perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id upaya peningkatan .../upaya... · sepak bola ... lampiran...

81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SKRIPSI Oleh : CANDRA STYA HERMAWAN K5608092 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013

Upload: ngotram

Post on 07-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BAWAH

SEPAKBOLA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE

COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS X 2

SMA NEGERI 1 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

SKRIPSI

Oleh :

CANDRA STYA HERMAWAN

K5608092

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Candra Stya Hermawan

NIM : K5608092

Jurusan/Program Studi : POK/Pendidikan Kepelatihan Olahraga

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” UPAYA PENINGKATAN HASIL

BELAJAR PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA MELALUI

PEMBELAJARAN DENGAN METODE COOPERATIVE LEARNING

PADA SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN

PELAJARAN 2012/2013” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Candra Stya Hermawan

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BAWAH

SEPAKBOLA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE

COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS X 2

SMA NEGERI 1 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh :

CANDRA STYA HERMAWAN

K5608092

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Desember 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Slamet Widodo, S.Pd, M.Or Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or

NIP. 19711228 200312 1 001 NIP. 19780113 200604 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Mulyono, M. M 1……………………

Sekretaris : Fadilah Umar, S. Pd. M.Or 2. ……………

Anggota I : Slamet Widodo, S.Pd, M.Or 3. ……………………

Anggota II : Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or 4. . …………

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP 19600727 198702 1 001

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Kebahagiaan adalah sesuatu yang justru berlipat ganda ketika dibagi. (Paulo

Coelho)

Ingatlah 5 perkara sebelum 5 perkara. Sehat sebelum sakit. Muda sebelum tua.

Kaya sebelum miskin. Lapang sebelum sempit. Hidup sebelum mati. (Raihan)

Jangan melihat dari mana aku melangkah, tapi lihatlah kemana aku akan

melangkah. (Penulis)

Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. (Andrea Hirata)

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

SMA N 1 Boyolali, sekolah dimana penulis belajar menjadi seorang

pendidik sejati. Berbagi, menerapkan dan mengembangkan pengetahuan

yang selama ini ditempuh di bangku kuliah

Rachmat dan Siti Sopiyah, orangtuaku tercinta, motivator terbesar dalam

hidupku. Tak pernah lelah membuatku selalu tegar menghadapi kerasnya

kehidupan. Terima kasih untuk semua doa, harapan, pengorbanan yang

ibu dan bapak berikan kepadaku

Endang, Wawan dan Anik, kakak-kakakku tersayang dan segenap

keluarga tercinta. Terima kasih atas doa dan dukungan kalian kepadaku

Ratih, seorang wanita yang selalu menyemangatiku. Terima kasih telah

memberikan saran maupun kritikan untuk setiap kekurangsempurnaan ini.

Suhadi, Uky, Reza, Agiek dan segenap warga kos penghuni Wisma

Square. Terima kasih telah berbagi waktu untuk menemani dan

mendukungku.

Bangun, Dicky, Kristanto, Hamiseno, Rifky, Adit dan rekan – rekan

Penkepor ’08 terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan kalian.

Almamater.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Candra Stya Hermawan. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PEMBELAJARAN

DENGAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS X

2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Skripsi,

Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Univesitas Sebelas Maret

Surakarta, Januari 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar passing bola

bawah sepakbola pada siswa kelas X 2 SMA N 1 Boyolali tahun pelajaran

2012/2013 melalui penggunaan metode cooperative learning.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 2 SMA N 1 Boyolali tahun

pelajaran 2012/2013 berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 10 siswa putra dan 22

siswa putri. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan penilaian hasil

belajar passing bola bawah sepakbola. Teknik analisis data yang digunakan

penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif

dengan teknik persentase.

Berdasarkan hasil penelitian ini analisis yang diperoleh peningkatan yang

signifikan dari siklus I dan siklus II yang telah dilaksanakan. Kondisi awal hasil

belajar passing bola bawah sepakbola yang masuk kategori tuntas yaitu 31.25%

atau 10 siswa. Hasil belajar passing bola bawah sepakbola pada siklus I masuk

kategori tuntas adalah 65.62% atau 21 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan

hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 8437 % atau sebanyak 27 siswa.

Simpulan penelitian ini adalah penggunaan metode cooperative learning

dapat meningkatkan hasil belajar passing bola bawah sepakbola siswa kelas X 2

SMA N 1 Boyolali tahun pelajaran 2012/2013.

Kata Kunci : Hasil Belajar Passing Bola Bawah, Cooperative Learning

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena

atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil

Belajar Passing Bola Bawah Sepakbola Melalui Pembelajaran Dengan Metode

Cooperative Learning Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 1 Boyolali Tahun

Pelajaran 2012/2013”.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari prasyarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan

Pendidikan Olaharaga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik karena adanya bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Agustiyanto, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan

Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Slamet Widodo, S.Pd, M.Or, sebagai Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan kemudahan yang sangat membantu dalam

penulisan skripsi ini.

5. Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan kemudahan yang sangat membantu

dalam penulisan skripsi ini.

6. Drs. Agung Wardoyo, Kepala SMA N 1 Boyolali yang telah memberikan izin

penelitian ini.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Jumadi, S.Pd., guru pendidikan jasmani SMA N 1 Boyolali sebagai mitra

kolaborasi selama penelitian.

8. Siswa kelas X 2 SMA N 1 Boyolali yang telah bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 6

A. Kajian Teori......................................................................... 6

1. Permainan Sepakbola...................................................... 6

a. Tujuan Permainan Sepakbola.................................... 6

b. Komponen Dasar yang Harus Dikuasai Pemain

Sepak Bola................................................................ 7

2. Teknik Dasar Bermain Bola.......................................... 9

a. Macam-macam Teknik Dasar Bermain Bola............ 9

b. Manfaat Teknik Dasar Bermain Bola...................... 10

3. Passing dalam Permainan Sepakbola........................... 11

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

a. Pengertian Passing Sepakbola............................... 11

b. Teknik Pelaksanaan Passing Sepakbola.................. 13

c. Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Melakukan

Passing Sepakbola.................................................. 14

4. Belajar dan Pembelajaran............................................. 15

a. Pengertian Belajar................................................... 15

b. Pengertian Pembelajaran......................................... 17

c. Definisi Model Pembelajaran.................................. 18

5. Metode Cooperative Learning..................................... 18

a. Pengertian Metode Cooperative Learning.............. 18

b. Ciri-ciri dan Langkah Cooperative Learning......... 20

c. Model-model Cooperative Learning...................... 22

d. . Pengertian Student Team-Achievement Divisions

(STAD) .................................................................. 23

e. Pembelajaran Passing Bola Bawah Sepakbola dengan

Metode Cooperative Learning-Student

Team-Achievement Divisions (STAD)................. 25

f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Cooperative

Learning.................................................................. 27

B. Penelitian yang Relevan.................................................. 27

C. Kerangka Berpikir............................................................ 29

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 32

B. Subjek Penelitian ............................................................. 32

C. Sumber Data. ................................................................... 33

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................... 33

E. Uji Validitas Data ............................................................ 34

F. Teknik Analisis Data ....................................................... 34

G. Indikator Kinerja Penelitian ............................................ 34

H. Prosedur Penelitian .......................................................... 35

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN . ........................ 41

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) .............................. 41

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ............................ 42

C. Pembahasan Hasil Tindakan Antarsiklus ........................ 61

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN . .............................. 59

A. Simpulan ......................................................................... 62

B. Implikasi ......................................................................... 63

C. Saran ............................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 65

LAMPIRAN ............................................................................................ 68

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Metode Cooperative Learning.................. 21

Tabel 2.2 Perbandingan Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif ... 22

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian ............ 32

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ..................................... 33

Tabel 3.3 Indikator Kinerja Penelitian .................................................... 35

Tabel 3.4 Persentase Target Capaian Hasil Belajar Siswa...................... 40

Tabel 4.1 Deskripsi Kondisi Awal .......................................................... 42

Tabel 4.2 Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus I ............................ 50

Tabel 4.3 Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus II .......................... 58

Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ....................... 61

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gerakan Passing Sepakbola dengan Kaki Bagian Dalam... 14

Gambar 3.1 Skematik Kegiatan Inti Penelitian ....................................... 36

Gambar 4.1 Diagram Kondisi Awal Hasil Belajar Passing Bola Bawah

Sepakbola .............................................................................. 43

Gambar 4.2 Diagram Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus I ......... 50

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus II ....... 59

Gambar 4.4 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ................... 61

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Siklus I ......................................................................... 70

Lampiran 2 RPP Siklus II ....................................................................... 84

Lampiran 3 Daftar Peserta Didik Kelas X 2 SMA N 1 Boyolali ............ 99

Lampiran 4 Daftar Nilai Peserta Didik Kelas X 2 SMA N 1 Boyolali ... 94

Lampiran 5 Dokumentasi ........................................................................ 116

Lampiran 6 Pengajuan Judul ................................................................... 123

Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi .................................................... 124

Lampiran 8 Surat Ijin Menyusun Skripsi ................................................ 125

Lampiran 9 Permohonan Ijin Menyusun Skripsi .................................... 126

Lampiran 10 Permohonan Ijin Research kepada Rektor ........................ 127

Lampiran 11 Permohonan Ijin Research kepada Kepala Kesbangpol .... 128

Lampiran 12 Permohonan Ijin Research kepada Kepala Sekolah .......... 129

Lampiran 13 Surat Rekomendasi dari Kesbangpol................................. 130

Lampiran 10 Surat Keterangan Research dari SMA N 1 Boyolali ......... 131

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan pendidikan yang

memiliki cakupan cukup luas. Melalui gerak fisik sebagai media pembelajaran

pendidikan jasmani, banyak aspek yang dikembangkan dalam diri siswa. Husdarta

(2009: 4) menyatakan, “Pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk

mengembangkan keutuhan manusia. Melalui fisik, mental dan emosional turut

dikembangkan”. Sedangkan tujuan umum dari pendidikan jasmani menurut

Suherman, (2000: 23) diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu: “(1)

perkembangan fisik, (2) perkembangan gerak, (3) perkembangan mental dan, (4)

perkembangan sosial”.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang memiliki karakteristik

yang berbeda dengan pendidikan lain. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani

dikembangkan aspek fisik, gerak, mental dan sosial. Upaya mencapai tujuan

pendidikan jasmani, maka dalam kurikulum pendidikan jasmani telah diatur

materi pelejaran pendidikan jasmani yang harus diberikan kepada siswa sesuai

jenjang pendidikannya.

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang

diajarkan pada siswa Sekolah Menengah Atas atau sekolah yang sederajat. Upaya

mencapai keterampilan bermain sepakbola, maka harus menguasai teknik dasar

bermain sepakbola. Soekatamsi (2000: 15) menyatakan, “Keterampilan teknik

bermain sepakbola adalah penerapan teknik dasar bermain sepakbola”. Ini artinya,

keterampilan bermain sepakbola akan dimiliki siswa sekolah apabila menguasai

teknik dasar bermain sepakbola.

Menendang bola merupakan salah satu teknik dasar bermain sepakbola

yang memiliki konstribusi besar dalam permainan sepakbola. Hampir seluruh

permainan sepakbola dilakukan dengan menendang bola. Wahjoedi (1999: 120)

menyatakan, “Menendang bola merupakan keterampilan paling penting dan

mendasar yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola. Oleh karena itu,

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

teknik dasar sepakbola yang pertama kali harus dikuasai oleh setiap pemain

sepakbola adalah menendang bola”.

Pada prinsipnya menendang bola memiliki fungsi sebagai operan untuk

menghubungkan pemain satu dengan pemain lainnya dalam satu tim atau

mencetak gol ke gawang lawan. Kerjasama tim akan terjalin dengan baik apabila

operan-operan melalui tendangan dilakukan dengan baik dan tepat pada sasaran.

Untuk melakukan operan-operan pemain satu dengan pemain lainnya dalam satu

tim dilakukan dengan operan pendek menyusur tanah (passing). Seperti

diungkapkan Mielke (2007: 19) bahwa, “Passing adalah seni memindahkan

momentum bola dari satu pemain ke pemain lain”.

Menjalin kerjasama tim melalui operan-operan pendek atau passing sangat

penting. Melalui operan-operan yang cermat dan akurat, maka akan

mencerminkan kerjasama tim yang kompak. Melalui operan-operan rendah yang

tepat dan penerapan taktik dan strategi yang baik akan mampu mengecoh atau

membuka pertahanan lawan, sehingga mempunyai peluang menciptakan gol ke

gawang lawan. Pentingnya peranan passing dalam permainan sepakbola, maka

passing sepakbola harus diajarkan pada tahap awal sebelum mempelajari teknik

dasar lainnya.

Melakukan passing dengan baik dan tepat pada sasaran bagi siswa

sekolah bukan merupakan hal yang mudah. Sering kali dalam melakukan passing

tidak tepat pada sasaran yang diinginkan, bahkan tidak menutup kemungkinan

bolanya melambung rendah atau melenceng, sehingga bola mudah direbut oleh

lawan. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat pembelajaran passing

sepakbola disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya belum menguasai teknik

passing sepakbola, tidak memiliki pengalaman bermain sepakbola, mental kurang

baik dan lain sebagainya. Kesalahan-kesalahan yang sering dialami siswa dalam

pembelajaran passing sepakbola, sehingga siswa merasa sulit untuk melakukan

passing dengan baik dan benar. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam

pembelajaran Penjas (termasuk passing bola bawah sepakbola) harus dicarikan

solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Seorang guru Penjas harus mampu mencarikan solusi yang tepat, jika

siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran Penjas. Tuntutan pembelajaran

sekarang ini, seorang guru harus mampu menganalisis kegiatan pembelajaran

yang dilakukan dan mencarikan solusi yang tepat jika siswa mengalami kesulitan.

Adanya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu langkah yang

harus dilakukan oleh seorang guru, jika banyak kendala yang dihadapi siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Seperti dijelaskan Sutama & Sufanti (2009: 8)

bahwa, “Secara umum tujuan PTK adalah untuk mengadakan perbaikan mutu

praktik pembelajaran di kelas. Melalui PTK guru senantiasa memperbaiki praktik

pembelajaran di kelas berdasarkan pengalaman-pengalaman langsung yang nyata

dipandu dengan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan penguasaan teoritik

praktis pembelajaran”.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa kelas X 2 SMA

Negeri 1 Boyolali yang mengikuti pelajaran pendidikan jasmani khususnya pada

materi sepak bola menunjukkan bahwa siswa ketika melakukan passing bola

bawah masih memiliki kesulitan ketika melakukan gerakan passing. Terlihat dari

hasil penilaian di lapangan yang menunjukkan hanya 30% dari jumlah siswa yang

memenuhi KKM sekolah. Banyak siswa yang takut melakukan passing bola

bawah dengan sempurna karena belum mengetahui teknik passing bola bawah

sepakbola dengan benar. Ada banyak unsur – unsur dalam pelaksanaan teknik

passing bola bawah. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam

melakukan gerakan passing adalah perkenaan pada kaki tidak tepat, sehingga bola

bergulir tidak sesuai target yang sudah ditentukan. Hal ini tentu menjadi masalah

utama ketika pelajaran penjas.

Pembelajaran selama ini menggunakan metode konvensional, dimana

guru penjas selama mengajar hanya menggunakan gaya mengajar komando tanpa

menggunakan metode yang lain selama pembelajaran, sehingga menyebabkan

siswa terkadang tidak mendengarkan instruksi dari guru saat pembelajaran. Ini

menunjukkan bahwa siswa siswa masih kurang aktif saat pembelajaran. Guru

masih menjadi pusat pelajaran. Dengan demikian hendaknya disusun suatu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

meningkat, agar siswa memiliki minat untuk belajar passing bola bawah, siswa

dibuat aktif dalam pembelajaran tersebut tidak hanya guru yang memberikan

intruksi dan lain sebagainya. Untuk itu salah satu model yang tepat adalah model

Cooperative Learning dengan tipe Student Team Achievement Division (STAD).

Karena dengan model pembelajaran ini siswa dapat dibuat menjadi siswa yang

aktif dan aplikasinya adalah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang

didalamnya terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah disini

siswa dipacu untuk menjadi siswa aktif yang selain bertanggung jawwab pada diri

sendri juga pada anggota dalam kelompoknya. Hal tersebut berdampak pada hasil

belajar siswa yang masih terlihat rendah.

Berdasarkan beberapa masalah yang telah dikemukakan di atas, maka akan

dilakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas dengan judul

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Passing Bola Bawah Sepakbola melalui

Metode Cooperative Learning Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 1 Boyolali

Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka didapat perumusan

masalah sebagai berikut:

Bagaimanakah pembelajaran dengan metode cooperative learning dapat

meningkatkan kemampuan hasil belajar passing bola bawah siswa kelas X 2 SMA

Negeri 1 Boyolali tahun pelajaran 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar passing sepakbola melalui

pembelajaran dengan metode cooperative learning pada siswa kelas X 2 SMA

Negeri 1 Boyolali tahun pelajaran 2012/2013.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu:

a. Bagi SMA Negeri 1 Boyolali

Sebagai bahan masukan, saran, dan informasi terhadap sekolah SMA

Negeri 1 Boyolali, untuk penerapan model Cooperative Learning pembelajaran

yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil belajar

siswa.

b. Bagi Siswa kelas X 2 SMA Negeri 1 Boyolali

Mempermudah siswa kelas X 2 SMA Negeri 1 Boyolali dalam

memahami dan mengerti materi yang diberikan oleh guru khususnya dalam

pembelajaran passing bola bawah sepakbola, sehingga siswa mampu

meningkatkan kemampuannya dalam menguasai keterampilan dasar serta hasil

belajar khususnya pada passing bola bawah sepakbola.

c. Bagi Guru Penjaskes SMA Negeri 1 Boyolali

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru Penjaskes di SMA

Negeri 1 Boyolali yaitu bahwa dengan menerapkan Cooperative Learning dapat

meningkatkan kemampuan serta hasil belajar siswa pada passing bola bawah

sepakbola.

d. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa melalui penerapan cooperative learning

dapat meningkatkan penguasaan teknik dasar atau materi dalam pembelajaran.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Permainan Sepakbola

a. Tujuan Permainan Sepakbola

Menurut Sucipto dkk, (2000: 7) mengatakan bahwa, “Sepakbola

merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain

dan salah satunya adalah penjaga gawang”. Hampir seluruh permainan

dilakukan dengan keterampilan mengolah bola dengan kaki, kecuali penjaga

gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan seluruh anggota badannya

dengan kaki dan tangan.

Tujuan dari masing-masing kesebelasan adalah berusaha untuk

memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha

menggagalkan serangan lawan untuk melindungi serangan atau menjaga

gawangnya agar tidak kemasukan bola. Dalam permainan sepakbola para

pemain dituntut untuk dapat menerapkan berbagai teknik ke dalam pola taktik

dan strategi serta kerja sama tim yang kompak agar dapat memperoleh

kemenangan. Sucipto, dkk, (2000: 7) menyatakan bahwa “Tujuan permainan

sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang

lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan”.

Pendapat lain dikemukakan Tarigan (2001: 2) bahwa, “Sepakbola adalah

pemecahan masalah, bagaimana memperagakan sebuah teknik yang serasi,

ditinjau dari posisi lawan dan kawan. Pengetahuan tentang taktik strategi

bermain sepakbola sangat penting”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh

Soekatamsi (1995: 12) bahwa, “Semua pemain sepakbola harus menguasai

teknik dasar dan keterampilan bermain sepakbola, karena orang akan menilai

sampai mana teknik dan keterampilan para pemain dalam hal menendang bola,

memberikan bola, menyundul bola, menembakkan bola ke gawang lawan

untuk mencetak gol”.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan

permainan sepakbola adalah mencapai kemenangan. Untuk mencapai

kemenangan dibutuhkan penguasaan teknik, taktik dan strategi yang baik,

sehingga mempunyai peluang untuk memasukkan bola ke gawang lawan

sebanyak-banyaknya. Selain itu juga, dalam setiap tim yang bermain

merupakan suatu kesebelasan yang memiliki tugas untuk menjebol gawang

lawan sebanyak mungkin dengan semua pemain memiliki peluang sama

termasuk kiper. Menurut Luxbacher (1998) pertandingan sepakbola merupakan

permainan yang dimainkan dua tim yang masing-masing beranggotakan 11

orang. Masing-masing tim mempertahankan gawang tim sendiri dan mencoba

menjebol gawang lawan. Dengan melihat situasi ini tentu ada unsur kerja sama

dalam setiap tim untuk mencetak gol. Setiap pemain memiliki posisi tersendiri,

tetapi memiliki satu tujuan ketika di lapangan. Menurut Tarigan (2001: 3)

bahwa, “Dalam permainan sepakbola, keterampilan-keterampilan yang dimiliki

pemain tidak bisa dipisahkan dari satu kesatuan tim dan tidak akan pernah ia

menggunakannya sendiri”. Artinya, keterampilan-keterampilan yang dimiliki

seorang pemain, tidak pernah merupakan tujuan tersendiri.

Berdasarkan penjelasan dua ahli tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa, sepakbola merupakan olahraga permainan beregu yang menuntut

kualitas taktik dan teknik serta kerjasama yang kompak dalam satu tim untuk

memperoleh kemenangan. Sebaik apapun teknik dan taktik yang dimilki suatu

tim, tanpa kerjasama yang kompak akan sulit memenangkan suatu

pertandingan.

b. Komponen Dasar yang Harus Dikuasai Pemain Sepakbola

Sepakbola merupakan olahraga permainan yang memiliki gerakan yang

cukup kompleks, sehingga setiap pemain harus memiliki skill yang baik untuk

memenangkan suatu pertandingan. Kemenangan suatu tim tercipta melalui

kerjasama yang kompak dalam satu tim. Tarigan (2001: 3) menyatakan,

“Dalam permainan sepakbola, keterampilan-keterampilan yang dimiliki

pemain tidak biasa dipisahkan dari satu kesatuan tim dan tidak pernah ia akan

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

menggunakannya sendiri. Artinya, keterampilan-keterampilan yang dimiliki

seorang pemain, tidak pernah merupakan tujuan tersendiri”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kualitas individu atau tim suatu

kesebelasan sangat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan teknik dasar

sepakbola oleh para pemainnya. Ini artinya, faktor yang mendasar dan harus

dikuasai seorang pemain sepakbola adalah menguasai teknik dasar bermain

sepakbola. Sarumpaet dkk. (1992: 47) menyatakan, “Dalam usaha

meningkatkan mutu permainan ke arah prestasi, maka masalah teknik

merupakan salah satu persyaratan yang menentukan”. Menurut Soekatamsi

(1995: 20) bahwa, “Pemain pertama-tama (permulaan) harus menguasai

macam-macam teknik dasar bermain sepakbola. Seorang pemain sepakbola

yang tidak menguasai keterampilan teknik dasar bermain sepakbola tidaklah

mungkin akan menjadi pemain yang baik”. Hal senada dikemukakan Muchtar

(1992: 27) bahwa:

“Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik perlu menguasai teknik

dengan baik pula. Tanpa penguasaan teknik yang baik tidak mungkin

dapat menguasai atau mengontrol bola dengan baik. Dan tanpa

kemampuan menguasai bola dengan baik, tidak mungkin dapat

menciptakan kerjasama dengan pemain lain. Sedangkan kerjasama

adalah inti dari permainan sepakbola”.

Menguasai teknik dasar bermain sepakbola merupakan faktor yang

mendasar dan harus dilatihkan sejak awal berlatih sepakbola. Dengan

menguasai teknik dasar bermain sepakbola dengan baik, maka memberi

peluang yang besar untuk memenangkan pertandingan dan meraih prestasi

yang optimal. Strategi atau taktik permainan sebaik apapun, jika pemainnya

tidak menguasai teknik dasar sepakbola dengan baik, taktik atau strategi

tersebut tidak ada manfaatnya. Seperti dikemukakan Sneyers (1990: 24)

bahwa, “Dilihat dari segi taktis, mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan

oleh penguasaan teknik dasar. Semakin terampil seorang pemain dengan bola,

dan semakin mudah ia dapat (tanpa kehilangan bola) meloloskan diri dari suatu

situasi, semakin baik jalannya pertandingan bagi kesebelasannya”.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dengan menguasai teknik dasar bermain sepakbola akan dapat

mendukung penampilannya baik secara individu maupun tim. Semakin baik

seorang pemain menguasai teknik dasar bermain sepakbola, maka ia akan

memiliki keterampilan teknik bermain sepakbola yang baik.

2. Teknik Dasar Bermain Sepakbola

a. Macam-Macam Teknik Dasar Bermain Sepakbola

Ditinjau dari pelaksanaan permainan sepakbola bahwa, gerakan-

gerakan yang terjadi dalam permainan adalah gerakan-gerakan dari badan dan

macam – macam cara memainkan bola. Gerakan badan dan cara memainkan

bola adalah dua komponen yang saling berkaitan dalam pelaksanaan permainan

sepakbola. Gerakan-gerakan maupun cara memainkan bola tersebut terangkum

dalam teknik dasar bermain sepakbola. Seperti dikemukakan oleh Muchtar

(1992: 27) bahwa, “Berdasarkan gerakan-gerakan yang terjadi dalam

permainan sepakbola, teknik sepakbola dibagi atas teknik badan dan teknik

bola”. Selain itu Soekatamsi (1995: 34), menyatakan bahwa ,”Teknik bermain

sepakbola dibagi menjadi dua yaitu : (1) Teknik tanpa bola, (2) Teknik dengan

bola “. Hal senada dikemukakan Abdoellah (1981: 416) bahwa :

“Unsur-unsur untuk dapat bermain sepakbola secara baik sebenarnya

sangat kompleks, karena unsur yang satu dengan yang lain sangat erat

hubungannya dan sukar untuk dipisah – pisahkan. Pada garis besarnya

teknik sepakbola dapat dibagi menjadi dua yaitu, (1) teknik badan (body

technics), ialah gerakan-gerakan dalam sepakbola tetapi tanpa

menggunakan bola, (2) teknik dengan bola ialah gerakan-gerakan

sepakbola dengan menggunakan bola”.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik

dasar bermain sepakbola dibagi menjadi dua macam yaitu teknik tanpa bola

(teknik badan) dan teknik dengan bola. Teknik badan atau teknik tanpa bola

pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fisik untuk

mencapai kesegaran jasmani (physical fitness) agar dapat bermain sepakbola

dengan sebaik-baiknya. Menurut Soekatamsi (1995: 16) unsur-unsur teknik

tanpa bola terdiri dari : “(1) Lari cepat dan mengubah arah, (2) Melompat dan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

meloncat, (3) Gerak tipu tanpa bola dan, (4) Gerakan-gerakan khusus untuk

penjaga gawang”.

Teknik dengan bola pada dasarnya yaitu semua gerakan-gerakan

dengan bola. Kemampuan seorang pemain dalam memainkan bola akan sangat

membantu penampilannya dalam bermain sepakbola. Oleh karena itu, setiap

pemain harus mempelajari unsur-unsur teknik dengan bola secara seksama.

Unsur-unsur teknik dengan bola menurut Muchtar (1992: 29) terdiri dari :

1) Teknik menendang bola.

2) Teknik menahan bola (trapping).

3) Teknik menggiring bola (dribble).

4) Gerak tipu.

5) Tenik menyundul bola (heading).

6) Teknik merebut bola (tackling).

7) Teknik lemparan ke dalam (throw-in).

8) Teknik penjaga gawang.

Unsur teknik tanpa bola maupun teknik dengan bola pada prinsipnya

memiliki keterkaitan yang erat dalam pelaksanaan bermain sepakbola. Kedua

teknik tersebut saling mendukung dan saling berhubungan. Kedua teknik dasar

tersebut harus mampu diaplikasikan dan dikombinasikan di dalam permainan

menurut kebutuhannya. Kualitas dan kemampuan teknik yang baik akan

mendukung penampilan seorang pemain dan kerjasama tim. Semakin baik

kualitas teknik yang dimiliki, maka penguasaan permainan akan semakin baik,

sehingga akan memberikan peluang untuk memenangkan pertandingan.

b. Manfaat Teknik Dasar Bermain Sepakbola

Baik dan tidaknya penampilan seorang pemain sepakbola sangat

bergantung pada penguasaan teknik yang dimiliki. Sarumpaet dkk, (1992: 47)

bahwa, “Dalam usaha meningkatkan mutu permainan ke arah prestasi, maka

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

masalah teknik merupakan salah satu persyaratan yang menentukan”. Menurut

Sneyers (1990: 24), “Dilihat dari segi taktis, mutu permainan suatu kesebelasan

ditentukan oleh penguasaan teknik dasar”. Sedangkan Muchtar (1992: 27)

berpendapat, “Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik perlu menguasai

teknik dengan baik pula. Tanpa penguasaan teknik yang baik tidak mungkin

dapat menguasai atau mengontrol bola dengan baik, dan tanpa kemampuan

menguasai bola dengan baik, tidak mungkin dapat menciptakan kerjasama

dengan pemain lain”.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas menunjukkan bahwa,

menguasai teknik dasar bermain sepakbola mempunyai peran penting terhadap

penampilan seorang pemain baik secara individu maupun secara kolektif, serta

mendukung penerapan taktik dan strategi dalam permainan. Dengan

penguasaan teknik dasar bermain sepakbola yang baik, maka akan mampu

melakukan kerjasama yang kompak dalam satu tim, sehingga akan

meningkatkan kualitas permainan untuk memperoleh kemenangan.

3. Passing dalam Permainan Sepakbola

a. Pengertian Passing Sepakbola

Passing merupakan teknik dasar menendang bola yang berperan penting

dalam permainan sepakbola. Melalui passing yang cermat dan akurat akan

meningkatkan kualitas permainan suatu tim sepakbola. Mielke (2007: 19)

menyatakan:

Sepakbola sejatinya adalah permainan tim. Walaupun pemain yang

memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi pada kondisi tertentu,

seorang pemain sepakbola harus saling bergantung pada setiap anggota

tim untuk menciptakan permainan cantik dan membuat keputusan yang

tepat. Agar bisa berhasil di dalam lingkungan tim ini, seorang pemain

sepakbola harus mengasah keterampilan passing.

Pendapat tersebut menunjukkan, sebaik apapun keterampilan seorang

pemain sepakbola, keberhasilan atau kemenangan sebuah tim sepakbola

dibutuhkan kerjasama tim yang kompak. Kerjasama tim yang kompak dibutuhkan

kemampuan passsing yang baik dari setiap pemainnya. Untuk itu, dalam

melakukan passing harus dilakukan secermat mungkin agar teman seregunya

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mampu menerima dan mengontrol bola dengan baik. Gifford (2007: 14)

menyatakan, “Mengumpan adalah keterampilan paling penting untuk dikuasai.

Umpan menghubungkan semua pemain di seluruh bagian lapangan dan

memungkinkan tim membangun serangan”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melakukan umpan dengan passing

harus dilakukan secermat mungkin, bola menyusur tanah agar mudah dikontrol

teman seregunya. Umpan-umpan yang cermat dan akurat melalui passing dapat

dijadikan serangan untuk menciptkan gol ke gawang lawan. Lhaksana & Pradosi

(2008: 64) menyatakan, “Operan bola harus dilakukan dengan baik agar bola tidak

sampai ke pihak lawan atau bahkan keluar lapangan permainan. Operan bola yang

diukur dengan sempurna akan memudahkan rekan pemain lain untuk menerima

bola tersebut dengan baik”.

Passing yang cermat dan akurat banyak manfaatnya terhadap kualitas

permainan. Hal yang terpenting dalam melakukan passing harus diimbangi

kontrol bola yang baik. Kemampuan pemain sepakbola melakukan passing

dengan cermat dan kontrol bola yang baik dapat digunakan sebagai serangan

untuk mencetak gol ke gawang lawan. Mielke (2007: 20) menyatakan:

Passing yang baik dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola

menciptakan ruang diantara lawan dengan bergerak dan membuka ruang di

sekeliling pemain. Keterampilan dasar mengontrol bola perlu dilatih

secara berulang-ulang, sehingga pemain yang melakukan passing

mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan passing yang tegas dan

terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga lawan. Passing yang

efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol

karena pemain yang menerima passing tersebut berada pada lokasi yang

lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan passing yang dilakukan

dengan lemah atau tidak terarah.

Pendapat tersebut menunjukkan, passing yang baik sangat berperan

penting untuk membuka ruangan yang diimbangi kontrol bola yang baik. Selain

itu, passing yang baik, kuat dan terarah dapat mendukung menciptakan gol ke

gawang lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka harus

dilakukan pembelajaran secara teratur dan dilakukan secara berulang-ulang.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Teknik Pelaksanaan Passing Sepakbola

Passing dalam permainan sepakbola memiliki konstribusi besar dalam

usaha menjalin kerjasama tim yang kompak untuk mencetak gol ke gawang

lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain

sepakbola harus mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan

passing. Muchtar (1992: 29) menyatakan, “Bagian kaki yang dapat digunakan

untuk menendang bola yaitu (1) kaki bagian dalam (inside-foot), (2) punggung

kaki (instep-foot), (3) punggung kaki bagian dalam (inside-instep), (4) Punggung

kaki bagian luar (Outside-instep)”. Menurut hasil penelitian Wahjoedi (1999: 120)

bahwa, “Menendang bola pada prinsipnya dapat dilakukan dengan menggunakan

kaki kanan maupun kaki kiri, pada (1) bagian dalam kaki, (2) bagian punggung

kaki, (3) bagian luar kaki”.

Berdasarkan bagian-bagian kaki yang digunakan menendang bola, passing

dalam permainan sepakbola pada umumnya dilakukan dengan kaki bagian dalam.

Mielke (2007: 20) menyatakan, “Kebanyakan passing dilakukan dengan

menggunakan kaki bagian dalam karena di kaki bagian itulah terdapat permukaan

yang lebih luas bagi pemain untuk menendang bola, sehingga memberikan kontrol

bola yang lebih baik”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kaki bagian dalam sangat efektif

untuk melakukan passing sepakbola, karena memiliki permukaan yang lebih luas.

Untuk memperoleh kualitas passing yang baik, maka harus menguasai teknik

passing yang baik dan benar. Muchtar (1992: 30) menyatakan, teknik passing

dengan kaki bagian sebagai berikut:

1) Kaki tumpu ditempatkan sejajar dan dekat dengan bola. Lutut sedikit

dibengkokkan.

2) Kaki tendang datang dari arah belakang, dengan lutut berputar arah

keluar. Kaki (sepatu) membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu pada

saat terjadi kontak antara kaki dengan kaki tendang dengan bola.

3) Posisi badan berada di ata sbola (menutup).

4) Tangan membentang ke samping untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5) Bola ditendang pada bagian tengah-tengah bola. Bagian kaki

menyentuh bola adalah tengah-tengah kaki bagian dalam.

6) Mata melihat bola.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar gerakan passing

dengan kaki bagian dalam sebagai berikut:

Gambar 2.1. Gerakan Passing Sepakbola dengan Kaki Bagian Dalam

(Mielke, 2007: 21)

c. Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Melakukan Passing Sepakbola

Menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah teknik dasar bermain

sepakbola yang paling mudah dilakukan, jika dibandingkan dengan teknik dasar

lainnya. Tidak menutup kemungkinan bagi siswa pemula, menendang bola

dengan kaki bagian dalam ini sering kali melakukan kesalahan. Kesalahan yang

sering terjadi pada tendangan dengan kaki bagian dalam, menurut Luxbacher

(1997: 18) adalah “(1) bola terangkat dari permukaan, (2) operan tidak tepat, (3)

operan kurang cepat, (4) mendekati bola dari sudut yang tajam dan berusaha

melakukan tendangan melintang”.

Kesalahan menendang bola dengan kaki bagian dalam tersebut

menyebabkan bola akan melenceng dari sasaran yang diinginkan. Sebagai seorang

pengajar atau guru, kesalahan yang dilakukan siswanya segera mungkin

dibenarkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pola gerakan yang salah.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Lebih lanjut Luxbacher (1997: 18) memberikan tips cara perbaikan kesalahan

operan dengan kaki bagian dalam sebagai berikut:

1) Menendang bola dengan menggunakan bagian kaki yang terlalu jauh,

di dekat jari, atau terlalu ke bawah akan membuat bola melambung ke

udara. Tendanglah bagian tengah bola dengan samping dalam kaki

antara pergelangan kaki dan jari

2) Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola dan

arahkan pada target. Bahu dan pinggul lurus dengan target. Jaga kepala

agar tidak bergerak saat menendang bola.

3) Kaki yang menendang tetap kuat. Pindahkan berat badan ke depan saat

kaki menyentuh bola. Gunakan gerakan akhir yang mulus.

4) Dekati bola langsung dari belakang. Bahu dan pinggul lurus dengan

target saat kaki menyentuh bola. Tendang bola ke arah depan.

Setiap kesalahan yang dilakukan siswa, seorang guru harus mampu

mencermatinya dan segera membetulkannya dengan memberikan contoh gerakan

passing yang benar. Agar kesalahan-kesalahan tidak sering dilakukan, seorang

guru harus mampu memberikan penekanan-penekanan secara khusus pada teknik

yang seringkali salah. Dengan demikian kesalahan yang sering dilakukan

mendapat perhatian lebih dan dapat dihindari, sehingga akan terbentuk

penguasaan teknik passing yang baik dan benar.

4. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian belajar

Pengertian Belajar menurut Aunurrahman (2009: 35) “belajar adalah

suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku

baik melalui pembelajaran dan pengalaman yang menyangkut aspek- aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”. Belajar

merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang

dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.

Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus

dan output yang berupa respon. Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-

perubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam

waktu relatif lama (konstan). Serta perubahan-perubahan tersebut karena usaha

sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar. Belajar yang dikutip

Sagala (2010: 14). ”Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah

laku yang berlangsung secara progresif”.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai

tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mudjiono (2006:

7) mengemukakan “siswa adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses

belajar”. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung

pada proses belajar dan mengajar yang dialami siswa dan pendidik baik ketika

para siswa di sekolah atau di lingkungan keluarganya sendiri.

Belajar pada hakikatnya suatu proses perubahan pada diri seseorang

dimana perubahan tersebut disebabkan adanya suatu pengalaman. Pengalaman

manusia dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu pengalaman langsung dan

pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung anak mengalami dan berbuat

sendiri secara langsung, misalnya belajar menjahit, menulis, menari dan lainnya.

Sedangkan pengalaman tidak langsung menurut Nana Sudjana (2005: 107)

diperoleh dengan berbagai cara:

1) Mengamati gejala atau situasi dengan menggunakan alat indera.

Misalnya, mengamati orang yang sedang menjahit, menonton orang yang

menari dan lain-lain.

2) Melalui bentuk gambar, misalnya mempelajari lukisan, foto dan lain-lain.

3) Melalui bentuk grafik misalnya, mempelajari peta, grafik, diagram dan

lain-lain.

4) Melalui bentuk verbal yaitu diperoleh dengan cara membaca uraian

tertulis dan lain-lain.

5) Melalui lambang, seperti rumus, istilah dan lain-lain.

Belajar adalah tahapan yang harus dilalui untuk bisa mencapai

perubahan yang diinginkan oleh suatu individu. Dengan ini dapat disimpulkan

belajar adalah suatu proses yang didalamnya terdapat interaksi dengan lingkungan

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sehingga memungkinkan adanya pengalaman yang menghasilkan perubahan

tingkah laku.

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat dua

komponen utama yaitu guru sebagai pengajar dan siswa sebagai orang yang

belajar. Hal ini seperti dikemukakan Syaiful Sagala (2010: 61) bahwa, “

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh

pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau

murid”.

Menurut Dimyati dan Mudjiono yang dikutip oleh Syaiful Sagala (2010:

79) “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat siswa aktif, yang menekankan pada penyediaan

sumber belajar”. Pembelajaran sebagai proses yang dibangun guru untuk

mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan

berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap

materi pelajaran.

Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika materi yang diajarkan guru

dapat dipahami dan diserap oleh siswa. Pembelajaran dapat disimpulkan dengan

suatu kegiatan terpogram yang di dalamnya terdapat komunikasi 2 arah antara

guru dan siswa sehingga menjadikan tujuan belajar dapat tercapai.

c. Definisi Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran. Suprijono (2011: 46) menyatakan bahwa, „‟model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar‟‟.

Sedangkan model pembelajaran menurut Isjoni (2010: 50) ialah „‟suatu pola atau

rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pengajar di kelasnya‟‟. Dalam penerapannya, model pembelajaran harus sesuai

dengan kebutuhan siswa.

Adapun Trianto (2011: 5) mengemukakan maksud dari model

pembelajaran adalah „‟kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar‟‟.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi,

metode, atau prosedur. Apabila antara pendekatan, strategi, metode pembelajaran

sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang

disebut dengan model pembelajaran.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman untuk

merencanakan pembelajaran dan menentukan perangkat pembelajaran yang akan

digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa.

5. Metode Cooperative Learning

a. Pengertian Metode Cooperative Learning

Cooperative Learning adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

didasarkan pada pendekatan konstruktivis. Cooperative Learning merupakan

strategi pembelajaran dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil

yang tingkat kemampuannya berbeda. Setiap siswa anggota kelompok harus

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

Isjoni (2007: 19) menyebutkan “Cooperative learning sebagai

pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan

belajar siswa yang sentris, humanistik, dan demokratis yang disesuaikan dengan

kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Dengan demikian, maka

pembelajaran kooperatif mampu membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di

kelas atau sekolah. Lingkungan belajarnya juga membina dan meningkatkan serta

mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan guruan hidup

senyatanya. Jadi, cooperative learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan

pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif, dan efisien ke arah mencari

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu (sharing)

sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive)”.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat

elemen - elemen yang saling terkait. Isjoni (2010: 16) menyebutkan bahwa,

„‟cooperative learning dengan istilah pembelajaran gotong royong yaitu sistem

pembelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama

dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur‟‟. Lebih jauh dikatakan

cooperative learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau

suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan

yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri

dari 4-6 orang saja. Siswa yang belajar menggunakan model cooperative learning

akan memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan

sebaya, serta lebih memberi motivasi pada siswa untuk meningkatkan

kemampuannya.

Berikut adalah pengertian cooperative learning atau pembelajaran

kooperatif menurut beberapa tokoh :

“Pembelajaran kooperatif” bukan hanya sebuah teknik pengajaran yang

ditujukan untuk meningkatkan pencapaian prestasi, ini juga merupakan cara untuk

menciptakan keceriaan, lingkungan yang pro-sosial, di dalam kelas, yang

merupakan salah satu manfaat penting untuk memperluas perkembangan

interpersonal dan keefektifan. (Slavin, 2009: 100)

Huda (2011: 29) menyatakan :

Cooperative Learning merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang

diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada

perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok

pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggungjawab atas

pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran

anggota-anggota yang lain‟‟.

Cooperative Learning muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi

dengan temannya. Isjoni (2010: 15) menyatakan bahwa, „‟Cooperative Learning

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga

merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar”.

Dari ketiga pendapat ketiga tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa

cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah bahwa metode ini

menjadikan siswa bekerja sama dalam satu tim menjadikan mereka siswa yang

aktif untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan dengan penuh semangat

dan keceriaan.

b. Ciri-Ciri dan Langkah Cooperative Learning

Trianto (2011: 47) mengemukakan pelajaran yang menggunakan

cooperative learning memiliki ciri-ciri :

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajar

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah

3) Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin yang beragam, dan

4) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pelajaran yang

menggunakan cooperative learning :

Tabel 2.1. Langkah - Langkah Metode Cooperative Learning

Fase Tingkah Laku Guru

Fase – 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa belajar.

Fase – 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan

jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Fase – 3

Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

Fase – 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar

pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase – 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase – 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajar individu dan

kelompok.

Trianto (2011: 48)

c. Model-Model Cooperative Learning

Di dalam Cooperative Learning terdapat bebarapa macam tipe antara lain

adalah (Student Team-Achievement Divisions) STAD, JIGSAW, Investigasi

Kelompok (Teams Games Tournaments atau TGT), dan pendekatan Struktural

yang meliputi Think Pair Share ( TPS) dan Numbered Head Togheter (NHT).

Tabel 2.2. Perbandingan Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif.

STAD Jigsaw Investigasi

Kelompok

Pendekatan

Struktural

Tujuan

kognitif

Informasi

akademik

sederhana

Informasi

akademik

sederhana

Informasi

akademik

tingkat tinggi &

keterampilan

inkuiri

Informasi

akademik

sederhana

STAD Jigsaw Investigasi

Kelompok

Pendekatan

Struktural

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tujuan

Sosial

Kerja

kelompok dan

kerjasama

Keja kelompok

dan kerja sama

Kerjasama

dalam

kelompol

kompleks

Keterampilan

kelompok dan

keterampilan

sosial

Struktur

Tim

Kelompok

Belajar

heterogen

dengan

anggota 4-5

orang anggota

Kelompok

belajar

heterogen

dengan 5-6

orang anggota

menggunakan

pola kelompok

asal &

kelompok ahli

Kelompok

belajar

heterogen

dengan 5-6

anggota

homogen

Bervariasi,

Berdua,

bertiga, 4-5

orang anggota

Pemilihan

Topik

Biasanya Guru Biasanya Guru Biasanya Guru Biasanya

Guru

STAD Jigsaw Investigasi

Kelompok

Pendekatan

Struktural

Tugas

Utama

Siswa dapat

menggunakan

lembar

kegiatan &

saling

membantu

untuk

menuntaskan

materi

belajarnya

Siswa

mempelajari

matri dalam

kelompok ahli

kemudian

membantu

kelompok asal

mempelajari

materi tersebut

Siswa

menyelesaikan

inkuiri

kompleks

Siswa

mengerjakan

tugas – tugas

yang

diberikan

secara sosial

dan kognitif

Penilaian Tes Mingguan Bervariasi dapat

berupa tes

mingguan

Menyelesaikan

proyek dan

menulis

laporan, dapat

menggunakan

tes essay

Bervariasi

Pengakuan Lembar

pengetahuan

dan publikasi

lain

Publikasi lain Lembar

pengakuan dan

publikasi lain

bervariasi

Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif Trianto ( 2011:

50-51 )

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

d. Pengertian Student Team-Achievement Divisions (STAD)

Student Team-Achievement Divisions (STAD) atau Pembagian Kelompok

Berdasar Kemampuan merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang

paling tua dan yang paling banyak diteliti. Trianto (2011: 52) , menyatakan

pembelajaran ini menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota

tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Pada STAD siswa ditempatkan

dalam tim belajar yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis

kelamin dan suku. Tipe kooperatif ini menekankan pada adanya aktivitas dan

interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Secara garis besar, urutan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD

menurut Isjoni (2010 : 51) meliputi :

1) Tahap penyajian materi.

2) Tahap kegiatan kelompok.

3) Tahap tes individual.

4) Tahap penghitungan skor perkembangan individu, dan

5) Tahap pemberian penghargaan kelompok

Dalam Slavin (2005: 12), gagasan utama dari STAD adalah untuk

memotivasi siswa supaya saling dapat saling mendukung dan membantu satu

sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru.

Jika para siswa ingin agar timnya mendapatkan penghargaan tim, mereka

harus membantu teman satu timnya untuk mempelajari materinya. Dengan adanya

kerja kelompok seperti ini, siswa dalam satu tim harus saling mendukung dan

memberikan semangat bahwa norma pembelajaran itu penting, berharga dan

menyenangkan. Siswa menjadi lebih bertanggung jawab dengan dirinya sendiri

dan teman -teman dalam satu tim. Mereka saling bekerja sama dalam tim, menilai

kekuatan dan kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam tes.

Dari beberapa uraian tentang pengertian dan teknis pelaksanaan tipe STAD

kita dapat menarik kesimpulan, pembelajaran ini membutuhkan kerja sama yang

padu dari masing-masing anggota tim. Mereka bekerja dalam satu tim yang terdiri

dari banyak ragam dan kemampuan dari masing-masing kemampuan siswa.

Adanya perbedaan ini memicu motivasi dari anggota tiap tim untuk bisa membuat

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

semua anggota tim menguasai informasi atau kemampuan yang diajarkan oleh

guru. Jika peran guru semakin sedikit dan siswa makin aktif maka dapat dikatakan

pembalajaran berhasil. Siswa menjadi lebih tahu kemana arah pembelajaran yang

tepat dan dapat membuat mereka lebih menguasai materi yang diberikan oleh

guru.

e. Pembelajaran Passing Bola Bawah Sepakbola dengan Metode Cooperative

Learning-Student Team-Achievement Divisions (STAD)

Menurut Huda (2011: 116) “ Metode yang dikembangkan Slavin ini

melibatkan “kompetisi” antar kelompok. Siswa dikelompokkan secara beragam

berdasarkan kemampuan, gender, ras, dan etnis.” STAD ini merupakan salah satu

metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan metode

yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan

pendekatan kooperatif. Keterampilan gerak terutama pada sepakbola, metode

cooperative learning dapat membantu proses belajar siswa terutama dalam

melakukan passing bola bawah sepakbola. Trianto, (2011: 52) menyatakan

bahwa, „‟pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar (jenis kelamin, dan

suku‟‟. (Isjoni, 2010: 51). Dalam pelaksanaan cooperative learning terdapat

beberapa tahapan antara lain :

1) Tahap penyajian materi, yang mana guru memulai dengan menyampaikan

indikator yang harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa

tentang materi yang akan dipelajari, dalam penelitian ini adalah materi

passing bawah sepak bola. Dilanjutkan dengan memberikan persepsi.

Dalam mengembangkan materi pembelajaran ditekankan pada hal : a)

mengembangkan materi pelajaran, b) menekankan bahwa belajar adalah

memahami makna (dalam penjas diartikan sebagai memahami teknik dasar),

c) memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol

pemahaman siswa, d) memberikan penjelasan mengapa jawaban tersebut

benar atau salah, e) beralih pada materi selanjutnya apabila siswa telah

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

memahami permasalahan dari materi yang ada mengenai teknik-teknik

dasar passing bola bawah yang sudah diberikan.

2) Tahap kerja kelompok, pada tahap ini siswa diberi tugas untuk berlatih

secara kelompok. Dalam kerja kelompok ini siswa saling berbagi tugas,

saling membantu memberikan penjelasan dan penyelesaian agar semua

anggota kelompok dapat memahami materi passing bola bawah sepak bola.

Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap

kelompok.

3) Tahap tes individu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

belajar telah dicapai mengenai materi passing bola bawah sepak bola yang

telah diajarkan. Skor perolehan individu ini didata dan diarsipkan, yang

akan digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.

4) Tahap perhitungan skor perkembangan individu. Setiap siswa memiliki

kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi

kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan

perkembangan skor individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk

memperoleh prestasi terbaik sesuai kemampuannya.

5) Pemberian penghargaan, diberikan berdasarkan skor yang diperoleh masing-

masing individu dalam suatu kelompok yang berbentuk nilai. Sedangkan

skor kelompok yang sendiri akan dikategorikan menjadi kelompok baik,

kelompok hebat, dan kelompok super.

Pendapat beberapa tokoh di atas mengemukakan keberagaman dalam setiap

kelompok-kelompok kecil di dalam kelas. Mereka dituntut bekerja sama satu

sama lain untuk untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mereka menjadi lebih aktif

dengan kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap anggota dalam tim. Dalam satu

tim itu menjadi ada koreksi satu sama lain. Untuk bahasan pelaksanaan

cooperative learning, dari poin pertama sampai kelima harus dilaksanakan secara

urut dan kontinyu. Tentu memiliki tujuan untuk kelancaran proses pembelajaran

dan penyampaian materi. Tahap demi tahap proses pelaksanaan pembelajaran tadi

dilaksanakan maka pembelajaran akan terasa nyaman dan menyenangkan.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode cooperative learning ini

dilaksanakan dengan diawali penyajian materi dimana guru menjelaskan aspek

yang harus dilaksanakan dan target capaian yang menjadi target kelulusan.

Kemudian dilanjutkan tahap kerja kelompok, didalamnya terdapat 5-6 siswa

dengan kemampuan yang beragam dari tinggi, sedang dan rendah, dengan ada

siswa putra dan putri di dalamnya. Mereka melakukan pembelajaran dengan

saling melakukan passing berhadapan, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah

dimodifikasi. Ketua dalam setiap kelompok mengoreksi teknik yang dilaksanakan

oleh teman dalam satu kelompok. Ketika masih ada kesalahan mereka

memberikan masukan dan memberikan contoh cara melakukan teknik yang benar.

Dengan begitu, setiap siswa diharapkan mampu melakukan teknik passing dengan

benar dan dapat mengalami peningkatan dalam pelaksanaannya. Selanjutnya tahap

tes individu, siswa melakukan tes yang telah ditentukan jenis penilaiannya. Dari

tes yang dilaksanakan siswa ini akan dirangkum untuk menentukan nilai

kelompok. Hasil yang diperoleh tiap individu ini memicu siswa untuk memacu

prestasi terbaik yang didapatnya. Tiap kelompok akan memiliki skor berbeda

untuk menentukan tingkat kemajuan yang dicapai. Skor yang diperoleh tiap

kelompok akan menentukan kelompok ini termasuk dalam kelompok baik,

kelompok hebat dan kelompok super.

f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Cooperative Learning

Setiap bentuk pembelajaran pasti akan memberikan pengaruh terhadap

peningkatan kemampuan atau keterampilan, selama pembelajaran tersebut

dilakukan dengan baik dan teratur. Pembelajaran yang dilakukan dengan baik,

teratur, dan sistematis akan memberikan pengaruh yang positif terhadap

peningkatan kemampuan seseorang.

Pembelajaran passing bawah sepakbola dengan metode cooperative

learning mempunyai kelebihan dapat meningkatkan ketepatan passing bawah,

karena adanya sasaran langsung dengan teman dan juga sudah mengetahui

kemampuan dari teman dalam satu tim.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Kelemahannya adalah siswa akan merasa bosan dalam melaksanakan

progam pembelajaran karena kegiatan pembelajaran tidak ada unsur permainan,

sehingga membuat siswa tidak serius dalam melaksanakan progam pembelajaran

dan pada akhirnya mempengaruhi dalam tingkat kemampuan siswa dalam

melakukan passing bawah.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan

khususnya yang terkait dengan motode cooperative learning dengan hasil yang

bervariasi atau beragam. Berikut ini disajikan hasil penelitian yang relevan.

Sutrisno (2012), melakukan penelitian dengan metode pembelajaran

cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan itu merupakan alternatif lain

dari berbagai macam cara untuk mengukur hasil belajar siswa. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode eksperimen. Objek yang digunakan adalah teknik

cluster sampling dari salah satu SMA Swasta di Kota Bandung. Teknik

pengumpulan data yaitu tes dan observasi. Instrument tes digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif, observasi digunakan untuk

melihat peningkatan hasil belajar siswa pada aspek afektif. Dari hasil pengolahan

data didapat, terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif sesuai

skor gain ternormalisasi seri satu yaitu 0,41 dalam kategori sedang, untuk seri dua

didapat 0,59 dalam kategori sedang. Untuk aspek afektif terjadi peningkatan

sebelum dan sesudah proses KBM pada pelaksanaan seri satu 44,5% dan seri dua

61,5%, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar.

Rohaeni (2012) melakukan penelitian di kelas V SD Negeri Pesawahan 3

Kota Bandung. Dari kondisi awal diperoleh siswa bosan dan jenuh dengan

mengikuti proses pembelajaran IPS yang disajikan secara verbal melalui kegiatan

ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa

dengan menggunakan model cooperative learning Tipe STAD pada mata

pelajaran IPS di kelas 5. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah (1) mengungkapkan aktivitas belajar siswa

kelas V dalam mata pelajaran IPS melalui penggunaan pembelajaran Cooperative

Learning Tipe STAD, (2) menungkapkan hasil belajar siswa kelas V dalam mata

pelajaran IPS setelah menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & MC. Taggert dengan dua siklus yang

siklusnya dilakukan satu tindakan. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu

tahap perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan

refleksi (reflecting) subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Pasawahan 3 yang berjumlah 32 orang. Hasil penelitian dengan menggunakan

model Cooperative Learning Tipe STAD pada pembelajaran IPS menunjukkan

adanya peningkatan proses pembelajaran, terlihat siswa sangat senang bekerja

dalam kelompoknya masing-masing. Demikian pada perolehan nilai-nilai dalam

pembelajaran IPS mengalami peningkatan. Pada siklus pertama nilai rata-rata

siswa mencapai 58,3 pada siklus kedua mengalami peningkatan dengan nilai rata-

rata mencapai 83,9 atau sebanyak 69% siswa yang mencapai nilai KKM.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

kelas V SD Negeri Pasawahan 3 Kota Bandung.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni menggunakan kegiatan

siswa sendiri secara efektif di dalam pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sedang

dipelajari. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Guru

bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-

luasnya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan

masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah

kurangnya sarana atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses

pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa

secara penuh. Di sini siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya

mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru.

Banyak sekali kendala dalam melakukan pembelajaran passing bawah.

Kesalahan dalam melakukan passing sering kali dilakukan. Mulai dari perkenaan

bola sampai sikap badan saat melakukan passing. Untuk tingkat awal memang

harus diperlukan kesabaran luar biasa dari guru karena tidak semua siswa dapat

langsung menerima dan menerapkan instruksi dari guru. Memang harus setahap

demi setahap untuk melakukannya. Setelah itu dapat dilihat hasil seperti yang

diharapkan. Untuk itu perlu diterapkan model pembelajaran yang sesuai dengan

kondisi seperti itu dan juga mencegah kebosanan. Kerjasama dari teman sebaya

juga diperlukan untuk lebih mudah memahami materi pembelajaran yang

diberikan dan mendongkrak semangat dalam rangka meningkatkan kemampuan

dan ketrampilan dalam passing bawah sepak bola. Dari sekian banyak model

pembelajaran, dapat diterapkan metode cooperative learning. Pada jenis

pembelajaran kali ini akan ada unsur-unsur seperti saling ketergantungan positif

antar teman, tanggung jawab dari individu untuk dapat mencapai makna dari

pembelajaran, interaksi antar individu, dan kerjasama dalam kelompok.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Diharapkan dengan model pembelajaran seperti ini, masing-masing siswa dapat

lebih aktif dengan saling bekerja sama dengan teman untuk lebih memahami

materi pembelajaran, saling memberikan semangat atau dorongan dan evaluasi

dari pembelajaran.

Maka untuk memaksimalkan pembelajaran sepak bola khususnya pada

materi passing bawah, harus digunakan model pembelajaran yang sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan siswa. Diantara model pembelajaran sepakbola, yang

sesuai dengan situasi dan kondisi tersebut adalah metode cooperative learning

dengan tipe Student Team Achievement Divisions yang dianggap paling konsisten

memberikan pengaruh positif, agar siswa memiliki tanggung jawab secara

individual maupun kelompok dan bekerja sama untuk mencapai tujuan

pembelajaran, serta berperan aktif memberikan semangat atau dorongan serta

evaluasi pada rekan sebaya khususnya pada materi sepak bola. Sehingga dengan

penerapan model cooperative learning, diharapkan dalam pembelajaran sepak

bola khususnya pada materi passing bawah dapat dilakukan secara maksimal.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas X 2 SMA Negeri 1

Boyolali yang beralamat di Jalan Kates No. 8 Telp. (0276) 321059 Fax.

0276321059 Boyolali.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2012

s/d November 2012.

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian

No.

Rencana Kegiatan

Tahun 2012 2013

Jun

2012

Jul

2012

Ags

2012

Sept

2012

Okt

2012

Nov

2012

Des

2012

Jan

2013

1. Tahap Persiapan

MID

SE

ME

ST

ER

a. Observasi 6-8

Jun

b.Identifikasi

Masalah

9 Jun

c. Penentuan

Tindakan

11

Jun

d.Pengajuan Judul 14

Jun

e. Penyusunan

Proposal

18-23

Jun

2. Tahap Pelaksanaan

a. Seminar Proposal 6 Jul

b.Pengajuan Ijin

Penelitian

6-9

Ags

c. Pengumpulan Data

Penelitian

25 Okt-22

Nov

3. Tahap Penyusunan

Laporan

a. Penulisan Laporan 26 Nov-22

Des

b.Ujian Skripsi 29

Jan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah Siswa Kelas X 2 SMA N 1 Boyolali Tahun

Pelajaran 2012/2013, jumlah keseluruhan siswa kelas X 2 adalah sebanyak 32

siswa, yang terdiri dari 10 siswa putra dan 22 siswa putri.

C. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang hasil belajar passing bola bawah

sepak bola siswa Kelas X 2 SMA N 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk teman diskusi dalam tahap refleksi dan

melihat tingkat keberhasilan penerapan model cooperative learning pada

pembelajaran passing bola bawah sepakbola di kelas X 2 SMA N 1 Boyolali

Tahun Pelajaran 2012/ 2013.

3. Peneliti sebagai observer, melihat masalah yang terjadi selama pembelajaran

dan membuat metode pembelajaran yang menarik untuk memecahkan

masalah yang terjadi di kelas X 2 SMA N 1 Boyolali Tahun Pelajaran

2012/2013.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) ini terdiri dari: tes dan observasi.

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar passing bola

bawah sepak bola yang dilakukan oleh siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran saat penerapan model

cooperative learning dalam pembelajaran passing bola bawah sepak bola.

Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat

dideskripsikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

No. Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1. Siswa Hasil

belajar

siswa

Afektif

Kognitif

Psikomotor

Observasi. Sesuai dengan

rubrik penilaian aspek

afektif dalam RPP.

Aspek kognitif pada RPP.

(Berupa soal tes)

Unjuk kerja praktek

kemampuan passing bola

bawah sepakbola. (Sesuai

rubrik penilai psikomotor

pada RPP)

E. Uji Validitas Data

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity) yang mana teknik tes yang akan diberikan kepada subjek

penelitian sudah seusai dengan isi yang seharusnya diberikan.

Sedangkan untuk mengetahui kevalidan instrument data kualitatif,

penelitian ini menggunakan Triangulasi sumber.

F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

a. Penilaian tes dan pengukuran kemampuan passing sepakbola.

b. Penilaian observasi meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik yang

disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

G. Indikator Kinerja Penelitian

Untuk menentukan indikator kinerja penelitian perlu digambarkan

indikator keberhasilan yang disusun berdasarkan kondisi sesungguhnya (melihat

hasil data dari kondisi Pra Siklus dan jumlah siklus yang akan direncanakan).

Untuk lebih jelas kita bisa melihat tabel Indikator Kinerja Penelitian di bawah ini:

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 3.3.Indikator Kinerja Penelitian

Aspek yang

Dilakukan

Persentase Siswa yang

Ditargetkan Cara Mengukur

Kemampuan siswa

melakukan gerakan 75%

Diukur dari hasil tes passing

bola bawa sepakbola dan

jumlah siswa yang mampu

melakukan passing bawah

dengan benar minimal 75%

pada saat tes pengambilan

nilai.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Langkah–langkah Penelitian Tindakan Kelas secara prosedurnya dilaksanakan

secara kolaboratif antara (guru dengan tim lainnya).

Aqib (2009: 30) secara garis besar alur penelitian tindakan kelas

mencakup empat taraf: penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan

tindakan (planning), tindakan (action), pengamatan interpretasi (observing),

dan refleksi (reflecting). Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan tersebut

dipaparkan memalui penjelasan sebagai berikut :

1. Penetapan fokus masalah penelitian yaitu merasakan adanya masalah, analisis

masalah, perumusan masalah.

2. Perencanaan tindakan (Planning) adalah membuat skenario latihan dan

menyiapkan instrument latihan untuk menganalisis data mengenai proses dan

hasil tindakan.

3. Pelaksanaan tindakan (Action) yang meliputi siapa melakukan, apa, kapan,

dimana dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah

direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Pengamatan interpretasi (Observing) pada tahap ini dilakukan perekaman

data yang meliputi proses dan hasil pelaksanaan kegiatan. Tujuannya untuk

mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan

landasan dalam melakukan refleksi.

5. Refleksi (Reflecting) pada bagian ini dilakukan analisis data mengenai proses,

masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi

terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan, sehingga dapat

digunakan untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya.

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas tersebut merupakan

rancangan tindakan dalam satu siklus penelitian, pada siklus berikutnya

rancangan program penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi

yang dihasilkan pada siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target

penelitian tercapai. Adapun skenatik kegiatan inti penelitian adalah sebagai

berikut :

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1. Skematik Kegiatan Inti Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

Persiapan Perencanaan

Aksi/Tindakan

Evalusai/Refleks

i

Perencanaan Persiapan

Laporan dan Seminar Evaluasi/Tindak

an

Aksi/Tindakan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1. Tahap persiapan survey awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah

yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau

sejauh mana pelaksanaan pembelajaran passing bawah sepak bola diterapkan

dalam sekolah tersebut tersebut.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen, dan alat

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, adalah :

a) Menentukan subjek penelitian

b) Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang

terdiri atas :

a) Observasi data hasil belajar passing bola bawah sepak bola

b) Kemampuan siswa memahami materi selama proses belajar

c) Pelaksanaan belajar passing bola bawah sepak bola

d) Partisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskriptif tentang perkembangan belajar serta hasil tes teknik dasar passing

bola bawah sepak bola. Serta hasil belajar passing bola bawah sepak bola

siswa yang dideskriptifkan melalui hasil kualitatif.

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

dari mulai awal survey hingga menganalisis data yang dilakukan dalam

penelitian.

6. Deskripsi tiap siklus

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

hasil belajar passing bola bawah sepak bola siswa X 2 SMA Negeri 1 Boyolali

tahun pelajaran 2012/2013. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut

dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan belajar passing bola bawah sepak bola

dengan penerapan model cooperative learning; (2) pelaksanaan tindakan

belajar; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan refleksi untuk

perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam 2 siklus.

a. Rancangan Siklus I

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario

pembelajaran yang terdiri dari :

a) Menyusun Rencana Program Pembelajaran passing bola bawah sepak

bola

b) Menyusun instrument tes passing bola bawah sepak bola

c) Menyusun lembar penilaian dan hasil belajar passing bola bawah sepak

bola

d) Menyusun lembar observasi

e) Menyiapkan lembar penilaian

f) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu proses belajar

g) Penyiapkan tempat penelitian

h) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan

i) Sosialisaisi kepada subjek

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan

tahap observasi terhadap dampak tindakan.

Langkah- langkah kegiatan :

a) Melakukan pemanasan.

b) Melakukan teknik dasar passing bola bawah sepak bola :

a) Kaki tumpu ditempatkan sejajar dan dekat dengan bola. Lutut

sedikit dibengkokkan.

b) Kaki tendang datang dari arah belakang, dengan lutut berputar arah

keluar. Kaki (sepatu) membentuk sudut 900 dengan kaki tumpu

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pada saat terjadi kontak antara kaki dengan kaki tendang dengan

bola.

c) Posisi badan berada di atas bola (menutup).

d) Tangan membentang ke samping untuk menjaga keseimbangan

tubuh.

e) Bola ditendang pada bagian tengah-tengah bola. Bagian kaki

menyentuh bola adalah tengah-tengah kaki bagian dalam.

f) Mata melihat bola.

c) Koordinasi gerakan passing bawah dengan menggunakan beberapa

model pembelajaran cooperaive learning passing bola bawah secara

berkelompok. Siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari 5-6 anak,

didalam kelompok tersebut terdapat siswa yang berkemampuan tinggi,

sedang, rendah.

d) Melaksanakan diskusi kelompok.

e) Penilaian yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

f) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

3) Tahap Observasi

Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model

cooperative learning yang diterapkan terhadap proses pembelajaran teknik

dasar passing bola bawah sepak bola.

4) Tahap Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi

sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja

yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari

pelaksanaan tindakan pertama yang memerlukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 3.4. Persentase Target Capaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diukur

Persentase target

capaian Cara mengukur

Kondisi

Awal

Siklus

1

Siklus

2

Sikap siswa selama

pembelajaran 30% 60% 80%

Melalui skala sikap sesuai

dengan pedoman rubrik

penilaian RPP

Kemampuan siswa

dalam melakukan

passing bola bawah

sepakbola

30% 60% 80%

Diamati melalui proses

pembelajaran dan unjuk kerja

praktik sesuai dengan pedoman

rubrik penilaian RPP

Pemahaman siswa

terhadap materi

passing bola bawah

sepakbola

30% 60% 80% Melalui tes kemampuan

kognitif siswa sesuai dengan

pedoman rubrik penilaian RPP

Ketuntasan hasil

belajar 30% 60% 80%

Diukur melalui ketuntasan

belajar siswa pada materi

passing bola bawah sepakbola

melalui hasil penjumlahan

(aspek afektif, kognitif dan

psikomotorik) sesuai dengan

KKM sekolah : 78

b. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan silabus pendidikan

jasmani.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Berdasarkan hasil pengamatan dengan melihat kondisi yang ada sekarang

ini, ternyata siswa kelas X 2 SMA Negeri 1 Boyolali masih banyak yang belum

menguasai teknik passing bola bawah yang ada dalam permainan sepak bola dan

banyak siswa yang mengikuti pelajaran pendidikan jasmani khususnya pada materi

sepak bola menunjukkan bahwa siswa ketika melakukan passing bola bawah masih

memiliki kesulitan ketika melakukan gerakan passing. Terlihat dari hasil penilaian di

lapangan yang menunjukkan hanya 30% dari jumlah siswa yang memenuhi KKM

sekolah. Banyak siswa yang takut melakukan passing bola bawah dengan tidak

sempurna karena belum mengetahui teknik passing bola bawah sepakbola dengan

benar. Ada banyak unsur-unsur dalam pelaksanaan teknik passing bola bawah. Salah

satu kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam melakukan gerakan passing adalah

perkenaan pada kaki tidak tepat, sehingga bola bergulir tidak sesuai target yang sudah

ditentukan. Hal ini tentu menjadi masalah utama ketika pelajaran penjas.

Pembelajaran yang ada pada SMA Negeri 1 Boyolali selama ini

menggunakan metode konvensional, dimana guru penjas selama mengajar hanya

menggunakan gaya mengajar komando tanpa menggunakan metode yang lain selama

pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa terkadang tidak mendengarkan instruksi

dari guru saat pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa siswa masih kurang aktif saat

pembelajaran dan guru masih menjadi pusat pelajaran, dengan demikian hendaknya

disusun suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa meningkat, agar siswa memiliki minat untuk belajar passing bola

bawah, siswa dibuat aktif dalam pembelajaran tersebut tidak hanya guru yang

memberikan intruksi dan lain sebagainya. Untuk itu salah satu model yang tepat

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

adalah model Cooperative Learning dengan tipe Student Team Achievement Division

(STAD). Karena dengan model pembelajaran ini siswa dapat dibuat menjadi siswa

yang aktif dan aplikasinya adalah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang

didalamnya terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah disini

siswa dipacu untuk menjadi siswa aktif yang selain bertanggung jawwab pada diri

sendri juga pada anggota dalam kelompoknya. Hal tersebut berdampak pada hasil

belajar siswa yang masih terlihat rendah.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Kondisi hasil belajar passing bola bawah sepakbola siswa kelas X 2 SMA N 1

Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013 sebelum diberikan tindakan berupa penggunaan

metode Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD)

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar Passing Bola Bawah Sepakbola

Aspek yang

diukur

Kondisi Awal Cara Mengukur

Tuntas Belum Tuntas

Hasil belajar

passing bola

bawah sepakbola

10

22

Diukur melalui

ketuntasan belajar

siswa pada materi

passing bola

bawah sepakbola

Persentase 31.25% 68.75%

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Gambar 4.1 Diagram Kondisi Awal Hasil Belajar Passing Bola Bawah Sepakbola

Berdasarkan hasil tes para siklus, diketahui bahwa hanya ada beberapa siswa

yang mampu melakukan tendangan passing dengan baik atau mampu memperoleh

nilai di atas 80. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam

melakukan teknik passing bola bawah sepakbola masih rendah. Untuk memperbaiki

dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran passing bola bawah

sepakbola, maka akan dilakukan tindakan berupa penerapan metode Cooperative

Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dilakukan dalam

proses belajar mengajar yang berlangsung.

Dari hasil observasi awal yang dilakukan, direncanakan ada dua siklus yang

diterapkan untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang ada di dalam

kelas yang di observasi. Pada setiap siklus yang direncanakan akan menggunakan

metode Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD)

untuk selama pelajaran berlangsung. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses

yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara

melakukan observasi dan tes unjuk kerja passing bola bawah sepakbola untuk

masing-masing akhir tiap siklus.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan serta refleksi terhadap tindakan. Penelitian yang direncanakan akan

31.25%

68.75%

Kondisi Awal Hasil Belajar Passing Bola Bawah Sepakbola

Tuntas

Belum Tuntas

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

meliputi dua siklus. Penelitian diakhiri sampai dengan adanya perubahan pada

indikator siswa ke arah yang lebih baik dan meningkat. Pembahasan masing-masing

siklus yang telah dilaksanakan dapat dilihat seperti di bawah ini.

Pembelajaran passing bola bawah sepakbola dengan menggunakan metode

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus 1

adalah teknik dasar passing bola bawah yang meliputi; (1) Pembagian kelompok

berdasarkan kemampuan tinggi, sedang dan rendah dari kemampuan dasar yang

dimiliki siswa, (2) Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kelompok yang telah

ditentukan.

1. Siklus 1

Tindakan Siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan (2 x 45 menit) dalam 2

minggu pada tanggal 25 Oktober dan 1 November 2012. Adapun tahapan – tahapan

yang dilaksanakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan I

Perencanaan tindakan, sebagai berkut :

1) Peneliti dan guru pendidikan jasmani yang bersangkutan (mitra kolaboratif)

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian ini.

2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) passing bola

bawah sepakbola.

3) Menyiapkan media yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan

pembelajaran

4) Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes.

Instrument tes dinilai berdasarkan tes ketrampilan (psikomotor). Unsur-unsur

yang dinilai adalah kesempurnaan gerakan dan ketepatan melakukan gerakan

ketika melakukan passing. Instrument non tes adalah penilaian berdasarkan

observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk menilai keaktifan dan sikap

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum di dalam RPP yang disusun

sebelumnya.

5) Peneliti dan guru menyusun standar penilaian pada penguasaan teknik dasar

passing bola bawah sepakbola.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan selama 2 minggu yakni pada

tanggap 25 Oktober 2012 dan 1 November 2012 di lapangan SMA N 1 Boyolali.

Masing-masing dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP yang telah

ditentukan sebelumnya, pada siklus 1 ini pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti dan

guru sebagai mitra kolaboratif, dan sekaligus melakukan observasi terhadap

berlangsungnya proses pembelajaran.

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat

sebelumnya, sebagai berikut :

a) Pertemuan 1

Materi pada pelaksanaan tindakan I pertemuan pertama (Kamis, 25 November

2012) adalah teknik dasar passing bola bawah sepak bola. Urutan pelaksanaan

pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Memeriksa kondisi lapangan yang akan digunakan untuk pembelajaran.

b) Mempersiapkan bola yang akan digunakan untuk mata pelajaran penjas

yang akan dilaksanakan.

c) Berbaris sebagai bagian awal dari pelajaran penjas, dilanjutkan dengan

berdoa. Dilanjutkan lagi dengan memberikan motivasi dimaksudkan untuk

membuat siswa lebih bersemangat saat pelajaran berlangsung sampai

berakhirnya pelajaran.

d) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan

indikator yang harus dicapai siswa secara singkat dan mudah dipahami

oleh siswa.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

e) Pemanasan dilakukan dengan senam statis, senam dinamis, jogging,

kemudian dengan senam samba untuk melatih koordinasi dan

kekompakan ketika melakukan gerakan pemanasan seperti itu

2) Kegiatan Inti

a) Peneliti menjelaskan teknik dasar dalam sepakbola tentang passing bola

bawah sepak bola dan aspek-aspek yang dinilai ketika melakukan passing.

Yaitu, posisi badan, posisi kaki, saat melakukan dan follow-through.

b) Peneliti memberikan contoh melakukan passing bola yang salah dan

benar. Dengan mengajak salah seorang siswa untuk diajak berpartner

ketika melakukan passing. Dengan melakukan contoh seperti itu, peneliti

berharap siswa-siswa yang lain tidak perlu ragu dan takut lagi ketika

melakukan passing. Terutama untuk siswa putri untuk lebih berani dan

percaya diri ketika melakukan passing.

c) Peneliti membagi kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 5-6 siswa

dalam setiap kelompoknya dengan kemampuan passing bola bawah tiap

siswa yang merata antara kemampuan tinggi, sedang dan rendah untuk

mempraktekan metode Cooperative Learning tipe Student Team

Achievement Division (STAD) yang telah diuraikan di atas. Dengan ini

akan ada leader atau ketua dalam setiap kelompok yang akan bertugas

membimbing atau mengajari teman dalam satu kelompoknya untuk

melakukan passing bola bawah.

d) Peneliti masih memberikan bimbingan kepada siswa yang masih salah

melakukan passing bola bawah sepakbola. Unsur teknik-teknik dalam

passing bola bawah sepakbola tadi harus diperhatikan mulai dari posisi

badan, posisi kaki, saat melakukan dan follow- through.

e) Peneliti memberikan instruksi untuk membentuk variasi dalam

pembelajaran passing bola bawah sepakbola, dengan cara siswa dalam

satu kelompok dipecah menjadi dua tim yang saling berhadapan untuk

melakukan passing satu sama lain. Setelah melakukan passing siswa

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

berpindah ke belakang sampai beberap kali pengulangan, dari posisi

seperti ini, masing-masing ketua dalam setiap kelompok bertugas menilai

gerakan dan ketepatan melakukan passing bola bawah sepakbola.

f) Variasi kedua, tiap kelompok membentuk segi empat dengan jarak yang

telah ditentukan dengan seorang ketua di tengah. Passing diberikan dari

tengah ke masing-masing penjuru tiap sudut dengan bola dipassing

kembali ke tengah, dengan seperti itu dapat diketahui bagaimana siswa

dalam melakukan passing bola bawah dengan teknik yang dilakukannya.

3) Kegiatan Penutup

a) Melaksanakan penenangan/penguluran.

b) Pendinginan dilakukan dengan penguluran (stretching).

c) Evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

d) Pemberian pertanyaan mengenai hal-hal yang telah diajarkan dalam

pembelajaran dan mengumpulkan jawaban pada pertemuan berikutnya.

e) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa kembali ke kelas untuk

mengikuti pelajaran selanjutnya.

b) Pertemuan II

Materi yang telah ditentukan pada tindakan I, pertemuan kedua

(Kamis, 1 November 2012) adalah pengulangan materi yang telah

disampaikan minggu sebelumnya.

1) Kegiatan Awal

a) Memeriksa kondisi lapangan yang akan digunakan untuk pembelajaran.

b) Mempersiapkan bola yang akan digunakan untuk mata pelajaran penjas

yang akan dilaksanakan.

c) Berbaris sebagai bagian awal dari pelajaran penjas, dilanjutkan dengan

berdoa. Dilanjutkan lagi dengan memberikan motivasi dimaksudkan untuk

membuat siswa lebih bersemangat saat pelajaran berlangsung sampai

berakhirnya pelajaran.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

d) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan

indikator yang harus dicapai siswa secara singkat dan mudah dipahami

oleh siswa.

e) Pemanasan dilakukan dengan senam statis, senam dinamis, jogging,

kemudian dengan senam samba untuk melatih koordinasi dan

kekompakan ketika melakukan gerakan pemanasan seperti itu

2) Kegiatan Inti

Pada pertemuan kedua sudah dijadwalkan sebagai pertemuan evaluasi

yaitu pertemuan dimana peneliti akan mengambil nilai dari unjuk praktek

yang dilakukan siswa pada akhir pembelajaran siklus pertama. Yang harus

dilakukan guru adalah menyiapkan siswa dalam kondisi tes yang

sesungguhnya tapi tetap dalam suasana serius tapi santai. Satu per satu siswa

melakukan tes passing bola bawah sepakbola dengan instruksi dan teknik-

teknik seperti yang diuraikan di atas tadi, yaitu posisi badan, posisi kaki, saat

melakukan dan follow-through. Guru mengamati setiap gerakan yang

dilakukan setiap anak dari nomor awal sampai nomor akhir. Kemudian

dicatata pada lembar penilaian passing bola bawah sepakbola.

3) Kegiatan Penutup

a) Melakukan penenangan dengan gerakan peregangan.

b) Memberikan evaluasi terkait dengan hasil yang diperolah dari tes tadi,

serta mengumumkan siswa yang berhasil mencapai batas tuntas dan siswa

yang masih belum mencapai batas tuntas.

c) Observasi dan Interpretasi Tindakan I

Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama pelaksanaan yang

dilakukan pada Tindakan I berlangsung. Dalam observasi dan interpelasi tindakan I

ini peneliti berkolaborasi dengan guru yang bertugas sebagai pengelola kelas, adapun

detail dari pelaksanaan Tindakan I, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran passing bola bawah sepak bola pada

siswa kelas X 2 SMA N 1 Boyolali. Pada pertemuan pertama (Kamis, 25

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Oktober 2012 selama 2 x 45 menit, peneliti mengajarkan gerakan passing bola

bawah sepakbola secara mendetail. Dari Posisi Badan, Posisi Kaki, Saat

Melakukan dan Follow-Through. Peneliti mencontohkan cara pelaksanaan

passing sesuai dengan urutan dan teknik yang benar. Kemudian dilakukan

pembagian kelompok berdasarkan metode Cooperative Learning tipe Student

Team Achievement Division (STAD). Pembagian kelompok dengan

kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Dilanjutkan dengan siswa meniru dan

mempraktekan gerakan yang dicontohkan oleh peneliti. Kemudian siswa yang

sudah bisa melakukan passing secara baik memberikan contoh kepada siswa

lain dan membantu jika masih ada kesulitan ketika melakukan passing. Hal ini

dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan dan semangat dari siswa

yang lain. Pada pertemuan kedua (Kamis, 1 November 2012) peneliti

memberikan materi lanjutan berupa passing bola bawah sepakbola. Pertemuan

kedua menitikberatkan pada evaluasi dari pertemuan pertama dan kedua pada

Siklus 1. Hal ini dilakukan untuk melihat kemajuan yang telah dicapai tiap

siklus.

2) Sebelum pembelajaran dilakukan, peneliti dan guru menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai acuan dalam proses pembelajaran.

3) Sebelum tindakan I dimulai, peneliti dan guru mengamati prasiklus untuk

melakukan perbandingan dari hasil pada pertemuan pertama dengan

pertemuan kedua pada siklus I.

4) Peneliti memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa supaya lebih

serius dan menikmati proses pembelajaran yang diberikan.

5) Peneliti melaksanakan penilaian dalam lembar observasi yang telah disiapkan

sebelumnya, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan

keberhasilan siswa dalam pembelajaran passing bola bawah sepakbola dengan

metode Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division

(STAD).

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Dari hasil yang telah dikumpulkan dan dicatat dalam lembar observasi, dapat

disimpulkan kemampuan siswa pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani pokok

bahasan passing bola bawah sepakbola menunjukkan peningkatan dari pertemuan dan

pertemuan kedua pada siklus 1. Hal tersebut dapat dilihat dalam hasil seperti berikut :

Tabel 4.2. Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus I

Aspek yang

diukur

Siklus I Cara Mengukur

Tuntas Belum Tuntas

Hasil belajar

passing bola

bawah

sepakbola

21 siswa

11 siswa

Diukur melalui ketuntasan

belajar siswa pada materi

passing bola bawah

sepakbola

Persentase 65.62 % 34.38 %

Gambar 4.2 Diagram Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama pelaksanaan Tindakan I

berlangsung, dapat disimpulkan antara lain :

1) Hasil belajar passing bola bawah sepak bola setelah penerapan metode

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD)

65.63%

34.38%

Hasil Tes Ketrampilan Siswa pada Siklus I

Tuntas

Belum Tuntas

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

menunjukkan peningkatan ketuntasan menjadi 65.62%. Sesuai dengan KKM

sekolah yaitu 78.

2) Dari jumlah presentase yang lulus tadi menunjukkan ada 21 siswa yang

masuk batas tuntas, dan ada 11 siswa yang masuk kategori belum tuntas.

d) Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I tersebut, peneliti melakukaan

analisis dan Refleksi sebagai berikut :

1) Pelaksanaan proses belajar mengajar di dalam kelas telah sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.

2) Kondisi kelas menjadi lebih terkendali dan kondusif selama pelajaran

berlangsung. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

3) Masih ada beberapa siswa yang kurang suka dengan pembagian kelompok

yang telah ditentukan karena menurut mereka teman dalam satu kelompok

tidak teman yang dekat dengan mereka, tetapi setelah diberikan pengertian

akhirnya mereka mau bekerja sama dan saling menyemangati selama proses

pembelajaran berlangsung.

4) Kurangnya pemberian reward atau pujian kepada siswa. Hal ini terkadang

membuat siswa merasa disepelekan.

5) Hasil pembelajaran siklus I menunjukkan peningkatan dari kondisi prasiklus.

Target capaian untuk siklus I sudah tercapai walaupun belum terjadi

peningkatan secara keseluruhan dari seluruh siswa.

a) Hasil yang dicapai pada siklus I dapat dilihat dari meningkatnya jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa, dan yang belum tuntas sebanyak 11

siswa.

b) Hasil yang didapat pada siklus I jika dibandingkan dengan kondisi

prasiklus telah menunjukkan peningkatan.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Siklus II

Tindakan Siklus 2 dilaksanakan 2 kali pertemuan (2 x 45 menit) dalam 2 minggu

pada tanggal 8 November dan 15 November 2012. Adapun tahapan-tahapan yang

dilaksanakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada siklus pertama, maka perencanaan tindakannya

adalah sebagai berikut :

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Variasi

pembelajaran dalam kelompok perlu dibuat lebih banyak untuk

menghindari kebosanan dari siswa dan membuat pembelajaran menjadi

lebih menarik.

2) Peneliti dan guru pendidikan jasmani yang bersangkutan (mitra

kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

dalam proses penelitian ini.

3) Menyiapkan media yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan

pembelajaran

4) Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes.

Instrument tes dinilai berdasarkan tes ketrampilan (psikomotor). Unsur-

unsur yang dinilai adalah kesempurnaan gerakan dan ketepatan melakukan

gerakan ketika melakukan passing. Instrument non tes adalah penilaian

berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk menilai

keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan

melalui formulir penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum di dalam

RPP yang disusun sebelumnya.

5) Peneliti dan guru menyusun standar penilaian pada penguasaan teknik

dasar passing bola bawah sepakbola.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan selama 2 minggu yakni pada

tanggap 8 November 2012 dan 15 November 2012 di lapangan SMA N 1 Boyolali.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Masing- masing dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP yang telah

ditentukan sebelumnya, pada siklus 1 ini pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti dan

guru sebagai mitra kolaboratif, dan sekaligus melakukan observasi terhadap

berlangsungnya proses pembelajaran.

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat

sebelumnya, sebagai berikut :

a) Pertemuan 1

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama (Kamis, 8 November

2012) adalah teknik dasar passing bola bawah sepak bola. Urutan pelaksanaan

pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Memeriksa kondisi lapangan yang akan digunakan untuk

pembelajaran.

b) Mempersiapkan bola yang akan digunakan untuk mata pelajaran

penjas yang akan dilaksanakan.

c) Berbaris sebagai bagian awal dari pelajaran penjas, dilanjutkan dengan

berdoa. Dilanjutkan lagi dengan memberikan motivasi dimaksudkan

untuk membuat siswa lebih bersemangat saat pelajaran berlangsung

sampai berakhirnya pelajaran.

d) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar

dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat dan mudah

dipahami oleh siswa.

e) Pemanasan dilakukan dengan senam statis, senam dinamis, jogging,

kemudian dengan senam samba untuk melatih koordinasi dan

kekompakan ketika melakukan gerakan pemanasan seperti itu

2) Kegiatan Inti

a) Peneliti menjelaskan teknik dasar dalam sepakbola tentang passing

bola bawah sepak bola dan aspek-aspek yang dinilai ketika melakukan

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

passing. Yaitu, posisi badan, posisi kaki, saat melakukan dan follow-

through.

b) Peneliti memberikan contoh melakukan passing bola yang salah dan

benar. Dengan mengajak salah seorang siswa untuk diajak berpartner

ketika melakukan passing. Dengan melakukan contoh seperti itu,

peneliti berharap siswa-siswa yang lain tidak perlu ragu dan takut lagi

ketika melakukan passing. Terutama untuk siswi putri untuk lebih

berani dan percaya diri ketika melakukan passing.

c) Peneliti membagi kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 5-6 siswa

dalam setiap kelompoknya dengan kemampuan passing bola bawah

tiap siswa yang merata antara kemampuan tinggi, sedang dan rendah

untuk mempraktekan metode Cooperative Learning tipe Student Team

Achievement Division (STAD) yang telah diuraikan di atas. Dengan ini

akan ada leader atau ketua dalam setiap kelompok yang akan bertugas

membimbing atau mengajari teman dalam satu kelompoknya untuk

melakukan passing bola bawah.

d) Peneliti masih memberikan bimbingan kepada siswa yang masih salah

melakukan passing bola bawah sepakbola. Unsur teknik-teknik dalam

passing bola bawah sepakbola tadi harus diperhatikan mulai dari

posisi badan, posisi kaki, saat melakukan dan follow through.

e) Peneliti memberikan instruksi untuk membentuk variasi dalam

pembelajaran passing bola bawah sepakbola, dengan cara Kelompok

di pecah menjadi 3, dengan masing-masing 2 orang di samping dan 1

orang di tengah. Bola dioper dari sisi kelompok yang terdiri dari 2

orang yang pertama ke arah 1 orang yang berdiri di tengah. Yang

mengoper tadi menjadi di tengah. Sedangkan yang ditengah tadi ke

sisi kelompok 2 orang kedua. Bola yang di kelompok 2 orang kedua

dioper ke tengah, kemudian berpindah ke tengah. Dan yang di tengah

berlari ke kelompok 2 orang pertama. Begitu seterusnya.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

f) Variasi kedua, Siswa berdiri membentuk segi lima. Melakukan

passing sesuai dengan arah bola dan posisi berdiri dari teman satu

kelompok tanpa melakukan gerak lanjut dengan berlari. Baru setelah

beberapa kali, melakukan gerakan passing dan berlari. Yaitu dengan

mengoper dan mendekat kepada teman yang dioperi bola. Selanjutnya

seperti itu hingga kelihatan arah bola dan arah gerakan dari siswa.

3) Kegiatan Penutup

a) Melaksanakan penenangan/penguluran.

b) Pendinginan dilakukan dengan penguluran (stretching).

c) Evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

d) Pemberian pertanyaan mengenai hal-hal yang telah diajarkan dalam

pembelajaran dan mengumpulkan jawaban pada pertemuan

berikutnya.

e) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa kembali ke kelas untuk

mengikuti pelajaran selanjutnya.

b) Pertemuan II

Materi yang telah ditentukan pada tindakan II, pertemuan kedua (Kamis, 15

November 2012) adalah pengulangan materi yang telah disampaikan minggu

sebelumnya.

1) Kegiatan Awal

a) Memeriksa kondisi lapangan yang akan digunakan untuk

pembelajaran.

b) Mempersiapkan bola yang akan digunakan untuk mata pelajaran

penjas yang akan dilaksanakan.

c) Berbaris sebagai bagian awal dari pelajaran penjas, dilanjutkan dengan

berdoa. Dilanjutkan lagi dengan memberikan motivasi dimaksudkan

untuk membuat siswa lebih bersemangat saat pelajaran berlangsung

sampai berakhirnya pelajaran.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

d) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar

dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat dan mudah

dipahami oleh siswa.

e) Pemanasan dilakukan dengan senam statis, senam dinamis, jogging,

kemudian dengan senam samba untuk melatih koordinasi dan

kekompakan ketika melakukan gerakan pemanasan seperti itu

2) Kegiatan Inti

Pada pertemuan kedua sudah dijadwalkan sebagai pertemuan evaluasi

yaitu pertemuan dimana peneliti akan mengambil nilai dari unjuk praktek

yang dilakukan siswa pada akhir pembelajaran siklus pertama. Yang harus

dilakukan guru adalah menyiapkan siswa dalam kondisi tes yang

sesungguhnya tapi tetap dalam suasana serius tapi santai. Satu per satu

siswa melakukan tes passing bola bawah sepakbola dengan instruksi dan

teknik-teknik seperti yang diuraikan di atas tadi, yaitu posisi badan, posisi

kaki, saat melakukan dan follow-through. Guru mengamati setiap gerakan

yang dilakukan setiap anak dari nomor awal sampai nomor akhir.

Kemudian dicatat pada lembar penilaian passing bola bawah sepakbola.

3) Kegiatan Penutup

a) Melakukan penenangan dengan gerakan peregangan.

b) Memberikan evaluasi terkait dengan hasil yang diperolah dari tes tadi,

serta mengumumkan siswa yang berhasil mencapai batas tuntas dan

siswa yang masih belum mencapai batas tuntas.

c. Observasi dan Interpretasi

Pada langkah ini pengamatan dengan seksama dilakukan oleh peneliti dan guru

kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap

teknik-teknik yang telah dilakukan dan dari hasil observasi menyimpulkan bahwa :

1) Siswa semakin menjadi padu ketika melakukan setiap instruksi yang diberkan

ke dalam kelompoknya. Ketika ada sedikit kesalahan yang dilakukan atau

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

melakukan teknik kurang tepat bisa langsung diperbaiki dan diberi masukan

masing-masing ketua dalam kelompok. Siswa juga cepat merasakan

peningkatan kemampuan melakukan teknik dasar passing bola bawah

sepakbola.

Unsur passing bola bawah sepakbola yang terdiri dari posisi badan, posisi kaki,

saat melakukan dan follow-through semakin mereka pahami cara melakukannya.

Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama pelaksanaan yang dilakukan

pada Tindakan II berlangsung. Dalam observasi dan interpretasi Tindakan II ini

peneliti berkolaborasi dengan guru yang bertugas sebagai pengelola kelas, adapun

detail dari pelaksanaan Tindakan II, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Peneliti mengamati proses pelaksanaan pembelajaran passing bola bawah

sepak bola siswa kelas X 2 SMA N 1 Boyolali tahun ajaran 2012/2013 dengan

penerapan metode Cooperative Learning tipe Student Team Achievement

Division (STAD).

2) Sebelum pembelajaran dilakukan, peneliti dan guru menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai acuan dalam proses pembelajaran.

3) Peneliti dan guru senantiasa memberikan motivasi kepada siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar siswa selalu

merasa senang dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Penerapan metode

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD)

semakin lama berjalan dengan baik dan efisien dalam penyampaian pelajaran.

Selama proses pembelajaran itu, guru dan peneliti mengamati keaktifan dan

motivasi siswa. Dari hasil yang pengamatan tadi, diperoleh kesimpulan bahwa

keaktifan siswa hanya 75% dan 25% sisanya terlihat kurang antusias

mengikuti proses pembelajaran. Setelah mengadakan wawancara kepada

siswa, diperoleh kesimpulan bahwa mereka yang tidak terlihat aktif dalam

pembelajaran berlangsung diperolah data bahwa mereka kurang menyukai

materi yang diberikan dan kurang menguasai materi passing bola bawah

sepakbola, terutama oleh siswa putri.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4) Pemberian reward atau pujian kepada siswa untuk meningkatkan motivasi

kepada siswa berupa, “Sudah Bagus”, “Sudah Benar”, “Passingnya mantap”,

“Keren Banget”. Hal ini membantu siswa lebih bersemangat dan merasa

senang selama proses pembelajaran berlangsung. Mereka menjadi lebih

antusias mengikuti pelajaran.

5) Peneliti melaksanakan penilaian dalam lembar observasi yang telah disiapkan

sebelumnya, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan

keberhasilan siswa dalam pembelajaran passing bola bawah sepakbola dengan

metode Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division

(STAD).

Dari hasil yang telah dikumpulkan dan dicatat dalam lembar observasi,

kemampuan siswa pada evaluasi siklus II menunjukkan perkembangan yang

signifikan. Peningkatan kemampuan passing setiap siswa meningkat. Dan

sudah masuk kriteria capaian dalam Siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari

perubahan hasil yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus II

Aspek yang

diukur

Siklus II Cara Mengukur

Tuntas Belum Tuntas

Hasil belajar

passing bola

bawah

sepakbola

27 siswa

5 siswa

Diukur melalui ketuntasan

belajar siswa pada materi

passing bola bawah sepakbola

Persentase 84.37% 15.63%

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Ketrampilan Siswa Pada Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama pelaksanaan

Tindakan I berlangsung, dapat disimpulkan antara lain :

1) Hasil belajar passing bola bawah sepak bola setelah penerapan metode

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD)

menunjukkan peningkatan ketuntasan menjadi 84.37%. Sesuai dengan KKM

sekolah yaitu 78.

2) Dari jumlah presentase yang lulus tadi menunjukkan ada 27 siswa yang

masuk batas tuntas, dan ada 5 siswa yang masuk kategori belum tuntas.

d) Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan hasil obsdervasi pada Tindakan II tersebut, peneliti melakukan

analisis dan refleksi sebagai berikut :

1) Jumlah dan frekuensi pada siklus II berlangsung sebanyak 2 pertemuan. Hal ini

untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar yang telah dicapai dan untuk

mencapai kesempurnaan gerak dari teknik passing bola bawah sepakbola.

84.38%

15.63%

Hasil Tes Ketrampilan Siswa pada Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2) Pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Pemberian materi telah dilaksanakan

secara urut dan teratur.

3) Metode pembelajaran yang diterapkan dengan metode Cooperative Learning tipe

Student Team Achievement Division (STAD) oleh peneliti dan guru mampu

mengendalikan kondisi kelas, sehingga selama proses pembelajaran berlangsung

secara kondusif dan menarik. Penguatan materi yang diterapkan pada siklus II

dapat berjalan dengan baik.

4) Semangat belajar dari siswa pada siklus II semakin meningkat. Pemberian

reward selama proses memberikan dampak positif. Siswa menjadi lebih ceria

dan tidak merasa terbebani dengan materi yang ada.

5) Hasil penilaian siswa pada Pelaksanaan Tindakan II menunjukkan hasil yang

meningkat daripada capaian yang diperoleh pada Siklus I. Hal itu dapat

dijelaskan pada uraian sebagai berikut :

a) Hasil belajar siswa dalam materi passing bola bawah sepakbola setelah

pelaksanaan Tindakan II menunjukkan bahwa sebanyak 27 siswa masuk

kriteria Tuntas, sedangkan 5 siswa masuk kriteria Belum Tuntas. Banyaknya

siswa yang mencapai kriteria tuntas ini menunjukkan peningkatan yang

signifikan dalam Pelaksanaan Tindakan II.

b) Sebanyak 27 siswa yang mencapai kriteria Tuntas dan 5 siswa Belum Tuntas

menunjukkan hasil tersebut sudah mencapai target yang telah ditentukan.

Hasil yang dicapai pada Tindakan II menunjukkan bahwa penerapan

Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target capaian yang diharapkan

sebelumnya.

C. Pembahasan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan Tindakan pada siklus I dan II dapat diperoleh

hasil penilaian bahwa terjadi peningkatan pembelajaran passing bola bawah

sepakbola kelas X 2 SMA N 1 Boyolali tahun ajaran 2012/2013.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.4. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

10 siswa

(31.25%)

21 siswa

(65.62%)

27 siswa

(84.37%)

Gambar 4.4 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pada kondisi awal dapat diperolah hasil ketuntasan belajar yang masih kurang

maksimal. Pada tahap kondisi Pra Siklus hanya 10 siswa (31.25%) yang mencapai

batas Tuntas, sedangkan sisanya sebanyak 22 siswa belum mencapai kriteria Tuntas.

Pada akhir Siklus I terjadi peningkatan ketuntasan siswa menjadi 20 siswa (65.62%).

Kemudian pada akhir siklus II terdapat 27 siswa (84.37%) yang mencapai batas

Tuntas. Dan masih ada 5 siswa yang masih Belum Tuntas sampai akhir pertemuan.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Prosentase 31.25% 65.62% 84.37%

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Melihat peningkatan yang terjadi dari kondisi Pra Siklus hingga pemberian

Tindakan I dan Tindakan II dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui penggunaan

metode Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar passing bola bawah sepakbola kelas X 2 SMA N 1

Boyolali tahun ajaran 2012/2013.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas dengan metode Cooperative Learning tipe

Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar

passing bola bawah sepakbola dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri

atas empat tahapan, yaitu :

1. Perencanaan, peneliti dan guru penjas sebagai kolaborator menyusun

rancangan tindakan dan menyusun instrumen penilaian berupa tes dan

non tes.

2. Pelaksanaan, peneliti melaksanakan rancangan pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah disusun dan dilaksanakan secara urut.

3. Pengamatan, peneliti mengamati adanya peningkatan hasil belajar

passing bola bawah dari prasiklus sampai berakhirnya siklus II.

4. Refleksi, peneliti melihat adanya permasalahan dalam setiap tindakan,

tentunya dilihat dari kondisi siswa selama proses pembelajaran,

kelemahan yang ada pada pembelajaran akan diperbaiki pada

pertemuan selanjutnya.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan

diperoleh simpulan sebagai berikut :

Pembelajaran dengan metode Cooperative Learning dapat meningkatkan

hasil belajar passing bola bawah sepakbola pada siswa kelas X 2 SMA N

1 Boyolali tahun pelajaran 2012/2013. Kondisi belajar hasil belajar

passing bola bawah sepakbola yang masuk kategori tuntas 31.25 % atau

10 siswa. Hasil belajar passing bola bawah sepakbola pada siklus I

masuk kategori tuntas adalah 65.62 % atau 21 siswa. Pada siklus II

terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar

84.37 % atau sebanyak 27 siswa.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

B. Implikasi

Penelitian ini menunjukkan gambaran yang sangat jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada banyak faktor. Faktor tersebut

berasal dari pihak guru sebagai penyampai materi dan siswa sebagai penerima

materi serta metode pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran.

Kecakapan guru dalam mengembangkan materi, menyajikan materi,

pengelolaan kelas yang bagus, serta metode pembelajaran yang digunakan selama

proses pembelajaran yang sesuai dapat digunakan guru untuk menyampaikan

materi yang lebih menarik bagi siswa. Faktor dari siswa meliputi, minat dan

motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, penggunaan metode

pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga diperoleh hasil belajar yang maksimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

pembelajaran dengan metode Cooperative Learning dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa baik proses selama pembelajaran berlangsung maupun hasil belajar

dapat meningkat seperti yang diharapkan. Bagi guru bidang studi Penjas, hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam melaksanakan proses

pembelajaran Penjas khsususnya yang berkaitan dengan hasil belajar passing bola

bawah sepakbola yang efektif dan menarik. Serta membuat siswa lebih aktif dan

menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas yang dirasa

membosankan menjadi Penjas yang lebih menarik dan menyenangkan dalam

prosesnya.

C. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, serta dalam rangka ikut menyumbangkan

pikiran dan tenaga bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar, khususnya dalam

bidang studi penjasorkes, penerapan cooperative learning ini dapat disarankan

beberapa hal, hal ini tentunya sangat bermanfaat, antara lain :

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA PENINGKATAN .../Upaya... · Sepak Bola ... Lampiran 7 Validasi Proposal Skripsi ... Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

1. Bagi Guru SMA N 1 Boyolali

Dalam proses pembelajaran hendaknya guru memperhatikan kondisi siswa

dan menggunakan strategi mengajar yang bervariasi untuk menghindari

kejenuhan siswa. Dengan demikian, semangat dan keaktifan siswa akan

meningkat dan secara langsung memberikan dampak meningkatnya hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran pendidkan jasmani. Guru perlu

meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai macam

metode pembelajaran yang baru sekaligus untuk menambah wawasan dan

pengetahuan.

2. Bagi Sekolah

Untuk sekolah yang belum menerapkan berbagai metode pembelajaran

seperti cooperative learning dapat mencoba dan menerapkan tipe Student

Team Achievement Division (STAD) dalam rangka untuk meningkatkan

kualitas proses dan kualitas hasil belajar siswa ataupun mutu lulusan.