perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tinjauan atas .../tinjauan... · tinjauan atas konstruksi...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM DALAM PENUNTUTAN TERDAKWA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Karanganyar No.PRIN- 755/0.3.33/Epp.1/07/2010) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat S1 Sarjana Hukum di Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Oleh : Gunawan Tri Handoko NIM E 0008042 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A 2012

Upload: dodiep

Post on 25-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM

DALAM PENUNTUTAN TERDAKWA TINDAK PIDANA

PEMBUNUHAN BERENCANA

(Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Karanganyar No.PRIN-

755/0.3.33/Epp.1/07/2010)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat S1 Sarjana Hukum

di Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Oleh :

Gunawan Tri Handoko

NIM E 0008042

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

� Lan apa baé kang koksuwun ing pandonga kalawan pracaya, kowé bakal

kaparingan.

(Matius 21:22)

� Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kita

kehilangan semangat.

(Abraham Lincoln)

� You have to do the best with what God gave you.

(Forrest Gump)

� If I can’t I must, If I must I Can, If I can I will make it happen. (Penulis)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Dengan segala kerendahan hati karya kecil ini hendak penulis persembahkan

kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus terima kasih atas limpahan kasih dan berkat-Mu yang

tidak berkesudahan.

2. Bapak Tarcisius Heru Handono dan Ibu Theresia Sutini , terima kasih atas

segala kasih dan sayang, doa yang tulus, nasehat, dan restunya.

3. Seluruh keluarga tercinta.

4. Untuk teman-teman di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Untuk almamaterku.

6. Untuk pembaca yang budiman.

\

KATA PENGANTAR

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan berkat dan kasih-Nya penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi

untuk mencapai gelar S1 Sarjana Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Adapun judul Skripsi ini adalah: TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI

HUKUM PENUNTUT UMUM DALAM PENUNTUTAN TERDAKWA

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus di Kejaksaan

Negeri Karanganyar No.PRIN-755/0.3.33/Epp.1/07/2010)

Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan dan

hambatan, tetapi atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan itu dapat

teratasi. Untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Edy Hediyanto S.H M.H selaku ketua bagian Hukum Acara Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Kristiyadi S.H,M.Hum dan Bapak Muhammad Rustamaji S.H,M.H

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan

sehingga skripsi ini dapat selesai.

4. Bapak Suraji S.H,M.H selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

arahan dan nasehat kepada penulis selama menmpuh pendidikan di Fakultas

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada Penulis,

sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih luas.

6. Kepala Kejaksaan Negeri Karanganyar dan staf yang telah banyak

memberikan informasi kepada penulis selama penelitian.

7. Bapak Nanang, selaku Kabag. Pembinaan di Kejaksaan Negeri Karanganyar

yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data skripsi ini.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

8. Ibu Endang Sapto Pawuri selaku Jaksa Pembimbing yang telah memberikan

banyak arahan.

9. Bapak dan Ibu tercinta, atas dorongan moril maupun spirituil sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Mbak Ratih, Mas Didit, Mas Ade dan Satrio my little hero, yang selalu

memberikan dorongan dan dukungan kepada Penulis untuk terus berjuang

dalam menempuh Studi IImu Hukum ini.

11. Rani, Ali, Bernadetta Cindy, Nanda, Rio Satriwan, Dermawan Bakrie, Kaka,

Oni, Prila, Stepanus JP , Rizky , Bangkit, Heru, Adi Nugraha, Ndaru, Erik,

Dek Hima maaf telah banyak merepotkan, besar upah kalian di surga. Teman-

teman seperjuangan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

angkatan 2008, yang telah memberikan bantuan dan kerjasama yang baik

dalam penyelesaian studi ini.

12. Mbak Galuh Ratna, Yohanes Pradha, Agustinus Danan, Niko, Franciska

Hadhy, Viddya ,Gita, Ony, Mas Vincent, Mas Heru, Mas Hengky, Fendi,

Widar dan rekan-rekan Keluarga Mahasiswa Katholik FH UNS

13. Bayu Prajanto, Fian Ari, Isnanto, Tina, Ajeng, Gregorius Krisanda, Lanang

Teguh Pambudi, Sigit, Mbak Dokter Theodora Ratih, persahabatan kita untuk

selamanya.

14. Mutie, Arif, Yoni, Alby, Dewo, Atika, Keluarga Besar Alumni SMA Negeri 1

Surakarta/Kasmaji 2008, Drg. Bernadetta Kristi Wijayanti thanks for inspiring

me

15. Keluarga Bola Basket Merdeka, Dikasdika terimakasih telah memberikan

kesempatan untuk berproses.

16. Rekan-rekan parking area (Mas Wardi, Mas Didit, Mas Wahyono, Mas Bimo,

Mas Eko, Kang Jack,) dan Rekan-rekan komunitas di bawah pohon rindang

tanpa kalian kuliah akan terasa membosankan.

17. Pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Penulis yakin sepenuhnya tanpa bimbingan, arahan dan petunjuk dari

pihak-pihak tersebut, Skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu

segala bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat menyampaikan rasa

hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta rasa terima kasih yang tak

terhingga. Semoga amal kebaikan tersebut mendapatkan balasan dari Tuhan Yang

Maha Kuasa.

Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat

pada pihak-pihak yang berkepentingan. Dan demi kesempurnaan penulisan

Skripsi ini, segala sumbangan pemikiran dan kritik yang membawa kebaikan

dengan senang hati penulis perhatikan.

Surakarta, Juli 2012

Gunawan Tri Handoko NIM: E 0008042

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

ABSTRAK ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

C. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

F. Metode Penelitian ........................................................................ 7

G. Sistematika Skripsi ...................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 15

A. Kerangka Teoritis ...................................................................... 15

1. Tinjauan Umum Tentang Penuntutan Tindak Pidana.......... 15

Pengertian Penuntutan…………………………………… 15

Pengertian Penuntut Umum……..................................... 16

Wewenang Penuntut Umum……..................................... 17

Proses Penuntutan oleh Penuntut Umum……................. 19

2. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana........................... 27

Tinjauan Umum Tindak Pidana Pembunuhan .................... 28

B. Kerangka Pemikiran .................................................................. 35

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 37

A. Dasar Pertimbangan Penuntut Umum Dalam Penuntutan

Terdakwa Tindak Pidana Pembunuhan

Berencana..................................... .............................................. 37

1. Identitas Terdakwa ................................................................ 37

2. Kasus Posisi .......................................................................... 37

3. Dakwaan Penuntut Umum .................................................... 38

4. Pemeriksaan Saksi-saksi ....................................................... 38

5. Keterangan Ahli ................................................................... 39

6. Surat ..................................................................................... 57

7. Keterangan Terdakwa .......................................................... 57

8. Petunjuk ............................................................................... 59

9..Pertimbangan Jaksa Penuntut Umum Dalam Melakukan

...........................Penuntutan ............................................................................... 59

10. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum ........................................... 67

11. Pembahsan ........................................................................... 67

B. Analisa Hambatan Jaksa Penuntut Umum dalam proses

Penuntututan terhadap Terdakwa Pelaku Pembunuhan

Berencana.......................................................................... 76

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 77

A. Simpulan .................................................................................. 77

B. Saran ......................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Analisis Interaksi ......................................................................... 13

Gambar 2. Kerangka Pemikiran .................................................................... 35

Gambar 2. Skema Penyusunan Surat Tuntutan ............................................. 60

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

Nama: Gunawa Tri Handoko, NIM : E0008042, TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM DALAM PENUNTUTAN TERDAKWA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus di KejaksaanNegeri Karanganyar No.PRIN-755/0.3.33/Epp.1/07/2010). Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui dasar pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam melakukan tuntutan hukum terhadap tersangka pelaku pembunuhan berencana. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam proses penuntutan pelaku tindak pidana pembunuhan berencana oleh Jaksa Penuntut Umum. Menurut bidangnya penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat empiris. Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah di Kejaksaan Negeri Karanganyar. Jenis dan Sumber Data adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara (Interview) dan metode kepustakaan. Teknik analisis data dengan menggunakan model analisis interaktif melalui tiga unsur utama yaitu pengumpulan data reduksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan. Dengan tiga kegiatan ini menjamin penelitian ini mendapatkan hasil yang valid dari tambahan data yang terkumpul dengan didukung teori yang ada sehingga penelitian ini tidak menyimpang dari konsep yang telah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Dasar pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam penuntutan terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan berencana adalah dengan melihat unsur-unsur pada Pasal 338, 340 KUHP, dan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Dalam kasus pembunuhan berencana dengan Terdakwa SUPARMI Alias MAMI Binti SUKAMTO, semua unsur yang ada pada pasal Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terpenuhi, dalam proses sidang ditemukan hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan terdakwa, untuk itu Jaksa Penuntut Umum menuntut tersangka tersebut dengan pidana 15 tahun . 2. Hambatan Jaksa Penuntut Umum dalam proses Sidang Pengadilan adalah : a. Pengumupulan bukti dalam proses pembuktian tindak pidana pembunuhan berencana memerlukan kecermartan.b. Adanya perlawanan dari Pembela atau Penasihat Hukum atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum. c. Tekanan dari masa dalam hal ini keluarga dan para tetanga korban Saran yang diajukan adalah: 1. Jaksa Penuntut Umum dalam proses penuntutan terhadap terdakwa sebaiknya mempersiapkan dengan matang segala sesuatu yang berhubungan dengan proses persidangan diantaranya adalah berkas tuntutan, saksi-saksi dan bukti-bukti. 2. Kesadaran hukum sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat, agar terjalin kehidupan yang damai dan tenteram. 3. perbuatan terdakwa sebaiknya tidak ditiru, karena hanya dengan emosi sesaat berakibat pada hilangnya masa depan orang lain dan diri sendiri. Kata Kunci : Konstruksi Hukum, Penunutut Umum, pembunuhan berencana

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT

This research aims: 1. to know the basic consideration of the public prosecutor in conducting lawsuits against suspected perpetrators of the assassination plan. 2. to know the obstacles in the process of prosecution of perpetrators of criminal acts of murder planned by the public prosecutor.According to its field of this research was including to an empirical research that. A place that is used for the study is in Kejaksaan Negeri Karanganyar. A kind of data and data resources are the primary and secondary data. The technique of collecting data with an interview and library methods. To use the model of technical analysis of data analysis interaction through three working elements of the data, namely the reduction of cereal offering data and the withdrawal of the conclusion. With three this activity guarantee this research get the results invalid of additional data collected by supported a theory that was so this research was not deviating from a concept that has existed. The result showed that: 1.Basic considerations prosecutor general in the criminal prosecution against premeditated killing is by seeing elements in article, 338 340 KUHP and Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. In the killings to defendant planon Suparmi alias Mami binti Sukamto, every element existing in article about 340 kuhp was fulfilled, premeditated killing in the process of hearing things relieve and found the defendant, condemning for that public prosecutors indict the suspects with criminal 15 years. 2. Hindrance of prosecutors general in the process of judicial trial is A.need an accurate step to collect witnesses and material evidence in prove procces of assassination plan case. B. the resistance from lawyer defence or law on the prosecutor general. C. pressure from the victim’s family and neighbours. Suggestion was submitted:1. A prosecuting attorney general in process of prosecuting against the defendant should prepare with ripe everything that deals with the processes trial of them are a file charges, witnesses and evidence.2.Legal awareness social, indispensable in life so interwoven peace and serene lives. 3. A deed better not replicate, the defendant because only with emotion result in instantaneous future loss others and ourself. Keyword : law construction ,public Prosecutor, assasination plan

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mencermati mengenai Hak Asasi Manusia mengenai hak untuk hidup

tentunnya merupakan hak setiap manusia untuk hidup yang diberikan oleh

Tuhan Yang Maha Esa. Hak demikian tentunya tidak dapat dicabut selain

oleh Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan kehidupan bagi

umat manusia. Namun demikian di dalam ketentuan KUHP terdapat pula

rumusan tentang kejahatan terhadap jiwa yaitu tindak Pidana Pembunuhan.

Mencermati tindak Pidana tentang jiwa ini penulis tertarik untuk

meneliti perkara dengan nomor PRIN-755/0.3.33/Epp.1/07/2010 tentang

pembunuhan berencana yang terjadi di wilayah hukum Pengadilan Negeri

Karanganyar. Kasus pembunuhan ini dilakukan oleh serorang istri

terhadap suaminya sendiri dengan modus operandi mencampurkan racun

apotas ke dalam minuman yang diminum korban.

Kronologi kasus pembunuhan ini adalah pada hari sabtu tanggal 12

Juni 2010, kira-kira pukul 15.00 WIB, bertempat di Dukuh Kuruhan

Rt.02/Rw.07, Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten

Karanganyar tepatnya didalam rumah milik korban JOKO PURWANTO,

terjadi tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh

tersangka SUPARMI Alias MAMI Binti SUKAMTO. Sebulan

sebelumnya sekitar bulan Mei 2010 tersangka membeli apotas di toko

pertanian di Dukuh Bloran, Desa Kuto Kecamatan , Kerjo Kabupaten

Karanganyar. Kemudian apotas tersebut di simpan di dus sandal rak sepatu

di rumah korban. Setelah satu minggu kemudian, apotas tersebut

tersangka merebus / mencairkan dengan menambahkan sedikit air

selanjutnya di masukan ke dalam botol minuman merk Gress dengan tutup

botol Aqua. Selanjutnya botol tersebut disembunyikan di dalam keranjang

sampah yang berisikan botol-botol bekas kosmetik yang berada di tempat

tidur (amben) yang berada didapur. Pada hari sabtu tanggal 12 juni 2010,

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

sekira pukul 14.00 wib tersangka SUPARMI Als. MAMI mencampur

minuman Kuku Bima yang ada dalam gelas yang terletak di rak TV yang

pada saat itu korban sedang tidur di kamarnya. Kurang lebih pukul 15.00

WIB korban minum minuman Kuku Bima yang sudah dicampuri apotas

tersebut lalu kesakitan, dan selanjutnya tidur dilantai ruang keluarga

sampai tidak sadarkan diri dan kemudian korban dibawa ke puskesmas

Kerjo namun oleh Dokter puskesmas disarankan untuk dibawa kerumah

sakit. Kemudian korban JOKO PURWANTO dibawa ke rumah sakit amal

sehat Sragen oleh SUTOYO dan SYAHBILAL dan dalam perjalanan

menuju ke rumah sakit amal sehat Sragen korban meninggal dunia.

Berdasarkan fakta bahwa hubungan antara pelaku dan korban yang

terikat dalam perkawinan, maka Jaksa Penutntut Umum menjerat dengan

Tindak Pidana Pembunhuhan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Pada

proses penuntutan Jaksa Penuntut Umum menggunakan Ketentuan dalam

KUHP dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Di sinilah titik menarik dari kasus ini ,

yang dalam hal ini sebuah kasus pembunuhan dijerat dengan dua

ketentuan Undang-Undang.

Kasus di atas menjadi penting ketika suatu tindakan menghilangkan

nyawa orang lain digolongkan menjadi sebuah Tindak Pidana

pembunuhan berencana. Artinya tindak pidana ini mempunyai derajat

tertinggi dalam sebuah tindakan pembunuhan. Di sisi lain pelaku juga

dijerat dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga karena adanya hubungan semenda

antara pelaku dan korban.

Jika kasus ini tidak dikaji penegakan hukumnya tentu akan terjadi

kekaburan. Di sinilah peran Penuntut Umum dalam mengungkap kasus ini

dalam penuntutan di persidangan. Kejaksaan sebagai badan yang terkait

dengan kekuasaan kehakiman (Pasal 24 ayat 3 UUD 1945 jo. Pasal 41 UU

No. 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman), dengan fungsi yang

sangat dominan sebagai penyandang asas dominus litis, yaitu pengendali

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

proses perkara yang menentukan dapat tidaknya seseorang dinyatakan

sebagai terdakwa dan diajukan ke Pengadilan berdasarkan alat bukti yang

sah menurut Undang-undang, dan sebagai executive ambtenaar pelaksana

penetapan dan keputusan pengadilan dalam perkara pidana.

Dalam Pasal 1 butir 13 KUHAP menegaskan bahwa Penuntut Umum

adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-undang untuk

melakukan penuntutan. Pasal 2 UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan

RI yang menempatkan posisi dan fungsi kejaksaan dengan karakter

spesifik dalam sistem ketatanegaraan yaitu sebagai lembaga pemerintah

yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan secara bebas

dari pengaruh kekuasaan pihak manapun. Pengertian penuntutan dalam

Pasal 1 angka 7 KUHAP, yaitu tindakan Penuntut Umum untuk

melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang dalam

hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini dengan

permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh Hakim di sidang

Pengadilan. Dari ketentuan di atas dapat diketahui bahwa wewenang untuk

melakukan penuntutan adalah terletak ditangan Jaksa Penuntut Umum.

Dalam Penjelasan UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Kejaksaan sebagai aparat penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam penegakan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegak hak asasi manusia, serta pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya Kejaksaan Negara Republik Indonesia yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan harus mampu mewujudkan kepastian hukum dan mengendalikan norma-norma keagamaan, kesopanan, kesusilaan, serta wajib menggali nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan keadilan yang hidup dalammasyarakat.(http://www.kejaksaan.go.id/unit_kejaksaan.php?idu=28&idsu=35&idke=0&hal=1&id=54&bc diakses pada 23 Maret 2011 Pukul 18.00 )

Dalam tahap pemeriksaan di sidang Pengadilan yang dipimpin oleh

Hakim, pengajuan tuntutan merupakan salah satu bagian yang ada pada

tahap tersebut, pengajuan tuntutan diatur dalam Pasal 182 ayat 1 huruf (a)

KUHAP, yang menyebutkan bahwa setelah pemeriksaan dinyatakan

selesai, Penuntut Umum mengajukan tuntutan pidana. Pengajuan tuntutan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

ini didasarkan pada perangkaian fakta-fakta yang terungkap dalam

persidangan menjadi suatu konstruksi peristiwa yang sebenarnya dan

terhadap peristiwa itu dianalisis hukumnya baik oleh Jaksa Penuntut

Umum, Penasehat Hukum maupun Hakim menurut sudut pandangnya

masing-masing. Oleh Jaksa Penuntut Umum analisa ini dimasukkan dalam

sebuah surat yang dinamakan surat tuntutan (requisitoir). Dalam surat

tuntutan itu, antara lain dicantumkan pertimbangan dalam mengajukan

tuntutan pidananya yang terdiri dari hal-hal yang memberatkan dan hal-hal

yang meringankan terdakwa. Sedangkan pada bagian akhir dari surat

tuntutan itu Jaksa Penuntut Umum akan menyebutkan tuntutan pidana atas

diri terdakwa.

Pengajuan tuntuan pidana yang berbeda akan membawa implikasi pula

bagi Hakim di dalam menjatuhkan pidana. Implikasi tersebut adalah

terjadinya perbedaan dalam hal penjatuhan pidana antara perkara

pembunuhan yang satu dengan perkara pembunuhan yang lain, walaupun

dari sisi kualitas diantara perkara-perkara pembunuhan tersebut tidak terlalu

berbeda. Hal ini antara lain disebabkan karena di dalam penjatuhan putusan

pidana itu, Hakim mendasarkan pula pada berat ringannya tuntutan pidana

pada terdakwa kasus pembunuhan.

Mengkaji mengenai dasar pertimbangan yang digunakan oleh Jaksa

Penuntut Umum dalam menentukan berat ringannya tuntutan pidana

terhadap terdakwa kasus pembunuhan merupakan suatu hal yang perlu

dilakukan, terlebih lagi hal ini terkait dengan penjatuhan pidana yang

dijatuhkan oleh Hakim terhadap terdakwa kasus pembunuhan tersebut.

Dalam kasus ini Penuntut Umum dalam melakukan tugasnya

mengkualifikasikan sebuah perbuatan yang sehingga mampu merumuskan

suatu tindakan menjadi sebuah tindak pidana pembunuhan. Berdasarkan

uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul:

TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM

DALAM PENUNTUTAN TERDAKWA TINDAK PIDANA

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

PEMBUNUHAN BERENCANA (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri

Karanganyar No.PRIN-755/0.3.33/Epp.1/07/2010)

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam suatu penelitian sangat penting supaya

masalah yang akan dibahas tidak meluas sehingga tidak mengakibatkan

kekaburan dan ketidakjelasan. Dengan adanya pembatasan masalah ini,

maka penulis akan mempunyai gambaran yang jelas mengenai pokok

permasalahan yang akan di bahas. Selain itu juga untuk mempermudah

penelitian yang dilakukan dengan menghemat waktu, biaya dan tenaga

sehingga data yang diperoleh akan dapat diolah secara kualitatif dan tujuan

penelitian ini akan dapat dicapai seperti yang dikehendaki penulis.

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Dasar

pertimbangan penuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam kasus pembunuhan

berencana. 2. Hambatan-hambatan Jaksa Penuntut Umum dalam proses

penuntutan terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan berencana.

C. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam suatu penelitian sangat penting karena

merupakan suatu pedoman untuk mendapatkan gambaran yang terarah dan

mempermudah dalam membahas apa yang akan diteliti, sehingga sasaran

dan tujuan yang diharapkan akan dapat tercapai.

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah: 1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan Jaksa Penuntut Umum

dalam melakukan penuntutan terhadap terdakwa pembunuhan

berencana di Kejaksaan Negeri Karanganyar dengan nomor

perkara No.PRIN-755/0.3.33/Epp.1/07/2010) ? 2. Hambatan-hambatan apa saja dalam proses penuntutan terhadap

terdakwa tindak pidana pembunuhan berencana oleh Jaksa

Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Karanganyar dengan nomor

perkara No.PRIN-755/0.3.33/Epp.1/07/2010) ?

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Tujuan Penelitian Dalam suatu kegiatan, selalu memiliki tujuan tertentu. Tujuan penelitian

adalah hal-hal yang hendak dicapai oleh penulis melalui penelitian. Melalui

penelitian ini yang berhubungan dengan perumusan masalah yang telah

ditetapkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan Obyektif

a. Mengetahui dasar pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam

melakukan tuntutan hukum terhadap tersangka pelaku pembunuhan

berencana; b. Mengetahui hambatan-hambatan dalam proses penuntutan pelaku

tindak pidana pembunuhan berencana oleh Jaksa Penuntut Umum. 2. Tujuan Subyektif.

a. Memenuhi persyaratan yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa

dalam meraih gelar kesarjanaan khususnya dalam bidang Ilmu

Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta; b. Menambah pengetahuan di bidang Ilmu Hukum khususnya yang

berkaitan dengan bidang Hukum Acara Pidana, dengan harapan

dapat bermanfaat di kemudian hari; c. Memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum,

khususnya dalam Hukum Acara Pidana. E. Manfaat Penelitian

Tiap penelitian harus dipahami dan diyakini manfaatnya bagi pemecahan

masalah yang diselidikinya. Manfaat penelitian dapat ditinjau dari dua segi

yang saling berkaitan yaitu segi teoritis dan praktis. Adapun manfaat yang

diharapkan dari penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk mengumpulkan

data sebagai bahan penyusunan skripsi guna melengkapi

persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan di bidang ilmu

hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta;

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

terhadap ilmu pengetahuan di bidang hukum pada umumnya dan

bidang Hukum Acara Pidana pada khususnya;

c. Untuk mendalami teori-teori yang telah penulis peroleh selama

menjalani kuliah strata satu di Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta serta memberikan sumbangan

pemikiran yang dapat dijadikan data sekunder bagi penelitian

berikutnya

2. Manfaat Praktis

a. Dengan penulisan hukum ini diharapkan dapat meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang ilmu hukum

sebagai bekal untuk terjun ke dalam masyarakat nantinya;

b. Dapat memberikan suatu data dan informasi tentang dasar

pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam menuntut tersangka

pembunuhan berencana;

c. Untuk menerapkan bidang keilmuan yang selama ini diperoleh

dalam teori-teori dengan kenyataan dalam praktek.

F. Metode Penelitian

Tahap yang cukup penting dalam penelitian ilmiah adalah penentuan

metode penelitian yang akan dipakai dapat selaras dengan tujuan yang ingin

dicapai dengan efektif. Metode penelitian ini akan sangat berpengaruh dalam

penelitian data, teknik analisis data dan yang paling utama hasil penelitian

nantinya.

Sebuah penelitian yang dilakukan, tidak terlepas dari berbagai macam

metode yang digunakan. Metode ini merupakan cara untuk mendapatkan atau

mencapai tujuan penelitian. Metode berasal dari dua kata yaitu : metodos dan

logos. Metode berarti cara atau prosedur (langkah-langkah) yang ditempuh

untuk mencapai tujuan. Sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti

ilmu.

Berdasarkan pengertian metode dan penelitian oleh para ahli tersebut di

atas, maka yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah suatu ilmu

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

yang mempelajari atau membicarakan cara-cara yang digunakan dalam usaha

menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan

dalam rangka mencapai suatu tujuan penelitian.

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris.

Pada penelitian hukum empiris yang diteliti pada awalnya adalah data

sekunder, untuk kemudian dilanjutkan penelitian terhadap data

primer di lapangan atau terhadap masyarakat (Soerjono Soekanto ,

2010 : 52).

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui dasar pertimbangan Jaksa

Penuntut Umum dalam penuntutan terhadap tersangka pembunuhan

berencana dan hambatan-hambatan yang dialami selama proses

penuntutan dalam sidang di Pengadilan Negeri Karanganyar.

2. Sifat Penelitian

Menurut bidangnya penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat

deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Soerjono Soekanto adalah:

“Suatu penelitian yang dimaksud untuk memberikan data yang

seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, gejala-gejala lainnya.

Maksudnya adalah terutama mempertegas hipotesa-hipotesa, agar

dapat membantu memperkuat teori-teori lama, atau di dalam

kerangka penyusun teori baru” (Soerjono Soekanto, 2010 : 10).

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kasus (case approach), yaitu pendekatan yang bertujuan

mempertahankan keutuhan dari gejala yang diteliti. Menurut

J.Vreden Bregt Case study dapat mengembangkan pengetahuan yang

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

sangat mendalam tentang-tentang gejala-gejala yang di teliti

(Soerjono Soekanto, 2010 : 16).

Beberapa keunggulan dengan menerapakan pendekatan studi kasus

adalah :

1. Lebih luwes dalam penggunaan metode pengumpulan data;

2. Keluwesan dalam hal objek yang diteliti.

3. Case study dapat didakan pada hampir segala macama keadaan

sosial.

4. Case Study dapat diadakan pelbagai pengujian terhadap teori.

5. Dapat menghemat biaya. (Soerjono Soekanto, 2010 : 16).

4. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang akan digunakan adalah di Kejaksaan

Negeri Karanganyar.

b. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan setelah pengurusan perijinan selesai.

Dengan pertimbangan perijinan menyangkut instansi di luar

kampus tentunya akan mempunyai prosedur yang berbeda dengan

tingkat kesulitan yang berbeda dengan di kampus. Sedangkan

pengurusan perijinan dilaksanakan mulai bulan Mei 2012.

5. Jenis Data Secara umum dalam penelitian dibedakan antara data yang

diperoleh secara langsung dari masyarakat dan dari bahan

pustaka. Data yang diperoleh langsung dari masyarakat dinamakan

data primer, sedangkan data yang diperoleh dari bahan–bahan

kepustakaan ialah data sekunder (Soerjono Soekanto, 2010: 51).

Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer

Adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh

secara langsung melalui penelitian lapangan, baik dengan cara

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

waawancara atau observasi terhadap responden dalam

penelitian.

b. Data Sekunder

Adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh

secara tidak langsung, tetapi melalui penelitian kepustakaan.

6.Sumber data

Sumber data adalah tempat ditemukannya data. Adapun data dari

penelitian ini diperoleh daei dua sumber yaitu: Pertama, sumber data

primer yang berasal dari Kejaksaan Negeri Karanganyar. Kedua adalah

sumber data sekunder yang terdiri dari :

a. Bahan Hukum Primer

Yaitu kaidah dasar, peraturan perundang-undangan antara lain

yaitu :

1) UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP

2) KUHP

3) UU No. 16 Tahun 2006 tentang Kejaksaan.

4) Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Larangan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

b. Bahan Hukum Sekunder

Adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh melalui

buku-buku hasil karya dari kalangan hukum, hasil-hasil penelitian,

dan artikel koran serta bahan lain yang berhubungan dengan pokok

bahasan.

c. Bahan Hukum Tersier

Yaitu bahan yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer

dan sekunder, yaitu kamus hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

7. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang lengkap untuk penelitian ini

menggunakan data yang berjenis data primer maupun sekunder sebagai

berikut:

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

a. Data Primer

Data yang diperoleh melalui studi langsung ke lapangan yaitu

di Kejaksaan Negeri Karanganyar Adapun data yang diperoleh

melalui:

1. Wawancara (Interview)

Yaitu proses tanya jawab secara langsung dua orang atau

lebih berhadapan secara langsung atau tidak (melalui media

komunikasi). Dalam penelitian ini menggunakan interview

yang bebas terpimpin yaitu interview dalam pengumpulan

data secara bebas dengan pengumpulan data berupa catatan-

catatan mengenai pokok-pokok yang ditanyakan sehingga

masih memungkinkan variasi pertanyaan sesuai dengan

kondisi saat interview. Dalam hal ini penulis melakukan

wawancara dengan Ibu Endang Sapto Pawuri S.H selaku

Jaksa Penuntut Umum yang bertugas secara langsung

menangani kasus ini.

2. Daftar pertanyaan

Daftar pertanyaan adalah suatu cara yang ditempuh dalam

pengumpulan data dengan jalan membuat suatu daftar

pertanyaan yang ditujukan kepada responden, yaitu: pejabat

atau pegawai atau aparat penegak hukum di Kejaksaan

Negeri Karanganyar yang berwenang memberikan jawaban,

baik secara tertulis maupun secara lisan.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan penelitian kepustakaan atau

library research guna memperoleh landasan hukum atau bahan

penulisan lainnya yang dapat dijadikan sebagai landasan teori.

Data yang diperoleh dari dokumen, catatan, buku yang

berhadapan dengan materi kemudian diselaraskan dengan bahan

dari kepustakaan sebagai bahan acuan dari bahan referensi

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

penelitian. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan mempelajari

dan mengidentifikasikan literatur-literatur yang berupa buku-

buku, peraturan-peraturan, dokumen, artikel-artikel serta hasil

penelitian yang dilakukan oleh para ahli. 8. Teknik Analisa Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

analisis kualitatif dengan interaktif model yaitu komponen reduksi data

dan penyajian data dilakukan bersama dengan pengumpulan data,

kemudian setelah data terkumpul maka tiga komponen tersebut

berinteraksi dan bila kesimpulan dirasakan kurang, maka perlu ada

verifikasi dan penelitian kembali mengumpulkan data lapangan (H.B.

Sutopo, 2002 : 8). Menurut H. B. Sutopo, ketiga komponen tersebut

adalah :

a. Reduksi Data

Merupakan proses seleksi, penyederhanaan dan abstraksi dari

data.

b. Penyajian Data

Merupakan suatu realita organisasi informasi yang

memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan, sajian

data dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema,

jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga tabel.

c. Kesimpulan atau Verifikasi

Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi

pencatatan–pencatatan, peraturan, pernyataan–pernyataan

konfigurasi–konfigurasi yang mungkin, alur sebab – akibat,

akhirnya peneliti menarik kesimpulan (HB. Sutopo, 2002: 37).

Analisis kualitatif dalam penelitian ini dengan menggunakan model

analisis interaksi, yaitu melalui tiga unsur utama yaitu reduksi data, sajian

data, dan penarikan kesimpulan. Dengan tiga kegiatan tersebut, penelitian

ini diharapkan mendapatkan hasil yang valid.

Adapun tiga kegiatan yang utama dalam penelitian yaitu sebagai berikut :

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Data Reduksi

Merupakan proses seleksi, pemfokusan, dan penyederhanaan data

pada penelitian. Data yang telah teridentifikasikan tersebut lebih

memudahkan dalam penyusunan.

b. Penyajian Data

Sekumpulan informasi yang memungkinkan kesimpulan riset

dapat dilaksanakan.

c. Menarik Kesimpulan Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi

pencatatan-pencatatan peraturan, pernyataan-pernyataan,

konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat,

akhirnya peneliti menarik kesimpulan (HB. Sutopo, 2002 : 37).

Adapun analisis interaksi penelitian dibuat sebagai berikut :

Gambar 1 Skema Analisis Interaksi Penelitian

Keterangan :

Dengan model analisis ini, maka peneliti harus bergerak diantara empat sumbu

kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bolak balik diantara kegiatan

reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan selama sisa waktu penelitian.

Aktivitas yang dilakukan dengan proses itu komponen-komponen tersebut akan

didapat yang benar-benar mewakili dan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Setelah analisis data selesai, maka hasilnya akan disajikan secara diskriptif, yaitu

PENGUMPULAN DATA

SAJIAN DATA

KESIMPULAN

REDUKSI DATA

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dengan jalan apa adanya sesuai dengan masalah yang diteliti dan data yang

diperoleh.

Setelah semua data dikumpulkan, kemudian diambil kesimpulan dan langkah

tersebut tidak harus urut tetapi berhubungan terus menerus sehingga membuat

siklus (HB, Sutopo, 2002 : 13).

I. Sistematika Penulisan Hukum

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis berusaha memberikan gambaran awal mengenai

penelitian yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penelitian hukum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini , sub bab pertama berisi tentang kerangka teori yang melandasi

penelitian serta mendukung dalam memecahkan masalah yang diangkat dalam

penulisan hukum ini, yaitu : tinjauan umum tentang penuntutan tindak pidana,

pengertian penuntutan , pengertian Jaksa Penuntut Umum,proses penuntutan,

tinjauan umum tindak pidana pembunuhan berencana. Pada sub bab kedua

berisi tentang kerangka pemikiran.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi uraian hasil penelitian yang disertai dengan pembahasan

mengenai Dasar Konstruksi Penuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap

Pelaku tindak pidana pembunuhan berencana dan hambatan-hambatan yang

ditemui Jaksa Penuntut Umum dalam proses penuntutan pelaku tindak pidana

pembunuhan berencana.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab terahkir dari penelitian ini yang berisi simpulan-

simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran sebagai

tindak lanjut dari kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Penuntutan Tindak Pidana

a. Pengertian Penuntutan

Menurut Pasal 1 butir 7 KUHAP yang dimaksud dengan penuntutan

adalah: “Tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana

ke Pengadilan Negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara

yang diatur dalam undang-undang ini dengan permintaan supaya

diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan”.

Dengan demikian tindakan penuntut meliputi:

1) Tindakan Penuntut Umum untuk melimpahkan perkara pidana

ke Pengadilan Negeri yang berwenang menurut cara yang diatur

dalam KUHAP.

2) Supaya perkara pidana diperiksa oleh hakim sidang pengadilan.

3) Supaya perkara diputus oleh hakim di sidang pengadilan.

Tugas penuntutan dimulai sejak penuntut umum menerima

pelimpahan perkara, tanggung jawab atas tersangka dan barang bukti

dari penyidik sampai perkara tersebut memperoleh putusan hakim yang

sudah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Definisi diatas mirip dengan definisi dari Wirjono Prodjodikoro,

perbedaannya hanya pada disebut dengan tegas kata ’terdakwa’ sedang

di KUHAP tidak, yaitu :”Menuntut seorang terdakwa di muka hakim

pidana adalah menyerahkan perkara seorang terdakwa dengan berkas

perkaranya kepada hakim, supaya hakim memeriksa dan kemudian

memutus perkara pidana itu terhadap terdakwa (Andi Hamzah , 2011 :

157).

Sehubungan dengan tugas penuntut umum di bidang penuntutan,

dalam Hukum Acara Pidana di kenal dua asas penuntutan yaitu :

a. Asas legalitas adalah asas yang menghendaki bahwa bahwa penuntut umum wajib menuntut semua perkara pidana yang terjadi

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

tanpa memandang siapa dan bagaimana keadaan pelakunya ke muka sidang pengadilan.

b. Asas oportunitas adalah memberikan wewenang kepada penuntut umum untuk menuntut atau tidak menuntut seseorang atau badan yang telah melakukan tindak pidana demi kepentingan umum (Rusli Muhammad, 2007 : 20).

b. Pengertian Penuntut Umum

Menurut Pasal 13 KUHAP dinyatakan bahwa penuntut umum

adalah jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-undang untuk

melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. Penuntut

umum dalam melakukan penuntutan adalah menuntut perkara tindak

pidana yang terjadi dalam daerah hukumnya menurut Undang-undang.

Penunutut umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-

undang untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan

haikim ( Andi Hamzah 2011 : 75).

The role of the prosecutor in the criminal justice system is central. A prosecutor operates independently and autonomously. A prosecutor is usually accountable only to the public which can exercise some minimal control only through public opinion and, where a prosecutor is elected, through the ballot box. The public prosecutor has great latitude, discretion, and power and can make on his own a broad range of decisions. (Ralph Underwager and Hollida Wakefield. . The Role of the Prosecutor). Jaksa merupakan tokoh utama dalam penyelenggaraan peradilan

pidana karena memainkan peranan penting dalam proses pembuatan

keputusan. Meskipun dalam pelaksanaan di lapangan polisi memiliki

kemampuan yang handal dalam proses pengumpulan bukti-bukti di

tempat kejahatan, akan tetapi tetap saja tergantung pada nasihat dan

pengarahan jaksa. Hal ini disebabkan karena jaksa lebih mahir dalam

masalah yuridis dan memiliki hak utama yang eksklusif dalam

menghubungi pengadilan.

Kejaksaan adalah satu-satunya lembaga pemerintah pelaksana

kekuasaan negara yang mempunyai tugas dan wewenang di bidang

penuntutan dalam penegakan hukum dan keadilan di lingkungan

peradilan umum (Suryono Sutarto, 2004 : 86).

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Adapun yang dimaksud dengan “Kejaksaan adalah satu dan tidak terpisah-pisahkan” adalah satu landasan dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya di bidang penuntutan yang bertujuan memelihara kesatuan kebijakan di bidang penuntutan yang bertujuan memelihara kesatuan menyatu dalam tata pikir, tata laku, dan tata kerja kejaksaan. Oleh karena itu kegiatan penuntutan di pengadilan oleh kejaksaan tidak akan berhenti hanya karena penuntut umum yang semula bertugas berhalangan. Dalam hal demikian tugas penuntutan oleh kejaksaan akan tetap berlangsung sekalipun untuk itu dilakukan oleh penuntut umum lainnya sebagai pengganti (Suryono Sutarto, 2004 : 86). c. Wewenang Penuntut Umum

Menurut Pasal 14 KUHAP, penuntut umum mempunyai

wewenang sebagai berikut :

1) Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari

penyidik atau penyidik pembantu.

2) Mengadakan prapenuntutan apabila ada kekurangan pada

penyidikan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 110 ayat

(3) dan ayat (4), dengan memberikan petunjuk dalam rangka

penyempurnaan penyidikan dari penyidik;

3) Memberikan perpanjangan penahanan, melakukan

penahanan atau penahanan lanjutan dan atau mengubah

status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh

penyidik;

4) Membuat surat dakwaan;

5) Melimpahkan perkara ke pengadilan;

6) Menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang

ketentuan dan waktu perkara disidangkan yang disertai

surat panggilan baik kepada terdakwa maupun kepada

saksi, untuk datang pada sidang yang telah ditentukan;

7) Melakukan penuntutan;

8) Menutup perkara demi kepentingan hukum;

9) Mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan

tanggung jawab sebagai penuntut umum menurut undang-

undang.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

10) Melaksanakan penetapan hakim.

Dalam penjelasan pasal 14 huruf i dinyatakan bahwa yang

dimaksud dengan “tindakan lain” ialah antara lain meneliti identitas

tersangka, barang bukti dengan memperhatikan secara tegas batas

wewenang dan fungsi antara penyidik, penuntut umum, dan pengadilan.

Penjelasan umum Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Kejaksaan Republik Indonesia dijelaskan bahwa disamping

memantapkan kedudukan, organisasi jabatan, tugas, dan wewenang

kejaksaan, undang-undang tersebut menetapkan:

1) Kewenangan Kejaksaan untuk melengkapi berkas perkara

tententu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan

sebelum perkara dilimpahkan ke pengadilan dengan

pembatasan-pembatasan tertentu. Pemeriksaan tambahan

dilakukan untuk memperoleh kepastian penyelesaian perkara

dalam rangka melaksanakan asas peradilan cepat, sederhana dan

biaya ringan serta menjamin kepastian hukum, hak-hak asasi

pencari keadilan.

2) Dalam bidang perdata dan tata usaha negara kebijaksanaan

dengan kuasa khusus dapat bertindak untuk dan atas nama

negara atau pemerintah di dalam atau di luar pengadilan.

Sebagai negara hukum yang menyelenggarakan kesejahteraan

masyarakat akan banyak ditemukan keterlibatan dan

kepentingan hukum dari negara atau pemerintah di bidang

perdata atau tata usaha negara, baik dalam kedudukannya

sebagai tergugat atau sebagai pihak yang mempunyai

kepentingan hukum di luar pengadilan yang dapat diwakilkan

kepada Kejaksaan.

3) Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum kejaksaan turut

menyelenggarakan kegiatan seperti upaya meningkatkan

kesadaran hukum masyarakat dilakukan antara lain dengan

penyuluhan dan penerangan hukum, sedangkan pengamanan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kebijakan penegakan hukum dapat dilakukan dengan tindakan

preventif dan represif melalui dukungan intelejen yustisial

kejaksaan.

4) Kejaksaan dapat diserahi tugas dan wewenang lain berdasarkan

Undang-undang.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Penuntut Umum akan

bertindak sebagai penuntut umum apabila ia bertindak dalam rangka

penyelesaian perkara di sidang pengadilan yaitu melakukan penuntutan

dalam perkara pidana dan melaksanakan penetapan hakim.

Penetapan hakim berbeda dengan putusan hakim. Putusan hakim

adalah sikap hakim atau tindakan hakim yang diambil setelah

mengadakan dan berdasarkan pemeriksaan guna mengakhiri suatu

perkara. Putusan hakim tersebut merupakan putusan pengadilan.

Adapun penetapan hakim adalah pernyataan tertulis untuk dan dalam

rangka penyelesain perkara pidana atau putusan hakim yang bukan

putusan akhir untuk menyudahi suatu perkara, misalnya menetapkan

penahanan, penetapan hari sidang, putusan sela dan lain-lain.

d. Proses Penuntutan oleh Penuntut Umum

Proses penuntutan dilakukan setelah proses penyidikan selesai

dan berkas penyidikan diberikan kepada kejaksaan. Adapun proses

penuntutan sebagaimana di sebutkan dalam Pasal 138 KUHAP

sebagai berikut :

1) Penuntut umum setelah menerima hasil penyidikan dari

penyidik segera mempelajari dan menelitinya dan dalam waktu

tujuh hari wajib memberitahukan kepada penyidik apakah hasil

penyidikan itu sudah lengkap atau belum.

2) Dalam hal hasil penyidikan ternyata belum lengkap, penuntut

umum mengembalikan berkas perkara kepada penyidik disertai

petunjuk tentang hal yang harus dilakukan untuk dilengkapi dan

dalam waktu empat belas hari sejak tanggal penerimaan berkas,

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

penyidik harus sudah menyampaikan kembali berkas perkara itu

kepada penuntut umum.

Berdasarkan pasal di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses

yang pertama kali dilakukan oleh penuntutut umum dalam

menangani penuntutan adalah proses prapenuntutan dimana penuntut

umum memberikan petunjuk kepada penyidik dalam rangka

penyempurnaan penyidikan. Proses prapenuntutan ini diatur dalam

Pasal 110 (1) s.d (4) KUHAP, apabila penyidik telah selesai

melakukan penyidikan, penyidik wajib segera menyerahkan berkas

perkara kepada penuntut umum. Dalam hal penuntut umum

mengembalikan hasil penyidikan untuk dilengkapai, penyidik wajib

melakukan penyidikan tambahan sesuai petunjuk penuntut umum.

Penyidikan dianggap selesai apabila dalam waktu 14 hari penuntut

umum tidak mengembalikan hasil penyidikan atau apabila sebelum

batas waktu tersebut ada pemberitahuan dari penuntut umum kepada

penyidik.

Pada proses prapenuntutan ini kejaksaan mengalami

perkembangan setelah disempurnakan perundangan tentang

Kejaksaan yaitu dengan UU Nomor 16 Tahun 2004 dimana

Kejaksaan mempunyai wewenang untuk melengkapi berkas perkara

tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan

sebelum perkara dilimpahkan ke pengadilan, dengan pembatasan-

pembatasan tertentu.

Pemeriksaan tambahan perlu dilakukan untuk memperoleh kepastian penyelesaian perkara dalam rangka pelaksanaan asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan serta menjamin kepastian hukum, hak-hak asasi pencari keadilan (justisiabel), baik tersangka, terdakwa, saksi korban maupun kepentingan umum (Suryono Sutarto, 2004 : 88). Untuk melengkapi berkas perkara, pemeriksaan tambahan dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Tidak dilakukan terhadap tersangka; 2) Hanya terhadap perkara-perkara yang sulit pembuktiannya, dan

atau dapat meresahkan masyarakat, dan atau yang dapat membahayakan keselamatan negara;

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3) Harus dapat diselesaikan dalam waktu 14 hari setelah dilaksanakan ketentuan pasal 110 dan pasal 138 ayat (2) KUHAP;

4) Prinsip koordinasi dan kerjasama dengan penyidik (Suryono Sutarto, 2004 : 89).

Proses selanjutnya adalah pembuatan surat dakwaan. Menurut

pasal 140 KUHAP, apabila penuntut umum berpendapat bahwa hasil

penyidikan dari penyidik dapat dilakukan penuntutan, maka ia dalam

waktu secepatnya membuat surat dakwaan.

Menurut M . Yahya Harahap surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan penyidikan dan merupakan dasar serta landasan bagi hakim dalam pemeriksaan di muka persidangan (Lilik Mulyadi 2006 : 69).

Surat dakwaan ini sangat penting dalam pemeriksaan perkara

pidana, sebab surat inilah yang merupakan dasar dan menentukan

batas-batas bagi pemeriksaan hakim. Adapun tujuan surat dakwaan

adalah bahwa undang-undang ingin melihat ditatapkannya alasan-

alasan yang menjadi dasar penuntutan sesuatu peristiwa pidana,

untuk itu sifat-sifat khusus dari suatu tindak pidana yang telah

dilakukan itu harus dicantumkan dengan sebaik-baiknya.

Terdakwa harus dipersalahkan karena telah melanggar sesuatu

peraturan hukum pidana, pada suatu saat dan tempat tertentu, serta

dinyatakan pula keadaan-keadaan sewaktu melakukannya. Menyebut

waktu, tempat dan keadaan, menunjukkan pada kita bahwa dakwaan

itu tertuju pada perbuatan-perbuatan atau peristiwa-peristiwa tertentu

yang dispesialisasikan dan diindividualisir, jadi misalnya bukanlah

tindak pidana yang umum tetapi tindak pidana yang konkrit.

Bagi terdakwa surat dakwaan mempunyai kepentingan bahwa terdakwa mengetahui setepat-tepatnya dan seteliti-telitinya apa yang didakwakan kepadanya sehingga ia sampai pada hal yang sekecil-kecilnya untuk dapat mempersiapkan pembelaannya terhadap dakwaan tersebut (Suryono Sutarto, 2004 : 90). Setelah surat dakwaan dilimpahkan ke pengadilan, maka

dilakukan proses persidangan. Pada umumnya tiap-tiap perkara

diajukan sendiri dalam sidang peradilan. Akan tetapi apabila pada

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

waktu yang sama atau hampir bersamaan penuntut umum menerima

berkas perkara dari penyidik ia dapat melakukan penggabungan

perkara dan membuatnya dalam satu surat dakwaan.

Menurut pasal 141 KUHAP kemungkinan untuk menggabungkan

perkara ini dalam hal :

1) Beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh seorang yang

sama dan kepentingan pemeriksaan tidak menjadikan

halangan terhadap penggabungannya.

2) Beberapa tindak pidana yang bersangkut paut satu dengan

yang lain;

3) Beberapa tindak pidana yang tidak bersangkut paut satu

dengan yang lain, akan tetapi yang satu dengan dengan yang

lain itu ada hubungannya, yang dalam hal ini penggabungan

tersebut perlu bagi kepentingan pemeriksaan.

Jadi gagasan-gagasan untuk menggabungkan perkara ini

berdasarkan bahwa penggabungan itu dipandang lebih baik bagi

pemeriksaan perkara itu sendiri. Langkah selanjutnya yang

diberikan kepada jaksa penuntut umum adalah penuntutan atau

dikenal juga dengan istilah requisitoir. Secara sederhana isi

tuntutan pidana itu mencakup :

1. Identitas terdakwa

2. Dakwaan ; primair , subsidair dst.

3. Pemeriksaan pengadilan :

a. saksi-saksi

b. keterangan terdakwa

c. surat

d. pemeriksaan ditempat kejadian

4. Fakta-fakta hukum

5. Fal-hal yang memberatkan

6. Hal-hal yang meringankan

7. Tuntutan hukuman

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dalam melakukan penuntutan terdapat tiga cara sesuai dengan

jenis perkara di pengadilan cara itu adalah sebagai berikut :

1. Perkara cepat tindak pidana ringan

Menurut pasal 205 KUHAP, yang diperiksa menurut acara

pemeriksaan tindak pidana ringan adalah perkara yang diancam

dengan pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan

dan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus

rupiah dan penghinaan ringan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 315 KUHP. Acara pemeriksaannya disebut acara

pemeriksaan ringan.

2. Perkara singkat

Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan singkat adalah

perkara pidana yang menurut penuntut umum pembuktiannya

mudah, penerapan hukumnya mudah dan sifatnya sederhana

(Pasal 203 KUHAP).

Pada permulaan sidang, hakim menanyakan kepada terdakwa

mengenai identitas serta mengingatkan segala sesuatu yang

didengar dan dilihatnya di sidang dan setelah terdakwa

menjawab segala pertanyaan, penuntut umum segera

memberitahukan dengan lisan dari catatannya tentang tindak

pidana yang didakwakan kepada terdakwa dengan

menerangkan waktu, tempat, dan keadaan pada waktu tindak

pidana itu dilakukan. Pemberitahuan secara lisan ini dicatat

dalam berita acara sidang dan merupakan pengganti surat

dakwaan. Dalam hal hakim memandang perlu adanya

pemeriksaan tambahan, supaya diadakan pemeriksaan

tambahan dalam waktu paling lama empat belas hari dan

bilamana dalam waktu tersebut penuntut umum belum juga

dapat menyelesaikannya, maka hakim memerintahkan perkara

ini diajukan ke sidang pengadilan dengan acara biasa.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3. Perkara Biasa

Perkara biasa adalah perkara yang sulit pembuktiannya,

demikian pula penerapan hukumnya dan merupakan perkara

besar diajukan oleh penuntut umum dengan surat pelimpahan

perkara (akte van averhijzing) pasal 143 KUHAP.

Pada waktu Penuntut Umum melimpahkan perkaranya ke

Pengadilan Negeri maka turunan surat pelimpahan perkara beserta

surat dakwaan disampaikan kepada terdakwa atau kuasanya atau

penasihat hukumnya dan penyidik. (Suryono Sutarto, 2004 : 110).

Hasil akhir dari proses penuntutan adalah diputuskannya putusan

pidana oleh hakim Pengadilan Negeri. Putusan pidana dapat diartikan

sebagai putusan pengadilan yang merupakan hasil akhir dari proses

peradilan. Peradilan menunjuk kepada proses mengadili, sedang

pengadilan merupakan salah satu lembaga dalam proses tersebut.

Lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam proses mengadili adalah

kepolisian, kejaksaan dan advokat.

Menurut pendapat Satjipto Raharjo mengatakan bahwa: “Hasil

akhir dari proses peradilan tersebut berupa putusan pengadilan, atau

sering juga digunakan kata putusan hakim, oleh karena hakimlah yang

memimpin sidang di pengadilan itu” (Satjipto Raharjo, 2000 : 182).

Putusan hukum terhadap pelaku tindak pidana dapat pula diartikan

sebagai pemidanaan. Pemidanaan berasal dari kata pidana yang sering

diartikan sama dengan istilah yang berasal dari Belanda yaitu “straf”.

Menurut Andi Hamzah: “Hukuman adalah suatu pengertian umum

sebagai suatu sanksi yang menderitakan/nestafa yang sengaja

ditimpakan kepada seseorang. Sedangkan pidana merupakan suatu

pengertian khusus yang berkaitan dengan hukum pidana” (Andi

Hamzah, 2011 : 1).

Menurut Muladi dan Barda Nawawi, hukuman dapat pula diartikan sebagai pemidanaan. Adapun pendapatnya adalah: “Pemidanaan yaitu serangkaian dasar hukum dan pertimbangan yang dijadikan

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

landasan untuk memutuskan perlu tidaknya penjatuhan atau pengenaan pidana atau sanksi ataupun pemberian tindakan sebagai konsekuensi dari tindak pidana yang dilakukan”.(Muladi dan Barda Nawawi, 1992 : 1). Berjalannya proses peradilan tersebut berhubungan erat dengan

substansi yang diadili, yaitu berupa perkara perdata ataukah pidana.

Keterlibatan lembaga-lembaga dalam proses peradilan secara penuh

hanya terjadi pada saat mengadili perkara pidana.

Bagi ilmu hukum, maka bagian terpenting dalam proses mengadili

terjadi pada saat hakim memeriksa dan mengadili suatu perkara. Pada

dasarnya yang dilakukan oleh hakim adalah memeriksa kenyataan

yang terjadi, serta menghukuminya dengan peraturan yang berlaku.

Pada waktu diputuskan tentang bagaimana atau hukum apa yang

berlaku untuk suatu kasus pidana, maka pada waktu itulah penegakan

hukum mencapai puncaknya.

Putusan pengadilan merupakan hasil akhir dari suatu jalannya

persidangan terhadap suatu kasus tindak pidana. Adapun putusan

pengadilan diambil oleh hakim pengadilan negeri, dimana tempat

sidang perkara tindak pidana berlangsung. Andi Hamzah merumuskan

bahwa setiap keputusan hakim merupakan salah satu dari tiga

kemungkinan:

1. Pemidanaan atau penjatuhan pidana dan atau tata tertib.

2. Putusan bebas

3. Putusan lepas dari segala tuntutan.

Suatu proses peradilan berakhir dengan putusan akhir (vonnis).

Dalam putusan itu hakim menyatakan pendapatnya tentang apa yang

telah dipertimbangkan dan putusannya.

Dalam pasal 197 ayat (1) KUHAP diatur formalitas yang harus dipenuhi

suatu putusan hakim, dan menurut ayat (2) pasal itu kalau ketentuan

tersebut tidak dipenuhi, kecuali yang tersebut pada huruf g putusan batal

demi hukum

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Ketentuan tersebut adalah :

1. Kepala putusan berbumyi: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA;

2. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa;

3. Dakwaan, sebagaimana terdapat dalam surat dakwaan; 4. Pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan

keadaan beserta alat pembuktian yang diperolej dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa;

5. Tuntutan pidana, sebagaimana terdapat dalam surat tuntutan; 6. Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

pemidanaan atau tindakan dan pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan, disertai keadaan yang memberatkan dan meringankan terdakwa;

7. Hari dan tanggal diadakan musyawarah Majelis Hakim kecuali perkara diperiksa oleh hakim Tunggal;

8. Pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur dalam rumusan delik, disertai dengan kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan;

9. Ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan menyebutkan jumlahnya yang pasti dan ketentuan mengenai barang bukti;

10. Keterangan bahwa seluruh surat ternyata palsu atau keterangan dimana letaknya kepalsuannya itu. Jika terdapat surat otentik dianggap palsu;

11. Perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan atau dibebaskan;

12. Hari dan tanggal putusan, nama penuntut umum, nama hakim yang memutus, dan nama panitera (Andi Hamzah, 2011 : 183).

Kemudian dalam pasal 200 KUHAP dikatakan bahwa surat keputusan

ditandatangani oleh hakim dan panitera seketika setelah putusan itu

diucapkan. Pada pasal 197 ayat (1) huruf d tersebut, yang mengatakan

bahwa yang dimaksud dengan “fakta dan keadaan” di sini ialah segala apa

yang ada dan apa yang diketemukan di sidang oleh pihak dalam proses,

antara lain penuntut umum, saksi, ahli, terdakwa, penasehat hukum, dan

saksi korban.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Tinjauan Umum Tindak Pidana Pembunuhan Berencana

a. Pengertian Tindak Pidana

Istilah tindak pidana merupakan terjemahan dari bahasa Belanda dari

kata “Straafbaar Feit”. Pembentuk undang-undang dalam merumuskan

perbuatan yang dilarang mempergunakan beberapa istilah, yaitu:

perbuatan pidana, tindak pidana, dan peristiwa pidana.

Dalam Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang

hukum pidana menngenal adanya istilah tindak pidana atau yang dalam

bahasa belanda disebut Straafbaar Feit. Istilah-istilah yang pernah

digunakan dalam perundang-undangan sebagai terjemahan dari istilah

Straafbaar Feit adalah tindak pidana, peristiwa pidana, delik

pelanggaran, perbuatan yang boleh dihukum, perbuatan yang dapat

dihukum dan perbuatan pidana. Straafbaar Feit terdiri dari 3 (tiga) kata

Straaf diartikan sebagai pidana dan hukum, sedangkan baar yang berarti

dapat dan boleh. Kemudian feit berartitindak, peristiwa, pelanggaran,

dan perbuatan (Adami Chazawi, 2002 : 69).

Semuanya itu dimaksudkan untuk menerjemahkan kata “Straafbaar

Feit” tadi. Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang pelakunya dapat

dikenakan hukuman pidana dan pelakunya dapat dikatakan sebagai

subyek pidana (Wirjono Prodjodikoro, 1986 : 55). Menurut pendapat

Simon mengatakan bahwa, “Straafbaar Feit yaitu kelakuan yang

diancam dengan pidana yang bersifat melawan hukum yang

berhubungan dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh orang-orang

yang mampu bertanggung jawab”. (Simon dalam Wirjono

Prodjodikoro, 1986 : 56).

Menurut Van Hamel mengatakan bahwa “Straafbaar Feit yaitu

kelakuan orang yang dirumuskan dalam wet yang bersifat melawan

hukum yang patut dipidana dan dilakukan dengan kesalahan (Van

Hamel dalam Wirjono Prodjodikoro, 1986 : 56).

Menurut Moeljatno istilah perbuatan pidana dapat didefinisikan

sebagai perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

mana disertai ancaman ataun sanksi berupa pidana tertentu, bagi barang

siapa melanggar larangan tersebut. ( Adami Chazawi 2002 : 71 ).

Perbuatan-perbuatan pidana itu bersifat merugikan dan dapat

mennggangu kehidupan masyarakat, jadi dapat dikatakan sebagai anti

sosial, maka perbuatan itu dilarang keras atau pantang dilakukan.

Dengan demikian, konsepsi perbuatan pidana seperti yang dimaksud di

atas dapat disamakan dengan konsepsi perbuatan pantang atau pamali

yang telah lama dikenal dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu kala.

b. Pengertian Tindak Pidana Pembunuhan

Menurut Agus Sulistyo dan Adi Mulyono, “Membunuh berasal dari

kata bunuh yang berarti menghilangkan nyawa, mematikan”. (Agus

Sulistyo dan Adi Mulyono, 2000 : 86).

Sedangkan menurut Imam Malik membagi pembunuhan menjadi

dua, yaitu: pembunuhan sengaja dan pembunuhan kesalahan.

Pembunuhan sengaja adalah suatu perbuatan dengan maksud

menganiaya dan mengakibatkan hilangnya nyawa atau jiwa orang yang

dianiaya, baik penganiayaan itu dimaksudkan untuk membunuh

ataupun tidak dimaksudkan membunuh. Sedangkan pembunuhan

kesalahan adalah suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian yang

tidak disertai niat penganiayaan. (Imam Malik, 2000 : 54).

Pembunuhan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1) Pembunuhan sengaja yaitu suatu perbuatan penganiayaan

terhadap seseorang dengan maksud untuk menghilangkan

nyawanya.

2) Pembunuhan semi sengaja yaitu suatu perbuatan penganiayaan

terhadap seseorang tidak dengan maksud untuk membunuhnya

tetapi mengakibatkan kematian.

3) Pembunuhan karena kesalahan, yang diakibatkan karena 3

kemungkinan yaitu :

a) Bila si pelaku pembunuhan sengaja melakukan suatu

perbuatan dengan tidak bermaksud melakukan suatu

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kejehatan tetapi mengakibatkan kematian seseorang.

Kesalahan seperti ini disebut kesalahan dalam

perbuatan (error in concrito).

b) Bila pelaku sengaja melakukanperbuatan dan

mempunyai niat membunuh seseorang yang dalam

persangkaannya boleh dibunuh, namun ternyata orang

tersebut tidak boleh dibunuh, misalnya sengaja

menembak seseorang musuh dalam peperangan tetapi

ternyata kawan sendiri. Kesalahan seperti ini disebut

kesalahan dalam maksud (error in objecto).

c) Bila si pelaku bermaksud melakukan kejahatan tetapi

akibat kelalaiannya dapat menimbulkan kematian,

seperti seseorang terjatuh dan menimpa bayi yang

berada di bawahnya hingga mati.

Menurut KUHP tindak pidana pembunuhan diklasifikasikan sebagai

berikut :

1) Pembunuhan Biasa (Doodslag)

Pembunuhan biasa yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh

seseorang dengan maksud supaya korban mati atau dengan kata lain

yaitu merampas nyawa orang lain. Apabila tidak ada unsur

kesengajaan, dalam arti tidak ada niat atau maksud untuk mematikan

orang itu, tetapi apabila orang itu mati juga maka perbuatan tersebut

tidak dapat diklasifikasikan dalam pembunuhan ini. Bila terhadap

orang yang justru harus dilindungi seperti: ibu, bapak dan

keluarganya maka pidananya lebih berat.

Dengan menyebutkan unsur tingkah laku sebagai “merampas

nyawa orang lain”, menunjukkan bahwa kejahatan pembunuhan

adalah suatu tindak pidana materiil. Tindak pidana materiil adalah

suatu tindak pidana yang malarang menimbulkan suatu akibat

tertentu, akibat yang dilarang atau akibat konstitutif (constitutief

gevolg).

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pembunuhan biasa (doodslag) dapat dikenakan hukuman

penjara, seperti pada KUHP sebagai berikut :

Pasal 338

Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain,

dihukum, karena makar mati, dengan hukuman penjara selama-

lamanya lima belas tahun.

Pada pasal 338 KUHP di atas disebut dengan pembunuhan

biasa, dimana pembunuhan ini dilakukan apabila pelaku memenuhi 3

unsur yaitu barang siapa, dengan sengaja, dan menghilangkan jiwa

orang lain. Pelaku tindak pembunuhan ini dituntut dengan hukuman

penjara selama-lamanya lima belas tahun.

Pasal 339

Makar mati diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan

yang dapat dihukum dan yang dilakukan dengan maksud untuk

menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu atau jika tertangkap

tangan akan melindungi dirinya atau kawan-kawannya dari pada

hukuman atau akan mempertahankan barang yang didapatnya

dengan melawan hak, dihukum penjara seumur hidup atau penjara

sementara selama-lamanya dua puluh tahun.

Pasal 340

Barang siapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih

dahulu menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena

pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau

penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua

puluh tahun.

Pada pasal 339 dan 340 KUHP di atas disebut dengan

pembunuhan berencana, dimana pembunuhan ini dilakukan apabila

pelaku memenuhi 4 unsur yaitu barang siapa, dengan sengaja,

direncanakan, dan menghilangkan jiwa orang lain. pelaku tindak

pembunuhan ini dituntut dengan hukuman penjara selama-lamanya

lima belas tahun.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Pembunuhan Anak (Kinder doo)

Bentuk pembunuhan oleh ibu kepada bayinya pada saat dan tidak

lama setelah dilahirkan, yang dalam praktek hukum sering disebut

dengan sebutan pembunuhan bayi. Kategori dalam pembunuhan ini

adalah pembunuhan oleh ibunya sendiri kepada seorang anak pada

waktu atau tidak lama setelah dilahirkan dan didorong oleh

ketakutan si ibu akan diketahui bahwa ia telah melahirkan anak.

Pembunuhan terhadap anak dapat dikenakan hukuman penjara,

seperti pada KUHP sebagai berikut :

Pasal 341

Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya

pada ketika dilahirkan atau, tidak berapa lama sesudah dilahirkan,

karena takut ketahuan bahwa ia sudah melahirkan anak dihukum,

karena makar mati terhadap anak (kinderdoodslag), dengan

hukuman penjara selama-lamanya

Pasal 342

Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan

yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan

melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada ketika

dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu, dihukum karena

pembunuhan anak (kinderdoodslag), yang direncanakan dengan

hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun.

Pasal 343

Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang

diterangkan dalam pasal 341 dan pasal 342 dianggap kejahatan itu

sebagai makar mati atau pembunuhan.

3) Pembunuhan atas Permintaan Si Korban

Pembunuhan atas permintaan si korban atas dirinya sendiri ini

dikenal dengan euthanasia (mercy killing) yang dengan dipidananya

si pembunuh walaupun si pemilik sendiri yang memintanya.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pembunuhan atas permintaan si korban dapat dikenakan hukuman

penjara, seperti pada KUHP sebagai berikut :

Pasal 344

Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan

orang itu sendiri, yang disebutkannya dengan nyata dan dengan

sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya dua belas

tahun.

4) Pembunuhan terhadap Diri Sendiri

Perbuatan mendorong pembunuhan terhadap dirinya sendiri

adalah perbuatan dengan cara dan bentuk apapun terhadap orang lain

yang sifatnya mempengaruhi agar pada orang terbentuk kehendak

tertentu yang diinginkan olehnya. Masalah bunuh diri sendiri tidak

diancam pidana, tetapi orang yang sengaja menghasut, mendorong,

membantu, memberi saran kepada orang lain untuk bunuh diri dapat

dikenakan pidana asal orang yang dihasutnya mati.

Pembunuhan terhadap diri sendiri karena hasutan atau dorongan

orang lain, maka orang lain tersebut dikenakan hukuman penjara,

seperti pada KUHP sebagai berikut :

Pasal 345

Barang siapa dengan sengaja menghasut orang lain untuk

membunhuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu, atau

memberikan daya upaya kepadanya untuk itu, maka jika orang itu

jadi membunuh diri, dihukum penjara selama-lamanya empat bulan.

5) Menggugurkan Kandungan

Menggugurkan kandungan yaitu seorang perempuan yang

menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang

lain menggugurkan atau mematikan kandungan tersebut.

Pasal 346

Perempuan yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati

kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, dihukum penjara

selama-lamanya empat tahun.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Pasal 347

(1) Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati

kandungannya seorang perempuan tidak dengan izin

perempuan itu dihukum penjara selama-lamanya dua belas

tahun.

(2) Jika karena perbuatan itu perempuan itu jadi mati dia dihukum

penjara selama-lamanya lima belas tahun.

Pasal 348

(1) Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati

kandungannya seorang perempuan dengan izin perempuan itu,

dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan.

(2) Jika karena perbuatan itu perempuan itu jadi mati dia dihukum

penjara selama-lamanya tujuh tahun.

Pasal 349

Jika seorang tabib, dukun beranak atau tukang obat membantu

dalam kejahatan yang disebut dalam pasal 346, atau bersalah atau

membantu dalam salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal

347 dan pasal 348, maka hukuman yang ditentukan dalam pasal itu

dapat ditambah dengan sepertiganya dan dapat dipecat dari

jabatannya yang digunakan untuk melakukan kejahatan itu.

Dari semua jenis pembunuhan tersebut masih diberi pasal

tambahan pada pasal 350 KUHP sebagai berikut :

Pasal 350

Pada waktu menjatuhkan hukuman karena makar mati,

(doodslag) pembunuhan itu direncanakan (moord) atau karena salah

satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 344, 347 dan 348, dapat

dijatuhkan hukuman mencabut hak yang tersebut dalam pasal 35.

Menurut Ketentuan ketentuan dalam Undang-Undang No. 23

Tahun 2004 Tentang Larangan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

kata tindak pidana pembunuhan memang tidak tertulis secara

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tersurat, namun dapat ditemui dalam Bab III Pasal 5, Pasal 6 dan

Bab VII Ketentuan Pidana Pasal 44 ayat 1 dan 2.

Pasal 5

Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga

terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara :

a. kekerasan fisik;

b. kekerasan psikis;

c. kekerasan seksual; atau

d. penelantaran rumah tangga.

Pasal 6

Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah

perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka

berat.

Pasal 44

1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam

lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)

tahun atau denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas

juta rupiah).

2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat,

dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun

atau denda paling banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta

rupiah) .

3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana

penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling

banyak Rp 45.000.000,00 (empat puluh lima juta rupiah).

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan skematik kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan, bahwa

adanya kasus pembunuhan berencana, maka pertama kali pihak yang melakukan

penanganan terhadap tersangka yaitu penyidik Polri dengan penangkapan sampai

pada penyidikan. Setelah berkas penyidikan selesai, maka berkas penyidikan

dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri, untuk diperiksa dan ditindaklanjuti.

Penuntut Umum selaku aparat yang berwenang melakukan penuntutan dengan

dasar-dasar pertimbangan diantaranya adalah sejumlah bukti dan saksi-saksi

sebagaimana yang telah dilaporkan dalam berkas penyidikan. Terhadap tindak

pidana pembunuhan berencana, Penuntut Umum mempelajari dan mencari dasar-

dasar serta faktor-faktor dilakukannya pembunuhan berencana. Dasar tersebut

diajukan kepada tersangka dalam proses penuntutan pada saat sidang di

pengadilan Negeri.

Dalam pemeriksaan selama sidang, Jaksa akan mendapatkan hambatan-

hambatan diantaranya adalah adanya perlawanan dari penasehat

hukum/pengacara, sanggahan dari tersangka, bukti dan saksi dalam persidangan.

TERDAKWA

TINDAK PIDANA

PEMBUNUHAN BERENCANA NOMOR PRIN-755/0.3.33/Epp.1/07/2010

HAMBATAN

PUTUSAN

HAKIM

PENUNTUTAN OLEH PENUNTUT

UMUM

DASAR PERTIMBANGAN

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berdasarkan pertimbangan dan hambatan Jaksa Penuntut Umum mempunyai

kesimpulan mengenai dasar-dasar pemeriksaan terhadap terdakwa. Kesimpulan

ini yang nantinya akan digunakan untuk mengadakan penuntutan terdakwa atas

pembunuhan berencana yang telah dilakukannya, dan pada akhirnya akan

mendapatkan putusan dari Hakim.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dasar Pertimbangan Penuntut Umum dalam Penuntutan Terdakwa

Tindak Pidana Pembunuhan Berencana

Untuk membahas penelitian tentang pertimbangan penuntut umum

terhadap tindak pidana pembunuhan berencana, maka di bawah ini disajikan

hasil penelitian tentang tindak pidana pembunuhan berencana yang ditangani

oleh Kejaksaan Negeri Karanganyar dengan terdakwa Suparmi alias MAMI

binti SUKAMTO, sebagai berikut :

1. Identitas Terdakwa

Nama Lengkap : SUPARMI Alias MAMI Binti SUKAMTO

Tempat Lahir : Klaten

Umur / tanggal lahir : 36 Tahun/ 26 Februari 1974

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Dk. Kurahan Rt. 02 Rw 07 Desa

Karangrejo, Kecamatan Kerjo Kabupaten

Karanganyar

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terahkir : SMP

2. Kasus Posisi

Kronologis kasus pembunuhan ini adalah pada hari sabtu tanggal 12

Juni 2010, kira-kira pukul 15.00 WIB , bertempat di Dukuh .Kuruhan

Rt.02/Rw.07, Desa.Karangrejo, Kecamatan . Kerjo, Kabupaten.Karanganyar

tepatnya didalam rumah milik korban JOKO PURWANTO, terjadi tindak

pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh tersangka SUPARMI

Alias MIMI Binti SUKAMTO,. Sebulan sebelumnya sekitar bulan Mei 2010

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

tersangka membeli apotas di toko pertanian di Dukuh. Bloran, Desa. Kuto

Kecamatan .Kerjo Kabupaten Karanganyar, kemudian apotas tersebut di

simpan di dus sandal rak sepatu. Setelah satu minggu kemudian apotas

tersebut tersangka merebus / mencairkan dengan menambahkan sedikit air

selanjutnya di masukkan ke dalam botol minuman merk Gress dengan tutup

botol Aqua,. Selanjutnya botol tersebut di sembunyikan di dalam ranjang

sampah yang berisikan botol-botol bekas kosmetik yang berada di tempat

tidur (amben) yang berada didapur. Pada hari sabtu tanggal 12 juni 2010,

sekira pukul 14.00 wib tersangka SUPARMI Als. MAMI mencampur

minuman Kuku Bima yang ada dalam gelas yang terletak di rak TV yang

mana pada saat itu korban sedang tidur dikamarnya. Kurang lebih pukul

15.00 WIB korban minum minuman Kuku Bima yang sudah dicampuri

apotas tersebut lalu kesakitan selanjutnya tidur dilantai ruang keluarga

sampai tidak sadarkan diri dan kemudian korban dibawa ke puskesmas Kerjo

namun oleh Dokter puskesmas disarankan untuk dibawa kerumah sakit,

kemudian korban JOKO PURWANTO dibawa ke rumah sakit amal sehat

Sragen oleh Sdr. SUTOYO dan Sdr.SYAHBILAL dan dalam perjalanan

menuju ke rumah sakit amal sehat Sragen korban meninggal dunia

3. Dakwaan Penuntut Umum

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Karanganyar

Nomor : 128/Pen.pid/2010/PN Kray tertanggal 20 September 2010 dan Surat

Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa No. B-

129/0.3.33/Ep.1/09/2010 tertanggal 6 September 2010, terdakwa dihadapkan

ke persidangan dengan dakwaan telah melakukan tindak pidana pembunuhan

berencana.

SATU

PRIMAIR

Bahwa terdakwa SUPARMI alias MAMI Binti SUKAMTO pada hari Sabtu

Tanggal 12 September 2010 atau setidak tidaknya pada waktu-waktu lain

pada bulan Juni 2012 di dalam rumah milik korban JOKO PURWANTO

(suami terdakwa) yang beralamat di Dk. Kurahan Rt. 02 Rw 07 Desa

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Karangrejo, Kecamatan Karangrejo Kabupaten Karanganyar atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di dalam wilayah Hukum

Pengadilan Negeri Karanganyar , dengan sengaja dan dengan rencana

terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, perbuatan tersebut dilakukan

terdakwa dengan cara :

Bahwa satu bulan sebelumnya sekitar bulan Mei 2010 Terdakwa membeli

sebutir apotas di toko pertanian milik saksi MUTIAH kemudian apotas

tersebut disimpan di dapur yaitu diletakan dalam dos sandal yang berada di

rak sepatu kemudian selang satu minggu oleh terdakwa apotas tersebut

direbus menggunakan panci stainlees dengan ditambah sedikit air , dan

setelah mencair terdakwa memasukan apotas kedalam botol bekas minuman

merk GRESS dengan tutup botol AQUA. Selanjutnya terdakwa

menyembunyikan botol yang berisi apotas tersebut di bawah keranjang

sampah sampai kemudian ditutup terpal agar tidak ketahuan.

Bahwa pada tanggal tanggal 12 Juni 2010 sekitar pukul 09.00 WIB terdakwa

bertengkar dengan korban sehingga terdakwa merasa jengkel lalu sekiar

pukul 13.00 WIB ketika terdakwa pergi ke penggilingan padi dan baru

kembali pada pukul 13.30 WIB ketika terdakwa pulang dari penggilingan

padi tersebut terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan terdakwa melihat ada minuman suplemen Kuku Bima milik

korban yang tinggal 1/3 gelas ditaruh di rak televise yang berada di ruang

keluarga.

Bahwa melihat korban di dalam kamar kemudian terdakwa mengambil apotas

yang sudah disiapkan dan disembunyikan di keranjang sampah uang ditutupi

terpal , lalu oleh terdakwa apotas tersebut di campurkan ke dalam gelas yang

berisi minuman Kuku Bima yang berada di rak televise tersebut, dan setelah

itu sisanya oleh terdakwa dibuang di saluran air kamar mandi.

Bahwa setelah membuang sisa apotas di kamar mandi lalu terdakwa

menyembunyikan kembalo botol tempat apotas tersebut ke tempat semula.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Bahwa pada sore harinya sekitar pukul 14.30 WIB korban bangu tidur dan

setelah itu pukul 15.00 WIB korban JOKO PURWANTO meminum kembali

sisa minuman Kuku Bima yang sudah dicampur apotas oleh Terdakwa

tersebut, tidak beberapa lama terdakwa melihat korban batuk-batuk dan

memuntahkan minuman , terdakwa sempat panic lalu berusaha memberikan

air putih dan memijit tangan korban namun korban sudah tidak sadarkan diri.

Selanjutnya korban diangkat dan dibawa ke monil oleh saksi SUTOYO yang

pada waktu itu sedang berada di rumah korban, kemudian korban di bawa ke

Puskesmas Kerjo di susul terdakwa yang mengendarai sepeda motor

berboncengan dengan anak terdakwa, sesampai di Puskesmas Kerjo korban

dirujuk ke Rumah Sakit Amal Sehat Kabupatem Sragen namun sesampai di

Rumah Sakit tersebut korban sudah meniggal dunia.

Bahwa berdasarkan hasil kesimpulan visum et repertum dari rumah sakit

umum daerah Dr. Moewardi instalasi kedokteran forensic dan medikolegal

Nomor 01/VER/SK-26/IKF-ML/VII/2010 tanggal 7 Agustus 2010 yang

dibuat dan diatandatangani oleh dokter Adji Suwandono SH. Menerangkan

bahwa kematian korban karena adanya zat toksik racun dalam tubuh korban

yang menyebabkan mati lemas asfiksia. Hal ini sejalan dengan hasil

kesimpulan dalam berita acara pemeriksaan laboratoris kriminalistik dari

laboratorium forensik bareskrim Polri cabang Semarang Nomor Lab :

716/KTF/VII/2010 tanggal 9 Juli 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh

Dra. Tyas Hartiningsih B, Nurcahyo S. SSI M. M. Biotech dan Ibnu Sutarto

ST yang menerangkan BB-01620/2010 berupa sisa cairan dalam botol

mengandung racun jenis sianida.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

340 KUHP;

SUBSIDAIR

Bahwa terdakwa SUPARMI alias MAMI Binti SUKAMTO pada hari Sabtu

Tanggal 12 September 2010 atau setidak tidaknya pada waktu-waktu lain

pada bulan Juni 2012 di dalam rumah milik korban JOKO PURWANTO

(suami terdakwa) yang beralamat di Dk. Kurahan Rt. 02 Rw 07 Desa

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Karangrejo, Kecamatan Karangrejo Kabupaten Karanganyar atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di dalam wilayah Hukum

Pengadilan Negeri Karanganyar , dengan sengaja merampas nyawa orang

lain, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara ;

Bahwa pada tanggal tanggal 12 Juni 2010 sekitar pukul 09.00 WIB terdakwa

bertengkar dengan korban sehingga terdakwa merasa jengkel lalu sekiar

pukul 13.00 WIB ketika terdakwa pergi ke penggilingan padi dan baru

kembali pada pukul 13.30 WIB ketika terdakwa pulang dari penggilingan

padi tersebut terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan terdakwa melihat ada minuman suplemen Kuku Bima milik

korban yang tinggal 1/3 gelas ditaruh di rak televise yang berada di ruang

keluarga.

Bahwa melihat korban di dalam kamar kemudian terdakwa mengambil apotas

yang sudah disiapkan dan disembunyikan di keranjang sampah uang ditutupi

terpal , lalu oleh terdakwa apotas tersebut di campurkan ke dalam gelas yang

berisi minuman Kuku Bima yang berada di rak televise tersebut, dan setelah

itu sisanya oleh terdakwa dibuang di saluran air kamar mandi.

Bahwa setelah membuang sisa apotas di kamar mandi lalu terdakwa

menyembunyikan kembalo botol tempat apotas tersebut ke tempat semula.

Bahwa pada sore harinya sekitar pukul 14.30 WIB korban bangu tidur dan

setelah itu pukul 15.00 WIB korban JOKO PURWANTO meminum kembali

sisa minuman Kuku Bima yang sudah dicampur apotas oleh Terdakwa

tersebut, tidak beberapa lama terdakwa melihat korban batuk-batuk dan

memuntahkan minuman , terdakwa sempat panic lalu berusaha memberikan

air putih dan memijit tangan korban namun korban sudah tidak sadarkan diri.

Selanjutnya korban diangkat dan dibawa ke monil oleh saksi SUTOYO yang

pada waktu itu sedang berada di rumah korban, kemudian korban di bawa ke

Puskesmas Kerjo di susul terdakwa yang mengendarai sepeda motor

berboncengan dengan anak terdakwa, sesampai di Puskesmas Kerjo korban

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dirujuk ke Rumah Sakit Amal Sehat Kabupatem Sragen namun sesampai di

Rumah Sakit tersebut korban sudah meniggal dunia.

Bahwa berdasarkan hasil kesimpulan visum et repertum dari rumah sakit

umum daerah Dr. Moewardi instalasi kedokteran forensic dan medikolegal

Nomor 01/VER/SK-26/IKF-ML/VII/2010 tanggal 7 Agustus 2010 yang

dibuat dan diatandatangani oleh dokter Adji Suwandono SH. Menerangkan

bahwa kematian korban karena adanya zat toksik racun dalam tubuh korban

yang menyebabkan mati lemas asfiksia. Hal ini sejalan dengan hasil

kesimpulan dalam berita acara pemeriksaan laboratoris kriminalistik dari

laboratorium forensik bareskrim Polri cabang Semarang Nomor Lab :

716/KTF/VII/2010 tanggal 9 Juli 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh

Dra. Tyas Hartiningsih B, Nurcahyo S. SSI M. M. Biotech dan Ibnu Sutarto

ST yang menerangkan BB-01620/2010 berupa sisa cairan dalam botol

mengandung racun jenis sianida.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal

338 KUHP

ATAU KEDUA

Bahwa terdakwa SUPARMI alias MAMI Binti SUKAMTO pada hari Sabtu

Tanggal 12 September 2010 atau setidak tidaknya pada waktu-waktu lain

pada bulan Juni 2012 di dalam rumah milik korban JOKO PURWANTO

(suami terdakwa) yang beralamat di Dk. Kurahan Rt. 02 Rw 07 Desa

Karangrejo, Kecamatan Karangrejo Kabupaten Karanganyar atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di dalam wilayah Hukum

Pengadilan Negeri Karanganyar , telah melakukan kekerasan fisik dalam

lingkungan rumah tangga yang mengakibatkan matinya korban,, perbuatan

tersebut dilakukan terdakwa dengan cara ;

Bahwa terdakwa SUPARMI alias MAMI Binti SUKAMTO yang sesuai

dengan keterangan dalam kartu keluarga nomor : 3313162502100001

merupakan istri dari JOKO PURWANTO pada bulan Mei 2010 membeli

apotas di toko pertanian milik saksi MUTIAH kemudian apotas tersebut

disimpan di dapur yaitu diletakan dalam dos sandal yang berada di rak sepatu

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kemudian selang satu minggu oleh terdakwa apotas tersebut direbus

menggunakan panci stainlees dengan ditambah sedikit air , dan setelah

mencair terdakwa memasukan apotas kedalam botol bekas minuman merk

GRESS dengan tutup botol AQUA. Selanjutnya terdakwa menyembunyikan

botol yang berisi apotas tersebut di bawah keranjang sampah sampai

kemudian ditutup terpal agar tidak ketahuan.

Bahwa pada tanggal tanggal 12 Juni 2010 sekitar pukul 09.00 WIB terdakwa

bertengkar dengan korban sehingga terdakwa merasa jengkel lalu sekiar

pukul 13.00 WIB ketika terdakwa pergi ke penggilingan padi dan baru

kembali pada pukul 13.30 WIB ketika terdakwa pulang dari penggilingan

padi tersebut terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan terdakwa melihat ada minuman suplemen Kuku Bima milik

korban yang tinggal 1/3 gelas ditaruh di rak televise yang berada di ruang

keluarga.

Bahwa melihat korban di dalam kamar kemudian terdakwa mengambil apotas

yang sudah disiapkan dan disembunyikan di keranjang sampah uang ditutupi

terpal , lalu oleh terdakwa apotas tersebut di campurkan ke dalam gelas yang

berisi minuman Kuku Bima yang berada di rak televise tersebut, dan setelah

itu sisanya oleh terdakwa dibuang di saluran air kamar mandi.

Bahwa setelah membuang sisa apotas di kamar mandi lalu terdakwa

menyembunyikan kembalo botol tempat apotas tersebut ke tempat semula.

Bahwa pada sore harinya sekitar pukul 14.30 WIB korban bangu tidur dan

setelah itu pukul 15.00 WIB korban JOKO PURWANTO meminum kembali

sisa minuman Kuku Bima yang sudah dicampur apotas oleh Terdakwa

tersebut, tidak beberapa lama terdakwa melihat korban batuk-batuk dan

memuntahkan minuman , terdakwa sempat panic lalu berusaha memberikan

air putih dan memijit tangan korban namun korban sudah tidak sadarkan diri.

Selanjutnya korban diangkat dan dibawa ke monil oleh saksi SUTOYO yang

pada waktu itu sedang berada di rumah korban, kemudian korban di bawa ke

Puskesmas Kerjo di susul terdakwa yang mengendarai sepeda motor

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

berboncengan dengan anak terdakwa, sesampai di Puskesmas Kerjo korban

dirujuk ke Rumah Sakit Amal Sehat Kabupatem Sragen namun sesampai di

Rumah Sakit tersebut korban sudah meniggal dunia.

Bahwa berdasarkan hasil kesimpulan visum et repertum dari rumah sakit

umum daerah Dr. Moewardi instalasi kedokteran forensic dan medikolegal

Nomor 01/VER/SK-26/IKF-ML/VII/2010 tanggal 7 Agustus 2010 yang

dibuat dan diatandatangani oleh dokter Adji Suwandono SH. Menerangkan

bahwa kematian korban karena adanya zat toksik racun dalam tubuh korban

yang menyebabkan mati lemas asfiksia. Hal ini sejalan dengan hasil

kesimpulan dalam berita acara pemeriksaan laboratoris kriminalistik dari

laboratorium forensik bareskrim Polri cabang Semarang Nomor Lab :

716/KTF/VII/2010 tanggal 9 Juli 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh

Dra. Tyas Hartiningsih B, Nurcahyo S. SSI M. M. Biotech dan Ibnu Sutarto

ST yang menerangkan BB-01620/2010 berupa sisa cairan dalam botol

mengandung racun jenis sianida.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44

(ayat) 3 Undang Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Larangan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga;

4. Pemeriksaan Saksi-saksi

Menimbang , bahwa dalam persidangan telah didengar keterangan Saksi-saksi

yaitu ;

a. JOKO JATI PURNOMO Tempat lahir Karanganyar, 50 Tahun Laki-laki,

Indonesia, Alamat Dk. Jetis Rt 06 RW 02, Desa Kuto Kecamatan Kerjo ,

Kabupaten Karanganyar

Di bawah sumpah di depan persidangan , menerangkan pada pokoknya

sebagai berikut :

- Bahwa, pada hari Minggu Tanggal 13 Juni 2010 mendapat kabar kalau

pada tanggal 12 juni 2012 sore hari adik saksi (korban yang bernama

JOJO PURWANTO) yang tinggal Dk. Kurahan Rt. 02 Rw 07 Desa

Karangrejo, Kecamatan Karangrejo Kabupaten Karanganyar telah

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

meniggal dunia di Rumah Sakit Amal Sehat Sragen stelah meminum

Kuku Bima dan dimakamkan pada hari Mingu tanggal 13 Juni 2010.

- Bahwa benar setelah pemakaman pada hari Minggu 13 Juni 2010,

saksi mendapat cerita dari saksi SUTOYO kalau korban meninggal

bukan karena minuman Kuku Bima tapi karena diracun memakai

apotas dan menurut praduga sementara yang meracun adalah istri

korban (terdakwa)

- Bahwa benar setelah mendengar informasi dari saksi SUTOYO

tersebut saksi kemudian melaporkan kepada Polisi dan setelah itu

selang kira-kira satu bulan makam korban dibongkar untuk dilakukan

otopsi.

- Benar bahwa saksi selama ini tidak pernah melihat antara terdakwa

dan korban bertengkar , tetapi menurut rumor terdakwa mempunyai

PIL (Pria Idaman Lain).

- Benar bahwa menurut informasi dari saksi SUTOYO setelah minu

cairan Kuku Bima korban kemudian kejang-kejang dan muka korban

kemerah-merahan.

- Benar bahwa menurut saksi SUTOYO bekas minuman Kuku Bima

yang diminum korban sempat dicobakan oleh saksi GIYARTO ke

kolam ikan dan tidak lama kemudian ikan-ikan di kolam tersebut mati.

- Bahwa atas keterangan ,terdakwa keberatan yaitu tentang

pemberitahuan meninggalnya korban tidak di hari Minggu tetapi Sabtu

tanggal 12 juni 2010, begitu korban dinyatakan meninggal lalu saksi

selaku kakak korban langsung diberitahu.

b. Saksi SUTOYO, tempat lahir Karanganyar, 38 Tahun, laki-laki, Indonesia,

Alamat Dk. Kurahan Rt. 02, RW 07 , Desa Karangrejo , Kecamatan Kerjo,

Kabupaten Karanganyar, Islam, Swasta.

Di bawah sumpah di depan persidangan , menerangkan pada pokoknya

sebagai berikut :

- Bahwa benar saksi mnerangkan pada hari Sabtu, 12 juni 2012 di

tempat korban JOKO PURWANTO yang beralamat Dk. Kurahan Rt.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

02, RW 07, Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten

Karanganyar, telah terjadi pembunuhan terhadap JOKO PURWANTO

- Bahwa benar saksi mencurigai yang telah membunuh JOKO

PURWANTO adalah terdakwa karena dua bulan sebelumnya korban

pernah cerita kepada saksi di rumah saksi GIYARTO kalu korban

curiga akan diracun oleh istrinya (terdakwa) yaitu ketika korban

minum kopi rasanya tidak enak dan tenggorokan jadi sakit.

- Bahwa benar selain di rumah saksi GIYARTO, korban juga pernah

cerita lagi kepada saksi mau pergi mancing kalau korban merasakan

tidak enak ketika minum suplemen Kuku Bima

- Bahwa benar menanggapi cerita korban tersebut saksi pada waktu itu

kemudian menyarankan kepada korban kalau ada kejadian seperti itu (

minum kopi atau Kuku Bima tenggorokan jadi sakit. Supaya bekasnya

jangan dibuang siapa tau kadaluwarsa.

- Benar bahwa waktu kejadian yaitu tanggal 12 Juni 2010 sekitar pukul

15.00 WIB setelah waktu Ashar saksi main ke rumah korban dan saksi

melihat korban sedang tidur di kamar. Saksi sempat melihat ada

minuman Kuku Bima dalam gelas yang ditaruh di rak televise yang

berada di ruang keluarga. Karena korban sedang tidur lalu saksi keluar

lagi.

- Bahwa benar seleng beberapa saksi melihat saat korban bangun lalu

keluar rumah mencabut singkong setelah itu korban masuk ke dalam

rumah minum Kuku Bima yang ada di dalam gelas.

- Bahwa benar belum habis Kuku Bima tersebut diminum korban sudah

memuntakan cairan minuman tersebut. Saksi mendengar terdakwa

sempat mencemooh korban dengan kata-kata “kebiasaan kalu minum

keselek-selek” (kebiasaan kalau minum tersedak) dan oleh korban

dijawab “mbok wehi opo iki engke” (kamu kasih apa tadi). Saksi juga

mendengar korban bicara “ojo mbok guwak ojo mbok guwa (jangan

kamu buang)”.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

- Bahwa benar kira-kira satu-satu menit kemudian saksi melihat di

dalam rumah korban dalam keadaan tertelungkup di dekat pintu dalam

keadaan kejang-kejang, saksi berusaha memberikan pertolongan

kepada korban dengan meminumkan minyak goring tapi korban sudah

tidak sadarkan diri. Selanjutnya bersama dengan saksi HARTONO

yang baru saja dating setelah dipanggil anak korban (saksi ITA)

korban lalu di bawa ke Puskesmas Kerjo yang kemudian di rujuk lagi

ke Rumah Sakit Amal sehat Sragen namun korban sudah tidak

tertolong lagi dan meninggal dalam perjalanan.

- Bahwa benar pada waktu korban mengalami kejang-kejang setelah

meminum Kuku Bima yang ada di dalam gelas terdakwa sempat

memijit-mijit korban. Terdakwa juga sempat membuang sisa minuman

Kuku Bima yang diminum korban di kamar mandi.

- Bahwa benar pada waktu saksi HARTONO membawa korban ke

Puskesmas Kerjo lalu ke Rumah Sakit Amal Sehat Sragen terdakwa

dan anak korban (saksi ITA) menyusul mengendarai sepeda motor.

- Bahwa benar setahu saksi, korban sebelumnya sehat dan setahu saksi

kebiasaan korban minum Kuku Bima. Saksi Juga menerangkan setahu

korban tidak pernah sakit-sakitan.

- Bahwa benar saksi menerangkan bekas gelas sisa minuman Kuku

Bima yang diminum oleh korban oleh saksi GIYARTO sempat di tes

ke kolam lele milik saksi GIYARTO yaitu gelas yang direndam di

panci airnya diambil ditaruh di palstik lalu di bawa pulang oleh saksi

GIYARTO kemudian air tersebut dituangkan ke dalam kolam. Selang

sekitar dua menit ikan lele dalam kolam tersebut mati.

- Bahwa benar saksi juga menerangkan kalau persediaan Kuku Bima

yang masih ada di rumah Korban ( 5 Bungkus) untuk membuktikan

apakah Kuku Bima tersebut yang menjadi penyebab kematian korban,

lalu oleh teman-teman korban (tetangga) Kuku Bima tersebut diminum

semua dan tidak apa-apa sehingga saksi menduga kalau korban

meninggal karena diracun bukan karena suplemen Kuku Bima.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

- Bahwa benar setahu saksi , korban sering bertengkar dengan terdakwa

tetapi apa penyebabnya saksi tidak tahu karena korban orangnya

tertutup.

- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan di Persidangan.

- Bahwa atas keterangan saksi, terdakwa keberatan terhadap keterangan

saksi mengenai dugaan terdakwa pernah memberikan racun pada kopi

yang diminum korban sebelum kejadian karena menurut terdakwa dia

tidak pernah memberi racun pada kopi. Atas keberatan terdakwa saksi

tetap pada keterangannya.

c. Saksi ITA SARI HASTUTI Binti JOKO PURWANTO, Tempat lahir

Karanganyar, 18 Tahun, Perempuan, Indonesia, alamat Dk. Kurahan Rt. 02,

RW 07 , Desa Karangrejo , Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Islam

, Pelajar.

Di bawah sumpah di depan persidangan menerangkan pada pokoknya ;

- Bahwa benar saksi menerangkan pada hari Sabtu, 12 Juni 2010 di Dk.

Kurahan Rt. 02, RW 07 , Desa Karangrejo , Kecamatan Kerjo,

Kabupaten Karanganyar, ayah saksi yang bernama JOKO

PURWANTO telah meninggal dunia dan dimakamkan pada hari

Minggu 13 Juni 2010.

- Bahwa benar selang sekitar satu bulan makam ayah saksi dibongkar

untuk dilakukan otopsi.

- Bahwa benar hari Sabtu tanggal 12 Juni sekitar pukul 15.00 WIB

ketika saksi pulang sekolah saksi sempat bertemu dengan ayah saksi

(korban) dan sempat berbincang sebentar, lalu saksi melihat korban

mengambil minuman Kuku Bima yang berada di rak televise dalam

ruang keluarga. Saksi melihat minuman tersebut tinggal ½ gelas.

- Bahwa benar saksi melihat setelah minum minuman Kuku Bima

tersebut korban langsung memuntahkan di luar dan batuk-batuk lalu

bilang ke Ibu saksi “Mbok kei opo iki( kamu kasih apa ini)” dan

dijawab terdakwa “dikei opo yen ngombe mesti kok ngono” (dikasih

apa kalau minum kok seperti itu)”.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

- Bahwa benar terdakwa (ibu saksi) sempat mengambilkan air putih dan

diminumkan kepada korban (ayah saksi) dan sempat memijit-mijit

korban.

- Bahwa benar saksi melihat korban tertelungkup di lantai dan kejang-

kejang selain itu juga sempat ngorok.

- Bahwa benar saksi kemudian oleh saksi SUTOYO yang kebetulan

sedang ada di rumah saksi, korban lalu dibawa ke Puskesmas Kerjo

bersama saksi HARTONO.

- Bahwa benar saksi dan terdakwa kemudian menyusul dengan sepeda

motor ke Puskesmas Kerjo tetapi oleh Puskesmas Kerjo korban

dirujuk ke Rumah Sakit Amal Sehat Sragen.

- Bahwa benar dalam perjalanan ke Rumah Sakit Amal Sehat Sragen

korban sudah tidak tertolong lagi.

- Bahwa benar setahu saksi korban hamper tiap hari minum Kukun

Bima dan biasanya yang membuatkan adalah terdakwa.

- Bahwa benar sisa minuman Kuku Bima dibuang oleh terdakwa di

kamar mandi tetapi sebenarnya sempat dilarang oleh korban.

- Bahwa benar korban dan terdakwa sering bertengkar dan saksi juga

pernah tahu terdakwa dipukul korban tetapi ada permasalahan apa

saksi tidak mengetahuinya.

- Bahwa benar terdakwa pernha dibilang “Lonthe” oleh korban.

- Bahwa benar saksi jugabtahu kalau terdakwa punya pacar

(selingkuhan) tetapi saksi tidak pernah cerita pada korban.

- Bahwa benar saksi pernah disuruh korban untuk beli apotas.

- Bahwa barang bukti berupa gelas dan panci adalah gelas bekas

minuman Kuku Bima dan panci bekas tempat merendam gelas.

- Bahwa tas keterangan saksi terdakwa tidak menyangkal

d. Saksi HARTONO alias CINO Bin KUSNADI, Tempat lahir Karanganyar ,

51 Tahun,Indonesia, alamat Dk. Kurahan Rt. 02, RW 07 , Desa Karangrejo

, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Islam, Swasta

Di bawah sumpah di depan persidangan menerangkan pada pokonya :

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

- Bahwa benar pada saksi menerangkan pada hari Sabtu tanggal 12 Juni

2010 di Dk. Kurahan Rt. 02, RW 07 , Desa Karangrejo , Kecamatan

Kerjo, Kabupaten Karanganyar tetangga saksi bernama JOKO

PURWANTO telah meninggal dunia dan dimakamkam pada hari

Minggu tanggal 13 Juni 2010

- Bahwa benar waktu kejadian yaitu tanggal 12 Juni 2010 sore hari saksi

yang baru mandi di rumah saksi dipanggil-panggil anak korban (saksi

ITA) untuk dating ke rumah korban yang katanya korban kejang-

kejang.

- Bahwa benar seketika itu juga saksi dating ke tempat korban dan pada

waktu saksi dating korban sudah adai di mobil dalam keadaan kejang,

selanjutnya bersama saksi SUTOYO, saksi mengantar korban ke

Puskesmas Kerjo. Saksi SUTOYO yang menyopir sedang saksi

memegangi korban.

- Bahwa benar sesampai di Puskesmas Kerjo , korban dirujuk ke Rumah

Sakit Amal Sehat Sragen dengan diantar saksi SUTOYO.

- Bahwa benar saksi tidak ikut mengantar korban ke Rumah sakit Amal

Sehat karena saksi baru sadar kalau saksi buru-buru ingin menolong

korban, saksi lupa kalau hanya pakai handuk dan belum berpakaian,

sehingga saksi pulang ke rumah.

- Bahwa benar pada waktu korban diantar ke Puskesmas terdakwa

menysul dengan sepeda motor.

- Bahwa benar saksi dekat dengan korban dan setahu saksi korban tidak

pernah sakit-sakitan.

- Bahwa benar selang sekitar satu bulan makam korban di bongkar

untuk dilakukan otopsi.

- Bahwa benar setelah dilakukan otopsi dan reka ulang , saksi baru tahu

kalau meninggalnya korban karena diracun oleh terdakwa dengan

memakai apotas.

- Bahwa atas keterangan saksi , terdakwa tidak keberatan.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

e. Saksi SULARSIH Binti Sugiman, Tempat lahir Karanganyar, 41 Tahun,

perempuan, Indonesia, Alamat Dk. Jetis Rt. 06, RW 01 , Desa Kuto ,

Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Islam, guru/PNS

Di bawah sumpah di depam persidangan menerangkan pada pokonya :

- Bahwa benar saksi menerangkan pada hari Sabtu tanggal 12 juni 2010

di Dk. Kurahan Rt. 02, RW 07 , Desa Karangrejo , Kecamatan Kerjo,

Kabupaten Karanganyar mendengar kalau JOKO PURWANTO telah

meninggal dunia dan dimakamkan pada hari Minggu tanggal 13 Juni

2010.

- Bahwa benar setahu saksi pada waktu itu menurut kabar korban

meninggal karena kesedak minuman Kuku Bima.

- Bahwa benar setahu saksi korban tidak pernah sakit-sakitan.

- Bahwa benar pada waktu saksi melayat dan menunggui terdakwa yang

tidak sadarkan diri dalam kamar, setelah terdakwa sadar kemudian

saksi mendengar saksi ITA berkata pada ibunya (terdakwa) dengan

kata-kata “ bu, marai bar mbok wenei pil putih mau (itu karena

setelah kamu kasih pil putih tadi)” dan kemudian terdakwa bilanh

“sst… menengo wae (sst …diam saja).

- Bahwa benar karena mendengar saksi percakapan tersebut saksi

menjadi curiga kalau korban meningal karena diracun oleh terdakwa.

- Bahwa benar saksi mendengar dari tetangga korban kalau korban

dengan terdakwa sering bertengkar.

- Bahwa atas keterangan saksi , terdakwa keberatan mengenai

keterangan kalau saksi mendengar percakapan antara dirinya dengan

anak terdakwa (saksi ITA) mengenai kata-kata “ bu, marai bar mbok

wenei pil putih mau (itu karena setelah kamu kasih pil putih tadi),

menurut terdakwa , saksi ITA tidak pernah berkata demikian.

- Bahwa benar keterangan saksi kemudian dikroscek dengan saksi ITA

dan menurut ITA dia menyangkal apa yang diterangkan saksi

SULARSIH.

- Atas sangkalan tersebut , saksi tetap pada keterangannya.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

f. Saksi GIYARTO, tempat lahir Karanganyar , 31 Tahun , laki-laki ,

Indonesia, alamat Dk. Kurahan Rt. 02, RW 07, Desa Karangrejo,

Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Islam, Swasta

Di bawah sumpah di depan persidangan menerangkan pada pokonya :

- Bahwa benar saksi menerangkan mendapat kabar kalau pada tnggal 12

Juni 2010 sore hari JOKO PURWANTO yang tinggal di Dk. Kurahan

Rt. 02, RW 07 , Desa Karangrejo , Kecamatan Kerjo, Kabupaten

Karanganyar, Islam, Swasta telah meninggal dunia di Rumah Sakit

Amal Sehat Sragen setelah meminum Kuku Bima dan dimakamkan

pada hari minggu tanggal 13 Juni 2010.

- Bahwa benar saksi mendengar korban meninggal dunia setelah

meminum suplemen Kuku Bima.

- Bahwa benar untuk membutikan korban meninggal karena Kuku

Biman atau penyebab lainnya , maka saksi berinisiatif mencari bekas

gelas minuman yang dipakai oleh korban.

- Bahwa benar di dalam kamar mandi saksi menemukan gelas bekas

minuman yang dipakai korban.

- Bahwa benar di dalam kamar mandi saksi menemukan gelas bekas

minuman yang direndam dalam panci.

- Bahwa benar saksi kemudian dengan disaksikan saksi SUTOYO dan

salah satu anggota keluarga , saksi mengambil air bekas rendaman

gelas lalu di taruh dalam plastik, setelah itu di bawa pulang ke rumah

saksi untuk di uji cobakan ke dalam kolam ikan yang berisi ikan lele.

- Bahwa benar saksi melihat kurang lebih ½ jam kemudin 6 ekor lele

yang berada dalam kolam tersebut mati. Selanjutnya atas temuan

tersebut saksi lalu memberitahukan pada saksi JOKO JATI.

- Bahwa benar sewaktu mengambil gelas yang direndam dalam paci

tersebut saksi masih melihat ada seidkit endapan putih.

- Bahwa benar setelah melihat lele mati saksi menjadi curiga kalau

korban meninggal karena diracun tetapi siapa yang telah melakukan

saksi tidak tahu baru kemudian setelah diperiksa di Polisi saksi tahu

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kalau yang melakukan adalah istri korban sendiri yaitu korban diracun

dengan memakai apotas.

- Bahwa benar saksi menurut saksi SUTOYO yang menaruh gelas bekas

minuman di kamar mandi adalah terdakwa.

- Bahwa benar sebelum kejadian yaitu pagi hari saksi masih ketemu

dengan korban dan saksi melihat korban dalam keadaan sehat.

- Bahwa benar saksi tahu kalau diantara korban dan terdakwa sering

bertengkar dan korban juga pernah cerita kepada saksi kira-kira 3

bulan sebelum kejadian kalau istrinya punya selingkuhan. Bahka

kurang lebih 1 minggu sebelum kejadian pada waktu pergi mancing

korban juga pernah cerita kalau korban curiga terdakwa akan meracun

korban. Seingat saksi kata-kata korban yaitu “opo aku arep diracun

istriku yo?. Mendengar cerita korban saksi pikir hanya guyonan

sehinga saksi pada waktu itu tidak menanggapi.

- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di

persidangan yaitu gelas dan panci yang pada waktu itu dilihat saksi ada

di kamar mandi. Sedangkan untuk barang bukti berupa kaos saksi tidak

mengetahuinya.

- Bahwa atas keterangan saksi , terdakwa keberatan atas keterangan

saksi kalau terdakwa hendak meracun korban 1 minggu sebelum

kejadian. Atas keberatan tersebut saksi tetap pada keterangannya.

g. Saksi ELIES ANDRIANI Binti SUTRISNO, Tempat lahir Karanganyar,

31 tahun , perempuan, Indonesia , alamat Dk. Karangnongko Rt.01 Rw 05,

Desa Karangrejo , Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Islam,

Swasta

Di bawah sumpah di depan persidangan menerangkan pada pokonya :

- Bahwa benar saksi menerangkan diberitahu orang-orang kalau pada

hari Sabtu, 12 Juni 2010 di Dk. Kurahan Rt. 02, RW 07, Desa

Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar JOKO

PURWANTO (suami terdakwa) telah meninggal dunia dan

dimakamkan pada hari Minggu 13 Juni 2010.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

- Bahwa benar menurut kabar suami terdakwa meninggal karena

keracunan Kuku Bima.

- Bahwa benar kurang lebih 1 minggu sebelum kejadian terdakwa

sempat curhat kepada saksi di depam rumah orang tua korban kalau

terdakwa habis bertengkar dengan suaminya. Terdakwa juga sempat

berbicara kalau terdakwa jengkel dengan suaminya dan akan meracuni

suaminya.

- Bahwa benar sewaktu berbicara tersebut wajah atau ekspresi terdakwa

biasa saja.

- Bahwa benar saksi pernah mendengar kalau hubungan terdakwa

dengan suaminya kurang harmonis dan katanya sering bertengkar.

- Bahwa benar saksi mengajak terdakwa untuk senam tapi terdakwa

tidak mau karena dilarang suaminya.

- Bahwa keterangan saksi di benarkan terdakwa.

h. Saksi MUTIAH alias MUTIK Binti Marya, Tempat lahir Karanganyar , 41

tahun, perempuan, Indonesia, alamata Dk. Bloran Rt.01 Rw 01, Desa

Gompolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Islam,

Wiraswasta.

Di bawah sumpah di depan persidangan menerangkan pada pokonya :

- Bahwa benar saksi menerangkan pada hari Minggu tanggal 13 Juni

2010 sekitar pukul 07.00 WIB mendengar ada orang meninggal dunia

setelah meminum Kuku Bima.

- Bahwa benar kalau saksi bekerja wiraswasta yaitu pedagang toko

kelontong berupa pakaian, onderdil sepeda motor, bahan bangunan

serta obat-obatan pupuk pertanian.

- Bahwa benar di toko saksi menjual apotas, arifo, ferpai, akodan dan

obat-obatan pemberantas hama lainnya.

- Bahwa benar menurut saksi apotas digunakan untuk membasmi hama

pertanian seperti wereng, dan tikus sawah, apotas dapat dijual bebas.

Harga apotas tersebut satu butirnya Rp.3500,- . Saksi juga

menerangkan kalau apotas mengenai tangan bisa menyebabkan gatal.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

- Bahwa benar saksi menerangkan terdakwa pernah membeli satu butir

apotas di toko saksi kurang lebih 1 bulan sebelum kejadian yaitu

sekitar bulan Mei 2010.

- Bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa mengatakan sewaktu

di Polres saksi mengatakan kalau tidak ingat terdakwa membeli apotas

di tempat saksi.

5. Keterangan Ahli :

RORRY HARTONO, Dr, Sp.F, MH, lahir di Malang, 49 tahun, laki-

laki,Indonesia, alamat Jl. Arjuna F.13 , Grogol Indah, Solobaru Sektor 7

Sukoharjo, Islam pekerjaan Dokter.

Di bawah sumpah keterangan ahli dibacakan sebagai mana di BAP dari

Penyidik Polisi, menerangkan pada pokonya sebagai berikut :

- Bahwa benar saksi diminta keterangan sebagai saksi sehubungan

dengan pemeriksaan luar dan dalam pembongkaran makam yang

dilakukan oleh saksi.

- Bahwa benar saksi menerangkan bekerja di rumah sakit Dr. Moewardi

Surakarta dan menjabat sebagai Kepala Instalasi Kedokteran Forensik

dan bertugas sebagai dokter Forensik.

- Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 10 Juli dari pukul 09.30 WIB

sampai dengan pukul 12.30 WIB telah melakukan pembongkaran

makam dan melaksanakan pemeriksaan terhadap mayat atas nama

JOKO PURWANTO di pemakaman umum Dk. Jatisari, Desa

Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar.

- Bahwa benar tindakan kedokteran dalam pelaksanaan bongkar kubur

yaitu bongkar makam , jenasah diletakan di meja otopsi, pemeriksaan

luar dan dalam pengambilan sebagian organ tubuh untuk pemeriksaan

penunjang, dokumentasi pengkafanan kembali jenasah untuk

dimakamkan kembali.

- Bahwa benar berdasarkan hasil Visum Et Repertum yaitu diantaranya

jenasah membusuk lanjut, pemeriksaan luar jenasah tidak ditemukan

tanda-tanda penganiayaan, pemeriksaan dalam ditemukan dalam limfe

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

terdapat warna hijau kehitaman sedangkan di organ lambumg terdapat

warna merah kehitaman.

- Bahwa benar adanya poin limfe dan lambung hal ini menunjukan

adanya kondisi yang tidak wajar karena bilamana pembusukan lanjut

yang wajar semestinya warna seluruh organ sama dengan sekitarnya,

untuk itu perlu dilakukan pengambilan organte tersebut untuk

pemeriksaan penunjang.

- Bahwa benar dilihat dari pembusukan lanjut pada limfe dan lambung

tersebut yaitu pada limfe berwarna hijau kehitaman dan di lambung

warna hitam kemerahan adalah sebagai bukti awal kalau meninggalnya

korban dikarenakan keracunan.

- Bahwa benar gejala awal orang keracunan yaitu lewat mulut atau

terhirup kemungkianan didapat gejala umum antara lain mual, muntah,

diare, pusing, seperti orang mabuk tergantung dari racun apa yang

masuk.

- Bahwa benar orang meninggal karena apotas atau racun tergantung

dari jumlah racun yang diminumnya dan kekuatan tubuh atau kondisi

fisik orang yang meminumnya.

- Bahwa benar dalam teori kedokteran tanda-tanda atau penyebab

kematian dapat ditemukan dengan cara dilakukan segera mungkin

bongkar makam sampai dengan organ tersebut masih bisa dilakukan

pemeriksaan tergantung dari racun yang diminum.

- Bahwa benar untuk korban JOKO PURWANTO diterangkan korban

meninggak dunia karena keracunan dan masih ditemukan tanda-tanda

yaitu di dalam limfe dan lambung namun mengenai racun apa yang ada

pada organ tersebut tidak bisa diketahui karena pembusukan lanjut.

- Bahwa benar korban JOKO PURWANTO meninggal dunia karena

adanya racun yang masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan yang

mengakibatkan rusaknya organ-organ tubuh sehingga korban mati

lemas

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

- Bahwa atas keterangan ahli yang dibacakan tersebut, terdakwa tidak

keberatan.

6. Surat

- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Nomor

716/KTF/VII/2010 tanggal 9 Juli 2010 dari Pusat Laboratorium Forensik

Bareskrim Polri cabang Semarang.

- Visum Et Repertum Nomor 001/VER/SK-26/IKF-ML/VII/2010 dari

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Instalasi Kedokteran Forensik

dan Medikolegal.

7. Keterangan Terdakwa

Bahwa SUPARMI alias MAMI binti SUKAMTO , di depan persidangan

menerangkan pada pokoknya :

- Bahwa benar terdakawa menerangkan kalau pada tanggal 12 Juni 2010

sore hari JOKO PURWANTO suami terdakwa di Dk. Kurahan Rt. 02,

RW 07, Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar

telah meninggal dan dimakamkan pada hari Minggu 13 Juni 2010.

- Bahwa benar suami terdakwa (korban JOKO PURWANTO)

meninggal karena sengaja diracun oleh terdakwa dengan apotas yang

dicampur dalam minuman Kuku Bima.

- Bahwa benar satu bulan sebelum kejadian yaitu sekitar bulan Mei 2010

Terdakwa membeli sebutir apotas di toko pertanian kemudian apotas

tersebut di simpan di dapur yaitu diletakan di dalam dos sandal yang

berada di rak sepatu, kemudian selamh sekitar satu minggu oleh

terdakwa apotas tersebut direbus menggunakan panci stainlees dengan

ditambah sedikit air, dan setelah mencair Terdakwa memasukan apotas

ke dalam botol bekas minuman merk GRESS dengan tutu botol

AQUA. Selanjutnya Terdakwa menyembunyikan botol yang berisi

apotas tersebut di keranjang sampah kemudian ditutup terpal agar tidak

ketahuan.

- Bahwa benar pada tanggal 12 Juni 2010 sekitar pukul 09.00 WIB

Terdakwa bertengkar dengan korban sehingga Terdakwa merasa

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

jengkel lalu sekitar pukul 13.00 WIB Terdakwa pergi ke penggilingan

padi dan baru kembali sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika terdakwa

pulang dari penggilingan padi tersebut Terdakwa melihat korban

JOKO PURWANTO sedang tidur di kamar dan Terdakwa melihat ada

minuman suplemen Kuku Bima milik korban yang tinggal 1/3 gelas

ditaruh di rak televisi yang berada di ruang keluarga.

- Bahwa benar melihat korban tidur di dalam kamar kemudian Terdakwa

mengambil apotas yang sudah disiapkan dan disembunyikan di

keranjang sampah yang ditutup terpal, lalu oleh Terdakwa apotas

tesebut dicampurkan ke dalam gelas yang berisi minuman Kuku Bima

yang berada di rak televise tersebut, dan setelah itu sisanya oleh

Terdakwa dibuang di saluran kamar mandi.

- Bahwa benar setelah membuang sisa apotas di kamar mandi lalu

Terdakwa menyembunyikan kembali botol tempat apotas tersebut ke

tampat semula.

- Bahwa benar pada sore harinya sekitar pukul 14.30 WIB korban

bangun tidur dan setelah itu sekitar pukul 15.00 WIB korban JOKO

PURWANTO meminum kembali sisa minuman Kuku Bima yang

sudah dicampur apotas oleh terdakwa tersebut, tidak beberapa lama

Terdakwa melihat korban batuk-batuk dan memuntahkan minuman,

Terdakwa sempat panik lalu berusaha memberikan air putih dan

memijit tangan korban namun korban sudah tidak sadarkan diri.

Selanjutnya korban diangkat dan di bawa ke mobil oleh saksi

SUTOYO yang pada waktu itu sedang ada di rumah korban, kemudian

korban di bawa ke Puskesmas Kerjo disusul oleh Terdakwa yang

mengenadarai sepeda motor berboncengan dengan anaka Terdakwa,

sesampai di Puskesmas Kerjo korban dirujuk ke Rumah Sakit Amal

Sehat Kabupaten Sragen namun sampai di Rumah Sakit tersebut

korban sudah meninggal dunia.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

- Bahwa benar terdakwa hidup berumah tangga dengan korban sudah 20

Tahun . Dan selama perkawinan tersebut antara korban dan terdakwa

sering terjadi pertengkaran dan korban juga sering memukul terdakwa.

- Bahwa benar terdakwa mengakui kalau mempunyai PIL (Pria Idaman

Lain) yang bernama SUMADI (DPO) dan hubungan tersebut berjalan

selama 9 Bulan.

- Bahwa benar yang member ide supaya terdakwa meracun korban

dengan apotas adalah SUMADI.

- Bahwa benar terdakwa membeli apotas sebanyak 1 butir dengan harga

Rp.3500,-

- Bahwa benar terdakwa ingin bercerai dengan korban tetapi korban

tidak mau menceraikan.

- Bahwa benar bahwa anak terdakwa (saksi ITA) tahu kalau terdakwa

punya hubungan dengan SUMADI.

- Bahwa benar barang bukti yang diajukan dalam persidangan adalah

gelas bekas minuman dan panci tempat merendam gelas bekas Kuku

Bima yang telah dicampur terdakwa dengan apotas.

- Bahwa atas perbuatan tersebut terdakwa merasa menyesal.

8. Petunjuk

Dengan adanya persesuaian antara keterangan saksi-saksi, keterangan

terdakwa, keterangan ahli, alat bukti surat dan didukung dengan adanya

barang bukti yang ada maka ini dapat dijadikan alat bukti petunjuk adanya

tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa.

9. Pertimbangan Jaksa Penuntut Umun untuk Melakukan Penuntutan

Dalam sebuah proses penuntutuan Jaksa Penuntut Umum harus

bertindak secara cermat dalam membuat sebuah surat tuntutan. Hal ini

bertujuan agar tuntutan yang dibuat dapat mewujudkan rasa keadilan. Skema

kerangka berpikir proses penyusunan penuntutan dapat di gambarkan

sebagai berikut :

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 3. Skema Penyusunan Surat Tuntutan

Berdasarakan skematik di atas pihak yang pertama kali menangani

Tindak Pidana pembunuhan adalah penyidik Kepolisian yang bertugas

melakukan penyidikan dan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Setelah pemeriksaan di tingkat kepolisian/ penyidik dirasa lengkap, kasus

dilimpahkan ke kejaksaan untuk dilakukan proses penuntutan. Pelimpahan

perkara dilengkapi dengan berkas perkara, tersangka dan alat bukti lainnya.

Selanjutya BAP diserahkan kepada Kejaksaan Negeri, apabila BAP sudah

lengkap maka langkah selanjutnya adalah penyusunan Surat Dakwaan oleh

Penuntut Umum yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan

kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan

penyidikan dan merupakan dasar bagi hakim dalam pemeriksaan di

persidangan. Berdasarkan surat dakwaan yang dibuat maka Jaksa Penuntut

Umum dan fakta-fakta di persidangan langkah terahkir adalah membuat surat

tuntutan yang memuat pembuktian Surat Dakwaan berdasarkan alat-alat

bukti yang terungkap di persidangan dan kesimpulan penuntut umum tentang

kesalahan terdakwa disertai dengan tuntutan pidana.

Dalam kasus ini dakwaan kesatu Primairnya mendakwa terdakwa

SUPARMI Alias MAMi binti SUKAMTO telah melanggar Pasal 340 KUHP

yang unsur-unsur pokoknya sebagai berikut:

- Unsur barang siapa;

- Unsur sengaja;

- Unsur direncanakan;

- Unsur menghilangkan nyawa orang lain.

a. Unsur Barangsiapa

Bahwa yang dimaksud dengan unsur “Barang siapa” adalah setiap

subyek hukum sebagai pelaku perbuatan pidana, dalam hal ini orang

BAP dari Penyidik Penyusunan Surat Dakwaan

Penyusunan Surat Tuntutan

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

yang dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya tersebut sesuai

dengan ketentuan Pasal 44 KUHP.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan para terdakwa,

unsur barang siapa ini tidak lain adalah para terdakwa yang

identitasnya termuat dalam Surat Dakwaan, dan selama

berlangsungnya persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf

maupun alasan pembenar.

Dalam dakwaan Penuntut Umum tercantum identitas terdakwa

yaitu SUPARMI Alias MAMI binti SUKAMTO setelah diperiksa di

persidangan identitas tersebut telah cocok dan sesuai serta terdakwa

dan termasuk orang yang dapat mempertanggungjawabkan

perbuatannya, sehingga unsur ini telah terbukti secara sah dan

meyakinkan. Dengan demikian unsur “Barang Siapa” ini telah

terbukti.

b. Unsur Sengaja

Teori kesengajaan ada 3, yaitu kesengajaan sebagai tujuan,

kesengajaan sebagai kemungkinan dan kesengajaan sebagai

keinsyafan yang pasti. Dari kriteria tersebut Penuntut Umum akan

mempertimbangkan termasuk kriteria yang mana pembunuhan yang

dilakukan oleh para terdakwa.

Dari fakta-fakta di persidangan, bahwa terdakwa SUPARMI Alias

MAMI binti SUKAMTO merupakan suami dari korban JOKO

PURWANTO. Adapun sampai terjadinya pembunuhan yang

dilakukan oleh terdakwa Suparmi terhadap suaminya adalah sebagai

berikut :

1) Bahwa benar satu bulan sebelum kejadian yaitu sekitar bulan

Mei 2010 Terdakwa membeli sebutir apotas di toko pertanian

kemudian apotas tersebut di simpan di dapur yaitu diletakan di

dalam dos sandal yang berada di rak sepatu, kemudian selamh

sekitar satu minggu oleh terdakwa apotas tersebut direbus

menggunakan panci stainlees dengan ditambah sedikit air, dan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

setelah mencair Terdakwa memasukan apotas ke dalam botol

bekas minuman merk GRESS dengan tutu botol AQUA.

Selanjutnya Terdakwa menyembunyikan botol yang berisi

apotas tersebut di keranjang sampah kemudian ditutup terpal

agar tidak ketahuan.

2) Bahwa benar pada tanggal 12 Juni 2010 sekitar pukul 09.00

WIB Terdakwa bertengkar dengan korban sehingga Terdakwa

merasa jengkel lalu sekitar pukul 13.00 WIB Terdakwa pergi

ke penggilingan padi dan baru kembali sekitar pukul 13.00

WIB. Ketika terdakwa pulang dari penggilingan padi tersebut

Terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan Terdakwa melihat ada minuman suplemen Kuku

Bima milik korban yang tinggal 1/3 gelas ditaruh di rak televise

yang berada di ruang keluarga.

3) Saat korban tidur di dalam kamar kemudian Terdakwa

mengambil apotas yang sudah disiapkan dan disembunyikan di

keranjang sampah yang ditutup terpal, lalu oleh Terdakwa

apotas tesebut dicampurkan ke dalam gelas yang berisi

minuman Kuku Bima yang berada di rak televise tersebut, dan

setelah itu sisanya oleh Terdakwa dibuang di saluran kamar

mandi.

4) Setelah setelah membuang sisa apotas di kamar mandi lalu

Terdakwa menyembunyikan kembali botol tempat apotas

tersebut ke tampat semula.

5) Pada sore harinya sekitar pukul 14.30 WIB korban bangun

tidur dan setelah itu sekitar pukul 15.00 WIB korban JOKO

PURWANTO meminum kembali sisa minuman Kuku Bima

yang sudah dicampur apotas oleh terdakwa tersebut, tidak

beberapa lama Terdakwa melihat korban batuk-batuk dan

memuntahkan minuman, Terdakwa sempat panik lalu berusaha

memberikan air putih dan memijit tangan korban namun

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

korban sudah tidak sadarkan diri. Selanjutnya korban diangkat

dan di bawa ke mobil oleh saksi SUTOYO yang pada waktu itu

sedang ada di rumah korban, kemudian korban di bawa ke

Puskesmas Kerjo disusul oleh Terdakwa yang mengenadarai

sepeda motor berboncengan dengan anaka Terdakwa, sesampai

di Puskesmas Kerjo korban dirujuk ke Rumah Sakit Amal

Sehat Kabupaten Sragen namun sampai di Rumah Sakit

tersebut korban sudah meninggal dunia.

Dari fakta-fakta diatas yaitu dari mulai terdakwa membeli apotas

kemudian menyimpannya kemudian merebus apotas untuk

selanjutnya dimasukan ke dalam botol sampai pada ahkirnya

dicampurkan ke dalam minuman Kuku Bima yang diminum korban

dapat kita peroleh kesimpulan bahwa adanya niat dan kesengajaan

dari terdakwa untuk menghilangkan nyawa korban Joko Purwanto.

Bahwa terhadap unsur kesengajaan dalam melakukan perbuatan

pidana, untuk menentukan ada tidaknya kesengajaan di dalam ajaran

hukum pidana yang dikembangkan dalam praktek peradilan yang

yurisprudensi ditegaskan bahwa perbuatan itu dilakukan dengan

sengaja apabila pada diri pelaku memang menghendaki untuk

melakukan dan mengetahui tentang akibat yang akan timbul dari

perbuatannya. Dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah

dan meyakinkan, sehingga unsur sengaja ini dapat dibuktikan dan

terbukti

c. Unsur Direncanakan Terlebih Dahulu

Pengertian direncanakan terlebih dahulu adalah adanya waktu

berpikir untuk melaksanakan kehendaknya ataukah membatalkan

niatnya. Waktu berpikir tidak boleh terlalu lama maupun terlalu

sempit.

Bahwa suatu perbuatan pidana masuk dalam kategori direncanakan

apabila beberapa sebelum perbuatan pidana dilakukan pada diri

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pelaku masih terdapat kesempatan berpikir menentukan jadi tidaknya

perbuatan dilakukan.

Adapun fakta-fakta yang dapat diajukan oleh Penuntut Umum

untuk memenuhi unsur-unsur perencanaan ini adalah sebagai berikut :

1) Bahwa benar satu bulan sebelum kejadian yaitu sekitar bulan

Mei 2010 Terdakwa membeli sebutir apotas di toko pertanian

kemudian apotas tersebut di simpan di dapur yaitu diletakan di

dalam dos sandal yang berada di rak sepatu, kemudian selamh

sekitar satu minggu oleh terdakwa apotas tersebut direbus

menggunakan panci stainlees dengan ditambah sedikit air, dan

setelah mencair Terdakwa memasukan apotas ke dalam botol

bekas minuman merk GRESS dengan tutu botol AQUA.

Selanjutnya Terdakwa menyembunyikan botol yang berisi

apotas tersebut di keranjang sampah kemudian ditutup terpal

agar tidak ketahuan.

2) Bahwa benar pada tanggal 12 Juni 2010 sekitar pukul 09.00

WIB Terdakwa bertengkar dengan korban sehingga Terdakwa

merasa jengkel lalu sekitar pukul 13.00 WIB Terdakwa pergi

ke penggilingan padi dan baru kembali sekitar pukul 13.00

WIB. Ketika terdakwa pulang dari penggilingan padi tersebut

Terdakwa melihat korban JOKO PURWANTO sedang tidur di

kamar dan Terdakwa melihat ada minuman suplemen Kuku

Bima milik korban yang tinggal 1/3 gelas ditaruh di rak televisi

yang berada di ruang keluarga.

3) Saat korban tidur di dalam kamar kemudian Terdakwa

mengambil apotas yang sudah disiapkan dan disembunyikan di

keranjang sampah yang ditutup terpal, lalu oleh Terdakwa

apotas tesebut dicampurkan ke dalam gelas yang berisi

minuman Kuku Bima yang berada di rak televise tersebut, dan

setelah itu sisanya oleh Terdakwa dibuang di saluran kamar

mandi.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Unsur direncanakan terlebih (voorbedahchte rade) antara timbulnya maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu mash ada tempoh bagi si pembuat untuk dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara bagimanakah pembuhuan itu dilakukan. Tempoh ini ini tidak boleh terlalu sempit, akan tetapi sebaliknya juga tidak perlu terlalu lama, yang penting ialah apakah di dalam tempoh itu si pembuat dengan tenang masih dapat berpikir-pikir, yang sebenarnya ia masih ada kesempatan untuk membatalkan niatnya akan mebunuh itu, akan tetatpi ia tidak pergunakan. Pembunuhan dengan mempergunakan racun hamper semua merupakan moord. (R.Susilo1986:241) Dalam kasus ini baik dari keterangan saksi-saksi maupun

terdakwa serta adanya barang bukti yang diajukan dipersidangan,

menurut Penuntut Umum terdapat suatu keadaan yang membuktikan

adanya unsur perencanaan dalam kejadian peristiwa pembunuhan

terhadap korban Joko Purwanto yang dilakukan oleh terdakwa

Suparmi, sehingga terdakwa dapat dijerat dengan dakwaaan

“Pembunuhan Berencana”;

d. Unsur Menghilangkan Nyawa Orang Lain

Bahwa unsur ini merupakan tujuan atau maksud dari unsur

sebelumnya yakni unsur sengaja artinya menghilangkan nyawa orang

lain merupakan maksud dari perbuatan yang dilakukan oleh pelaku

perbuatan sehingga perbuatan yang dilakukan pelaku tersebut benar-

benar mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

Maksud dari unsur ini adalah kematian orang lain tersebut

disengaja sebagai tujuan dalam niat dari pelaku.

Berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan baik didapat

dari keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa dan dihubungkan

dengan barang bukti yang diajukan di persidangan, terdapat fakta

sebagai berikut : Menurut Visum Et Repertum Nomor

001/VER/SK-26/IKF-ML/VII/2010 dari Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Moewardi Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal yang

ditangani oleh Dr. Rorry Hartono Sp.F, MH, Dokter Spesialis

Forensik bersama dengan Dr. Adji Suwandono, S.H. Menerangkan

bahwa kematian korban oleh karena adanya zat toksik/racun dalam

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

tubuh korban yang menyebabkan mati lemas asfiksia. Hal ini sejalan

dengan hasil kesimpulan dalam Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris

Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri

Cabang Semarang Nomor Lab : 716/KTF /VII/2010 tanggal 9 Juli

2010 yang dibuat dan ditandangani oleh Dra. Tyas Hartiningsih, B.

Nurcahyo,S.Si, M. Biotech, dan Ibnu Suatarto, ST. yang menerangkan

BB-01620/2010 berupa sisa cairan dalam botol mengandung racun

jenis sianida.

Fakta ini sesuai dengan keterangan saksi-saksi , keteranga

terdakwa, alat bukti surat, serta didukung dengan adanya barang bukti

yang diajukan dalam persidangan.Dengan demikian unsur ini juga

telah terpenuhi.

Berdasarkan uraian diatas Jaksa Penuntut Umum menyimpulkan

bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi rumusan unsur-unsur

perbuatan pidana pembunuhan berencana sebagaimana didakwakan

dalam dakwaan alternative KESATU PRIMAIR yaitu melanggar

Pasal 340 KUHP.

Adapun pertimbangan sebelum menjatuhkan pidana, Majelis

Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan

meringankan sebagai berikut :

1) Hal-hal yang memberatkan

- Perbuatan Terdakwa dilakukan terhadap suaminya sendiri

2) Hal-hal yang meringankan

- Terdakwa bersikap sopan selama proses persidangan berlangsung

- Terdakwa berterus terang dan tidak berbeli-belit dalam

memberikan keterangan

- Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak

mengulanginya di kemudian hari.

- Terdakwa masih mempunyai dua orang anak yang masih

membutuhkan keberadaan terdakwa selaku ibu kandungnya.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

10. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Terhadap tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa Suparmi

Alias Mami Binti Sukamto telah melanggar Pasal 340 KUHP, maka Jaksa

Penuntut Umum dalam persidangan mengajukan tuntutannya sebagai berikut :

a. Menyatakan terdakwa Suparmi Alias Mami Binti Sukamto bersalah

melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana diatur

dalam Pasal 340 KUHP , dalam dakwaam alternatif kesatu PRIMAIR.

b. Menjatuhkan pidana terhadap Suparmi Alias Mami Binti Sukamto

dengan pidana penjara selama 15 (lima belas tahun) dikurangi selama

terdakwa berada dalam tahanan. Denga perintah terdakwa tetap

ditahan.

c. Menyatkan barang bukti berupa :

- Satu buah gelas kaca bening yang bertuliskan Close Up

- Satu buah bekas minuman merk Gress

- Satu buah panic warna putih berbentuk bulat

Dirampas untuk dimusnahkan

- Satu potong pakaian berupa kaos warna merah

Dikembalikan kepada saksi SUTOYO

d. Menetapkan agar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,- dibebankan kepada

Terdakwa.

11. Pembahasan

Jaksa Penuntut Umum setelah menerima berkas perkara penyidikan dari

Kepolisian menghadapkan terdakwa ke depan persidangan. Berdasarkan

Surat Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Karanganyar Nomor :

128/Pen.pid/2010/PN Kray tertanggal 20 September 2010 dan Surat

Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa No. B-

129/0.3.33/Ep.1/09/2010 tertanggal 6 September 2010, terdakwa dihadapkan

ke persidangan dengan dakwaan telah melakukan tindak pidana pembunuhan

berencana.

Berikut adalah analisa penulis terhadap surat tuntutan No.Prin-

755/0.3.33/epp.1/07/2010 terhadap kasus pembunuhan berencana yang

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

terjadi di Karanganyar dengan terdakwa SUPARMI Alias MAMI binti

SUKAMTO :

a) Analisa Fakta

Analisa fakta meliputi kompilasi fakta-fakta yang didapat dari dalam

persidangan yang ada hubungannya dengan perbuatan materiil yang

didakwakan dan sesuai dengan unsur tindak pidana yang didakwakan

Mengaitkan fakta-fakta antara alat bukti yang satu dengan yang lainnya

sehingga tergambar tindak pidana yang didakwakan. Mengaitkan fakta-

fakta yang diperoleh dari alat bukti dengan barang bukti yang dapat

mmenguatkan pembuktian.

Penuntut Umum dalam mengajukan tuntutan yang akan dijatuhkan

pada terdakwa , terlebih dahulu mendatangkan para saksi yang

berhubungan dengan tindak pidana pembunuhan dengan korban Joko

Purwanto yang dilakukan oleh terdakwa Suparmi Alias Mami Binti

Sukamto. Adapun saksi yang dihadirkan dan telah memberikan keterangan

di persidangan adalah sebagai berikut : JOKO JATI PURNOMO,

SUTOYO, ITA SARI HASTUTI, HARTONO, SULARSIH, GIYARTO,

ELIES ANDRIANI, MUTIAH. Terhadap kesaksian para saksi diatas

Terdakwa membantah sebagian keterangan dari saksi JATI PURNOMO,

SUTOYO, SULARSIH, GIYARTO.

Dalam kasus ini keterangan saksi ahli yaitu dokter ahli diperlukan

untuk mengetahui sebab-sebab kematian korban. Selain itu dalam kasus

pembunuhan yang menggunakan racun keterangan surat berupa Visum Et

Repertum memegang peranan penting dalam pembuktian untuk

mengetahui penyebab keamtian korban.Dalam hal ini berdasarkan

keterangan dari saksi ahli Dr. Rorry Hartono, Sp.F, MH dii bawah sumpah

keterangan ahli dibacakan sebagai mana di BAP dari Penyidik Polisi,

menerangkan pada pokonya sebagai berikut :

- Bahwa benar tindakan kedokteran dalam pelaksanaan bongkar kubur

yaitu bongkar makam , jenasah diletakan di meja otopsi, pemeriksaan

luar dan dalam pengambilan sebagian organ tubuh untuk pemeriksaan

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

penunjang, dokumentasi pengkafanan kembali jenasah untuk

dimakamkan kembali.

- Bahwa benar berdasarkan hasil Visum Et Repertum yaitu

diantaranya jenasah membusuk lanjut, pemeriksaan luar jenasah

tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, pemeriksaan dalam

ditemukan dalam limfe terdapat warna hijau kehitaman sedangkan

di organ lambumg terdapat warna merah kehitaman.

- Bahwa benar adanya poin limfe dan lambung hal ini menunjukan

adanya kondisi yang tidak wajar karena bilamana pembusukan

lanjut yang wajar semestinya warna seluruh organ sama dengan

sekitarnya, untuk itu perlu dilakukan pengambilan organte tersebut

untuk pemeriksaan penunjang.

- Bahwa benar dilihat dari pembusukan lanjut pada limfe dan

lambung tersebut yaitu pada limfe berwarna hijau kehitaman dan di

lambung warna hitam kemerahan adalah sebagai bukti awal kalau

meninggalnya korban dikarenakan keracunan.

- Bahwa benar gejala awal orang keracunan yaitu lewat mulut atau

terhirup kemungkianan didapat gejala umum antara lain mual,

muntah, diare, pusing, seperti orang mabuk tergantung dari racun

apa yang masuk.

- Bahwa benar orang meninggal karena apotas atau racun tergantung

dari jumlah racun yang diminumnya dan kekuatan tubuh atau

kondisi fisik orang yang meminumnya.

- Bahwa benar dalam teori kedokteran tanda-tanda atau penyebab

kematian dapat ditemukan dengan cara dilakukan segera mungkin

bongkar makam sampai dengan organ tersebut masih bisa

dilakukan pemeriksaan tergantung dari racun yang diminum.

- Bahwa benar untuk korban JOKO PURWANTO diterangkan

korban meninggak dunia karena keracunan dan masih ditemukan

tanda-tanda yaitu di dalam limfe dan lambung namun mengenai

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

racun apa yang ada pada organ tersebut tidak bisa diketahui karena

pembusukan lanjut.

- Bahwa benar korban JOKO PURWANTO meninggal dunia karena

adanya racun yang masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan yang

mengakibatkan rusaknya organ-organ tubuh sehingga korban.

Surat berupa Visum Et Repertum Nomor 001/VER/SK-26/IKF-

ML/VII/2010 dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Instalasi

Kedokteran Forensik dan Medikolegal yang ditangani oleh Dr. Rorry

Hartono Sp.F, MH, Dokter Spesialis Forensik bersama dengan Dr. Adji

Suwandono, S.H. Menerangkan bahwa kematian korban oleh karena

adanya zat toksik/racun dalam tubuh korban yang menyebabkan mati

lemas asfiksia. Hal ini sejalan dengan hasil kesimpulan dalam Berita Acara

Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik

Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 716/KTF /VII/2010

tanggal 9 Juli 2010 yang dibuat dan ditandangani oleh Dra. Tyas

Hartiningsih, B. Nurcahyo,S.Si, M. Biotech, dan Ibnu Suatarto, ST. yang

menerangkan BB-01620/2010 berupa sisa cairan dalam botol mengandung

racun jenis sianida.

Keterangan Terdakwa sangat diperlukan dalam membuat kesimpulan

bagi Jaksa Penuntut Umum. Adapun keterangan terdakwa tersebut antara

lain : perencanaan pembunuhan, cara melakukan pembunuhan, dan alat

yang digunakan dalam melakukan pembunuhan. Dari keterangan kedua

terdakwa yang menceritakan terjadinya pembunuhan terhadap korban,

memberikan satu kesimpulan kepada Jaksa Penuntut Umum tentang

adanya tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh

terdakwa.

b) Analisa hukum

Analisis hukum dubuat berdasarkan analisis fakta dari hasil

pembuktian yang terungkap di pengadilan, di dalam surat dakwaan atas

suatu tindak pidana sudah tercantum perbuatan materiil yang

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mengandung unsur delik, unsur dan perbuatan materiil mana harus

dibuktikan dengan keterangan dari alat bukti di dalam sidang pengadilan.

Berdasarkan fakta di persidangan dan diperkuat dengan bukti-bukti,

saksi-saksi, surat, dan keterangan ahli, maka Jaksa Penuntut Umum

menuntut terdakwa dengan dakwaan kesatu Primairnya dengan

mendakwa terdakwa Suparmi Alias Mami Binti Sukamto telah melanggar

Pasal 340 KUHP yang unsure-unsur pokoknya sebagai berikut : Unsur

Barang Siapa, Unsur Sengaja, Unsur Direncanakan, Unsur

menghilangkan nyawa orang lain.

c) Proses Pembuktian oleh Jaksa Penuntut Umum

Tujuan pemeriksaan perkara pidana dalam proses peradilan

hakekatnya adalah untuk mencari dan mendapatkan kebenaran materiil

(materiile waarheid). Hal ini dapat dilihat dari adanya berbagai usaha

yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam memperoleh bukti-

bukti yang dibutuhkan untuk mengungkap suatu perkara baik pada

pemeriksaan penyidikan dan penuntutan maupun pada tahap pemeriksaan

di persidangan.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh para penegak hukum untuk

mencari kebenaran materiil suatu perkara pidana dimaksudkan untuk

menghindari kekeliruan dalam penjatuhan pidana terhadap diri seseorang,

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.48

Tahun 2009, tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang

menyatakan bahwa tiada seorang juapun dapat dijatuhi pidana, kecuali

apabila pengadilan karena alat pembuktian yang sah menurut undang-

undang mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat

bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan yang dituduhkan atas

dirinya. Dengan adanya ketentuan undang-undang di atas, maka dalam

proses penyelesaian perkara pidana penegak hukum wajib mengusahakan

pengumpulan bukti maupun fakta mengenai perkara pidana yang

ditangani dengan selengkap mungkin. Adapun mengenai alat-alat bukti

yang sah diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP yang terdiri dari :

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

1. keterangan saksi

2. keterangan ahli

3. surat

4. petunjuk

5. keterangan terdakwa.

Usaha untuk memperoleh bukti-bukti yang diperlukan guna

kepentingan pemeriksaan suatu perkara pidana, seringkali para penegak

hukum dihadapkan pada suatu masalah atau hal-hal tertentu yang tidak

dapat diselesaikan sendiri dikarenakan masalah tersebut berada di luar

kemampuan atau keahliannya. Dalam hal demikian maka bantuan seorang

ahli sangat diperlukan dalam rangka mencari dan mendapatkan kebenaran

materiil.

Proses pembuktian merupakan fase yang sangat menentukan dalam

sebuah pemeriksaan di persidangangan. Jaksa Penunutut dalam kasus

pembunuhan ini dituntut untuk mampu bertindak secara cermat dalam

pengumpulan alat-alat bukti yang digunakan untuk membuktikan

dakwaanya.

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan narasumber dari

pihak Kejaksaan Negeri Karanganyar, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa

alat bukti yang paling menentukan dalam kasus ini adalah alat bukti surat

yang berupa visum et repertum.

Keterangan ahli dalam hal ini dokter dituangkan secara tertulis dalam bentuk surat hasil pemeriksaan medis yang disebut dengan visum et repertum. Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter atas permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan medis terhadap seseorang manusia baik hidup maupun mati ataupun bagian dari tubuh manusia, berupa temuan dan interpretasinya, di bawah sumpah dan untuk kepentingan peradilan. (Dedi Afandi, Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka) Menurut pengertiannya, visum et repertum diartikan sebagai laporan

tertulis untuk kepentingan peradilan (pro yustisia) atas permintaan yang

berwenang, yang dibuat oleh dokter, terhadap segala sesuatu yang dilihat

dan ditemukan pada pemeriksaan barang bukti, berdasarkan sumpah pada

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

waktu menerima jabatan, serta berdasarkan pengetahuannya yang sebaik-

baiknya.

Visum et repertum merupakan salah satu bentuk bantuan dokter dalam

penegakan hukum dan proses peradilan. Visum et repertum merupakan alat

bukti yang sah dalam proses peradilan sehingga harus memenuhi hal-hal

yang disyaratkan dalam sistem peradilan. Sebuah Visum et repertum yang

baik harus mampu membuat terang perkara tindak pidana yang terjadi

dengan melibatkan bukti-bukti forensik yang cukup. Penentuan derajat

atau kualifikasi luka memegang peranan penting bagi hakim dalam

menentukan beratnya sanksi pidana yang harus dijatuhkan sesuai dengan

rasa keadilan.

d) Analisa Tuntutan Pidana

Apabila analisis hukum sudah dibuat dan semua unsur delik yang

didakwakan dapat dibuktikan sesuai dengan perbuatan materiil yang

dilakukan terdakwa berdasarkan fakta-fakta dari hasil pembuktian di

dalam sidang, baru penuntut umum menuntut terdakwa dan berat atau

ringannya tuntutan tergantung kualifikasi tindak pidana yang dilakukan.

Suatu tindak pidana diancam dengan pidana berat apabila mengandung

unsur melawan hukum yang memberatkan pidana, dimana dalam pasal

tersebut sudah ditentukan bentuk dan cara melakukan perbuatan serta jenis

barang yang menjadi obyek tindak pidana sehingga dinilai memberatkan,

maka perlu ancaman pidana yang lebih berat dari tindak pidana yang

biasa.

Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa dengan Pasal 340 KUHP

dalam dakwaan ke satu karena fakta-fakta menunjukan unsur-unsur dalam

pasal tersebut telah dipenuhi. Dalam tuntutannya Jaksa Penuntut Umum

menuntut :

1) Menyatakan terdakwa Suparmi Alias Mami Binti Sukamto

bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana

sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP , dalam dakwaam

alternatif kesatu PRIMAIR.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2) Menjatuhkan pidana terhadap Suparmi Alias Mami Binti

Sukamto dengan pidana penjara selama 15 (lima belas tahun)

dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan. Denga

perintah terdakwa tetap ditahan.

3) Menyatkan barang bukti berupa :

- Satu buah gelas kaca bening yang bertuliskan Close Up

- Satu buah bekas minuman merk Gress

- Satu buah panic warna putih berbentuk bulat

Diramp as untuk dimusnahkan

- Satu potong pakaian berupa kaos warna merah

Dikembalikan kepada saksi SUTOYO

4) Menetapkan agar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,-

dibebankan kepada Terdakwa.

Mengenai tuntutan tersebut Penulis berpendapat bahwa Tuntutan

Penuntut Umum sudah tepat, karena sudah memenuhi ketentutan

penuntutan yaitu minimal 2/3 dari pidana maksimal. Mengenai tuntutan

hukuman yang tidak maksimal pada hukuman yang akan dijatuhkan

(seharusnya 20 tahun) penulis setelah melakukan penelitian dan

wawancara mendapatkan kesimpulan bahwa dalam menentukan berat

ringannya tuntutan pidana, penuntut umum juga harus mempertimbangkan

hal-hal yang meringankan dan juga hal-hal yang memberatkan. Oleh

karena itu perlu disampaikan/dituliskan dalam surat tuntutan tentang hal-

hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan.

Dalam kasus ini yang menjadi pertimbangan Jaksa Penuntut dalam

melakukan penuntutan adalah :

1) Dasar Pertimbangan Umum (Secara Obyektif)

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan

sampailah pada proses pembuktian mengenai unsur-unsur tindak

pidana yang didakwakan yaitu melanggar Pasal 340 KUHP yang

unsur-unsur pokoknya sebagai berikut:

a. Unsur barang siapa;

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b. Unsur sengaja;

c. Unsur direncanakan;

d. Unsur menghilangkan nyawa orang lain;

2) Dasar Pertimbangan Khusus (Secara Subyektif)

Sebelum sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa,

Jaksa Penuntut Umum mengemukakan hal-hal yang dijadikan

pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana.

Adapun pertimbangan khusus secara subyektif Jaksa Penuntut

Umum dalam mengajukan tuntutan pidana tersebut diperoleh

setelah melalui proses persidangan. Jaksa Penuntut Umum di sini

memiliki pertimbangan-pertimbangan yang akan diperinci sebagai

berikut:

- Terdakwa belum pernah dihukum,

- Terdakwa berterus terang atau tidak berbelit-belit dalam

memberikan keterangan

- Terdakwa menyesali perbuatannya

- Terdakwa masih mempunyai dau orang anak yang masih

membutuhkan keberadaan terdakwa selaku ibu

kandungnya.

Pertimbangan khusus secara subyektif ini meliputi sikap batin,

perasaan dan penilaian Jaksa Penuntut Umum terhadap sikap

terdakwa di muka persidangan, baik ditinjau dari keadaan psikis

maupun keadaan sosiologis korban. Jadi antara seorang Jaksa yang

satu dengan Jaksa yang lain tidak selalu sama. Dalam Kasus ini

Jaksa Penuntut Umum mengedepankan rasa keadilan berdasarkan

rasa kemanusiaan. Jadi tidak semata-mata menerapakan hukum

secara normatif.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

B. Hambatan Jaksa Penuntut Umum dalam proses Penuntututan terhadap

Terdakwa Pelaku Pembunuhan Berencana.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Endang Sapto Pawuri, SH Jaksa

Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Karanganyar, pada hari Rabu 20 Juni

2012 diperoleh keterangan tentang hambatan Jaksa Penuntut Umum dalam

penuntututan terhadap terdakwa pembunhan berencana sebagai berikut :

Adanya Penasehat Hukum yang bertugas membela terdakwa akan

menjadikan persidangan menjadi lebih panjang, dimana Penuntut Umum akan

menjerat dengan pasal sesuai penuntutan, sementara penasehat hukum akan

berusaha untuk memperingan hukuman atau bahkan membebaskan sama

sekali tuntutan hukum terhadap terdakwa.

Untuk itulah maka Penuntut Umum akan berusaha melengkapi bukti-bukti

dan saksi-saksi atas suatu kasus hukum yang ditanganinya. Semakin lengkap

bukti dan saksi yang dimiliki oleh Penuntut Umum dalam suatu tindak pidana

maka akan semakin mudah bagi Penuntut Umum dalam memberikan tuntutan

sesuai pasal yang dikenakan terdakwa. Pembuktian terhadap kasus

pembunuhan dengan racun ini dapat dikatakan cukup rumit, karena Penuntut

Umum harus berkoordinasi dengan pihak Kepolisiam dam Instalasi

Kedokteran Forensik RSUD Dr. Moewardi untuk menyaipakan alat bukti surat

berupa visum et repertum yang memegang peranan penting dalam pembuktian

kasus ini.

Hambatan lain yang dihadapi Jaksa Penuntut Umum selama proses

penuntutan adalah berupa tekanan dari masa. Dalam hal ini yang dimaksud

masa adalah keluarga dan para tetangga korban yang merasa tidak terima

dengan perbuatan terdakwa. Dalam proses persidangan masa sempat

membeludak dan membuat kondisi tidak kondusif. Jaksa juga pernah

mendapatkan ancaman dan intimidasi, namun dengan kinerja yang profesional

Kejaksaan Negeri mampu mengatasi hal tersebut dibantu dengan pihak dengan

Polres Karanganyar.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

dibuat simpulan dan saran sebagai berikut :

A. Simpulan

1. Dasar pertimbangan Penuntut Umum dalam penuntutan terhadap pelaku

tindak pidana pembunuhan berencana

Dengan melihat unsur-unsur pada Pasal 340 KUHP dan hal-hal yang

memberatkan dan meringankan terdakwa. Dalam kasus pembunuhan

berencana dengan terdakwa Suparmi alias MAMI binti SUKAMTO, semua

unsur yang ada pada Pasal 34 KUHP tentang pembunuhan berencana

terpenuhi.Terdakwa dituntut pidana penjara 15 (lima belas) Tahun karena

telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 340 KUHP tentang

pembunuhan berencana. Unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 340

KUHP sebagai berikut: Unsur barang siapa; Unsur sengaja; Unsur

direncanakan; dan Unsur menghilangkan nyawa orang lain.

Dalam Proses persidangan penuntut umum menemukan hal-hal yang dapat

meringankan hukuman terdakwa antara lain :

- Terdakwa belum pernah dihukum,

- Terdakwa berterus terang atau tidak berbelit-belit dalam

memberikan keterangan

- Terdakwa menyesali perbuatannya

- Terdakwa masih mempunyai dau orang anak yang masih

membutuhkan keberadaan terdakwa selaku ibu kandungnya.

Hal tersebut membuat Jaksa Peunutut Umum tidak menuntut secara maksimal

yaitu Pidana Penjara 20 (Dua Puluh Tahun) dengan tetap mempertimbangkan rasa

keadilan berdasarkan kemanusiaan.

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dalam proses pembuktian di pengadilan Kejaksaan mengajukan alat-alat bukti

untuk membuktikan apa yang didakwakan dalam surat dakwaan berupa :

1. Pemeriksaan Saksi-saksi

2. Keterangan Ahli

3. Surat ( berupa Visum Et Repertum)

4. Keterangan Terdakwa

5. Petunjuk

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan narasumber dari pihak

Kejaksaan Negeri Karanganyar, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa alat bukti

yang paling menentukan dalam kasus ini adalah alat bukti surat berupa Visum Et

Repertum.

2. Hambatan Penuntut Umum dalam penuntutan terhadap terdakwa

pembunuhan berencana adalah :

a. Pembuktian unsur-unsur tindak pidana berencana memerlukan

kecermatan dan ketelitian yang sungguh-sungguh, sehingga unsur-

unsur itu dapat dinilai oleh hakim sebagai unsur yang terbukti dalam

tindak pidana yang didakwakan.

b. Adanya penasehat hukum yang membela terdakwa di sidang

pengadilan. Adanya pembelaan dari penasehat hukum ini harus diakui

akan memperlambat jalannya siding pengadilan dan memerlukan

pemikiran-pemikiran yang lebih mendalam dalam menanggapi

pembelaan penasehat hukum.

c. Adanya perlawanan dari Pembela atau Penasehat Hukum atas tuntutan

Penuntut Umum.

d. Tekanan dari masyarakat khususnya keluarga dan para tetangga korban

yang datang ke pada proses pemeriksaan di Pengadilan sehingga

membuat proses persidangan menjadi kurang kondusif.

B. Saran

1. Penuntut Umum dalam proses penuntutan terhadap terdakwa sebaiknya

mempersiapkan dengan matang segala sesuatu yang berhubungan dengan

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TINJAUAN ATAS .../Tinjauan... · TINJAUAN ATAS KONSTRUKSI HUKUM PENUNTUT UMUM ... Adapun judul Skripsi ini adalah: ... Mencermati mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

proses persidangan diantaranya adalah berkas tuntutan, saksi-saksi dan

bukti-bukti.

2. Kesadaran hukum sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat, agar

terjalin kehidupan yang damai dan tentram. Tindakan yang hanya menuruti

hawa nafsu seperti Suparmi alias MAMI binti SUKAMTO dimana korban

adalah suaminya sendiri nerupakan perbuatan yang melanggar norma

hukum dan norma yang hidup di masyarakat

3. Sebaiknya perbuatan terdakwa Suparmi alias MAMI binti SUKAMTO

tidak ditiru, karena hanya dengan emosi sesaat berakibat pada hilangnya

masa depan orang lain dan diri sendiri.