perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis struktur ... · dan analisis data dilakukan di...
TRANSCRIPT
ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI
KAMPUS UNS KENTINGAN SURAKARTA DENGAN
PROGRAM DIGITAL MAPPING “SIHATI”
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Margister
Program Studi Biosain
Oleh
Triyadi
S901008019
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI
KAMPUS UNS KENTINGAN SURAKARTA DENGAN
PROGRAM DIGITAL MAPPING “SIHATI”
TESIS
Oleh:
Triyadi
S901008019
Telah disetujui oleh tim pembimbing
Komisi Nama Tanda
Tangan
Tanggal
Pembimbing
Pembimbing I Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
NIP. 19670430 199203 1 002 …………… …………
Pembimbing II Drs. Marsusi, MS, Ph.D
NIP. 1950070 1198103 1 003 …………… …………
Mengetahui
Ketua Program Studi Biosain
Program Pascasarjana
Prof.Dr. Sugiyarto, M,Si
NIP. 19670430 199203 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI
KAMPUS UNS KENTINGAN SURAKARTA DENGAN
PROGRAM DIGITAL MAPPING “SIHATI”
TESIS
Oleh:
Triyadi
S 901008019
Telah dipertahankan di depan penguji
Dinyatakan telah memenuhi syarat
pada tanggal Pebruari 2015
Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda
Tangan
Tanggal
Ketua Dr. Edwi Mahajoeno, M.Si
NIP.19601025 199702 1 001
…………… …………
Sekretaris Dr. Ari Susilowati, M.Si.
NIP.19690428 199702 2 006
…………… …………
Anggota
penguji
Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
NIP. 19670430 199203 1 002
…………… …………
Anggota
penguji
Drs. Marsusi, MS, Ph.D
NIP. 1950070 1198103 1 003
…………… …………
Mengetahui,
Direktur Program Pascasarjan
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.
NIP.19610717 198601 1 001
Ketua Program Studi Biosain
Prof.Dr. Sugiyarto, M,Si
NIP. 19670430 199203 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul: “Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi
Kampus UNS Kentingan Surakarta dengan Program Digital Mapping
“SIHATI” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat
karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh
gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan
yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi, baik Tesis
beserta gelar megister saya dibatalkan serta diproses sesuia dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum
ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai uthor dan PPs UNS
sebagai institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan
publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang
berlaku
Surakarta, Pebruari 2015
Mahasiswa,
Triyadi
S901008019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
terselesaikannya tesis ini. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya tesis ini juga
tidak terlepas dari keterlibatan dan sumbangsih berbagai pihak baik perorangan,
kelompok, maupun kelembagaan. Maka dari itu, melalui laporan ini dengan
segenap kerendahan hati patutlah penulis ucapkan terima kasih yang tulus dan
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Ravik Karsidi. M.S. selaku Rektor UNS Surakarta yang telah
memberikan izin studi di UNS
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS selaku Direktur Pascasarjana UNS Surakarta
atas fasilitas yang sudah diberikan selama penulis belajar di program
pascasarjana UNS Surakarta
3. Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si selaku Ketua Prodi Biosain sekaligus pembimbing I
yang telah membimbing dan mengarahkan selama penulisan tesis
4. Drs. Marsusi, MS, Ph.D selaku pembimbing II yang mengarahkan dan
membimbing selama penulisan tesis
5. Keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Fakutas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
6. Keluarga besar Yayasan Al Abidin
7. Keluarga besar Podok Pesantren Mahasiswa Ar Royyan
8. Teman-teman Program Studi Biosain
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tesis ini, banyak sekali
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
menjadi harapan penulis ke depan sebagai motivasi perbaikan pada penulisan
berikutnya. Akhirnya dengan memohon rahmat Allah SWT semoga tesis ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Pebruari 2015
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
Triyadi. NIM. S901008019.2015. Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi Kampus UNS Kentingan Surakarta dengan Program Digital Mapping “SIHATI” TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., Pembimbing II: Drs.Marsusi, M.S., Ph.D. Program Studi Biosain, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
ABSTRAK
Sebagian area Kampus UNS Kentingan terdaftar sebagai bagian dari hutan kota di Surakarta yang memiliki manfaat bagi civitas akademika UNS dan masyarakat di sekitarnya. Untuk pengelolaannya diperlukan database pohon untuk memberikan penanganan yang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan data tentang jenis pohon, kerapatan, frekuensi, struktur vegetasi, dan pola sebaran jenis pohon penyusun area kampus UNS Kentingan Surakarta yang disajikan dalam bentuk digital mapping sehingga mudah diakses.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2013 di kampus UNS Kentingan, Jl Ir Sutami 36 A Surakarta. Identifikasi, kuantifikasi dan analisis data dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA UNS Surakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksploratif dengan melakukan sensus seluruh anggota jenis pohon penyusun vegetasi. Lokasi pengamatan dibagi menjadi 10 zona untuk memudahkan penelitian. Adapun data profil vegetasi meliputi: jenis pohon, cacah individu pohon, tinggi pohon, dan luas basal area. Dari hasil pengamatan, dilaksanakan analisis vegetasi berupa kerapatan, dominansi, frekuensi dan Indeks Nilai Penting (INP). Untuk memudahkan akses data pengamatan dibantu dengan program pemetaan vegetasi yang bernama digital mapping “SIHATI”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur vegetasi di area kampus UNS Kentingan secara vertikal terdiri atas 4848 sapling (pohon dengan diameter dibawah 10 cm), 2188 small trees (diamater 10 cm – 35 cm), 1444 big trees (diameter diatas 35 cm). Sedangkan komposisi vegetasi pohon di area tersebut terdiri dari 151 jenis Jenis-jenis pohon yang memiliki nilai penting dalam penyusunan vegetasi berturut-turut adalah angsana (Pterocarpus indicus) dengan INP 44,10%, Glodokan (Polyaltia longifolia) dengan INP 41,99% dan (Tectona grandis) dengan INP 18,95%. Ada 10 pohon yang memiliki frekuensi 1,0 yaitu: Akasia (Acasia auriculiformis), Angsana (Pterocarpus indicus), Asam Londo (Pithecelobium dulce), Beringin (Ficus benjamina spp), Flamboyan (Delonix regia), Glodokan (Polyaltia longifolia), Jati (Tectona grandis), Johar (Senna siamena), Kere Payung (Filicium desipiens), Ketapang (Terminalia catappa), Mahoni (Swietenia mahagoni), Mangga (Mangifera indica), dan Talok (Muntingia calbura). Jumlah total pohon adalah 8480 individu, dengan indeks diversitas 0,94. Zona dengan kerapatan tertinggi adalah zona FT dengan kerapatan 270.03 ind/ha, Jumlah jenis paling banyak di zona FP dengan 87 jenis, dan zona dengan indeks diversitas tertinggi adalah zona FK dengan nilai 0.95. Program digital mapping SIHATI sangat membantu proses analisis vegetasi yang dilaksanakan karena memudahkan mengakses data dan menyajikan data dalam jumlah besar menjadi lebih sederhana. Kata kunci: analisis vegetasi,kampus UNS kentingan, digital mapping “SIHATI”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Triyadi. NIM. S901008019. 2015. Vegetation Structure and Composition Analysis Of UNS Kentingan Campuss Of Surakarta Using “SIHATI” Digital Mapping Program. THESIS.Supervisor I: Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si.,Supervisor II: Drs.Marsusi, M.S., Ph.D. Bioscience Program Study, Postgraduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta.
ABSTRACT
Several area of UNS Kentingan campus is registered as part of urban
forest in Surakarta which is useful for academician and people around there. Therefore, it need more study about database recording of the plants and analyze the vegetation in order to give more appropriate treatment in the future. The aim of this research is to gain the diversity of the plants data, the density and the frequency of the plants, the vegetation structure data and also the dissemination pola of the plants made up the forest along with the making of SIHATI digital mapping program to ease accessing it.
This research had been done on April until May 2013 in UNS Kentingan campus,. Ir. Sutami street number 36 A Surakarta. The identification, quantification, and analysis of the data had held in Biology Laboratory of FMIPA UNS Surakarta. This research had been done using explorative method with census all of the vegetations in UNS Ketingan campus. The observation area is divided into 10 observation zones to ease the research. The vegetation profile data consist of the species of the plants, the plants’ individual count, the plants’ height, and the basalt area. Analysis was conducted from the result of observation. It consist of density, dominancy, and IVI (Importance Value Index). To Ease the access of observation data, it will be helped by mapping program called digital mapping “SIHATI”.
The result of the research showed that vertically, vegetation structure in UNS Kentingan campus area consist of 4848 sapling (tree which of diameter less than 10 cm) 2188 small trees (diameter 10 cm-35cm) 1444 big trees (diameter more than 35 cm). The vegetation compotition on that area consisted of 151 variety. The species of the plants were had significant value in the preparation of vegetation were angsana (Pterocarpus indicus) with IVI 41.99%, Glodokan (Polyaltia longifolia) with IVI 44.10%, and Jati (Tectona Grandis) with IVI 18.95%. There were 10 plants had frequency of 1,0, they were Akasia (Acasia auriculiformis), Angsana (Pterocarpus indicus), Asam Londo (Pithecelobium dulce), Beringin (Ficus benjamina spp), Flamboyan (Delonix regia), Glodokan (Polyaltia longifolia), Jati (Tectona grandis), Johar (Senna siamena), Kere Payung (Filicium desipiens), Ketapang (Terminalia catappa), Mahoni (Swietenia mahagoni), Mangga (Mangifera indica), dan Talok (Muntingia calabura). Total number of tree was 8480 species of plant with diversity index 0,94. The densest zone was Engineering Faculty zone with density of 270.03 ind/hectare. The highest number of species was in Agriculture zone with 87 species and the highest diversity index zone was Medical Faculty zone about 0.95. Digital mapping program “SIHATI” helped vegetation analisys process because it was easy and simpler to access data and to provide data in huge number.
Keywords : vegetation analysis, UNS Kentingan campus, “SIHATI” Mapping digital program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
“Sibukkan dirimu dengan hal yang bermanfaat agar engkau terhindar dari
maksiat”
“Jadilah penunggang kuda yang gagah perkasa di siang hari, rahib yang taat pada
Tuhannnya di malam hari”
“Mimpi hari ini adalah kenyataan diesok hari”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini dipersembahkan kepada:
Kedua orang tua,
Teman seperjuangan,
Orang orang yang aku cintai bersama dakwah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN TIM PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ....................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS .............................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
MOTTO................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 5
1. Struktur dan Komposisi ....................................................................... 5
2. Analisis Vegetasi ................................................................................. 6
3. Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota ................................................. 7
4. Faktor-Faktor Lingkungan dan Pertumbuhan ..................................... 10
5. Pengelolaan Green Campus ................................................................. 11
6. Proram Digital Mapping “SIHATI” ..................................................... 12
B. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 14
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 14
B. Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................. 14
C. Rancangan Penelitian..................................................................................... 14
D. Prosedur Penelitian ........................................................................................ 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 20
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 20
1. Zona Boulevard .......................................................................................... 30
2. Zona FE dan FISIP ..................................................................................... 32
3. Zona FH ..................................................................................................... 34
4. Zona FK ..................................................................................................... 36
5. Zona FKIP .................................................................................................. 38
6. Zona FP ...................................................................................................... 41
7. Zona FSSR ................................................................................................. 43
8. Zona FT ...................................................................................................... 45
9. Zona GOR .................................................................................................. 48
10. Zona Kantor Pusat ...................................................................................... 50
B. Digital Mapping “SIHATI” ............................................................................. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 57
A. Kesimpulan .................................................................................................... 57
B. Saran .............................................................................................................. 57
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Kerapatan, dominansi dan nilai penting tumbuhan di Kampus UNS
Kentingan ................................................................................................................ 21
Tabel 4.2. Frekuensi pohon di masing masing zona pengamatan UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 26
Tabel 4.3. Persebaran Pohon berdasarkan sapling, small trees maupun big trees di
UNS Kentingan Surakarta ....................................................................................... 28
Tabel 4.4. Indeks nilai penting di zona Boulevard Kampus UNS Kentingan......... 30
Tabel 4.5. Indeks nilai penting di zona FE dan FISIP Kampus UNS Kentingan .. 32
Tabel 4.6. Indeks nilai penting di zona FH Kampus UNS Kentingan .................... 34
Tabel 4.7. Indeks nilai penting di zona FK Kampus UNS Kentingan .................... 37
Tabel 4.8. Indeks nilai penting terbesar di zona FKIP Kampus UNS Kentingan ... 39
Tabel 4.9. Indeks nilai penting di zona FP Kampus UNS Kentingan ..................... 41
Tabel 4.10. Indeks nilai penting di zona FSSR Kampus UNS Kentingan .............. 44
Tabel 4.11. Indeks nilai penting di zona FT Kampus UNS Kentingan................... 46
Tabel 4.12. Indeks nilai penting di zona GOR Kampus UNS Kentingan ............... 49
Tabel 4.13. Indeks nilai penting di zona Kantor Pusat Kampus UNS Kentingan .. 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka berfikir ............................................................................... 13
Gambar 3.2. Pembagian zona di kampus UNS Kentingan ..................................... 15
Gambar 3.3. Tampilan menu tampilan untuk program “SIHATI” ......................... 17
Gambar 3.4. Tampilan halaman pembuka program “SIHATI” .............................. 18
Gambar 3.5. Tampilan data pengamatan yang dimasukkan program excell........... 18
Gambar 3.6. Tampilan klasifikasi species yang dimasukkan program excell......... 18
Gambar 3.7. Tampilan data yang diunggah lewat navicate lite .............................. 18
Gambar 3.8. Tampilan mySQL dan apache yang dijalankan lewat xampp ............. 19
Gambar 3.9. Tampilan peta pohon yang ada di area UNS kentingan surakarta
setelah dijalankan dengan program “SIHATI” ....................................................... 19
Gambar 4.10. Persebaran jumlah pohon di seluruh zona pengamatan Kampus
UNS Kentingan ....................................................................................................... 23
Gambar 4.11. Komposisi jumlah jenis pohon pada 10 zona pengamatan di
Kampus UNS Kentingan ......................................................................................... 24
Gambar 4.12. Kerapatan populasi pohon di masing masing zona pengamatan
Kampus UNS Kentingan ......................................................................................... 24
Gambar 4.13. Jenis pohon terbanyak yang paling banyak ditemukan di masing-
masing zona pengamatan di Kampus UNS Kentingan ........................................... 25
Gambar 4.14. Indeks diversitas di masing-masing zona pengamatan di Kampus
UNS Kentingan ....................................................................................................... 25
Gambar 4.15. Tampilan persebaran seluruh pohon di area UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 29
Gambar 4.16. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona Boulevard UNS
Kentingan Surakarta ................................................................................................ 31
Gambar 4.17. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FE dan FISIP UNS
Kentingan Surakarta ................................................................................................ 33
Gambar 4.18. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FH UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Gambar 4.19. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FK UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 38
Gambar 4.20. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FKIP UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 40
Gambar 4.21. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FP UNS Kentingan
Surakarta. ................................................................................................................ 43
Gambar 4.22. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FSSR ......................... 45
Gambar 4.23. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FT UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 47
Gambar 4.24. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona GOR UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 50
Gambar 4.25. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona Kantor Pusat UNS
Kentingan Surakarta ................................................................................................ 52
Gambar 4.26. Tampilan jenis-jenis pohon yang hidup di UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 54
Gambar 4.27. Tampilan klasifikasi pohon dengan program “SIHATI” ................. 54
Gambar 4.28. Tampilan morfologi dengan program “SIHATI” ........................... 54
Gambar 4.29. Tampilan persebaran pohon yang hidup di UNS Kentingan
Surakarta ................................................................................................................. 55
Gambar 4.30. Tampilan statistik pembagian pohon akasia berdasarkan kelompok
big tress, small trees, maupun sapling .................................................................... 55
Gambar 4.31. Tampilan data detail pohon di salah satu zona ................................. 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data base seluruh pohon di seluruh area kampus UNS kentingan
Lampiran 2. Dokumentasi alat dan kegiatan penelitian
Lampiran 3. Daftar riwayat hidup
Lampiran 4. Surat Pernyataan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di daerah tropis. Hal
itulah yang menjadikan Indonesia memiliki bermacam-macam flora dan fauna.
Sebagian besar hutan-hutan di Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis,
yang memiliki komposisi tumbuhan yang beranekaragam. Seiring dengan
berjalannya waktu, hutan yang merupakan sumberdaya alam mengalami
perubahan yang mengarah pada kerusakan. Kerusakan ini diperparah dengan
adanya eksploitasi hutan secara besar-besaran untuk lahan perindustrian,
pertanian, pemukiman, pertambangan, perkebunan, peternakan serta terjadinya
kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun.
Laju kerusakan hutan di Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 - 2 juta ha
per tahun, sedangkan kemampuan pemerintah dengan program Gerakan
Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) hanya mampu
merehabilitasi sekitar 3 juta ha dalam jangka waktu 5 tahun (2003-2007).
Apabila kegiatan GN-RHL ini berhasil seluruhnya berarti masih tersisa sekitar
5 – 7 juta ha yang perlu direhabilitasi untuk mengimbangi kerusakan hutan
yang mencapai 8 - 10 juta ha dalam jangka waktu 5 tahun (Irwanto, 2007).
Laju kehilangan keragaman hayati oleh pengaruh aktivitas manusia
mencapai 1.000 sampai 10.000 kali lebih tinggi dibanding laju kepunahan yang
alami. Hingga 270 spesies unik sekarang hilang setiap hari. Para ahli
menyatakan bahwa dunia kita berada di tengah-tengah kepunahan massalnya
yang keenam yang disebut "periode antropogenis" dengan penyebab utamanya
adalah tindakan manusia (Sugiyarto, 2011). Lebih jauh lagi bahwa Indonesia
merupakan pusat degradasi keragaman hayati global melalui proses deforestasi
(Supriyatna, 2008)
Kota merupakan pusat peradaban manusia yang menghadapi dampak
terbesar karena perubahan lingkungan hingga menuju fenomena bunuh diri
ekologis. Bencana banjir, krisis air bersih, penyakit lingkungan, pencemaran
lingkungan dan berbagai problematika sosial lingkungan menjadi beban berat
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2
bagi pembangunan wilayah perkotaan umumnya (Joga dan Ismaun, 2011).
Langkah antisipasi berbagai kerusakan tersebut sangat penting untuk
direncanakan, salah satunya adalah pembuatan hutan kota menggunakan lahan
yang masih tersisa.
Ruang terbuka (open spaces) merupakan ruang yang direncanakan karena
kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara
terbuka. Ruang terbuka (open spaces), Ruang Terbuka Hijau (RTH), Ruang
publik (public spaces) mempunyai pengertian yang hampir sama. Secara
teoritis yang dimaksud dengan ruang terbuka adalah: Ruang yang berfungsi
sebagai wadah (container) untuk kehidupan manusia, baik secara individu
maupun berkelompok, serta wadah makhluk lainnya untuk hidup dan
berkembang secara berkelanjutan (UUPR no.24/1992)
Kawasan perkotaan memberikan proporsi yang kurang untuk ruang
terbuka hijau dikarenakan permintaan lahan yang lebih tinggi untuk kegiatan
perkotaan. Banyak pihak menganggap ruang terbuka hijau memiliki nilai
ekonomi yang lebih rendah sehingga tidak menjadi program utama dalam
pembangunan kota. Undang Undang Penataan Ruang memberikan kewajiban
kepada pemerintah kota untuk memberikan sekurang-kurangnya 20% lahan
untuk ruang terbuka hijau. Dalam kenyataannya pemerintah kota kesulitan
merealisasikan aturan tersebut karena pembangunan yang tidak merata.
Hutan kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa
fungsi hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan
proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan
masyarakat perkotaan (Sundari, 2007). Hutan kota merupakan salah satu
komponen ruang terbuka hijau. Keberadaan hutan kota sangat berfungsi
sebagai sistem hidroorologi, menciptakan iklim mikro, menjaga keseimbangan
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2), mengurangi polutan, dan meredam
kebisingan. Selain itu, berfungsi juga untuk menambah nilai estetika dan
keasrian kota sehingga berdampak positif terhadap kualitas lingkungan dan
kehidupan masyarakat (Sibarani, 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
3
Hutan kota merupakan suatu ekosistem dan tidak sama dengan pengertian
hutan selama ini. Hutan kota adalah komunitas tumbuh-tumbuhan berupa
pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitar kota, berbentuk
jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk) dengan struktur meniru
(menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan
bagi satwa dan menimbulkan lingkungan sehat, nyaman, dan estetis. (Irwan,
1997)
Kampus UNS Kentingan Surakarta dengan luas sekitar 60 hektar sangat
berpotensi dimanfaatkan untuk pembangunan bagian dari hutan kota Surakarta.
Pemanfaatannya sebagai green campus adalah suatu harapan besar agar lahan
tersebut dapat berfungsi ganda dalam penyelesaian masalah lingkungan
sekaligus sebagai wahana pendidikan (Sugiyarto, 2011).
Pembuatan peta vegetasi bisa memberikan gambaran yang sebenarnya
tentang letak pohon, jumlah pohon, jarak pohon, lokasi yang ditempati suatu
vegetasi. Dari peta vegetasi dapat diketahui pula pola sebaran dan komposisi
pohon yang menyusun vegetasi tersebut. Dari sebuah peta vegetasi dapat
dilakukan analisis vegetasi suatu wilayah. Bersamaan dengan perkembangan
zaman, peta sudah semakin canggih. Pembuatan peta digital (digital mapping)
bisa memberikan gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan
komputer. Data yang diperoleh adalah data digital dan dapat ditampilkan
melalui layar monitor komputer. Pembuatan digital mapping vegetasi yang ada
di UNS kentingan bisa membantu memberikan gambaran terhadap pola
sebaran dan kondisi vegetasi yang berada di sana. Sehingga nantinya akan
sangat membantu dalam pengembangan dari green campus yang sudah
dicanangkan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan perencanaan yang baik dalam
rangka menentukan penanganan yang baik agar fungsinya bisa maksimal.
Sebagai bahan pengembangan, diperlukan identifikasi kekayaan hayati baik
flora dan fauna yang ada di dalamnya. Berdasarkan uraian di atas maka perlu
diadakan penelitian tentang Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi Kampus
UNS Kentingan Surakarta dengan Program Digital Mapping “SIHATI”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Jenis-jenis pohon apa yang menyusun keanekaragaman dan berapa
nilai keanekaragaman jenis yang ada di areal kampus UNS
Kentingan?
2. Bagaimana kerapatan dan frekuensi tumbuhan penyusun vegetasi
UNS Kentingan berdasarkan zona-zona pengelolaannya?
3. Bagaimana struktur vegetasi di areal kampus UNS Kentingan
berdasarkan luas basal areanya?
4. Bagaimana pola sebaran jenis-jenis pohon di areal kampus UNS
Kentingan berdasarkan program digital mapping “SIHATI”?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menghitung jenis pohon penyusun keanekaragaman dan mengukur
nilai keanekaragaman jenis yang ada di areal kampus UNS Kentingan.
2. Mengukur kerapatan dan frekuensi tumbuhan penyusun vegetasi UNS
Kentingan berdasarkan zona-zona pengelolaannya.
3. Mengukur struktur vegetasi di areal kampus UNS Kentingan
berdasarkan luas basal areanya.
4. Menggambarkan pola sebaran jenis-jenis pohon di areal kampus UNS
Kentingan berdasarkan program digital mapping “SIHATI”.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi jenis vegetasi penyusun dan pola sebaran di
areal kampus UNS Kentingan Surakarta dengan model sistem digital
mapping.
2. Memberikan masukan kepada instansi terkait dalam rangka
pengelolaan UNS sebagai hutan kota dan sebagai kawasan green
campus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Struktur dan Komposisi
Mueller-Dombois dan Ellenberg (1974) membagi struktur vegetasi menjadi
lima berdasarkan tingkatannya, yaitu: fisiognomi vegetasi, struktur biomassa,
struktur bentuk hidup, struktur floristik, struktur tegakan. Menurut Kershaw
(1973), struktur vegetasi terdiri dari 3 komponen, yaitu: Struktur vegetasi berupa
vegetasi secara vertikal yang merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan
pohon, small trees, sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi, Sebaran,
horisotal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu individu
terhadap individu lain, Kelimpahan (abudance) setiap jenis dalam suatu
komunitas.
Kelimpahan jenis ditentukan, berdasarkan besarnya frekuensi, kerapatan dan
dominansi setiap jenis. Penguasaan suatu jenis terhadap jenis-jenis lain ditentukan
berdasarkan indeks nilai penting, volume, biomassa, persentase penutupan tajuk,
luas bidang dasar atau banyaknya individu dan kerapatan (Soerianegara dan
Indrawan,1988).
Kerapatan adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan dalam suatu luasan
tertentu, misalnya 100 individu/ha. Frekwensi suatu jenis tumbuhan adalah jumlah
petak contoh dimana ditemukannya jenis tersebut dari sejumlah petak contoh yang
dibuat. Biasanya frekwensi dinyatakan dalam besaran persentase. Basal area
merupakan suatu luasan areal dekat permukaan tanah yang dikuasai oleh
tumbuhan. Untuk pohon, basal areal diduga dengan mengukur diameter batang
(Kusuma, 1997).
Suatu daerah yang didominasi oleh hanya jenis-jenis tertentu saja, maka
daerah tersebut dikatakan memiliki keanekaragaman jenis yang rendah.
Keanekaragaman jenis terdiri dari 2 komponen; Jumlah jenis dalam komunitas
yang sering disebut kekayaan jenis dan Kesamaan jenis. Kesamaan menunjukkan
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
6
bagaimana kelimpahan species itu (yaitu jumlah individu, biomass, penutup tanah,
dan sebagainya) tersebar antara banyak species itu (Ludwiq dan Reynolds, 1988).
2. Analisis Vegetasi
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari
beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme
kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama
individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya
sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Marsono,
1977).
Suatu vegetasi merupakan asosiasi nyata dari semua spesies tumbuhan yang
menempati suatu habitat. Selain itu vegetasi juga terkait dengan jumlah individu
dari setiap spesies organisme yang akan menyebabkan kelimpahan relatif suatu
spesies sehingga mempengaruhi fungsi suatu komunitas, distribusi individu antar
spesies dalam komunitas, bahkan dapat berpengaruh pada keseimbangan sistem
dan akhirnya berpengaruh pada stabilitas komunitas hutan (Indriyanto, 2006)
Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat
mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda
dengan vegetasi di tempat lain karena berbeda pula faktor lingkungannya.
Vegetasi hutan merupakan sesuatu sistem yang dinamis, selalu berkembang sesuai
dengan keadaan habitatnya (Marsono dan Surachman, 1990).
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi
vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Struktur vegetasi terdiri atas unsur bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan
penutupan tajuk. Untuk melakukan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis,
diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penvusun
komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi
kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan.
Berdasarkan tujuan pendugaan kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan
kedalam 3 kategori yaitu (1) pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal
dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau areal yang
sama namun waktu pengamatan berbeda; (2) menduga tentang keragaman jenis
dalam suatu areal; dan (3) melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan
faktor lingkungan tertentu atau beberapa faktor lingkungan (Greig-Smith, 1983).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
7
Untuk mempelajari komposisi vegetasi dapat dilakukan dengan Metode
Berpetak (Teknik sampling kuadrat : petak tunggal atau ganda, Metode Jalur,
Metode Garis Berpetak) dan Metode Tanpa Petak (Metode berpasangan acak,
Titik pusat kwadran, Metode titik sentuh, Metode garis sentuh, Metode Bitterlich)
(Kusuma, 1997).
Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Mueller-
Dombois dan Ellenberg (1974) pengambilan sampel plot dapat dilakukan dengan
random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu.
Untuk memperoleh informasi vegetasi secara obyektif digunakan metode ordinasi
dengan menderetkan contoh-contoh (releve) berdasar koefisien ketidaksamaan
(Marsono, 1977). Pola vegetasi dicari berdasarkan variasi yang ada dalam releve.
Dengan ordinasi diperoleh releve vegetasi dalam bentuk model geometrik yang
sedemikian rupa sehingga releve yang paling serupa mendasarkan komposisi
spesies beserta kelimpahannya akan mempunyai posisi yang saling berdekatan,
sedangkan releve yang berbeda akan saling berjauhan. Pola sebaran jenis-jenis
dan perubahan faktor lingkungan dapat dihubungkan dengan ordinasi yang
diperoleh.
Dalam melakukan analisa vegetasi perlu adanya perbedaan stadium big trees,
small trees atau pohon-pohon muda (pole), sapihan (sapling) dan semai
(seedling). Batasan-batasan tersebut adalah :
a. Trees yaitu pohon yang membunyai akar, batang, dan tajuk yang jelas
dengan tinggi minimum 5 meter serta mempunyai diameter batang lebih
dari 35 cm atau keliling batang >110 cm.
b. Small trees (pole) yaitu pohon muda, diameter batang 10-35 cm atau
keliling batang antara 31.4-110 cm.
c. Sapling permudaan vegetasi dengan tinggi >1.5 m sampai dengan pohon-
pohon muda dengan diameter batang kurang dari 10 cm.
d. Semai (seedling) serta tumbuhan lainnya yaitu permudaan vegetasi mulai
dari kecambah sampai mempunyai tinggi kurang dari 1.5 meter termasuk
vegetasi lantai hutan (Kusmana.1997).
3. Ruang Terbuka Hijau dan Hutan kota
Ruang terbuka hijau (RTH) dapat berarti ruang terbuka yang diisi dengan
tumbuhan hijau untuk memberikan rasa kelembutan dan nilai estetika
(Budihardjo, 1999) dan area memanjang atau jalur dan atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tumbuhan, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam (UU RI No. 26 tahun 2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
8
Dinas Pertamanan mengklasifikasikan ruang terbuka hijau berdasarkan pada
kepentingan pengelolaannya adalah sebagai berikut: kawasan hijau pertamanan
kota, kawassan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau
kegiatan olahraga, kawasan hijau pemakaman, kawasan hijau pertanian, kawasan
jalur hijau, kawasan hijau pekarangan.
Usaha pengembangan ruang terbuka hijau dapat dilaksanakan dengan cara
intensifikasi dan cara ekstensifikasi. Cara yang pertama (intensifikasi) adalah
usaha penanaman tanaman untuk mengkayakan dan memperbaiki serta
meningkatkan mutu tata hijau pada wilayah-wilayah yang sudah merupakan
daerah tata hijau. Cara intensifikasi dapat dilakukan pada daerah-daerah yang
tidak dimungkinkan lagi untuk dilaksanakan penambahan luas ruang terbuka hijau
karena keterbatasan lahan. Ekstensifikasi dilakukansebagai upaya untuk
pengembanganruang terbuka hijau denganmenambah luasan daerah tata hijaupada
wilayah perkotaan yang masih memungkinkan.(Rijal.2008)
Hutan kota merupakan salah satu komponen ruang terbuka hijau. Keberadaan
hutan kota sangat berfungsi sebagai sistem hidroorologi, menciptakan iklim
mikro, menjaga keseimbangan oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2),
mengurangi polutan, dan meredam kebisingan. Selain itu, berfungsi juga untuk
menambah nilai estetika dan keasrian kota sehingga berdampak positif terhadap
kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat (Sibarani, 2003).Pemanfaatan
secara optimal hutan kota yang sudah ada, dengan menanam tanaman berupa
semak belukar dan herba diantara pohon utama akan membantu menambah
produksi total oksigen. (Septrina, dkk.2004) Analisa emisi CO2 dan penyerapan
O2 bisa menjadi bahan untuk penyediaan RTH sebagai hutan kota. (Setiawan dan
hermana, 2013)
Tradisi awal pengembangan dan pengelolaan hutan kota sebagai bagian dari
penataan ruang berorientasi pada upaya mewujudkan satu bentuk kota tertentu. Di
Indonesia, tradisi ini direfleksikan dalam bentuk berbagai gagasan tentang
kehidupan yang aman dan sejahtera sebagaimana berbagai slogan pembangunan
kota seperti yang muncul di berbagai kota Indonesia pada awal tahun 1980-an.
(Wahyuni dan Samsoedin.2012)
Menurut Puryono dan Hastuti (1998) dalam Sibarani (2003), hutan kota
memiliki manfaat yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan
kehidupan masyarakat kota, antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
9
a. Manfaat estetika, hutan kota yang ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan
memberikan nilai estetika karena hijaunya hutan tersebut dengan aneka
bentuk daun, cabang, ranting dan tajuk serta bunga yang terpadu menjadi
suatu pemandangan yang menyejukkan.
b. Manfaat ekologis, yaitu tercapainya keserasian lingkungan antara
tumbuhan, satwa maupun manusia dan sebagai habitat satwa, seperti
burung-burung serta perlindungan plasma nutfah.
c. Manfaat klimatologis, yaitu terciptanya iklim mikro, seperti kelembaban
udara, suhu udara, dan curah hujan sehingga dapat menambah kesejukan
dan kenyamanan serta tercapainya iklim yang stabil dan sehat.
d. Manfaat hidrologis, hutan kota dengan perakaran tumbuhan dan serasah
mampu menyerap kelebihan air pada musim hujan sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir dan menjaga kestabilan air tanah, khususnya
pada musim kemarau. Hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3
apabila jatuh di permukaan daun akan mengalami reaksi. Pada saat
permukaan daun mulai dibasahi, maka asam seperti H2SO4 akan
bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun membentuk garam CaSO4
yang bersifat netral. Dengan demikian air hujan yang mengandung pH
asam melalui proses intersepsi oleh permukaan daun akan dapat
menaikkan pH, sehingga air hujan yang jatuh menjadi tidak begitu
berbahaya lagi bagi lingkungan.
e. Manfaat protektif, pepohonan di hutan kota berfungsi sebagai pelindung
dari pancaran sinar matahari dan penahan angin. Serta pohon dapat
meredam kebisingan dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh
daun, cabang dan ranting. Jenis tumbuhan paling efektif untuk meredam
suara ialah tumbuhan dengan tajuk lebat dan rindang, strata yang cukup
rapat dan tinggi. Kota yang terletak di tepi pantai, seperti kota Jakarta
pada beberapa tahun terakhir terancam oleh intrusi air laut. Pemilihan
jenis tumbuhan dalam pembangunan hutan kota pada kawasan yang
mempunyai masalah intrusi air laut harus dengan teliti diperhatikan.
Dikarenakan penanaman tumbuhan yang kurang tahan terhadap
kandungan garam yang tinggi akan mengakibatkan tumbuhan tidak dapat
tumbuh dengan baik, bahkan mungkin akan mengalami kematian. Dan
juga penanaman dengan tumbuhan yang mempunyai daya
evapotranspirasi tinggi terhadap air tanah dapat mengakibatkan
konsentrasi garam air tanah akan meningkat. Sehingga upaya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
10
mengatasi intrusi air laut melalui hutan kota dengan tumbuhan yang daya
evapotranspirasinya rendah untuk meningkatkan kandungan air tanah.
f. Manfaat higienis, manfaat dari adanya hutan kota ini adalah menjadikan
udara yang lebih bersih dan sehat. Daerah yang merupakan tempat
penimbunan sampah sementara atau permanen mengeluarkan bau yang
tidak sedap. Hutan kota dapat bermanfaat untuk mengurangi bau karena
dapat menyerap bau secara langsung, penahan angin yang bergerak dari
sumber bau, dan pelindung tanah dari hasil dekomposisi sampah serta
penyerap zat berbahaya yang mungkin terkandung dalam sampah seperti
logam berat, pestisida serta bahan beracun dan berbahaya lainnya.
g. Manfaat edukatif, hutan kota dapat bermanfaat sebagai laboratorium
alam karena dapat mengenal berbagai jenis pepohonan dan satwa
khususnya burung-burung yang sering dijumpai di kawasan tersebut.
4. Faktor-Faktor Lingkungan dan Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan hasil akhir interaksi dari berbagai proses fisiologis,
dan untuk mengetahui mengapa pertumbuhan pohon berbeda pada berbagai
variasi keadaan lingkungan dan perlakuan, diperlukan bagaimana proses fisiologis
dipengaruhi oleh lingkungan (Kramer dan Kozlowski,1979). Sebaran populasi
dari suatu vegetasi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi tempat tumbuh dan
asosiasi vegetasi yang berada di sekitarnya.(Kalima,2008). Faktor lingkungan
fisik berupa ketinggian dan kerapatan jenis sangat berpengaruh pada keragaman
jenis. (Lianah et al.2013)
Sifat dan ciri tanah sangat mempengaruhi kapasitas tanah sebagai media dan
tempat penyediaan hara bagi tumbuhan. Sehubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, tanah mempunyai beberapa peranan diantaranya, untuk
pengaturan suhu tanah, udara tanah dan air tanah. Daniel et al. (1978) menyatakan
bahwa pengetahuan mengenai ilmu tanah merupakan dasar bagi pengelolaan
silvikultur hutan, karena kualitas tanah merupakan salah satu kendala dalam
praktek silvikultur. Lebih lanjut dikatakan bahwa pertimbangan-pertimbangan
silvikultur diantaranya penentuan produktivitas tempat tumbuh sangat dipengaruhi
oleh faktor tanah. Hal ini berarti ada faktor-faktor penting yang sangat
menentukan kualitas dari tempat tumbuh tanaman yaitu sifat fisik, sifat kimia dan
sifat biologi tanah diantaranya kandungan unsur hara, kemasaman tanah (pH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
11
tanah), kandungan bahan organik tanah (BO), kelengasan tanah, tekstur dan
struktur tanah dan lain-lain.
5. Pengelolaan Green Campus
Universitas merupakan tempat ideal bagi para cindekia maupun mahasiswa
yang dianggap mampu memecahkan permasalahan permasalahan sosial
diantaranya adalah isu kerusakan alam. Civitas akademika yang ada di kampus
dinilai memiliki kompetensi dalam hal pelestarian alam. Mereka dianggap sebagai
civitas yang tidak memiliki kepentingan ekonomi dalam rangka eksploitasi alam.
Kebijakan pelestarian alam di kampus harus menyatu dengan visi misi universitas,
sehingga walaupun terjadi rotasi kepemimpinana di kampus, tidak akan
mempengarusi kebijakan pelestarian alam yang ada di kampus.
Program green campus dilaksanakan dalam rangka membentuk lingkungan
hijau, nyaman bersih, indah dan sehat. Letak kampus yang berada di daerah
perkotaan diharapkan mampu mengurangi dampak dari pemanasan global yang
terjadi di sana. Tidak hanya sivitas academika yang mendapat kemanfaatan dari
green kampus ini akan tetapi kawanan burung juga sangat terbantu. Seperti di
Kampus Kandang Limun Bengkulu, kawasan kampus tersebut merupakan
kombinasi dari beberapa tipe habitat antara lain hutan hasil penghijaun, rawa,
kolam, dan persawahan. Keberagaman habitat yang dimiliki tersebut memberikan
kesempatan terhadap berbagai jenis burung untuk tinggal dan berkembang biak
didalamnya.(Jarulis.2007)
Istilah green campus sering dikaitkan dengan kampus konservasi. Dimana
menurut kamus besar bahasa indonesia konservasi berarti pemeliharaan dan
perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan
dengan jalan mengawetkan, pengawetan, pelestarian. Konservasi sering
diidentikkan dengan sumber daya alam hayati sehingga dengan mudah kita
mendengar istilah Konservasi Sumber Daya Alam Hayati (KS-DAH). Sedangkan
universitas konservasi adalah universitas yang memiliki sistem tata kelolanya
mendafsarkan diri pada konsep gabungan green campus dan nilai luhur dari
budaya bangsa. (Arswendi, 2013)
Green campus diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada civitas
akademika kampus untuk memiliki kesadaran dalam rangka berpartisipasi untuk
penanggulangan pemanasan global. Program green campus sangat dipengaruhi
oleh kebijakan kampus itu sendiri, seperti Penggunaan tanah hutan kota kampus
Universitas Indonesia ditetapkan berdasarkan SK Rektor Universitas Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
12
No. 84/SK/12/1988, tanggal 31 Oktober 1988 difungsikan sebagai wilayah
resapan air, wahana koleksi pelestarian plasma nutfah, wahana penelitian dan
sarana rekreasi alam. Luas seluruhnya adalah 55,40 hektar. (Kusratmoko,et
al.2002)
Green campus adalah kampus yang berwawasan lingkungan, yaitu yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan lingkungan ke dalam kebijakan, manajemen
dan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Green campus mempunyai kapasitas
intelektual dan sumber daya dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan tata
nilai lingkungan ke dalam misi dan program-programnya, didesain untuk
menghasilkan para pemimpin bangsa, para politikus, para pengusaha, para petani
dan para penduduk bumi lainnya yang mencintai bumi. Green campus juga harus
bisa menjadi contoh implementasi pengintegrasian ilmu lingkungan dalam semua
aspek manajemen dan best practices pembangunan berkelanjutan. Minimal ada
lima manfaat dan peran Kampus Hijau dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu
(1) jasa ekosistem mikro (micro-ecosystem services), (2) konservasi sumberdaya,
(3) kegiatan tridharma, (4) wisata kampus, dan (5) model mini pengelolaan
pendidikan tinggi berkelanjutan (Utomo, 2007)
6. Program Digital Mapping “SIHATI”
Program digital mapping “SIHATI” merupakan program yang dibuat untuk
memberikan visualisasi persebaran pohon yang sudah diamati diseluruh zona
pengamatan di Kampus UNS Kentingan. Program ini diberi nama “SIHATI”
dimana merupakan singkatan dari Sistem Keanekaragaman Hayati. Program ini
merupakan konversi data yang didapatkan secara acak yang jumlahnya mencapai
ribuan ke dalam pemetaan pohon sesuai koordinat lokasinya di dalam layanan
google earth. Selain melihat posisi secara visual di dalam peta, melalui program
ini pengamatan tiap zona akan lebih mudah. Data yang bisa di amati adalah
macam jenis pohon yang ada, jumlah masing masing jenis pohon, visualisasi
gambar pohon serta klasifikasi pohon yang diamati. Program ini juga dilengkapi
dengan sistem pencarian pohon yang diharapkan, dimana program ini akan
menunjukkan persebaran tanaman yang bersangkutan, jumlahnya, persebaran di
masing masing zona, lengkap dengan tinggi, diameter, dan luas basal areanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
13
Program digital mapping “SIHATI” ini bisa memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya adalah: memberikan data yang akurat kaitanya dengan lokasi
koordinat dari vegetasi yang diamati, memberikan data secara rinci dari pohon-
pohon yang diamati, memberikan visualisasi pola hubungan antar pohon, dan bisa
diperbaharui sesuai dengan waktu yang diinginkan.
Program digital mapping “SIHATI” ini dibuat dengan menggunakan program
MySQL memanfaatkan sistem localhost sehingga mampu berjalan tanpa jaringan
internet untuk menampilkan data-data dasar vegetasi. Khusus untuk
menampakkan peta, program ini harus terhubung ke google earth sehingga
jaringan internet diperlukan. Untuk dapat menampilkan data secara digital,
dibutuhkan data pengamatan yang sudah dikonversi dalam bentuk excel yang
kemudian diupload ke dalam program digital mapping “SIHATI” ini. Tampilan
dari program ini dirancang semenarik mungkin, dimana sangat memudahkan bagi
siapapun yang mengakses program digital mapping “SIHATI” ini.
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1. Kerangka berfikir
Keanekaragaman hayati
Vegetasi Tumbuhan
Kampus UNS Kentingan
Data Base
Akses Cepat
Digital Mapping
“SIHATI”
Efektifitas dan efisiensi
pengelolaan kawasan kampus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Mei 2013.
Tempat penelitian di kampus UNS Kentingan, Jl Ir Sutami 36 A Surakarta seluas
60 hektar. Identifikasi, kuantifikasi dan analisis data dilakukan di Laboratorium
Biologi FMIPA UNS Surakarta.
B. Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: kamera, rol-meter,
haga-meter, sasak, jaring serasah, loupe, mikroskop, anemometer dan lux-meter.
Untuk pembuatan digital mapping “SIHATI” diperlukan komputer, sofware
xampp, MySQL, navicate, mouse dan jaringan internet
Bahan-bahan penelitian meliputi: sampel daun, bunga/buah pohon, kertas
koran, herbarium/specimen pembanding dan buku acuan identifikasi.
.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus (seluruh
anggota vegetasi di kampus UNS Kentingan dijadikan objek pengamatan). Lokasi
pengamaan dibagi menjadi 10 zona pengamatan, yaitu:
1. Zona stadion dan sekitarnya yang selanjutnya disebut zona GOR
2. Zona Fakultas Kedokteran-MIPA yang selanjutnya disebut zona FK
3. Zona Fakultas Pertanian yang selanjutnya disebut zona FP
4. Zona Fakultas KIP dan Pascasarjana yang selanjutnya disebut zona FKIP
5. Zona Fakultas Hukum yang selanjutnya disebut zona FH
6. Zona Fakultas Ekonomi dan ISIP yang selanjutnya disebut zona FE dan
FISIP
7. Zona Fakultas Sastra dan sekitarnya yang selanjutnya disebut zona FSSR
8. Zona Fakultas Teknik yang selanjutnya disebut zona FT
9. Zona Gedung Pusat-Perpustakaan dan sekitarnya yang selanjutnya disebut
zona Kantor Pusat
10. Zona depan kampus (LPPM-PSL dan sekitarnya) yang selanjutnya disebut
zona Boulevard
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
15
Gambar 3.2. Pembagian zona di kampus UNS Kentingan
Pada ke-10 zona pengamatan dilakukan pengukuran beberapa variabel,
meliputi:
1. Luas area zona kajian
2. Data profil vegetasi, meliputi:
a. Jenis pohon; untuk pohon yang belum teridentifikasi diambil
sampelnya, dibuat herbarium dan diidentifikasi di laboratorium
b. Cacah individu pohon
c. Tinggi pohon
d. luas basal area; diukur berdasar diameter batang setinggi dada dengan
cara mengukur lingkaran pohon, kemudian dihitung : Diameter =
keliling pohon/3.14 (Dharmono, 2007).
D. Prosedur Penelitian
1. Penentuan zona pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
16
Membagi kampus UNS Kentingan menjadi 10 zona pengamatan,
yaitu: a. Zona stadion dan sekitarnya yang selanjutnya disebut zona GOR
dengan luas 8.65 hektar.
b. Zona Fakultas Kedokteran-MIPA yang selanjutnya disebut zona FK dengan luas 7.01 hektar.
c. Zona Fakultas Pertanian yang selanjutnya disebut zona FP dengan luas 6.40 hektar.
d. Zona Fakultas KIP dan Pascasarjana yang selanjutnya disebut zona
FKIP dengan luas 6.83 hektar. e. Zona Fakultas Hukum yang selanjutnya disebut zona FH dengan luas
3.89 hektar. f. Zona Fakultas Ekonomi dan ISIP yang selanjutnya disebut zona FE dan
FISIP dengan luas 4.10 hektar
g. Zona Fakultas Sastra dan sekitarnya yang selanjutnya disebut zona FSSR dengan luas 3.63 hektar.
h. Zona Fakultas Teknik yang selanjutnya disebut zona FT dengan luas 7.14 hektar
i. Zona Gedung Pusat-Perpustakaan dan sekitarnya yang selanjutnya
disebut zona Kantor Pusat dengan luas 7.39 hektar. j. Zona depan kampus (LPPM-PSL dan sekitarnya) yang selanjutnya
disebut zona Boulevard dengan luas 4.15 hektar. 2. Pengamatan dan inventarisasi vegetasi masing-masing zona dengan
memperhatikan beberapa hal berikut:
a. Jenis pohon; untuk pohon yang belum teridentifikasi diambil sampelnya, dibuat herbarium dan diidentifikasi di laboratorium
b. Cacah individu pohon c. Tinggi pohon
d. Luas basal area; diukur berdasar diameter batang setinggi dada dengan
cara mengukur lingkaran pohon, kemudian dihitung : Diameter =
keliling pohon/3.14.
3. Melakukan analisis vegetasi
Pada masing-masing zona pengamatan dilakukan analisis vegetasi. Metode
analisis menggunakan parameter kuantitatif yang mengacu kepada Kusmana
(1997). Rumus yang digunakan dalam penentuan struktur dan komposisi vegetasi
hutan kota:
a. Kerapatan (ind/ha) = Jumlah individu suatu jenis
Luas area unit sampling (m /ha)
b. Kerapatan Relatif (%) = Total cacah individu suatu jenis x l00%
Total cacah individu seluruh spesies
c. Dominansi (cm²/ha) = Luas bidang dasar suatu jenis
Luas area unit sampling (m /ha)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
17
d. Dominansi Relatif (%) = Luas bidang dasar suatu jenis x100%
Luas bidang dasar seluruh jenis
e. Frekuensi = Jumlah plot ditemukannya species
Jumlah seluruh plot contoh
f. Frekuensi Relatif (%) = Frekuensi suatu jenis x100%
Total frekuensi seluruh jenis
g. Indeks Nilai Penting (INP) = KR + DR + FR
Indeks Nilai penting merupakan penjumlahan dari kerapatan relatif,
frekuensi relatif dan dominansi relatif, yang berkisar antara 0 dan 300.
h. Indeks Keanekaragaman
H’ = -∑ [( -- )] ln[( -- )]
Keterangan :
H' = indeks keanekaragaman; ni = nilai penting dari setiap spesies; N =
total nilai penting (Ludwig and Reynold, 1988).
4. Melengkapi analisis vegetasi dengan mengelompokkan pohon berdasarkan
stadiumnya, meliputi:
a. Trees yaitu pohon yang memiliki diameter lebih dari 10 cm. Dibagi
menjadi small trees (10 cm – 35 cm) dan big trees (diatas 35 cm)
b. Sapling yaitu pohon yang memiliki diameter kurang dari 10 cm.,
sedangkan semai (seedling) dimasukkan kedalam kelompok ini.
5. Membuat komputerisasi sebaran vegetasi UNS dengan membuat program
digital mapping “SIHATI” agar mudah dibaca oleh khalayak umum, adapun
proses pembuatannya meliputi:
a. Menginstall aplikasi xampp untuk menjalankan mySQL dan apache
b. Membuat program digital mapping “SIHATI” dengan sistem localhost,
sehingga program mampu berjalan meskipun tanpa jaringan internet.
c. Mencari template untuk penampilan program digital mapping
“SIHATI” dan menyesuaikannya dengan kebutuhan yang akan
ditampilkan.
d.
Gambar3.3. Tampilan menu tampilan untuk program digital mapping
“SIHATI”
n
i=1
ni
N
ni
N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
18
e. Memperbaiki tampilan dengan gambar berjalan dan menu sesuai zona
Gambar 3.4. Tampilan halaman pembuka program digital mapping “SIHATI”
f. Menginput semua data pengamatan dilapangan ke dalam bentuk excell.
g.
Gambar 3.5. Tampilan data pengamatan yang dimasukkan program excell
h. Membuat klasifikasi species yang telah diamati dalam bentuk excell.
Gambar 3.6. Tampilan klasifikasi species yang dimasukkan program excel
i. Mengubah file dari format excel ke bentuk csv
j. Mengunggah file csv tersebut melalui navicate lite yang sudah
dihubungkan dengan program mySQL yang sudah dijalankan
Gambar 3.7. Tampilan data yang diunggah lewat navicate lite
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
19
k. Menjalankan xampp dan membuka localhost
Gambar 3.8. Tampilan mySQL dan apache yang dijalankan lewat xampp
l. Menjalankan program, sesuai dengan data yang diinginkan
Gambar 3.9. Tampilan peta pohon yang ada di area UNS kentingan surakarta setelah dijalankan dengan program “SIHATI”
m. Membuat tampilan warna pohon sesuai dengan kategorinya. Yaitu
warna biru untuk sapling, warna hijau untuk small trees , warna kuning
untuk yang big trees
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau
komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari tumbuh-tumbuhan.Unsur
struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk.
Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi
untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut.
Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan
komposisi suatu komunitas tumbuhan.
Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-
petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara. Menurut Soerianegara
(1974) petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun
berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak. Pola komunitas dianalisis dengan
metode ordinasi yang menurut Dombois dan E1lenberg (1974) pengambilan
sampel plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau
faktor gradien lingkungan tertentu.
Sebagian area Kampus UNS Kentingan merupakan salah satu hutan kota
yang ada di Kota Surakarta. Secara morfologi, wilayah Kampus UNS Kentingan
terdiri atas relief yang tidak begitu rata, terdapat wilayah datar, lembah dan juga
bukit yang sebagian besar ditutupi oleh pepohonan dan juga bangunan kampus.
Banyaknya vegetasi yang berada di lingkungan kampus ini memberikan arti
penting dalam hal estetika, kesehatan, edukasi maupun memberikan semangat
kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Area kampus juga
membutuhkan daya lingkungan untuk menunjang proses pembelajaran.
Produktivitas di bidang akademik juga bisa didukung jika populasi, keragaman
dan vegetasi yang ada ditata dengan baik.
Penelitian yang dilakukan dengan pengamatan pada sepuluh zona di
Kampus UNS Kentingan menghasilkan data yang berbeda-beda. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa area Kampus UNS Kentingan merupakan
daerah hijau yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi ditandai dengan nilai
indeks keanekaragaman simpson 0,94. Komposisi vegetasi di area Kampus UNS
Kentingan tersusun dari pohon, perdu berupa tanaman hias dan tanaman liar
dengan total jenis pohon di area tersebut adalah 151 jenis. Adapun kerapatan,
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
21
dominansi dan indeks nilai penting pohon di area pengamatan dijelaskan pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1. Kerapatan, dominansi dan INP tumbuhan di Kampus UNS Kentingan No Nama local Nama Ilmiah Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan
KR Domi
Nansi
DR FR INP
1 Jati Tectona grandis 1234 89 260 885 20.85 14.55% 50,850.29 2.68% 1.72% 18.95% 2 Mahoni Swietenia mahagoni 1007 111 149 747 17.01 11.88% 62,106.40 3.27% 1.72% 16.87%
3 Angsana Pterocarpus indicus 804 637 111 56 13.58 9.48% 624,710.02 32.90% 1.72% 44.10%
4 Flamboyan Delonix regia 556 32 90 434 9.39 6.56% 18,721.83 0.99% 1.72% 9.26%
5 Glodokan Polyaltia longifolia 529 14 108 407 8.94 6.24% 646,093.07 34.03% 1.72% 41.99%
6 Akasia Acasia auriculiformis 296 138 118 40 5.00 3.49% 62,584.13 3.30% 1.72% 8.51%
7 Kere Payung Filicium desipiens 292 45 208 39 4.93 3.44% 26,910.33 1.42% 1.72% 6.58%
8 Mangga Mangifera indica 221 6 43 172 3.73 2.61% 5,034.33 0.27% 1.72% 4.59%
9 Ketapang Terminalia catappa 174 11 96 67 2.94 2.05% 26,131.63 1.38% 1.72% 5.15%
10 Jambu Air Eugenia aquea 143 1 16 126 2.42 1.69% 1,622.95 0.09% 1.55% 3.32%
11 Asam Londo Pithecelobium dulce 134 80 43 11 2.26 1.58% 48,099.94 2.53% 1.72% 5.83%
12 Sawo Manila Manilkara zapota 130 0 58 72 2.20 1.53% 1,557.14 0.08% 1.55% 3.17%
13 Johar Senna siamena 128 31 76 21 2.16 1.51% 147,582.77 7.77% 1.72% 11.00%
14 Kelengkeng Dimocarpus longan 105 3 8 94 1.77 1.24% 1,462.02 0.08% 1.20% 2.52%
15 Pule Alstonia scholaris 100 3 29 68 1.69 1.18% 2,637.89 0.14% 1.38% 2.70%
16 Asam Raksasa Kigelia pinnata 95 7 40 48 1.61 1.12% 4,612.86 0.24% 1.20% 2.56%
17 Beringin Ficus benjamina 93 25 21 47 1.57 1.10% 29,531.37 1.56% 1.72% 4.37%
18 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 92 0 70 22 1.55 1.08% 2,332.38 0.12% 0.52% 1.73%
19 Talok Muntingia calbura 88 2 53 33 1.49 1.04% 3,126.56 0.16% 1.72% 2.92%
20 Kesambi Schleichera oleosa 80 7 9 64 1.35 0.94% 5,031.43 0.26% 0.52% 1.73%
21 Tanjung Mimusops elengi 79 3 36 40 1.33 0.93% 2,791.95 0.15% 1.55% 2.63%
22 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 78 4 33 41 1.32 0.92% 2,325.26 0.12% 1.20% 2.24%
23 Biola Cantik Ficus lyrata 78 2 14 62 1.32 0.92% 1,889.32 0.10% 1.38% 2.40%
24 Gamal Gliricidia sepium 75 24 38 13 1.27 0.88% 9,445.36 0.50% 0.86% 2.24%
25 Bungur Lagerstromeia speciosa 72 13 32 27 1.22 0.85% 5,412.80 0.29% 0.69% 1.82%
26 Kenitu Chrysophylum cainito 67 0 9 58 1.13 0.79% 376.67 0.02% 1.55% 2.36%
27 karet kebo Ficus elastica 65 4 11 50 1.10 0.77% 5,579.60 0.29% 1.03% 2.09% 28 Lamtoro Leucaena glauca 65 0 28 37 1.10 0.77% 1,413.76 0.07% 0.86% 1.70%
29 Nyamplung Calophyllum inophyllum 61 0 5 56 1.03 0.72% 420.29 0.02% 1.03% 1.77% 30 Sengon Paraserianthes falcataria 60 13 19 28 1.01 0.71% 13,710.77 0.72% 0.86% 2.29%
31 Dadap Merah Erythrina cristagali 55 0 28 27 0.93 0.65% 1,006.26 0.05% 0.69% 1.39%
32 Petai Cina Parkia speciosa 53 6 21 26 0.90 0.62% 4,385.67 0.23% 0.34% 1.20%
33 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 52 21 9 22 0.88 0.61% 8,972.40 0.47% 1.03% 2.12%
34 Cemara Thuja orientalis 49 2 23 24 0.83 0.58% 1,499.08 0.08% 1.38% 2.04%
35 gayam Inocarpus fagiferus 47 0 0 47 0.79 0.55% 2,267.09 0.12% 1.03% 1.70%
36 Trembesi Albizia saman 46 13 14 19 0.78 0.54% 11,639.48 0.61% 1.38% 2.54%
37 Lindri Lindri 46 15 11 20 0.78 0.54% 6,482.63 0.34% 1.55% 2.43%
38 Rambutan Nephelium lappaceum 45 1 4 40 0.76 0.53% 641.41 0.03% 1.03% 1.59%
39 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 44 0 8 36 0.74 0.52% 252.39 0.01% 0.86% 1.39%
40 Melinjo Gnetum gnemon 40 0 9 31 0.68 0.47% 493.29 0.03% 0.86% 1.36%
41 Mirip Pule Mirip Pule 39 0 2 37 0.66 0.46% 115.53 0.01% 0.69% 1.16%
42 Sawo Kecik Manilkara kauki 38 0 5 33 0.64 0.45% 353.42 0.02% 0.69% 1.16% 43 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 36 3 8 25 0.61 0.42% 1,006.69 0.05% 0.52% 1.00%
44 Mirip Gayam Mirip Gayam 34 3 4 27 0.57 0.40% 1,605.32 0.08% 1.03% 1.52% 45 Nangka Artocarpus heterophyllus 33 4 9 20 0.56 0.39% 1,385.65 0.07% 1.20% 1.66%
46 Matoa Pometia pinnata 33 0 3 30 0.56 0.39% 185.53 0.01% 1.20% 1.60%
47 Jambu Bij i Psidium guajava 32 0 5 27 0.54 0.38% 199.69 0.01% 1.03% 1.42%
48 Sukun Artocarpus communis 30 1 5 24 0.51 0.35% 458.73 0.02% 1.38% 1.76%
49 Salam Syzygium polyanthum 30 0 3 27 0.51 0.35% 180.38 0.01% 0.86% 1.22%
50 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 28 20 6 2 0.47 0.33% 6,785.41 0.36% 1.03% 1.72%
51 Kepuh Sterculia foetida 27 2 13 12 0.46 0.32% 1,213.52 0.06% 0.86% 1.24%
52 Belimbing Averrhoa carambola 27 0 10 17 0.46 0.32% 59.41 0.03% 1.20% 1.55%
53 Cemara Gimbal Araucaria sp. 26 2 17 7 0.44 0.31% 1,396.59 0.07% 0.52% 0.90%
54 Nam-nam Cynometra cauliflora 24 0 4 20 0.41 0.28% 82.83 0.01% 1.03% 1.32%
55 Keben Baringtonia asiatica 23 2 6 15 0.39 0.27% 23.04 0.04% 1.38% 1.69%
56 Kopi Coffea sp. 22 1 0 21 0.37 0.26% 04.54 0.01% 0.17% 0.44%
57 Jabon Antocephalus cadamba 22 0 2 20 0.37 0.26% 35.34 0.01% 0.34% 0.61% 58 Saga Abrus precatorius 21 7 5 9 0.35 0.25% 2,076.83 0.11% 0.34% 0.70%
59 Durian Durio zibethinus 20 0 0 20 0.34 0.24% 2.12 0.00% 0.52% 0.76% 60 Asam Jawa Tamarindus indicus 19 7 5 7 0.32 0.22% 4,988.27 0.26% 0.86% 1.35%
61 Kantil Michellia alba 19 0 5 14 0.32 0.22% 66.77 0.01% 1.20% 1.44%
62 Manggis Garcinia mangostana 19 0 0 19 0.32 0.22% 24.28 0.00% 0.69% 0.92%
63 Petai Parkia speciosa 18 3 3 12 0.30 0.21% 1,691.02 0.09% 0.52% 0.82%
64 Kepel Stelechocarpus burahol 18 0 3 15 0.30 0.21% 34.55 0.01% 0.69% 0.91%
65 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 16 0 0 16 0.27 0.19% 42.89 0.00% 0.69% 0.88%
66 Sirsak Annona muricata 15 0 5 10 0.25 0.18% 92.23 0.01% 1.03% 1.22%
67 Melanding Leucaena glauca 15 0 1 14 0.25 0.18% 28.99 0.01% 1.03% 1.21%
68 Srikaya Annona squamosa 15 0 0 15 0.25 0.18% 65.79 0.00% 1.03% 1.21%
69 Bisbol Diospyros blancoi 13 0 7 6 0.22 0.15% 45.28 0.04% 0.69% 0.88%
70 Duwet Eugenia cumini 13 1 4 8 0.22 0.15% 41.46 0.02% 1.20% 1.38%
71 Mirip Angsana Mirip Angsana 12 0 9 3 0.20 0.14% 73.65 0.01% 0.17% 0.32%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
22
72 Jeruk Citrus sp. 12 0 0 12 0.20 0.14% 4.22 0.00% 0.52% 0.66%
73 Keluwih Artocarpus altilis 11 2 5 4 0.19 0.13% 1,111.00 0.06% 0.52% 0.71%
74 Waru Hibiscus tiliaceus 11 1 6 4 0.19 0.13% 859.64 0.05% 0.86% 1.03%
75 Mirip Kopi Mirip Kopi 11 0 0 11 0.19 0.13% 7.22 0.00% 0.34% 0.47%
76 Kamboja Plumeria alba 10 0 4 6 0.17 0.12% 417.16 0.02% 0.34% 0.48%
77 Kemuning Murraya paniculata 9 0 1 8 0.15 0.11% 112.26 0.01% 0.69% 0.80% 78 Mertega Diospyros philippensis 9 0 0 9 0.15 0.11% 5.87 0.00% 0.52% 0.63%
79 Species F Species F 7 3 4 0 0.12 0.08% 826.10 0.04% 0.17% 0.30% 80 Mengkudu Morinda citrifolia 7 0 3 4 0.12 0.08% 160.49 0.01% 0.69% 0.78%
81 Nusa Indah Mussaenda phillipica 7 0 1 6 0.12 0.08% 40.21 0.00% 0.34% 0.42%
82 Bulu Bulu 7 0 1 6 0.12 0.08% 24.94 0.00% 0.34% 0.42%
83 Randu Ceiba petandra 6 2 1 3 0.10 0.07% 964.19 0.05% 0.69% 0.81%
84 Kedondong Spondias dulcis 6 0 4 2 0.10 0.07% 556.41 0.03% 0.69% 0.79%
85 Mundu Garcinia dulcis 6 0 4 2 0.10 0.07% 162.90 0.01% 0.69% 0.77%
86 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 6 0 1 5 0.10 0.07% 58.35 0.00% 0.52% 0.59%
87 Jambu Dersono Syzygium malaccense 6 0 0 6 0.10 0.07% 10.84 0.00% 0.52% 0.59%
88 Mirip Mertego Mirip Mertego 6 0 0 6 0.10 0.07% 0.27 0.00% 0.17% 0.24%
89 Mirip Talok Mirip Talok 5 0 4 1 0.08 0.06% 2,210.19 0.12% 0.17% 0.35%
90 Mirip Akasia Mirip Akasia 5 3 1 1 0.08 0.06% 636.59 0.03% 0.52% 0.61%
91 Daun Suplir Daun Suplir 5 1 4 0 0.08 0.06% 466.40 0.02% 0.17% 0.25%
92 Mirip Kantil Mirip Kantil 5 0 0 5 0.08 0.06% 8.91 0.00% 0.34% 0.40% 93 Mirip Srikaya Mirip Srikaya 5 0 0 5 0.08 0.06% 1.22 0.00% 0.17% 0.23%
94 Dadap Serep Erythrina lithosperma 4 1 2 1 0.07 0.05% 2,689.31 0.14% 0.34% 0.53% 95 Asam Cina Tamarindus indicus 4 1 3 0 0.07 0.05% 881.74 0.05% 0.17% 0.26%
96 Jambu Mete Anacardium occidentale 4 1 3 0 0.07 0.05% 364.61 0.02% 0.34% 0.41%
97 species B species B 4 0 2 2 0.07 0.05% 185.87 0.01% 0.17% 0.23%
98 Kakao Theobroma Cacao 4 0 1 3 0.07 0.05% 28.24 0.00% 0.52% 0.57%
99 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 4 0 1 3 0.07 0.05% 26.41 0.00% 0.69% 0.74%
100 Mirip Jambu Mirip Jambu 4 0 0 4 0.07 0.05% 4.51 0.00% 0.34% 0.39%
101 Species E Species E 3 0 0 3 0.05 0.04% 538.73 0.03% 0.34% 0.40%
102 Kenari Canarium ovatum 3 1 2 0 0.05 0.04% 434.48 0.02% 0.34% 0.40%
103 Suren Toona sureni 3 0 3 0 0.05 0.04% 241.37 0.01% 0.34% 0.39%
104 Maja Aegle marmelos 3 0 2 1 0.05 0.04% 128.19 0.01% 0.17% 0.21%
105 Mira Mira 3 0 1 2 0.05 0.04% 62.59 0.00% 0.17% 0.21%
106 Dewandaru Eugenia uniflora 3 0 0 3 0.05 0.04% 0.72 0.00% 0.34% 0.38%
107 Mirip Daun Suplir Mirip Daun Suplir 2 2 0 0 0.03 0.02% 369.19 0.02% 0.17% 0.21% 108 Kol Banda Pisonia alba 2 0 2 0 0.03 0.02% 134.47 0.01% 0.17% 0.20%
109 Daun Menjari tiga Daun Menjari tiga 2 0 2 0 0.03 0.02% 107.05 0.01% 0.17% 0.20% 110 Mirkop Mirkop 2 0 1 1 0.03 0.02% 54.90 0.00% 0.17% 0.20%
111 Species A Species A 2 0 1 1 0.03 0.02% 18.14 0.00% 0.34% 0.36%
112 baringtonia Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.03 0.02% 8.85 0.00% 0.17% 0.19%
113 Mirip Trembesi Mirip Trembesi 2 0 1 1 0.03 0.02% 3.22 0.00% 0.17% 0.19%
114 Jarak Senna siamena 2 0 0 2 0.03 0.02% 1.86 0.00% 0.34% 0.36%
115 Ficus sp Ficus sp 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.91 0.00% 0.17% 0.19%
116 Mirip Duwet Mirip Duwet 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.76 0.00% 0.17% 0.19%
117 Mirip Sukun Mirip Sukun 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.48 0.00% 0.17% 0.19%
118 Mirip Rambutan Mirip Rambutan 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.31 0.00% 0.34% 0.36%
119 Mirip Kelengkeng Mirip Kelengkeng 1 1 0 0 0.02 0.01% 1,059.64 0.06% 0.17% 0.24%
120 Randu alas Bombaxma labaricum 1 1 0 0 0.02 0.01% 939.09 0.05% 0.17% 0.23%
121 Species G Species G 1 1 0 0 0.02 0.01% 538.73 0.03% 0.17% 0.21%
122 Mirip Ficus Mirip Ficus 1 1 0 0 0.02 0.01% 448.28 0.02% 0.17% 0.21%
123 Mirip Lerak Mirip Lerak 1 1 0 0 0.02 0.01% 292.11 0.02% 0.17% 0.20%
124 Mirip Kepel Mirip Kepel 1 1 0 0 0.02 0.01% 203.45 0.01% 0.17% 0.19% 125 Daun Pucuk Merah Daun Pucuk Merah 1 1 0 0 0.02 0.01% 178.91 0.01% 0.17% 0.19%
126 Family Myrtaceae Family Myrtaceae 1 0 1 0 0.02 0.01% 127.77 0.01% 0.17% 0.19% 127 Wuni Antidesma bunius 1 0 1 0 0.02 0.01% 91.88 0.00% 0.17% 0.19%
128 Species C Tinta Species C Tinta 1 0 1 0 0.02 0.01% 78.82 0.00% 0.17% 0.19%
129 Species D Species D 1 0 1 0 0.02 0.01% 78.54 0.00% 0.17% 0.19%
130 Berduri Berduri 1 0 1 0 0.02 0.01% 47.63 0.00% 0.00% 0.01%
131 Bunga Kuning Bunga Kuning 1 0 1 0 0.02 0.01% 43.23 0.00% 0.17% 0.18%
132 species H species H 1 0 1 0 0.02 0.01% 41.42 0.00% 0.17% 0.18%
133 Species I Species I 1 0 1 0 0.02 0.01% 20.58 0.00% 0.17% 0.18%
134 Melati Melati 1 0 0 1 0.02 0.01% 19.63 0.00% 0.17% 0.18%
135 Daun Mirip Kakao Daun Mirip Kakao 1 0 1 0 0.02 0.01% 11.92 0.00% 0.17% 0.18%
136 Thevetin perutiana Thevetin perutiana 1 0 0 1 0.02 0.01% 7.38 0.00% 0.17% 0.18%
137 Karet Hevea brasiliensis 1 0 0 1 0.02 0.01% 5.39 0.00% 0.17% 0.18%
138 Species J Species J 1 0 0 1 0.02 0.01% 5.39 0.00% 0.17% 0.18%
139 Mirip Kayu Putih Mirip Kayu Putih 1 0 0 1 0.02 0.01% 3.70 0.00% 0.17% 0.18% 140 Mirip Jambu Air Mirip Jambu Air 1 0 0 1 0.02 0.01% 2.32 0.00% 0.17% 0.18%
141 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa 1 0 0 1 0.02 0.01% 2.19 0.00% 0.17% 0.18% 142 Mirip Sirsak Mirip Sirsak 1 0 0 1 0.02 0.01% 1.55 0.00% 0.17% 0.18%
143 Kaya Pakel Kaya Pakel 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.92 0.00% 0.17% 0.18%
144 Wahyu tumurun Wahyu tumurun 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.59 0.00% 0.17% 0.18%
145 Sawo Kledung Manilkara zapota 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.48 0.00% 0.17% 0.18%
146 Kenanga Canangium odoratum 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.45 0.00% 0.17% 0.18%
147 Mirip Gamal Mirip Gamal 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.45 0.00% 0.34% 0.35%
148 Mirip Mahoni Mirip Mahoni 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.27 0.00% 17.21% 17.22%
149 Mirip Matoa Mirip Matoa 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.27 0.00% 0.17% 0.18%
150 Mirip Beringin Mirip Beringin 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.17 0.00% 0.17% 0.18%
151 Cimpedak Artocarpus champeden 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.10 0.00% 0.17% 0.18%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
23
Berdasarkan data pengamatan di atas, bisa disimpulkan bahwa berdasarkan
dominansi luas basal area didapatkan hasil yang berupa pohon glodokan
(Polyalthia longifolia) menempati peringkat pertama dengan total 646.093,07
cm²/ha, pada urutan kedua didapatkan pohon angsana (Pterocarpus indicus) yang
meiliki luas basal area sebesar 624.710,02 cm²/ha, serta pada peringkat ketiga
diperoleh pohon johar (Cassia siamea) sebesar 147.582,77 cm²/ha.
Dari data pengamatan, didapatkan bahwa indeks nilai penting pohon
diseluruh area pengamatan didapatkan pohon angsana (Pterocarpus indicus)
memiliki indeks nilai penting tertinggi yaitu 44.10%, pada urutan kedua terdapat
pohon glodokan (Polyalthia longifolia) yang memiliki indeks nilai penting sebesar
41.99%, disusul pohon jati (Tectona grandis) pada urutan ketiga dengan indeks
nilai penting sebesar 18.95% .
Gambar 4.10. Persebaran jumlah pohon di seluruh zona pengamatan
Kampus UNS Kentingan Zona yang menduduki peringkat pertama untuk jumlah individu pohon
yang tumbuh adalah zona FT dengan jumlah 1928 pohon. Peringkat kedua
diduduki oleh zona FP dengan jumlah 1645 pohon. Sedangkan untuk peringkat
ketiga diduduki oleh zona Kantor Pusat dengan total 881 pohon.
Di seluruh area pengamatan didapatkan 151 jenis pohon. Persebarannya
merata ke seluruh zona pengamatan. Zona yang menduduki peringkat pertama
atas tingkat keragaman jenis pohon adalah zona FP, dimana terdapat 87 jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
24
pohon. Zona FT menduduki peringkat kedua dengan total 74 jenis pohon yang
tumbuh. Sedangkan peringkat ketiga adalah zona FK yang memiliki 67 jenis,
unggul 1 jenis lebih banyak dari pada zona GOR dengan 66 jenis pohon yang
tumbuh di sana.(gambar 4.11)
Gambar 4.11. Komposisi jumlah jenis pohon pada 10 zona pengamatan di Kampus UNS Kentingan Dari hasil pengamatan, zona FT memiliki kerapatan tertinggi mencapai
270,03 ind/ha. Peringkat kedua adalah zona FP yang memiliki tingkat kerapatan
257,03 ind/ha. Di zona FSSR memiliki kerapatan 179,01 ind/ha sehingga
menduduki peringkat yang ketiga. Tingkat kerapatan ini ditentukan pada luasnya
area pengamatan serta jumlah pohon yang tersebar di dalamnya. (Gambar 4..12)
Gambar 4.12. Kerapatan populasi pohon di masing masing zona pengamatan Kampus UNS Kentingan
Di masing-masing zona pengamatan, jenis pohon yang meliputi juga
beragam. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) menjadi jenis yang paling banyak
dijumpai di zona Boulevard, zona FE dan FISIP serta di zona Kantor Pusat. Di zona FT, FH dan GOR paling banyak terdiri atas oleh jenis jati (Tectona grandis).
Pohon glodokan (Polyalthia longifolia) paling banyak berada di wilayah zona FKIP dan FK. Pohon flamboyan (Delonix regia) paling banyak di wilayah zona
125.30113.17
94.86
101.71
91.51257.03
179.61
270.03
87.05109.74 Boulevard
FE dan FISIP
FH
FK
FKIP
FP
FSSR
FT
GOR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
25
FP sedangkan untuk wilayah zona FSSR paling banyak oleh pohon mahoni
(Swietenia mahagoni).(Gambar 4.13)
Gambar 4.13. Jenis pohon terbanyak yang paling banyak ditemukan di masing-masing zona pengamatan di Kampus UNS Kentingan
Dari seluruh area pengamatan di Kampus UNS Kentingan didapatkan data
bahwa pohon jati (Tectona grandis) merupakan jenis yang paling banyak
ditemukan. Total jenis ini mencapai 1234 pohon yang tersebar ke seluruh area
pengamatan. Pohon mahoni (Swietenia mahagoni) menempati urutan kedua
karena jumlahnya mencapai 1007 pohon. Sedangkan pohon angsana (Pterocarpus
indicus) yang paling banyak tersebar di zona Boulevard, zona Kantor Pusat serta
zona FE dan FISIP menempati urutan ketiga dimana memiliki total 804 pohon.
Jenis pohon flamboyan (Delonix regia), glodokan (Polyalthia longifolia)dan
akasia (Acasia auriculiformis) menempati urutan selanjutnya.
Gambar 4.14. Indeks diversitas di masing-masing zona pengamatan di
Kampus UNS Kentingan
Berbeda dengan pengamatan berdasarkan tingkat kerapatan, berdasarkan
indeks diversitas di seluruh zona, didapatkan bahwa di zona FK memiliki indeks
9358 67 77 88
464
126
539
179 166
0
100
200
300
400
500
600
Boulevard
Fe dan FISIP
FH
FK
FKIP
FP
FSSR
FT
GOR
Kantor Pusat
0.7800
0.8000
0.8200
0.8400
0.8600
0.8800
0.9000
0.9200
0.9400
0.9600
0.9192
0.9429
0.8987
0.9539
0.9269
0.90280.9149
0.8424
0.8990
0.9280
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
26
diversitas tertinggi dengan 0.95. Zona kedua yang memiliki indeks tertinggi
adalah zona FE dan FISIP yang mencapai 0.94. Zona Kantor Pusat dan zona FKIP
sama sama menduduki peringkat ketiga dan keempat dengan nilai indeks 0.93.
Adapun secara rinci dijelaskan pada gambar 4.14.
Frekuensi persebaran pohon yang ada di area pengamatan juga bermacam-
macam. Ada pohon yang tersebar merata di seluruh zona pengamatan yang
berjumlah 10 pohon. Begitu pula sebaliknya, ada pohon yang hanya berada di
zona tertentu dan tidak berada di zona yang lain. Distribusi tanaman ini sangat
erat kaitannya dengan penyebab persebaran ke seluruh zona, baik dilaksanakan
secara alami maupun yang disengaja manusia. Adapun persebaran frekuensi
pohon, disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Frekuensi pohon di masing masing zona pengamatan UNS Kentingan Surakarta
No Nama local Nama Ilmiah
Zona
Frek
uensi FR Bou
levard
FE
dan
FISIP
FH FK FKIP FP FSSR FT GOR Kantor
Pusat
1 Akasia Acasia auriculiformis v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 2 Angsana Pterocarpus indicus v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 3 Asam Londo Pithecelobium dulce v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 4 Beringin Ficus benjamina spp. v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 5 Flamboyan Delonix regia v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 6 Glodokan Polyaltia longifolia v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 7 Jati Tectona Grandis v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 8 Johar Senna siamena v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 9 Kere Payung Filicium desipiens v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 10 Ketapang Terminalia catappa v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 11 Mahoni Swietenia mahagoni v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 12 Mangga Mangifera indica v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 13 Talok Muntingia calbura v v v v v v v v v v 1.00 1.72% 14 Jambu Air Eugenia aquea v v v v v v v v v 0.90 1.55% 15 Kenitu Chrysophylum cainito v v v v v v v v v 0.90 1.55% 16 Lindri Lindri v v v v v v v v v 0.90 1.55% 17 Sawo Manila Manilkara zapota v v v v v v v v v 0.90 1.55% 18 Tanjung Mimusops elengi v v v v v v v v v 0.90 1.55% 19 Biola Cantik Ficus lyrata v v v v v v v v 0.80 1.38% 20 Cemara Araucaria sp. v v v v v v v v 0.80 1.38% 21 Keben Baringtonia asiatica v v v v v v v v 0.80 1.38% 22 Pule Alstonia scholaris v v v v v v v v 0.80 1.38% 23 Sukun Artocarpus communis v v v v v v v v 0.80 1.38% 24 Trembesi Albizia saman v v v v v v v v 0.80 1.38% 25 Asam Raksasa Kigelia pinnata v v v v v v v 0.70 1.20% 26 Belimbing Averrhoa bilimbi v v v v v v v 0.70 1.20% 27 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea v v v v v v v 0.70 1.20% 28 Duwet Eugenia cumini v v v v v v v 0.70 1.20% 29 Kantil Michellia alba v v v v v v v 0.70 1.20% 30 Kelengkeng Dimocarpus longan v v v v v v v 0.70 1.20% 31 Matoa Pometia pinnata v v v v v v v 0.70 1.20% 32 Nangka Artocarpus heterophyllus v v v v v v v 0.70 1.20% 33 Cemara Gunung Thuja orientalis v v v v v v 0.60 1.03% 34 gayam Inocarpus fagiferus v v v v v v 0.60 1.03% 35 Jambu Bij i Psidium guajava v v v v v v 0.60 1.03% 36 Jati Belanda Tectona grandis v v v v v v 0.60 1.03% 37 karet kebo Hevea brasiliensis v v v v v v 0.60 1.03% 38 Melanding Leucaena glauca v v v v v v 0.60 1.03% 39 Mirip Gayam Mirip Gayam v v v v v v 0.60 1.03% 40 Nam-nam Cynometra cauliflora v v v v v v 0.60 1.03% 41 Nyamplung Calophyllum inophyllum v v v v v v 0.60 1.03% 42 Rambutan Nephelium lappaceum v v v v v v 0.60 1.03% 43 Sirsak Annona muricata v v v v v v 0.60 1.03%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
27
44 Srikaya Annona squamosa v v v v v v 0.60 1.03% 45 Asam Jawa Tamarindus indicus v v v v v 0.50 0.86% 46 Gamal Gliricidia sepium v v v v v 0.50 0.86% 47 Kepuh Sterculia foetida v v v v v 0.50 0.86% 48 Lamtoro Leucaena glauca v v v v v 0.50 0.86% 49 Melinjo Gnetum gnemon v v v v v 0.50 0.86% 50 Mirip Cokelat Mirip Cokelat v v v v v 0.50 0.86% 51 Salam Syzygium polyanthum v v v v v 0.50 0.86% 52 Sengon Paraserianthes falcataria v v v v v 0.50 0.86% 53 Waru Hibiscus tiliaceus v v v v v 0.50 0.86% 54 Belimbing Wuluh Averrhoa carambola v v v v 0.40 0.69% 55 Beringin Putih Ficus benjamina v v v v 0.40 0.69% 56 Bisbol Diospyros blancoi v v v v 0.40 0.69% 57 Bungur Lagerstromeia speciosa v v v v 0.40 0.69% 58 Dadap Merah Erythrina cristagali v v v v 0.40 0.69% 59 Kedondong Spondias dulcis v v v v 0.40 0.69% 60 Kemuning Murraya paniculata v v v v 0.40 0.69% 61 Kepel Stelechocarpus burahol v v v v 0.40 0.69% 62 Manggis Garcinia mangostana v v v v 0.40 0.69% 63 Mengkudu Morinda citrifolia v v v v 0.40 0.69% 64 Mirip Pule Mirip Pule v v v v 0.40 0.69% 65 Mundu Garcinia dulcis v v v v 0.40 0.69% 66 Randu Bombaxma labaricum v v v v 0.40 0.69% 67 Sawo Kecik Manilkara kauki v v v v 0.40 0.69% 68 Cemara Gimbal Casuarina equisetifolia v v v 0.30 0.52% 69 Durian Durio zibethinus v v v 0.30 0.52% 70 Jambu Dersono Syzygium malaccense v v v 0.30 0.52% 71 Jeruk Citrus sp. v v v 0.30 0.52% 72 Kakao Theobroma Cacao v v v 0.30 0.52% 73 Kayu Putih Melaleuca leucadendron v v v 0.30 0.52% 74 Keluwih Artocarpus altilis v v v 0.30 0.52% 75 Kesambi Schleichera oleosa v v v 0.30 0.52% 76 Mertega Diospyros philippensis v v v 0.30 0.52% 77 Mirip Akasia Mirip Akasia v v v 0.30 0.52% 78 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan v v v 0.30 0.52% 79 Petai Parkia speciosa v v v 0.30 0.52% 80 Tabebuya Tabebuia chrysotricha v v v 0.30 0.52% 81 Bulu Bulu v v 0.20 0.34% 82 Dadap Serep Erythrina lithosperma v v 0.20 0.34% 83 Dewandaru Eugenia uniflora v v 0.20 0.34% 84 Jabon Antocephalus cadamba v v 0.20 0.34% 85 Jambu Mete Anacardium occidentale v v 0.20 0.34% 86 Jarak Senna siamena v v 0.20 0.34% 87 Kamboja Plumeria alba v v 0.20 0.34% 88 Kenari Canarium ovatum v v 0.20 0.34% 89 Mirip Gamal Mirip Gamal v v 0.20 0.34% 90 Mirip Jambu Mirip Jambu Air v v 0.20 0.34% 91 Mirip Kantil Mirip Kantil v v 0.20 0.34% 92 Mirip Kopi Mirip Kopi v v 0.20 0.34% 93 Mirip Rambutan Mirip Rambutan v v 0.20 0.34% 94 Nusa Indah Mussaenda phillipica v v 0.20 0.34% 95 Petai Cina Parkia speciosa v v 0.20 0.34% 96 Saga Abrus precatorius v v 0.20 0.34% 97 Species A Species A v v 0.20 0.34% 98 Species E Species E v v 0.20 0.34% 99 Suren Toona sureni v v 0.20 0.34% 100 Asam Cina Tamarindus indicus v 0.10 0.17% 101 baringtonia Baringtonia asiatica v 0.10 0.17% 102 Berduri (blkg kntor pos) Berduri (blkg kntor pos) v 0.10 0.17% 103 BUNGA KUNING BUNGA KUNING v 0.10 0.17% 104 Cimpedak Artocarpus champeden v 0.10 0.17% 105 Daun Menjari tiga Daun Menjari tiga v 0.10 0.17% 106 Daun Mirip Kakao Daun Mirip Kakao v 0.10 0.17% 107 Daun Pucuk Merah Daun Pucuk Merah v 0.10 0.17% 108 Daun Suplir Daun Suplir v 0.10 0.17% 109 Family Myrtaceae Family Myrtaceae v 0.10 0.17% 110 Ficus sp Ficus sp v 0.10 0.17% 111 Karet Ficus elastica v 0.10 0.17% 112 Kaya Pakel Kaya Pakel v 0.10 0.17% 113 Kenanga Canangium odoratum v 0.10 0.17% 114 Kol Banda Pisonia alba v 0.10 0.17% 115 Kopi Coffea sp. v 0.10 0.17% 116 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa v 0.10 0.17% 117 Maja Aegle marmelos v 0.10 0.17% 118 Melati Melati v 0.10 0.17% 119 Mira Mira v 0.10 0.17% 120 Mirip Angsana Mirip Angsana v 0.10 0.17% 121 Mirip Beringin Mirip Beringin v 0.10 0.17% 122 Mirip Daun Suplir Mirip Daun Suplir v 0.10 0.17%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
28
123 Mirip Duwet Mirip Duwet v 0.10 0.17% 124 Mirip Ficus Mirip Ficus v 0.10 0.17% 125 Mirip Jambu Air Mirip Jambu v 0.10 0.17% 126 Mirip Kayu Putih Mirip Kayu Putih v 0.10 0.17% 127 Mirip Kelengkeng Mirip Kelengkeng v 0.10 0.17% 128 Mirip Kepel Mirip Kepel v 0.10 0.17% 129 Mirip Lerak Mirip Lerak v 0.10 0.17% 130 Mirip Mahoni Mirip Mahoni v 0.10 0.17 131 Mirip Matoa Mirip Matoa v 0.10 0.17% 132 Mirip Mertego Mirip Mertego v 0.10 0.17% 133 Mirip Sirsak Mirip Sirsak v 0.10 0.17% 134 Mirip Srikaya Mirip Srikaya v 0.10 0.17% 135 Mirip Sukun Mirip Sukun v 0.10 0.17% 136 Mirip Talok Mirip Talok v 0.10 0.17% 137 Mirip Trembesi Mirip Trembesi v 0.10 0.17% 138 Mirkop Mirkop v 0.10 0.17% 139 Randu alas Ceiba petandra v 0.10 0.17% 140 Sawo Kledung Manilkara zapota v 0.10 0.17% 141 species B species B v 0.10 0.17% 142 Species C Tinta Species C Tinta v 0.10 0.17% 143 Species D Species D v 0.10 0.17% 144 Species F Species F v 0.10 0.17% 145 Species G Species G v 0.10 0.17% 146 species H species H v 0.10 0.17% 147 Species I Species I v 0.10 0.17% 148 Species J Species J v 0.10 0.17% 149 Thevetin perutiana Thevetin perutiana v 0.10 0.17% 150 Wahyu tumurun Wahyu tumurun v 0.10 0.17% 151 Wuni Antidesma bunius v 0.10 0.17%
Dari pengamatan yang dilaksanakan, diperoleh data berupa persebaran
pohon berdasarkan besarnya basal area, yaitu yang berupa sapling (pohon dengan
diameter dibawah 10 cm), small trees (diamater 10 cm – 35 cm), dan big trees
(diameter diatas 35 cm). Persebaran itu merata ke seluruh zona pengamatan,
seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3. Persebaran Pohon berdasarkan sapling, small trees dan big
trees di UNS Kentingan Surakarta
Zona Sapling Small Trees Big Trees Total
Boulevard 232 183 105 520
FE dan FISIP 205 172 87 464
FH 104 134 131 369
FK 379 187 147 713
FKIP 238 236 151 625
FP 1148 326 171 1645
FSSR 320 196 136 652
FT 1453 304 171 1928
GOR 431 203 119 753
Kantor Pusat 338 247 226 811
Jumlah 4848 2188 1444 8480
Struktur vegetasi Kampus UNS Kentingan secara vertikal terdiri atas 4848
pohon yang masih berbentuk sapling, 2188 pohon yang berbentuk small trees dan
1444 big trees. Dalam arti yang lain vegetasi yang berada di UNS Kentingan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
29
surakarta masih dalam proses menjadi vegetasi yang klimaks. Masih banyak
potensi kedepan untuk menjadi kampus dengan vegetasi yang stabil. Pohon yang
paling banyak ditemukan dalam bentuk big trees adalah pohon angsana
(Pterocarpus indicus), sedangkan untuk bentuk small trees dan sapling paling
banyak dari jenis pohon jati (Tectona grandis). Adapun pemetaan dengan program
digital mapping “SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.15. Tampilan persebaran seluruh pohon di area UNS Kentingan Surakarta
Secara umum, persebaran pohon di seluruh area pengamatan terlihat
merata. Tentunya kondisi di masing-masing zona memiliki hasil yang bervariasi
dan berbeda-beda. Variasi hasil pengamatan itu meliputi jenis pohon, jumlah total
pohon seluruh jenis, total big trees, small trees, sapling, kerapatan, kerapatan
relatif, dominansi, dominansi relatif serta indeks nilai penting pohon pada zona
tersebut. Keragaman diversitas dihitung pula dengan indeks keanekaragaman
Simpson. Adapun data di masing-masing zona akan disajikan sebagai berikut:
1. Zona Boulevard
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
30
Zona Boulevard merupakaan daerah pengamatan yang terletak di bagian
depan dari kampus kentingan UNS. Zona ini meliputi daerah LPPM, Pusdiklat,
gedung SPMB dan sekitarnya. Daerah ini diliputi pohon penghijauan di sepanjang
jalan masuk UNS, serta lokasi guru besar menanam pohon langka untuk
penghijauan. Adapun detail pohon yang menyusun, dan indeks nilai penting di
zona ini ditampilkan di tabel 4.4.
Tabel 4.4. Indeks nilai penting di zona boulevard Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 93 85 7 1 22.41 17.88% 164958.95 87.59% 105.47% 2 Jati Tectona grandis 84 1 10 73 20.24 16.15% 1394.28 0.74% 16.89% 3 Asam Raksasa Kigelia pinnata 44 1 26 17 10.60 8.46% 1639.58 0.87% 9.33% 4 Mahoni Swietenia mahagoni 35 1 17 17 8.43 6.73% 1112.38 0.59% 7.32% 5 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 32 0 28 4 7.71 6.15% 1420.29 0.75% 6.91% 6 Kere Payung Filicium desipiens 21 3 14 4 5.06 4.04% 1099.51 0.58% 4.62% 7 Cemara Gimbal Araucaria sp. 21 0 15 6 5.06 4.04% 825.66 0.44% 4.48% 8 Beringin Ficus benjamina 7 4 2 1 1.69 1.35% 5184.60 2.75% 4.10% 9 lamtoro Leucaena glauca 17 0 5 12 4.10 3.27% 403.63 0.21% 3.48%
10 Jambu Air Eugenia aquea 17 0 2 15 4.10 3.27% 328.02 0.17% 3.44% 11 Petai Parkia speciosa 9 3 2 4 2.17 1.73% 1652.91 0.88% 2.61% 12 Glodokan Polyaltia longifolia 12 0 3 9 2.89 2.31% 216.44 0.11% 2.42% 13 Flamboyan Delonix regia 10 1 6 3 2.41 1.92% 821.83 0.44% 2.36% 14 Johar Senna siamena 7 3 3 1 1.69 1.35% 1349.17 0.72% 2.06% 15 Talok Muntingia calbura 9 0 8 1 2.17 1.73% 527.11 0.28% 2.01% 16 Nam-nam Cynometra cauliflora 10 0 1 9 2.41 1.92% 77.27 0.04% 1.96% 17 Manggis Garcinia mangostana 8 0 0 8 1.93 1.54% 20.28 0.01% 1.55% 18 Cemara Thuja orientalis 7 0 2 5 1.69 1.35% 177.77 0.09% 1.44% 19 Ketapang Terminalia catappa 6 0 2 4 1.45 1.15% 128.06 0.07% 1.22% 20 Trembesi Albizia saman 5 0 4 1 1.20 0.96% 400.07 0.21% 1.17% 21 Akasia Acasia auriculiformis 4 1 1 2 0.96 0.77% 733.70 0.39% 1.16% 22 Kelengkeng Dimocarpus longan 5 0 1 4 1.20 0.96% 170.17 0.09% 1.05% 23 gayam Inocarpus fagiferus 5 0 0 5 1.20 0.96% 12.14 0.01% 0.97% 24 Asam Londo Pithecelobium dulce 1 1 0 0 0.24 0.19% 1344.82 0.71% 0.91% 25 Biola Cantik Ficus lyrata 4 0 2 2 0.96 0.77% 66.66 0.04% 0.80% 26 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 4 0 0 4 0.96 0.77% 18.96 0.01% 0.78% 27 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 4 0 0 4 0.96 0.77% 17.50 0.01% 0.78% 28 Kepuh Sterculia foetida 3 0 1 2 0.72 0.58% 242.21 0.13% 0.71% 29 Keben Baringtonia asiatica 3 0 1 2 0.72 0.58% 207.74 0.11% 0.69% 30 Mangga Aegle marmelos 3 0 1 2 0.72 0.58% 202.57 0.11% 0.68% 31 Sawo Manila Manilkara zapota 3 0 3 0 0.72 0.58% 169.69 0.09% 0.67% 32 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 3 0 0.72 0.58% 130.74 0.07% 0.65% 33 Kenari Canarium ovatum 2 0 2 0 0.48 0.38% 226.74 0.12% 0.51% 34 Keluwih Artocarpus altilis 2 0 1 1 0.48 0.38% 38.40 0.02% 0.41% 35 Karet kebo Ficus elastica 2 0 1 1 0.48 0.38% 31.87 0.02% 0.40% 36 Waru Hibiscus tiliaceus 2 0 0 2 0.48 0.38% 7.55 0.00% 0.39% 37 Jambu Mete Anacardium occidentale 1 1 0 0 0.24 0.19% 271.19 0.14% 0.34% 38 Nangka Artocarpus heterophyllus 1 0 1 0 0.24 0.19% 176.49 0.09% 0.29% 39 Nyamplung Calophyllum inophyllum 1 0 1 0 0.24 0.19% 176.49 0.09% 0.29% 40 Bisbol Diospyros blancoi 1 0 1 0 0.24 0.19% 122.56 0.07% 0.26% 41 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 1 0 1 0 0.24 0.19% 55.84 0.03% 0.22% 42 Mundu Garcinia dulcis 1 0 1 0 0.24 0.19% 47.88 0.03% 0.22% 43 Duwet Eugenia cumini 1 0 1 0 0.24 0.19% 35.41 0.02% 0.21% 44 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 1 0 0.24 0.19% 23.46 0.01% 0.20% 45 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 1 0 1 0 0.24 0.19% 22.14 0.01% 0.20% 46 kesambi Schleichera oleosa 1 0 1 0 0.24 0.19% 19.61 0.01% 0.20% 47 Jambu Bij i Psidium guajava 1 0 0 1 0.24 0.19% 15.01 0.01% 0.20% 48 Mirip Jambu Air Mirip Jambu Air 1 0 0 1 0.24 0.19% 2.32 0.00% 0.19% 49 Mirip Sirsak Mirip Sirsak 1 0 0 1 0.24 0.19% 1.55 0.00% 0.19% 50 Sawo Kledung Manilkara zapota 1 0 0 1 0.24 0.19% 0.48 0.00% 0.19% 51 Asam Jawa Tamarindus indicus 1 0 0 1 0.24 0.19% 0.31 0.00% 0.19% 52 Salam Syzygium polyanthum 1 0 0 1 0.24 0.19% 0.17 0.00% 0.19%
Pada zona Boulevard ini, jenis pohon yang paling banyak adalah angsana
(Pterocarpus indicus) dengan total 93 pohon. Urutan nomor dua terbanyak adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
31
dari jenis pohon jati (Tectona grandis) dengan total 84 buah. Dari total 52 jenis
pohon yang ditemukan di zona ini, angsana (Pterocarpus indicus) memiliki
kerapatan relatif 17.88% yang berarti pohon ini memiliki kerapatan tertinggi pada
luas lahan kurang lebih 4.15 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan,
tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki indeks nilai penting
tertinggi mencapai 105,47%.
Dari data yang telah didapatkan, di zona boulevard terdiri atas pohon
dalam bentuk sapling sebanyak 232 individu. Pohon dalam bentuk small trees
terdapat 183 individu, sedangkan dalam bentuk big trees didapatkan 105 individu.
Pohon dalam bentuk small trees paling banyak dari jenis tabebuya (Tabebuia
chrysotricha) sejumlah 28 pohon. Adapun yang berbentuk sapling dengan jumlah
paling banyak dari jenis jati (Tectona grandis) yang berjumlah 73 pohon. Pohon
angsana (Pterocarpus indicus) merupakan jenis pohon terbanyak dalam bentuk
big trees. Adapun hasil gambar pemetaan dengan program digital mapping
“SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 16. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona Boulevard UNS
Kentingan Surakarta
2. Zona FE dan FISIP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
32
Zona FE dan FISIP merupakaan daerah pengamatan di bagian paling barat
dari kampus kentingan UNS. Zona ini meliputi daerah Fakultas Ekonomi dan
FISIP yang merupakan satu lokal area. Daerah ini diliputi pohon penghijauan di
sepanjang jalan, lokasi ini tidak memiliki area terbuka hijau, sehingga
pepohonannya tersebar di daerah yang tidak ada bangunannya. Area yang cukup
banyak pepohonannya hanya ada di daerah paling utara dan selatan dari zona ini,
dimana merupakan area parkir. Daerah utara merupakan parkir FISIP diliputi oleh
pohon angsana (Pterocarpus indicus), sedangkan dibagian selatan merupakan
parkir FE diliputi pohon ketapang (Terminalia catappa). Adapun detail pohon
yang menyusun, dan indeks nilai penting di zona ini ditampilkan di tabel 4.5.
Tabel 4.5. Indeks nilai penting di zona FE dan FISIP Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 58 51 4 3 14.15 12.50% 46385.86 60.95% 73.45%
2 Mahoni Swietenia mahagoni 47 7 38 2 11.46 10.13% 6913.06 9.08% 19.21%
3 Jati Tectona grandis 35 8 14 13 8.54 7.54% 5756.65 7.56% 15.11% 4 Glodokan Polyaltia longifolia 35 4 9 22 8.54 7.54% 3581.64 4.71% 12.25%
5 Sawo Manila Manilkara zapota 34 0 24 10 8.29 7.33% 93.62 0.12% 7.45%
6 Kenitu Chrysophylum cainito 32 0 0 32 7.80 6.90% 38.30 0.05% 6.95%
7 Ketapang Terminalia catappa 24 0 20 4 5.85 5.17% 640.44 0.84% 6.01%
8 Johar Senna siamena 14 1 7 6 3.41 3.02% 1076.03 1.41% 4.43%
9 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 19 0 5 14 4.63 4.09% 225.16 0.30% 4.39%
10 Talok Muntingia calbura 14 0 12 2 3.41 3.02% 753.75 0.99% 4.01% 11 Trembesi Albizia saman 8 2 3 3 1.95 1.72% 1737.77 2.28% 4.01%
12 Asam Londo Pithecelobium dulce 7 3 3 1 1.71 1.51% 1458.74 1.92% 3.43%
13 Biola Cantik Ficus lyrata 14 0 4 10 3.41 3.02% 177.85 0.23% 3.25%
14 Pule Alstonia scholaris 8 2 6 0 1.95 1.72% 1135.85 1.49% 3.22%
15 Akasia Acasia auriculiformis 5 3 2 0 1.22 1.08% 1253.33 1.65% 2.72%
16 Kelengkeng Dimocarpus longan 12 0 0 12 2.93 2.59% 13.92 0.02% 2.60%
17 Nyamplung Calophyllum inophyllum 12 0 0 12 2.93 2.59% 12.19 0.02% 2.60%
18 Sengon Paraserianthes falcataria 1 1 0 0 0.24 0.22% 1767.87 2.32% 2.54% 19 Tanjung Mimusops elengi 11 0 0 11 2.68 2.37% 54.99 0.07% 2.44%
20 Gayam Inocarpus fagiferus 11 0 0 11 2.68 2.37% 13.53 0.02% 2.39%
21 Beringin Ficus benjamina 8 0 2 6 1.95 1.72% 150.46 0.20% 1.92%
22 Melanding Leucaena glauca 8 0 1 7 1.95 1.72% 80.91 0.11% 1.83%
23 Dadap Merah Erythrina cristagali 6 0 6 0 1.46 1.29% 307.35 0.40% 1.70%
24 Flamboyan Delonix regia 4 1 3 0 0.98 0.86% 440.90 0.58% 1.44%
25 Lindri Lindri 2 2 0 0 0.49 0.43% 610.68 0.80% 1.23% 26 Mangga Mangifera indica 3 1 1 1 0.73 0.65% 414.31 0.54% 1.19%
27 Cemara Thuja orientalis 4 0 1 3 0.98 0.86% 73.70 0.10% 0.96%
28 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 1 1 0 0 0.24 0.22% 418.86 0.55% 0.77%
29 Keben Baringtonia asiatica 3 0 1 2 0.73 0.65% 42.43 0.06% 0.70%
30 Kemuning Murraya paniculata 3 0 0 3 0.73 0.65% 23.45 0.03% 0.68%
31 Asam Raksasa Kigelia pinnata 3 0 0 3 0.73 0.65% 5.12 0.01% 0.65%
32 Nangka Artocarpus heterophyllus 2 0 2 0 0.49 0.43% 139.74 0.18% 0.61%
33 Kere Payung Filicium desipiens 2 0 1 1 0.49 0.43% 129.66 0.17% 0.60% 34 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 2 0 2 0 0.49 0.43% 102.91 0.14% 0.57%
35 Jambu Air Eugenia aquea 2 0 0 2 0.49 0.43% 12.60 0.02% 0.45%
36 Matoa Pometia pinnata 2 0 0 2 0.49 0.43% 11.65 0.02% 0.45%
37 Kepuh Sterculia foetida 2 0 0 2 0.49 0.43% 10.10 0.01% 0.44%
38 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 2 0 0 2 0.49 0.43% 3.30 0.00% 0.44%
39 Kedondong Spondias dulcis 2 0 0 2 0.49 0.43% 1.65 0.00% 0.43%
40 Sukun Artocarpus communis 1 0 1 0 0.24 0.22% 35.84 0.05% 0.26% 41 Sirsak Annona muricata 1 0 0 1 0.24 0.22% 0.95 0.00% 0.22%
Pada Zona FE dan FISIP ini, jenis pohon yang paling banyak adalah
angsana (Pterocarpus indicus) dengan total 58 pohon. Urutan nomor dua
terbanyak adalah dari jenis pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan total 47
buah. Dari total 41 jenis pohon yang ditemukan di zona ini, mahoni (Swietenia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
33
mahagoni) memiliki dominansi relatif 60.95% yang berarti pohon ini memiliki
dominansi tertinggi pada luas lahan kurang lebih 4.1 hektar. Dari data pengamatan
yang didapatkan, tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki
indeks nilai penting tertinggi mencapai 73,45%. Pada zona ini ada dua pohon
yang jumlahnya sangat sedikit dan perlu diperbanyak yaitu pohon sukun
(Artocarpus communis), dan sirsak (Annona muricata) dimana jumlahnya hanya
satu pohon serta dominansinya juga kecil karena umurnya masih muda. Jenis
pohon yang ditemukan di area ini juga peringkat kedua paling sedikit setelah zona
FH karena hampir semua area tertutup oleh gedung
Dari data yang telah didapatkan, di zona FE dan FISIP ini terdiri atas
pohon dalam bentuk sapling sebanyak 205 individu. Pohon dalam bentuk small
trees terdapat 172 individu, sedangkan dalam bentuk big trees didapatkan 87
individu. Pohon dalam bentuk sapling paing banyak dari jenis kenitu
(Chrysophylum cainito) sejumlah 32 pohon. Adapun yang berbentuk small trees
dengan jumlah paling banyak dari jenis mahoni (Swietenia mahagoni) yang
berjumlah 38 pohon. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) merupakan jenis
pohon terbanyak dalam bentuk big trees dengan jumlah 51 pohon. Adapun hasil
gambar pemetaan dengan program digital mapping “SIHATI” adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.17. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FE dan FISIP UNS Kentingan Surakarta
3. Zona FH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
34
Zona FH merupakaan daerah pengamatan di bagian barat daya dari
kampus kentingan UNS, tepatnya di sebelah timur laut dari zona FE dan FISIP,
dan sebelah barat dari zona FKIP. Zona ini hanya meliputi daerah Fakultas
Hukum UNS. Daerah ini memiliki luas area yang tidak begitu besar, hanya seluas
3.89 hektar. Selain dipenuhi oleh bangunan kampus, masih terdapat ruang terbuka
hijau berupa hutan disebelah belakang, dan area pertamanan di daerah depan. Di
daerah hutan belakang banyak terdapat pohon akasia (Acasia auriculiformis),
sedangkan pohon angsana (Pterocarpus indicus) merupakan pohon yang paling
banyak dijumpai karena dijadikan pohon penghijauan sepanjang jalan.
Tabel 4.6. Indeks nilai penting di zona FH Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 65 59 5 1 16.71 17.62% 61711.58 50.99% 68.60%
2 Akasia Acasia auriculiformis 48 25 19 4 12.34 13.01% 16717.15 13.81% 26.82%
3 Jati Tectona grandis 67 15 29 23 17.22 18.16% 9834.56 8.13% 26.28%
4 Mahoni Swietenia mahagoni 23 12 4 7 5.91 6.23% 10345.44 8.55% 14.78%
5 Petai Cina Parkia speciosa 41 5 19 17 10.54 11.11% 4331.68 3.58% 14.69%
6 Beringin Ficus benjamina 5 2 1 2 1.29 1.36% 5854.90 4.84% 6.19%
7 Mirip Gayam Mirip Gayam 12 3 4 5 3.08 3.25% 1582.67 1.31% 4.56%
8 Ketapang Terminalia catappa 13 1 6 6 3.34 3.52% 955.35 0.79% 4.31%
9 Kere Payung Filicium desipiens 13 1 7 5 3.34 3.52% 778.69 0.64% 4.17%
10 Asam Londo Pithecelobium dulce 6 5 1 0 1.54 1.63% 2872.96 2.37% 4.00%
11 Johar Senna siamena 9 0 9 0 2.31 2.44% 868.26 0.72% 3.16%
12 Kamboja Plumeria alba 9 0 4 5 2.31 2.44% 416.57 0.34% 2.78%
13 Sawo Kecik Manilkara kauki 7 0 4 3 1.80 1.90% 260.82 0.22% 2.11%
14 Srikaya Annona squamosa 5 0 0 5 1.29 1.36% 37.53 0.03% 1.39%
15 Sukun Artocarpus communis 5 0 0 5 1.29 1.36% 11.75 0.01% 1.36%
16 Kedondong Spondias dulcis 3 0 3 0 0.77 0.81% 537.83 0.44% 1.26%
17 Pule Alstonia scholaris 4 0 1 3 1.03 1.08% 62.88 0.05% 1.14%
18 Kenitu Chrysophylum cainito 4 0 1 3 1.03 1.08% 55.61 0.05% 1.13%
19 Trembesi Albizia saman 1 1 0 0 0.26 0.27% 900.97 0.74% 1.02%
20 Lindri Lindri 1 1 0 0 0.26 0.27% 817.20 0.68% 0.95%
21 Bisbol Diospyros blancoi 2 0 2 0 0.51 0.54% 485.46 0.40% 0.94%
22 Mangga Mangifera indica 3 0 1 2 0.77 0.81% 53.08 0.04% 0.86%
23 Suren Toona sureni 2 0 2 0 0.51 0.54% 228.27 0.19% 0.73%
24 Dadap Serep Erythrina lithosperma 2 0 2 0 0.51 0.54% 172.63 0.14% 0.68%
25 Kantil Michellia alba 2 0 2 0 0.51 0.54% 126.36 0.10% 0.65%
26 Cemara Thuja orientalis 2 0 2 0 0.51 0.54% 125.95 0.10% 0.65%
27 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 1 1 0 0 0.26 0.27% 447.50 0.37% 0.64%
28 Jambu Dersono Syzygium malaccense 2 0 0 2 0.51 0.54% 6.39 0.01% 0.55%
29 Flamboyan Delonix regia 2 0 0 2 0.51 0.54% 3.21 0.00% 0.54%
30 Tanjung Mimusops elengi 1 0 1 0 0.26 0.27% 130.75 0.11% 0.38%
31 Belimbing Averrhoa carambola 1 0 1 0 0.26 0.27% 84.99 0.07% 0.34%
32 Talok Muntingia calbura 1 0 1 0 0.26 0.27% 49.05 0.04% 0.31%
33 Bunga Kuning Bunga kuning 1 0 1 0 0.26 0.27% 43.23 0.04% 0.31%
34 Glodokan Polyaltia longifolia 1 0 1 0 0.26 0.27% 43.23 0.04% 0.31%
35 Sirsak Annona muricata 1 0 1 0 0.26 0.27% 24.32 0.02% 0.29%
36 Melati Jasminum sambac 1 0 0 1 0.26 0.27% 19.63 0.02% 0.29%
37 Species E Species E 1 0 0 1 0.26 0.27% 12.77 0.01% 0.28%
38 Mlanding Leucaena glauca 1 0 0 1 0.26 0.27% 9.01 0.01% 0.28%
39 Thevetin perutiana Thevetin perutiana 1 0 0 1 0.26 0.27% 7.38 0.01% 0.28%
Area hutan yang ada belum begitu maksimal ditanami pohon-pohon yang
produktif karena masih dibiarkan alami. Masih banyak hewan liar juga yang
berada disana, berupa ular, musang, burung puruh dan aneka burung. Adapun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
35
detail pohon yang menyusun, dan indeks nilai penting di zona ini ditampilkan di
tabel 4.6.
Pada Zona FH ini, jenis pohon yang paling banyak adalah jati (Tectona
grandis) dengan total 67 pohon. Urutan nomor dua terbanyak adalah dari jenis
pohon angsana (Pterocarpus indicus) dengan total 65 buah. Dari total 39 jenis
pohon yang ditemukan di zona ini, angsana (Pterocarpus indicus) memiliki
dominansi relatif 50.99% yang berarti pohon ini memiliki dominansi tertinggi
pada luas lahan kurang lebih 3.89 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan,
tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki indeks nilai penting
tertinggi mencapai 68.60%.
Zona ini memiliki jumlah jenis pohon yang paling sedikit daripada
sembilan zona yang lain, hal ini dikarenakan wilayahnya yang relatif sempit serta
pengelolaan hutan yang belum maksimal. Ada beberapa alternatif tempat yang
bisa digunakan untuk menanam pohon untuk menambah koleksi pohon langka
yang ada di sana, antara lain: lokasi hutan, daerah taman yang berada di depan
gedung, serta daerah parkir utara. Adapun hasil gambar pemetaan dengan program
digital mapping “SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.18. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FH UNS Kentingan Surakarta
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona FH ini paling banyak
dari pohon dalam bentuk small trees sebanyak 134 individu. Pohon dalam bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
36
big trees terdapat 131 individu, sedangkan dalam bentuk pohon sapling
didapatkan 104 individu. Pohon dalam bentuk small trees paling banyak berasal
dari jenis jati (Tectona grandis) sejumlah 29 pohon. Adapun yang berbentuk
sapling dengan jumlah paling banyak juga dari jenis jati (Tectona grandis) yang
berjumlah 23 pohon. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) merupakan jenis
pohon terbanyak dalam bentuk big trees dengan jumlah 59 pohon.
4. Zona FK
Zona FK merupakaan daerah yang terletak diarea paling timur dari kampus
Kentingan UNS. Zona ini hanya meliputi daerah Fakultas Kedokteran dan
Fakultas FMIPA UNS. Daerah ini memiliki luas area yang cukup besar yaitu
seluas 7.01 hektar. Selain dipenuhi oleh bangunan kampus, masih terdapat ruang
terbuka hijau berupa hutan disebelah timur dan sebagian tenggara dari zona ini. Di
daerah hutan timur banyak terdapat pohon sengon (Paraserianthes falcataria),
mahoni (Swietenia mahagoni) dan jati (Tectona grandis). Pohon angsana
(Pterocarpus indicus) asam londo (Pithecelobium dulce) merupakan pohon yang
paling banyak ditemukan karena tersebar di seluruh area Fakultas Kedokteran.
Hutan di area zona FK ini juga masih bersifat alami, terbukti dengan masih
banyaknya belukar dan pohon yang ada masih tumbuh secara alami.
Zona FK ini memiliki indeks keanekaragaman yang paling tinggi dari
seluruh zona karena selain jumlah jenisnya pohonnya banyak ditunjang dengan
nilai penting masing masing jenis pohon juga besar. Di zona ini terdapat 61 jenis
pohon yang menyusun area ini, dalam arti lain mendapat urutan ketiga setelah
zona FP dan zona FT. Hal ini dikarenakan di hutan FK terdapat pohon pohon yang
beraneka macam dan sangat heterogen.
Pada Zona FK ini, jenis pohon yang paling banyak adalah glodokan
(Polyaltia longifolia) dengan total 77 pohon. Urutan nomor dua terbanyak adalah
dari jenis pohon angsana (Pterocarpus indicus) dengan total 73 buah. Dari total 67
jenis pohon yang ditemukan di zona ini, angsana (Pterocarpus indicus) memiliki
dominansi relatif 42.48% yang berarti pohon ini memiliki dominansi tertinggi
pada luas lahan kurang lebih 7.01 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan,
tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki indeks nilai penting
tertinggi mencapai 42.48%. Adapun detail pohon yang menyusun, dan indeks nilai
penting di zona ini ditampilkan di tabel 4.7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
37
Tabel 4.7. Indeks nilai penting di zona FK Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 73 57 12 4 10.41 10.24% 26207.68 32.24% 42.48% 2 Asam Londo Pithecelobium dulce 31 21 9 1 4.42 4.35% 11749.59 14.45% 18.80%
3 Sengon Paraserianthes falcataria 24 11 5 8 3.42 3.37% 10914.35 13.43% 16.79% 4 Mahoni Swietenia mahagoni 50 13 12 25 7.13 7.01% 6649.92 8.18% 15.19% 5 Akasia Acasia auriculiformis 38 20 17 1 5.42 5.33% 5759.00 7.08% 12.41% 6 Glodokan Polyaltia longifolia 77 0 15 62 10.98 10.80% 870.55 1.07% 11.87% 7 Kere Payung Filicium desipiens 30 3 18 9 4.28 4.21% 3253.08 4.00% 8.21%
8 Jati Tectona grandis 37 3 15 19 5.28 5.19% 1286.38 1.58% 6.77% 9 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 38 0 5 33 5.42 5.33% 164.46 0.20% 5.53%
10 Beringin Ficus benjamina 12 3 2 7 1.71 1.68% 2111.06 2.60% 4.28% 11 Trembesi Albizia saman 5 5 0 0 0.71 0.70% 2783.73 3.42% 4.13% 12 gayam Inocarpus fagiferus 9 0 0 9 1.28 1.26% 2224.62 2.74% 4.00%
13 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 23 0 6 17 3.28 3.23% 217.41 0.27% 3.49% 14 Jabon Antocephalus cadamba 21 0 2 19 3.00 2.95% 126.30 0.16% 3.10% 15 Ketapang Terminalia catappa 18 0 11 7 2.57 2.52% 434.28 0.53% 3.06% 16 Mangga Mangifera indica 21 0 1 20 3.00 2.95% 58.74 0.07% 3.02% 17 Flamboyan Delonix regia 9 2 3 4 1.28 1.26% 1274.50 1.57% 2.83%
18 Nyamplung Calophyllum inophyllum 19 0 1 18 2.71 2.66% 96.35 0.12% 2.78% 19 Kepuh Sterculia foetida 13 1 7 5 1.85 1.82% 590.38 0.73% 2.55% 20 Tanjung Mimusops elengi 13 0 12 1 1.85 1.82% 451.22 0.56% 2.38% 21 Sawo Manila Manilkara zapota 14 0 4 10 2.00 1.96% 206.46 0.25% 2.22% 22 Gamal Gliricidia sepium 4 3 1 0 0.57 0.56% 1193.00 1.47% 2.03%
23 Talok Muntingia calbura 13 0 4 9 1.85 1.82% 138.13 0.17% 1.99% 24 Lindri Lindri 3 3 0 0 0.43 0.42% 1078.07 1.33% 1.75% 25 Matoa Pometia pinnata 9 0 0 9 1.28 1.26% 2.34 0.00% 1.27% 26 Biola Cantik Ficus lyrata 8 0 2 6 1.14 1.12% 63.10 0.08% 1.20% 27 Pule Alstonia scholaris 7 0 5 2 1.00 0.98% 88.19 0.11% 1.09%
28 Rambutan Nephelium lappaceum 6 0 0 6 0.86 0.84% 5.34 0.01% 0.85% 29 Melinjo Gnetum gnemon 5 0 3 2 0.71 0.70% 116.15 0.14% 0.84% 30 Nangka Artocarpus heterophyllus 4 0 3 1 0.57 0.56% 148.07 0.18% 0.74% 31 Mirip Pule Mirip Pule 5 0 0 5 0.71 0.70% 4.34 0.01% 0.71% 32 Manggis Garcinia mangostana 5 0 0 5 0.71 0.70% 0.51 0.00% 0.70%
33 Jambu Air Eugenia aquea 4 0 1 3 0.57 0.56% 78.12 0.10% 0.66% 34 Belimbing Averrhoa carambola 4 0 0 4 0.57 0.56% 18.21 0.02% 0.58% 35 karet kebo Ficus elastic 4 0 0 4 0.57 0.56% 9.72 0.01% 0.57% 36 Johar Senna siamena 2 1 1 0 0.29 0.28% 217.28 0.27% 0.55% 37 Jambu Mete Anacardium occidentale 3 0 3 0 0.43 0.42% 93.43 0.11% 0.54%
38 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 1 1 0 0 0.14 0.14% 301.22 0.37% 0.51% 39 Mira Mira 3 0 1 2 0.43 0.42% 62.59 0.08% 0.50% 40 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 0 3 0.43 0.42% 3.88 0.00% 0.43% 41 Kelengkeng Dimocarpus longan 3 0 0 3 0.43 0.42% 3.17 0.00% 0.42% 42 Cemara Thuja orientalis 3 0 0 3 0.43 0.42% 2.58 0.00% 0.42%
43 Mertega Diospyros philippensis 3 0 0 3 0.43 0.42% 1.70 0.00% 0.42% 44 Mirip Jambu Mirip Jambu 3 0 0 3 0.43 0.42% 0.92 0.00% 0.42% 45 lamtoro Leucaena glauca 2 0 2 0 0.29 0.28% 61.72 0.08% 0.36% 46 Sirsak Annona muricata 2 0 1 1 0.29 0.28% 15.62 0.02% 0.30% 47 Jambu Dersono Syzygium malaccense 2 0 0 2 0.29 0.28% 1.18 0.00% 0.28%
48 Ficus sp Ficus sp 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.91 0.00% 0.28% 49 Kesambi Schleichera oleosa 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.82 0.00% 0.28% 50 Jambu Bij i Psidium guajava 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.66 0.00% 0.28% 51 Kantil Michellia alba 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.57 0.00% 0.28% 52 Dewandaru Eugenia uniflora 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.39 0.00% 0.28%
53 Duwet Eugenia cumini 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.28 0.00% 0.28% 54 Salam Syzygium polyanthum 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.28 0.00% 0.28% 55 Waru Hibiscus tiliaceus 1 0 1 0 0.14 0.14% 104.48 0.13% 0.27% 56 Species A Species A 1 0 1 0 0.14 0.14% 18.14 0.02% 0.16% 57 Suren Toona sureni 1 0 1 0 0.14 0.14% 13.11 0.02% 0.16%
58 Sukun Artocarpus communis 1 0 0 1 0.14 0.14% 5.49 0.01% 0.15% 59 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.92 0.00% 0.14% 60 Kaya Pakel Kaya Pakel 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.92 0.00% 0.14% 61 Keben Baringtonia asiatica 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.92 0.00% 0.14% 62 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.73 0.00% 0.14%
63 Kakao Theobroma Cacao 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.56 0.00% 0.14% 64 Mirip Gayam Mirip Gayam 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.28 0.00% 0.14% 65 Nam-nam Cynometra cauliflora 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.28 0.00% 0.14% 66 Kepel Stelechocarpus burahol 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.10 0.00% 0.14% 67 Mirip Rambutan Mirip Rambutan 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.05 0.00% 0.14%
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona FK ini paling banyak
terdiri dari pohon dalam bentuk sapling sebanyak 379 individu. Pohon dalam
bentuk small trees terdapat 187 individu, sedangkan dalam bentuk big trees
didapatkan 147 individu. Pohon dalam bentuk sapling paling banyak berasal dari
jenis glodokan (Polyaltia longifolia) sejumlah 62 pohon. Adapun yang berbentuk
small trees dengan jumlah paling banyak dari jenis kere payung (Filicium
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
38
desipiens) yang berjumlah 23 pohon. Pohon angsana (Pterocarpus indicus)
merupakan jenis pohon terbanyak dalam bentuk big trees dengan jumlah 57
pohon. Adapun hasil gambar pemetaan dengan program digital mapping
“SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.19. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FK UNS Kentingan Surakarta
5. Zona FKIP
Zona FKIP merupakaan daerah yang terletak diarea paling utara dari
kampus Kentingan UNS. Zona ini hanya meliputi daerah FKIP, Masjid NH dan
Pascasarjana UNS. Daerah ini memiliki luas area yang cukup besar yaitu seluas
6.83 hektar. Pada zona ini sebagian besar terdiri dari bangunan, banyak pohon
yang tumbuh di area parkir dan bagian dekat pura. Pohon glodokan (Polyaltia
longifolia) dan angsana (Pterocarpus indicus) merupakan pohon yang paling
banyak ditemukan karena tersebar di seluruh area FKIP karena dijadikan sebagai
jalur hijau di sepanjang jalan.
Zona FKIP ini memiliki sedikit ruang terbuka hijau, akan tetapi ada
beberapa tempat yang bisa direkomendasikan untuk tempat penanaman pohon
penghijauan yaitu: daerah sekitar masjid kampus, daerah sekitar pura dan daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
39
di area parkir pascasarjana. Adapun detail pohon yang menyusun, dan indeks nilai
penting di zona ini ditampilkan di tabel 4.8.
Tabel 4.8. Indeks nilai penting terbesar di zona FKIP Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Glodokan Polyaltia longifolia 88 3 35 50 12.88 14.08% 622694.30 90.15% 104.23%
2 Angsana Pterocarpus indicus 74 54 12 8 10.83 11.84% 23502.24 3.40% 15.24%
3 Kere Payung Filicium desipiens 83 22 61 0 12.15 13.28% 9922.87 1.44% 14.72%
4 Jati Tectona grandis 67 12 19 36 9.81 10.72% 4631.13 0.67% 11.39%
5 Akasia Acasia auriculiformis 35 14 13 8 5.12 5.60% 6610.11 0.96% 6.56%
6 Flamboyan Delonix regia 21 5 5 11 3.07 3.36% 1956.88 0.28% 3.64%
7 Ketapang Terminalia catappa 21 2 8 11 3.07 3.36% 1176.32 0.17% 3.53%
8 Mangga Mangifera indica 20 1 1 18 2.93 3.20% 325.85 0.05% 3.25%
9 Mahoni Swietenia mahagoni 18 6 2 10 2.64 2.88% 2371.43 0.34% 3.22%
10 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 15 10 4 1 2.20 2.40% 3281.17 0.48% 2.88%
11 Tanjung Mimusops elengi 17 2 4 11 2.49 2.72% 856.11 0.12% 2.84%
12 Dadap Merah Erythrina cristagali 15 0 12 3 2.20 2.40% 307.52 0.04% 2.44%
13 Talok Muntingia calbura 15 0 8 7 2.20 2.40% 268.73 0.04% 2.44%
14 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 12 0 7 5 1.76 1.92% 166.74 0.02% 1.94%
15 Petai Cina Parkia speciosa 12 1 2 9 1.76 1.92% 53.99 0.01% 1.93%
16 Pule Alstonia scholaris 8 1 6 1 1.17 1.28% 951.61 0.14% 1.42%
17 Beringin Ficus benjamina 7 2 4 1 1.02 1.12% 1520.89 0.22% 1.34%
18 karet kebo Ficus elastica 5 4 1 0 0.73 0.80% 3657.51 0.53% 1.33%
19 Keben Baringtonia asiatica 7 1 2 4 1.02 1.12% 264.82 0.04% 1.16%
20 Johar Senna siamena 6 3 1 2 0.88 0.96% 1265.31 0.18% 1.14%
21 Nusa Indah Mussaenda phillipica 6 0 1 5 0.88 0.96% 31.78 0.00% 0.96%
22 Kenitu Chrysophylum cainito 6 0 0 6 0.88 0.96% 15.71 0.00% 0.96%
23 Lindri Lindri 4 2 0 2 0.59 0.64% 755.47 0.11% 0.75%
24 species B species B 4 0 2 2 0.59 0.64% 185.87 0.03% 0.67%
25 Sawo Manila Manilkara zapota 4 0 1 3 0.59 0.64% 24.05 0.00% 0.64%
26 Kaya Kantil Kaya Kantil 4 0 0 4 0.59 0.64% 4.46 0.00% 0.64%
27 Asam Londo Pithecelobium dulce 3 1 2 0 0.44 0.48% 705.88 0.10% 0.58%
28 Jambu Air Eugenia aquea 3 0 2 1 0.44 0.48% 202.46 0.03% 0.51%
29 Maja Aegle marmelos 3 0 2 1 0.44 0.48% 128.19 0.02% 0.50%
30 Melinjo Gnetum gnemon 3 0 3 0 0.44 0.48% 101.29 0.01% 0.49%
31 Jambu Bij i Psidium guajava 3 0 3 0 0.44 0.48% 67.73 0.01% 0.49%
32 Mirip Akasia Mirip Akasia 2 1 1 0 0.29 0.32% 634.16 0.09% 0.41%
33 Trembesi Albizia saman 2 1 0 1 0.29 0.32% 607.50 0.09% 0.41%
34 Biola Cantik Ficus lyrata 2 0 2 0 0.29 0.32% 112.69 0.02% 0.34%
35 Kantil Michellia alba 2 0 2 0 0.29 0.32% 96.16 0.01% 0.33%
36 Matoa Pometia pinnata 2 0 1 1 0.29 0.32% 95.41 0.01% 0.33%
37 Belimbing Averrhoa carambola 2 0 2 0 0.29 0.32% 32.73 0.00% 0.32%
38 Sawo Kecik Manilkara kauki 2 0 1 1 0.29 0.32% 30.84 0.00% 0.32%
39 Mlanding Leucaena glauca 2 0 0 2 0.29 0.32% 15.28 0.00% 0.32%
40 baringtonia Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.29 0.32% 8.85 0.00% 0.32%
41 Sukun Artocarpus communis 2 0 0 2 0.29 0.32% 7.54 0.00% 0.32%
42 Mengkudu Morinda citrifolia 2 0 0 2 0.29 0.32% 1.98 0.00% 0.32%
43 Srikaya Annona squamosa 2 0 0 2 0.29 0.32% 1.73 0.00% 0.32%
44 Gayam Inocarpus fagiferus 2 0 0 2 0.29 0.32% 1.49 0.00% 0.32%
45 Species E Species E 2 0 0 2 0.29 0.32% 0.62 0.00% 0.32%
46 Randu Ceiba petandra 1 1 0 0 0.15 0.16% 402.56 0.06% 0.22%
47 Cemara Gunung
Casuarina equisetifolia
1 1 0 0 0.15 0.16% 377.00 0.05% 0.21%
48 Daun Pucuk Merah Daun Pucuk Merah 1 1 0 0 0.15 0.16% 178.91 0.03% 0.19%
49 Mundu Garcinia dulcis 1 0 1 0 0.15 0.16% 60.32 0.01% 0.17%
50 sengon
Paraserianthes falcataria
1 0 1 0 0.15 0.16% 47.66 0.01% 0.17%
51 Cemara Thuja orientalis 1 0 1 0 0.15 0.16% 13.45 0.00% 0.16%
52 Daun Mirip Kakao Daun Mirip Kakao 1 0 1 0 0.15 0.16% 11.92 0.00% 0.16%
53 Species A Species A 1 0 0 1 0.15 0.16% 0.94 0.00% 0.16%
Pada Zona FKIP ini, jenis pohon yang paling banyak adalah glodokan
(Polyaltia longifolia) dengan total 88 pohon. Urutan nomor dua terbanyak adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
40
dari jenis pohon kere payung (Filicium desipiens) dengan total 83 buah. Dari total
53 jenis pohon yang ditemukan di zona ini, glodokan (Polyaltia longifolia)
memiliki dominansi relatif 90.15% yang berarti pohon ini memiliki dominansi
tertinggi pada luas lahan kurang lebih 6.83 hektar. Dari data pengamatan yang
didapatkan, tercatat bahwa pohon glodokan (Polyaltia longifolia) memiliki indeks
nilai penting tertinggi mencapai 104.23%.
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona FKIP ini paling
banyak pohon dalam bentuk sapling sebanyak 238 individu. Pohon dalam bentuk
small trees terdapat 236 individu, sedangkan dalam bentuk big trees didapatkan
151 individu. Pohon dalam bentuk sapling paling banyak berasal dari jenis jati
(Tectona grandis) sejumlah 36 pohon. Adapun yang berbentuk small trees dengan
jumlah paling banyak dari jenis kere payung (Filicium desipiens) yang berjumlah
61 pohon. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) merupakan jenis pohon terbanyak
dalam bentuk big trees dengan jumlah 54 pohon. Adapun hasil gambar pemetaan
dengan program digital mapping “SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.20. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FKIP UNS Kentingan Surakarta
6. Zona FP
Zona FP merupakaan daerah yang terletak diarea tenggara dari kampus Kentingan UNS. Zona ini meliputi daerah Fakultas Pertanian, Green house,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
41
daerah Gunung Kendil serta danau UNS. Daerah ini memiliki luas area yang
cukup besar yaitu seluas 6.40 hektar. Selain dipenuhi oleh bangunan kampus, masih terdapat ruang terbuka hijau berupa hutan di daerah Gunung Kendil, dan di sekitar danau UNS. Di daerah hutan Gunung Kendil banyak terdapat pohon
flamboyan (Lagerstromeia speciosa), jati (Tectona grandis) dan kesambi (Schleichera oleosa). Pohon angsana (Pterocarpus indicus) merupakan pohon
yang paling besar dominansinya walaupun jumlahnya tidak begitu banyak dikarekanan luas basal area yang terlingkupi begitu besar. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) ini banyak terdapat di sekitar danau UNS, dimana usianya
sudah puluhan tahun. Hutan di area zona FP ini juga masih bersifat alami, terutama yang berada di sekitar danau UNS.
Zona FP ini memiliki jumlah jenis pohon yang paling tinggi dari seluruh zona yang ada. Di zona ini terdapat 87 jenis pohon yang tersebar di seluruh area. Hal ini dikarenakan di area FP ini digunakan sebagai tempat konservasi tumbuhan
langka. Faktor lain adalah adanya danau yang menjadi pusat tumbuhnya pohon-pohon karena ketersediaan airnya terjaga. Adapun detail pohon yang menyusun,
dan indeks nilai penting di zona ini ditampilkan di tabel 4.9. Tabel 4.9. Indeks nilai penting di zona FP Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 51 26 17 8 7.97 3.10% 128469.67 61.89% 64.99%
2 Flamboyan Lagerstromeia speciosa 464 16 49 399 72.50 28.21% 10533.03 5.07% 33.28%
3 Jati Tectona grandis 100 21 33 46 15.63 6.08% 7636.81 3.68% 9.76%
4 Kesambi Schleichera oleosa 77 7 8 62 12.03 4.68% 5011.01 2.41% 7.09%
5 Asam Londo Pithecelobium dulce 31 17 13 1 4.84 1.88% 10432.91 5.03% 6.91%
6 Mangga Mangifera indica 80 4 8 68 12.50 4.86% 1937.58 0.93% 5.80%
7 Glodokan Polyaltia longifolia 73 2 8 63 11.41 4.44% 2296.30 1.11% 5.54%
8 Kelengkeng Dimocarpus longan 69 3 5 61 10.78 4.19% 1232.04 0.59% 4.79%
9 Akasia Acasia auriculiformis 29 11 8 10 4.53 1.76% 4920.99 2.37% 4.13%
10 Gamal Gliricidia sepium 33 11 12 10 5.16 2.01% 3337.13 1.61% 3.61%
11 Mahoni Swietenia mahagoni 28 12 2 14 4.38 1.70% 3727.61 1.80% 3.50%
12 Kere Payung Filicium desipiens 30 3 18 9 4.69 1.82% 2089.24 1.01% 2.83%
13 Johar Senna siamena 24 5 16 3 3.75 1.46% 2358.68 1.14% 2.60%
14 Sengon Paraserianthes falcataria 33 1 12 20 5.16 2.01% 928.32 0.45% 2.45%
15 Rambutan Nephelium lappaceum 33 1 3 29 5.16 2.01% 606.23 0.29% 2.30%
16 Sawo Manila Manilkara zapota 34 0 10 24 5.31 2.07% 345.60 0.17% 2.23%
17 Mirip Pule Mirip Pule 31 0 0 31 4.84 1.88% 111.19 0.05% 1.94%
18 Tanjung Mimusops elengi 23 0 15 8 3.59 1.40% 912.94 0.44% 1.84%
19 Beringin Ficus benjamina 9 3 1 5 1.41 0.55% 2257.97 1.09% 1.63%
20 Nangka Artocarpus heterophyllus 20 4 0 16 3.13 1.22% 748.66 0.36% 1.58%
21 Jambu Air Eugenia aquea 20 1 4 15 3.13 1.22% 597.65 0.29% 1.50%
22 Kopi Coffea sp. 22 1 0 21 3.44 1.34% 204.54 0.10% 1.44%
23 Mirip Talok Mirip Talok 5 0 4 1 0.78 0.30% 2210.19 1.06% 1.37%
24 Dadap Serep Erythrina lithosperma 2 1 0 1 0.31 0.12% 2516.68 1.21% 1.33%
25 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 15 2 5 8 2.34 0.91% 729.05 0.35% 1.26%
26 Jambu Bij i Psidium guajava 20 0 0 20 3.13 1.22% 26.54 0.01% 1.23%
27 Lindri Lindri 8 2 2 4 1.25 0.49% 1137.73 0.55% 1.03%
28 Asam Raksasa Kigelia pinnata 15 0 10 5 2.34 0.91% 237.21 0.11% 1.03%
29 Ketapang Terminalia catappa 14 1 4 9 2.19 0.85% 312.88 0.15% 1.00%
30 Trembesi Albizia saman 9 1 3 5 1.41 0.55% 943.15 0.45% 1.00%
31 Durian Durio zibethinus 16 0 0 16 2.50 0.97% 9.00 0.00% 0.98%
32 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 3 3 0 0 0.47 0.18% 1347.69 0.65% 0.83%
33 Pule Alstonia scholaris 12 0 8 4 1.88 0.73% 201.53 0.10% 0.83%
34 Asam Jawa Tamarindus indicus 4 2 2 0 0.63 0.24% 1077.13 0.52% 0.76%
35 Kenitu Chrysophylum cainito 11 0 5 6 1.72 0.67% 125.32 0.06% 0.73%
36 Kepuh Sterculia foetida 8 1 5 2 1.25 0.49% 370.73 0.18% 0.66%
37 Saga Abrus precatorius 9 1 1 7 1.41 0.55% 236.66 0.11% 0.66%
38 Sukun Artocarpus communis 9 0 3 6 1.41 0.55% 200.36 0.10% 0.64%
39 Kepel Stelechocarpus burahol 10 0 1 9 1.56 0.61% 45.82 0.02% 0.63%
40 Mirip Kopi Mirip Kopi 10 0 0 10 1.56 0.61% 6.53 0.00% 0.61%
41 Biola Cantik Ficus lyrata 4 1 3 0 0.63 0.24% 705.30 0.34% 0.58%
42 Jeruk Citrus sp. 9 0 0 9 1.41 0.55% 1.01 0.00% 0.55%
43 Sirsak Annona muricata 8 0 1 7 1.25 0.49% 72.57 0.03% 0.52%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
42
44 Randu alas Bombaxma labaricum 1 1 0 0 0.16 0.06% 939.09 0.45% 0.51%
45 karet kebo Ficus elastica 8 0 0 8 1.25 0.49% 20.96 0.01% 0.50%
46 Bisbol Diospyros blancoi 7 0 4 3 1.09 0.43% 136.09 0.07% 0.49%
47 Belimbing Averrhoa carambola 7 0 2 5 1.09 0.43% 129.53 0.06% 0.49%
48 Mirip Gayam Mirip Gayam 7 0 0 7 1.09 0.43% 1.53 0.00% 0.43%
49 Talok Muntingia calbura 3 2 1 0 0.47 0.18% 473.31 0.23% 0.41%
50 Matoa Pometia pinnata 6 0 1 5 0.94 0.36% 27.64 0.01% 0.38%
51 Melinjo Gnetum gnemon 6 0 1 5 0.94 0.36% 26.15 0.01% 0.38%
52 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 5 0 3 2 0.78 0.30% 145.63 0.07% 0.37%
53 Bulu Bulu 6 0 0 6 0.94 0.36% 1.04 0.00% 0.37%
54 Bungur Lagerstromeia speciosa 3 1 0 2 0.47 0.18% 359.49 0.17% 0.36%
55 Nam-nam Cynometra cauliflora 5 0 2 3 0.78 0.30% 56.31 0.03% 0.33%
56 Petai Parkia speciosa 5 0 0 5 0.78 0.30% 2.42 0.00% 0.31%
57 gayam Inocarpus fagiferus 5 0 0 5 0.78 0.30% 1.35 0.00% 0.30%
58 Mirip Srikaya Mirip Srikaya 5 0 0 5 0.78 0.30% 1.22 0.00% 0.30%
59 Salam Syzygium polyanthum 5 0 0 5 0.78 0.30% 0.84 0.00% 0.30%
60 Randu Ceiba petandra 1 1 0 0 0.16 0.06% 501.69 0.24% 0.30%
61 Mirip Ficus Mirip Ficus 1 1 0 0 0.16 0.06% 448.28 0.22% 0.28%
62 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 4 0 0 4 0.63 0.24% 2.51 0.00% 0.24%
63 Keben Baringtonia asiatica 3 0 2 1 0.47 0.18% 121.84 0.06% 0.24%
64 Kol Banda Pisonia alba 2 0 2 0 0.31 0.12% 134.47 0.06% 0.19%
65 Lamtoro Leucaena glauca 3 0 0 3 0.47 0.18% 5.50 0.00% 0.19%
66 Manggis Garcinia mangostana 3 0 0 3 0.47 0.18% 0.61 0.00% 0.18%
67 Daun Menjari tiga Daun Menjari tiga 2 0 2 0 0.31 0.12% 107.05 0.05% 0.17%
68 Waru Hibiscus tiliaceus 2 0 1 1 0.31 0.12% 79.29 0.04% 0.16%
69 Mirip Kepel Mirip Kepel 1 1 0 0 0.16 0.06% 203.45 0.10% 0.16%
70 Cemara Gimbal Araucaria sp. 2 0 1 1 0.31 0.12% 73.43 0.04% 0.16%
71 Mirkop Mirkop 2 0 1 1 0.31 0.12% 54.90 0.03% 0.15%
72 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 2 0 1 1 0.31 0.12% 23.76 0.01% 0.13%
73 Duwet Eugenia cumini 1 0 1 0 0.16 0.06% 147.53 0.07% 0.13%
74 Kantil Michellia alba 2 0 0 2 0.31 0.12% 11.49 0.01% 0.13%
75 Kakao Theobroma Cacao 2 0 0 2 0.31 0.12% 7.80 0.00% 0.13%
76 Mirip Duwet Mirip Duwet 2 0 0 2 0.31 0.12% 0.76 0.00% 0.12%
77 Kemuning Murraya paniculata 1 0 1 0 0.16 0.06% 64.37 0.03% 0.09%
78 Mengkudu Morinda citrifolia 1 0 1 0 0.16 0.06% 46.21 0.02% 0.08%
79 Cemara Thuja orientalis 1 0 0 1 0.16 0.06% 6.01 0.00% 0.06%
80 manga Mangifera indica 1 0 0 1 0.16 0.06% 3.59 0.00% 0.06%
81 Mirip Jambu Mirip Jambu 1 0 0 1 0.16 0.06% 3.59 0.00% 0.06%
82 Mirip Akasia Mirip Akasia 1 0 0 1 0.16 0.06% 2.43 0.00% 0.06%
83 Mlanding Leucaena glauca 1 0 0 1 0.16 0.06% 2.10 0.00% 0.06%
84 Mirip Gamal Mirip Gamal 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.45 0.00% 0.06%
85 Jarak Jatropha curcas 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.31 0.00% 0.06%
86 Nyamplung Calophyllum inophyllum 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.31 0.00% 0.06%
87 Srikaya Annona squamosa 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.20 0.00% 0.06%
Pada Zona FP ini, jenis pohon yang paling banyak adalah flamboyan
(Lagerstromeia speciosa) dengan total 464 pohon. Urutan nomor dua terbanyak
adalah dari jenis pohon jati (Tectona grandis) dengan total 100 buah. Dari total 87
jenis pohon yang ditemukan di zona ini, angsana (Pterocarpus indicus) memiliki
dominansi relatif 61.89% yang berarti pohon ini memiliki dominansi tertinggi
pada luas lahan kurang lebih 6.40 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan,
tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki indeks nilai penting
tertinggi mencapai 64.99%.
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona FP ini paling banyak
terdiri atas pohon dalam bentuk sapling sebanyak 1148 individu. Pohon dalam
bentuk small trees terdapat 326 individu, sedangkan dalam bentuk big trees
didapatkan 171 individu. Pohon dalam bentuk sapling paling banyak berasal dari
jenis flamboyan (Lagerstromeia speciosa) sejumlah 399 pohon. Adapun yang
berbentuk small trees dengan jumlah paling banyak juga dari jenis flamboyan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
43
(Lagerstromeia speciosa) yang berjumlah 49 pohon. Pohon angsana (Pterocarpus
indicus) merupakan jenis pohon terbanyak dalam bentuk big trees dengan jumlah
26 pohon. Adapun hasil gambar pemetaan dengan program digital mapping
“SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.21. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FP UNS Kentingan Surakarta.
7. Zona FSSR
Zona FSSR merupakaan daerah yang meliputi daerah Fakultas Sastra dan
Seni Rupa, KOPMA dan sekitar KPRI UNS. Daerah ini memiliki luas area yang
paling kecil dari zona yang lain yaitu seluas 3.63 hektar. Karena wilayah yang
sempit dan dipenuhi dengan gedung-gedung kampus, maka jumlah jenis pohon
yang menyusun area ini hanya 43 jenis. Pohon angsana (Pterocarpus indicus),
mahoni (Swietenia mahagoni) dan jati (Tectona grandis) merupakan pohon yang
paling banyak ditemukan dikarekan dijadikan tanaman penghijauan sepanjang
jalan yang mengitari area ini. Zona FSSR ini tidak terdapat ruang terbuka hijau
secara khusus, maka untuk melestarikan pohon langka bisa memaksimalkan area
parkir dan area di belakan KOPMA. Adapun indeks nilai penting di zona FSSR,
disajikan dalam tabel 4.10.
Pada Zona FSSR ini, jenis pohon yang paling banyak adalah mahoni
(Swietenia mahagoni) dengan total 126 pohon. Urutan nomor dua terbanyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
44
adalah dari jenis pohon jati (Tectona grandis) dengan total 86 buah. Dari total 43
jenis pohon yang ditemukan di zona ini, angsana (Pterocarpus indicus) memiliki
dominansi relatif 45.47% yang berarti pohon ini memiliki dominansi tertinggi
pada luas lahan kurang lebih 3.63 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan,
tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki indeks nilai penting
tertinggi mencapai 57.28%.
Tabel 4.10. Indeks nilai penting di zona FSSR Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 77 63 6 8 21.21 11.81% 53188.40 45.47% 57.28%
2 Mahoni Swietenia mahagoni 126 23 40 63 34.71 19.33% 15392.59 13.16% 32.48%
3 Jati Tectona grandis 86 5 8 73 23.69 13.19% 4392.11 3.75% 16.94%
4 Asam Londo Pithecelobium dulce 16 12 4 0 4.41 2.45% 11532.28 9.86% 12.31%
5 Ketapang Terminalia catappa 38 5 28 5 10.47 5.83% 5242.03 4.48% 10.31%
6 Akasia Acasia auriculiformis 25 11 11 3 6.89 3.83% 7212.99 6.17% 10.00%
7 Kere Payung Filicium desipiens 21 2 18 1 5.79 3.22% 3375.86 2.89% 6.11%
8 Glodokan Polyaltia longifolia 37 0 5 32 10.19 5.67% 423.20 0.36% 6.04%
9 Mangga Mangifera indica 31 0 16 15 8.54 4.75% 1363.02 1.17% 5.92%
10 Flamboyan Lagerstromeia speciosa 13 4 3 6 3.58 1.99% 2210.29 1.89% 3.88%
11 Beringin Ficus benjamina 6 2 4 0 1.65 0.92% 3463.01 2.96% 3.88%
12 Johar Senna siamena 14 2 10 2 3.86 2.15% 1796.73 1.54% 3.68%
13 Gamal Gliricidia sepium 11 4 5 2 3.03 1.69% 2292.29 1.96% 3.65%
14 Melinjo Gnetum gnemon 22 0 2 20 6.06 3.37% 244.02 0.21% 3.58%
15 Karet Kebo Ficus elastica 20 0 1 19 5.51 3.07% 83.17 0.07% 3.14%
16 Pule Alstonia scholaris 20 0 0 20 5.51 3.07% 32.86 0.03% 3.10%
17 Talok Muntingia calbura 12 0 10 2 3.31 1.84% 546.46 0.47% 2.31%
18 Lindri Lindri 11 0 4 7 3.03 1.69% 657.94 0.56% 2.25%
19 Sawo Manila Manilkara zapota 12 0 7 5 3.31 1.84% 376.33 0.32% 2.16%
20 Kelengkeng Dimocarpus longan 12 0 1 11 3.31 1.84% 30.74 0.03% 1.87%
21 Keluwih Artocarpus altilis 2 2 0 0 0.55 0.31% 968.76 0.83% 1.13%
22 Mirip Kelengkeng Mirip Kelengkeng 1 1 0 0 0.28 0.15% 1059.64 0.91% 1.06%
23 Belimbing Averrhoa carambola 4 0 4 0 1.10 0.61% 264.93 0.23% 0.84%
24 Matoa Pometia pinnata 4 0 1 3 1.10 0.61% 26.95 0.02% 0.64%
25 Sukun Artocarpus communis 4 0 0 4 1.10 0.61% 24.28 0.02% 0.63%
26 Kemuning Murraya paniculata 4 0 0 4 1.10 0.61% 23.54 0.02% 0.63%
27 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 0 3 0.83 0.46% 4.73 0.00% 0.46%
28 Nangka Artocarpus heterophyllus 2 0 2 0 0.55 0.31% 152.12 0.13% 0.44%
29 Duwet Eugenia cumini 2 0 1 1 0.55 0.31% 94.69 0.08% 0.39%
30 Mlanding Leucaena glauca 2 0 0 2 0.55 0.31% 21.11 0.02% 0.32%
31 Srikaya Annona squamosa 2 0 0 2 0.55 0.31% 7.44 0.01% 0.31%
32 Asam Jawa Tamarindus indicus 1 0 1 0 0.28 0.15% 173.42 0.15% 0.30%
33 Jambu Air Eugenia aquea 1 0 1 0 0.28 0.15% 84.16 0.07% 0.23%
34 Species C Tinta Species C Tinta 1 0 1 0 0.28 0.15% 78.82 0.07% 0.22%
35 Sengon Paraserianthes falcataria 1 0 1 0 0.28 0.15% 52.57 0.04% 0.20%
36 Tanjung Mimusops elengi 1 0 1 0 0.28 0.15% 44.33 0.04% 0.19%
37 Asam Raksasa Kigelia pinnata 1 0 0 1 0.28 0.15% 15.96 0.01% 0.17%
38 Mirip Gayam Mirip Gayam 1 0 0 1 0.28 0.15% 7.90 0.01% 0.16%
39 Mengkudu Morinda citrifolia 1 0 0 1 0.28 0.15% 6.33 0.01% 0.16%
40 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 1 0 0 1 0.28 0.15% 5.60 0.00% 0.16%
41 Rambutan Nephelium lappaceum 1 0 0 1 0.28 0.15% 4.93 0.00% 0.16%
42 Mirip Kayu Putih Mirip Kayu Putih 1 0 0 1 0.28 0.15% 3.70 0.00% 0.16%
43 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa 1 0 0 1 0.28 0.15% 2.19 0.00% 0.16%
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona FSSR ini paling
banyak terdiri atas pohon dalam bentuk sapling sebanyak 320 individu. Pohon
dalam bentuk small trees terdapat 196 individu, sedangkan dalam bentuk big trees
didapatkan 136 individu. Pohon dalam bentuk sapling paling banyak berasal dari
jenis mahoni (Swietenia mahagoni) sejumlah 63 pohon. Adapun yang berbentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
45
small trees dengan jumlah paling banyak juga dari jenis mahoni (Swietenia
mahagoni) yang berjumlah 40 pohon. Pohon angsana (Pterocarpus indicus)
merupakan jenis pohon terbanyak dalam bentuk big trees dengan jumlah 63
pohon. Adapun hasil gambar pemetaan dengan program digital mapping
“SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.22. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FSSR
8. Zona FT
Zona FT merupakaan daerah yang meliputi daerah Fakultas Teknik,
Lembah hijau dan area hutan depan rektorat. Daerah ini memiliki area yang
cukup luas yaitu 7.14 hektar. Zona ini memiliki total individu paling banyak dari
seluruh zona yang ada. Total pohon yang tersebar diseluruh area adalah sejumlah
1645. Jumlah yang banyak tersebut dikarenakan daerah ini ditetapkan oleh
pemerintah daerah sebagai daerah konservasi. Selain itu, zona ini juga digunakan
sebagai tempat untuk penanaman pohon langka oleh guru besar. Pohon jati
(Tectona grandis), mahoni (Swietenia mahagoni) dan glodokan (Polyaltia
longifolia) merupakan pohon yang paling banyak didapatkan dikarekan tersebar
diseluruh hutan. Sedangkan pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki nilai
penting paling besar karena dominansi yang besar dan luas basal area cakupannya
cukup besar walaupun jumlahnya tidak sebanyak pohon jati. Adapun indeks nilai
penting di zona FSSR, disajikan dalam tabel 4.11.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
46
Tabel 4.11. Indeks nilai penting di zona FT Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 80 60 16 4 11.20 4.15% 40647.63 35.70% 39.85% 2 Jati Tectona grandis 539 8 49 482 75.49 27.96% 5287.21 4.64% 32.60% 3 Mahoni Swietenia mahagoni 504 7 14 483 70.59 26.14% 5642.08 4.95% 31.10% 4 Glodokan Polyaltia longifolia 140 5 25 110 19.61 7.26% 15716.33 13.80% 21.06% 5 Akasia Acasia auriculiformis 27 13 12 2 3.78 1.40% 6938.64 6.09% 7.49% 6 Beringin Ficus benjamina 17 5 4 8 2.38 0.88% 6657.48 5.85% 6.73% 7 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 24 14 3 7 3.36 1.24% 6200.30 5.44% 6.69% 8 Kere Payung Filicium desipiens 37 7 24 6 5.18 1.92% 2885.82 2.53% 4.45% 9 Gamal Gliricidia sepium 26 6 19 1 3.64 1.35% 2581.61 2.27% 3.62%
10 Asam Londo Pithecelobium dulce 15 8 3 4 2.10 0.78% 2874.32 2.52% 3.30% 11 Jambu Air Eugenia aquea 57 0 4 53 7.98 2.96% 220.62 0.19% 3.15% 12 Trembesi Albizia saman 13 1 3 9 1.82 0.67% 2803.14 2.46% 3.14% 13 Lamtoro Leucaena glauca 42 0 20 22 5.88 2.18% 876.53 0.77% 2.95% 14 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 28 4 15 9 3.92 1.45% 1656.00 1.45% 2.91% 15 Mangga Mangifera indica 38 0 11 27 5.32 1.97% 518.59 0.46% 2.43% 16 Saga Abrus precatorius 12 6 4 2 1.68 0.62% 1840.17 1.62% 2.24% 17 Biola Cantik Ficus lyrata 40 0 1 39 5.60 2.07% 124.16 0.11% 2.18% 18 Ketapang Terminalia catappa 26 1 14 11 3.64 1.35% 912.86 0.80% 2.15% 19 Asam Raksasa Kigelia pinnata 6 2 1 3 0.84 0.31% 1751.31 1.54% 1.85% 20 Pule Alstonia scholaris 32 0 1 31 4.48 1.66% 66.72 0.06% 1.72% 21 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 5 3 1 1 0.70 0.26% 1368.93 1.20% 1.46% 22 Sawo Kecik Manilkara kauki 24 0 0 24 3.36 1.24% 55.05 0.05% 1.29% 23 Salam Syzygium polyanthum 19 0 3 16 2.66 0.99% 178.19 0.16% 1.14% 24 Bungur Lagerstromeia speciosa 21 0 1 20 2.94 1.09% 59.43 0.05% 1.14% 25 Lindri Lindri 4 3 0 1 0.56 0.21% 818.66 0.72% 0.93% 26 Flamboyan Lagerstromeia speciosa 10 0 7 3 1.40 0.52% 340.19 0.30% 0.82% 27 Species I Species I 1 0 1 0 0.14 0.05% 826.10 0.73% 0.78% 28 Sawo Manila Manilkara zapota 12 0 5 7 1.68 0.62% 157.37 0.14% 0.76% 29 Johar Senna siamena 13 5 4 4 1.82 0.67% 90.76 0.08% 0.75% 30 Talok Muntingia calbura 10 0 6 4 1.40 0.52% 213.62 0.19% 0.71% 31 Daun Suplir Daun Suplir 5 1 4 0 0.70 0.26% 466.40 0.41% 0.67% 32 Tanjung Mimusops elengi 5 1 3 1 0.70 0.26% 325.44 0.29% 0.55% 33 Species G Species G 1 1 0 0 0.14 0.05% 538.73 0.47% 0.52% 34 Keluwih Artocarpus altilis 7 0 4 3 0.98 0.36% 103.84 0.09% 0.45% 35 Species F Species F 7 3 4 0 0.98 0.36% 78.54 0.07% 0.43% 36 Belimbing Averrhoa carambola 8 0 0 8 1.12 0.41% 15.04 0.01% 0.43% 37 Mirip Daun Suplir Mirip Daun Suplir 2 2 0 0 0.28 0.10% 369.19 0.32% 0.43% 38 Mirip Akasia Mirip Akasia 2 2 0 0 0.28 0.10% 307.62 0.27% 0.37% 39 Mirip Lerak Mirip Lerak 1 1 0 0 0.14 0.05% 292.11 0.26% 0.31% 40 Jambu Bij i Psidium guajava 4 0 2 2 0.56 0.21% 86.44 0.08% 0.28% 41 Kenari Canarium ovatum 1 1 0 0 0.14 0.05% 250.44 0.22% 0.27% 42 Mengkudu Morinda citrifolia 3 0 2 1 0.42 0.16% 105.98 0.09% 0.25% 43 Kantil Michellia alba 4 0 1 3 0.56 0.21% 25.49 0.02% 0.23% 44 Melinjo Gnetum gnemon 4 0 0 4 0.56 0.21% 5.68 0.00% 0.21% 45 Nyamplung Calophyllum inophyllum 4 0 0 4 0.56 0.21% 4.44 0.00% 0.21% 46 Mundu Garcinia dulcis 3 0 2 1 0.42 0.16% 54.25 0.05% 0.20% 47 Sukun Artocarpus communis 1 1 0 0 0.14 0.05% 152.37 0.13% 0.19% 48 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 3 0 0 3 0.42 0.16% 19.82 0.02% 0.17% 49 Matoa Pometia pinnata 3 0 0 3 0.42 0.16% 18.76 0.02% 0.17% 50 Cemara Thuja orientalis 3 0 0 3 0.42 0.16% 3.58 0.00% 0.16% 51 Nam-nam Cynometra cauliflora 2 0 1 1 0.28 0.10% 42.53 0.04% 0.14% 52 Duwet Eugenia cumini 2 0 1 1 0.28 0.10% 23.89 0.02% 0.12% 53 Rambutan Nephelium lappaceum 2 0 1 1 0.28 0.10% 18.92 0.02% 0.12% 54 Mirip Pule Mirip Pule 2 0 2 0 0.28 0.10% 18.71 0.02% 0.12% 55 Kelengkeng Dimocarpus longan 2 0 0 2 0.28 0.10% 9.46 0.01% 0.11% 56 Mirip Gayam Mirip Gayam 2 0 0 2 0.28 0.10% 6.87 0.01% 0.11% 57 Keben Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.28 0.10% 5.62 0.00% 3.62% 58 Mirip Trembesi Mirip Trembesi 2 0 1 1 0.28 0.10% 3.22 0.00% 3.30% 59 Durian Durio zibethinus 2 0 0 2 0.28 0.10% 2.46 0.00% 3.15% 60 Jeruk Citrus sp. 2 0 0 2 0.28 0.10% 1.66 0.00% 3.14% 61 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 2 0 0 2 0.28 0.10% 0.20 0.00% 2.95% 62 Randu Ceiba petandra 1 0 1 0 0.14 0.05% 57.70 0.05% 2.91% 63 Species D Species D 1 0 1 0 0.14 0.05% 41.42 0.04% 2.43% 64 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 1 0 1 0 0.14 0.05% 38.75 0.03% 2.24% 65 species H species H 1 0 1 0 0.14 0.05% 20.58 0.02% 2.18% 66 Kedondong Spondias dulcis 1 0 1 0 0.14 0.05% 16.93 0.01% 2.15% 67 Srikaya Annona squamosa 1 0 0 1 0.14 0.05% 7.52 0.01% 1.85% 68 Karet Hevea brasiliensis 1 0 0 1 0.14 0.05% 5.39 0.00% 1.72% 69 Species J Species J 1 0 0 1 0.14 0.05% 5.39 0.00% 1.46% 70 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 1 0 0 1 0.14 0.05% 4.45 0.00% 1.29% 71 Mirip Kantil Mirip Kantil 1 0 0 1 0.14 0.05% 4.45 0.00% 1.14% 72 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 0 1 0.14 0.05% 1.35 0.00% 1.14% 73 Kemuning Murraya paniculata 1 0 0 1 0.14 0.05% 0.90 0.00% 0.93% 74 Kepuh Sterculia foetida 1 0 0 1 0.14 0.05% 0.10 0.00% 0.82%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
47
Pada Zona FT ini, jenis pohon yang paling banyak adalah jati (Tectona
grandis) dengan total 539 pohon. Urutan nomor dua terbanyak adalah dari jenis
pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan total 504 buah. Dari total 74 jenis
pohon yang ditemukan di zona ini, angsana (Pterocarpus indicus) memiliki
dominansi relatif 35.70% yang berarti pohon ini memiliki dominansi tertinggi
pada luas lahan kurang lebih 7.14 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan,
tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki indeks nilai penting
tertinggi mencapai 35.70%.
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona FT ini paling banyak
terdiri atas pohon dalam bentuk sapling sebanyak 1453 individu. Pohon dalam
bentuk small trees terdapat 304 individu, sedangkan dalam bentuk big trees
didapatkan 171 individu. Pohon dalam bentuk sapling paling banyak berasal dari
jenis mahoni (Swietenia mahagoni) sejumlah 483 pohon. Adapun yang berbentuk
small trees dengan jumlah paling banyak dari jenis jati (Tectona grandis) yang
berjumlah 49 pohon. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) merupakan jenis
pohon terbanyak dalam bentuk big trees dengan jumlah 60 pohon. Adapun hasil
gambar pemetaan dengan program digital mapping “SIHATI” adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.23. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona FT UNS Kentingan Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
48
9. Zona GOR
Zona GOR merupakaan daerah yang terletak timur laut dari kampus UNS,
yang meliputi wilayah GOR, student center, stadion, gedung kemahasiswaan, dan
medical center. Zona ini memiliki area paling luas dari dari seluruh zona yang ada
yaitu 8.65 hektar. Total pohon yang tersebar diseluruh area adalah sejumlah 753.
Jumlah yang tersebut tergolong kecil dibandingkan luas wilayahnya. Hal ini
dikarenakan daerah yang luas tersebut terpakai untuk stadion, dan beberapa
gedung. Selain itu, zona ini memiliki hutan sebagai tempat untuk penanaman
pohon langka oleh guru besar, akan tetapi karena kurang terawat banyak yang
mati.
Beberapa lokasi yang berpotensi untuk bisa dimaksimalkan kembali
menjadi tempat penghijauan, antara lain: area dekat bengkel UNS, area di sebelah
selatan dari GOR UNS, area lereng di belakang kantor POS, dan area di belakang
gedung kemahasiswaan. Area hutan yang ada perlu didesain ulang agar
memberikan nuansa yang ramah bagi sivitas akademika, misalnya didesain
sebagai tempat outbond, area bermain atau semacamnya. Pohon jati (Tectona
grandis) dan mahoni (Swietenia mahagoni) merupakan pohon yang paling banyak
didapatkan dikarekan tersebar diseluruh hutan. Sedangkan pohon johar (Senna
siamena) memiliki nilai penting paling besar karena dominansi yang besar dan
luas basal area cakupannya cukup besar walaupun jumlahnya tidak sebanyak
pohon jati yang usianya masih muda. Adapun indeks nilai penting di zona GOR,
disajikan dalam tabel 4.12.
Pada Zona GOR ini, jenis pohon yang paling banyak adalah jati (Tectona
grandis) dengan total 179 pohon. Urutan nomor dua terbanyak adalah dari jenis
pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan total 118 buah. Dari total 66 jenis
pohon yang ditemukan di zona ini, johar (Senna siamena) memiliki dominansi
relatif 74.70% yang berarti pohon ini memiliki dominansi tertinggi pada luas
lahan kurang lebih 8.65 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan, tercatat
bahwa pohon johar (Senna siamena) memiliki indeks nilai penting tertinggi
mencapai 79.22%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
49
Tabel 4.12. Indeks nilai penting di zona GOR Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Johar Senna siamena 34 9 24 1 3.93 4.52% 138008.21 74.70% 79.22%
2 Jati Tectona grandis 179 2 63 114 20.69 23.77% 2842.51 1.54% 25.31%
3 Angsana Pterocarpus indicus 67 53 10 4 7.75 8.90% 22398.94 12.12% 21.02%
4 Mahoni Swietenia mahagoni 118 5 2 111 13.64 15.67% 1545.33 0.84% 16.51%
5 Akasia Acasia auriculiformis 59 24 28 7 6.82 7.84% 7194.30 3.89% 11.73%
6 Nyamplung Calophyllum inophyllum 24 0 3 21 2.77 3.19% 130.50 0.07% 3.26%
7 Asam Londo Pithecelobium dulce 11 5 5 1 1.27 1.46% 2113.23 1.14% 2.60%
8 Flamboyan Delonix regia 18 0 13 5 2.08 2.39% 356.06 0.19% 2.58%
9 Kere Payung Filicium desipiens 15 0 14 1 1.73 1.99% 731.73 0.40% 2.39%
10 Beringin Ficus benjamina 12 1 1 10 1.39 1.59% 735.77 0.40% 1.99%
11 Mangga Mangifera indica 14 0 1 13 1.62 1.86% 59.20 0.03% 1.89%
12 Sawo Manila Manilkara zapota 14 0 2 12 1.62 1.86% 52.98 0.03% 1.89%
13 Asam Jawa Tamarindus indicus 6 4 2 0 0.69 0.80% 1868.98 1.01% 1.81%
14 Lindri Lindri 11 2 4 5 1.27 1.46% 549.43 0.30% 1.76%
15 Asam Raksasa Kigelia pinnata 9 4 2 3 1.04 1.20% 883.83 0.48% 1.67%
16 Bungur Lagerstromeia speciosa 9 1 5 3 1.04 1.20% 430.00 0.23% 1.43%
17 Pule Alstonia scholaris 9 0 2 7 1.04 1.20% 98.25 0.05% 1.25%
18 Glodokan Polyaltia longifolia 9 0 0 9 1.04 1.20% 5.02 0.00% 1.20%
19 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 5 4 1 0 0.58 0.66% 967.73 0.52% 1.19%
20 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 8 0 0 8 0.92 1.06% 4.83 0.00% 1.07%
21 Jambu Air Eugenia aquea 8 0 1 7 0.92 1.06% 2.98 0.00% 1.06%
22 Asam Cina Tamarindus indicus 4 1 3 0 0.46 0.53% 881.74 0.48% 1.01%
23 Sukun Artocarpus communis 7 0 1 6 0.81 0.93% 21.10 0.01% 0.94%
24 Matoa Pometia pinnata 7 0 0 7 0.81 0.93% 2.78 0.00% 0.93%
25 Trembesi Albizia saman 2 1 1 0 0.23 0.27% 1217.96 0.66% 0.92%
26 Biola Cantik Ficus lyrata 4 1 0 3 0.46 0.53% 632.05 0.34% 0.87%
27 Mirip Gayam Mirip Gayam 6 0 0 6 0.69 0.80% 2.34 0.00% 0.80%
28 Tanjung Mimusops elengi 6 0 0 6 0.69 0.80% 1.75 0.00% 0.80%
29 Sawo Kecik Manilkara kauki 5 0 0 5 0.58 0.66% 6.71 0.00% 0.67%
30 Dadap Merah Erythrina cristagali 4 0 4 0 0.46 0.53% 69.19 0.04% 0.57%
31 Petai Parkia speciosa 4 0 1 3 0.46 0.53% 35.69 0.02% 0.55%
32 Ketapang Terminalia catappa 4 0 1 3 0.46 0.53% 19.83 0.01% 0.54%
33 Srikaya Annona squamosa 4 0 0 4 0.46 0.53% 11.36 0.01% 0.54%
34 Duwet Eugenia cumini 4 0 0 4 0.46 0.53% 2.33 0.00% 0.53%
35 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 3 0 3 0 0.35 0.40% 124.56 0.07% 0.47%
36 Waru Hibiscus tiliaceus 2 1 0 1 0.23 0.27% 268.84 0.15% 0.41%
37 Nangka Artocarpus heterophyllus 3 0 0 3 0.35 0.40% 8.87 0.00% 0.40%
38 Manggis Garcinia mangostana 3 0 0 3 0.35 0.40% 2.88 0.00% 0.40%
39 Randu Ceiba petandra 3 0 0 3 0.35 0.40% 2.25 0.00% 0.40%
40 Salam Syzygium polyanthum 3 0 0 3 0.35 0.40% 0.89 0.00% 0.40%
41 Keben Baringtonia asiatica 2 1 0 1 0.23 0.27% 167.53 0.09% 0.36%
42 Rambutan Nephelium lappaceum 2 0 0 2 0.23 0.27% 5.89 0.00% 0.27%
43 Jambu Bij i Psidium guajava 2 0 0 2 0.23 0.27% 3.31 0.00% 0.27%
44 Jambu Dersono Syzygium malaccense 2 0 0 2 0.23 0.27% 3.27 0.00% 0.27%
45 Kelengkeng Dimocarpus longan 2 0 1 1 0.23 0.27% 2.52 0.00% 0.27%
46 Mertega Diospyros philippensis 2 0 0 2 0.23 0.27% 1.91 0.00% 0.27%
47 Kantil Michellia alba 2 0 0 2 0.23 0.27% 1.15 0.00% 0.27%
48 Kenitu Chrysophylum cainito 2 0 0 2 0.23 0.27% 0.78 0.00% 0.27%
49 Durian Durio zibethinus 2 0 0 2 0.23 0.27% 0.66 0.00% 0.27%
50 Kepel Stelechocarpus burahol 2 0 0 2 0.23 0.27% 0.62 0.00% 0.27%
51 Wuni Antidesma bunius 1 0 1 0 0.12 0.13% 91.88 0.05% 0.18%
52 Lamtoro Leucaena glauca 1 0 1 0 0.12 0.13% 66.38 0.04% 0.17%
53 Berduri Berduri 1 0 1 0 0.12 0.13% 47.63 0.03% 0.16%
54 Bulu Bulu 1 0 1 0 0.12 0.13% 23.90 0.01% 0.15%
55 Belimbing Averrhoa carambola 1 0 1 0 0.12 0.13% 13.97 0.01% 0.14%
56 Talok Muntingia calbura 1 0 0 1 0.12 0.13% 8.27 0.00% 0.14%
57 Mirip Pule Mirip Pule 1 0 0 1 0.12 0.13% 5.74 0.00% 0.14%
58 Jeruk Citrus sp. 1 0 0 1 0.12 0.13% 1.55 0.00% 0.13%
59 Sirsak Annona muricata 1 0 0 1 0.12 0.13% 1.32 0.00% 0.13%
60 Kamboja Plumeria alba 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.59 0.00% 0.13%
61 Mlanding Leucaena glauca 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.59 0.00% 0.13%
62 Wahyu tumurun Wahyu tumurun 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.59 0.00% 0.13%
63 Kenanga Canangium odoratum 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.45 0.00% 0.13%
64 Mundu Garcinia dulcis 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.45 0.00% 0.13%
65 Dewandaru Eugenia uniflora 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.33 0.00% 0.13%
66 Nam-nam Cynometra cauliflora 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.33 0.00% 0.13%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
50
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona GOR ini paling banyak
terdiri atas oleh pohon dalam bentuk sapling sebanyak 431 individu. Pohon dalam
bentuk small trees terdapat 203 individu, sedangkan dalam bentuk big trees didapatkan
119 individu. Pohon dalam bentuk sapling paling banyak berasal dari jenis jati (Tectona
grandis) sejumlah 114 pohon. Adapun yang berbentuk small trees dengan jumlah paling
banyak juga dari jenis jati (Tectona grandis) yang berjumlah 63 pohon. Pohon angsana
(Pterocarpus indicus) merupakan jenis pohon terbanyak dalam bentuk big trees dengan
jumlah 53 pohon.
Gambar 4.24. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona GOR UNS Kentingan Surakarta
10. Zona Kantor Pusat
Zona Kantor Pusat merupakaan daerah yang terletak di utara dari zona
Boulevard UNS, yang meliputi wilayah Rektorat, Auditorium UNS, Perpustakaan,
Puskom, dan UNS Press. Zona ini memiliki area terluas kedua setelah Zona GOR
yaitu 7.39 hektar. Total pohon yang tersebar diseluruh area adalah sejumlah 811.
Jumlah yang tersebut tergolong kecil dibandingkan luas wilayahnya. Hal ini
dikarenakan daerah yang luas tersebut terpakai untuk pembangunan gedung dan
taman. Pohon angsana (Pterocarpus indicus) dan mahoni (Swietenia mahagoni)
merupakan pohon yang paling banyak didapatkan. Adapun indeks nilai penting di
zona GOR, disajikan dalam tabel 4.13.
Pada Zona Kantor pusat ini, jenis pohon yang paling banyak adalah
angsana (Pterocarpus indicus) dengan total 166 pohon. Urutan nomor dua
terbanyak adalah dari jenis pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan total 58
buah. Dari total 60 jenis pohon yang ditemukan di zona ini, angsana memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
51
dominansi relatif 56.61% yang berarti pohon ini memiliki dominansi tertinggi
pada luas lahan kurang lebih 7.39 hektar. Dari data pengamatan yang didapatkan,
tercatat bahwa pohon angsana (Pterocarpus indicus) memiliki indeks nilai penting
tertinggi mencapai 77.07%.
Tabel 4.13. Indeks nilai penting di zona Kantor Pusat Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 166 129 22 15 22.46 20.47% 57239.07 56.61% 77.07%
2 Mahoni Swietenia mahagoni 58 25 18 15 7.85 7.15% 8406.57 8.31% 15.47%
3 Jati Tectona grandis 40 14 20 6 5.41 4.93% 7782.92 7.70% 12.63%
4 Bungur Lagerstromeia speciosa 39 11 26 2 5.28 4.81% 4563.88 4.51% 9.32%
5 Akasia Acasia auriculiformis 26 16 7 3 3.52 3.21% 5243.92 5.19% 8.39%
6 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 58 0 42 16 7.85 7.15% 911.89 0.90% 8.05%
7 Kere Payung Filicium desipiens 40 4 33 3 5.41 4.93% 2643.87 2.61% 7.55%
8 Glodokan Polyaltia longifolia 57 0 7 50 7.71 7.03% 246.07 0.24% 7.27%
9 Karet kebo Ficus elastica 26 0 8 18 3.52 3.21% 1776.37 1.76% 4.96%
10 Asam Londo Pithecelobium dulce 13 7 3 3 1.76 1.60% 3015.20 2.98% 4.58%
11 Cemara Thuja orientalis 28 2 17 9 3.79 3.45% 1096.03 1.08% 4.54%
12 Dadap Merah Erythrina cristagali 30 0 6 24 4.06 3.70% 322.19 0.32% 4.02%
13 Jambu Air Eugenia aquea 31 0 1 30 4.19 3.82% 96.34 0.10% 3.92%
14 Beringin Ficus benjamina 10 3 0 7 1.35 1.23% 1595.24 1.58% 2.81%
15 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 18 1 0 17 2.44 2.22% 153.07 0.15% 2.37%
16 Asam Raksasa Kigelia pinnata 17 0 1 16 2.30 2.10% 79.84 0.08% 2.18%
17 Gayam Inocarpus fagiferus 15 0 0 15 2.03 1.85% 13.96 0.01% 1.86%
18 Mirip Angsana Mirip Angsana 12 0 9 3 1.62 1.48% 173.65 0.17% 1.65%
19 Ketapang Terminalia catappa 10 1 2 7 1.35 1.23% 323.98 0.32% 1.55%
20 Asam Jawa Tamarindus indicus 7 1 0 6 0.95 0.86% 557.80 0.55% 1.41%
21 Flamboyan Delonix regia 5 3 1 1 0.68 0.62% 784.95 0.78% 1.39%
22 Talok Muntingia calbura 10 0 3 7 1.35 1.23% 148.12 0.15% 1.38%
23 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 4 3 1 0 0.54 0.49% 816.65 0.81% 1.30%
24 Johar Senna siamena 5 2 1 2 0.68 0.62% 552.35 0.55% 1.16%
25 Kantil Michellia alba 5 0 0 5 0.68 0.62% 552.35 0.55% 1.16%
26 Mangga Mangifera indica 7 0 2 5 0.95 0.86% 97.81 0.10% 0.96%
27 Waru Hibiscus tiliaceus 4 0 4 0 0.54 0.49% 399.48 0.40% 0.89%
28 Cemara Gimbal Araucaria sp. 3 2 1 0 0.41 0.37% 497.51 0.49% 0.86%
29 Mirip Mertego Mirip Mertego 6 0 0 6 0.81 0.74% 1.05 0.00% 0.74%
30 Kepel Stelechocarpus burahol 5 0 2 3 0.68 0.62% 88.00 0.09% 0.70%
31 Nam-nam Cynometra cauliflora 5 0 0 5 0.68 0.62% 6.10 0.01% 0.62%
32 Mirip Gayam Mirip Gayam 5 0 0 5 0.68 0.62% 3.72 0.00% 0.62%
33 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 4 0 0 4 0.54 0.49% 17.60 0.02% 0.51%
34 Sawo Manila Manilkara zapota 3 0 2 1 0.41 0.37% 131.05 0.13% 0.50%
35 Mertega Diospyros philippensis 4 0 0 4 0.54 0.49% 2.26 0.00% 0.50%
36 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 0 3 0.41 0.37% 1.60 0.00% 0.37%
37 Bisbol Diospyros blancoi 3 0 0 3 0.41 0.37% 1.17 0.00% 0.37%
38 Trembesi Albizia saman 1 1 0 0 0.14 0.12% 245.21 0.24% 0.37%
39 Sirsak Annona muricata 2 0 2 0 0.27 0.25% 77.45 0.08% 0.32%
40 Lindri Lindri 2 0 1 1 0.27 0.25% 57.44 0.06% 0.30%
41 Tanjung Mimusops elengi 2 0 0 2 0.27 0.25% 14.42 0.01% 0.26%
42 Duwet Eugenia cumini 1 1 0 0 0.14 0.12% 137.32 0.14% 0.26%
43 Keben Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.27 0.25% 12.14 0.01% 0.26%
44 Biola Cantik Ficus lyrata 2 0 0 2 0.27 0.25% 7.51 0.01% 0.25%
45 Family Myrtaceae Family Myrtaceae 1 0 1 0 0.14 0.12% 127.77 0.13% 0.25%
46 Mirip Sukun Mirip Sukun 2 0 0 2 0.27 0.25% 0.48 0.00% 0.25%
47 Gamal Gliricidia sepium 1 0 1 0 0.14 0.12% 41.34 0.04% 0.16%
48 Kakao Theobroma Cacao 1 0 1 0 0.14 0.12% 19.88 0.02% 0.14%
49 Nangka Artocarpus heterophyllus 1 0 1 0 0.14 0.12% 11.71 0.01% 0.13%
50 Jabon Antocephalus cadamba 1 0 0 1 0.14 0.12% 9.04 0.01% 0.13%
51 Nusa Indah Mussaenda phillipica 1 0 0 1 0.14 0.12% 8.43 0.01% 0.13%
52 Jarak Jatropha curcas 1 0 0 1 0.14 0.12% 1.55 0.00% 0.12%
53 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.69 0.00% 0.12%
54 Mirip Kopi Mirip Kopi 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.69 0.00% 0.12%
55 Mirip Mahoni Mirip Mahoni 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.27 0.00% 0.12%
56 Mirip Matoa Mirip Matoa 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.27 0.00% 0.12%
57 Mirip Rambutan Mirip Rambutan 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.27 0.00% 0.12%
58 Mirip Beringin Mirip Beringin 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.17 0.00% 0.12%
59 Cimpedak Artocarpus champeden 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.10 0.00% 0.12%
60 Rambutan Nephelium lappaceum 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.10 0.00% 0.12%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
52
Dari data pengamatan yang telah didapatkan, di zona Kantor Pusat ini
paling banyak terdiri atas oleh pohon dalam bentuk sapling sebanyak 338
individu. Pohon dalam bentuk small trees terdapat 247 individu, sedangkan dalam
bentuk big trees didapatkan 226 individu. Pohon dalam bentuk sapling paling
banyak berasal dari jenis glodokan (Polyaltia longifolia) sejumlah 50 pohon.
Adapun yang berbentuk small trees dengan jumlah paling banyak juga dari jenis
tabebuya (Tabebuia chrysotricha) yang berjumlah 42 pohon. Pohon angsana
(Pterocarpus indicus) merupakan jenis pohon terbanyak dalam bentuk big trees
dengan jumlah 129 pohon. Adapun hasil gambar pemetaan dengan program
digital mapping “SIHATI” adalah sebagai berikut:
Gambar 4.25. Tampilan persebaran seluruh pohon di zona Kantor Pusat UNS Kentingan Surakarta
B. Digital Mapping “SIHATI”
Kampus UNS Kentingan Surakarta merupakan kampus hijau yang bisa
digunakan sebagai kampus konservasi. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya
jenis pohon yang tumbuh di masing masing zona pengamatan. Persebaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
53
diseluruh area juga merata, dimana masing masing area memiliki rata-rata lebih
dari 50 jenis pohon yang tumbuh.
Persebaran pohon diseluruh area UNS kentingan Surakarta merata ke
seluruh zona. Pohon menempati area yang tidak diliputi bangunan universitas,
lapangan sepak bola, dan waduk yang berada di sekitar area Fakultas Pertanian.
Bisa dilihat dengan mudah pula jumlah pohon yang berada di masing-masing zona
pengamatan. Zona FT memiliki jumlah pohon yang paling banyak yaitu 1928
pohon karena kawasan tersebut ditetapkan oleh pemerintah kota surakarta sebagai
hutan kota. Menempati terbanyak kedua, adalah zona FP dimana total pohon
mencapai 1645 pohon, hal ini di karenakan di daerah FP terdapat waduk buatan
sehingga banyak pohon yang hidup disekitarnya, selain itu pula ada lokasi hutan
yang berisikan banyak poon di area gunung kendil. Area yang paling sedikit
jumlah pohonnya adalah zona FH, hal ini dikarenakan area FH yang paling kecil
dari seluruh zona yang dimana hanya 3,89 hektar.
Tampilan program digital mapping “SIHATI” juga bisa dilihat jenis-jenis
pohon yang hidup di seluruh area UNS Kentingan Surakarta. Tampilan dari pohon
yang muncul disengaja memakai nama lokal dikarenakan program ini ditujukan
untuk umum. Penggunaan nama lokal akan lebih memudahkan orang umum untuk
lebih memperhatikan kelestarian lingkungan. Dengan tampilan nama lokal dan
jumlah pohon yang masih hidup di area UNS Kentingan Surakarta ini akan
memudahkan seseorang mengakses pohon apa saja yang sudah mulai punah,
sehingga ada kesadaran untuk melakukan penghijauan kembali. Tampilan nama
lokal itu hanyalah tampilan awal, program ini juga menyediakan tampilan detail
persebarannya, bentuk morfologinya serta klasifikasi ilmiahnya bagi mereka yang
membutuhkan.
Jumlah jenis yang paling banyak di area pengamatan adalah jati (Tectona
grandis) berjumlah 1234 pohon. Jumlah ini tersebar ke seluruh zona pengamatan.
Jenis ini memiliki jumlah paling banyak karena merupakan jenis terbanyak pula di
3 zona pengamatan, yaitu zona FH sebanyak 67 pohon, zona FT sebanyak 539
pohon serta zona GOR sebanyak 179 pohon, sisanya tersebar ke semua area.
Pohon jati ini merupakan jenis yang cocok tumbuh di area tropis seperti yang ada
di lingkungan UNS Kentingan surakarta ini. Adapun tampilannya sesuai gambar
berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
54
Gambar 4.26. Tampilan jenis-jenis pohon yang hidup di UNS Kentingan Surakarta
Di seluruh area pengamatan, didapatkan 151 jenis pohon, penyebaran yang
merata ke seluruh zona pengamatan. Hal ini dikarenakan selain UNS sebagai
hutan kota, di UNS dilaksanakan program penghijauan dengan menanam jenis-
jenis tanaman yang hampir punah oleh seluruh guru besar UNS. Lokasi
penanaman adalah di area zona GOR dan area zona boulevard. Selain itu setelah
diadakan gerakan Green Campus oleh rektor UNS, civitas academika UNS
memiliki semangat yang tinggi untuk ikut serta melestarikan keanekaragaman
hayati di sana.
Gambar 4.27. Tampilan klasifikasi pohon dengan program “SIHATI”
Gambar 4.28. Tampilan morfologi dengan program “SIHATI”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
55
Gambar 4.29. Tampilan persebaran pohon yang hidup di UNS Kentingan Surakarta
Program digital mapping “SIHATI” memudahkan bagi siapa saja yang
ingin mengakses info pohon yang ada di UNS Kentingan Surakarta. Data yang
didapatkan bisa sangat detail, meliputi data tinggi pohon, diameter, koordinat
letak, lokasi, jumlah pohon yang sejenis di area tersebut atau jumlah secara
umum di seluruh kampus. Data ini sangat penting bagi penentu kebijakan di
kampus untuk menentukan arah pembangunan ke depan. Data-data yang di dapat
tersebut bisa digunakan untuk menentukan jenis pohon yang bisa ditebang, jenis
pohon yang harus dilakukan pelestarian. Ketika dikaitkan dengan green campus,
program “SIHATI” ini sangatlah membantu.
Program ini juga dilengkapi dengan statistik kategori pohon, masuk dalam
kelompok kategori big trees, kategori small trees atau masuk dalam kategori
sapling. Selain itu juga ada statistik jumlah ketiga kategori tersebut dalam bentuk
data zona pengamatan, sehingga sangat berguna untuk menganaisis bentuk
vegetasi di UNS Kentingan Surakarta dalam waktu beberapa tahun kedepan.
Merekomendasikan tanaman apa saja yang perlu dipelihara dalam rangka menjaga
vegetasi agar semakin bermanfaat bagi lingkungan sekitar. (gambar.4.30)
Gambar 4.30. Tampilan statistik pembagian pohon akasia berdasarkan kelompok big trees, sapling, maupun small trees
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
56
“SIHATI” dilengkapi dengan rincian data detail dari masing masing
pohon, sehingga ketika ingin menentukan pohon tersebut sudah siap ditebang bisa
dilihat dengan berdasarkan ukuran diameternya. Program ini juga sangat
membantu untuk mendeteksi persebaran pohon langka yang ada di wilayah
tertentu, atau sangat memungkinkan untuk menentukan lokasi mana saja yang
digunakan untuk menanam pohon dalam rangka rekayasa lingkungan untuk
mendapatkan ekosistem yang diharapkan.
Gambar 4.31. Tampilan data detail pohon di salah satu zona
Tampilan pemetaan dimasing-masing zona digunakan dalam rangka
analisis vegetasi yang berada di zona tersebut. Ini sangat mudah dibaca dengan
program digital mapping “SIHATI”. Dalam arti lain, program digital mapping
“SIHATI” memberikan informasi yang lebih komunikatif. Tampilan yang
diberikan juga informatif. Pemetaan yang diberikan juga sangat mudah difahami,
sehingga proses analisis vegetasi bisa dilaksanakan dengan lebih mudah. Program
ini sangat besar peluangnya untuk dikembangkan dalam rangka pelestarian
keanekaragaman hayati, baik itu di kampus konservasi, cagar alam, ataupun
perusahaan yang berada di bidang pelestarian keanekaragaman hayati.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan, bisa disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Di area Kampus UNS Kentingan didapatkan sejumlah 8480 individu
pohon, dimana struktur vegetasi secara vertikal terdiri dari 4848 berbentuk
sapling, 2188 berbentuk small trees dan 1444 berbentuk big trees.
2. Komposisi vegetasi kampus UNS Kentingan terdiri dari 151 jenis pohon,
dimana jenis-jenis pohon yang memiliki nilai penting terbesar berturut-
turut adalah angsana (Pterocarpus indicus) dengan INP 44.10%, glodokan
(Polyaltia longifolia) dengan INP 41.99% dan jati (Tectona grandis)
dengan INP 18.95%. Ada 10 pohon yang memiliki frekuensi 100% yaitu:
akasia (Acasia auriculiformis), angsana (Pterocarpus indicus), asam londo
(Pithecelobium dulce), beringin (Ficus benjamina spp), flamboyan
(Delonix regia), glodokan (Polyaltia longifolia), jati (Tectona grandis),
johar (Senna siamena), kere payung (Filicium desipiens), ketapang
(Terminalia catappa), mahoni (Swietenia mahagoni), mangga (Mangifera
indica), dan talok (Muntingia calabura).
3. Indeks diversitas vegetasi Kampus UNS Kentingan adalah 0,94 dimana
zona dengan indeks diversitas tertinggi adalah zona FK dengan nilai 0.95,
zona kerapatan paling tinggi adalah zona FT dengan kerapatan 270.03
ind/ha dan jumlah jenis paling banyak di zona FP dengan 87 jenis.
4. Gambaran vegetasi dengan digital mapping “SIHATI” memudahkan akses
terhadap data vegetasi di Kampus UNS Kentingan .
B. Saran
1. Diperlukan pendataan berkala untuk yang melakukan penelitian lanjutan
dalam rangka mengamati perkembangan vegetasi.
2. Diperlukan kebijakan kampus untuk memperbanyak penanaman tanaman
langka dan produktif di area yang masih kosong di masing-masing zona
3. Diperlukan perbaikan metode pada penelitian lebih lanjut terutama
pembuatan prediksi vegetasi kampus masa depan.
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
58
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006.,Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sebagai Unsur Utama Pembentuk
Kota, Jakarta : Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Arswendi, R. 2013. Konservasi Berbasis Komunitas (Studi Tentang Strategi
Branding Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi). Jurnal Interaksi. 2(2): 31-41
Budihardjo, E & Sujarto, D. 1999. Kota Berkelanjutan. Alumni. Bandung
Daniel, T. W., J. A. Helms, dan F. S. Baker, 1978, Prinsip-Prinsip Silvikultur (Diterjemahkan oleh Dr. Ir. Djoko Marsono, 1992), Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
Dharmono. 2007. Dampak Tumbuhan Gelam (Melaleuca cajuputi powell)
Terhadap Struktur dan Komposisi Vegetasi Lahan Gambut (Studi Kasus Terhadap 4 Lahan Gambut di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Bioscientiae 4 (1) : 19-28
Greig-Smith, P. 1983. Quantitative Plant Ecology, 3rd ed. University of California Press. Berkeley,CA.
Indriyanto., 2006. Ekologi Hutan. PT Bumi Aksara. Jakarta
Irwanto.2007.Analisis Vegetasi Untuk Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung
Pulau Marsegu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.Tesis.Program S2 Ilmu Kehutanan UGM. Yogjakarta
Jarulis. 2007. Pemanfaatan Ruang Secara Vertikal Oleh Burung- Burung Di Hutan
Kampus Kandang Limun Universitas Bengkulu. Jurnal Gradien 3(1) : 237-242
Joga, N. dan Ismaun, I. 2011. RTH 30%; Resolusi Kota Hijau. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Kalima, T. 2008. Profil Keragaman Dan Keberadaan Spesies Dari Suku
Dipterocarpaceae Di Taman Nasional Meru Betiri, Jember.Jurnal Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam 4(2):1-10.
Kershaw. K.A. 1973. Quantitative and Dynamic Plant Ecology. 2nd ed.American elseiver Publ. Co. New York
Kramer, P.J. dan T.T. Kozlowski. 1979. Physiology of Woody Plants, dalam
Pengaruh Perbedaan Naungan Terhadap Pertumbuhan Semai Shorea sp di Persemaian, Irwanto. 2006. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Kusmana C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
59
Kusratmoko, E., Sukanta, D. Tambunan, M.P. dan Sobirin. 2002. Studi Hidrologi
Hutan Kota Kampus Universitas Indonesia Depok. MAKARA SAINS. 6(1): 7-14
Lianah,Anggoro,S, R, H. dan Izzati, M. 2013. Perbandingan Analisis Vegetasi
Lingkungan Alami Tetrastigma Glabratum Di Hutan Lindung Gunung Prau Sebelum Dan Sesudah Eksploitasi. Prosiding Seminar Nasional
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.1(2): 202-211
Ludwig, J.A. dan Reynolds,J.F. 1988. Statistical Ecology: A. Primer on Method on
Competing. John Willey and Son Inc . New York.
Marsono, D.J dan Surachman, 1990. Perilaku Permudaan Alam Cendana di Wanagama I. Buletin. II Instiper. 1(1):
Mueller, Dombois, D., and H. Ellenberg.1974.Aims and Methods of Vegetation Ecology.John Wiley & Sons.New York.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008. Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional.10 Maret 2008.Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48. Jakarta.
Rijal,S. 2008. Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar Tahun 2017. Jurnal Hutan dan Masyarakat 3(1): 65-77
Septrina, D, Indrawan, A, Dahlan, EN, dan Jaya, NS. 2004. Prediksi Kebutuhan Hutan Kota Berbasis Oksigen Di Kota Padang, Sumatera Barat.Jurnal
Manajemen Hutan Tropika 10(2):47-57
Setiawan, A dan Hermana, J. Analisa Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyerapan Emisi Co2 dan Pemenuhan Oksigen di Kota
Probolonggo. Jurnal Teknik Pomits 2(2):171-174
Sibarani, J. P. 2003. Potensi Kampus Universitas Sumatera Utara Sebagai Salah Satu Hutan Kota di Kota Medan. USU Digital Library. Diakses maret
2014
Soerianegara I dan Indrawan. 1978. Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas IPB.
Bogor
Sugiyarto. 2011. Konservasi keanekaragaman hayati berbasis kearifan lokal (Jawa). Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Biologi Konservasi FMIPA
UNS Surakarta.Sidang Senat Terbuka.14 Desember.Surakarta
Sundari, E.S. 2007. Studi Untuk Menentukan Fungsi Hutan Kota Dalam Masalah
Lingkungan Perkotaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 7 (2) : 1-16
Supriatna, J. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Utomo, M. 2007. Kampus Hijau Universitas Lampung. Makalah Orasi Ilmiah. Pidato Dies Natalis Universitas Lampung ke-42.10 September. Lampung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
60
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992. Penataan Ruang.13
Oktober 1992.Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115. Jakarta.
Wahyuni, T dan Samsoedin, I. 2012. Kajian Aplikasi Kebijakan Hutan Kota Di
Kalimantan Timur.Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 9(3): 219-239
Zoer’aini, D.I. 1997. Tantangan Lingkungan dan Lanskap Hutan Kota. CIDES,
Jakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1. Data Base seluruh pohon di seluruh area kampus UNS Kentingan
A. Kerapatan, dominansi dan INP tumbuhan di Kampus UNS Kentingan
No Nama local Nama Ilmiah Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan
KR Domi
nansi
DR FR INP
1 Jati Tectona grandis 1234 89 260 885 20.85 14.55% 50,850.29 2.68% 1.72% 18.95% 2 Mahoni Swietenia mahagoni 1007 111 149 747 17.01 11.88% 62,106.40 3.27% 1.72% 16.87%
3 Angsana Pterocarpus indicus 804 637 111 56 13.58 9.48% 624,710.02 32.90% 1.72% 44.10%
4 Flamboyan Delonix regia 556 32 90 434 9.39 6.56% 18,721.83 0.99% 1.72% 9.26%
5 Glodokan Polyaltia longifolia 529 14 108 407 8.94 6.24% 646,093.07 34.03% 1.72% 41.99%
6 Akasia Acasia auriculiformis 296 138 118 40 5.00 3.49% 62,584.13 3.30% 1.72% 8.51%
7 Kere Payung Filicium desipiens 292 45 208 39 4.93 3.44% 26,910.33 1.42% 1.72% 6.58%
8 Mangga Mangifera indica 221 6 43 172 3.73 2.61% 5,034.33 0.27% 1.72% 4.59%
9 Ketapang Terminalia catappa 174 11 96 67 2.94 2.05% 26,131.63 1.38% 1.72% 5.15%
10 Jambu Air Eugenia aquea 143 1 16 126 2.42 1.69% 1,622.95 0.09% 1.55% 3.32%
11 Asam Londo Pithecelobium dulce 134 80 43 11 2.26 1.58% 48,099.94 2.53% 1.72% 5.83%
12 Sawo Manila Manilkara zapota 130 0 58 72 2.20 1.53% 1,557.14 0.08% 1.55% 3.17%
13 Johar Senna siamena 128 31 76 21 2.16 1.51% 147,582.77 7.77% 1.72% 11.00%
14 Kelengkeng Dimocarpus longan 105 3 8 94 1.77 1.24% 1,462.02 0.08% 1.20% 2.52%
15 Pule Alstonia scholaris 100 3 29 68 1.69 1.18% 2,637.89 0.14% 1.38% 2.70%
16 Asam Raksasa Kigelia pinnata 95 7 40 48 1.61 1.12% 4,612.86 0.24% 1.20% 2.56%
17 Beringin Ficus benjamina 93 25 21 47 1.57 1.10% 29,531.37 1.56% 1.72% 4.37%
18 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 92 0 70 22 1.55 1.08% 2,332.38 0.12% 0.52% 1.73%
19 Talok Muntingia calbura 88 2 53 33 1.49 1.04% 3,126.56 0.16% 1.72% 2.92%
20 Kesambi Schleichera oleosa 80 7 9 64 1.35 0.94% 5,031.43 0.26% 0.52% 1.73%
21 Tanjung Mimusops elengi 79 3 36 40 1.33 0.93% 2,791.95 0.15% 1.55% 2.63%
22 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 78 4 33 41 1.32 0.92% 2,325.26 0.12% 1.20% 2.24%
23 Biola Cantik Ficus lyrata 78 2 14 62 1.32 0.92% 1,889.32 0.10% 1.38% 2.40%
24 Gamal Gliricidia sepium 75 24 38 13 1.27 0.88% 9,445.36 0.50% 0.86% 2.24%
25 Bungur Lagerstromeia speciosa 72 13 32 27 1.22 0.85% 5,412.80 0.29% 0.69% 1.82%
26 Kenitu Chrysophylum cainito 67 0 9 58 1.13 0.79% 376.67 0.02% 1.55% 2.36%
27 karet kebo Ficus elastica 65 4 11 50 1.10 0.77% 5,579.60 0.29% 1.03% 2.09% 28 Lamtoro Leucaena glauca 65 0 28 37 1.10 0.77% 1,413.76 0.07% 0.86% 1.70%
29 Nyamplung Calophyllum inophyllum 61 0 5 56 1.03 0.72% 420.29 0.02% 1.03% 1.77% 30 Sengon Paraserianthes falcataria 60 13 19 28 1.01 0.71% 13,710.77 0.72% 0.86% 2.29%
31 Dadap Merah Erythrina cristagali 55 0 28 27 0.93 0.65% 1,006.26 0.05% 0.69% 1.39%
32 Petai Cina Parkia speciosa 53 6 21 26 0.90 0.62% 4,385.67 0.23% 0.34% 1.20%
33 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 52 21 9 22 0.88 0.61% 8,972.40 0.47% 1.03% 2.12%
34 Cemara Thuja orientalis 49 2 23 24 0.83 0.58% 1,499.08 0.08% 1.38% 2.04%
35 gayam Inocarpus fagiferus 47 0 0 47 0.79 0.55% 2,267.09 0.12% 1.03% 1.70%
36 Trembesi Albizia saman 46 13 14 19 0.78 0.54% 11,639.48 0.61% 1.38% 2.54%
37 Lindri Lindri 46 15 11 20 0.78 0.54% 6,482.63 0.34% 1.55% 2.43%
38 Rambutan Nephelium lappaceum 45 1 4 40 0.76 0.53% 641.41 0.03% 1.03% 1.59%
39 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 44 0 8 36 0.74 0.52% 252.39 0.01% 0.86% 1.39%
40 Melinjo Gnetum gnemon 40 0 9 31 0.68 0.47% 493.29 0.03% 0.86% 1.36%
41 Mirip Pule Mirip Pule 39 0 2 37 0.66 0.46% 115.53 0.01% 0.69% 1.16%
42 Sawo Kecik Manilkara kauki 38 0 5 33 0.64 0.45% 353.42 0.02% 0.69% 1.16%
43 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 36 3 8 25 0.61 0.42% 1,006.69 0.05% 0.52% 1.00%
44 Mirip Gayam Mirip Gayam 34 3 4 27 0.57 0.40% 1,605.32 0.08% 1.03% 1.52% 45 Nangka Artocarpus heterophyllus 33 4 9 20 0.56 0.39% 1,385.65 0.07% 1.20% 1.66%
46 Matoa Pometia pinnata 33 0 3 30 0.56 0.39% 185.53 0.01% 1.20% 1.60% 47 Jambu Bij i Psidium guajava 32 0 5 27 0.54 0.38% 199.69 0.01% 1.03% 1.42%
48 Sukun Artocarpus communis 30 1 5 24 0.51 0.35% 458.73 0.02% 1.38% 1.76%
49 Salam Syzygium polyanthum 30 0 3 27 0.51 0.35% 180.38 0.01% 0.86% 1.22%
50 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 28 20 6 2 0.47 0.33% 6,785.41 0.36% 1.03% 1.72%
51 Kepuh Sterculia foetida 27 2 13 12 0.46 0.32% 1,213.52 0.06% 0.86% 1.24%
52 Belimbing Averrhoa carambola 27 0 10 17 0.46 0.32% 59.41 0.03% 1.20% 1.55%
53 Cemara Gimbal Araucaria sp. 26 2 17 7 0.44 0.31% 1,396.59 0.07% 0.52% 0.90%
54 Nam-nam Cynometra cauliflora 24 0 4 20 0.41 0.28% 82.83 0.01% 1.03% 1.32%
55 Keben Baringtonia asiatica 23 2 6 15 0.39 0.27% 23.04 0.04% 1.38% 1.69%
56 Kopi Coffea sp. 22 1 0 21 0.37 0.26% 04.54 0.01% 0.17% 0.44%
57 Jabon Antocephalus cadamba 22 0 2 20 0.37 0.26% 35.34 0.01% 0.34% 0.61%
58 Saga Abrus precatorius 21 7 5 9 0.35 0.25% 2,076.83 0.11% 0.34% 0.70%
59 Durian Durio zibethinus 20 0 0 20 0.34 0.24% 2.12 0.00% 0.52% 0.76% 60 Asam Jawa Tamarindus indicus 19 7 5 7 0.32 0.22% 4,988.27 0.26% 0.86% 1.35%
61 Kantil Michellia alba 19 0 5 14 0.32 0.22% 66.77 0.01% 1.20% 1.44% 62 Manggis Garcinia mangostana 19 0 0 19 0.32 0.22% 24.28 0.00% 0.69% 0.92%
63 Petai Parkia speciosa 18 3 3 12 0.30 0.21% 1,691.02 0.09% 0.52% 0.82%
64 Kepel Stelechocarpus burahol 18 0 3 15 0.30 0.21% 34.55 0.01% 0.69% 0.91%
65 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 16 0 0 16 0.27 0.19% 42.89 0.00% 0.69% 0.88%
66 Sirsak Annona muricata 15 0 5 10 0.25 0.18% 92.23 0.01% 1.03% 1.22%
67 Melanding Leucaena glauca 15 0 1 14 0.25 0.18% 28.99 0.01% 1.03% 1.21%
68 Srikaya Annona squamosa 15 0 0 15 0.25 0.18% 65.79 0.00% 1.03% 1.21%
69 Bisbol Diospyros blancoi 13 0 7 6 0.22 0.15% 45.28 0.04% 0.69% 0.88%
70 Duwet Eugenia cumini 13 1 4 8 0.22 0.15% 41.46 0.02% 1.20% 1.38%
71 Mirip Angsana Mirip Angsana 12 0 9 3 0.20 0.14% 73.65 0.01% 0.17% 0.32%
72 Jeruk Citrus sp. 12 0 0 12 0.20 0.14% 4.22 0.00% 0.52% 0.66%
73 Keluwih Artocarpus altilis 11 2 5 4 0.19 0.13% 1,111.00 0.06% 0.52% 0.71%
74 Waru Hibiscus tiliaceus 11 1 6 4 0.19 0.13% 859.64 0.05% 0.86% 1.03%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75 Mirip Kopi Mirip Kopi 11 0 0 11 0.19 0.13% 7.22 0.00% 0.34% 0.47%
76 Kamboja Plumeria alba 10 0 4 6 0.17 0.12% 417.16 0.02% 0.34% 0.48%
77 Kemuning Murraya paniculata 9 0 1 8 0.15 0.11% 112.26 0.01% 0.69% 0.80%
78 Mertega Diospyros philippensis 9 0 0 9 0.15 0.11% 5.87 0.00% 0.52% 0.63%
79 Species F Species F 7 3 4 0 0.12 0.08% 826.10 0.04% 0.17% 0.30%
80 Mengkudu Morinda citrifolia 7 0 3 4 0.12 0.08% 160.49 0.01% 0.69% 0.78% 81 Nusa Indah Mussaenda phillipica 7 0 1 6 0.12 0.08% 40.21 0.00% 0.34% 0.42%
82 Bulu Bulu 7 0 1 6 0.12 0.08% 24.94 0.00% 0.34% 0.42% 83 Randu Ceiba petandra 6 2 1 3 0.10 0.07% 964.19 0.05% 0.69% 0.81%
84 Kedondong Spondias dulcis 6 0 4 2 0.10 0.07% 556.41 0.03% 0.69% 0.79%
85 Mundu Garcinia dulcis 6 0 4 2 0.10 0.07% 162.90 0.01% 0.69% 0.77%
86 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 6 0 1 5 0.10 0.07% 58.35 0.00% 0.52% 0.59%
87 Jambu Dersono Syzygium malaccense 6 0 0 6 0.10 0.07% 10.84 0.00% 0.52% 0.59%
88 Mirip Mertego Mirip Mertego 6 0 0 6 0.10 0.07% 0.27 0.00% 0.17% 0.24%
89 Mirip Talok Mirip Talok 5 0 4 1 0.08 0.06% 2,210.19 0.12% 0.17% 0.35%
90 Mirip Akasia Mirip Akasia 5 3 1 1 0.08 0.06% 636.59 0.03% 0.52% 0.61%
91 Daun Suplir Daun Suplir 5 1 4 0 0.08 0.06% 466.40 0.02% 0.17% 0.25%
92 Mirip Kantil Mirip Kantil 5 0 0 5 0.08 0.06% 8.91 0.00% 0.34% 0.40%
93 Mirip Srikaya Mirip Srikaya 5 0 0 5 0.08 0.06% 1.22 0.00% 0.17% 0.23%
94 Dadap Serep Erythrina lithosperma 4 1 2 1 0.07 0.05% 2,689.31 0.14% 0.34% 0.53%
95 Asam Cina Tamarindus indicus 4 1 3 0 0.07 0.05% 881.74 0.05% 0.17% 0.26% 96 Jambu Mete Anacardium occidentale 4 1 3 0 0.07 0.05% 364.61 0.02% 0.34% 0.41%
97 species B species B 4 0 2 2 0.07 0.05% 185.87 0.01% 0.17% 0.23% 98 Kakao Theobroma Cacao 4 0 1 3 0.07 0.05% 28.24 0.00% 0.52% 0.57%
99 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 4 0 1 3 0.07 0.05% 26.41 0.00% 0.69% 0.74%
100 Mirip Jambu Mirip Jambu 4 0 0 4 0.07 0.05% 4.51 0.00% 0.34% 0.39%
101 Species E Species E 3 0 0 3 0.05 0.04% 538.73 0.03% 0.34% 0.40%
102 Kenari Canarium ovatum 3 1 2 0 0.05 0.04% 434.48 0.02% 0.34% 0.40%
103 Suren Toona sureni 3 0 3 0 0.05 0.04% 241.37 0.01% 0.34% 0.39%
104 Maja Aegle marmelos 3 0 2 1 0.05 0.04% 128.19 0.01% 0.17% 0.21%
105 Mira Mira 3 0 1 2 0.05 0.04% 62.59 0.00% 0.17% 0.21%
106 Dewandaru Eugenia uniflora 3 0 0 3 0.05 0.04% 0.72 0.00% 0.34% 0.38%
107 Mirip Daun Suplir Mirip Daun Suplir 2 2 0 0 0.03 0.02% 369.19 0.02% 0.17% 0.21%
108 Kol Banda Pisonia alba 2 0 2 0 0.03 0.02% 134.47 0.01% 0.17% 0.20%
109 Daun Menjari tiga Daun Menjari tiga 2 0 2 0 0.03 0.02% 107.05 0.01% 0.17% 0.20%
110 Mirkop Mirkop 2 0 1 1 0.03 0.02% 54.90 0.00% 0.17% 0.20% 111 Species A Species A 2 0 1 1 0.03 0.02% 18.14 0.00% 0.34% 0.36%
112 baringtonia Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.03 0.02% 8.85 0.00% 0.17% 0.19% 113 Mirip Trembesi Mirip Trembesi 2 0 1 1 0.03 0.02% 3.22 0.00% 0.17% 0.19%
114 Jarak Senna siamena 2 0 0 2 0.03 0.02% 1.86 0.00% 0.34% 0.36%
115 Ficus sp Ficus sp 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.91 0.00% 0.17% 0.19%
116 Mirip Duwet Mirip Duwet 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.76 0.00% 0.17% 0.19%
117 Mirip Sukun Mirip Sukun 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.48 0.00% 0.17% 0.19%
118 Mirip Rambutan Mirip Rambutan 2 0 0 2 0.03 0.02% 0.31 0.00% 0.34% 0.36%
119 Mirip Kelengkeng Mirip Kelengkeng 1 1 0 0 0.02 0.01% 1,059.64 0.06% 0.17% 0.24%
120 Randu alas Bombaxma labaricum 1 1 0 0 0.02 0.01% 939.09 0.05% 0.17% 0.23%
121 Species G Species G 1 1 0 0 0.02 0.01% 538.73 0.03% 0.17% 0.21%
122 Mirip Ficus Mirip Ficus 1 1 0 0 0.02 0.01% 448.28 0.02% 0.17% 0.21%
123 Mirip Lerak Mirip Lerak 1 1 0 0 0.02 0.01% 292.11 0.02% 0.17% 0.20%
124 Mirip Kepel Mirip Kepel 1 1 0 0 0.02 0.01% 203.45 0.01% 0.17% 0.19%
125 Daun Pucuk Merah Daun Pucuk Merah 1 1 0 0 0.02 0.01% 178.91 0.01% 0.17% 0.19%
126 Family Myrtaceae Family Myrtaceae 1 0 1 0 0.02 0.01% 127.77 0.01% 0.17% 0.19%
127 Wuni Antidesma bunius 1 0 1 0 0.02 0.01% 91.88 0.00% 0.17% 0.19% 128 Species C Tinta Species C Tinta 1 0 1 0 0.02 0.01% 78.82 0.00% 0.17% 0.19%
129 Species D Species D 1 0 1 0 0.02 0.01% 78.54 0.00% 0.17% 0.19% 130 Berduri Berduri 1 0 1 0 0.02 0.01% 47.63 0.00% 0.00% 0.01%
131 Bunga Kuning Bunga Kuning 1 0 1 0 0.02 0.01% 43.23 0.00% 0.17% 0.18%
132 species H species H 1 0 1 0 0.02 0.01% 41.42 0.00% 0.17% 0.18%
133 Species I Species I 1 0 1 0 0.02 0.01% 20.58 0.00% 0.17% 0.18%
134 Melati Melati 1 0 0 1 0.02 0.01% 19.63 0.00% 0.17% 0.18%
135 Daun Mirip Kakao Daun Mirip Kakao 1 0 1 0 0.02 0.01% 11.92 0.00% 0.17% 0.18%
136 Thevetin perutiana Thevetin perutiana 1 0 0 1 0.02 0.01% 7.38 0.00% 0.17% 0.18%
137 Karet Hevea brasiliensis 1 0 0 1 0.02 0.01% 5.39 0.00% 0.17% 0.18%
138 Species J Species J 1 0 0 1 0.02 0.01% 5.39 0.00% 0.17% 0.18%
139 Mirip Kayu Putih Mirip Kayu Putih 1 0 0 1 0.02 0.01% 3.70 0.00% 0.17% 0.18%
140 Mirip Jambu Air Mirip Jambu Air 1 0 0 1 0.02 0.01% 2.32 0.00% 0.17% 0.18%
141 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa 1 0 0 1 0.02 0.01% 2.19 0.00% 0.17% 0.18%
142 Mirip Sirsak Mirip Sirsak 1 0 0 1 0.02 0.01% 1.55 0.00% 0.17% 0.18% 143 Kaya Pakel Kaya Pakel 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.92 0.00% 0.17% 0.18%
144 Wahyu tumurun Wahyu tumurun 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.59 0.00% 0.17% 0.18% 145 Sawo Kledung Manilkara zapota 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.48 0.00% 0.17% 0.18%
146 Kenanga Canangium odoratum 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.45 0.00% 0.17% 0.18%
147 Mirip Gamal Mirip Gamal 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.45 0.00% 0.34% 0.35%
148 Mirip Mahoni Mirip Mahoni 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.27 0.00% 17.21% 17.22%
149 Mirip Matoa Mirip Matoa 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.27 0.00% 0.17% 0.18%
150 Mirip Beringin Mirip Beringin 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.17 0.00% 0.17% 0.18%
151 Cimpedak Artocarpus champeden 1 0 0 1 0.02 0.01% 0.10 0.00% 0.17% 0.18%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Frekuensi pohon dimasing masing zona pengamatan UNS Kentingan Surakarta
No Nama lokal Nama Ilmiah
Zona
Frekuensi Bou
levard
FE
dan
FISIP
FH FK FKIP FP FSSR FT GOR Kantor Pusat
1 Akasia Acasia auriculiformis v v v v v v v v V v 100%
2 Angsana Pterocarpus indicus v v v v v v v v V v 100%
3 Asam Londo Pithecelobium dulce v v v v v v v v V v 100%
4 Beringin Ficus benjamina spp. v v v v v v v v V v 100%
5 Flamboyan Delonix regia v v v v v v v v V v 100%
6 Glodokan Polyaltia longifolia v v v v v v v v V v 100%
7 Jati Guazuma ulmifolia v v v v v v v v V v 100%
8 Johar Senna siamena v v v v v v v v V v 100%
9 Kere Payung Filicium desipiens v v v v v v v v V v 100%
10 Ketapang Terminalia catappa v v v v v v v v V v 100%
11 Mahoni Swietenia mahagoni v v v v v v v v V v 100%
12 Mangga Mangifera indica v v v v v v v v V v 100%
13 Talok Muntingia calbura v v v v v v v v V v 100%
14 Jambu Air Eugenia aquea v v v v v v v V v 90%
15 Kenitu Chrysophylum cainito v v v v v v v V v 90%
16 Lindri Lindri v v v v v v v V v 90%
17 Sawo Manila Manilkara zapota v v v v v v v V v 90%
18 Tanjung Mimusops elengi v v v v v v v V v 90%
19 Biola Cantik Ficus lyrata v v v v v v V v 80%
20 Cemara Araucaria sp. v v v v v v v v 80%
21 Keben Baringtonia asiatica v v v v v v V v 80%
22 Pule Alstonia scholaris v v v v v v v V 80%
23 Sukun Artocarpus communis v v v v v v v V 80%
24 Trembesi Albizia saman v v v v v v v v 80%
25 Asam Raksasa Kigelia pinnata v v v v v V v 70%
26 Belimbing Averrhoa bilimbi v v v v v v V 70%
27 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea v v v v v v v 70%
28 Duwet Eugenia cumini v v v v v V v 70%
29 Kantil Michellia alba v v v v v V v 70%
30 Kelengkeng Dimocarpus longan v v v v v v V 70%
31 Matoa Pometia pinnata v v v v v v V 70% 32 Nangka Artocarpus heterophyllus v v v v v V v 70%
33 Cemara Gunung Thuja orientalis v v v v v v 60%
34 gayam Inocarpus fagiferus v v v v v v 60%
35 Jambu Biji Psidium guajava v v v v v V 60%
36 Jati Belanda Tectona grandis v v v v v V 60%
37 karet kebo Hevea brasiliensis v v v v v v 60%
38 Melanding Leucaena glauca v v v v v V 60%
39 Mirip Gayam Mirip Gayam v v v v V v 60%
40 Nam-nam Cynometra cauliflora v v v v V v 60%
41 Nyamplung Calophyllum inophyllum v v v v v V 60%
42 Rambutan Nephelium lappaceum v v v v V v 60%
43 Sirsak Annona muricata v v v v V v 60%
44 Srikaya Annona squamosa v v v v v V 60%
45 Asam Jawa Tamarindus indicus v v v V v 50%
46 Gamal Gliricidia sepium v v v v v 50%
47 Kepuh Sterculia foetida v v v v v 50%
48 Lamtoro Leucaena glauca v v v v V 50%
49 Melinjo Gnetum gnemon v v v v v 50%
50 Mirip Cokelat Mirip Cokelat v v v v v 50%
51 Salam Syzygium polyanthum v v v v V 50%
52 Sengon Paraserianthes falcataria v v v v v 50%
53 Waru Hibiscus tiliaceus v v v V v 50%
54 Belimbing Wuluh Averrhoa carambola v v v v 40% 55 Beringin Putih Ficus benjamina v v v V 40%
56 Bisbol Diospyros blancoi v v v v 40%
57 Bungur Lagerstromeia speciosa v v V v 40%
58 Dadap Merah Erythrina cristagali v v V v 40%
59 Kedondong Spondias dulcis v v v V 40%
60 Kemuning Murraya paniculata v v v v 40%
61 Kepel Stelechocarpus burahol v v V v 40%
62 Manggis Garcinia mangostana v v v V 40%
63 Mengkudu Morinda citrifolia v v v v 40%
64 Mirip Pule Mirip Pule v v v V 40%
65 Mundu Garcinia dulcis v v v V 40%
66 Randu Bombaxma labaricum v v v V 40%
67 Sawo Kecik Manilkara kauki v v v V 40%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68 Cemara Gimbal Casuarina equisetifolia v v v 30%
69 Durian Durio zibethinus v v V 30%
70 Jambu Dersono Syzygium malaccense v v V 30%
71 Jeruk Citrus sp. v v V 30%
72 Kakao Theobroma Cacao v v v 30%
73 Kayu Putih Melaleuca leucadendron v V v 30%
74 Keluwih Artocarpus altilis v v v 30%
75 Kesambi Schleichera oleosa v v v 30%
76 Mertega Diospyros philippensis v V v 30%
77 Mirip Akasia Mirip Akasia v v v 30%
78 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan v v v 30%
79 Petai Parkia speciosa v v V 30%
80 Tabebuya Tabebuia chrysotricha v v v 30%
81 Bulu Bulu v V 20%
82 Dadap Serep Erythrina lithosperma v v 20%
83 Dewandaru Eugenia uniflora v V 20%
84 Jabon Antocephalus cadamba v v 20%
85 Jambu Mete Anacardium occidentale v v 20%
86 Jarak Senna siamena v v 20%
87 Kamboja Plumeria alba v V 20%
88 Kenari Canarium ovatum v v 20%
89 Mirip Gamal Mirip Gamal v v 20%
90 Mirip Jambu Mirip Jambu Air v v 20%
91 Mirip Kantil Mirip Kantil v v 20%
92 Mirip Kopi Mirip Kopi v v 20%
93 Mirip Rambutan Mirip Rambutan v v 20%
94 Nusa Indah Mussaenda phillipica v v 20% 95 Petai Cina Parkia speciosa v v 20%
96 Saga Abrus precatorius v v 20%
97 Species A Species A v v 20%
98 Species E Species E v v 20%
99 Suren Toona sureni v v 20%
100 Asam Cina Tamarindus indicus V 10%
101 baringtonia Baringtonia asiatica v 10%
102 Berduri (blkg kntor pos) Berduri (blkg kntor pos) V 10%
103 BUNGA KUNING BUNGA KUNING v 10%
104 Cimpedak Artocarpus champeden v 10%
105 Daun Menjari tiga Daun Menjari tiga v 10%
106 Daun Mirip Kakao Daun Mirip Kakao v 10%
107 Daun Pucuk Merah Daun Pucuk Merah v 10%
108 Daun Suplir Daun Suplir v 10%
109 Family Myrtaceae Family Myrtaceae v 10%
110 Ficus sp Ficus sp v 10%
111 Karet Ficus elastica v 10%
112 Kaya Pakel Kaya Pakel v 10%
113 Kenanga Canangium odoratum V 10%
114 Kol Banda Pisonia alba v 10%
115 Kopi Coffea sp. v 10%
116 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa v 10%
117 Maja Aegle marmelos v 10% 118 Melati Melati v 10%
119 Mira Mira v 10%
120 Mirip Angsana Mirip Angsana v 10%
121 Mirip Beringin Mirip Beringin v 10%
122 Mirip Daun Suplir Mirip Daun Suplir v 10%
123 Mirip Duwet Mirip Duwet v 10%
124 Mirip Ficus Mirip Ficus v 10%
125 Mirip Jambu Air Mirip Jambu v 10%
126 Mirip Kayu Putih Mirip Kayu Putih v 10%
127 Mirip Kelengkeng Mirip Kelengkeng v 10%
128 Mirip Kepel Mirip Kepel v 10%
129 Mirip Lerak Mirip Lerak v 10%
130 Mirip Mahoni Mirip Mahoni v 10%
131 Mirip Matoa Mirip Matoa v 10%
132 Mirip Mertego Mirip Mertego v 10%
133 Mirip Sirsak Mirip Sirsak v 10%
134 Mirip Srikaya Mirip Srikaya v 10%
135 Mirip Sukun Mirip Sukun v 10%
136 Mirip Talok Mirip Talok v 10%
137 Mirip Trembesi Mirip Trembesi v 10%
138 Mirkop Mirkop v 10%
139 Randu alas Ceiba petandra v 10%
140 Sawo Kledung Manilkara zapota v 10%
141 species B species B v 10%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142 Species C Tinta Species C Tinta v 10%
143 Species D Species D v 10%
144 Species F Species F v 10%
145 Species G Species G v 10%
146 species H species H v 10%
147 Species I Species I v 10%
148 Species J Species J v 10%
149 Thevetin perutiana Thevetin perutiana v 10%
150 Wahyu tumurun W ahyu tumurun V 10%
151 Wuni Antidesma bunius V 10%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Lampiran 3. Indeks nilai penting di zona boulevard Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 93 85 7 1 22.41 17.88% 164958.95 87.59% 105.47% 2 Jati Tectona grandis 84 1 10 73 20.24 16.15% 1394.28 0.74% 16.89% 3 Asam Raksasa Kigelia pinnata 44 1 26 17 10.60 8.46% 1639.58 0.87% 9.33% 4 Mahoni Swietenia mahagoni 35 1 17 17 8.43 6.73% 1112.38 0.59% 7.32% 5 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 32 0 28 4 7.71 6.15% 1420.29 0.75% 6.91% 6 Kere Payung Filicium desipiens 21 3 14 4 5.06 4.04% 1099.51 0.58% 4.62% 7 Cemara Gimbal Araucaria sp. 21 0 15 6 5.06 4.04% 825.66 0.44% 4.48% 8 Beringin Ficus benjamina 7 4 2 1 1.69 1.35% 5184.60 2.75% 4.10% 9 lamtoro Leucaena glauca 17 0 5 12 4.10 3.27% 403.63 0.21% 3.48%
10 Jambu Air Eugenia aquea 17 0 2 15 4.10 3.27% 328.02 0.17% 3.44% 11 Petai Parkia speciosa 9 3 2 4 2.17 1.73% 1652.91 0.88% 2.61% 12 Glodokan Polyaltia longifolia 12 0 3 9 2.89 2.31% 216.44 0.11% 2.42% 13 Flamboyan Delonix regia 10 1 6 3 2.41 1.92% 821.83 0.44% 2.36% 14 Johar Senna siamena 7 3 3 1 1.69 1.35% 1349.17 0.72% 2.06% 15 Talok Muntingia calbura 9 0 8 1 2.17 1.73% 527.11 0.28% 2.01% 16 Nam-nam Cynometra cauliflora 10 0 1 9 2.41 1.92% 77.27 0.04% 1.96% 17 Manggis Garcinia mangostana 8 0 0 8 1.93 1.54% 20.28 0.01% 1.55% 18 Cemara Thuja orientalis 7 0 2 5 1.69 1.35% 177.77 0.09% 1.44% 19 Ketapang Terminalia catappa 6 0 2 4 1.45 1.15% 128.06 0.07% 1.22% 20 Trembesi Albizia saman 5 0 4 1 1.20 0.96% 400.07 0.21% 1.17% 21 Akasia Acasia auriculiformis 4 1 1 2 0.96 0.77% 733.70 0.39% 1.16% 22 Kelengkeng Dimocarpus longan 5 0 1 4 1.20 0.96% 170.17 0.09% 1.05% 23 gayam Inocarpus fagiferus 5 0 0 5 1.20 0.96% 12.14 0.01% 0.97% 24 Asam Londo Pithecelobium dulce 1 1 0 0 0.24 0.19% 1344.82 0.71% 0.91% 25 Biola Cantik Ficus lyrata 4 0 2 2 0.96 0.77% 66.66 0.04% 0.80% 26 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 4 0 0 4 0.96 0.77% 18.96 0.01% 0.78% 27 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 4 0 0 4 0.96 0.77% 17.50 0.01% 0.78% 28 Kepuh Sterculia foetida 3 0 1 2 0.72 0.58% 242.21 0.13% 0.71% 29 Keben Baringtonia asiatica 3 0 1 2 0.72 0.58% 207.74 0.11% 0.69% 30 Mangga Aegle marmelos 3 0 1 2 0.72 0.58% 202.57 0.11% 0.68% 31 Sawo Manila Manilkara zapota 3 0 3 0 0.72 0.58% 169.69 0.09% 0.67% 32 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 3 0 0.72 0.58% 130.74 0.07% 0.65% 33 Kenari Canarium ovatum 2 0 2 0 0.48 0.38% 226.74 0.12% 0.51% 34 Keluwih Artocarpus altilis 2 0 1 1 0.48 0.38% 38.40 0.02% 0.41% 35 Karet kebo Ficus elastica 2 0 1 1 0.48 0.38% 31.87 0.02% 0.40% 36 Waru Hibiscus tiliaceus 2 0 0 2 0.48 0.38% 7.55 0.00% 0.39% 37 Jambu Mete Anacardium occidentale 1 1 0 0 0.24 0.19% 271.19 0.14% 0.34% 38 Nangka Artocarpus heterophyllus 1 0 1 0 0.24 0.19% 176.49 0.09% 0.29% 39 Nyamplung Calophyllum inophyllum 1 0 1 0 0.24 0.19% 176.49 0.09% 0.29% 40 Bisbol Diospyros blancoi 1 0 1 0 0.24 0.19% 122.56 0.07% 0.26% 41 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 1 0 1 0 0.24 0.19% 55.84 0.03% 0.22% 42 Mundu Garcinia dulcis 1 0 1 0 0.24 0.19% 47.88 0.03% 0.22% 43 Duwet Eugenia cumini 1 0 1 0 0.24 0.19% 35.41 0.02% 0.21% 44 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 1 0 0.24 0.19% 23.46 0.01% 0.20% 45 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 1 0 1 0 0.24 0.19% 22.14 0.01% 0.20% 46 kesambi Schleichera oleosa 1 0 1 0 0.24 0.19% 19.61 0.01% 0.20% 47 Jambu Bij i Psidium guajava 1 0 0 1 0.24 0.19% 15.01 0.01% 0.20% 48 Mirip Jambu Air Mirip Jambu Air 1 0 0 1 0.24 0.19% 2.32 0.00% 0.19% 49 Mirip Sirsak Mirip Sirsak 1 0 0 1 0.24 0.19% 1.55 0.00% 0.19% 50 Sawo Kledung Manilkara zapota 1 0 0 1 0.24 0.19% 0.48 0.00% 0.19% 51 Asam Jawa Tamarindus indicus 1 0 0 1 0.24 0.19% 0.31 0.00% 0.19% 52 Salam Syzygium polyanthum 1 0 0 1 0.24 0.19% 0.17 0.00% 0.19%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Indeks nilai penting di zona FE dan FISIP Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 58 51 4 3 14.15 12.50% 46385.86 60.95% 73.45%
2 Mahoni Swietenia mahagoni 47 7 38 2 11.46 10.13% 6913.06 9.08% 19.21% 3 Jati Tectona grandis 35 8 14 13 8.54 7.54% 5756.65 7.56% 15.11%
4 Glodokan Polyaltia longifolia 35 4 9 22 8.54 7.54% 3581.64 4.71% 12.25%
5 Sawo Manila Manilkara zapota 34 0 24 10 8.29 7.33% 93.62 0.12% 7.45%
6 Kenitu Chrysophylum cainito 32 0 0 32 7.80 6.90% 38.30 0.05% 6.95%
7 Ketapang Terminalia catappa 24 0 20 4 5.85 5.17% 640.44 0.84% 6.01%
8 Johar Senna siamena 14 1 7 6 3.41 3.02% 1076.03 1.41% 4.43%
9 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 19 0 5 14 4.63 4.09% 225.16 0.30% 4.39%
10 Talok Muntingia calbura 14 0 12 2 3.41 3.02% 753.75 0.99% 4.01% 11 Trembesi Albizia saman 8 2 3 3 1.95 1.72% 1737.77 2.28% 4.01%
12 Asam Londo Pithecelobium dulce 7 3 3 1 1.71 1.51% 1458.74 1.92% 3.43%
13 Biola Cantik Ficus lyrata 14 0 4 10 3.41 3.02% 177.85 0.23% 3.25%
14 Pule Alstonia scholaris 8 2 6 0 1.95 1.72% 1135.85 1.49% 3.22%
15 Akasia Acasia auriculiformis 5 3 2 0 1.22 1.08% 1253.33 1.65% 2.72%
16 Kelengkeng Dimocarpus longan 12 0 0 12 2.93 2.59% 13.92 0.02% 2.60%
17 Nyamplung Calophyllum inophyllum 12 0 0 12 2.93 2.59% 12.19 0.02% 2.60% 18 Sengon Paraserianthes falcataria 1 1 0 0 0.24 0.22% 1767.87 2.32% 2.54%
19 Tanjung Mimusops elengi 11 0 0 11 2.68 2.37% 54.99 0.07% 2.44%
20 Gayam Inocarpus fagiferus 11 0 0 11 2.68 2.37% 13.53 0.02% 2.39%
21 Beringin Ficus benjamina 8 0 2 6 1.95 1.72% 150.46 0.20% 1.92%
22 Melanding Leucaena glauca 8 0 1 7 1.95 1.72% 80.91 0.11% 1.83%
23 Dadap Merah Erythrina cristagali 6 0 6 0 1.46 1.29% 307.35 0.40% 1.70%
24 Flamboyan Delonix regia 4 1 3 0 0.98 0.86% 440.90 0.58% 1.44%
25 Lindri Lindri 2 2 0 0 0.49 0.43% 610.68 0.80% 1.23% 26 Mangga Mangifera indica 3 1 1 1 0.73 0.65% 414.31 0.54% 1.19%
27 Cemara Thuja orientalis 4 0 1 3 0.98 0.86% 73.70 0.10% 0.96%
28 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 1 1 0 0 0.24 0.22% 418.86 0.55% 0.77%
29 Keben Baringtonia asiatica 3 0 1 2 0.73 0.65% 42.43 0.06% 0.70%
30 Kemuning Murraya paniculata 3 0 0 3 0.73 0.65% 23.45 0.03% 0.68%
31 Asam Raksasa Kigelia pinnata 3 0 0 3 0.73 0.65% 5.12 0.01% 0.65%
32 Nangka Artocarpus heterophyllus 2 0 2 0 0.49 0.43% 139.74 0.18% 0.61% 33 Kere Payung Filicium desipiens 2 0 1 1 0.49 0.43% 129.66 0.17% 0.60%
34 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 2 0 2 0 0.49 0.43% 102.91 0.14% 0.57%
35 Jambu Air Eugenia aquea 2 0 0 2 0.49 0.43% 12.60 0.02% 0.45%
36 Matoa Pometia pinnata 2 0 0 2 0.49 0.43% 11.65 0.02% 0.45%
37 Kepuh Sterculia foetida 2 0 0 2 0.49 0.43% 10.10 0.01% 0.44%
38 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 2 0 0 2 0.49 0.43% 3.30 0.00% 0.44%
39 Kedondong Spondias dulcis 2 0 0 2 0.49 0.43% 1.65 0.00% 0.43%
40 Sukun Artocarpus communis 1 0 1 0 0.24 0.22% 35.84 0.05% 0.26% 41 Sirsak Annona muricata 1 0 0 1 0.24 0.22% 0.95 0.00% 0.22%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Indeks nilai penting di zona FH Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 65 59 5 1 16.71 17.62% 61711.58 50.99% 68.60%
2 Akasia Acasia auriculiformis 48 25 19 4 12.34 13.01% 16717.15 13.81% 26.82%
3 Jati Tectona grandis 67 15 29 23 17.22 18.16% 9834.56 8.13% 26.28%
4 Mahoni Swietenia mahagoni 23 12 4 7 5.91 6.23% 10345.44 8.55% 14.78%
5 Petai Cina Parkia speciosa 41 5 19 17 10.54 11.11% 4331.68 3.58% 14.69%
6 Beringin Ficus benjamina 5 2 1 2 1.29 1.36% 5854.90 4.84% 6.19%
7 Mirip Gayam Mirip Gayam 12 3 4 5 3.08 3.25% 1582.67 1.31% 4.56%
8 Ketapang Terminalia catappa 13 1 6 6 3.34 3.52% 955.35 0.79% 4.31%
9 Kere Payung Filicium desipiens 13 1 7 5 3.34 3.52% 778.69 0.64% 4.17%
10 Asam Londo Pithecelobium dulce 6 5 1 0 1.54 1.63% 2872.96 2.37% 4.00%
11 Johar Senna siamena 9 0 9 0 2.31 2.44% 868.26 0.72% 3.16%
12 Kamboja Plumeria alba 9 0 4 5 2.31 2.44% 416.57 0.34% 2.78%
13 Sawo Kecik Manilkara kauki 7 0 4 3 1.80 1.90% 260.82 0.22% 2.11%
14 Srikaya Annona squamosa 5 0 0 5 1.29 1.36% 37.53 0.03% 1.39%
15 Sukun Artocarpus communis 5 0 0 5 1.29 1.36% 11.75 0.01% 1.36%
16 Kedondong Spondias dulcis 3 0 3 0 0.77 0.81% 537.83 0.44% 1.26%
17 Pule Alstonia scholaris 4 0 1 3 1.03 1.08% 62.88 0.05% 1.14%
18 Kenitu Chrysophylum cainito 4 0 1 3 1.03 1.08% 55.61 0.05% 1.13%
19 Trembesi Albizia saman 1 1 0 0 0.26 0.27% 900.97 0.74% 1.02%
20 Lindri Lindri 1 1 0 0 0.26 0.27% 817.20 0.68% 0.95%
21 Bisbol Diospyros blancoi 2 0 2 0 0.51 0.54% 485.46 0.40% 0.94%
22 Mangga Mangifera indica 3 0 1 2 0.77 0.81% 53.08 0.04% 0.86%
23 Suren Toona sureni 2 0 2 0 0.51 0.54% 228.27 0.19% 0.73%
24 Dadap Serep Erythrina lithosperma 2 0 2 0 0.51 0.54% 172.63 0.14% 0.68%
25 Kantil Michellia alba 2 0 2 0 0.51 0.54% 126.36 0.10% 0.65%
26 Cemara Thuja orientalis 2 0 2 0 0.51 0.54% 125.95 0.10% 0.65%
27 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 1 1 0 0 0.26 0.27% 447.50 0.37% 0.64%
28 Jambu Dersono Syzygium malaccense 2 0 0 2 0.51 0.54% 6.39 0.01% 0.55%
29 Flamboyan Delonix regia 2 0 0 2 0.51 0.54% 3.21 0.00% 0.54%
30 Tanjung Mimusops elengi 1 0 1 0 0.26 0.27% 130.75 0.11% 0.38%
31 Belimbing Averrhoa carambola 1 0 1 0 0.26 0.27% 84.99 0.07% 0.34%
32 Talok Muntingia calbura 1 0 1 0 0.26 0.27% 49.05 0.04% 0.31%
33 Bunga Kuning Bunga kuning 1 0 1 0 0.26 0.27% 43.23 0.04% 0.31%
34 Glodokan Polyaltia longifolia 1 0 1 0 0.26 0.27% 43.23 0.04% 0.31%
35 Sirsak Annona muricata 1 0 1 0 0.26 0.27% 24.32 0.02% 0.29%
36 Melati Jasminum sambac 1 0 0 1 0.26 0.27% 19.63 0.02% 0.29%
37 Species E Species E 1 0 0 1 0.26 0.27% 12.77 0.01% 0.28%
38 Mlanding Leucaena glauca 1 0 0 1 0.26 0.27% 9.01 0.01% 0.28%
39 Thevetin perutiana Thevetin perutiana 1 0 0 1 0.26 0.27% 7.38 0.01% 0.28%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Indeks nilai penting di zona FK Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 73 57 12 4 10.41 10.24% 26207.68 32.24% 42.48% 2 Asam Londo Pithecelobium dulce 31 21 9 1 4.42 4.35% 11749.59 14.45% 18.80% 3 Sengon Paraserianthes falcataria 24 11 5 8 3.42 3.37% 10914.35 13.43% 16.79% 4 Mahoni Swietenia mahagoni 50 13 12 25 7.13 7.01% 6649.92 8.18% 15.19% 5 Akasia Acasia auriculiformis 38 20 17 1 5.42 5.33% 5759.00 7.08% 12.41%
6 Glodokan Polyaltia longifolia 77 0 15 62 10.98 10.80% 870.55 1.07% 11.87% 7 Kere Payung Filicium desipiens 30 3 18 9 4.28 4.21% 3253.08 4.00% 8.21% 8 Jati Tectona grandis 37 3 15 19 5.28 5.19% 1286.38 1.58% 6.77% 9 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 38 0 5 33 5.42 5.33% 164.46 0.20% 5.53%
10 Beringin Ficus benjamina 12 3 2 7 1.71 1.68% 2111.06 2.60% 4.28%
11 Trembesi Albizia saman 5 5 0 0 0.71 0.70% 2783.73 3.42% 4.13% 12 gayam Inocarpus fagiferus 9 0 0 9 1.28 1.26% 2224.62 2.74% 4.00% 13 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 23 0 6 17 3.28 3.23% 217.41 0.27% 3.49% 14 Jabon Antocephalus cadamba 21 0 2 19 3.00 2.95% 126.30 0.16% 3.10% 15 Ketapang Terminalia catappa 18 0 11 7 2.57 2.52% 434.28 0.53% 3.06%
16 Mangga Mangifera indica 21 0 1 20 3.00 2.95% 58.74 0.07% 3.02% 17 Flamboyan Delonix regia 9 2 3 4 1.28 1.26% 1274.50 1.57% 2.83% 18 Nyamplung Calophyllum inophyllum 19 0 1 18 2.71 2.66% 96.35 0.12% 2.78% 19 Kepuh Sterculia foetida 13 1 7 5 1.85 1.82% 590.38 0.73% 2.55% 20 Tanjung Mimusops elengi 13 0 12 1 1.85 1.82% 451.22 0.56% 2.38%
21 Sawo Manila Manilkara zapota 14 0 4 10 2.00 1.96% 206.46 0.25% 2.22% 22 Gamal Gliricidia sepium 4 3 1 0 0.57 0.56% 1193.00 1.47% 2.03% 23 Talok Muntingia calbura 13 0 4 9 1.85 1.82% 138.13 0.17% 1.99% 24 Lindri Lindri 3 3 0 0 0.43 0.42% 1078.07 1.33% 1.75% 25 Matoa Pometia pinnata 9 0 0 9 1.28 1.26% 2.34 0.00% 1.27%
26 Biola Cantik Ficus lyrata 8 0 2 6 1.14 1.12% 63.10 0.08% 1.20% 27 Pule Alstonia scholaris 7 0 5 2 1.00 0.98% 88.19 0.11% 1.09% 28 Rambutan Nephelium lappaceum 6 0 0 6 0.86 0.84% 5.34 0.01% 0.85% 29 Melinjo Gnetum gnemon 5 0 3 2 0.71 0.70% 116.15 0.14% 0.84% 30 Nangka Artocarpus heterophyllus 4 0 3 1 0.57 0.56% 148.07 0.18% 0.74%
31 Mirip Pule Mirip Pule 5 0 0 5 0.71 0.70% 4.34 0.01% 0.71% 32 Manggis Garcinia mangostana 5 0 0 5 0.71 0.70% 0.51 0.00% 0.70% 33 Jambu Air Eugenia aquea 4 0 1 3 0.57 0.56% 78.12 0.10% 0.66% 34 Belimbing Averrhoa carambola 4 0 0 4 0.57 0.56% 18.21 0.02% 0.58% 35 karet kebo Ficus elastic 4 0 0 4 0.57 0.56% 9.72 0.01% 0.57%
36 Johar Senna siamena 2 1 1 0 0.29 0.28% 217.28 0.27% 0.55% 37 Jambu Mete Anacardium occidentale 3 0 3 0 0.43 0.42% 93.43 0.11% 0.54% 38 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 1 1 0 0 0.14 0.14% 301.22 0.37% 0.51% 39 Mira Mira 3 0 1 2 0.43 0.42% 62.59 0.08% 0.50% 40 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 0 3 0.43 0.42% 3.88 0.00% 0.43%
41 Kelengkeng Dimocarpus longan 3 0 0 3 0.43 0.42% 3.17 0.00% 0.42% 42 Cemara Thuja orientalis 3 0 0 3 0.43 0.42% 2.58 0.00% 0.42% 43 Mertega Diospyros philippensis 3 0 0 3 0.43 0.42% 1.70 0.00% 0.42% 44 Mirip Jambu Mirip Jambu 3 0 0 3 0.43 0.42% 0.92 0.00% 0.42% 45 lamtoro Leucaena glauca 2 0 2 0 0.29 0.28% 61.72 0.08% 0.36%
46 Sirsak Annona muricata 2 0 1 1 0.29 0.28% 15.62 0.02% 0.30% 47 Jambu Dersono Syzygium malaccense 2 0 0 2 0.29 0.28% 1.18 0.00% 0.28% 48 Ficus sp Ficus sp 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.91 0.00% 0.28% 49 Kesambi Schleichera oleosa 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.82 0.00% 0.28% 50 Jambu Bij i Psidium guajava 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.66 0.00% 0.28%
51 Kantil Michellia alba 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.57 0.00% 0.28% 52 Dewandaru Eugenia uniflora 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.39 0.00% 0.28% 53 Duwet Eugenia cumini 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.28 0.00% 0.28% 54 Salam Syzygium polyanthum 2 0 0 2 0.29 0.28% 0.28 0.00% 0.28% 55 Waru Hibiscus tiliaceus 1 0 1 0 0.14 0.14% 104.48 0.13% 0.27%
56 Species A Species A 1 0 1 0 0.14 0.14% 18.14 0.02% 0.16% 57 Suren Toona sureni 1 0 1 0 0.14 0.14% 13.11 0.02% 0.16% 58 Sukun Artocarpus communis 1 0 0 1 0.14 0.14% 5.49 0.01% 0.15% 59 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.92 0.00% 0.14% 60 Kaya Pakel Kaya Pakel 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.92 0.00% 0.14%
61 Keben Baringtonia asiatica 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.92 0.00% 0.14% 62 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.73 0.00% 0.14% 63 Kakao Theobroma Cacao 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.56 0.00% 0.14% 64 Mirip Gayam Mirip Gayam 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.28 0.00% 0.14% 65 Nam-nam Cynometra cauliflora 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.28 0.00% 0.14%
66 Kepel Stelechocarpus burahol 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.10 0.00% 0.14% 67 Mirip Rambutan Mirip Rambutan 1 0 0 1 0.14 0.14% 0.05 0.00% 0.14%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G. Indeks nilai penting terbesar di zona FKIP Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Glodokan Polyaltia longifolia 88 3 35 50 12.88 14.08% 622694.30 90.15% 104.23%
2 Angsana Pterocarpus indicus 74 54 12 8 10.83 11.84% 23502.24 3.40% 15.24%
3 Kere Payung Filicium desipiens 83 22 61 0 12.15 13.28% 9922.87 1.44% 14.72%
4 Jati Tectona grandis 67 12 19 36 9.81 10.72% 4631.13 0.67% 11.39%
5 Akasia Acasia auriculiformis 35 14 13 8 5.12 5.60% 6610.11 0.96% 6.56%
6 Flamboyan Delonix regia 21 5 5 11 3.07 3.36% 1956.88 0.28% 3.64%
7 Ketapang Terminalia catappa 21 2 8 11 3.07 3.36% 1176.32 0.17% 3.53%
8 Mangga Mangifera indica 20 1 1 18 2.93 3.20% 325.85 0.05% 3.25%
9 Mahoni Swietenia mahagoni 18 6 2 10 2.64 2.88% 2371.43 0.34% 3.22%
10 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 15 10 4 1 2.20 2.40% 3281.17 0.48% 2.88%
11 Tanjung Mimusops elengi 17 2 4 11 2.49 2.72% 856.11 0.12% 2.84%
12 Dadap Merah Erythrina cristagali 15 0 12 3 2.20 2.40% 307.52 0.04% 2.44%
13 Talok Muntingia calbura 15 0 8 7 2.20 2.40% 268.73 0.04% 2.44%
14 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 12 0 7 5 1.76 1.92% 166.74 0.02% 1.94%
15 Petai Cina Parkia speciosa 12 1 2 9 1.76 1.92% 53.99 0.01% 1.93%
16 Pule Alstonia scholaris 8 1 6 1 1.17 1.28% 951.61 0.14% 1.42%
17 Beringin Ficus benjamina 7 2 4 1 1.02 1.12% 1520.89 0.22% 1.34%
18 karet kebo Ficus elastica 5 4 1 0 0.73 0.80% 3657.51 0.53% 1.33%
19 Keben Baringtonia asiatica 7 1 2 4 1.02 1.12% 264.82 0.04% 1.16%
20 Johar Senna siamena 6 3 1 2 0.88 0.96% 1265.31 0.18% 1.14%
21 Nusa Indah Mussaenda phillipica 6 0 1 5 0.88 0.96% 31.78 0.00% 0.96%
22 Kenitu Chrysophylum cainito 6 0 0 6 0.88 0.96% 15.71 0.00% 0.96%
23 Lindri Lindri 4 2 0 2 0.59 0.64% 755.47 0.11% 0.75%
24 species B species B 4 0 2 2 0.59 0.64% 185.87 0.03% 0.67%
25 Sawo Manila Manilkara zapota 4 0 1 3 0.59 0.64% 24.05 0.00% 0.64%
26 Kaya Kantil Kaya Kantil 4 0 0 4 0.59 0.64% 4.46 0.00% 0.64%
27 Asam Londo Pithecelobium dulce 3 1 2 0 0.44 0.48% 705.88 0.10% 0.58%
28 Jambu Air Eugenia aquea 3 0 2 1 0.44 0.48% 202.46 0.03% 0.51%
29 Maja Aegle marmelos 3 0 2 1 0.44 0.48% 128.19 0.02% 0.50%
30 Melinjo Gnetum gnemon 3 0 3 0 0.44 0.48% 101.29 0.01% 0.49%
31 Jambu Bij i Psidium guajava 3 0 3 0 0.44 0.48% 67.73 0.01% 0.49%
32 Mirip Akasia Mirip Akasia 2 1 1 0 0.29 0.32% 634.16 0.09% 0.41%
33 Trembesi Albizia saman 2 1 0 1 0.29 0.32% 607.50 0.09% 0.41%
34 Biola Cantik Ficus lyrata 2 0 2 0 0.29 0.32% 112.69 0.02% 0.34%
35 Kantil Michellia alba 2 0 2 0 0.29 0.32% 96.16 0.01% 0.33%
36 Matoa Pometia pinnata 2 0 1 1 0.29 0.32% 95.41 0.01% 0.33%
37 Belimbing Averrhoa carambola 2 0 2 0 0.29 0.32% 32.73 0.00% 0.32%
38 Sawo Kecik Manilkara kauki 2 0 1 1 0.29 0.32% 30.84 0.00% 0.32%
39 Mlanding Leucaena glauca 2 0 0 2 0.29 0.32% 15.28 0.00% 0.32%
40 baringtonia Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.29 0.32% 8.85 0.00% 0.32%
41 Sukun Artocarpus communis 2 0 0 2 0.29 0.32% 7.54 0.00% 0.32%
42 Mengkudu Morinda citrifolia 2 0 0 2 0.29 0.32% 1.98 0.00% 0.32%
43 Srikaya Annona squamosa 2 0 0 2 0.29 0.32% 1.73 0.00% 0.32%
44 Gayam Inocarpus fagiferus 2 0 0 2 0.29 0.32% 1.49 0.00% 0.32%
45 Species E Species E 2 0 0 2 0.29 0.32% 0.62 0.00% 0.32%
46 Randu Ceiba petandra 1 1 0 0 0.15 0.16% 402.56 0.06% 0.22%
47 Cemara Gunung Casuarina
equisetifolia 1 1 0 0 0.15 0.16% 377.00 0.05% 0.21%
48 Daun Pucuk Merah Daun Pucuk Merah 1 1 0 0 0.15 0.16% 178.91 0.03% 0.19%
49 Mundu Garcinia dulcis 1 0 1 0 0.15 0.16% 60.32 0.01% 0.17%
50 sengon Paraserianthes
falcataria 1 0 1 0 0.15 0.16% 47.66 0.01% 0.17%
51 Cemara Thuja orientalis 1 0 1 0 0.15 0.16% 13.45 0.00% 0.16%
52 Daun Mirip Kakao Daun Mirip Kakao 1 0 1 0 0.15 0.16% 11.92 0.00% 0.16%
53 Species A Species A 1 0 0 1 0.15 0.16% 0.94 0.00% 0.16%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
H. Indeks nilai penting di zona FP Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 51 26 17 8 7.97 3.10% 128469.67 61.89% 64.99%
2 Flamboyan Lagerstromeia speciosa 464 16 49 399 72.50 28.21% 10533.03 5.07% 33.28%
3 Jati Tectona grandis 100 21 33 46 15.63 6.08% 7636.81 3.68% 9.76%
4 Kesambi Schleichera oleosa 77 7 8 62 12.03 4.68% 5011.01 2.41% 7.09%
5 Asam Londo Pithecelobium dulce 31 17 13 1 4.84 1.88% 10432.91 5.03% 6.91%
6 Mangga Mangifera indica 80 4 8 68 12.50 4.86% 1937.58 0.93% 5.80%
7 Glodokan Polyaltia longifolia 73 2 8 63 11.41 4.44% 2296.30 1.11% 5.54%
8 Kelengkeng Dimocarpus longan 69 3 5 61 10.78 4.19% 1232.04 0.59% 4.79%
9 Akasia Acasia auriculiformis 29 11 8 10 4.53 1.76% 4920.99 2.37% 4.13%
10 Gamal Gliricidia sepium 33 11 12 10 5.16 2.01% 3337.13 1.61% 3.61%
11 Mahoni Swietenia mahagoni 28 12 2 14 4.38 1.70% 3727.61 1.80% 3.50%
12 Kere Payung Filicium desipiens 30 3 18 9 4.69 1.82% 2089.24 1.01% 2.83%
13 Johar Senna siamena 24 5 16 3 3.75 1.46% 2358.68 1.14% 2.60%
14 Sengon Paraserianthes falcataria 33 1 12 20 5.16 2.01% 928.32 0.45% 2.45%
15 Rambutan Nephelium lappaceum 33 1 3 29 5.16 2.01% 606.23 0.29% 2.30%
16 Sawo Manila Manilkara zapota 34 0 10 24 5.31 2.07% 345.60 0.17% 2.23%
17 Mirip Pule Mirip Pule 31 0 0 31 4.84 1.88% 111.19 0.05% 1.94%
18 Tanjung Mimusops elengi 23 0 15 8 3.59 1.40% 912.94 0.44% 1.84%
19 Beringin Ficus benjamina 9 3 1 5 1.41 0.55% 2257.97 1.09% 1.63%
20 Nangka Artocarpus heterophyllus 20 4 0 16 3.13 1.22% 748.66 0.36% 1.58%
21 Jambu Air Eugenia aquea 20 1 4 15 3.13 1.22% 597.65 0.29% 1.50%
22 Kopi Coffea sp. 22 1 0 21 3.44 1.34% 204.54 0.10% 1.44%
23 Mirip Talok Mirip Talok 5 0 4 1 0.78 0.30% 2210.19 1.06% 1.37%
24 Dadap Serep Erythrina lithosperma 2 1 0 1 0.31 0.12% 2516.68 1.21% 1.33%
25 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 15 2 5 8 2.34 0.91% 729.05 0.35% 1.26%
26 Jambu Bij i Psidium guajava 20 0 0 20 3.13 1.22% 26.54 0.01% 1.23%
27 Lindri Lindri 8 2 2 4 1.25 0.49% 1137.73 0.55% 1.03%
28 Asam Raksasa Kigelia pinnata 15 0 10 5 2.34 0.91% 237.21 0.11% 1.03%
29 Ketapang Terminalia catappa 14 1 4 9 2.19 0.85% 312.88 0.15% 1.00%
30 Trembesi Albizia saman 9 1 3 5 1.41 0.55% 943.15 0.45% 1.00%
31 Durian Durio zibethinus 16 0 0 16 2.50 0.97% 9.00 0.00% 0.98%
32 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 3 3 0 0 0.47 0.18% 1347.69 0.65% 0.83%
33 Pule Alstonia scholaris 12 0 8 4 1.88 0.73% 201.53 0.10% 0.83%
34 Asam Jawa Tamarindus indicus 4 2 2 0 0.63 0.24% 1077.13 0.52% 0.76%
35 Kenitu Chrysophylum cainito 11 0 5 6 1.72 0.67% 125.32 0.06% 0.73%
36 Kepuh Sterculia foetida 8 1 5 2 1.25 0.49% 370.73 0.18% 0.66%
37 Saga Abrus precatorius 9 1 1 7 1.41 0.55% 236.66 0.11% 0.66%
38 Sukun Artocarpus communis 9 0 3 6 1.41 0.55% 200.36 0.10% 0.64%
39 Kepel Stelechocarpus burahol 10 0 1 9 1.56 0.61% 45.82 0.02% 0.63%
40 Mirip Kopi Mirip Kopi 10 0 0 10 1.56 0.61% 6.53 0.00% 0.61%
41 Biola Cantik Ficus lyrata 4 1 3 0 0.63 0.24% 705.30 0.34% 0.58%
42 Jeruk Citrus sp. 9 0 0 9 1.41 0.55% 1.01 0.00% 0.55%
43 Sirsak Annona muricata 8 0 1 7 1.25 0.49% 72.57 0.03% 0.52%
44 Randu alas Bombaxma labaricum 1 1 0 0 0.16 0.06% 939.09 0.45% 0.51%
45 karet kebo Ficus elastica 8 0 0 8 1.25 0.49% 20.96 0.01% 0.50%
46 Bisbol Diospyros blancoi 7 0 4 3 1.09 0.43% 136.09 0.07% 0.49%
47 Belimbing Averrhoa carambola 7 0 2 5 1.09 0.43% 129.53 0.06% 0.49%
48 Mirip Gayam Mirip Gayam 7 0 0 7 1.09 0.43% 1.53 0.00% 0.43%
49 Talok Muntingia calbura 3 2 1 0 0.47 0.18% 473.31 0.23% 0.41%
50 Matoa Pometia pinnata 6 0 1 5 0.94 0.36% 27.64 0.01% 0.38%
51 Melinjo Gnetum gnemon 6 0 1 5 0.94 0.36% 26.15 0.01% 0.38%
52 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 5 0 3 2 0.78 0.30% 145.63 0.07% 0.37%
53 Bulu Bulu 6 0 0 6 0.94 0.36% 1.04 0.00% 0.37%
54 Bungur Lagerstromeia speciosa 3 1 0 2 0.47 0.18% 359.49 0.17% 0.36%
55 Nam-nam Cynometra cauliflora 5 0 2 3 0.78 0.30% 56.31 0.03% 0.33%
56 Petai Parkia speciosa 5 0 0 5 0.78 0.30% 2.42 0.00% 0.31%
57 gayam Inocarpus fagiferus 5 0 0 5 0.78 0.30% 1.35 0.00% 0.30%
58 Mirip Srikaya Mirip Srikaya 5 0 0 5 0.78 0.30% 1.22 0.00% 0.30%
59 Salam Syzygium polyanthum 5 0 0 5 0.78 0.30% 0.84 0.00% 0.30%
60 Randu Ceiba petandra 1 1 0 0 0.16 0.06% 501.69 0.24% 0.30%
61 Mirip Ficus Mirip Ficus 1 1 0 0 0.16 0.06% 448.28 0.22% 0.28%
62 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 4 0 0 4 0.63 0.24% 2.51 0.00% 0.24%
63 Keben Baringtonia asiatica 3 0 2 1 0.47 0.18% 121.84 0.06% 0.24%
64 Kol Banda Pisonia alba 2 0 2 0 0.31 0.12% 134.47 0.06% 0.19%
65 Lamtoro Leucaena glauca 3 0 0 3 0.47 0.18% 5.50 0.00% 0.19%
66 Manggis Garcinia mangostana 3 0 0 3 0.47 0.18% 0.61 0.00% 0.18%
67 Daun Menjari tiga Daun Menjari tiga 2 0 2 0 0.31 0.12% 107.05 0.05% 0.17%
68 Waru Hibiscus tiliaceus 2 0 1 1 0.31 0.12% 79.29 0.04% 0.16%
69 Mirip Kepel Mirip Kepel 1 1 0 0 0.16 0.06% 203.45 0.10% 0.16%
70 Cemara Gimbal Araucaria sp. 2 0 1 1 0.31 0.12% 73.43 0.04% 0.16%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71 Mirkop Mirkop 2 0 1 1 0.31 0.12% 54.90 0.03% 0.15%
72 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 2 0 1 1 0.31 0.12% 23.76 0.01% 0.13%
73 Duwet Eugenia cumini 1 0 1 0 0.16 0.06% 147.53 0.07% 0.13%
74 Kantil Michellia alba 2 0 0 2 0.31 0.12% 11.49 0.01% 0.13%
75 Kakao Theobroma Cacao 2 0 0 2 0.31 0.12% 7.80 0.00% 0.13%
76 Mirip Duwet Mirip Duwet 2 0 0 2 0.31 0.12% 0.76 0.00% 0.12%
77 Kemuning Murraya paniculata 1 0 1 0 0.16 0.06% 64.37 0.03% 0.09%
78 Mengkudu Morinda citrifolia 1 0 1 0 0.16 0.06% 46.21 0.02% 0.08%
79 Cemara Thuja orientalis 1 0 0 1 0.16 0.06% 6.01 0.00% 0.06%
80 manga Mangifera indica 1 0 0 1 0.16 0.06% 3.59 0.00% 0.06%
81 Mirip Jambu Mirip Jambu 1 0 0 1 0.16 0.06% 3.59 0.00% 0.06%
82 Mirip Akasia Mirip Akasia 1 0 0 1 0.16 0.06% 2.43 0.00% 0.06%
83 Mlanding Leucaena glauca 1 0 0 1 0.16 0.06% 2.10 0.00% 0.06%
84 Mirip Gamal Mirip Gamal 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.45 0.00% 0.06%
85 Jarak Jatropha curcas 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.31 0.00% 0.06%
86 Nyamplung Calophyllum inophyllum 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.31 0.00% 0.06%
87 Srikaya Annona squamosa 1 0 0 1 0.16 0.06% 0.20 0.00% 0.06%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I. Indeks nilai penting di zona FSSR Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 77 63 6 8 21.21 11.81% 53188.40 45.47% 57.28%
2 Mahoni Swietenia mahagoni 126 23 40 63 34.71 19.33% 15392.59 13.16% 32.48%
3 Jati Tectona grandis 86 5 8 73 23.69 13.19% 4392.11 3.75% 16.94%
4 Asam Londo Pithecelobium dulce 16 12 4 0 4.41 2.45% 11532.28 9.86% 12.31%
5 Ketapang Terminalia catappa 38 5 28 5 10.47 5.83% 5242.03 4.48% 10.31%
6 Akasia Acasia auriculiformis 25 11 11 3 6.89 3.83% 7212.99 6.17% 10.00%
7 Kere Payung Filicium desipiens 21 2 18 1 5.79 3.22% 3375.86 2.89% 6.11%
8 Glodokan Polyaltia longifolia 37 0 5 32 10.19 5.67% 423.20 0.36% 6.04%
9 Mangga Mangifera indica 31 0 16 15 8.54 4.75% 1363.02 1.17% 5.92%
10 Flamboyan Lagerstromeia speciosa 13 4 3 6 3.58 1.99% 2210.29 1.89% 3.88%
11 Beringin Ficus benjamina 6 2 4 0 1.65 0.92% 3463.01 2.96% 3.88%
12 Johar Senna siamena 14 2 10 2 3.86 2.15% 1796.73 1.54% 3.68%
13 Gamal Gliricidia sepium 11 4 5 2 3.03 1.69% 2292.29 1.96% 3.65%
14 Melinjo Gnetum gnemon 22 0 2 20 6.06 3.37% 244.02 0.21% 3.58%
15 Karet Kebo Ficus elastica 20 0 1 19 5.51 3.07% 83.17 0.07% 3.14%
16 Pule Alstonia scholaris 20 0 0 20 5.51 3.07% 32.86 0.03% 3.10%
17 Talok Muntingia calbura 12 0 10 2 3.31 1.84% 546.46 0.47% 2.31%
18 Lindri Lindri 11 0 4 7 3.03 1.69% 657.94 0.56% 2.25%
19 Sawo Manila Manilkara zapota 12 0 7 5 3.31 1.84% 376.33 0.32% 2.16%
20 Kelengkeng Dimocarpus longan 12 0 1 11 3.31 1.84% 30.74 0.03% 1.87%
21 Keluwih Artocarpus altilis 2 2 0 0 0.55 0.31% 968.76 0.83% 1.13%
22 Mirip Kelengkeng Mirip Kelengkeng 1 1 0 0 0.28 0.15% 1059.64 0.91% 1.06%
23 Belimbing Averrhoa carambola 4 0 4 0 1.10 0.61% 264.93 0.23% 0.84%
24 Matoa Pometia pinnata 4 0 1 3 1.10 0.61% 26.95 0.02% 0.64%
25 Sukun Artocarpus communis 4 0 0 4 1.10 0.61% 24.28 0.02% 0.63%
26 Kemuning Murraya paniculata 4 0 0 4 1.10 0.61% 23.54 0.02% 0.63%
27 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 0 3 0.83 0.46% 4.73 0.00% 0.46%
28 Nangka Artocarpus heterophyllus 2 0 2 0 0.55 0.31% 152.12 0.13% 0.44%
29 Duwet Eugenia cumini 2 0 1 1 0.55 0.31% 94.69 0.08% 0.39%
30 Mlanding Leucaena glauca 2 0 0 2 0.55 0.31% 21.11 0.02% 0.32%
31 Srikaya Annona squamosa 2 0 0 2 0.55 0.31% 7.44 0.01% 0.31%
32 Asam Jawa Tamarindus indicus 1 0 1 0 0.28 0.15% 173.42 0.15% 0.30%
33 Jambu Air Eugenia aquea 1 0 1 0 0.28 0.15% 84.16 0.07% 0.23%
34 Species C Tinta Species C Tinta 1 0 1 0 0.28 0.15% 78.82 0.07% 0.22%
35 Sengon Paraserianthes falcataria 1 0 1 0 0.28 0.15% 52.57 0.04% 0.20%
36 Tanjung Mimusops elengi 1 0 1 0 0.28 0.15% 44.33 0.04% 0.19%
37 Asam Raksasa Kigelia pinnata 1 0 0 1 0.28 0.15% 15.96 0.01% 0.17%
38 Mirip Gayam Mirip Gayam 1 0 0 1 0.28 0.15% 7.90 0.01% 0.16%
39 Mengkudu Morinda citrifolia 1 0 0 1 0.28 0.15% 6.33 0.01% 0.16%
40 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 1 0 0 1 0.28 0.15% 5.60 0.00% 0.16%
41 Rambutan Nephelium lappaceum 1 0 0 1 0.28 0.15% 4.93 0.00% 0.16%
42 Mirip Kayu Putih Mirip Kayu Putih 1 0 0 1 0.28 0.15% 3.70 0.00% 0.16%
43 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa 1 0 0 1 0.28 0.15% 2.19 0.00% 0.16%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
J. Indeks nilai penting di zona FT Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 80 60 16 4 11.20 4.15% 40647.63 35.70% 39.85% 2 Jati Tectona grandis 539 8 49 482 75.49 27.96% 5287.21 4.64% 32.60% 3 Mahoni Swietenia mahagoni 504 7 14 483 70.59 26.14% 5642.08 4.95% 31.10% 4 Glodokan Polyaltia longifolia 140 5 25 110 19.61 7.26% 15716.33 13.80% 21.06% 5 Akasia Acasia auriculiformis 27 13 12 2 3.78 1.40% 6938.64 6.09% 7.49% 6 Beringin Ficus benjamina 17 5 4 8 2.38 0.88% 6657.48 5.85% 6.73% 7 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 24 14 3 7 3.36 1.24% 6200.30 5.44% 6.69% 8 Kere Payung Filicium desipiens 37 7 24 6 5.18 1.92% 2885.82 2.53% 4.45% 9 Gamal Gliricidia sepium 26 6 19 1 3.64 1.35% 2581.61 2.27% 3.62%
10 Asam Londo Pithecelobium dulce 15 8 3 4 2.10 0.78% 2874.32 2.52% 3.30% 11 Jambu Air Eugenia aquea 57 0 4 53 7.98 2.96% 220.62 0.19% 3.15% 12 Trembesi Albizia saman 13 1 3 9 1.82 0.67% 2803.14 2.46% 3.14% 13 Lamtoro Leucaena glauca 42 0 20 22 5.88 2.18% 876.53 0.77% 2.95% 14 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 28 4 15 9 3.92 1.45% 1656.00 1.45% 2.91% 15 Mangga Mangifera indica 38 0 11 27 5.32 1.97% 518.59 0.46% 2.43% 16 Saga Abrus precatorius 12 6 4 2 1.68 0.62% 1840.17 1.62% 2.24% 17 Biola Cantik Ficus lyrata 40 0 1 39 5.60 2.07% 124.16 0.11% 2.18% 18 Ketapang Terminalia catappa 26 1 14 11 3.64 1.35% 912.86 0.80% 2.15% 19 Asam Raksasa Kigelia pinnata 6 2 1 3 0.84 0.31% 1751.31 1.54% 1.85% 20 Pule Alstonia scholaris 32 0 1 31 4.48 1.66% 66.72 0.06% 1.72% 21 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 5 3 1 1 0.70 0.26% 1368.93 1.20% 1.46% 22 Sawo Kecik Manilkara kauki 24 0 0 24 3.36 1.24% 55.05 0.05% 1.29% 23 Salam Syzygium polyanthum 19 0 3 16 2.66 0.99% 178.19 0.16% 1.14% 24 Bungur Lagerstromeia speciosa 21 0 1 20 2.94 1.09% 59.43 0.05% 1.14% 25 Lindri Lindri 4 3 0 1 0.56 0.21% 818.66 0.72% 0.93% 26 Flamboyan Lagerstromeia speciosa 10 0 7 3 1.40 0.52% 340.19 0.30% 0.82% 27 Species I Species I 1 0 1 0 0.14 0.05% 826.10 0.73% 0.78% 28 Sawo Manila Manilkara zapota 12 0 5 7 1.68 0.62% 157.37 0.14% 0.76% 29 Johar Senna siamena 13 5 4 4 1.82 0.67% 90.76 0.08% 0.75% 30 Talok Muntingia calbura 10 0 6 4 1.40 0.52% 213.62 0.19% 0.71% 31 Daun Suplir Daun Suplir 5 1 4 0 0.70 0.26% 466.40 0.41% 0.67% 32 Tanjung Mimusops elengi 5 1 3 1 0.70 0.26% 325.44 0.29% 0.55% 33 Species G Species G 1 1 0 0 0.14 0.05% 538.73 0.47% 0.52% 34 Keluwih Artocarpus altilis 7 0 4 3 0.98 0.36% 103.84 0.09% 0.45% 35 Species F Species F 7 3 4 0 0.98 0.36% 78.54 0.07% 0.43% 36 Belimbing Averrhoa carambola 8 0 0 8 1.12 0.41% 15.04 0.01% 0.43% 37 Mirip Daun Suplir Mirip Daun Suplir 2 2 0 0 0.28 0.10% 369.19 0.32% 0.43% 38 Mirip Akasia Mirip Akasia 2 2 0 0 0.28 0.10% 307.62 0.27% 0.37% 39 Mirip Lerak Mirip Lerak 1 1 0 0 0.14 0.05% 292.11 0.26% 0.31% 40 Jambu Bij i Psidium guajava 4 0 2 2 0.56 0.21% 86.44 0.08% 0.28% 41 Kenari Canarium ovatum 1 1 0 0 0.14 0.05% 250.44 0.22% 0.27% 42 Mengkudu Morinda citrifolia 3 0 2 1 0.42 0.16% 105.98 0.09% 0.25% 43 Kantil Michellia alba 4 0 1 3 0.56 0.21% 25.49 0.02% 0.23% 44 Melinjo Gnetum gnemon 4 0 0 4 0.56 0.21% 5.68 0.00% 0.21% 45 Nyamplung Calophyllum inophyllum 4 0 0 4 0.56 0.21% 4.44 0.00% 0.21% 46 Mundu Garcinia dulcis 3 0 2 1 0.42 0.16% 54.25 0.05% 0.20% 47 Sukun Artocarpus communis 1 1 0 0 0.14 0.05% 152.37 0.13% 0.19% 48 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 3 0 0 3 0.42 0.16% 19.82 0.02% 0.17% 49 Matoa Pometia pinnata 3 0 0 3 0.42 0.16% 18.76 0.02% 0.17% 50 Cemara Thuja orientalis 3 0 0 3 0.42 0.16% 3.58 0.00% 0.16% 51 Nam-nam Cynometra cauliflora 2 0 1 1 0.28 0.10% 42.53 0.04% 0.14% 52 Duwet Eugenia cumini 2 0 1 1 0.28 0.10% 23.89 0.02% 0.12% 53 Rambutan Nephelium lappaceum 2 0 1 1 0.28 0.10% 18.92 0.02% 0.12% 54 Mirip Pule Mirip Pule 2 0 2 0 0.28 0.10% 18.71 0.02% 0.12% 55 Kelengkeng Dimocarpus longan 2 0 0 2 0.28 0.10% 9.46 0.01% 0.11% 56 Mirip Gayam Mirip Gayam 2 0 0 2 0.28 0.10% 6.87 0.01% 0.11% 57 Keben Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.28 0.10% 5.62 0.00% 3.62% 58 Mirip Trembesi Mirip Trembesi 2 0 1 1 0.28 0.10% 3.22 0.00% 3.30% 59 Durian Durio zibethinus 2 0 0 2 0.28 0.10% 2.46 0.00% 3.15% 60 Jeruk Citrus sp. 2 0 0 2 0.28 0.10% 1.66 0.00% 3.14% 61 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 2 0 0 2 0.28 0.10% 0.20 0.00% 2.95% 62 Randu Ceiba petandra 1 0 1 0 0.14 0.05% 57.70 0.05% 2.91% 63 Species D Species D 1 0 1 0 0.14 0.05% 41.42 0.04% 2.43% 64 Mirip Cokelat Mirip Cokelat 1 0 1 0 0.14 0.05% 38.75 0.03% 2.24% 65 species H species H 1 0 1 0 0.14 0.05% 20.58 0.02% 2.18% 66 Kedondong Spondias dulcis 1 0 1 0 0.14 0.05% 16.93 0.01% 2.15% 67 Srikaya Annona squamosa 1 0 0 1 0.14 0.05% 7.52 0.01% 1.85% 68 Karet Hevea brasiliensis 1 0 0 1 0.14 0.05% 5.39 0.00% 1.72% 69 Species J Species J 1 0 0 1 0.14 0.05% 5.39 0.00% 1.46% 70 Mirip Flamboyan Mirip Flamboyan 1 0 0 1 0.14 0.05% 4.45 0.00% 1.29% 71 Mirip Kantil Mirip Kantil 1 0 0 1 0.14 0.05% 4.45 0.00% 1.14% 72 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 0 1 0.14 0.05% 1.35 0.00% 1.14% 73 Kemuning Murraya paniculata 1 0 0 1 0.14 0.05% 0.90 0.00% 0.93% 74 Kepuh Sterculia foetida 1 0 0 1 0.14 0.05% 0.10 0.00% 0.82%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
K. Indeks nilai penting di zona GOR Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Johar Senna siamena 34 9 24 1 3.93 4.52% 138008.21 74.70% 79.22%
2 Jati Tectona grandis 179 2 63 114 20.69 23.77% 2842.51 1.54% 25.31%
3 Angsana Pterocarpus indicus 67 53 10 4 7.75 8.90% 22398.94 12.12% 21.02%
4 Mahoni Swietenia mahagoni 118 5 2 111 13.64 15.67% 1545.33 0.84% 16.51%
5 Akasia Acasia auriculiformis 59 24 28 7 6.82 7.84% 7194.30 3.89% 11.73%
6 Nyamplung Calophyllum inophyllum 24 0 3 21 2.77 3.19% 130.50 0.07% 3.26%
7 Asam Londo Pithecelobium dulce 11 5 5 1 1.27 1.46% 2113.23 1.14% 2.60%
8 Flamboyan Delonix regia 18 0 13 5 2.08 2.39% 356.06 0.19% 2.58%
9 Kere Payung Filicium desipiens 15 0 14 1 1.73 1.99% 731.73 0.40% 2.39%
10 Beringin Ficus benjamina 12 1 1 10 1.39 1.59% 735.77 0.40% 1.99%
11 Mangga Mangifera indica 14 0 1 13 1.62 1.86% 59.20 0.03% 1.89%
12 Sawo Manila Manilkara zapota 14 0 2 12 1.62 1.86% 52.98 0.03% 1.89%
13 Asam Jawa Tamarindus indicus 6 4 2 0 0.69 0.80% 1868.98 1.01% 1.81%
14 Lindri Lindri 11 2 4 5 1.27 1.46% 549.43 0.30% 1.76%
15 Asam Raksasa Kigelia pinnata 9 4 2 3 1.04 1.20% 883.83 0.48% 1.67%
16 Bungur Lagerstromeia speciosa 9 1 5 3 1.04 1.20% 430.00 0.23% 1.43%
17 Pule Alstonia scholaris 9 0 2 7 1.04 1.20% 98.25 0.05% 1.25%
18 Glodokan Polyaltia longifolia 9 0 0 9 1.04 1.20% 5.02 0.00% 1.20%
19 Jati Belanda Guazuma ulmifolia 5 4 1 0 0.58 0.66% 967.73 0.52% 1.19%
20 Beringin Putih Ficus benjamina spp. 8 0 0 8 0.92 1.06% 4.83 0.00% 1.07%
21 Jambu Air Eugenia aquea 8 0 1 7 0.92 1.06% 2.98 0.00% 1.06%
22 Asam Cina Tamarindus indicus 4 1 3 0 0.46 0.53% 881.74 0.48% 1.01%
23 Sukun Artocarpus communis 7 0 1 6 0.81 0.93% 21.10 0.01% 0.94%
24 Matoa Pometia pinnata 7 0 0 7 0.81 0.93% 2.78 0.00% 0.93%
25 Trembesi Albizia saman 2 1 1 0 0.23 0.27% 1217.96 0.66% 0.92%
26 Biola Cantik Ficus lyrata 4 1 0 3 0.46 0.53% 632.05 0.34% 0.87%
27 Mirip Gayam Mirip Gayam 6 0 0 6 0.69 0.80% 2.34 0.00% 0.80%
28 Tanjung Mimusops elengi 6 0 0 6 0.69 0.80% 1.75 0.00% 0.80%
29 Sawo Kecik Manilkara kauki 5 0 0 5 0.58 0.66% 6.71 0.00% 0.67%
30 Dadap Merah Erythrina cristagali 4 0 4 0 0.46 0.53% 69.19 0.04% 0.57%
31 Petai Parkia speciosa 4 0 1 3 0.46 0.53% 35.69 0.02% 0.55%
32 Ketapang Terminalia catappa 4 0 1 3 0.46 0.53% 19.83 0.01% 0.54%
33 Srikaya Annona squamosa 4 0 0 4 0.46 0.53% 11.36 0.01% 0.54%
34 Duwet Eugenia cumini 4 0 0 4 0.46 0.53% 2.33 0.00% 0.53%
35 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 3 0 3 0 0.35 0.40% 124.56 0.07% 0.47%
36 Waru Hibiscus tiliaceus 2 1 0 1 0.23 0.27% 268.84 0.15% 0.41%
37 Nangka Artocarpus heterophyllus 3 0 0 3 0.35 0.40% 8.87 0.00% 0.40%
38 Manggis Garcinia mangostana 3 0 0 3 0.35 0.40% 2.88 0.00% 0.40%
39 Randu Ceiba petandra 3 0 0 3 0.35 0.40% 2.25 0.00% 0.40%
40 Salam Syzygium polyanthum 3 0 0 3 0.35 0.40% 0.89 0.00% 0.40%
41 Keben Baringtonia asiatica 2 1 0 1 0.23 0.27% 167.53 0.09% 0.36%
42 Rambutan Nephelium lappaceum 2 0 0 2 0.23 0.27% 5.89 0.00% 0.27%
43 Jambu Bij i Psidium guajava 2 0 0 2 0.23 0.27% 3.31 0.00% 0.27%
44 Jambu Dersono Syzygium malaccense 2 0 0 2 0.23 0.27% 3.27 0.00% 0.27%
45 Kelengkeng Dimocarpus longan 2 0 1 1 0.23 0.27% 2.52 0.00% 0.27%
46 Mertega Diospyros philippensis 2 0 0 2 0.23 0.27% 1.91 0.00% 0.27%
47 Kantil Michellia alba 2 0 0 2 0.23 0.27% 1.15 0.00% 0.27%
48 Kenitu Chrysophylum cainito 2 0 0 2 0.23 0.27% 0.78 0.00% 0.27%
49 Durian Durio zibethinus 2 0 0 2 0.23 0.27% 0.66 0.00% 0.27%
50 Kepel Stelechocarpus burahol 2 0 0 2 0.23 0.27% 0.62 0.00% 0.27%
51 Wuni Antidesma bunius 1 0 1 0 0.12 0.13% 91.88 0.05% 0.18%
52 Lamtoro Leucaena glauca 1 0 1 0 0.12 0.13% 66.38 0.04% 0.17%
53 Berduri Berduri 1 0 1 0 0.12 0.13% 47.63 0.03% 0.16%
54 Bulu Bulu 1 0 1 0 0.12 0.13% 23.90 0.01% 0.15%
55 Belimbing Averrhoa carambola 1 0 1 0 0.12 0.13% 13.97 0.01% 0.14%
56 Talok Muntingia calbura 1 0 0 1 0.12 0.13% 8.27 0.00% 0.14%
57 Mirip Pule Mirip Pule 1 0 0 1 0.12 0.13% 5.74 0.00% 0.14%
58 Jeruk Citrus sp. 1 0 0 1 0.12 0.13% 1.55 0.00% 0.13%
59 Sirsak Annona muricata 1 0 0 1 0.12 0.13% 1.32 0.00% 0.13%
60 Kamboja Plumeria alba 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.59 0.00% 0.13%
61 Mlanding Leucaena glauca 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.59 0.00% 0.13%
62 Wahyu tumurun Wahyu tumurun 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.59 0.00% 0.13%
63 Kenanga Canangium odoratum 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.45 0.00% 0.13%
64 Mundu Garcinia dulcis 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.45 0.00% 0.13%
65 Dewandaru Eugenia uniflora 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.33 0.00% 0.13%
66 Nam-nam Cynometra cauliflora 1 0 0 1 0.12 0.13% 0.33 0.00% 0.13%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L. Indeks nilai penting di zona Kantor Pusat Kampus UNS Kentingan
No Nama Lokal Nama Latin Jum
lah
Big
Trees
Small
Trees
Sa
pling
Kera
patan KR
Domi
nansi DR INP
1 Angsana Pterocarpus indicus 166 129 22 15 22.46 20.47% 57239.07 56.61% 77.07%
2 Mahoni Swietenia mahagoni 58 25 18 15 7.85 7.15% 8406.57 8.31% 15.47%
3 Jati Tectona grandis 40 14 20 6 5.41 4.93% 7782.92 7.70% 12.63%
4 Bungur Lagerstromeia speciosa 39 11 26 2 5.28 4.81% 4563.88 4.51% 9.32%
5 Akasia Acasia auriculiformis 26 16 7 3 3.52 3.21% 5243.92 5.19% 8.39%
6 Tabebuya Tabebuia chrysotricha 58 0 42 16 7.85 7.15% 911.89 0.90% 8.05%
7 Kere Payung Filicium desipiens 40 4 33 3 5.41 4.93% 2643.87 2.61% 7.55%
8 Glodokan Polyaltia longifolia 57 0 7 50 7.71 7.03% 246.07 0.24% 7.27%
9 Karet kebo Ficus elastica 26 0 8 18 3.52 3.21% 1776.37 1.76% 4.96%
10 Asam Londo Pithecelobium dulce 13 7 3 3 1.76 1.60% 3015.20 2.98% 4.58%
11 Cemara Thuja orientalis 28 2 17 9 3.79 3.45% 1096.03 1.08% 4.54%
12 Dadap Merah Erythrina cristagali 30 0 6 24 4.06 3.70% 322.19 0.32% 4.02%
13 Jambu Air Eugenia aquea 31 0 1 30 4.19 3.82% 96.34 0.10% 3.92%
14 Beringin Ficus benjamina 10 3 0 7 1.35 1.23% 1595.24 1.58% 2.81%
15 Kayu Putih Melaleuca leucadendron 18 1 0 17 2.44 2.22% 153.07 0.15% 2.37%
16 Asam Raksasa Kigelia pinnata 17 0 1 16 2.30 2.10% 79.84 0.08% 2.18%
17 Gayam Inocarpus fagiferus 15 0 0 15 2.03 1.85% 13.96 0.01% 1.86%
18 Mirip Angsana Mirip Angsana 12 0 9 3 1.62 1.48% 173.65 0.17% 1.65%
19 Ketapang Terminalia catappa 10 1 2 7 1.35 1.23% 323.98 0.32% 1.55%
20 Asam Jawa Tamarindus indicus 7 1 0 6 0.95 0.86% 557.80 0.55% 1.41%
21 Flamboyan Delonix regia 5 3 1 1 0.68 0.62% 784.95 0.78% 1.39%
22 Talok Muntingia calbura 10 0 3 7 1.35 1.23% 148.12 0.15% 1.38%
23 Cemara Gunung Casuarina equisetifolia 4 3 1 0 0.54 0.49% 816.65 0.81% 1.30%
24 Johar Senna siamena 5 2 1 2 0.68 0.62% 552.35 0.55% 1.16%
25 Kantil Michellia alba 5 0 0 5 0.68 0.62% 552.35 0.55% 1.16%
26 Mangga Mangifera indica 7 0 2 5 0.95 0.86% 97.81 0.10% 0.96%
27 Waru Hibiscus tiliaceus 4 0 4 0 0.54 0.49% 399.48 0.40% 0.89%
28 Cemara Gimbal Araucaria sp. 3 2 1 0 0.41 0.37% 497.51 0.49% 0.86%
29 Mirip Mertego Mirip Mertego 6 0 0 6 0.81 0.74% 1.05 0.00% 0.74%
30 Kepel Stelechocarpus burahol 5 0 2 3 0.68 0.62% 88.00 0.09% 0.70%
31 Nam-nam Cynometra cauliflora 5 0 0 5 0.68 0.62% 6.10 0.01% 0.62%
32 Mirip Gayam Mirip Gayam 5 0 0 5 0.68 0.62% 3.72 0.00% 0.62%
33 Daun Kupu-kupu Bauhinia purpurea 4 0 0 4 0.54 0.49% 17.60 0.02% 0.51%
34 Sawo Manila Manilkara zapota 3 0 2 1 0.41 0.37% 131.05 0.13% 0.50%
35 Mertega Diospyros philippensis 4 0 0 4 0.54 0.49% 2.26 0.00% 0.50%
36 Kenitu Chrysophylum cainito 3 0 0 3 0.41 0.37% 1.60 0.00% 0.37%
37 Bisbol Diospyros blancoi 3 0 0 3 0.41 0.37% 1.17 0.00% 0.37%
38 Trembesi Albizia saman 1 1 0 0 0.14 0.12% 245.21 0.24% 0.37%
39 Sirsak Annona muricata 2 0 2 0 0.27 0.25% 77.45 0.08% 0.32%
40 Lindri Lindri 2 0 1 1 0.27 0.25% 57.44 0.06% 0.30%
41 Tanjung Mimusops elengi 2 0 0 2 0.27 0.25% 14.42 0.01% 0.26%
42 Duwet Eugenia cumini 1 1 0 0 0.14 0.12% 137.32 0.14% 0.26%
43 Keben Baringtonia asiatica 2 0 0 2 0.27 0.25% 12.14 0.01% 0.26%
44 Biola Cantik Ficus lyrata 2 0 0 2 0.27 0.25% 7.51 0.01% 0.25%
45 Family Myrtaceae Family Myrtaceae 1 0 1 0 0.14 0.12% 127.77 0.13% 0.25%
46 Mirip Sukun Mirip Sukun 2 0 0 2 0.27 0.25% 0.48 0.00% 0.25%
47 Gamal Gliricidia sepium 1 0 1 0 0.14 0.12% 41.34 0.04% 0.16%
48 Kakao Theobroma Cacao 1 0 1 0 0.14 0.12% 19.88 0.02% 0.14%
49 Nangka Artocarpus heterophyllus 1 0 1 0 0.14 0.12% 11.71 0.01% 0.13%
50 Jabon Antocephalus cadamba 1 0 0 1 0.14 0.12% 9.04 0.01% 0.13%
51 Nusa Indah Mussaenda phillipica 1 0 0 1 0.14 0.12% 8.43 0.01% 0.13%
52 Jarak Jatropha curcas 1 0 0 1 0.14 0.12% 1.55 0.00% 0.12%
53 Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.69 0.00% 0.12%
54 Mirip Kopi Mirip Kopi 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.69 0.00% 0.12%
55 Mirip Mahoni Mirip Mahoni 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.27 0.00% 0.12%
56 Mirip Matoa Mirip Matoa 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.27 0.00% 0.12%
57 Mirip Rambutan Mirip Rambutan 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.27 0.00% 0.12%
58 Mirip Beringin Mirip Beringin 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.17 0.00% 0.12%
59 Cimpedak Artocarpus champeden 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.10 0.00% 0.12%
60 Rambutan Nephelium lappaceum 1 0 0 1 0.14 0.12% 0.10 0.00% 0.12%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 2. Foto Alat dan Kegiatan Penelitian
Lup
Peta UNS
Kentingan
Mengukur
diameter
Mengukur
tinggi pohon
Identifikasi
species
GPS
Kamera
Rol Meter
Mikroskop
Haga Meter
Seperangkat
Komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS Nama : Triyadi, S.Pd
Tempat/tanggal lahir : Wonogiri, 14 Januari 1985 Warga Negara : Indonesia Agama : Islam
Alamat : Randusari, Rt 01/07, Doho, Girimarto, Wonogiri, Jawa Tengah
Email : [email protected] Telepon : 085725062141 Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Biologi FKIP UNS
B. PENGALAMAN KERJA
Guru SDII Al Abidin Surakarta 2008 – Sekarang Ketua Divisi Kurikulum dan Litbang Yayasan 2012 – sekarang Al Abidin
Ketua Bidang Pendidikan Pesma Ar Royyan UNS 2010 – Sekarang
C. PENGALAMAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI Profil Ketuntasan Belajar Ditinjau dari Pendidikan Skripsi Somatis Auditori Visual Intelektual dan Problem
Based Learning Terhadap Kualitas Hasil Belajar Biologi Siswa SMP di Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 4. Surat Pernyataan
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Triyadi
NIM : S901008019
Program Studi : Biosain
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
2. Drs. Marsusi, M.S., Ph.D
Dengan ini menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul Analisis Struktur dan Komposisi
Vegetasi Kampus UNS Kentingan Surakarta dengan Program Digital Mapping “SIHATI”.
adalah bagian dari pcnelitian yang berjudul "Studi Keanekaragaman Hayati di Kampus UNS
Kentingan Sebagai Dasar Pengembangan Kampus Konservasi; I. Struktur dan Komposisi Vegetasi"
yang didanai melalui Program Penelitian Hibah Guru Besar UNS tahun 2013 dengan dana sebesar
Rp 30.000.000,00 yang diketuai oleh:
Nama : Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
NIP : 19670430 199203 1 002
Unit Kerja : Prodi Biosain PPs UNS
Alamat : Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta
Telp : 08156858469
Email : [email protected]
Berkenaan dengan hal tersebut, maka untuk hak publikasi di jurnal maupun forum ilmiah adalah
pada tim peneliti. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari
pihak manapun. Semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 12 Pebruari 2015
Mahasiswa
Triyadi
NIM. S901008019
Mengetahui Menyetujui
Ketua Program Studi Biosain Ketua Peneliti
Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
NIP. 19670430 199203 1 002 NIP. 19670430 199203 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user