dinas kesehatan - pusdatin.kemkes.go.id filedinas kesehatan kabupaten lingga terwujudnya lingga...

213

Upload: truongngoc

Post on 28-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DINAS KESEHATAN Kabupaten Lingga

Terwujudnya Lingga Sehat 2015,

didukung lingkungan dan perilaku sehat

dengan pelayanan berkualitas dan

peran serta masyarakat

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga ii

PENGARAH dr. IGNASIUS LUTI, MPH

Kepala Dinas Kesehatan

TIM PENYUSUN SYAMSURI, SKM

ABDUL LATHIF, SE HERMANSYAH, SKM

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga iii

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur senantiasa dipersembahkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga

Buku Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2012 dapat diselesaikan.

Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian

program dan kegiatan pada tahun 2012. Sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembangunan

kesehatan di Kabupaten Lingga, termasuk kinerja dari penyelenggaraan

pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya mendukung

tercapainya Lingga Sehat 2015.

Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat

keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam

penyediaan data dan informasi yang tepat waktu. Untuk itulah kami

membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan

selanjutnya lebih baik dan berkualitas. Namun dengan segala keterbatasan

dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan Kabupaten Lingga

tahun 2012 ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang

didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data

dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga iv

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi

tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola

program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Puskesmas se-

Kabupaten Kabupaten Lingga dan semua lintas sektor yang ada, yang telah

membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya Profil

Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012.

Dabo Singkep, Mei 2012 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LINGGA dr. IGNASIUS LUTI, MPH PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19580209 199102 1 001

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga v

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii

DAFTAR TABEL LAMPIRAN ................................................................ xi

BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................1

1.2 Tujuan ....................................................................4

1.3 Sistematika Penulisan ...........................................5

BAB II. GAMBARAN UMUM ........................................................8

2.1 Geografis ...............................................................8

2.2 Kependudukan.................................................... 11

2.3 Keadaan Ekonomi .............................................. 17

2.4 Keadaan Pendidikan .......................................... 18

2.5 Indeks Pembangunan Manusia .......................... 20

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 21

3.1 Mortalitas ............................................................ 22

3.2 Morbiditas ........................................................... 31

3.3 Status Gizi .......................................................... 49

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga vi

BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN ................................... 55

4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar .............................. 56

4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............. 85

4.3 Perilaku Hidup Bermasyarakat ........................... 87

4.4 Pembinaan Kesehatan Lingkungan ................... 90

BAB V. SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN..................... 92

5.1 Sarana Kesehatan .............................................. 92

5.2 Tenaga Kesehatan ............................................. 98

5.3 Pembiayaan Kesehatan ................................... 100

BAB VI. KESIMPULAN ............................................................. 104

6.1 Kesimpulan ....................................................... 104

6.2 Saran ................................................................ 106

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Lingga Tahun 2012 ......................... 13 Tabel 2.2 Perkembangan Produk Domestik Bruto Kabupaten Lingga ......................................................... 18 Tabel 2.3 Perkembangan IPM Kabupaten Lingga Tahun 2011 .... 20 Tabel 3.1 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............. 31 Tabel 3.2 Persentase Malaria berdsarkan Kunjungan di Puskesmas ................................................................ 34 Tabel 3.3 Jumlah Kauss TB Paru dan Angka Kesuksesan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 .............. 36 Tabel 3.4 Jumlah Kasus DBD di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 ......................................................... 46 Tabel 3.5 Gambaran Kasus Diare di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 ......................................................... 47 Tabel 3.6 Jumlah BBLR di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2010 sampai tahun 2012 ..................................... 51 Tabel 4.1 Cakupan Jamkesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................................................... 83 Tabel 5.1 Rasio Puskesmas per-Kecamatan terhadap 100.000 Penduduk di Kabupaten Lingga tahun 2012 ................. 93 Tabel 5.2 Sebaran Tenaga Kesehatan di Rumah sakit/Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................... 100 Tabel 5.3 Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................................................. 101

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Peta wilayah administrasi Kabupaten Lingga ........... 10 Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................................... 13 Gambar 2.3 Persentase Penyebaran penduduk Kabupaten Lingga ..................................................... 16 Gambar 2.4 Persentase Melek Huruf berdasarkan jenis Kelamin Di Kabupaten Lingga tahun 2011 .............. 19 Gambar 3.1 Jumlah kasus kematian bayi di puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 ................................................... 23 Gambar 3.2 Jumlah kasus kematian balita di puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 ................................................... 25 Gambar 3.3 Jumlah kasus kematian ibu maternal di puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 ................................................................ 27 Gambar 3.4 Persentase kematian ibu maternal Kabupaten

Lingga Tahun 2012 ................................................... 28 Gambar 3.5 Umur harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2008-2011 ...................................................... 30 Gambar 3.6 Persentase penyakit terbanyak berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Linggga tahun 2012 ................................................................ 32 Gambar 3.7 Annual Parasite Incidence (API) Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012 .......................................... 35

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga ix

Gambar 3.8 Jumlah Balita Gizi Buruk di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................................... 53 Gambar 4.1 Persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 Ibu hamil Di Kabupaten Lingga tahun 2010-2012 .................... 59 Gamabr 4.2 Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Di Kabupaten Lingga tahun 2010-2012 .................... 60 Gamabr 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 .......... 61 Gambar 4.4 Persentase Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Lingga Tahun 2010-201 ................................................. 62 Gamabr 4.5 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Persalinan Ibu Nifas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................................................... 63 Gambar 4.6 Persentase cakupan kunjungan neonatus lengkap per Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 .. 64 Gambar 4.7 Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................................................... 65 Gambar 4.8 Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD di Kabupaten Lingga Tahun 2012................................. 66 Gambar 4.9 Persentase cakupan peserta KB aktif dan KB baru menurut Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2011-2012 ...................................................... 67 Gambar 4.10 Persentase cakupan peserta KB baru dan aktif Berdasarkan Alat kontrasepsi Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 .................................................. 68 Gambar 4.11 Persentase Hasil Cakupan Desa UCi perwilayah kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ........ 70 Gambar 4.12 Cakupan Desa UCI Kab Lingga 2011-2012 ............. 70 Gambar 4.13 Cakupan Bayi Yang Ditimbang di Kab Lingga .......... 71

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga x

Gambar 4.14 Persentase pemberian vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas perwilayah kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................ 72 Gambar 4.14 Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 perwilayah kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ................................................... 73 Gambar 4.15 Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Perwilayah Kerja Puskesmas tahun 2012 ................ 76 Gambar 4.16 Ibu hamil resti/komplikasi yang ditangani perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 ............................................................... 78 Gambar 4.17 Neonatus resti/komplikasi yang ditangani perwilayah Kerja Puskesmas Di Kab. Lingga Tahun 2012 ........ 79 Gambar 4.18 Cakupan Rasio Tambal/Cabut Gigi tahun 2012 ....... 82 Gambar 4.19 Persentase cakupan pelayanan usila Di Kabupaten Lingga Tahun 2011 ........................... 84 Gambar 4.20 Cakupan rawat jalan dan inap di sarana pelayanan kesehatan pelayanan Di Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................................... 85 Gambar 4.21 Persentase pemantauan rumah tangga ber-PHBS Di Kabupaten Lingga tahun 2011 ............................. 88 Gambar 4.22 Jumlah posyandu yang aktif di Kabupaten Lingga tahun 2011 ................................................................ 89 Gambar 4.23 Persentase pemantauan rumah sehat Di Kabupaten Lingga tahun 2012 .................................. 91 Gambar 5.1 Jumlah pustu dan polindes per-puskesmas di Kabupaten Lingga Tahun 2012................................. 94 Gambar 5.2 Starata Posyandu di Kabupaten Lingga Tahun 2011 98 Gambar 5.3 Persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012 ..................... 102

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xi

DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 4 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 5 : Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 6 : Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 7 : Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 8 : Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 9 : Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Dan Afp Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 10 : Jumlah Kasus Baru Tb Paru Dan Kematian Akibat Tb Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xii

Tabel 11 : Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 12 : Jumlah Kasus Dan Kesembuhan Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 13 : Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 14 : Jumlah Kasus Baru Hiv, Aids, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 15 : Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 16 : Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 17 : Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 18 : Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 19 : Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 20 : Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 21 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xiii

Tabel 22 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 23 : Jumlah Kasus Dbd Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 24 : Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 25 : Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 26 : Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 27 : Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 28 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 29 : Persentase Cakupan Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 30 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 32 : Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xiv

Tabel 33 : Proporsi Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 34 : Proporsi Peserta Kb Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 35 : Jumlah Peserta Kb Baru Dan Kb Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 36 : Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 37 : Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 38 : Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 39 : Cakupan Imunisasi Dpt, Hb, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 40 : Cakupan Imunisasi Bcg Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 41 : Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 42 : Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 43 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xv

Tabel 44 : Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 45 : Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmaskabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 46 : Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Sd & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 47 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 48 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 49 : Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 50 : Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis Klb Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 51 : Desa/Kelurahan Terkena Klb Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 52 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 53 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 54 : Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 55 : Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xvi

Tabel 56 : Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 57 : Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 58 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 59 : Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 60 : Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 61 : Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 62 : Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 63 : Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 64 : Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 65 : Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 66 : Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 67 : Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (Tupm) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xvii

Tabel 68 : Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 69 : Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 70 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 71 : Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 72 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 73 : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 74 : Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 75 : Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 76 : Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 77 : Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 78 : Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tabel 79 : Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan urusan wajib di setiap daerah,

dimana pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Dalam berbagai laporan pembangunan, kesehatan merupakan

indikator utama yang mencerminkan kemajuan suatu negara. Dalam

Milenium Development Goals (MDGs) disebutkan tentang target

pencapaian pembangunan kesehatan merupakan sasaran yang hendak

dicapai pada tahun 2015.

Sedemikian pentingnya pelayanan kesehatan, maka dalam UUD

1945 yang diamandemen, khususnya pada pasal 28H disebutkan “

….setiap penduduk berhak atas pelayanan kesehatan”. Pencantuman hak

atas pelayanan kesehatan bertujuan untuk menjamin hak – hak kesehatan

yang fundamental seperti yang tercantum dalam deklarasi hak – hak azasi

manusia “ Health is a fundamental human right”. Demikian juga pada pasal

34 UUD 1945 dicantumkan bahwa “negara bertanggung jawab atas

penyediaan fasilitas kesehatan …”. Dengan demikian dapat dikatakan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 2

bahwa negara telah menempatkan kesehatan sebagai bagian dari

kesejahteraan rakyat yang harus tersedian dan merata.

Secara nasional komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai

dokumen perencanaan nasional, antara lain dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010–2014 dan Inpres No. 3

tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan, Dan secara

khusus dimuat didalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten

Lingga 2011-2015.

Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai

sejak tahun yang lalu, yang secara nyata telah berhasil mengembangkan

sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan yang berdampak pada

peningkatan derajat kesehatan. Namun demikian apabila dibandingkan

dengan negara lainnya, kondisi derajat kesehatan di Indonesia masih

rendah, hal ini dapat dilihat dari angka kematian bayi dan angka kematian

ibu yang masih tinggi.

Berdasarkan hal di atas telah ditetapkan berbagai indikator yang

akan dijadikan pembanding dalam mengukur keberhasilan pembangunan

kesehatan di suatu daerah seperti indikator yang telah ditetapkan

khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dalam rangka menuju

pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Profil Kesehatan ini adalah gambaran situasi kesehatan di

Kabupaten Lingga, yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil

pembangunan kesehatan selama satu tahun. Masalah kesehatan ini timbul

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 3

sebagai akibat dari dampak pembangunan. Data dan informasi yang

termuat dalam profil kesehatan ini berupa data tentang kesehatan dan data

pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan seperti

kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. Keberadaan

data pendukung tersebut sangat membantu untuk menganalisis terhadap

situasi/gambaran kesehatan di suatu daerah sehingga data yang diperoleh

akan lebih akurat. Profil kesehatan ini disajikan secara sederhana dan

informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai

sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan yang

telah dilakukan selama tahun 2012 dibandingkan dengan target yang sudah

ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi dalam upaya

“Terwujudnya Lingga Sehat 2015, didukung lingkungan dan perilaku

sehat dengan pelayanan berkualitas dan peran serta masyarakat”.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur pembagian kewenangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengandung

konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki Sistem

Kesehatan sendiri, termasuk dukungan sistem informasinya. Profil

Kesehatan adalah salah satu produk dari sistem informasi kesehatan.

Untuk itu disusunlah Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2012 ini.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 4

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Lingga

tahun 2012 adalah didapatkan gambaran derajat kesehatan masyarakat

Kabupaten Lingga yang merupakan keluaran dari pelaksanaan

pembangunan kesehatan selama satu tahun di Kabupaten Lingga.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten

Lingga Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Diperolehnya gambaran umum keadaan geografis, demografi,

tingkat pendidikan di kabupaten Lingga tahun 2012

2. Diperolehnya data dan gambaran tentang situasi derajat kesehatan

Kabupaten Lingga.

3. Diperolehnya tingkat pencapaian pembangunan kesehatan di

Kabupaten Lingga tahun 2012.

4. Diketahuinya kondisi sumber daya kesehatan yang ada di kabupaten

Lingga Tahun 2012.

5. Diketahuinya permasalahan yang dihadapi dalam proses

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kabupaten Lingga

tahun 2012.

6. Terdokumentasinya data dan informasi derajat kesehatan

masyarakat kabupaten Lingga.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 5

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam menyusun Buku Profil Kesehatan ini kami menggunakan

sistematika sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil

Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2012 dan sistematika dari

penyajiannya

BAB II. Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang Gambaran umum Kabupaten Lingga.

Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum

lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal : kependudukan, ekonomi,

pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

BAB III. Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang hasil pembangunan kesehatan sampai

dengan tahun 2012 yang mencangkup angka kematian, umur harapan

hidup, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

BAB IV. Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini berisikan uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah

dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2012 dalam rangka

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 6

tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan dibidang

kesehatan yang telah dilakukan. Program tersebut meliputi pencapaian

pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian

upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta upaya perbaikan

gizi masyarakat.

BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pembangunan sumber daya bidang

kesehatan sampai tahun 2012. Gambaran tentang keadaan sumber daya

mencakup tentang keadaan tenaga, sarana kesehatan dan pembiayaan

kesehatan.

BAB VI. Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak

dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun

2012. Selain ringkasan keberhasilan-keberhasilan yang telah dipaparkan,

bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam

rangka upaya menuju Kabupaten Lingga Sehat yang didukung lingkungan

dan perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas dan peran serta

masyarakat.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 7

LAMPIRAN

Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan

Riau tahun 2012 mengacu kepada data lampiran yang disusun oleh Pusat

Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 8

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. GEOGRAFIS

Kabupaten Lingga secara geografis terletak di antara 0 derajat 20

menit Lintang Utara dengan 0 derajat 40 menit Lintang Selatan dan 104

derajat Bujur Timur dan 105 derajat Bujur Timur dengan batas-batas

wilayah Kabupaten Lingga meliputi :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Batam dan

Laut Cina Selatan

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Bangka dan Selat

Berhala

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Laut Indragiri Hilir

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Cina Selatan

Luas wilayah keseluruhan + 211.772 km2 yang terdiri dari luas

daratan 2.117,72 km2 dan lautan 209.654,28 km2 . Wilayah Kabupaten

Lingga terdiri dari 606 pulau besar dan kecil. Tidak kurang dari 90

diantaranya sudah dihuni, sedangkan sisanya 516 belum berpenghuni.

walaupun belum berpenghuni sebagiannya sudah dimanfaatkan untuk

berbagai aktifitas kegiatan pertanian, khususnya pada usaha perkebunan.

Jika dilihat dari topografinya, maka sebagian besar daerah di

Kabupaten Lingga adalah berbukit-bukit. Berdasarkan data dari Badan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 9

Pertanahan Nasional (BPN), terdapat 73.947 ha yang berupa daerah

berbukit-bukit, sementara daerah datarnya hanya sekitar 11.015 ha.

Klasifikasi kemiringan lahan di Kabupaten Lingga dapat diklasifikasikan

menjadi enam kelas lereng, yaitu 0-2 %, 2-8 %, 8-15 %, 15-25 %, 25- 40 %,

dan > 40 %.

Wilayah Kabupaten Lingga pada umumnya berupa daerah dengan

kemiringan yang cukup tinggi, dimana terdapat sebanyak 76,92 persen

wilayah yang memiliki kemiringan lebih dari 15 %. Sedangkan yang berupa

dataran (kemiringan kurang dari 2 %) hanya seluas 3,49 ha atau 3,14

persen saja. Hal ini sesuai dengan keadaan topografi Kabupaten Lingga

yang didominasi daerah yang berbukit – bukit.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lingga pada umumnya

adalah podsolik merah kuning, litosol, dan organosol. Adapun lapisan

tanahnya berstruktur remah sampai gumpal. Sedangkan lapisan bawahnya

berselaput liat dan teguh. Sementara untuk jenis batu – batuannya, batuan

Pluton Asam (Acid Pluton) yang berupa batuan sejenis granit tersebar pada

kawasan Gunung Daik di bagian barat Pulau Lingga, selain itu terdapat juga

batuan endapan dari Zaman Prateseiser yang tersebar di seluruh Pulau

Lingga.

Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dibentuk berdasarkan UU

No.31 Tahun 2003. Secara administrasi pada awal tahun 2012 Kabupaten

Lingga memiliki 57 Desa/ Kelurahan dan 5 Kecamatan. Dimana pada akhir

tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Lingga melakukan pemekaran desa

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 10

dan kecamatan baru yaitu terdapat 12 desa dan 4 kecamatan baru, hanya

saja belum menjalankan administrasi pemerintahan.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Lingga

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 11

2.2. KEPENDUDUKAN

Peningkatan mutu kesehatan manusia merupakan sasaran yang ingin

dicapai dalam pemberian pelayanan kesehatan, dengan memandang

konsep manusia adalah sebagai insan individu dan sosial berkarakter

dinamis. Peningkatan pelayananan kesehatan selayaknya bertumpu pada

kondisi kehidupan individu dan masyarakat. Sebagaimana prinsip pertama

pembangunan berkelanjutan: “Manusia (penduduk) merupakan pusat

perhatian pembangunan berkelanjutan, dan dikehendaki agar memiliki

kehidupan yang sehat dan produktif dalam keserasian dengan alam”, salah

satu cara untuk mencapai sasaran itu adalah melalui kebijakan

kependudukan.

Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan

penduduk secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya

menekan tingkat kematian dan morbiditas (tingkat ketersakitan). Hal itu

secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya mengendalikan

tingkat kelahiran. Di belakang tingkat kematian, morbiditas, dan kelahiran

pendudukan terdapat variabel-variabel lain yang saling berhubungan dan

mempengaruhi. Maka kebijakan kependudukan di bidang kesehatan harus

memperhatikan dan memperhitungkan keberadaannya.

Kependudukan merupakan aspek penting dalam pembangunan,

sebagai dasar pelaksanaan, sekaligus tujuan (sasaran) dan pengguna

hasil-hasil yang dicapai. Sebagai dasar pelaksanaan terkait dengan dasar

kebijakan pembangunan. Dinamika kependudukan berpengaruh pada

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 12

hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Ukuran tingkat dinamikanya

digunakan penanda atau indikator yang terukur yang bisa dibaca,

digunakan, dibanding bagi kepentingan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan pembangunan, misalnya: tingkat pertumbuhan pendudukan,

tingkat kelahiran, kematian, angka kematian bayi, usia harapan hidup,

angka kematian ibu dan sebagainya. Ketersediaan indikator

kependudukan, tingkat pemahaman konseptual, terutama penggunaanya

oleh pihak-pihak penyusunan dan pengelola pembangunan (contohnya: di

bidang kesehatan) sangat berarti bagi rumusan kebijakan dan

pelaksanaannya.

2.2.1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Kabupaten Lingga pada tahun 2012 yang

dijadikan sebagai acuan penentuan sasaran capaian program adalah

102.377 jiwa yang diambil dari jumlah penduduk pada akhir tahun 2011.

Secara keseluruhan terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 5,39%. Berikut

rincian jumlah penduduk menurut kecamatan tahun 2012.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 13

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74

75+

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2012

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total Sex Ratio

1 Lingga 8.971 9.535 18.506 94.08

2 Singkep 15.691 16.414 32.105 95.60

3 Singkep Barat 8.665 9.253 17.918 93.65

4 Lingga Utara 5.702 6.181 11.883 92.25

5 Pancur 10.541 11.424 21.965 92.27

Jumlah Penduduk 49.570 52.807 102.377 93.87

Sedangkan kategori berdasarkan usia dapat kita lihat pada piramida

penduduk dibawah ini :

Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2012

10% 5% 0,0 5% 10%

Laki-Laki Perempuan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 14

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa kategori usia 25-29

tahun merupakan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Lingga. Salah

satu faktor penyebab terjadinya kenaikan pertumbuhan penduduk

diakibatkan adanya migrasi penduduk dari luar daerah untuk mencari

pekerjaan dan mengikuti penerimaan pegawai negeri sipil di Kabupaten

Lingga.

2.2.2. Rasio Jenis Kelamin

Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari

perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan banyaknya

penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan di suatu

daerah dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan data yang yang diperoleh

pada awal tahun 2012 oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Lingga, Didapatkan Rasio Jenis Kelamin sebesar 93,87 %. Hal

ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar

dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Data rinci mengenai Sex Ratio

menurut kecamatan di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel lampiran

“Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, Kelompok umur, Rasio Beban

Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan Kabupaten Lingga

Tahun 2012” (Tabel 2).

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 15

2.2.3. Rasio Beban Tanggungan

Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan

perbandingan antara banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif

(penduduk yang berumur lima belas tahun ke bawah dan penduduk yang

berumur enam puluh empat tahun ke atas) dan banyaknya penduduk yang

termasuk ke dalam usia produktif (penduduk yang berusia lima belas tahun

sampai enam puluh empat tahun).

Semakin tinggi persentase rasio ketergantungan berarti semakin

tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk

mempunyai hidup penduduk yang lebih produktif atau tidak produktif dan

sebaliknya. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang

secara kasar dalam menunjukan keadaan eknonomi suatu negara apakah

tergolong maju atau negara yang sedang berkembang. Di Kabupaten

Lingga rasio beban tanggungan adalah sebesar 45%.

2.2.4. Persebaran Penduduk

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran

penduduk di suatu wilayah, apakah penduduk tersebut tersebar merata

atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah

rata-rata penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.

Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah

dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari

berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Kemampuan suatu wilayah dalam

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 16

Lingga;

18,08%

Singkep;

31,36%Singkep Barat;

17,50%

Lingga Utara;

11,61%

Senayang;

21,46%

Lingga Singkep Singkep Barat Lingga Utara Senayang

mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah

dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya

tekanan-tekanan penduduk.

Persebaran penduduk atau distribusi penduduk dipengaruhi berapa-

berapa faktor antara lain:

1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak

penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam

dan sebaliknya.

2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu

basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal.

3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat

banyak bertempat tinggal di daerah datar

4. Sumber air.

5. Perhubungan atau transportasi

Berikut ini persentase penyebaran penduduk di 5 kecamatan yang berada

di Kabupaten Lingga.

Gambar 2.3 Persentase Penyebaran Jumlah Penduduk Kabupaten Lingga

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 17

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat dari jumlah penduduk

Kabupaten Lingga yang tersebar di 5 kecamatan, tergambarkan jumlah

penduduk paling terbesar terdapat di Kecamatan Singkep yaitu sebesar

31,36%. Hal ini disebabkan daya serap lapangan pekerjaan dan geliat

pelaku ekonomi lebih tinggi di kecamatan tersebut dibandingkan dengan

kecamatan lain. Ditambah lagi jika dilihat dari faktor-faktor diatas faktor

perhubungan dan transportasi juga sangat berperan penting pada

persebaran penduduk di Kabupaten Lingga.

2.3. KEADAAN EKONOMI

Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya

dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah

nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 18

Tabel 2.2

Pendapatan Domestik Regional Bruto Daerah

S E K T O R

T A H U N

2011 2010 2009 2008

Rupiah (juta)

% Rupiah (juta)

% Rupiah (juta)

% Rupiah (juta)

%

Pertanian 240.687 37,55 231.954 38,59 223.597 39,66 215.911 40,83

Pertambangan 12.302 1,92 11.377 1,89 10.359 1,84 9.355 1,77

Industri Pengolahan 75.133 11,72 75.148 12,50 75.163 13,33 75.223 14,23

Listrik dan Air Bersih 907 0,14 851 0,14 804 0,14 760 0,14

Bangunan 40.824 6,37 36.446 6,06 32.411 5,75 28.642 5,42

Perdagangan, Hotel, Restoran

150.025 23,41 135.719 22,58 122.982 21,81 110.537 20,91

Angkutan/Komunikasi 57.558 8,98 52.218 8,69 46.784 8,30 41.762 7,90

Bank/Keu/Perum 30.466 4,75 27.280 4,54 24.438 4,33 21.897 4,14

Jasa 33.078 5,16 30.083 5,00 27.298 4,84 24.667 4,67

Total 640.979 100 601.076 100 563.837 100 528.755 100

Laju Pertumbuhan 6,60 6,60 6,63 6,65

2.4. KEADAAN PENDIDIKAN

Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena

pendidikan bisa berpengaruh terhadap prilaku kesehatan seseorang.

Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang yang berpendidikan

mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat. Persentase

penduduk yang buta huruf menurut jenis kelamin di tiap kecamatan

ditunjukan dalam gambar sebagai berikut.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 19

Gambar 2.4 Persentase Melek Huruf berdasarkan Jenis kelamin

Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Profi l Kesehatan Kabupaten Lingga 2011

Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase penduduk

Kabupaten Lingga yang melek huruf mengalami peningkatan dibandingkan

dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun ini adalah sebesar 81,6%

sedangkan tahun sebelumnya sebesar 72,7%. Peningkatan melek huruf

menunjukan keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf.

Sedangkan persentase penduduk yang melek huruf menurut jenis kelamin

laki-laki 81,38% dan perempuan 81,81%. Data ini menunjukan bahwa

perempuan memiliki tingkat melek huruf yang setara dengan laki-laki. Hal

ini menunjukan bahwa hak untuk mendapat pendidikan laki-laki dan

perempuan sama dan sudah menjadi proritas bagi orang tua.

77

78

79

80

81

82

83

84

Lingga Singkep Singkep

Barat

Lingga

Utara

Senayang

Laki-Laki 81,8 83,11 79,91 81,74 79,47

Perempuan 82,55 82,47 80,97 83,22 80,17

81,8

83,11

79,91

81,74

79,47

82,55 82,47

80,97

83,22

80,17

PE

RS

EN

TA

SE

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 20

2.5. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index

(HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,

pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM

merupakan cerminan status kemampuan dasar penduduk diantaranya

angka harapan hidup, pengetahuan dan keterampilan serta akses

sumberdaya dalam mencapai hidup yang lebih layak atau sejahtera.

Perkembangan IPM di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel 2.3

dibawah, dimana IPM Kabupaten Lingga tahun 2011 sebesar 71,68. Hal ini

mengindikasikan bahwa pelaksanaan program-program pembangunan di

Kabupaten Lingga berdampak positif dalam upaya pencapaian tujuan

pembangunan.

Tabel 2.3 Perkembangan IPM di Kabupaten Lingga

Tahun 2007 sampai dengan 2011

Sumber : BPS Pusat.

KABUPATEN 2007 2008 2009 2010 2011

LINGGA 70,25 70,74 71,05 71,35 71.68

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 21

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,

dimana yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik

secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap

orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup

serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya seperti

morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup yang digunakan sebagai indikator

adalah angka kelahiran hidup, sedangkan untuk mortalitas adalah angka

kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita per 1.000

kelahiran hidup dan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran. Sehingga

keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator

diatas dan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program.

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti

pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,

melainkan juga dipengaruhi faktor prilaku masyarakat, lingkungan,

pendidikan, lingkungan keturunan, dan faktor lainnya.

Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu

keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 22

walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan

mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Untuk

mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis

situasi dan kecenderungan di masa mendatang.

3.1. MORTALITAS

3.1.1. Angka Kematian Bayi

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak

mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya

berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari

tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah

kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang

kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat

AKB.

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) merupakan salah satu

aspek yang sangat penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan

manusia di sebuah negara dari sisi kesehatan masyarakatnya. Angka

kematian bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai

usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak

mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya

berbagai fasilitas atau faktor aksesbilitas dan pelayanan kesehatan dengan

tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 23

kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang

kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat AKB.

Menurunnya AKB memberikan gambaran adanya peningkatan dalam

kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Gambar 3.1

Jumlah Kasus Kematian Bayi Di Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Dari gambar 3.1 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 ada

terjadi peningkatan jumlah kematian bayi di beberapa kecamatan dan total

keseluruhan yaitu pada tahun 2011 terdapat 25 kematian bayi sedangkan

ditahun 2012 terdapat 36 kasus.

Beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa

kehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masa perinatal).

Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena pertumbuhan janin yang

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Daik 7 5 6

Dabo Lama 7 8 18

Raya 7 2 1

Pancur 4 3 3

Senayang 4 3 6

Tajur Biru 9 2 0

Penuba 0 2 2

02468

101214161820

JUM

LA

H K

AS

US

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 24

lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan berat bayi lahir

yang rendah. Sedangkan kemungkinan penyebab lainnya adalah kejadian

kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intra uterus) dan kegagalan nafas

secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir

(asfiksia lahir). Hal ini dapat diartikan bahwa kematian bayi pada masa

perinatal dipengaruhi pada kondisi ibu saat melahirkan.

3.1.2. Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang

meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun per 1000 kelahiran hidup.

Angka kematian balita Indikator ini terkait langsung dengan target

kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan

lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan

kesehatannya. AKABA kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan

ekonomi penduduk.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 25

Gambar 3.2 Jumlah Kasus Kematian Balita Di Puskesmas Kabupaten Lingga

Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Gambar 3.2 diatas menunjukan terjadi peningkatan jumlah kematian

anak balita pada tahun 2012 jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu

ditahun 2011 terdapat 6 kasus sedangkan ditahun 2012 terdapat 8 kasus.

Walaupun tidak terjadi peningkatan yang signifikan hal ini juga memerlukan

perhatian khusus. Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan oleh

berbagai macam hal, diantaranya selain disebabkan penyakit seperti

pneumonia juga disebabkan karena kecelakaan.

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Daik 2,2 0 0

Penuba 0 0 2

Dabo Lama 3,9 2 0

Raya 2,2 2 2

Pancur 1,5 0 2

Senayang 1,4 1 0

Tajur Biru 1,3 1 2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

JUM

LA

H K

AS

US

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 26

3.1.3. Angka Kematian Ibu Maternal

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal

dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42

hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. AKI berguna untuk

menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan

kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan

terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan

masa nifas..

Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu

meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai

tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3/4 resiko jumlah kematian ibu. Dari

hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu

ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan

pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras

yang terus menerus.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 27

Gambar 3.3 Jumlah Kasus Kematian Ibu Maternal Di Puskesmas

Kabupaten Lingga Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Pada gambar 3.3 diatas dan dari data profil 2012 terdapat 7

kematian ibu dari 2.419 jumlah lahir hidup. Hal ini menunjukan terjadinya

peningkatan angka kematian ibu dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari

2.008 jumlah lahir hidup terdapat 5 kematian ibu maternal. Hal ini

menggambarkan terjadinya peningkatan jumlah kasus kematian ibu

maternal, walaupun tidak terlalu signifikan ini juga memerlukan perhatian

karena dapat menghambat upaya untuk mewujudkan target tujuan

pembangunan Milenium Development Goals (MDGs) .

Penyebab kematian yaitu perdarahan,eklampsia atau gangguan

akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi,

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Daik 1 0 0

Penuba 0 0 1

Dabo Lama 1 1 3

Raya 0 1 2

Pancur 1 2 1

Senayang 2 0 0

Tajur Biru 3 1 0

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 28

dan infeksi. Perdarahan, yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi

secara mendadak. Sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas

terjadi karena retensio plasenta dan atonia uteri. Hal ini mengindikasikan

kurang baiknya manajemen tahap ketiga proses kelahiran dan pelayanan

emergensi obstetrik dan perawatan neonatal yang tepat waktu.

Gambar 3.4 Persentase Kematian Ibu Maternal

Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa kematian ibu maternal di

Kabupaten Lingga paling banyak terjadi pada masa nifas yaitu sebanyak 4

kasus dari 7 kasus atau sebesar 57,1%. Selain disebabkan oleh faktor-

faktor penyakit lain pemantauan pasca melahirkan perlu ditingkatkan.

Pemantauan kehamilan secara teratur sebenarnya dapat mencegah

17,30%; 17%

28,60%; 28%57,10%; 55%

Kematian Ibu Hamil Kematian Ibu Bersalin Kematian Ibu Nifas

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 29

kematian ibu serta menjamin akses terhadap perawatan yang sederhana

dan murah yang dapat mencegah kematian ibu.

3.1.4. Umur Harapan Hidup

Umur harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani

oleh seorang bayi saat lahir sampai pada tahun tertentu saat ia meninggal.

Data angka harapan hidup di suatu negara berguna untuk mengevaluasi

kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dan

meningkatkan drajat kesehatan. Angka harapan hidup yang rendah di suatu

daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan dan

program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, mencakup gizi dan

kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Oleh karena itu angka

harapan hidup merupakan salah satu indikator derajat kesehatan yang

digunakan sebagai acuan dalam perencanaan program-program

kesehatan.

Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial

ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup

penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui

Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses

terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizid dan

kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga

memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada

gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 30

memperpanjang usia harapan hidupnya. Gambar 3.5 dibawah ini

menunjukan Usia harapan Hidup penduduk Kabupaten Lingga selama tiga

tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.

Gambar 3.5 Umur harapan Hidup Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2008-2011

Sumber : BPS Kabupaten Lingga

Gambar 3.5 menunjukan bahwa umur harapan hidup penduduk

kabupaten Lingga semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011,

angka harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga adalah sekitar 70,26

tahun, hal ini berarti bahwa bayi yang lahir pada tahun 2011 diperkirakan

akan dapat hidup selama kurang lebih 70. Hal ini mungkin merupakan

pengaruh positif dengan bertambahnya jumlah tenaga

kesehatan,bertambahnya fasilitas kesehatan baik itu rumah sakit,

puskesmas maupun pustu dan polindes serta adanya jaminan kesehatan

daerah atau yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Lingga (JKL).

69,88

70,02

70,16

70,26

69,6

69,7

69,8

69,9

70

70,1

70,2

70,3

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 31

3.2. MORBIDITAS

Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari

suatu penyakit yang terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu.

Morbiditas Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ; jumlah orang yang

sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan

kelompok yang sehat atau kelompok yang berisiko.

3.2.1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan diseluruh

puskesmas se-Kabupaten Lingga dapat diketahui sepuluh penyakit

terbanyak berdasarkan kunjungan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 3.1 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012

No Nama Penyakit Jumlah Penyakit

1 Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut 20.359

2 Hipertensi 8.278

3 Gastritis dan Duodentis 5.395

4 Osteopaties dan Chandrophaties 3.246

5 Diare dan Gastroenteritis Oleh Infeksi Sebab Lain 2.669

6 Asthma dan Status Asthmaticus 2.257

7 Kelainan Dermatitis,Ekzim dan Papulosquana 1.819

8 Malaria Klinis 1.733

9 Infeksi Pada Kulit 1.464

10 Arthopathies 1.431

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 32

Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa penyakit

tertinggi berdasarkan kunjungan di Puskesmas adalah ISPA Akut yaitu

20.359 kasus (41,85%). Persentase jumlah penyakit terbesar kunjungan ke

puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.6 Persentase Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan

Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012

Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Penyakit terbesar kunjungan di puskesmas pada tahun 2012 ISPA

masih menempati urutan pertama, sama halnya dengan tahun sebelumnya.

Kecenderungan penyakit ISPA Akut kemungkinan disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan seperti halnya di saat ini di

Kabupaten Lingga banyak sekali pembukaan jalan atau perbaikan jalan

maupun tempat lewatnya kendaraan tambang disekitar pemungkiman

Infeksi Saluran

Pernapasan Atas

Akut, 41,85%

Hipertensi, 17,02%

Gastritis dan

Duodentis, 11,09%

Osteopaties dan

Chandrophaties,

6,67%

Diare dan

Gastroenteritis Oleh

Infeksi Sebab Lain,

5,49%

Asthma dan Status

Asthmaticus, 4,64%

Kelainan

Dermatitis,Ekzim

dan Papulosquana,

3,74%

Malaria Klinis, 3,56% Infeksi Pada Kulit, 3,01%

Arthopathies, 2,94%

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 33

penduduk yang menyebabkan debu-debu beterbangan. Faktor lain status

gizi (malnutrisi), ataupun prilaku dan pengetahuan. Untuk mengurangi

penyakit ini perlu penatalaksanaan yang tepat dan benar pada saat

penemuan dini. Adapun hal yang terpenting lagi adalah perlunya dilakukan

usaha-usaha promkes ataupun sosialisasi kepada masyarakat tentang

penyakit ISPA itu sendiri.

3.2.2. Penyakit Menular.

3.2.2.1. Malaria

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang

dikenal dengan Plasmodium, dimana ia menginfeksi sel-sel darah merah.

ini ditandai dengan siklus menggigil, demam, sakit, dan berkeringat. Malaria

merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendalian dan

penurunan kasusnya merupakan komitmen internasional dalam MDG’s.

Penyakit malaria di tularkan oleh nyamuk Anopheles betina,

menyerang manusia di seluruh dunia. Malaria merupakan salah satu

penyakit yang tidak pernah hilang (emerging) yang menunjukkan

kecenderungan meningkatnya kasus di beberapa negara.

Peningkatan penularan malaria sangat terkait dengan iklim baik

musim hujan maupun musim kemarau dan pengaruhnya bersifat lokal

spesifik. Pergantian musim akan berpengaruh baik langsung maupun tidak

langsung terhadap vektor pembawa penyakit. Pergantian global iklim yang

terdiri dari temperatur, kelembaban, curah hujan, cahaya dan pola tiupan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 34

angin mempunyai dampak langsung pada reproduksi vektor,

perkembangannya, longevity dan perkembangan parasit dalam tubuh

vektor. Sedangkan dampak tidak langsung karena pergantian vegetasi dan

pola tanam pertanian yang dapat mempengaruhi kepadatan populasi

vektor.

Penduduk berisiko adalah penduduk yang tinggal di daerah berisiko

terjadi penularan malaria atau endemis malaria pada satuan wilayah terkecil

seperti desa/dusun dalam kurun waktu satu tahun. Annual Parasite

Incidence atau API (o/oo) adalah jumlah penderita positif malaria per seribu

penduduk Angka kesakitan dan kematian akibat malaria di pukesmas se-

Kabupaten Lingga dapat digambarkan sebagai berikut ;

Tabel 3.2 Persentase Malaria Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA

MENINGGAL CFR DIPERIKSA POSITIF POSITIF %

1 Lingga Daik 666 50 7.5 0 0

2 Penuba 232 98 42.2 0 0

3 Singkep Dabo Lama 632 40 6.3 0 0

4 Singkep Barat Raya 625 179 28.6 0 0

5 Lingga Utara Pancur 371 140 37.7 0 0

6 Senayang Senayang 858 331 38.6 0 0

7 Tajur Biru 1.396 396 28.4 0 0

Jumlah 4.780 1.234 25.8 0 0

Angka Kesakitan (API) Per 1.000 Penduduk 12.1

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 35

Gambar 3.7 Annual Parasite Incidence (API) Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012

Dari tabel dan gambar diatas diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten

Lingga termasuk Hight Case Incidence karena angka API > 5/1000

penduduk. Tergambarkan dari tahun sebelumnya terjadi penurunan yang

tidak signifikan (pada tahun 2011 API Kabupaten Lingga 12,2 sedangkan

ditahun 2012 sebesar 12,1) dan belum menunjukan keberhasilan program

walaupun dalam usaha pengobatan di Kabupaten Lingga sudah boleh

dikatakan baik karena kematian akibat malaria maupun ukuran angka

kematian (kematian yang disebabkan oleh malaria falciparum)

dibandingkan dengan jumlah penderita malaria jenis parasit P. falciparum

pada periode waktu yang sama (CFR) didapatkan nol.

3.2.2.2. TB Paru

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman Mycobakterium

tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh

12,5

12,2

12,1

11,9

12

12,1

12,2

12,3

12,4

12,5

12,6

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 36

dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi

infeksi primer. Millenium Devolopment Goals (MDG’S) menjadikan penyakit

TB paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi target untuk dihentikan

dan dicegah penyebarannya.

Penemuan penderita baru BTA (+) di Kabupaten Lingga tahun 2011

sebanyak 110 kasus, meningkat apa bila dibandingkan tahun sebelumnya

yaitu sebanyak 57 orang. Berikut dibawah ini gambaran jumlah kasus TB

Paru di Kabupaten Lingga.

Tabel 3.3 Jumlah Kasus TB Paru dan Angka Kesuksesan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012

PUSKESMAS

TAHUN 2011 TAHUN 2012

Jumlah Kasus Angka Kesuksesan Jumlah Kasus Angka Kesuksesan

Daik 5 0.00 23 86.96

Penuba 4 0.00 5 80.00

Dabo Lama 11 0.00 45 80.00

Raya 5 140.00 9 33.33

Pancur 4 75.00 4 125.00

Senayang 11 36.36 12 83.33

Tajur Biru 17 17.65 12 150.00

JUMLAH 57 29.82 110 87.27

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Gambar 3.3 menunjukan bahwa angka kesuksesan (Angka

kesembuhan + Cakupan pengobatan lengkap) pada tahun 2012 jauh

meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dan jika dilihat dari jumlah

penemuan kasus tahun 2012 ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya,

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 37

hanya saja jika dilihat dari target penemuan kasus 160/100000 Kabupaten

Lingga belum memenuhi, ini berarti belum maksimalnya pelaksanaan

program TB Paru yang ada di Dinas Kesehatan kabupaten Lingga, jadi

diperlukan program-program jitu untuk lebih memaksimalkan target

penemuan kasus TB Paru tersebut.

3.2.2.3. HIV & AIDS

Salah satu tujuan yang ingin dicapai MDG’s dalam kurun waktu

1990-2015 adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target mengendalikan

penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru tahun

2015.

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune

Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan

infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh

manusia akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau

infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,

FIV, dan lain-lain).

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak

langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,

dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan

vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui

hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik

yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 38

menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh

tersebut.

Kasus HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es,

dimana jumlah penderita yang dilaporkan lebih kecil dibandingkan dengan

jumlah penderita yang ada sebenarnya.adapun penyebabnya adalah

berkaitan dengan adanya stigma dalam masyarakat dimana penyakit ini

merupakan penyakit aib bagi mereka. Akibanya masyarakat enggan untuk

memeriksakannya.

Berdasarkan konsep diatas penemuan kasus HIV/AIDS di

Kabupaten Lingga tahun 2012 yaitu sebanyak 16 kasus, penemuan kasus

ini melalui sweeping ke berbagai lokalisasi dan penemuan kasus di rumah

sakit. Dari jumlah kasus tersebut belum dapat disimpulkan bahwa itu jumlah

kasus yang sebenarnya di Kabupaten Lingga. Ini berarti masih ada terdapat

kasus tersembunyi dan belum terdeteksi dimasyarakat. Maka untuk

penemuan kasus perlu dilakukan sweeping yang lebih luas agar benar-

benar mendapat gambaran kasus HIV/AIDS yang sesungguhnya di

Kabupaten Lingga. Dan dalam upaya pencegahan kegiatan yang bersifat

terpadu dan promotif sangatlah diperlukan.

3.2.2.4 ISPA

ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah

yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia

tanpa atau disertai radang parenkim paru. ISPA adalah suatu tanda dan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 39

gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran

pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik

atau bakteri, virus maupun riketsia tanpa atau disertai radang dari parenkim.

Yang menjadi fokus di program kesehatan pada penyakit ISPA

adalah pneumonia, hal ini dikarenakan peneumonia merupakan salah satu

penyebab kematian pada anak. Peneumonia adalah proses infeksi akut

yang mengenai jaringan paru (alveoli).

Di Kabupaten Lingga pada tahun 2012, ISPA masih menempati

urutan pertama merupakan jumlah penyakit terbanyak kunjungan di

puskesmas yaitu sebanyak 20.359 kasus. Sedangkan pneumonia pada

tahun 2012 di jumpai 5 kasus, dimana pada tahun sebelumnya tidak di

jumpai kasus tersebut.

3.2.2.5 KUSTA

Penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun dan

disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang

saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Strategi global WHO

menetapkan indikator Eliminasi Kusta adalah angka penemuan penderita

(new Case Detection Rate,NCDR) yang menggantikan indikator utamanya

yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000

penduduk.

Penyakit kusta dibagi menjadi dua jenis penyakit yaitu Paucibacillary

(PB) dan Multibacillary (MB). Ciri-ciri tipe Paucibacillary adalah lesi kulit

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 40

(macula datar, papula yang ,meninggi, nodus) dengan jumlah satu sampai

lima lesi, hipopigmentasi/eritema, distribusi tidak simetris, hilang sensasi

yang jelas, terjadi kerusakan syaraf hanya satu cabang dan memerlukan

waktu pengobatan 6 bulan, dimana di Kabupaten Lingga kasus kusta

dengan tipe ini tidak ditemuinya kasus. Sedangkan tipe Multibacillary

terdapat 1 kasus baru dengan ciri-ciri adalah lesi kulit lebih dari lima tempat

makula datar,papula yang meninggi, nodus), distribusi lebih simetris, hilang

sensasi, terjadi kerusakan saraf pada banyak cabang dan memerlukan

waktu pengobatan 12 bulan. Seperti diketahui pada tahun sebelumnya total

dijumpai tiga kasus, dengan berjalannya waktu pasien yang diobati tidak

berhasil dan mengalami kematian. Ini menjadi catatan penting bagi Dinas

Kesehatan Kabupaten Lingga dimana perlu dilakukan pendalaman lebih

lanjut untuk melihat apa penyebab langsung dari meninggalnya pasien

kusta tersebut.

3.2.3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

3.2.3.1. Tetanus Neonatorum

Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit akut yang terjadi

pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang dapat dicegah namun

dapat berakibat fatal, yang disebabkan oleh produksi eksotoksin dari kuman

Clostridium tetani gram positif, dimana kuman ini mengeluarkan toksin yang

dapat menyerang sistem syaraf pusat.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 41

Di Kabupaten Lingga sejak 3 tahun terakhir ini berdasarkan laporan

dari seluruh puskesmas seluruh kecamatan tidak ada dijumpai adanya

laporan mengenai kasus Tetanus Neonatorum.

3.2.3.2. Campak

Campak (Morbili) adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai

dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan

stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis

dan bercak koplik.Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim

biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam demam,

scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi.

Morbili merupakan penyakit akut yang mudah sekali menular dan

sering terjadi komplikasi yang serius. Hampir semua anak di bawah 5 tahun

di negara berkembang akan terserang penyakit ini, sedangkan di negara

maju biasanya menyerang anak usia remaja atau dewasa muda yang tidak

terlindung oleh imunisasi.

Di Kabupaten Lingga pada tahun 2012 terdapat 6 kasus, sedangkan

pada tahun sebelumnya berdasarkan laporan dari seluruh wilayah kerja

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga pada tahun 2011 tidak dijumpai

adanya kasus campak tersebut. Dari keenam kasus tersebut semuanya

mendapat perawatan yang baik sehingga tidak ditemuinya kematian yang

diakibatkan kasus campak.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 42

3.2.3.3. Difteri

Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan. Lebih

sering menyerang anak-anak. penyakit ini akibat terjangkit bakteri yang

bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Kuman difteri disebarkan

oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari

jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang

terkontaminasi penderita.

Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas

dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat

lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit.

Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau

jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan

kekurangan oksigen dalam darah.

Untuk kasus difteri dari laporan beberapa tahun ini di Kabupaten

Lingga tidak dijumpai adanya kaus difteri tersebut.

3.2.3.4. Polio/AFP

Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh

virus. Ini menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan

total dalam hitungan jam. Individu yang terkena polio mempunyai gejala

demam disertai lumpuh layuh mendadak dan pada pemeriksaan tinja

ditemukan virus polio. Individu tersebut bisa carier dimana virus hidup di

ususnya dalam waktu cukup lama untuk menularkan pada individu lain.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 43

Sekitar 4 sampai 8 persen infeksi poliovirus tidak menimbulkan gejala

serius, hanya gejala minor seperti sakit tenggorokan, demam,

lemah,gangguan pencernaan (sembelit) dan gejala umum lainnya seperti

pada penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus polio dapat melumpuhkan

bahkan membunuh. Virus ini menular melalui air dan kotoran manusia.

Sifatnya sangat menular dan selalu menyerang anak balita. Polio dapat

dicegah secara efektif dengan vaksin polio oral. Vaksin ini aman bahkan

untuk anak yang sedang sakit sekalipun. Anak yang menerima dosis vaksin

berkali-kali akan terlindungi seumur hidup.

Sekitar 1 % hingga 2 % individu yang terinfeksi berkembang menjadi

poliomyelitis nonparalitik meningitis aseptik dengan kekakuan sementara

pada leher, punngung atau kaki. Sedikitnya 2 % dari semua korban infeksi

polio akan menjadi lumpuh. Polio tidak dapat diobati, penyakit ini hanya bisa

dicegah melalui imunisasi. Vaksin polio diberikan berkali-kali, untuk

melindungi seorang anak dalam hidupnya. Eradikasi polio adalah salah satu

cara untuk menghentikan transmisi virus polio ke manusia. Strategi

Eradikasi Polio diantaranya imunisasi rutin yang tinggi pada imunisasi dasar

dan Pekan Imunisasi Nasional.

AFP ( accute Flaccid Paralysis ) adalah kondisi yang abnormal

ditandai dengan melemahnya, lumpuhnya atau hilangnya kekuatan otot

tanpa penyebab yang jelas. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit atau

trauma yang mempengaruhi syaraf yang berhubungan otot. AFP ini sering

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 44

juga dijelaskan sebagai tanda cepat munculnya serangan otot seperti

penyakit polio.

Di Kabupaten Lingga sudah beberapa tahun ini dan tahun 2012 juga

tidak dijumpai adanya laporan kasus AFP.

3.2.4. Penyakit Potensi KLB/Wabah

Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Diare merupakan penyakit

yang berpotensi KLB/Wabah di Indonesia. Karena DBD sering

menyebabkan kematian begitu juga dengan diare.

3.2.4.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang

disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia

melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau

Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun

berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue

merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam

berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan

dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi

virus dengue di seluruh dunia.

Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-

beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 45

anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien

usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit

kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual

dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah

putih (leukopenia) dan trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat

diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien

juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah,

pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan

pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).

Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya

menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah

dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau

pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan

kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah,

pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya

memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah

juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk

membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari

demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah. Fase kritis

DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan

suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan

mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan elektrolit

dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 46

setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat

mengakibatkan kematian.

Di Kabupaten Lingga untuk tahun 2012 ditemui 12 kasus DBD (IR

11.7) sedangkan tahun sebelumnya terdapat 5 kasus DBD (IR 4.9). ini

berarti terjadinya peningkatan kasus jika dilihat pada tahun sebelumnya.

Berikut ini gambaran penyebaran kasusu DBD di Kabupaten Lingga.

Tabel 3.4 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue

Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012

PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)

Daik 0 0 0.0

Penuba 0 0 0.0

Dabo Lama 5 0 0.0

Raya 0 0 0.0

Pancur 7 0 0.0

Senayang 0 0 0.0

Tajur Biru 0 0 0.0

JUMLAH 12 0 0.0

IR/100.000 11.7 0 0.0

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

3.2.4.2. Diare

Diare adalah penyakit yang dapat terjadi akibat kebersihan

lingkungan yang kurang. Diare dapat menyebabkan sindrom iritasi usus

atau penyakit kronis lainnya dari usus besar. Pengertian Diare yaitu adalah

buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Jadi diare dapat diartikan suatu

kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari

dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 47

atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung

atau usus.

Diare terbagi 2 macam, yaitu : Diare Akut (diare yang terjadi secara

mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat) dan Diare Kronik

(diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dg kehilangan BB atau BB

tidak bertambah selama masa diare tersebut).

Penyebab timbulnya diare adalah gangguan makanan yang tidak

dapat diserap dan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus

meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga

usus. Akibat dari diare adalah kehilangan air dan elektrolit yang

mengakibatkan gangguan asam basa, gangguan gizi, hipoglikemia dan

gangguan sirkulasi darah. Berikut gambaran kasus diare di puskesmas se

Kabupaten Lingga tahun 2012.

Tabel 3.5 Gambaran Kasus Diare Di Puskesmas Kabupaten Lingga

Tahun 2012

PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS TAHUN 2012

JUMLAH KASUS YANG DITANGANI

Daik 352 561

Penuba 0 221

Dabo Lama 339 1,358

Raya 361 758

Pancur 378 503

Senayang 285 477

Tajur Biru 262 452

Jumlah Kasus 1.718 4.331

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Jumlah perkiraan kasus diare merupakan perkiraan jumlah penderita

diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 10% dari angka

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 48

kesakitan x jumlah penduduk disatu wilayah kerja dalam waktu satu tahun.

Angka kesakitan adalah angka kesakitan nasional hasil Survei Morbiditas

Diare tahun 2006 yaitu sebesar 423/1000 penduduk. Sehingga dari tabel

diatas persentase penderita diare yang ditangani tampak rendah, karena

nilai tersebut didapatkan dari jumlah kasus reel yang datang dan dilayani di

sarana kesehatan. Mengingat jumlah kasus yang lumayan besar

diharapkan perlu perhatian lebih, khususnya dalam usaha promosi

kesehatan, seperti kita ketahui bersama bahwa prilaku masyarakat dan

lingkungan sangat berperan penting sebagai penyebab terjadi kasus diare.

3.2.5. Filariasis

Filariasis atau yang sering kita sebut dengan Penyakit Kaki Gajah

adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan oleh

cacing filaria dan ditularkan oleh nyamk. penyakit ini dapat menimbulkan

cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantung buah zakar,

payudara dan kelamin wanita.

WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global Goal of

Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year

2020). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan

DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis

dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah

kecacatan dan mengurangi penderitanya.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 49

Di Kabupaten Lingga sendiri juga telah ditetapkan sebagai daerah

endemis filariasis, karena pada tahun 2012 ditemui 31 kasus baru ditambah

10 kasus lama. Beberapa kasus baru ini ditemui melalui SDJ (survey darah

jadi) disatu wilayah kerja Puskesmas Pancur, yaitu di Desa Duara, dari 300

sampel yang diambil ditemukan 31 positif filariasis. Untuk itu pada tahun

2013 direncanakan berbagai kegiatan dalam pelaksanaan awal program

eliminasi seperti sosialisai, pembentukan kader dan pengobatan masal

pemberian tablet filariasis untuk seluruh masyarakat Kabupaten Lingga.

3.3. STATUS GIZI

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan

masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan

pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya

masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan

penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.

Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah

kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan

produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam

keadaan krisis (bencana kekeringan, perang, kekacauan sosial, krisis

ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat

rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan

untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu, peningkatan status gizi

masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 50

masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya.

Dalam konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan

tetapi juga masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan

kerja.

Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya

masih didominasi oleh masalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status

Gizi Balita, Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan masalah Kurang

Vitamin A (KVA).

3.3.1. Berat Badan Lahir Rendah

Kelahiran bayi prematur BBLR merupakan salah satu masalah

kesehatan utama dalam masyarakat dan merupakan penyebab utama

kematian neonatal serta gangguan perkembangan saraf dalam jangka

panjang. Penelitian epidemiologi dan mikrobiologi-imunologi akhir-akhir ini

telah mengatakan bahwa penyakit periodontal dapat menjadi faktor risiko

untuk terjadinya kelahiran bayi prematur BBLR. Mekanismenya mencakup

perpindahan patogen periodontal ke jaringan plasenta serta aksi dari

lipopolisakarida dan mediator inflamasi.

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang

dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat

bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 51

BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas,

morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan

dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan. Penyebab

terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain

adalah umur, status gizi ibu dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit

vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan

penyebab terjadinya BBLR.

Tabel 3.6 dibawah ini menunjukan jumlah Bayi berat lahir rendah dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 di puskesmas Kabupaten Lingga

terus meningkat.

Tabel 3.6 Jumlah BBLR Di Puskesmas Kabupaten Lingga

Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

PUSKESMAS JUMLAH KASUS

TAHUN 2010 JUMLAH KASUS TAHUN

2011 JUMLAH KASUS

TAHUN 2012

Daik 3 16 9

Penuba 0 0 3

Dabo Lama 50 39 54

Raya 13 25 16

Pancur 1 3 2

Senayang 2 5 4

Tajur Biru 11 5 2

Jumlah Kasus 69 93 90

Tabel diatas menunjukan di Kabupaten Lingga pada tahun 2012

terjadinya penurunan jumlah BBLR dibandingkan dengan tahun

sebelumnya (pada tahun 2011 persentase dari bayi yang ditimbang 9,2 %

menjadi 3.7% pada tahun 2012). Hanya saja penurunannya belum

signifikan, oleh sebab itu perlu mendapat perhatian yang lebih serius lagi

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 52

dari seluruh elemen. Dan kedepannya diharapkan adanya partisipasi aktif

dari pihak terkait terutama tenaga kesehatan untuk lebih banyak melakukan

penyuluhan di desa-desa kepada ibu hamil tentang faktor-faktor penyebab

terjadinya BBLR.

3.3.2. Status Gizi Balita

Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan

pengukuran antropometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut

Umur (BB/U), Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi Badan per

Umur (TB/U).

Dalam penilaian status gizi harus ada ukuran baku. Baku

antropometri yang digunakan antara lain baku rujukan WHO-NCHS yang

dipublikasikan oleh WHO sebagai pembanding dan penilaian status gizi.

Untuk klasifikasi status gizi berdasarkan baku antropometri perlu adanya

batasan-batasan tertentu. Salah satu cara penyajian indeks antropometri

adalah penggunaan Z –score, karena dengan Z –score hasil status gizi

yang diluar batas masih dapat dideteksi, hasil perhitungan telah dibakukan

menurut simpangan baku sehingga dapat dibandingkan untuk setiap

kelompok umur dan indeks antropometri.

Untuk penilaian gizi buruk jika yang dipakai pada penilaian

berdasarkan BB/U untuk kondisi bayi/balita yang tinggi badannya

kurang/pendek tidak tergambarkan kondisi gizi yang sebenarnya, sehingga

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 53

untuk penilaian gizi buruk yang lebih proporsional sebaiknya digunakan

penilaian berdasarkan BB/TB.

Timbulnya masalah balita gizi buruk disebabkan oleh berbagai

macam faktor yang sangat kompleks. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi

secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang langsung

mempengaruhi antara lain penyakit dan asupan gizi, yang keduanya

dipengaruhi oleh pola asuh, kondisi ekonomi dan lingkungan.

Gambar 3.8 Jumlah Balita Gizi Buruk di Puskesmas

Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2011

Gambar 3.8 diatas merupakan jumlah gizi buruk berdasarkan

penilaian BB/U. Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya terjadi

peningkatan kasus dari 241 kasus (tahun 2011) menjadi 270 kasus (tahun

2012). Jumlah kasus tersebut merupakan kasus komulatif yang terjadi

sepanjang tahun 2012 akan tetapi kondisi terkahir pada bulan Desember

hanya terdapat 59 kasus. Sedangkan jika dilihat jumlah kasus gizi buruk

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

36

12

77

46

25

6

68

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 54

berdasarkan penilaian BB/TB terjadi penurunan jumlah kasus, dimana pada

tahun 2011 terdapat 48 kasus sedangkan tahun 2012 ditemukan 43 kasus.

Begitu juga dengan sebelumnya angka tersebut merupakan komulatif

selama satu tahun, kondisi per Desember 2012 hanya terdapat 15 kasus.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk penurunan jumlah kasus

gizi buruk diantaranya pemberian tambahan makanan dan vitamin, konsling

gizi dan demonstrasi pembuatan makanan lokal. Pada tahun 2013 Dinas

Kesehatan masih melaksanakan program kegiatan tersebut.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 55

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan perorangan adalah

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta

swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Dalam melaksanakan

upaya kesehatan masyarakat tersebut adalah “Terwujudnya Lingga Sehat

2015, didukung lingkungan dan perilaku sehat dengan pelayanan

berkualitas dan peran serta masyarakat”.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut menuju Lingga Sehat 2015,

Dinas Kesehatan menukung misi antara lain ; (1) Mendorong terlaksananya

pembangunan daerah berwawasan kesehatan, (2) Menggerakkan

masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat, (3) Memberikan

pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan terjangkau dan (4)

Memberdayakan peran serta masyarakat.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 56

Program Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga yang utama adalah

kegiatan-kegiatan dalam usaha mempercepat pencapaian MDGs dan

berdasarkan target RPJMD Kabupaten Lingga 2015, selain itu, dalam

upaya meningkatkan pelayanan dasar diantaranya meningkatkan status

puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk, dari puskesmas non

perawatan dijadikan puskesmas perawatan, dari puskesmas menjadi

rumah sakit dan menambah bangunan baru baik itu pustu maupun polindes.

Hal ini juga diikut sertakan penyebaran tenaga bidan-bidan desa dan dokter

keluarga yang merupakan perpanjangan program dari Dinas Kesehatan

Provinsi Kepulauan Riau dengan pemberian tambahan insentif dengan

harapan adanya penambahan insentif ini diikuti juga peningkatan

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Pendekatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)

secara global telah diakui sebagai pendekatan yang tepat dalam mencapai

kesehatan bagi semua dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan

yang responsif. Bila dipahami, PHC adalah kontak pertama individu,

keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan kesehatan, maka

pengertian ini sesuai dengan salah satu substansi SKN 2009 yang

menyatakan bahwa, Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan

dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan

pelayanan kesehatan sebagai proses awal pelayanan kesehatan langsung

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 57

maupun pelayanan kesehatan penunjang, dengan mekanisme rujukan

timbal-balik. Termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat

darurat. Pelaku PHC adalah Pemerintah dan/atau Swasta. Di jajaran

Pemerintah, PHC dilaksanakan oleh Puskesmas dan jejaringnya.

Sedangkan di kalangan swasta, PHC dilaksanakan oleh dokter praktik,

bidan praktik, dan bahkan oleh pengobat tradisional (Battra).

1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia masih cukup tingi. Banyak

faktor yang mempengaruhinya baik faktor didalam maupun diluar

kesehatan. Dari segi medis sebenarnya sudah diketahui usaha-usaha

preventif dan pengobatan yang mampu menolong wanita hamil, bersalin,

bayi dan balita sehingga dapat terhindar dari bahaya kematian. Hanya saja

sistem pelayanan terhadap hal ini terasa masih kurang memadai. Adapun

faktor-faktor diluar kesehatan antara lain: kemiskinan, kurang memadainya

pelayanan kesehatan, keterbatasan sarana transportasi, situasi geografi

yang sulit, komunikasi antar lokasi pemukiman yang sulit terjangkau,

rendahnya tingkat pendidikan wanita, keterbatasan jumlah tenaga terlatih

dan profesional serta etos kerja yang masih rendah.

Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan antenatal, pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan,

pelayanan terhadap ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk, kunjungan

neonatus, dan kunjungan bayi.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 58

1.1.1.1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Pelayanan kesehatan antenatal merupakan pelayanan kesehatan

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis

kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu

hamil selama masa kehamilannya sesuai dengan pedoman pelayanan

antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif,

hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil

merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan

pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan

antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah

mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat

kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trisemester pertama, sekali

pada trimester dua dan dua kali pada trisemester ketiga. Angka ini dapat

dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu

hamil. Gambaran cakupan K1 dan K4 Kabupaten Lingga dalam 2 tahun

terakhir dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut ini :

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 59

Gambar 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil

Di Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Dari Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa persentase cakupan baik K1

dan K4 dari tahun ketahun terjadi kenaikan. Akan tetapi target SPM belum

tercapai, untuk itu ada beberapa yang perlu ditingkatkan salah satu

diantaranya adalah sistem pencatatan dan pelaporan dari tingkat dasar

(pustu/polindes) maupun puskesmas induk.

1.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan

Kompetensi Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian

besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

K1 87 90,3 97

K4 82,35 84,2 86,55

87

90,3

97

82,35

84,2

86,55

75

80

85

90

95

100

PE

RS

EN

TA

SE

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 60

pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi kebidanan (profesional).

Gambar 4.2 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Di Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Pada gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2012 cakupan

persalinan oleh tenaga kesehatan cukup baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukan target pencapaian SPM sudah tercapai, dan perlu

dipertahankan serta ditingkatkan. Gambaran cakupan persalinan oleh

tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas tahun 2012 dapat dilihat

pada gambar 4.3 berikut ini :

76,3379,6

96,8

0

20

40

60

80

100

120

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

pe

rse

nta

se

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 61

Gambar 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Dari gambar 4.3 diatas terlihat keseluruhan cakupan persalinan oleh

tenaga kesehatan sudah mencapai target SPM (target SPM 90 %). Untuk

itu program-program yang selama ini dilakukan tetap terus dipertahankan

seperti penyebaran bidan-bidan disemua desa yang ada di Kabupaten

Lingga dan Program kemitraan antara bidan dan dukun di desa.

1.1.1.3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada

ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.

Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan

pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas

minimal sebanyak 3 kali dengan waktu: 1).Kunjungan nifas pertama (KF1)

92,0

93,0

94,0

95,0

96,0

97,0

98,0

99,0

100,0

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

97,2

99,2

95,0

96,1

98,6 98,9

97,7

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 62

pada 6 jam setelah persalinan sampai 7 hari; 2).Kunjungan nifas kedua

(KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3). Kunjungan

nifas ketiga (KF3) dilakukan minggu ke-6 setelah persalinan.

Pelayanan yang diberikan meliputi: 1). Pemeriksaan tekanan darah,

nadi, respirasi dan suhu; 2). Pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3).

Pemeriksaan lokhia dan pervaginam lainnya; 4). Pemeriksaan payudara

dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan, 5). Pemberian kapsul vitamin A 200.000

IU sebanyak 2x (2x24 jam), dan 6). Pelayanan KB pasca persalinan.

Gambar 4.4 Persentase Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan

Di Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Dari gambar 4.4 diatas terlihat bahwa persentase ibu nifas yang

mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Lingga dari tahun ketahun

menunjukan peningkatan yang cukup baik dan mencapai target SPM serta

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Ibu Nipas Mendapat

Yankes73 81,7 97,1

73

81,7

97,1

0

20

40

60

80

100

120

pe

rse

nta

se

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 63

sudah hampir merata diseluruh wilayah puskesmas yang ada di Kabupaten

Lingga seperti terlihat pada gambar 4.5 dibawah ini

Gambar 4.5

Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas per Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

1.1.1.4. Kunjungan Neonatus

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang

memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang

dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan

pada neonatus (0 – 28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0 – 7 hari

dan satu kali pada umur 8 – 28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan

neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan

kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

92,0

93,0

94,0

95,0

96,0

97,0

98,0

99,0

100,0

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

97,2

100,0

94,7

98,1

100,0

97,4 97,7

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 64

Gambar 4.6 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap per Puskesmas

Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Dari gambar 4.6 diatas menunjukan bahwa penyebaran cakupan

kunjungan neonatus sudah hampir merata dan sudah memenuhi indikator

cakupan target Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dan target SPM.

1.1.1.5. Kunjungan Bayi

Kunjungan bayi adalah bayi yang mendapat pelayanan kesehatan

oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar. Paling sedikit 4 kali

kunjungan diluar kunjungan neonatus yaitu 1 kali pada umur 29 hari - 3

bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1 kali

pada umur 9 – 11 bulan.

Dengan kunjungan bayi kita dapat mendeteksi secara dini mungkin

bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan,

82,0

84,0

86,0

88,0

90,0

92,0

94,0

96,0

98,0

100,0

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

97,4

93,9

99,6

96,4 95,1

88,3

95,7

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 65

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan

pertumbuhan imunisasi serta meningkatkan kualitas hidup bayi dengan

stimulasi tumbuh kembang.

Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Dari gambar diatas jelas terlihat cakupan kunjungan bayi di seluruh

puskesmas yang ada di Kabupaten Lingga sangat rendah, jauh sekali dari

target. Untuk itu perlu evaluasi ulang dari kegiatan-kegiatan yang telah

dilakukan selama ini dan perlu dicari solusi yang jitu untuk mengatasi

masalah tersebut. Mungkin upaya penyuluhan perlu dilakukan sesering

mungkin, karena sudah jadi kebiasaan dimasyarakat membawa bayi

menemui ketenaga kesehatan apabila dalam keadaan sakit saja.

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

54,3

60,5 59,8 58,2

65,7 61,6

58,2

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 66

1.1.2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah

Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan

pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan

kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak Sekolah Dasar/Sederajat,

serta pelayanan kesehatan pada anak remaja, baik yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader

kesehatan, guru UKS, dan dokter kecil. Di Kabupaten Lingga upaya

penjaringan kesehatan siswa SD setingkat sudah hampir merata di seluruh

puskesmas seperti tergamabar dibawah ini.

Gambar 4.8 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat

Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

93,0

94,0

95,0

96,0

97,0

98,0

99,0

100,0

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

95,1

99,2

98,1

96,7

98,8

97,2

95,3

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 67

1.1.3. Pelayanan Keluarga Berencana

Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat

digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui peserta

KB Aktif, kelompok sasaran program yang sedang menggunakan alat

kontrasepsi, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan

akseptor.

Pelayanan Kesehatan dalam keluarga berencana dimaksudkan

untuk mengatur jarak kehamilan bagi Pasangan Usia Subur (PUS) agar

membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Masa subur seorang wanita

memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita

melahirkan menjadi cukup tinggi. Usia subur wanita biasanya 15 – 49 tahun.

Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran anak, PUS tersebut

diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB.

Gambar 4.9 Persentase Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru

Kabupaten Lingga Tahun 2011-2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Tahun 2011 Tahun 2012

KB Aktif 78,45 69,32

KB Baru 9,58 9,52

9,58 9,52

78,45

69,32

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

pe

rse

nta

se

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 68

Dari gambar diatas tergambarkan bahwa Di Kabupaten Lingga

persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan alat/cara KB

baru pada tahun 2012 hanya 9.52%. sedangkan persentase KB Aktif adalah

sebanyak 69.32%, angka ini masih dibawah target 2012 yaitu 70%.

Untuk meningkatkan cakupan peserta KB perlu diupayakan

pengelolaan program yang berhubungan dengan peningkatan aspek

kualitas, teknik dan aspek manajerial pelayanan KB. Dari aspek kualitas

sendiri perlu diterapkan pelayanan yang sesuai dengan standard dan

variasi pilihan metode KB, sedangkan dari segi teknis perlu dilakukan

pelatihan klinis dan non-klinis secara berkesinambungan. Selanjutnya

aspek manajerial, pengelola program KB perlu melakukan revitalisasi dalam

segi analisis situasi program KB dan sistem pencatatan dan pelaporan

pelayanan KB.

Gambar 4.10 Persentase KB Aktif Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi Di

Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

0,4% 0,0% 0,2% 3,2%

61,0%

34,8%

0,4%0,0% 0,0%

IUD MOP MOW Implant Suntik Pil Kondom Obat Vagina lainnya

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 69

Gambar 4.10 diatas menunjukan bawa proporsi pemakai kontrasepsi

adalah terbanyak yaitu 61,0%. Hal ini mungkin dikarenakan akses untuk

memperoleh pelayanan kontrasepsi suntik relative lebih mudah dimana

hampir diseluruh desa terdapat jaringan pelayanan KB. Sementara itu

partisipasi pria untuk menjadi KB aktif dengam menpergunakan kontrasepsi

MOP dan kondom sangatlah sedikit.

1.1.4. Pelayanan Imunisasi

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya

merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada

sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu

wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya

tingkat kekebalan bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang

dapat dicegah dengan Immunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah

mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan.

UCI Desa merupakan indikator penting dalam program imunisasi.

Target UCI tahun 2012 adalah >85 %, artinya target UCI tercapai bila

minimal 85 % desa/kelurahan di kabupaten/kota telah memenuhi target

imunisasi campak sebagai imunisasi rutin terakhir. Cakupan UCI Desa

tahun 2012 Kabupaten Lingga saat ini adalah 78,95 % (45 desa UCI dari

57 desa yang ada) artinya masih jauh dibanding target (85 %). Adapun

cakupan UCI Desa tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar berikut:

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 70

Gambar 4.11 Persentase Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI) Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Gambar 4.12 Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI)

Di Kabupaten Lingga Tahun 2011-2012

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

85,7%

100,0%

81,8%100,0%

62,5%

50,0%

57,1%

Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru

TAHUN 2011 TAHUN 2012

DESA UCI 77,19 78,95

77,19

78,95

76,00

76,50

77,00

77,50

78,00

78,50

79,00

79,50

pe

rse

nta

se

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 71

1.1.5. Perbaikan Gizi Masyarakat

4.1.5.1 Pemantauan Pertumbuhan Balita

Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan

melalui pemantauan terhadap pertumbuhan berat badan yang dilakukan

melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan, serta

pengamatan langsung terhadap penampilan fisik balita yang berkunjung di

fasilitas pelayanan kesehatan.

Gambar 4.13 Cakupan Bayi Yang Ditimbang Di Kabupaten Lingga

Tahun 2011 – 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga

Berdasarkan gambar diatas tahun 2012 terjadi penurunan

persentase jumlah balita yang ditimbang di posyandu, pada tahun 2012

hanya 57.30% sedangkan pada tahun 2011 mencapai 74,8%. Hal ini

menunjukkan kecendrungan peran serta masyarakat dalam menimbangkan

anaknya cendrung menurun, keadaan ini menggambarkan rendahnya

partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. Melalui program

74,58

57,3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Tahun 2011 Tahun 2012

pe

rse

nta

se

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 72

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

Vit A pd Bayi 16,7 30,6 39,9 33,7 35,4 14,7 33,6

Vit A pd Balita 69,0 72,6 54,0 59,1 49,8 47,4 48,3

Vit A Pada Ibu Nifas 68,2 84,7 81,4 82,2 87,8 78,8 84,2

16,7

30,6

39,933,7 35,4

14,7

33,6

69,072,6

54,059,1

49,8 47,4 48,3

68,2

84,781,4 82,2

87,8

78,884,2

PE

RS

EN

TA

SE

pengentasan kemiskinan, telah dianggarkan dana untuk meningkatkan

kembali peran dan fungsi posyandu, dengan harapan meningkat pula peran

aktif masyarakat.

4.1.5.2 Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A merupakan zat gizi penting bagi manusia terutama untuk

kesehatan mata. Selain itu, Vitamin A juga dibutuhkan untuk meningkatkan

daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapatkan vitamin A tidak

mudah terkena penyakit seperti diare, campak ataupun infeksi lainnya.

Pada tahun 2012 cakupan tertinggi pemberian vitamin A pada Bayi

di Puskesmas Dabo Lama, untuk pemberian vitamin A pada Balita cakupan

tertinggi di Puskesmas Penuba,sedangkan Vitamin A pada Ibu Nifas yaitu

di Puskesmas Pancur seperti tergambarkan dibawah ini.

Gambar 4.13

Persentase Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 73

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru

77,64

98,54

90,38 89,6092,00 90,21

97,41

72,81

83,21 83,72 85,18

87,0084,62

87,04

Fe1 Fe3

4.1.5.3. Pemberian Tablet Besi

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator

keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi

karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Anemia karena

defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil

dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi

pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.

Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 menurut

puskesmas di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.14 Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe1 dan Fe3

Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2011

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 74

4.1.5.4. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita dengan gizi

buruk yang ditangani di sarana kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga

kesehatan sesuai dengan tatalaksana gizi buruk di suatu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu.

Di Kabupaten Lingga dalam kurun waktu 2 tahun ini, semua balita

gizi buruk mendapat perawatan, artinya cakupan balita gizi buruk mendapat

perawatan sebesar 100%. Hal ini menunjukkan semakin baiknya

pelaksanaan program dan partisipasi masyarakat dalam perawatan gizi

buruk balita.

4.1.5.5. Bayi Keluarga Miskin yang mendapatkan Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI)

Untuk mencegah terjadinya gizi kurang sekaligus mempertahankan

gizi baik pada keluarga miskin, maka program pemberian MP-ASI berbahan

baku lokal merupakan alternatif terbaik. Walaupun saat ini makanan bayi

komersial banyak dijual di pasar, namun bagi keluarga miskin, produk ini

bisa menjadi barang mewah yang sulit dijangkau untuk jangka waktu yang

relatif lama. Dengan bahan pangan lokal diperoleh harga yang murah,

mudah didapat dan lebih bervariasi. Syarat MP-ASI yang perlu dipenuhi

agar kebutuhan zat gizi bayi atau anak dapat terpenuhi harus mengandung

cukup energi baik mutu maupun jumlahnya bagi setiap kelompok umur,

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 75

memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral

dengan jumlah yang cukup dan diterima dengan baik oleh bayi.

Dalam rangka mempercepat pencapaian MDGs di Kabupaten

Lingga melalui dana sharing program pengentasan kemiskinan berupaya

agar seluruh bayi dari keluarga miskin mendapat pemenuhan asupan gizi

yang seimbang. Untuk itu pada tahun 2012 seluruh bayi keluarga miskin

yang ada diseluruh wilayah kerja puskesmas yang berada di Kabupaten

Lingga semuanya (100%) mendapat makanan pendamping ASI. Dengan

harapan tidak terjadi gizi kurang dan sekaligus mempertahankan gizi baik

pada keluarga miskin.

4.1.5.6. Bayi Yang Mendapat ASI-Eksklusif

Dengan adanya Peraturan Pemerintah tentang pemberian ASI

Eksklusif yang telah memuat pengertian tentang pemberian ASI Eksklusif

maka perbedaan ini tidak boleh lagi terjadi, Sudah Ada Peraturan

Pemerintah Pemberian ASI Eksklusif,sudah harus mempunyai pengertian

yang sama antar sesama program yaitu “ASI Eksklusif adalah ASI yang

diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 (enam) bulan, tanpa

menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.”

Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 2012. Tentang

Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. PP Pemberian ASI Eksklusif

ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Kesehatan nomor 36

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 76

tahun 2009 tentang kesehatan pasal 129, ayat 1 “Pemerintah bertanggung

jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk

mendapatkan air susu ibu secara eksklusif”. Dan ayat 2 : “ketentuan lebih

lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Pemerintah”.

Gambar 4.15 Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif

Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

Pada profil kesehatan Kabupaten Lingga 2011, belum

tergambarkan atau tidak ada data persentase cakupan bayi yang mendapat

ASI eksklusif. Sedangkan tahun 2012 seperti terlihat pada gambar 4.15

diatas, belum seluruh puskemsas memiliki data tersebut. Untuk itu perlu

perhatian ditahun mendatang agar lebih maksimal dalam hal pencatatan

dan pelaporan.

37,0

28,2

6,4

0,0

16,2

0,0 10,7p e r se n t a se

Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 77

1.1.6. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara

rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan

dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan

pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang

hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan

untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan

sedangan RS yang dilengkapi berbagai fasilitas di samping memberikan

pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani untuk

kunjungan rawat jalan. Terdapat 2 RS rujukan di Kabupaten Lingga yaitu

RSUD Dabo dan RS Lapangan Lingga.

1.1.6.1. Ibu Hamil Resiko Tinggi (Risti)/Komplikasi Yang Ditangani

Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah keadaan ibu hamil yang

mengancam kehidupannya maupun janinnya. Sedangkan komplikasi pada

proses persalinan adalah keadaan dalam proses persalinan yang

mengancam kehidupan ibu maupun janinnya. Komplikasi dalam kehamilan

dan persalinan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh sebab itu maka

persalinan harus ditangani oleh tenaga kesehatan.

Pada tahun 2012 jumlah ibu hamil risti sebanyak 517 orang (20%)

dari 2.587 ibu hamil yang ada dan yang mendapat penanganan dari tenaga

kesehatan sebanyak 410 (79,2%), keadaan ini menunjukan bahwa masih

terdapat 20,8% ibu hamil resiko tinggi yang tidak mendapat penanganan

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 78

-

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

Jumlah Bumil 331 137 811 452 300 286 270

Bumil Resti 66 27 162 90 60 57 54

Yang Ditangani 57 26 121 85 60 55 6

331

137

811

452

300 286 270

66 27

162

90 60 57 54

57 26 121

85

60 55 6

KA

SU

S

oleh tenaga kesehatan. Apabila ditinjau lebih jauh dari 20,8% ibu hamil

resiko tinggi ini ternyata lebih cenderung mencari pertolongan ke tenaga

non kesehatan (dukun).

Persentase Ibu Hamil Resiko Tinggi/Komplikasi yang ditangani

tahun 2012 dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.16 Ibu Hamil Resti/Komplikasi Yang Ditangani

Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012 Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa penanganan kasus

risiko tinggi pada ibu hamil di Puskesmas Tajur Biru sangatlah rendah,

hanya 6 orang ditangani dari 54 kasus (11,1%). Rendahnya cakupan

penanganan terhadap ibu hamil resiko tinggi/komplikasi di Puskesmas ini

mungkin di sebabkan letak geografis daerah ini banyak terdiri dari pulau-

pulau kecil dan terpencil dengan akses terhadap sarana transportasi yang

sulit dijangkau.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 79

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

Jumlah Neonatus 308 131 731 422 284 290 253

Neonatus Resti 46 20 110 63 43 44 38

Yang Ditangani 25 15 67 52 13 14 29

308

131

731

422

284 290253

46 20

110 63

43 44 38

25 15 67

52

13

14 29

KA

SU

S

1.1.6.2. Neonatus Resiko Tinggi (Risti)/Komplikasi Yang Ditangani

Neonatus Resiko tinggi yang ditangani adalah cakupan neonatus

yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di

fasilitas kesehatan. Diperkirakan sekitar 15% dari bayi lahir hidup akan

mengalami komplikasi nenonatal.

Pada tahun 2012 jumlah Neonatus risti sebanyak 363 orang (15%)

dari 2.419 neonatus yang ada dan yang mendapat penanganan dari tenaga

kesehatan sebanyak 215 (59,3%), keadaan ini menunjukan sangat jauh

dari harapan atau target SPM. Persentase neonatus yang ditangani tahun

2012 dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.17 Neonatus Resti/Komplikasi Yang Ditangani

Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 80

Begitu juga dengan gambar grafik diatas tidak jauh beda yang

terjadi pada bumil resti, Rendahnya cakupan penanganan terhadap

neonatus resiko tinggi/komplikasi di bebarapa puskesmas ini di sebabkan

letak geografis daerah ini banyak terdiri dari pulau-pulau kecil dan terpencil

dengan akses terhadap sarana transportasi yang sulit dijangkau.

1.1.7. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat

Puskesmas di Kabupaten Lingga tahun 2012 berjumlah 7 buah yang

tersebar di bebarapa kecamatan yang terdiri dari 4 puskesmas perawatan

dan 3 puskesmas non perawatan. Kabupaten Lingga juga mempunyai 1

buah Rumah sakit umum daerah dan 1 buah Rumah Sakit

Lapangan/Rumah Sakit Bergerak. Untuk kedua jenis rumah sakit ini sudah

memiliki kemampuan pelayanan kegawatdaruratan. Sedangkan dari 7

puskesmas hanya 4 puskesmas yang memiliki kemampuan pelayanan

kegawat daruratan. Untuk itu kedepan diharapkan semua puskesmas yang

ada di Kabupaten Lingga diharapkan mampu melakukan pelayanan

kegawat daruratan dan puskesmas juga dapat meningkatkan pelayanannya

dengan menaikan tingkatan puskesmas menjadi puskesmas perawatan.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 81

1.1.8. Pelayanan Kesehatan Gigi

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Salah

satu program upaya kesehatan pengembangan di puskesmas adalah

program kesehatan gigi dan mulut. Program upaya kesehatan gigi dan

mulut di puskesmas terdiri atas pelayanan kesehatan gigi di balai

pengobatan gigi, usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS), dan usaha

kesehatan gigi masyarakat (UKGM).

Pelayanan medik gigi dasar yang diberikan di puskesmas adalah

tumpatan gigi tetap dan gigi sulung, perawatan saluran akar, pencabutan

gigi tetap dan gigi sulung, pengobatan, pembersihan karang gigi, tindakan

bedah ringan seperti insisi abses, dan operkulektomi.

Cakupan rasio tambal/cabut gigi tetap di Kabupaten Lingga dalam

kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Hal ini

mungkin dipengaruhi dengan meratanya penyebaran dokter gigi,

peningkatan sarana dan prasarana alat kedokteran gigi di puskesmas-

puskesmas dan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap

kesehatan giginya. Tetapi dari data yang ada hal ini belum terjadi untuk

disemua puskesmas karena penyebaran dokter gigi yang tidak merata dan

tidak semua puskesmas memiliki dokter gigi. Berikut gambaran rasio

tambal/cabut gigi tetap tahun 2010-2012 di Kabupaten Lingga.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 82

Gambar 4.18 Cakupan Rasio Tambal/Cabut Gigi

Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012

Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga

1.1.9. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan

kesehatan Pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan

kesehatan penduduk miskin. Dalam hal tersebut diselenggarakan dalam

mekanisme Jaminan Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran program

masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu.

Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas yaitu untuk meningkatkan

akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin

dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal

secara efektif dan efisien.

0,04

0,1

0,13

0

0,02

0,04

0,06

0,08

0,1

0,12

0,14

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

pe

rse

nta

se

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 83

Dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu Kabupaten Lingga

selain Jamkesmas juga memiliki Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)

sendiri seperti yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Lingga (JKL).

Berikut adalah gambaran jumlah penduduk miskin dan tidak mampu yang

tercakup dalam jaminan kesehatan tahun 2012.

Tabel 4.1 Cakupan Jamkesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Puskesmas Jumlah Penduduk Peserta Jamkesmas Jamkesda/JKL

Daik 13,274 4,402 5,992

Penuba 5,232 1,155 1,908

Dabo Lama 32,105 2,384 9,400

Raya 17,918 1,701 7,700

Pancur 11,883 3,634 5,900

Senayang 11,277 3,534 4,877

Tajur Biru 10,688 4,794 4,223

Jumlah 102.377 21,604 40,000

Untuk jumlah/kuota jamkesda/JKL selain jumlah diatas ditambah

lagi kuota khusus sebanyak 5.000 peserta untuk golongan khusus seperti

para pegawai tidak tetap {PTT), guru tidak tetap (GTT) dll. Untuk pelayanan

kesehatan yang lebih maksimal, JKL juga melakukan kerjasama dengan

beberapa rumah sakit rujukan diluar Kabupaten Lingga. Beberapa

diantaranya Rumah Sakit Umum Kota Tanjung Pinang, Rumah Sakit Umum

Provinsi Kepulauan Riau, Rumah Sakit Otorita Batam, Rumah Sakit Awal

Bros dan Klinik Ginjal Habibie.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 84

1.1.10. Pelayanan Kesehatan Usila Pelayanan kesehatan juga dilakukan secara khusus kepada

kelompok Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut, dimana pada kelompok ini

biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi

tubuh lainnya. Berikut gambaran cakupan pelayanan USILAdi Kabupaten

Lingga tahun 2011-2012.

Gambar 4.19

Persentase Cakupan Pelayanan USILA di Kabupaten Lingga tahun 2011-2012

Dari 7 puskesmas yang ada pelayanan Usila jelas tampak

kecendrungan penurunan, ini menunjukan kurangnya pelayanan kesehatan

pada kelompok tersebut. Untuk itu Dinas Kesehatan kabupaten Lingga

Tahun 2011 Tahun 2012

Daik 48,78 19,80

Penuba 58,06 25,55

Dabo Lama 72,27 11,39

Raya 70,83 15,09

Pancur 53,8 11,1

Senayang 62,16 24,11

Tajur Biru 29,79 33,21

48,78

19,80

58,06

25,55

72,27

11,39

70,83

15,09

53,8

11,1

62,16

24,11

29,7933,21

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

PE

RS

EN

TA

SE

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 85

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru RSL RSUD

Rawat Jalan 7406 15247 57316 14666 12186 16296 14380 2361 8162

Rawat Inap 0 0 0 0 0 344 196 1042 2883

7406

15247

57316

1466612186

1629614380

2361

8162

0 0 0 0 0 344 196 1042

2883

JUM

LA

H P

AS

IEN

perlu melakukan berbagai upaya dalam usaha meningkatkan pelayanan

kesehatan pra usia lanjut.

4.2. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

4.2.1. Rawat Jalan dan Rawat Inap

Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan

secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan

ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui

rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan

sedang hingga berat. Untuk gambaran cakupan rawat jalan dan rawat inap

di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.20 Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan

Kesehatan di Kabupaten Lingga tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 86

Dari gambar 4.20 diatas jelas terlihat bahwa pelayanan rawat

jalan ditingkat dasar sudah cukup baik, hal ini terlihat jelas jumlah

kunjungan pasien di puskesmas jauh lebih besar jika dibandingkan dengan

jumlah kunjungan rawat jalan di kedua rumah sakit. Keadaan ini mungkin

disebabkan selain meningkatnya sarana dan prasarana di puskesmas juga

telah meratanya tenaga dokter serta meningkatnya kepercayaan

masyarakat akan pelayanan yang ada di puskesmas. Hanya saja dari

gambar diatas dapat dilihat beberapa puskesmas perawatan belum

berfungsi dengan baik, hal ini mungkin disebabkan kekurangan tenaga

medis maupun paramedis serta keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk

itu ini merupakan tugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga untuk

mencari solusi agar masalah tersebut bisa teratasi dengan cepat.

4.2.2. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium

Kesehatan

Pemeriksaan laboratorium dan radiodiagnostik merupakan

pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan diagnose penyakit.

Kabupaten Lingga miliki 9 sarana pelayanan kesehatan yang meliputi 1

Rumah Sakit Umum Daerah, 1 Rumah Sakit Lapangan/Rumah Sakit

Bergerak dan 7 Puskesmas, yang masing-masing unit mempunyai

kemampuan Laboratorium kesehatan 100%.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 87

4.2.3. Pelayanan Kefarmasian

Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara

paripurna. Upaya tersebut dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan,

keterjangkauan, pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu

bagi masyarakat. Pada Tabel 69 dapat dilihat, ketersediaan obat sesuai

kebutuhan di Kabupaten Lingga pada tahun 2012 masih bervariasi.

Perhitungan tingkat ketersediaan obat dapat diperoleh dari jumlah item obat

yang cukup (>= 100%) dibagi jumlah item obat seluruhnya.

4.3. PERILAKU HIDUP BERMASYARAKAT

4.3.1. Rumah Tangga Ber-PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan

perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan

kesehatan masyarakatnya. Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan

masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku

hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

masyarakat.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 88

-

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

100,0

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senaya

ng

Tajur

Biru

Rumah Yang di Pantau 94,7 72,4 76,2 100,0 90,7 91,2 50,6

Rumah Ber-PHBS 12,7 11,9 55,2 50,5 17,7 11,9 4,5

94,7

72,4 76,2

100,0

90,7 91,2

50,6

12,7 11,9

55,2 50,5

17,7 11,9

4,5

PE

RS

EN

TA

SE

Gambar 4.21

Persentase Pemantauan Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Lingga tahun 2012

Dari gambar 4.21 diatas dapat dilihat bahwa masih ada beberapa

puskesmas yang masih belum maksimal melaksanakan pemantauan. Hal

ini dimungkinkan karena kekurangan tenaga sanitasi di puskesmas yang

ada. Dan dapat dilihat dari rumah tangga yang dipantau masih sangat

rendahnya rumah tangga yang ber-PHBS, ini mungkin salah satu penyebab

tingginya kasus ISPA di Kabupaten Lingga. Untuk mengatasi hal diatas

maka perlu peningkatan kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan dengan

harapan rumah tangga ber-PHBS meningkat ditahun yang akan datang.

4.3.2. Posyandu Aktif

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 89

0

5

10

15

20

25

30

35

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayang Tajur Biru

Jumlah Posyandu 28 13 33 23 23 22 25

Posyandu Aktif 28 13 33 23 23 22 25

28

13

33

23 2322

25

28

13

33

23 2322

25

JUM

LA

H P

OS

YA

ND

U

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan

dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka

kematian ibu dan bayi.

Posyandu aktif adalah jumlah posyandu yang ada disuatu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu yang melaksanakan kegiatan hari buka

dengan frekuensi lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata kader yang bertugas

5 orang atau lebih, dengan cakupan utama yaitu KIA,KB, Gizi, imunisasi

lebih dari 50% dan sudah ada atau lebih program tambahan serta cakupan

dana sehat kurang dari 50%.

Gambar 4.22 Jumlah Posyandu Yang Aktif di Kabupaten Lingga tahun 2012

4.4. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 90

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada

masyarakat dan institusi yang memiliki potensi pengancam kesehatan

masyarakat yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pembinaan dimaksud

mencakup upaya pemantauan, penyuluhan dan pemberian rekomendasi

terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban),

pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan lain-lain.

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat

penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat

untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya

terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan

keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus

berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat

juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah

kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga

memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan

yang optimal.

Berdasarkan tabel lampiran profil Dinas Kesehatan Kabupaten

Lingga tahun 2012 persentase keseluruhan pemantauan rumah meningkat

dari tahun sebelumnya, (tahun 2011 sebesar 23,7%) hanya masih sangat

kecil yaitu sebesar 44.5% (22.728 yang dipantau dari 10.106 rumah yang

ada). Ini mungkin disebabkan kurang aktifnya petugas sanitasi dan

kekurangan tenaga sanitasi itu sendiri di puskesmas. Gambaran

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 91

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senaya

ng

Tajur

Biru

Rumah Yang di Pantau 2.376 929 992 1.329 1.371 1.354 1.755

Rumah Ber-PHBS 1.948 311 669 793 509 1.042 576

2.376

929 992

1.329 1.371 1.354

1.755

1.948

311

669

793

509

1.042

576

PE

RS

EN

TA

SE

persentase rumah sehat di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Gambar 4.23 Persentase Pemantauan Rumah Sehat

di Kabupaten Lingga tahun 2012

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa persentase rumah

sehat masih rendah. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat

mengenai pentingnya rumah sehat juga masih rendah. Untuk itu ini

merupakan pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan untuk berupaya

meningkatkan peran aktif masyarakat akan pentingnya rumah sehat.

Mungkin melalui kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 92

BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1. SARANA KESEHATAN

5.1.1. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional

yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,

terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan

peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul

oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut

diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk

masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa

mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah

supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus

memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan

rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya

kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan

rawat inap selain pelayanan rawat jalan.

Pada tahun 2012, jumlah puskesmas (termasuk puskesmas

perawatan) di Kabupaten Lingga masih sama seperti tahun 2012 terdapat

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 93

7 buah dan pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga

berencana akan menambah 1 puskesmas non perawatan lagi seiring

dengan pemekaran kecamatan baru di Kabupaten Lingga. Adapun Rasio

puskesmas per 100.000 penduduk di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada

tabel 5.1 dibawah ini.

Tabel 5.1. Rasio Puskesmas per-Kecamatan Terhadap 100.000 Penduduk

Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Puskesmas Rasio

(100.000/pddk)

Lingga 18.506 2 10.81

Dabo Lama 32,105 1 3.11

Raya 17,918 1 5.58

Pancur 11,883 1 8.42

Senayang 21.965 2 9.11

Jumlah 102.377 7 6.84

Kondisi geografi Indonesia yang tidak merata, menyebabkan daerah

jangkauan puskesmas menjadi tidak sama, beberapa puskesmas memiliki

cakupan yang sangat luas dengan kondisi geografis yang tidak dapat dilalui

dengan kendaraan darat karena berupa kepulauan. sehingga dibeberapa

daerah puskesmas menggunakan angkutan perahu untuk tetap dapat

menjangkau masyarakat.

Mengingat kondisi diatas masih banyak wilayah di Kabupaten Lingga

yang belum memiliki sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang

memadai. Dan berdasarkan prioritas pembangunan di Kabupaten Lingga

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 94

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Daik Penuba Dabo

Lama

Raya Pancur Senayan

g

Tajur

Biru

Puskesmas Pembantu 8 3 4 7 6 3 5

Polindes 12 4 6 9 8 12 15

8

34

76

3

5

12

4

6

98

12

15

JUM

LAH

PU

ST

U/P

OLI

ND

ES

khususnya Dinas Kesehatan masih menitikberatkan

peningkatan/pembangunan sarana prasarana kesehatan. Pada Anggaran

tahun 2012 Dinas Kesehatan melalui dana sharing antara APBD Kabupaten

Lingga dengan APBD Provinsi Kepulauan Riau telah membangun 5

polindes baru, dimana pembangunan polindes tersebut rata-rata selama ini

petugas telah melaksanakan pelayanan kesehatan hanya saja masih

menumpang di rumah masyarakat. Adapun gambaran penyebaran pustu

polindes per-puskesmas di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Gambar 5.1. Jumlah Pustu dan Polindes per-Puskesmas

Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 95

5.1.2. Rumah Sakit

Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan,

karena rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif kompleks, pelayanan

gawat darurat, berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih

pengetahuan dan keahli teknologi.

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana

rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan

yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta

rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2012 Kabupaten Lingga

mempunyai 1 buah rumah sakit umum daerah (RSUD Dabo) dan 1 buah

rumah sakit khusus yaitu Rumah Sakit Lapangan Kabupaten Lingga.

5.1.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

Kesehatan adalah impian semua penduduk di muka bumi ini, tak

terkecuali Indonesia. Indonesia bahkan telah dua kali mencanangkan

program Indonesia Sehat. Yang pertama pada 2010, dimana indikator untuk

menuju kearah Indonesia sehat masih belum terpenuhi dan kemudian

diperbaharui menjadi Indonesia Sehat 2015.

Ada lima puluh indikator yang terangkum dalam beberapa garis

besar diantaranya penurunan angka kematian, penurunan angka kesakitan,

peningkatan status gizi, perbaikan sanitasi dasar, perilaku hidup bersih dan

sehat, penyebaran tenaga kesehatan yang mencakup aksesabilitas

pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi inidikator-indikator tersebut

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 96

tentunya Kementrian Kesehatan telah menyusun berbagai staregi.

Termasuk salah satunya Desa Siaga.

Desa siaga adalah kondisi dimana suatu desa dianggap mampu dan

mau untuk mengetahui dan mengatasi permasalah kesehatan di

wilayahnya sehingga diharapkan kondisi-kondisi kesehatan yang ada dapat

tertanggulangi. Logikanya, jika unit terkecil dalam pemerintahan dapat

berdaya dan mandiri secara kesehatan otomatis bagian yang lebih besar

dari unit tersebutpun akan mandiri dan berdaya. Dalam pelaksanaannya,

pemerintah desa bekerjasama dengan lintas sektor dan lintas program yang

ada di wilayah kecamatan tersebut. Unit Pelayanan Terpadu tersebut hanya

berfungsi sebagai fasilitator, pelaksanaannya sepenuhnya tergantung dari

pemerintahan desa.

Dengan desa siaga, diharapkan kesadaran masyarakat dapat

terbangun. Masyarakat mampu menyadari bahwa pencegahan jauh lebih

murah dibandingkan pengobatan. Basis dari kegiatan Desa Siaga adalah

pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

Tentu ini tidak mudah. Membangun kesadaran masyarakat dan lalu

membuat mereka berdaya dan akhirnya mandiri tentunya butuh proses

yang tidak sebentar dan dana yang tidak sedikit. Sudah beberapa tahun ini

melalui Dinas Kesehatan telah menganggarkan dana bantuan untuk

stimulus pelaksanaan desa siaga di Kabupaten Lingga, sebagian

pemerintah desa atau kecamatan masih menganggap Desa Siaga adalah

program tambahan. Mereka merasa cukup sampai dengan terbentuknya

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 97

Forum Kesehatan Desa, memiliki Poskesdes serta memiliki plang

pemberitahuan bahwa anda memasuki Siaga X. Namun secara teknis

pelaksanaannya mati suri. Dari 57 desa siaga yang ada di Kabupaten

Lingga hanya 24 desa atau 42,11% yang aktif, meningkat hanya 5,27% atau

desa siaga aktif hanya bertambah 3 desa dari tahun sebelumnya. Untuk itu

perlu sangat perlu dilakukan evaluasi terhadap kelemahan sistem yang

telah berjalan.

Posyandu merupakan salah satu bentuk lain dari kegiatan Upaya

Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang telah berjalan sejak lama.

Perkembangan dan kinerja dapat dikelompokkan dalam 4 strata yaitu;

Posyandu Pratama, Madya,Purnama dan Posyandu mandiri.

Dari 153 posyandu yang ada, strata posyandu Madya merupakan

strata posyadu yang terbanyak yaitu 83 buah atau 50,30%. sedangkan

untuk strata Mandiri Kabupaten Lingga hanya memiliki 1 buah posyandu

(0,60%). Hal ini berarti, aktifitas ataupun kegiatan posyandu masih

bergantung kepada petugas kesehatan yang berada dilingkungan

setempat, untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya yang tepat untuk

meningkatkan ataupun mengubah persepsi masyarakat terhadap posyandu

agar. Perbandingan strata posyandu di Kabupaten Lingga dapat dilihat

pada gambar 5.2 berikut ini:

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 98

Gambar 5.2. Strata Posyandu Di Kabupaten Lingga Tahun 2012

5.1.3 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan

ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan

pelayanan kesehatan masyarakat. Pendidikan kesehatan diselenggarakan

oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan di

berbagai jenjang.

Seiring dengan baru beberapa tahun terbentuknya Kabupaten

Lingga, dimana di Kabupaten Lingga sendiri sampai dengan tahun 2012

belum terdapat satu pun institusi yang menyelenggarakan pendidik tenaga

kesehatan, jadi selama ini warga Lingga yang ingin mengikuti atau

melanjutkan pendidikan kesehatan terpaksa ke luar daerah.

5.2. TENAGA KESEHATAN

Peran petugas kesehatan adalah suatu kegiatan yang diharapkan

dari seorang petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan

Pratama;

29,94%

Madya; 50,30%

Purnama;

19,16%

Mandiri; 0,60%

Pratama Madya Purnama Mandiri

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 99

kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Tenaga kesehatan dibedakan menjadi 7 kelompok, yaitu tenaga medis,

perawat & Bidan, Farmasi, Gizi, Teknisi Medis, Sanitasi dan Kesehatan

Masyarakat. Ke Tujuh kelompok tersebut tersebar di seluruh Puskesmas,

Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan.

Di Kabupaten Lingga rasio tenaga medis per 100.000 penduduk

(tenaga medis PNS) masih rendah, untuk dokter umum hanya 13.7% dokter

gigi 5.9%, seperti tahun sebelumnya untuk membantu mengatasi masalah

kesehatan yang ada didesa-desa mulai tahun 2011 Kabupaten Lingga

mendapat bantuan dokter keluarga yang merupakan program Dinas

Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Begitu juga dengan tenaga dokter

spesialis masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana Dinas

Kesehatan Kabupaten Lingga masih menjalin kerja sama dengan beberapa

universitas untuk dapat memberikan pelayanan spesialistik. Hanya saja

selama ini jumlah spesialis tidak sama untuk setiap bulannya di kedua

rumah sakit yang ada di Kabupaten Lingga.

Tabel dibawah ini merupakan gambaran ketenagaan yang ada di

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, adapun ketenagaan yang ditampilkan

merupakan gabungan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Tidak

Tetap (PTT) baik pusat maupun daerah, Tenaga Harian Lepas (THL) dan

Tenaga Sukarela. Khusus Dokter dan Bidan ditambah lagi Dokter Keluarga

dan Bidan Keluarga yang merupakan program Provinsi Kepulauan Riau.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 100

Sedangkan jumlah ketenagaan yang ditampilkan pada lampiran profil

merupakan jumlah ketenagaan yang PNS saja.

Tabel 5.2

Sebaran Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit/Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012

Unit Kerja

Tenaga Kesehatan

Dokter Umum

Dokter Gigi

Perawat Bidan Farmasi Gizi Teknisi Medis

Analis Sanitasi Kesmas

RSUD Dabo 3 2 75 31 3 3 1 4 1 1

RSL Lingga

3 1 45 13 5 2 0 5 0 1

Daik 5 1 22 18 2 1 0 1 0 0

Penuba 3 1 7 5 1 0 0 0 0 0

Dabo Lama 5 2 33 15 1 1 0 2 1 0

Raya 6 0 23 23 1 0 0 1 1 0

Pancur 3 1 18 17 0 1 0 1 1 1

Senayang 1 2 18 18 0 1 0 2 2 0

Tajur Biru 3 1 16 17 1 1 0 1 0 0

Jumlah 32 11 257 157 14 10 1 17 6 3

5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Kesehatan nomor

36 tahun 2009 pasal 171 ayat 1, bahwa Pembiayaan kesehatan bertujuan

untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan

jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara

berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya

pembangunan kesehatan agar derajat kesehatan masyarakat setinggi-

tingginya.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 101

Dalam rangka mendukung kegiatan pembangunan kesehatan di

Kabupaten Lingga, Dinas Kesehatan selain didukung oleh APBD I juga

didukung melalui APBD II (melalui program pengentasan kemiskinan) dan

dana APBN (DAK dan Dana Tugas Perbantuan BOK), Total Anggaran

Kesehatan pada tahun 2012 sebesar Rp. 68.107.964.293,00. Secara rinci

dapat dilihat dibawah ini

Tabel 5.3.

Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012

NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 57,813,445,293 84.88

a. Belanja Langsung 31,235,388,900

b. Belanja Tidak Langsung 26,578,056,393

2 APBD PROVINSI 6,708,450,000 9.85

3 APBN : 3,586,069,000 5.27

a. Dana Alokasi Khusus (DAK) 1,800,462,000 2.64

b. ASKESKIN 1,135,057,000 1.67

c. Dana Tugas Perbantuan BOK 650,550,000 0.96

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 68,107,964,293

TOTAL APBD KAB/KOTA 795,000,000,000

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 7.27

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 665,266.26

Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa Adapun penggunaan

alokasi dana terbanyak adalah untuk Belanja Tidak Langsung (belanja gaji

pegawai) hal ini disebabkan selain banyaknya jumlah pegawai negeri

dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga juga untuk belanja gaji

pegawai RSUD Dabo juga masih melekat di anggaran dinas kesehatan

sedangkan untuk belanja langsungnya sudah terpisah.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 102

Berikut ini merupakan persentase pembiayaan kesehatan di APBD

Kabupaten Lingga tahun 2012.

Gambar 5.3 Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap APBD

Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012

Dari gambar 5.3. diatas terlihat bahwa persentase anggaran

kesehatan termasuk gaji pada tahun 2012 dari total APBD Kabupaten

Lingga baru mencapai 7,27%, menurun dibandingkan pada tahun

sebelumnya. Salah satu penyebabnya dikarenakan pada tahun 2012

berjalan Kabupaten Lingga mengalami defisit anggaran yang akhirnya

berdampak pada penganggaran masing-masing SKPD di pemerintah

Kabupaten Lingga. Jumlah anggaran tersebut masih jauh dari harapan

harapan karena berdasarkan undang-undang Nomor 23 tahun 2009

tentang kesehatan, pasal 171 ayat 1 yang menyatakan besaran anggaran

6%

9%

7,27%

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

7%

8%

9%

10%

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 103

kesehatan minimal 5% dari pendapatan negara (APBN) diluar gaji dan

pasal 2 menyatakan besaran anggaran pemerintah provinsi/kabupaten/kota

minimal 10% dari APBD diluar gaji.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 104

BAB VI

KESIMPULAN

6.1. KESIMPULAN

Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan,

antara lain upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap derajat kesehatan

masyarakat, upaya pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber

daya kesehatan.

Situasi Derajat Kesehatan Kabupaten Lingga pada tahun 2012 dapat

dilihat dari beberapa indikator yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup serta Status Gizi dan Angka

Kesakitan.

1) Pada tahun 2012 Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita

(AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Lingga

mengalami peningkatan.

2) Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Lingga mengalami

peningkatan dari 69,88 tahun pada tahun 2008 menjadi 70.26 tahun

pada tahun 2011.

3) Status Gizi Masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu

BBLR, Status Gizi Balita. Jumlah BBLR Kabupaten Lingga pada tahun

2012 terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 105

4) Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 Kabupaten Lingga

mengalami kenaikan. Untuk K1 dari 90.3% pada tahun 2011 menjadi

97% pada tahun 2012. Sedangkan K4 dari 84.2% pada tahun 2011

menjadi 86.55 % pada tahun 2012.

5) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan mengalami peningkatan dari 79.6% pada

tahun 2011 menjadi 96.8% pada tahun 2012. Artinya target SPM

sudah tercapai.

6) Cakupan pelayanan nifas Kabupaten Lingga terjadi peningkatan, pada

tahun 2011 81,7%, menjadi 97,1% tahun 2012. Artinya target SPM

sudah tercapai.

7) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang dilayani sudah merata

diseluruh puskesmas Kabupaten Lingga dan telah mencapai target

SPM.

8) Cakupan Desa/Kelurahan UCI Kabupaten Lingga pada tahun 2012

mengalami kenaikan dari 77,2% menajdi 78,95%. Tetapi target UCI

belum tercapai untuk tahun 2012 (target 85%).

9) Cakupan pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga

miskin Kabupaten Lingga pada tahun sudah mencapai 100%.

10) Cakupan Peserta KB Aktif menurun pada tahun 2012, dari 78.45%

menjadi 69.32%.

11) Angka kesuksesan TB paru tahun 2012 sebesar 87.27%.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 106

12) Penyakit terbanyak berdasarkan kunjungan adalah ISPA Akut

(41,85%).

13) Penderita DBD Kabupaten Lingga pada tahun 2012 terdapat 12

kasus atau IR 11.7 per 100.000 penduduk

14) Angka Annual parasite Incidence (API) tahun 2012 mengalami

penurunan 0.1 ( dari 12.2 tahun 2011 menjadi 12.1 pada tahun 2012)

artinya kasus malaria Kabupaten Lingga termasuk Higt Case

Incidence karena nilai API >5/1000 penduduk.

15) Cakupan desa siaga aktif Kabupaten Lingga pada tahun 2012 hanya

mencapai 42.11%.

16) Sarana Kesehatan yang dimiliki Kabupaten Lingga adalah 2 rumah

sakit, 7 puskesmas dan 36 puskesmas pembantu serta 69 polindes.

17) Pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 16 kasus HIV baru.

18) Persentase Anggaran Pembangunan Kesehatan belum ideal dan

terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnnya dari 9% menjadi

7,27% dari total APBD Kabupaten Lingga termasuk gaji.

6.2. SARAN

Dalam rangka mempercepat pencapaian target MDGs khususnya

peningkatan capaian program-program pembangunan kesehatan

berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM), perlu dilakukan beberapa

upaya antara lain :

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 107

1) Dari hasil-hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada

pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang optimal. Hal

tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan

yang lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan

kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan secara terus menerus

sesuai dengan perkembangan pembangunan nasional.

2) Untuk pencapaian indikator SPM dan indikator Indonesia Sehat

dapat diupayakan dengan penurunan AKI, AKB dan peningkatan

status gizi masyarakat serta memperhatikan kebijakan-kebijakan

Pemerintah Kabupaten Lingga.

3) Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan

pemegang program dalam mencermati data guna peningkatan

validitas data dan tidak selalu terulang adanya data-data yang tidak

akurat.

4) Meningkatkan monitoring dan evaluasi pencapaian program

kesehatan dengan melakukan supervisi-supervisi ke puskesmas

secara berkala.

5) Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung validitas

serta keakuratan data profil kesehatan.

6) Meningkatkan pertemuan-pertemuan dengan penanggung jawab

program di puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten dalam

rangka memberikan feedback terhadap pelaksanaan program yang

sedang berjalan.

Profil Kesehatan

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 108

7) Perlu adanya kesepakatan “satu pintu” untuk keluar masuk data di

tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, sehingga tidak ditemui

adanya data yang berbeda untuk indikator yang sama.

8) Perlu dibuat suatu software data base bidang kesehatan di tingkat

kabupaten untuk berbagai keperluan.

KABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 2.118 Km2Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 57 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 49.570 52.807 102.377 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5,1 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2 48,3 Jiwa/Km2Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 45,0 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 93,9 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 81,8 81,6 81,4 % Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan

tertinggi SMP+ 20,9 20,9 20,9 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 1.255 1.164 2.419 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 7,9 11,0 9,4 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 26 10 36 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 20,7 8,6 14,9 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 32 12 44 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 25,5 10,3 18,2 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 289,4 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 pend <15thn Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 117 98 107,45 per 100.000 penduduk Tabel 10

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

20 Angka Prevalensi TB Paru 119 100 109,40 per 100.000 penduduk Tabel 10

21 Angka kematian akibat TB Paru 12 2 6,84 per 100.000 penduduk Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 73,33 56,90 67,48 % Tabel 11

23 Success Rate TB Paru 64,94 139,39 87,27 % Tabel 12

24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0,81 0,00 0,41 % Tabel 13

25 Jumlah Kasus Baru HIV 3 13 16 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 1 12 13 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 2 2 Jiwa Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 52,03 50,14 51,06 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 2 1 per 100.000 penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 100,00 100,00 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,19 0,10 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 3 3 6 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

50 Incidence Rate DBD 12,10 11,36 11,72 per 100.000 penduduk Tabel 23

51 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 23

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Inciden 715,00 519,00 1234,00 per 1.000 penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 50 30 40 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,51 3,95 3,72 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik 94,09 92,93 93,55 % Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang 10,50 12,99 11,66 % Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk 3,42 4,47 3,91 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 86,55 % Tabel 28

62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96,81 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 97,13 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 106,49 % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 83,38 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 79,24 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 60,56 57,85 59,25 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A 33,00 29,73 31,41 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 55,44 56,54 55,98 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 80,78 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 9,52 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 69,32 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 102,39 90,12 96,49 % Tabel 36

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 1,02 89,86 96,16 % Tabel 36

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 64,84 54,00 59,58 % Tabel 37

76 Desa/Kelurahan UCI 78,95 % Tabel 38

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,26 % Tabel 39

78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0,23 % Tabel 39

79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 10,78 11,70 11,22 % Tabel 41

80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Ga 100,00 100,00 100,00 % Tabel 42

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 55,18 45,21 50,30 % Tabel 43

82 Balita ditimbang 59,78 54,71 57,30 % Tabel 44

83 Balita berat badan naik 49 51 50 % Tabel 44

84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 4 4 4 % Tabel 44

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 24,59 20,14 22,18 % Tabel 45

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

97,27 96,86 97,08 % Tabel 46

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan

Setingkat

18,97 17,35 18,18 % Tabel 47

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 13,31 21,80 17,51 % Tabel 48

89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 % Tabel 49

90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 51

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,12 0,14 0,13 Tabel 52

92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 49

93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 49

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 96,82 97,37 97,08 % Tabel 53

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 53

96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan

gigi dan mulut 100,00 100,00 100,00 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 74,45 60,71 67,36 % Tabel 55

98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup

Askeskin/Jamkesmas 100,00 100,00 100,00 % Tabel 56

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

99Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

15,79 25,36 20,25 %

Tabel 56

100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata

2&3

0,02 0,03 0,02 %

Tabel 56

101Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

0,02 0,02 0,02 %

Tabel 57

102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata

2&3

3,09 4,24 3,63 %

Tabel 57

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 165,65 124,80 144,58 % Tabel 58

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,89 4,80 4,36 % Tabel 58

105 Gross Death Rate (GDR) di RS 4,91 2,21 3,32 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

106 Nett Death Rate (NDR) di RS 2,29 1,60 1,88 per 100.000 pasien keluar Tabel 59

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 34,45 % Tabel 60

108 Length of Stay (LOS) di RS 2,92 Hari Tabel 60

109 Turn of Interval (TOI) di RS 5,55 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 34,60 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan

111 Rumah Sehat 57,87 % Tabel 62

112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 84,94 % Tabel 63

113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 77,39 % Tabel 65

114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 60,36 % Tabel 66

115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 73,40 % Tabel 66

116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 76,37 % Tabel 66

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

117 TUPM Sehat 84,85 % Tabel 67

118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 57,03 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 Tabel 70

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1,00 Tabel 70

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 4,00 Tabel 70

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 3,00 Tabel 70

123 Jumlah Apotek 5,00 Tabel 70

124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71

125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar - % Tabel 71

126 Jumlah Posyandu 167,00 Posyandu Tabel 72

127 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 72

128 Rasio posyandu per 100 balita 2,31 per 100 balita Tabel 72

129 Jumlah Desa Siaga 57,00 Desa Tabel 73

130 Desa Siaga Aktif 42,11 % Tabel 73

131 Jumlah Poskesdes 1,00 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 74

133 Rasio Dokter Spesialis - - - per 100.000 penduduk Tabel 74

134 Jumlah Dokter Umum 11,00 5,00 16,00 Orang Tabel 74

135 Rasio Dokter Umum 18,16 9,47 13,67 per 100.000 penduduk Tabel 74

136 Jumlah Dokter Gigi 3,00 4,00 7,00 Orang Tabel 74

137 Jumlah Bidan 1,00 143,00 144,00 Orang Tabel 75

138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 137,73 Tabel 75

139 Jumlah Perawat 57,00 151,00 208,00 Orang Tabel 75

140 Jumlah Perawat Gigi 2,00 6,00 8,00 Orang Tabel 75

141 Jumlah Tenaga Kefarmasian 9,00 10,00 19,00 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Gizi - 9,00 9,00 Orang Tabel 76

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

143 Jumlah Tenaga Kesmas 13,00 11,00 24,00 Orang Tabel 77

144 Jumlah Tenaga Sanitasi 1,00 - 1,00 Orang Tabel 77

145 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 2,00 9,00 11,00 Orang Tabel 78

146 Jumlah Fisioterapis 1,00 1,00 2,00 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan

147 Total Anggaran Kesehatan 68.107.964.293,00 Rp Tabel 79

148 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 7,27 % Tabel 79

149 Anggaran Kesehatan Perkapita 665.266,26 Rp Tabel 79

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 LINGGA 609,5 17 1 18 18.506 4.251 4,35 30,36

2 SINGKEP 491,9 9 2 11 32.105 6.441 4,98 65,27

3 SINGKEP BARAT 337,1 8 1 9 17.918 3.516 5,10 53,15

4 LINGGA UTARA 283,2 7 1 8 11.883 2.580 4,61 41,96

5 SENAYANG 396,0 10 1 11 21.965 3.472 6,33 55,47

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.117,7 51 6 57 102.377 20.260 5,05 48

Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 LINGGA 18.506 707 1.633 4.440 1.597 594 8.971 724 1.664 4.842 1.739 566 9.535 46,66 94,08

2 SINGKEP 32.105 1.124 2.650 7.522 3.267 1.128 15.691 1.146 2.877 8.079 3.352 960 16.414 44,49 95,60

3 SINGKEP BARAT 17.918 638 1.741 4.472 1.369 445 8.665 737 1.761 4.834 1.509 412 9.253 47,06 93,65

4 LINGGA UTARA 11.883 364 1.041 2.820 1.109 368 5.702 394 1.037 3.238 1.175 337 6.181 42,45 92,25

5 SENAYANG 21.965 623 2.164 5.624 1.688 442 10.541 772 2.265 6.105 1.848 434 11.424 43,89 92,27

JUMLAH (KAB/KOTA) 102.377 3.456 9.229 24.878 9.030 2.977 49.570 3.773 9.604 27.098 9.623 2.709 52.807 44,95 93,87

Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga

RASIO BEBAN TANG

GUNGAN

RASIO JENIS

KELAMINNO KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN

TAHUN

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 - 4 3.456 3.773 7.229

2 5 - 9 5.049 5.201 10.250

3 10 - 14 4.327 4.403 8.730

4 15 - 19 3.892 4.472 8.364

5 20 - 24 4.062 4.706 8.768

6 25 - 29 5.003 5.334 10.337

7 30 - 34 4.806 4.831 9.637

8 35 - 39 3.898 4.215 8.113

9 40 - 44 3.217 3.540 6.757

10 45 - 49 2.881 2.962 5.843

11 50 - 54 2.509 2.684 5.193

12 55 - 59 2.197 2.317 4.514

13 60 - 64 1.443 1.660 3.103

14 65 - 69 1.232 1.101 2.333

15 70 - 74 689 768 1.457

16 75+ 909 840 1.749

Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga

LINGGA2012

102.377JUMLAH 49.570 52.807

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAHMELEK HURUF

% JUMLAHMELEK HURUF

% JUMLAHMELEK HURUF

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 LINGGA 8.971 7.338 81,80 9.535 7.871 82,55 18.506 15.209 82,18

2 SINGKEP 15.691 13.041 83,11 16.414 13.537 82,47 32.105 26.578 82,78

3 SINGKEP BARAT 8.665 6.924 79,91 9.253 7.492 80,97 17.918 14.416 80,46

4 LINGGA UTARA 5.702 4.661 81,74 6.181 5.144 83,22 11.883 9.805 82,51

5 SENAYANG 10.541 8.377 79,47 11.424 9.159 80,17 21.965 17.536 79,84

49.570 40.341 81,38 52.807 43.203 81,81 102.377 83.544 81,60

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN

Sumber: …………… (sebutkan)

LAKI-LAKI PEREMPUANNO

JUMLAH (KAB/KOTA)

TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI

SD/MISMP/ MTs

SMA/ SMK/ MA

AK/ DIPLO

MA

UNIVERSITAS

JUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI

SD/MISMP/ MTs

SMA/ SMK/ MA

AK/ DIPLO

MA

UNIVERSITAS

JUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI

SD/MISMP/ MTs

SMA/ SMK/ MA

AK/ DIPLO

MA

UNIVERSITAS

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 LINGGA 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,9 2,3 100,0 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,8 2,3 100,0 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,9 2,3 100,0

2 SINGKEP 23,2 12,0 32,4 10,9 15,8 3,0 2,6 100,0 23,2 12,0 32,4 11,0 15,8 3,0 2,6 100,0 23,2 12,0 32,4 10,9 15,8 3,0 2,6 100,0

3 SINGKEP BARAT 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0

4 LINGGA UTARA 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0

5 SENAYANG 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0

NO KECAMATAN

Sumber : ………sebutkan

TABEL 6

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 156 3 160 152 0 152 308 3 311

2 PENUBA 77 3 80 54 2 56 131 5 136

3 SINGKEP DABO LAMA 385 2 387 346 5 351 731 7 738

4 SINGKEP BARAT RAYA 207 1 208 215 3 218 422 4 426

5 LINGGA UTARA PANCUR 148 0 148 136 0 136 284 0 284

6 SENAYANG SENAYANG 150 0 150 140 2 142 290 2 292

7 TAJUR BIRU 132 1 133 121 1 122 253 2 255

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.255 10 1.266 1.164 13 1.177 2.419 23 2.442

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 7,9 11,0 9,4

Sumber: KIA Dinkes Lingga

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATIHIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP

TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 5 - 5 1 0 1 6 0 6

2 PENUBA 2 2 4 0 0 0 2 2 4

3 SINGKEP DABO LAMA 11 - 11 7 0 7 18 0 18

4 SINGKEP BARAT RAYA 1 1 2 0 1 1 1 2 3

5 LINGGA UTARA PANCUR 2 1 3 1 1 2 3 2 5

6 SENAYANG SENAYANG 5 - 5 1 0 1 6 0 6

7 TAJUR BIRU - 2 2 0 0 0 0 2 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 26 6 32 10 2 12 36 8 44

20,7 4,8 25,5 8,6 1,7 10,3 14,9 3,3 18,2

Sumber: KIA Dinkes Lingga

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

ANAK BALITA

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI ANAK

BALITABALITA

LAKI - LAKI PEREMPUAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

TABEL 8JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 LINGGA DAIK 308 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 PENUBA 131 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1

3 SINGKEP DABO LAMA 731 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 1 3

4 SINGKEP BARAT RAYA 422 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2

5 LINGGA UTARA PANCUR 284 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

6 SENAYANG SENAYANG 290 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 253 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2.419 0 0 1 1 0 1 1 2 1 3 0 4 1 4 2 7

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 289,4

Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL

TABEL 9

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUNJUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 LINGGA DAIK 3.404 0

2 PENUBA 1.324 0

3 SINGKEP DABO LAMA 7.797 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 4.877 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 2.836 0

6 SENAYANG SENAYANG 2.990 0

7 TAJUR BIRU 2.834 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 26.062 0

AFP RATE (NON POLIO) 0,00

Sumber: Surveilan Dinkes Lingga

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di R

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABEL 10

KABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 LINGGA DAIK 6.247 7.027 13.274 13 10 23 0 0 0 13 10 23 208,1 142,3 173,3 1 0 1

2 PENUBA 2.724 2.508 5.232 3 2 5 0 0 0 3 2 5 110,1 79,7 95,6 3 0 3

3 SINGKEP DABO LAMA 15.691 16.414 32.105 23 22 45 0 0 0 23 22 45 146,6 134,0 140,2 0 0 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 8.665 9.253 17.918 4 5 9 0 0 0 4 5 9 46,2 54,0 50,2 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 5.702 6.181 11.883 2 2 4 0 0 0 2 2 4 35,1 32,4 33,7 0 0 0

6 SENAYANG SENAYANG 4.939 6.338 11.277 7 5 12 1 1 2 8 6 14 162 95 124 0 0 0

7 TAJUR BIRU 5.602 5.086 10.688 6 6 12 0 0 0 6 6 12 107 118 112 2 1 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 49.570 52.807 102.377 58 52 110 1 1 2 59 53 112 119 100 109 6 1 7

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 117,0 98,5 107,4 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 12,1 1,9 6,8

Sumber: P2M Dinkes Lingga

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KASUS LAMA KASUS BARU +

KASUS LAMA

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI

(PER 100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN

AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK

KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU

TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 LINGGA DAIK 12 9 21 80 62 142 13 10 23 108,33 111,11 109,52

2 PENUBA 5 3 8 10 7 17 4 1 5 80,00 33,33 62,50

3 SINGKEP DABO LAMA 35 16 51 98 60 158 33 12 45 94,29 75,00 88,24

4 SINGKEP BARAT RAYA 18 11 29 29 19 48 7 2 9 38,89 18,18 31,03

5 LINGGA UTARA PANCUR 13 6 19 25 10 35 3 1 4 23,08 16,67 21,05

6 SENAYANG SENAYANG 12 6 18 25 15 40 9 3 12 75,00 50,00 66,67

7 TAJUR BIRU 10 7 17 30 25 55 8 4 12 80,00 57,14 70,59

JUMLAH (KAB/KOTA) 105 58 163 297 198 495 77 33 110 73,33 56,90 67,48

Sumber: P2M Dinkes Lingga

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TB PARU

ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)

BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PERKIRAAN

KASUS BARU KLINIS

TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2011

L P L + P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 LINGGA DAIK 13 10 23 8 61,54 8 80,00 16 69,57 3 23,08 1 10,00 4 17,39 84,62 90,00 86,96

2 PENUBA 4 1 5 2 50,00 0 0,00 2 40,00 0 0,00 2 200,00 2 40,00 50,00 200,00 80,00

3 SINGKEP DABO LAMA 33 12 45 21 63,64 15 125,00 36 80,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 63,64 125,00 80,00

4 SINGKEP BARAT RAYA 7 2 9 1 14,29 2 100,00 3 33,33 0 0,00 0 0,00 0 0,00 14,29 100,00 33,33

5 LINGGA UTARA PANCUR 3 1 4 3 100,00 1 100,00 4 100,00 0 0,00 1 100,00 1 25,00 100,00 200,00 125,00

6 SENAYANG SENAYANG 9 3 12 2 22,22 4 133,33 6 50,00 1 11,11 3 100,00 4 33,33 33,33 233,33 83,33

7 TAJUR BIRU 8 4 12 4 50,00 0 0,00 4 33,33 5 62,50 9 225,00 14 116,67 112,50 225,00 150,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 77 33 110 41 53,25 30 90,91 71 64,55 9 11,69 16 48,48 25 22,73 64,94 139,39 87,27

Sumber: P2M Dinkes Lingga

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TB PARU

BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)P L + P

KESEMBUHAN

L L + P

PENGOBATAN LENGKAP

L P

TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 LINGGA DAIK 787 750 1.537 79 75 154 0 0,0 0 0,0 0 0,0

2 0 PENUBA 327 312 639 33 31 64 0 0,0 0 0,0 0 0,0

3 SINGKEP DABO LAMA 1.932 1.858 3.790 193 186 379 0 0,0 0 0,0 0 0,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 1.078 1.029 2.107 108 103 211 4 3,7 0 0,0 4 1,9

5 LINGGA UTARA PANCUR 715 682 1.397 72 68 140 0 0,0 0 0,0 0 0,0

6 SENAYANG SENAYANG 680 650 1.330 68 65 133 1 1,5 0 0,0 1 0,8

7 0 TAJUR BIRU 647 614 1.261 65 61 126 0 0,0 0 0,0 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.166 5.895 12.061 617 590 1.206 5 0,8 0 0,0 5 0,4

Sumber: P2M Dinkes Lingga

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

TABEL 14

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SINGKEP DABO LAMA 3 13 16 0 0 0 1 12 13 0 2 2

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 13 16 0 0 0 1 12 13 0 2 2

Sumber: P2M Dinkes LinggaKet: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL

LAINNYAA I D S

JUMLAH KASUS BARU

NO H I V

TABEL 15

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

NIHIL 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 - 0 0,00

Sumber: P2M Dinkes Lingga

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSAL P

POSITIF HIVL + P L P L + P

JUMLAH PENDONOR

TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 LINGGA DAIK 6.247 7.027 13.274 264 297 561 105 40 110 37 215 38

2 PENUBA 2.724 2.508 5.232 115 106 221 145 126 135 127 280 127

3 SINGKEP DABO LAMA 15.691 16.414 32.105 664 694 1.358 195 29 206 30 401 30

4 SINGKEP BARAT RAYA 8.665 9.253 17.918 367 391 758 151 41 130 33 281 37

5 LINGGA UTARA PANCUR 5.702 6.181 11.883 241 261 503 164 68 170 65 334 66

6 SENAYANG SENAYANG 4.939 6.338 11.277 209 268 477 156 75 169 63 325 68

7 TAJUR BIRU 5.602 5.086 10.688 237 215 452 175 74 200 93 375 83

JUMLAH (KAB/KOTA) 49.570 52.807 102.377 2.097 2.234 4.331 1.091 52,0 1.120 50,1 2.211 51,1

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH PERKIRAAAN

KASUSDIARE DITANGANI

TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 1,89 0,98

Sumber: P2M Dinkes Lingga

NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering

0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN

KASUS BARU

PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah

JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH

TABEL 18

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LINGGA DAIK - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00

2 PENUBA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00

3 SINGKEP DABO LAMA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00

4 SINGKEP BARAT RAYA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00

5 LINGGA UTARA PANCUR - 1 1 - 0,00 1 100,00 1 100,00 0,00 0,00 - 0,00

6 SENAYANG SENAYANG - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00

7 TAJUR BIRU - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - 0,00 1 100,00 1 100,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00

Sumber: P2M Dinkes Lingga

LNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

L P L+P P L+P

CACAT TINGKAT 2

KASUS BARU

TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 1 1 0 1 1

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,2 0,1

Sumber: P2M Dinkes Lingga

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

PB MB JUMLAH

TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

2011 2010

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: P2M Dinkes Lingga

L + P

RFT MB

L PL P

PENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + P

TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0

Sumber: Surveilan Dinkes Lingga

JUMLAH KASUS MENING-GAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUS MENING-GAL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENING-GAL

TABEL 22

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 LINGGA DAIK 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 SINGKEP DABO LAMA 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: Surveilan Dinkes Lingga

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

3 SINGKEP DABO LAMA 2 3 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 12 0 0 0 0,0 0,0 0,0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 12,1 11,4 11,7

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 24

KABUPATEN LINGGATAHUN 2011

MALARIA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LINGGA DAIK 666 50 7,5 385 300 685 34 16 50 0 0 0 0,0 0,0 0,0

PENUBA 232 98 42,2 125 115 240 63 35 98 0 0 0 0,0 0,0 0,0

2 SINGKEP DABO LAMA 632 40 6,3 340 306 646 22 18 40 0 0 0 0,0 0,0 0,0

3 SINGKEP BARAT RAYA 625 179 28,6 327 309 636 101 78 179 0 0 0 0,0 0,0 0,0

4 LINGGA UTARA PANCUR 371 140 37,7 190 204 394 88 52 140 0 0 0 0,0 0,0 0,0

5 SENAYANG SENAYANG 858 331 38,6 450 427 877 184 147 331 0 0 0 0,0 0,0 0,0

TAJUR BIRU 1.396 396 28,4 725 674 1.399 223 173 396 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.780 1.234 25,8 2.542 2.335 4.877 715 519 1.234 0 0 0 0,0 0,0 0,0

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 14,4 9,8 12,1

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA

DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH POSITIF

TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH

NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL DIPERIKSA POSITIF % POSITIF

SEDIAAN DARAH

TABEL 25

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 LINGGA DAIK 0 0 0 1 4 5

2 PENUBA 0 0 0 0 0 0

3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0

5 LINGGA UTARA PANCUR 19 12 31 24 12 36

6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0

7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 19 12 31 25 16 41

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 50 30 40

Sumber: P2M Dinkes LinggaKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 26

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LINGGA DAIK 156 152 308 156 100,0 152 100,0 308 100,0 4 2,5641 5 3,3 9 2,9

2 0 PENUBA 77 54 131 77 100,0 54 100,0 131 100,0 3 3,9 0 0,0 3 2,3

3 SINGKEP DABO LAMA 385 346 731 385 100,0 346 100,0 731 100,0 20 5,2 34 9,8 54 7,4

4 SINGKEP BARAT RAYA 207 215 422 207 100,0 215 100,0 422 100,0 12 5,8 4 1,9 16 3,8

5 LINGGA UTARA PANCUR 148 136 284 148 100,0 136 100,0 284 100,0 2 1,4 0 0,0 2 0,7

6 SENAYANG SENAYANG 150 140 290 150 100,0 140 100,0 290 100,0 2 1,3 2 1,4 4 1,4

7 0 TAJUR BIRU 132 121 253 132 100,0 121 100,0 253 100,0 1 0,8 1 0,8 2 0,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.255 1.164 2.419 1.255 100,0 1.164 100,0 2.419 100,0 44 3,5 46 4,0 90 3,7

Sumber: KIA Dinkes Lingga

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 LINGGA DAIK 407 427 834 47 11,55 32 7,49 79 9,47 346 85,01 377 88,29 723 86,69 39 9,58 40 9,37 79 9,47 17 4,18 19 4,45 36 4,32

2 PENUBA 185 190 375 2 1,08 7 3,68 9 2,40 167 90,27 178 93,68 345 92,00 56 30,27 40 21,05 96 25,60 4 2,16 8 4,21 12 3,20

3 SINGKEP DABO LAMA 1.085 999 2.084 19 1,75 25 2,50 44 2,11 1.015 93,55 901 90,19 1.916 91,94 119 10,97 174 17,42 293 14,06 38 3,50 39 3,90 77 3,69

4 SINGKEP BARAT RAYA 1.203 875 2.078 2 0,17 1 0,11 3 0,14 1.184 98,42 838 95,77 2.022 97,31 10 0,83 19 2,17 29 1,40 16 1,33 30 3,43 46 2,21

5 LINGGA UTARA PANCUR 256 262 518 2 0,78 3 1,15 5 0,97 245 95,70 253 96,56 498 96,14 58 22,66 57 21,76 115 22,20 12 4,69 13 4,96 25 4,83

6 SENAYANG SENAYANG 285 192 477 0 0,00 0 0,00 0 0,00 273 95,79 187 97,40 460 96,44 12 4,21 6 3,13 18 3,77 3 1,05 3 1,56 6 1,26

7 TAJUR BIRU 265 280 545 6 2,26 4 1,43 10 1,83 238 89,81 263 93,93 501 91,93 93 35,09 83 29,64 176 32,29 36 13,58 32 11,43 68 12,48

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.686 3.225 6.911 78 2,12 72 2,23 150 2,17 3.468 94,09 2.997 92,93 6.465 93,55 387 10,50 419 12,99 806 11,66 126 3,42 144 4,47 270 3,91

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

L L+P

GIZI BURUKGIZI LEBIH

L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG

BALITA

GIZI BAIK

LP L+P L

GIZI KURANG

PL L+PPP

TABEL 28

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASLINGGA2012

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT YANKES

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 LINGGA DAIK 331 322 97,3 270 81,6 318 309 97,2 318 309 97,2

2 PENUBA 137 135 98,5 126 92,0 131 130 99,2 131 131 100,0

3 SINGKEP DABO LAMA 811 778 95,9 704 86,8 776 737 95,0 776 735 94,7

4 SINGKEP BARAT RAYA 452 434 96,0 385 85,2 432 415 96,1 432 424 98,1

5 LINGGA UTARA PANCUR 300 294 98,0 261 87,0 287 283 98,6 287 287 100,0

6 SENAYANG SENAYANG 286 281 98,3 263 92,0 273 270 98,9 273 266 97,4

7 TAJUR BIRU 270 263 97,4 230 85,2 259 253 97,7 259 253 97,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.587 2.507 96,9 2.239 86,5 2.476 2.397 96,8 2.476 2.405 97,1

Sumber: KIA Dinkes Lingga

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

KABUPATENTAHUN

IBU BERSALIN

PUSKESMASNO KECAMATAN

IBU HAMIL

TABEL 29

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 LINGGA DAIK 331 99 29,9 116 35,0 66 19,9 23 6,9 15 4,5 220 66,5

2 PENUBA 137 31 22,6 37 27,0 29 21,2 17 12,4 11 8,0 94 68,6

3 SINGKEP DABO LAMA 811 443 54,6 409 50,4 394 48,6 428 52,8 417 51,4 1.648 203,2

4 SINGKEP BARAT RAYA 452 187 41,4 214 47,3 101 22,3 15 3,3 5 1,1 335 74,1

5 LINGGA UTARA PANCUR 300 71 23,7 64 21,3 24 8,0 20 6,7 26 8,7 134 44,7

6 SENAYANG SENAYANG 286 0 - 18 6,3 83 29,0 51 17,8 16 5,6 168 58,7

7 TAJUR BIRU 270 83 30,7 68 25,2 32 11,9 28 10,4 28 10,4 156 57,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.587 914 35,3 926 35,8 729 28,2 582 22,5 518 20,0 2.755 106,5

Sumber: …………….. (sebutkan)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 30

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 LINGGA DAIK 331 257 77,64 241 72,81

2 PENUBA 137 135 98,54 114 83,21

3 SINGKEP DABO LAMA 811 733 90,38 679 83,72

4 SINGKEP BARAT RAYA 452 405 89,60 385 85,18

5 LINGGA UTARA PANCUR 300 276 92,00 261 87,00

6 SENAYANG SENAYANG 286 258 90,21 242 84,62

7 TAJUR BIRU 270 263 97,41 235 87,04

JUMLAH (KAB/KOTA) 2587 2.327 89,95 2.157 83,38

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

TABEL 31

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 LINGGA DAIK 331 66 57 86,1 156 152 308 23 23 46 15 64,1 10 43,9 25 54,1

2 PENUBA 137 27 26 94,9 77 54 131 12 8 20 9 77,9 6 74,1 15 76,3

3 SINGKEP DABO LAMA 811 162 121 74,6 385 346 731 58 52 110 35 60,6 32 61,7 67 61,1

4 SINGKEP BARAT RAYA 452 90 85 94,0 207 215 422 31 32 63 27 87,0 25 77,5 52 82,1

5 LINGGA UTARA PANCUR 300 60 60 100,0 148 136 284 22 20 43 7 31,5 6 29,4 13 30,5

6 SENAYANG SENAYANG 286 57 55 96,2 150 140 290 23 21 44 8 35,6 6 28,6 14 32,2

7 TAJUR BIRU 270 54 6 11,1 132 121 253 20 18 38 13 65,7 16 88,2 29 76,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.587 517 410 79,2 1.255 1.164 2.419 188 175 363 114 60,6 101 57,8 215 59,3

Sumber: KIA Dinkes Lingga

L + PL P

BUMIL

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

DITANGANI

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATUS

KOMPLIKASI

NEONATUS KOMPLIKASI DITANGANI

TABEL 32

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 LINGGA DAIK 155 145 300 26 16,8 24 16,6 50 16,7 631 606 1.237 423 67,036 430 70,957 853 68,957 318 217 68,239

2 PENUBA 64 60 124 20 31,3 18 30,0 38 30,6 263 252 515 212 80,608 162 64,286 374 72,621 131 111 84,733

3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 154 41,2 140 38,6 294 39,9 1.558 1.495 3.053 778 49,936 871 58,261 1.649 54,012 776 632 81,443

4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 78 37,0 60 30,3 138 33,7 867 831 1.698 515 59,4 489 58,845 1.004 59,128 432 355 82,176

5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 56 39,7 40 30,8 96 35,4 575 551 1.126 294 51,13 267 48,457 561 49,822 287 252 87,805

6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 21 15,8 17 13,6 38 14,7 547 525 1.072 271 49,543 237 45,143 508 47,388 273 215 78,755

7 TAJUR BIRU 128 116 244 43 33,6 39 33,6 82 33,6 519 498 1.017 257 49,518 234 46,988 491 48,279 259 218 84,17

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 398 33,0 338 29,7 736 31,4 4.960 4.758 9.718 2.750 55,444 2.690 56,536 5.440 55,979 2.476 2.000 80,775

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

PUSKESMASJUMLAHL + P

JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A

VIT A

MENDAPAT JUMLAH

L PNO KECAMATAN

TABEL 33

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

SUNTI

K% PIL %

KON DOM

%OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 LINGGA DAIK 13 0,9 0 0,0 6 0,4 105 6,9 124 8,1 1.109 72,8 287 18,8 4 0,3 0 0,0 0 0,0 1.400 91,9 1.524 100,0

2 PENUBA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3 0,4 3 0,4 528 73,4 186 25,9 2 0,3 0 0,0 0 0,0 716 99,6 719 100,0

3 SINGKEP DABO LAMA 32 1,0 0 0,0 13 0,4 102 3,2 147 4,7 1.508 47,8 1.483 47,0 20 0,6 0 0,0 0 0,0 3.011 95,3 3.158 100,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 10 0,4 10 0,4 1.457 61,8 887 37,6 5 0,2 0 0,0 0 0,0 2.349 99,6 2.359 100,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 3 0,2 0 0,0 2 0,1 110 6,2 115 6,4 1.163 65,2 499 28,0 7 0,4 0 0,0 0 0,0 1.669 93,6 1.784 100,0

6 SENAYANG SENAYANG 1 0,1 0 0,0 0 0,0 7 0,8 8 0,9 749 80,6 171 18,4 1 0,1 0 0,0 0 0,0 921 99,1 929 100,0

7 TAJUR BIRU 2 0,2 0 0,0 0 0,0 37 2,8 39 3,0 672 51,5 591 45,3 4 0,3 0 0,0 0 0,0 1.267 97,0 1.306 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 51 0,4 0 0,0 21 0,2 374 3,2 446 3,8 7.186 61,0 4.104 34,8 43 0,4 0 0,0 0 0,0 11.333 96,2 11.779 100,0

Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

%

MKJP +

NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

TABEL 34

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT

VAGINA%

LAIN NYA

% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 LINGGA DAIK 4 1,4 0 0,0 0 0,0 28 10,1 32 11,6 210 75,8 35 12,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 245 88,4 277 100,0

2 0 PENUBA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 77 76,2 23 22,8 1 1,0 0 0,0 0 0,0 101 100,0 101 100,0

3 SINGKEP DABO LAMA 1 0,2 0 0,0 0 0,0 17 2,7 18 2,8 415 65,0 202 31,7 3 0,5 0 0,0 0 0,0 620 97,2 638 100,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0,0 0 0,0 0 0,0 10 5,6 10 5,6 95 53,1 71 39,7 3 1,7 0 0,0 0 0,0 169 94,4 179 100,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0,0 0 0,0 0 0,0 27 12,2 27 12,2 113 50,9 79 35,6 3 1,4 0 0,0 0 0,0 195 87,8 222 100,0

6 SENAYANG SENAYANG 1 0,8 0 0,0 0 0,0 7 5,4 8 6,2 98 76,0 23 17,8 0 0,0 0 0,0 0 0,0 121 93,8 129 100,0

7 0 TAJUR BIRU 2 2,8 0 0,0 0 0,0 8 11,1 10 13,9 35 48,6 27 37,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 62 86,1 72 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 0,5 0 0,0 0 0,0 97 6,0 105 6,5 1.043 64,5 460 28,4 10 0,6 0 0,0 0 0,0 1.513 93,5 1.618 100,0

Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP + NON MKJP

% MKJP + NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 LINGGA DAIK 2.172 277 12,8 1.524 70,2

2 PENUBA 898 101 11,2 719 80,1

3 SINGKEP DABO LAMA 5.331 638 12,0 3.158 59,2

4 SINGKEP BARAT RAYA 2.972 179 6,0 2.359 79,4

5 LINGGA UTARA PANCUR 1.974 222 11,2 1.784 90,4

6 SENAYANG SENAYANG 1.872 129 6,9 929 49,6

7 TAJUR BIRU 1.773 72 4,1 1.306 73,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 16.992 1.618 9,5 11.779 69,3

Sumber: KIA Dinkes Lingga

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LINGGA DAIK 156 152 308 166 106,4 135 88,8 301 97,7 165 105,8 135 88,8 300 97,4

2 PENUBA 77 54 131 68 88,3 55 101,9 123 93,9 68 88,3 55 101,9 123 93,9

3 SINGKEP DABO LAMA 385 346 731 402 104,4 328 94,8 730 99,9 400 103,9 328 94,8 728 99,6

4 SINGKEP BARAT RAYA 207 215 422 224 108,2 184 85,6 408 96,7 224 108,2 183 85,1 407 96,4

5 LINGGA UTARA PANCUR 148 136 284 150 101,4 122 89,7 272 95,8 149 100,7 121 89,0 270 95,1

6 SENAYANG SENAYANG 150 140 290 142 94,7 116 82,9 258 89,0 141 94,0 115 82,1 256 88,3

7 TAJUR BIRU 132 121 253 133 100,8 109 90,1 242 95,7 133 100,8 109 90,1 242 95,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.255 1.164 2.419 1.285 102,4 1.049 90,1 2.334 96,5 1.280 1,0 1.046 89,9 2.326 96,2

Sumber: KIA Dinkes Lingga

JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)

L L + P

TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 155 145 300 91 58,7 72 49,7 163 54,3

2 0 PENUBA 64 60 124 42 65,6 33 55,0 75 60,5

3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 247 66,0 194 53,4 441 59,8

4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 133 63,0 105 53,0 238 58,2

5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 100 70,9 78 60,0 178 65,7

6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 89 66,9 70 56,0 159 61,6

7 0 TAJUR BIRU 128 116 244 80 62,5 62 53,4 142 58,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 782 64,8 614 54 1.396 59,6

Sumber: KIA Dinkes Lingga

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

TABEL 38

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

1 2 3 4 5 6

1 LINGGA DAIK 14 12 85,7

2 PENUBA 4 4 100,0

3 SINGKEP DABO LAMA 11 9 81,8

4 SINGKEP BARAT RAYA 9 9 100,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 8 5 62,5

6 SENAYANG SENAYANG 4 2 50,0

7 TAJUR BIRU 7 4 57,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 57 45 78,9

Sumber: Surveilan Dinkes Lingga

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI

TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 LINGGA DAIK 155 145 300 140 90,3 135 93,1 275 91,7 142 91,6 136 93,8 278 92,7 142 91,6 139 95,9 281 93,7 -1,4 -3,0 -2,2

2 PENUBA 64 60 124 56 87,5 51 85,0 107 86,3 64 100,0 59 98,3 123 99,2 63 98,4 58 96,7 121 97,6 -12,5 -13,7 -13,1

3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 356 95,2 345 95,0 701 95,1 358 95,7 329 90,6 687 93,2 346 92,5 311 85,7 657 89,1 2,8 9,9 6,3

4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 211 100,0 198 100,0 409 100,0 193 91,5 185 93,4 378 92,4 189 89,6 188 94,9 377 92,2 10,4 5,1 7,8

5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 118 83,7 112 86,2 230 84,9 120 85,1 115 88,5 235 86,7 117 83,0 117 90,0 234 86,3 0,8 -4,5 -1,7

6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 118 88,7 111 88,8 229 88,8 134 100,8 125 100,0 259 100,4 152 114,3 149 119,2 301 116,7 -28,8 -34,2 -31,4

7 TAJUR BIRU 128 116 244 123 96,1 116 100,0 239 98,0 118 92,2 108 93,1 226 92,6 111 86,7 103 88,8 214 87,7 9,8 11,2 10,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 1.122 93,0 1.068 93,9 2.190 93,5 1.129 93,6 1.057 93,0 2.186 93,3 1.120 92,9 1.065 93,7 2.185 93,3 0,2 0,3 0,2

Sumber: …………….. (sebutkan)

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + PL + P L P L + P

NO KECAMATANL P

PUSKESMASJUMLAH BAYI

TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO3

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LINGGA DAIK 155 145 300 141 91,0 134 92,4 275 91,7 148 95,5 128 88,3 276 92,0

2 PENUBA 64 60 124 60 93,8 59 98,3 119 96,0 60 93,8 59 98,3 119 96,0

3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 365 97,6 348 95,9 713 96,7 339 90,6 347 95,6 686 93,1

4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 208 98,6 196 99,0 404 98,8 211 100,0 198 100,0 409 100,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 119 84,4 112 86,2 231 85,2 127 90,1 110 84,6 237 87,5

6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 113 85,0 107 85,6 220 85,3 125 94,0 121 96,8 246 95,3

7 TAJUR BIRU 128 116 244 124 96,9 115 99,1 239 98,0 128 100,0 117 100,9 245 100,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 1.130 94 1.071 94 2.201 94 1.138 94,4 1.080 95,0 2.218 94,7

Sumber: …………….. (sebutkan)

L + PL P L + P LNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

P

TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 155 145 300 54 34,8 57 39,3 111 37,0

2 PENUBA 64 60 124 18 28,1 17 28,3 35 28,2

3 SINGKEP DABO LAMA 374 363 737 20 5,3 27 7,4 47 6,4

4 SINGKEP BARAT RAYA 211 198 409 - 0,0 - 0,0 - 0,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 141 130 271 20 14,2 24 18,5 44 16,2

6 SENAYANG SENAYANG 133 125 258 - 0,0 - 0,0 - 0,0

7 TAJUR BIRU 128 116 244 18 14,1 8 6,9 26 10,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.206 1.137 2.343 130 10,8 133 11,7 263 11,2

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KECAMATAN

JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P L + P

TABEL 42

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 15 11 26 15 11 26 100,00 100,00 100,00

2 PENUBA 4 4 8 4 4 8 100,00 100,00 100,00

3 SINGKEP DABO LAMA 8 21 29 8 21 29 100,00 100,00 100,00

4 SINGKEP BARAT RAYA 7 14 21 7 14 21 100,00 100,00 100,00

5 LINGGA UTARA PANCUR 2 4 6 2 4 6 100,00 100,00 100,00

6 SENAYANG SENAYANG 5 2 7 5 2 7 100,00 100,00 100,00

7 TAJUR BIRU 6 4 10 6 4 10 100,00 100,00 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 47 60 107 47 60 107 100,00 100,00 100,00

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

NO

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN

%KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 6-23 BULAN

DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

TABEL 43

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 631 606 1.237 385 61,0 302 49,8 687 55,5

2 PENUBA 263 252 515 209 79,5 165 65,5 374 72,6

3 SINGKEP DABO LAMA 1.558 1.495 3.053 866 55,6 680 45,5 1.546 50,6

4 SINGKEP BARAT RAYA 867 831 1.698 404 46,6 317 38,1 721 42,5

5 LINGGA UTARA PANCUR 575 551 1.126 314 54,6 247 44,8 561 49,8

6 SENAYANG SENAYANG 547 525 1.072 284 51,9 224 42,7 508 47,4

7 TAJUR BIRU 519 498 1.017 275 53,0 216 43,4 491 48,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.960 4.758 9.718 2.737 55,2 2.151 45,2 4.888 50,3

Sumber: KIA Dinkes Lingga

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH %JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 LINGGA DAIK 787 750 1.537 407 51,7 427 56,9 834 54,3 215 52,8 217 50,8 432 51,8 20 4,9 22 5,2 42 5,0

2 PENUBA 327 312 639 185 56,6 190 60,9 375 58,7 93 50,3 82 43,2 175 46,7 7 3,8 4 2,1 11 2,9

3 SINGKEP DABO LAMA 1.932 1.858 3.790 1.085 56,2 999 53,8 2.084 55,0 498 45,9 434 43,4 932 44,7 38 3,5 43 4,3 81 3,9

4 SINGKEP BARAT RAYA 1.078 1.029 2.107 1.203 111,6 875 85,0 2.078 98,6 599 49,8 525 60,0 1.124 54,1 11 0,9 25 2,9 36 1,7

5 LINGGA UTARA PANCUR 715 682 1.397 256 35,8 262 38,4 518 37,1 164 64,1 148 56,5 312 60,2 21 8,2 14 5,3 35 6,8

6 SENAYANG SENAYANG 680 650 1.330 285 41,9 192 29,5 477 35,9 138 48,4 120 62,5 258 54,1 17 6,0 21 10,9 38 8,0

7 TAJUR BIRU 647 614 1.261 265 41,0 280 45,6 545 43,2 116 43,8 114 40,7 230 42,2 21 7,9 12 4,3 33 6,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.166 5.895 12.061 3.686 59,8 3.225 54,7 6.911 57,3 1.823 49,5 1.640 50,9 3.463 50,1 135 3,7 141 4,4 276 4,0

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

NO KECAMATAN PUSKESMASP

BALITA YANG ADALL+P L+P

BALITA

BGM

L+P L P

DITIMBANG BB NAIK

L P

TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 17 19 36 12 70,6 7 36,8 19 52,8

2 0 PENUBA - 8 8 - 0,0 - 0,0 - 0,0

3 SINGKEP DABO LAMA 38 39 77 7 18,4 7 17,9 14 18,2

4 SINGKEP BARAT RAYA 16 30 46 6 37,5 6 20,0 12 26,1

5 LINGGA UTARA PANCUR 12 13 25 2 16,7 1 7,7 3 12,0

6 SENAYANG SENAYANG 3 3 6 2 66,7 3 100,0 5 83,3

7 0 TAJUR BIRU 36 32 68 1 2,8 5 15,6 6 8,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 122 144 266 30 24,6 29 20,1 59 22,2

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH

TABEL 46

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 145 102 247 140 96,6 95 93,1 235 95,1

PENUBA 67 52 119 67 100,0 51 98,1 118 99,2

2 SINGKEP DABO LAMA 292 280 572 283 96,9 278 99,3 561 98,1

3 SINGKEP BARAT RAYA 223 196 419 214 96,0 191 97,4 405 96,7

4 LINGGA UTARA PANCUR 81 92 173 80 98,8 91 98,9 171 98,8

5 SENAYANG SENAYANG 106 108 214 103 97,2 105 97,2 208 97,2

TAJUR BIRU 150 125 275 148 98,7 114 91,2 262 95,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.064 955 2.019 1.035 97,3 925 96,9 1.960 97,1

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 97,3 96,9 97,1

Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P L + P

TABEL 47

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

MURID SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 723 631 1.354 140 19,4 95 15,1 235 17,4

2 PENUBA 309 349 658 80 25,9 51 14,6 131 19,9

3 SINGKEP DABO LAMA 1.810 1.538 3.348 303 16,7 299 19,4 602 18,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 1.013 982 1.995 214 21,1 191 19,5 405 20,3

5 LINGGA UTARA PANCUR 644 635 1.279 98 15,2 91 14,3 189 14,8

6 SENAYANG SENAYANG 667 633 1.300 111 16,6 105 16,6 216 16,6

7 TAJUR BIRU 602 683 1.285 148 24,6 114 16,7 262 20,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 5.768 5.451 11.219 1.094 19,0 946 17,4 2.040 18,2

Sumber: Yankes Dinkes Lingga

NO KECAMATAN PUSKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR

L

TABEL 48

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 462 518 980 82 17,75 112 21,62 194 19,80

2 PENUBA 207 200 407 45 21,74 59 29,50 104 25,55

3 SINGKEP DABO LAMA 1.206 1.200 2.406 57 4,73 217 18,08 274 11,39

4 SINGKEP BARAT RAYA 735 610 1.345 63 8,57 140 22,95 203 15,09

5 LINGGA UTARA PANCUR 452 440 892 51 11,28 48 10,91 99 11,10

6 SENAYANG SENAYANG 400 446 846 103 25,75 101 22,65 204 24,11

7 TAJUR BIRU 421 380 801 116 27,55 150 39,47 266 33,21

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.883 3.794 7.677 517 13,31 827 21,80 1.344 17,51

Sumber: ………. (sebutkan)

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 49

LINGGA2012

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 1 100,00

4 PUSKESMAS PERAWATAN 4 4 100,00

5 SARANA YANKES.LAINNYA 3 3 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00

Sumber: Yankes Dinkes Lingga

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

KABUPATENTAHUN

TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLBKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

YANG TERSERANG

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

NIHIL 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - - -

Sumber: Surveilan Dinkes Lingga

JUMLAH DESA

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH KEC

TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

JUMLAHDITANGANI <24

JAM%

1 2 3 4 5 6 7

1 LINGGA DAIK 14 0 0 -

2 PENUBA 4 0 0 -

3 SINGKEP DABO LAMA 11 0 0 -

4 SINGKEP BARAT RAYA 9 0 0 -

5 LINGGA UTARA PANCUR 8 0 0 -

6 SENAYANG SENAYANG 4 0 0 -

7 TAJUR BIRU 7 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 57 0 0 -

Sumber: Surveilan Dinkes Lingga

DESA/KELURAHAN TERKENA KLBNO PUSKESMAS

JUMLAH DESA/KELURAHAN

KECAMATAN

TABEL 52

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 LINGGA DAIK 3 9 12 75 106 181 0,0 0,1 0,1

2 PENUBA - 1 1 70 115 185 0,0 0,0 0,0

3 SINGKEP DABO LAMA 13 20 33 125 193 318 0,1 0,1 0,1

4 SINGKEP BARAT RAYA 5 8 13 179 224 403 0,0 0,0 0,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 35 62 97 5 25 30 7,0 2,5 3,2

6 SENAYANG SENAYANG - - - 10 34 44 0,0 0,0 0,0

7 TAJUR BIRU - - - - - - 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 56 100 156 464 697 1.161 0,1 0,1 0,1

Sumber: Yankes Dinkes Lingga

PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP

TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 LINGGA DAIK 22 0 0,0 22 100,0 149 98 247 140 94,0 95 96,9 235 95,1 62 29 91 62 100,0 29 100,0 91 100,0

PENUBA 10 0 0,0 10 100,0 67 52 119 67 100,0 51 98,1 118 99,2 45 38 83 45 100,0 38 100,0 83 100,0

2 SINGKEP DABO LAMA 25 0 0,0 25 100,0 288 284 572 283 98,3 278 97,9 561 98,1 277 104 381 277 100,0 104 100,0 381 100,0

3 SINGKEP BARAT RAYA 21 0 0,0 21 100,0 221 198 419 214 96,8 191 96,5 405 96,7 210 66 276 210 100,0 66 100,0 276 100,0

4 LINGGA UTARA PANCUR 15 0 0,0 15 100,0 82 91 173 80 97,6 91 100,0 171 98,8 75 72 147 75 100,0 72 100,0 147 100,0

5 SENAYANG SENAYANG 18 0 0,0 18 100,0 108 106 214 103 95,4 105 99,1 208 97,2 56 46 102 56 100,0 46 100,0 102 100,0

TAJUR BIRU 20 0 0,0 20 100,0 154 121 275 148 96,1 114 94,2 262 95,3 98 40 138 98 100,0 40 100,0 138 100,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 131 - 0,0 131 100,0 1.069 950 2.019 1.035 96,8 925 97,4 1.960 97,1 823 395 1.218 823 100,0 395 100,0 1.218 100,0

Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga

%

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

%

TABEL 54

KABUPATEN LINGGA2012

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH

KEGIATAN

PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN

MASSA

1 2 3 4 5

1 LINGGA DAIK 97 27

2 PENUBA 62 12

3 SINGKEP DABO LAMA 66 11

4 SINGKEP BARAT RAYA 20 17

5 LINGGA UTARA PANCUR 123 8

6 SENAYANG SENAYANG 94 7

7 TAJUR BIRU 12 18

SUB JUMLAH I 474 100

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 12 4

2 Rumah Sakit 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 486 104

Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TAHUN

TABEL 55

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 LINGGA DAIK 6.247 7.027 13.274 1.293 904 2.197 0 0 0 2.402 2.000 4.402 3.041 2.951 5.992 6.736 5.855 12.591 107,8 83,3 94,9

2 PENUBA 2.724 2.508 5.232 90 78 168 0 0 0 650 505 1.155 1.008 900 1.908 1.748 1.483 3.231 64,2 59,1 61,8

3 SINGKEP DABO LAMA 15.691 16.414 32.105 1.710 1.600 3.310 0 0 0 1.380 1.004 2.384 5.305 4.095 9.400 8.395 6.699 15.094 53,5 40,8 47,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 8.665 9.253 17.918 300 267 567 0 0 0 901 800 1.701 3.900 3.800 7.700 5.101 4.867 9.968 58,9 52,6 55,6

5 LINGGA UTARA PANCUR 5.702 6.181 11.883 136 109 245 0 0 0 1.830 1.804 3.634 3.507 2.393 5.900 5.473 4.306 9.779 96,0 69,7 82,3

6 SENAYANG SENAYANG 4.939 6.338 11.277 254 215 469 0 0 0 1.800 1.734 3.534 2.534 2.343 4.877 4.588 4.292 8.880 92,9 67,7 78,7

7 TAJUR BIRU 5.602 5.086 10.688 207 193 400 0 0 0 2.442 2.352 4.794 2.213 2.010 4.223 4.862 4.555 9.417 86,8 89,6 88,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 49.570 52.807 102.377 3.990 3.366 7.356 0 0 0 11.405 10.199 21.604 21.508 18.492 40.000 36.903 32.057 68.960

PERSENTASE (KAB/KOTA) 8,0 6,4 7,2 0,0 0,0 0,0 23,0 19,3 21,1 43,4 35,0 39,1 74,4 60,7 67,4 74,4 60,7 67,4

4

LAINNYA JUMLAH

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

%JUMLAH PENDUDUK

ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS

TABEL 56

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 LINGGA DAIK 5.443 4.951 10.394 5.443 100,0 4.951 100,0 10.394 100,0 1.061 19,5 1.442 29,1 2.503 24,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0

2 PENUBA 1.658 1.405 3.063 1.658 100,0 1.405 100,0 3.063 100,0 654 39,4 864 61,5 1.518 49,6 1 0,1 2 0,1 3 0,1

3 SINGKEP DABO LAMA 6.685 5.099 11.784 6.685 100,0 5.099 100,0 11.784 100,0 677 10,1 1.145 22,5 1.822 15,5 2 0,0 2 0,0 4 0,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 4.801 4.600 9.401 4.801 100,0 4.600 100,0 9.401 100,0 641 13,4 1.081 23,5 1.722 18,3 1 0,0 - 0,0 1 0,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 5.337 4.197 9.534 5.337 100,0 4.197 100,0 9.534 100,0 1.087 20,4 1.543 36,8 2.630 27,6 - 0,0 3 0,1 3 0,0

6 SENAYANG SENAYANG 4.334 4.077 8.411 4.334 100,0 4.077 100,0 8.411 100,0 175 4,0 261 6,4 436 5,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0

7 TAJUR BIRU 4.655 4.362 9.017 4.655 100,0 4.362 100,0 9.017 100,0 901 19,4 940 21,5 1.841 20,4 2 0,0 1 0,0 3 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 32.913 28.691 61.604 32.913 100,0 28.691 100,0 61.604 100,0 5.196 15,8 7.276 25,4 12.472 20,2 6 0,0 8 0,0 14 0,0

Sumber:JPKM Dinkes Lingga

L P L + P L

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALANPELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

P L + PL P L + P

TABEL 57

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LINGGA DAIK 5.443 4.951 10.394 - 0,0 - 0,0 - 0,0 155 2,8 176 3,6 331 3,2

2 PENUBA 1.658 1.405 3.063 - 0,0 - 0,0 - 0,0 30 1,8 23 1,6 53 1,7

3 SINGKEP DABO LAMA 6.685 5.099 11.784 - 0,0 - 0,0 - 0,0 500 7,5 616 12,1 1.116 9,5

4 SINGKEP BARAT RAYA 4.801 4.600 9.401 - 0,0 - 0,0 - 0,0 157 3,3 231 5,0 388 4,1

5 LINGGA UTARA PANCUR 5.337 4.197 9.534 - 0,0 - 0,0 - 0,0 71 1,3 100 2,4 171 1,8

6 SENAYANG SENAYANG 4.334 4.077 8.411 4 0,1 2 0,0 6 0,1 29 0,7 26 0,6 55 0,7

7 TAJUR BIRU 4.655 4.362 9.017 2 0,0 3 0,1 5 0,1 75 1,6 45 1,0 120 1,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 32.913 28.691 61.604 6 0,0 5 0,0 11 0,0 1.017 3,1 1.217 4 2.234 3,6

Sumber:JPKM Dinkes Lingga

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

L P L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

L P L + P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

TABEL 58

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Daik 4.303 3.103 7.406 0 0 0 6 2 8

2 Puskesmas Dabo Lama 34.315 23.001 57.316 0 0 0 5 0 5

3 Puskesmas Raya 8.342 6.324 14.666 0 0 0 5 0 5

4 Puskesmas Pancur 7.164 5.022 12.186 0 0 0 3 2 5

5 Puskesmas Senayang 7.900 8.396 16.296 174 170 344 0 0 0

6 Puskesmas Tajur Biru 6.780 7.600 14.380 96 100 196 12 4 16

7 Puskesmas Penuba 8.134 7.113 15.247 0 0 0 6 0 6

SUB JUMLAH I 76.938 60.559 137.497 270 270 540 37 8 45

1 RSUD Dabo 4.132 4.030 8.162 1.187 1.696 2.883 4 2 6

2 RS Lapangan Lingga 1.045 1.316 2.361 472 570 1.042 0 0 0

SUB JUMLAH II 5.177 5.346 10.523 1.659 2.266 3.925 4 2 6

1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 82.115 65.905 148.020 1.929 2.536 4.465 41 10 51

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 49.570 52.807 102.377 49.570 52.807 102.377

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 165,7 124,8 144,6 3,9 4,8 4,4

Sumber: ……………… (sebutkan)

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

TABEL 59

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Dabo 55 1.028 1.573 2.601 58 36 94 27 26 53 56,4 22,9 36,1 26,3 16,5 20,4

2 RS Lapangan Lingga 29 459 558 1.017 15 11 26 7 8 15 32,7 19,7 25,6 15,3 14,3 14,7

84 1.487 2.131 3.618 73 47 120 34 34 68 4,9 2,2 3,3 2,3 1,6 1,9

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWATNO

NAMA RUMAH

SAKITa

TABEL 60

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR

MATI

PASIEN KELUAR

MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD Dabo 55 2.601 94 53 6.829 34,0 2,6 5,1

2 RS Lapangan Lingga 29 1.017 26 15 3.734 35,3 3,7 6,7

84 3618 120 68 10.563 34,5 2,9 5,6

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NONAMA RUMAH

SAKITaJUMLAH

TEMPAT TIDUR

JUMLAH PASIEN

JUMLAH HARI PERAWATAN

BOR LOS TOI

KABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 LINGGA DAIK 3.226 3.054 94,7 388 12,7

2 PENUBA 1.145 829 72,4 99 11,9

3 SINGKEP DABO LAMA 9.782 7.454 76,2 4.118 55,2

4 SINGKEP BARAT RAYA 3.662 3.662 100,0 1.851 50,5

5 LINGGA UTARA PANCUR 2.615 2.371 90,7 419 17,7

6 SENAYANG SENAYANG 2.399 2.187 91,2 261 11,9

7 TAJUR BIRU 2.426 1.228 50,6 55 4,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 25.255 20.785 82,3 7.191 34,6

Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga

RUMAH TANGGA

TABEL 61

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH YANG ADA

JUMLAH YANG DIPERIKSA

% DIPERIKSAJUMLAH YANG

SEHAT% RUMAH

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8

1 LINGGA DAIK 3.460 2.376 68,7 1.948 82,0

2 0 PENUBA 1.147 929 81,0 311 33,5

3 SINGKEP DABO LAMA 7.507 992 13,2 669 67,4

4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516 1.329 37,8 793 59,7

5 LINGGA UTARA PANCUR 2.580 1.371 53,1 509 37,1

6 SENAYANG SENAYANG 2.396 1.354 56,5 1.042 77,0

7 0 TAJUR BIRU 2.122 1.755 82,7 576 32,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 22.728 10.106 44,5 5.848 57,9

Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga

TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RUMAH

TABEL 63

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 LINGGA DAIK 3.460

2.560 73,99 2.311 90,27

2 PENUBA 1.147

929 80,99 663 71,37

3 SINGKEP DABO LAMA 7.507

1.132 15,08 773 68,29

4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516

1.329 37,80 1.159 87,21

5 LINGGA UTARA PANCUR 2.580

1.371 53,14 1.353 98,69

6 SENAYANG SENAYANG 2.396

1.354 56,51 1.042 76,96

7 TAJUR BIRU 2.122

991 46,70 909 91,73

JUMLAH ( KAB/KOTA) 22.728 9.666 42,53 8.210 84,94

Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

TABEL 64

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 LINGGA DAIK 3.719 2.699 72,6 14 0,5 2.507 92,9 - 0,0 143 5,3 - 0,0 - 0,0 45 1,7 2.709 100,4

2 PENUBA 1.465 1.016 69,4 - 0,0 306 30,1 - 0,0 709 69,8 - 0,0 - 0,0 2 0,2 1.017 100,1

3 SINGKEP DABO LAMA 7.917 904 11,4 33 3,7 126 13,9 - 0,0 500 55,3 - 0,0 28 3,1 217 24,0 904 100,0

4 SINGKEP BARAT RAYA 5.516 1.329 24,1 - 0,0 80 6,0 - 0,0 1.135 85,4 - 0,0 24 1,8 90 6,8 1.329 100,0

5 LINGGA UTARA PANCUR 3.107 1.374 44,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 371 27,0 - 0,0 29 2,1 894 65,1 1.294 94,2

6 SENAYANG SENAYANG 2.925 990 33,8 131 13,2 - 0,0 - 0,0 632 63,8 - 0,0 238 24,0 293 29,6 1.294 130,7

7 TAJUR BIRU 2.212 1.755 79,3 5 0,3 560 31,9 - 0,0 1.056 60,2 - 0,0 50 2,8 104 5,9 1.775 101,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 26.861 10.067 37,5 183 1,8 3.579 35,6 - 0,0 4.546 45,2 - 0,0 369 3,7 1.645 16,3 10.322 102,5

%

KELUARGA

DIPERIKSA

Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga

NO KECAMATAN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KEMASAN JUMLAH

JENIS SARANA AIR BERSIH

LEDENG SPT PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH

KELUARGA

YANG ADA

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER AIR

BERSIHNYA

TABEL 65

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 LINGGA DAIK 2.490 14 0,6 33 1,3 2.306 92,6 - 0,0 - 0,0 127 5,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 20 0,8 2.480 99,6

2 PENUBA 1.016 - 0,0 2 0,2 306 30,1 - 0,0 - 0,0 709 69,8 - 0,0 - 0,0 9 0,9 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1.017 100,1

3 SINGKEP DABO LAMA 904 33 3,7 - 0,0 126 13,9 126 13,9 - 0,0 500 55,3 - 0,0 28 3,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0 217 24,0 785 86,8

4 SINGKEP BARAT RAYA 1.329 - 0,0 85 6,4 50 3,8 - 0,0 143 10,8 937 70,5 - 0,0 24 1,8 - 0,0 - 0,0 90 6,8 - 0,0 1.215 91,4

5 LINGGA UTARA PANCUR 2.039 - 0,0 65 3,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 95 4,7 1.390 68,2 - 0,0 476 23,3 13 0,6 - 0,0 - 0,0 1.550 76,0

6 SENAYANG SENAYANG 1.928 - 0,0 288 14,9 - 0,0 - 0,0 - 0,0 176 9,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 5 0,3 464 24,1

7 TAJUR BIRU - - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.706 47 0,5 473 4,9 2.788 28,7 126 1,3 143 1,5 2.544 26,2 1390 14,3 52 0,5 485 5,0 13 0,1 90 0,9 242 2,5 7.511 77,4

SUMUR TAK TERLINDUNG

MATA AIR TERLINDUNG

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARG

A

DIPERIKSA

SUMBER

AIR

AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG

SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA

DENGAN

SUMBER AIR

MINUM

TERLINDUNG

MATA AIR TAK TERLINDUNG

AIR SUNGAIAIR HUJANLEDING

METERANLEDING ECERAN

POMPA

Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga

SUMUR TERLINDUNG

TABEL 66

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 LINGGA DAIK 3.719 2.699 72,6 2.423 89,8 2.098 86,6 2.699 72,6 1.891 70,1 1.560 82,5 2.699 72,6 1.477 54,7 1.179 79,8

2 PENUBA 1.465 1.128 77,0 672 59,6 238 35,4 1.128 77,0 70 6,2 3 4,3 1.128 77,0 72 6,4 17 23,6

3 SINGKEP DABO LAMA 7.917 972 12,3 825 84,9 606 73,5 972 12,3 512 52,7 311 60,7 972 12,3 576 59,3 496 86,1

4 SINGKEP BARAT RAYA 5.516 1.329 24,1 1.071 80,6 847 79,1 1.329 24,1 603 45,4 402 66,7 1.329 24,1 276 20,8 81 29,3

5 LINGGA UTARA PANCUR 3.107 1.184 38,1 1.001 84,5 574 57,3 1.184 38,1 765 64,6 634 82,9 1.184 38,1 676 57,1 598 88,5

6 SENAYANG SENAYANG 2.925 533 18,2 398 74,7 98 24,6 533 18,2 153 28,7 50 32,7 553 18,9 109 19,7 98 89,9

7 TAJUR BIRU 2.212 1.755 79,3 1.258 71,7 155 12,3 1.755 79,3 127 7,2 65 51,2 1.755 79,3 106 6,0 45 42,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 26.861 9.600 35,7 7.648 79,7 4.616 60,4 9.600 35,7 4.121 42,9 3.025 73,4 9.620 35,8 3.292 34,2 2.514 76,4

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA

MEMILIKISEHAT

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

DIPERIKSA

Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN SEHATKELUARGA

MEMILIKISEHAT

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

MEMILIKIPUSKESMAS

JUMLAH KELUARGA

TABEL 67

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUM

LA

H Y

G

AD

A

JUM

LA

H

DIP

ER

IKS

A

JUM

LA

H

SE

HA

T

% S

EH

AT

JUM

LA

H Y

G

AD

A

JUM

LA

H

DIP

ER

IKS

A

JUM

LA

H

SE

HA

T

% S

EH

AT

JUM

LA

H Y

G

AD

A

JUM

LA

H

DIP

ER

IKS

A

JUM

LA

H

SE

HA

T

% S

EH

AT

JUM

LA

H Y

G

AD

A

JUM

LA

H

DIP

ER

IKS

A

JUM

LA

H

SE

HA

T

% S

EH

AT

JUM

LA

H Y

G

AD

A

JUM

LA

H

DIP

ER

IKS

A

JUM

LA

H

SE

HA

T

% S

EH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1 LINGGA DAIK 4 4 4 100,00 5 5 5 100,00 2 1 2 200,00 61 53 46 86,79 72 63 57 90,48

2 PENUBA - - - #DIV/0! 4 4 4 100,00 1 1 1 100,00 4 4 4 100,00 9 9 9 100

3 SINGKEP DABO LAMA 5 5 5 100,00 12 11 9 81,82 2 2 - - - - 19 18 14 77,778

4 SINGKEP BARAT RAYA - - - - 10 10 10 100,00 - - - - 2 2 2 100,00 12 12 12 100

5 LINGGA UTARA PANCUR 3 3 3 100,00 9 9 4 44,44 1 1 - - 17 15 8 53,33 30 28 15 53,571

6 SENAYANG SENAYANG 2 2 2 100,00 2 2 2 100,00 1 1 - - 49 49 44 89,80 54 54 48 88,889

7 TAJUR BIRU 1 1 1 100,00 6 6 6 100,00 2 2 2 100,00 5 5 4 80,00 14 14 13 92,857

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 15 15 100,00 48 47 40 85,11 9 8 5 62,50 138 128 108 84,38 210 198 168 84,85

Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH TUPM

NO PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KECAMATAN

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

JUMLA

HDIBINA %

1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 LINGGA DAIK 44 41 93,2 6 6 100,0 44 37 84,1 28 28 100,0 8 8 100,0 44 35 79,5 174 155 89,1

2 PENUBA 7 7 100,0 2 2 100,0 21 21 100,0 23 12 52,2 6 3 50,0 - - - 59 45 76,3

3 SINGKEP DABO LAMA 11 11 100,0 1 - - 40 - - 36 - - 37 - - 1 - - 126 11 8,7

4 SINGKEP BARAT RAYA 17 17 100,0 3 2 66,7 33 4 12,1 54 - - 29 - - - - - 136 23 16,9

5 LINGGA UTARA PANCUR 15 14 93,3 - - - 23 19 82,6 52 14 26,9 20 8 40,0 - - - 110 55 50,0

6 SENAYANG SENAYANG 15 8 53,3 - - - 28 27 96,4 19 8 42,1 8 7 87,5 - - - 70 50 71,4

7 TAJUR BIRU 29 29 100,0 - - - 30 30 100,0 24 24 100,0 24 24 100,0 - - - 107 107 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 138 127 92,0 12 10 83,3 219 138 63,0 236 86 36,4 132 50 37,9 45 35 77,8 782 446 57,0

TABEL 68

NO KECAMATAN

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN

Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga

PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH

INSTALASI PENGOLAHAN AIR

MINUM

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

TABEL 69

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT

PEMAKAIAN RATA-RATA/

BULAN

TINGKAT KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE TINGKAT

KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 8.001 1.636 4,89 27,18

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 1.578 189 8,36 46,45

3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 100 16 6,39 35,52

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 194 18 10,63 59,05

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 78 19 4,18 23,21

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 5.500 707 7,78 43,22

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 39 7 5,48 30,43

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 123 20 6,16 34,25

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 175 19 9,36 51,99

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 5.792 653 8,86 49,25

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 251 21 12,03 66,83

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 30 4 7,27 40,39

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 397 51 7,83 43,51

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 74 9 8,42 46,77

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 3.334 631 5,28 29,34

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 108.000 21.751 4,97 27,58

17 Kloroquin tablet Tablet - 672

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 3.760 332 11,34 62,98

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 269 40 6,73 37,41

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 9.687 1.280 7,57 42,04

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 194 16 12,26 68,11

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 6 2 3,06 17,01

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet - 130

24 Multivitamin Sirup Botol - -

25 Garam Oralit Bungkus 26.000 4.546 5,72 31,77

26 OAT Kat 1 Pkt 361 12 30,08 167,13

27 OAT Kat 2 Pkt 4 1 4,00 22,22

28 OAT Kat 3 Pkt - -

29 OAT Kat Sisipan Pkt 31 1 31,00 172,22

30 OAT Kat Anak Pkt 22 1 22,00 122,22

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 1 1 0,51 2,85

32 Salep 2-4 Pot 1.440 138 10,43 57,93

33 Infus set dewasa Kantong 4.562 313 14,56 80,90

34 Infus set anak Kantong 1.340 123 10,87 60,38

Sumber:

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN LINGGA

TAHUN 2012

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -

3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 1 0 0 0 1

5 PUSKESMAS PERAWATAN 4

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 3

7 PUSKESMAS KELILING 5

8 PUSKESMAS PEMBANTU 36

9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 0 -

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 1 1

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 16 16

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 -

14 POSKESDES 1

15 POSYANDU 167

16 APOTEK 0 0 0 0 0 5 5

17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 7 7

18 GFK 0 0 1 0 0 0 1

19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -

Sumber: ……................ (sebutkan)

NO FASILITAS KESEHATAN

TABEL 71

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00 0 0,00

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100,00

4 PUSKESMAS 7 7 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00

Sumber: ……………… (sebutkan)

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

TABEL 72

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 LINGGA DAIK 9 32,14 13 46,43 6 21,43 0 0,00 28 100,00 28 100,00

2 PENUBA 4 30,77 7 53,85 2 15,38 0 0,00 13 100,00 13 100,00

3 SINGKEP DABO LAMA 2 6,06 29 87,88 2 6,06 0 0,00 33 100,00 33 100,00

4 SINGKEP BARAT RAYA 1 4,35 0 0,00 22 95,65 0 0,00 23 100,00 23 100,00

5 LINGGA UTARA PANCUR 10 43,48 12 52,17 0 0,00 1 4,35 23 100,00 23 100,00

6 SENAYANG SENAYANG 22 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 22 100,00 22 100,00

7 TAJUR BIRU 2 8,00 23 92,00 0 0,00 0 0,00 25 100,00 25 100,00

50 29,94 84 50,30 32 19,16 1 0,60 167 100,00 167 100,00

2,31

Sumber : GIZI Dinkes Lingga

KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU AKTIF

NO

TABEL 73

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 LINGGA DAIK 14 14 100,00 3 21,43 0 28

2 PENUBA 4 4 100,00 3 75,00 0 13

3 SINGKEP DABO LAMA 11 11 100,00 6 54,55 1 33

4 SINGKEP BARAT RAYA 9 9 100,00 5 55,56 0 23

5 LINGGA UTARA PANCUR 8 8 100,00 3 37,50 0 23

6 SENAYANG SENAYANG 4 4 100,00 1 25,00 0 22

7 TAJUR BIRU 7 7 100,00 3 42,86 0 25

JUMLAH (KAB/KOTA) 57 57 100,00 24 42,11 1 167

Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga

DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN

JUMLAH

DESA/ KELURAHAN

POSKESDESPUSKESMAS

TABEL 74

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11

1 Puskesmas Daik - - - 1 - 1 1 - 1 1 - 1

2 Puskesmas Dabo Lama - - - 1 1 2 1 1 2 - 2 2

3 Puskesmas Raya - - - 1 1 2 1 1 2 - - -

4 Puskesmas Pancur - - - - - - - - - - - -

5 Puskesmas Senayang - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1

6 Puskesmas Tajur Biru - - - - - - - - - - - -

7 Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 3 6 3 3 6 1 3 4

1 RSUD Dabo - - - 3 1 4 3 1 4 1 - 1

2 RS Lapangan Lingga - - - 3 1 4 3 1 4 1 - 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 6 2 8 6 2 8 2 - 2

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0,0 0,0 0,0 18,2 9,5 13,7 18,2 9,5 13,7 6,1 5,7 5,9

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 2 - 2 2 - 2 - 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 11 5 16 11 5 16 3 4 7

Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga

DOKTER GIGI bNO UNIT KERJA

TABEL 75

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

BIDAN

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Daik 1 15 16 - - - 3 14 17 2 2 4 5 16 21 1 1 2

2 Puskesmas Dabo Lama - 15 15 1 - 1 2 19 21 - 5 5 3 24 27 - 1 1

3 Puskesmas Raya - 17 17 2 - 2 5 12 17 1 2 3 8 14 22 - - -

4 Puskesmas Pancur - 8 8 - - - 4 8 12 2 1 3 6 9 15 - 1 1

5 Puskesmas Senayang - 21 21 - - - 6 5 11 1 2 3 7 7 14 - 2 2

6 Puskesmas Tajur Biru - 14 14 - 1 1 8 4 12 - - - 8 5 13 - - -

7 Puskesmas Penuba - 5 5 - - - 2 2 4 1 - 1 3 2 5 - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 95 96 3 1 4 30 64 94 7 12 19 40 77 117 1 5 6

1 RSUD Dabo - 31 31 1 4 5 7 30 37 1 7 8 9 41 50 1 - 1

2 RS Lapangan Lingga - 14 14 1 4 5 4 22 26 - 2 2 5 28 33 - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 45 45 2 8 10 11 52 63 1 9 10 14 69 83 1 1 2

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 138 109 276 195 4 11 8

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 3 3 - - - 1 3 4 2 2 4 3 5 8 - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 143 144 5 9 14 42 119 161 10 23 33 57 151 208 2 6 8

Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingg

PERAWATPERAWAT GIGI

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

BIDAN DIII BIDANJUMLAHSARJANA KEPERAWATAN a D-III PERAWATNO UNIT KERJA JUMLAHD-I PERAWATb

TABEL 76

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER DAN

SARJANA FARMASI aD-III FARMASI DAN

ASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Daik - - - - 2 2 - 2 2 - - - - 1 1 - 1 1

2 Puskesmas Dabo Lama - 1 1 1 1 2 1 2 3 - - - - 1 1 - 1 1

3 Puskesmas Raya - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - 1 1 - 1 1

4 Puskesmas Pancur - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1

5 Puskesmas Senayang - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - 1 1 - 1 1

6 Puskesmas Tajur Biru - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1

7 Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 3 3 6 3 4 7 - - - - 6 6 - 6 6

1 RSUD Dabo 1 1 2 - 1 1 1 2 3 - - - - 2 2 - 2 2

RS Lapangan Lingga 1 1 2 1 2 3 2 3 5 - - - - 1 1 - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 2 4 1 3 4 3 5 8 - - - - 3 3 - 3 3

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 12 17 15 - 17 9

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 - 3 - 1 1 3 1 4 - - - - 1 1 - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 3 8 4 7 11 9 10 19 - - - - 10 10 - 9 9

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH

TABEL 77

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

TENAGA KESMAS TENAGA

SANITASI

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Puskesmas Daik - - - - 1 1 - 1 1 - - -

Puskesmas Dabo Lama - 1 1 - - - - 1 1 - - -

Puskesmas Raya - - - - 1 1 - 1 1 - - -

Puskesmas Pancur 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - - -

Puskesmas Senayang - - - - 2 2 - 2 2 - - -

Puskesmas Tajur Biru 1 - 1 - - - 1 - 1 - - -

Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 - 5 5 2 6 8 - - -

1 RSUD Dabo 2 - 2 - 1 1 2 1 3 - - -

RS Lapangan Lingga - 1 1 - - - - 1 1 - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 3 - 1 1 2 2 4 - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 - 1 - - - 1 - 1 - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8,1 15,1 11,7 0,0 0,0 0,0

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 8 1 9 - 2 2 8 3 11 1 - 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 3 16 - 8 8 13 11 24 1 - 1

Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b

TABEL 78

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Daik - 1 1 - - - - - - - 1 1 -

Puskesmas Dabo Lama - 1 1 - - - - - - - 1 1 -

Puskesmas Raya - 1 1 - - - - - - - 1 1 -

Puskesmas Pancur - 1 1 - - - - - - - 1 1 -

Puskesmas Senayang - 1 1 - - - - - - - 1 1 -

Puskesmas Tajur Biru - 1 1 - - - - - - - 1 1 -

Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 6 6 - - - - - - - 6 6 - - -

1 RSUD Dabo 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 1 - 1

RS Lapangan Lingga - 2 2 - - - 1 - 1 1 2 3 - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - - - 1 - 1 2 3 5 1 1 2

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4,0 17,0 10,7 2,0 1,9 2,0

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 9 10 - - - 1 - 1 2 9 11 1 1 2

Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lin

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS

JUMLAH NO UNIT KERJA

TABEL 79

KABUPATEN LINGGATAHUN 2012

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 57.813.445.293 84,88

a. Belanja Langsung 31.235.388.900

b. Belanja Tidak Langsung 26.578.056.393

2 APBD PROVINSI 6.708.450.000 9,85

3 APBN : 3.586.069.000 5,27

- Dana Dekonsentrasi 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 1.800.462.000 2,64

- ASKESKIN 1.135.057.000 1,67

- Dana Tugas Perbantuan BOK 650.550.000 0,96

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

68.107.964.293 100,0

795.000.000.000

7,27

665.266,26

Sumber: ……................ (sebutkan)

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN