disaster plan

Upload: gharba-anggara

Post on 01-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas ikm

TRANSCRIPT

MANAGEMENT DISASTER PLANGEMPA BUMI KOTA PADANG PANJANG

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syaratdalam menempuh Kepaniteraan KlinikIlmu Kesehatan Masyarakat

DISUSUN OLEH :Reza Gharba Anggara, S.Ked.030.09.199PEMBIMBING :Dr. Gita Tarigan, MPH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKATPERIODE MEI-AGUSTUS 2015FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA

1. SKENARIO BENCANAGempa berkekuatan 4.0 Skala Richter (SR) dirasakan oleh warga yang tinggal di daerah Padang Panjang. Gempa tersebut berlokasi di 0.38 LS - 100.44 BT dengan kedalaman 10 km dan berpusat 10 km sebelah Timur Laut Padang Panjang. BMKG Padang Panjang melansir, gempa yang mengguncang Padang Panjang dan sekitarnya itu terjadi dua kali pada pukul 20:17:49 Wib yang berkekuatan 4.0 skala richter dengan lokasi 0.35 LS dan 100.43 BT berkedalaman 10 kilometer di posisi 8 Kilometer Tenggara Bukittinggi.Sedangkan gempa yang kedua berkekuatan 3.0 SR terjadi pada pukul 20:50:43 Wib dengan lokasi 0.38 LS dan 100.44 BT berkedalaman 10 Kilometer dan berada pada 10 kilomter Timur Laut Padang Panjang.Wakil Wali Kota Padang Panjang Mawardi mengatakan gempa yang baru terjadi di Padang Panjang itu belum bisa diketahui dampaknya terhadap bangunan baik itu milik masyarakat maupun pemerintah.

Gambar. Lokasi Pusat Gempa Bumi

2. HAZARD MAPPING2.1 Luas wilayahLuas wilayah Kota Padangpanjang adalah 2.300 Ha atau sekitar 0.05% dari luas Propinsi Sumatera Barat yang mencakup 2 kecamatan yaitu Kecamatan Padangpanjang Barat dan Kecamatan Padangpanjang Timur di mana masing-masing terdiri dari 8 (delapan) kelurahan.

2.2 Batas WilayahSecara detail batas-batas Kotapadang Panjang adalah: Sebelah utara: Kecamatan X Koto Sebelah timur: Kecamatan Batipuh Sebelah selatan: Kecamatan X Koto Sebelah barat: Kecamatan X Koto

2.3 KependudukanBerdasarkan sensus penduduk tahun 2008, Kota Padang Panjang memiliki jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak 25.108 orang dengan jumlah pengangguran sebanyak 1.834 orang.Kota ini didominasi oleh etnisMinangkabau, namun terdapat juga etnisJawadanTionghoa

2.4 Kondisi GeografisSecara geografis Padangpanjang terletak antara 1000 20 dan 1000 27 Bujur Timur serta 00 27 dan 00 30 Lintang Selatan.Kota Padangpanjang berada di daerah ketinggian yang terletak antara 650 sampai 850 meter di atas permukaan laut, berada pada kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan suhu udara maksimum 26.1 C dan minimum 21.8 C, dengan curah hujan yang cukup tinggi dengan rata-rata 3.295 mm/tahun. Di bagian utara dan agak ke barat berjejer tiga gunung: Gunung Marapi, Gunung Singgalang dan Gunung Tandikat.Diapit gunung-gunung tinggi, membuat Kota Padangpanjang berudara sejuk. Suhu udara rata-rata adalah 22,700 C dengan kelembaban udara 87,80. Adapun untuk penyinaran matahari rata-rata adalah 45,70% dengan kecepatan angin rata-rata 4,30 knot dan tingkat penguapan rata-rata 3,10 mm

3. VULNERABILITY3.1 ASPEK FISIKSecara topografi Kota Padangpanjang berada pada dataran tinggi yang bergelombang, di mana sekitar 20,17 % dari keseluruhan wilayahnya merupakan kawasan relatif landai (kemiringan di bawah 15 %), sedangkan selebihnya merupakan kawasan miring, curam dan perbukitan, serta sering terjadi gempa akibat struktur tanah yang labil dan curah hujan yang cukup tinggi. Namun pada kawasan yang landai di kota ini merupakan tanah jenis andosol yang subur dan sangat baik untuk pertanian.Kota Padang Panjang terletak pada ketinggian berkisar antara 550-900 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan peta kemiringan lahannya, maka dapat dikelompokkan sebagai berikut :1. Kemiringan lahan 0-2%terdapat di bagian barat dan tengah Kota Padang Panjang dengan luas sekitar 66,49 Ha atau 2,30% dari seluruh luas wilayah Kota Padang Panjang.2. Kemiringan lahan 2-15%membentang dari barat ke timur di bagian tengah Kota Padang Panjang dengan luas sekitar 479,70 Ha atau 16,13% dari seluruh luas wilayah Kota Padang Panjang.3. Kemiringan Lahan 15-40% membentang dari barat ke timur dengan luas sekitar 1.072,31 Ha atau 36,06% dari seluruh wilayah Kota Padang Panjang.4. Kemiringan Lahan >40% membentang dari utara ke selatan dengan Luas lahan sekitar 1.353, 04 Ha atau 45,50% dari seluruh wilayah Kota Padang Panjang.Hasil Kajian Penilaian Resiko Bencana Gempa Bumi dan Bahaya Gunung Berapi di Kota Padang Panjang tahun 2006 (Pusat Survei Geologi dan Bappeda Kota Padang Panjang), maka secara umum formasi Geologi Kota Padang Panjang terdiri dari batuan malihan ( 1.362,77 Ha), batuan tufaan aliran piroklastik ( 911,87 Ha), batuan tufaan ( 455,99 Ha), dan lahar II ( 69,48 Ha). Kemudian dari struktur geologinya terdapat satu sesar aktif yang melewati Kota Padang Panjang yaitu sesar Bukit Jarat dan satu lagi berdekatan dengan Kota Padang Panjang (pada bagian timur) yaitu Sesar Sumatera.Berdasarkan peta tanah Kota Padang Panjang (BPN Kota Padang Panjang, 2006), maka wilayah Kota Padang Panjang tersusun oleh 2 (dua) jenis tanah yaitu jenis tanah andosol dan jenis tanah podsolik.3.2 ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI Kota Padangpanjang termasuk kota yang biasa-biasa saja tanpa memiliki potensi daerah yang signifikan.Namun dengan posisi strategis sebagai kota persingahan, pemerintah kota Padangpanjang menitik beratkan sektorperdagangandanjasadalam meningkatkan pendapatan perkapitanya.Pertumbuhan ekonomi kota Padangpanjang berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, untuk tahun 2009 tercatat sebesar 6,32% meningkat sedikit dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya 6,27%.Sementara karena keterbatasan bentangan alam, luas lahan pertanian yang telah dikelola oleh masyarakat baru mencapai 690 ha,maka sejak tahun 2009 pemerintah kota Padangpanjang telah mempersiapkan kota ini untuk dapat menjadi salah satu pusat industri kulit nasional, dalam mendorong meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Pada kota ini terdapatPusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau(PDIKM) yang terletak berdampingan dengan objek wisata Perkampungan Minangkabau (Minang Village) yang menyediakan berbagai informasi dan dokumentasi tentang sejarah dan budaya Minangkabau baik berupa buku-buku, mikrofilm, foto dan sebagainya.Selain itu pada kota ini juga terdapat kawasan rekreasi keluarga yang dikenal denganMifanyang terdiri dari taman air dengan wahana kolam ombak, kolam arus, kolam renang khusus wanita, kolam renang khusus anak-anak, ember tumpah danslide tower.Saat ini Pemkot Padang Panjang berencana untuk membangunan kereta gantung dari kawasan Lembah Anai hingga ke lokasi Mifan di kawasanSilaing Bawah.

4. CAPACITYKapasitas yang dimiliki oleh penduduk kota Padangpanjang adalah tingkat gotongroyong masyarakat tinggi dalam menghadapi bencana dan telah dilakukan penurapan atau memperkuat dinding saluran cabang irigasi. Serta pemahaman masyarakat tentang bagaimana mengatasi suatu bencana yang umum terjadi di daerahnya yaitu gempa bumi dan tanah gempa.

Aspek Fasilitas KesehatanBerikut merupakan daftar puskesmas yang terdapat di Kecamatan Gunung putriNoPuskesmasAlamat PuskesmasJenis Puskesmas

1Kebun SikolosJl. Anas Karim No 24 Kel. Kp. Manggis Kec. Padangpanjang BaratNon Rawat Inap

2Bukit SurunganJl. Prof. Dr. Hamka Kel. Bukit Surungan Kec. Padangpanjang BaratNon Rawat Inap

3GunungJl. A. Yani Kel. Ekor Lubuk Kec. Padangpanjang TimurNon Rawat Inap

4Koto AtikKel. Koto Katiak Kec. Padangpanjang TimurNon Rawat Inap

Dari data puskesmas diatas yang merupakan puskesmas terdekat dengan lokasi kejadian bencana adalah puskesmas Kebun Sikolos yang memiliki tenaga medis terdiri dari 1 orang dokter umum, 1 dokter gigi, 3 perawat dan 2 petugas apotik.Untuk Logistik makanan dan dapur umum saat menangani bencana nantinya akan berkoordinasi dengan ranting BNPB melalui petugas rt rw dan kelurahan serta dibantu organisasi kemasyarakatan.

5. MANAJEMEN PENANGANAN BENCANA

Healthcare Disaster PlanPenanggulangan kesehatan bencana di Puskesmas pada bencana gempa bumi:1. Memastikan puskesmas aman sebagai sentra pelayanan kesehatan pasca bencana1. Menentukan tempat yang aman untuk pengungsian, misalnya balai desa, sekolah, masjid1. Menunjuk command leader di puskesmas yaitu salah satu dokter puskesmas1. Membuat jalur dan lokasi evakuasi bencana1. Mengumpulkan obat-obatan dan alat-alat medis penunjang1. Meminta bantuan dinas kesehatan setempat bila ada obat-obatan atau alat penunjang yang kurang1. Meminta bantuan dari mantri-mantri desa dan bidan-bidan desa untuk membantu puskesmas1. Bekerjasama dengan Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, mahasiswa kedokteran, tim medis, warga, maupun relawan untuk mengevakuasi korban-korban bencana1. Menentukan triase, memilah-milah korban berdasarkan tingkat keparahan atau kegawatdaruratannya1. Membagi ruangan/tempat khusus di puskesmas untuk pasien berdasarkan triase tersebut1. Membuat traffic flow dari pintu masuk puskesmas ke ruang-ruang yang sudah ditentukan sesuai dengan keadaan korban, sampai pintu keluar yang berbeda dengan pintu masuk awal1. Membuat papan informasi di depan puskesmas berisi tentang data korban yang berada di puskesmas sebagai sumber informasi untuk keluarga/masyarakat

5.1 Pre Bencana Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut perkiraan terkini cuaca setempat. Waspadalah terhadap perubahan cuaca Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut : Langit gelap pertanda hujan akan datang Reruntuhan batu (rock fall) dan tanah (debris) pada jalan. Retakan baru pada lereng,jalan atau dinding penahan tanah. Material berupa tanah, batuan, pohon berjatuhan dari lereng.. Bersiap mengevakuasi atau memindahkan penduduk setelah gempa berhenti ke tempat yang lebih amana. Pada saat ini kita sebagai tenaga kesehatan bisa berkoordinasi dengan petugas masyarakat seperti ketua camat atau kelurahan serta jajaran dibawahnya (RT/RW) untuk memberikan pengumuman terhadap masyarakat mengenai resiko yang akan terjadi, pada ilustrasi kasus ini adalah gempa bumi.b. Memastikan kepada pihak berwenang untuk menentukan dimana tempat penampungan sementara untuk para masyarakat yang terancam bencana gempa bumi ( Sekolah, Balai desa atau tempat peribadatan)c. Segera menghubungi puskesmas yang ada di desa setempat (Puskesmas Kebun Sokolos) memiliki 1 orang dokter umum dan 3 perawat , 2 petugas apotik memastikan peralatan dan obat-obatan dapat dipergunakan) dalam peristiwa tanah gempa lebih disiapkan alat-alat Hecting, Bidai maupun obat-obatan seperti analgetik.

5.2 Saat Bencana Bila dalam keadaan gempa segeralah tetap berada ditempat cari tempat perlindungan (seperti di bawah meja, di bawah kusen pintu kayu) sampai gempa berhenti. Saat sedang berlangsung gempa, jangan langsung berlari. Lebih baik diam dan melindungi kepala, leher, dan tulang belakang. Jangan berdiam didekat kaca, jendela, atau di bawah lampu. Setelah gempa berhenti diperbolehkan mencari tempat perlindungan yang sudah ditentukan.5.3 Post Bencana Hindari daerah gempa, karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi gempa susulan dan mungkin saja gempa akan terjadi di daerah gempa tersebut. Periksa korban luka dan korban yang terjebak gempa tanpa langsung memasuki daerah gempa. Bantu arahkan SAR ke lokasi gempa. Laporkan kerusakan fasilitas umum yang terjadi kepada pihak yang berwenang. Periksa keadaan pondasi rumah dan tanah di sekitar lokasi gempa. Rehabilitasi : membuat tempat pengungsian sementara selama rumah penduduk belum aman dari tanah gempa. Rekonstruksi : pembangunan kembali bangunan atau infrastruktur yang rusak akibat tanah gempa.

6. HEALTHCARE DISASTER PLANPenanggulangan kesehatan bencana di Puskesmas pada tanah gempa : Memastikan puskesmas aman sebagai sentra pelayanan kesehatan pasca bencana Menentukan tempat yang aman untuk pengungsian, misalnya balai desa, sekolah, masjid ( tempat ibadah ). Menunjuk command leader di puskesmas yaitu salah satu dokter puskesmas. Membuat jalur dan lokasi evakuasi bencana. Mengumpulkan obat - obatan dan alat-alat medis penunjang. Meminta bantuan dinas kesehatan setempat bila ada obat - obatan atau alat penunjang yang kurang. Mengumpulkan obat-obatan dan alat-alat medis penunjang serta bahan sandang dan pangan bagi warga pengungsian. Meminta bantuan dari mantri - mantri desa dan bidan - bidan desa untuk membantu puskesmas ataupun tempat pengungsian. Bekerjasama dengan Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, mahasiswa kedokteran, tim medis, warga, maupun relawan untuk mengevakuasi korban - korban bencana. Menentukan triase, memilah - milah korban berdasarkan tingkat keparahan atau kegawatdaruratannya. Membagi ruangan/tempat khusus di puskesmas untuk pasien berdasarkan triase tersebut Membuat traffic flow dari pintu masuk puskesmas ke ruang - ruang yang sudah ditentukan sesuai dengan keadaan korban, sampai pintu keluar yang berbeda dengan pintu masuk awal. Membangun WC umum bagi warga pengungsian dilengkapi dengan air bersih guna mencegah terjadinya penyakit yang dapat terjadi di tempat pengungsian. Membuat papan informasi di depan puskesmas berisi tentang data korban yang berada di puskesmas sebagai sumber informasi untuk keluarga / masyarakat. Membuat daftar RS yang dekat dengan lokasi bencana untuk merujuk pasien yang tidak dapat ditangani di puskesmas.Pengendalian penyakit pasca bencanaBiasanya dalam menangani kasus tanah gempa didapati korban yang cedera mulai dari patah tulang, luka robek atau bisa juga terdapat penyakit lain seperti gangguan saluran pernapasan (akibat tinggal di posko bencana) dan bahkan beberapa bisa memiliki masalah psikis akibat harta bendanya yang rata dengan tanah. Perlu ditinjau aspek-aspek berikut yang bisa dilakukan tenaga medis dalam menangani kasus-kasus pasca bencana. Konseling kejiwaan bisa dilakukan untuk anak-anak dan orang tua, dilakukan oleh tenaga medis atau berkomunikasi dengan psikolog yang bisa didatangkan dengan bekerjasama dengan BNPB. Perawatan korban patah tulang dengan merujuk ke RS terdekat ( RSUD ) dan melakukan pendataan serta mengurus rujukan. Pengobatan ISPA di pengungsian dengan sistematis dan memberikan masker kepada penderita. Perawatan Vulnus Laceratum setelah dilakukan penjahitan kita pantau jahitan dan jaga kebersihan bekas luka serta aff hecting.