direktorat jenderal pengolahan dan pemasaran hasil pertanian

32
KEBIJAKAN MUTU DAN STANDARDISASI PERTANIAN Disampaikan oleh : Drh. Theatty Gumbirawaty Rochmalia, MM Pada acara Pertemuan Koordinasi PT/SPT

Upload: merritt-ferrell

Post on 30-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KEBIJAKAN MUTU DAN STANDARDISASI PERTANIAN. Disampaikan oleh : Dr h. Theatty Gumbirawaty Rochmalia, MM Pada acara Pertemuan Koordinasi PT/SPT. DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN. KEMENTERIAN PERTANIAN. ERA GLOBALISASI. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

KEBIJAKAN MUTU DAN STANDARDISASI PERTANIAN

Disampaikan oleh :Drh. Theatty Gumbirawaty Rochmalia,

MM

Pada acaraPertemuan Koordinasi PT/SPT

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

ERA GLOBALISASI ERA GLOBALISASI Globalisasi perdagangan berkembang karena:– Perkembangan teknologi komunikasi– Perkembangan teknologi transportasi– Komputerisasi

Perdagangan produk

pertanian

Perdagangan produk pertanian bergerak lebih cepat– Domestik – Internasional (ekspor-impor)

Globalisasi ekonomi– Bahan baku dari satu tempat– Diproses di daerah lain– Dikemas di daerah lain– Didistribusikan ke berbagai negara!

Perdagangan produk pertanian ke seluruh bagian dunia lebih cepat dari waktu-waktu sebelumnya

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

SPS

TBT

Perjanjian WTO yang mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan standar dan perlindungan kesehatan dan

keselamatan masyarakat dan lingkungan hidup dan tanggung jawab sosial

Instrumen kebijakan dalam perdagangan produk pangan

Kedua instrumen ini berpotensi sebagai hambatan/barrier suatu negara

bagi masuknya produk-produk impor

Perdagangan Internasional

Wilayah NKRI

TARIF

MRA

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

4

VISI KEMTAN:

-AGRO-INDUSTRI UNGGUL, BERBASIS LOKAL, BERKELANJUTAN

-KEMANDIRIAN PANGAN

-NILAI TAMBAH, DAYA SAING DAN EKSPOR

-PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

Diversifikasi Pangan

Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri hilir, Pemasaran dan Ekspor Kesejahteraan Petani

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

FFOKUS KOMODITAS PROGRAMOKUS KOMODITAS PROGRAM PPHP PPHP

5

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

6

PASAR DOMESTIK

PASARSUBSTITUSI

IMPOR

PASAREKSPOR

SEGAR

SETENGAH JADI

PRODUKOLAHAN PRIMER

SS

1. SNI2. REGULASI TEKNIS3. LPK (Lab, OKKP, Ls)4. SERTIFIKAT5. PENDAFTARAN6. TEST REPORT,SKK,

SPPT SNI7. HARMONISASI8. KERJASAMA

SEGAR

1. Kerjasama

2. Harmonisasi Non Tarif

NTDS

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

•LSSM•LS PRODUK•LS PERSONAL•LS INSPEKSI•LABORATURIUM UJI

Sub SistemStandradisasi

Akreditasi

Sub SistemKerjasama

dan armonisasi

Petani

Koperasi

Swasta

BUMN

Pelaku AgribisnisSub Sistem

Akreditasi dan Sertifikasi

BILATERAL

Harmonisasi -Equivalensi- Sistem- Otoritas kompeten

Lingkungan

Non SPS (TBT) SPS

MUTU

Keamanan PanganKarantina

MULTILATERAL (CAC,WTO,dst)

REGIONAL (ASEAN, APEC)

Standar dan

Kesesuaian

SSN

Sertifikasi

NASIONAL

Peningkatan mutu,Efisiensi, Produktivitas

DAYASAING

SNI

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Penolakan oleh negara tujuan ekspor:Australia; Amerika; Eropa; Asia Tenggara; Asia Timur

Banjir produk impor:Australia; Amerika; Eropa; Asia Selatan; Asia Tenggara; Asia Timur

PASAR INTERNASIONAL PASAR DOMESTIK

mangga, manggis, paprika, unggas,

rempah2, biji kakao, Lada, dll

Apel, anggur, jeruk, bawang putih, wortel,

tomat, jagung, kedelai, beras, daging, dll

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

9

Mekanisme Pasar

Standar:- Standar Industri- Standar Nasional (SNI)- Standar Internasional

Referensi Pasar

Regulasi Teknis Persyaratan Pasar

Sukarela

Wajib

REGULATOR/PEMERINTAH

INDUSTRI & LPK

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

10

Budidaya Pertanian

Pengolahan Manufaktur Distribusi Pemasaran

Pemasok produk• Produsen• Importir

Pengguna Produk• Produsen• Konsumen

Persyaratan Pasar?

Aman?Sehat?Mutu?

Standar

Kesehatanmasyarakat

Fasilitasiperdagangan

Mutu dan KeamananProduk

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

StandardisasiInternasional

SistemPerdagangan

Kerja SamaRegional

SistemStandardisasi N

asional

Sistem Kelembagaan

Norma Standardisasi

Sumber Daya

Legislasi

Proses Standardisasi

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Coherence

Development dimension

Openess

Transparency

Consensus and impartiality

Effectiveness and relevance

Adopted from the Decision of the WTO-TBT Second triennial review

Terbuka bagi siapa saja untuk berpartisipasi dalam proses perumusan standar melalui jalur PT atau Mastan

Prosesnya dapat diikuti secara transparan melalui media IT

Pelaksanaannya melalui konsensus nasional dan tidak memihak

Standar dibuat sesuaikebutuhan pasar, hasilnya harus efektif dipakai untuk fasilitasi perdagangan

SNI dibuat dgn memperhati-kan keberadaan standar internasional, sebaiknya harmonis dengan standar internasional

Memberikan kesempatan kepada ukm dan daerah untuk berpartisipasi dalam perumusan SNI

PRINSIP PENGEMBANGAN SNI PRINSIP PENGEMBANGAN SNI

12

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

13

- Transfer Teknologi; - Hubungan antar Pelaku Ekonomi; - Akses Pasar terhadap Produk - Barang &

Jasa; - Optimimalisasi Infrastruktur; - Peningkatan Kualitas/Mutu, Keselamatan,

Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan; - Diseminasi sistem manajemen dan proses

bisnis yang baik; serta - Penilaian dan Pembuktian Kesesuaian.

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

14

Adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia.

Dirumuskan oleh Panitia Teknis

Ditetapkan oleh BSN

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

15

PENERAPAN STANDARD TERGANTUNGKETERLIBATAN PARA PIHAK (STAKEHOLDER)

STANDAR ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMASTANDAR ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA

STANDARDISASI

INDUSTRI UKM

KONSUMEN AHLI PERDAGANGANPENGUSAHA

PEMERINTAH

PERNIAGAAN

RISET

UNIVERSITAS

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

16

1. Produsen paham kepastian batas yg diterima pasar

2. Pengguna memperoleh kepastian kualitas dan keamanan produk

3. Publik dilindungi segi keamanan, kesehatan dan lingkungan

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

PENGERTIAN SNI

SNI adalah dokumen yang disusun secara konsensus oleh panitia teknis (PT) atau SPT, ditetapkan oleh BSN, berisikan persyaratan teknis, aturan, pedoman, atau sifat utk suatu produk atau proses dan metoda produksi dari suatu objek pengukuran/penilaian, utk dipakai umum,

untuk digunakan berulang-ulang, bukannya sekali pakai dibuang,

PT/SPT beranggotakan keempat unsur stakeholder (regulator, industri, konsumen dan pakar)

Dikaji ulang setiap periode tertentu agar dapat dipertanggung-jawabkan

17

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

PANITIA TEKNIS

• PT 65-03 : Pertanian• PT 67-03 : Peternakan dan Produk Peternakan• PT 65-04 : Sarana dan Prasarana Pertanian

18

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

SUBPANITIA TEKNIS PETERNAKAN DAN PRODUK PETERNAKAN

SPT Bibit Ternak 67-03-S1 SPT Pakan Ternak 67-03-S2 SPT Metode Uji Peternakan 67-03-S3

SUBPANITIA TEKNIS SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN

SPT Sarana dan Prasarana Peternakan 65-04-S1 SPT Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan 65-04-S2 SPT Sarana dan Prasarana Hortikultura 65-04-S3

19

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

1. SNI sebagai satu-satunya standar yang diberlakukan secara nasional.

2. SNI disusun berdasarkan konsensus dengan melibatkan semua stakeholder melalui kelembagaan yang sesuai

3. Tatacara perumusan dan unsur penunjang lainnya diatur dalam Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) yang mengacu pada ketentuan internasional dalam perumusan standar

4. SNI harus diupayakan harmonis (selaras) dengan standar internasional

5. Meningkatkan partisipasi aktif unsur nasional dalam pengembangan standar internasional untuk memperkuat posisi SNI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SNIKEBIJAKAN PENGEMBANGAN SNI

20

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Berkaitan dengan kepentingan keamananKeselamatanKesehatan konsumenKelestarian lingkungan hidup

Pembinan dan Pengawasan dilakukan oleh Kementerian Teknis terkait

PENERAPAN STANDARPENERAPAN STANDAR WAJIB

SUKARELA

Tidak berkaitan seperti tersebut diatas

21

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

PENERAPAN SNI SUKARELA

• Dasar penerapan : kesadaran sendiri, keinginan bisnis

• Tidak ada kewajiban ke WTO

• SNI diharmonisasikan dengan standar internasional acuan SNI yang harmonis dgn standar internasional akan meningkatkan daya saing di pasar internasional

• Kalau dilakukan dengan komitmen tinggi dapat efektif melindungi konsumen domestik

22

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

ADA LEGITIMATE OBJECTIVE

TRANSPARANT / DRAFT DINOTIFIKASIKAN KE WTO

PENERAPAN TIDAK DISKRIMINASI

MENDORONG SALING PENGAKUAN HASIL PENILAIAN KESESUAIAN

ADA LEGITIMATE OBJECTIVE

TRANSPARANT / DRAFT DINOTIFIKASIKAN KE WTO

PENERAPAN TIDAK DISKRIMINASI

MENDORONG SALING PENGAKUAN HASIL PENILAIAN KESESUAIAN

PRINSIP PENERAPAN WAJIB SNI/REGULASI

23

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

PSN 301-2003 : panduan bagi penyusunan regulasi teknis yang berkaitan dengan pemberlakuan SNI secara wajib.

Penetapan regulasi teknis harus memenuhi kaidah:

tujuan dimengerti semua pihak

tidak diskriminatif, tidak berdampak negatif thd iklim usaha yg kompetitif dan persaingan yg sehat

ketentuan yg dipersyaratkan dpt dipenuhi dlm kurun wkt yg wajar

memberi tenggang wkt yg ckp sblm diberlakukan efektif

sarana dan prasarana terpenuhi, adanya pengawasan pasar

ditetapkan oleh pihak yg berwenang

memenuhi perjanjian internasional yg tlh diratifikasi terutama terkait TBT dan SPS

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

perlu tidaknya SNI tsb direvisi potensi timbulnya hambatan bagi kegiatan

usaha ketidakselarasan dengan standar

internasional

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Identifikasi permasalahan yang ingin diatasi Analisa berbagai opsi kebijakan yg dpt dipergunakan

Pemberlakuan wajib SNI ?? ya

Rancang ketentuan yg akan dipersyaratkan agar tdk menimbulkan dampak negatif yg berlebihan

Analisa kesiapan penilaian kesesuaian (sarana dan prasarana, LPK)

Rencana pengawasan pasar yang efektif Rencana monitoring dan kaji ulang utk menilai

efektifitas regulasi teknis

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Pengawasan pra pasar mekanisme penilaian kesesuaian

sesuai Sistem Standardisasi Nasional

Pasar dilaksanakan oleh instansi pemprakarsa

regulasi teknis, LS-Pro

Page 28: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Tujuan regulasi teknis ???Melindungi dari impor Meningkatkan daya saing

Kesiapan Pelaku Usaha ???

Page 29: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Kesiapan Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) ??? Lembaga sertifikasi produk - Ruang lingkup ?? (LS-Pro) - Akreditasi ?? Laboratorium penguji

SNI perlu direvisi

Pengawasan ??? Sistem pengawasan Pelaksana/pengawas Sistem monitoring dan kaji ulang regulasi

Sanksi ?? bagi pelaku usaha yg melanggar/tdk

ikut aturan

Page 30: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

30

Tahapan Perumusan SNI

Evaluasi program

perumusan SNI

PNPS

Penyusunan Konsep tingkat

WG

RSNI1

RSNI2

Pembahasan Tingkat PT/SPT

Konsensus tingkat PT/SPT

Jajak Pendapat

Pemungutan Suara

SNI

RSNI3

RSNI4

RASNI

Publi-kasi

Usulan Program

Penetapan

Page 31: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

REKAPITULASI SNI SEKTOR PERTANIANTAHUN 2006 - 2011

REKAPITULASI SNI SEKTOR PERTANIANTAHUN 2006 - 2011

90Jumlah

2

10

63

26

2--------Non Komoditi

4

-

-

-

Penanganan & Pengolahan

--3-1-6-Perkebunan

3

--47182941Peternakan

2

--1118---15TPH1

SistemProduk Pupuk/Pestisida

Peralatan Panen, pasca panen

Metode Uji

Benih/ Bibit

Pakan/ Bahan Baku Pakan

Produk/ Olahan

Segar

Jenis

Sub Sektor

No. Jumlah

31

Page 32: DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN  PEMASARAN HASIL PERTANIAN

32

DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIANJl. Harsono RM no. 3 Ragunan

Gedung D Lantai 2-3Tel :021-7815881Fax : 021-7811468