dinas kebudayaan - bantulkab.go.id
TRANSCRIPT
2021
2016
DINAS KEBUDAYAAN
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 107 TAHUN 2018
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANTUL
LAMPIRAN XXV
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 107 TAHUN 2018
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016-2021
DINAS KEBUDAYAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah bahwa Perencanaan
pembangunan daerah adalah suatu proses untuk menentukan kebijakan masa
depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada
dalam jangka waktu tertentu di daerah.
Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan
pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Perencanaan pembangunan
daerah dilakukan terhadap rencana pembangunan daerah dan rencana
perangkat daerah. Rencana perangkat daerah terdiri atas: (1) Renstra Perangkat
Daerah; dan (2) Renja Perangkat Daerah.
Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib
dan/atau urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap
Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat
indikatif.Renstra Perangkat Daerah disusun dengan tahapan:
a. persiapan penyusunan;
b. penyusunan rancanngan awal;
c. penyusunan rancangan;
d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;
e. perumusan rancangan akhir; dan
f. penetapan.
Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa
tahapan penyusunan RPJMD sebagaimana berlaku mutatis mutandis terhadap
tahapan penyusunan Perubahan RPJMD. Dengan demikian, tahapan
penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga berlaku mutatis mutandis dengan
penyusunan Perubahan Renstra Perangkat Daerah karena penyusunan Renstra
Perangkat Daerah merupakan proses satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan penyusunan RPJMD.
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dalam
rangka menindaklanjuti Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021. Perubahan Renstra Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 berpedoman pada Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 dan mengacu pada RPJMD DIY Tahun 2017-2022 serta
mempertimbangkan sejumlah dokumen terkait yaitu Perubahan KLHS Tahun
2016-2021, RTRW Kabupaten Bantul Tahun Tahun 2010-2030, Renstra Dinas
Kebudayaan DIY Tahun 2017-2022dan Renstra Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2015-2019.
. Perubahan Renstra Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Kebudayaan
Kabupaten BantulTahun 2019, 2020, dan 2021.
1.2. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum
penyusunan Perubahan Renstra Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016-
2021;
5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian ....*) Tahun 2015-2019
6) Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Jangka
Menengah Daerah DIY Tahun 2017-2022;
7) Peraturan Gubernur DIY Nomor 20 Tahun 2018 tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah DIY Tahun 2017-2022;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010–2030;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2016 – 2021;
11) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul;
12) Peraturan Bupati Bantul Nomor 124 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Kebudayaan Kabupaten BantulKabupaten Bantul.
1.3. Maksud dan Tujuan
Perubahan Renstra Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi Dinas Kebudayaan dalam
penyusunan Renja Dinas Kebudayaan Tahun 2019, 2020, dan 2021.
Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Dinas Kebudayaan
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan
perangkat daerah dengan kondisi dan permasalahan terkini;
b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan perangkat daerah terhadap
perubahan kemampuan keuangan daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII. PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Dinas Kebudayaan
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul dibentuk dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten BantulDinas
Kebudayaan Kabupaten Bantul menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang kebudayaan.
Dinas Kebudayaan Kabupaten dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 124 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata
Kerja Kabupaten Bantul melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang
kebudayaan dan kewenangan lain yang diberikan oleh Pemerintah dan atau
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantulmenyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan bidang kebudayaan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang kebudayaan;
c. pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kebudayaan;
d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan di
bidang kebudayaan;
e. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
f. pelaksanaan kesekretariatan Dinas Kebudayaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
Adapun susunan organisasi Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul adalah
sebagai berikut:
a. Sekretariat;
b. Bidang Pelestarian Warisan Budaya;
c. Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra;
d. Bidang Adat, Seni dan Budaya;
Dengan bagan susunan organisasi Dinas Kebudayaan Kabupaten
Bantuladalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan
Sedangkan tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam susunan
organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan
pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas
Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat menyelenggarakan
fungsi:
- penyusunan rencana kerja Sekretariat;
- perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
KEPALA DINAS
SEKTRETARIS DINAS
KA SUB BAG UMUM
KA SUB BAG PROGRAM
KEUANGAN DAN ASET
BIDANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA
BIDANG ADAT, TRADISI, SENI DAN FILM
BIDANG SEJARAH, BAHASA DAN SASTRA
SEKSI WARISAN BUDAYA,
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
SEKSI ADAT DAN TRADISI
SEKSI SEJARAH
SEKSI BAHASA DAN SASTRA
SEKSI KESENIAN DAN PERFILMAN
SEKSI TATA NILAI BUDAYA
SEKSI KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN
- pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan
dokumentasi;
- pengelolaan barang milik daerah;
- pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Dinas Kebudayaan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Kebudayaan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi -Sekretariat;
-
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Bidang Pelestarian Warisan Budaya
Bidang Pelestarian Warisan Budaya mempunyai tugas melestarikan,
membina dan mengembangkan warisan dan nilai budaya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pelestarian Warisan Budaya
menyelenggarakan fungsi
- penyusunan rencana kerja Bidang
- perumusan kebijakan teknis pelestarian warisan dan nilai budaya
- pengendalian dan pelestarian warisan dan nilai budaya, meliputi
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan dan nilai
budaya
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya
c. Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra
Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian, pelestarian dan pengembangan sejarah, bahasa dan sastra.
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra
menyelenggarakan fungsi:
- penyusunan rencana kerja Bidang
- perumusan kebijakan teknis pengkajian, pelestarian dan
pengembangan sejarah, bahasa dan sastra
- pelaksanaan pelestarian dan pengembangan sejarah, bahasa dan sastra
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2..1. Kondisi Kepegawaian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Kebudayaan Kabupaten
Bantul didukung dengan sumberdaya berjumlah 32 orang, meliputi 12 (dua
belas) pejabat struktural dan 20 staf. Pejabat Kepala Bidang Pelestraian
Warisan Budaya dan Kasi Adat dan Tradisi pada saat ini tidak ada atau terjadi
kekosongan karena alih tugas ke OPD lain dan memasuki masa purna tugas.
Berikut ini gambaran tentang SDM pada Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul.
Tabel 2.1 Data Sumber Daya Manusia Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
Jabatan Nama
Pangkat
/
Golongan
Tingkat
Pendidikan
Jenis
Kelamin
1. Kepala Dinas Sunarto, SH, MM.
Pembina
Utama
Muda
IV/c
S2 L
SEKRETARIAT
2. Sekretaris Dinas Sahadi Suparjo Pembina
Tk.I IV/D
S2 L
3. Ka.Subbag Umum &
Kepegawaian
Gunawan, BA
Penata
Tk. I
III/D
D3 L
4. Analis SDM Apartur Suwarso, SH Penata
Muda
III/A
S1 L
5. Pramu Kebersihan Darto Pengatur
Muda
II/A
SLTP L
6. Ka.Subbag Program,
Keuangan & Aset
Arum Bidayati, S,IP,M,PA Pembina
IV/A
S2 P
7. Analis Program
Perencanaan
Marianus Agus Margono,SE Penata
Muda
Tk.I
III/B
S1 L
8. Bendahara Budiyati Penata
Muda
Tk.I
III/B
SLTA P
9. Bendahara Zaenal Arifin, A.Md. Penata
Muda
III/A
D3 L
10. Pengadministari Keuangan Endri Astuti, A.Md. Penata
Muda
III/A
D3 P
11. Pengadministrasi Umum Isdwi Purwanto Penata
Muda
Tk.I
III/B
SLTA L
BIDANG PELESTARIAN
WARISAN BUDAYA
Kepala Bidang Pelestarian
Warisan Budaya
-
12. Kepala Seksi Tata Nilai Jaka Nur Edi Purnomo, BA Penata
Tk.I
III/D
D3 L
13. Pengadministrasi Umum Arif Salim Pengatur
II/C
SLTA L
14. Pengadministrasi Umum Budi Santoso Pengatur
II/C
SLTA L
15. Pengadministrasi Umum DamayantI Penata
Muda
Tk.I
III/B
SLTA P
16. Ka. Seksi Warisan Budaya
Pengetahuan & Teknologi
Atik Wahyuningsih, S.Sos
Penata
Tk.I
III/D
S1 P
17. Penyusun Data dan
Informasi
Isnaryanti Nurdarodjah,
Amd
Penata
Muda
III/A
D3 P
18. Pengadministrasi Umum Susanto Pengatur
II/C
SLTA L
19. Ka. Seksi Kepurbakalaan
& Permuseuman
Drs. Tri Irianto
Penata
Tk.I
III/D
S1 L
20. Analis Cagar Budaya Dan
Koleksi Museum
Hesti Nuringtyas, SH Penata
III/C
S1 P
BIDANG SEJARAH
BAHASA DAN SASTRA
21. Kepala Bidang Sejarah
Bahasa Dan Sastra
Drs. Dahroni, MM
Pembina
IV/A
S2 L
22. Kasi Sejarah Markus Purnomo Adi,SE Penata
III/C
S1 L
23. Analis Bahasa dan Sastra Devi Puspitasari,S.Ant,
M.Sc
Penata
III/C
S2
24. Pengadministrasi Umum Sukaslan Penata
Muda
Tk.I
III/B
SLTA L
25. Kasi Bahasa dan Sastra Tru Jaka Suahrtaka,SS Penata
Tk.I
III/D
S1 L
26. Penyusun Data dan
Informasi
Heri Maryanto, SE Penata
Muda
Tk.I
III/B
SLTA L
. BIDANG ADAT SENI DAN
TRADISI
27. Kepala Bidang Adat Seni
Dan Tradisi
Dodiek Koeswardono, S.Sos Pembina
IV/A
S1 L
28. Kasi Seni & Film Alib Biyono, S.Seni Penata
Tk.I
III/D
S1 L
29. Analis Dokumentasi
Kesenian dan Perfiliman
Merrie Prabastia, SS Penata
III/C
S1 P
30. Pengadministrasi Umum Agus Arlianto Penata
Muda
Tk.I
III/B
SLTA L
Ka. Seksi Adat & Tradisi
31. Penyusun Data dan
Informasi
Damas Agus Wuranto, Amd Penata
Muda
III/A
D3 L
32. Pengadministrasi Umum Nuryono Pengatur
Muda Tk.
I II/B
SLTA L
Dilihat dari jenis kelamin, jumlah pegawai laki-laki pada Dinas
Kebudayaan Kabupaten Bantul jumlahnya 75% dari keseluruhan pegawai, yaitu
berjumlah 24 orang, sedangkan pegawai perempuan hanya berjumlah 8 orang.
Komposisi seperti ini tidak terlalu berpengaruh dalam pelaksanaan tugas OPD,
dikarenakan jenis pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai dapat
dilaksanakan baik oleh pegawai laki-laki maupun perempuan. Kekurangan
personil justru menjadi masalah utama, jumah personil sekarang yaitu 32 orang
jauh dari jumlah ideal bagi Dinas Kebudayaan yang seharusnya mencapai 100
orang lebih.
Saat ini, selain ASN, Dinas Kebudayaan didukung oleh 10 orang Tenaga
Ahli Pratama Pendamping DANAIS, yang semuanya berpendidikan Sarjana dari
beberapa disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan OPD. Dalam kesehariannya,
10 orang Tenaga Ahli Pratama ini tidak hanya melaksanakan pekerjaan terkait
pengelolaan DANAIS tetapi juga mensuport pekerjaan atau kegiatan yang
bersumber APBD. Gaji Pendamping DANAIS bersumber dari Anggaran DANAIS.
Mulai tahun 2018 ini, tenaga Honorer / Kontrak pada Dinas Kebudayaan
mengalami penambahan, yaitu dari 6 orang menjadi 8 orang. Dalapan tenaga
kontrak ini meliputi 4 orang tenaga keamanan, 2 orang tenaga kebersihan, 1
orang tenaga Front Office dan 1 orang tenaga kontrak penjaga Rumah
Karahayon.
2.2.2 Kondisi Sarana Prasarana
Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Dinas
Kebudayaan Kabupaten Bantul didukung pula dengan sarana prasarana
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Kondisi Sarana dan Prasarana
No Nama Jumlah Keterangan
1. Tanah/Bangunan untuk museum, gedung latihan, situs
dan monumen
5 unit Baik
2. AC Split 15 unit Baik
3. Televisi 10 unit Baik
4. Lemari Es 2 unit Baik
5. Lemari display 1 unit Baik
6. Lemari Kayu 15 unit Baik
7. Brankas 1 unit Baik
8. Alat pemadam kebarakan 2 unit Baik
9. DVD Player 4 unit Baik
10. Filing Cabinet Besi 12 unit Baik
11. Kursi Putar 41 unit Baik
12. Kursi putar pimpinan 4 unit Baik
13. Baggage Trolly 1 unit Baik
14. Facsimile 1 unit Baik
15. Meja Resepsionis 1 unit Baik
16. Kursi Tamu 4 unit Baik
17. Sofa 3 unit Baik
18. Meja Kerja Kayu 42 unit Baik
19. Dispenser 3 unit Baik
20. Tabung Gas 1 unit Baik
21. Kompor Gas (Alat Dapur) 1 unit Baik
22. Rice Cooker (Alat Dapur) 1 unit Baik
23. Kitchen Set 1 unit Baik
24. External/ Portable Hardisk 2 unit Baik
25. Camera Digital 3 unit Baik
26. Alat Penghancur Kertas 1 unit Baik
27. Wireless Amplifier 1 unit Baik
28. Sound System 1 unit Baik
29. CCTV - Camera Control Television System ) 1 unit Baik
30. Handy Cam 1 unit Baik
31. Modem 2 unit Baik
32. LCD Projector/Infocus 3 unit Baik
33. Router 1 unit Baik
34. Mesin Penghitung Uang 1 unit Baik
35. Kipas Angin 2 unit Baik
36. Tangga Aluminium 1 unit Baik
37. Kursi Tamu di Ruangan Pejabat Eselon II 1 unit Baik
38. Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 unit Baik
39. Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 unit Baik
40. Partisi 1 unit Baik
41. P.C Unit 23 unit Baik
42. Laptop 9 unit Baik
43. Net Book 1 unit Baik
44. Printer 25 unit Baik
45. Kursi Rapat 85 unit Baik
46. Meja Rapat 13 unit Baik
47. Sepeda motor 3 unit Baik
48. Stasion Wagon (Mobil Dinas) 2 unit Baik
49. Alat Music Tradisional (Gamelan) 3 unit Baik
2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan yang dihadapi oleh
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul dalam pengembangan pelayanan
Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:
a. Menjaga tercapainya target pembangunan bidang kebudayaan di
Kabupaten Bantul yaitu Indeks Pembangunan Kebudayaan agar
setiap tahunnya tercapai sesuai target yang telah ditentukan;
b. Sebagai Perangkat Daerah yang baru terbentuk, Dinas Kebudayaan
ditantang untuk mampu menyusun perencanaan pembangungan
kebudayaan secara sustainable, holistik (antara aspek kebudayaan
tangible dan intangible) serta memadukan 2 (dua) sumber
pendanaan akan program kegiatan dapat berjalan secara sinergis,
mudah diukur dan berkelanjutan
c. Dana Keistimewaan. Dana Keistimewaan pada saat ini menjadi
sumber pembiayaan utama bagi Dinas Kebudayaan di dalam
pelaksanaan program kerja dan kegiatan
Sedangkan peluang bagi Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul dalam
menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Mitra Kerja. Dinas Kebudayaan mempunyai mitra kerja yang
sangat mendukung program pembangunan bidang kebudayaan
antara lain adalah Dewan Kebudayaan, Tim Ahli Cagar Budaya
(TACB), Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) yang siap
memberikan masukan dan pendapat untuk peningkatan kinerja
Dinas Kebudayaan.
b. Pelaku Seni dan Kelompok Seni. Upaya menjaga pelestarian
kebudayaan di Kabupaten Bantul dengan kegiatan aktualisasi seni
dan budaya, mendapatkan kemudahan dengan banyaknya pelaku
seni yang ada di Kabupaten Bantul.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kebudayaan masih
menghadapi beberapa permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
No Masalah pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
1. Belum tersusunnya dokumen
perencanaan yang holistik
dan sustainable.
Belum adanya kebijakan
pokok-pokok pikiran dan
rencana strategi
pelestarian yang meliputi:
perlindungan,
pengembangan dan
pemanfaatan kebudayaan
daerah
Belum adanya koordinasi
yang intensif dan
melibatkan stake holder
secara menyeluruh untuk
merumuskan arah
kebijakan pembangunan
kebudayaan
2. Ketidakpastian sumber
pembiayaan (anggaran)
Belum adanya
kesepahaman antara
pemangku kepentingan di
level kabupaten dan
propinsi tentang skema
pembiayaan.
Belum dilakukannya
koordinasi dan belum
adanya dokumen
kesepakatan .
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan
sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan
kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan
masyarakat Kabupaten Bantul yang:
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan
jasmani, rohani dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,
memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam
kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling
menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa
patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama
mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,
menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan
oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas
dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil dan berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,
pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,
nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021, maka tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul terkait erat
dengan pencapaian misi kelima. Faktor-faktor pendorong dan penghambat
pelayanan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul terhadap pencapaian visi dan
misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Faktor Pendorong dan Penghambat PelayananDinas Kebudayaan Kabupaten
Bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
No Misi Kelima Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. 1. Meningkatkan tata
kehidupan
masyarakat Bantul
yang agamis
nasionalis, aman,
progresif dan
harmonis serta
berbudaya
istimewa.
(1) Tersedianya potensi
budaya (baik benda maupun
tak benda), termasuk di
dalamnya pelaku seni,
kelompok-kelompok
kesenian, pakar dan
pemerhati kebudayaan;
(2) Adanya kesadaran
bersama (multi stakeholder
kebudayaan) untuk terlibat
dalam upaya pelestarian
kebudayaan
(3) Tersedianya potensi
sarana dan prasrana yang
dapat dikembangkan
menjadi sarana dan
prasarana yang memadai
untuk pengembangan dan
aktualisasi budaya.
Belum tersedianya dokumen
perencanaan yang holistik
bagi arah pembangunan
kebijakan kebudayaan di
Kabupaten Bantul beserta
skema sumber dana yang
dibutuhkan.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.3.1. Telaahan Renstra Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan. Sasaran
jangka menengah Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatnya peran pelakubudaya dalam melindungi, mengembangkan
dan memanfaatkan kebudayaan.
2) Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan
pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan serta diplomasi budaya
untuk mendukung terwujudnya karakter dan jati diri bangsa yang
memiliki ketahanan budaya.
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan tersebut, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Kebudayaan Kabupaten
Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Meningkatnya peran
pelakubudaya
dalam melindungi,
mengembangkan
dan memanfaatkan
kebudayaan
Adanya mitra kerja seperti
DKB, TACB, PEPADI.
Banyaknya kelompok seni
dan pelaku seni di
Kabuparen Bantul
Banyaknya warisan budaya
yang terdapat di Bantul
Belum terbentuknya pola
koordinasi dan komunikasi
2. Meningkatnya
kesadaran dan
pemahaman
masyarakat akan
pelindungan,
pengembangan, dan
pemanfaatan serta
diplomasi budaya
untuk mendukung
terwujudnya
karakter dan jati
diri bangsa yang
memiliki ketahanan
budaya.
Banyaknya potensi budaya
sebagai media bagi
masyarakat untuk terlibat
dalam aktivitas budaya.
Belum tersedianya secara
memadai sarana dan
prasanan pendukungnya.
3.3.2. Telaahan Renstra Dinas Kebudayaan DIY
3.3.3. Sasaran jangka menengah Renstra Dinas Kebudayaan DIY adalah sebagai
berikut:
1) Meningkatnya perkembangan dan pelestarian budaya lokal
2) Terwujudnya masyarakat yang menghargai sejarah dan nilai budaya
3) Meningkatnya jumlah ruang pertunujukan seni yang representatif
4) Meningkatnya pelestarian BCB dan KCB
5) Terwujudnya kerjasama pengembangan dan pelestarian budaya
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Dinas Kebudayaan
tersebut, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas
Kebudayaan Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Kebudayaan Kabupaten
Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas Kebudayaan
DIY
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Kebudayaan
DIY
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Meningkatnya
perkembangan dan
pelestarian budaya
lokal
Besarnya Potensi Budaya di
Bantul
Pengelolaan kebudayaan belum
merata untuk seluruh aspek
2. Terwujudnya
masyarakat yang
menghargai sejarah
dan nilai budaya
Banyaknya potensi sejarah
di Kabupaten Bantul
Potensi sejarah yang ada belum
tersedia dalam bentuk kajian
3. Meningkatnya
jumlah ruang
pertunjukan seni
yang representatif
Banyaknya potensi sarana
pertunjukan
Belum dikembangkan dan
dikelola dengan baik (masih
sangat sederhana)
4. Meningkatnya
pelestarian BCB
dan KCB
Banyaknya potensi BCB dan
KCB di Bantul
Yang sudah ditetapkan masih
sangat terbatas
5. Terwujudnya
kerjasama
pengembangan dan
pelestarian budaya
Tersedia peluang kerjasama
kebudayaan dengan daerah
lain
Pengembangan masih terbatas
menggunakan DANAIS
1.5. Telaahan RTRW dan KLHS
3.4.1. Telaahan RTRW
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030. Tujuan
penataan ruang di Kabupaten Bantul adalah mewujudkan Kabupaten Bantul
yang maju dan mandiri dengan bertumpu pada sektor pertanian sebagai basis
ekonomi serta didukung sektor industri pengolahan, pariwisata-budaya,
perdagangan, dan jasa serta perikanan dan kelautan dengan memperhatikan
pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana. Dengan demikian,
faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas Kebudayaan
Kabupaten Bantul ditinjau dari implikasi RTRW adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Ditinjau dari Implikasi
RTRW
No
Telaahan RTRW
terkait Tupoksi
Dinas Kebudayaan
Kabupaten Bantul
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Adanya Upaya
pemanfaatan KCB
dan CG sebagai
destinasi wisata
Banyaknya potensi budaya
yang dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan sebagai
destinasi wisata budaya di
Kabupaten Bantul
Pengelolaan Cagar Budaya
maupun Kawasan Cagar Budaya
terkendala oleh ketersediaan
dana yang kurang memadai
3.4.2. Telaahan KLHS
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH),
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup. Telaahan terhadap KLHS diperlukan untuk memastikan
bahwa program dan kegiatan yang direncanakan telah mengintegrasikan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Setelah ditinjau, dalam dokumen-dokumen yang terkait dengan KLHS,
maka dapat dipastikan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan pelestarian kebudayaan, yang di dalamnya mengandung aspek
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan, memiliki dampak yang tidak
signifikan atau sangat kecil terhadap isu-isu KLHS.
1.6. Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas
Kebudayaan Kabupaten Bantul sebagaimana telah dikaji pada sub-bab
sebelumnya, maka diperoleh isu-isu strategis Dinas Kebudayaan Kabupaten
Bantul yang akan ditangani pada periode Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
1) Penerapan Nilai-nilai Luhur Keyogyakartaan
- Sejarah adiluhung keyogyaankhususnya dan kejawaan pada
umumnya kurang tersosialisasikan secara luas sehingga seringkali
hanya diketahui, dihayati, dan dipraktekkan oleh anggota
masyarakat yang sangat terbatas.
- Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sejarah budaya yang ideal
sebagai jiwa masyarakat Bantul seringkali hanya sebatas kredo dan
penjabaran sebagai pedoman hidup masyarakat masih sangat
samar.
- Pengetahuan tentang makna nilai ideal bahasa dan sastra sangat
terbatas hanya di lingkungan tertentu saja (lingkungan kraton,
pemerhati budaya, dan akademisi).
- Pengaruh nilai-nilai budaya luar cenderung memudarkan nilai-nilai
tata krama yang selama ini sangat dibanggakan oleh masyarakat.
2) Aspek Adat dan Tradisi
- Adat dan tradisi cenderung hanya dilaksanakan secara seremonial
prosedural tanpa memahami nilai dan makna pelaksanaan
upacara adat dan tradisi.
- Terjadinya pergeseran nilai dan bentuk berbagai kegiatan upacara
adat dan tradisi yang cenderung berorientasi pada kemegahan
visual tanpa dibarengi dengan pendalaman nilai yang ada dalam
upacara adat dan tradisi (penonjolan pada aspek tontonan dari
pada tuntunan).
- Lemahnya pengelolaan kegiatan adat dan tradisi yang bersifat
komunal dalam skala lokal sehingga belum mampu mendatangkan
manfaat ekonomi.
3) Pengembangan Kesenian dan Perfilman
- Kurangnya dukungan ruang/fasilitas yang representatif untuk
mengakomodasi kebutuhan proses edukatif dan kreatif.
- Kegiatan seni dan film di Kabupaten Bantul belum dipahami
sepenuhnya sebagai aset promosi Bantul yang berpotensi tinggi
secara ekonomis maupun pencitraan Kabupaten Bantul.
- Kurangnya jejaring pengembangan seni dan film antara
pemerintah, swasta dan masyarakat.
- Masih-masing pelaku/lembaga kesenian masih berjalan sendiri-
sendiri dan kurang koordinasi antar lembaga.
- Persaingan yang tidak sehat (perang harga) diantara pelaku seni
dan film.
- Kurangnya penghargaan terhadap seniman dan hasil karyanya
baik dari secara ekonomis maupun legalitas (hak cipta).
4) Pengelolaan Kepurbakalaan dan Permuseuman
- Pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap nilai penting
cagar budaya, kawasan cagar budaya dan warisan budaya yang
masih rendah
- Lemahnya penegakan hukum terhadap tindak kejahatan dan
pelanggaran terhadap cagar budaya, kawasan cagar budaya dan /
atau warisan budaya.
- Terjadinya benturan kepentingan antar pihak-pihak yang terkait
dalam pengelolaan cagar budaya, kawasan cagar budaya dan /
atau warisan budaya.
- Tidak seluruh masyarakat yang tinggal di KCB memiliki,
pemahaman dan kebanggaan atas penetapan wilayah tinggalnya
sebagai KCB.
- Terbatasnya keterlibatan tenaga ahli baik peneliti dan perekayasa
dalam proses pengelolaan BCB.
- Citra museum di masyarakat yang kurang menguntungkan,
seperti gudang penyimpanan barang antik.
- Koordinasi dan kerjasama antar lembaga permuseuman di tingkat
Yogyakarta belum terbentuk secara mapan
- Masyarakat belum bisa memanfaatkan museum sebagai sarana
edukasi dan rekreasi.
- Keterbatasan kemampuan SDM yang tersedia sehingga
berpengaruh pada pengelolaan museum yang kurang profesional,
display koleksi yang kurang tertata, kandungan informasi koleksi
yang masih minim.
- Lembaga kerjasama antar museum di tingkat lokal dan nasional
belum dilakukan secara maksimal untuk mendukung
pengembangan museum.
- Fasilitas museum yang secara umum hanya untuk mendukung
upaya konservasi, dan masih sangat terbatas fasilitas bagi
penunjang edukasi dan rekreasi.
5) Pengelolaan Warisan Budaya, Pengetahuan, Tehnologi dan Tata Nilai
- Belum teridentifikasinya jumlah dan persebaran warisan budaya,
pengetahuan, tehnologi dan tata nilai.
- Belum ada klasifikasi terhadap warisan Budaya, Pengetahuan,
Tehnologi dan Tata Nilai.
- Belum optimalnya Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan
warisan budaya, pengetahuan, tehnologi dan tata nilai untuk
kepentingan masyarakat dan daerah.
- Masih terbatasnya penggalian dan pemanfaaatan terhadap tata
nilai budaya daerah.
- Belum optimalnya sosialisasi dan edukasi tata nilai budaya daerah
diseluruh lapisan masyarakat.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 5 tahun. Sedangkan sasaran adalah rumusan kondisi yang
menggambarkan tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan
daerah/perangkat daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome program
perangkat daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk
mengevaluasi pilihan tersebut. Selanjutnya, rumusan pernyataan tujuan dan
sasaran jangka menengah Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Dinas
Kebudayaan Kabupaten Bantul
No Tujuan PD Sasaran PD
Indikator
Kinerja
Sasaran PD
Capaian
Indikator
Kinerja
Target Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatkan
kualitas
perlindungan,
pengembangan
dan
pemanfaatan
kesenian,
nilai-nilai
tradisi dan
budaya serta
peningkatan
kualitas
pelestarian
warisan
budaya.
Meningkatnya
pemberdayaan
dan
perlindungan
budaya
daerah
Jumlah Desa
Budaya 9 10 - - - -
Cakupan
perlindungan
warisan
budaya
- - 21 24 27 30
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang
berisikan grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran misi pembangunan daerah yang telah
ditetapkan. Sedangkan arah kebijakan merupakan pedoman untuk
menentukan tahapan pembangunan selama 5 tahun guna mencapai sasaran
RPJMD secara bertahap. Strategi dan arah kebijakan untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran perangkat daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Dinas Kebudayaan
Kabupaten Bantul
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas,
dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, nasionalisme
dan religius dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)”
MISI : Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,
nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya
istimewa.
Tujuan PD Sasaran PD Strategi PD Arah Kebijakan PD
Meningkatk
an kualitas
perlindunga
n,
pengemban
gan dan
pemanfaata
n kesenian,
nilai-nilai
tradisi dan
budaya
serta
peningkata
n kualitas
pelestarian
warisan
budaya
Meningkatnya
pemberdayaan
dan perlindungan
budaya daerah
Pengembangan dan
aktualisasi seni dan
budaya.
Penyediaan ruang bagi
penggiat dan pelaku
seni dan budaya untuk
bereskpresi.
Peningakatan SDM
Pelaku Seni
Penyediaan sarana
dan prasarana sebagai
upaya peningkatan
kapasitas pelaku seni
Mendorong
tumbuhnya
kebanggaan pada diri
pelaku dan penggiat
seni budaya
Pemberian
penghargaan
Terhadap Pelestarian
Seni dan Budaya
Mendorong
tumbuhnya kecintaan
terhapap budaya
pada diri generasi
muda
Diseminasi warisan
budaya
Pengenalan budaya
kepada masyarakat
luas
Promosi budaya
Pengenalan potensi
sejarah
Intensifikasi dan
diseminasi kajian
sejarah
Mendorong
tumbuhnya
kecintaan terhadap
bahasa daerah dan
karya sastra daerah
pada gerenari muda
Promosi penggunaan
bahasa daerah dan
pengenalan karya
sastra
Peningkatan
pengelolaan warisan
budaya benda
Inventarisasi warisan
budaya benda dan
identifikasi upaya
pelestariannya
Mendorong
pemanfaatan warisan
budaya sebagai
pengungkit
perekonomian
masayarakt
Branding warisan
budaya sebagai
potensi wisata
Pengembangan
dokumentasi seni
dan budaya
Inventarisasi dan
digitalisasi dokumen
warisan budaya
Mendorong
peningaktan kualitas
kemitraaan dengan
kelompok, penggiatn
dan pelaku seni
budaya
Penyediaan ruang bagi
dialog kebudayaan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Tahap penyusunan program dan kegiatan perangkat daerah serta
pendanaannya merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan
berbagai analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam bentuk
program/kegiatan. Rencana program dan kegiatan disertai pendanaan indikatir
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul disajikan pada tabel berikut:
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Perangkat Daerah
Kabupaten Bantul
NO Sasa
ran
Urusan,
Bidang
Urusan,
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Capaian Kinerja dan Kerangka
Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Perangkat
Daerah
Penanggun
gjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9
) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Nilai AKIP
(Akuntabil
itas
Kinerja
Instansi
Pemerinta
h)
7
9
8
0
485,175,0
00
8
1
1,086,13
1,900
82
859,041,
668
83
897,509,0
24
84
942,384,4
75
1.1
Penyediaan
Jasa,
Peralatan,
dan
Perlengkapan
Perkantoran
Jumlah
honor
pengelola
keuangan
dan
barang
-
315,675,0
00
550,422,0
00
96
ob
347,026,6
68
96 ob
362,713,0
97
96 ob
381,020,8
34
Jumlah
honorariu
m pegawai
honorer/ti
dak tetap
96
ob 96 ob 64 ob
Jumkah
alat tulis
kantor
64
jenis
64
jenis
64
jenis
Jumlah
alat listrik
dan
elektronik
10
jenis
10
jenis
10
jenis
Jumlah
materai
1.21
5
lemb
ar
1.215
lembar
1.215
lembar
Jumlah
peralatan
kebersiha
n dan
nahan
pembersih
2
jenis
2
jenis
2
jenis
Jumlah
bulan
pembayara
n telpon
12
bula
n
12
bulan
12
bulan
Jumlah
bulan
12
bula
n
12
bulan
12
bulan
pembayara
n listrik
Jumlah
bulan
pembayara
n surat
kabar
12
bula
n
12
bulan
12
bulan
Jumlah
bulan
pembayara
n premi
asuransi
12
bula
n
12
bulan
12
bulan
1.2
Penyediaan
Rapat-rapat,
Koordinasi
dan
Konsultasi
Jumlah
penyeleng
garaan
rapat
169,500,0
00
535,709,9
00
139.
900
om
512,015,0
00
139.9
00 om
534,795,9
27
139.9
00 om
561,363,6
41
Jumlah
Perjalanan
Dinas
Dalam
Daerah
673
ok
Jumlah
Perjalanan
Dinas Luar
Daerah
70 ok
2
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Persentas
e
pemenuha
n sarana
dan
prasarana
aparatur
9
0
9
2
1,186,325
,000
9
5
770,727,
000
95
369,050,
000
95
310,351,7
16
95
325,869,3
02
2.1
Pembanguna
n gedung
kantor
1
179,027,0
00
0
- 0
- 0
-
2.2
Pengadaan
Peralatan dan
Perlengkapan
982,825,0
00
508,700,0
00
10,650,00
0
10,650,00
0
10,650,00
0
2.3
Pemeliharaan
Rumah dan
Gedung
Kantor
30,000,00
0
8,000,000
87,000,00
0
30,000,00
0
30,000,00
0
2.4
Pemeliharaan
Kendaraan
Dinas/Operas
ional
173,500,0
00
50,000,00
0
222,400,0
00
249,701,7
16
265,219,3
02
2.5
Pemeliharaan
Peralatan dan
Perlengkapan
25,000,00
0
49,000,00
0
20,000,00
0
20,000,00
0
3
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Persentas
e
pemenuha
n sarana
dan
6
0
15,000,0
00
65
63,950,0
00
70
66,813,64
2
80
70,154,32
4
Daya
Aparatur
prasarana
aparatur
3.1
Pengembanga
n Kapasitas
Sumber daya
Aparatur
Jumlah
karyawan
yang
mengikuti
kegiatan
peningkata
n
kapasitas
15,000,00
0
63,950,00
0
66,813,64
2
50
orang
70,154,32
4
4
Program
peningkatan
pengembang
an sistem
pelaporan
capaian
kinerja dan
keuangan
Nilai
Evaluasi
Kinerja
7
7
-
7
8
30,500,00
0
7
9
160,625,
000
80
96,612,0
00
81
100,938,2
26
82
105,985,1
37
4.1
Penyusunan
dan
penerapan
standar
pelayanan
minimal
40,000,00
0
4.2 Pemutakhiran
Data
Jumlah
Sertifikat
kelompok
70,625,00
0
67,075,00
0
500
kali
70,045,18
0
500
kali
73,508,28
7
seni yang
diterbitka
n
Jumlah
Survey
indeks
pembangu
nan
kebudayaa
n
1 kali 1 kali
4.3 Penyusunan
Profil SKPD
25,000,00
0
4.4
Penyusunan
laporan
capaian
kinerja,
keuangan,
barang,
kepegawaian
dan
ketatausahaa
n
Jumlah
Laporan
capaian
kinerja
30,500,00
0
25,000,00
0
29,537,00
0
30,893,04
6
24
maca
m
32,476,85
0
Jumlah
Peserta
bimtek
pengelolaa
n kegiatan
58
orang
dan
penyusuna
n laporan
5
Program
Pengembang
an Nilai
Budaya
Peningkat
an
Peristiwa
Seni
Budaya.
3
5
0
3,166,50
0,000
4
5
0
11,592,00
0,000
2
0
2,639,00
0,000
236
4,614,19
0,000
4
10,550,47
2,500
4
10,550,47
2,500
5.1
Pelestarian
dan
aktualisasi
adat budaya
daerah
Jumlah
Peristiwa
Budaya
35
0
3,166,500
,000
45
0
11,592,00
0,000
1
9
2,559,000
,000
236
4,534,190
,000
4
456,840,0
00
4
456,840,0
00
Kirab Apel
Budaya
Santri
1
kegiat
an
Hari jadi
Bantul
1
kegiat
an
Hut Ri
1
kegiat
an
wayang
Kulit Akhir
Tahun
1 kali
5.2
Pembuatan
Film
Dokumenter
Jumlah
Film 0
- 0
- 1
80,000,00
0
0
80,000,00
0
1 kali
- 1 kali
-
5.3
Pembinaan
dan
pengembanga
n rintisan
desa budaya
dan kantong
budaya
Jumlah
Rintisan
Desa
Budaya
10
desa
1,500,000,
000
10
desa
1,500,000,
000
Jumlah
Workshop
Perfilman
1 kali 1 kali
5.4
Pengembanga
n lembaga
penggiat seni
Jumlah
Peserta
Lomba
Lukis
Kyoto DIY
300
orang
350,000,0
00
300
orang
350,000,0
00
Jumlah
Peserta
Pembinaan
Perfilman
(Workshop
Pembuatan
Film dan
Lomba
Film )
100
orag
100
orag
5.5
Misi
kebudayaan
ke dalam dan
luar negeri
Jumlah
Promosi
Budaya Ke
5 kali
1,750,000,
000
5 kali
1,750,000,
000
dalam rangka
diplomasi
budaya
Luar
Bantul
5.6
Penghargaan
seniman dan
budayawan
Jumlah
Penggiat
Seni
Budaya
3
orang
350,000,0
00
3
orang
350,000,0
00
Jumlah
Penggiat
Adat
Tradisi
2
orang
2
orang
Jumlah
Pelestari
WBCB
1
orang
1
orang
5.7
Festival
kebudayaan
Yogyakarta
Jumlah
Pentas
Seni
1 kali
500,000,0
00
1 kali
500,000,0
00
Jumlah
Pawai 1 kali 1 kali
Jumlah
Pasar Seni 1 kali 1 kali
5.8 Gelar budaya
Jogja
Pengiriman
Teater
Tradisional
1 kali
2,500,000,
000
1 kali
2,500,000,
000
Jumlah
Festifal
dan
Pengiriman
Jathilan
1 kali 1 kali
Jumlah
Festifal
dan
Pengiriman
Kethoprak
1 kali 1 kali
Pengiriman
Reog 1 kali 1 kali
Seleksi dan
pengiriman
sendratari
1 kali 1 kali
5.9
Publikasi seni
dan budaya
daerah
Publikasi
Media
Elektronik
5 kali
293,632,5
00
5 kali
293,632,5
00
Publikasi
Media
Cetak
2 kali 2 kali
Publikasi
melalui
media
website
1 kali 1 kali
5.1
0
Penyelenggar
aan event
penggiat seni
Jumlah
terbinaya
dan
terfasilitasi
nya
organisasi
budaya di
kabupaten
bantul
250
kali
1,875,000,
000
250
kali
1,875,000,
000
5.1
1
Penguatan
lembaga
pelestari
budaya
Jumlah
terbinanya
lembaga
adat dan
tradisi di
kab.bantul
50 kali
975,000,0
00
50 kali
975,000,0
00
6
Program
Pengelolaan
Keragaman
Budaya
94,000,00
0
-
-
-
6.1
Penyusunan
sistem
informasi
database
bidang
kebudayaan
94,000,00
0
-
-
-
7
Program
Pengembang
an
Kerjasama
Pengelolaan
Kekayaan
Budaya
Peningkat
an
Kerjasana
Pengelola
an
Kebudaya
an Daerah
0
- 0
- 1
62,000,0
00
1
47,900,0
00
0
- 0
-
7.1
Membangun
kemitraanpen
gelolaan
kebudayaan
anatar daerah
Jumlah
kerjasama
bidang
kebudayaa
n yang
dilaksanak
an
0
- 0
- 1
62,000,00
0
1
47,900,00
0
1 kali
- 1 kali
-
8
Program
Pengelolaan
Warisan
Budaya Tak
Benda
Peningkat
an upaya
pelestaria
n budaya
tak benda
0
- 0
- 4
202,450,
000
5
286,770,
000
6
6,850,000
,000
6
6,850,000
,000
8.1
Pengembanga
n Nilai dan
Geografi
Sejarah
Jumlah
lawatan
sejarah
0
- 0
- 2
66,000,00
0
0
- 0
- 0
-
Situs
Sejarah
yang dikaji
0
- 0
- 0
- 1
48,550,00
0
0
- 0
-
8.2 Pengelolaan
Karya Cetak
Lomba
Foto 0
- 0
- 1
86,000,00
0
0
- 0
- 0
-
dan Karya
Rekam
Buku
Kajian
Dolanan
Anak
1
8.3
Penyelenggar
aan Dialog
Kebudayaan
Dialog
kebudayaa
n
0
- 0
- 2
50,450,00
0
Jumlah
peserta
workshop
0
- 0
- 0
- 70
41,220,00
0
0
- 0
-
8.4
Seminar
dalam rangka
Revitalisasi
dan
Reaktualisasi
Budaya Lokal
Jumlah
penyelengg
atan
pawiyatan
pranatacar
a Bahasa
Jawa
0
- 0
- 0
- 2
116,000,0
00
0
- 0
-
8.5 Pengelolaan
Tata Nilai
Jumlah
warisan
budaya tak
benda yang
diinventari
sir 0
- 0
- 0
-
4
81,000,00
0
0
-
5
-
Jumlah
peserta
sosialisasi
60 0 50
Jumlah
peserta
seminar
80 0 70
8.6
Pembinaan
dan
pengembanga
n kesejarahan
Jumlah
Kajian
Sejarah
1 kali
1,000,000,
000
1 kali
1,000,000,
000
jumlah
Kompetisi
sejarah
1 kali 1 kali
Jumlah
Sarasehan
kesejarah
1 kali 1 kali
8.7
Pembinaan,
pengembanga
n bahasa dan
sastra
Jumlah
Kompetisi
kebahasaa
n tingkat
kabupaten
9 kali
3,050,000,
000
9 kali
3,050,000,
000
Gelar
mocopat
17
kecam
atan
17
kecam
atan
cetak buku
antologi
geguritan
dan cerita
cekak
200
buku
200
buku
Jumlah
Pelatihan
Bahasa
dan Sastra
Jawa
3 kali\ 3 kali\
8.8
Pembinaan
penghayat
kepercayaan,
adat dan
tradisi
Jumlah
Sarasehan
Himpunan
Penghayat
Kepercayaa
n
6 kali
300,000,0
00
6 kali
300,000,0
00
Jumlah
Sarasehan
Dewan
Kebudayaa
n Bantul
8 kali 8 kali
8.9
Pengembanga
n dan
implementasi
nilai2 luhur
dalam
masyarakat
Jumlah
Pargelaran
Wayang
Kulit di
Bantul
22 kali
2,500,000,
000
22 kali
2,500,000,
000
Jumlah
Pembinaan
Wayang
Kulit di
Bantul
1 kali 1 kali
9
Program
Pengelolaan
Warisan
Budaya
Benda
Cakupan
pengelola
an benda,
situs,
kawasan
cagar
budaya
0
- 0
-
2
%
173,000,
000
3%
681,125,
000
4%
3,650,000
,000
5%
3,650,000
,000
9.1
Sosialisasi
Pengelolaan
Warisan
Budaya Cagar
Budaya
Terselengg
aranya
sosialiasasi
pengelolaa
n warisan
budaya
cagar
budaya
0
- 0
- 2
44,000,00
0
0
- 0
- 0
- 0
Jumlah
peserta
sosialisasi
dan
workshop
0
- 0
- 0
-
450
388,025,0
00
0
-
0
-
Dokumen
penelitian
inovasi
batik tulis
Imogiri
1 0 0
Dokumen
penelitian
pengemba
ngan
Corak
Etnik
Sarung
Keris
Banyusum
urup
1 0 0
Dokumen
penelitian
pengemba
ngan
budaya
montro
1 0 0
Terlaksana
nya
seminar
pemanfaat
an cagar
budaya
0
- 0
- 1
36,000,00
0
0
- 0
- 0
-
9.2
Seminar
Pemanfaatan
Cagar Budaya
Dokumen
kajian
strategi
kreasi seni
ukir 0
- 0
- 0
-
1
145,850,0
00
0
-
0
-
Jumlah
peserta
ekspose
110 0 0
9.3 Rehab Cagar
Budaya
Terlasanan
ya
pemelihara
n cagar
budaya
0
0
1
39,000,00
0
0
147,250,0
00
0
-
0
-
Dokumen
DED 0 0 2
2
dokum
en
2
dokum
en
9.4 Pengembanga
n Museum
Terlaksana
kan
evaluasi
museum
0
- 0
-
1
1
54,000,00
0
0
- 0
- 0
-
9.5
Pembinaan
dan
pengelolaan
permusiuman
jumlah
Lomba
Cerdas
Cermat
Museum
1 kali
1,250,000,
000
1 kali
1,250,000,
000
Jumlah
Kajian
Museum
Bantul
1
dokum
en
1
dokum
en
Promosi
Museum
Bantul
16 kali 16 kali
9.6
Pengembanga
n cagar
budaya dan
warisan
budaya
Penetapan
Cagar
Budaya
20
cagar
buday
a
2,000,000,
000
20
cagar
buday
a
2,000,000,
000
Rehab
Cagar
Budaya
2
cagar
buday
a
2
cagar
buday
a
Kajian
Warisan
Budaya
Tak Bend
4 kali 4 kali
9.7
Pengadaan
sarana dan
prasarana
lembaga
budaya
Jumlah
Pengadaan
Gamelan
Perunggu
1
buah
400,000,0
00
1
buah
400,000,0
00
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten
Bantuldalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2016-2021. Indikator kinerja
Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantulyang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
No Indikator
Kinerja PD
Realisasi Indikator
Kinerja Target Indikator Kinerja
Kondisi
Kinerja
pada Akhir
Periode
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Peningaktan
Jumlah
Peristiwa
Budaya
- 2 - - - -
2. Peningkatan
Peristiwa Seni
Budaya
350 450 206 236 250 300
3. Peningkatan
Kerjasama
Pengelolaan
Kebudayaan
Daerah
- - 1 1 1 1
4. Peningkatan
Upaya
Pelestarian
Budaya Tak
Benda
- - 4 5 6 7
5. Kawasan
Pengelolaan
Benda, Situs,
Kawasan
Cagar Budaya
- - 2% 3% 4% 5%