dism or fo genesis

Upload: nurulsetiawan

Post on 09-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dismofrogenesis

TRANSCRIPT

DISMORFOGENESIS

PAGE 5dismorfogenesis

DISMORFOGENESIS

Kata Pengantar untuk Orthopaedi Pediatri

Lebih dari 250 tahun, tepatnya tahun 1941 Nicholas Andry,seorang Guru Besar Penyakit Dalam di Paris yang pertama kali memperkenalakan nama ORTHOPAEDI.

Istilah orthopaedi diambil dari 2 kata Yunani : Orthos berarti lurus, tegak, bebas dari deformitas. Paidos berarti anak. Jadi awal mulanya orthopaedi lebih banyak menyangkut kelainan muskuloskeletal pada anak-anak yang lama kelamaan berkembang, meyangkut kelainan muskuloskeletal pada orang dewasa.

Pada tahun1983 oleh American Academy of Orthopaedic Surgeon ditetapkan : Ilmu Bedah Orthopaedi adalah cabang Ilmu Kedokteran yang meliputi investigasi, preservasi, dan restorasi daripada bentuk dan fungsi extremitas, tulang belakang beserta struktur yang membentuknya dengan cara-cara medis, operasi dan fisik.Orthopaedi Paediatrik diawali dengan berdirinya Paediatric Orthopaedic Society pada tahun 1974 dan Study Group tahun1975 yang keduanya bergabung membentuk Paediatric Orthopaedic Society of North America (POSNA) pada tahun 1980.

Di Eropa Paediatric Orthopaedic Society berdiri tahun 1981.

Pada tahun 1980 pertama kali terbit Journal of Paediatric Orthopaedic

DISMORFOGENESIS

I P. Sukarna*

Definisi : dismorfogenesis adalah gangguan evolusi dan pertumbuhan suatu bentuk, misalnya pertumbuhan bentuk suatu organ tertentu atau salah satu bagian daripada tubuh. Ini bisa terjadi kongenital atau diperoleh (1)

PENDAHULUAN

Pada jaman dahulu kelainan kongenital selalu dihubung-hubungkan dengan kutukan seperti dosa-dosa yang dibuat oleh ayah ataupun ibu dan lain-lain. Tidak jarang dihubungkan dengan tachayul. Pendapat-pendapat tersebut mulai berubah setelah Mendel (1822-1884) menemukan ilmu genetika. Selama bertahun-tahun kemudian faktor genetika dianggap sebagai penyebab kecacatan bayi yang baru dilahirkan. Kemudian diketahui bahwa faktor-faktor lingkungan bisa mempengaruhi terjadinya kecacatan ini. Pada saat ini orang-orang kebanyakan mengira kelainan kongenital itu diakibatkan oleh syphilis, tetapi penyakit ini pada anak-anak tidak semuanya berbeda jika dibandingkan dengan syphilis orang dewasa. Pada tahun 1940, seorang ahli penyakit mata dari Sydney menemukan epidemi berupa katarak pada bayi-bayi yang dilahirkan setelah ibunya menderita rubella. Efek dari penyakit ini pada janin sangat berbeda dengan yang didapat pada orang dewasa (skin rash), sedangkan pada janin mengalami mikrosefali dan katarak. (10)Kemudian diketahui pula bahwa faktor kelainan kromosom bisa menjadi penyebab. Pada tahun 1950-an,di Eropa diketahui bahwa thalidomide adalah penyebab dari bayi-bayi cacat. Saat ini telah bisa diidentifikasi gen abnromal yang dapat menimbulkan beberapa penyakit, dan penyakit-penyakit genetik yang berdasarkan biomolekuler adalah merupakan bidang penelitian yang sangat populer pada saat ini.Tehnologi genetika modern menaruh perhatian pada transplantasi sel untuk mensuplai proses biokimia yang hilang. Sebagai contoh : transplantasi sumsum tulang telah dicobakan pada osteopetrosis. Osteopetrosis adalah penyakit genetik dimana sumsum tulang menjadi padat, pertumbuhan tulang baru oleh growth plate tidak terisi oleh sumsum tulang. Juga telah dilakukan transplantasi sel otot pada distrofia muskulorum dengan berhasil, kekuatan otot menunjukkan perbaikan, namun skala percobaan masih terlalu kecil untuk mendapatkan keuntungan dalam segi praktis (10), kemungkinan penggunaan growth faktor secara klinis untuk bone formation dan bone healing serta pengobatan gen dibidang orthopaedi (11)Faktor-faktor yang mempengaruhi morfogenesis : (4,10)

I. Kongenital

II. Diperoleh (postnatal)

*) Mantan Guru Besar Orthopaedi FK.Unair

Guru Besar Luar Biasa Orthopaedi FK.Udayana

I. Kongenital

1. Faktor intrinsik :

a. genetik fi : Achondroplasia

b. kromosom fi : Sindrom Down

2. faktor ekstrinsik

a. mekanik : disrupsi amnion yang menyebabkan constriction band, tekanan intrauterin: calcaneo valgus dll.

b. Teratogen :

infeksi internal : TORCHES + AIDS

toxoplasmosis, rubella, cytomegalo virus, herpes, syphilis

penyakit-penyakit maternal :

diabetes mellitus, penyakit-penyakit endokrin lainnya, hipertermia

obat-obatan, bahan kimia :

thalidomid, CTX, phenotoin, litium, alkohol, nikotin, dll

lingkungan : radiasi, hipoxia, polychlorinated biphenyls

Kira-kira 50% penyebab kelainan kongenital tidak diketahui, 25% multifaktorial, 10% kromosomal, 8% monogenik, 7% lingkungan (10)DISMORFOGENESIS

Percobaan yang dilakukan oleh Dr. Duraiswami seorang ahli bedah, setelah usai perang dunia ke-II, baru berusia 33 tahun. Dia melakukan penelitian di Liverpool dengan menyuntkan insulin pada telur ayam dengan dosis yang berbeda dan pada saat yang berbeda dengan menghasilkan bermacam-macam kelainan pada anak ayam antara lain CTEV, spina bifida, pseudoarthrosis, chondrodysplasia dan lain sebagainya.

Dari hasil percobaannya tidak hanya menghasilkan kelianan bentuk (malformasi) tetapi juga mempengaruhi sel-sel dari satu bentuk histologis kebentuk yang berbeda misalnya sel-sel pembentuk tulang menjadi fibrous dysplacia daripada tulang (displasi). Kesimpulan yang bisa diambil dari percobaannya adalah bila teratogen diberikan pada fase embrional pada saat pembentukan struktur, hasilnya akan terjadi malformasi, sedangkan bila diberikan pada fase transformasi jaringan akan terjadi displasia. Selain itu Duraiswami dalam percobaannya bisa mempengaruhi embrio yang sedang tumbuh dan mempengaruhi perkembangan janin (fetus) dengan menghasilkan kelainan yang disebut disrupsi dan deformasi.Empat istilah ini : malformasi, displasi, disrupsi, deformasi dipergunakan untuk menggambarkan proses dasar daripada anomali-anomali atau dismorfogenesis (2,8,10)

Struktur tubuh janin dibentuk pada dua bulan pertama kehamilan dimana kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa dirinya dalam keadaan hamil, saat ini adalah saat yang paling rawan terhadap pengaruh teratogen yang bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan embryo.

Dapat dibedakan 4 kelainan morfogenesis

1. Malformasi

Malformasi adalah cacat atau defek morfologi daripada organ atau bagian yang lebih besar daripada tubuh, terjadi bila morfogenesis (pembentukan struktur) yang normal mengalami gangguan, akibat dari proses pertumbuhan intrinsik yang abnormal, dalam hal ini yang dimaksud dengan intrinsik adalah defek daripada primodium atau anlage dan kemampuan pertumbuhan.

Malformasi pada umumnya karena faktor genetik atau kromosomal, jadi terjadinya dari saat konsepsi. Janin (fetus) yang mengalami malformasi tampak abnormal pada periode organogenesis.

Malformasi bisa berbentuk tunggal atau multipel. Contoh dari malformasi Cheilo/palatoschizis, defek septum jantung, polydactyli, myelomeningocel dan lain-lain

Gambaran proses dasar terjadinya macam-macam kelainan kongenital

2. Disrupsi

Disrupsi adalah cacat atau defek dari suatu organ atau bagian dari tubuh akibat dari terputusnya atau terganggunnya pertumbuhan jaringan dimana pertumbuhan sebelumnya adalah normal. Penyebabnya bisa intrinsik atau ekstrinsik. Penyebab intrinsik misalnya karena penyumbatan vaskuler. Faktor ekstrinsik : infeksi, teratogen, trauma.

Contoh : thalidomide embriopathy yang mengakibatkan phocomelia, constriction bands.

3. Deformasi

Deformasi adalah defek morfologi, abnormal dalam bentuk akibat daripada gaya atau tekanan mekanis dimana awal pertumbuhannya adalah normal. Penyebabnya bisa intrinsik dan ekstrinsik.

Bisa dibedakan deformasi prenatal dan deformasi postnatal.

Deformasi prenatal yang penyebabnya intrinsik : fetal myopathy atau fetal neuropathy, agenesis renal, yang menyebabkan oligohydramnion dimana akan terjadi gangguan pergerakan daripada janin dalam uterus dengan akibat kelainan berupa arthrogryposis multiplex congenita (AMC).Faktor ekstrinsik misalnya kelainan bentuk uterus yang memberikan kelainan AMC juga CTEV, lahir sungsang : torticolis (5)

Deformasi postnatal (7,9)

Faktor intrinsik misalnya oleh penyakit rickets, osteomyelitis, tumor, kongenital, inflamasi, trauma dan lain-lain

Faktor ekstrinsik : kelainan oleh mekanis seperti kepala yang gepeng oleh karena tidur pada satu sisi pada bayi, genu valgum karena TV position, Chinafeet, post poliomeylitis, CP dan lain-lain4. Displasia

Displasia adalah kelainan dalam histogenesis yaitu kelainan organisasi sel-sel yang mengakibatkan pembetukan diferensiasi jaringan abnormal. Contoh displasia jaringan ikat collagen yang menyebabkan osteogenesis imperfecta, sindroma Marfan

REFERENCE:

1. Dorland; Medical Dictionary, 26th Ed. WB Saunders Co.Phil, 1982

2. Dunne, KB; Charnen, SK : The Origin of Prenatal and Postnatal Deformitas, Paed Clin N.Am 33 : (1277-1297), 1986

3. Duraiswami, PK: Experimental Causation of Congenital Skeletal Defects and its Significants is Orthopaedic Surgery. J Bone Joint Surg 34B : 644-693, 1952

4. Lovel and Winters Pediatric Orthopaedic Morrissy, RT (Ed) 3rd Ed. JB Lipincott Co, Philadelphia 1990

5. Lind M; Bnger C: Orthopaedic Applications of Gene Therapy. Int. Orthopaedic (SICOT) 29 : 205-209, 2005

6. Moreland, MD : Morphological Effects of Torsion Applied to Growing Bone : J Bone Joint Surg 62B : 230-237, 1980

7. Nyhan, WL : Structural Abnormalities Clinical Symposium CIBA, IV:2, 19890

8. Odgen J : Skeletal Injury in Childhood, 2nd E.Philadelphia Lea & Fachies, 1990

9. Spranger J; Benirschte K; Hall JG; Lens W; Lowry RB; Opitz JM; Pinsky L; Schwarzaker HG; Smith DW : Errors of Morphogenesis : Concepts and Terms. J Pediatr. 100 : 160-165, 1982

10. Staheli LT : Fundamentals of Pediatric Orthopaedics. Raven Press, New York, 1992

11. Wenger DR; Rang M : The Art and Practice of Childrens Orthopaedics. Raven Press, New York, 1993