diktat materi kuliahashar.staff.gunadarma.ac.id/.../bahan+ajar+ak.lanjut++2.pdf · materi kuliah...

29
DIKTAT MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING ) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS GUNADARMA

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

DIKTAT

MATERI KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

(ADVANCED ACCOUNTING)

OLEH :

ASHAR BASYIR, SE., MMSI

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 2: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

PENGGABUNGAN BADAN USAHA

( AKUISISI ) / ACQUISITIONS

Penggabungan Usaha adalah istilah umum yang meliputi semua bentuk penggabungan entitas

usaha yang terpisah untuk menjadi satu entitas usaha baru.

Konsep Penggabungan Usaha dituangkan dalam PSAK No. 22 tahun 1995 paragraf 08,

tentang akuntansi penggabungan Badan Usaha Menurut S.A.K. :

Penggabungan Usaha ( Business Combination ) adalah penyatuan dua atau lebih

perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (

uniting with ) perusahaan lain atau memperolah kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain.

Bentuk Penggabungan badan usaha ada 3 :

a. Merger

Dalam penggabungan badan usaha yang berbentuk merger ini salah satu di antara perusahaan

yg bergabung akan hidup terus dan mengambil alih semua aktiva dan utang perusahaan yg

lain. Perusahaan yg hidup terus (surviving company) tersebut harus berbentuk perseroan

terbatas. Jadi di dalam merger ini minimal satu di antara perusahaan yg melakukan

penggabungan badan usaha harus berbentuk PT.

Contoh:

PT A, PT B dan PT C sepakat untuk melakukan penggabungan BU. Dalam penggabungan

tersebut PT A akan menerbitkan tambahan modal saham untuk ditukarkan dg aktiva bersih PT

B dan PT C.

Dalam contoh tersebut PT A akan hidup terus, sedangkan PT B dan PT C setelah

menyerahkan semua aktiva bersih nya kepada PT A mempunyai 2 alternatif, yaitu;

Alternatif pertama bubar setelah terlebih dahulu membagikan saham PT A kepada para

pemegang saham. (Biasanya alternatif ini yg dipilih)

Alternatif kedua tetap hidup akan tetapi tidak menjalankan kegiatan operasional. Jadi

hanya akan memperolah keuntungan dari pembagian deviden PT A.

PERLUASAN DAN PERKEMBANGAN

BADAN USAHA

PERKEMBANGAN INTERN PERKEMBANGAN EKSTERN

PENGGABUNGAN USAHA

Melibatkan unit-unit diluar

perusahaan spt: pelangganan,

rekanan, pesaing, & perusahaan

sejenis, atau perusahaan yang

tidak mempunyai hubungan

operasional.

-Membuka daerah Pemasaran

-mengembangkan dan menambah

jenis produk

-Mengembangkan proses produksi

Page 3: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

b. Konsolidasi

Dalam konsolidasi ini semua perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha

menyerahkan semua aktiva bersihnya kepada perusahaan yang baru, yang dibentuk dalam

penggabungan BU tersebut. Di dalam konsolidasi ini di antara perusahaan tidak dituntut

adanya perusahaan yang berbentuk PT, karena akan didirikan perusahaan baru yg berbentuk

PT.

Contoh:

PT A, PT B dan PT C sepakat untuk melakukan penggabungan BU dengan membentuk PT

ABC. Dalam hal ini PT ABC tersebut akan mengambil alih semua aktiva dan utang PT A, PT

B dan PT C.

c. Hubungan Afiliasi

Dalam hal ini masing2 perusahaan masih tetap hidup dan tetap menjalakan kegiatan

operasional akan tetapi salah satu akan mengusai perusahaan yang lain.

Penggolongan Penggabungan Badan Usaha

Ditinjau dari usaha antara perusahaan yang melakukan penggabungan badan usaha, maka

penggabungan badan usaha dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

(1) Penggabungan Vertikal adalah penggabungan badan usaha yang dilakukan oleh beberapa

perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha yang berbeda akan tetapi saling berhubungan

dan hubungan tersebut adalah hubungan antara produsen dan konsumen.

Contoh :

Penggabungan B. U. antara perusahaan pemintalan, pertenunan, dan pakaian jadi.

Penggabungan B. U. antara perusahaan tepung terigu dengan perusahaan mie.

Penggabungan B. U. antara perusahaan perancang kendaraan, aksesoris kendaraan dan

roda.

Beberapa keuntungan dalam penggabungan B.U. Vertikal antara lain:

Risiko terjadinya kesulitan dalam memperoleh bahan baku akan berkurang (BB terjamin,

baik kualitas maupun waktu).

Mutu produksi menjadi lebih baik

Biaya produksi per satuan turun karena proses produksi terintegrasi

Pembayaran PPN ditunda

(2) Penggabungan Horizontal adalah penggabungan BU yang dilakukan oleh beberapa

perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sejenis atau bersifat substitusi.

Contoh :

Penggabungan BU antara perusahaan rokok kretek dengan roko putih.

Penggabungan BU antara perusahaan Indomie dengan Mie Sedaap

Beberapa keuntungan dalam penggabungan B.U. Horizontal antara lain:

Menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka

Meningkatkan daya saing, baik di dalam pasar input maupun pasar output

Menurunkan biaya produksi per satuan karena;

- Dapat memperoleh BB dg harga lebih murah

- Berproduksi pada skala yg lebih besar

- Perpaduan pengalaman masing2

Page 4: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

(3) Penggabungan Konglomerat dapat dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu :

Penggabungan Konglomerat pertama adalah Penggabungan BU yang mencakup

penggabungan Vertikal dan horizontal. Penggabungan semacam ini dilakukan minimal oleh

3 perusahaan, Misalnya : Perusahaan rokok cengkeh, perusahaan rokok putih dan perusahaan

perkebunan tembakau.

Unsur Vertikal antara perkebunan tembakau dan perusahaan rokok.

Unsur horizontalnya antara perusahaan Rokok Putih dan Perusahaan Rokok cengkeh.

Penggabungan Konglomerat kedua adalah Penggabungan BU yang dilakukan oleh beberapa

perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berhubungan, misalnya; perusahaan penerbitan

surat kabar dengan perusahaan mobil. Keuntungan utama penggabungan B.U konglomerat

yang kedua ini adalah menurunkan risiko yg diperoleh melalui diversifikasi usaha.

Masalah Dalam Penggabungan Usaha

A. Penentuan dan Pembagian Modal Saham

1. Penentuan jenis modal saham, didasarkan 2 kemungkinan

Tingkat Keuntungan Relatif Sama

Apabila tingkat keuntungan masing2 perusahaan yg melakukan penggabungan B.U

tersebut relatif sama maka sebaiknya diterbitkan satu jenis modal saham saja.

Tingkat Keuntungan Relatif Berbeda

Apabila tingkat keuntungan masing2 perusahaan yg melakukan penggabungan B.U

tersebut relatif berbeda maka sebaiknya diterbitkan lebih dari satu jenis modal saham.

Dalam keadaan seperti ini apabila hanya diterbitkan satu jenis modal saham akan

menimbulkan ketidakadilan, baik di dalam pembagian laba maupun di dalam

pembagian kas, seandainya perusahaan dilikuidasi.

2. Penentuan dan Pembagian Modal Saham:

Kontribusi Aktiva Bersih

Masing2 perusahaan akan menerima bagian secara proporsional dg kontribusi aktiva

bersih. Dasar ini cocok dipakai apabila tingkat keuntungan perusahaan yg melakukan

penggabungan B.U relatif sama.

Contoh 1:

Pada awal tahun 1991 PT A, PT B dan PT C sepakat untuk melakukan penggabungan

B.U dg membentuk PT ABC. Ikhtisar neraca masing2 perusahaan setelah dinilai

berdarkan harga yg wajar dan tingkat laba masing2 perusahaan adalah sebagai berikut

(dalam jutaan rupiah):

Keterangan PT A PT B PT C Total

Aktiva 300 450 600 1.350

Utang (50) (100) (200) (350)

Modal (aktiva bersih 250 350 400 1.000

Kontribusi relatif aktiva

bersih

25%

35%

40%

100%

Laba 50 70 80 200

Tingkat laba 20% 20% 20% 20%

Kontribusi laba 25% 35% 40% 100%

Ket: Kontribusi relatif aktiva bersih = (Modal ( aktiva bersih) PT / Total) x 100%

Tingkat laba = (Laba / Kontribusi relatif aktiva bersih) x 100%

Page 5: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Apabila besarnya modal ditentukan berdasarkan kontribusi aktiva bersih maka PT

ABC akan menerbitkan modal saham sebesar 1.000.000.000 dan akan dibagi:

- PT A = 250.000.000 (25%)

- PT B = 350.000.000 (35%)

- PT C = 400.000.000 (40%)

Jurnal yg dicatat PT ABC:

Aktiva 1.350.000.000

Hutang 350.000.000

Modal Saham 1.000.000.000

Apabila PT ABC tersebut memperoleh laba maka masing2 perusahaan asal akan

menerima bagian laba sebesar: (PT A= 25%), (PT B = 35%), (PT C = 40%)

Pembagian laba tersebut sesuai dg bagian laba. Seandainya tidak ada

penggabungan B.U. demikian pula seandainya PT ABC tersebut dilikuidasi maka

masing2 perusahaan jg akan memperoleh bagian kas secara proporsional dg kontribusi

relatif aktiva bersih, yaitu: (PT A= 25%), (PT B = 35%), (PT C = 40%). Dalam

keadaan ini tidak menimbulkan ketidakadilan, baik di dalam pembagian laba maupun

pembagian kas.

Apabila tingkat keuntungan masing2 perusahaan berbeda maka penggunaan dari

aktiva bersih tersebut akan menimbulkan ketidakadilan di dalam pembagian laba,

yaitu perusahaan yg tingkat labanya di atas (melebihi) tingkat laba rata2 akan

dirugikan dan sebaliknya perusahaan yg tingkat labanya di bawah tingkat laba rata2

akan diuntungkan.

Contoh 2:

Pada awal tahun 1991 PT X, PT Y dan PT Z sepakat utk melakukan

penggabungan B.U dg membentuk perusahaan baru, yaitu PT XYZ. Ikhtisar neraca

perusahaan setelah dinilai berdasarkan harga yg wajar dan tingkat laba masing2

perusahaan adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):

Keterangan PT X PT Y PT Z Total

Aktiva 250 400 700 1.350

Utang (50) (100) (200) (350)

Modal (aktiva bersih) 200 300 500 1.000

Kontribusi relatif aktiva

bersih

20%

30%

50%

100%

Laba ( Known) 60 60 80 200

Tingkat laba 30% 20% 16% 20%

Kontribusi laba 25% 35% 40% 100%

Apabila besarnya modal ditentukan berdasarkan kontribusi aktiva bersih maka PT

XYZ akan menerbitkan modal saham sebesar 1.000.000.000 dan akan dibagi:

- PT A = 200.000.000 (20%)

- PT B = 300.000.000 (30%)

- PT C = 500.000.000 (50%)

Jurnal yg dicatat PT ABC:

Aktiva 1.350.000.000

Hutang 350.000.000

Modal Saham 1.000.000.000

Kontribusi Laba

Kontribusi Aktiva Bersih dan Laba

Page 6: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

B. Akuntansi Penggabungan Usaha.

Akuntansi pencatatan penggabungan usaha selama ini ada 2 metode :

1. Metode Penyatuan Kepentingan (Pooling Of Interest)

Dalam metode ini, semua jumlah Aktiva, Hutang dan Modal tetap dicatat sebesar Nilai

Bukunya, dengan demikian tidak menimbulkan Goodwill.

Mengenai Jumlah () Modal tidak terjadi perubahan, Namun hanya komposisinya saja

yang dapat berubah. Perubahan komposisi Modal meliputi :

a. Modal saham

b. Agio modal saham

c. Laba ditahan

{adanya perubahan komposisi akan berdampak ber (+) atau (-) pada agio dan laba ditahan}

Perubahan komposisi akan terjadi bila Nilai nominal saham baru Nilai nominal saham

lama, kemungkinannya :

1. Modal saham baru = Nilai modal saham lama

2. Modal saham baru > Nilai modal saham lama

3. Modal saham baru < Nilai modal saham lama

Dalam metode penyatuan kepentingan (pooling of interest) Semua biaya yang terjadi

dalam rangka penggabungan usaha, sebaiknya diperlakukan sebagai biaya (Expenses)

periode yang bersangkutan. Istilah umumnya Biaya Operasional.

o Diskusi Soal 1 (Akuisisi Merger dengan Pooling Of Interest)

Pada awal tahun 2001 PT A dan PT B sepakat untuk mengadakan penggabungan

badan usaha (BU) dengan bentuk merger, dengan metode penyatuan kepentingan

(pooling of interest). Neraca kedua perusahaan tersebut pada saat itu adalah sebagai

berikut (dalam jutaan rupiah) :

Nama Rekening PT A PT B Jumlah

Nilai

Buku

Nilai

Pasar

Nilai

Buku

Nilai

Pasar

Nilai

Buku

Nilai

Pasar

Aktiva:

Kas 50 50 75 75 125 125

Piutang 75 70 100 95 175 165

Persediaan 90 110 150 190 240 300

Aktiva Tetap 135 170 175 230 310 400

Jumlah Aktiva 350 400 500 590 850 990

Pasiva:

Hutang 100 100 150 140 250 240

Modal:

Modal 200 250 450

Agio Modal saham 20 40 60

Laba ditahan 30 60 90

Jumlah Modal 250 300 350 450 600 750

Jumlah Pasiva 350 400 500 590 850 990

Berdasarkan informasi di atas buatlah jurnal bagi PT A untuk mencatat transaksi

penggabungan BU dan neraca setelah penggabungan, berdasarkan anggapan-anggapan

sebagai berikut:

a. Dalam penggabungan BU PT A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp

250 juta

Page 7: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

b. Dalam penggabungan BU PT A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp

275 juta

c. Dalam penggabungan BU PT A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp

375 juta

d. Dalam penggabungan BU PT A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp

200 juta

Jawaban dan Diskusi Soal 1:

Penggabungan BU dengan bentuk merger dapat diselesaikan berikut :

Metode penyatuan kepentingan / Metode Kepemilikan (Pooling of Interest)

Pada awal tahun 2001 PT. A dan PT. B sepakat untuk mengadakan penggabungan

usaha/ akuisisi dengan cara merger. Neraca kedua perusahaan pada waktu itu adalah :

Nama Rekening

PT A PT B Jumlah

Nilai

Buku

Nilai

Pasar

Nilai

Buku

Nilai

Pasar

Nilai

Buku

Nilai

Pasar

Aktiva:

Kas 50 50 75 75 125 125

Piutang 75 70 100 95 175 165

Persediaan 90 110 150 190 240 300

Aktiva Tetap 135 170 175 230 310 400

Jumlah Aktiva 350 400 500 590 850 990

Pasiva:

Hutang 100 100 150 140 250 240

Modal:

Modal 200 250 450

Agio Modal saham 20 40 60

Laba ditahan 30 60 90

Jumlah Modal 250 300 350 450 600 750

Jumlah Pasiva 350 400 500 590 850 990

Diskusi poin a :

Penggabungan Usaha Berbentuk Merger dan Modal Saham Setelah Penggabungan

Usaha = Modal Saham sebelum Penggabungan Usaha

( Modal Saham Baru = Modal Saham lama )

Dalam Akuisisi tersebut PT. A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp

250.000.000; dengan demikian jumlah modal saham menjadi Rp. 450.000.000; (modal

yang sudah ada Rp. 200.000.000; ditambah Rp. 250.000.000) disisi lain, jumlah

tambahan modal sebesar 250 juta nilainya sama dengan jumlah modal yang dimiliki

oleh PT B, ini berarti bahwa jumlah tambahan modal saham baru = jumlah modal

lama (PT B). Transaksi Akuisisi ini akan dicatat oleh PT. A :

Kas 75,000,000

Piutang 100,000,000

Persediaan 150,000,000

Aktiva Tetap 175,000,000

Hutang 150,000,000

Modal 250,000,000

Agio Modal saham 40,000,000

Laba ditahan 60,000,000

Karena Jumlah Modal Saham tidak mengalami perubahan, maka jumlah Agio

modal Saham dan jumlah laba ditahan juga tidak mengalami perubahan. Dengan

demikian neraca pembukuan setelah penggabungan usaha / Akuisisi menjadi :

Page 8: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Neraca PT A

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 450

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham 60

Laba ditahan 90

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

Diskusi Poin b :

Penggabungan Usaha berbentuk Merger dan Modal saham setelah penggabungan

Usaha Modal Saham sebelum Penggabungan Usaha

( modal saham baru modal saham lama ) namun selisihnya tidak melebihi agio

modal saham.

Dalam Akuisisi tersebut PT. A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp.

275.000.000; tambahan modal saham ini menyebabkan ∑modal saham PT A menjadi

Rp. 475.000.000 (modal yang sudah ada 200 juta di+ 275 juta); karena jumlah

tambahan modal saham baru ini nilainya jumlah modal lama milik PT B (Rp.

275.000.000; 250.000.000) ini berarti terjadi penambahan sebesar Rp. 25.000.000

dan penambahan ini oleh PT A diambilkan dari Agio modal saham PT. B, sehingga

modal saham PT. B tinggal Rp. 15.000.000; ( Rp. 40.000.000 – Rp. 25.000.000 ).

Transaksi Akuisisi ini akan dicatat oleh PT. A :

Kas 75,000,000

Piutang 100,000,000

Persediaan 150,000,000

Aktiva Tetap 175,000,000

Hutang 150,000,000

Modal 275,000,000

Agio Modal saham 15,000,000

Laba ditahan 60,000,000

Jika dibandingkan jumlah sebelum Akuisisi (secara keseluruhan) berarti

Komposisi jumlah modal saham bertambah Rp. 25.000.000; sedangkan di komposisi

lainnya jumlah agio saham berkurang Rp. 25.000.000; dan jumlah laba ditahan tidak

mengalami perubahan. Dengan demikian neraca pembukuan setelah penggabungan

usaha / Akuisisi menjadi :

Neraca PT A

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 475

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham 35

Laba ditahan 90

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

Page 9: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Diskusi poin c :

Penggabungan Usaha berbentuk Merger dan Modal saham setelah penggabungan

usaha Modal saham sebelum penggabungan usaha.

(modal saham baru modal saham lama ) namun selisihnya melebihi agio modal saham.

Dalam Akuisisi tersebut PT. A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp

375.000.000; dengan demikian total jumlah modal saham menjadi Rp. 575.000.000; (

yaitu modal yang sudah ada Rp. 200.000.000; ditambah Rp. 375.000.000; ) ini berarti

bahwa jumlah tambahan modal saham baru jumlah modal lama. ( yaitu Rp.

375.000.000; Rp. 250.000.000; ). Jika dibandingkan dengan jumlah modal saham

lama sebelum akuisisi yang Rp. 450.000.000; berarti terjadi penambahan sebesar Rp.

125.000.000;. Penambahan ini diambil (dengan mengurangkan) dari :

- Agio Modal Saham PT. B Rp 40.000.000;

- Agio Modal Saham PT. A Rp 20.000.000;

- Laba ditahan PT B Rp 60.000.000;

- Laba ditahan PT. A Rp 5.000.000;

Dengan demikian agio modal saham habis ( baik untuk PT. A maupun PT. B )

dan laba ditahan tinggal Rp. 25.000.000; (yaitu laba ditahan PT. A ). Maka transaksi

Akuisisi ini akan dicatat oleh PT. A :

Kas 75,000,000

Piutang 100,000,000

Persediaan 150,000,000

Aktiva Tetap 175,000,000

Agio modal saham 20,000,000

Laba ditahan 5,000,000

Hutang 150,000,000

Modal saham 375,000,000

Maka neraca pembukuan setelah akuisisi adalah :

Neraca PT A

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 575

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham -

Laba ditahan 25

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

Diskusi poin d :

Penggabungan usaha berbentuk Merger dan modal saham setelah penggabungan

usaha ≤ modal saham sebelum penggabungan usaha (modal saham baru ≤ modal

saham lama)

Dalam akuisisi tersebut PT.A menerbitkan tambahan modal saham sebesar Rp

200.000.000,- dengan demikian jumlah modal saham menjadi Rp 400.000.000,- (yaitu

modal yang sudah ada Rp 200juta di+ Rp 200juta) ini berarti bahwa jumlah tambahan

modal saham baru ≤ jumlah modal lama (yaitu Rp 200.000.000,- ≤ Rp 250.000.000,-)

Page 10: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

dibandingkan dengan jumlah modal saham sebelum penggabungan usaha berarti

terjadi penurunan sebesar Rp 50.000.000,- (total sebelum akuisisi Rp 450.000.000,-)

penurunan jumlah modal saham ini akan ditambahkan pada Agio modal saham (yaitu

Agio modal saham lama PT.B Rp 40.000.000,- ditambah dengan penurunan jumlah

modal saham Rp 50.000.000,-). Atas transaksi akuisisi ini akan dicatat oleh PT A :

Kas 75,000,000

Piutang 100,000,000

Persediaan 150,000,000

Aktiva Tetap 175,000,000

Hutang 150,000,000

Modal 200,000,000

Agio Modal saham 90,000,000

Laba ditahan 60,000,000

Maka Neraca Pembukuan setelah Akuisisi adalah :

Neraca PT A

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 400

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham 110

Laba ditahan 90

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

o Diskusi Soal 2: (Akuisisi Konsolidasi dengan Pooling Of Interest)

Dengan menggunakan informasi neraca keuangan soal 1, namun diketahui bahwa

dalam penggabungan BU penyatuan kepentingan tersebut dibentuk PT AB

(Konsolidasi), saudara diminta untuk membuat jurnal penggabungan bagi PT AB dan

neraca setelah penggabungan, dengan anggapan sbb:

a. PT AB menerbitkan modal saham sebesar Rp 450.000.000,-

b. PT AB menerbitkan modal saham sebesar Rp 475.000.000,-

c. PT AB menerbitkan modal saham sebesar Rp 575.000.000,-

d. PT AB menerbitkan modal saham sebesar Rp 400.000.000,-

Jawaban dan Diskusi Soal 2a :

Penggabungan BU dengan bentuk Konsolidasi dapat diselesaikan berikut:

Penggabungan usaha berbentuk Konsolidasi dan Modal saham setelah

penggabungan usaha = Modal saham sebelum penggabungan usaha (modal

saham baru = modal saham lama).

Dalam Akuisisi bentuk Konsolidasi tersebut PT AB menerbitkan tambahan modal

saham sebesar Rp 450.000.000,- Karena jumlah modal saham ini = jumlah modal

sebelum penggabungan usaha, maka agio modal saham dan laba ditahan tidak

mengalami perubahan. Maka Pembentukan PT AB atas akuisisi ini akan dicatat :

Page 11: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Kas 125,000,000

Piutang 175,000,000

Persediaan 240,000,000

Aktiva Tetap 310,000,000

Hutang 250,000,000

Modal 450,000,000

Agio Modal saham 60,000,000

Laba ditahan 90,000,000

Karena jumlah modal tidak mengalami perubahan maka jumlah agio modal saham

dan laba ditahan juga tidak mengalami perubahan. Dengan demikian Neraca setelah

penggabungan/akuisisi menjadi sbb:

Neraca PT AB

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 450

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham 60

Laba ditahan 90

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

Jawaban dan Diskusi Soal 2b :

Penggabungan usaha berbentuk Konsolidasi dan Modal saham setelah

penggabungan usaha > Modal saham sebelum penggabungan usaha.

(modal saham baru > modal saham lama) dan selisihmya tidak melebihi agio

modal saham.

Dalam akuisisi bentuk Konsolidasi tersebut PT AB menerbitkan tambahan modal

saham sebesar Rp 475.000.000,- jika dibandingkan dengan jumlah modal saham

sebelum akuisisi yang sebesar Rp 450.000.000,- berarti terjadi panambahan sebesar Rp

25.000.000,- penambahan ini diambilkan dari agio modal saham, sehingga agio modal

saham tinggal Rp 35.000.000,- Transaksi Akuisisi ini akan dicatat oleh PT AB :

Kas 125,000,000

Piutang 175,000,000

Persediaan 240,000,000

Aktiva Tetap 310,000,000

Hutang 250,000,000

Modal 475,000,000

Agio Modal saham 35,000,000

Laba ditahan 90,000,000

Dengan demikian naraca pembukuan PT AB adalah :

Neraca PT AB

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 475

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham 35

Laba ditahan 90

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

Page 12: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Jawaban dan Diskusi Soal 2c:

Penggabungan usaha berbentuk Konsolidasi dan Modal saham setelah

penggabungan usaha > Modal saham sebelum penggabungan usaha (modal saham

baru > modal saham lama) namun selisihnya melebihi agio modal saham.

Dalam Akuisisi bentuk konsolidasi tersebut PT AB menerbitkan modal saham

sebesar Rp 575.000.000,- dibandingkan dengan jumlah modal saham sebelum akuisisi

yang Rp 450.000.000,- berarti terjadi penambahan sebesar Rp 125.000.000,- maka

penambahan ini diambilkan dari :

- Agio modal saham Rp 60.000.000,-

- laba ditahan Rp 65.000.000,-

Dengan demikian agio madal saham habis dan laba ditahan tinggal Rp

25.000.000,- . Transaksi ini akan dicacat oleh PT AB :

Kas 125,000,000

Piutang 175,000,000

Persediaan 240,000,000

Aktiva Tetap 310,000,000

Hutang 250,000,000

Modal 575,000,000

Agio Modal saham -

Laba ditahan 25,000,000

Dengan demikian neraca pembukuan PT AB adalah :

Neraca PT AB

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 575

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham -

Laba ditahan 25

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

Jawaban dan Diskusi Soal 2d:

Penggabungan usaha berbentuk Konsolidasi dan Modal saham setelah

penggabungan usaha < Modal saham sebelum penggabungan usaha (modal saham

baru < total modal saham lama).

Dalam Akuisisi bentuk konsolidasi tersebut PT AB yang menerbitkan modal

saham senilai Rp 400.000.000,- bila dibandingkan dengan jumlah modal saham

sebelum akuisisi yang Rp 450.000.000,- berarti terjadi penurunan sebesar Rp

50.000.000,-. Penurunan jumlah modal saham ini akan ditambahkan pada agio modal

saham. Transaksi akan dicatat oleh PT AB :

Kas 125,000,000

Piutang 175,000,000

Persediaan 240,000,000

Aktiva Tetap 310,000,000

Hutang 250,000,000

Modal 400,000,000

Agio Modal saham 140,000,000

Laba ditahan 60,000,000

Page 13: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Dengan demikian neraca pembukuan PT AB adalah :

Neraca PT AB

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 250

Piutang 175 Modal:

Persediaan 240 Modal saham 400

Aktiva Tetap 310 Agio Modal saham 110

Laba ditahan 90

600

Total Aktiva 850 Total Pasiva 850

2. Metode Pembelian (By Purchasing)

Dalam metode ini, aktiva, hutang dan modal akan dicatat berdasarkan Nilai Pasar Atau

Harga Perolehan, pada saat penggabungan usaha tersebut.

Apabila nilai pasar modal saham melebihi nilai pasar aktiva bersih maka selisihnya akan

diakui sebagai goodwill. Selisih antara nilai nominal modal saham dengan nilai pasar aktiva

bersihnya akan dicatat sebagai agio modal saham atau Dis Agio Modal saham, bila :

Nilai Pasar Modal Saham ≥ Nilai Nominal maka kelebihannya akan dicatat sebagai

Agio modal saham.

Nilai pasar modal saham ≤ nilai nominal maka selisihnya akan dicatat sebagai Dis

Agio Modal Saham.

Sedangkan untuk metode pembelian, semua biaya yang terjadi dalam rangka

penggabungan usaha diperlakukan sebagai pengurang nilai wajar saham yang diterbitkan

dan dibebankan sebagai pengurang tambahan modal disetor.

Dalam metode ini Aktiva, hutang, modal dicatat berdasarkan nilai pasar (modal saham)

atau harga perolehan.

Ada 3 keadaan yang harus diperhatikan agar pencatatannya benar, yaitu Bila saat

penggabungan usaha :

1. Nilai pasar modal saham = nilai pasar aktiva bersih

Maka akan terjadi : agio modal saham dan tidak ada goodwill.

2. Nilai pasar modal saham > nilai pasar aktiva bersih

Maka akan timbul Agio modal saham dan goodwill.

3. Nilai pasar modal saham < nilai pasar aktiva bersih

Maka terjadi Agio modal saham dan goodwill negatif.

(yaitu kelebihan nilai pasar aktiva bersih di atas nilai pasar modal saham, maka goodwill

negatif ini akan diperlakukan sebagai pengurang aktiva non moneter.

Contoh soal :

Dengan menggunakan data pada soal diskusi 1:

Nama Rekening

PT A PT B Jumlah

Nilai Buku

Nilai Pasar

Nilai Buku

Nilai Pasar

Nilai Buku

Nilai Pasar

Aktiva:

Kas 50 50 75 75 125 125

Piutang 75 70 100 95 175 165

Persediaan 90 110 150 190 240 300

Aktiva Tetap 135 170 175 230 310 400

Jumlah Aktiva 350 400 500 590 850 990

Page 14: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Pasiva:

Hutang 100 100 150 140 250 240

Modal:

Modal 200 250 450

Agio Modal saham 20 40 60

Laba ditahan 30 60 90

Jumlah Modal 250 300 350 450 600 750

Jumlah Pasiva 350 400 500 590 850 990

PT A dan PT B setuju dalam penggabungan usaha yang dibentuk PT “AB” Tbk, yang

akan mengambil alih semua aktiva serta hutang PT A dan PT B (biasanya perusahaan yang

mengambil alih ini berupa konsorsium). Penggabungan usaha tersebut dianggap sebagai

PEMBELIAN.

Diminta :

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penggabungan usaha tersebut dan buat pula

neraca setelah penggabungan usaha, bila :

a. PT “AB” Tbk menerbitkan modal saham dengan nilai nominal sebesar Rp

600.000.000,- pada saat itu nilai pasar saham ditaksir 125%.

b. PT AB, menerbitkan modal saham dengan nilai nominal Rp 600.000.000,- dan nilai

pasar modal saham 140%.

c. PT AB menerbitkan modal saham dengan nilai nominal Rp 600.000.000,- dan nilai

pasar modal saham 105%.

Jawab :

(a) Bila modal saham dengan nilai nominal Rp 600 juta; nilai pasar saham 125% Maka :

Besarnya agio modal saham = 25% X Rp 600 juta = Rp. 150 juta

Goowill : - Nilai pasar modal saham

125% X Rp 600 juta = Rp. 750.000.000

- Nilai pasar aktiva bersih (990 – 240) = Rp. 750.000.000

Goodwill = Rp. 0

Transaksi penggabungan usaha akan dicatat PT AB berikut:

Kas 125,000,000

Piutang 165,000,000

Persediaan 300,000,000

Aktiva Tetap 400,000,000

Hutang 240,000,000

Modal 600,000,000

Agio Modal saham 150,000,000

Neraca PT AB

Per 1 Januari 2001 ( dalam Jutaan Rp)

Aktiva: Pasiva:

Kas 125 Hutang 240

Piutang 165 Modal:

Persediaan 300 Modal saham 600

Aktiva Tetap 400 Agio Modal saham 150

750

Total Aktiva 990 Total Pasiva 990

Page 15: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

(b) Modal saham dengan nilai nominal Rp 600.000.000,- nilai pasar modal saham 140%.

- Besarnya Agio modal saham = 40% x Rp 600.000.000,- Rp 240.000.000,-

- Goodwill :

Nilai pasar modal saham 140% x Rp 600.000.000,- Rp 840.000.000,-

Nilai pasar Aktiva bersih (Total Aktiva – Total Hutang) Rp 750.000.000,-

GoodWill Rp 90.000.000,-

Transaksi penggabungan usaha dicatat :

Kas 125,000,000

Piutang 165,000,000

Persediaan 300,000,000

Aktiva Tetap 400,000,000

Goodwill 90.000.000

Hutang 240,000,000

Modal 600,000,000

Agio Modal saham 240,000,000

Neraca gabungan usaha (make it yourself )

(c) Modal saham nilai nominal Rp 600.000.000,- nilai pasar modal saham 105%.

- Besarnya Agio modal saham 5% x Rp 600.000.000,- Rp 30.000.000,-

- Goodwill :

Nilai pasar modal saham 105% x Rp 600.000.000,- Rp 630.000.000,-

Nilai pasar Aktiva bersih Rp 750.000.000,-

Goodwill Negatif Rp 120.000.000,-

Karena nilai pasar modal saham < nilai pasar Aktiva bersih, maka merupakan Goodwill

negatif dan akan diperlakukan sebagai pengurang Aktiva non Moneter, yaitu terdiri

dari:

Rekening : - Persediaan Rp 300.000.000,-

- Aktiva tetap Rp 400.000.000,-

Jumlah Rp 700.000.000,-

- Nilai pengurang untuk persediaan

3/7 x Rp120.000.000,- Rp 51.600.000,-

- Nilai pengurang untuk Aktiva tetap

4/7 x Rp 120.000.000,- Rp 68.400.000,-

Rp 120.000.000,-

Keterangan Nilai Pasar Goodwill Negatif Harga Perolehan

Kas

Piutang

Persediaan

Aktiva Tetap

Rp 125.000.000,-

Rp 165.000.000,-

Rp 300.000.000,-

Rp 400.000.000,-

-

-

Rp 51.600.000,-

Rp 68.400.000,-

Rp 125.000.000,-

Rp 165.000.000,-

Rp 248.400.000,-

Rp 337.600.000,-

Jumlah Rp 990.000.000,- Rp 120.000.000,- Rp 870.000.000,-

Transaksi penerimaan modal saham pada penggabungan usaha dicatat sebagai berikut

:

Kas 125,000,000

Piutang 165,000,000

Persediaan 248,000,000

Aktiva Tetap 331,000,000

Hutang 240,000,000

Modal 600,000,000

Agio Modal saham 30,000,000

Page 16: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Neraca pembukaan atas penggabungan usaha PT.AB Tbk ? : Coba dibuat..sendiri!!

Penggabungan Usaha pada Perusahaan yang sudah punya investasi sebelumnya

Hal ini dapat terjadi antara 2 perusahaan yang salah satu perusahaan tersebut sudah

mempunyai investasi sham pada perushaan yang lain.

Misalnya : PT A sebelum diadakan pengabungan usaha dengan PT B sudah mempunyai

investasi pada PT B, lalu PT A menggabung PT B dengan cara mengeluarkan

sejumlah saham.

Prosedur : Caranya hampir sama seperti kasus-kasus penggabungan usaha dengan metode

pooling of interest yang sudah dibahas minggu lalu.

Contoh : PT A memiliki investasi saham pada PT B sebanyak 2000 lembar dengan nilai

investasi Rp 3.000.000,-, Informasi keuangan yang dimiliki kedua perusahaan adalah

sbb :

(dalam jutaan Rp)

PT A PT B

Investasi pada PT B Rp 3 -

Aktiva lain-lain Rp 197 Rp 300

Total Aktiva Rp 200 Rp 300

Modal Saham (Nominal 10.000) Rp 100 Rp 200

Agio Saham Rp 50 Rp 30

Laba ditahan Rp 50 Rp 70

Total Pasiva Rp 200 Rp 300

Diminta : Apabila PT A ingin menggabung PT B, dengan mengeluarkan 19.800 lembar, maka :

a) Buatlah Jurnal Penggabungan Usaha pada buku PT A dengan metode pooling

of Interest.

b) Buatlah Jurnal penerimaan aktiva/ Pemilikan dari PT B pada buku PT A.

c) Susunlah Neraca setelah Penggabungan Usaha PT A.

Jawab :

a) Jurnal Penggabungan atas PT B :

Investasi pada PT B Rp 300 juta

Modal Saham Rp 198 juta

Agio Saham Rp 29 juta

Laba ditahan Rp 70 juta

Inv.pada PT B sblm penggab Rp 3 juta

b) Jurnal penerimaan aktiva dari PT B

Aktiva lain-lain Rp 300 juta

Investasi pada PT B Rp 300 juta

c) NERACA SETELAH PENGGABUNGAN

REKENING PT A sebelum

Penggabungan

Jurnal

Penggabungan

Neraca PT A

Setelah

Pengabungan

Inv. Pada PT B

Aktiva lain-lain

TOTAL

Modal Saham (NN 10.000)

Agio Saham

Laba ditahan

TOTAL

Rp 3.000.000

Rp 197.000.000

(Rp 3.000.000)

Rp 300.000.000

-

Rp 497.000.000

Rp 200.000.000 Rp 297.000.000 Rp 497.000.000

Rp 100.000.000

Rp 50.000.000

Rp 50.000.000

Rp 198.000.000

Rp 29.000.000

Rp 70.000.000

Rp 298.000.000

Rp 79.000.000

Rp 120.000.000

Rp 200.000.000 Rp 297.000.000 Rp 497.000.000

Page 17: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

PENGGABUNGAN BADAN USAHA DIBENTUK

DENGAN TUJUAN UNTUK MENENTUKAN JENIS MODAL SAHAM

A. Penentuan jenis modal saham.

Suatu data :

Keterangan PT. A PT. B PT. C

Kekayaan bersih 200.000 300.000 500.000

Laba yang diproyeksikan 30.000 30.000 40.000

Ditanya :

1) Berapa ∑ kontribusi laba relatif terhadap kekayaan untuk masing-masing perusahaan ?

2) Berapa modal saham yang akan dikeluarkan untuk masing-masing perusahaan bila

perusahaan gabungan mempunyai tingkat kapitalitas 8%.

3) Tentukan Goodwill / surat berharga masing-masing perusahaan setelah di kapitalisasi !

Jawab :

PT.A PT.B PT.C 1) Kekayaan bersih perusahaan 200.000 300.000 500.000

Laba yang diproyeksikan 30.000 30.000 40.000

Kontribusi laba relatif kekayaan 15% 10% 8%

2) Modal saham yang dikeluarkan 375.000 375.000 500.000

( ∑ laba di kapitalisasi 8%)

∑ kekayaan bersih 200.000 300.000 500.000

3) Goodwill 175.000 75.000 -

Dari data diatas, kita dapat mengetahui nilai goowill yang diterima masing-masing perusahaan.

Kita lihat PT C tidak memperoleh goodwill krn nilai modal yang dikeluarkan = nilai kekayaan

yang dimiliki sebelum kapitalisasi.

Untuk tahap berikutnya kita dapat mencari atau menentukan besarnya Goodwill sebelum dan

sesudah kapitalisasi 8% ?

Jawab :

PT.A PT.B

Nilai Laba yang di proyeksi 30.000 30.000

Laba normal: nilai kapitalisasi (8%)x akt.bersih (200.000) x 200.000 16.000 24.000

* Goodwill sebelum kapitalisasi 14.000 6.000

* Goodwill setelah kapitalisasi = 14.000 6.000

8% 8%

= 175.000 75.000

Page 18: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Apabila laba yang diproyeksikan sebesar Rp 100.000,-

Berapa ratio pembagian laba diantara masing-masing pihak (pemegang saham preferen dan

saham biasa); apakah terjadi ketidak seimbangan ?

Kapitalisasi 8%.

PT.A PT.B PT.C ∑

Saham preferen:

A : 8% x 200.000

B : 8% x 300.000

C : 8% x 500.000

16.000

-

-

-

24.000

-

-

-

40.000

16.000

24.000

40.000

Saham biasa :

A : 8% x 175.000

B : 8% x 75.000

C : -

14.000

-

-

-

6.000

-

-

-

-

14.000

6.000

-

30.000 30.000 40.000 100.000

Ratio ∏ 30 % 30 % 40 %

Kesimpulan :

Ternyata prosentase ∏ sebanding dengan laba yang diproyeksikan (artinya, laba yang

ditaksir = laba yang diproyeksikan).

Apabila laba dan deviden perusahaan yang baru ditaksir Rp 150.000,- maka bagaimana

pembagian / distribusi saham preferen maupun saham biasa bagi perusahaan A, B, dan C ?

Jawab :

Karena laba minimum Rp 100.000,- sedang laba yang ditaksir Rp 150.000,- maka kelebihan

Rp 50.000,- dibagi menurut % keuntungan atas saham preferen.

Pembagian ke ∏ : PT.A PT.B PT.C ∑ Total

Pendapatan laba atas

saham preferen.

Pendapatan laba atas

saham biasa.

16.000

14.000

24.000

6.000

40.000

-

80.000

20.000

Kelebihan Rp 50.000,- dibagi

menurut % saham preferen

30.000

10.000

30.000

15.000

40.000

25.000

100.000

50.000

40.000 45.000 65.000 150.000

Page 19: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Penggabungan badan usaha (akuisisi) dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu:

1. MERGER :

2. KONSOLIDASI :

3. AFILIASI :

Namun dari ke3 cara akuisisi tersebut, kadang masih ada perusahaan yang tujuan

pendiriannya adalah untuk memiliki saham perusahaan lain (biasanya disebut Holding

Company). Apabila Holding Company ini juga melakukan kegiatan operasional (seperti

perdagangan, manufakturing maupun jasa) maka akan disebut Operating Holding Company.

Perlunya Laporan Keuangan Konsolidasi

Dari sudut ekonomi, perusahaan anak merupakan perpanjangan tangan perusahaan induk.

Untuk hal itulah biasanya kedua perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan ekonomi, agar

perusahaan induk dan perusahaan anak dapat mencerminkan satu kesatuan ekonomi maka kedua

perusahaan harus menyusun satu laporan keuangan yang mencakup dan mencerminkan

perusahaan anak dan Induk. Laporan keuangan seperti ini disebut Laporan keuangan

Kosolidasi.

Kapan Laporan Keuangan Konsolidasi dibuat?

Pada saat induk perusahaan telah membeli saham anak perusahaan maka perusahaan Induk

mempunyai kewajiban untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi seperti diatur dalam

PSAK nomor 4 paragraf 4 :

“para pengguna laporan keuangan pada umumnya ingin mengetahui dan mendapatkan

informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dari suatu kelompok persh. secara

keseluruhan. Kebutuhan tsb. dapat dipenuhi melalui penyajian laporan keuangan konsolidasi

yang menyajikan informasi keuangan dari suatu kelompok persh. sebagai satu kesatuan ekonomi

meskipun masing-masing persh. dalam kelompok tsb. merupakan satu entitas hukum yang

terpisah satu sama lain..”

Akuisisi yang dilakukan dengan cara menggabung/ membeli persh.lain yang

kemudian persh. yang bergabung/ dibeli tersebut menjadi anak perusahaan (dalam

arti bahwa persh. yang dikuasai tersebut sudah tidak mempunyai status hukum)

Bentuk lain dari dari merger yang dilakukan dengan cara menggabung perusahaan lain

melalui pembentukan perushaan baru. Misalnya, PT A bergabung dengan PT B untuk

membentuk PT C. (dalam arti bahwa PT A dan PT B tersebut sudah tidak mempunyai status

hukum lagi dan yang berstatus hukum adalah PT C)

Akuisisi yang dilakukan dengan cara membeli sebagian besar saham/ seluruh saham

perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest) namun perusahaan

yang dikendalikan tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi

sebagaimana perusahaan lain.

Dalam afiliasi ini muncul induk perusahaan (parent company) dan anak perushaan (subsidiary

company). Perusahaan yang berafiliasi ini tidak harus sama jenisnya, bahkan dapat berbeda

jenis industrinya antara satu dengan yang lain.

Page 20: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Tujuan dibuatnya Laporan Keuangan Konsolidasi ?

adalah untuk menunjukkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

induk perusahaan bahwa telah terjadi pemilikan atau penguasaan persh. lain melalui pembelian

saham.

Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi?

1. Membuat kertas kerja (worksheet) penyususnan lap. Keuangan konsolidasi yang terdiri dari:

kolom neraca induk; neraca anak; eliminasi Debit – Kredit; dan Neraca Gabungan

2. Menghapus (mengeliminasi) transaksi-transaksi yang berhubungan dengan anak persh.

melalui jurnal eliminasi dan tidak perlu di posting

3. Membuat neraca konsolidasi dengan cara menggabungkan neraca induk perusahaan dengan

neraca anak perusahaan

Permasalahan dalam membuat laporan konsolidasi

a. Laporan disusun pada saat pembelian

Besarnya kepemilikan modal saham persh.anak oleh persh.induk ada 2 kemungkinan:

1). Persh.induk memiliki seluruh modal saham anak persh.

2). Persh.induk hanya memiliki sebagian dari modal saham anak persh.

b. Besarnya harga pokok/ perolehan (nilai investasi) dibandingkan dengan nilai buku,

dalam hal ini ada 3 kemungkinan:

1). Harga perolehan (nilai Investasi) = nilai buku

2). Harga perolehan (nilai Investasi) > nilai buku

(Excess of Cost Over Book Value/ Kelebihan Harga Pokok Diatas Nilai Buku)

3). Harga perolehan (nilai Investasi) < nilai buku

(Excess of Book Value Over Cost / kelebihan nilai buku diatas harga pokok)

Apabila induk persh. membeli saham persh.anak dengan harga diatas nilai bukunya maka

kelebihan harga perolehan (nilai Investasi) diatas nilai buku harus diperlakukan secara tepat

sesuai dengan penyebab terjadinya. Perlakuan terhadap “harga perolehan (nilai Investasi) diatas

nilai buku” ada 3 kemungkinan:

1. Persh.anak menilai aktivanya terlalu rendah

2. Persh. anak tidak mengakui goodwill yang ada

3. Perh.induk membeli dengan harga diatas nilai buku sebagai harga untuk menguasai

persh.anak

Sedangkan jika persh. induk membeli saham persh.anak dengan harga dibawah nilai buku,

maka perlakuan kelebihan nilai buku diatas harga perolehan (nilai Investasi) tersebut juga ada

beberapa kemungkinan:

1. Sebagai pengurang aktiva tertentu

2. Sebagai pengurang goodwill

3. Disajikan dalam rekening tersendiri

Page 21: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Akuntansi untuk perusahaan yang ber-afiliasi

Akuntansi pembelian saham anak perusahaan oleh induk perusahaan

Pengakuan perubahan modal saham anak perusahaan oleh induk perusahaan dengan

menggunakan metode equity dan metode cost

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi antara anak perusahaan dengan induk perusahaan

dengan metode equity dan metode cost

Beberapa bentuk/ struktur afiliasi antara induk perusahaan dan anak perusahaan:

1. Kepemilikan Langsung

Induk dengan satu anak perusahaan :

Induk dengan lebih satu anak perusahaan :

2. Kepemilikan Tidak Langsung

Hubungan antara: Induk – Anak – Cucu:

Kepemilikan tidak langsung melalui perusahaan lain :

Nilai prosentasi kepemilikan tidak langsung induk perusahaan terhadap anak perusahaan ?

Kepemilikan langsung anak persh. oleh induk = 60%

Kepemilikan melalui anak persh. T ( T menguasai kepemilikan S 60%)= 0,8x0,6 = 48% +

Total kepemilikan induk terhadap S melalui anak persh. T 78%

3. Saling Memiliki Saham

Saling pemilikan langsung antara Induk dan Anak perusahaan:

80% 90%

80%

Induk

Anak

70% 60% 90%

Induk

Anak “B” Anak “A” Anak C

Anak “B” Anak “A” Anak C

60%

80%

Induk

Anak “T” Anak S

30%

20% 80%

Induk

Anak

Page 22: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Saling kepemilikan antar perusahaan anak

Contoh kasus kajian 1:

Soal Kepemilikan Langsung:

Pada bulan Januari 2000 PT A membeli saham PT B yang beredar dipasar, data mengenai Modal

dan Posisi keuangan milik ke2 persh. pada saat pembelian sbb: (dalam U$ Dollar)

Rekening PT A PT B

Kas 750 300

Aktiva Lain-lain 1,500 1,100

Hutang 900 700

Modal saham 750 400

Laba ditahan 600 300

Berdasarkan data keuangan diatas, saudara diminta membuat jurnal konsolidasi bagi PT A atas

transaksi pemilikan saham PT B dan neraca konsolidasinya dengan asumsi sbb:

a) Dalam konsolidasi tersebut PT A membeli seluruh modal saham PT B seharga nilai bukunya

sebesar 700

b) Dalam konsolidasi tersebut PT A membeli 80% dari modal saham PT B seharga U$ 560

Jawab:

a) Untuk konsolidasi PT A membeli seluruh Mo saham PT B seharga nilai bukunya U$ 700

maka:

Jurnal pembelian atas saham PT B:

Investasi - saham PT B 700

Kas 700

(pembelian seluruh modal saham PT B oleh PT A)

Jurnal eliminasi:

Eliminasi modal saham PT B yang menjadi hak PT A

Modal saham 400

Investasi saham PT B 400

Eliminasi laba ditahan PT B yang menjadi hak PT A

Laba ditahan 300

Investasi saham PT B 300

20%

40%

80%

Induk

Anak “T” Anak S

30%

Page 23: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Kertas kerja Konsolidasi:

Rekening Neraca Eliminasi

Neraca

Konsolidasi

PT A PT B Debit Kredit Debit Kredit

Aktiva:

Investasi saham PT B 700

Eliminasi Modal saham PT B 400

Eliminasi laba ditahan PT B 300

Kas 50 300 350

Aktiva lain-lain 1500 1100 2600

Total aktiva 2250 1400

Pasiva:

Hutang 900 700 1600

Modal:

Modal saham PT A 750 750

Modal saham PT B 400

Eliminasi 400

Laba ditahan PT A 600 600

Laba ditahan PT B 300

Eliminasi 300

Total Pasiva 2250 1400 700 700 2950 2950

PT A dan Perusahaan Anak

Neraca Konsolidasi

Per Januari 2000

Aktiva: Pasiva:

Kas 350 Hutang 1600

Aktiva Lain-lain 2600 Modal saham 750

Laba ditahan 600

2950 2950

b) Dalam konsolidasi PT A membeli 80% dari modal saham PT B seharga U$ 560 maka:

Jurnal pembelian atas saham PT B:

Investasi - saham PT B 560

Kas 560

(pembelian 80% modal saham PT B oleh PT A)

Perhitungan : Nilai buku modal saham PT B : Modal saham U$ 400

Laba ditahan U$ 300

700

nilai buku modal saham yang dibeli 80% x U$ 700 = 560

Harga perolehan …………………………………… 560

Kelebihan …………………… 0

Dengan demikian atas pembelian 80% PT A akan melakukan :

Jurnal eliminasi:

Eliminasi modal saham PT B yang menjadi hak PT A sebesar 320 ( 80% x 400)

Modal saham 320

Investasi saham PT B 320

Eliminasi laba ditahan PT B yang menjadi hak PT A sebesar 240 ( 80% x 300)

Laba ditahan 240

Investasi saham PT B 240

Page 24: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Catatan:

Oleh karena perusahaan induk hanya memiliki sebagian dari modal saham perusahaan anak

maka elemen modal perusahaan anak yang harus dieliminasi, dan eliminasi ini terbatas pada

elemen modal yang menjadi hak atas perusahaan induk saja, yaitu yang besarnya sesuai dengan

% kepemilikan. Sedangkan bagian modal perusahaan anak yang menjadi hak pemegang saham

minoritas, disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai elemen modal.

Berikut ini adalah kertas kerja konsolidasi berdasarkan kasus poin (b) diatas dimana PT A

membeli 80% dari modal saham PT B seharga U$ 560.

Kertas kerja Konsolidasi:

Rekening Neraca Eliminasi Pemegang

Neraca

Konsolidasi

PT A PT B Debit Kredit Minoritas Debit Kredit

Aktiva:

Investasi saham PT B 560

Eliminasi Modal saham PT B 320

Eliminasi laba ditahan PT B 240

Kas 190 300 490

Aktiva lain-lain 1500 1100 2600

Total aktiva 2250 1400

Pasiva:

Hutang 900 700 1600

Modal:

Modal saham PT A 750 750

Modal saham PT B 400

Eliminasi 320 80

Laba ditahan PT A 600 600

Laba ditahan PT B 300

Eliminasi 240 60

Total Pasiva 2250 1400 560 560 140 3090 2950

PT A dan Perusahaan Anak

Neraca Konsolidasi

Per Januari 2000

Aktiva: Pasiva:

Kas 490 Hutang 1600

Aktiva Lain-lain 2600 Modal

Hak Induk:

Modal saham 750

Laba ditahan 600 1.350

Hak Anak (minoritas) :

Modal saham 80

Laba ditahan 60 140

3.090 3090

c) Dengan menggunakan data kajian kasus 1, buatlah jurnal dan neraca konsolidasi bagi PT A

apabila PT A membeli 80% dari modal saham PT B seharga U$ 650 ?

Jawab:

Apabila dalam konsolidasi PT A membeli 80% dari modal saham PT B seharga U$ 650 maka:

Jurnal pembelian atas saham PT B:

Investasi - saham PT B 650

Kas 650

(pembelian 80% modal saham PT B oleh PT A)

Perhitungan : Nilai buku modal saham PT B : Modal saham U$ 400

Page 25: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Laba ditahan U$ 300

700

nilai buku modal saham yang dibeli 80% x U$ 700 = 560

Harga perolehan …………………………………… 650

Kelebihan harga perolehan diatas nilai buku 90

(Excess of Cost Over Book Value/ KHPDNB)

atas kelebihan ini, maka nilai KHPDNB harus dicatat dalam rekening tersendiri dalam neraca

konsolidasi dengan nama rekening “selisih harga perolehan diatas nilai buku”

Dengan demikian atas pembelian 80% PT A akan melakukan :

Jurnal eliminasi:

Eliminasi modal saham PT B yang menjadi hak PT A sebesar 320 ( 80% x 400)

Modal saham 320

Investasi saham PT B 320

Eliminasi laba ditahan PT B yang menjadi hak PT A sebesar 240 ( 80% x 300)

Laba ditahan 240

Investasi saham PT B 240

Kertas kerja Konsolidasi:

Rekening Neraca Eliminasi Pemegang Neraca

PT A PT B Debit Kredit minoritas Konsolidasi

Aktiva:

Investasi saham PT B 650

Eliminasi Modal saham PT B 320

Eliminasi laba ditahan PT B 240

Eliminasi selisish HPDNB 90

Kas 100 300 400

Aktiva lain-lain 1500 1100 2600

Kelebihan HPDNB 90 90

Total aktiva 2250 1400 3090

Pasiva:

Hutang 900 700 1600

Modal:

Modal saham PT A 750 750

Modal saham PT B 400

Eliminasi 320 80

Laba ditahan PT A 600 600

Laba ditahan PT B 300

Eliminasi 240 60

Total Pasiva 2250 1400 650 650 140 2950

PT A dan Perusahaan Anak

Neraca Konsolidasi

Per Januari 2000

Aktiva: Pasiva:

Kas 400 Hutang 1600

Aktiva Lain-lain 2600 Modal

Kelebihan HPDNB 90 Hak Induk (pengendali, PSAK 2010):

Modal saham 750

Laba ditahan 600 1.350

Hak Anak (non pengendali, PSAK 2010):

Modal saham 80

Laba ditahan 60 140

3.090 3.090

Page 26: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

Contoh Kasus Kajian 2:

Soal Kepemilikan Tidak Langsung:

Contoh_2:

PT A pada tanggal 7 Januari 2001 membeli 60% saham yang beredar milik PT B dengan

harga perolehan investasi senilai $ 120,000, saat itu komposisi modal PT B : Modal Saham $

130,000 dan Laba yang ditahan $ 30,000. Pada tanggal yang sama, PT A juga membeli 40%

saham yang beredar milik PT C dengan harga perolehan investasi senilai $ 50,000

Pada tanggal 15 Januari 2001 PT B membeli saham yang beredar milik PT C sebanyak

30% dengan harga perolehan investasi $25,000 dan komposisi modal milik PT C saat sahamnya

dibeli oleh PT A dan PT B adalah Modal saham $ 90,000 dan Laba yang ditahan $15,000

Berikut ini adalah data keuangan hasil operasi dan deviden pada akhir periode 2001 milik

masing-masing perusahaan.

Rekening PT A PT B PT C

Laba Tahun 2001 80,000 50,000 40,000

Deviden yang dibagi 2001 30,000 20,000 10,000

Pertanyaan:

Berdasarkan data keuangan diatas maka: (a) Hitunglah Laba untuk masing-masing

perusahaan dan jurnal eliminasinya, (b) analisislah Metode apa yang digunakan dalam mencatat

kepemilikan tidak langsung melalui anak perusahaan tersebut.

Jawab:

Berdasarkan diagram diatas, terlihat bahwa PT B merupakan anak perusahaan PT A dengan

bentuk hubungan kepemilikan secara langsung (dikarenakan adanya hak pengendalian oleh PT A

60%) sedangkan hubungan antara PT A dan PT C dapat dianalisis dengan perhitungan berikut.

Saham PT C yang dimiliki PT A sebesar 40%

Saham PT C yang dimiliki PT A melalui PT B sebesar

( 60% x 30%) 18%

Total Saham PT C yang dimiliki PT A 58%

Dengan adanya kepemilikan sebesar 58% saham PT C oleh PT A melalui PT B menunjukkan

bahwa telah terjadi hubungan kepemilikan tidak langsung (indirect holding company) antara 2

perusahaan ini (PT A dan PT C) dan pencatatan yang akan dilakukan dengan menggunakan

metode ekuitas (kepemilikan >50%)

Pencatatan atas Kepemilikan tidak langsung melalui anak perusahaan terdiri dari:

a) Pencatatan (pengakuan) atas Laba dan Deviden pada masing-masing perusahaan

b) Melakukan perhitungan atas saldo rekening investasi saham pada masing-masing anak

perusahaan

PT C

PT A

PT B

30%

40% 60%

Page 27: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

c) Menghitung saldo laba yang ditahan milik masing-masing perusahaan pada akhir tahun 2001

sbb:

d) Pada saat disusun Laporan Keuangan Konsolidasi, jurnal eliminasi yang harus dibuat oleh

masing-masing perusahaan dengan menggunakan metode Ekuitas (Equity Method)

A. Pencatatan (pengakuan) atas Laba pada masing-masing perusahaan:

Pecatatan pada Buku PT B:

1) Jurnal pembelian atas saham PT C

Investasi - saham PT C $ 25,000

Kas $ 25,000

(pembelian saham PT C oleh PT B senilai $ 25,000)

2) Pengakuan hak atas Laba PT C oleh PT B

Investasi - saham PT C $ 12,000

Laba- Rugi PT C $ 12,000

(Pengakuan Laba sebesar 30% x $ 40,000)

3) Pengakuan hak atas pembagian Deviden PT C oleh PT B

Kas $ 3,000

Investasi - saham PT C $ 3,000

(Pengakuan Laba sebesar 30% x $ 10,000)

Pecatatan pada Buku PT A:

1) Jurnal pembelian atas saham PT B dan PT C

Investasi - saham PT B $ 120,000

Kas $ 120,000

(pembelian saham PT B oleh PT A senilai $ 120,000)

Investasi - saham PT C $ 50,000

Kas $ 50,000

(pembelian saham PT C oleh PT A senilai $ 50,000)

2) Pengakuan hak atas Laba PT B oleh PT A

Investasi - saham PT B $ 37,200

Laba- Rugi PT B $ 37,200

(Pengakuan Laba sebesar 60% x ( $ 50,000 + $ 12,000)

3) Pengakuan hak atas pembagian Deviden PT B oleh PT A

Kas $ 12,000

Investasi - saham PT B $ 12,000

(Pengakuan Laba sebesar 60% x $ 20,000)

4) Pengakuan hak atas Laba PT C

Investasi - saham PT C $ 16,000

Laba- Rugi PT C $ 16,000

(Pengakuan Laba sebesar 40% x ( $ 40,000)

5) Pengakuan hak atas pembagian Deviden PT C

Kas $ 4,000

Investasi - saham PT C $ 4,000

(Pengakuan Laba sebesar 40% x $ 10,000)

B. Perhitungan atas saldo rekening investasi saham pada masing-masing Perusahaan yang

berkaitan dengan Konsolidasi Anak perusahaan dan Kepemilikan secara tidak langsung:

1) Besarnya Saldo Akhir Investasi saham PT C pada Buku PT B:

Page 28: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

2) Besarnya Saldo Akhir Investasi saham PT B pada Buku PT A:

3) Besarnya Saldo Akhir Investasi saham PT C pada Buku PT A:

B.1. Besarnya Saldo Akhir Investasi saham PT C pada Buku PT B:

Saldo awal Investasi $ 25.000

Di (+) Pengakuan Laba 12.000

37.000

Di ( - ) Pengakuan Deviden 3.000

Saldo akhir $ 34.000

B.2. Besarnya Saldo Akhir Investasi saham PT B pada Buku PT A:

Saldo awal Investasi $ 120.000

Di (+) Pengakuan Laba 37.200

$ 157. 200

Di ( - ) Pengakuan Deviden 12.000

Saldo akhir $ 145.200

B.3. Besarnya Saldo Akhir Investasi saham PT C pada Buku PT A:

Saldo awal Investasi $ 50.000

Di (+) Pengakuan Laba 16.000

$ 66. 000

Di ( - ) Pengakuan Deviden 4.000

Saldo akhir $ 62.000

C. Menghitung Saldo Laba yang Ditahan milik masing-masing Perusahaan pada akhir periode

2001 dengan rincian:

C.1. Saldo Akhir Laba yang ditahan PT A senilai:

Laba Hasil Operasi sendiri 2001 (PT A) $ 80,000

Laba dari (PT B) 37,200

Laba dari (PT C) 16,000

Pembagian Deviden

(30,000)

Saldo Akhir laba ditahan 2001 PT A $ 103,200

C.2. Saldo Akhir Laba yang ditahan PT B senilai:

Laba yang Ditahan awal tahun 2001 (PT B) $ 30,000

Laba dari Hasil Operasi sendiri 2001 (PT B) 50,000

Laba dari PT C yang diakui PT B (30%X $40,000) 12,000

Pembagian Deviden (20,000)

Saldo Akhir laba ditahan 2001 PT B $ 72,000

C.3. Saldo Akhir Laba yang ditahan PT C senilai:

Laba yang Ditahan awal tahun 2001 (PT C) $ 15,000

Laba dari Hasil Operasi sendiri 2001 (PT C) 40,000

Pembagian Deviden (10,000)

Saldo Akhir laba ditahan 2001 PT C $ 45,000

Page 29: DIKTAT MATERI KULIAHashar.staff.gunadarma.ac.id/.../BAHAN+AJAR+AK.LANJUT++2.pdf · MATERI KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II (ADVANCED ACCOUNTING) OLEH : ASHAR BASYIR, SE., MMSI

D. Pada saat penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, Jurnal Eliminasi yang harus dibuat

oleh masing-masing perusahaan sebagai berikut.

D.1. Jurnal untuk meng_Eliminasi kepemilikan saham PT C oleh PT B: (pada buku PT B)

Modal Saham PT C $ 27.000 (a)

Laba yang Ditahan PT C 13.500 (b)

Investasi saham PT C $ 34.000 (c)

Kelebihan Nilai Buku diatas Harga Pokok 6.500 (d)

(Jurnal untuk mengakui laba dan mengeliminasi Investasi saham PT C)

Perhitungan:

(a) 30% X $ 90,000 mengeliminasi Modal saham PT C

(b) 30%X $ 45,000 mengeliminasi Saldo akhir laba Ditahan PT C (see C.3.)

(c) $ 34,000 Saldo akhir Investasi Saham PT C (see B.1.)

(d) Nilai ini dihitung dari :

Nilai aktiva bersih (komposisi Modal) PT C yang dikendalikan PT B 31.500

30%X $ 105,000 (dari MS 90,000 + LYD 15,000)

Harga Pokok Investasi saham pada PT C 25.000

Kelebihan Nilai Buku diatas Harga Pokok 6.500

D.2. Jurnal untuk meng_Eliminasi kepemilikan saham PT B Oleh PT A: (pada buku PT A)

Modal Saham PT B $ 78,000 (a)

Laba yang Ditahan PT B 43,200 (b)

Kelebihan Harga Pokok diatas Nilai Buku 24,000 (c)

Investasi saham PT B $ 145,200 (d)

(Jurnal untuk mengakui laba dan mengeliminasi Investasi saham PT B)

Perhitungan:

(a) 60% X $ 130,000 mengeliminasi Modal saham PT B

(b) 60%X $ 72,000 mengeliminasi Saldo akhir laba Ditahan PT B (see C.2.)

(c) Nilai ini dihitung dari :

Nilai aktiva bersih (komposisi Modal) PT B yang dikendalikan PT A 96,000

60%X $ 160,000 (dari MS 130,000 + LYD 30,000)

Harga Pokok Investasi saham pada PT C 120.000

Kelebihan Harga Pokok diatas Nilai Buku 24,000

(d) $ 145,200 Saldo akhir Investasi Saham PT C (see B.2.)

D.3. Jurnal untuk meng_Eliminasi kepemilikan saham PT A terhadap PT C: (pada buku PT A)

Modal Saham PT C $ 36,000 (a)

Laba yang Ditahan PTC 18,000 (b)

Kelebihan Harga Pokok diatas Nilai Buku 8,000 (c)

Investasi saham PT C $ 62,000 (d)

(Jurnal untuk mengakui laba dan mengeliminasi Investasi saham PT C)