diskon dalam perdagangan ditinjau dari hukum islam …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. naskah...

16
DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Penerapan Diskon Pada Bisnis Clothing Sukoharjo) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Hukum Fakultas Hukum Oleh: HENDY PUTRA ADITAMA C 100 120 103 PROGRAM STUDI HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: nguyentruc

Post on 26-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI

HUKUM ISLAM (Studi Kasus Penerapan Diskon Pada Bisnis

Clothing Sukoharjo)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Hukum Fakultas Hukum

Oleh:

HENDY PUTRA ADITAMA

C 100 120 103

PROGRAM STUDI HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama
Page 3: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama
Page 4: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama
Page 5: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

1

DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Penerapan Diskon Pada Bisnis Clothing Sukoharjo)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hukum penggunaan diskon dalam transaksi jual beli menurut perspektif hukum Islam dan persepsi masyarakat terhadap penerapan diskon dalam transaksi jual beli menurut perspektif hukum Islam. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research). Metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Teknis analisis data ini merupakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari segi akadnya, praktik transaksi Discount buy one get one di Distro Forinstinc Sukoharjo tidak terungkap secara lisan tetapi kerelaan antara penjual dan pembeli serta berada dalam satu tempat. Jadi bisa dikatakan transaksi jual beli kaitannya dengan Discount buy one get one di Distro Forinstinc Sukoharjo sudah memenuhi ketentuan rukun dan syarat yakni adanya penjual dan pembeli, akad dan obyek. Suatu harga penjualan lebih murah karena tidak semua clothing menjadikan harga normal sebagai patokan dan kunci utama clothing yaitu mengadakan diskon itu sendiri dan membuat promosi media clothing dengan mengurangi harga aslinya/dengan sistem Buy 1 Get 1 menjadikan trik paling ampuh untuk sebuah clothing. Dasar yang digunakan untuk menerima praktik diskon adalah dengan terpaku oleh sebuah industri clothing walaupun dengan diskon tetapi tidak dengan cara promosi yang berlebihan yaitu dengan tidak membohongi target konsumen/ publik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama yang pada dasarnya dengan kejujuran di setiap penjualan maka konsumenpun tidak terkelabuhi di setiap penjualan. Kata Kunci: diskon, perdagangan, hukum Islam.

Abstract

The purpose of this study is to know the legal use of discounts in sale and purchase transactions according to the perspective of Islamic law and public perceptions of the application of discounts in the sale and purchase transactions according to the perspective of Islamic law. This research is a literature study. Methods of data collection through literature study. Technical analysis of this data is an interactive analysis. The results show that in terms of akadnya, the practice of discount buy one get one in Distro Forinstinc Sukoharjo not revealed verbally but willingness between the seller and the buyer and are in one place. So it can be said sale and purchase transactions related to Discount buy one get one in Distro Forinstinc Sukoharjo already meet the provisions of harmonious and the terms of the existence of the seller and buyer, akad and object. A selling price is cheaper because not all clothing makes the normal price as a benchmark and the main clothing key is to hold the discount itself and create a media clothing promotion by reducing the original price / with the system Buy 1 Get 1 make the most powerful tricks for a clothing. The basis used to accept the practice of discount is to be glued by a clothing industry even with a discount but not by way

Page 6: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

2

of excessive promotion that is not to lie to target consumers / public because basically sales in clothing can embrace about religion that basically with honesty in every sale then consumers are not deceived in every sale. Keywords: discounts, trade, Islamic law. 1. PENDAHULUAN

Dewasa ini, banyak sekali usaha-usaha di berbagai bidang, misalnya usaha dari

industri bisnis tempat-tempat kuliner, industri bisnis fotografi, sampai industri

bisnis jasa laundry kiloan. Usaha-usaha tersebut menyajikan banyak macam

barang dan/atau jasa dengan segala kelebihannya masing-masing yang bertujuan

untuk menarik perhatian konsumen dan kemudian konsumen tersebut

memutuskan untuk membeli barang dan/jasa tersebut demi memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari.

Maraknya usaha-usaha bisnis dewasa ini, bukan berarti para pemilik usaha

diperbolehkan untuk memikirkan kepuasan dan keselamatan konsumennya. Pada

dasarnya kepuasan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya akan tercapai

apabila konsumen tersebut memperoleh barang dan/jasa yang dibutuhkannya itu,

sesuai dengan selera dan tidak merugikan dirinya, baik dari segi ekonomi,

kesehatan, kegunaan serta keselamatannya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan

tersebut dilakukan dengan menarik manfaat atau kegunaan suatu produk. Manfaat

atau kegunaan suatu produk dilihat dari teori ekonomi adalah ditimbulkan dari

kegunaan (utilities), karena bentuk kegunaan karena tempat, kegunaan karena

waktu, dan kegunaan karena kepemilikan.1

Islam memandang kegiatan transaksi bisnis sebagai suatu aktivitas yang

memiliki nilai ganda bagi kehidupan individu dan masyarakat dalam memenuhi

hajat material dan spiritualnya. Melalui interaksi dan transaksi antara penjual dan

pembeli yang kemudian apa yang dikenal dengan pasar, yaitu tempat di mana

antara penjual dan pembeli bertemu dalam rangka melaksanakan aktivitas jual-

beli, atau tempat dimana penjual menawarkan barang maupun jasa kepada

pembeli, mendapat apresiasi positif dalam Islam selama tidak dilakukan di luar

konteks yang digariskan Islam.2

1 Sofjan Sauri, Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1987), hlm.16. 2 Muhammad Arifin bin Badri, Sifat Perniagaan Nabi SAW, hlm 93.

Page 7: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

3

Pembeli atau konsumen seharusnya dalam bertransaksi atau menerima

barang dalam kondisi yang baik dan dengan harga yang wajar. Mereka juga harus

diberitahu ketika ada kekurangan-kelurangan pada suatu barang.3 Dengan

demikian terjadi rasa saling ridha satu sama lain dalam jual-beli. Di zaman yang

semakin modern dan teknologi yang canggih ini. Untuk menarik perhatian dari

ketatnya persaingan bisnis. Para produsen membuat konsumen agar tertarik

membeli barang tersebut dengan cara mengadakan diskon, dan banyak cara untuk

membuat diskon.

Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hukum penggunaan diskon dalam

transaksi jual beli menurut perspektif hukum Islam dan persepsi masyarakat

terhadap penerapan diskon dalam transaksi jual beli menurut perspektif hukum

Islam.

2. METODE

Metode pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting)

sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan daripada

hasil, analisis data kualitatif cendrung dilakukan secara analisa induktif dan

makna merupakan hal yang esensial.4 Jenis penelitian adalah studi kepustakaan

(library research). Penulis mencari bahan-bahan dari sumber tulisan yang

berhubungan dengan permasalahan judul skiripsi. Sumber data penelitian ini

adalah data primer berupa kitab suci Al-Quran, Hadist, Kitab Fikih dan lain-lain.

Data primer dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Sumber data sekunder yaitu

data yang di peroleh dari bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan

mengenai bahan primer seperti, buku teks, Dokumen-dokumen, Analisis data,

Biografi, Kamus, maupun data dari internet (website). Teknik analisis data

dilakukan secara deskriptif kualitatif dan selanjutnya ditarik kesimpulan dengan

menggunakan metode deduktif, yakni menarik fakta atau kesimpulan yang

bersifat umum, untuk dijadikan fakta atau kesimpulan umum yang bersifat

khusus5 sehingga dapat memberikan jawaban yang jelas atas permasalahan dan

tujuan penelitian.

3 Rafik Isa Beekum, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm.72 4 Lexi Moeleong. Metotodologi penelitian Kualitatif, Cet. 13,(Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2002), hlm.135. 5 Sutrisno Hadi. 2007. Metodologi Penelitian Resreach. Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung, hlm. 56.

Page 8: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hukum Penggunaan Diskon dalam Transaksi Jual Beli Menurut

Perspektif Hukum Islam

Dalam hukum Islam permasalahan tentang jual beli sudah diatur dengan jelas dan

dikuatkan dengan nash-nash al-Qur'an maupun Hadits Nabi SAW. dan juga

pendapat para ulama'. Jual beli itu usaha yang lebih baik dengan adanya catatan

(mabrur) yang secara umum diartikan atas dasar suka sama suka dan bebas dari

penipuan dan pengkhianatan dan itu merupakan prinsip pokok dalam transaksi.6

Berdasarkan dalil-dalil yang diungkapkan, jelas sekali bahwa praktek akad

atau kontrak jual beli mendapatkan pengakuan dan legalitas dari syara' adalah sah

untuk dilaksanakan dan bahkan dioprasionalkan dalam kehidupan manusia. Sesuai

dengan ketentuan ulama' fiqh bahwa dalam jual beli ada rukun dan syarat sahnya

jual beli. Diantara yang terkait dalam jual beli adalah adanya penjual dan pembeli

(subyek), barang (obyek) dan akad.

3.1.1 Penetapan Harga Dalam Islam

Dalam kondisi musim kekeringan dan perang, Ibnu Taimiyah merekomendasikan

penetapan harga oleh pemerintah ketika terjadi ketidaksempurnaan memasuki

pasar. Misalnya, jika para penjual menolak untuk menjual barang dagangan

mereka kecuali jika harganya mahal dari pada harga normal (al-qimah al-

ma’rifah) dan pada saat yang sama penduduk sangat membutuhkan barang-barang

tersebut. Maka mereka diharuskan menjualnya pada tingkat harga yang setara,

contoh sangat nyata dari ketidaksempurnaan pasar adalah adanya monopoli dalam

perdagangan makanan dan barang-barang serupa. Dalam kasus seperti itu, otoritas

harus menetapkan harganya untuk penjualan dan pembelian mereka. Pemegang

monopoli tak boleh dibiarkan bebas melaksanakan kekuasaannya. Sebaliknya

otoritas harus menetapkan harga yang disukainya, sehingga melawan

ketidakadilan terhadap penduduk. 7

Hubungannya dengan masalah musyawarah penetapan harga, Ibnu

Taimiyah menjelaskan sebuah metode yang menunjukkan pendahulunya Ibnu

6 Ibid., hlm. 194 7 Zainal Arifin dan Dahlia Husein, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Gema Insani pers, Jakarta,1999).h.673

Page 9: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

5

Habib, menurutnya imam (kepala pemerintah harus menjalankan musyawarah

dengan para tokoh perwakilan dari para wujuh ahl al-suq). Pihak lain juga

diterima hadir dalam musyawarah karena mereka harus juga dimintai

keterangannya. Setelah melakukan perundingan dan penyelidikan tentang

pelaksanaan jual dan pemerintah harus secara persuasif menawarkan ketetapan

harga yang didukung oleh peserta musyawarah. Jadi, keseluruhannya harus

bersepakat tentang hal ini, harga itu tidak boleh ditetapkan tanpa persetujuan dan

izin mereka.

Dari Imam Jalaludin As-Suyuti berpendapat, bahwasannya ketika labours

dan owners menolak membelanjakan tenaga, material, modal dan jasa untuk

produksi kecuali dengan harga yang lebih tinggi dari pada harga pasar wajar,

pemerintah boleh menetapkan harga pada tingkat harga yang adil dan memaksa

mereka untuk menjual faktor-faktor produksinya pada harga wajar.8

3.1.2 Dasar Hukum Penetapan Harga

Diriwayatkan dari Anas RA, pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW, harga-

harga barang naik di kota Madinah, kemudian para sahabat meminta Rasulullah

SAW menetapkan harga. Maka Rasululah bersabda:

Sesungguhnya Allah SWT Dzat Yang Maha Menetapkan harga, yang Yang Maha Memegang, Yang Maha Melepas, dan Yang Memberikan rezeki. Aku sangat berharap bisa bertemu Allah SWT tanpa seorang pun dari kalian yang menuntutku dengan tuduhan kedzaliman dalam darah dan harta. (HR. Abu Dawud, dan dinyatakan shahih oleh At-Thirmidzi dan Ibnu Hibban).

Hadits tersebut mengandung pengertian mengenai keharaman penetapan

harga (termasuk upah dalam transaksi persewaan atau perburuhan) walau dalam

keadaan harga-harga sedang naik, karena jika harga ditentukan murah akan dapat

menyulitkan pihak penjual. Sebaliknya, menyulitkan pihak pembeli jika harga

ditentukan mahal. Sementara penyebutan darah dan harta pada hadist tersebut

diatas hanya merupakan kiasan.

Selain itu, karena harga suatu barang adalah hak pihak yang bertransaksi

maka kepadanya merekalah diserahkan fluktuasinya. Karenanya, imam atau

8 Muhammad Fakhruddin. 2018. Penetapan Harga Jual Beli Tiket Tarif Lebaan Bus Jurusan Bima Mataram di Bima dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, hlm. 27.

Page 10: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

6

penguasa tidak layak untuk mencampuri haknya kecuali jika terkait dengan

keadaan bahaya terhadap masyarakat umum.

Adapun analisis praktek Discount buy one get one dalam transaksi jual

beli di Distro Forinstinc dilihat dari rukun dan syarat yaitu:

Pertama, Segi subyeknya. Melihat dari ketentuan syarat tentang akad jual

beli dalam Islam bahwa akid (penjual dan pembeli) harus baligh, berakal,

keinginanya sendiri.9 Seperti yang dikatakan oleh Sayyid Sabiq bahwa orang yang

disyariatkan adalah berakal dan dapat membedakan (memilih). Akad orang bodoh,

anak kecil dan orang mabuk tidak sah.10

Menurut pengamatan penulis, transaksi jual beli di Distro Forinstinc

Sukoharjo baik penjual dalam hal ini diwakili oleh karyawan toko adalah sudah

dewasa dan berakal, dan bagi pembeli yang khususnya mempunyai kartu anggota

(member) juga sudah dewasa dan berakal, dengan indikasi setiap pemohon kartu

member harus menunjukkan KTP terlebih dahulu. Jadi transaksi jual beli

kaitannya potongan harga di Distro Forinstinc dari segi subyek sudah memenuhi

syara'.

Kedua, Segi Objeknya. Syarat barang yang diperjualbelikan atau

diakadkan dalam Islam: ada barangnya (dalam majlis), dapat dimanfaatkan, milik

sendiri. Dari beberapa syarat obyek barang yang diakadkan di atas, dalam praktek

transaksi jual beli di Distro Forinstinc sudah terpenuhi, Hanya pada poin yang

ketiga yakni bukan milik sendiri, akan tetapi sudah diwakili oleh para karyawan

Distro Forinstinc.

Ketiga, Segi Akadnya. Ditinjau dari segi akad jual beli bagi 3 bagian,

yakni dengan lisan, dengan perantara dan dengan perbuatan. Akad jual beli yang

dilakukan dengan lisan adalah akad yang dilakukan oleh kebanyakan orang, bagi

orang bisu diganti dengan isyarat, dan ijab qabul tersebut dilakukan dalam satu

majlis (satu tempat). Sedangkan praktik transaksi Discount buy one get one

dengan di Distro Forinstinc Sukoharjo tidak terungkap secara lisan tetapi kerelaan

antara penjual dan pembeli serta berada dalam satu tempat. Jadi bisa dikatakan

9 Nazar Bakry, Problematika Pelaksanaan Fiqh Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994. hlm. 60 10 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah jilid 12, Alih Bahasa Kamaludin, Marzuki dkk, Bandung: Al- Ma'arif, 1996. hlm. 51

Page 11: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

7

transaksi jual beli kaitannya dengan Discount buy one get one di Distro Forinstinc

Sukoharjo sudah memenuhi ketentuan rukun dan syarat yakni adanya penjual dan

pembeli, akad dan obyek.

Islam telah mengajarkan bahwa segala perbuatan yang berhubungan

dengan sesama manusia harus berlandaskan pada akad dan manfaat terhadap

sesamanya dan juga bahwa setiap perbuatan yang merugikan pihak lain itu

dilarang terutama dalam pemakaian barang dan/atau jasa, karena Allah SWT.

telah mengisyaratkan bahwa transaksi ekonomi dalam rangka memenuhi

kebutuhan manusia harus dengan cara yang baik dan benar, yaitu harus saling

merelakan dan cara-cara yang bathil dilarang oleh agama. Dalam surat An- Nisa'

ayat 29 yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (Q.S. An-Nisa’: 29).

Setiap pembeli ataupun konsumen seharusnya menerima barang dalam

kondisi baik dan dengan harga yang wajar. Mereka juga harus diberitahu apabila

terdapat kekurangan-kekurangan pada suatu barang.11

Dalam praktek jual beli di Distro Forinstinc terdapat berbagai cara

bertransaksi, seperti jual beli pada umumnya dan ada juga jual beli dengan

pemberian Discount buy one get one yang dilaksanakan oleh Distro Forinstinc

kepada konsumen.

Pelanggan Distro Forinstinc adalah sebutan untuk para konsumen Distro

Forinstinc. Para pelanggan Distro Forinstinc akan mendapatkan berbagai macam

keuntungan dan kejutan spesial dari Distro Forinstinc contohnya seperti merchant

for "pelanggan Distro Forinstinc" dimana pelanggan Distro Forinstinc akan

mendapatkan Discount buy one get one, penawaran dan promo menarik di

11 Rafiq Isa Beekum, Op.Cit., hlm. 72

Page 12: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

8

merchant-mechant yang bekerjasama dengan kartu pelanggan Distro Forinstinc

di Indonesia.

3.2 Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Diskon dalam Transaksi Jual

Beli Menurut Perspektif Hukum Islam

Secara deskriptif dan sederhana, proses transaksi jual beli di Distro Forinstinc,

pihak konsumen harus terlebih dahulu datang langsung ke toko Distro Forinstinc

untuk memilih produk yang termasuk bagian dari promo, selanjutnya konsumen

waktu membayar secara otomatis akan mendapatkan Discount buy one get one

yang diinginkan.

Forinstinc Fams adalah sebutan untuk para pelanggan setia Distro

Forinstinc. Para Forinstinc Fams akan mendapatkan berbagai macam keuntungan

dan kejutan special dari Distro Forinstinc contohnya seperti merchant for

"Forinstinc Fams" dimana Forinstinc Fams akan mendapatkan discount buy one

get one, penawaran dan promo menarik di merchant-mechant yang bekerjasama

dengan Distro Forinstinc di Semarang, Pacitan, dan Jakarta. Ketentuan-ketentuan

di atas, ditujukan bagi para konsumen sebagai fasilitas dari promo yang diberikan

oleh pihak Distro Forinstinc, dan promo-promo tersebut hanya berlaku dalam

setiap periode tertentu dan tergantung jenis-jenis produk tertentu.

Berbagai cara penjualan dilakukan untuk mencapai target penjualan atau

pengutamaan meraih pangsa-pangsa pasar serta keuntungannya, dilakukan pelaku

usaha dengan mengupayakan barang dan atau jasa (produk) yang ditampilkan

menarik dengan harga yang terjangkau.12 Cara tersebut antara lain dilakukan

secara obral, undian, pemberian hadiah, atau sejenisnya dengan maksud ingin

memperoleh perhatian atas produk atau usaha yang dilakukan. Namun adakalanya

terjadi ekses seperti penjualan obral dilakukan pada saat barangnya berada pada

posisi over stock atau mode produk tersebut sudah tidak mutakhir, yang lebih

banyak dikenal dengan istilah cuci gudang.

Hemat penulis, transaksi jual beli kaitannya dengan Discount buy one get

one yang diberikan oleh pengelola Distro Forinstinc adalah memang benar-benar

12 Hasil wawancara dengan Pratiwi Kridaningtyas, salah satu investor Distro Forinstinc, pada hari Sabtu 26 Agustus 2017 jam 19.30 wib.

Page 13: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

9

sebagai Discount buy one get one. Artinya Discount buy one get one yang

diberikan kepada konsumen di Distro Forinstinc sesuai dengan yang

dipromosikan, yakni bukan merupakan "seolah-olah" seperti yang disebutkan oleh

Undang-undang, karena dengan indikasi bahkan barang (produk) yang dijual

kepada konsumen yang bukan merupakan pengguna kartu member adalah sama

barangnya dan harganya berbeda.

Penawaran diskon mempunyai efek yang positif terhadap persepsi

konsumen dalam konteks hubungan antara nilai produk dengan penawaran. Pada

teori transaction utility disebutkan bahwa dua tipe nilai dapat dihasilkan melalui

diskon harga. Pertama, diskon dapat menghasilkan acquisition utility atau nilai

standar ekonomi dengan cara menurunkan jumlah uang yang harus dibayarkan

dan konsumen tetap mendapatkan keuntungan yang sama dari produk tersebut.

Yang kedua diskon dapat menimbulkan transaction utility yang dimana konsumen

akan membandingkan harga yang telah didiskon dengan reference price yang ia

miliki sebelumnya13

Berdasarkan hasil wawancara dengan Aka (BADSINNER)14, diketahui

bahwa penetapan diskon sebagai target pasar konsumen, karena konsumen

terkadang tidak bisa membeli produk dengan harga normal maka di buat dengan

diskon, diskon dikonsep dengan cara baik dengan semenarik mungkin guna

konsumen tertarik terhadap diskon itu sendiri karena yang saya bangun adalah

konsumen militant yaitu konsumen yang dari fansbase tertentu atau komunitas.

Adapun dasar yang dikemukakan adalah bahwa membuat diskon yaitu ketika

orang atau konsumen banyak yang menanyakan dan di event tertentu dengan bisa

membuat dengan harga normal.

Joan (Ask/Undscr), berpendapatan bahwa suatu harga penjualan lebih

murah karena tidak semua clothing menjadikan harga normal sebagai patokan dan

kunci utama clothing yaitu mengadakan diskon itu sendiri dan membuat promosi

media clothing dengan mengurangi harga aslinya/dengan sistem Buy 1 Get 1

13 Darke and Chung 2005. Effects of pricing and promotion on consumer perceptions: it depends on how you frame it 14 Hasil Wawancara dengan AKA ( BADSINNER )

Page 14: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

10

menjadikan trik paling ampuh untuk sebuah clothing.15 Dasar yang digunakan

untuk menerima praktik diskon adalah dengan terpaku oleh sebuah industri

clothing walaupun dengan diskon tetapi tidak dengan cara promosi yang

berlebihan yaitu dengan tidak membohongi target konsumen / publik karena pada

dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama yang pada dasarnya

dengan kejujuran di setiap penjualan maka konsumenpun tidak terkelabuhi di

setiap penjualan.

Berdasarkan hasil wawancara, pemberian hadiah menjadi pilihan bagi

pemilik maupun pembeli atau konsumen. Pemilik berhak memberikan hadiah

sebagai upaya menarik minat konsumen untuk data dan membeli. Sementara

persepsi atas pemberian hadiah menurut konsumen, merupakan hak bagi

konsumen karena telah menjadi langganan tetap, dan hadiah merupakan bentuk

penghargaan. Hadiah juga dapat diberikan kepada konsumen yang baru atau

pertama kali datang untuk membeli kaos. Pemberian hadiah dianggap sebagai hal

yang tidak bermasalah, pemilik dan konsumen boleh memberikan dan menerima

hadiah.

Wawan salah satu konsumen Distro Forinstinc yang telah menjadi

langganan menyatakan bahwa untuk pemberian hadiah itu dapat menjadi daya

tarik sehingga Distro Forinstinc ini dapat lebih ramai pemberian hadiah juga

sebagai ungkapan bahwa pemilik pakaian toko pakaian ini tidak semata-mata

mencari keuntungan belaka tetapi juga mencoba untuk membuat komunitas yang

mampu mendukung kelangsungan hidup Distro Forinstinc.

4. PENUTUP

Ditinjau dari segi subjeknya, transaksi jual beli di Distro Forinstinc Sukoharjo

baik penjual dalam hal ini diwakili oleh karyawan toko adalah sudah dewasa dan

berakal, dan bagi pembeli yang khususnya mempunyai kartu anggota (member)

juga sudah dewasa dan berakal, dengan indikasi setiap pemohon kartu member

harus menunjukkan KTP terlebih dahulu. Jadi transaksi jual beli kaitannya

potongan harga di Distro Forinstinc dari segi subyek sudah memenuhi syara'.

15 Hasil Wawancara dengan Joan (Ask / Undscr)

Page 15: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

11

Syarat barang yang diperjualbelikan atau diakadkan dalam Islam: ada

barangnya (dalam majlis), dapat dimanfaatkan, milik sendiri. Dari beberapa syarat

obyek barang yang diakadkan di atas, dalam praktek transaksi jual beli di Distro

Forinstinc sudah terpenuhi. Hanya pada poin yang ketiga yakni bukan milik

sendiri, akan tetapi sudah diwakili oleh para karyawan Distro Forinstinc.

Ditinjau dari segi akadnya, praktik transaksi Discount buy one get one di

Distro Forinstinc tidak terungkap secara lisan tetapi kerelaan antara penjual dan

pembeli serta berada dalam satu tempat. Jadi bisa dikatakan transaksi jual beli

kaitannya dengan Discount buy one get one di Distro Forinstinc Sukoharjo sudah

memenuhi ketentuan rukun dan syarat yakni adanya penjual dan pembeli, akad

dan obyek.

Transaksi jual beli kaitannya dengan Discount buy one get one yang

diberikan oleh pengelola Distro Forinstinc adalah memang benar-benar sebagai

Discount buy one get one. Artinya Discount buy one get one yang diberikan

kepada konsumen di Distro Forinstinc sesuai dengan yang dipromosikan, yakni

bukan merupakan "seolah-olah" seperti yang disebutkan oleh Undang-undang,

karena dengan indikasi bahkan barang (produk) yang dijual kepada konsumen

yang bukan merupakan pengguna kartu member adalah sama barangnya dan

harganya berbeda.

Suatu harga penjualan lebih murah karena tidak semua clothing

menjadikan harga normal sebagai patokan dan kunci utama clothing yaitu

mengadakan diskon itu sendiri dan membuat promosi media clothing dengan

mengurangi harga aslinya/dengan sistem Buy 1 Get 1 menjadikan trik paling

ampuh untuk sebuah clothing. Dasar yang digunakan untuk menerima praktik

diskon adalah dengan terpaku oleh sebuah industri clothing walaupun dengan

diskon tetapi tidak dengan cara promosi yang berlebihan yaitu dengan tidak

membohongi target konsumen/ publik karena pada dasarnya penjualan di clothing

bisa menganut tentang agama yang pada dasarnya dengan kejujuran di setiap

penjualan maka konsumenpun tidak terkelabuhi di setiap penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Darke and Chung. 2005. Effects of pricing and promotion on consumer perceptions: it depends on how you frame it.

Page 16: DISKON DALAM PERDAGANGAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM …eprints.ums.ac.id/67395/10/10. NASKAH PUBLIKASI-2.pdfpublik karena pada dasarnya penjualan di clothing bisa menganut tentang agama

12

Lexi J. Moleong. 2002. Metotodologi penelitian Kualitatif, Cet. 13. Bandung: PT. Remaja Rosda karya.

Muhammad Fakhruddin. 2018. Penetapan Harga Jual Beli Tiket Tarif Lebaan Bus Jurusan Bima Mataram di Bima dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Nazar Bakry. 1994. Problematika Pelaksanaan Fiqh Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rafik Isa Beekum. 2004. Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sayyid Sabiq. 1996. Fiqh Sunnah jilid 12. Alih Bahasa Kamaludin, Marzuki dkk. Bandung: Al- Ma'arif.

Sofjan Sauri. 1987. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sutrisno Hadi. 2007. Metodelgi Penelitian Resreach. Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung.

Zainal Arifin dan Dahlia Husein. 1999. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani pers.