MENCERMATI PESAN-PESAN

SURAT AL-HAQQAHDisampaiakan Oleh: Abdul Syakur Mughni

KITA MULAI DENGAN MEMBACA :

MUQADDIMAH

Dalam makalah ini penulis membagi surat Al-Haqqah menjadi dua bagian. Bagian pertama berbicara tentang Hari Kiamat dan Hari Pembalasan sedangkan bagian kedua membahas tentang Kebenaran Al-Qur’an dan Fungsinya.

Pembahasan dalam makalah ini hanyalah setitik cahaya dari luas dan banyaknya pancaran cahaya yang memancar dari Al-Qur’an dengan berbagai sudutnya. Masih banyak sekali kekurangan yang didapatkan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis memohon bantuan kepada rekan-rekan untuk memberikan masukan dan perbaikan terhadap makalah ini.

BAGIAN I: HARI KIAMAT DAN HARI

PEMBALASAN

ASBABUN NUZUL

Surah ini diturunkan di kota Mekkah berjumlah 52 ayat.

Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Sayyidina Umar ra. berkata, “Suatu ketika di Mekah aku keluar untuk menghadang Rasulullah – sebelum aku memeluk Islam. Aku mendapati beliau telah mendahuluiku ke Masjid al-Haram, maka aku berdiri di belakangnya lalu kedengar beliau membuka shalatnya (dengan membaca) surat al-Haqqah. Aku merasa takjub dengan susunan al-Qur’an. Maka aku berkata (dalam hatiku): “ini – demi Allah – adalah penyair, lalu kedengar beliau membaca: Dan bukanlah ia (al-Qur’an) perkataan seorang penyair (ayat 41). Lalu aku berkata (dalam hatiku): “Tukang tenung.” Lalu beliau membaca: Dan bukanlah pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya (ayat 42) sampai akhir surah. Ketika itu Islam menyentuh hatiku pada setiap relungnya.”

YANG PASTI BENAR – YANG PASTI TERJADI Hari Kiamat dinamakan Al-Haqqah karena hari itu pasti terjadi

Dari nama Al-Haqqah sudah terasa menusuk hati pembacanya. “Yang pasti benar” inilah makna secara bahasa dari surah ini. Dari segi lafalnya, gaungnya dan maknanya memberikan kesan keseriusan, kekerasan, kepastian, dan kemantapan, sekaligus nuansa yang menakutkan dan mengerikan.

﴿ ُة� �� َّق ٓا� َّق ْل ﴿ ١ٱ ُة� �� َّق ٓا� َّق ْل ٱ � َّق ﴾٢ ﴿ ُة� �� َّق ٓا� َّق ْل ٱ � َّق َّق� ٰى� َّق� ْل� َّق�� ٓا� َّق َّق� ﴾٣ ﴾ Dimulai dengan sebuah kata, tanpa predikat, dalam lafal yang jelas. “Al-Haqqah hari kiamat.” Kemudian disusul dengan kata tanya yang menunjukkan besarnya dan agungnya urusan peristiwa besar ini, “Mal-haqqah?” apakah hari kiamat itu?. Lalu ditambah lagi kesan kebesaran dan keagungan urusan ini yang tidak diketahui, dan dikeluarkannya masalah ini dari batas-batas pengetahuan dan pemahaman, “Wa maa adraaka maa al-haqqah, Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?”

NASIB KAUM YANG MENDUSTAKAN HARI KIAMATNO. NAMA KAUM AZAB KETERANGAN

1 Tsamud Suara petir yang sangat keras

Cepat dan Singkat

2 ‘Ad Angin Topan kencang dan sangat dingin

Tujuh malam delapan hari tanpa henti. Mati bergelimpangan bagi kayu lapuk

3 Firaun Ditenggelamkan

4 Kaum Nabi Luth Dijungkirbalikkan

5 Kaum Nabi Nuh Air BahTerdapat pada ayat ke-4 sampai dengan ke-4 dari Surat Al-Haqqah.

KIAMAT PERISTIWA LUAR BIASA DAHSYAT YANG MENAKUTKAN DAN MENGERIKAN Kalau keadaan orang yang mengingkari akan datangnya hari kiamat saja siksanya begitu dahsyat dan menakutkan, bagaimana dengan kiamat?

﴿ ٌة� َّق� ِح� ٰىَّق� ٌة� �َّق �ْل �َّق ِح� ُة� و ٱ ِح"ى َّق# �ِح �ُة َّق$� ِح%� ﴿ ١٣َّق" ًة� َّق� ِح� ٰىَّق� ًة� َّق�' َّق� َّق)� َّق�' ُة� َّق" ُة( َّق*� ِح+ ْل َّق�ٱ ُة, ْل� َّق�- ْل. ٱ ِح/ َّق0 ِح1 ُة� َّق� ﴾١٤ ﴿ ُة� َّق2 ِح� َّقو� ْل ٱ ِح/ َّق2 َّق� َّق� ٍذ3 ِح5 َّق ْلو َّق6 َّق" ِح/ ١٥﴾ َّق�7 َّق8 �َّق�ٱ ﴾ ﴿ ٌة� َّق6 ِح9 َّق�� ٍذ3 ِح5 َّق ْلو َّق: َّقى ِح; َّق" ُة> ٓا� َّق1 َّق�= ﴿ ١٦ٱ ٌة� َّق6 ِح< ٰىَّق1 َّق? ٍذ3 ِح5 َّق ْلو َّق: ْل@ ُة; َّق� ْلو َّق" َّق� Aِّب َّق� Cَّق Dْل Eَّق Fُة ِح1 ْل َّق: َّق� َّق;� Gِح ٓا� Hَّق ْل� َّق�� ٰىى ٓا َّق0 Eَّق ُة� َّق0 َّق1 ْل َّق�ٱ ﴾١٧ ﴾

“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh. Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung 'Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (QS. Al-Haqqah:13 - 17)

HARI PEMBALASAN

Setelah diungkap peristiwa kehancuran alam raya pada hari kiamat. Kemudian Allah mengungkapkan pula peristiwa apa yang akan dialami oleh manusia saat itu yakni terbongkarnya segala rahasia yang selama ini dirahasiakan oleh manusia.

﴿ ٌة� َّق6 ِح" �Iَّق ْل@ Jُة > ِح ٰىى �َّق �ْل Kَّق َّق.- Lَّق ُةMو Dَّق ْل2 Kُة ٍذ3 ِح5 َّق ْلو ﴾١٨َّق: “Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah). (QS. Al-Haqqah: 18).

Sayyid Quthb: “Runtuhlah semua penutup yang dipergunakan untuk menutup rahasia-rahasia. Ditelanjangilah jiwa sebagaimana telanjangnya fisik, dan tampaklah segala rahasia sebagaimana tampaknya segalan yeng tersaksikan.”

MANUSIA TERBAGI DUA GOLONGANGOLONGAN KANAN

Bahagia menerima catatan amal

Keyakinan dan harapan sesuai dengan kenyataan

Dalam keridhoan Allah SWT.

Masuk Surga yang Tinggi

Makanan dekat dan berlimpah

Dilayani oleh bidadari surga

GOLONGAN KIRIPenyesalan tiada akhir

Kebingungan yang sangat akan hisab

Putus asa ingin mati (stress dan depresi) tapi tidak bisa berakhir

Lenyapnya kebanggan dan hilangnya kekuasaan (merasa kerdil dan tak berharga)

Ditangkap dan dibelenggu tangannya ke leher.

Dilempar ke dalam neraka yang menyala-nyala bergemuruh kobaran api

Badannya dililit dengan rantai yang panjangnya 70 hasta

Disiksa dengan kesedirian tanpa teman tuk berbagi keluhan

Tidak ada makanan dan minuman kecuali nanah dan darah

PENYEBAB MEREKA DISIKSA SEDEMIKIAN RUPA

﴿ ِح@ 6Nِح َّق2 ْل ٱ Oِح 0� َّق ِحAٱ Qُة ِح Rْل ُة: َّق.- Lَّق َّق'� ُةOۥ �� َّق ﴿ ٣٣ِح%� Qِح 6Jِح ْل= ِح1 ْل ٱ Tِح َّق�2 Uَّق ٰىى َّق0 Eَّق Vُة� ُة َّق: َّق.- َّق� ﴾٣٤ ﴾ Kedurhakaan yang menjadi sebab utama penyiksaan itu adalah tidak beriman dan tidak menganjurkan memberi makan terhadap orang miskin.

Sayyid Quthb menggunakan istilah hati yang kosong, kosong dari iman dan kosong dari rasa kasih sayang.

Tampak sekali bahwa Islam agama yang memperhatikan kepedulian sosial. Orang yang tidak menganjurkan orang lain untuk memberi makan kepada fakir miskin disiksa dengan siksa yang berat. “bagaimana dengan menghalang-halangi orang lain untuk memberi makan fakir miskin, serta orang yang memperlapar anak-anak, kaum wanita, dan orang-orang lanjut usia? Bagaimana dengan orang-orang yang bersikap bengis seperti para diktator terhadap orang yang menadahkan tangannya meminta sesuap nasi dan sehelai pakaian untuk mengusir dingn?”

PESAN DAKWAH

Pada bagian satu ini, Al-Qur’an dalam menjelaskan tentang hari kiamat dan hari pembalasan menggunakan bahasa yang tegas dan gamblang dengan gambaran yang keras dan menakutkan. seakan-akan terlihat di depan mata kepala.

Da’i dapat mencontoh sistematika surat Al-Haqqah ini dalam menyampaikan pembahasan tentang hari kiamat dan hari pembalasan. Diawali pernyataan yang menimbulkan pertanyaan dan pertanyaan yang menimbulkan rangsangan untuk mendalami. Pemberian kisah sebagai contoh. Dilanjutkan dengan penjelasan huruhara kiamat. Surat Al-Haqqah ini bisa jadi materi dakwah yang menggugah.

Dua jenis Mad’u: berhati keras dan berhati lembut. Dengan ayat-ayat yang menakutkan ini hati-hati yang keras saja dapat terguncang, tersadarkan dan hidup, apalagi hati-hati yang lembut tentu lebih tersentuh dan tertunduk takut.

BAGIAN II: KEBENARAN AL-QUR’AN DAN

FUNGSINYA

ALLAH BERSUMPAH Pada bagian satu, Al-Qur’an berbicara tentang sesuatu yang tak tampak (ghaib) dan itu sering diungkap oleh Al-Qur’an. Maka untuk menegaskan dan meyakinkan disampaikan argumentasi yang tak terbantahkan. Maka Allah bersumpah:

﴿ Lَّق �Dُة ِح ْل* Kُة َّق�1 Aِح ُة@ ِح= ْل� ُة�� Wٓا Xَّق ﴿ ٣٨َّق" Lَّق �Dُة ِح ْل* Kُة َّق.- � َّق َّق� ﴾٣٩ ﴾ “Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat, dan demi apa yang tidak kamu

lihat.”

Ayat ini merupakan salah satu ayat yang berbicara tentang adanya wujud yang tidak tampak atau terjangkau oleh manusia.

Sayyid Quthb, “Isyarat seperti ini seharusnya membuat manusia tersentak, terbuka hati dan tersadarkan pikiran bahwa mereka hanyalah bagian kecil dari alam raya yang begitu luasnya. Bahkan, “bumi sendiri secara keseluruhan tidak lain hanyalah sebutir debu yang hampir tak terlihat dan tak terasakan di dalam alam yang besar.”

KLIK PENAYANGAN VIDEO

AL-QUR’AN BUKAN SYAIR DAN BUKAN TENUNG

﴿ ٍذ@ :Dِح َّق' ٍذ( ُةYو َّق� ُة( ْلو َّق7 َّق ُةOۥ �� َّق ﴿ ٤٠ِح%� Lَّق ُة<و ِح Rْل Kُة � َّق� WXًة ِح60 َّق� Dٍذ Eِح �Zَّق ِح( ْلو َّق7 Aِح َّقو ُة9 � َّق َّق� ﴾٤١ ﴿ Lَّق �Dُة َّق�' َّق3 Kَّق � َّق� WXًة ِح60 َّق� Qٍذ ِح9 َّق'� ِح( ْلو َّق7 Aِح َّق.- َّق� ﴾٤٢ Qَّق ِح61 َّق0 ٰىَّق2 ْل ٱ ِّب] َّق�� Q ِّب Fٌة ِح\: >Kَّق ﴾﴿٤٣﴾

“Sesungguhnya ia (Al-Qur'an) itu benar-benar wahyu (yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia. Dan ia (Al-Qur'an) bukanlah

perkataan seorang penyair, sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung, sedikit

sekali kamu mengambil pelajaran darinya. Ia (Al-Qur'an) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam. (QS. Al-Haqqah:

40-43).

ANCAMAN BAGI YANG MEMALSUKAN AL-QUR’AN

﴿ Fِح ِح�: َّق�� َّق�- ْل. ٱ Vَّق ْل2 Aَّق َّق<� ْل6 َّق0 Eَّق َّق( �و َّق َّق7 Kَّق ْلو َّق ﴿ ٤٤َّق� Qِح ِح61 َّق6 ْل ِحAٱ Oُة ْل< ِح ��َّق ْل3 Iَّق َّق�- َّق. ﴾٤٥ ﴿ Qَّق 6Kِح َّقو ْل ٱ Oُة ْل< ِح َّق<� ْل2 َّق[ َّق7 َّق @� َّق ُة? ﴾٤٦ ﴿ Qَّق ِح\: ِح+ ٰىَّق� Oُة ْل< Eَّق ٍذ� َّق� َّق�� Qْل ِّب @Jُة > ِح َّق�1 َّق" ﴾٤٧﴾ Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian

perkataan atas (nama) Kami, pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya. Maka

tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami untuk menghukumnya). (QS. Al-Haqqah: 44-47).

Sayyid Quthb mengatakan, “Ayat ini mengisyaratkan keseriusan urusan ini yang tidak mengenal toleransi dan kompromi terhadap seorang pun, siapa pun orangnya, meski pun dia Nabi Muhammad; manusia yang mulia di sisi Allah dan sangat dicintai-Nya. Di balik semua itu terkandung nuansa ketakutan, kengerian, dan ketundukan.”

FUNGSI AL-QUR’AN

Bagi orang bertakwa: Al-Qur’an mengingatkan hati yang percaya kepadanya, lantas ia menjadi sadar dan mengambil pelajaran darinya. Mereka menemukan di dalamnya daya hidup, cahaya, pengetahuan, dan peringatan yang tidak dijumpai oleh orang-orang yang lalai.

Bagi orang kafir: Sebaliknya dengan orang-orang Kafir yang tidak percaya, hati mereka mati, lalai, tidak terbuka, tidak mau mengambil pelajaran, dan tidak memanfaatkan kitab ini sedikit pun yang ada malah mereka mempertanyakan kebenarannya dan bahkan mencari celah untuk meragukan manusia yang mempercayainya. Karena keraguan dan kedustaan serta keingkaran mereka itulah, maka mereka (orang-orang kafir) disiksa di akhirat nanti. Siksaan itulah yang menyebabkan mereka benar-benar menyesal yang tidak berkesudahan.

Lihat surat Al-Haqqah ayat: 48 - 50

AL-QUR’AN: HAQQU AL-YAKIN “Al-Qur’an adalah kebenaran yang diyakini. Dia bukan semata-mata keyakinan tetapi dia adalah kebenaran dalam keyakinan.” Demikian Sayyid Quthb.

Kata (اليقين) adalah pembenaran hati yang sangat mantap terhadap sesuatu, sehingga tidak ada lagi sedikit kerancuan pun yang menyertainya – setelah sebelumnya kerancuan itu pernah dirasakan. Haq al-Yaqin adalah tingkat yang tertinggi di mana jiwa bagaikan telah berhubungan langsung secara aqliyah dan ruhaniyah dengan objek keyakinannya.

Surat Al-Haqqah ini diakhiri dengan perintah kepada Nabi Muhammad untuk menyucikan Allah dari segala kekurangan. “Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Maha Besar.” “Tasbih yang mengandung penyucian dan pujian, pengakuan dan pernyataan, ubudiyah dan kekhusyuan adalah perasaan yang meresap di dalam hati sesudah penetapan dan pemaparan yang panjang mengenai kekuasaan Allah Yang Maha Agung dan keagungan Tuhan Yang Maha Mulia.”

PESAN DAKWAH

Bagi para da’i hendaknya menjadikan Al-Qur’an kebenaran yang diyakini secara akal dan hati (ruh). Dengan keyakinan yang mantap tidak terkontaminasi dengan mencari kesenangan dunia dan popularitas akan membuat hati sang da’i penuh dengan cahaya Al-Qur’an yang akan memancar menerangi hati-hati mad’u yang kelabu dan gelap. Dengannya akan menghidupkan dan menggetarkan hati-hati yang mati menjadi hati yang mudah menerima cahaya ilahi dan dapat mengambil pelajaran dari Al-Qur’an itu sendiri. Di samping itu, hendaknya para da’i sesering mungkin bertasbih dengan menyebut dan berzikir kepada Allah sebagaimana Rasulullah bertasbih dan berzikir sehingga dapat menyucikan hati para da’i dari riya, takabur, ujub, hasad sesama da’i dan kebencian kepada mad’u.

Wallahu ‘Alam bi Shawab.

Istifham?

Idrak? Halaman 2

Buminya dulu yang rusak? Kenapa dihubungkan dengan kerusakan-kerusakan kaum yang terdahulu? Kerusakan manusia itu bagian dari kiamat?

Lihat surat Al-Qariah

Surat bicara betul.

Masukan

Hari pembalasan

Kaitan antara kejadian realita dengan kiamat.