distribusi unsur dan kelimpahannya di bumi
TRANSCRIPT
DISTRIBUSI UNSUR DAN KELIMPAHANNYA DI BUMI
MAKALAH GEOKIMIA
Oleh :Nita Kumala Shandra 24030110120023
JURUSAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG
2013
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun
senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan
beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya
industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan.
Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat
logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita
temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di
alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya),
diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen
(O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk
bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung
unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa
oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan
emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia
(kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam
atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur
kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang
dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat
memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
B. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami distribusi unsur kimia di bumi
2. Mengetahui dan memehami keberadaan unsur-unsur kimia di alam.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana distribusi unsur kimia di alam
2. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam
BAB II
ISI
A. KEBERADAAN UNSUR KIMIA DI ALAM
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak
bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa
ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk
unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam
platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-
gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam.
Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-
unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa
oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt)
dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral
dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan
gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam
keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk
bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam.
Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon)
termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya
merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisiuma. Unsur nonlogam
juga ada yang dalam. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahan-
bahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga
dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan
pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat
kesukaran proses pengolahannya. Keberadaan Logam Mulia seperti di Alam
Emas dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk logam murni
bercampur dengan zat-zat lainnya. Di Indonesia, tambang emas terdapat di
Aceh, Lampung Selatan, Jawa Barat, Kalmantan Tengah, dan Bengkulu.
Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium bekas daripada
mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Kelimpahan unsur-
unsur di alam dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Unsur % Massa Unsur % Massa
Oksigen 49,20 Klor O,19Silikon 25,67 Fosfor 0,11Aluminium 7,50 Mangan 0,09Besi 4,71 Karbon 0,08Kalsium 3,39 Belerang 0,06Natrium 2,63 Barium 0,04Kalium 2,40 Nitrogen 0,03Magnesium 1,93 Flour 0,03Hidrogen 0,87 Stosium 0,02Titanium 0,58 Unsur lain 0,47
B. DISTRIBUSI UNSUR DI ALAM
Distribusi unsur dialam membagi kelompok logam berdasarkan 5 tipe,
yaitu :
1. Logam Tipe 1
Unsur golongan ns1 dan Be (elektropositif) yang keberadaan di
alam dalam bentuk garam ionic (mudah larut dalam air). Dalam hal ini
logam tipe 1 ditunjukkan oleh unsur-unsur alkali. Unsur-unsur logam
alkali adalah Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Caesium, dan
Fransium.
2. Logam Tipe 2
Unsur golongan ns2 yang keberadaan dalam bentuk garam yang
kelarutannya kecil, kecuali MgSO4. Dalam hal ini logam tipe 2
ditunjukkan oleh logam golongan alkali tanah)
3. Logam Tipe 3
Unsur golongan ns2, np1, d2, d1, d3 yang di alam dalam bentuk oksida.
Dalam hal ini ditunjukam oleh logam periode 3 dan 4,
4. Logam Tipe 4
Logam blok P yang di alam sebagai sulfide, contoh :Mo, Fe, Co, Ni, Cu,
Ag. Yang mana logam Tipe 4 ini meliputi logam transisi
5. Logam Tipe 5
Unsur yang tidak reaktif dan di alam sebagai unsurnya sendiri, contoh :
Au. Logam tipe 5 ini merupakan logam golongan gas mulia
C. UNSUR LOGAM GOLONGAN ALKALI DAN ALKALI TANAH
Unsur-unsur dalam golongan alkali dan alkali tanah meliputi
unsur-unsur golonggan IA ( 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr ) dan IIA ( 4Be 12Mg 20Ca 38Sr 56Ba 88Ra ). Berikut tabel mengenai sifat-sifat unsur logam
tersebut:
Sifat Fisika Unsur-Unsur Logam Alkali Tanah
Sifat Li Na K Rb Csnomor atom 3 11 19 37 55Jari-jari atom (pm) 155 190 235 248 267Jari-jari ion M+(pm) 60 95 133 148 169Titik leleh (0C) 181 97,8 63,6 38,9 28,4Titik didih (0C) 1.347 883 774 688 678Kerapatan (g/cm3) 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90Kekerasan (skala Mohs) 0,6 0,4 0,5 0,3 0,3Warna nyala Merah Kuning Ungu Merah biru
Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali
Sifat Be Mg Ca Sr Banomor atom 4 12 20 38 56Jari-jari atom (pm) 90 130 174 192 198Jari-jari ion M+(pm) 3 65 99 113 135Titik leleh (0C) 1.278 649 839 769 725Titik didih (0C) 2.970 1.090 1.484 1.384 1.640Kerapatan (g/cm3) 1,86 1,72 1,55 2,54 3,59Kekerasan (skala Mohs) 5 2,0 1,5 1,8 2Warna nyala Putih Putih Merah Merah tua hijau
Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali tanah
Sifat Be Mg Ca Sr Ba
Konfigurasi electron [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s2 [Xe]6s1
Energi ionisasi pertama (kj/mol) 519 498 418 401 376Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7Potensial elektrode standar (volt)
-3,045 -2,714 -2,925 -2,925 -2,923
Dari tabel-tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Golongan alkali (IA)
Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
Energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron)
Reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi)
Sangat reaktif (di alam tidak ada unsur bebasnya).
Reaksinya dengan air berlangsung cepat.
Titik leleh rendah (lunak), sebab ikatan logam lemah.
Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:
makin ke bawah kereaktifan bertambah.
makin ke bawah basanya makin kuat.
makin ke bawah titik leleh makin rendah.
Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.
Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik
leleh tinggi.
Reaksi menyala dengan nyala Na berwarna kuning dan K ungu.
Semua senyawa alkali larut baik dalam air.
2. Golongan alkali tanah (IIA)
Mempunyai dua elektron terluar (ns2):
energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah.
reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA.
sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif.
reaksinya dengan air berlangsung lambat.
titik leleh cukup tinggi (keras), sebab ikatan logam lebih kuat dari IA.
Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:makin ke bawah kereaktifan
bertambah.
makin ke bawah basanya makin kuat.
makin ke bawah titik leleh makin rendah.
Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.
Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik
leleh tinggi
Reaksi menyala dengan nyala Sr merah dan Br hijau
Senyawa Cl-, S2-, dan NO3 dari IIA larut baik dalam air.
.
Contoh unsur-unsur golongan alkali yakni unsur Na yang membentuk
senyawa yang dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. NaCl, garam dapur ( garam meja ), dapat digunakan sebagai pengawet makanan,
bahab baku pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na dan gas klorin
b. Na2CO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda cuci , pelunak kesadahan air , zat
pembersih peralatan rumah tangga , pembuat gelas , industri kertas , sabun,
deterjen, dan minuman botol.
c. NaHCO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda kue, campuran pada minuman dalam
botol agar menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat
kue , dan sebagai larutan penyangga.
d. NaOCl, adalah zat pengelantang untuk kain.
e. NaNO3, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pembuat senyawa nitrat
yang lain.
f. Na2SO4, yang disebut garam glauber atau garam inggris , yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat pencahar dan zat pengering untuk senyawa organik.
g. KBr digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) dan pembuat plat fotografi.
h. KIO3 dapat digunakan sebagai campuran garam dapur.
i. K2Cr2O7 dapat digunakan sebagai zat pengoksidasi
Contoh unsur golongan alkali tanah yang dapat bermanfaat sebagai
berikut:
a. Berilium
Adapun berilium dapat digunakan sebagai berikut:
Campuran logam Berilium dengan logam lain digunakan mencegah
korosi logam.
Logam ini digunakan untuk membuat alloy tembaga dan nikel dengan
kekuatan yang tinggi.
Digunakan sebagai campuran bahan-bahan dari bagian-bagian
pesawat supersonic, hal ini karena berilium mempunyai sifat mengkilat, kuat
dan stabil.
Karena berilium murni mudah menghantarkan sinyal-sinyal elektronik
dan dilalui sinar x, maka digunakan sebagai jendela pada tabung sinar x.
Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor
nuklir, karena berilium mempunyai kecenderungan menangkap neutron.
Digunakan dalam pembuatan komputer, laser, televisi, dan alat-alat
oseanografi
b. Magnesium
Adapun magnesium dapat digunakan sebagai berikut:
Magnesium karbonat (MgCl2.6H2O) digunakan sebagai refaktor dan
bahan isolasi.
Magnesium Sitrat, digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minuman
bersoda.
Magnesium Hidroksida, digunakan sebagai obat (laxative), dan digunakan
pada proses penyulingan gula.
Magnesium Sulfat, yang dikenal sebagai dengan garam inggris (Epsom
Salt) dan magnesium oksida (MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik,
kertas dan obat cuci perut.
Campuran magnesium, aluminium dan baja digunakan pada bahan
pembuatan bagian-bagian pesawat, kaki atau tangan buatan, Vacuum cleaner,
alat-alat optic dan furniture.
Digunakan secara luas untuk konstruksi karena ringan.
Digunakan untuk membuat reagen Grignard.
c. Kalsium
Adapun kalsium dapat digunakan sebagai berikut:
Digunakan sebagai deoxidizer untuki tembaga, nikel dan stainless steel.
Campuran logam kalsium-timbal (lead-calsium) digunakan pada akumulator.
Digunakan dalam pembuatan kapur, semen dan mortar.
Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan.
Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas karbon dioksida
d. Stronsium
Adapun stronsium dapat digunakan sebagai berikut:
Digunakan pada pembuatan kembang api, petasan dan lampu jalan kereta api.
Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir.
Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker tulang.
Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir.
e. Barium
Adapun barium dapat digunakan sebagai berikut:
Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik.
Barium sulfat digunakan dalam industry karet, cat dan linolium.
Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api.
Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X.
f. Radium
Adapun radium dapat digunakan sebagai berikut:
Digunakan untuk membuat cat berbahaya (luminous paint) yang
digunakan piringan jam, tombol pintu atau benda-benda lain agar
tampak berbahaya (berpijar) dalam kegelapan.
Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran oleh Henri Danlos yang
menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tubercolusis pada kulit
serta beberapa penyakit kanker.
D. UNSUR PERIODE KETIGA
1. `Natrium (Na)
Natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang
tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air,
menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi
bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak
meledak di udarabersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan
berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH.
Kelimpahan di alam :
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang
lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga
harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah
ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum
matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di
bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur
terbanyak dalam grup logam alkali.
Zaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui elektrolisis
fusi basah natrium klorida. Metode ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis
natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.
2. Magnesium (Mg)
Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
Reaksi dengan air : MgO + H2O → Mg(OH)2
Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.
Reaksi dengan Hidrogen : tidak bereaksi
Reaksi dengan klor : M + X2 → (dipanaskan) → MX2 (garam)
Kelimpahan Di Alam :
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan
unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama
digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-
magnesium yang sering disebut “magnalium” atau “magnelium”.
Manfaat :
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
3. Alluminium (Al)
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan
alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya
lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih
banyak selama reaksi.
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk,
sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung
menghambat reaksi. Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala
bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang
berwana putih akan terbentuk.
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor
kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung.
Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida
yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim
(berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian
bawah tabung saat didinginkan.
Kelimpahan Di Alam :
(Aluminum,alumunium,almunium,alminium) ialah unsur kimia. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling
berlimpah.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat.
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi
lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan
dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai
jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol
minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk
melapisi lampu mobil dan compact disks.
Manfaat :
Banyak dipakai dalam industri pesawat
Untuk membuat konstruksi bangunan
Dipakai pada berbagai macam aloi
Untuk membuat magnet yang kuat
Tawas sebagai penjernih air
Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
Membuat berbagau alat masak
Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
4. Silikon (Si)
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C.
silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa
silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2)
yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras
dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain,
seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor
(sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan,
elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon
merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu
dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan
dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk
ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ).
Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan
asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat
padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya
merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat
erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang
terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang
membentuk molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk
ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3 ikatan tunggal).
Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen
membentuk kedudukan yang berselang-seling.
Kelimpahan Di Alam :
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14.Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi.
Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh
JönsJakobBerzelius.
Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida
(silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan
dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam
bentuk silicone
Manfaat :
Dipaki dalam pembuatan kaca
Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan
tembaga
Untuk membuat enamel
Untuk membuat IC
5. Fosfor (P)
Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar
di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan
asam fosfat di industri.
Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah
digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang
gesek korek api
Kelimpahan Di Alam :
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens
(pendaran yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan).
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah
langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink
silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang
paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu
fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan
yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Fosfor pada tabung
sinar katoda mulai dibakukan pada sekitar Perang Dunia II dan diberi lambang
huruf “P” yang diikuti dengan sebuah angka.
Manfaat :
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organic
6. Sulfur (S)
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (alfa)2.08 g/cm3
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta)1,96 g/cm3
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gama)1,92 g/cm3
Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm3
Titik lebur 388.36 K(115.21oC,239.38oF)
Titik didih 717.8K(444.6oC,832.3oF)
Kalor peleburan (mono)1.727 kJ/mol
Kalor penguapan (mono)45kJ/mol
Kapasitas kalor (25oC)22.75J/(mol.K)
Kelimpahan Di Alam :
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak
berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah
zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya
terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida
dan fungisida
Manfaat :
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
7. Chlor (Cl)
Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna kehijauan pada suhu kamar,
mempunyai titik lebur -101oC dan titik didih -34oC.Seperti halnya unsur kimia
lain, sifat kimia klorin ini sangat ditentukan oleh konfigurasi electron pada kulit
terluarnya. Terdapat tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, sehingga sifat
klorin tidak stabil dan sangat reaktif agar klorin bisa mendapatkan stuktur seperti
gas mulia. Selain itu, klorin juga bersifat oksidator. Hal ini terlihat dari
kemampuannya untuk mengoksidasi atom-atom besi dan mangan. Seperti
oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan menghasilkan panas
dan cahaya. Dalam air laut maupun sungai, klorin akan terhidrolisis membentuk
asam hipoklorit. (Edward 1990)
Kelimpahan Di Alam:
Klor (bahasa Yunani: Chloros, “hijau pucat”), adalah unsur kimia dengan
simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk
kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion
klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di
alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan
hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin
berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat,
klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
Manfaat :
Dipakai pada proses pemurnian air
Cl2 dipakai pada disinfectan
KCl digunakan sebagai pupuk
ZnCl2 digunakan sebagai solder
NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
Dipakai pada berbagai macam industri
8. Argon (Ar)
Argon merupakan gas inert dan tidak dapat bereaksi dengan gas – gas
lainnya. Argon bersifat stabil dan tidak bisa berikatan dengan unsur lain
karena jumlah elektron di kulit terluarnya pas 8. Argon berada pada golongan
VIIIA dalam unsur periodik
Kelimpahan Di Alam :
Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki
lambang Ar dan nomor atom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di
udara bebas (udara kering) dan ketiga paling melimpah di alam semesta.
Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon adalah unsur yang tak
berwarna dan tak berbau. Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi
terbentuk karena Kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon.
Manfaat :
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat
lampu
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses
lainnya
Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
Untuk mendeteksi sumber air tanah
Dipakai dalam roda mobil mewah
E. UNSUR PERIODE KEEMPAT
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada
subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB).
Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas
yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna
ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur
transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium
(Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel
(Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur hampir
sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan. Selain itu, ukuran
atom (jari-jari unsur) serta energi ionisasi juga tidak mengalami perubahan
signifikan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa semua unsur transisi periode
keempat memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang serupa. Hal ini berbeda dengan
unsur utama yang mengalami perubahan sifat yang sangat signifikan dalam satu
periode.
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki keelektronegatifan
yang lebih besar dibandingkan unsur Alkali maupun Alkali tanah, sehingga
kereaktifan unsur transisi tersebut lebih rendah bila dibandingkan Alkali maupun
Alkali Tanah. Sebagian besar unsur transisi periode keempat mudah teroksidasi
(memiliki E°red negatif), kecuali unsur Tembaga yang cenderung mudah tereduksi
(E°Cu = + 0,34 V). Hal ini berarti bahwa secara teoritis, sebagian besar unsur
transisi periode keempat dapat bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl)
menghasilkan gas hidrogen, kecuali unsur Tembaga. Akan tetapi, pada
kenyataanya, kebanyakan unsur transisi periode keempat sulit atau bereaksi
lambat dengan larutan asam akibat terbentuknya lapisan oksida yang dapat
menghalangi reaksi lebih lanjut. Hal ini terlihat jelas pada unsur Kromium.
Walaupun memiliki potensial standar reduksi negatif, unsur ini sulit bereaksi
dengan asam akibat terbentuknya lapisan oksida (Cr2O3) yang inert. Sifat inilah
yang dimanfaatkan dalam proses perlindungan logam dari korosi (perkaratan).
Dibandingkan unsur Alkali dan Alkali Tanah, unsur-unsur transisi
periode keempat memiliki susunan atom yang lebih rapat (closed packing).
Akibatnya, unsur transisi tersebut memiliki kerapatan (densitas) yang jauh lebih
besar dibandingkan Alkali maupun Alkali Tanah. Dengan demikian, ikatan
logam (metallic bonds) yang terjadi pada unsur transisi lebih kuat. Hal ini
berdampak pada titik didih dan titik leleh unsur transisi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan unsur logam golongan utama. Selain itu, entalpi pelelehan dan
entalpi penguapan unsur transisi juga jauh lebih tinggi dibandingkan unsur logam
golongan utama.
Unsur transisi periode keempat memiliki tingkat oksidasi (bilangan
oksidasi) yang bervariasi. Hal ini disebabkan oleh tingkat energi subkulit 3d dan
4s yang hampir sama. Oleh sebab itu, saat unsur transisi melepaskan elektron
pada subkulit 4s membentuk ion positif (kation), sejumlah elektron pada subkulit
3d akan ikut dilepaskan. Bilangan oksidasi umum yang dijumpai pada tiap unsur
transisi periode keempat adalah +2 dan +3. Sementara, bilangan oksidasi
tertinggi pada unsur transisi periode keempat adalah +7 pada unsur Mangan (4s2
3d7). Bilangan oksidasi rendah umumnya ditemukan pada ion Cr3+, Mn2+, Fe2+,
Fe3+, Cu+, dan Cu2+, sedangkan bilangan oksidasi tinggi ditemukan pada anion
oksida, seperti CrO42-, Cr2O7
2-, dan MnO4-.
Kelimpahan Unsur-Unsur Di Alam Dan Produk-Pruduk Yang Mengandung
Unsur Transisi Periode Keempat
Unsur unsur yang termasuk periode keempat meliputi tembaga (Cu),
seng (Zn), skadium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), kromium (Cr), mangan
(Mn), besi (Fe), kobalt (Co), dan nikel (Ni).
Unsur transisi dapat ditemukan dikerak bumi terutama sebagai bijih mineral
(bijih logam) dengan kadar tertentu. Bijih besi merupakan mineral terbanyak di
alam setelah O, Si, dan Al. Untuk lebih jelasnya keberadaan unsur transisi di
alam dapat dilihat dalam uraian berikut.
a. Skandium (Sc)
Skandium (Sc) terdapat dalam mineral torvetit (Sc2SiO7).
b. Titanium (Ti)
Unsur ini terdapat dalam mineralrutil (TiO2) yang terdapat dalam bijih besi
sebagai ilmenit (FeTi)2O3 dan ferrotitanate (FeTiO3) juga terdapat dalam karang,
silikat, bauksit batubara, dan tanah liat.
c. Vanadium (V)
Vanadium terdapat dalam senyawa karnotit (K-uranil-vanadat) [(K2(UO2)2
(VO4)2.3H2)], dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl).
d. Kromium (Cr)
Bijih utama dari kromium di alam adalah kromit (FeO.Cr2O2) dan sejumlah kecil
dalam kromoker.
e. Mangan (Mn)
Bijih utamanya berupa pirulosit (batu kawi) (MnO2), dan rodokrosit (MnCO3)
dan diperkirakan cadangan Mn terbesar terdapat di dasar lautan.
f. Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar
6,2% massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam.
Besi umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite
(Fe2O3), siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4).
Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Fe(s) + 2 H+(aq) ——> Fe2+
(aq) + H2(g)
Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion
Fe3+. Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe3O4
yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam
bentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa
Besi (II) antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS
(hitam). Ion Fe2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat
gas oksigen yang cukup dalam larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang
mengandung ion Besi (III) adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat).
g. Kobalt (Co)
Kobalt terdapat di alam sebagai arsenida dari Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai
smaltit, kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit Co3(AsO4)2.8H2O.
h. Nikel (Ni)
Nikel ditemukan dalam beberapa senyawa berikut ini.
Sebagai senyawa sulfida : penladit (FeNiS), milerit (NiS)
Sebagai senyawa arsen : smaltit (NiCOFeAs2)
Sebagai senyawa silikat : garnierit (Ni.MgSiO3)
i. Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam
(precious metal). Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu
bijih mineral, seperti Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit
(Cu2O), melakonit (CuO), malasit (CuCO3.Cu(OH)2).
Semua senyawa Tembaga (I) bersifat diamagnetik dan tidak berwarna (kecuali
Cu2O yang berwarna merah), sedangkan semua senyawa Tembaga (II) bersifat
paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung ion Cu2+
berwarna biru. Beberapa contoh senyawa yang mengandung Tembaga (II) adalah
CuO (hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS (hitam).
j. Seng (Zn)
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS),
sebagai senyawa karbonat kelamin (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti
hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
F. UNSUR GOLONGAN TRANSISI
Unsur transisi dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur yang
memiliki subkulit d atau subkulit f yang terisi sebagian. Unsur transisi
tersebut terdiri dari Sc (Scandium), Ti (Titanium), V (Vanadium), Cr
(Krom), Mn (Mangan), Fe (Besi), Co (Kobalt), Ni (Nikel), Cu (Tembaga)
dan Zn (Seng). Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, hal ini
terjadi karena unsur transisi memiliki lebih banyak electrontiak
berpasangan. berikut ini sifat-sifat umum dari unsur-unsur logam golongan
transisi.
Biloksnya pasti positif,
Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3)
dan Zn (+2)
Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+,
Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat.
Memiliki ikatan logam yang sangat kuat
Bersifat katalis ( mempercepat reaksi ).
Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541oC
(Skandium) sampai 1.890 oC (Vanadium), kemudian turun sampai
1.083 oC (Tembaga) dan 420 oC (Seng).
Senyawa-senyawa unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih
dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan
mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi
ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif
lebih kecil dibanding unsur golongan utama.
Kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa logam transisi bersifat
paramagnetik (tertarik oleh medan magnet) dan bukan bersifat
diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet).
Sebagian besar ion-ion logam transisi berwarna.
G. UNSUR-UNSUR GOLONGAN HALOGEN
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan
VIIA di tabel periodik. Kelompok ini dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),
astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen
menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.
Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani. Sifat unsure-unsur golongan ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Sifat Flour Klor Brom Iodium Astatin
Massa atom 19 35,5 80 127 210
Jari-jari atom (A) 72 99 115 133 155
Titik leleh (0C) -220 -101 -7 -113 302
Titik didih (0C) -188 -35 59 183 337
Keelektronegatipan 4,1 2,8 2,8 2,5 2,2
Wujud gas gas cair padat Padat
WarnaKuning
muda
Hijau
kekuningan
Merah
coklatungu
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui sifat unsur-unsur golongn
hologen sebagai berikut:
Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun.
Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2
Reduktor : I->Br->Cl->F-
Jari-jari atomnya dari bawah ke atas semakin kecil.
Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar.
Energi ionosasi dadari kiri ke kanan semakin besar.
Afinitas electron dari bawah keatas semakin keci
H. UNSUR-UNSUR GOLONGAN GAS MULIA
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel
periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar
bereaksi). Gas mulia dahulu disebut juga golongan nol. Gas mulia terdiri
atas unsure-unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon
(Xe) dan radon (Rn). Sifat umum golongan ini dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini .
Sifat Gas Mulia
He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Massa atom 4 20 40 84 131 222
Jari-jari atom(A) 0,93 1,12 1,54 1,69 1,90 2,20
Energi
ionisasi(kJmol-1)2.640 2.080 1.420 1.350 1.170 1.040
Titik didih (0C) -269 -246 -180 -152 -107 -62
Titik leleh (0C) -272 -249 -189 -157 -112 -71
Adapun secara umum sifat-sifat unsur- unsur golongan gas mulia sebagai
berikut:
Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron
valensinya 2, maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.
Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)
Energi ionosasinya sangat tinggi, akibatnya unsure-unsur gas mulia
suksar bereaksi dengan unsur lainnya.
Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat
rendah, namun baik titik leleh maupun titik didih semakin kebawah
semakin tinggi, sesuai dengan semakin besarnya massa atom gas mulia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://karinkapriskilatehupeiory.blogspot.com/2009/11/makalah-fisika-gaya-lorentz.html
http://gas-mulia.blogspot.com/ http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam http://akatsukispread.wordpress.com/2011/05/24/kimia www.wikipedia.org www.chem-is-try.org