dinas tenaga kerja kota bandung bab i pendahuluan 1.1...

76
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2013-2018 serta memperhatikan kebijakan dan prioritas program pemerintah Kota Bandung., serta dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Nomor 13 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, dan perubahan pertama adalah Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian di Kota Bandung, yang disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-2025, Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat Tahun 2005 – 2025 serta dengan pertimbangan potensi sumberdaya, memperhatikan faktor-faktor keberhasilan, hambatan, evaluasi kinerja, serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang sedang berkembang. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berlandaskan pada beberapa faktor pertimbangan, antara lain : 1. Penetapkan indikator kinerja yang disesuaikan dengan target kinerja RPJMD Tahun 2013-2018; 2. Penyelarasan lebih lanjut antara kebijakan horizontal dan vertikal yang terkait dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

Upload: hadieu

Post on 12-Mar-2019

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah

untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan

Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Rencana Strategis Dinas Tenaga

Kerja Kota Bandung disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Bandung 2013-2018 serta memperhatikan kebijakan dan prioritas program

pemerintah Kota Bandung., serta dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung

Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor

13 Tahun 2007 tentang Nomor 13 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

Dinas Daerah Kota Bandung, dan perubahan pertama adalah Peraturan Daerah Nomor 13

Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah.

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan pedoman dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian di Kota Bandung, yang disusun berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-2025, Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat Tahun 2005 – 2025 serta dengan

pertimbangan potensi sumberdaya, memperhatikan faktor-faktor keberhasilan, hambatan,

evaluasi kinerja, serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian yang sedang berkembang.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berlandaskan

pada beberapa faktor pertimbangan, antara lain :

1. Penetapkan indikator kinerja yang disesuaikan dengan target kinerja RPJMD Tahun

2013-2018;

2. Penyelarasan lebih lanjut antara kebijakan horizontal dan vertikal yang terkait dengan

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

Page 2: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 2

1.2 Keterkaitan Renstra – SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung secara substantif tidak berdiri

sendiri, dokumen ini terkait dengan keberadaan dokumen perencanaan lainnya yang bersifat

perencanaan program pembangunan (a-spatial). Oleh karena itu dalam penyusunannya

memperhatikan dan mensinergikan dengan:

1. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005 – 2025.

2. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018.

3. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2013 tentang tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Perubahan Atas Lampiran Permennakertrans Nomor PER.03/MEN/1/2010 Tentang

RENSTRA Kemennakertrans Tahun 2010-2014,

serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

Adapun pokok yang berkaitan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1.

Keterkaitan RENSTRA Dinas Tenaga Kerja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RENSTRA Dinas Tenaga Kerja

Kota Bandung 2013-2018

RPJMD Kota

Bandung 2013-2018

RENSTRA Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi

Propinsi Jawa Barat 2013-2018

RPJMD Propinsi

Jawa Barat 2013-2018

RENSTRA Kementerian

Tenaga Kerja & Transmigrasi

2010-2014 Keterkaitan Misi : 1. Meningkatkan

kompetensi dan produktifitas tenaga kerja

2. Meningkatkan kesempatan kerja

3. Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan

4. Meningkatkan Penempatan Transmigrasi

5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance)

Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan

Misi 1 : Membangun Pencitraan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Misi 2 : Mengembangkan Kebersamaan Pelaku Pembangunan Misi 4 : Mengoptimalkan Lembaga Pengembangan Sumberdaya manusia

Misi 1: Memantapkan Masyarakat Jawa Barat yang Berkualitas, Produktif, dan Berwawasan Luas. Misi 2 : Memantapkan Pembangunan Ekonomi Regional Secara Menyeluruh.

Misi 3 : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Page 3: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 3

Keterkaitan Sasaran : Sasaran : 1. Peningkatan kualitas

sumberdaya manusia tenaga kerja;

2. Peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja

3. Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

4. Peningkatan penempatan transmigrasi

5. Terciptanya tata kelola organisasi yang efektif, transparan, dan akuntabel

Sasaran : Meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja

Sasaran Misi 1: Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja dan Transmigran Terlatih yang Siap Kerja Pada Berbagai Sektor Lapangan Kerja dan Transmigrasi Sasaran Misi 2 : Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja di berbagai lapangan usaha Sasaran Misi 4 : Meningkatnya Kerjasama Kemitraan dengan dunia Usaha dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan transmigrasi

Sasaran Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan perlindungan terhadap tenaga kerja

Agenda : Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan Sasaran : menurunkan Tingkat Pengangguran Menjadi 5,1 Persen Kebijakan : Menciptakan

Lapangan Kerja Formal Dan Modern

Memfasilitasi Perpindahan Pekerja Dari Produktivitas Rendah Ke Produktivitas Tinggi

Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan Rencana Kerja setiap tahun

dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah pembangunan jangka menengah daerah Kota

Bandung. Secara diagramatis keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dengan

dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.1.

Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RENSTRA DISNAKER KOTA

BANDUNG

RENSTRA DISNAKER&TRANS

PROP. JABAR

RPJMD PROPINSI JAWA BARAT

RPJM

KEMENAKERTRANS RI

RPJPD 2005-2025 & RPJM 2009-2013 KOTA

BANDUNG

RENCANA KERJA 2014

RENCANA KERJA 2015

RENCANA KERJA 2016

RENCANA KERJA 2017

RENCANA KERJA 2018

Page 4: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 4

Lebih jelasnya hubungan kinerja pembangunan daerah kaitan antara RPJMD Kota

Bandung dengan RENSTRA SKPD diilustrasikan dalam gambar di bawah ini:

Kepala Daerah

Tujuan/Sasaran

Visi/Misi

Program Pembangunan Daerah

Program Prioritas

Tujuan/Sasaran

Visi/Misi

Kepala SKPD

Program/Kegiatan Prioritas

Visi/misi SKPD dibuat untuk secara langsung maupun tidak

langsung untuk mendukung atau mewujudkan visi misi

Kepala Daerah

Program Pembangunan Daerah berisi program-program

prioritas terpilih yang menjadi “top priority” untuk

mewujudkan visi/misi Kepala Daerah (RPJMD)

RPJMD RENSTRA SKPD

Program Penyelengaraan Urusan Pem.Daerah

Program Prioritas

Gambar 1.2. Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah

1.3. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategi Tahun 2013–2018 adalah sebagai

berikut:

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan

Daerah menjadi Undang-Undang;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah

Daerah Kota Bandung;

5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta

Page 5: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 5

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009;

6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Nomor 13 Tahun 2007,

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014, tentang tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013–2018;

8. Peraturan Walikota Bandung Nomor 265 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di

Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan

Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung.

1.4. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategi Tahun 2013-2018 ini disusun dengan maksud sebagai berikut:

a. Memudahkan aparatur Pemerintah Kota Bandung, khususnya Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung, serta masyarakat pada umumnya untuk memahami visi, misi, strategi dan arah

kebijakan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian selama lima tahun ke depan dalam

rangka sinergitas pelaksanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian.

b. Merupakan dokumen perencanaan strategi dan prioritas program lima tahunan sebagai

dasar penyusunan rencana kerja tahunan.

Tujuan disusunnya Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 adalah :

a. Memperoleh dokumen rencana pembangunan bidang ketenagakerjaan lima tahunan yang

terintegrasi dengan dokumen RPJMD Kota Bandung serta dokumen lainya yang

berhubungan dengan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

b. Memberikan arah dan acuan pembangunan yang ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung dalam kurun waktu lima tahun ke depan, yang diwujudkan dengan indikator

capaian kinerja;

c. Memberikan pedoman operasional bagi aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam

menjabarkan visi, misi, dan arah pembangunan dalam RPJMD Kota Bandung.

Page 6: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 6

1.5. Sistematika

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 – 2018

disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/ kabupaten/ kota, dan dengan Renja SKPD. Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur

Organisasi SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini. Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan

Page 7: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 7

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

2.4 Tantangan dan Peluang

Pengembangan Pelayanan SKPD

fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional. Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan

Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan

Renstra 3.4 Telaahan Rencana Tata

Ruang Wilayah dan Kajian

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota. Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang

Page 8: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 8

Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS. Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD, selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka

Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Page 9: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 9

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota

Bandung Nomor 05 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah

Kota Bandung, telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009

dan diubah kembali dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 adalah

Dinas Daerah yang melaksanakan sebagian kewenangan Daerah di bidang ketenagakerjaan,

sebagaimana dijabarkan di bawah ini:

Tugas Pokok, dan Fungsi

Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian

kewenangan Daerah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi, untuk melaksanakan tugas

pokok tersebut Dinas Tenaga kerja mempunyai fungsi yaitu:

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja

dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan,

serta pengawasan ketenagakerjaan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pelatihan dan

produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial

dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan

kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya;

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.

Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga

Kerja berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang rincian tugas

pokok dan fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, sebagai berikut:

Page 10: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 10

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan

di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan

pembantuan.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai fungsi:

(1) Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan

kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan.

(2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pelatihan dan

produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan.

(3) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan

kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan.

(4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya,

dan

(5) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan laporan penyelenggaraan kegiatan dinas.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Tenaga

Kerja lingkup kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, sekretaris

mempunyai fungsi:

(1) Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;

(2) Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang meliputi

administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, dan program;

(3) Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang;

(4) Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan

kegiatan Dinas;

(5) Pengkordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang; dan

(6) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan kesekretariatan.

2.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup administrasi

umum dan kepegawaian.

Page 11: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 11

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai fungsi:

(1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum

dan kepegawaian;

(2) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan

kearsipan Dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas, pengelolaan

perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas;

(3) Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyusunan rencana,

penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan pengelolaan data mutasi, cuti,

disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan

(4) Evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

2.2. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Program

Sub bagian keuangan dan program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Sekretaris lingkup keuangan dan program.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian keuangan dan program

mempunyai fungsi:

(1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi keuangan

dan program;

(2) Pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi kegiatan penyusunan rencana,

penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan data anggaran,

koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan

dan menyusun laporan keuangan Dinas;

(3) Pelaksanaan pengendalian program yang meliputi kegiatan penyusunan bahan dan

koordinasi penyusunan rencana dan program kegiatan dinas, koordinasi penyusunan

rencana dan program Dinas; dan

(4) Pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan program

Dinas.

3. Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja

Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Dinas lingkup pelatihan dan produktivitas kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang pelatihan dan produktivitas kerja

mempunyai fungsi:

Page 12: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 12

(1) Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan

pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja;

(2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan

kerja dan standarisasi kompetensi kerja;

(3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan

standarisasi kompetensi kerja; dan

(4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan

pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja.

3.1. Kepala Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja Dan Pelatihan Kerja

Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup

pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan

Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai fungsi:

(1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan

pelatihan kerja.

(2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan

pelatihan kerja.

(3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja yang

meliputi inventarisasi lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja, pembinaan

peningkatan kualitas lembaga latihan kerja & pelatihan kerja, pembinaan peningkatan

produktivitas kerja dan fasilitasi pemagangan kerja di dalam negeri dan luar negeri.

(4) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan lembaga pelatihan; dan

(5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelenggaraan kegiatan pembinaan

lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.

3.2. Kepala Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja

Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Standarisasi

Kompetensi Kerja mempunyai fungsi:

(1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja

Page 13: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 13

(2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup Standarisasi

Kompetensi Kerja

(3) Pelaksanaan lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja yang meliputi inventarisasi dan

klasifikasi pekerjaan, pembinaan dan fasilitasi Standarisasi Kompetensi Kerja

(4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Standarisasi Kompetensi Kerja

4. Bidang Penempatan Kerja Dan Transmigrasi

Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan Transmigrasi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi:

(1) Penyusunan rencana dan program lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan

kerja serta transmigrasi;

(2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja

serta transmigrasi;

(3) Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi;

(4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan

penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi;

(5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup penempatan tenaga kerja dan

perluasan kerja serta transmigrasi.

4.1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kerja

Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi lingkup

Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai fungsi:

(1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan

Perluasan Kerja;

(2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan

Kerja;

(3) Pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja yang meliputi

pendaftaran pencari kerja, penyediaan informasi lowongan kerja/bursa kerja,

fasilitasi Penempatan Kerja bagi pencari kerja, pembinaan, penyuluhan, pengawasan

Page 14: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 14

dan rekomendasi penyelenggaraan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) Kota Bandung, serta fasilitasi pendirian lembaga bursa kerja;

(4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan pendirian kantor cabang Pelaksanaan

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Kota Bandung dan penyuluhan

dan pengawasan penerbitan paspor TKI asal kota;

(5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan

Kerja.

4.2. Seksi Transmigrasi

Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Transmigrasi

mempunyai fungsi:

(1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup transmigrasi;

(2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup transmigrasi;

(3) Pelaksanaan lingkup transmigrasi yang meliputi inventarisasi potensi transmigrasi,

penyuluhan dan motivasi transmigrasi, penjajagan lokasi dan kerjasama penempatan

transmigrasi serta monitoring kondisi transmigran; dan

(4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup transmigrasi.

5. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Pembinaan

hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan tugas

pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang Pembinaan hubungan industrial dan

jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai fungsi:

(1) Penyusunan rencana dan program lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan

hubungan industrial;

(2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan

hubungan industrial;

(3) Pelaksanaan lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan

jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

Page 15: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 15

(4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan hubungan

industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan

(5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup Pembinaan dan

pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta

penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

5.1. Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial

ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimanan pada ayat (1), Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai fungsi:

(1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan dan pengembangan

hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan;

(2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan

industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan;

(3) Pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan

jaminan sosial ketenagakerjaan yang meliputi fasilitasi penyusunan dan pengesahan

peraturan perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Perjanjian

Pekerjaan, Pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pencatatan

organisasi pekerja dan pengusaha dan verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja

pembinaan kepesertaan jaminan sosial serta penyusunan usulan penetapan upah

minimum kota;

(4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan operasional perusahaan penyedia jasa

yang berdomisili di Kota;

(5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan

hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.

5.2. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

(1) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan

sosial ketenagakerjaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Page 16: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 16

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi

penyelesaian perselisihan hubungan industrial mempunyai fungsi:

(3) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyelesaian perselisihan hubungan

industrial;

(4) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyelesaian perselisihan hubungan

industrial;

(5) Pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang meliputi

pembinaan, pencegahan dan fasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan

industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan, pembinaan sumber daya

manusia dan lembaga penyelesaian perselisihan di luar pengadilan, penyusunan,

pengusulan formasi dan pembinaan mediator, konsiliator dan arbiter serta

penerimaan pendaftaran dan seleksi calon hakim ad-hoc pengadilan hubungan

industrial;

(6) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan

industrial.

6. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kepala Dinas lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan

kesehatan dan keselamatan kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

pengawasan ketenagakerjaan mempunyai fungsi:

(1) Penyusunan rencana dan program lingkup pengawasan norma kerja serta

pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;

(2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan

kesehatan dan keselamatan kerja;

(3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan

keselamatan kerja;

(4) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pengawasan norma kerja

serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.

6.1. Seksi Pengawasan Norma Kerja

Seksi Pengawasan norma kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup pengawasan norma kerja.

Page 17: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 17

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan

norma kerja mempunyai fungsi:

(1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengawasan norma kerja;

(2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja;

(3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja yang meliputi penyuluhan, pembinaan

dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan, menerima pengaduan,

melakukan pengecekan ke lapangan dan menugaskan Penyidik Pegawai Negeri Sipil

dan melaksanakan koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam rangka

penyelidikan, pemeriksaan, penindakan dan penyelesaian sebagai tindak lanjut atas

pelanggaran peraturan daerah dan peraturan Walikota di bidang ketenagakerjaan;

(4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja.

6.2. Seksi Pengawasan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup Pengawasan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan Kesehatan

dan Keselamatan Kerja mempunyai fungsi:

(1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Pengawasan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja;

(2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja;

(3) Pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang meliputi

pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja,

pemeriksaan penggunaan instalasi/pesawat/mesin produksi serta peralatan

keselamatan kerja, pemeriksaan dan pengujian kondisi lingkungan kerja di

perusahaan serta penanganan kasus kecelakaaan kerja; dan Evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

7. UPT Balai Latihan Kerja (BLK)

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang latihan

kerja, dengan fungsi sebagai berikut :

(1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan latihan kerja;

Page 18: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 18

(2) Pelaksanaan operasional Balai Latihan Kerja yang meliputi inventarisasi jenis-jenis

pekerjaan dan perusahaan, penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan tingkat

mahir dan profesional; serta pelaksanaan pelatihan tingkat mahir dan profesional.

(3) Pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan

(4) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Balai

Latihan Kerja.

8. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes)

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga Kerja di

bidang Hiegiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dengan fungsi sebagai

berikut :

(1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan hiegiene Perusahaan dan

Kesehatan yang meliputi inventarisasi tenaga kerja dan perusahaan, pemantauan

hiegiene, kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan, pemantauan kondisi dan

ketersediaan dokter di perusahaan, ahli hiegiene industri, teknisi hiegiene

perusahaan, ketersediaan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja dan psikologi

industri;

(2) Pelaksanaan ketatausahaan UPT;

(3) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan balai

hiperkes.

Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah diatur berdasarkan Peraturan Daerah

Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas

Daerah Kota Bandung, struktur Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1) Kepala Dinas

2) Sekretariat, membawahkan :

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(2) Sub Bagian Keuangan dan Program

3) Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, membawahkan :

(5) Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja

(6) Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja

4) Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi, membawahkan :

(1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja

Page 19: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 19

(2) Seksi Transmigrasi

5) Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

(1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

(2) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

6) Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

(1) Seksi Pengawasan Norma Kerja

(2) Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Selanjutnya dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 265/Tahun 2008 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah

dan Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, terdapat Unit Pelaksana Teknis

(UPT) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, yaitu :

7) UPT Balai Latihan Kerja (BLK), dan

(1) Sub Bagian Tata Usaha UPT BLK

8) UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes), dan

(1) Sub Bagian Tata Usaha UPT Hiperkes

Struktur Organisasi terlampir.

2.2. Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan

Susunan Kepegawaian Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung posisi Januari 2014

berjumlah 95 orang, laki-laki 59 orang dan perempuan 36 orang. Dari jumlah pegawai di atas

terdiri dari satu orang pejabat struktural eselon II/a, Eselon III/a juga satu orang, jabatan

eselon III/b jumlahnya 4 orang, dan yang menduduki jabatan eselon IV/a berjumlah 11 orang,

serta IV/b ada 2 orang. Selain pejabat struktural terdapat pula beberapa jabatan fungsional

sebanyak 20 orang, kemudian pelaksana 57 orang, sebagaimana disusun dalam tabel di bawah

ini:

Page 20: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 20

Tabel 2.1.

Daftar Pegawai Menurut Eselon

NO. JABATAN ESELON JUMLAH

1. Kepala Dinas II/a 1 orang

2. Sekretaris Dinas III/a 1 orang

3. Kepala Bidang III/b 4 orang

4. Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Ka.UPT

IV/a 11 orang

5. Kepala Tata Usaha UPT IV/b 1 orang

6. Fungsional : - Pengantar Kerja - Mediator - Pengawas

3 orang 3 orang

14 orang

7. Pelaksana 57 orang

Jumlah PNS 95 orang

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013

Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didominasi oleh golongan III, sebanyak 69

orang atau 72% dari jumlah seluruh pegawai, yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 2.2 Daftar Pegawai Menurut Golongan

NO. GOLONGAN JUMLAH

1. Golongan IV 9 Orang

2. Golongan III 69 Orang

3. Golongan II 16 Orang

4 Golongan I 1 Orang

Jumlah 95 Orang

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker Tahun 2013

Apabila jumlah pegawai disusun berdasarkan pendidikan, maka dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini:

Page 21: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 21

Tabel 2.3. Daftar Pegawai Menurut Pendidikan

NO. PENDIDIKAN JUMLAH

1. S.2 8 Orang

2. S.1 41 Orang

3. D III 9 Orang

4. SLTA 34 Orang

5. SLTP 2 Orang

6. SD 1 Orang

Jumlah Pegawai (PNS) 95 Orang

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013

Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Tenaga Kerja sebagian besar

berpendidikan Sarjana dan SLTA.

Grafik 2.1. Data Pegawai Dinas Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan

Pegawai berdasarkan golongan kepangkatan apabila dibandingkan dengan tingkat

pendidikannya, seperti dalam tabel ini:

Pegawai Berdasarkan Pendidikan

S.2

S.1

D III

SLTA

SLTP

SD

43,2%

9,5%

1,9%1% 8,4%

35,8

%

Page 22: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 22

Tabel 2.4. Perbandingan Golongan Kepangkatan dengan Tingkat Pendidikan

Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

GOLONGAN JUMLAH PERSEN PENDIDIKAN JUMLAH PERSEN

Gol. IV 9 Orang 9,5% S.2 8 Orang 8,4%

Gol. III 69 Orang 72,6% S.1/D.III 50 Orang 52,6%

Gol. II 16 Orang 16,8% SLTA 34 Orang 35,8%

Gol. I 1 Orang 1,1% SLTP 3 Orang 3,2%

Jumlah 95 Orang 100% Jumlah 95 Orang 100%

Komposisi tabel di atas, perbedaan yang paling menonjol adalah antara Pegawai

golongan II ke golongan III, dibandingkan dengan tingkat pendidikan antara SLTA ke S.1/D.III.

Golongan II sejumlah 16,8% dan yang berpendidikan SLTA adalah 35,8%, sedangkan golongan

III mencapai 72,6% dan yang berpendidikan S.1/D.III sebanyak 52,6%.

Dari data di atas, berarti 19% yang berpendidikan SLTA pangkatnya sudah mencapai

golongan III, atau 20% golongan III adalah berpendidikan SLTA. Memperhatikan kuantitas

kepangkatan yang didominasi oleh D.III ke atas (mencapai 70%) atau golongan III ke atas

(82,1%) sudah seharusnya kualitas kinerjanya meningkat pula, oleh karena itu pada Tahun

2013 penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (AKIP) Dinas Tenaga Kerja mendapat

predikat “BAIK” dengan nilai 63,87, namun mengandung arti pula umur kerja para pegawai

Dinas Tenaga Kerja pun sudah banyak yang mendekati masa usia pensiun, sehingga jumlah

sumber daya manusia tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, paling utama adalah di

posisi para pejabat fungsional pengawasan ketenagakerjaan, mediator/perantara perselisihan,

pengantar kerja, penyuluh swadaya masyarakat, serta instruktur kepelatihan.

2.3. Gedung dan Alat Perlengkapan Aparatur

Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berdiri di atas lahan dengan luas tanah

9.167,99 m², terdiri dari 4 (empat) Gedung. Gedung utama digunakan untuk ruang Kepala

Dinas, Sekretariat dan ruang serbaguna/ruang pertemuan, gedung kedua diperuntukan untuk

3 (tiga) bidang : Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek, Bidang Pelatihan dan

Produktivitas Kerja, Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi seluas 7.787,99 m²,

dan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan di Jalan Martanegara No. 6 dengan luas bangunan

700 m², dan gedung arisp seluas 560 m² berlantai dua seluas 1.120 m², serta dua bangunan

untuk shelter parkir seluas 120 m², sebagaimana dijelaskan pada table dibawah ini:

Page 23: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 23

Tabel 2.5 Gedung/Bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

NO. Gedung/bangunan Luas Keterangan

1. Gedung Induk 700.9 m² 2 lantai

- R. Kepala Dinas I ruang

- R. Sekretariat 1 ruang

- R. Aula 1 ruang

- R. Tamu/Tunggu 1 ruang

- R. Kasi/Kasubag 2 ruang

- R. Bendahara 1 ruang

- Kamar mandi/wc 4 ruang

2 Gedung Tengah/ Gedung

Penta/Lattas/HISK

7.787.99 m² 1 lantai

- R. Kabid 3 ruang

- R. Kasi 2 ruang

- R. Staf 5 ruang

- R. Pelayanan Kartu Kuning 1 ruang

- Kamar mandi/ WC 2 ruang

3 Gedung Pengawasan dan UPT 700 m² 1 lantai

- R. Kabid I ruang

- R. Kasi 4 ruang

- R. Staf 5 ruang

- Kamar mandi/ WC 3 ruang

- Dapur 1 ruang

4 Gedung Arsip 560 m² 2 lantai

5 Bangunan Shelter 120 m² 2 tempat

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Disnaker 2013

Kendaraan dinas operasional roda empat yang digunakan para pejabat Dinas

Tenaga kerja sebanyak 9 (sembilan) unit, kendaraan dinas operasional roda dua sebanyak 44

(empat puluh empat) unit. Perlengkapan inventaris lainnya sebagai penunjang kelancaran

pelaksanaan tugas organisasi Dinas, antara lain meja, kursi, lemari, brankas, komputer, printer,

mesin tik, pesawat telepon, dan perlengkapan lain berjumlah 882 unit.

Tahun 2012 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mendapat pinjaman kendaraan roda

dua dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 2 (dua) unit untuk operasional

Pejabat Pengantar Kerja, dan di awal Tahun 2013 mendapatkan pinjaman 1 (satu) unit

kendaraan operasional roda empat beserta peralatan Pemeriksaan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3).

Page 24: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 24

2.4. Kinerja Keuangan

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didukung

dengan anggaran berbasis kinerja, maksudnya adalah setiap unit kerja mengelola anggaran

untuk mendanai program kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya, perkembangan APBD

dari Tahun 2007-2013 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.6 Perkembangan APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2007-2013

No Tahun Jumlah (Rp.) Naik/Turun

(%) Belanja Pegawai /BTL (Gaji/TPP)

Jumlah Belanja Langsung /BL

1. 2007 8.077.604.921 -- -- --

2. 2008 8.277.132.537 Naik 2,47% 4.961.850.287 3.315.282.250

3. 2009 13.507.017.954 Naik 63,18% 4.673.319.650 8.833.698.300

4. 2010 13.119.803.654 Turun 2,87% 4.673.319.654 8.446.483.986

5. 2011 15.192.046.791 Naik 12,83% 5.871.091.791 9.230.955.000

6. 2012 14.629.143.108,30 Naik 12,83% 5.203.501.484 9.873.000.000

7. 2013 17.476.135.470,53 Naik 19,46% 7.489.895.230,53 9.986.240.24019,46

Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013

Jumlah APBD Dinas Tenaga Kerja setiap tahunnya rata-rata meningkat terus, yang

paling signifikan adalah penambahan anggaran dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar

63,18% yang merupakan penambahan anggaran untuk program dan kegiatan pelayanan

publik, prioritas adalah pada program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja,

dan program peningkatan kesempatan kerja, tahun selanjutnya peningkatannya antara 2%

sampai 13%. Apabila dirinci alokasi anggaran sesuai dengan urusan pemerintahan daerah,

sebagai berikut :

Tabel 2.7 APBD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2007-2013

Berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah

No Tahun Non Urusan

Urusan Wajib Urusan Pilihan

Peningk.Prod. & Penempatan

Perlindungan Ketenagakerjaan

Ketransmigrasian

1. 2007 -- -- -- --

2. 2008 814.121.055 1.890.494.685 451.986.510 158.680.000

3. 2009 1.939.838.300 5.381.522.700 1.192.262.300 320.075.000

4. 2010 1.610.755.996 5.151.299.723 1.330.298.277 354.130.000

Page 25: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 25

5. 2011 1.778.920.000 4.770.105.000 2.264.675.000 417.255.000

6. 2012 2.085.500.000 4.766.325.000 2.264.675.000 483.500.000

7. 2013 2.446.355.465 4.660.604.555 2.376.599.720 4.960.000.00

Sumber Data : Sub Bagian Keuangan dan Program Disnaker 2013

2.5. Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Struktur umur merupakan informasi yang sangat penting berkaitan dengan

perkembangan persentase kelompok sasaran pembangunan, dan Proporsi penduduk usia kerja

(produktif) menentukan tingkat capaian pembangunan di Kota Bandung. Penduduk Usia Kerja

(PUK) di Kota Bandung pada Tahun 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik adalah

sebanyak 1.879.373 Orang, dari jumlah tersebut angkatan kerja sebanyak 1.194.312 orang, dan

yang bekerja jumlahnya mencapai 1.087.425 orang, berarti tingkat kesempatan kerja di Kota

Bandung sebesar 91,05%. Berikut ini disajikan tabel data indikator makro ketenagakerjaan di

Kota Bandung :

Tabel 2. 8 Perkembangan Data Indikator Makro Ketenagakerjaan

Kota Bandung Tahun 2009 – 2013

Indikator Satuan 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK)

Jiwa 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.879.373

Jumlah Angkatan Kerja Jiwa 1.151.180 1.079.477 1.129.744 1.171.551 1.194.312

Jumlah Bekerja Jiwa 998.227 1.000.140 1.012.946 1.064.167 1.087.425

Jumlah Penganggur Jiwa 152.953 131.353 116.798 107.384 106.887

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

% 13,28 12,17 10,34 9,17

8,95

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

% 60,71 60,73 61,40 63,14

63,55

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Tabel rincian penduduk Kota Bandung berumur 15 tahun ke atas berdasarkan

tingkat pendidikan tertinggi :

Tabel. 2.9 Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung Menurut Tingkat Pendidikan

Tertinggi Tahun 2013

Tahun 2013

Tdk/Blm Tamat SD

Sekolah Dasar

SLTP SLTA Diploma I/II/III /Akademisi/ Universitas

Jumlah

1 2 3 4 5 6

65.458

426.280

480.367

630.803

276.465

1.879.373

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Page 26: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 26

Lebih jelas lagi dibuat grafik di bawah ini yang memperlihatkan persentase masing-

masing kelompok pendidikan penduduk usia kerja :

Grafik 2.2 Penduduk Usia Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan

Penduduk Usia Kerja di Kota Bandung menurut tingkat pendidikan paling banyak

SLTA sejumlah 34%, dan yang kedua SLTA sebesar 25%.

Tabel 2.10

Perkembangan Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2013

Jenis Kelamin 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4

Laki-Laki 927.007 897.222 931.708 948.393 958.526

Perempuan 969.185 880.298 908.275 907.078 920.847

L + P 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.879.373 Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Agar lebih jelas, tabel di atas digambarkan dalam bentuk grafik dibawah ini :

3%

23%

25%

34%

15%

PUK berdasarkan Tingkat Pendidikantidak tamat SD

SD

SLTP

Page 27: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 27

Grafik 2.3 Perkembangan Penduduk Usia Kerja berdasarkan jenis kelamin

Menurut golongan umur, penduduk usia kerja tahun 2013 paling banyak antara usia

25-29 tahun, 30-34 tahun, dan di atas usia kerja Pegawai Negeri Sipil yaitu usia 55 tahun ke

atas, seperti tabel di bawah :

Tabel 2.11

Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung menurut Golongan Umur pada Tahun 2013

Gol. Umur

Penduduk Usia Kerja

15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 45 46 – 54 55+ Total

244.264

198.302

227.720

216.000

177.576

197.722 210.006 229.786

1.879.373

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Digambarkan dalam bentuk grafik, menunjukkan struktur penduduk usia kerja di Kota

Bandung dinilai dinamikanya hampir merata, sebagaimana grafik di bawah ini:

820,000

840,000

860,000

880,000

900,000

920,000

940,000

960,000

980,000

2009 2010 2011 2012 2013

Laki - Laki

Perempuan

Page 28: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 28

Grafik 2.4 Perkembangan Penduduk Usia Kerja berdasarkan Golongan Umur

Menyadur dari RPJMD Kota Bandung 2013-2018, dinyatakan bahawa Kota Bandung

memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Barat. Pada tahun 2007-2011 kontribusi

ekonomi Kota Bandung di Jawa Barat mencapai rata-rata 11,6%. Dalam lingkup Kota Bandung

Raya, maka kontribusi aktivitas ekonominya menjadi sekitar 23% dari ekonomi Jawa Barat.

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung juga tergolong tinggi, atau di atas rata-rata

pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan nasional. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota

Bandung dari tahun 2008-2012 rata-rata sebesar 8,62%, sedangkan pertumbuhan ekonomi

nasional sebesar 5,8% dan Provinsi Jawa Barat sebesar 5,86% .

Sumber : BPS (olahan)

Grafik 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung Tahun 2008–2012 dan Perbandingannya dengan Tingkat Jawa Barat dan Nasional (%)

14%

12%

13%

13%10%

12%

12%

14%

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 45

46 – 54

6.21

4.29

6.09 6.48 6.21 6.00

4.60

6.10 6.50 6.23

8.17 8.34 8.45 8.58 9.40

-

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2008 2009 2010 2011 2012

Pe

rse

nta

se (

%)

Jawa Barat Nasional Kota Bandung

Page 29: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 29

Tingkat pertumbuhan yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung adalah

menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang penting di Jawa Barat maupun di

Indonesia. Secara terinci kontribusi kegiatan ekonomi Kota Bandung dan sekitarnya terhadap

Ekonomi Jawa Barat dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.12

Kontribusi Kegiatan Ekonomi Kota Bandungdan Sekitarnya terhadap Ekonomi Jawa Barat Tahun 2007-2011

No Kabupaten/Kota Persentase (%)

1 Kab. Bandung 7,0

3 Kab. Bandung Barat 2,7

4 Kota Bandung 11,6

5 Kota Cimahi 2,0

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Data tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota penting bagi

aktivitas ekonomi di Jawa Barat maupun nasional. Artinya Kota Bandung menjadi salah satu

pusat pertumbuhan ekonomi dan memiliki banyak kaitan aktivitas ekonomi dengan daerah

sekitar maupun wilayah lain. Sebagai pusat pertumbuhan dengan tumpuan pada aktivitas

perdagangan dan industri pengolahan, maka Kota Bandung juga menjadi salah satu tujuan

migrasi tenaga kerja yang cukup besar. Peran lainnya adalah Kota Bandung sebagai salah satu

Kota Pendidikan terpenting di Indonesia, telah menyatu dengan kehidupan ekonomi, sehingga

tingkat pertumbuhan ekonominya tergolong sangat tinggi.

Tabel di bawah terlihat bahwa PDRB Kota Bandung dari tahun 2008 ke 2012

menunjukkan kenaikan yang tinggi atau menunjukkan peningkatan pertumbuhan kegiatan

ekonomi. Kecenderungan aktivitas ekonomi Kota Bandung pada beberapa tahun ke depan

cenderung positif mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.

Tabel 2.13

Perkembangan Indikator PDRB dan LPE Kota Bandung Tahun 2008–2012

Indikator 2008 2009 2010 2011* 2012**

LPE Kota Bandung (%) 8,17 8,34 8,45 8,73 9,4

LPE Nasional (%) 5,5 4,6 6,1 6,59 6,23 PDRB (jt Rp) (hargaberlaku)

60.444.487 70.281.163 82.002.176 97.451.902 110.669.837

PDRB (jt Rp) (harga konstan 2000)

26.978.909 29.228.272 31.697.282 34.415.522 37.701.954

Sumber: BPS Kota Bandung (Diolah)

Page 30: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 30

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung cenderung positif mengalami

pertumbuhan, tetapi kondisi ekonomi dan politik nasional akan sangat berpengaruh dan

berdampak pada fluktuasinya permasalahan ketenagakerjaan yang sudah kompleks. Isu

strategis potensial adalah pengangguran lulusan sekolah/perguruan tinggi serta keterbatasan

lapangan kerja. Dan dua tahun terakhir adalah isu demonstrasi pekerja/buruh berkaitan

dengan tidak adanya kesepakatan dalam penetapan upah minimum. Isu ketenagakerjaan yang

perlu penanganan yang sinergi di jajaran pemerintahan Kota Bandung, antara lain : tingginya

angka pengangguran, tingginya angka kecelakaan kerja terutama kecelakaan ketika, akan dan

sesudah bekerja sebagai dampak dari meningkatnya penggunaan sarana kerja kendaraan roda

dua, meningkatnya konflik hubungan industrial, rendahnya daya saing dan kualitas SDM, serta

rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja. Hal ini cukup penting untuk menjadi perhatian

semua pihak, mengingat bahwa pembangunan di semua sektor pada akhirnya akan

berimplikasi terhadap ketenagakerjaan.

Tabel. 2.14 Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja, Tenaga Kerja Asing, dan

Data Transmigrasi Kota Bandung Tahun 2008 – 2013

Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Penempatan Tenaga Kerja

Orang 2.106 2.894 2.281 3.044 4.035 2.452

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar

Orang 18.813 33.476 24.159 10.313 8.815 17.455

Jumlah Lowongan Kerja

Loker 6.542 1.840 2.281 7.757 11.882 6.989

Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK)

BKK 44 44 46 47 49

Jumlah Tenaga Kerja Asing

orang 420 91 90 80 117 135

Penempatan Trransmigran

KK Jiwa

10 28

25 81

18 72

10 36

20 82

3 10

Sumber: BPS , dan Disnaker Kota Bandung (Diolah)

Tenaga kerja merupakan sumber daya paling utama dalam siklus perputaran roda

perekonomian. Ketidakseimbangan antara lowongan kerja pada tahun 2013 sebanyak 6.989

lowongan kerja yang ditawarkan perusahaan melalui pendataan yang dilakukan petugas

fungsional Pengantar Kerja maupun Bursa Kerja (Job Fair dan On-Line) sedangkan jumlah

pencari kerja mencapai 17.455 orang, dibuktikan dengan penyerapan AKAN, AKL, dan AKAD

hanya sejumlah 2.452 pekerjaan, hal ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara tingkat

kualitas tenaga kerja dan kebutuhan dunia kerja, juga kurang diminatinya lowongan kerja yang

Page 31: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 31

ditawarkan perusahaan kepada para pencari kerja. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan

keterampilan untuk peningkatan kualitas pencari kerja, dan pelatihan peningkatan

produktivitas bagi tenaga kerja, serta sikap pro aktif para fungsional pengantar kerja untuk

lebih meningkatkan jumlah informasi lowongan kerja. Tabel di bawah ini menginformasikan

data pencari kerja sesuai pendidikan, dan penempatan tenaga kerja yang lebih rinci :

Tabel 2.15 Data Perkembangan Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013

NO URAIAN EXISTING

TAHUN 2013 SATUAN

1. Jumlah Pencari Kerja Terdaftar: - SD - SMP - SMA - D1 & D2 - D3 - S1 - S2 & S3

17.455 45

182 5.398

53 2.728 8.876

173

Orang

2. Jumlah Penempatan Kerja - AKL - AKAD - AKAN

2.452 2.405

5 42

Orang

3. Jumlah PPTKIS 13 Perusahaan

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah

Pada umumnya ketidakseimbangan antara penempatan tenaga kerja, lowongan

kerja yang tersedia, tingginya jumlah pencari kerja terjadi setiap tahun, digambarkan dalam

grafik di bawah :

Grafik 2.6. Perbandingan pendaftar pencari kerja, lowongan pekerjaan dan penempatan tenaga kerja Tahun 2008 – 2013

18,813

33,476

24,159

7,757 8,815

17,455

6,542

1,840

4,779

10,313 11,882

6,989

2,106 2,894

2,281 3,044 4,035 2,452

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pendaftar Pencari Kerja Lowongan Pekerjaan Penempatan Tenaga Kerja

Page 32: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 32

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja setiap

tahun dilakukan berbagai jenis pelatihan kerja, baik yang berbasis kompetensi kerja, berbasis

masyarakat, maupun pelatihan kewirausahaan, diantaranya adalah pelatihan : Tata boga

(Catering Pastry), bengkel sepeda motor, daur ulang, border, hantaran, menjahit, service

komputer/handphone, achievment motivation training (AMT), manajemen usaha kecil

menengah (MUKM), tata rias wajah/rambut/pengantin /spa, sablon, sulam pita, jurnalistik,

pengelasan, design grafis, photography, broadcasting, pelatihan IT, pembuatan boneka, dan

ekonomi kreatif lainnya. Jumlahnya setiap tahun sebagaimana digambarkan grafik di bawah

ini:

Grafik 2.7 Pelatihan Keterampilan Kerja Tahun 2008-2014

Permasalahan ketenagakerjaan tidak lepas pula dari masalah hubungan industrial

antara pekerja dan pengusaha yang mempekerjakan mereka, diantaranya masalah perselisihan

upah, jam kerja, dan perselisihan kepentingan. Berikut adalah tabel yang menyajikan beberapa

indikator ketenagakerjaan terkait hubungan industrial dan kesejahteraan di Kota Bandung :

Tabel 2.16 Perkembangan Data Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, dan Pengawasan

Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2008 – 2013 Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama

Kasus 103 107 42 46 61 48

Jumlah Kasus tercatat Kasus 122 123 46 74 90 105

Jumlah Pemeriksaan Perusahaan 900 906 907 929 943 1.068

Jumlah Perusahaan Perusahaan 4.621 5.041 5.466 5.882 6.258 6.729

Jumlah Pekerja/Buruh yang masuk jamsostek

Orang 346.657 264.212 272.573 275.929 288.702 300.950

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah

300

360

710

660

610

780

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Jumlah Pelatihan Keterampilan Kerja

Page 33: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 33

Grafik di bawah ini menggambarkan penanganan penyelesaian perselisihan

hubungan industrial yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung selama tahun 2008

sampai dengana tahun 2013 :

Grafik 2.8 Perkembangan Penyelesaian Kasus PHI Tahun 2008 - 2013

Selanjutnya sebagai upaya meningkatan kesejahteraan para pekerja dalam rangka

memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja mempunyai kewajiban

melakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan terhadap perusahaan agar semua

pekerja/buruh didaftarkan dalam penjaminan sosial ketenagakerjaan, grafik di bawah ini

menunjukkan masih rendahnya kepesertaan pekerja/buruh untuk menjadi anggota jamsostek.

Grafik 2.9 Kepesertaan Tenaga Kerja yang menjadi anggota Jamsostek Tahun 2008-2013

122 123

46

74

90

105103 107

42 46

61

48

Tahun2008

Tahun2009

Tahun2010

Tahun2011

Tahun2012

Tahun2013

Jumlah kasus yangmasuk

Jumlah kasus yangselesai melaluiPerjanjian Bersama (PB)

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

2008 2009 2010 2011 2012 2013

944626998227 1000140 1012946

1064167 1087425

346,657421,003 421,003 421,003

259,453 300,950

Jumlah Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang masuk jamsostek

Page 34: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 34

Penegakan supremasi hukum ketenagakerjaan merupakan tugas pokok dan fungsi

fungsional Pengawas Ketenagakerjaan, setiap tahun dilakukan pemeriksaan terhadap

perusahaan yang telah melakukan wajib lapor berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1981, dan hasilnya sebagaimana grafik di bawah ini :

Grafik 2.10 Perbandingan perusahaan yang diperiksa dengan jumlah perusahaan

(berdasarkan data wajib lapor)

Organisasi serikat pekerja/buruh merupakan mitra pemerintah dan perusahaan

dalam upaya memfasilitasi perlindungan tenaga kerja, namun kecelakaan kerja dan

pelanggaran norma ketenagakerjaan masih tetap tinggi, datanya dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 2.17 Data Perlindungan Ketenagakerjaan Tahun 2008 - 2013

NO. URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 SATUAN

1 Organisasi Serikat Pekerja (Federasi) Serikat Pekerja (SP)

519 106.696

352 112.473

370 116.584

390 113.944

285 102.442

307 121.236

Unit Anggota

2 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

39 PKB

3 Verifikasi 200 SP

4 Peraturan perusahaan

612 PP

6 Jumlah orang bekerja (Wajib Lapor)

244.056 265.841 281.386 297.340 302.971 322.951 Orang

7 Jumlah Perusahaan yang masuk Jamsostek

3.809 3.207 3.207 3.207 3.456 Persh

9 Penanganan perselisihan dan

122 5.713

123 1.767

46 108

74 578

90 505

105 10.795

Kasus Orang

4,621 5,041

5,466 5,882

6,258 6,729

17981373 1238 1102 1102 1,068

2008 2009 2010 2011 2012 2013

JumlahPerusahaanWajib Lapor

JumlahPemeriksaan

Page 35: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 35

hubungan industrial (Hak/kewajiban, upah, waktu kerja)

10 PHK Perorangan Tenaga Kerja terlibat

89 160

78 118

43 78

47 54

62 84

71 96

Kasus Orang

11 PHK Masal Tenaga Kerja terlibat

14 895

15 1.416

0 0

1 12

1 13

5 1.130

Kasus Orang

12 Mogok kerja/unjuk rasa Tenaga Kerja terlibat

12 4.658

4 233

1 30

1 512

7 408

3 650

Kasus Orang

13 Jumlah Kecelakaan Kerja

786 799 993 1.051 1.058 1.099 Kasus

14 Jumlah pelanggaran norma kerja

1.386 Kasus

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah

Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, salah satu upaya pemerintah melalui

penetapan peningkatan upah minimum kerja sesuai atau di atas nilai kebutuhan hidup yang

layak. Namun demikian tentunya tingkat upah akan berbanding lurus dengan kualitas dan

kompetensi tenaga kerja, serta diperkirakan masih banyak perusahaan terutama industri

catering, dan jasa pertokoan/retail, para pekerjanya masih banyak yang menerima upah belum

sesuai dengan Upah Minimum Kota Bandung (UMK), Tahun 2013 sebesar Rp.1.538.703,00.

Upah Minimum Kota Bandung (UMK) Tahun 2013 dan 2014 melalui mekanisme

Dewan Pengupahan Kota (DPK) Bandung gagal dalam menentukan kesepakatan UMK, yang

semula nilai usulan UMK sebesar Rp. 1.971.803,00 sehubungan demonstrasi para

pekerja/buruh yang terus menerus selama beberapa hari, maka Walikota Bandung merevisi

penetapan UMK menjadi sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan nilai Kebutuhan Hidup

Minimum/Layak (KHM/KHL) sebesar Rp.1.811.375,00.

Tabel 2.18

Perkembangan Upah Minimum Kota Bandung Tahun 2009 - 2014

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah

NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Rupiah

1. Upah Minimum Kota

(UMK) 939.000 1.044.630 1.118.000 1.188.435 1.271.625 1.538.703 2.000.000

2. Kebutuhan Hidup

Minimum (KHM / KHL) 1.002.059 1.118.687 1.197.063 1.271.625 1.465.431 1.509.775 1.811.375

Page 36: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 36

Data tersebut di atas digunakan menjadi indikator untuk mengukur keberhasilan

kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

Pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung diukur berdasarkan beberapa

indikator :

Pertama : Indikator Kinerja Sasaran RPJMD dan IKU Tahun 2009-2013

Kedua : Indikator target sasaran dan program Renstra

Ketiga : Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan Ketenagakerjaan

Keempat : Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2009-2013 dapat dilihat

sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 2.19

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Berdasarkan RPJMD 2009-2013

NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

13,28% 12,17% 10,34% 9,17% 8,95%

2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 86,17% 87,83% 86,97% 90,83% 91,05%

Tabel 2.20

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2009-2013

No. Indikator Kinerja Utama 2009 2010 2011 2012 2013 Satuan

1 Tenaga Kerja Terampil dan Produktif

740 1010 905 910 860 Orang

2 Persentase pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05% Persen

3 Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja*

60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,55% Persen

4 Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama

31 10 46 61 48 Kasus

5 Pekerja/Buruh yang menjadi peserta program jamsostek

421.003 421.003 421.003 259.453 300.950 Orang

Page 37: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 37

6 Persentase penurunan kejadian kecelakaan kerja

799 993 1051 1.058 1.099 Kasus

7 Persentase penurunan pelanggaran atas norma ketenagakerjaan

426 796 306 2243 1386 Kasus

8 Jumlah KK yang ditransmigrasikan

25 18K 10 20 3 KK

9 Jumlah KK yang menetap dibandingkan dengan jumlah KK yang diberangkatkan

25 18 10 20 3 KK

Tabel 2.21

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator target sasaran dan program Renstra

NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,55%

2 Tingkat penempatan pencari kerja 8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%

3 Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

84,15% 85,47% 87,00% 86,32% 100,00%

4 Tingkat penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71%

5 Tingkat Kesepakatan dengan pemerintah daerah lokasi transmigrasi

40,00% 40,00% 25,00% 66,67% 33,33%

6 Tingkat partisipasi transmigran swakarsa 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 2.22

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2009-2013

NO. JENIS PELAYANAN

DASAR INDIKATOR KINERJA

Capaian Kinerja

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pelayanan Pelatihan kerja

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

20% 65,00% 41,25% 55,00% 55,00%

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

100% 100% 100,00% 100,00% 100,00%

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

16,25% 27,50% 35,00% 28,75% 35,00%

Page 38: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 38

2 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%

3 Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71%

4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

26,47% 27,25% 27,24% 27,13% 27,68%

5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

Besaran Pemeriksaan Perusahaan

- 11,34% 15,42% 17,42% 14,77%

Besaran pengujian peralatan di perusahaan

- - 55,31% 57,31% 51,71%

Tabel 2.23 Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Tahun 2009-2013

Tabel – tabel diatas menginterpretasikan bahwa pelayanan urusan wajib

ketenagakerjaan banyak yang mencapai target, bahkan ada yang melebihi target.

Interpretasi lebih lanjut dapat dijelaskan dalam grafik sebagai berikut :

1. Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Ketenagakerjaan

Tingkat capaian target kinerja pada tahun 2013 berdasarkan Peraturan Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.15/MEN/X/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat digambarkan pada grafik dibawah ini :

NO. URUSAN IKK Capaian Kinerja

2009 2010 2011 2012 2013

Urusan Wajib

12 Ketenagakerjaan 46 Tingkat partisipasi angkatan kerja

60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,55%

47 Pencari kerja yang ditempatkan

8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05%

Urusan Pilihan

6 Transmigrasi 15 Transmigran swakarsa

0% 0% 0% 0% 0%

Page 39: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 39

Grafik 2.11 Capaian Kinerja SPM

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pengukuran kinerja urusan wajib

ketenagakerjaan mengacu kepada 8 indikator kinerja, 2 indikator melebihi target (25%),

yaitu : (1) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat; dan

(2) Besaran pengujian peralatan di perusahaan.

Enam indikator tidak mencapai target (75%) yaitu (1) Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi (2) Besaran tenaga kerja yang

mendapatkan pelatihan kewirausahaan (3) Besaran pencari kerja yang terdaftar yang

ditempatkan (4) Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) (5)

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek (6) Besaran

Pemeriksaan Perusahaan.

2. Pencapaian Kinerja Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Tingkat capaian target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) dapat

digambarkan pada grafik dibawah ini :

Grafik 2.12 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Tercapai Melebihi

Target25% Tercapai

Sesuai Target0%Target Tidak

Tercapai75%

Capaian Kinerja SPM

Tercapai Melebihi

Target67%

Tercapai Sesuai Target

0%

Target Tidak Tercapai

33%

Capaian Kinerja IKK

Page 40: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 40

Capaian kinerja berdasarkan IKK urusan Ketenagakerjaan ditetapkan 3 indikator,

yaitu: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Pencari kerja yang ditempatkan,

sedangkan urusan Ketransmigrasian hanya satu indikator yaitu Transmigrasi Swakarsa.

Dua indikator urusan wajib tercapai, satu indikator tidak tercapai, sedangkan urusan

pilihan ketransmigrasian tidak dapat direalisasikan terkendala Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi RI tidak memberikan kuota karena lokasi transmigrasi swakarsa

ditutup.

3. Pencapaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tingkat capaian target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat

digambarkan pada grafik dibawah ini :

Grafik 2.13 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU)

Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) mengacu kepada 9 indikator

kinerja, 3 indikator melebihi target (33%), yaitu: (1) Persentase pencari kerja yang

terdaftar yang ditempatkan; (2 Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja; (3)

Persentase penurunan pelanggaran atas norma ketenagakerjaan. Indikator tercapai

sesuai target (22%), yaitu : (1) Tenaga Kerja Terampil dan Produktif; (2) Jumlah KK yang

menetap dibandingkan dengan jumlah KK yang diberangkatkan. Indikator tidak

mencapai target (44%), yaitu: Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama; (2)

Pekerja/Buruh yang menjadi peserta program jamsostek; (3) Persentase penurunan

kejadian kecelakaan kerja; (4) Jumlah KK yang ditransmigrasikan.

Tercapai Melebihi

Target33%

Tercapai Sesuai Target

22%

Target Tidak Tercapai

45%

Capaian IKU

Page 41: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 41

4. Pencapaian Kinerja RPJMD/Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2013 merupakan tahun ke-lima implementasi Rencana Strategis Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung periode 2009–2013. Berikut ini diuraikan hasil pengukuran

dan analisis pencapaian sasaran strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun

2013:

1) Sasaran Pembangunan Ketenagakerjaan (Misi 2 RPJMD 2009-2013)

Urusan Ketenagakerjaan dalam RPJMD Tahun 2009-2013 termasuk dalam Misi 2,

yaitu : “Mengembangkan Perekonomian Kota Yang Berdaya Saing Dalam Menunjang

Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta Meningkatkan Peranan Swasta

dalam Pembangunan Ekonomi Kota”. Indikatornya adalah : menurunnya tingkat

pengangguran terbuka, target RPJMD murni tahun 2011 menurun 15,20%, dan target

RPJMD revisi sesuai hasil Sakernas Tahun 2010 menjadi sebesar 13,68%, dan

realisasinya mencapai sebesar 10,34%. Sedangkan target pada tahun 2012 sebesar

13,62% dengan realisasi sebesar 9,17%, dan pada tahun 2013 target tingkat

pengangguran terbuka sebesar 13,57 % dan diprediksi penurunan tingkat

pengangguran terbuka sebesar 8,95%.

Penurunan Tingkat Pengangguran dipengaruhi beberapa faktor diantaranya :

meningkatnya kegiatan pelatihan kerja, meningkatnya kegiatan bursa kerja,

terselenggaranya kegiatan informasi pasar kerja melalui bursa kerja online (BKOL),

meningkatnya kualitas SDM pengantar kerja, meningkatnya kompetensi pencari kerja,

dan bertambahnya jumlah LPK, serta adanya kondusifitas iklim ketenagakerjaan di

Kota Bandung. Capaian kinerja dijelaskan dalam grafik berikut ini :

Grafik 2.14 Capaian Kinerja RPJMD Kota Bandung

Tercapai Melebihi

Target100%

Tercapai Sesuai Target

0%

Target Tidak Tercapai

0%

Capaian kinerja sasaran Misi 2

Page 42: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 42

2) Sasaran Program Pembangunan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

Program pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian capaian kinerja pada

tahun 2013, sebagai berikut :

(1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Indikator tingkat partisipasi angkatan kerja target pada tahun 2013 dalam RPJMD

revisi sebesar 60,77% realisasi 63,55%.

(2) Tingkat penempatan pencari kerja

Indikator meningkatnya tingkat penempatan pencari kerja target dalam RPJMD

revisi pada tahun 2013 sebesar 9,70% dan realisasinya sebesar 14,05%.

(3) Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indikator meningkatnya tingkat keselamatan dan perlindungan tenaga kerja

target dalam RPJMD revisi pada tahun 2013 sebesar 86,54% dan realisasinya

sebesar 100%.

(4) Tingkat Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Indikator meningkatnya tingkat penyelesaian perselisihan hubungan industrial

target dalam RPJMD revisi pada tahun 2013 sebesar 66,67% dan realisasinya

sebesar 45,71%.

(5) Tingkat Kesepakatan (MoU) dengan Pemerintah Daerah Lokasi Transmigrasi

Indikator meningkatnya tingkat kesepakatan dengan pemerintah daerah lokasi

transmigrasi target dalam RPJMD (revisi) tahun 2013 sebesar 50% dan

realisasinya sebesar 33,33%.

(6) Tingkat Partisipasi Transmigran Swakarsa

Indikator meningkatnya tingkat partisipasi transmigran swakarsa target dalam

RPJMD (revisi) pada tahun 2013 sebesar 16% dan realisasinya sebesar 0% faktor

yang mempengaruhi tidak tercapainya indikator tersebut adalah tidak terbitnya

alokasi target transmigrasi swakarsa mandiri (TSM) dari Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi RI.

Capaian kinerja Sasaran Program Pembangunan Ketenagakerjaan dan

Ketransmigrasian (target Renstra 2009-2013) dijelaskan dalam grafik berikut ini :

Page 43: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 43

Grafik 2.15 Capaian Kinerja Sasaran Renstra

2.6 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung

Tantangan

Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan kompetensi adalah rendahnya

kualifikasi angkatan kerja yang terindikasi pada komposisi angkatan kerja menurut

pendidikan. Sebagai gambaran kita lihat angkatan kerja di Kota Bandung menurut

pendidikan pada tahun 2013, jumlah angkatan kerja sebanyak 1.194.312 orang dengan

tingkat pendidikan secara berturut-turut: berpendidikan SD ke bawah sebanyak 262.575

orang (22%); SLTP sebanyak 270.008 orang (23%); SLTA sebanyak 442.569 orang (37);

Sarjana 219.160 orang (18%). Walaupun penduduk Kota Bandung berpendidikan lebih

tinggi namun kondisi tenaga kerja Kota Bandung masih tetap sulit untuk bersaing dengan

tenaga kerja asing, khususnya pada jenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan dan

keterampilan tinggi. Apabila dilihat dari trend pergerakan pendidikan, dunia

ketenagakerjaan sekarang ini dihadapkan pada kecenderungan baru yaitu adanya

pergeseran pengangguran terbuka dari angkatan kerja berpendidikan rendah menuju

kearah angkatan kerja berpendidikan yang lebih tinggi. Ditambah lagi Kota Bandung secara

geografis merupakan wilayah cekungan, oleh karena itu pemerintah daerah menetapkan

aturan apabila akan mendirikan perusahaan di Kota Bandung tidak boleh lagi mendirikan

perusahaan yang sifatnya industri polutan karena berdampak pada meningkatnya polusi air

dan udara.

Adanya fenomena tersebut, dunia usaha harus melaksanakan efisiensi dan

peningkatan produktivitas yang ditandai oleh adanya pengalihan tenaga kerja dengan

Tercapai Melebihi

Target50% Tercapai

Sesuai Target

0%

Target Tidak

Tercapai50%

Capaian Kinerja Sasaran Renstra

Page 44: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 44

teknologi mesin, sehingga life circle hasil produksi menjadi sangat pendek. Untuk dapat

melakukan efisiensi, maka dunia usaha perlu melaksanakan perubahan [change] melalui

reengineering. Untuk mengantisipasi perubahan dunia usaha dunia pendidikan pun harus

melakukan reengineering dari yang bersifat umum menjadi kejuruan dan keterampilan,

khususnya untuk jangka pendek dan menengah. Pembaharuan bentuk pelatihan dari yang

umum menjadi aplikasi teknologi, merupakan terobosan untuk mengimbangi percepatan

laju perkembangan teknologi, elektronika dan manajemen. Tetapi perlu dipahami juga,

bahwa adanya perubahan teknologi, untuk jangka panjang tidak lagi diperlukan tenaga

kerja dengan persyaratan keterampilan [skill requirement] yang tinggi. Sistem mesin yang

dioperasikan tentunya semakin canggih, sehingga hanya memerlukan keterampilan ”tekan

tombol”. Integrated Manufacturing systems, merupakan suatu contoh dimana untuk

mengoperasikan mesin tidak diperlukan keterampilan yang tinggi, tetapi dituntut untuk

memiliki pengetahuan yang semakin meningkat, terutama untuk menghadapi kompleksitas

sistem mesin-mesin yang semakin canggih.

Perubahan yang terjadi di dunia kerja, perlu diikuti dengan perubahan sikap,

perilaku dan peningkatan keterampilan tenaga kerja, yang secara tidak langsung berkaitan

dengan perubahan sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Selanjutnya, lembaga pendidikan

sebagai salah satu institusi penghasil tenaga kerja terdidik yang masuk pasar kerja, harus

memperhatikan proses pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya

saing di pasar kerja global. Dunia pendidikan harus lebih banyak melihat perkembangan

yang terjadi di dalam dunia usaha. Dengan demikian, kurikulum yang digunakan paling

tidak harus dapat mencerminkan apa yang diinginkan oleh dunia kerja yang harus

mengandung unsur knowledge, skills dan attitudes.

Rendahnya penyerapan angkatan kerja antara lain juga dipengaruhi oleh

ketidakpastian kualitas pencari kerja itu sendiri dalam mengisi peluang atau kesempatan

kerja. Berdasarkan laporan penempatan ketenagakerjaan diketahui bahwa terdapat

lowongan-lowongan pada sektor-sektor industri pengolahan, yang tidak sepenuhnya dapat

terisi oleh para pencari kerja yang dikarenakan kriteria kualitas tenaga kerja yang

dibutuhkan tidak memenuhi persyaratan. Dalam upaya mempertemukan para pencari kerja

dan pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja secara cepat dan tepat sesuai

perkembangan teknologi, telah dibangun Bursa Kerja On Line yang merupakan

pengembangan model Bursa Kerja Konvensional. Melalui BKOL para pencari kerja dan

pengusaha dapat mendaftarkan secara langsung kebutuhan dengan menggunakan akses

internet.

Page 45: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 45

Pemerintah Kota Bandung perlu untuk mempersiapkan SDM yang kompetitif di

pasar global, dengan persiapan SDM yang baik, khususnya untuk Tenaga Kerja sektor formal

yang akan ditempatkan di luar negeri agar dapat memperkuat posisi tawar [bargaining

position] dengan negara pengguna. Di samping itu, kemajuan teknologi yang semakin cepat

terutama di bidang komunikasi, transportasi dan teknologi telah mempercepat proses

globalisasi itu sendiri. Sebagai akibatnya hubungan antar negara semakin dekat, terutama

terkait dengan kegiatan pertukaran barang dan jasa, khususnya tenaga kerja. Dengan

demikian, pasar kerja antar negara menjadi semakin marak dan intensif di masa yang akan

datang. Sementara itu, globalisasi pasar kerja juga mengakibatkan banyaknya tenaga kerja

asing yang bekerja di Kota Bandung (Tahun 2012 terdaftar pada Disnaker sejumlah 117

TKA, dan Tahun 2013 sebanyak 135 TKA), tidak hanya pada jabatan manajerial dan tenaga

ahli, tetapi sampai tingkat teknisi dan operator yang jumlahnya tidak sedikit. Kehadiran

tenaga kerja asing dirasa sangat mengancam kesempatan kerja di pasar dalam negeri,

khususnya untuk tenaga kerja Indonesia pada tingkat menengah ke bawah yang jumlahnya

sangat banyak.

Mobilitas tenaga kerja, baik penempatan dalam daerah, antar daerah maupun

antar negara yang bertumpu pada kualitas SDM menjadi faktor penentu keberhasilan dalam

persaingan global. Menghadapi tantangan yang berat demikian, kita perlu melakukan

reposisi dengan meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif SDM. Reposisi ini

penting untuk mengetahui posisi yang tepat yang selanjutnya dapat digunakan pijakan

dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang ketenagakerjaan, khususnya

penempatan tenaga kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Era globalisasi di satu

pihak membuka peluang bisnis dan kesempatan kerja di dalam dan di luar negeri. Tetapi di

pihak lain, globalisasi menuntut peningkatan SDM terutama kemampuan untuk

memanfaatkan teknologi maju untuk produksi; peningkatan kemampuan memanfaatkan

teknologi informasi serta peningkatan pemahaman mengenai hubungan internasional

termasuk kemampuan bernegosiasi bisnis dengan negara-negara maju. Sementara itu,

untuk meningkatkan kualitas SDM diperlukan strategi pengembangan ketenagakerjaan

paling tidak dilakukan melalui 4 [empat] jalur yaitu; jalur pendidikan, pelatihan kerja,

pengembangan karier dan perbaikan gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Akhirnya

dengan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja yang kompetitif akan dapat merubah

tantangan menjadi peluang yang terbuka lebar.

Page 46: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 46

Peluang

Selain berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, juga terdapat berbagai potensi yang dapat

dimaksimalkan dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas, yaitu :

1. Peraturan Perundang-undangan

Penyusunan rencana pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

sebagai bagian dari sistem manajemen pembangunan tidak terlepas dari landasan

hukum yang berlaku baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan

Presiden, Peraturan/Keputusan Menteri terkait, dan Peraturan Daerah, Surat

Keputusan Walikota.

Dalam lingkup internal Dinas Tenaga Kerja regulasi yang menjadi kerangka

dasar pelaksanaan program dan kegiatan adalah Rencana Strategis yang berisi acuan

lima tahunan, dan Rencana Kerja yang disusun setiap tahun. Dengan sasaran umum

yang ingin dicapai adalah terciptanya mekanisme (sistem) perencanaan orientasi pada

keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak (impact) yang diimplementasikan pada

proses penyusunan RPJMD dan Kerangka Logis Renstra 2009-2013.

2. Sumber Daya

Keberadaan sumber daya yang meliputi sumber daya manusia (sdm),

anggaran, sarana, dan prasarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan, menjadi faktor

penentu keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas dan peran Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis.

Sebagaimana telah diuraikan di atas pada bab sebelumnya bahwa potensi

sumber daya manusia pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dilihat pendidikan

formal dari jumlah 95 orang pegawai, 50 orang berpendidikan DIII/ S1, berarti 53%

SDM sudah mumpuni. Dari sisi pengalaman lebih dari 82% adalah Golongan III dan

Golongan IV, dan sebanyak 20 orang adalah pejabat fungsional yang menjadi ujung

tombak pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

Pendukung kelancaran kinerja lainnya yang tidak kalah penting, yaitu aspek

sarana, prasarana, dan anggaran setiap tahun mengalami peningkatan sesuai dengan

dana yang tersedia.

Page 47: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 47

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Tenaga Kerja Kota Bandung

Isu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2013-2018 disusun berdasarkan

beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kota Bandung, yang kedua bersumber dari

permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung

(RPJPD) dan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, dan ketiga didasarkan pada analisis

capaian kinerja pelaksanaan urusan ketenagakaerjaan dan ketransmigrasian, sehingga dapat

diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau

prioritas pembangunan tahun 2014-2018, dari sejumlah isu dan permasalahan tersebut, yang

dapat diangkat menjadi isu strategis dengan kriteria sebagai berikut :

1. Cakupan masalah yang luas

2. Suatu isu atau masalah cenderung membesar di masa datang dan berdampak negatif

3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu

3.2. Identifikasi Permasalahan Untuk Pemenuhan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Daerah (Urusan Wajib/Pilihan)

Beberapa permasalahan di Kota Bandung yang perlu ditangani pada periode tahun

2014-2018 berdasarkan pendekatan pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah yang menjadi

tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja diuraikan sebagai berikut:

3.2.1. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

Tingkat pengangguran terbuka cukup tinggi dengan perkembangan lapangan kerja

yang terbatas, permasalahannya adalah diantaranya ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan

lowongan kerja dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja, kondisi politik dan

perkembangan ekonomi pun secara tidak langsung sangat mempengaruhi terhadap tingkat

pengangguran terbuka;

Page 48: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 48

3.2.2 Urusan Pilihan Ketransmigrasian

Tingkat penempatan transmigrasi masih sangat rendah, diantaranya karena

keterbatasan lokasi transmigrasi dan kuota transmigrasi ditentukan oleh Pemerintah Pusat;

3.3. Isu Strategis

Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas

penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari

berbagai sumber, diantaranya adalah :

1. Isu strategis dari dinamika internasional, nasional dan regional yang mempengaruhi Kota

Bandung.

2. Isu strategis dari Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya yang mempengaruhi Kota

Bandung

3. Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah yang terdiri dari :

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005-20025.

Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi kependudukan, ekonomi,

sosial budaya, sarana prasarana dan pemerintahan umum saat ini, serta kemungkinan

kondisinya di masa datang.

Sasaran-sasaran pembangunan yang belum dapat dipenuhi pada masa RPJMD

sebelumnya.

Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam RPJMD ini ditetapkan berdasarkan

kriteria-kriteria berikut ini,

1. Kriteria- 1: Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran

pembangunan nasional;

2. Kriteria- 2: Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah;

3. Kriteria- 3: Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat;

4. Kriteria- 4: Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah;

5. Kriteria- 5: Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan

6. Kriteria- 6: Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

Page 49: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 49

3.3.1. Kajian Kebijakan Pembangunan

Penentuan isu strategis didahului dengan review terhadap kebijakan pembangunan

nasional dan agenda pembangunan regional, dan daerah yang relevan dalam memberi arah

bagi pembangunan di Kota Bandung. Hasil review akan melengkapi draft isu strategis Urusan

Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

1. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Isu Strategis dalam RPJPD 2005-2025 Propinsi Jawa Barat adalah pengangguran

dan ketenagakerjaan, dan Isu Strategis dalam RPJMD Propinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018 tercantum Penanganan kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan. Prioritas

Pembangunan RPJPD 2005-2025 yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan adalah

tercermin dalam “Bidang Pendidikan, Kesehatan, Kebudayaan, Ketenagakerjaan, Pemuda &

Olahraga, Sosial, Iptek, Industri & Perdagangan”

Kebijakan Umum dan Program Prioritas RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018, adalah : Memantapkan Pembangunan Ekonomi Regional Secara Menyeluruh

dimaknai melalui kebijakan pengembangan kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa

Barat berbasis potensi lokal.

2. RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2014-2018 Kota Bandung

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah grand desain selama 25

tahun kedepan yang menjadi landasan penyusunan rencana pembangunan lima tahunan

dan rencana kerja pemerintah daerah. Isu Strategis RPJPD 2005-2025 yang menjadi salah

satu acuan penyusunan isu strategis Dinas Tenaga Kerja, adalah: “Daya Tarik dan Daya

Saing Kota”, sasaran pokok RPJPD 2005-2025 : Terwujudnya perekonomian kota yang

berdaya saing

Sedangkan isu strategis RPJMD 2013-2018 adalah: “Pengangguran,

penanggulangan Kemiskinan dan Permasalahan Sosial”.

3. Standar Pelayanan Minimum (SPM)

Dalam pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan

bahwa penyelenggaraan urusan yang bersifat wajib berpedoman pada Standar Pelayanan

Minimal (SPM) yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam rangka pelaksanaan pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Page 50: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 50

tersebut, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005

Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam

Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa SPM adalah ketentuan tentang jenis dan

mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap

warga secara minimal.

Sesuai dengan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), diamanatkan

bahwa SPM yang telah ditetapkan Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi

Pemerintahan Daerah untuk menyusun perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah. Rencana pencapaian SPM dituangkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra SKPD).

Standar pelayanan dasar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Republik Indonesia adalah Standar Pelayanan Ketenagakerjaan sesuai

Permennakertrans Nomor PER.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Ketenagakerjaan, yang isinya adalah:

1. Pelayanan Pelatihan;

2. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja;

3. Pelayanan Penyelisihan Hubungan Industrial;

4. Pelayanan kepesertaan Jamsostek;

5. Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan.

3.3.2. Penetapan Isu Strategis

Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah dikemukakan sebelumnya, serta

dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi 4

isu strategis urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kota Bandung:

1. Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat, minat, dan

kemampuan pencari kerja;

2. Terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia;

3. Tingginya pelanggaran norma ketenagakerjaan, dan meningkatnya kasus perselisihan

hubungan industrial;

4. Terbatasnya lokasi transmigrasi, dan minimnya pemberangkatan transmigran.

Page 51: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 51

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

Rumusan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berlandaskan RPJPD Kota Bandung

Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun

2008, telah mengamanatkan Visi Daerah, yaitu “KOTA BANDUNG BERMARTABAT” (BANDUNG

DIGNIFIED CITY), selanjutnya dijabarkan kembali sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung

Nomor 03 Tahun 2014, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Bandung Tahun 2013–2018, yaitu: “MEWUJUDKAN KOTA BANDUNG YANG UNGGUL,

NYAMAN, DAN SEJAHTERA”. dengan target kinerja RPJPD Tahun 2005-2025 dan RPJMD 2013-

2018, Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian adalah menurunnya Tingkat

Pengangguran Terbuka.

Penjabaran Visi RPJMD 2013-2018 di atas adalah sebagai berikut:

Bandung : adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul : menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung

Nyaman : adalah terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik melalui sinergitas lintas sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera : yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin melalui peningkatan partisipasi dan kerjasama seluruh lapisan warga Bandung, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin diwujudkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini

Page 52: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 52

diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi kota lainnya.

Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2004-2018 masih dianggap relevan tetap

sama dengan Visi Tahun 2009-2013 yaitu “Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan

Terbaik”. Untuk merealisasikan keinginan, harapan serta tujuan sebagaimana tertuang dalam

visi yang telah ditetapkan, maka harus memahami makna yang terkandung di dalam visi

tersebut.

Makna yang terkandung dalam visi Dinas Tenaga Kerja adalah:

Pertama, bahwa Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik ini

mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja adalah suatu lembaga yang harus dapat

menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif, peningkatan keterampilan dan produktivitas

kerja, membina lembaga-lembaga latihan swasta, melakukan akreditasi lembaga latihan

swasta serta sertifikasi kemampuan. Sehingga tenaga-tenaga tersebut diatas dapat berdaya

saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar

nasional/internasional.

Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja sebagai lembaga pemerintahan

yang mempunyai kewajiban untuk dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan kerja

bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk

menciptakan perluasan kerja, serta mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki

pekerjaan untuk mengikuti program transmigrasi.

Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja ini sebagai suatu lembaga yang dapat berperan

sebagai fasilitator dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan

bermartabat, mencakup pembinaan terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga

ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan/

perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan upah minimum kota, serta memberikan

perlindungan kesehatan, keselamatan, terhadap pekerja dan pengusaha, serta meningkatkan

kesejahteraan pekerja, melalui program dan kegiatan yang berorientasi terhadap peningkatan

keselamatan kerja, kesehatan kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja, perumusan dan

penyusunan UMK, serta peningkatan penegakkan hukum ketenagakerjaan.

Page 53: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 53

Keempat, bahwa Dinas Tenaga Kerja mampu memfasilitasi dalam pemberdayaan,

dan memberikan alternatif peluang berusaha untuk menghidupi nafkah masyarakat melalui

program pengembangan wilayah transmigrasi regional, dengan peningkatan lokasi

transmigrasi, pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan kepada calon

transmigran.

Untuk merealisasikan Visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun ke depan serta

sasaran yang akan dicapai berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang

RPJMD Tahun 2013–2018, urusan ketenagakerjaan tercakup dalam misi keempat, yaitu:

“Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan”, maka misi Dinas Tenaga

Kerja adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja

Misi ini memiliki makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat menyiapkan

tenaga kerja terampil dan produktif yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar kerja

dan dunia kerja, baik secara langsung berupa pelatihan dan pemagangan serta

menciptakan wirausaha baru yang langsung dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja,

ataupun tidak langsung melalui pembinaan terhadap lembaga–lembaga latihan swasta,

akreditasi, dan sertifikasi keahlian, sehingga tenaga kerja tersebut di atas mempunyai daya

saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja.

2. Meningkatkan kesempatan kerja

Misi ini bermakna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat memfasilitasi pencari

kerja dan calon pengguna tenaga kerja untuk memperoleh informasi kesempatan kerja

melalui bursa kerja terpadu/job fair, bursa kerja khusus, bursa kerja on-line maupun

melalui program atau kegiatan yang orientasinya untuk memberikan informasi kerja

kepada masyarakat dan informasi calon tenaga kerja kepada calon pengguna tenaga kerja.

Begitu pun perluasan kerja dapat dilakukan dengan berbagai macam program/kegiatan,

seperti penciptaan wira usaha baru, penerapan dan pemanduan teknologi padat karya (PP-

TPK), untuk penanganan tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau ter-PHK melalui

kegiatan padat karya produktif (PKP), dan pemberian kerja sementara (PKK).

3. Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat berperan

sebagai fasilitator di dalam perwujudan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil

Page 54: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 54

dan bermartabat, melalui berbagai program dan kegiatan pembinaan terhadap pengusaha,

para pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undangan

ketenagakerjaan, penanganan permasalahan/perselisihan hubungan industrial, serta

mengkoordinasikan dan membantu memfasilitasi Penetapan Upah Minimum Kota oleh

Dewan Pengupahan Kota Bandung. Misi ini juga mengandung makna untuk berperan

dalam fungsi perlindungan tenaga kerja baik terhadap hak-hak pekerja, kesehatan maupun

keselamatannya. Begitu pula harus dapat melindungi kepentingan pengusaha dari

intervensi/campur tangan pihak ketiga yang dapat merusak hubungan industrial yang

harmonis antara pengusaha dan pekerja.

4. Meningkatkan Penempatan Transmigrasi

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat berperan

sebagai fasilitator di dalam pembinaan dan penyuluhan tentang ketransmigrasian,

penjajagan dan kerjasama ketransmigrasian, survey lokasi transmigrasi serta

pemberangkatan transmigran dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

transmigran dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan

daerah.

5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good

governance)

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat berperan

dalam perencanaan penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan pelayanan administrasi,

pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang, pelaksanaan

pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Mengacu pada RPJMD 2013-2018, visi dan misi, dan tujuan Pemerintah Kota Bandung

yaitu: ” Membangun perekonomian kota yang berkeadilan”, dengan sasaran ”Meningkatkan

kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja”, dan “Menciptakan lapangan pekerjaan

baru”. Tujuan yang ingin dicapai di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian tahun

2014–2018 adalah :

1. Menyediakan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar

kerja, dan meningkatnya profesionalisme kepelatihan, serta menciptakan wirausaha baru;

Page 55: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 55

2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan penciptaan lapangan kerja;

3. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan guna

meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK

dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja

4. Meningkatkan penempatan transmigrasi.

5. Mewujudkan kualitas kinerja yang efektif, efisien, dan profesional dengan prinsip good

governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

Sasaran:

1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tenaga kerja;

2. Peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja;

3. Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja,

keselamatan dan kesehatan kerja;

4. Peningkatan penempatan transmigrasi;

5. Terciptanya tata kelola organisasi yang efektif, transparan, dan akuntabel.

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung beserta

indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Page 56: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 56

Tabel lengkap terlampir 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi

Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, yang dirancang secara konseptual,

analistis, realistis, rasional, dan komprehensip. Strategi yang tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Kota Bandung Tahun 2005–2025 yang berkaitan

dengan urusan ketenagakerjaan adalah : ”Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di

sektor-sektor yang menjadi Core competency kota”. Indikator kinerjanya digunakan juga

sebagai indikator kinerja RPJMD 2013-2018, yaitu : ”Tingkat Pengangguran Terbuka 7,50%

Tahun 2018”, TPT adalah suatu nilai persentase perbandingan jumlah Penganggur dengan

jumlah Angkatan Kerja, penurunan persentase dapat diindikasikan penyerapan tenaga kerja

meningkat, tetapi apabila persentase menurun disebabkan dengan adanya peningkatan jumlah

Angkatan Kerja, kemungkinan terjadi peningkatan jumlah penduduk. Hal ini perlu adanya

strategi lain, misal melalui program Keluarga Berencana (KB) ataupun pengendalian laju

pertambahan penduduk (LPP).

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 (Th.2014) 5 (Th.2018)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Menyediakan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja, dan meningkatnya profesionalisme kepelatihan, serta menciptakan wirausaha baru;

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tenaga kerja

Rasio Tenaga Kerja Terampil dan Produktif

50% 54%

2 Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan penciptaan lapangan kerja

Peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja

Rasio Penempatan Pencari Kerja Terdaftar

39% 39,8 %

3 Mewujudkan hubungan

industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan guna meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja

Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja;

1. Rasio kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

2. Rasio Kepesertaan

Jamsostek

55%

27,45%

58%

28,13%

4. Meningkatkan penempatan transmigrasi

Peningkatan penempatan transmigrasi

Jumlah pemberangkatan Transmigran

15 KK 20 KK

5. Mewujudkan kualitas kinerja yang efektif, efisien, dan profesional dengan prinsip good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja

Terciptanya tata kelola organisasi yang efektif, transparan, dan akuntabel

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP)

Baik Baik

Page 57: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 57

Urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian merupakan bagian dari

pembangunan nasional dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia dan sumberdaya

alam yang memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Oleh karena itu, pembangunan bidang

ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan kontribusi nyata dan

terukur dalam rangka peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha dan

kesejahteraan transmigrasi yang dilaksanakan melalui berbagai strategi dan kebijakan.

Strategi yang disusun untuk mencapai misi 4 RPJMD 2013-2018 adalah :“ Perluasan

kesempatan kerja yang didukung peningkatan kompetensi, kemandirian dan optimalisasi

perlindungan tenaga kerja”.

Kebijakan

Kebijakan adalah arah yang diambil dalam menentukan bentuk konfigurasi program

dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Menurut target kebijakan terdiri dari kebijakan internal,

yaitu kebijakan Dinas Tenaga Kerja dalam mengelola pelaksanaan program pembangunan, dan

kedua adalah kebijakan eksternal, yaitu kebijakan yang diterbitkan dalam rangka mengatur,

mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat. Kesesuaian arah Kebijakan RPJMD Kota

Bandung Tahun 2013–2018 yaitu meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga

kerja, maka kebijakan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja;

b. Peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja;

c. Peningkatan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja.

Kebijakan umum Rencana Strategis sejalan dengan kebijakan umum RPJMD 2013-

2018, yang dijabarkan dalam arah kebijakan sebagai berikut:

1. Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, meningkatkan kompetensi dan

produktivitas kerja serta mengarahkan lembaga latihan kerja memenuhi standar

akreditasi;

2. Pemerataan kesempatan kerja dan fasilitasi terciptanya perluasan kerja;

3. Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan

usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja;

4. Mewujudkan kesadaran dan kepatuhan pengusaha serta pekerja dalam melaksanakan

norma kerja ketenagakerjaan.

Page 58: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 58

Tabel 4.2 Strategi Dan Arah Kebijakan RPJMD 2013-2018

MISI 4 : Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Tujuan: Membangun perekonomian yang berkeadilan

No. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1 Meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja

Perluasan kesempatan kerja yang didukung peningkatan kompetensi, kemandirian dan optimalisasi perlindungan tenaga kerja

peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja

Peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja

Peningkatan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

Page 59: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 59

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN

PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana Program dan Kegiatan

Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah menurunnya

Tingkat Pengangguran Terbuka, yang diimplementasikan dalam sasaran program, yaitu :

Meningkatnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja dengan target kinerja adalah rasio

tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kerja; Meningkatnya kesempatan kerja dengan

target kinerja adalah persentasi penempatan terhadap pencari kerja terdaftar; Perlindungan

dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan dengan target kinerja adalah rasio penyelesaian

kasus perselisihan hubungan industrial, dan rasio pelayanan kepesertaan Jamsostek bagi

pekerja/buruh; serta Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi, dan Program

Transmigrasi Regional dengan target kinerja adalah jumlah penempatan transmigran.

merupakan dasar pertimbangan disusunnya kebijakan urusan ketenagakerjaan.

Keseimbangan antara dunia usaha dengan kesejahteraan pekerja yang dicirikan

dengan meningkatnya upah minimum. Meningkatnya upah riil akan menyebabkan daya beli

pekerja meningkat pula, dan pada tahap selanjutnya akan terjadi peningkatan permintaan

barang dan jasa yang akan mengembangkan dunia usaha. Kondisi ketenagakerjaan saat ini

perubahannya sangat dinamis, dengan tingginya penetapan Upah Minimum setiap tahun, di

sisi lain diharapkan meningkatkan kesejahteraan pekerja, tetapi sisi lainnya biaya operasional

perusahaan semakin berat, berdampak terhadap kelangsungan perusahaan, lebih utama

diindikasikan perusahaan akan melakukan rasionalisasi tenaga kerja, penghentian sementara

penyerapan tenaga kerja, dan dikhawatirkan apabila beban perusahaan makin tinggi akan

terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), yang kembali akan menjadi beban Pemerintah.

Urusan Ketenagakerjaan acuan kinerjanya tercantum dalam Misi 4 RPJMD Kota

Bandung Tahun 2013–2018, yaitu: “Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan

berkeadilan” melalui strategi Perluasan kesempatan kerja yang didukung peningkatan

kompetensi, kemandirian dan optimalisasi perlindungan tenaga kerja, dengan arah kebijakan

(a) peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kerja; (b) Peningkatan penempatan

kerja dan perluasan kesempatan kerja; (c) Peningkatan perlindungan tenaga kerja,

keselamatan dan kesehatan kerja. Program untuk mendukung misi ini adalah sebagai berikut:

Urusan Ketenagakerjaan

a. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja

Page 60: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 60

b. Peningkatan kesempatan kerja

c. Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan

Urusan Ketransmigrasian

a. Pengembangan Wilayah Transmigrasi

b. Pengembangan Transmigrasi Regional

Tugas dan tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja tidaklah mudah karena berhubungan

langsung dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesejahteraan pekerja se-Kota

Bandung, maka perlu upaya yang serius dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk

tercapainya visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan.

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan produktif

sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja; meningkatkan peluang kesempatan kerja, dan

perluasan kerja; meningkatkan perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan,

serta pembinaan dan pengembangan hubungan industrial; dan meningkatkan ketersediaan

lokasi transmigrasi dan pengerahan serta penempatan transmigran, Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung menyusun rencana operasional teknis yang diimplementasikan dalam 10 (sepuluh)

program dan 42 (empatpuluh dua) kegiatan, terdiri dari : 3 (tiga) program dan 20 (duapuluh)

kegiatan urusan wajib Ketenagakerjaan; dan 2 (dua) program dengan 3 (tiga) kegiatan urusan

pilihan Ketransmigrasian, dan 5 (lima) program pendukung, dengan 19 (sembilan belas)

kegiatan, rinciannya sebagaimana tersebut di bawah ini :

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Dalam program ini disusun 4 (empat) kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah

2) Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja

3) Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja serta Kompetensi Lembaga

Latihan Kerja;

4) Pemagangan Dalam Negeri.

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah diantaranya:

1) Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja

2) Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja

3) Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai

4) Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirausahaan

5) Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat

6) Perluasan Kesempatan Kerja

Page 61: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 61

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Program ini adalah program penanganan ketenagakerjaan pada masa sedang

bekerja (during employment) kegiatannya disusun sebagai berikut:

1) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

2) Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Pemberian Hukum dan Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

3) Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan tentang Ketenagakerjaan

4) Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan Hukum terhadap Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

5) Penyusunan dan Perumusan UMK Bandung

6) Peningkatan higiene dan kesehatan lingkungan kerja.

4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Adalah program yang masih terus dibutuhkan masyarakat Kota Bandung dalam

upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, yang dapat dilaksanakan apabila kerjasama

antar wilayah tercapai dalam fasilitasi lokasi transmigrasi, kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah:

1) Peningkatan Kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan Antar Sektor dalam rangka

Pengembangan Kawasan Transmigrasi

2) Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan Transmigrasi untuk

Memenuhi Kebutuhan SDM

5. Program Transmigrasi Regional

Dalam pelaksanaan pengerahan dan pemberangkatan transmigran ke lokasi

transmigrasi perlu adanya pemahaman tentang lokasi, kondisi, situasi dan perbedaan

antara lokasi yang dituju dengan keadaan di Kota Bandung. Agar para calon transmigran

memahami secara menyeluruh apa yang dimaksud transmigrasi, maka akan dilaksanakan

kegiatan:

1). Penyuluhan Transmigrasi Regional.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, tentunya perlu dukungan dan kerjasama

antara SKPD terkait, khusus untuk program dan kegiatan transmigrasi kerjasama yang

harmonis antar daerah akan membantu mendukung menyelesaikan permasalahan tenaga

kerja Kota Bandung.

5.2. Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif

Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan

pendanaan indikatif yang telah dirumuskan disajikan menggunakan Tabel 5.1 sebagai berikut :

Page 62: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 62

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SASARAN PEMBANGUNAN

URUSAN KETENAGAKERJAAN DAN URUSAN KETRANSMIGRASIAN

6.1. Indikator dan Target Kinerja Sasaran RPJMD dan IKU

Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran

keberhasilan pencapaian visi dan misi RPJMD urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

pada akhir periode masa jabatan Kepala Daerah. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian

indikator outcome program pembangunan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja

yang diinginkan pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dapat

dicapai.

Skenario dan asumsi pembangunan daerah periode tahun 2014-2018 berpedoman

kepada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025, hasil evaluasi capaian kinerja

pemerintah daerah sampai dengan saat ini, dan memperhatikan peluang dan tantangan selama

kurun waktu lima tahun mendatang sampai dengan tahun 2018.

Penetapan indikator kinerja sasaran RPJMD 2013-2018 dan Indikator Kinerja Utama

(IKU) Urusan Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008, adalah sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 6.1.

Indikator Dan Target Kinerja Sasaran RPJMD 2013-2018 Urusan Ketenagakerjaan

Indkator Sasaran

Target Kinerja Sasaran RPJMD Target Akhir

RPJMD SKPD Terkait Existing

2014 2015 2016 2017 2018 2013

Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

10,98% 8,54% 8,22% 7,89% 7,61% 7,50% 7,50%*) Disnaker

*) Angka target sangat sementara, menunggu hasil proyeksi ulang oleh BPS Kota

Bandung

Menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan target pada akhir tahun 2018

sebanyak 250.000 merupakan indikator “Janji Kampanye Walikota” yang perlu didukung oleh

Page 63: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 63

stake holder Pemerintah Kota Bandung. SKPD terlibat adalah Dinas Koperasi Usaha Kecil,

Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan,

Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan Pusat Pelayanan Perizinan

Terpadu, dan yang menjadi Leading Sector-nya adalah Dinas Tenaga Kerja. Pendukungan

terhadap Target Penciptaan 250.000 Lapangan Kerja tersebut, Disnaker mengakomodir

melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan Kegiatan Penyusunan informasi bursa

tenaga kerja, sesuai tugas pokok dan fungsinya adalah “menyusun informasi lowongan kerja”

“bukan menciptakan lapangan pekerjaan baru”, dengan target sampai dengan tahun 2018

sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 6.2.

Pendukungan Terhadap Target Penciptaan 250.000 Lapangan Kerja

Program / Kegiatan

Target Kinerja Target Akhir

RPJMD Existing

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Kegiatan Penyusunan informasi bursa tenaga kerja

6.989 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 50.000

Jumlah (orang) 6.989 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 50.000

Penciptaan 100.000 Wira Usaha Baru juga merupakan “Janji Kampanye Walikota”

yang harus diakomodir dalam Sasaran RPJMD 2014-2018, dan diimplementasikan dalam

program dan kegiatan SPKD yang berkaitan dengan program kegiatan ini. Yang menjadi

coordinator dalam program ini adalah Dinas Koperasi Usaha Kecil, Perindustrian dan

Perdagangan, dan SKPD terkait adalah: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas

Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan

Masyarakat, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Pendukungan

terhadap target tersebut Disnaker merencanakan akan melakukan pelatihan kewirausahaan

pada akhir tahun 2018 sebanyak 6.560 orang tenaga kerja, dengan rincian sebagaimana tabel

di bawah:

Page 64: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 64

Tabel 6.3.

Pendukungan Terhadap Target Kinerja Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru

Program / Kegiatan

Target Kinerja Target Akhir

RPJMD Existing 2013

2014 2015 2016 2017 2018

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja: 1. Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan bagi pencari kerja

220 240 320 380 440 500 1.880

Program Peningkatan Kesempatan Kerja : 1. Kegiatan Pengembangan

kelembagaan produktivitas dan pelatihan Kewirausahaan

2. Kegiatan Pemberian fasilitasi

dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat (penciptaan wirausaha baru)

560

80

760

120

840

180

900

240

960

280

1.020

320

4.480

1.140

Jumlah (orang) 860 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

Selanjutnya untuk mencapai impian “Bandung Juara”, Disnaker termasuk dalam

Kelompok Kerja Bandung Aman (Masalah Sosial), dan Kelompok Kerja Reformasi PKK, target

kinerja sampai akhir tahun 2018 seperti dalam tabel ini :

Tabel 6.4. Rencana Program Kegiatan Pokja “BANDUNG JUARA “

POKJA

Satuan

Target Kinerja Keterangan

2014 2015 2016 2017 2018 Kegiatan 2014

Bandung Aman (Masalah Sosial)

Orang 40 40 40 40 40 Pelatihan Ekonomi Kreatif

Pokja Reformasi PKK

Orang 60 60 60 60 60 Pelatihan Public Speaking

Seminar Kewirausahaan

Orang 400 400 400 400 400 Seminar Kewirausahaan

Page 65: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 65

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/20M.PAN/11/2008 mengamanatkan setiap SPKD harus mempunyai target kinerja

utama yang disusun berdasarkan indikator utama atau indikator pokok yang dapat

mencerminkan target kinerja secara menyeluruh, Disnaker menetapkan Tingkat

Pengangguran Terbuka menjadi target IKU tahun 2014-2018, dengan target berikut :

Tabel 6.5.

Indikator Dan Target Kinerja Utama (IKU) 2014-2018 Urusan Ketenagakerjaan

Indkator Sasaran

Target Kinerja Sasaran RPJMD Target Akhir

RPJMD

Existing 2014 2015 2016 2017 2018

2013

Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

10,98% 8,54% 8,22% 7,89% 7,61% 7,50% 7,50% *)

*) Angka target sangat sementara, menunggu hasil proyeksi ulang oleh BPS Kota

Bandung

Selain target kinerja sasaran RPJMD dan IKU disusun pula target kinerja sasaran

program RPJMD 2014-2018, sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 6.6

Indikator dan Target Kinerja Program Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian sesuai Tujuan dan Sasaran RPJMD 2013–2018

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD

Tahun 2013 Tahun 1 (2014) Tahun 5 (2018)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I.

1.

Urusan Ketenagakerjaan : Tenaga Kerja yang mendapatkan Pelatihan Kerja

39,00%

50,00%

54,00%

54,00%

2. Persentasi Penempatan Terhadap Pencari Kerja Terdaftar

14,05% 14,22% 15,29% 15,29%

3. Penyelesaian Kasus Perselisihan Hubungan Industrial

45,71% 55,00% 58,00%

58,00%

4. Pelayanan Kepersertaan Jamsostek bagi Pekerja / Buruh

27,68%

27,45% 28,01%

28,13%

Page 66: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 66

II.

1.

Urusan Ketransmigrasian : Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi dan Pemberangkatan Transmigrasi

3 KK

8 KK

12 KK

51 KK

6.2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Wajib dan Urusan Pilihan

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6

Tahun 2008 menetapkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci Urusan Wajib Ketenagakerjaan, dan 1

(satu) Urusan Pilihan Ketransmigrasian, yaitu :

1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dengan rumusan perbandingan jumlah

Penduduk Angkatan Kerja dengan jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK) usia 15-64 tahun

dikali 100%

2) Pencari Kerja Yang Ditempatkan, dengan rumusan jumlah Pencari Kerja yang ditempatkan

dengan jumlah Pencari Kerja yang mendaftar dikali 100%

3) Pelayanan Kepesertaan Jaminan Sosial bagi pekerja/buruh

Indikator Kinerja Kunci, seperti tabel di bawah ini :

Tabel 6.7. Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Urusan Wajib Ketenagakerjaan dan Urusan Pilihan Ketransmigrasian

NO. Urusan NO. Standar Pelayanan Minimal

Rumusan Indikator Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

12.

Urusan Wajib Ketenagakerjaan

46

46

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pelayanan Kepesertaan Jaminan Sosial bagi Pekerja / Buruh

∑ Penduduk Angkatan KerjaX100%. ∑ Penduduk Usia Kerja (15-64 thn) ∑Pekerja / Buruh Peserta Program Jamsostek Aktif x 100%.

47 Pencari Kerja yang Ditempatkan

∑pencari kerja yang ditempatkan X 100%. ∑pencari kerja terdaftar

6

Urusan Pilihan Ketransmigasian

15 Transmigran Swakarsa ∑transmigran Swakarsa X 100% ∑transmigran

Target indikator kinerja kunci (IKK) terlampir.

Indikator kinerja kunci urusan pilihan ketransmigrasian tidak dapat

diimplementasikan terkendala aturan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, bahwa

lokasi transmigrasi swakarsa sudah ditutup.

Page 67: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 67

6.3. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Ketenagakerjaan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor

PER.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan,

menetapkan 5 (lima) Target Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Urusan

Ketenagakerjaan sampai dengan tahun 2016 sebagai berikut :

1) Pelayanan Pelatihan Kerja

Indikator: besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi, target

tahun 2016 adalah 75%; besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis

masyarakat, target tahun 2016 adalah 60%; besaran tenaga kerja yang mendapatkan

pelatihan kewirausahaan, target tahun 2016 adalah 60%.

2) Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Indikator: besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan, target tahun 2016

adalah mencapai 70%.

3) Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Indikator: besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB), target

sampai tahun 2016 adalah 50%

4) Pelayanan Kepesertaan Jamsostek

Indikator: besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program jamsostek, target tahun

2016 adalah mencapai 50%.

5) Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

Indikator: besaran pemeriksaan perusahaan, target tahun 2016 mencapai 45%; dan

besaran pengujian peralatan di perusahaan, target tahun 2016 mencapai 50%.

Rincian Indikator Kinerja SPM sebagaimana tabel berikut ini :

Page 68: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 68

Tabel 6.8. Indikator Kinerja sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Ketenagakerjaan

NO. Pelayanan Dasar Target

Capaian

Standar Pelayanan Minimal Rumusan

Indikator Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Pelayanan Pelatihan Kerja

Tahun 2016

1. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

2. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

3. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

75% 60% 60%

∑ tenaga kerja terlatih X 100%. ∑ pendaftar pelatihan berbasis kompetensi ∑tenaga kerja yang dilatih X 100%. ∑pendaftar pelatihan berbasis masayarakat ∑ tenaga kerja yang dilatih X 100%. ∑ pendaftar pelatihan kewirausahaan

2. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Tahun 2016

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

70% ∑pencari kerja yang ditempatkan x 100%. ∑pencari kerja terdaftar

3. Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Tahun 2016

Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

50% ∑kasus yang diselesaikan dengan PB x 100% ∑kasus yang dicatatkan

4. Pelayanan Kepesertaan Jamsostek

Tahun 2016

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program jamsostek

50% ∑pekerja/buruh peserta program jamsostek x 100% ∑pekerja/buruh

5. Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

Tahun 2016

2. Besaran pemeriksaan perusahaan

3. Besaran pengujian

peralatan di perusahaan

45% 50%

∑perusahaan yang telah diperiksa X 100%. ∑perusahaan terdaftar ∑peralatan yang telah diuji x 100%. ∑peralatan yang terdaftar

Target Indikator SPM 2014-2018 terlampir.

Indikator pencapaian visi dan misi, tujuan, sasaran, dan program lima tahun ke

depan ditetapkan dengan 4 (empat) peraturan dasar, yaitu target kinerja berdasarkan RPJMD

2013-2018 dan IKU, target kinerja berdasarkan SPM, dan target IKK, keberhasilannya akan

sangat tergantung pada komitmen seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan

jajaran Pemerintah serta masyarakat dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 69: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 71

Tabel 6.9. Target Kinerja Sasaran Program RPJMD 2013-2018 Urusan Ketenagakerjaan Dan Ketransmigrasian

No. SASARAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN RUMUSAN OPERASIONAL

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

TARGET KINERJA SASARAN

Target Kinerja

akhir periode RPJMD 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tenaga kerja;

Rasio Tenaga Kerja yang mendapatkan pelatihan kerja

Jumlah Peserta Pelatihan/Jumlah Pendaftaran

39,00% 50,00% 51,00% 52,00% 53,00% 54,00% 54,00%

2 Peningkatan penempatan kerja dan perluasan kesempatan kerja

Jumlah penempatan tenaga kerja

Penempatan Tenaga Kerja/Pencari Kerja Terdaftar

14,05%

14,22%

14,60% 14,97%

15,09%

15,29%

15,29%

3

Peningkatan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

Rasio penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial, selesai melalui Perjanjian Bersama (PB)

Penyelesaian PHI melalui PB/PHI Tercatat

67,00% 55,00% 56,00% 57,00% 58,00% 58,00% 58,00%

Rasio pelayanan kepesertaan Jamsostek bagi pekerja/buruh

Jumlah Pekerja/Buruh Yang masuk Jamsostek/Jumlah Pekerja/Buruh di Kota Bandung

27,68% 27,45% 27,49% 27,53% 28,01% 28,13% 28,13%

4 Peningkatan lokasi dan penempatan transmigrasi

Jumlah pemberangkatan Transmigran

Jumlah Transmigran yang diberangkatkan

3 KK 8 KK 10 KK 10 KK 11 KK 12 KK 51 KK

5 Peningkatan kompetensi SDM dan Akuntabilitas Kinerja

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP)

Penilaian AKIP oleh yang berwenang

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Page 70: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 72

Tabel 6.10

Target Capaian Kinerja Dalam Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2014-2018

NO. PELAYANAN

DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BATAS WAKTU

PENCAPAIAN

(TAHUN)

RUMUSAN

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

TARGET KINERJA SASARAN

Target Kinerja akhir

periode RPJMD INDIKATOR NILAI 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 7 5 6 7 8 9 10 11

1

Pelayanan Pelatihan kerja

1

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

75%

2016 67,78%

∑ tenaga kerja dilatih x 100% ∑ pendaftar pelatihan berbasis kompetensi

55% 60%

60%

60%

60%

60%

60%

2

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

60%

2016

∑ tenaga kerja dilatih x 100% ∑ pendaftar pelatihan berbasis masyarakat

100%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

3

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

60%

2016

∑ tenaga kerja dilatih x 100% ∑ pendaftar pelatihan kewirausahaan

35% 47,50% 48,75% 50,00% 51,25% 52,50% 52,50%

2

Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

70%

2016

∑ pencari kerja yang ditempatkanx 100%

∑ pencari kerja terdaftar

14,05%

14,22%

14,60% 14,97%

15,09%

15,29%

15,29%

Page 71: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 73

3

Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

50%

2016

∑ kasus diselesaikan

dgn PB x 100% ∑ kasus yang

dicatatkan

45,71%

55,00%

56,00%

57,00%

58,00%

58,00%

58,00%

4

Pelayanan

Kepesertaan Jamsostek

50%

2016

∑ pekerja/buruh peserta program jamsostek x 100% ∑ pekerja/buruh

27,68%

27,45%

27,49%

27,53%

28,01%

28,13%

28,13%

Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

5

Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan

1

Besaran Pemeriksaan Perusahaan

45%

2016

∑ perusahaan telah diperiksa x 100% ∑ perusahaan yang terdaftar

16,05%

16,29%

16,05%

15,82%

15,59%

15,38%

15,38%

2

Besaran pengujian peralatan di perusahaan

50%

2016

∑ peralatan telah diuji x 100% ∑ peralatan yang terdaftar

57,14%

57,80%

58,00%

58,10%

58,30%

58,50%

58,50%

Page 72: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 74

Tabel 6.11 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Di Kota Bandung

(Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian berdasarkan RPJMD 2013-2018, IKU, IKK, DAN SPM)

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

KONDISI KINERJA

PADA AWAL PERIODE

RPJMD

TARGET CAPAIAN TAHUNAN

KONDISI KINERJA

PADA AKHIR PERIODE

RPJMD

KETERANGAN

TAHUN 2013 TAHUN

2014 TAHUN

2015 TAHUN

2016 TAHUN

2017 TAHUN

2018

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1. Tingkat partisipasi angkatan kerja 63,55% 64,44% 64,86% 65,43% 66,14% 66,54%

66,54%

IKK

2. Pencari Kerja yang Ditempatkan 14,05%

14,22%

14,60%

14,97%

15,09%

15,29%

15,29%

IKK - SPM(70% tahun 2016) –

Program RPJMD

3. Pelayanan kepesertaan jaminan sosial bagi pekerja/buruh

27.68% 27.45% 27.49% 27.53% 28.01% 28.13% 28.13% IKK - SPM(50% tahun 2016) -

Program RPJMD

4. Jumlah Penempatan Transmigran 3 KK 8 KK 10 KK 10 KK 11 KK 12 KK 51 KK IKK-Perubahan

5.

Pelayanan Pelatihan Kerja Program RPJMD

Besaran tenaga kerja yangmendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

55% 60%

60%

60%

60%

60%

60% SPM(75% tahun

2016)

Besaran tenaga kerja yangmendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100% SPM(60% tahun

2016)

Page 73: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 75

NO. ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/

INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

KONDISI KINERJA

PADA AWAL PERIODE

RPJMD

TARGET CAPAIAN TAHUNAN

KONDISI KINERJA

PADA AKHIR PERIODE

RPJMD

KETERANGAN

TAHUN 2013 TAHUN

2014 TAHUN

2015 TAHUN

2016 TAHUN

2017 TAHUN

2018

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

35% 47,50% 48,75% 50,00% 51,25% 52,50% 52,50% SPM(60% tahun

2016)

6.

Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)

45,71%

55,00%

56,00%

57,00%

58,00%

58,00%

58,00%

SPM(50% tahun 2016) -Program

RPJMD

7.

Pelayanan Pengawasan ketenagakerjaan

Besaran Pemeriksaan perusahaan

16,05%

16,29%

16,05%

15,82%

15,59%

15,38%

15,38%

SPM(45% tahun 2016)

Besaran Pengujian peralatan di perusahaan

57,14%

57,80%

58,00%

58,10%

58,30%

58,50%

58,50%

SPM(50% tahun 2016)

Page 74: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 76

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013–2018 yang

berisi visi, misi, tujuan, strategi, dan arah kebijakan yang diimplementasikan ke dalam

program dan kegiatan adalah merupakan pedoman bagi aparat Dinas Tenaga Kerja dan

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian 5 (lima) tahun ke depan.

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013–2018, juga

menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan. Keberhasilan

pembangunan urusan ketenagakerjaan dalam mewujudkan visi MEWUJUDKAN

PENYELENGGARA KETENAGAKERJAAN TERBAIK, mengandung arti bahwa kita harus

mampu memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan

memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja, serta mengerahkan

warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk mengikuti program

transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja sebagai suatu lembaga yang harus dapat menyiapkan

tenaga kerja terampil dan produktif, membina lembaga-lembaga latihan swasta,

melakukan akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi berdasarkan

kompetensinya sehingga dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar

kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar nasional/internasional, mampu

mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat,

mencakup pembinaan terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga

ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan

permasalahan/perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan Upah Minimum

Kota, serta memberikan perlindungan terhadap pekerja dan pengusaha, dengan

melalui program dan kegiatan yang berorientasi terhadap peningkatan keselamatan

kerja, kesehatan kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja serta peningkatan

penegakkan hukum ketenagakerjaan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui program pengembangan wilayah transmigrasi regional, dengan

Page 75: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 77

peningkatan lokasi transmigrasi, pengerahan penempatan transmigran, dan

penyuluhan kepada calon transmigran.

Keberhasilan pencapaian visi dan misi beserta tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dengan 4 (empat) dasar peraturan pencapaian target, yaitu target kinerja

berdasarkan tujuan dan sasaran RPJMD 2009-2013, Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20M.PAN/11/2008 tentang Indikator Kinerja

Utama (IKU), target IKK berdasarkan Permendagri Nomor 73 tahun 2010, dan target

kinerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI berdasarkan SPM tersebut,

akan sangat tergantung pada komitmen seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung dan jajaran Pemerintah serta masyarakat dalam melaksanakan seluruh

program dan kegiatan yang telah ditetapkan.

Page 76: Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 ...ppid.bandung.go.id/wp-content/uploads/2016/10/9.-Renstra-DISNAKER... · Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Renstra Disnaker Tahun 2013 - 2018 78