upaya peningkatan kemampuan passing bawah permainan bola …/upaya... · modifikasi bola dapat...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNGLANGIT KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
RAJIMAN NIM. : X 4711138
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNGLANGIT KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh: RAJIMAN
NIM: X 4711138
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang betanda tangan di bawah ini:
Nama : RAJIMAN
NIM : X 4711138
Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek
Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul ” UPAYA PENINGKATAN
KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI
MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1
GUNUNGLANGIT KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN
BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skipsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
RAJIMAN NIM. X 4711138
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Mulyono, MM. Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes. NIP. 19510809 197611 1 001 NIP. 19600119 198503 1 007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Sunardi, M.Kes. ................................
Sekretaris : Sri Santoso Sabarini, S.Pd. M.Or. ................................
Anggota 1 : Drs. Mulyono, MM. ................................
Anggota 2 : Haris Nugroho, S.Pd.M.Or. ................................
Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Rajiman, ”UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNGLANGIT KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012 .
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar Passing Bawah
pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metodologi tujuan menggunakan lembar observasi aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada pra tindakan 68.50, siswa yang mengalami ketuntasan belajar 8 siswa (40%) sedangkan yang belum tuntas 12 siswa (60%), Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 73.30, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 13 siswa (65%) sedangkan yang belum tuntas belajar 7 siswa (35%) dari 20 siswa. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata 84.10, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 18 siswa (90%) sedangkan yang belum tuntas belajar 2 siswa (10%) dari 20 siswa. Ketuntasan belajar siswa 90% melebihi indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan modifikasi bola dapat meningkatkan hasil belajar shoting pada permainan sepak bola pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: Bola Voli, Pass Bawah, Modifikasi Bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
*Orang yang tidak pernah jatuh itu biasa, Tetapi orang yang setiap jatuh sanggup bangun kembali
Itulah yang luar biasa (Mirabeau)*
*Ilmu harus didahulukan sebelum Beramal dan berkata ( Al Bukhori)*
*Siapa yang bersunguh-sungguh akan mendapat (Umam Syafi’i)*
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Teriring syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
Ø SD Negeri 1 Gununglangit UPT. Dindikpora Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara”
Ø ”Istri Tercinta”
Yang selalu mendukung dan memberi semangat
Ø ”Anak-anakku Tersayang”
Sumber inspirasi dan motivasiku
Ø ”Keluarga besar, sahabat, dan teman-teman sejawat”
Yang selalu memberikan bantuan pemikiran kepada penulis
”Teman-teman se-angkatan program PPKHB S.1 Penjaskesrek 2011”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Allah Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan
kelas dengan judul ”Upaya Peningkatan Kemampuan Passing Bawah Permainan
Bola Voli Melalui Modifikasi Bola Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1
Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran
2011/2012” yang merupakan salah satu syarat tugas akhir Program Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam menyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang
terkait. Peneliti mendapatkan bantuan, saran dan kritik yang sangat membangun
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, peneliti
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Drs. Mulyono, M.M., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta Sekaligus Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK);
3. Waluyo, S.Pd. M.Or., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani,
Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes., selaku Dosen Pembimbing II dalam
Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
5. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Banjarnegara
6. Kepala UPT Dindikpora Kecamatan Kalibening
7. Kepala SDN 1 Gununglangit yang telah memberikan tempat penelitian
8. Para Guru Sekolah Dasar Negeri 1 Guunglangit yang turut membantu dalam
penelitian ini.
Penulis hanya bisa mendoakan kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga semua amal ibadahnya diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
oleh Allah SWT. Harapan penulis, semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia, khususnya di Sekolah
Dasar Negeri 1 Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara,
juga kepada para pembaca sekalian.
Gununglangit, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................................i
PENGAJUAN .........................................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................iii
PERSETUJUAN .....................................................................................................iv
PENGESAHAN......................................................................................................v
ABSTRAK ..............................................................................................................vi
MOTTO...................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belaang Masalah ...................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................5
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................7
1. Belajar ........................................................................................7
2. Pendidikan Jasmani ...................................................................7
3. Karakteristik Peserta Didik .......................................................8
4. Bola Voli ....................................................................................9
5. Passing Bawah ...........................................................................12
B. Kerangka Berpikir ...........................................................................13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................14
B. Subyek Penelitian ............................................................................15
C. Sumber Data ....................................................................................15
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................15
E. Teknik Analisa Data........................................................................16
F. Prosedur Penelitian..........................................................................16
G. Indikator Capaian Target ................................................................27
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pra Tindakan ..........................................................................28
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ...........................................30
1. Hasil Tindakan Siklus I .............................................................30
a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) ............................30
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ..............................30
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) ........................36
d. Tahap Refleksi (Reflecting) ................................................39
2. Hasil Tindakan Siklus II ...........................................................39
a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) .............................39
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)................................40
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) .........................45
d. Tahap Refleksi (Reflecting) .................................................48
C. Perbandingan Hail Tindakan Antar Siklus ...................................49
D. Pembahasan .....................................................................................51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................53
B. Implikasi ..........................................................................................53
C. Saran.................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ................................................................14
3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .............................................................16
3.3 Prosentase Target Capaian.............................................................................27
4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan .....................................28
4.2 Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I ......................37
4.3 Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I......................................................38
4.4 Hasil Observasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus II ....................46
4.5 Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II ....................................................47
4.6 Peningkatan Ketuntasan Siswa dari Pra Tindakan, Siklus I, dan
Siklus II..........................................................................................................49
4.7 Peningkatan hasil Belajar Siswa dari Pra Tindakan, Siklus I, dan
Siklus II..........................................................................................................50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Diagram Daur Penelitian Tindakan Kelas .....................................................17
3.2 Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran .................................................17
4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Pra Tindakan .....................................................29
4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I ..............................................................38
4.3. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II .............................................................48
4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari PraSiklus,
Siklus I, dan Siklus II....................................................................................50
4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan,
Siklus I, dan Siklus II....................................................................................51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1.............................57
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2.............................72
3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ...........................87
4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ...........................102
5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ............................117
6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ............................119
7. Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus I ............................121
8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ............................122
9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ...........................124
10. Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus II ..........................126
11. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ......................................................127
12. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ..........................................................128
13. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II .........................................................129
14. Surat Permohonan Ijin Penelitian ....................................................................130
15.Surat Ijin Penelitian ...........................................................................................131
16.Surat Keterangan Penelitian .............................................................................132
17.Foto Kegiatan ....................................................................................................133
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional ini, masyarakat ataupun kita
dituntut supaya cakap, terampil, sehat jasmani dan rohani agar dapat
melaksanakan tugas kita yang telah dibebankan kepada kita dengan baik. Oleh
sebab itu untuk mencapai tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat, kita harus
memperhatikan keadaan gizi dan olah raga yang teratur. Di Indonesia khususnya
pemerintah juga tak henti-hentinya menggiatkan kegiatan olah raga dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas hal ini sesuai dengan
hakekat tujuan Pembangunan Nasional kita yaitu: “Pembangunan manusia
seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”. Bagi bangsa Indonesia peranan
kesegaran jasmani sangat dibutuhkan sebagai modal dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan nasional.
Aktivitas olahraga sekarang ini sudah menjadi kebutuhan setiap manusia.
Hal ini dapat dilihat dengan munculnya kegiatan-kegiatan olah raga di pelosok
desa-desa maupun di kota-kota. Untuk menggiatkan masyarakat gemar ber olah
raga, agar terwujud masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dapat dilakukan
dengan berbagai jalan antara lain jalur pendidikan.
Pendidikan olah raga di sekolah memiliki tujuan yang sejalan dengan
tujuan Pendidikan Nasional, yaitu : “Membentuk manusia yang cerdas, terampil,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta cinta tanah air”. Dalam dunia
pendidikan, olah raga merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan di
Indonesia. Maka pendidikan olah raga wajib diajarkan di sekolah-sekolah di
Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran.
Olah raga selain menunjang pertumbuhan jasmani dan rohani, juga
mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan dan pembinaan
kepribadian serta watak seseorang.
Pendidikan Jasmani di sekolah merupakan bagian dari pendidikan pada
umumnya, pendidikan jasmani mempunyai peran penting dalam membentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
manusia/individu secara utuh, baik dari sisi lahir (jasmani) maupun rohani. Sesi
lahir atau jasmani meliputi pertumbuhan dan perkembangan fisik, kesehatan dan
rehabilitasi. Aktivitas jasmani membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik
akan lebih cepat disisi lain pendidikan jasmani dapat membentuk suatu
kepribadian, disiplin, menjunjung prortivitas sehingga terbentuk individu yang
utuh dan berkwalitas. Sedangkan rehabilitasi yang dimaksud disini adalah
perbaikan sikap tubuh seperti; sikap jalan yang kurang baik, sikap duduk yang
salah dan lain-lain. Hal ini dapat dibenahi sebelum menjadi sikap yang permanen.
Seiring tumbuh dan berkembangnya olah raga dewasa ini, baik pada
tingkat sekolah dasar, menengah pertama maupun menengah atas, serta dukungan
sarana/fasilitas yang semakin baik saat ini. Tubuh dan berkembangnya olahraga
yang makin membudaya pada lingkungan pendidikan membawa arti sendiri
bahwa kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi tubuh untuk menunjang
aktivitas sehari-hari, semua tidak lepas dari peran pendidikan jasmani.
Pendidikan Jasmani (Olah raga) wajib diajarkan di sekolah-sekolah baik
dari tingkat dasar, tingkat menengah pertama sampai dengan menengah atas. Olah
raga atletik merupakan salah satu materi yang terdapat pada silabus KTSP tahun
2004.
Menurut Aip Syarifudin dan Muhadi (1992/1993: 53) Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang dilakukan oleh manusia sejak jaman Yunani Kuno sampai dewasa ini.dalam cabang atletik yang dipeajari adalah gerakan dasar menusia dalam kehidupan sehari-hari seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar untuk mempertahankan hidupnya. Lari lempar dan lompat merupakan bentuk-bentk gerak yang paling asli dan paling wajar dari manusia. Pembinaan prestasi dalam cabang olahraga dapat dicapai melalui latihan
yang terprogram, teratur dan terukur dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Setiap cabang olah raga membutuhkan latihan fisik
untuk mencapai prestasi yang maksimal. Oleh karena itu, pendidikan jasmani di
sekolah merupakan bagian dari pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani
membentuk atau membangun manusia sutuhnya dari segi lahir maupun batin.
Segi lahir atau jasmani ini meliputi pertumbuhan fisik, perkembangan fisik,
kesehatan dan rehabilitasi. Pertumbuhan dan perkembangan fisik akan lebih cepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Pemdidikan jasmani membentuk siswa
mempuyai gaya hidup berolahraga sehingga menjadi perilaku hidup sehat.
Sedangkan rehabilitasi dalam hal ini maksudnya perbaikan sikap tubuh misalnya :
sikap jalan yang kurang baik, sikap duduk yang salah dan lain-lain. Hal ini dalam
pendidikan jasmani dapat dibenahi sebelum menjadi sikap permanen. Segi batin
atau rohani yang dapat dibentuk melalui pendidikan jasmani meliputi kejujuran,
disiplin, percaya diri dan menghilangkan egoisme. Segi batin atau rohani
terbentuk melalui aktivitas pendidikan jasmani yang sifatnya permainan (bermain)
Pendidikan jasmani di sekolah terbagi dalam beberapa cabang olahraga
yaitu : cabang olahraga bola besar, cabang olahraga bola kecil, cabang olahraga
senam dan juga cabang olahraga atletik. Pembelajaran yang ada unsur
permainannya seperti pada cabang olahraga bola besar, siswa sangat antusias
dalam mengikutinya. Hal ini merupakan modal utama atau syarat utama yang
paling penting dalam pembelajaran. Dengan antusias dan rasa senang tujuan
pembelajaran akan mudah tercapai, keadaan yang sebaliknya, siswa kurang suka
dalam mengikuti pembelajaran. Maka tujuan dari pembelajaran sulit tercapai.
Cabang olahraga bola voli adalah suatu cabang olahraga yang berbentuk
memvolikan bola hilir mudik di atas jaring atau net dengan maksud agar dapat
menjatuhkan bola di dalam petak lawan untuk mencari kemenangan dalam
bermain. Permainan bola voli merupakan suatu cabang olahraga yang dimainkan
dengan menggunakan tujuan dan juga menggunakan anggota badan lainnya
seperti kepala atau kaki. Seorang pemain bola voli dapat bermain dengan baik
serta dapat mengembagkan ketrampilan bermain bola voli dengan baik dan benar,
maka diperlukan adanya latihan yang terprogram dengan baik. Terutama dalam
memilih cara latihan atau cara mengajar yang tepat. Dengan deikian penguasaan
teknik dasar permainan bola voli dapat dikuasai dengan baik dan benar. Beberapa
teknik dasar permainan bola voli yang harus dikuasai yaitu : 1) service, 2)
passing, 3) umpan (setup), 4) smash (spike), 5) bendungan (block). (M.
Yunus,1992 : 79-80). Menurut (M. Yunus, 1992:79) passing adalah mengoperkan
bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai
langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Passing bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan
teknik passing bawah yang tujuannya adalah mengoperkan bola yang dimaikan di
lapangan sendiri (Suharno HP, 1982 : 25). Permainan bola voli juga mengandung
nilai-nilai pendidikan karena permainan ini selalu diberikan dalam lingkungan
atau sebagai olahraga sekolah. Bola voli diberikan sejak anak-anak SD, SLTP,
SLTA sampai di tingkat perguruan tinggi. Salah satu teknik dasar permainan bola
volly adalah passing, sangat penting diberikan. Karena merupakan faktor penentu
keberhasilan permainan bola voli (Agus Margono, dkk 1995 : 192). Oleh karena
itu ketrampilan passing bawah perlu ditingkatkan. Passing bawah dalam
permainan bola voli dapat dilatih dengan cara bervariasi atau dengan cara
memodivikasi pembelajaran ke dalam suatu permainan sehingga siswa merasa
antusias. Kurangnya antusias siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya dari penyajian materi yang kurang variatif, sehingga menyebabkan siswa
malas dalam mengikutinya, Pembelajaran bola voli cenderung monoton, karena
tidak ada unsur bermain dan peralatan yang tidak menarik.
Peneliti menghormati pada saat pembelajaran bola voli, khususnya pada
passing bawah siswa kurang antusias dalam mengikutinya.baik siswa putra
maupun putri. Keadaan semacam ii menjadikan masalah agar bagaimana caranya
pembelajaran bola voli dapat meningkat karena dengan keadaan demikian, tujuan
pembelajaran pun pasti belum tercapai. Setelah melakukan pengamatan, hal ini
disebabkan oleh pembelajaran yang monoton atau beroriemtasi pada pembelajaran
teknik dan tidak adanya unsur bermain dalam penyajian materi pembelajaran.
Sejalan dengan hal tersebut, peneliti mencoba pembelajaran dengan
pendekatan bola yang dimodifikasi. Pendekatan bola yang dimodifikasi
diharapkan menjadi daya tarik tersendiri terhadap materi pembelajaran bola voli
sehingga siswa lebih siap atau dengan kata lain tujuan pembelajaran akan mudah
tercapai.
Berdasar uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengambil judul yang
kaitannya dengan bola yang dimodifikasi untuk meningkatkan prestasi. Maka
judul pada penelitian ini adalah : “Upaya Peningkatan Kemampuan Passing
Bawah Permainan Bola Voli Melalui Bola Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
IV SD Negeri 1 Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarneara
Tahun Pelajaran 2011/2012.”
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah dengan bola plastik yang dimodifikasi dapat
meningkatkan hasil belajar passing bawah siswa kelas IV SD Negeri
1 Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan Passing Bawah dalam
permainan Bola Voli melalui Bola yang Dimodifikasi siswa kelas IV SD Negeri 1
Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran
2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Guru Penjaskes
a. Proses pembelajaran dengan modifikasi serta bervariatif akan lebih
dinamis karena ada partisipasi siswa
b. Makin mengenali karakter siswa, makin menyadari tugasnya dalam
menanamkan nilai-nilai pada siswa, makin mengenali model pembelajaran
bola voli passing bawah yang sesuai dengan anak SD dan lebih
memahami cara kerja sama dan mencapai kesepakatan.
c. Menyadari kekurangan yaitu kurangnnya pengetahuan tentang teknik-
teknik pengajaran yang inovatif, komunikatif dan berniat untuk
meneruskan melakukan perubahan
2. Siswa
a. Menyadari bahwa pembelajaran bola voli passing bawah dengan bola
dimodivikasi itu ternyata menyenangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Menyadari bahwa nilai penjasorkes itu ternyata sama pentingnya dengan
nilai mata pelajaran yang lain
c. Menyadari bahwa kalau kita bersungguh-sungguh dalam mengikuti
pembelajaran itu akan menghasilkan yang terbaik.
3. Sekolah
a. Manfaat penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatkan
proses pembelajaran di sekolah
b. Mendorong guru-guru untuk selalu refleksi terhadap praktik pengajaran
dan memperbaikinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Belajar
Menurut Ruber (dalam Sugihartono, dkk 2007:74) mendeginisikan belajar
dalam dua hal, pertama belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan, dan
kedua belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan, dan kedua belajar
sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai latihan.
Sejalan dengan pendapat sebelumnya Oemar Hamalik (2008:29) mengatakan
bahwa belajar adalah merupakan suatu proses, belajar bukan suatu tujuan tetapi
merupakan langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh.
Menurut Sugihartono, dkk (2007:74) mengatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu perubahan
dimana perubahan kebutuhannya yang disesuaikan dengan lingkungannya.
2. Pendidikan Jasmani
Bandi Utama (2005:75), mengatakan bahwa pendidikan jasmani mengundang dua pengertian pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedang pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan dalam hal ini adalah tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu: aspek fisik, psikis dan sosial atau psikomotor, kognitif dan afektif. Pendidikian jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani yang dibentuk untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap
sportif, dan kecerdasan emosi (KTSP, 2006:1196). Sedangkan menurut Aip
Syarifuddin dan Muhadi (1992:4), pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui
aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap
yang positif bagi setiap warga negara daam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Dari banyak pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat disimpulkan pendidikan jasmani, dapat disimpulkan pendidikan jasmani adalah proses pendidikan jasmani yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. (Kurikulum KTSP, 2004).
Materi pendidikan jasmani dikembangkan dan disusun menggunakan
model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga. Pendidikan
jasmani dan materi pendidikan jasmani digunakan untuk menciptakan gaya
hidup sehat dan aktif, manusia perlu memahami hakekat kebugaran jasmani
dengan menggunakan resep latihan yang benar. Materi mata pelajaran pendidikan
jasmani meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pengalaman mempraktikkan latihan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kebugaran jasmani
b. Pengalaman mempraktikkan ketrampilan gerak dasar atletik, senam,
permainan, dan bela diri.
c. Ketrampilan memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani, pengetahuan
hakekat kebugaran jasmani, serta pengetahuan praktis latihan kebugaran
jasmani
d. Penerapan peaturan dan praktik yang aman dalam melaksanakan kegiatan
atletik, senam, permainan dan bela diri
e. Perilaku yang menggambarkan sikap sportif dan positif, emosi yang stabil
3. Karakteritik Peserta Didik
Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru pendidikan jasmani harus memhami karakteristik siswa, dengan memahami karakteristik perkembangan siswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara efektif. Selama di Sekolah Dasar, seluruh aspek perkembangan manusia psikomotor, kognitif dan afektif, mengalami perubahan luar biasa (KTSP, 2006:1200).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Berikut rincian perkembangan aspek psikomotor, kognitif dan afektif
(KTSP, 2006:1200-1202):
1. Perkembangan aspek psikomotor (Wuest dan Lombardo 1974), bahwa
perubahan jasmani ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan
2. Perkembangan aspek kognitif (Arasoo T.V, 1986), meliputi fungsi intelektual
seperti pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan berfikir.
3. Perkembangan aspek afektif menurut T.V. 1986, ranah afektif menyangkut
perasaan, moral dan emosi. Perkembangan siswa sekolah dasar mencakup
proses belajar perilaku dengan orang lain.
4. Model pembelajaran dengan pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari
sebuah pembelajaran jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang
pendidikan, dan harus disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum,
dipertimbangkan juga dengan faktor usia dan perkembangan fisik, karena
model pembelajaran ini erat kaitannya dengan perkembangan imajinasi siswa.
5. Kesegaran Jasmani menurut Sadoso, (1989:9), adalah keadaan atau
kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas atau tugas sehari-hari
dengan mudah tanpa mengalami kelelahan berarti. Adapun faktor jasmani
adalah meliputi kekuatan, daya tahan kelenturan.
4. Bola Voli
a. Permainan Bola Voli
Permainan bola voli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-
anak sampai orang dewasa, baik wanita maupun pria. (Suharno HP, 1984:6).
Permainan Bola Voli salah satu cabang olahraga yang cepat populer di
masyarakat Indonesia karena selain manfaatnya sangat baik terhadap
pembentukan individu secara keseluruhan, juga permainan bola voli sangat
murah biaya, alat dan perlengkapannya serta mudah mendatangkan
kesenangan bagi yang bermain.
Permainan bola voli mempunyai ciri khas kerjasama, kecepatan
bergeak, lompatan yang tinggi untuk mengatasi bola di atas net (smash dan
block) dan kreatif. Oleh karena itu pemain memerlukan fisik yang baik, profil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
yang tinggi dan atletis, sehat terampil, cerdas dan sikap sosial tinggi agar
dapat menjadi pemain yang berbobot.
b. Faktor-faktor Pendukung
Faktor-faktor penentu untuk pendukung untuk mempercepat
tercapainya tujuan permainan bola voli antara lain sebagai berikut:
1. Faktor indogen (atlit/pemain)
a) Kesehatan fisik dan mental yang baik, terutama tidak berpenyakit
jantung, paru-oaru, saraf dan jiwa
b) Bentuk tubuh sesuai dengan cabang olahraga yang diikuti, untuk
pemain bola voli diharapkan tinggi dan atletis
c) Memiliki berat untuk bermain bola voli, meliputi kemampuan fisik
yang cepat mempelajari tekhnik-tekhnik dan taktik.
d) Memiliki potensi sikap mental yang baik, antara lain sosial, disiplin,
berkemauan keras, kreatif dan bertanggungjawab.
2. Faktor Eksogen
a) Fasilitas, alat, perlengkapan dan biaya
Sarana dan alat perlengkapan permainan bola voli serta biaya
secara nominal harus terpenuhi untuk mencapai tujuan.
b) Guru/pelatih
Guru olahraga/pelatih bola voli yang representatif sangat
diperlukan untuk membimbing pemain agar dapat mempercepat waktu
dalam mencapai tujuan. Pilihan yang tepat metode dan sistem
mengajar/melatih yang efektif dan efisien oleh guru/pelatih sangat
menentukan keberhasilan dalam proses belajar dan berlatih bagi
pemain.
c) Organisasi
Organisasi sekolah maupun di luar sekolah yang mengelola
olahraga bola voli dituntut untuk memiliki strukur dan tata kerja yang
baik. Organisator-organisator (kepala sekolah) harus memiliki sifat-
sifat menyenangkan (interest), jujur, terbuka, tanggung jawab dan
berani berkorban.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Teknik-teknik Permainan Bola Voli
Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan
pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas
yang pasti dalam cabang permainan bola voli.
Dalam mempertinggi kecakapan bermain bola voli, teknik ini erat
sekali hubungannya dengan kemampuan gerak kondisi fisik, teknik dan
mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dipelajari terlebih dahulu
guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli. Penguasaan
teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang turut
menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan
disamping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental.
Pentingnya penguasaan teknik dasar permainan bola voli ini
mengingat hal-hal sebagai berikut: 1) Hukuman terhadap pelanggaran
permainan yang berhubungan dengan kesalahan dalam melakukan teknik. 2)
Karena terpisahnya tempat antara regu satu dengan regu yang lain, sehingga
tidak terjadi adanya sentuhan badan dari pemain lawan, maka pengawasan
wasit terhadap kesalahan teknik ini lebih seksama. 3) Banyaknya unsur-unsur
yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan teknik ini antara lain:
membawa bola, menyundul bola, mendorong bola, mengangkat bola dan
pukulan rangkap. 4) Permainan bola voli adalah permainan cepat, artinya
waktu untuk memainkan bola sangat terbatas, sehingga penguasaan teknik
yang tidak sempurna akan memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan
teknik yang lebih besar. 5) Penggunaan taktik-taktik yang tinggi hanya
dimungkinkan kalau penguasaan teknik dan tinggi dalam bola voli cukup
sempurna.
5. Passing Bawah
a. Penfertian Passing Bawah
Passing bawah adalah Passing bawah adalah upaya seorang pemain
dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan
lengan sisi bagian dalam untuk dimainkanya kepada teman seregu untuk
dimainkan dilapangan sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Kegunaan Teknik Passing Bawah
1) Untuk penerimaan bola servis
2) Untuk penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan / smash
3) Untuk pengambilan bola setelah terjadi blok atau bola dari pantulan net
4) Untuk menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh dari
lapangan permainan
5) Untuk pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya
c. Tahapan Melakukan Teknik Passing Bawah adalah
1) Tahap Persiapan
a) Bergerak ke arah datangnya bola
b) Genggam jemari tangan
c) Kaki dalam posisi merenggang dengan santaii, bahu terbuka, tekuk
lutut, tahan tubuh dalam posisi rendah
d) Bentuk landasan dengan lengan sikut terkunci dan lengan sejajar
dengan paha
e) Pinggang lurus dan pandangan ke arah bola gerakan persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
a) Terima bola di depan badan
b) Kaki sedikit diulurkan
c) Berat badan di alihkan ke depan
d) Pukulah bola jauh dari badan
e) Pinggul bergerak ke depan
f) Perhatikan bola saat menyentuh lengan, perkenaan pada lengan bagian
dalam pada permukaan yang luas diantara pergelangan tangan dan
siku gerakan pelaksanaan perkenaan bola
3) Tahap Gerakan Lanjutan
a) Jari tangan tetap digenggam
b) Sikut tetap terkunci
c) Landasan mengikuti bola ke sasaran
d) Pindahkan berat badan ke arah sasaran
e) Perhatikan bola bergerak ke sasaran gerakan lanjutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
d. Praktek Passing Bawah
1) Siswa dikasih pengantar tentang passing bawah
2) Siswa berhadapan dan saling berhadapan dengan jarak sekitar 2 meter dan
dibatasi dengan cone atau garis 2m
3) Siswa 1 melakukan passing bawah siswa 2 memberi umpan setelah
melakukan 10 X bergantian
4) Siswa 1 dan 2 saling berhadapan dan saling passing-pasingan dilakukan
berulang-ulang sampai siswa bisa melakukan.
B. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah bisa berlangsung
dengan efektif dan optimal tergantung oleh beberapa faktor antara lain, faktor dari
guru, fasilitas, dan metode mengajar. Dalam penelitian ini menggunakan metode
bola yang telah dimodifikasi dalam penyampaian materi gerak dasar Pass Bawah
pada permainan bola voli.
Penggunaan metode bola yang telah dimodifikasi diharapkan dapat
membuat siswa akan merasa senang, tertarik dan termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran. Penelitian ini difokuskan untuk dapat mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh pembelajaran permainan bola voli, terhadap hasil, perubahan
sikap pada siswa dalam mengikuti pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas IV
SD Negeri Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
2. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan, penulis menentukan penggunaan
waktu penelitian selama 4 bulan; yaitu dari tanggal 20 April sampai 10 Juli 2012.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan Penelitian BULAN
Apr Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi
masalah pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian (lembar observasi)
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I
- perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi
b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi
3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun laporan/skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Avction Research) yang dilakukan langsung oleh guru yang bersangkutan atau
peneliti. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya
terdiri dari dua pertemuan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penilaian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Gununglangit
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara pada semester 2 tahun pelajaran
2011/2012, sebanyak 20 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 8, dan siswa
perempuan 12.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini data diambil dari: (1) Siswa, untuk mendapat data
teknik passing atas pada permainan bola voli, (2) Guru, sebagai kolaborator untuk
mendapat data tentang peningkatan hasil belajar passing atas pada permainan bola
voli.
D. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes dan
observasi.
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam
melakukan passing atas dalam permainan bola voli yang dilakukan siswa
kelas IV SD Negeri1 Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten
Banjarnegara Tahun Peljaran 2011/2012.
2. Pengamatan atau observasi dipergunakan sebagai tehnik untuk
mengumpulkan data tentang aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
pada saat menerapkan cara melakukan passing atas pada permainan bola voli
dengan pendekatan bermain siswa kelas IV SD Negeri1 Gununglangit
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012.
Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Tabel 3.2. Teknik dan alat pengumpulan data
No Jenis Data Sumber Data
Tehnik Pengumpul
an Data Instrumen
1 Teknik Passing Atas pada permainan bola voli dengan Pendekatan Bermain
Siswa Kelas IV
Tes dan Peragaan Praktik
Tes Ketrampilan Passing Atas pada Permainan Bola Voli
2 Aktifitas siswa Pelaksanaan Pembelajaran
Pengamatan Observasi
E. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi, dan tes
hasil belajar.
1. Analisis Data Lembar Observasi
Data observasi diperoleh pada setiap tindakan untuk menilai ada
perubahan peningkatan sikap siswa pada setiap siklus. Data ini disajikan
secara deskriptif pada hasil penelitian.
2. Analisis Hasil Tes belajar
Hasil tes belajar yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dihitung
nilai rata-rata, kemudian dikategorikan dalam batas-batas penilaian yang
didasarkan pada ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian reflektif yang
dilaksanakan secara siklus (berdaur). Penelitian tindakan kelas terdiri atas
rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan
utama yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan tindakan (Planning),
pelaksanaan tindakan (acting), melakukan pengamatan (observing), dan
melakukan refleksi (reflecting).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Hubungan keempat kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Diagram Daur Penelitian tindakan kelas Sumber: (Hopkins dalam Suharjono, 2005)
Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses
pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan
ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.
Adapun daur untuk masing-masing siklus adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2. Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran Sumber: (Hopkins dalam Suharjono, 2005)
Pada tahap perencanaan disusun rancangan tindakan yang menjelaskan
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan. Peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian
khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk merekam
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Permasalahan Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Simpulan
Pelaksanaan Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap tindakan, rancangan
strategi dan skenario pembelajaran akan diterapkan. Untuk tahap pengamatan atau
observasi sebenarnya berjalan simultan dengan pelaksanaan tindakan, dengan kata
lain pengaatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama. Kemudian berdasarkan data yang terkumpul
dilakukan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, setelah itu dilakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya.
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti utama dan kolaborator menyusun skenario
pembelajaran yang terdiri dari:
1) Penentuan waktu tindakan kelas
2) Penentuan kelas yang akan diberi tindakan
3) Perencanaan tindakan yang akan diberikan (games dan materi)
4) Pembuatan RPP
5) Persiapan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran
b. Tindakan
1) Kegiatan Awal (10 menit)
Persiapan Guru
a) Guru menyiapkan peralatan /media pembelajaran, setting / letak
alat, dan sebagainya.
b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi
respon siswa.
Kegiatan Pendahuluan
a) Appersepsi
b) Berdoa
c) Pemanasan yang meliputi:
(1) Berdoa dilanjutkan persensi
(2) Pemanasan dinamic stretchim (pengakuan otot)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Permainan Lempar tangkap
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok saling berhadapan dengan jarak
antara kelompok kurang lebih 4 meter. Siswa bermain lempar tangkap
seperti saat sedang gerakan passing bawah. Badan sedikit
membungkuk, bola dilempar ke teman yang ada di depannya. Setelah
melakukan lemparan siswa lari ke belakang barisan. Dilakukan secara
bergantian:
Gambar 1. Skema Pemanasan
2) Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan Guru
a) Melakukan gerakan teknik pass bawah
Gambar 2. Teknik Passing Bawah
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Siswa melakukan gerakan mengayun-ayunkan lengan
seperti akan melakukan passing dengan bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
(b) Dilakukan secara berulang-ulang
b) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke atas lagi.
Gambar 3. Pasing bawah perorangan
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar ke atas kemudian diterima dengan kedua
tangan
(b) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan
tangan dan siku
(c) Pandangan ke arah bola
(d) Dilakukan secara berulang-ulang
c) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke depan.
Gambar 4. Pasing bawah perorangan
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua tangan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar sendiri ke atas dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan
harus tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepada teman yang akan
diberi bola
(c) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan
tangan dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
d) Melakukan pass bawah secara berpasangan
Gambar 5. Passing bawah berpasangan
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lururs dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar oleh teman diterima dengan cara
menggerakkan badan ke atas dan meluruskan kedua siku,
kedua lengan harus tetap lurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
(b) Pandangan ke arah bola dan kepala teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenaan bola pada bidang datar antara pergelangan
tangan dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
3) Penutup (10 menit)
a) Refleksi pengalaman belajar siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapay tentang hal-hal yang baru dipelajarinya
b) Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar siswa
(pengamatan, sikap, dan ketrampilan)
c) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa,
baik kelompok/individu
d) Yindak lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan
kegiatan pembelajaran berikutnya)
e) Siswa diberi tugas untuk pembelajaran yang akan datang kemudian
dilanjutkan berdoa dan dibubarkan.
c. Observasi
1) Mengamati siswa
2) Pengisian lembar observasi
3) Mendomonstrasikan pembelajaran
d. Refleksi
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi. Refleksi ini
dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan, selanjutnya
mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti utama dan kolaborator menyusun skenario
pembelajaran yang terdiri dari:
1) Penentuan waktu tindakan kelas
2) Penentuan kelas yang akan diberi tindakan
3) Perencanaan tindakan yang akan diberikan (games dan materi)
4) Pembuatan RPP
5) Persiapan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran
b. Tindakan
1) Kegiatan Awal (10 menit)
Persiapan Guru
a) Guru menyiapkan peralatan /media pembelajaran, setting / letak
alat, dan sebagainya.
b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi
respon siswa.
Kegiatan Pendahuluan
a) Appersepsi
b) Berdoa
c) Pemanasan yang meliputi:
(1) Berdoa dilanjutkan persensi
(2) Pemanasan dinamic stretchim (pengakuan otot)
Permainan Lempar tangkap
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok saling berhadapan dengan jarak
antara kelompok kurang lebih 4 meter. Siswa bermain lempar tangkap
seperti saat sedang gerakan passing bawah. Badan sedikit
membungkuk, bola dilempar ke teman yang ada di depannya. Setelah
melakukan lemparan siswa lari ke belakang barisan. Dilakukan secara
bergantian:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gambar 6. Skema Pemanasan
2) Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan Guru
a) Melakukan gerakan teknik pass bawah
Gambar 7. Passing bawah berpasangan
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Siswa melakukan gerakan mengayun-ayunkan lengan
seperti akan melakukan passing dengan bola
(b) Dilakukan secara berulang-ulang
b) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke atas lagi.
Gambar 8. Passing bawah berpasangan
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar ke atas kemudian diterima dengan kedua
tangan
(b) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan
tangan dan siku
(c) Pandangan ke arah bola
(d) Dilakukan secara berulang-ulang
c) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke depan.
Gambar 9. Passing bawah berpasangan
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua tangan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar sendiri ke atas dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan
harus tetap lurus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
(b) Pandangan ke arah bola dan kepada teman yang akan
diberi bola
(c) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan
tangan dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
d) Melakukan pass bawah secara berpasangan
Gambar 10. Passing bawah berpasangan
Sumber: Edy Sih Mintranto/Slamet. Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan Untuk Kelas SD/MI Kelas IV
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lururs dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar oleh teman diterima dengan cara
menggerakkan badan ke atas dan meluruskan kedua siku,
kedua lengan harus tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepala teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenaan bola pada bidang datar antara pergelangan
tangan dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
3) Penutup (10 menit)
a) Refleksi pengalaman belajar siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapay tentang hal-hal yang baru dipelajarinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b) Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar siswa
(pengamatan, sikap, dan ketrampilan)
c) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa,
baik kelompok/individu
d) Yindak lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan
kegiatan pembelajaran berikutnya)
e) Siswa diberi tugas untuk pembelajaran yang akan datang kemudian
dilanjutkan berdoa dan dibubarkan.
c. Observasi
1) Mengamati siswa
2) Pengisian lembar observasi
3) Mendomonstrasikan pembelajaran
d. Refleksi
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi. Refleksi ini
dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan, selanjutnya
mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas
G. Indikator Capaian Penelitian
1. Secara individu siswa dikatakan tuntas belajar jika telah menguasai 70%
materi atau mendapat nilai sesuai KKM yakni 70.
2. Secara klasikal, penelitian ini dikatakan berhasil meningkatkan pembelajaran
lompat jauh, jika 80% dari jumlah siswa tuntas belajar.
Prosentase indikator pencapaian keberhasialan penelitian pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Prosentase Target Capaian
Aspek yang diukur Pecapaian target capaian
Cara mengukur Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Kemampuan Passing
Bawah
40% 70% 80% Diamati pada saat guru
memberikan materi
Pasing Bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pratindakan
Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja
ketrampilan gerak dasar Bola Voli Pasing Bawah. Observasi dan tes unjuk kerja
diguakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa
dalam melakukan passing bawah, baik mengenai ketrampilan maupun mengenai
rangkaian gerakan sebelum diberikan tindakan berupa penerapan modifikasi bola
dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Berikut merupakan hasil observasi pada indikator sebelum diberi
tindakan berupa penerapan modifikasi bola dalam kegiatan belajar mengajar (pra
siklus, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan
No Aspek Penilaian Jumlah Siswa Prosentase
1 Nilai ≤ 70 12 60%
2 Nilai ≥ 70 8 40%
3 Tuntas Belajar 8 40%
4 Tidak Tuntas Belajar 12 60%
5 Nilai Tertinggi : 78 4 20%
6 Nilai Terendah : 57 1 5%
7 Nilai Rata-rata 68.50
Berdasarkan hasil pratindakan pada tabel 4.1, diketahui ada beberapa siswa
yang mampu melakukan pass bawah dalam permainan bola voli dengan baik atau
memperoleh nilai 7 ke atas. Dari hasil kemampuan siswa dalam melakukan
rangkaian gerakan pass bawah ada 8 siswa (40%) sedangkan siswa lainnya masih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mendapat nilai di bawah KKM atau sebesar 12 siswa (60%). Hasil ketuntasan
pada pra tindakan juga dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
Tuntas TidakTuntas
Gambar 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar ada Pra Tindakan
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan sebagian besar siswa
dalam melakukan gerak dasar pass bawah masih rendah. Untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran pass bawah, maka
dilakukan tindakan berupa penggunaan pendekatan modifikasi bola
Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang
diterapkan masing-masing menggunakan penggunaan modifikasi bola dalam
kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang
diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara
melakukan observasi dan tes unjuk kerja dalam pass bawah pada setiap siklus
yang meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Kegiatan selanjutnya
setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan serta
refleksi terhadap tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Hasil Tindakan Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas terdiri 2 siklus menurut Kemmis dan MC
Taggart tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Diawali
siklus I kemudian hasilnya direfleksikan agar diketahui tingkat keberhasilannya.
Jika siklus I belum menunjukkan hasil yang diinginkan, maka dilanjutkan siklus II
demikian seterusnya sampai dengan tercapainya tujuan penelitian yaitu 80%.
a. Tahap Rancangan Persiapan (Planning)
Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaborasi dalam menentukan langkah-
langkah pengembangan yang meliputi :
1) Penentuan waktu dan kelas
2) Perencanaan tindakan yang akan diberikan (game dan materi)
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran
a) Bola plastik berspon
b) Kapur
c) Peluit
d) Net bola voli mini
5) Membuat lembar observasi
6) Mendesain alat evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2012 di halaman SD Negeri 1
Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada siklus I pertemuan pertama yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1) Kegiatan Awal (10 menit)
Persiapan Guru
a) Guru menyiapkan peralatan /media pembelajaran, setting / letak alat,
dan sebagainya.
b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon
siswa.
Kegiatan Pendahuluan
b) Appersepsi
c) Berdoa
d) Pemanasan yang meliputi:
(1) Berdoa dilanjutkan persensi
(2) Pemanasan dinamic stretchim (pengakuan otot)
Permainan Lempar tangkap
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok saling berhadapan dengan jarak
antara kelompok kurang lebih 4 meter. Siswa bermain lempar tangkap
seperti saat sedang gerakan passing bawah.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan Guru
a) Melakukan gerakan teknik pass bawah
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak
ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Siswa melakukan gerakan mengayun-ayunkan lengan seperti
akan melakukan passing dengan bola
(b) Dilakukan secara berulang-ulang
b) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke atas lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar ke atas kemudian diterima dengan kedua tangan
(b) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(c) Pandangan ke arah bola
(d) Dilakukan secara berulang-ulang
c) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas kemudian
dilambungkan ke depan.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua tangan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar sendiri ke atas dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepada teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
d) Melakukan pass bawah secara berpasangan
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lururs dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
(a) Bola dilempar oleh teman diterima dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepala teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenaan bola pada bidang datar antara pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
3) Penutup (10 menit)
a) Refleksi pengalaman belajar siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapay tentang hal-hal yang baru dipelajarinya
b) Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar siswa (pengamatan,
sikap, dan ketrampilan)
c) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok/individu
d) Tindak lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya)
e) Siswa diberi tugas untuk pembelajaran yang akan datang kemudian
dilanjutkan berdoa dan dibubarkan.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2012.
Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
Persiapan Guru
a) Guru menyiapkan peralatan /media pembelajaran, setting / letak alat,
dan sebagainya.
b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Kegiatan Pendahuluan
a) Appersepsi
b) Berdoa
c) Pemanasan yang meliputi:
(1) Berdoa dilanjutkan persensi
(2) Pemanasan dinamic stretchim (pengakuan otot)
Permainan Lempar tangkap
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok saling berhadapan dengan jarak
antara kelompok kurang lebih 4 meter. Siswa bermain lempar tangkap
seperti saat sedang gerakan passing bawah.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan Guru
a) Melakukan gerakan teknik pass bawah
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Siswa melakukan gerakan mengayun-ayunkan lengan seperti
akan melakukan passing dengan bola
(b) Dilakukan secara berulang-ulang
b) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke atas lagi.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar ke atas kemudian diterima dengan kedua tangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(b) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(c) Pandangan ke arah bola
(d) Dilakukan secara berulang-ulang
c) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas kemudian
dilambungkan ke depan.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua tangan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar sendiri ke atas dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepada teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
d) Melakukan pass bawah secara berpasangan
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lururs dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar oleh teman diterima dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepala teman yang akan diberi
bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
(c) Perkenaan bola pada bidang datar antara pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
3) Penutup (10 menit)
a) Refleksi pengalaman belajar siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapay tentang hal-hal yang baru dipelajarinya
b) Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar siswa (pengamatan,
sikap, dan ketrampilan)
c) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok/individu
d) Tindak lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya)
e) Siswa diberi tugas untuk pembelajaran yang akan datang kemudian
dilanjutkan berdoa dan dibubarkan.
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing)
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan
berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat
keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk
tahap pembelajaran pada siklus berikutnya.
1. Aktivitas Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman
pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada
siklus I ini belum menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang tidak
mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung,
selain itu di dalam pembelajaran banyak siswa yang kurang aktif dan
hanya melihat teman yang mampu menguasai materi pembelajaran.
Akibatnya pada saat guru memberikan pembelajaran banyak siswa yang
enggan mengeluarkan kemampuannya, sebagian siswa saja yang aktif
melaksanakan pembelajaran yang diberikan peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama
kegiatan belajar mengajar Siklus I:
Tabel 4.2. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I
No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2
Jml Rata-Rata Jml
Rata-Rata
1 Memperhatikan.penjelasan.guru 46 2.30 48 2.40
2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 44 2.20 47 2.35
3 Menanyakan yang kurang dimengerti 45 2.25 50 2.50
4 Merespon pertanyaan 43 2.15 49 2.45
5 Mengkomunikasikan gagasan dengan
sesama teman
42 2.10 47 2.35
6 Perilaku yang menyimpang dalam
KBM
45 2.25 47 2.35
Jumlah 265 13.25 287 14.35
Rata-rata Siklus I 13.8 2.30
Kriteria Cukup
Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam
pembelajaran Siklus I diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan I
adalah 13.25, sedangkan pada pertemuan II rata-rata aktivitas siswanya
sebesar 14.35. Meski demikian hasil ini dirasa masih kurang maksimal,
karena masih banyak siswa yang sering ribut sendiri yang dikarenakan
siswa belum terbiasa dengan pembelajaran tersebut, serta peran guru yan
belum optimal dalam mengkondisikan siswa selama proses pembelajaran.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil pembelajaran siswa yang dilakukan pada akhir Siklus I
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 4.3. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I
No Aspek Penilaian Jumlah Siswa Prosentase
1 Nilai ≤ 70 7 35%
2 Nilai ≥ 70 13 65%
3 Tuntas Belajar 13 65%
4 Tidak Tuntas Belajar 7 35%
5 Nilai Tertinggi : 86 1 5%
6 Nilai Terendah : 61 3 15%
7 Nilai Rata-rata 73.30
Nilai ulangan harian tertinggi yang dicapai siswa pada siklus I
adalah 86 dan nilai terendah adalah 61 nilai rata-rata ulangan harian siswa
yang dicapai pada siklus I ini adalah 73.30, siswa yang mengalami
ketuntasan belajar mencapai 13 siswa atau 65% dari 20 siswa, sedangkan
yang belum tuntas mencapai 7 siswa atau 35% dari 20 siswa.
Dari data pada tabel 4.3, maka ketuntasan belajar siswa dapat
digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
Tuntas TidakTuntas
Gambar 4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
d. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data pada tahap observasi dan evaluasi
selanjutnya dilakukan refleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Pada tahap ini, peneliti dapat mengetahui besarnya
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Berdasarkan refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sehingga dapat digunakan
untuk menentukan pelaksanaan tindakan pada siklus I diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Peneliti harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif,
nyaman dan mengajak siswa untuk berani mempraktikkan gerakan
yang dicontohkan oleh peneliti.
2) Peneliti mengajak siswa untuk lebih mendalami tentang teknik pass
bawah dalam permainan bola voli
2. Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Pada Siklus II, materi
pembelajaran yang disampaikan adalah pass atas dalam pembelajaran bola voli
dengan modifikasi bola dirancang dan tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Secara rinci, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada Siklus II
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Tahap Rancangan Persiapan (Planning)
Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaborasi dalam menentukan langkah-
langkah pengembangan yang meliputi :
(1) Penentuan waktu dan kelas
(2) Perencanaan tindakan yang akan diberikan (game dan materi)
(3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(4) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran
a) Bola plastik berspon
b) Kapur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c) Peluit
d) Net bola voli mini
(5) Membuat lembar observasi
(6) Mendesain alat evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Mei 2012 di halaman SD Negeri 1
Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada siklus I pertemuan pertama yaitu:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
Persiapan Guru
a) Guru menyiapkan peralatan /media pembelajaran, setting / letak alat,
dan sebagainya.
b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon
siswa.
Kegiatan Pendahuluan
a) Appersepsi
b) Berdoa
c) Pemanasan yang meliputi:
(1) Berdoa dilanjutkan persensi
(2) Pemanasan dinamic stretchim (pengakuan otot)
Permainan Lempar tangkap
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok saling berhadapan dengan jarak
antara kelompok kurang lebih 4 meter. Siswa bermain lempar tangkap
seperti saat sedang gerakan passing bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan Guru
a) Melakukan gerakan teknik pass bawah
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Siswa melakukan gerakan mengayun-ayunkan lengan seperti
akan melakukan passing dengan bola
(b) Dilakukan secara berulang-ulang
b) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke atas lagi.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar ke atas kemudian diterima dengan kedua tangan
(b) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(c) Pandangan ke arah bola
(d) Dilakukan secara berulang-ulang
c) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas kemudian
dilambungkan ke depan.
1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
3) Kedua tangan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gerakannya:
(a) Bola dilempar sendiri ke atas dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepada teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
d) Melakukan pass bawah secara berpasangan
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lururs dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar oleh teman diterima dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepala teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenaan bola pada bidang datar antara pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
3) Penutup (10 menit)
a) Refleksi pengalaman belajar siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapay tentang hal-hal yang baru dipelajarinya
b) Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar siswa (pengamatan,
sikap, dan ketrampilan)
c) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok/individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
d) Tindak lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya)
e) Siswa diberi tugas untuk pembelajaran yang akan datang kemudian
dilanjutkan berdoa dan dibubarkan
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012.
Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
Persiapan Guru
a) Guru menyiapkan peralatan /media pembelajaran, setting / letak alat,
dan sebagainya.
b) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon
siswa.
Kegiatan Pendahuluan
a) Appersepsi
b) Berdoa
c) Pemanasan yang meliputi:
(1) Berdoa dilanjutkan persensi
(2) Pemanasan dinamic stretchim (pengakuan otot)
Permainan Lempar tangkap
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok saling berhadapan dengan jarak
antara kelompok kurang lebih 4 meter. Siswa bermain lempar tangkap
seperti saat sedang gerakan passing bawah.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
Kegiatan Guru
a) Melakukan gerakan teknik pass bawah
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gerakannya:
(a) Siswa melakukan gerakan mengayun-ayunkan lengan seperti
akan melakukan passing dengan bola
(b) Dilakukan secara berulang-ulang
b) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas
kemudian dilambungkan ke atas lagi.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar ke atas kemudian diterima dengan kedua tangan
(b) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(c) Pandangan ke arah bola
(d) Dilakukan secara berulang-ulang
c) Melakukan pass bawah dengan bola dilempar sendiri ke atas kemudian
dilambungkan ke depan.
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lurus dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua tangan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar sendiri ke atas dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepada teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenalan bola pada bidang datar anyata pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
d) Melakukan pass bawah secara berpasangan
(1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, lutut agak ditekuk
(2) Kedua lengan lururs dengan telapak tangan saling mengkait
(3) Kedua lengan ditarik ke bawah hingga bagian bawah lengan
merupakan suatu bidang datar (rata)
Gerakannya:
(a) Bola dilempar oleh teman diterima dengan cara menggerakkan
badan ke atas dan meluruskan kedua siku, kedua lengan harus
tetap lurus
(b) Pandangan ke arah bola dan kepala teman yang akan diberi
bola
(c) Perkenaan bola pada bidang datar antara pergelangan tangan
dan siku
(d) Tenaga disesuaikan dengan jarak sasaran yang akan dituju
3) Penutup (10 menit)
a) Refleksi pengalaman belajar siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapay tentang hal-hal yang baru dipelajarinya
b) Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar siswa (pengamatan,
sikap, dan ketrampilan)
c) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok/individu
d) Tindak lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya)
e) Siswa diberi tugas untuk pembelajaran yang akan datang kemudian
dilanjutkan berdoa dan dibubarkan
c. Tahap Pengamatan Kegiatan (Observing)
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan
berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat
keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
tahap pembelajaran pada siklus berikutnya, dan apabila suah memenuhi
standar keberhasilan maka penelitian dinyatakan berhasil.
1) Aktivitas Siswa
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman
pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada
siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang
sudah mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar
berlangsung, Dalam pembelajaran banyak siswa yang sudah aktif dan
mampu menguasai materi pembelajaran. Akibatnya pada saat guru
memberikan pembelajaran banyak siswa yang sudah bisa mengeluarkan
kemampuannya, hanya satu, dua siswa saja yang tidak aktif melaksanakan
pembelajaran yang diberikan guru
Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama
kegiatan belajar mengajar Siklus II:
Tabel 4.4. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus II
No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2
Jml Rata-Rata Jml Rata-
Rata 1 Memperhatikan.penjelasan.guru 54 2.70 61 3.05
2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 60 3.00 65 3.25
3 Menanyakan yang kurang dimengerti 57 2.85 70 3.50
4 Merespon pertanyaan 61 3.05 56 2.80
5 Mengkomunikasikan gagasan
dengan sesama teman
63 3.15 68 3.40
6 Perilaku yang menyimpang dalam
KBM
70 3.50 75 3.35
Jumlah 365 18.25 395 19.75
Rata-rata Siklus II 19 3.16
Kriteria Baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam
pembelajaran Siklus II diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan
pertama sebesar 18.25, sedangkan pada pertemuan kedua sebesar 19.75.
2) Hasil Belajar Siswa
Hasil pembelajaran siswa yang dilakukan pada akhir Siklus II
sebagai berikut :
Tabel 4.5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II
No Aspek Penilaian Jumlah Siswa Prosentase
1 Nilai ≤ 70 2 10%
2 Nilai ≥ 70 18 90%
3 Tuntas Belajar 18 90%
4 Tidak Tuntas Belajar 2 10%
5 Nilai Tertinggi : 93 2 10%
6 Nilai Terendah : 61 1 5%
7 Nilai Rata-rata 84.10
Dari tabel 4.5 diketahui hasil belajar siswa pada Siklus II
menunjukkan sebagian besar siswa atau 18 siswa berhasil tuntas (90%),
dan hanya 2 siswa (10%) yang belum tuntas, dengan nilai rata-rata 84.10,
nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 61.
Dari data pada tabel 4.5, maka ketuntasan belajar siswa dapat
digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
0102030405060708090
Tuntas TidakTuntas
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II
Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat adanya peningkatan baik
pada ketuntasan belajar siswa maupun nilai ulangan harian yang dilakukan
pada akhir Siklus I dan II. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran Pass Bawah melalui modifikasi bola dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes kelas IV SD Negeri 1
Gununglangit Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran Siklus
II, aktivitas siswa, maupun nilai pembelajaran siswa mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan karena siswa maupun guru telah terbiasa
dengan model pembelajaran yang diterapkan. Ketuntasan belajar siswa
pada Siklus II telah mencapai 90% dengan nilai rata-rata pembelajaran
siswa sebesar 84.10%. Dengan hasil yang demikian, maka indikator
penelitian ini telah tercapai.
Setelah melihat hasil pembelajaran pada Siklus II dan pengamatan
aktivitas siswa terlihat baik, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian
dihentikan sampai pada Siklus II, karena hasil belajar sudah memenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
target penelitian yaitu mengalami peningkatan baik dari aktivitas belajar
siswa maupun dari hasil pembelajaran yang dilakukan pada akhir setiap
siklus. Untuk itu, penelitian tindakan kelas ini berakhir pada siklus II.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Sklus
Dari hasil deskripsi tiap siklus, maka dapat dilakukan perbandingan
tingkat keberhasilan atau peningkatan yang dicapai dari pratindakan ke siklus I
dan siklus II. Untuk lebih memperjelas deskripsi perkembangan hasil belajar pass
bawah pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gununglangit Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara, di bawah ini disajikan tabel dan grafik peningkatan hasil
belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa pada Pembelajaran Pas bawah dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
No Kegiatan Pembelajaran
Tuntas Tidak Tuntas Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase
1 Pra Tindakan 8 40% 12 60%
2 Siklus I 13 65% 7 35%
3 Siklus II 18 90% 2 10%
Tabel 4.6 di atas menunjukkan adanya peningkatan tingkat keberhasilan
atau ketuntasan belajar siswa dari hasil pratindakan ke siklus I dan Siklus II. Pada
studi pratindakan siswa yang tuntas hanya 8 siswa (40%), belum tuntas 12 anak
(60%) meningkat pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 13 anak (65%), belum
tuntas 7 anak (35%), dan pada Siklus II meningkat lagi jumlah siswa yang tuntas
menjadi 18 anak (90%), belum tuntas 2 anak (10%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Dari tabel 4.6 dapat digambarkan lebih jelas tentang peningkatan
ketuntasan siswa pada grafik di bawah ini:
0
20
40
60
80
100
Pratindakan Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Dari Grafik 4.4 di atas dapat dilihat peningkatan siswa tuntas belajar yang
signifikan. Dari studi pratindakan ke siklus I terjadi kenaikan prosentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 25% atau bertambah 5 anak, sedangkan dari
siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 25% atau bertambah 5 anak yang
tuntas belajar.
Begitu pula pada perolehan nilai masing-masing siswa dari setiap
pembelajaran selalu terjadi peningkatan rata-rata kelas, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Pass Atas siswa dari Pratindakan, Siklus I,
dan Siklus II.
No Kegiatan
Pembelajaran
Perolehan Nilai
Tertinggi Terendah Rata-Rata
1 Pratindakan 78 57 68.50
2 Siklus I 86 61 73.30
3 Siklus II 93 61 84.10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dari data tabel 4.7 dapat dilihat perolehan nilai rata-rata kelas yang selalu
meningkat dari tiap kegiatan pembelajaran mulai pratindakan hanya 68.50
meningkat pada siklus I menjadi 73.30 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi
84.10 dengan perolehan nilai tertinggi 93 dan terendah 61 yang meningkat pula
pada tiap pembelajaran. Dari studi pratindakan nilai tertinggi yang dicapai 78,
nilai terendah 57, pada siklus I meningkat menjadi nilai tertinggi 86, nilai
terendah 61, dan pada siklus II meningkat lagi nilai tertinggi menjadi 93 nilai
terendah 61.
Peningkatan perolehan nilai rata-rata kelas tersebut dapat digambarkan
dalam grafik berikut ini:
0
20
40
60
80
100
Prasiklus Siklus I Siklus II .
Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
D. Pembahasan
Berdasarkan temuan dan refleksi selama siklus pertama dan siklus kedua,
Penggunaan pendekatan modifikasi bola pada Pembelajaran Bola Voli Pass
Bawah ternyata sangat efektif dalam pembelajaran Penjasorkes pada materi Pass
Bawah dengan Pendekatan modifikasi bola mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, serta pemahaman terhadap materi pembelajaran.
Kenaikan prestasi belajar siswa terhadap materi pembelajaran Pass Bawah
dengan melalui modifikasi bola hingga mencapai tingkat ketuntasan belajar 90%
dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 84.10. Ini memberikan bukti bahwa
Pembelajaran Bola Voli Pass Bawah dengan Melalui Modifikasi Bola dapat
melatih siswa menghubungkan potensi yang dimilikinya.
Dari 20 siswa hanya ada 2 siswa yang belum tuntas dalam perbaikan
pembelajaran Bola Voli Pass Bawah (peningkatan prestasi belajar siswa) terhadap
materi pembelajaran. Peneliti dapat mengungkap ketidakberhasilan perbaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
pembelajaran itu dikarenakan siswa tersebut mengalami keterbatasan fisik, yaitu
faktor kesehatan yang tidak mendukung.
Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II hal
ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa dalam Observasi terhadap siswa
pada Siklus I dengan nilai yang cukup baik yaitu 13.8, sedangkan pada siklus II
Aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dengan kriteria nilai Baik dengan
rata-rata penilaian 19.
Melihat data tersebut di atas maka Pembelajaran Bola Voli Pass Bawah
dengan melalui modifikasi bola mengalami keberhasilan hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai, baik aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dari Siklus I
sampai Siklus II mengalami peningkatan dan melebihi KKM, yaitu 70.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
Bola Voli Pass Bawah dengan melalui modifikasi bola dapat meningkakan hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Hasil
belajar siswa selama proses pembelajaran Pra tindakan, Siklus I sampai siklus II
mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada Pra Tindakan 68.50,
siswa yang mengalami ketuntasan belajar 40% dari 20 siswa, Nilai rata-rata
Siklus I yaitu 73.30, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 65%,
sedangkan yang belum tuntas belajar 35% dari 20 siswa. Pada siklus II diperoleh
nilai rata-rata 84.10, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 90%,
sedangkan yang belum tuntas belajar 10% dari 20 siswa. Ketuntasan belajar siswa
90% melebihi indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%.
B. Implikasi
Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai implikasi bagi
perkembangan pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah-
sekolah pada umumnya dan khususnya di SDN Linggasari. Guru Pendidikan
Jasmani dapat menerapkan pembelajaran bola voli pass bawah melalui modifikasi
bola, modifikasi bola ini juga dapat digunakan untuk pembelajaran cabang dan
nomor yang lainnya, sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik terhadap
materi sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan pembelajaran permainan
bola besar..
C. Saran
Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani dalam hal ini untuk cabang
bola voli pass bawah, antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
1. Bagi Sekolah
Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau
dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan
siswa dapat menerima materi dengan optimal.
2. Bagi Guru
Sebaiknya pembelajaran bola voli pass bawah dalam penyampaian materinya
ditambah dengan permainan, permainan yang mengarah pada teknik atau
materi yang akan dilaksanakan.
3. Bagi Siswa
Bersikap aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang
diikuti akan lebih bermanfaat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarfuddin dan Muhadi 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Arikunto, Suharsini, dkk (1993). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara. Bandi Utama. 2005. “Sarana Bermain di Taman Kanak-kanak Sebagai Media
Pembelajaran Pendidikan Jasmani” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (Volume 2 Nomor 1). Hlm 75.
Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasinal. _______. 2007. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Surakarta: PJOK UNS.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Mikrsa, Hera Lestari, dkk. 2005. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka. Oemar Hamalik. 208. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Paul B. Diedrich (Nasution, 2004:9), Macam-Macam Kegiatan (Aktivitas
Belajar) Yang dapat Dilakukan Anak-Anak di Kelas. (On Line). Tersedia: http://Edukasi.Kompasiana.com/2012/04/10/aktivitas-belajar.com
Pedoman Penulisan Skripsi FKIP UNS Tahun 2012 Ristasa, Rusna, Prayitno. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Purwokerto:
Universitas Terbuka. Rusli Lutan. 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
Slamento (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional. Suciati, dkk. 2005. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Sumantri, Mulyani, Permana J. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.
Sri Rumini, dkk. 1995. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP Universitas
Negeri Yogyakarta. Syamsudin, Abin. 2005. Profesi Keguruan 2. Jakarta: Pusat Penelitian
Universitas Terbuka. Wibawa, B.F.2001. Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana.
Bandi Utama. 2005. “Sarana Bermain di Taman Kanak-kanak Sebagai Media
Pembelajaran Pendidikan Jasmani” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia
(Volume 2 Nomor 1). Hlm 75.