perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh .../pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan...

55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP PEMILIHAN JENIS MAKANAN TAMBAHAN PADA ANAK DI POSYANDU BAHAGIA MOJOSONGO SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh SIWI DYAH ASTUTI R0108040 PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012

Upload: duongdien

Post on 25-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI

TERHADAP PEMILIHAN JENIS MAKANAN TAMBAHAN PADA ANAK

DI POSYANDU BAHAGIA MOJOSONGO SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh

SIWI DYAH ASTUTI

R0108040

PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Siwi Dyah Astuti. R0108040. 2012. Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan

Pendamping ASI terhadap Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak di

Posyandu Bahagia Mojosongo Surakarta. Program Studi D IV Bidan Pendidik

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Global

Strategy for Infant and Young Child Feeding merekomendasikan pemberian

makanan pendamping ASI sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan dan

meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih sehingga

diharapkan prevalensi gizi kurang pada balita dapat turun dari 17,9% tahun 2010

menjadi 15,5% pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penyuluhan tentang makanan pendamping ASI terhadap pemilihan jenis makanan

tambahan pada anak.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research)

menggunakan test awal dan test akhir dengan satu kelompok (one group pretest-post

test design). Subjek penelitian 31 ibu menyusui yang mempunyai bayi, anak umur 6-

24 bulan dengan alat ukur diet recall yang diambil dengan purposive sampling. Data

yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Mc. Nemar pada α 0,05.

Hasil uji statistik menggunakan Mc. Nemar diperoleh tingkat signifikansi 0,039.

Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan tentang makanan

pendamping ASI terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak.

Kata Kunci Penyuluhan, Makanan Pendamping ASI, Jenis Makanan

Tambahan

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Siwi Dyah Astuti. R0108040. 2012. The Effect of Illumination on

Complementary Feeding toward the Selection of Supplementary Food to

Children of Posyandu Bahagia Mojosongo Surakarta. D IV Educator Midwife

Study Program of Medical Faculty of Sebelas Maret University Surakarta.

0-24 months old represent a period of fast growth and development, so that term as

gold period at the same time critical period. Global Strategy for Infant and Young

Child Feeding recommend for giving complementary feeding since baby aged 6

months until 24 months and continue for giving breast feeding until child have 24

months or more so that is expected of the number of malnutrition at children can

alight from 17,9% at 2010 to 15,5% at 2015. This research aims to determine the

effect of illumination on complementary feeding toward the selection of

supplementary food to children.

The research type is quasi-experimental (quasi-experimental research) using the

initial test and final test with a group (one group pretest-post test design). Subject of

research 31 nursing mother who have babies, children aged 6-24 months with a

measuring dietary recall was taken using purposive sampling. The data obtained

were analyzed by mc. nemar statistical test at α 0,05.

Statistical test results obtained using the mc. nemar significance level 0,039.

There is the effect of illumination on complementary feeding toward the selection of

supplementary food to children.

Keywords Illumination, Complementary Feeding, Supplementary Food

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

dengan judul ”Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Pendamping ASI terhadap

Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak di Posyandu Bahagia Mojosongo

Surakarta”. Dan shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang selalu teguh di jalan-Nya.

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

mengikuti pendidikan program studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak

lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan, dorongan dan nasehat-

nasehat. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K), selaku ketua Program Studi D IV Bidan Pendidik

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

2. Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku ketua tim KTI.

3. Endang Listyaningsih S, dr, M.Kes, selaku pembimbing utama dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang selalu membimbing dan memberikan

masukan saran serta ilmunya.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Desy Zulaika, SST, selaku pembimbing pendamping dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah yang selalu membimbing dan memberikan masukan saran serta

ilmunya.

5. M. Nur Dewi K, SST, M.Kes, selaku penguji pertama Karya Tulis Ilmiah yang

selalu memberikan masukan saran serta ilmunya.

6. Arsita Eka P, dr, M.Kes, selaku penguji kedua Karya Tulis Ilmiah yang selalu

memberikan masukan saran serta ilmunya.

7. Seluruh ibu menyusui RW XXIX, Mojosongo yang telah bersedia menjadi

responden dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Seluruh Dosen, karyawan dan karyawati D IV Bidan Pendidik Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang telah membantu dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini dan teman-teman Mahasiswa D IV Bidan Pendidik FK

UNS yang selalu bersama dalam suka maupun duka menjalani pendidikan

sebagai angkatan keempat.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna

sehingga dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun semoga Alloh SWT memberikan balasan yang melimpah kepada

Bapak/Ibu, Saudara/Saudari. Aamiin

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

ABSTRACT .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5

A. Landasan Teori .............................................................................. . 5

1. Penyuluhan . ................................................................................ 5

a. Pengertian . ............................................................................. 5

b. Tujuan Penyuluhan . ............................................................... 5

c. Sasaran Penyuluhan ............................................................... 6

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

d. Metode Penyuluhan . .............................................................. 7

e. Media atau Alat Bantu Penyuluhan . ...................................... 8

2. Makanan Pendamping ASI ........................................................ 9

a. Pengertian .............................................................................. 9

b. Tujuan Pemberian Makanan Pendamping ASI ..................... 9

c. Syarat Pemberian Makanan Pendamping ASI ....................... 10

d. Jenis Makanan Pendamping ASI............................... ............. 11

e. Makanan yang Sebaiknya Diberikan sebagai Makanan

Pendamping ASI ..................................................................... 18

f. Panduan Dasar Pemberian Makan............................... ........... 19

g. Pola Pemberian Makanan ............................... ....................... 19

3. Pengaruh penyuluhan tentang makanan pendamping ASI

terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak………. 21

B. Kerangka Konsep ............................................................................. 22

C. Hipotesis . ........................................................................................ 22

BAB III. METODOLOGI .................................................................................. 23

A. Desain Penelitian ............................................................................. 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 23

C. Populasi Penelitian ........................................................................... 24

D. Sampel dan Teknik Sampling .......................................................... 24

E. Kriteria Retriksi ............................................................................... 25

F. Definisi Operasional ........................................................................ 25

G. Cara Kerja ........................................................................................ 26

H. Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 30

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB IV. HASIL PENELITIAN ......................................................................... 32

A. Karakteristik Penelitian .................................................................... 32

B. Analisis Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Pendamping ASI

terhadap Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak .............. 36

BAB V. PEMBAHASAN .................................................................................... 38

A. Karakteristik Responden .................................................................. 38

B. Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Pendamping ASI

terhadap Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak ............. 40

BAB VI. SIMPULAN .......................................................................................... 43

A. Simpulan .......................................................................................... 43

B. Saran ................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Formula Bahan Baku MP-ASI .............................................................. 12

Tabel 2.2 Pola Pemberian Makanan Bayi dan Anak Balita .................................. 18

Tabel 2.3 Pedoman pemberian makan pada bayi, anak usia 6-23 bulan yang

mendapat ASI on demand..................................................................... 18

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 23

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pertanyaan Tentang MP-ASI ........................................ 26

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan umur ............................................... 30

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan pendidikan.................... ................. 31

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan..................................... ... 31

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan penghasilan....... .............................. 32

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak .................................... 32

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan umur anak dengan MP-ASI............ 33

Tabel 4.7 Hasil Pre Test dan Post Test Pengetahuan Ibu.................................... . 34

Tabel 4.8 Pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan....... .......................... 34

Tabel 4.9 Pengetahuan Ibu setelah dilakukan Penyuluhan ................................... 34

Tabel 4.10 Hasil Pre Test dan Post Test Pemilihan Jenis Makananan Tambahan 35

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konsep ............................................................................. 20

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian.................................................... ........ 21

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Lembar Konsultasi Pembimbing Utama

Lampiran 3. Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

Lampiran 5. Surat Permohonan Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6. Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden

Lampiran 7. Formulir Metode Recall 24 Jam

Lampiran 8. Kuesioner Pengetahuan tentang Makanan Pendamping ASI dan

Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak

Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 10. Leaflet

Lampiran 11. Dokumentasi

Lampiran 12. Resep Makanan Pendamping ASI

Lampiran 13. Nilai Pengetahuan untuk Uji Validitas

Lampiran 14. Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 15. Daftar Responden

Lampiran 16. Hasil Pemilihan Jenis Makana Tambahan pada Anak

Lampiran 17. Output Uji Analisis Mc. Nemar

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kekurangan

gizi pada bayi dan anak akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga

dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang

pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.

Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak

memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Periode

emas akan berubah menjadi periode kritis jika bayi dan anak pada masa ini tidak

memperoleh makanan yang sesuai kebutuhan gizinya. Periode ini akan

mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa

selanjutnya (Yuliarti, 2011).

Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF

merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan untuk mencapai

tumbuh kembang yang optimal yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi

segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, memberikan hanya air susu ibu

(ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia

6 bulan, memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi

berusia 6 bulan sampai 24 bulan dan meneruskan pemberian ASI sampai anak

berusia 24 bulan atau lebih (Depkes, 2006). Rekomendasi tersebut menekankan

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bahwa makanan pendamping ASI bukan sebagai pengganti ASI tetapi untuk

melengkapi atau mendampingi ASI. Kegiatan Rencana Aksi Nasional (RAN)

Pangan dan Gizi Buruk tahun 2011–2015 segera dilaksanakan yaitu seluruh

perbaikan gizi yang dilakukan diharapkan dapat menurunkan prevalensi gizi

kurang pada balita dari 17,9% tahun 2010 menjadi 15,5% pada tahun 2015

(Bappenas, 2011).

Peran serta orang tua terutama ibu mempunyai kontribusi yang cukup

besar dalam usaha untuk mewujudkan keluarga sadar gizi. Pengetahuan ibu

tentang pemberian makanan pendamping ASI yang tepat sangat berperan, sebab

dengan pengetahuan yang baik tentang pemberian makanan pendamping ASI

maka ibu akan mampu menyusun menu yang baik bagi anak sesuai dengan

kebutuhan gizinya. Diharapkan masalah gizi pada balita secara perlahan akan

menurun dan dapat diatasi dengan baik.

Berdasarkan alasan di atas menjadi suatu ketertarikan penulis untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan

Pendamping ASI terhadap Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak di

Posyandu Bahagia Mojosongo Surakarta”. Pengetahuan yang cukup diharapkan

dapat meningkatkan cakupan makanan pendamping ASI yang bermutu sehingga

angka gizi kurang dapat menurun. Peneliti belum menemukan penelitian yang

sejenis dengan penelitian ini.

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah yang dapat diambil adalah “adakah pengaruh penyuluhan tentang

makanan pendamping ASI terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada

anak?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang Makanan Pendamping

ASI terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada bayi, anak umur 6-24

bulan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pemilihan jenis makanan tambahan dominan pada bayi,

anak umur 6-24 bulan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.

b. Untuk menganalisis pengaruh penyuluhan pada ibu terhadap pemilihan

jenis makanan tambahan pada bayi, anak umur 6-24 bulan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan informasi dan membuktikan secara ilmiah

mengenai pengaruh penyuluhan tentang makanan pendamping ASI terhadap

pemilihan jenis makanan tambahan pada anak.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi tenaga kesehatan

Sebagai masukan agar lebih meningkatkan penyuluhan di bagian

promosi kesehatan (promkes) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan

penyuluhan pemberian makanan pendamping ASI pada ibu yang

mempunyai bayi, anak usia 6-24 bulan

b. Bagi ibu/orang tua

Memberikan informasi kepada ibu yang mempunyai bayi, anak umur 6-

24 bulan tentang makanan pendamping ASI. Meningkatnya pemahaman

dan keterampilan ibu yang mempunyai bayi, anak umur 6-24 bulan

dalam menyiapkan dan memberikan makanan pendamping ASI yang

baik kepada bayi dan anak.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai data untuk mengembangkan penelitian oleh peneliti sendiri

maupun peneliti yg lain khususnya tentang makanan pendamping ASI di

masa yang akan datang.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Penyuluhan

a. Pengertian

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang

dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,

sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau

dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan

kesehatan (Machfoedz dan Suryani, 2008).

b. Tujuan Penyuluhan

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya

sendiri dalam bidang kesehatan dengan melaksanakan cara hidup sehat

dan dapat berperan serta aktif dalam upaya kesehatan (Syafrudin dan

Fratidhina, 2009).

Tujuan penyuluhan kesehatan terbagi menjadi tujuan jangka panjang

yaitu terciptanya status kesehatan yang optimal, tujuan jangka menengah

yaitu terciptanya perilaku sehat dan tujuan jangka pendek yaitu

terciptanya pengertian, sikap, dan norma menuju kepada terciptanya

perilaku sehat (Machfoedz, Suryani, Sutrisno, dan Santosa, 2005).

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Sasaran Penyuluhan

Sasaran penyuluhan dibagi menjadi 3 yaitu:

1) Sasaran Primer yaitu sasaran yang mempunyai masalah yang

diharapkan mau berperilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh

manfaat paling besar dari perubahan perilaku tersebut.

2) Sasaran Sekunder yaitu individu atau kelompok yang berpengaruh

atau disegani oleh sasaran primer. Sasaran sekunder diharapkan

mampu mendukung pesan-pesan yang disampaikan kepada sasaran.

3) Sasaran Tersier yaitu para pengambil keputusan, para penyandang

dana, pihak-pihak yang berpengaruh di berbagai tingkatan (pusat,

propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/ kelurahan).

(Machfoedz dan Suryani 2008)

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam

keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah:

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap

informasi baru yang diterimanya.

2) Tingkat Sosial Ekonomi

Tingkat sosial ekonomi seseorang yang semakin tinggi maka semakin

mudah pula dalam upaya seseorang menerima informasi baru.

3) Adat Istiadat

Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru

merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat masih

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh

diabaikan.

4) Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh

orang-orang yang sudah mereka kenal.

5) Ketersediaan Waktu di Masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas

masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam

penyuluhan.

(Syafrudin dan Fratidhina, 2009)

d. Metode Penyuluhan

Metode yang akan digunakan dalam penyuluhan kesehatan

masyarakat dapat dikelompokan menjadi du metode yaitu:

1) Metode didaktif

Orang yang melakukan penyuluhan bersifat aktif, sedangkan sasaran

bersifat pasif dan tidak diberi kesempatan untuk ikut serta

mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan

apapun atau bersifat satu arah (one way method). Yang termasuk

dalam metode ini adalah:

a) Secara langsung: ceramah.

b) Secara tidak langsung: poster, media cetak (majalah, bulletin, surat

kabar) dan media elektronik (radio, televisi).

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Metode sokratik

Sasaran penyuluhan diberikan kesempatan mengemukakan

pendapatnya sehingga mereka ikut aktif dalam proses belajar

mengajar sehingga terbina komunikasi dua arah (two way method).

Yang termasuk dalam metode ini adalah:

a) Langsung: diskusi, curah pendapat, demonstrasi, simulasi, bermain

peran (role playing), sosiodrama, symposium, seminar dan studi

kasus.

b) Tidak langsung: penyuluhan kesehatan melalui telephone dan

satelit komunikasi.

e. Media atau Alat Bantu Penyuluhan

Menurut Sanjaya (2008) macam-macam media alat bantu

penyuluhan dan pembelajaran pendidikan kesehatan meliputi:

1) Media uditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media

yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara, seperti film slide, foto, transparansi, lukisan,

gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.

3) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur

suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya

rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara. Kemampuan media

ini dianggap lebih baik dan lebih menarik.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

4) Media atau alat bantu berdasarkan pembuatannya

a) Alat bantu elektronik yang rumit, contohnya: film, film slide,

transparansi. Jenis media ini memerlukan alat proyeksi khusus

seperti film projector, slide projector, oferhead projector (OHP).

b) Alat bantu sederhana, contohnya: leaflet, model buku bergambar,

benda-benda nyata (sayuran, buah-buahan), papan tulis, film chart,

poster, boneka, phanthom, spanduk. Ciri-ciri alat bantu sederhana

adalah mudah dibuat, mudah memperoleh bahan-bahan, ditulis atau

digambar dengan sederhana, memenuhi kebutuhan pengajar,

mudah dimengerti serta tidak menimbulkan salah persepsi.

2. Makanan Pandamping ASI

a. Pengertian

Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan atau

minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak

usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes,

2006).

b. Tujuan Pemberian Makanan Pendamping ASI

Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi, anak mempunyai

tujuan, yaitu :

1) Menambah energi dan zat-zat gizi yang diperlukan bayi secara terus-

menerus (Krisnatuti dan Yenrina, 2008).

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Memenuhi kebutuhan zat makanan yang adekuat untuk keperluan

hidup, memelihara kesehatan, dan untuk aktifitas sehari-hari.

3) Menunjang tercapainya tumbuh kembang yang optimal.

4) Mendidik anak supaya terbina selera dan kebiasaan makan yang sehat,

memilih dan menyukai makanan sesuai dengan keperluan anak (IDAI,

2002).

c. Syarat Pemberian Makanan Pendamping ASI

Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus

tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi,

lemak, vitamin, mineral, dan zat-zat tambahan lainnya. Makanan

pendamping ASI hendaknya mengandung protein bermutu tinggi dengan

jumlah yang mencukupi. Makanan bayi juga harus menghasilkan energi

yang cukup tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan penambahan

lemak dan gula. Penambahan vitamin dan mineral sangat diperlukan

untuk memenuhi kelengkapan zat gizi yang dianjurkan. Penggunaan

bahan makanan tambahan seperti penyedap, pewarna, pengawet, garam,

dan pemanis hendaknya dibatasi seminimal mungkin (Krisnatuti dan

Yenrina, 2008).

Makanan pendamping ASI sebaiknya memenuhi syarat sebagai

berikut :

1) Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.

2) Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan

mineral yang cukup.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Dapat diterima dengan baik yaitu disukai, dibutuhkan dan terjangkau,

memenuhi nilai sosial ekonomi, budaya dan agama serta berakar pada

tradisi yang baik.

4) Dapat diterima oleh alat pencernaan bayi dengan baik.

5) Harganya relatif murah.

6) Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang sudah tersedia

secara lokal.

7) Bersifat padat gizi.

8) Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam

jumlah yang sedikit.

9) Aman dikonsumsi yaitu bebas dari gangguan organisme pathogen,

bebas racun dan bahan-bahan berbahaya lainnya.

(Handajani dan Ishartani, 2006; Krisnatuti dan Yenrina, 2008)

d. Jenis Makanan Pendamping ASI

Secara umum terdapat dua jenis makanan pendamping ASI yaitu

yang diolah di rumah tangga atau disebut dengan makanan pendamping

ASI lokal dan hasil pengolahan pabrik atau disebut dengan makanan

pendamping ASI pabrikan (Depkes, 2006).

1) Makanan Pendamping ASI lokal

Makanan pendamping ASI lokal adalah makanan pendamping

ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu, terbuat dari bahan

makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan harga

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum

dikonsumsi sasaran (Depkes, 2006).

Pemberian makanan pendamping ASI lokal memiliki beberapa

dampak positif, antara lain ibu lebih memahami dan lebih terampil

dalam membuat makanan pendamping ASI dari bahan pangan lokal

sesuai dengan kebiasaan dan sosial budaya setempat, sehingga ibu

dapat melanjutkan pemberian makanan pendamping ASI lokal secara

mandiri, meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat

serta memperkuat kelembagaan seperti PKK dan Posyandu, memiliki

potensi meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan hasil

pertanian, dan sebagai sarana dalam pendidikan atau penyuluhan gizi

(Depkes, 2006). Makanan pendamping ASI lokal juga murah, kaya

akan kandungan gizi dan tidak membosankan karena bisa diganti-

ganti bahan (Handajani dan Ishartani, 2006).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan

makanan bayi di rumah

a) Untuk menyiapkan makanan bayi harus mengikuti cara-cara yang

bersih dan saniter. Bersih, artinya bebas dari kotoran, sedangkan

saniter artinya bebas dari mikroba penyebab penyakit.

b) Gunakan bahan makanan yang segar atau beku.

c) Lakukan metode masak yang baik. Hal-hal yang harus diketahui

antara lain pengukusan lebih baik dari perebusan dan penyaringan

lebih baik dari penggorengan. Penggunaan microwave merupakan

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

metode penyiapan makanan yang paling baik terutama untuk

sayuran karena air yang dibutuhkan pada proses pemasakan sedikit.

d) Apabila akan menambahkan gula, tambahkan sedikit saja. Tahun-

tahun pertama usia bayi sebaiknya tidak menambahkan madu,

karena kemungkinan madu mengandung Clostridium batulinum,

suatu jenis mikroba yang tidak aman untuk bayi.

e) Haluskan atau buat pure (bubur) buah segar yang telah dicuci

bersih dan dikupas, seperti pisang, pepaya, pir dan melon.

f) Makanan bayi yang dimasak di rumah dapat segera dibekukan atau

disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan di dalam lemari es

selama satu atau dua hari, kemudian panaskan segera jika ingin

diberikan kepada bayi.

(Krisnatuti dan Yenrina, 2008)

Pembuatan makanan pendamping ASI harus memenuhi gizi bayi

dan balita, sehingga diperlukan bahan baku sumber karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, dan mineral. Bahan baku sumber karbohidrat

dapat berupa padi-padian (serealia), umbi-umbian, pisang. Sumber

protein dapat berupa protein nabati dan protein hewani. Sumber

protein nabati yang umum digunakan adalah kacang-kacangan, dan

hasil olahannya seperti tempe dan tahu, sedang sumber protein hewani

antara lain susu sapi, daging, ikan, dan telur (Handajani dan Ishartani,

2006). Formula makanan pendamping ASI dengan bahan baku lokal

di Indonesia, antara lain:

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tabel 2. 1 Formula Bahan Baku MP-ASI No Bahan penyusun Perbandingan Energi

(kkal)

Protein

(g)

1 Beras – kecipir 50g : 50g 380 21,2

2 Jagung – kecipir 67g : 33g 373 19,9

3 Beras – kedelai 70g : 30g 423 16,7

4 Beras – kecambah kedelai 70g : 30g 356 10,1

5 Beras – jagung - kecipir 30g : 40g : 30g 381 14,5

6 Beras – singkong - kedelai 30g : 30g : 40g 399 15,4

7 Beras – kacang tolo – gula -

minyak

9g : 82g : 3g :

6g

417 19,4

8 Beras – kacang hijau – gula

- minyak

12g : 74g : 6g :

8g

386 20,4

9 Beras – kedelai – gula 65g : 25g : 10g 425 16,1

10 Jagung – kacang tolo – gula 60g : 30g : 10g 355 13,5

11 Jagung – kacang hijau –

gula

60g : 25g : 15g 370 13,5

12 Jagung – gaplek – kacang

hijau – kedelai

30g : 30g : 30g :

10g

370 17

13 Tapioka – kacang tolo –

gula – minyak

6g : 75g : 12g :

7g

382 17,7

14 Jagung – kacang tolo – gula

– minyak

10g : 80g : 3g :

7g

388 21,7

15 Tepung pisang – tepung

kedelai – margarin – gula

50g : 35g : 5g :

10g

371 13,5

16 Pati garut – kacang hijau –

tempe

40g : 50g : 10g 430 15,6

17 Ubi jalar – tempe – susu

skim

41g : 19g : 40g 437 20,1

18 Ubi jalar – jagung – beras –

kedelai

20g : 20g : 30g :

30g

378 16,2

19 Beras – ikan kering – sayur

hijau – minyak sawit

40g : 6g : 40g :

10g

268 7,6

20 Beras – tempe – sayur hijau

– tomat - minyak

45g : 20g : 40g :

30g : 10g

238 8,0

Sumber : Handajani dan Ishartani, 2006

Makanan pendamping ASI harus mengandung zat gizi sesuai

kebutuhan, sehingga diperlukan pengetahuan dan keterampilan ibu

untuk menyediakan makanan pendamping ASI yang tepat dan

bermutu sesuai dengan kemampuan dan ketesediaan bahan makanan

setempat (Depkes, 2006).

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Salah satu resep yang direkomendasikan Depkes (2006) yang

telah diuji kelayakannya adalah formula telur. Resep untuk membuat

formula telur adalah :

Bahan :

Beras : 50 gram (4 sendok makan)

Telur ayam : 25 gram (½ butir)

Bayam : 25 gram (1 ¼ ikat kecil)

Minyak : 5 gram (½ sendok makan)

Garam : 1 gram (¼ sendok teh)

Air : secukupnya

Cara membuat :

a) Beras dicuci bersih, tambahkan 2 gelas air dan masak menjadi

bubur.

b) Telur diorak arik dengan minyak, masukkan kedalam bubur

tambahkan garam.

c) Terakhir masukkan bayam yang telah dirajang halus, masak terus

dengan api kecil hingga matang.

d) Haluskan dengan blender atau disaring.

2) Makanan Pendamping ASI pabrikan

Makanan pendamping ASI pabrikan adalah makanan

pendamping ASI hasil pengolahan pabrik (Depkes, 2006). Makanan

bayi ini tersedia dalam bentuk tepung campuran instan atau biskuit

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

yang dapat dimakan secara langsung atau dapat dijadikan bubur

(Krisnatuti dan Yenrina, 2008).

Keuntungan dari makanan pabrikan atau komersial antara lain

praktis dan dapat mengurangi sisa makanan karena ibu bisa membuka

botol kecil untuk setiap makan. Zat tambahan dan pengawet dalam

makanan komersial dibatasi dan bahan yang digunakan telah diteliti

kandungan pestisidanya. Makanan pabrikan bersifat lebih tahan lama

dan praktis dalam penyajiannya. Jenis makanan pendamping ASI yang

dipilih dan diberikan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan

kondisi keluarga (Handajani dan Ishartani, 2006).

Makanan pabrikan memiliki harga yang relatif mahal dan nilai

gizinya pun kalah dibandingkan dengan makanan yang diramu dengan

resep lokal dalam takaran gram yang sama. Keluarga yang tergolong

tidak mampu dikhawatirkan akan menghemat makanan agar tidak

cepat habis, pemberiannya sedikit atau diberi air yang lebih banyak

dan tidak menuruti anjuran takaran yang semestinya sehingga

kebutuhan bayi, anak tidak terpenuhi (Arisman, 2007).

Membuat makanan bayi harus memenuhi petunjuk dan

mempertimbangkan hal-hal berikut :

a) Formula

Formula harus dibuat berdasarkan angka kecukupan gizi bayi dan

balita, bahan baku yang diizinkan, kriteria zat gizi protein, lemak,

karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b) Teknologi proses

Pemilihan teknologi proses berkaitan dengan spesifikasi produk

yang diinginkan, tingkat sanitasi dan higienitas yang dikehendaki,

faktor keamanan pangan, serta mutu akhir produk.

c) Higiene

Produk jadi makanan pendamping ASI harus memenuhi syarat-

syarat seperti bebas dari mikroorganisme patogen, bebas dari

kontaminan hasil pencemaran mikroba penghasil racun atau alergi,

bebas racun, harus dikemas tertutup sehingga terjamin sanitasinya

dan disimpan di tempat yang terlindung.

d) Pengemas

Kemasan yang dipakai harus terbuat dari bahan yang kuat, tidak

beracun, tidak mempengaruhi mutu inderawi produk (dari segi

penampakan, aroma, rasa dan tekstur), serta mampu melindungi

mutu produk selama jangka waktu tertentu.

e) Label

Persyaratan label makanan bayi harus mengikuti codex standard

146-1985, dengan informasi yang jelas, tidak menyesatkan

konsumen, komposisi bahan-bahan tercantum dalam kemasan,

nilai gizi produk dan petunjuk penyajian.

(Krisnatuti dan Yenrina, 2008).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

e. Makanan yang Sebaiknya Diberikan sebagai Makanan Pendamping ASI

Makanan yang kaya akan zat besi merupakan pilihan utama karena

setelah usia 6 bulan nutrien yang paling sulit terpenuhi kebutuhannya

adalah zat besi. Makanan padat pertama yang terbaik adalah yang terbuat

dari beras karena beras merupakan bahan makanan yang paling

hipoalergenik, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi simpang paling

kurang. Gandum dan campuran serealia lainnya sebaiknya ditunda

hingga usia 8 bulan untuk menghindari timbulnya reaksi alergi dan

masalah pencernaan (IDAI, 2010).

Keamanan pangan untuk makanan bayi juga harus diperhatikan.

Beberapa isu keamanan pangan tentang makanan bayi menurut IDAI

(2010) antara lain:

1) Madu merupakan sumber C. botulium yang dapat menyebabkan

botulism karenanya tidak boleh diberikan kepada bayi kurang dari 1

tahun.

2) Telur dan ayam harus dimasak sampai matang untuk mencegah

Salomonelosis.

3) Bit, wortel, sawi, bayam dan lobak mengandung nitrat tinggi sehingga

dapat menyebabkan terjadinya methemoglobinemia, oleh karenanya

tidak boleh diberikan kepada bayi usia < 6 bulan.

4) Susu sapi tidak boleh diberikan pada bayi < 1 tahun karena kandungan

Fe rendah, tinggi Na, K, Cl dan mineral lainnya sehingga akan

membebani ginjal.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

5) Makanan kalengan umumnya berkadar garam tinggi atau ada

tambahan gula sehingga tidak cocok untuk digunakan pada makanan

bayi.

6) Makanan berukuran kecil, keras dan bulat serta lengket dapat

menyebabkan tersedak.

f. Panduan Dasar Pemberian Makan

Pemberian makanan tidak mempunyai urutan khusus dalam

pengenalan bahan makanan yang diberikan bayi. Makanan harus aman,

bergizi, dengan tekstur sesuai kemampuan bayi. Makanan dimulai

dengan tekstur yang lembut/halus dan konsistensinya masih agak encer,

selanjutnya secara bertahap tekstur dan konsistensinya ditingkatkan

menjadi makin kental sampai padat dan kasar. Pemberian makanan

dimulai dengan jumlah sedikit (1-2 sendok teh) pada saat pengenalan

makanan, bertahap ditingkatkan sampai jumlah yang sesuai usia (IDAI,

2010).

Jenis makanan dikenalkan satu persatu sebelum diberikan berupa

campuran dengan jarak 2-3 hari (4-7 hari bila terdapat riwayat alergi)

agar bayi dapat mengenali rasa dan aroma setiap jenis makanan baru

(rasa wortel, apel, daging ayam/sapi, dan sebagainya). Semua peralatan

dan tangan dicuci sebelum digunakan (IDAI, 2010).

g. Pola Pemberian Makanan

Bentuk makanan tambahan yang diberikan kepada balita dapat

disesuaikan dengan pola makanan sebagaimana tabel 2.2.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Tabel 2.2 Pola Pemberian Makanan Bayi dan Anak Balita USIA

(BULAN)

ASI BENTUK MAKANAN

MAKANAN

LUMAT

MAKANAN

LEMBIK

MAKANAN

KELUARGA

0-6*

6-8

9-11

12-23

24-59

Ket 6* = 5 bulan 29 hari

Sumber : Kementerian Kesehatan RI, 2011

Tatacara pemberian makanan pendamping ASI mulai dari tekstur,

konsistensi, frekuensi dan jumlah perkali makan sesuai golongan umur

dapat dilihat dalam tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Pedoman pemberian makan pada bayi, anak usia 6-23 bulan

yang mendapat ASI on demand Umur Tekstur Frekuensi Jumlah rara-

rata/kali makan

6-8 bulan Mulai dengan

bubur halus,

lembut, cukup

kental dilanjutkan

bertahap menjadi

kasar

2-3x/hari, ASI

tetap diberikan.

Tergantung nafsu

makannya, dapt

diberikan 1-2x

selingan

Mulai dengan 2-3

sendok makan

(sdm)/kali

ditingkatkan

bertahap sampai

½ mangkok (=125

ml)

9-11 bulan Makanan yang

dicincang halus

atau disaring kasar,

ditingkatkan

semakin kasar

sampai makanan

bisa

dipegang/diambil

dengan tangan

3-4x/hari, ASI

tetap diberikan.

Tergantung nafsu

makannya, dapt

diberikan 1-2x

selingan

½ mangkok (=125

ml)

12-23 bulan Makanan keluarga,

bila perlu masih

dicincang atau

disaring kasar

3-4x/hari, ASI

tetap diberikan.

Tergantung nafsu

makannya, dapt

diberikan 1-2x

selingan

¾ sampai 1

mangkok (175-

250 ml)

Sumber: IDAI, 2010

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Pengaruh penyuluhan tentang makanan pendamping ASI terhadap pemilihan

jenis makanan tambahan pada anak

Penyuluhan merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada konseli

supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk

dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang

akan datang. Klien yang bermasalah, berperilaku yang tidak sehat, setelah

mengikuti penyuluhan diharapkan klien memperoleh konsep diri dan

kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki perilaku pada saat ini dan

mungkin pada masa yang akan datang (Machfoedz dan Suryani 2008).

Upaya perbaikan gizi dapat dilakukan dengan sejumlah kegiatan yang

bertumpu kepada perubahan perilaku dengan cara mewujudkan Keluarga

Sadar Gizi (Kadarzi) salah satunya dengan penyuluhan. Keluarga didorong

untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan

dan memberikan MP-ASI yang cukup dan bermutu kepada bayi dan anak usia

6-24 bulan. Secara umum terdapat dua jenis MP-ASI yaitu hasil pengolahan

pabrik atau disebut dengan MP-ASI pabrikan dan yang diolah di rumah

tangga atau disebut dengan MP-ASI lokal (Depkes, 2006).

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Kerangka konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

Diteliti

Tidak diteliti

C. Hipotesis

Ada pengaruh penyuluhan tentang makanan pendamping ASI terhadap

pemilihan jenis makanan tambahan pada anak.

Penyuluhan: makanan

pendamping ASI

Pengetahuan

Pemilihan Jenis

Makanan Tambahan

Faktor- faktor

yang

mempengaruhi

penyuluhan:

1. Pendidikan

2. Sosial

ekonomi

3. Adat istiadat

4. Kepercayaan

masyarakat

5. Ketersediaan

waktu

Faktor yang

mempengaruhi

pemilihan makanan

tambahan:

1. Tingkat

Pendidikan

2. Akses informasi

3. Tingkat

pendapatan

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODOLOGI

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi exsperimental

design), karena merupakan penelitian lapangan dimana variabel-variabel yang

seharusnya dikontrol atau dimanipulasi tidak dapat atau sulit dilakukan

(Notoatmodjo, 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

sebelum dan sesudah intervensi pada satu kelompok (one group pre test-post test

design). Sebuah rancangan penelitian dengan menggunakan test awal kemudian

dilakukan perlakuan dalam jangka waktu tertentu kemudian dilakukan

pengukuran untuk kedua kalinya sebagai test akhir yang dilakukan pada satu

kelompok (satu subjek) adapun skema rancangannya sebagai berikut

(Taufiqurrahman, 2008) :

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

Keterangan:

O1 : Pengamatan sebelum intervensi

X : Intervensi ( Penyuluhan MP-ASI)

O2 : Pengamatan sesudah intervensi

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Bahagia, Desa Mojosongo,

Kecamatan Jebres, Kota Surakarta pada bulan April-Juli 2012.

O1 (X) O2

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Populasi Penelitian

1. Populasi Target

Merupakan populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi

sasaran akhir penelitian (Nursalam, 2009). Populasi target penelitian ini

adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi, anak umur 6-24 bulan di Posyandu

Bahagia, Desa Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

2. Populasi Aktual

Populasi aktual penelitian ini adalah 31 ibu menyusui yang mempunyai

bayi, anak umur 6-24 bulan di Posyandu Bahagia, Desa Mojosongo,

Kecamatan Jebres, Kota Surakarta pada bulan Juli.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel pada penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Menurut Arikunto (2006) bila jumlah populasi kurang dari

100 maka lebih baik diambil semua sebagai sampel. Untuk keperluan data

statistik, dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 31 ibu menyusui

yang mempunyai bayi, anak berusia 6-24 bulan di Posyandu Bahagia, Desa

Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Purposive sampling merupakan cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu

(Hidayat, 2007). Pertimbangan peneliti yaitu karena keterbatasan waktu

penelitian, biaya, dan sumber daya manusia serta pada penelitian ini yang

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menjadi kriteria dalam pemilihan sampel adalah ibu menyusui yang mempunyai

bayi, anak umur 6-24 bulan.

E. Kriteria Restriksi

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.

a. Ibu yang mempunyai bayi, anak usia 6-24 bulan.

b. Ibu menyusui.

c. Ibu tidak cacat.

d. Bersedia menjadi responden.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi antara lain subjek menolak untuk menjadi responden

dan tidak hadir saat penyuluhan.

F. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Pengukuran

Alat Ukur Skala

1.

Independent:

Penyuluhan

tentang

Makanan

Pendamping

ASI

Memberikan informasi kesehatan

tentang pengertian, tujuan, syarat,

jenis makanan pendamping ASI,

makanan yang sebaiknya

diberikan sebagai makanan

pendamping ASI, panduan dasar

dan pola pemberian makanan

pendamping ASI. Media yang

digunakan leaflet, power point

dan LCD.

Lembar

Observasi :

a. SAP

b. Presensi

Nominal:

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Dependent :

Pemilihan

Jenis

Makanan

Tambahan

pada Anak

Ibu memilih jenis asupan

makanan tambahan dominan yang

akan diberikan kepada anaknya.

Jenis makanan tambahan dibagi

menjadi makanan lokal dan

pabrikan. Makanan lokal adalah

bahan makanan atau makanan

yang tersedia dan mudah

diperoleh di wilayah setempat

dengan harga yang terjangkau.

Makanan pabrikan adalah

makanan jadi hasil olahan pabrik.

Dalam hal ini peneliti memilih

makanan tambahan dominan

dengan cut off point dalam

penelitian ini adalah 75%.

Makanan tambahan lokal ≥ 75%

konsumsi harian buatan sendiri.

Makanan tambahan pabrikan ≥

75% konsumsi harian buatan

pabrik (Arumningtyas, 2010).

Kuesioner 3

day diet

recall

Nominal:

a. Lokal

b. Pabrikan

3. Luar

Dikendalikan

Pengetahuan

ibu tentang

makanan

pendamping

ASI

Segala sesuatu yang diketahui

atau dijawab oleh sampel tentang

makanan pendamping ASI.

Pengetahuan ibu dikatakan baik

jika ≥ mean dan dikatakan tidak

baik jika < mean.

Kuesioner

pengetahuan

Nominal:

a. Baik

b. Tidak

G. Cara kerja

1. Intervensi

Tahap pengumpulan data diawali dengan menentukan sampel yang

terdiri dari 31 ibu menyusui yang mempunyai bayi, anak berusia 6-24 bulan

sebagai kelompok eksperimen. Peneliti melakukan pre test dengan

mendatangi ke rumah responden (door to door) lalu memberikan kuesioner

pengetahuan tentang makanan pendamping ASI dan mewawancarai

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

responden tentang makanan yang telah diberikan kepada bayi, anaknya

menggunakan kuesioner 3 day diet recall. Peneliti memberikan penyuluhan

tentang makanan pendamping ASI dengan ceramah, diskusi dan curah

pendapat. Media yang digunakan adalah leaflet, power point dan LCD.

Leaflet diberikan saat penyuluhan dengan materi yang hamper sama dengan

leaflet. Sampel diberikan post test berupa pemberian kuesioner pengetahuan

makanan pendamping ASI untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan. 15

hari kemudian dilakukan post test dengan mewawancarai sampel tentang

makanan yang telah diberikan kepada bayi, anaknya menggunakan kuesioner

3 day diet recall. Hal ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan

tentang makanan pendamping ASI terhadap pemilihan jenis makanan

tambahan pada anak berdasarkan hasil pre test dan post test.

2. Instrumentasi

a. Pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping ASI

Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI sebagai

akibat dari pemberian penyuluhan. Kuesioner pengetahuan berisi 30

pernyataan tentang makanan pendamping ASI dengan tipe pilihan jawaban

benar dan salah. Penilaian jawaban benar mendapat nilai 1 sedangkan

jawaban salah mendapat nilai 0. Kuesioner dilakukan uji validitas dan

reliabilitas.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pernyataan tentang MP-ASI

No Pertanyaan Nomor Item Jumlah

Soal

1

2

3

4

5

6

7

Pengertian MP-ASI

Tujuan MP-ASI

Syarat MP-ASI

Jenis MP-ASI

Makanan yang sebaiknya diberikan

dan tidak diberikan sebagai MP-

ASI

Panduan dasar pemberian makan

Pola pemberian makanan

1, 2(*

), 3, 4

(*

),

5(*

), 6

7(*

), 8

9, 10, 11, 12(*

),

13(*

)

14, 15, 16, 17(*

),

18

19, 20(*

), 21

(*

),

22

23, 24, 25, 26(*

)

27, 28, 29, 30

6

2

5

5

4

4

4

Jumlah 30

Ket (*

) = tidak valid

b. Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak

Alat ukur yang digunakan berupa kombinasi antara diet recall

dengan daftar bahan makanan penukar yang dilakukan selama 3 hari

berturut-turut agar lebih representatif (Sanjur, 1997) yang dikutip dalam

Supariasa (2012). Diet recall digunakan untuk mengetahui jenis makanan

tambahan dominan yang dipilih ibu dengan cut off point dalam penelitian

ini adalah 75%. Makanan tambahan lokal apabila ≥ 75% konsumsi harian

buatan sendiri, sedangkan makanan tambahan pabrikan apabila ≥ 75%

konsumsi harian buatan pabrik.

3. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum kuesioner pengetahuan tentang makanan pendamping ASI

diberikan kepada responden, kuesioner diuji validitas dan reliabilitas terlebih

dahulu.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a. Uji validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi point

bi serial karena nilai bersifat dikotomi (Azwar, 2004). Uji validitas

kuesioner dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.

Tingkat hubungan dinyatakan sebagai koefisien-koefisien yang

dihitung berdasarkan dua kelompok nilai. Secara keseluruhan uji validitas

didapatkan analisa bahwa rhitung jika dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf

signifikansi 5% dengan N = 30 di dapat rtabel 0,361. Maka rhitung lebih besar

rtabel, sehingga angket penelitian dikatakan valid.

Hasil perhitungan nilai rhitung dari 30 item pertanyaan di dapatkan

hasil ada 10 pertanyaan yang tidak valid yaitu item pernyataan no 2, 4, 5, 7,

12, 13, 17, 20, 21, dan 26, sehingga tersisa 20 pertanyaan yang valid. Item

pernyataan yang tidak valid dihapus karena item pernyataan yang valid telah

mewakili semua indikator kisi-kisi tentang makanan pendamping ASI.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu instrumen pengukuran dimaksudkan untuk melihat

seberapa jauh instrumen tersebut menunjukkan konsistensi bila

pengukuran dilakukan oleh orang yang sama pada saat yang berbeda, atau

oleh orang yang berbeda pada obyek yang sama (Fajar, 2009). Rumus

yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen dengan data yang

bersifat dikotomi (1 dan 0) dengan menggunakan rumus KR-20 (Sugiyono,

2007). Uji reliabilitas kuesioner dibantu dengan menggunakan program

SPSS 17.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pengujian reliabilitas didasarkan pada semua item pertanyaan yang

valid dari hasil pengujian validitas, dari semua item pertanyaan tersebut

dalam mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping

ASI didapat 20 soal yang valid, selanjutnya akan di uji reliabilitas pada rtabel

untuk N jumlah soal yang valid. Hasil perhitungan didapat nilai r KR-20 =

0,818, dengan rtabel pada N pertanyaan = 20 dengan tingkat kepercayaan 5%

adalah 0,444 karena rhitung (0,818) lebih besar rtabel (0,444) maka dikatakan

reliabel atau bila digunakan pada waktu yang berbeda akan memberikan

hasil yang relatif sama.

H. Pengolahan dan Analisis Data

Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Editing

Memeriksa data, menghindari hitungan atau pengukuran yang salah,

memeriksa jawaban.

2. Coding

Memberi kode jawaban dengan cara angka atau kode lain yaitu jawaban

yang benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0.

3. Entry

Memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau

data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau

dengan membuat tabel kontingensi.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Tabulating

Dari data mentah (raw data) di lakukan penataan data kemudian

menyusun dalam bentuk tabel distribusi atau tabel silang.

5. Analiting

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Mc. Nemar. Uji Mc.

Nemar digunakan karena variabel dependent dalam penelitian ini berskala

nominal. Uji Mc. Nemar menekankan pada aspek pengujian sebelum dan

sesudah perlakuan. Uji Mc Nemar digunakan untuk menganalisis pengaruh

penyuluhan tentang makanan pendamping ASI terhadap pemilihan jenis

makanan tambahan pada anak. Proses analisis data dibantu dengan

menggunakan program SPSS 17, dengan tingkat signifikasi (p) yang akan

digunakan adalah 5% (SPSS’s devault). Kriteria pengujian yaitu dengan H0

diterima (H1 ditolak) apabila 2

0 ≤ 1

2

dan H0 ditolak (H1 diterima) apabila

2

0 > 1

2

(Hasan, 2010). H0 diterima jika p > 0,05 dan H0 ditolak jika p <

0,05 ( Santosa, 2005).

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang makanan

pendamping ASI terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak yang

dilakukan di Posyandu Bahagia RW 29 Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian

dilakukan dengan mengukur jenis makanan tambahan pada anak di awal (pre test)

kemudian dilakukan penyuluhan setelah itu dilanjutkan dengan pengukuran jenis

makanan tambahan pada anak (post test). Keseluruhan subjek dalam penelitian ini

sebanyak 31 responden, adapun hasil penelitian sebagai berikut:

A. Karakteristik Penelitian

1. Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.1

dibawah ini :

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

< 20 tahun 2 6,45

20-35 tahun 25 80,65

>35 tahun 4 12,90

Total 31 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan dari 31 responden, mayoritas

responden berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 25 orang (80,65%) dan

minoritas responden berusia kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 2 orang

(6,45%).

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

tabel 4.2 dibawah ini :

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD 9 29,03

SMP 9 29,04

SMA 11 35,48

Sarjana 2 6,45

Total 31 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan dari 31 responden, mayoritas

responden dengan pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 11 orang

(35,48%) dan minoritas responden dengan pendidikan terakhir Perguruan

Tinggi yaitu sebanyak 2 orang (6,45%).

3. Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel

4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Ibu Rumah Tangga 23 74,19

Wiraswasta 8 25,81

Pegawai Negeri 0 0

Total 31 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan dari 31 responden, mayoritas

responden dengan pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 23

orang (74,19%) dan minoritas responden dengan pekerjaan sebagai

wiraswasta sebanyak 8 orang (25,81%).

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Penghasilan

Karakteristik responden berdasarkan penghasilan dapat dilihat pada

tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan penghasilan

Penghasilan Frekuensi Persentase (%)

≤ 500.000 19 61,29

500.000-1.000.000 9 29,03

≥ 1.000.000 3 9,68

Total 31 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan dari 31 responden, mayoritas

responden mempunyai penghasilan ≤ 500.000 yaitu sebanyak 19 orang

(61,29 %) dan minoritas responden mempunyai penghasilan ≥ 1.000.000

yaitu sebanyak 3 orang (9,68%).

5. Jumlah Anak

Karakteristik responden berdasarkan jumlah anak dapat dilihat pada

tabel 4.5 dibawah ini :

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak

Jumlah Anak Frekuensi Persentase (%)

1 20 64,52

2 6 19,35

≥ 3 5 16,13

Total 31 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan dari 31 responden, mayoritas

responden mempunyai 1 anak yaitu sebanyak 20 orang (64,52%) dan

minoritas responden mempunyai anak lebih dari sama dengan 3 yaitu

sebanyak 5 reponden (16,13%).

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

6. Umur Anak dengan MP-ASI

Karakteristik responden berdasarkan umur anak dengan MP-ASI

dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan umur anak dengan MP-ASI

Umur Anak Frekuensi Persentase (%)

6-12 bulan 9 29,03

13-24 bulan 22 70,97

Total 31 100

Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan dari 31 responden, mayoritas

responden mempunyai anak berumur 12-24 bulan yaitu sebanyak 22 orang

(70,97 %) dan minoritas responden mempunyai anak berumur 6-12 bulan

yaitu sebanyak 9 orang (29,03%).

7. Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI

Pre test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan dasar responden

sebelum diberikan penyuluhan tentang makanan pendamping ASI. Post test

dilakukan untuk mengetahui pengetahuan responden sesudah diberikan

penyuluhan tentang makanan pendamping ASI. Pre test dan post test

dilakukan untuk mengetahui apakah penyuluhan yang dilakukan peneliti

berhasil atau tidak.

Tabel 4.7 Hasil Pre Test dan Post Test Pengetahuan Ibu

Mean + Standar

Deviasi

Skor

Tertinggi

Skor

Terendah

Pre Test 13.32 2.809 18 5

Post Test 15.48 1.964 18 12

Sumber : Data Primer, 2012

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Kriteria tingkat pengetahuan responden berdasarkan baik tidaknya

dihitung dengan dasar : baik jika persentase nilai ≥ mean dan tidak jika

persentase nilai < mean. Dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8 Pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 16 51,61

Tidak 15 48,39

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer, 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.8 menunjukkan 16 (51,61%) responden

dengan pengetahuan baik atau nilai ≥ mean (13.32) dan 15 (48,39%)

responden dengan pengetahuan tidak baik atau nilai < mean (13.32).

Tabel 4.9 Pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 18 58,06

Tidak 13 41,94

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer, 2012

Hasil penelitian pada tabel 4.9 menunjukkan 18 (58,06%) responden

dengan pengetahuan baik atau nilai ≥ mean (15,48) dan 13 (41,94%)

responden dengan pengetahuan tidak baik atau nilai < mean (15,48).

B. Analisis Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Pendamping ASI

terhadap Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak

Pre test dilakukan untuk mengetahui pemilihan jenis makanan tambahan

yang diberikan responden kepada anaknya sebelum diberikan penyuluhan

tentang makanan pendamping ASI. Post test dilakukan untuk mengetahui

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

pemilihan jenis makanan tambahan yang diberikan responden kepada anaknya

sesudah diberikan penyuluhan.

Tabel 4.10 Hasil Pre Test dan Post Test Pemilihan Jenis Makanan Tambahan

Jenis Makanan Tambahan Sesudah

Penyuluahan

Total

Lokal Presentase

(%)

Pabrikan Presentase

(%)

Jenis Makanan

Tambahan

Sebelum

Penyuluhan

Lokal 14 45,16 2 6,45 16

Pabrikan 10 32,26 5 16,13 15

Total 24 77,42 7 22,58 31

Sumber : Data Primer, 2012

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang sebelum dan sesudah

penyuluhan memilih jenis makanan tambahan lokal ada 14 (45,16%). Responden

yang sebelum penyuluhan memilih makanan tambahan lokal dan sesudah

pemyuluhan memilih makanan tambahan pabrikan ada 2 (6,45%). Responden

yang sebelum dan sesudah penyuluhan memilih jenis makanan tambahan

pabrikan ada 5 (16,13%). Responden yang sebelum penyuluhan memilih

makanan tambahan pabrikan dan sesudah pemyuluhan memilih makanan

tambahan lokal ada 10 (32,26%).

Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik dengan Menggunakan Uji Mc. Nemar

Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .039a

N of Valid Cases 31

a. Binomial distribution used.

Pengujian data menggunakan uji statistic Mc. Nemar menunjukan nilai p =

0,039, dimana nilai p < 0,05 (0,039 < 0,05). Hal ini menunjukkan H0 ditolak dan

H1 diterima.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden berumur 20-35 tahun (80,65%). Berdasarkan data tersebut maka

disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu-ibu yang masih dalam

masa produktif dimana pada masa tersebut daya tangkap ibu terhadap segala

bentuk informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan akan memperluas

pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI. Hal ini sesuai dengan teori

bahwa bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik

dan psikologis. Pada aspek psikologis taraf berpikir seseorang semakin matang

dan dewasa (Mubarak, 2007).

Sebagian besar responden mempunyai pendidikan sampai tingkat SMA

(35,48%). Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap

informasi baru yang diterimanya (Syafrudin dan Fatridhina, 2009). Pendidikan

diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan yang

semakin tinggi membuat seseorang semakin mudah mendapat informasi

(Wawan dan Dewi, 2010).

Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja

sebagai ibu rumah tangga (IRT). Status pekerjaan ibu dapat berpengaruh

terhadap kesempatan dan waktu yang digunakan untuk meningkatkan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pengetahuan. Ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga akan memiliki lebih

banyak waktu untuk mengakses informasi melalui media elektronik dan juga

mengikuti kegiatan masyarakat seperti PKK, arisan RT dan lainnya. Pada saat

perkumpulan ibu-ibu di PKK akan terjadi komunikasi, saling bertukar informasi

dan pengalaman antara ibu-ibu (Soekanto, 2002).

Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpenghasilan ≤ 500.000 (61,29%). Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi

seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru (Syafrudin dan

Fatridhina, 2009).

Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai

1 anak (64,52%). Hasil ini menunjukkan bahwa responden belum mempunyai

cukup pengalaman dalam pemberian makanan pendamping ASI. Pengalaman

merupakan sumber pengetahuan. Pengalaman pribadi juga dapat digunakan

sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dan bisa menjadi

dasar pembentukan sikap, dimana pengalaman pribadi harus meninggalkan

kesan yang kuat, karena sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman

pribadi tersebut dapat terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional

(Azwar, 2009).

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pengetahuan sebelum

dilakukan penyuluhan sebesar 13,32 sesudah dilakukan penyuluhan rata-rata

skor pengetahuan meningkat menjadi 15,48. Hasil ini menunjukkan adanya

peningkatan pengetahuan dikarenakan responden mendapatkan intervensi

berupa penyuluhan. Hasil post test menunjukkan bahwa penyuluhan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

memberikan informasi merata kepada responden sehingga responden dapat

melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Machfoedz

dan Suryani, 2008).

B. Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Pendamping ASI terhadap

Pemilihan Jenis Makanan Tambahan pada Anak

Penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara

menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja

sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran

yang ada hubungannya dengan kesehatan (Machfoedz dan Suryani, 2008). Hasil

penelitian menunjukan responden yang sebelum dan sesudah penyuluhan

memilih jenis makanan tambahan lokal ada 14 (45,16%). Responden yang

sebelum penyuluhan memilih makanan tambahan lokal dan sesudah penyuluhan

memilih makanan tambahan pabrikan ada 2 (6,45%). Responden yang sebelum

dan sesudah penyuluhan memilih jenis makanan tambahan pabrikan ada 5

(16,13). Responden yang sebelum penyuluhan memilih makanan tambahan

pabrikan dan sesudah penyuluhan memilih makanan tambahan lokal ada 10

(32,26). Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Mc. Nemar menunjukkan

nilai 0,039 (p < 0,05). Maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya “ada pengaruh

penyuluhan tentang makanan pendamping ASI terhadap pemilihan jenis

makanan tambahan pada anak”. Adanya perubahan perilaku dikarenakan

responden mendapatkan intervensi berupa penyuluhan (Machfoedz dan Suryani

2008).

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Fitriani (2011) menyatakan bahwa suatu penyuluhan dapat diukur hasilnya

melalui knowledge (pengetahuan), attitude (sikap), dan practice (perilaku).

Responden mengalami peningkatan pengetahuan sehingga akan

mempertimbangkan baik buruknya tindakan bagi dirinya dan mulai mencoba

perilaku baru (Wawan dan Dewi, 2010). Pemilihan jenis makanan juga

dipengaruhi dari kegiatan Posyandu dimana setiap pelaksanaannya selalu ada

pemberian makanan tambahan lokal.

Kegiatan penyuluhan akan lebih mudah dalam penyampaiannya ketika

responden tingkat pendidikannya sudah baik, hal ini berpengaruh pada

penerimaan informasi yang diberikan. Pendidikan dapat mempengaruhi

seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam

memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Wawan dan Dewi,

2010). Penyuluhan yang dilakukan harus memperhatikan tingkat aktivitas

masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

Hal ini berkaitan dengan tingkat partisipasi dari masyarakat. Keberhasilan dari

sebuah penyuluhan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi,

adat istiadat, kepercayaan masyarakat dan ketersediaan waktu masyarakat

(Syafrudin dan Fratidhina, 2009).

Beberapa penelitian sejenis juga dilakukan oleh Wigati (2011) yang

menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit

degeneratif terhadap keaktifan lansia dalam kegiatan di Posyandu lansia Krida

Dharma Wreda Kelurahan Jebres. Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi

dengan dua kelompok sampel. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

oleh Vanesha (2011) menunjukkan adanya pengaruh penyuluhan terhadap

pengetahuan tentang kanker leher rahim dan perilaku deteksi dini pada wanita di

dusun Joho Desa Joho Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk.

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh penyuluhan

tentang makanan pendamping ASI terhadap pemilihan jenis makanan tambahan

pada anak. Namun demikian, penelitian ini masih memiliki kelemahan, yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi dimana variabel-variabel yang

seharusnya dikontrol tidak dapat atau sulit dilakukan.

2. Penelitian ini masih terdapat beberapa variabel luar yang belum dapat

dikendalikan seperti tingkat pendapatan keluarga dan pendidikan orang tua

3. Penelitian ini lebih baik apabila dilakukan pada populasi yang lebih luas,

dengan sampel yang lebih banyak dan menggunakan simple random

sampling.

4. Penelitian ini lebih baik apabila dilakukan dengan waktu yang lebih lama

sehingga konsumsi makanan bisa lebih diobservasi.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

diambil simpulan sebagai berikut :

1. Responden yang sebelum dan sesudah penyuluhan memilih jenis makanan

tambahan lokal ada 14. Responden yang sebelum penyuluhan memilih

makanan tambahan lokal dan sesudah pemyuluhan memilih makanan

tambahan pabrikan ada 2. Responden yang sebelum dan sesudah penyuluhan

memilih jenis makanan tambahan pabrikan ada 5. Responden yang sebelum

penyuluhan memilih makanan tambahan pabrikan dan sesudah penyuluhan

memilih makanan tambahan lokal ada 10.

2. Ada pengaruh penyuluhan tentang makanan pendamping ASI terhadap

pemilihan jenis makanan tambahan pada anak. Hasil uji analisis dengan Mc.

Nemar adalah nilai signifikansi (p) sebesar 0,039 (p<0,05), ini menunjukkan

bahwa hipotesis kerja (H1) diterima.

B. Saran

1. Tenaga Kesehatan/Kader

Meningkatkan penyuluhan di bagian promosi kesehatan (promkes) dan

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan penyuluhan pemberian makanan

pendamping ASI pada ibu yang mempunyai bayi, anak usia 6-24 bulan.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh...terhadap pemilihan jenis makanan tambahan pada anak di posyandu bahagia mojosongo surakarta karya tulis ilmiah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Ibu/orang tua

Meningkatnya pemahaman dan keterampilan ibu dalam menyiapkan

dan memberikan makanan pendamping ASI yang baik kepada bayi dan anak.

3. Peneliti selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, tidak hanya dengan pemberian

penyuluhan tetapi demonstrasi pembuatan makanan tambahan lokal yang baik

dan waktu yang lebih lama untuk memantau perubahan perilaku.