakan alasan nilai kinerja kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol yang hanya dinilai oleh dosen. Nilai

kinerja microteaching mahasiswa kelas

eksperimen akan dijumlahkan dan dibuat

rata-rata dengan nilai dari dosen apabila

syaratnya terpenuhi. Syarat tersebut adalah

perbedaan nilai dari teman sejawat dan nilai

dari dosen tidak lebih dari sepuluh persen.

Jika perbedaan nilai antara teman dan dosen

lebih dari sepuluh persen maka nilai kinerja

microteaching hanya berasal dari nilai

dosen. Perbedaan nilai kinerja

microteaching mahasiswa kelas eksperimen

Page 10: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

23 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548

antara teman sejawat dan dosen selalu

kurang dari sepuluh persen. Hal ini

menujukkan bahwa penilaian dari dosen dan

dan teman sejawat tidak jauh berbeda.

Teman sejawat mengamati dan menilai

mahasiswa praktikan hampir sama dengan

sudut pandang dosen. Penilaian seperti ini

merupakan penilaian yang objektif

disebabkan mahasiswa penilaibenar-benar

menilai sesuai fakta tanpa ada unsure

subjektivitas. Hal serupa juga diungkapkan

oleh Landry dkk (2015) dalam penelitian

mereka yang menyimpulkan bahwa

dalampeer assessment tidak terdapat

kekhawatiran atas penilaian teman

disebabkan nilai yang diberikan sangat dekat

dengan nilai instruktur.

Penerapan peer assessment dapat

memberi umpan balik positif pada

mahasiswa praktikan. Menurut Weaver

dalam Bedford (2007) umpanbalik

(feedback) merupakan komponen penting

dalam proses pembelajaran dan

perkembangan peserta didik (mahasiswa).

Adanya feedback membuat peserta didik

(mahasiswa) dapat mengetahui sejauh mana

materi pembelajaran dapat dikuasainya dan

mengoreksikemampuandirinyasendiri.

Melalui umpan balik yang diberikan oleh

dosen dan teman, mahasiswa praktikan

mendapat banyak masukan untuk perbaikan

keterampilan mengajar dan penggunaan

strategi pembelajaran. Hal tersebut

mengakibatkan mahasiswa praktikan

memiliki banyak informasi guna

meningkatkan kemampuan mengajarnya.

Meningkatnya kemampuan mengajar

mahasiswa dapat dilihat dari perbedaan nilai

kinerja microteaching pertamadankedua.

Umpan balik yang diberikan kepada mereka

baik dari dosen dan teman menjadi motivasi

untuk memperbaiki dan meningkatkan

kinerja microteachingnya. Hal senada juga

diungkapkan oleh Liu dan Lee (2013) dalam

penelitian mereka yang menyimpulkan

bahwa peserta didik membuat modifikasi

yang berharga untuk pekerjaan mereka

dengan bantuan umpan balikdari orang lain

dan sebagian besar peserta didik memiliki

kesan positif terhadap pengamatan teman

sejawat.

Peer assessment mencakup proses

yang mengharuskan siswa untuk

memberikan umpan balik atau nilai

(ataukeduanya) kepada teman mereka

mengenai suatu produk, proses atau kinerja

berdasarkan criteria mutu (Thomas dkk,

2011). Hal tersebut yang mendasari kinerja

microteaching mahasiswa pada kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol. Mahasiswa kelas eksperimen

dituntut untuk mengamati, menilai dan

mengomentari kinerja microteaching

temannya. Guna memberikan penilaian dan

masukan yang berkualitas maka mereka

sendiri harus sudah menguasai keterampilan

dasar mengajar dan strategi pembelajaran

kimia.Penguasaan tersebut menjadikan

mereka dapat menilai kelebihan dan

kekurangan teman. Selain itu melalui

penilaian langsung yang mereka lakukan,

mereka dapat meniru kinerja yang baik dari

teman dan menghindari kesalahan yang

pernah dilakukan temannya dalam

microteaching sehingga pada akhirnya

mereka lebih menguasai keterampilan dasar

mengajar dan strategi pembelajaran.

Penilaian langsung terhadap teman

memberikan banyak manfaat kepada

mahasiswa guna meningkatkan

kinerjamicroteaching. Hal ini juga senada

seperti penelitian yang dilakukan oleh

Siswaningsih dkk (2013) yang menyatakan

bahwa penerapan peer assessment

memberikan banyak manfaat kepada peserta

didik. Peer assessment jikabenar-bena

rdiimplementasikan akan memfasilitasi

pengembangan berbagai pembelajaran siswa

dan keterampilan hidup seperti tanggung

jawab peserta didik, strategi metakognitif,

evaluasi keterampilan dan pendekatan

pembelajaran yang lebihdalam (Mok, 2011).

Manfaat peer assessment juga disimpulkan

oleh Li (2011) dalam penelitiannya yaitu

penyempurnaan hasil belajar, pemahaman

kualitas kinerja yang lebih dalam,

Page 11: DITERBITKAN OLEH KOPERTIS WILAYAH XI KALIMANTAN

24 Media Sains, Volume 11Nomor1, April 2018ISSN CETAK 2085-3548

peningkatan kesadaran dan motivasi, umpan

balik yang memadai dan peningkatan rasa

tanggung jawab.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan

uji hipotesis maka kesimpulan dari

penelitian ini adalah terdapat pengaruh

penerapan peer assessment terhadap kinerja

microteaching mahasiswa pada mata kuliah

strategi belajar mengajar kimia.

Saran

Mengingat kegiatan microteaching

merupakan kegiatan kompleks yang

melibatkan banyak aspek seperti

perencanaan, media dan evaluasi

pembelajaran maka sebaiknya perlu

dilakukan penelitian lanjutan yang lebih

spesifik mengenai penilaianaspek-aspek

tersebut dalam microteaching pembelajaran

kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Asril, Z. 2013. Micro Teaching:

DisertaiDenganPedomanPengalama

nLapangan. Jakarta: Rajawali Press.

Barnawi&Arifin, M. 2016. Micro Teaching.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bedford, S.2007. Formative Peer and Self

Feedback as A Catalyst for Change

Within Science Teaching. Journal

ofChemistry Education Research and

Practice, vol. 8, no.1, pp. 80-92.

Herlianita, R &Indah, DP. 2012. Peer

Assessment dalam OSCEuntukMeningkatkanKompetensiKeterampilanKegawatdaruratan.

JurnalKeperawatan, vol. 3, no. 2, pp.

197-203.

Landry, A., Jacobs, S & Newton, G. 2015.

Effective Use of Peer Assessment in a

Graduate Level Writing Assignment:

A Case Study. International Journal

of Higher Education, vol. 4, no. 1, pp.

38-51.

Li, L. 2011. How do students of diverse

achievement levels benefit from peer

assessment? International Journal for

the Scholarship of Teaching &

Learning, vol. 5, no. 2, pp. 1-16.

Liu, Z.-F., & Lee, C.-Y. 2013. Using Peer

Feedback To Improve Learning Via

Online Peer Assessment. Turkish

Online Journal of Educational

Technology, vol. 12, no. 1, pp. 187-

199.

Mok, J. 2011. A Case Study Of Students

Perceptions Of Peer Assessment In

Hong Kong. ELT Journal: English

Language Teachers Journal, vol. 65,

no. 3, pp. 230-239.

Sarwono, J. 2012. IBM SPSS “Advancees

Statistic“: Prosedur-Prosedur

Generalisasi dan Perluasan General

Linear Model (GLM). Yogyakarta :

ANDI.

Thomas, G., Martin, D., & Pleasants, K.

2011. Using self- and peer-assessment

to enhance students future-learning in

higher education. Journal of

University Teaching & Learning

Practice, vol. 8, no. 1, pp. 1-17.

Uyanto, S. S. 2009. Pedoman Analisis Data

dengan SPSS. Yogyakarta : Graha

Ilmu

Wiwi, S., GebI, D &Cahya, G. 2013.

Penerapan Peer Assessment Dan Self

Assessment Pada Tes Formatif

HidrokarbonUntuk Feedback Siswa

SMA Kelas X. Jurnal Pengajaran

MIPA, vol. 18, no. 1, pp. 107-115.