diktat uas sipil sem 6

Upload: inda-annisa-fauzani

Post on 15-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

diktat

TRANSCRIPT

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    PERANCANGAN STRUKTUR

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    Ujian Akhir Semester 2004-2005

    Struktur Beton 2

    Rabu, 1 Juni 2005

    13.00-15.00

    Open Books

    Dosen : Sjahril A. Rahim, harianto Sunija

    Sebuah Balok beton prategang menerus tiga bentang dengan bentang pinggir masing-masing 15 m dan

    bentang tengah 20 m dengan ukuran 0,30 x 0,75 m, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1. Beban terdiri

    dari beban mati wd yaitu berat balok (berat jenis 2,4 t/m3) dan beban hidup terbagi rata wl = 2,0 t/m.

    Ditanyakan :

    a) Tentukan besarnya gaya prestress F yang diperlukan dan tendon profil untuk membalance total

    beban terbagi rata terbesar 1,54 t/m (termasuk berat sendiri), gunakan lokasi tendon yang paling

    ekonomis, jika lokasi tendon terdiri dari tepi balok sekurang-kurangnya 0,10 m. Hitung gaya ini untuk

    bentang tengah.

    b) Dengan menggunakan gaya prestressed yang didapat pada (a) tentukan besarnya sag f1 dari tendon

    profil untuk bentang-bentang pinggir.

    c) Tentukan tegangan serat atas dan bawah balok pada titik B pada perletakkan akibat kondisi balance

    tersebut.

    d) Jika beban hidup wl = 2,0 t/m bekerja disepanjang balok, berapa besarnya tegangan serat atas dan

    bawah yang terjadi pada perletakan B

    e) Hitung besarnya secondary moment akibat hanya gaya prestress F yang didapat pada soal (a) diatas

    dan trace cable sesuai jawaban (a) dan (b).

    f) Tentukan letak C-lin pada soal (d) diatas dan tentukan besarnya tegangan pada serta atas dan bawah

    pada tumpuan B dengan menggunakan letak C-line.

    H = 0,75 m

    A B C D B = 0,30 m

    Potongan

    L1 = 15 m L2 = 20 m L3 = 15 m

    Gambar 1

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2004/2005

    STRUKTUR BAJA 1 S1 REGULER DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FTUI

    Hari/Tanggal : Kamis/ 23 Desember 2004

    Waktu : 2 jam

    Sifat : Tutup Buku

    Dosen : - Dr.Ing.Ir. Henki W. Ashadi

    - Ir. Syahril A Rahim, MEng

    - Ir Wulan K. Kaligis, MSc

    - Mulia Orientilize, ST, MEng

    1. Apa yang dimaksud dengan panjang efektif pada batang tekan? Faktor-faktor apa saja yang

    mempengaruhinya?

    2. Pada sambungan baut dikenal 2 type sambungan yaitu : bearing type connection & Slip Critical

    connection. Apa perbedaannya? Kenapa kekuatan Bearing type connection dikontrol oleh

    kekuatan geser (shear strength) dan kekuatan tumpu (bearing strength) sementara slip critical

    connection hanya berdasarkan shear strength saja.

    3. Apa yang menyebabkan perbedaan kekuatan las jika dilakukan dengan SAW dan SMAW proses?

    Mana yang lebih kuat?

    4. Lihat gambar 1 dengan menggunakan tabel LRFD dan nomogram pada halaman 2,

    a) Hitung panjang efektif kolom pada arah sumbu-sumbu kuat (x-x) dan arah sumbu lemah (y-

    y). Pada arah sumbu manakah tekuk/buckling akan terjadi?

    b) Hitung kekuatan nominal kolom (Pn)

    c) Jika beban berfaktor (Pu) yang bekerja pada kolom AB adalah 810 kips, cek apakah profil

    W12x106 cukup kuat.

    5. Lihat gambar 2 profil Siku L5 x 5 5/8 disambungn dengan pelat A36 tebal inchi dengan

    menggunakan 4 buah bau berdiameter inchi.

    a) Hitung kekuaatan tarik pelat (Pn) berdasarkan kriteria leleh (0.9.Fy.Ag) dan criteria

    fracture (0.75.Fu.Ae) dari penampang (Catatan : U = 1-x/L)

    b) Hitung kekuatan geser/shear strength sambungan (Rn=0.75.Fv.A) dan kekuatan tumpu /

    bearing strength dari sambungan (lihat catatan dihalaman 2, = 0.75)

    c) Tentukan berapa beban tarik ultimate (Pu) yang mampu ditanggung pelat dan sambungan.

    d) Jika seandainya beban luar yang bekerja melebihi Pu, tentukan jenis kegagalan yang akan

    terjadi. (Pilih salah satu : leleh pada pelat/fracture pada pelat/kegagalan geser pada

    sambungan baut/kegagalan bearing pada sambungan)

    6. Desainlah sambungan pada gambar 3 (Profil kanan C12x25) menggunakan las tebal 1/4 dengan

    elektroda 70 xx dan SMAW proses jika sambungan dilas pada ketiga sisi.

    a) Hitung kekuatan sambungan las per 1 inch panjang (Fw=0.75.(0.6FExx)tlas efektif)

    b) Tentukan panjang las yang dibutuhkan

    c) Sket gambar sambungan

    7. Sambungan balok-kolom pada gambar 4 dilas pada keempat sisi (sisi AB-BC-CD-DA) tentukan

    berapa tebal las minimum uang dibutuhkan jika beban Pu yang bekerja 350 kips.\

    Catatan :

    Soal 1-3 bobot total 15 % ; soal 4-7 masing-masing 20 %, 22,5 %, 22,5 %, 20 %

    Properties dari material yang digunakan dalam soal ini sebagai berikut :

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    - Pelat A 36 (Fy = 36 Ksi, Fu = 58 Ksi)

    - Baut HTB A352 standard hole threads excluded from shear plane (Fv=60ksi)

    - Las : fillet weld elektroda 70 dengan SMAW process

    - Section properties profil L5x5x5/8 : A = 5,86 in2 y = 1,52 in (titik berat)

    - Section properties profil W 30x116 : A = 34,2 in2 Ix = 4930 in4

    - Section properties profil W 12x106 : A = 31,2 in2 Ix = 933 in4 rx = 5,47 in ry=3,11 in

    - Section properties profilC 12x25 : A= 7,35 in2 tinggi (d)=12 in, lebar (bf) = 3,047 in

    Tebal sayap (tf) = 0,510 in, tebal badan (tw) = 0.387 in

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2002/2003

    KONSTRUKSI BAJA 1

    Hari / Tanggal : Jumat / 2 Januari 2004

    Waktu : 2 jam

    Sifat : Tutup Buku

    Dosen : - Dr.Ing.Ir Henki W Ashadi

    - Ir. Syahril A Rahim, MEng

    - Mulia Orientilezi, ST, MEng

    - Ir. Wulan K, MSc

    1. Terangkan secara ringkas kenapa kekuatan dari bearing type connection dikontrol oleh kekuatan geser

    (shear strength) dan kekuatan tumpu (bearing strength) sementara slip critical connecton hanya

    berdasarkan shear strength saja. (bobot 10 %)

    2. Apa sebabnya pada sambungan las fillet (dengan elektroda, tebal dan panjang las yang sama) SAW

    process lebih kuat dibandingkan dengan SMAW process (bobot 10 %)

    3. (bobot 25 %) Pelat A36 setebal inch disambung dengan menggunakan 4 buah baut berdiameter 7/8

    inch seperti pada gambar 1. Jika disambungan tersebut merupakan bearing connection (Le < 1,5d dan

    s

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER

    Mata Kuliah : Struktur beton 1

    Semester : 5

    Hari/Tanggal : Rabu, 23 Desember 2004

    Waktu : 120 menit

    Sifat Ujian : Tutup buku (kecuali tabel momen pelat)

    Dosen : FX. Supartono, Elly Tjahjono

    Dinerikan pelat beton ABCD yang bertumpu sebagai kantilever terjepit pada balok AB, AB = CD = 10 meter,

    BC = AD = 3 meter (semua ukuran adalah as ke as). Balok AB bertumpu diatas dua kolom di A dan B.

    Dimensi kolom cukup besar sehingga dapat diasumsikan balok AB bertumpu sebagai terjepit pada kolom.

    Pada pelat beton bekerja beban mati tambahan (terbagi merata) sebesar 1,2 KN/m2, beban hidup rencana

    terbagi rata sebesar 4 KN/m2. Berat jenis beton dapat diambil sebesar 24 KN/m3. Beban-beban yang lain

    dan faktor beban harap diterapkan sendiri berdasarkan peraturan yang berlaku dan besaran yang lazim

    digunakan. Ambil ekivalensi 1 kg (gaya) = 10 N.

    Sebagai parameter perancangan, digunakan beton dengan kuat tekan fc = 30 mpa, baja lunak ulir dengan

    fy = 400 mpa untuk tulangan lentur, dan baja lunak polos dengan fy = 240 mpa untuk tulangan geser dan

    puntir. Parameter dan karakteristik material yang lain tidak diberikan, namun dapat diterapkan sendiri

    berdasarkan peraturan yang berlaku, serta besaran yang lazim digunakan.

    Selanjutnya anda diminta untuk merancang pelat dan balok tersebut :

    1. Rencanakan tebal pelat, berdasarkan persyaratan keamanan yang ditetapkan dalam peraturan

    yang berlaku.

    2. Rencanakan ukuran penampang balok beton AB

    3. Hitung momen lentur di tumpuan dan lapangan arah x dan y pelat beton

    4. Rencanakan tulangan pelat beton yang memenuhi semua persyaratan keamanan yang ditetapkan

    dalam peraturan yang berlaku, termasuk syarat pembatasan, tulangan dan spasi tulangan.

    5. Gambar tulangan pelat beton

    6. Hitung momen lentur, gaya geser dan momen puntir pada balok AB beserta diagram gaya

    dalamnya. Jangan lupa berat sendiri balok.

    7. Rencanakan tulangan lentur, geser dan puntir pada balok AB yang memenuhi semua persyaratan

    keamanan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku, termasuk syarat pembatasan tulangan

    dan spasi tulangan.

    8. Hitung lendutan jangka pendek dan jangka panjang di tengah bentang balok AB, akibat beban mati

    dan beban hidup rencana.

    9. Gambar tulangan balok AB (potongan memanjang, serta melintang di tumpuan dan lapangan

    balok).

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER

    Mata Ujian : Konstruksi Kayu

    Jurusan / semester : Sipil / 6

    Hari / Tanggal : Rabu, 2 Juni 2004

    Waktu : 13.00-15.00

    Dosen : Ir. Bisanto Kadarisman

    Ir. Ruswan Rasul

    1. Suatu konstruksi gelagar papan badan miring meminggul simetri atas dua perletakan dengan (A)

    adalah sendi dan (B) adalah rol.

    Beban kerja yang harus dipikul yakni muatan terbagi rata q (kg/m) termasuk baraet sendiri dan

    muatan terpusat P = ql (kg). kayu yang dipergunakan dari kelas kuat II, mutu A terlindung dengan

    alat hubung kayu paku.

    a) Berapa besar muatan q (kg/m) yang dapat dipikul oleh gelegar tersebut dengan mngecu pada

    bentang an dimensi komponen kayu dari gelegar dimaksud.

    b) Hitung dan rencanakan jumlah paku penghubung yang dibutuhkan

    c) Jika arah papan miring dirubah konfigurasinya dengan mempertahankan sudut kemiringannya,

    apakah dimensi papan miringnya dapat dipertahankan untuk menerima beban q (kg/m) yang

    telah saudara tetapkan pada jawaban (a) diatas.

    2. Suatu slab komposit beton-kayu seperti pada gambar terlampir yang berbentang L (m) dibangun

    dengan menggunakan tiang penyokong T.

    a) Mengapa diperlukan tiang penyokong, jelaskan

    b) Apa yang dimaksud engan Transformed Section harap dijelaskan

    c) Uraikan analisa tegangan pada penampang komposit tersebut yang selaras dengan tahapan

    pembangunannya, dalam variabel ya, yb (letak dari garis netral komposit), I komposit, Wkayu,

    Wkomposit, Mdl, Mll, E kayu, E beton, dst.

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    PERANCANGAN STRUKTUR GEOMETRI JALAN

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER

    Mata Kuliah : Teknik Jalan Raya

    Hari/Tanggal : Kamis, 28 Mei 2009

    Dosen : Kls A: Ir. Ellen Sophie Wulan Tangkudung MS

    Ir. Heddy Rohandi Agah M.Eng.

    Kls B: Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo DEA

    Ir. Martha Leni Siregar M.Sc

    Waktu Ujian : 09.00-12.00

    Sifat Ujian : Open Book

    Gunakan buku ujian warna merah untuk jawaban soal Bagian A, warna biru untuk Bagian B Bobot

    Nilai Bagian A= Bagian B= 50%

    Bagian A

    Soal 1

    Perhatikan grafik hasil uji Marshall berikut. Pada kondisi stabilitas 1200 kg terdapat dua angka kadar aspal

    (dalam satuan%). Jelaskan kenapa hal tersebut terjadi, analisis kejadian tersebut dengan membandingkannya

    terhadap kurva atau grafik lainnya yang dihasilkan oleh uji Marshall, seperti hubungan antar perpen aspal

    dengan kepadatan; flow; rongga terisi aspal.

    Soal no 2

    Bagaimana pengaruh dari berat jenis agregat terhadap campuran aspal beton terkait dengan parameter uji

    Marshallnya. Jelaskan dan beri contoh pengaruh terhadap campuran aspal beton.

    Soal no 3

    Titik control gradasi digunakan untuk menetapkan batas titik minimum dan maksimum untuk suatu jenis

    gradasi, karena harus diusahakan gradasi agregat campuran harus berada pada daerah batas tersebut.

    a) Jelaskan bagaimana menggunakan titik control tersebut untuk menetapkan gradasi campuran

    aspal beton yang memenuhi persyaratan teknis campuran.

    b) Apa pengaruh dari gradasi agregat apabila pada daerah titik control ternyata tidak memenuhi

    persyaratan.

    c) Berikan contoh untuk Laston Aus 1 dengan menggunakan tabel dan grafik terlampir.

    0200400600800

    100012001400

    5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5

    Sta

    bil

    itas (

    Kg

    )

    Kadar Aspal (%)

    Gambar b) Kadar Aspal Vs Stabilitas

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    Soal no 4

    Jelaskan arti dari job mix design dan job mix formula

    Soal no 5

    Jenis kerusakan pada konstruksi aspal beton diantaranya adalah retak, yang diawali dengan retak halus

    hingga mendekati kerusakan sangat parah. Jelaskan penyebab dari kerusakan ini dan bagaimana kerusakan

    tersebut meningkat dari kondisi rusak sedang hingga menjadi kerusakan yang parah.

    Soal no 6

    Berikan penjelasan tentang tegangan-tegangan yang terjadi pada struktur jalan beton.

    Soal no 7

    Jelaskan parameter yang digunakan pada penentuan struktur jalan beton ditinjau dari prediksi beban lalu-

    lintas maupun criteria kekuatan bahan yang digunakan.

    Soal no 8

    Berikan penjelasan manfaat dan fungsi tulangan pada struktur jalan beton dari masing-masing jenisnya.

    Bagian B

    Soal no 1

    Sebuah ruas jalan dengan lengkung vertical telah didisain dengan kecepatan rencana 100 km/jam, dimana

    koefisien friksi jalan adalah 0,1 dan waktu PIEV diambil 2,5 detik. Kelandaian jalan adalah +1% dan -1%.

    Panjang lengkung eksisting adalah 600m, dan tidak diijinkan melakukan gerakan menyiap sepanjang

    lengkung ini. Ketika jalan dibuat lengkung didisain sedemikian rupa sehingga aman bagi kendaraan kecil

    dimana mata pengemudi hanya 1 m diatas jalan dengn tinggi bagian badan kendaraan 0.5m. Berikan

    pendapat anda apabila jalan tersebut akan digunakan untuk lalu lintas dengan kecepatan rencana 110

    km/jam.

    Soal no 2

    Direncakan sebuah lengkung vertical dengan kelandaian -2.00% dan +3.00%, dan diketahui station FVI

    (titik potong perpanjangan ke dua tangent kelandaian) = 18+000 dengan elevasi = 100m. Panjang lengkung

    direncanakan =600 m.

    Tentukan elevasi dan statsiun pada awal lengkung, akhir lengkung dan titik terendah

    Soal no 3

    Gambarkan sketsa rancangan Simpang Susun jalan di kota besar, untuk kondisi sebagai berikut :

    - Simpang terdiri dari 4 kaki, arah Utara- Selatan dan Barat-Timur

    - Arah Utara-Selatan terdiri dari Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Arteri Primer

    - Arah Barat-Timur adalah Jalan Arteri Primer

    - Jalan bebas hambatan terdiri dari 2 jalur dengan medianm, masing-masing jalur terdiri dari 3

    lajur

    - Jalan Arteri Primer terdiri dari 2 jalur dengan median, masing-masing jalur terdiri dari 2 lajur

    - Semua kemungkinan titik konflik antara arah arus kendaraan dihilangkan

    - Lahan yang tersedia sangat terbatas

    Beri penjelasan rinci tentang sketsa yang direncanakan.

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    4. Jelaskan istilah-istilah berikut:

    a. Angka Ekivalen

    b. indeks tebal perkerasan

    c. LASTON

    d. LATASTON

    8. Jelaskan tegangan-tegangan yang terjadi pada pelat beton perkerasan

    9. Sebutkan beberapa cara perencanaan perkerasan kaku!

    10. Apakah fungsi tulangan pada pelat beton perkerasan ? Bagaimana mengukur tahanan (umur)

    pelat beton sebagai struktur perkerasan jalan?

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    PTM & ALAT BERAT

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UNIVERSITAS INDONESIA

    FAKULTAS TEKNIK

    DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

    UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2010/2011

    Mata Kuliah : PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

    Hari, Tanggal : Kamis, 26 Mei 2011

    Waktu Ujian : 120 menit

    Sifat Ujian : Tutup Buku (only one piece paper)

    ________________________________________________________________

    Dalam rangka mengurangi kemacetan yang terjadi pada suatu persimpangan sebidang di Metropolitan ini

    maka perlu dibuatkan underpass sebagai alterna- tif penyelesaian hal tersebut. Adapun pekerjaan yang perlu

    dilakukan antara lain adalah :

    Pekerjaan pelebaran jalan : 7,0 x 150 meter pada ke-4 sisi underpass itu.

    Konstruksinya berupa : Pemadatan Subgrade (n)= 4 pass; Subbase sirtu = 30 cm (n = 8), Base

    Course crushstone = 20 cm (n= 6) dan Surface layer : Hotmix (Aspal beton) 5 cm (n= 6).

    Konstruksi Underpass (18 x 300 mtr) terdiri dari :

    - Ramp kiri-kanan masing2 18 x 130 mtr, konstruksi : pemadatan sub- grade n = 4 pass, base

    course : Concrete Treates Base 50 cm dan surface layer Asphalt Hotmix t = 7 cm dengan n = 6

    pass.

    - Box Culvert ( 17 x 35 mtr), Bottom slab = 50 cm, Dinding slab = 50 cm Upper slab = 50 cm

    dengan clearance 6,0 mtr. Beton K-500.

    - Diaphragma Wall 0,6 x 1,0 x 12 mtr, K-500, BJ beton 2,4

    - Guide beam : 2 x 30 x 120 cm , K-300.

    Stripping dilakukan pada areal pelebaran jalan setebal 25 cm, sedangkan pada areal underpass

    berupa existing jalan (crushstone dan hotmix) = 50 cm. Pembuangan hasil stripping dilakukan

    sejauh 15 km dari lokasi.

    Galian pada underpass sedalam 6,5 mtr sedang di pelebaran jalan 50 cm, tanahnya dipakai untuk

    penimbunan sejauh 10 km. cement.

    Alat-alat yang tersedia di workshop antara lain :

    2 buah Diesel Hammer type K25, kapasitas 7 ton, pukulan per menit 60 kali, masuknya sheetpile

    tiap pukulan 10 cm, waktu persiapan 2 menit

    2 buah Excavator Backhoe PC 200, bucket capacity 0,8 m (heaped), cycle time 30 detik.

    Beberapa Mobile Crane (Wheel dan Crawler) dgn kapasitas 25,30 dan 40 ton, waktu siklus : 8

    menit .

    Sebuah Hydraulic Grab 12 ton, utk galian guide beam sedalam 5 m dengan cycle time 0,5 menit , q

    = 0,5 m3

    Beberapa Bulldozer dgn kapasitas lebar blade 3,9 m, tinggi blade 0,9 m, eff = 0,80. Jarak gusur 50

    m, kec. maju 4 km/jam kec. mundur 6 km/jam, waktu tetap 0,15 menit.

    Beberapa Loader, q = 1,6 Lm3. Waktu siklus = 0,5 menit

    Beberapa Dump Truck dan Mixer Truck, kap bucket 6 mL, kecepatan 30 km/jam (isi), 40 km/jam

    (kosong). Dump & manuver time = 2 menit.

    Truck Container yang mampu memuat 8 bh Pile slab beton, jarak quarry 10 km, kec isi 30 km/jam,

    kec sama dgn DT, loading/dumping time @ 5 menit per tiang.

    Beberapa Alat Pemadat (sebutkan typenya utk tiap penggunaan dan asumsikan kapasitas

    produksinya).

    Stone Crusher dengan produksi 400 m3/hari, jarak 15 km dari proyek

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    Concrete Batching Plant dgn kapasitas 420 m/hari ; Asphalt Mixing Plant dgn kapasitas 200

    m/hari dan jaraknya 10 km dari site.

    Beberapa Concrete Pump, kapasitas produksinya 0,4 m/menit.

    Sebuah Asphalt Finisher, kapasitas produksi 60 m/jam.

    Dan beberapa alat lainnya yang diperlukan.

    Proyek dilaksanakan dengan sangat efektif dengan effisiensi : 0,80

    .Ditanyakan :

    1. (20 %) Menguraikan strategi dan urutan pekerjaan yang akan dilakukan.

    2. (30 %) Menghitung volume pekerjaan dan menghitung kapasitas produksi alat yang digunakan.

    3. (40 %) Menentukan kombinasi alat dan jumlahnya, sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan

    dalam waktu tercepat.

    4. (10 %) Membuat schedule pekerjaan beserta jumlah alat yg dipakai.

    5.

    Selamat bekerja

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UNIVERSITAS INDONESIA

    FAKULTAS TEKNIK

    DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

    UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2010/2011

    Mata Kuliah : PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

    Hari, Tanggal : Jumat, 27 Mei 2011

    Waktu Ujian : 120 menit

    Sifat Ujian : Tutup Buku (KECUALI SELEMBAR)

    __________________________________________________

    Volume kepadatan lalu lintas disuatu perempatan jalan di Jakarta telah sangat mencemaskan, sehingga

    pemerintah memutuskan untuk membuat persimpangan tak sebidang dilokasi tersebut berupa sebuah FLY

    OVER.

    Pekerjaannya meliputi :

    Pelebaran jalan, 7 x 100 meter (4 sisi dari fly over)

    Konstruksinya berupa : lantai kerja 10 cm, slab beton 30 cm dan Surface layer : Hotmix (Aspal

    beton) 5 cm.

    Flyover, panjang 250 mtr, jarak Pier 15mtr, lebar 15 mtr; 2 jalur. Masing2 flyover terdiri atas :

    Pondasi tiang pancang h = 18 m , dgn 0,50 mtr, htiang =6,0 mtr. Jumlah pondasi 42 bh (spun pile

    3; 4; 5; 6; 6; 6; 5; 4; 3 bh). Pile Cap (4,0 x 7,0 x 1,50) mtr.

    Kolom (panj. atas 6,0 mtr, panj. bwh 3,0 mtr, tebal 2,0 mtr,

    dengan ketinggian 3,0 4,0 5,0 & 6,0 mtr.

    Pier Head = (12 m x 15 ) m per buah.

    Girder = ( 2,32 m x 25 ) m per buah, 7 buah per jarak Pier.

    Lantai slab lebar 15 mtr dan tebal 0,20 mtr tiap jalur.

    Stripping dilakukan hanya pada areal pelebaran jalan setebal 50 cm.

    Pembuangan hasil stripping dilakukan sejauh 25 km dari lokasi.

    Alat-alat yang tersedia di workshop antara lain :

    2 buah Diesel Hammer type K25, kapasitas 7 ton, kapasitas pululan per menit 60, masuknya tiang

    tiap pukulan 10 cm, persiapan 2 menit.

    2 buah Excavator Backhoe PC 200, bucket capacity 0,8 m (heaped), cycle time 20 detik.

    Beberapa Mobile Crane (Wheel dan Crawler) dgn kapasitas 25, 30 dan 40 ton. Waktu siklus 5

    menit

    Beberapa Bulldozer dgn kapasitas blade 3,5 m.

    Beberapa Loader, kapasitas produksinya 80 m/jam. Cm = 0,5 menit.

    Beberapa Dump Truck dan Mixer Truck, kap bucket 6 mL, kecepatan 30 km/jam (isi), 40

    km/jam (kosong), dump & maneuver time 2 menit.

    Truck Container yg mampu memuat 8 bh tiangpancang/ 4bh Girder, jarak quarry 10 km. kecepatan

    seperti DT, loading/dumping 5 menit.

    Beberapa Alat Pemadat (sebutkan typenya utk tiap penggunaan dan asumsikan kapasitas

    produksinya).

    Stone Crusher kapasitas 400 m/hari, jarak 20 km dari site.

    Concrete Batching Plant kapasitas 420 m/hari dan Asphalt Mixing Plant kapasitas 200 m/hari

    dan jaraknya 10 km dari site.

    Beberapa Concrete Pump, kapasitas produksinya 0,4 m/menit.

    Sebuah Asphalt Finisher, kapasitas produksi 60 m/jam.

    Dan beberapa alat lainnya yang diperlukan.

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    Proyek dilaksanakan dengan sangat efektif dengan effisiensi : 0,80.

    Ditanyakan :

    6. (20 %) Menguraikan strategi dan urutan pekerjaan yang akan dilakukan.

    7. (30 %) Menghitung volume pekerjaan dan menghitung kapasitas produksi alat yang digunakan.

    8. (40 %) Menentukan kombinasi alat dan jumlahnya, sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan

    dalam waktu tercepat.

    9. (10 %) Membuat schedule pekerjaan beserta jumlah alat yg dipakai.

    Selamat bekerja

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UNIVERSITAS INDONESIA

    FAKULTAS TEKNIK

    DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

    UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2009/2010

    Mata Kuliah : PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

    Hari, Tanggal : Jumat, 21 Mei 2010

    Waktu Ujian : 120 menit

    Sifat Ujian : Tutup Buku

    Volume kepadatan lalu lintas disuatu perempatan jalan di Jakarta telah sangat mencemaskan,

    sehingga pemerintah memutuskan untuk membuat persimpangan tak sebidang dilokasi tersebut

    berupa sebuah FLY OVER.

    Pekerjaannya meliputi :

    Pelebaran jalan, 7 x 250 meter (4 sisi dari fly over)

    Konstruksinya berupa : lantai kerja 10 cm, slab beton 30 cm dan Surface layer : Hotmix

    (Aspal beton) 5 cm.

    Flyover, panjang 500 mtr, jarak Pier 25mtr, lebar 14,5 mtr; 2 jalur.

    Kedalaman pondasi 23 mtr, dgn tiang pancang 0,60 mtr, t=6,0 mtr

    Pile Cap (9,0 x 9,0 x 1,50) mtr, jumlah spun pile ( 6 x 6 )buah.

    Kolom (panj. atas 6,0 mtr, panj. bwh 4,0 mtr, tebal 2,0 mtr,

    dengan ketinggian 1,0 s/d 6,0 mtr.

    Pier Head = (12 m x 14,5 ) m per buah.

    Girder = ( 2,32 m x 25 ) m per buah, 4 buah per jarak Pier.

    Lantai slab lebar 14,5 mtr dan tebal 0,20 mtr tiap jalur.

    Stripping dilakukan hanya pada areal pelebaran jalan setebal 50 cm.

    Pembuangan hasil stripping dilakukan sejauh 25 km dari lokasi.

    Alat-alat yang tersedia di workshop antara lain :

    4 buah Diesel Hammer type K25, kapasitas 3,5 ton, eff. 0,85

    2 buah Excavator Backhoe PC 200, bucket capacity 0,8 m (heaped), cycle time 20 detik.

    Beberapa Crane (Wheel dan Crawler) dgn kapasitas 25, 30 dan 40 ton.

    Beberapa Bulldozer dgn kapasitas blade 3,5 m.

    Beberapa Loader, kapasitas produksinya 80 m/jam.

    Beberapa Dump Truck dan Mixer Truck, kap bucket 6 mL, kecepatan 40 km/jam (isi),

    60 km/jam (kosong).

    Beberapa Alat Pemadat (sebutkan typenya utk tiap penggunaan dan asumsikan kapasitas

    produksinya).

    Concrete Batching Plant dgn kapasitas 420 m/hari dan Asphalt Batching Plant dgn

    kapasitas 200 m/hari dan jaraknya 10 km dari site.

    Beberapa Concrete Pump, kapasitas produksinya 0,4 m/menit.

    2 buah Asphalt Finisher, kapasitas produksi 60 m/jam.

    Dan beberapa alat lainnya yang diperlukan.

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    Proyek dilaksanakan dengan sangat efektif dengan effisiensi : 0,80.

    Ditanyakan :

    10. (20 %) Menguraikan strategi dan urutan pekerjaan yang akan dilakukan.

    11. (30 %) Menghitung volume pekerjaan dan menghitung kapasitas produksi alat yang

    digunakan.

    12. (40 %) Menentukan kombinasi alat dan jumlahnya, sehingga proyek tersebut dapat

    diselesaikan dalam waktu tercepat.

    13. (10 %) Membuat schedule pekerjaan beserta jumlah alat yg dipakai.

    Selamat bekerja

    30

    250 250

    30

    25 25

    500

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    REKAYASA PONDASI

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER

    Mata Kuliah : Rekayasa Pondasi

    Departemen/ Semester : Teknik Sipil / 7

    Tanggal ujian : 31 Desember 2004

    Waktu Ujian : 120 Menit

    Sifat Ujian : Open Terbatas (1 lembar folio)

    Dosen :- Ir. Purnomo Margono

    - Ir. Damrizal Damoerin M.Sc

    - Widjojo A. Prakoso Ph.D

    Note : Dilarang tukar-menukar catatan. Catatan dikumpulkan bersama berkas

    jawaban ujian

    I. Jawab dengan lengkap (25 %)

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi antar tiang dalam sebuah grup tiang.

    2. Jelaskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi efek dari negative skin

    friction pada struktur tiang.

    3. Jelaskan apa perbedaan antara high strain dynamic testing.

    4. Harap dijelaskan cara untuk mendapatkan nilai kh (modulus jorizontal subgrade reaction)

    dengan hasil test lapangan dan laboratorium.

    5. Jelaskan cara-cara untuk mengatasi getaran dari suatu sumber, terhadap suatu bangunan

    sekitarnya, sehingga terjadinya getara masih dalam batas yang diizinkan.

    II. (25 %)

    Sebuah grup tiang 3 x 3 (diameter = 1,0 m, kedalaman tiang = 9 m, spacing = 3,0 m) dikonstruksi di

    tanah dengan profil sebagai berikut :

    - 0-12 m ; pasir (unit weight saturated = 20 KN/m3)

    - 12-15 m ; Lempung (unit weight saturated = 18 KN/m3 ; OCR = 1,2 ; Ccc = 0,2 ; Crc = 0,03)

    - 15-30 m ; Pasir (unit weight saturated = 20 KN/m3)

    - MAT berada pada permukaan tanah.

    Jika beban kerja rata-rata per tiang adalah 1500 KN, tentukan pertambahan penurunan yang

    menyertai perubahan dari kondisi undrained menjadi kondisi drained.

    III. (25 %)

    Interpretasikan hasil uji pembbanan aksial tiang pancang (B= 200 mm) pada tanah pasir terlampir

    dengan metode Mazurkiewlez dan Vesic. (Kumpulkan bersama berkas ujian anda!). Jika tiang

    pancang tersebut merupakan bagian dari sebuah grup tiang, tentukan berapa efisiensi grup tiang

    tesebut untuk spacing 3B dan spacing 6B.

    IV. (25 %)

    Bila pasir pada gambar terlampir mempunyai modulus reaksi subgrade hrizontal, Kh = 30 MN/m3,

    bekerja gaya horizontal sebesar H, dengan e = 3,0 m. Pada titik D, terjadi putaran sudut sebesar 5 x

    10-3 radial. Dengan menggunakan tabel Poulos & Davis terlampir, hitung :

    a. Gaya horizontal (H) yang bekerja

    b. Defleksi di titik D, akibat gaya horizontal (H) tersebut dengan e = 0,0

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER

    Mata Kuliah : Perencanaan Pondasi

    Departemen/ Semester : Teknik Sipil / 7

    Tanggal ujian : 23 Desember 2004

    Waktu Ujian : 120 Menit

    Sifat Ujian : Open Terbatas (1 lembar folio)

    Dosen : - Ir. Damrizal Damoerin M.Sc

    - Ir. Widjojo A. Prakoso Ph.D

    Note : Dilarang tukar-menukar catatan. Catatan dikumpulkan bersama berkas

    jawaban ujian

    I. Jawab dengan lengkap (25 %)

    6. Jelaskan mengapa penurunan sebuah tiang tunggal dengan beban Q akan berkurang dari

    penurunan sebuah grup dengan n tiang dengan beban n Q di deposit yang sama.

    7. Jika tiang kayu digunakan di lingkungan marina, sebutkan 3 hal yang dapat mengganggu

    integritas strukturalnya dalam jangka panjang.

    8. Jelaskan perbedaan fundamental antara analisis menggunakan formula pemancangan tiang

    (formula dinamis) dan analisis wave equation dari hasil PDA.

    9. Harap dijelaskan cara untuk menghitung daya dukung horizontal tiang, dengan defleksi izin

    horizontal = 10 mm, pada tanah heterogen dengan kedalaman dan nilai kh sbb :

    d1 = kh1; d2=kh2; d3=kh3; kh1

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER

    Mata Kuliah : Rekayasa Pondasi

    Departemen/ Semester : Teknik Sipil / 7

    Tanggal ujian : 3 Januari 2004

    Ruang Ujian : K-202

    Waktu Ujian : 120 Menit

    Sifat Ujian : Open Terbatas (1 lembar folio)

    Dosen :- Ir. Purnomo Margono

    - Ir. Damrizal Damoerin M.Sc

    - Ir. Widjojo A. Prakoso Ph.D

    Note : Dilarang tukar-menukar catatan. Catatan dikumpulkan bersama berkas

    jawaban ujian

    I. TEORI (Jawab dengan lengkap) (25 %)

    10. Jelaskan mengapa analisis wave-equation pemancangan tiang dipandang lebih baik

    daripada analisis menggunakan formula pemancangan tiang.

    11. Jelaskan prinsip pengujian keutuhan tiang metode large strain and small strain dan

    perbedaannya.

    12. Jelaskan tentang adanya pengaruh effesiensi grup pondasi tiang akibat beban horizontal.

    13. Harap dijelaskan cara untuk mendapatkan nilai kn (modulus horizontal subgrade reaction)

    dengan hasil test lapangan dan laboratorium.

    14. Harap dijelaskan cara untuk menghitung daya dukung horizontal tiang, denga defleksi izin

    horizontal = 10 mm, pada tanah heterogen dengan kedalaman dan nilai kh sbb :

    d1 = kh1; d2=kh2; d3=kh3; kh1

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    3. Bila pasir pada gambar terlampir tersebut mempunyai modulus reaksi subgrade horizontal,

    Kh = 35 MN/m3, dengan defleksi izin = 4 mm di titik C. Data yang lain sama seperti gambar

    terlampir. Gunakan tabel Poulus & Davis terlampir.

    Hitung : a. Gaya horizontal (H) yang diizinkan, dengan e = 3,0 m

    b. Momen di titik D, akibat gaya horizontal (H) tersebut dengan e = 0

    IV. (25 %)

    Bila pasir pada gambar terlampir mempunyai modulus reaksi subgrade hrizontal, Kh = 30 MN/m3,

    bekerja gaya horizontal sebesar H, dengan e = 3,0 m. Pada titik D, terjadi putaran sudut sebesar 5 x

    10-3 radial. Dengan menggunakan tabel Poulos & Davis terlampir, hitung :

    c. Gaya horizontal (H) yang bekerja

    d. Defleksi di titik D, akibat gaya horizontal (H) tersebut dengan e = 0,0

  • Ikatan Mahasiswa Sipil 2014 Bidang Pendidikan

    [email protected]

    UJIAN AKHIR SEMESTER

    Mata Kuliah : Rekayasa Pondasi

    Departemen/ Semester : Teknik Sipil / 7

    Tanggal ujian : 27 Desember 2002

    Waktu Ujian : 120 Menit

    Sifat Ujian : Open Terbatas (1 lembar folio)

    Dosen :- Ir. Purnomo Margono

    - Ir. Damrizal Damoerin M.Sc

    Note : Dilarang tukar-menukar catatan. Catatan dikumpulkan bersama berkas

    jawaban ujian

    1. Jelaskan tentang hasil test PIT yang dilakukan pada suatu pondasi tiang bor, d = 1,00 m, L= 30,00

    m, yang bertumpu pada lapisan batuan (rock) yang mempunyai modulus elastisitas = 225.000

    kg.cm2 (mendekati E beton)

    2. Jelaskan dengan lengkap apa saja keuntungan dan kerugiannya bila dilakukan loading test dengan

    cara :

    a. Quick Test

    b. Cyclic Load Test

    3. Jelaskan cara memperbaiki daya dukung horizontal tiang (dalam kondisi free head) yang tidak

    memenuhi syarat ketika dilakukan loading test yang mana defleksi izin > 10 mm dengan beban test

    = 100 beban rencana.

    4. Jelaskan tentang adaya pengaruh effesiensi group pondasi tiang akibat beban horizontal.

    5. Harap dijelaskan cara untuk mendapatkan nilai Kh (modulus horizontal subgrade reaction) dengan

    hasil test lapangan dan laboratorium.

    6. Harap dijelaskan cara untuk menghitung daya dukung tiang dengan defleksi izin horizontal = 10

    mm, pada tanah heterogen dengan kedalaman dan nilai Kh sbb ;

    d1 = kh1; d2=kh2; d3=kh3; kh1