direktorat jenderal industri agro ......(cpo dan cpko) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao...

37
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

Upload: others

Post on 13-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

I. LATAR BELAKANG …………………………………….. 3

II. DASAR PENGEMBANGAN …………………………. 4

III. VISI DAN MISI …………………………………………… 5

IV. SASARAN PENGEMBANGAN ……………………… 6

V. KINERJA INDUSTRI AGRO ………………………….. 11

VI. PERMASALAHAN ………………………………………. 15

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN 16

VIII. HAL-HAL YANG TELAH DILAKUKAN ……………. 17

IX. KEGIATAN TAHUN 2012 ............................... 18

X. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013 ……………... 23

XI. PENUTUP ……………………………………………….... 36

DAFTAR ISI

2

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

I. LATAR BELAKANG

1. Industri Agro merupakan industri andalan masa depan, karena

didukung oleh sumber daya alam yang cukup potensial yang

berasal dari sektor pertanian, perikanan/kelautan, peternakan,

perkebunan dan kehutanan, produksi minyak sawit mentah

(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao

sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton.

2. Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri

agro akan mempunyai efek berganda yang luas, seperti : 1).

penguatan struktur industri, 2). Peningkatan nilai tambah, 3).

pertumbuhan sub sektor ekonomi lainnya, 4). pengembangan

wilayah industri, 5). proses alih teknologi, 6). perluasan

lapangan kerja, 7). penghematan devisa, 8). perolehan devisa,

9). peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah.

3. Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri

agro belum maksimal, dan sebagian besar bahan baku diekspor

dalam bentuk primer (bahan mentah).

3

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

RENCANA AKSI PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN

KLASTER

MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI

AGRO INDUSTRI KAKAO

INDUSTRI BUAH

INDUSTRI KELAPA

INDUSTRI TEMBAKAU

INDUSTRI KOPI

INDUSTRI GULA

INDUSTRI HASIL

LAUT

INDUSTRI KELAPA SAWIT INDUSTRI

FURNITURE

INDUSTRI KARET

INDUSTRI PULP

KERTAS

KLASTER

INDUSTRI

OLAHAN SUSU

TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN

12 Klaster

Industri Agro

FOKUS

Perpres No. 28 Tahun 2008 “Kebijakan Industri Nasional”

(Industri Agro merupakan Salah Satu Industri Andalan Masa Depan)

Strategi : Hilirisasi dan Diversifikasi

Fokus : Kebijakan Fiskal dan

Penyediaan Infrastruktur

(termasuk Listrik dan

Gas Bumi)

Jangka Panjang :

- Peningkatan R & D dan SDM

- Pengembangan Mesin Pengolahan

II. DASAR PENGEMBANGAN

4

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

III. VISI dan MISI

Mewujudkan industri agro yang berdaya saing kuat,

berwawasan lingkungan dan mampu meningkatkan

ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat

Menunjang ketahanan pangan melalui penyediaan pangan

olahan dan sarana produksi yang tepat dan cukup

Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional

Memperkuat struktur industri

Meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri

Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan

penguasaan teknologi

Meningkatkan pemerataan pembangunan industri,

kesempatan kerja dan berusaha

Meningkatkan ekspor

5

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

1. Memperkuat struktur industri dengan mendorong investasi di bidang industri hilir agro, melalui promosi investasi dan pemberian insentif & disinsentif;

2. Meningkatkan daya saing industri agro melalui Fasilitasi penyediaan infrastruktur baik fisik (seperti pelabuhan, jalan dan rel KA) maupun non fisik (seperti Pusat Reset dan sekolah khusus) serta infrastruktur khusus (seperti terminal kayu dan tangki timbun)

3. Meningkatkan pemanfaatan kapasitas produksi melalui fasilitasi penyediaan bahan baku, pasokan listrik dan gas bumi untuk industri agro;

IV. SASARAN PENGEMBANGAN

6

Kualitatif :

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

4. Meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri dan ekspor, melalui pameran/promosi;

5. Mengembangkan keragaman produk seperti diversifikasi produk bahan baku pangan untuk substitusi gandum (Mocal/mocaf);

6. Meningkatkan mutu produk industri agro dengan melakukan pelatihan/workshop cara produksi yang baik, HACCP serta meningkatkan jumlah produk industri agro untuk diberlakukan SNI wajib. Di samping itu, melakukan lomba desain untuk produk furniture;

7. Mengembangkan R & D baik di bidang teknologi proses, teknologi produk dan rancang bangun peralatan pabrik.

Sasaran Pengembangan (lanjutan ...........)

7

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

( % )

Rata-rata, %

2010 2011 2012 2013 2014 2010-2014

Makanan, Minuman dan Tembakau 6,64 7,92 8,15 8,90 10,40 8,40

Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 1,75 2,75 2,79 3,40 3,70 2,88

Kertas dan Barang Cetakan 4,20 4,50 4,80 5,30 5,50 4,86

TahunCABANG INDUSTRI

Sumber : Renstra Kementerian Perindustrian

1. Target Pertumbuhan Industri Agro Tahun 2010-2014

8

Sasaran Pengembangan (lanjutan ...........)

Kuantitatif :

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

2. Target Perkembangan Nilai Ekspor Industri Agro 2010-2014

9

Nilai : US$ juta

2010 2011 2012 2013 2014

Industri Hasil Hutan dan Perkebunan 11.464,12 11.905,49 12.363,85 12.839,86 13.334,19 3,85

Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 13.819,69 15.823,55 18.117,96 20.745,06 23.753,09 14,50

Industri Minuman dan Tembakau 2.789,33 3.075,24 3.390,45 3.737,97 4.121,11 10,25

Industri Agro 28.073,14 30.804,28 33.872,26 37.322,89 41.208,39 5,72

Trend, %

2010-2014

T a h u nCABANG INDUSTRI

Sumber : BPS diolah Pusdatin dan Ditjen Ind. Agro – Kemenperin RI

Sasaran Pengembangan (lanjutan ...........)

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

3. Target Penyerapan Tenaga Kerja Industri Agro 2010-2014

10

(orang)

2010 2011 2012 2013 2014

Industri Hasil Hutan dan Perkebunan 1.417.218 1.426.650 1.436.082 1.445.514 1.454.947 0,67

Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 549.082 573.078 597.075 621.071 645.068 4,57

Industri Minuman dan Tembakau 983.400 1.024.445 1.067.203 1.111.745 1.158.146 4,17

Jumlah 2.949.700 3.024.173 3.100.360 3.178.330 3.258.161 3,14

TahunCABANG INDUSTRI

Trend, %

2010-2014

Sumber : Ditjen Ind. Agro – Kemenperin RI

Sasaran Pengembangan (lanjutan ...........)

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

V. KINERJA INDUSTRI AGRO

11

( % )

Target Realisasi Target Realisasi

Makanan, Minuman dan Tembakau 6,64 2,67 7,92 9,19

Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 1,75 -3,42 2,75 0,35

Kertas dan Barang Cetakan 4,20 1,71 4,50 1,50

2010 2011CABANG INDUSTRI

Tahun

1. Realisasi Pertumbuhan Industri Agro Tahun 2010 - 2011

Sumber : Renstra Kementerian Perindustrian

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

2. Kontribusi Industri Agro Pada PDB Sektor Industri Non Migas Pada Tahun 2010 dan Tahun 2011

Kontribusi Industri Agro pada PDB

Industri Non Migas Tahun 2010

Industri Semen

dan Barang

Galian Bukan

Logam, 3.2%

Industri Pupuk,

Kimia dan

Barang dari

Karet, 12.7%

Industri Logam

Dasar Besi dan

Baja, 1.9%

Industri Alat

Angkut, Mesin

dan

Peralatannya,

28.1%

Industri Barang

Lainnya, 1%

Industri Tekstil,

Barang Kulit

dan Alas Kaki,

8,9%

Industri Agro,

44.2%

Sumber : BPS diolah Pusdatin dan Ditjen Ind. Agro – Kemenperin RI

• Ind. Mamintem 35,2%

• Ind. Brg Kayu & Hasil

Hutan Lainnya 5,44%

• Ind. Kertas & Barang

Cetakan 4,47%

12

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

3. Kinerja Ekspor Industri Agro

Sumber : BPS diolah Pusdatin dan Ditjen Ind. Agro – Kemenperin RI

*) prognosa

13

(US$ juta)

Target Realisasi Target Realisasi *)

Industri Hasil Hutan dan Perkebunan 11.464,12 17.654,69 11.905,49 23.499,74 33,11

Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 13.819,69 8.826,94 15.823,55 12.411,80 40,61

Industri Minuman dan Tembakau 2.789,33 699,13 3.075,24 828,67 18,53

Industri Agro 28.073,14 27.180,76 30.804,28 36.740,21 35,17

% Realisasi

2011/2010CABANG INDUSTRI 2010 2011

T a h u n

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

4. Penyerapan Tenaga Kerja

Sumber : Ditjen Ind. Agro – Kemenperin RI

14

(orang)

Target Realisasi Target Realisasi

Industri Hasil Hutan dan Perkebunan 1.417.218 1.283.718 1.426.650 1.598.869 24,55

Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 549.082 185.363 573.078 195.580 5,51

Industri Minuman dan Tembakau 983.400 855.741 1.024.445 858.829 0,36

Jumlah 2.949.700 2.324.822 3.024.173 2.653.278 14,13

CABANG INDUSTRI 2010 2011 % Realisasi

2011/2010

Tahun

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

VI. PERMASALAHAN

1. Produktivitas on farm masih rendah

2. Belum memadainya infrastruktur secara umum seperti pelabuhan, jalan dan transportasi, termasuk energi (gas bumi dan listrik)

3. Tingkat efisiensi permesinan dan mutu gula masih rendah.

4. Beberapa industri pengolahan kakao masih kekurangan bahan baku yang diakibatkan sebagian besar biji kakao diekspor.

5. Mutu biji kakao masih rendah (kadar kotoran, jamur, serangga) dan tidak difermentasi.

6. Terbatasnya pasokan bahan baku kayu/rotan dengan harga yang relatif mahal, terutama untuk bahan baku rotan masih banyak yang diekspor.

7. Belum berkembangnya industri hilir agro bernilai tambah tinggi

8. Sistem logistik belum memadai

9. Masih minimnya R&D di bidang industri pengolahan agro dan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri

15

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN

1. Pengembangan industri agro melalui pendekatan klaster industri 2. Pengembangan Kelompok Industri Prioritas Agro 3. Hilirisasi Industri Agro

16

A. Strategi :

B. Program :

1. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

2. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Minuman dan Tembakau 3. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut dan

Perikanan 4. Penyusunan dan Evaluasi Program Revitalisasi dan Penumbuhan

Industri Agro

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

VIII. HAL-HAL YANG TELAH DILAKUKAN

1. Pengembangan klaster industri hilir kelapa sawit khususnya di 3 lokasi

utama yaitu Sei Mangke, Dumai, dan Maloy melalui fasilitasi dan

koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan

infrastruktur termasuk penyusunan Feasibility Studi pembangunan tanki

timbun di Maloy.

2. Penerapan Kebijakan Bea Keluar CPO.

3. Revitalisasi industri gula melalui pemberian keringanan pembiayaan

maupun bantuan langsung peralatan pabrik gula

4. Meneruskan kebijakan penerapan Bea Keluar Biji Kakao

5. Mendorong pengembangan industri pengolahan kakao di lokasi sumber

bahan baku seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

6. Pengamanan pasokan bahan baku kayu dan rotan, diantaranya melalui

pemberlakuan larangan ekspor bahan baku rotan.

7. Fasilitasi pusat desain furniture kayu dan rotan.

8. Melakukan promosi pasar produk furniture baik di dalam maupun di luar

negeri bersama-sama dengan instansi terkait lainnya,.

17

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

IX. KEGIATAN TAHUN 2012

18

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

NO KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT LOKASI

1 Revitalisasi Industri Gula

(prioritas nasional)

• Audit Teknologi untuk

mengetahui tingkat efisiensi PG

• Pemberian Keringanan

Pembeian mesin Peralatan

Pabrik Gula

• Bantuan Langsung mesin

peralatan industri pabrik gula

• Bimbingan konsultansi sistem

manajemen mutu

20 pabrik gula

25 pabrik gula

5 pabrik gula

16 pabrik gula

Jabar, Jatim,

Jateng, Sumut,

Lampung, Sulsel.

2 Pengembangan Klaster

Industri Berbasis

Pertanian, Oleochemical

(prioritas nasional)

• Pengembangan Klaster Industri

Berbasis Pertanian, Oleochemical

di Sumatera Utara, Riau dan

Kalimantan Timur.

• Fasilitasi dan koordinasi dalam

pengembangan infrastruktur

melalui: promosi investasi

• Studi pengembangan tangki

timbun di Maloy.

3 kawasan Seimangke,

Dumai, Maloy

19

KEGIATAN POKOK TAHUN 2012

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

KEGIATAN POKOK TAHUN 2012 (Lanjutan)

NO KEGIATAN SUB KEGIATAN OUTPUT LOKASI

3 Pengembangan

klaster Industri Agro

Fasilitasi pengembangan klaster

industri agro melalui dana

dekonsentrasi di 12 lokus

pengembangan

11 klaster industri agro

(CPO, kakao, kopi, gula,

buah, susu, kelapa, hasil

laut, furniture, kertas,

dan tembakau)

Jabar, Jateng,

Jatim, Sumut,

Riau, Kaltim,

Lampung,

Sulsel, Sulut,

Sulteng, NTB

dan Maluku

4 Peningkatan Standar

dan Mutu Industri

• Menyusun dan merevisi SNI

produk industri agro khususnya

yang lebih dari 5 thn.

• Fasilitasi Penerapan CPPOB

pada industri agro

• Penyusunan dan

revisi 25 SNI komoditi

IA dan 6 SNI Wajib

• Meningkatnya mutu

produk industri agro

5 Fasilitasi Pembinaan

serta Pemanfaatan

Teknologi Industri

• Fasilitasi Pengembangan

Industri Karet Hulu, pengolahan

kopi, es balok, Pengolahan

Buah, Pengolahan coklat,

pengolahan tembakau dan

rumput laut.

7 unit mesin Sumsel, Jabar,

Sumbar, NTB,

Bengkulu,

Lampung

20

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

KEGIATAN POKOK TAHUN 2012 (Lanjutan)

NO PROGRAM KEGIATAN OUTPUT LOKASI

• Peningkatan Mutu Susu

Olahan Berbasis Susu Segar

Dalam Negeri

8 cooling unit Jabar, Jateng

dan Jatim

• Peningkatan efisiensi

pengolahan tembakau

virginia flue cured dengan

bahan bakar selain minyak

tanah

36 buah tungku pengering

tembakau

NTB

6 Peningkatan iklim usaha industri

• Pilot Proyek Antenna Shop Produk daerah Sulawesi Selatan di Jakarta

1 pilot proyek Jakarta

7 Peningkatan penggunaan produksi DN

Sosialisasi P3DN produk IA

Peningkatan pemahaman dalam penggunaan produk industri khususnya produk industri agro

8 Pengembangan SDM Industri

• Kajian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada Industri Agro

• Pengembangan SKKNI (industri pulp & kertas, dan industri hasil tembakau)

1 paket kajian

2 paket

21

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

KEGIATAN POKOK TAHUN 2012 (Lanjutan)

NO PROGRAM KEGIATAN OUTPUT LOKASI

• Peningkatan kompetensi SDM furniture

• Peningkatan kompetensi SDM Industri Pulp & Kertas

• Peningkatan SDM Percetakan, desain grafis

• Pelatihan kompetensi SDM Industri AMDK tenaga Lab. dan ISO 9001-2008.

• Pelatihan deboning bahan baku industri pengolahan daging

4 kali pelatihan

2 kali pelatihan

3 kali pelatihan

2 kali pelatihan

1 kali pelatihan

Jateng, Kalteng,

Sulteng & Sulsel

Jabar & Jatim

Jabar & Banten

Sulsel, Sumsel

Sulsel

22

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

X. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2013

23

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

PAGU INDIKATIF DITJEN INDUSTRI AGRO TAHUN ANGGARAN 2013

24

JUMLAH

(Rp.)

I. Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro 387.540.600.000

A. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan

Perkebunan95.217.595.000

B. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Minuman dan

Tembakau25.240.400.000

C. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil

Laut dan Perikanan225.151.590.000

D. Penyusunan dan Evaluasi Program Revitalisasi dan

Penumbuhan Industri Agro41.931.015.000

NO. ALOKASI PER KEGIATAN

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

I. A. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

Rp. 95.217.595.000,-

1. Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochemical di

Kawasan Industri (Prioritas Nasional)

a. Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Berbasis MSM

b. Promosi Investasi Produk Hilir Kelapa Sawit

c. Dukungan Pengembangan Klaster Industri Kelapa Sawit di Sumatera Utara,

Riau dan Kalimantan Timur (Dekonsentrasi)

3. Pengembangan Klaster dan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

Lainnya

a. Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Furniture, Karet,

Pulp dan Kertas,

b. Pengembangan Klaster Industri Furniture di Jawa Tengah dan Klaster Industri

Pulp dan Kertas di Jawa Barat (Dekonsentrasi)

c. Fasilitasi Pusat Desain Furniture Kayu di Jepara dan Furniture Rotan di

Cirebon,

d. Peningkatan Kompetensi SDM Furniture Bidang Teknik Produksi (finishing),

e. Pengembangan Industri Pengolahan Rotan di Sulawesi Barat

25

2. Pembangunan Tangki Timbun

a. Pembangunan Tangki Timbun Dalam Rangka Pengembangan Industri Hilir

Kelapa Sawit di Maloy

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

4. Standar Nasional Indonesia (SNI)

5. Partisipasi Dit. IHHP Dalam Sidang dan Pameran di Dalam Negeri

maupun Luar Negeri

a. Partisipasi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan pada Fora Kerjasama

Internasional

b. Fasilitasi Promosi Industri Hasil Hutan dan Perkebunan pada Pameran Dalam

Negeri dan Luar Negeri.

f. Pembangunan Terminal Kayu di Jawa Timur

g. Pengembangan Pusat Desain Industri Furniture di Jawa Barat (Pembangunan

Gedung Workshop dan Pameran Desain)

h. Pelatihan Konservasi Energi Industri Karet Remah (Crumb Rubber)

i. Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi SDM Industri Pulp dan Kertas

j. Peningkatan Kompetensi SDM Percetakan Bidang Teknik Produksi dan desain

Grafis

k. Peningkatan Kompetensi SDM Industri Kemasan Karton

l. Penyusunan Pedoman Teknis Disgestasi Anaerobik Limbah Padat Industri

Pulp Kertas Untuk Produksi Biogas sebagai Energi Alternatif,

m. Studi Pemanfaatan Limbah Biomassa Pabrik Kelapa Sawit Sebagai Bahan

Baku Industri Pupuk dan Bahan Kimia Berbasis Karbonat,

26

a. Penyusunan/Revisi Standar Produk Furniture dan Produk Pulp dan Kertas

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

6. Rumusan Perencanaan, Evaluasi dan Laporan

a. Penyusunan Rencana Pengembangan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

b. Kaji Tindak Pelaksanaan Program Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

c. Updating Data, Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Industri Hasil Hutan

dan Perkebunan

27

Page 28: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

I.B. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Minuman dan Tembakau

Rp. 25.240.400.000,-

1. Pengembangan Klaster Industri Minuman dan Tembakau

a. Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Pengolahan

Tembakau, Susu, Kopi dan Buah.

b. Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi Mesin Pelinting Sigaret dan

Pemanfaatan DBHCHT Mendukung Roadmap IHT.

c. Peningkatan Efisiensi Pengolahan Tembakau Virginia Flue Cured Dengan

Bahan Bakar Selain Minyak Tanah.

d. Evaluasi Kebijakan Industri Hasil Tembakau.

e. Penyusunan Feasibility Study dan DED Industri Pengolahan Susu

Pasteurisasi di Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

f. Kajian Penyusunan Harga Kelayakan Bahan Baku Susu Bagi Industri

Pengolahan Susu,

g. Peningkatan Mutu Susu Olahan Berbasis Susu Segar Dalam Negeri (Bantuan

Peralatan)

h. Dukungan Pengembangan Klaster Susu (Jawa Tengah), Kopi (Lampung &

NAD), Buah (Jawa Barat) dan Tembakau (NTB)

i. Peningkatan Mutu Produk Industri Pengolahan Kopi (Bantuan Peralatan)

j. Peningkatan Teknologi Proses Es Balok Dalam Rangka Meningkatkan Daya

Simpan Produk Hasil Laut (Bantuan Peralatan)

28

Page 29: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

2. Penyusunan SNI Produk Industri Minuman dan Tembakau

a. Penyusunan/Revisi dan Pemberlakuan SNI di Lingkungan Industri Minuman

dan Tembakau

b. Pengawasan dan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Rangka Penerapan

SNI Wajib Industri Minuman

k. Pengawasan dan Pengendalian Industri Minuman Beralkohol,

l. Fasilitasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB) pada

Industri Makanan dan Minuman,

m. Fasilitasi dan Koordinasi Kegiatan MP3EI Koridor Ekonomi Jawa Lokus

Industri Makanan dan Minuman,

n. Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan SKKNI Industri Minuman & Tembakau,

29

3. Penyusunan Rumusan Perencanaan, Evaluasi dan Laporan

a. Penyusunan dan Evaluasi Kinerja Industri Minuman dan Tembakau

b. Capacity Building Industri Makanan dan Minuman Dalam Implementasi

Kerjasama Indonesia-Jepang.

c. Sinkronisasi Program Industri Minuman dan Tembakau

d. Kaji Tindak Pelaksanaan Program Industri Minuman dan Tembakau

Page 30: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

4. Partisipasi Direktorat Industri Minuman dan Tembakau Dalam

Sidang dan Pameran DN dan LN

a. Promosi Investasi dan Partisipasi Produk Industri Minuman dan Tembakau

Pada Pameran Dalam Negeri dan Luar Negeri

b. Partisipasi Industri Minuman dan Tembakau Dalam Forum Kerjasama Dalam

Negeri dan Luar Negeri

c. Partisipasi Industri Minuman dan Tembakau Dalam Rangka CODEX dan

ACCSQ

5. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Dalam rangka

Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Minuman dan

Tembakau

30

Page 31: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

I.C. Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut dan

Perikanan Rp. 225.151.590.000,-

1. Revitalisasi Industri Gula (Prioritas Nasional)

a. Bantuan Keringanan Pembiayaan Pembelian Mesin Industri Gula

b. Konsultasi Manajemen dan Monitoring Industri Gula

c. Lembaga Penilai Independen Industri Gula

d. Monitoring dan Evaluasi Teknis Industri Gula

e. Fasilitasi dan Koordinasi Dalam Rangka Pelaksanaan Rencana Aksi Revitalisasi

Industri Gula

f. Konsultasi Bimbingan Sistem Manajemen Mutu Industri Gula

2. Pengembangan Klaster Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan

a. Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Gula, Kakao, Kelapa, dan

Hasil Laut

b. Fasilitasi Pengembangan Industri Makanan Berbasis CPO

c. Pembinaan Keamanan Pangan Melalui Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik

(CPPOB) Pada Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan

d. Pelatihan Ketrampilan dan Pengolahan Cokelat

e. Bantuan Mesin Peralatan Pengolahan Rumput Laut di NTT

f. Survey dan Verifikasi Industri Pengolahan Ikan Nasional

g. Pembangunan Pabrik Pakan Ternak di Papua Barat

h. Pembangunan Pabrik Minyak Goreng di Kota Subulussalam, Provinsi NAD,

i. Bantuan Mesin Peralatan Industri Pengolahan Kakao di Sulbar dan Sulteng,

j. Dukungan Pengembangan Klaster Industri Gula, Kakao, Kelapa, dan Hasil Laut

(Dekonsentrasi)

31

Page 32: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

3. Penyusunan Standar Nasional Indonesia

a. Perumusan dan Revisi SNI Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan

b. Pelaksanaan Pengawasan SNI Wajib Industri Makanan, Hasil Laut dan

Perikanan Oleh Petugas Pengawas Standar dan Jasa Pabrik (PPSP)

c. Penyusunan Draft Standar Regional dan Pengembangan Industri Tempe

4. Partisipasi Dit. Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan

Dalam Sidang dan Pameran DN dan LN

a. Partisipasi dan Fasilitasi serta Penyelenggaraan Pameran Industri Makanan,

Hasil Laut dan Perikanan di Dalam Negeri dan Luar Negeri

b. Partisipasi Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Dalam Rangka Fora

Kerjasama Internasional dan Organisasi Internasional lainnya

c. Partisipasi Pada Sidang Standarisasi Internasional

d. Partisipasi pada Sidang-Sidang ICCO, ACC serta Peningkatan Konsumsi

Cokelat

32

Page 33: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

5. Rumusan Perencanaan, Evaluasi dan Laporan

a. Kaji Tindak Pelaksanaan Kegiatan Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan

b. Penyusunan Program Pengembangan Industri Makanan, Hasil Laut dan

Perikanan

c. Penyusunan dan Evaluasi Kinerja Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan

6. Diversifikasi Produk Dalam Mendukung Ketahanan Pangan

a. Peningkatan Daya Saing Industri Tepung Non-Terigu

33

Page 34: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

I.D. Penyusunan dan Evaluasi Program Revitalisasi dan Penumbuhan

Industri Agro Rp. 41.931.015.000,-

a. Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program Kebijakan Pengembangan

Industri Agro

b. Penyusunan Renstra Ditjen Industri Agro 2015-2019

c. Evaluasi Program Pembangunan Industri Agro

d. Penyusunan Sistem Informasi dan Updating Data Ditjen Industri Agro

e. Optimalisasi dan Tertib Administrasi Bantuan Alat Ditjen Industri Agro

f. Evaluasi Pengembangan Klaster Industri Agro

1. Perencanaan, Penganggaran, Monitoring dan Evaluasi Industri Agro

a. Koordinasi dan Fasilitasi Iklim Usaha Industri Agro (UU Iklim Usaha, Tarif, HS)

b. Koordinasi dan Fasilitasi Peraturan Standardisasi dan Teknologi Industri Agro

(HAKI, P3DN, Lingkungan dan Energi)

c. Bimbingan Teknis Pengembangan Klaster Industri Agro

d. Peran Serta Ditjen Industri Agro dalam Kerjasama Ekonomi Regional dan

Internasional

e. Penanganan Masalah Aktual

f. Promosi Produk Industri Agro pada Forum pameran DN dan LN

g. Fasilitasi Akselerasi Industrialisasi Industri Agro

h. Pilot Project Antenna Shop Produk Industri Daerah di Jakarta (Lanjutan)

i. Penyusunan SKKNI Industri Agro

j. Breakfast Meeting Industri Agro

2. Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Mutu Produk dan Kerjasama

Industri

34

Page 35: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

3. Laporan Keuangan dan BMN

a. Pembinaan dan Evaluasi Perbendaharaan dalam Pelaksanaan DIPA

b. Implementasi SAK dan SIMAK BMN Ditjen Industri Agro

c. Bimbingan Teknis, Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Pelaporan Keuangan

4. Fasilitasi Pelaksanaan Pembinaan Aparatur

a. Peningkatan Kemampuan Aparatur Melalui Magang di Perusahaan,

b. Peningkatan Kualitas SDM Ditjen Industri Agro melalui Pendidikan dan

Pelatihan

5. Layanan Perkantoran

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

c. Operasional Perkantoran dan Pimpinan

d. Pengadaan Kendaraan Bermotor

e. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi

35

Page 36: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya

XI. PENUTUP

1. Pengembangan industri agro memerlukan komitmen dan dukungan dari seluruh pihak (stake holder) yang terlibat, baik dari instansi Pemerintah Pusat, Daerah dan Dunia Usaha.

2. Pengembangan industri hilir agro akan meningkatkan nilai tambah dan mempunyai multiplier effect yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

3. Hal-hal yang masih perlu mendapat perhatian khusus :

– Peningkatan infrastruktur

– Peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan

– Pengembangan teknologi di bidang proses dan mesin

peralatan pabrik

– Peningkatan SDM

– Pemberian insentif terhadap pengembangan industri agro

36

Page 37: DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO ......(CPO dan CPKO) pada tahun 2011 lebih dari 25 juta ton, kakao sekitar 0,6 juta ton dan karet sekitar 2,8 juta ton. 2. Pemanfaatan sumber daya