Dijaman modern seperti saat ini, dimana banyak teknologi-teknologi canggih dibuat untuk mempermudah kerja manusia, sehingga mustahil rasanya jika satu hari tampa alat canggih ini, berbagai produk alat komunikasi sudah diluncurkan, salah satunya handpone, sejak adanya handpone di era 70an, ya walaupun pada waktu handpone tidak begitu canggih, hingga saat ini sudah banyak merek handpone yang di impor dari belahan bumi ini.

saat ini, HP sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia, maka tak heran jika penggunaan HP ini membuat seseorang merasa resah jika HP-nya tidak ada didekatnya atau bahkan gelisah jika tidak memegang HP dalam waktu yang tidak begitu lama, perasaan yang seperti ini kemudian dinamakan sebagai syndrome HP, suatu keadaan dimana seseorang akan merasa gelisah ketika HP-nta tidak berada didekatnya. , mengerikan sekali memang dampak dari alat komunikasi yang satu ini.

Seiring berjalannya waktu, penggunaan HP dari waktu ke waktu semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dilingkungan sekitar bahwa mulai banyak orang yang menggunakan HP, teruma kalangan muda. Bahkan disekitar lingkungan penulis banyak kalangan muda mempunyai HP lebih dari satu. Penggunaan HP yang meningkat ini tentu mebguntungkan industry HP, berbagai inovasi dilakukan oleh para industry HP untuk menggaet para konsumennya. Dan Indonesia sebagai Negara ke 3 dengan jumlah penduduk terbesar didunia hanya menjadi pasar bagi industry HP Negara asing.

Pemerintah tidak bisa berbuat banyak menghadapi situasi ini, selain hanya tersenyum manis diatas nama modernisasi. Entah bagaimana menyebutnya untuk menjabarkan kondisi orang Indonesia, mungkin kalau boleh dibilanng bahwa orang ialah orang yang paling banyak bersukur karena mudah begitu saja menerima apa yang didapatkan, misalnya dalam konteks HP ini, dengan masuknya produk asing ke negera ini tentu pemerintah akan memperoleh BEA CUKAI, ya walaupun tidak seberapa besar keuntungannya jika dibandingkan dengan memproduksi dan menjual HP sendiri. Dan masih bayak contoh kasus-kasus lain.