dinamika populasi ternak potong
TRANSCRIPT
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 1/15
PENAMBAHAN SERTA PENGURANGAN POPULASI SAPI POTONG
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Dinamika Populasi Ternak Potong
Oleh
SALSABILA URFA AL-ALA
NPM. 200120140501
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PAJAJARAN
SUMEANG
2015
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 2/15
I
PENAHULUAN
1.1 L!"!# Bel!$!%&
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat maka
meningkat pula kebutuhan pangan. Selain karbohidrat yang didapat dari hasil
pertanian, untuk pertumbuhan manusia juga membutuhkan protein hewani yang
didapat dari sektor peternakan. Alhasil peternakan mulai tumbuh dan berkembang.
Walaupun demikian populasi sapi perah maupun sapi potong mengalami peningkatan
walaupun tidak terlalu signifikan. Seara !asional menurut pendataan Sapi Potong,
Sapi Perah dan "erbau #$%%, diperoleh angka %&,' jt ekor untuk Sapi Potong dan
()*,% ribu ekor untuk Sapi Perah +"ementerian Pertanian, #$%#. Menurut Ditjen
Peternakan dan "esehatan -ewan +#$%#, seara nasional kebutuhan daging sapi dan
kerbau tahun #$%# untuk konsumsi dan industri sebanyak &'& ribu ton, sedangkan
ketersediaannya sebanyak )) ribu ton +'#,(#/ diukupi dari sapi lokal, sehingga
terdapat kekurangan penyediaan sebesar '( ribu ton +%*,(/. "ekurangan ini
dipenuhi dari impor berupa sapi bakalan dan daging yaitu sapi bakalan sebanyak #'
ribu ekor +setara dengan daging (% ribu ton dan impor daging beku sebanyak & ribu
ton.
0saha pemenuhan kebutuhan daging sapi domestik tidak pernah berhenti.
Teratat bahwa telah tiga kali ini pemerintah mengupayakan supaya 1ndonesia
berswasembada daging sapi. Pertama, adalah tahun #$$( dianangkan Program
Swasembada Daging Sapi +PSDS tahun #$%$. Target apaiannya adalah tahun #$%$.
"edua, yaitu ketika paruh waktu dan memandang PSDS perlu digenjot maka
dianangkan program Program Perepatan Swasembada Daging Sapi +P#SDS #$%$.
"eduanya ternyata gagal dan malah sebelum #$$) P#SDS dire2isi apaiannya tidak
lagi #$%$, melainkan menjadi #$%&.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 3/15
Salah satu indikator utama dalam swasembada daging sapi adalah populasi
ternak sapi. 3ika populasi ternak sapi menukupi untuk kebutuhan konsumsi daging
maka dianggap telah swasembada. 0ntuk PSDS #$%& diharapkan minimal )$/
konsumsi daging sapi dapat dipasok dari sapi domestik. Sisanya, %$/, dipenuhi
melalui impor baik dalam bentuk daging segar maupun bakalan.
4erdasarkan data dasar tahun #$$), populasi sapi saat itu sebesar %#,5 juta
ekor. Diproyeksikan untuk tahun #$%&, populasi sapi akan menapai %(,( juta ekor.
Populasi sebesar tersebut dapat memenuhi )$/ kebutuhan daging nasional. 6leh
karenanya pemerintah mengupayakan supaya populasi ternak sapi bisa menapaiminimal jumlah tersebut. Ternyata, hasil sensus ternak sapi dan kerbau menunjukkan
populasi ternak sapi kita saat ini telah menapai %( juta ekor. Artinya 1ndonesia telah
swasembada daging sapi.
Sekalipun dianggap memenuhi target populasi, beberapa persoalan masih
harus menjadi perhatian dalam mewujudkan dan mempertahankan swasembada
daging sapi. Pertama, bahwa populasi sapi yang telah menapai target tersebut adalah
sapi7sapi yang diusahakan seara subsisten +usahatani subsistem. Skala usaha masih
berkisar antara %7( ekor, dan ini menunjukkan tingkat efisiensi usahatani yang
rendah. Peternak juga dapat dengan mudah mengkon2ersi sapinya untuk kebutuhan
sehari7hari tanpa mempertimbangkan keberlanjutan reproduksi dan populasi ternak.
Persoalan kedua adalah belum tersedianya pusat perbibitan seara nasional.
Tidak adanya perbibitan maka keberlangsungan populasi dapat teranam apa lagi
tingkat konsumsi seara agregat semakin meningkat, tentu ini akan menguras
populasi yang ada. 4ila mengandalkan peternakan subsisten maka dapat diprediksi
populasi ternak akan segera menurun. "eamanan dan stabilitas populasi sapi akan
terjaga bila ditopang dengan perbibitan yang memadai.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 4/15
4erdasarkan hal di atas maka perlu dilakukan beberapa upaya untuk menjaga
stabilitas populasi agar usaha untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi dapat
berkelanjutan
1.2 I'e%"()($!*( M!*!l!h
%. Apa yang mempengaruhi jumlah populasi ternak8
1.+ M!$*,' '!% T,,!%
1. 0ntuk mengetahui hal apa yang dapat mempengaruhi populasi ternak.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 5/15
II
PEMBAHASAN
2.1 Pe%&e#"(!% P/,l!*(
Populasi adalah kumpulan organisme yang berasal dari spesies yang sama dan
hidup di wilayah geografis yang sama pada waktu tertentu. Wilayah yang dihuni oleh
populasi merupakan wilayah yang memungkinkan pasangan populasi dapat
berkembangbiak melalui interaksi genetik sedemikian rupa, sehingga keil
kemungkinannya berinteraksi genetik dengan indi2idu dari daerah lain .
3ika populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara
lingkungan dan regenerasi populasi dapat terapai. !amun kenyataannya adalah
populasi bertumbuh lebih epat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk
memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan
terlampaui dan berdampak pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Terdapat # faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi, yaitu 9
• Density7dependent, tergantung kepada jumlah indi2idu didalam populasi.
• Density7independent, tidak tergantung kepada jumlah indi2idu didalam
populasi. "arena faktor9 uaa dan iklim +kekeringan, badai, banjir, angin,
suhu dan lain7lain, kerusakan geologis +gempa, tsunami, letusan gunung
berapi, dan lain7lain.
Pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk
kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing7masing indi2idu anggotanya.
"arakteristik ini antara lain 9 kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju
kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan.
!atalitas dan mortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi. Dinamika
populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. -al ini khusus untuk
organisme yang dapat bergerak, misalnya ternak dan manusia. Imigrasi adalah
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 6/15
perpindahan satu atau lebih organisme ke daerah lain atau peristiwa didatanginya
suatu daerah oleh satu atau lebih organisme: didaerah yang didatangi sudah terdapat
kelompok dari jenisnya. 1migrasi ini akan meningkatkan populasi. Emigrasi adalah
peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga
populasi akan menurun. Seara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan
jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah
populasi. Populasi ternak atau manusia dapat berubah, namun perubahan tidak selalu
menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan
drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, benana alam, dan wabah
hama.
"arakteristik Populasi
Populasi memiliki sifat7sifat +karakteristik yang dapat diukur seara statistik
dan bukan sifat daripada indi2idu7indi2idu penyusunnya, di antara sifat7sifat tersebut
adalah kepadatan, laju perkembangan populasi,natalitas dan mortalitas, distribusi
umur, potensi biotik, penyebaran dan bentuk pertumbuhan.
%. ;aju Perkembangan Populasi
;aju perkembangan populasi ditandai dengan adanya perubahan jumlah
populasi disetiap waktu. Perubahan ini biasanya dipengaruhi oleh jumlah kelahiran,
kematian dan migrasi. Model eksponensial merupakan model pertumbuhan yang
sangat sederhana. Pada model ini indi2idu berkembang tidak dibatasi oleh lingkungan
seperti kompetisi dan keterbatasan akan suplai makanan. ;aju perubahan populasi
dapat dihitung jika banyaknya kelahiran, kematian dan migrasi diketahui. 3eda waktu
untuk populasi merespon terhadap perubahan dalam ketersediaan sumberdaya
dapat mempengaruhi laju terapainya keseimbangan pada daya dukung. Dengan
berkurangnya sumber daya, laju pertumbuhan populasi akan menurun dan akhirnya
berhenti: pola ini disebut sebagai pola pertumbuhan logistik.
Tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan pun
meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. 0ntuk memenuhi kebutuhan
makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 7/15
pertanian yang ujungnya juga makanan untuk manusia. "on2ersi hutan menjadi tanah
pertanian bisa menyebabkan erosi. Selain itu bahan kimia yang dipakai sebagai pupuk
juga menurunkan tingkat kesuburan tanah. Dengan adanya pembabatan hutan dan
erosi, maka kemampuan tanah untuk menyerap air pun berkurang sehingga
menambah resiko dan tingkat bahaya banjir.
Dalam demografi dan ekologi , tingkat pertumbuhan populasi +P<=>
Perentage <rowth adalah tingkat di mana jumlah indi2idu dalam suatu populasi
meningkat dalam jangka waktu tertentu sebagai fraksi dari populasi awal. Seara
khusus, P<= biasanya mengau pada perubahan dalam populasi selama periode
waktu unit, sering dinyatakan sebagai persentase dari jumlah indi2idu dalam populasi
pada awal periode itu. ?ara yang paling umum untuk mengekspresikan pertumbuhan
populasi adalah sebagai persentase, bukan sebagai tingkat. Perubahan dalam populasi
selama periode satuan waktu dinyatakan sebagai persentase dari populasi pada awal
periode waktu. Dengan =umus9
Perentage <rowth > <rowth rate @ %$$/
0ntuk periode waktu keil dan tingkat pertumbuhan, populasi ditambahkan
adalah tingkat pertumbuhan dikalikan dengan jangka waktu. Sebuah rasio
pertumbuhan positif +atau tingkat menunjukkan bahwa populasi meningkat,
sementara rasio pertumbuhan negatif menunjukkan populasi menurun. Sebuah rasio
pertumbuhan nol menunjukkan bahwa ada jumlah yang sama orang di dua kali 7
selisih bersih antara kelahiran, kematian tingkat pertumbuhan mungkin nol bahkan
ketika ada perubahan signifikan dalam tingkat kelahiran, tingkat kematian, tingkat
imigrasi, dan usia distribusi antara dua kali. Demikian pula, persen angka kematian >
jumlah rata7rata kematian dalam setahun untuk setiap %$$ unitindi2idu dalam total
populasi.
#. !atalitas +"elahiran
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 8/15
!atalitas merupakan kemampuan suatu populasi untuk menambah jumlah
anggotanya seara inherenbesar. ;aju natalitas adalah sama dengan laju kelahiran
dalam terminology ilmu kependudukan +demography. !atalitas maksimum adalah
penambahan jumlah anggota populasi dalam kondisi ideal +tidak ada faktor eksternal
yang membatasi. Sedangkan natalitas ekologi adalah pertambahan jumlah anggota
populasi dalam kondisi alam senyatanya.
!atalitas biasanya dinyatakan sebagai laju yang diperoleh dengan membagi
jumlah indi2idu baru yang dihasilkan dengan satuan waktu +d!tdt, laju natalitas
absolute yang dapat juga dinyatakan dalam jumlah indi2idu baru per7satuan waktu
per7satuan populasi +d!t!dt disebut natalitas spesifik. 0ntuk natalitas d!n
menunjukkan jumlah indi2idu baru yang ditambahkan kepada populasi. ;aju natalitas
dapat nol +$ atau positip, tetapi tidak pernah negatif. Tetapi untuk laju pertumbuhan
d! menunjukkan jumlah bersih penambahan atau pengurungan dalam populasi yang
merupakan hasil bukan saja oleh natalitas tetapi juga oleh mortalitas, emigrasi. 3adi
laju pertumbuhan mungkin negatip, nol atau positip karena populasi dapat berkurang
atau tetap bertambah besar +Sumber9 http://www.kamusbesar.com/26886/natalitas
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap
%$$$ populasi per tahun. Angka kelahiran pedetanak dapat dibagi menjadi tiga
kriteria, yaitu9
• Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran B $ per tahun.
• Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran #$7$ per tahun.
• Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran C #$ per tahun.
. Mortalitas
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian +umumnya, atau karena akibat yangspesifik pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas
khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per %$$$ indi2idu per tahun,
hingga, rata7rata mortalitas sebesar ).( berarti pada populasi %$$.$$$ terdapat )($
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 9/15
kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah
indi2idual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu
Angka kematian kasar adalah angka menunjukkan banyaknya per %$$$
pupulasi pada pertengahan tahun tertentu, disuatu wilayah tertentu.
=umus 9 ?D= > DP @ "
+Dimana 9 ?D= > rude !eath "ate/ Angka "ematian "asar: D >3umlah kematian
+death pada tahun tertentu: P > 3umlah populasi pada pertengahan tahun tertentu: "
> 4ilangan konstan %$$$.
Definisi mortalitas tersebut harus diketahui, untuk mendapatkan data
mortalitas yang benar. Mortalitas hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran
hidup atau keadaan mati selalu didahului dengan keadaan hidup.6leh karena itu,
harus dibedakan dengan ;ahir hidup +li#e birth dan ;ahir mati + $etal death. ;ahir
hidup +li#e birth yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seekor ternak
seara lengkap tanpa memandang lamanya kebuntingan dan setelah perpisahan
tersebut terjadi: hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda7tanda hidup lainnya,
seperti denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan7gerakan otot, tanpa
memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.
;ahir Mati + $etal death yaitu peristiwa menghilangnya tanda7tanda kehidupan
dari hasil konsepsi sebelumhasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim induknya.
;ahir mati dibedakan menjadi9
• %tillbirth +late $etal death yaitu kematian yang terjadi pada janin yang berusia
#$7#' minggu
• Aborsi yaitu kematian janin yang terjadi pada awal kebuntingan
;aju mortalitas adalah sama dengan laju kematian dalam demografi
manusiaternak. Mortalitas dapat dibedakan atas mortalitas fisiologik dan ekologik.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 10/15
Mortalitas fisiologik adalah pengurangan indi2idu anggota populasi dalam kondisi
yang ideal. Semua organisme dalam kondisi ideal sekalipun akan mengalmi kematian
sekalipun dalam umur relatif tua, yang seara teoritis ditentukan oleh longi2itas
fisiologik. Sedangkan mortalitas ekologik adalah pengurangan indi2idu anggota
populasi dalam kondisi alam senyatanya. Angka kematian ini biasanya lebih besar
dibandingkan dengan kematian dalam kondisi ideal dan bukan merupakan tetapan.
0murnya mortalitas spesifik dinyatakan sebagai persentase yang mati dalam
waktu yang tertentu dari populasi permulaan. "arena kita sering tertarik kepada
organisme yang hidup dari pada mati, maka sering mortalitas ditunjukkan dari segi
kadar +persentase sur2i2al.
Menurut 6rganisasi "esehatan Dunia +W-6, #$$$ mendefinisikan kematian
sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda7tanda kehidupan seara
permanen, yang biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Mortalitas atau
kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang
berpengaruh terhadap struktur populasi selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya
tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan populasi,
tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan
di daerah tersebut. "asus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan
masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 11/15
2.2. Pe%!!h!% P/,l!*(
0paya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi agar tidak
mengakitbatkan terganggu nya stabilitas dari populasi ternak tesebut dapat dilakukan
dengan ara berikut.
• 1mpor Sapi
1mpor masih diperlukan untuk mendorong terwujudnya swasembada daging
sapi. Pemerintah sempat menghentikan impor sapi dari Australia. Sekalipun peternak
domestik menyambut dengan baik, dampaknya adalah kenaikan harga daging sapi
yang ukup signifikan. Tetapi, keterukupan akan daging sapi masih belum bisa
dipenuhi dari sapi domestik maka kemudian justru pemerintah menambah kuota
impor daging sapi untuk mengamankan kebutuhan akan daging sekaligus untuk
mengamankan populasi ternak sapi domestik.
-al di atas memperlihatkan bahwa kebutuhan akan daging sapi terus
meningkat dan pada tahun #$#$ bisa menjadi +tiga kali lipatnya. 0ntuk
mengantisipasi hal ini maka perlu diupayakan pengamanan populasi sapi domestik
melalui impor sebagai solusi jangka pendek dan terbatas.
• Pembibitan
Salah satu kelemahan kita saat ini adalah belum adanya pusat perbibitan yang
memadai. Pusat perbibitan merupakan sumber bagi ketersediaan bibit unggul untuk
pengembangan peternakan sapi. 0ntuk itu pemerintah harus segera mengembangkan
perbibitan sapi nasional seara terpadu dengan usaha pengembangan ternaknya serta
laju konsumsinya. Dengan demikian maka antara kebutuhan konsumsi dan
ketersediaan bakalan sapi seimbang.
Pemerintah dapat memelopori, memfasilitasi, atau bertindak sebagai pelaku
pengembangan perbibitan. Memang usaha perbibitan adalah usaha yang bersifat
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 12/15
in2estasi tinggi dan berjangka panjang. 6leh karenanya pemerintah juga dapat
memberdayakan pihak swasta untuk pengembangannya.
• Pengembangan 0saha Skala fisien
Populasi ternak sapi yang ada saat ini merupakan sapi7sapi yang ada pada
peternakan rakyat dengan skala usaha subsisten. Peternak mengusahakan ternaknya
lebih bersifat sebagai tabungan + sa#ing . Di satu sisi ini menunjukkan bahwa ternak
sapi memberikan nilai ekonomi bagi peternak keil, tetapi untuk tingkat efisiensinya
masih rendah sehingga dapat mengganggu stabilitas populasi dan ketersediaan daging
sapi.
2.+ Pe%&,#!%&!% P/,l!*(
4erkurangnya suatu populasi komoditas ternak produksi dapat berakibat fatal
terhadap perekonomian, karena rantai atau pasokan produk berkurang yang berakibat
meningkatnya harga jual produk tersebut, salah satu penyebab berkurang nya suatu
populasi adalah sebagai berikut
•
Pemotongan 4etina Produktif Tiga puluh persen pemotongan ternak sapi di =P- adalah sapi betina
produktif. -al ini menunjukkan bahwa pengurasan betina produktif masih ukup
tinggi. Aturan pelarangan pemotongan betina produktif juga dinilai tidak efektif
untuk menegah pemotongan betina produktif. -al ini diduga karena sistem usahatani
yang bersifat subsisten sehingga kendali atas pemanfaatan dan pengkon2ersian ternak
sangat lemah.
0paya penegahan pemotongan betina produktif telah dilakukan oleh
pemerintah dengan menyediakan dana kompensasi sebesar *$$ miliar tahun #$%%. 1ni
meningkat dari &($ miliar pada tahun #$%$. Mekanismenya adalah peternak yang
mememiliki ternak sapi betina dan produktif maka pemerintah memberikan insentif.
Totalnya adalah ($ ribu ekor betina produktif yang akan dijaring.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 13/15
?ara ini dapat saja diterapkan untuk keperluan jangka pendek dan darurat.
0ntuk jangka panjang maka ara ini harus ditinggalkan. ;ebih baik dana yang ada
digunakan untuk penyiapan usaha peternakan dengan skala yang lebih ekonomis.
Pemerintah harus segera mengkondisikan iklim usaha yang kondusif bagi
pengembangan usaha peternakan sapi seara komersial dan indutrial. "arena dengan
usaha yang seperti ini maka swasembada daging dapat terapai dengan arti yang
sesungguhnya. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan peternakan rakyat sebagai
bagian pembangunan peternakan seara nasional.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 14/15
III
KESIMPULAN
Penambahan Populasi dapat dilakukan dengan berbagai ara diantaranya
dengan 9
%. Melakukan impor bakalan untuk menjaga stabilitas populasi ternak lokal
#. Melakukan usaha pembibitan agar stok bakalan sapi lokal tersedia
. Pengembangan usaha kerakyatan dengan skala yang efisien agar memberikan
keuntungan terhadap peternak.
Pengurangan jumlah populasi ternak sapi di 1ndonesia lebih banyakdisebabkan oleh pemotogan betina produktif sehingga angka kelahiran menurun serta
angka kematian meningkat tajam
SARAN
6ptimalisasi dan re2italisasi =P- juga penting untuk mengetahui tingkat
pemotongan dan distribusi daging sapi. Selama ini banyak =P- yang dibangun tetapi
belum efektif pemanfaatannya. Padahal dengan semua pemotongan melalui =P-
maka data ternak akan dapat dipantau dengan baik. Pengendalian atas pemotonagn
ternak betina produktif juga dapat dilakukan di sini. Data pemotongan akan
memberikan informasi penting bagi penyediaan daging dan ketersediaan bakalan. 1ni,
pada gilirannya dapat membantu pemetaan dan perenanaan pengembangan
peternakan sapi potong di 1ndonesia.
7/23/2019 Dinamika Populasi Ternak Potong
http://slidepdf.com/reader/full/dinamika-populasi-ternak-potong 15/15
AFTAR PUSTAKA
4lue Print Program Perepatan Swasembada Daging Sapi #$%&. Direktoraj 3enderalPetrnakan dan "esehatan -ewan, "ementerian Pertanian =1.
Arief Daryanto. #$$). Dinamika Daya Saing 1ndustri Peternakan. 1P4 Press. 4ogor
#$$).
Mohammad 3afar -afsah. #$%%. Mewujudkan 1ndonesia 4erdaulat Pangan. PT.
Pustaka Sinar -arapan. 3akarta #$%%.
=e2italisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. #$$5. PT. "ompas Media !usantara.
3akarta (. Agus Pambagio. Politik "etahanan Pangan Es Sapi Australia. 3urnalMedan, %* 3uni #$%%.