perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/pengaruh...(studi kasus: dhoho plaza, kota kediri) diajukan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR
PENGARUH KEBERADAAN PUSAT PERBELANJAANTERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN
DAN AKTIVITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DI SEKITARNYA(Studi Kasus: Dhoho Plaza, Kota Kediri)
Diajukan Sebagai Syarat untuk MencapaiJenjang Strata- 1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Disusun Oleh :EKA SUKMA ADITYA
NIM I 0608028
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman, kota semakin berkembang dengan pesat. Ini ditandai dengan semakin lengkapnya sarana prasarana yang muncul di perkotaan. Seperti pusat perbelanjaan yang berkembang dan bermunculan di perkotaan. Kota Kediri merupakan kota yang memiliki perkembangan pusat perbelanjaan yang cukup pesat. Dhoho Plaza salah satunya, dimana semenjak adanya Dhoho Plaza, kawasan sekitarnya semakin ramai sehingga berimplikasi terhadap terjadinya perubahan penggunaan lahan dan aktivitas ruang terbuka publik di sekitarnya.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa kuantitatif, overlay dan analisa deskripsi kuantitatif. Analisa kuantitatif dan overlay untuk mengetahui perubahan fungsi penggunaan lahan, KDB, KLB, GSB, ketinggian bangunan dan aktivitas ruang terbuka publik. Sedangkan analisa deskripsi kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan fungsi penggunaan lahan, KDB, KLB, GSB, ketinggian bangunan dan aktivitas ruang terbuka publik.
Hasil penelitian ini adalah Dhoho Plaza berpengaruh terhadap perubahan fungsi penggunaan lahan, KDB, KLB, GSB, ketinggian bangunan dan aktivitas ruang terbuka publik di sekitarnya. Dari semua aspek mulai dari fungsi hingga aktivitas ruang terbuka publik pada radius 100 dan 200 meter terpengaruh adanya Dh oho Plaza. Sedangkan untuk radius 300 meter, semua aspek terpengaruh terkecuali aktivitas ruang terbuka publik. Jadi, setiap pembangunan pusat perbelanjaan pada umumnya akan mempengaruhi perubahan kondisi lingkungan di sekitarnya dimana perubahan lebih banyak terjadi berada dekat dengan pusat perbelanjaan tersebut dan kemudian semakin jauh dari pusat perbelanjaan, perubahan yang terjadi semakin kecil bahkan tidak berubah sama sekali.
Kata kunci : Dhoho Plaza, pusat perbelanjaan, pemanfaatan lahan, ruang terbuka publik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSCTRACT
Fast growing city is characterized by the adequate urban infrastructure and public facil ities, such as shopping center. Kediri city is a city where a shopping center development is growing rapidly. Dhoho Plaza one of the shopping center in Kediri leads to crowded condition in surrounding area. This has implications for the change of land use and public space activities.
This research used quantitative and qualitative approach. Data analysis technique used is quantitative analysis, overlay analysis and quantitative description analysis. Quantitative analysis and overlay is used to calculate change in the function of land use, KDB, KLB, GSB, the height of buildings and open space activities. While the analysis of quantitative description is applicable to determine the levels of influ ence of Dhoho Plaza to the change of land use, KDB, KLB GSB, the height of buildin gs and public open space activities.
The results of this study shows that Dhoho Plaza has implications for change the function of land use, KDB, KLB, GSB, the height of buildings and public open space activities ini surrounding area. All aspects of the function to the activity on the public open space within 100 and 200 meters are affected by the Dhoho Plaza. For 300 meter, all aspects are affected by Dhoho Plaza, except public open space activities. It was found that shopping center development will affect changes environmental conditions in surrounding area where the changes is more happened close to the shopping center and the smallest changes happened further from the shopping center and in fact is not change.
Keywords: Dhoho Plaza, shopping center, land use, public open space
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman akhir akhi r ini perkotaan semakin berkembang
dengan begitu pesat. Perkembangan perkotaan ditandai dengan adanya semakin tumbuh dan
lengkapnya sarana prasarana yang ada di perkotaan. Salah satu nya adalah pusat perbelanjaan
sebagai sarana perdagangan.
Perkembangan pusat perbelanjaan di perkotaan akhir akhir ini semakin merajalela
dimana mana seperti department store, hypermarket, supermarket dan minimarket. Kini
pembangunan pusat perbelanjaa n tidak hanya dibangun di pus at kota saja, bahkan pinggiran
kota pun dapat ditemui adanya pusat perbelanja an tersebut. Se lain itu, d i kawasan perdesaan
pun dapat ditemukan pusat perbelanjaan berskala kecil seperti minimarket.
Seperti halnya kota Kediri, salah satu kota di provinsi Jawa Timur yang terdiri atas 3
kecamatan yaitu kecamatan Mojoroto, kecamatan Kota dan kecamatan Pesantren dengan luas
wilayah 63.40 km2 dan memiliki 46 kelurahan dengan jumlah penduduk 290.991 jiwa pada
tahun 2010 (Kediri dalam Angka 2011). Pe rkembangan pusat perbelanjaan di kota yang
dikenal dengan se
2011 sudah puluhan pusat pe rbelanjaan hadir di kota Kediri seperti Golden Swalayan,
Appollo Department Store, Borobudur Department Store dan lain lain serta baru - baru ini
t ahun 2011 telah dibangun Ramayana Department Store dan Matahari Department Store. Dari
berita yang beredar, akan diba ngun 2 (dua) pusat perbelan ja an besar yaitu Carrefour dan
Hypermarket. Lokasi pusat pe rbelanjaan yang ada di kota Kediri sebagian besar berada
mengumpul di pusat kota yang berada dalam wilayah Kecamatan Kota. Dhoho Plaza salah
satu pusat perbelanjaan di kota Kediri yang dibangun pada tahun 2007. Dhoho Plaza dibangun
untuk mendorong perekonomian kota Kediri. Dhoho Plaza memiliki berbagai macam vendor
atau gerai mulai dari Giant, Borobudur Departement Store, KFC dan masih banyak lagi.
Dhoho Plaza masuk dalam wilayah kelurahan Kampungdalem. Dhoho Plaza masuk
dalam wilayah perdagangan dan jasa kota Kediri. Selain itu Dhoho Plaza menurut RDTRK
BWK B kota Kediri tahun 2007 2011 masuk dalam wilayah UL B2 dan B3 dimana arahan
pengembangan struktur kegiatan kedua unit lingkungan te rsebut adalah CBD (central
business disctrict) perdagangan grosir beserta per luasannya, perbankan, hotel, perkantoran,
pemerintahan, pendidikan, permukiman, industri dan seterusnya. Untuk lebih lengkapnya l ihat
t abel 1.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Tabel 1.1 Arahan Kegiatan UL B2 dan UL B3 BWK Kota Kediri tahun 2007 -2011
Un it Lingkungan
Arahan Struktur Kegiatan
UL-B1
Fungsi keg iatan primer:I ndustriPer luasan c ivic centre
Fungsi kegiatan sekunder:Perumahan lama dan pengembangan per umahan skala besarFasili tas umum pendukung perumahanPerdagangan dan jasa skala lingkunganRTH
UL-B2
Fungsi kegiatan primer:CBD: perdagangan g rosir , perdagangan khusus, perbankan, ho telc iv ic centre: perkantoran pemerintah dan s wa sta, RS wilayah, Perguruan Tin gg i, masjid besar
Fungsi kegiatan sekunder:per umahan lamaf as ilitas umum pendukung perumahanind ustri kecilRTH
UL-B3
Fungsi kegiatan p rime r:per luasan CBDkawasan khusus mili ter
Fungsi kegiatan sekunder:per umahanFasili tas umum pendukung perumahanPerdagangan dan jasa skala lingkunganRTHdan par iwisata
UL-B4
Fungsi kegiatan primer:per dagangan grosir
Fungsi kegiatan sekunder:Perumahan lama dan pengembangan per umahan skala besarFasili tas umum pendukung perumahanPerdagangan dan jasa skala lingkunganRTHFasili tas pendidikan
Sumb er : RDTRK BWK B kota Ke diri 2007-2011
Sekitar Dhoho Plaza terdapat berbagai macam kegiatan penggunaan lahan seperti
komersial, perumahan, pemerintahan, perbankan peribadatan, pendidikan, industry dan ruang
terbuka hijau. Di sekitar Dhoho Plaza terdapat tempat tempat penting bagi kota Kedi ri yakni
Masjid Agung kota Kediri dan a lun alun kota Kediri.
Dhoho Plaza sebagai salah satu pusat kegiatan di kota Kedir i memiliki pengaruh yang
cukup signifikan terhadap kondisi di sekitarnya. Se telah pembangunan Dhoho Plaza di kota
Kediri terindikasi akan terjadinya perubahan pemanfaatan lahan yang berada di sekitar Dhoho
Plaza. Selain itu, semenjak keberadaan Dhoho Plaza menjadi daya tarik bagi masyarakat
untuk datang ke kawasan Dhoho Plaza ini untuk melakukan aktivitas. Dengan semakin
banyak orang yang datang me nuju kawasan Dhoho Plaza mengin dikasikan adanya perubahan
aktivitas ruang terbuka publ ik yang ada setelah adanya pembangunan kota Kediri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat fenomena pengaruh yang terjadi semenjak adanya pembangunan
Dhoho Plaza di kota Kediri maka rumusan permasalahan peneli ti an ini adalah
pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan lahan dan aktivitas ruang terbuka
publik yang ada di .
1.3 Tujuan dan Sasaran
Dengan melihat rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tu juan dan sasaran pada
peneliti an ini adalah sebagai berikut ( lihat tabel 1.2).
Tabel 1.2 Tujuan dan Sasaran
NO TU JUAN SASARAN
1
Me ngidentifikasi perubahan pemanfaatan lah an setelah Dhoho Plaza dib angun
1. Te ridentifikasinya perubahan pengg un aa n lah an yang berada di sekitar Dhoho Pl aza
2. Te ridentifikasinya perubahan inte ns ita s pema nfaatan lahan yang berada di sekitar Dh oho Plaza.
3. Te ridentifikasinya perubahan tata mas sa bangunan yang berada di sekitar Dh oh o Pla za
2
Me ngidentifikasi perubahan ruang terbuka
publik setelah Dhoho Pla za dibangun
1. Te ridentifi ka sinya pe rubahan aktivitas / kegia tan yang terjadi pada ruang terbu ka publik di sekitar Dhoho P laza
3
Me nganalisa pengaruh Dh oho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan lah an dan a kt ivitas r ua ng ter buka publik di s ek itarnya
1. Me nganalisa pengaruh Dhoho Pla za te rhadap perubahan penggunaan la han, per ub ah an intensitas pemanfaata n lahan, perubahan tata ma ssa banguna n dan p erubahan aktivitas r ua ng terbuka publ ik
Sumb er : Penulis, 2012
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Penelitian mengambil salah satu pusat perbelanjaan di kota Kediri yang berdiri se jak
tahun 2007. Batasan kawasan Dhoho Plaza dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a) Kawasan Berlokasi di Wilayah CBD
Kawasan Dhoho Plaza masuk dalam wilayah unit lingkungan (UL) B2 dan UL B3
BWK B kota Kediri. Kota Kediri dibagi menjadi 3 (tiga) BWK yakni BWK A, BWK B
dan BWK C yang juga merupakan wilayah CBD (central bussiness district) kota Kediri.
Dalam arahan pengembangan RDTRK BWK B kota Kediri, BWK B diarahkan pada
pusat kegiatan utama industri, perdagangan dan jasa, pariwisata dan perkantoran dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
permukiman. Dengan adanya arahan pengembangan BWK B kota Kediri dan semenjak
adanya pembangunan Dhoho Plaza di kota Kediri, mengindikasikan Dhoho Plaza
memberikan pengaruh terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya te rutama pemanfaatan
lahan dan ruang terbuka publik (lihat gambar 1.1).
b) Dhoho Plaza Mempunyai Lingkup Pengaruh Hingga Radius 300 Meter
Pengaruh yang ditimbulkan pusat perbelanjaan seperti Dhoho Plaza sebagai pusat
kegiatan perdagangan di perkotaan dapat dirasakan hingga radius 300 meter dari pusat
kegiatan tersebut1. ( lihat gambar 1.2).
c) Kawasan Memiliki Area Yang Terindikasi Terjadinya Perubahan Penggunaan
Lahan yang Cukup Pesat
Dengan melihat arahan pengembangan da lam RDTRK BWK B untuk UL B2 dan B3
yakni sebagai kawasan perdagangan dan jasa, maka setelah adanya Dhoho Plaza
terindikasi terjadi perubahan penggunaan lahan yang berada di sekitarnya. Arahan
pengembangan kawasan Dhoho Plaza diarahkan ke utara, timur dan selatan. Mengingat
sebelah barat Dhoho Plaza merupakan sungai Brantas dan juga sudah masuk dalam
BWK A kota Kediri sehingga kebi jakan sudah berbeda. Selain itu, kawasan Dhoho
Plaza diapit 2 jalan arteri primer yakni jalan Brigjen Katamso dan jalan arteri sekunder
yakni jalan Panglima Sudirman. Dengan adanya kedua jalan tersebut mendorong
perkembangan yang terjadi di kawasan Dhoho Plaza sebagai salah satu kawasan
perdagangan dan jasa di kota Kediri. Oleh karena nya dengan kehadiran Dhoho Plaza
dimungkinkan atau terindikasi terjadi perubahan penggunaa lahan ke utara, timur dan
selatan (lihat gambar 1.3).
Dengan melihat ketiga pertimbangan diatas, maka wi la yah administ rasi penelitian ini
t erdiri dari 17 RT yang merupakan bagian dari 2 kelurahan yaitu kelurahan Kaliombo dan
kelurahan Kampungdalem. Untuk lebih jelas pembagiannya dapat melihat gambar 1.4
(halaman 6).
1
I nd ones ia oleh Daniel Suryadharma dkk, tah un 2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Gam
bar 1
.2R
adiu
s Pe
ngar
uh 3
00 m
eter
Gam
bar
1.3
Indi
kasi
peru
baha
n pe
nggu
naan
la
han
Gam
bar
1.1
Kaw
asan
Dho
ho P
laza
Ber
loka
si
di B
WK
B k
ota
Ked
iri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Gambar 1.4 Wilayah Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
1.4.2 Ruang Lingkup Substansial
Pembahasan substansi pada penelitian akan membahas antara lain :
1) Perubahan penggunaan lahan sekitar Dhoho Plaza yang dilihat dar i fungsi dan luas
fungsi penggunaan lahan tahun 2006 dan 2012
2) Fungsi penggunaan lahan yang dikaji antara lain perumahan, komersial, industry,
pertambangan, jasa, fasilitas pelayanan umum, fasilitas pelayanan sosial, pemerintahan
dan pertahanan keamanan, transportasi, hutan, ruang terbuka hijau dan lahan kosong
3) Perubahan intensitas pemanfaatan lahan sekitar Dhoho Plaza yang dilihat dari koefisien
dasar bangunan (KDB) dan koef is ien lantai bangunan (KLB) tahun 2006 dan 2012
4) Perubahan tata massa bangunan di sekitar Dhoho Plaza yang dilihat dari garis sempadan
bangunan (GSB) dan ketinggian bangunan tahun 2006 dan 2012
5) Ruang terbuka publik yang diamati adalah alun-alun, lapangan olahraga dan sempadan
jalan.
6) Perubahan aktivitas yang terjadi pada ruang terbuka publik di sekitar Dhoho Plaza.
Aktivitas ruang terbuka publik yang diamati adalah aktivitas sosial dan ekonomi.
7) Aktivitas ruang terbuka publik yang dibatasi lingkup nya pada aktivitas yang dilakukan
pada hari kerja dan hari libur. Pengambilan waktu hari kerja ataupun hari libur
diasumsikan bahwa di kedua waktu aktivitas yang terjadi pada ruang terbuka publik
akan berbeda
8) Sedangkan waktu ruang terbuka publik diambil pada pagi hari (06.00 - 08.00) dan
malam hari (18.00 20.00). Untuk pengambilan waktu yang t idak menggunakan siang
hari dikarenakan bahwa aktivitas yang terjadi di lapangan bahwa aktivitas siang hari
sama dengan aktivitas yang terjadi pada pagi hari. Akan tetapi intensitas pemanfaatan
aktivitasnya siang hari berbeda dengan pagi hari dimana siang hari lebih banyak bila
dibandingkan dengan aktivitas pagi hari. Untuk pengambilan 2 jam baik pagi ataupun
malam hari atas dasar pengambilan sampel yang dilakukan peneliti.
9) Membahas pengaruh lokasi Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan lahan dan
ruang terbuka publik dimana dengan melihat radius pengaruh dari Dhoho Plaza
terhadap perubahan pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik yang berada di
sekitarnya.
10) Perubahan yang terjadi pada penggunaan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, tata
massa bangunan dan aktivitas pada ruang terbuka publik di sekitar Dhoho Plaza
diasumsikan dipengaruhi karena adanya pembangunan Dhoho Plaza. Apabila terdapat
pengaruh lain, tidak termasuk dan tidak dibahas pada penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
1.5 Posisi Penelitian
Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu
PENELITI JUDUL TUJUAN
Marth in Raphael Hu tabarat2009
Da mpak Kehadiran Pasar Modern Brastagi Super market Terhadap Pasar Tradisional Sei Sikambing di Kota Medan
Mengetahui perkembangan pasar moder n d an pasar t radisional di kota medanMengetahui jumlah omset pedagang, pe rpu taran barang dagangan, jumlah dagangan, jumlah ped ag ang, ju mlah jam buka, margin laba pedagang tradisiona l d i kota Medan sebelum dan sesudah berdirinya
Paulus Hariyono, 2002
Da mpak Kehadiran Pusat Perbelanjaan Terhadap Kegiatan Perdagangan dan J asa di sekitarnya (studi kas us pada pusat per belanjaan java s upermall)
Mengetahui dampak kehadiran pusat pe rbe lan jaan Java s upermall terhadap kegiatan perdaganga n dan jasa di s ek ita rnya, ditinjau dari aspek ekonomi dan s pasial. Kajian ekonomi yang dikaji meliputi Pe rtu mbuhan keg iatan perdagangan dan jasa di sekitarJ ava Supermall. Perubahan penerimaan penjualan pelaku kegiatan per dagangan dan jasa yang melakukan a ktivi tas di sek itar J ava Supermall. Perubahan pendapatan pelaku kegiatan per dagangan dan jasa di sekitar Java Super mallKajian spasial meliputi :Perubahan lua s r uang rupublik yang digunakan untuk kegiatan perda gangan dan jasa di s ek ita r Java Supermall. Perubahan rata r ata luas tem pat usaha sektor informal di sekitar Jav a S upermallPerubahan pemanfaatan ruang publik ya ng digunakan untk kegiatan perdagangan d an jasa d i sekitar Java Super mallPerubahan penataan lokasi yang digunakan untuk keg iatan perdagangan dan jasa di sekitar Ja va Supermall
Widiana Utami Put ri, 2005
Pengaruh Pusat Perbelanjaan Terhadap Keberadaan Aktivitas Perdagangan Di Sekitarnya ( Studi Kasus : Plasa Sin gosaren Dan Pertokoa Di Sekitar Plaza S ingosaren Ko ta Surakarta)
Mengetahui pengaruh perbelan jaan terhadap per kembangan pertokoan yang berada d i seki tar nya. I nd ikator yang digunakan antara lain karak ter istik konsumen, kondisi f isik per tokoan, jumlah pengunjung untuk menentukan tingkat pendapatan p ertokoan.
Sri Asfiati, 2004
Pembangunan Medan Fair Pla za Dan Pengaruhnya Ter ha dap Prasaran Tra ns portasi
Menganalisa tingkat pelayanan berdasar kan besarnya bangkitan dan tarikan lalu lintas pengunjung pada bangunan Medan Fair Plaza dalam wuju d aru s lalu lal intas kendaran pribadi (mobil dan sep eda m otor) dan a ngkutan umum pada saat setelah dibukanya Medan F air Pla zaMenilai kinerja jaringan jalan di sekitar kawasan pembangunan dan upaya antisipa si sebagai akibat bangk itan dan tarikan perjalanan yang d itimb ulkan oleh pembangunan Medan Fair Plaza sehingga dampaknya ter hadap kinerja jariangan jalan
Eka Sari Ningsih, 2007
Da mpak pembangunan pusat perbelanjaan modern ter hadap penyerapan dan pengurangan tenaga kerja di kota Bogor
Mengetahui terjadi tidaknya pergeser an pr eferensi tempat belanja penduduk dari pasar tradisional ke pu sat per belanjaan modernMengetahui dampak peembangunan pus at perbelanjaan ter hadap realisasi tata ruang ko ta BogorMenganalisis pengaruh pembangunan pusa t perbelanjaan ter hadap penyerapan tenaga kerja di kota B ogor serta menganalisis pengaruhnya terhadap pem utusan hubungan ker ja pada sektor per dagangan eceran kecil di sekitar pusat perbelanjaan
Sumb er : Ha sil Kajian Pe nulis, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Dengan melihat beberapa penelitian terkait pengaruh pusat perbelanjaan yang terlihat
dalam tabel diatas, pembahasan yang ada pada penelitian ini berbeda dengan penelitian
terdahulu. Pembahasan pada penelitian ini adalah membahas mengenai pengaruh yang
ditimbulkan pusat perbelanjaan sebagai pusat kegiatan di kawasan perkotaan terhadap
perubahan pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik yang berada di sekitar pusat
perbelanjaan. Perubahan pemanfaatan lahan terkait perubahan luas fungsi penggunaan lahan,
perubahan tata massa bangunan dan perubahan intensitas pemanfaatan lahan. Sedangkan
untuk perubahan ruang terbuka publik terkait perubahan aktivitas ruang terbuka publ ik.
1.6 Kerangka Pemikiran
Seiring dengan perkembangan jaman, kota semakin berkembang. Perkembangan kota
juga diikuti dengan pertumbuhan jumlah penduduk kota. Ciri ciri kota semakin berkembang
salah satunya adalah semakin lengkapnya sa rana prasarana dan utilitas yang ada di kota
tersebut. Sarana prasarana dan utilitas antara lain perumahan, pemerintahan, fasilitas
pelayanan umum dan seterusnya. Salah satu satu perkembangan sarana prasarana dan uti li tas
di perkotaan adalah tumbuhnya pusat perbelanjaan sebagai sarana perdagangan di perkotaan
yang begitu cepat.
Perkembangan pusat perbelan jaan di perkotaan akhi r akhir ini amatlah pesat. Seperti
halnya kota Kediri, k kota ini
memiliki perkembangan pembangunan pusat perbelanjaan cukup pesat. Dar i tahun 1994
hingga 2011 sudah puluhan pusat perbelanjaan hadir di kota Kediri seperti Golden Swalayan,
Appollo Department Store, Borobudur Department Store dan lain lain serta baru - baru ini
t ahun 2011 telah dibangun Ramayana Department Store dan Matahari Department Store. Dari
berita yang beredar, akan diba ngun 2 (dua) pusat perbelan ja an besar yaitu Carrefour dan
Hypermarket. Lokasi pusat pe rbelanjaan yang ada di kota Kediri sebagian besar berada
mengumpul di pusat kota yang berada dalam wilayah Kecamatan Kota. Dari sekian pusat
perbelanjaan di kota Kediri,
Sa lah satu pusat perbelanjaan di kota Kediri adalah Dhoho Plaza. Dhoho Plaza
dibangun pada tahun 2007. Dhoho Plaza dibangun oleh pemerintah kota Kediri untuk
mendorong perekonomian kota Kediri. Dhoho Plaza memiliki berbagai macam vendor atau
gerai mulai dari Giant, Borobudur Departement Store, KFC dan masih banyak lagi.
Semenjak pembangunan Dhoho Plaza mengindikasikan mempengaruhi kondisi di
sekitarnya terutama pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publ ik. Karena pada dasarnya
setiap pembangunan sarana prasarana dan utilitas pasti memil iki pengaruh terhadap kondisi di
sekitarnya. Oleh karena adanya fenomena tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
aktivitas
Dari rumusan masalah yang ada, dapat dipecahkan dengan cara menganalisa pengaruh
Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik yang ada di
sekitar Dhoho Plaza. Namun, sebelum melakukan langkah tersebut, terlebih dahulu
mengindentifikasi perubahan pemanfaatan lahan setelah Dhoho Plaza dibangun yang dilihat
dari fungsi penggunaan lahan, intensitas pemanfaatan lahan dan tata massa bangunan dan
mengidentifikasi perubahan rua ng terbuka publik sekitar Dhoho Plaza setelah Dhoho Plaza
dibangun yang dilihat dari fungsi dan ak tivitas ruang terbuka publik.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneliti an ini dengan cara studi
dokumen, survey lapangan dan wawancara warga setempat. Wawancara warga setempat
bertujuan untuk mengetahui kondisi pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik sebelum
Dhoho Plaza dibangun.
Teknik analisa yang digunakan adalah menggunakan analisa kuantitatif, anali sa overlay
dan analisa deskripsi kuantitatif dan kualitatif . Dari teknik analisa yang digunakan, kemudian
dibuat suatu kesimpulan bahwa ada tidaknya pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan
pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik yang terjadi se telah pembangunan Dhoho Plaza.
Untuk lebih jelasnya dapat lihat gambar berikut ini (gambar 1.5).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Gambar 1.5 Kerangka Pemikiran
KAJIAN TEORIPusat perbelanjaanLokasi pusat per belanjaanPemanfaatan lahanPerubahan pemanfaatan lahanRuang terbuka publik
Per kembangan kota Kediri yang begitu pesat
Per kembangan pusat perbelanjaan yang ber kembang cukup pesat di kota Kedir i. Salah
s atunya Dhoho Plaza
Pengaruh pembangunan Dhoho Plaza terha da p kondisi yang ada di sekitarnya
RUMUSAN MASALAHa kt ivi tas r ua ng
ter buka pub lik yang ada di sekit
TEKNIK ANALISAAnalisa Kuantitati fAnalisa OverlayAnalisa Deskripsi Kuantitat if
KE SIMPULANPengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan lahan
dan a kt ivi tas r ua ng terbuka publik di sekitarnya
NO TUJUAN S ASARAN
1
Me ngidentifikasi p erubahan pemanfaatan lahan setelah Dhoho Plaza d ib ang un
1 . Ter ide ntifikasinya perubah an p en ggunaan lahan yang berada di s ek itar Dhoho Plaza
2 . Ter ide ntifikasinya perubah an in ten sitas p em an faatan lahan yang b erada di s ek itar Dhoho Plaza.
3 . Ter ide ntifikasinya perubah an ta ta massa bangunan yang b erada di sekitar Dhoho Plaza
2
Me ngidentifikasi p erubahan ruang terbuk a p ub lik setelah Dhoho Plaza d ib ang un
1 . Ter ide ntifikasinya perubah an aktiv itas/ k eg iatan yang terjadi p ad a ruang terb uk a publik di sekita r Dhoho Plaza
3
Me nganalisa pen garuh Dhoho Plaza terhadap p erubahan pemanfaatan lahan dan ruang terbuka p ub lik di sekitarnya
1 . Me nganalisa pen garuh lo kasi Dhoho P la za terhadap perubahan penggun aan lahan, perubahan inte nsitas p em an faatan lahan, perubahan tata massa bangunan, perubahan fun gsi rua ng terbuka pu blik dan p erubahan a kti vitas ruang terbuka publik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
1.7 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
a) Bagi Disiplin Ilmu Perencanaan Wilayah Dan Kota
Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman terkait studi pengaruh
pembangunan sarana prasarana utilitas di kawasan perkotaan ataupun perdesaan dalam
hal ini sarana perdagangan yang berlokasi di kota Kediri t erhadap kondisi di sekitarnya.
b) Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini dapat me mberikan pengetahuan dan informasi baru terkait
pengaruh yang ditimbulkan dari pembangunan sarana prasarana dan utilitas umum. Dari
penelitian ini diharapkan masyarakat mengawasi setiap pembangunan yang dilakukan
oleh pemerintah terhadap lingkungan masyarakat itu sendiri.
1.8 Keluaran Penelitian
Keluaran penelitian ini adalah sebuah kajian pengaruh Dhoho Plaza sebagai salah satu
pusat kegiatan yang ada di kota Kediri terhadap kondisi yang ada d i sekitarnya yang meliputi
perubahan penggunaan lahan, perubahan intensitas pemanfaa tan lahan, perubahan tata massa
bangunan dan perubahan aktivitas ruang terbuka publik
1.9 Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan penelit ian ini dapat jelaskan secara garis besar adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masa lah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
penelitian yang terdiri ruang lingkup wilayah dan substansial, posisi penelitian, kerangka
pemikiran, manfaat penelitian dan keluaran penelitian
BAB II KAJIAN TEORI PENGARUH PUSAT PERBELANJAAN TERHADAP
PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN DAN RUANG TERBUKA PUBLIK
Bab ini berisikan kajian pustaka terkait pengaruh yang ditimbulkan dari sarana perdagangan
besar seperti pusat perbelanjaa n terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya terutama
pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang metode atau cara yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pusat
perbelanjaan Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan lahan d an ruang terbuka publik.
Pada bagian ini juga terdapat pendekatan penelitian yang dilakukan, teknik pengumpulan
data, populasi dan sampling, kerangka analisa dan teknik analisa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
BAB IV PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN DAN RUANG TERBUKA PUBLIK
SEKITAR DHOHO PLAZA TAHUN 2006 2012
Bab in berisikan tentang gambaran umum lokas i Dhoho Plaza di kota Kediri, perubahan
pemanfaatan lahan yang terjadi yang terdiri dari perubahan luas penggunaan lahan, perubahan
intensitas pemanfaatan lahan dan perubahan tata massa bangunan yang ada di sekitar Dhoho
Plaza. Se lain itu juga berisikan gambaran perubahan ruang terbuka terkait perubahan aktivitas
ruang terbuka publik yang ada d i sekitar Dhoho Plaza.
BAB V ANALISA PENGARUH DHOHO PLAZA TERHADAP PERUBAHAN
PEMANFAATAN LAHAN DAN AKTIVITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DI
SEKITARNYA
Bab ini berisikan tentang analisa analisa terkait pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan
pemanfaatan lahan dan aktivitas ruang terbuka publik yang ada di sekitarnya. Pada bab ini
akan dijelaskan pengaruh yang ditimbulkan semenjak dibangunnya Dhoho Plaza terhadap
perubahan pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik yang berada di sekitar Dhoho Plaza
BAB VI PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan terkait pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan
lahan dan aktivitas ruang terbuka publik yang ada di sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
BAB II
KAJIAN TEORI PENGARUH PUSAT PERBELANJAAN
TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN
DAN RUANG TERBUKA PUBLIK
2.1 Pusat Perbelanjaan
2.1.1. Pengertian Pusat Perbelanjaan
Berikut ini beberapa pengertian pusat perbelanjaan, yang diambil dari beberapa sumber
antara lain :
a. Area tertentu yang terdiri dari suatu atau beberapa bangunan yang didirikan secara
vertical maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau
dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang (Permendagri 53/M-
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern).
b. Pusat perbelanjaan (shopping centre) merupakan kelompok bangu nan pertokoan eceran
atau kegiatan komersial yang saling menunjang, yang direncanakan sebagai satu
kesatuan bangunan untuk memberikan kenyaman bagi pembeli dan sebanyak mungkin
memamerkan barang dagangannya , bahkan sering pula dilengkapi dengan fasilitas
rekreasi untuk menarik pengunjun g (de Chiara dalam Paulus Hariyono, 2002)
c. Mall atau plaza didefinisikan sebagai sarana a tau tempat usaha untuk melakukan usaha,
perdagangan, rekreasi, restoran dan sebagainya yang diperuntukkan bagi kelompok
perorangan, perusahaan atau ko perasi untuk melakukan penjua lan barang barang dan
atau jasa dan terletak dalam bangunan yang menyatu (Dinas Tata Kota DKI Jakarta1) .
2.1.2.Klasifikasi Pusat Perbelanjaan
a. Berdasarkan Jenis Fisik Dan Bangunan
Jenis pusat perbelanjaan berdasarkan jenis fisik dan bangunan menurut Peraturan
Presiden no.112 th 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern , Wira Andyanto (2009) dan Beddington dalam Paulus
Hariyono (2002) dapat d ibedakan sebagai berikut ini:
Shopping Mall adalah jenis pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa
bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan
yang teratur sehingga berada diantara antar toko toko kecil yang saling
berhadapan.
1 Fanning dalam Dinas Tata Kota DKI J ak arta. 2004. Ka jian Kapasitas Ruang Pusat-Pu sat Perbelanjaan. J ak arta : Dinas Tata Kota DKI Jakar ta . hal 7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Plaza Shopping atau Town Square adalah pusat perbelanjaan yang secara a rsitektur
bangunan dirancang tinggi, memi liki lebih dari tiga lantai. Sebiuah plaza umumnya
dibangun di pusat kota, karena itulah bangunannya mengutamakan banyak lantai
dengan tujuan untuk menghemat tempat.
Shopping street, adalah toko toko yang berderet di sepanjang kedua sisi jalan
Shopping center, adalah kompleks pertokoan yng terdi ri dari stand stand toko yang
disewakan atau dijual
Shopping precint, adalah kompleks pertokoan dimana bagian depan stan- stand toko
menghadap ke ruang terbuka yang bebas kendaraan
Departement store, adalah toko yang sangat besar terdir i dari beberapa lantai,
menjual macam macam barang
Supermarket, adalah toko yang menjual barang barang kebutuhn sehari hari
dengan self service
Superstore, adalah toko satu lantai yang menjual barang barang kebutuhan sandang
dengan sistem self service
Retail shop, adalah toko eceran yang menjual bermacam macam jenis barang.
Wholesale, adalah toko yang menjual berbagai macam barang seca ra grosir.
b. Berdasarkan Konsep
Pusat perbelanjaan di perkotaan memeiliki beberapa konsep. Berikut ini beberapa
konsep pusat perbelanjaan menuru t M.Grahandaka (2010) antara lain :
1. Mall, Konsep ini banyak terlihat sekarang ini dan sering kali dijadikan i stilah pada
suatu pusat perbelanjaan, Konsep ini sebetulnya memiliki beberapa karakteristik :
Koridor utama dipersiapkan menjadi jalur traffic, karena menghubungkan dua
pusat kegiatan atau magnet yang sering disebut anchor.
Untuk bangunan pada umumnya hanya terdiri dari 3 lantai, denga n suasana
interior dengan landscape yang menarik dan menyegarkan suasana namun kini
jumlah lantai bisa lebih dari 3 lantai.
Aliran pengunjung harus dapat melewati bagian depan dar i toko-toko yang
berada di bangunan tersebut.
Pintu masuk dan keluar mall harus terpisah, agar tidak monoton dan agar dapat
mencapai seluruh bagian mall .
Harus ada ruangan yang bervarias i dan menarik, antara lain seper ti taman dengan
tempat duduk untuk bersantai, patung-patung, air mancur dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
Penempatan dan pengelompokan penyewa utama dan penyewa lainnya diatur
sedemikian rupa sehingga apa yang diinginkan oleh para penyewa dapat
t erwujud.
Jarak antara penyewa-penyewa utama, maksimum 200 m sampai dengan 250 m,
agar para pengunjung yang datang tidak merasa lelah.
Lebar mall utama minimal 15 m, sedangkan pada mall bercabang minimal 6m
sampai dengan 7m.
2. Plaza, Sebenarnya nama Plaza sama artinya dengan Piaza dimana nama ini berasal
dari bahasa Italia yang berarti ruang terbuka sebagai tempat berkumpul,
bersosialisasi. Konsep ini banya k diterapkan di kota-kota lama seperti ; Roma, Paris,
Florenz, dan lain sebagainya. Penggunaan istilah plaza banyak digunakan pada pusat
perbelanjaan, karena kesan dar i shopping center yang muncul kini adalah sebagai
t empat untuk berkumpul maupun bersosialisasi masyaraka t dan keluarga. Maka
i stilah ini kerap digunakan pada penamaan suatu shopping center.
3. Atrium, sebenarnya bukanlah suatu is til ah dari pusat perbelanjaan, melainkan
konsep arsitektur dari suatu b angunan. Yaitu suatu bangunan yang mempunyai
ruangan terbuka dalam skala besar yang dapat dilihat dari se luruh bagian bangunan
tersebut. Dalam wujud fisik sebetulnya atrium digambarkan sebagai ruang tertutup,
beratap t ransparan, serta berdimensi besar yang dapat meneruskan udara luar dan
sinar matahari ke dalam ruangan. Kini banyak shooping center yang mendesain
bangunannya sesuai dengan konsep tersebut namun dikombinasikan dengan
beberapa konsep arsitektural l ain.
c. Berdasarkan Skala Pelayanan
Berdasarkan skala pelayanan, pusat perbelanjaan terbagi menjadi atas 3 (tiga) kelas
yaitu kelas A (dengan skala pelayanan regional) , kelas B (dengan skala pelaya nan
wilayah) dan kelas C (dengan skala pelayanan lokal). Berikut pembagian klasifikasi
pusat perbelanjaan ( lihat tabel 2.1)
Tabel 2.1 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Berdasarkan Skala Pe layanan
Klasi fikasi Skala Pelayanan Ku alitas Luas Lantai
( m2) Contoh
Kelas AGlobal/
RegionalPrima Material
Kelas I Eksklusif >40.000Pla za Indonesia,
Pondok Indah, dst
Kelas B Wilayah Baik Baik 15.000 - 40.000 Melawai Plaza, Ratu Plaza, dst
Kelas C Lokal Sedang Sedang <15.000Kalibata, Kramat jat i , pondok Cabe
Sumb er : Capricorn Infowisata Con su lta n Managing Shopping Cen tre (1993)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
2.1.3.Fungsi Pusat Perbelanjaan
Fungsi pusat perbelanjaan se lain sebagai tempat belanja, menuru t Latief dalam
Nuswantoro (1993) disebutkan bahwa pusat perbelanjaan memiliki fungsi sebagai ber ikut :
a. Sebagai tempat peragaan untuk memasarkan barang kepada konsumen.
b. Sebagai market test t erhadap barang barang yang dipasarkan untuk mengetahui segi
harga, kualitas serta opini konsumen.
c. Ti tik fokus kehidupan sosial masyarakat .
d. Sebagai community center yaitu tempat berkumpul nya masyarakat untuk melakukan
berbagai macam aktivitas sepert i interaksi sosial dan berekreasi .
2.1.4.Penentuan Lokasi Pusat Perbelanjaan
Pembangunan pusat perbelanjaan pada dasarnya di dibangun di daerah pusat kegiatan
atau central business district (CBD) dan ada pula yang diban gun di daerah sub urban atau di
luar CBD. Menurut de Chiara dalam Luky terdapat 3 (tiga) pertimbangan dalam penentuan
lokasi pusat perbelanjaan, antara lain :
a. Perletakan
Lokasi harus berada di kawasan perdagangan sesuai dengan peruntukkan lahan (tata
guna tanah);. Letak lokasi strategis sehingga mendukung fungsi dan tuntutan bangunan
yang direncanakan.
b. Pencapaian
Aksesibilitas menuju ke lokasi dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun dengan
angkutan umum.
c. Sarana dan utilitas kota
Pembangunan pusat perbelanjaan juga harus dilengkapi dengan sarana dan utilitas kota
seperti jalan, listrik dan lain sebagainya. Kondisi topografis pada lokasi harus bisa
mendukung perencanaan dari se gi konstruksi dan ekonomi.
2.1.5.Pengaruh Pusat Perbelanjaan Terhadap Kondisi di Sekitarnya
Dalam dewasa ini, perkembangan pusat perbelanjaan di beberapa kota besar di
Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan pusat perbelanjaan
seperti minimarket, supermarket, hypermarket, mall, plaza ataupun squarea sudah masuk
hingga ke pelosok. Pembangunan pusat perbelanjaan merup akan salah salah satu pusat
pertumbuhan bagi kota seperti yang dikatakan oleh Hilling dala m Agus Sularta (2002) yang
menyebutkan bahwa pusat pertumbuhan bisa berwujud pasar, pusat perbelanjaan, pusat
pemerintahan, terminal, pelabuh an, tempat rekreasi dan lain sebagainya.
Pembangunan pusat perbelanjaan merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan bagi
pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten untuk mendorong pendapatan asli daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Selain itu, pembangunan pusat perbelanjaan merupakan solusi bagi pemerintah daerah untuk
mengatasi jumlah pengangguran yang cukup t inggi. Disisi lain, pusat perbelanjaan juga
mampu mempengaruhi kondisi di sekitarnya. Berikut ini beberapa pengaruh yang ditimbulkan
dengan adanya pembangunan pusat perbelanjaan di perkotaan yang diambil dari beberapa
sumber terkait antara lain :
a. Ekonomi
Mengurangi omset penjualan pa ra pedagang kecil dan pengusaha toko yang berada di
sekitar pusat perbelanjaan.
Menurunnya jumlah pembeli yang datang ke warung warung kecil yang juga
berimbas pada omset penjua la n sa mpai dengan 50%.
Banyak usaha kecil yang tutup a tau tidak berjualan lagi karena kalah dalam harga
dan pelayanan.
Biaya kehidupan rumah tangga mereka terancam, karena sebelumnya warung
tersebut merupakan mata pencaharian untuk biaya kehidupan sehari hari.
Menurunnya omset penjualan yang berimbas pada menurunnya jumlah keuntungan
pedagang kecil seperti warung dan toko yang berada di sekitar pusat perbelanjaaan
Mengurangi kinerja para pedagang kecil dan pedagang tradis ional yang menyangkut
antara lain asset, omset penjualan, keuntungan, perputaran barang dagangan dan
jumlah jam buka
Mengurangi jumlah pedagang kec il yang ada di sekitar pusat perbelan ja an .
b. Ruang Terbuka
Berkurangnya lahan ruang terbu ka hijau yang berakibat berkurangnya daerah resapan
air dan tentunya akan berakibat terjadinya banjir
Alih fungsi ruang terbuka publik seperti jalan yang digunakan parkir motor yang
berimbas pada kemacetan jalan dan juga alih fungsi jalan pedest rian sebagai tempat
berdagang para pedagang kaki lima yang mengganggu kenyamanan pengunjung
yang menggunakan ruang terbuka publik
c. Tata Guna Lahan
Perubahan pemanfaatan lahan yang berada di sekitarnya, yang semula digunakan
untuk permukiman berubah menjadi lahan lahan komersial . Selain itu, perubahan
penggunaan lahan pertanian menjadi lahan komersial (lahan non pertanian).
Terjadinya perubahan nilai tanah yang berada di sekitar pusat perbelanjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
d. Lingkungan
Menyerap air tanah yang banya k yang tentunya permukiman ataupun bangunan
sekitar susah mendapatkan air tanah untuk memenuhi keper luan sehari hari.
e. Transportasi
Perubahan jalur sirkulasi lalu lin tas
Terjadinya kemacetan lalu lintas
f . Sosial
Menyebabkan kecemburuan sosial terutama dari pedagang pedagang kecil yang
terancam usahanya.
Terjadinya tindakan criminal seperti pencopetan, perampokan dan lain sebagainya.
Terjadinya perubahan penyerapan dan pengurangan tenaga kerja
Dengan melihat fenomena pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya suatu pusat
perbelanjaan di suatu kota ternyata memberikan pengaruh yang cukup banyak dan dapat
memberikan efek yang cukup besar bagi daerah yang ada disekita rnya. Lihat gambar 2.1 pada
halaman 20.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Gam
bar 2
.1Pe
ngar
uh
a)
Per
ubah
an p
eman
faat
an
lah
an y
ang
bera
da d
i se
kita
rnya
, yan
g se
mul
a di
guna
kan
unt
uk p
erm
uki
man
b
erub
ah m
enja
di la
han
lah
an k
omer
sial
. Sel
ain
itu,
per
ubah
an
pen
ggun
aan
laha
n p
ertan
ian
men
jadi
la
han
kom
ersi
al (l
ahan
n
on p
erta
nian
).b
)T
erja
diny
a p
erub
ahan
n
ilai t
anah
yan
g be
rada
d
i sek
itar
pusa
t p
erbe
lanj
aan
Pen
garu
h Pu
sat
perb
elan
jaan
Eko
nom
iR
uan
g T
erb
uka
Pub
likT
ata G
una
Lah
anL
ingk
unga
nT
rans
port
asi
Sos
ial
a)
Men
uru
nnya
jum
lah
pem
beli.
b)
Ban
yak
usah
a ke
cil y
ang
tutu
p at
au ti
dak
ber
jual
an la
gi.
c)
Bia
ya k
ehid
upan
rum
ah
tan
gga
mer
eka
tera
ncam
.d
)M
enu
runn
ya o
mse
t p
enju
alan
yan
g b
erim
bas
pad
a m
enur
unny
a ju
mla
h k
eunt
unga
n pe
daga
ng
kec
il.e
)M
eng
uran
gi k
iner
ja p
ara
ped
agan
g ke
cil d
an
ped
agan
g tr
adis
iona
l y
ang
men
yang
kut a
ntar
a la
in a
sset
, om
set
pen
jual
an, k
eunt
unga
n,
per
puta
ran
bar
ang
dag
anga
n da
n ju
mla
h ja
m b
uka
f)M
eng
uran
gi ju
mla
h p
edag
ang
keci
l yan
g ad
a d
i sek
itar
pusa
t p
erbe
lanj
aan.
a)
Ber
kura
ngny
a la
han
rua
ng
terb
uka
hija
u y
ang
bera
kiba
t b
erku
rang
nya
dae
rah
resa
pan
air.
b)
Ali
h fu
ngsi
ru
ang
terb
uka
pub
lik s
eper
ti ja
lan
yang
d
igun
akan
p
arki
r m
otor
d
st.
Men
gur
angi
ju
mla
h ai
r tan
ah
yan
g ad
a, s
ehin
gga
kes
ulit
an u
ntuk
m
em
enuh
i k
ebut
uhan
seh
ari -
har
i
a)
Per
ubah
an j
alur
si
rkul
asi l
alu
linta
sb
)T
erja
diny
a k
emac
etan
lal
u
lint
as
a)
Men
yeb
abka
n ke
cem
bur
uan
sosi
al
teru
tam
a da
ri p
edag
ang
ped
agan
g ke
cil
yan
g te
ranc
am u
saha
nya.
b)
Ter
jadi
nya
tinda
kan
crim
inal
se
per
ti
penc
opet
an,
pera
mp
okan
da
n la
in
seb
agai
nya.
c)
Ter
jadi
nya
peru
baha
n p
enye
rapa
n da
n pe
ngur
anga
n te
nag
a ke
rja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
2.2 Lingkup Pengaruh Pusat Perbelanjaan Sebagai Pusat Kegiatan
Dengan kehadiran pusat perbelanjaan sebagai pusat kegiatan di tengah tengah
perkotaan maupun pedesaan mampu memberikan pengaruh terhadap kondisi di sekitarnya.
Lingkup pengaruh pusat ke giatan seperti pusat perbelanjaan mampu memberikan
pengaruhnya hingga 300 mete r dari pusat perbelanjaan (Daniel Suryadharma, 2008).
2.3 Skala Kota
Tiap t iap kota memi liki perkembangan yang berbeda beda antara kota yang satu
dengan kota yang lain. Hal ini dikarenakan, semakin besar skala kota semakin besar
perkembangan yang terjadi di dalamnya. Perkembangan kota mempengaruhi perubahan
kondisi fisik di dalamnya. Jadi perkembangan kota dianggap menjadi salah satu faktor dalam
perubahan kondisi fisik yang terjadi setelah adanya pusat perbelanjaan. Berikut ini adalah
macam macam skala kota yang ada di Indonesia (tabel 2.2)
Tabel 2.2 Skala Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk
No Klasifikasi kotaPP 26 tahun 2008 tentang RTRWN
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Berdasarkan jumlah penduduk( jiwa)
1 Ko ta Kecil 50.000 - 100.000 10.000 100.000
2 Ko ta Sedang 100.001 -500.000 100.000 500.000
3 Ko ta Besar 500.001 1 .0 00 .000 500.000 1 .0 00 .000
4 Metropolitan 1 .0 00 .001 2 .0 00 .000 1 .0 00 .000 8 .0 00 .000
5 Megapolitan Diatas 2.000 .000 di atas 8.000.000
Sumb er : PP 26 Tahun 2008 Tentang RT RWN Da n Pe doman Penyusunan Re ncana Tat a R ua ng Ka wasan Pe rkotaan
2.4 Perubahan Pemanfaatan Lahan
Seperti yang di jelaskan oleh Bourne dalam Ferry Wisnu (2005) yang menunjukkan
bahwa pusat perbelanjaan seba gai pusat kegiatan perdagangan kawasan kota mampu
mempengaruhi perubahan pemanfaatan lahan. Menurut Burgess dalam Hadi Sabari Yunus
(1999) menyebutkan bahwa setiap zona zona pusat kegiatan/ aktivitas di kawasan perkotaan
akan mencerminkan penggunaan lahannya.
Pemanfaatan lahan adalah suatu bentuk aktivitas manusia pada lahan yang langsung
berhuungan dengan lokasi dan kondisi lahan (Soegino dalam Aulia Yusran,2006).
Pemanfaatan lahan adalah wujud atau bentuk usaha kegiatan pemanfaatan suatu bidang tanah
pada satu waktu (Jayadinata da lam Aulia Yusran, 2006). Pemanfaatan lahan adalah campur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
tangan manusia baik secara permanen atau periodic terhadap lahan dengan tu juan untuk
memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan kebedaan, spiritual maupun gabungan keduanya
(Suhadi Purwantoro dkk, 1996. Perubahan pemanfaatan lahan ada lah suatu pemanfaatan baru
atas lahan yang berbeda dengan peamnfaatan lahan sebelumnya (Ratna Dewajati, 2003). Jenis
perubahan pemanfaatan lahan memiliki beragam jenis.
Menurut Denny Irawan (2005), perubahan pemanfaatan memiliki berbagai macam jenis
perubahan. Berikut ini jenis j enis perubahan pemanfaatan lahan antara lain :
1. Perubahan fungsi/ penggunaan lahan adalah perubahan luas dan fungsi penggunaan
lahan.
2. Perubahan intensitas pemanfaatan lahan, adalah perubahan yang mencakup
perubahan koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien lantai bangunan (KLB) .
3. Perubahan tata massa bangunan, adalah perubahan yang mencakup perubahan garis
sempadan banguna (GSB), ketinggian bangunan dan perubahan minor lainnya.
2.4.1.Perubahan Fungsi Penggunaan Lahan
Pengertian dari perubahan pen ggunaan lahan cukup beragam. Berikut ini beberapa
pengertian mengenai perubahan penggunaa n lahan :
a. Perubahan penggunaan lahan adalah peralihan atau pergantian fungsi maupun
pemakaian/ penggunaan tanah dari peruntukkan awal kepada peruntukkan fungsi tanah
lain. Perubahan penggunaan lahan merupakan perubahan penggunaan lahan lama
menjadi penggunaan lahan yang baru diatas tanah yang sama ataupun perubahan luas
penggunaan lahan yang ada ( I Ketut Jaya Putra, 2003)
b. Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu
sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe
penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya, atau berubahnya
fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda. (Wahyunto dalam Wirustyastuko D,
2010).
c. Perubahan penggunaan lahan a dalah perubahan yang terjadi pada setiap bentuk
penggunaan lahan (dalam ben tuk luas) yang dilakukan oleh penduduk sebagai individu
maupun masyarakat, terhadap suatu bentuk penggunaan lahan dengan maksud leboh
mengintensifkan lahan untuk kepentingan sosial ekonomi (Mulyo, 2005).
Perubahan penggunaan lahan pada uumnya dapat diamti dengan menggunakan data
data spasial dari peta penggunaan lahan dari titik t itik tahun yang berbeda (Janudian to,
2004). Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di sekitar pusat kegiatan perdagangan seperti
pusat perbelanjaan ini pada umumnya perubahan fungsi kegiatan seperti lahan kosong
menjadi lahan terbangun, lahan perumahan menjadi lahan komersial/ perdagangan dan lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
sebagainya. Penggunaan lahan memiliki berbagai macam jenis. Menurut Yates dan Garner
dalam Ina (2001) terdapat enam fungsi penggunaan lahan antara lain :
a. Pemukiman.
b. industri.
c. Komersial.
d. Jaringan jalan.
e. Fasilitas umum, dan
f . Lahan kosong.
Penggunaan lahan menurut Konsep Dasa r Panduan Penyusunan Peraturan Zonasi
Wilayah Perkotaan, Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum (2006) antara lain
perumahan, perdagangan, jas a, hiburan, industry, pertambangan, pemerintahan, keamanan,
pendidikan, kesehatan, olahraga, peribadatan, bina sosial, persampahan, komunikasi,
pertanian, perikanan, peternakan, transportasi, hutan, ruang te rbuka hijau, campuran dan
kawasan lindung. Menurut Sutanto dalam Effendi (2005) klasif ikasi penggunaan lahan terdiri
dari lahan permukiman, lahan perdagangan, lahan pertanian, lahan industry, lahan jasa, lahan
rekreasi, lahan ibadah dan laha n la innya. Tidak hanya perubahan fungsi penggunaan lahan
yang terjadi, namun luas penggunaan lahan juga ikut berubah. Dari kasus yang terjadi pada
pembangunan Terminal Batay k ota Lahat (Ferry Wisnu A.,2005) menyebutkan bahwa setelah
pembangunan terminal t erjadi perubahan luasan penggunaan lahan dimana perubahan terjadi
di sekitar terminal tersebut.
2.4.2.Perubahan Intensitas Pemanfaatan Lahan
Intensitas pemanfaatan lahan menurut Pe raturan Menteri Pekerjaan Umum no. 6 tahun
2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan da n Lingkungan adalah tingkat
alokasi dan distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap lahan/ tapak.
Dengan adanya pusat perbelanjaan tidak hanya mampu merubah penggunaan lahan
yang berada di sekitarnya, ternya ta juga mampu merubah intensitas pemanfaatan bangunan/
lahan yang berada di sekitarnya. Biasanya terlihat dari perubahan penggunaan lahan yang
semakin dekat dengan jalan a tau bertambahnya luas pernggunaan lahan. Komponen
perubahan intensitas pemanfaatan lahan yang terjadi setelah adanya suatu pusat perbelanjaan
menurut Denny Irawan (2005) terdiri dari :
a. Koefisien dasar bangunan (KDB)
b. Koefisien lantai bangunan (KLB)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Koefisien dasar bangunan merupakan angka prosentase berdasarkan perbandingan
jumlah luas lantai dasar bangunan terhadap luas lahan perpetakan/ yang dikuasai2. KDB
merupakan angka presentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan/ gedung
yang dapat dibangun dan luas luas lahan/ tanah perpetakan/ daerah perencanaan yang
dikuasai3. KDB dinyatakan dalam persen (%). Rumus KDB adalah sebagai berikut (l ihat
gambar 2.2)
Gambar 2.2 Rumus Koefisien Dasar Bangun an
Tabel 2.3 Klasifikasi Koefisien Dasar Bangunan
KategoriNilai Koefisien Dasar
BangunanRendah <30%Sedang 30% - 60% Tinggi >60%
Sumb er : Peraturan Pemerintah no 36 ta hu n 2005
2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Pengert ian mengenai koefisien lantai bangunan cukup beragam. Berikut beberapa
pengertian KLB atau f loor area ratio antara lain :
a. Floor space ratio is measure o f the relationship of total floor space or gross floor
area of the dwelling to the total lot size. ( Discussion Paper 4 : Building Envelopes :
height, setback, floor space ratio dan site coverage.2012. Tweed Shire Council)
b. Floor area ratio as as the ratio of permitted floor area to the area of the lot.
(Strategic Action Plan : Channel Disctrict Redelopment Area. City of Tampa,
Florida)
c. Floor space ratio is total gross floor area of all buildings within the si te to the total
site area. (Waferley Local Enviromental Plan.2011. New South Wales)
d. Floor area ratio is the ratio of total floor area in a building to the area of its plot
(Brendan Pierson. Split Panel Rebuffs Bid to Bloc
Addition.2012.New York Law Journal)
2 Ko nsep Dasar Panduan Penyusunan Pe ra turan Zonasi Kawasan Perko taan th .20063 Peraturan Me nteri Pekerjaan Umu m no.6 tahun 20 07
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
e. Formula of FAR (Floor Area Ratio) is ratio between total covered area on all floors
of the building on a plot to the a rea of the plot (Adil Muhammad Khan and Md. Akter
Mahmud, 2008)
f . Koefisien lantai Bangunan adalah angka perbandingan yang dihitung dari jumlah
luas lantai seluruh bangunan terhadap luas lahan perpetakan/persil yang dikuasai
(Konsep Dasar Panduan Penyusunan Peraturan Zonasi Departemen PU.2006)
g. Koefisien Lantai Bangunan adalah angka perbandingan jumlah luas seluruh lantai
t erhadap luas tanah perpetakan yang sesuai dengan rencana daerah. (Pedoman
Rencana Detail Tata Ruang Kota. Kementerian Pekerjaan Umum
h. Koefisien lantai bangunan adalah koefisien perbandingan antara luas keseluruhan
lantai bangunan gedung terhadap luas persil, kaveling/ blok peruntukkan. (UU no 28
tahun 2002 tentang Bangunan pasal 12 ayat 1).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keofi sien lantai bangunan /
f loor area ratio adalah perbandingan jumlah luas seluruh lantai bangunan terhadap luas lahan
yang ditempati. KLB dinyatakan dalam bentuk desimal. Rumus koefisien lantai bangunan
adalah sebagai berikut (lihat gambar 2.3).
Gambar 2.3 Rumus Koefisien Lantai Bangunan
Selain perubahan fungsi dan intensitas pemanfaatan lahan, masih terdapat juga jenis
perubahan penggunaan lahan lainnya . Menurut Konsep Dasar Panduan Peraturan Zonasi dari
Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum tahun 2006 menyebutkan bahwa salah
satu jenis perubahan pemanfa atan ruang/ lahan selain perubahan fungsi dan intensitas
pemanfaatan lahan adalah perubahan tata masa bangunan. Hal ini dikarenakan dengan adanya
pusat perbelanjaan pemanfaatan lahan yang berada di sekitarnya akan mempengaruhi tata
masa bangunan yang berada d i sekitarnya. Ini senada yng diutarakan oleh Bergel dalam
Yunus (1999) yang juga pendukung teori Burgess yang menyebutkan bahwa seiring dengan
perkembangan perubahan pemanfaatan lahan secara horizontal juga akan menimbulkan
perluasan penggunaan lahan secara vertikal. Perluasan vertic al yang dimaksud adalah terkait
dengn ketinggian bangunan itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
2.4.3.Perubahan Tata Massa Bangunan
Tata massa bangunan adalah bentuk, besaran, peletakan dan tampilan bangunan pada
suatu tapak yang dikuasai. Ta ta masa bangunan menurut Konsep Dasar Panduan Penyusunan
Peraturan Zonasi Wilayah Perkotaan oleh Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan
Umum tahun 2006 antara lain :
a. Garis sempadan bangunan (GSB)
b. Ketinggian bangunan, dll
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Garis sempadan bangunan merupakan garis maya pada persil atau tapak sebagai batas
minimum diperkenankannya didirikan bangunan, dihitung dari garis sempadan jalan atau
garis sempadan pagar atau batas persil atau tapak 4. Se lain itu, ada beberapa penger tian garis
sempadan bangunan. Berikut ini beberapa pengertian garis sempadan bangunan atau f ront
setback building l ine antara lain :
Sempadan sebagai garis batas maksimal tepi dinding muka bangunan bagian luar
yang berhadapan dengan jalan (Istilah Direktorat Bidang Pekerjaan Umum
Kementerian Pekerjaan Umum)
Garis imaginer yang menentuka n jarak terluar bangunan terhadap ruas jalan5.
Jarak bebas minimum dari bidang terluar suatu massa bangunan terhadap batas lahan
yang dikuasai; batas tepi sungai/pantai; antar ma ssa bangunan lainnya; rencana
saluran/jaringan. Dal hal ini garis sempadan bangunan bisa diten tukan melalui j arak
terluar massa bangunan terhadap jalan (Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no.441
tahun 1998 Persyaratan Teknis Bangunan Gedung).
A line parallel to the f ront property l ine abutting the st reet (Yard Requirements and
Exceptions, Chapter 19.630, Riverside:California)
Is the distance between the f ro nt façade of the dwelling and the front site (street)
boundary (Development Control Plan No.49. Single Dwelling Code. Canterbury City
Council)
Distance from the property boundary to the dwelling (Discussion Paper 4 : Building
Ebvelopes : height, setback, flo or space ratio dan site coverage .2012. Tweed Shire
Council)
Satuan untuk garis sempadan bangunan dinyatakan dalam satuan meter. (m).
Perhitungan garis sempadan bangunan menurut SNI 03-697-2003 tentang Persyaratan Umum
Sistem Jaringan dan Geometrik Jalan Perumahan bahwa GSB diukur dari as jalan/ gari s
4 Ko nsep Dasar Panduan Penyusunan Pe ra turan Zonasi Kawasan Perko taan th .2006http://frwijaya.com/ blog_kdb_klb.ht m dia kses tgl 5 novem ber 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
tengah jalan terhadap jarak terluar bangunan yang ada. Berikut ini ilustrasi perhitungan GSB
(gambar 2.4)
Gambar 2.4 I lustrasi Garis Sempadan Bangu nan
Sumb er :(Yard Requirements and Exceptions, Chapter 19.630, Rive rside:Calif ornia)
2. Ketinggian Bangunan
Ketinggian bangunan jumlah lantai dalam satu bangunan yang d ihitung mulai lantai
dasar sampai puncak bangunan. Nilai ketinggian bangunan dinyatakan dalam meter ataupun
dalam satuan lantai (Windriarto Hendrojogi, 2008).
2.5 Perubahan Ruang Terbuka Publik
Dengan adanya keberadaan pusat perbelanjaan di wilayah perkotaan memberikan daya
tarik bagi orang/ masyarakat un tuk datang ke pusat perbela njaan. Dari daya tarik i tu lah
memberikan dampak terhadap kondisi di sekitarnya khususnya ruang terbuka publik.
Ruang terbuka publik menurut Djasri (2005) dan Rustam Hakim (dalam Studyanto)
adalah ruang publik yang berada di luar bangunan yang sering juga disebut dengan ruang
terbuka (open space) seperti taman kota, alun alun, pedestrian dan lain sebagainya. Ruang
terbuka publik merupakan ruang publik dimana bentuk dasarnya selalu terletak di luar massa
bangunan dan dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta dapat memberi
kesempatan untuk berbagai mac am aktivitas yang dilakukan oleh orang ataupun kelompok di
dalam ruang tebuka publik tersebut (Rustam Hakim dan Hardi Utomo,2003).
Ruang terbuka publik memiliki berbagai je nis atau bentuk ruang terbuka publik.
Menurut Mulyono Sadyohutomo (2008) menyebutkan bentuk bentuk ruang terbuka adalah
sebagai berikut :
1. Taman yang bersifat publik yaitu taman kota, alun alun, taman bermain dan taman
pada lingkungan perumahan
2. Lapangan olahraga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
3. Jalur sempadan jalan
4. Hutan kota
5. Jalur khusus sepeda dan pejalan kaki
6. Perairan (waterfront) ; sungai, kolam, danau dan tepian laut.
7. Ruang terbuka privat yaitu ha laman, taman (garden) termasuk roof garden, teras rumah
dan sempadan bangunan
8. Atrium pada kompleks bangunan besar (plaza, mall)
9. Kuburan.
Menurut Rustam Hakim dalam Lilis (2010) membagi ruang terbuka publik be rdasarkan
kegiatannya menjadi 2 bentuk yai tu
1. Ruang terbuka aktif adalah ruang - ruang yang mengandung unsur unsur akitvitas
didalamnya seperti olahraga, b erkumpul, berjalan jalan dan seterusnya. Ruang ini
dapat berupa plaza, lapangan, olahraga, area bermain dan lain lain
2. Ruang terbuka pasif adalah ruang ruang yang tidak mengandung unsur unsur
manusia seperti lahan hijau, yang digunakan sebagai jarak terhadap rel kereta api, jalur
hijau jalan bebas hambatan dan lain lain.
Perubahan ruang terbuka publik yang terjadi di lapangan pada umumnya adalah adanya
perubahan aktivitas/ kegiatan yang dilakukan masyarakat di ruang terbuka publik. Perubahan
kegiatan ruang terbuka terjadi akibat adanya beberapa sebab diantaranya adanya
pembangunan psaut kegiatan di kawasan perkotaan. Seperti contoh kasus pembangunan
rumah sakit di sekitar kampus UGM Jogjakarta dimana setelah pembangunan rumah sakit
t erjadi perubahan aktivitas/ kegiatan ruang terbuka publik yang terjadi di sekitar kampus
UGM tersebut seperti rekreasi, kuliner, pernikahan, bahkan terdapat aktivitas baru berupa
pasar kaget ataupun pedagang kaki lima yang berjualan pada hari minggu pagi atau yang lebih
) dan Dini Tri Haryanti (2008).
Perubahan aktivitas ruang terbuka publik pada dasarnya merupakan perubahan aktivitas
yang ada pada ruang terbuka publik menjadi aktivitas ruang terbuka publik baru ataupun
tumbuh dan hilangngya aktivitas yang terjadi pada ruang terbuka publik.
2.5.1.Fungsi Ruang Terbuka Publik
Dengan melihat definisi ruang terbuka publik yakni ruang yang berada di luar bangunan
yang digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat/ publik. Untuk itu fungsi ruang terbuka
publik pastinya memiliki fungsi yang berhubungan dengan pemanfaatan ruang terbuka publik
oleh masyarakat/ publik. Berikut ini fungsi ruang terbuka publik antara lain :
a. Fungsi sosial. Ruang terbuka publik yang berfungsi sebagai tempat bermain, tempat
berolahraga dan tempat bersantai (Rustam Hakim dalam Lilis,201 0)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
b. Fungsi ekonomi. Ruang terbuka publik yang digunakan masyarakat untuk melakukan
kegiatan ekonomi seperti tempat berdagang pedagang kaki lima ( Edy Darmawan, 2003)
2.5.2.Kegiatan / Aktivitas Pada Ruang Terbuka Publik
Kegiatan yang ada pada ruang terbuka publik terbagi menjadi 3 ( tiga) kegiatan, antara
lain :
a. Kegiatan sosial. Kegiatan yang dimaksud antara lain bermain, duduk duduk dan
bersantai, olahraga dan jalan jalan ( Rustam Hakim dalam Lilis 2010)
b. Kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah warga yang
memanfaatkan ruang terbuka publik untuk berjualan. Biasanya dipergunakan sebag ai
t empat berdagang pedagang kaki lima (Edy Darmawan, 2003). Kegiatan pedagang kaki
l ima (PKL) biasanya menempati ruang publ ik yang ada seperti di trotoar, taman,
pinggir/ badan jalan, kawasan tepi sungai dan diatas saluran drainase. (Soetomo, 1996) .
2.6 Penyebab Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Ruang Terbuka Publik
Pemanfaatan lahan dan ruang te rbuka publik yang ada di perkotaan dari waktu waktu
mengalami perubahan atau bisa d ikatakan bersi fa t dinamis. Perubahan ini past inya memiliki
penyebab yang menyebabkan terjadi perbahan pemanfaatan la han dan ruang terbuka publik
yang ada di perkotaan.
2.6.1.Penyebab Perubahan Pemanfaatan Lahan
Perubahan pemanfaatan lahan te rjadi beberapa sebab. Sepert i yang di jelaskan oleh
Sadyohutomo (2006) menyebutkan bahwa perubahan pemanfaatan lahan terjadi adanya
kegiatan pembangunan di atas lahan tersebut. Menurutnya ada 5 (lima) penyebab terjadinya
perubahan penggunaan/pemanfaatan lahan yaitu:
1. Sifat Fisik Tanah
Menunjukkan potensi tanah atau lahan yang memungkinkan untuk dibangun sesuai
penggunaan lahan yang diinginkan. Sifat fisik lahan meliput i l ereng, kedalaman tanah,
t ekstur, drainase, kepekaan e rosi dan faktor pembatas yang akan mengganggu
penggunaan tanah.
2. Tersedianya Prasarana Kota
Prasarana merupakan salah satu pendorong adanya perubahan penggunaan lahan.
Prasarana yang dimaksud adalah jalan. Jalan dianggap penentu perubahan penggunaan
lahan. Hal ini dikarenakan setia p kegiatan pembangunan akan pastinya memperhatikan
aksesibilitas dalam menuju ke kegiatan pembangunan/ pusat kegiatan tersebut.
3. Jarak Ke Lokasi Strategis
Lokasi strategis ditentukan adanya ketersediaan sarana prasarana yang ada. Lokasi
strategis biasanya berupa pusat kota, pusat perbelanjaan, terminal dan pusat pusat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
kegiatan laninya. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi ditentukan adanya jarak
antara lokasi strategis pusat kegiatan terhadap penggunaan lahan yang ada di sekitar
pusat kegiatan tersebut. Pada umumnya perubahan penggunaan lahan lebih banyak
ter jadi apabila berdekatan dengan pusat kegiatan tersebut.
4. Peruntukkan Lahan/ Tanah
Peruntukkan lahan yang sesua i dengan kebijakan tata ruang daerah setempat akan
memberikan daya tarik terjadinya perubahan penggunan lahan baru.
5. Status Tanah
Status tanah yang legal/ resmi akan memberikan status hukum atas tanah tersebut.
Se tiap perubahan penggunaan lahan pada prosesnya pastinya membutuhkan peralihan
hak atas tanah tersebut.
Menurut Bourne dalam Ferry Wisnu Ardyansah (2005) faktor faktor penyebab
perubahan pemanfaatan lahan yaitu (a) Pe rluasan batas kota, (b) Peremajaan di pusat kota, (c)
Perluasan jaringan infrastruktur, dan (d) Tumbuh dan hilangnya pemusatan aktivitas / kegiatan
tertentu. Menurut Chapin dalam Ratna (2003) faktor faktor penyebab perubahan
pemanfaatan lahan antara lain (a) topografi, (b) penduduk, (c) n ilai lahan, (d) aksesibilitas, (e)
sarana prasarana dan (f) daya du kung lingkungan.
Untuk penyebab perubahan ketinggian bangunan se lain adanya pusat aktivitas baru di
kawasan perkotaan, adanya perubahan penggunaan lahan juga mendorong terjadinya
perubahan ketinggian yang ada. Seperti yang dikemukakan o leh Bergel dalam Yunus (1999)
bahwa selain memperhatikan perubahan pemanfaatan lahan, ketinggian bangunan juga ikut
diperhatikan. Karena, ini untuk mengoptimalkan fungsi fungsi bangunan yang ada dari
kepadatan bangunan yang tinggi dan menyangkut hak seseorang untuk mendapatkan sinar
matahari,
2.6.2.Penyebab Perubahan Ruang Terbuka Publik
Penyebab perubahan ruang terbuka publik mulai dari bentuk hingga aktivitas/kegiatan
yang terjadi pada ruang publik d isebabkan oleh beberapa hal, antara lain
a. Adanya Pembangunan Sarana atau Fasilitas di Perkotaan.
Adanya pembangunan sarana prasarana perkotaan mempengaruhi dampak
berkurangnnya ketersediaan lahan untuk ruang publik dan juga berdampak pada
berubah nya kegiatan yang ter jadi di dalam ruang terbuka publik. Se lain itu, keberadaan
sarana atau fasil itas di perkotaan juga merubah aktivitas ruang te rbuka publik yang
berada di sekitar sarana tersebut. Seperti adanya suatu pusat p erbelanjaan yang
dibangun di kawasan perkotaan dimana mampu perubahan aktivitas ruang terbuka
publik yang berada di sekitarnya mengingat pusat perbelanjaan merupakan tempat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
berkumpulnya masyarakat pe rkotaan untuk saling berinteraksi sosial. Pa da umumnya
perubahan aktivitas ruang terbuka publik lebih banyak terjadi d i sekitar sarana tersebut.
(Paulus Hariyono, 2008 dan Niniek Anggraini, 2010).
b. Kebijakan Pemerintah
Kebi jakan pemerintah menjadi penentu dalam perencanaan dan perancangan ruang
terbuka publik yang ada di perkotaan. Sering kali perencanaan dan perancanhan ruang
terbuka publik yang di perkotaan tidak direncanakan dengan baik oleh pemerintah. Hal
ini dikarenakan pemerintah seringkali memperhatikan dokumen rencana tata ruang yang
makro daripada dokumen rencana tata ruang yang sifatnya mikro seperti RTBL
(Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) ataupun dokumen rencana tata ruang
lainnya. Oleh karena itu, ter jadi beberapa permaasalahan yang terjadi pada pemanfaatan
ruang terbuka publik (Edy Darmawan, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
2.7
Ref
eren
si P
enel
itian
Lai
n
Berik
ut in
i beb
erap
a pe
nelit
ian
terd
ahul
u ya
ng d
apat
dija
dika
n se
baga
i re
fere
nsi t
amba
han
untu
k pe
neli
tian
ini
Tabe
l 2.4
Ref
eren
si P
enel
itian
Lai
n
Pen
elit
iJ
udul
Tuj
uan
Sas
aran
Var
iab
elT
ekni
k Sa
mp
ling
Tek
nik
An
alis
a
Agu
s S
ular
ta2
002
Per
ubah
an P
eman
faat
an
Rua
ng d
i Kaw
asan
T
erm
inal
Bus
U
mbu
lhar
jo k
ota
Yog
yaka
rta
Me
ngka
ji p
enga
ruh
yan
g ter
jadi
den
gan
keb
erad
aan
bus
U
mbu
lhar
jo b
agi
kaw
asan
sek
itarn
ya,
khu
susn
ya te
rhad
ap
keg
iatan
per
ekon
omia
n,
kep
endu
duka
n da
n p
erub
ahan
per
ubah
an
pem
anfa
atan
rua
ng
1.M
eng
iden
tifik
asi k
arak
teris
tik p
enga
ruh
term
ina
l y
ang m
elip
uti p
erke
mba
ngan
akt
ifita
s p
erek
onom
ian
dan
per
kem
bang
an p
endu
duk
seja
k se
bel
um
ter
min
al d
iban
gun
sam
pai d
enga
n b
erop
eras
inya
term
inal
2.M
end
apat
kan
kore
lasi
an
tara
per
kem
bang
an
akt
ifit
as p
erek
nom
ian,
per
kem
ban
gan
pen
dud
uk
den
gan
peru
baha
n pe
man
faat
an ru
ang
3.M
em
form
ulas
ikan
has
il p
enel
itia
n pe
ngar
uh
term
inal
bus
Um
bulh
arjo
yan
g la
ma
keda
lam
k
awas
an te
rmin
al b
us b
aru
Giw
anga
n U
mbu
lha
rjo
1.
Per
kem
bang
an a
ktif
itas
per
eken
omia
n2
.P
erke
mba
ngan
pen
dudu
k3
.P
erub
ahan
pem
anfa
atan
rua
ng
Sam
pel w
ilay
ahS
ampe
l te
rsele
ksi
(clu
ster
sam
plin
g)
Des
krip
siS
uper
posi
si P
eta
Aul
ia
Yus
ran,
2
006
Kaj
ian P
erub
ahan
Tat
a G
una
Lah
an P
ada
Pusa
t K
ota C
ilego
n
Me
ngka
ji f
akto
r fa
kto
r y
ang m
empe
nga
ruhi
p
erub
ahan
pen
ggun
aan
laha
n pa
da k
orid
or j
alan
p
orto
kol
seb
agai
pus
at
keg
iatan
per
ekon
omia
n k
ota
dan
pel
aya
nan
re
gio
nal
1.M
eng
iden
tifik
asi p
erk
emba
ngan
akt
ivit
as
per
ekon
omia
n K
ota
Cil
ego
n2
.Me
ngid
entif
kasi
per
ubah
an p
engg
unaa
n la
han
dan
se
bar
an
loka
siny
a di
pu
sat
kota
Kot
a C
ileg
on3
.Me
ngan
alis
is fa
kto
r fa
kto
r ya
ng b
erpe
ngar
uh
pad
a per
ubah
an p
engg
una
an la
han
di p
usat
kot
a
Cile
gon
1.
Per
tum
buha
n d
anp
erke
mba
ngan
k
ota
2.
Stru
ktur
rua
ng
kota
3.
Eko
nom
i4
.S
osial
Bud
aya
Ana
lisa
fakt
or e
kste
rnal
(D
esk
ript
if)
Ana
lisa
Fakt
or In
tern
al
(De
skri
ptif
)A
nalis
a P
erub
ahan
Gun
a la
han
dan
Per
kem
bang
an A
ktiv
itas
di
rua
s Ja
lan
Pro
toko
l
Din
i Tri
Har
yant
i,2
008
Kaj
ian P
ola
Pem
anfa
atan
R
uang
Ter
buka
Pub
lik
Kaw
asan
Bun
dara
n S
impa
ng L
ima
Sem
aran
g
Me
ngka
ji
kec
ende
rung
an
pem
anfa
atan
p
eman
faat
an r
uang
te
rbuk
a pu
blik
kaw
asan
u
ntuk
men
geta
hui p
ola
pem
anfa
atan
rua
ng
terb
uka
publ
ik k
awas
an
seb
agai
das
ar d
alam
a
rah
pen
gem
bang
an
rua
ngru
ang
ter
buka
p
ublik
di k
awas
an
Bun
dara
n Si
mpa
ng
Lim
a
1.M
eng
kaji
dan
mel
akuk
an a
nali
sis
tipua
n m
akro
k
awas
an B
unda
ran
Sim
pang
Lim
a te
rhad
ap K
ota
Sem
aran
g m
elip
uti a
rah
peng
emba
ngan
Kot
a da
n a
rah
pen
gem
bang
an k
awas
an, p
ola
peru
baha
n g
una
la
han
kaw
asan
, ser
ta e
lemen
e
lemen
pem
ben
tuk
rua
ng k
ota
(citr
a ko
ta).
2.M
eng
iden
tifik
asi d
an m
ela
kuka
n an
alis
is t
erh
adap
k
ondi
si e
ksis
ting
ruan
g te
rbuk
a pu
blik
kaw
asan
, m
elip
uti
ruan
g d
an a
ktiv
itas
pola
ruan
g te
rbuk
a p
ublik
kaw
asan
, ru
ang
terb
uka
hija
u ka
wa
san
, ru
ang
jal
ur p
edes
tria
n ka
was
an d
an r
uang
jalu
r la
mba
t kaw
asan
3.M
eng
kaji
dan
mel
akuk
an a
nali
sis
terh
adap
k
ecen
deru
ngan
pem
anfa
atan
rua
ng te
rbuk
a pub
lik
kaw
asan
unt
uk m
enge
tah
ui p
ola
pem
anfa
atan
ruan
g te
rbuk
a pu
blik
kaw
asan
.
1.
Pol
a p
eman
faat
an r
uang
2.
Rua
ng te
rbuk
a pu
blik
3.
Tuj
uan
ruan
g te
rbuk
a pu
blik
4.
Fun
gsi
ruan
g te
rbuk
a pu
blik
5.
Jen
is ru
ang
terb
uka
pub
lik
6.
Tip
olo
gi r
uang
terb
uka
publ
ik7
.R
uang
terb
uka
hija
u pe
rkot
aan
8.
Kar
akte
r lo
kasi
PK
L9
.P
ola
pen
yeba
ran
aktiv
itas
PK
L1
0.P
enca
paia
n ru
ang
terb
uka
publ
ik1
1.K
arak
teri
stik
pej
alan
kak
i1
2.L
okas
i, tu
juan
usi
a1
3.P
ola
pol
a pe
rger
akan
pej
alan
kak
i1
4.Ja
lur p
edes
tria
n1
5.E
lem
en
elem
en p
emb
entu
k ru
ang
kot
a
Sim
ple
rand
om
sa
mpl
ing
Clu
ster
sam
plin
g
Ana
lisa
tinj
auan
mak
ro k
awas
anA
nalis
a ru
ang
dan
akt
ivit
as p
ada
rua
ng t
erbu
ka p
ubl
ik k
awas
anA
nalis
a ru
ang
ter
buk
a hi
jau
kaw
asan
Ana
lisa
ruan
g ja
lur
sirk
ulas
i p
edes
tria
n ka
was
anA
nalis
a ru
ang
jalu
r pa
rkir
Ana
lisa
ruan
g ja
lur
lam
bat
kaw
asan
Ana
lisa
pola
pem
anfa
atan
rua
ng
terb
uka
publ
ik k
awas
an
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Pen
elit
iJ
udul
Tuj
uan
Sas
aran
Var
iab
elT
ekni
k Sa
mp
ling
Tek
nik
An
alis
a
Fer
ry
Wis
nu
Ars
dyan
sah
200
5
Pen
garu
h T
erm
inal
Bat
ay
Kot
a Lah
at t
erh
adap
A
ktiv
itas
Pem
anfa
atan
L
ahan
di k
awas
an
sek
itarn
ya
Me
ngan
alis
a pe
nga
ruh
term
inal
ter
hada
p a
ktiv
itas
pem
anfa
atan
la
han
di s
ekit
arny
a da
n m
emb
erik
an a
raha
n se
hub
unga
n de
ngan
p
enye
leng
gara
an
pen
gelo
laan
p
emba
ngun
an d
an
per
ubah
an p
eman
faat
an
laha
n di
se
kita
r te
rmin
al
ters
ebut
Me
ngid
entif
ikas
i akt
ivit
as p
engg
unaa
n la
han
di
sek
itat t
erm
inal
, se
rta
kete
rkai
tann
ya d
eng
an
akt
ivit
as te
rmin
al d
an s
iste
m tr
asnp
orta
siM
eng
iden
tifik
asi p
eman
faat
an t
erm
inal
dal
am
pot
ensi
seb
agai
fak
tor p
engu
bah
pem
anfa
atan
laha
n
di k
awa
san
seki
tarn
ya.
Me
ngan
alis
a pe
nga
ruh
term
inal
terh
adap
akt
ivit
as
pem
anfa
atan
lah
an d
i kaw
asan
sek
itarn
ya.
Me
ngid
entif
ikas
i dan
me
ngan
alis
a pr
oses
-pro
ses
pem
bang
unan
ya
ng d
iaki
batk
an o
leh
aktiv
itas
pen
ggun
aan
laha
n di
ka
was
an t
erm
inal
.M
em
ber
ikan
ara
ha
n pe
nye
leng
gara
an p
enge
lola
an
pem
bang
unan
dan
per
ubah
an p
eman
faat
an la
han
d
iseki
tarn
ya.
1.
Pem
anfa
atan
lah
an2
.P
engg
unaa
n la
han
di s
ekita
r te
rmin
al d
an k
eter
kaita
nny
a d
enga
n si
stem
tran
spor
tasi
ser
ta
laya
nan
fasil
itas
kot
a la
inny
a3
.P
rose
s p
rose
s pe
mba
ngun
an d
i se
kita
r te
rmin
al
Pur
posi
ve
sam
plin
g
Des
krip
tif A
nalit
ikK
omp
arat
ifIn
terp
reta
tifA
nalis
is S
WO
T
Abd
ulla
h2
010
Pen
garu
h P
erke
mba
nga
n In
dus
tri T
erha
dap
Pola
P
eman
faat
an L
ahan
di
Wil
ayah
Kec
amat
an
Ber
gas
Kab
upat
en
Sem
aran
g
Me
ngka
ji p
enga
ruh
per
kem
bang
an i
ndus
try
terh
adap
per
ubah
an p
ola
pem
anfa
tan
laha
n di
w
ilay
ah k
ecam
atan
B
erga
s K
abup
aten
S
emar
ang
Me
ngan
alis
is k
arak
teris
tik
indu
stry
di k
ecam
atan
Ber
gas
Me
ngan
alis
is fa
kto
r fa
kto
r ya
ng m
enye
babk
an
ber
kem
bang
knya
indu
stry
di k
ecam
atan
Ber
gas
Me
ngan
alis
is p
ola
pem
anfa
atan
laha
n s
ebel
um d
an
sesu
dah
perk
emba
ngan
indu
stry
di k
ecam
atan
Ber
gas
Me
ngan
alis
is p
enga
ruh
per
kem
ban
gan
ind
ustr
y te
rhad
ap p
ola
pem
anfa
atan
laha
nM
eru
mus
kan
kes
impu
lan
dan
reko
men
dasi
Ten
aga
kerja
Bah
an b
aku
Has
il pr
oduk
suS
aran
a pr
asar
ana
indu
stry
Keb
ijaka
n pe
mer
inta
hS
umbe
r day
a m
anus
iaS
umbe
r day
a al
amA
glom
eras
iA
ktiv
itas
Kep
emili
kan
laha
nP
engg
unaa
n la
han
Lok
asi p
engg
unaa
n la
han
Acc
iden
tal
sam
plin
g
Ana
lisis
data
obs
erva
siA
nalis
is de
skrip
tif k
ualit
atif
dan
k
uant
itat
ifA
nalis
is pe
ngar
uh
(ov
erla
y)
F.X
G
unar
sa
Iria
nta
,2
008
Kaj
ian d
ampa
k p
erke
mba
ngan
indu
stry
te
rhad
ap k
ond
isi l
ahan
di
kaw
asan
Baw
en
Kab
upat
en S
emar
ang
Me
ngka
ji d
ampa
k p
erke
mba
ngan
indu
stry
te
rhad
ap p
erub
ahan
k
ondi
si la
han
di
kaw
asan
Baw
en
Kab
upat
en S
emar
ang
Me
ngid
entif
ikas
i k
ondi
si e
ksis
ting
laha
n da
n a
ktiv
itas
indu
stry
di k
awas
an B
awen
Me
ngid
entif
ikas
i day
a du
kun
g la
han
indu
stry
di
kaw
asan
baw
enM
eng
iden
tifik
asi p
erke
mba
ngan
indu
stry
di
kaw
asan
Baw
enM
eng
iden
tifik
asi d
ampa
k ko
ndis
i lah
an a
kib
at
ada
nya
perk
emba
ngan
akt
ivit
as i
ndus
try
Kes
impu
lan
yang
mer
upak
an h
asil
akh
ir p
enel
itia
n
dan
reko
men
das
i
Kel
eran
gan
Ket
ing
gian
laha
nJe
nis
tana
hC
urah
huj
anP
ola
pen
ggun
aan
ruan
g k
awas
an
ind
ustr
i
-
Ana
lisa
gabu
ngan
ant
ara
kua
ntit
atif
dan
kua
litat
ifA
nalis
a si
stem
infr
orm
asi
geo
graf
i (SI
G)
Ana
lisa
pem
bobo
tan
(fak
tor
sco
ring)
Ana
lisa
Mat
riks
int
erak
si
Leo
pold
Ana
lisa
kual
itat
if
Dja
kari
a M
.Nur
. 2
010
Dam
pak
pem
ban
guna
n k
awas
an I
ndus
tri d
i k
abup
aten
Bek
asi
terh
adap
alih
fun
gsi
laha
n da
n m
ata
pen
caha
rian
pen
dudu
k
Me
nget
ahui
pen
garu
h p
emba
ngun
an k
awas
an
ind
ustr
y te
rhad
ap a
lih
fun
gsi
laha
n d
an m
ata
pen
caha
rian
pen
dudu
k
-T
anah
Sek
tor
usah
a pe
ndu
duk
-A
nalis
is sp
asia
lA
nalis
a st
atis
tik
Sum
ber
: has
il ka
jian
penu
lis, 2
012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
2.8 Ringkasan Kajian Teori
Tabel 2.5 Rangkuman Variabel dari Kajian Teori
NO ASPEK S UB A SPEK DE SK RIPSI VA RI ABEL S UMBER
1Karakteristik
p us at p erbelanjaan
Kla sif ikasi p us at p erbelanjaan
Ber dasarkan jenis fisik d an b an gunan
Ben tuk bangunan
P er Pres no.112 th 2 00 7 tentang P en ataan dan P em ab inaan Pasar Tra dis ional, Pusat P er bel anjaan dan Tok o Modern , Bed di ngton (19 28:28), Wira Andya nto (2009)
Ber dasarkan kon sep terdiri dariMa llP la zaAtr ium
Konse p bangunanM.Gra handaka (20 10), Wira Andya nto (2009)
Ber dasarkan skala pelay anan terd iri d ar i s kala p elayanan glo bal, skala p elaya nan wilayah dan lokal
S ka la pelayanan
Cap ricorn Info wisata Con su ltan Ma nag ing Sh opping Cen tre (1993)
F un gsi pusat p erbelanjaan
F un gsi pusat perbelanjaanS eb agai temp at peragaa n u ntuk memasarkan barang suatu jenis b arang kepad a konsum enS eb agai market t est t erhadp b arang b arang yang d ipasarkan u ntuk meng etahui segi harga, k ua litas serta opini konsum enTiti k fokus kehidupan sosial masya rakatS eb agai com munity center yaitu tem pat b erkumpul atau interaks i s os ial dan berekreasi
F un gsi pusat p erbelanjaan
Lat ief dalam Nuswantoro (19 93)
P en entuan lok asi pusat p erbelanjaan
P em bangunan lo kasi pus at p erbelanjaan memperhatikan faktor b er iku t :
P el etakanP en capaian/ aksesibilitasS arana d an ut ilitas ko ta
Lok asi pusat p erbelanjaan De Ch iara (19 81)
P en garuh pusat p erbelanjaan terh ad ap kond isi d i s ekitarnya
P en garuh pu sat perbelanjaan terh ad ap kondisi di sekitarnya antara lain :
Ekono miRuang terbuka/ ruang publikTat a g una lahanLin gkunganTra nsp or tasiS os ial
J en is jenis P en garuh pusat p erbelanjaan terh ad ap k on disi s ek itarnya
P utusan n o.3/KPPU-L-1 /2 000 disebu t p utusa n indom aret, Yen li Megawati. J ak art a, Wahyu Eridiana (2009), Has bu lloh (20 07 ), Akhmad Baso ri, d kk (2 009), P urwa ntoh ad i d an Mu drajad Ku nco ro (20 01), Eka Sari Nin gs ih (2007), P au lus Hariyo no (20 02).
L in gkup p engaru h pusat p erbelanjaan hingga radius 300 meter
L in gkup pengaru h lok asi p erbelanjaan terh ad ap s ek itarnya
S uryad harma (20 08)
2 P em an faatan Lah an
P er ubahan p em an faatan lahan
P er ubahan pemanfaatan lahan dapat mengacu kep ada kedua h al yaitu p erubahan pemanfaatan lah an s eb elu mya atau perubah an p em an faatan yang m engacu kepada r en can a tata ruan g.
P er ubahan p em an faatan lahan
Den ny Irawan (20 05),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
NO ASPEK S UB A SPEK DE SK RIPSI VA RI ABEL S UMBER
J en is p erubahan p em an faatan lahan
J en is jenis p erubahan pemanfaatan lahan antara lain
P er ubahan fun gsi/ pen ggunaan lahanP er ubahan inten sitas pe manfaatan lahanP er ubahan tata m assa bang unan
F un gsi kegiatan lahanInte nsitas p em an faatan lahanTat a m assa b an gunan
Den ny Irawan (20 05),
P en yebab p erubahan p em an faatan lahan
P en yebab perubahan pemanfaatan lahan disebabkan karena sebagai b er iku t
P er lua san batas kotaP er em ajaan di pusat kotaP er lua san jaringan inf ras trukturTum buh dan hilangnya pemusatan a kti vitas tert entu.
P en yebab p erubahan p em an faatan lahan
Bou rn e, (198 2)
3 Ruang Terbuka P ub lik
P er ubahan rua ng terbuka p ub lik
P er ubahan ruang ter buka publik d ap at mengacu pada 2 (dua) hal y aitu :a . P er ubahan fungsi ruang
terb uk a publik. Perubaha n yang terj adi pada fun gsi ruang terb uk a public yang sem estinya d ig unakan untuk publik b erubah men jadi fungsi b an gunan
b . P er ubahan aktivitas/ keg iatan rua ng terbuka publik. P er ubahan k egiatan/ aktvitas y an g t erjadi pada ruang t erbuka y an g diseb abk an beberapa f ak tor . Bentuk peru b ah an a kti vitas antara lain b erkurangnya aktivi ta s yang a da ataupu n bertam bahnya a kti vtas a kti vitas baru yang terj adi pada ruang t erbuka p ub lik
P er ubahan fu ngsi rua ng terbuka p ub likP er ubahan a kti vtas/ k eg iatan ruang terb uk a publik
Nin ik Anggraini (20 10), Dini (2008 d an Su naryo (2010).
P en yebab p erubahan rua ng terbuka p ub lik
P en yebab perub ahan ruang terbu ka p ub lik antara lai na . P em bangunan sarana prasarana
a tau utilitas d i perkotaanb . Keb ijakan pemerintah
Adany a sarana p ra saran utilitas k otaKeb ijakan p em er intah
(Fa jar mulato, 2008 d an Niniek Anggraini, 2010), (Ed y D armawan, 2 00 7) .
Sumb er: hasil kajian penulis, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan permasalahan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode campuran. Metode campuran menurut Abbas Tashakori dan Charles Teddlie
(2010) adalah rangkaian pe ndekatan kual itatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi
penelitian pada kajian tunggal a tau kajian beragam tahapan. Metode campuran (kualitatif dan
kuantitatif) memiliki 4 (empat) desain metode menurut Creswell dalam Abbas (2010) salah
satunya adalah kajian dominan kurang dominan. Peneliti melakukan kajian dengan satu
pendekatan yang dominan dan terdapat bagian kecil pendekatan lain dari seluruh kajian.
Dengan penjelasan sebelumnya, maka pada penelitian ini menggunakan kajia n sepadan antara
kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif ini digunakan pada :
1. Pengambilan data sebelum dan sesudah pembangunan Dhoho Plaza. Data yang diambil
antara lain luas fungsi penggunaan lahan, koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien
lantai bangunan (KLB), garis sempadan bangunan (GSB) dan ketinggian bangunan.
2. Mengidentifikasi perubahan tiap t iap luas fungsi penggunaan lahan, perubahan
koefisien dasar bangunan, perubahan koefisien lantai bangunan, perubahan garis
sempadan bangunan dan perubahan ketinggian bangunan.
3. Mengidentifikasi sebaran bangu nan yang mengalami koefisien dasar bangunan, koefisien
lantai bangunan dan ketinggian bangunan serta mengidentifikasi sebaran perubahan
aktivitas ruang terbuka publik di sekitar Dhoho Plaza setelah adanya pembangunan
Dhoho Plaza.
4. Menganalisa pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan penggunaan lahan, koefisien
dasar bangunan, perubahan koefisien lantai bangunan, perubahan garis sempadan
bangunan, perubahan ketinggian bangunan dan perubahan akt ivitas ruang terbuka publik
Sedangkan pendekatan kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data
aktivitas ruang terbuka publ ik sebelum dan sesudah Dhoho Plaza dibangun.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus ini dipilih karena secara
umum dapat memberikan akses atau peluang yang luas kepada pene liti untuk menelaah secara
mendalam, detail, intensif dan komprehensif terhadap unit yang diteliti. Robert K.Yin (2003)
berpendapat bahwa penelitia n studi kasus sangat tepat digunakan pada p enelitian yang
bertujuan menjawab pertanyaan dan terhadap sesuatu yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Dari penjelasan diatas maka penelitian ini t ermasuk dalam jenis penelitian s tudi kasus.
Ini senada dengan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini yaitu menjawab
bagaimana pengaruh dari adanya Dhoho Plaza sebagai pusat perbelanjaan sebagai pusat
perdagangan terhadap perubahan pemanfaata n lahan dan aktivitas ruang terbuka publik yang
berada di sekitarnya.
3.3 Variabel Penel itian
Variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari hasil kajian teori
yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran penelitian. Variabel variabel yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain (l ihat tabel 3.1).
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Aspek Sasaran Variabel I ndik ator Data
Pemanfaatan Lahan
Ter identifikasinya Perubahan Penggunaan Lahan Yang Berada Di Sekitar Dhoho Plaza
Fungsi Penggunaan Lahan
Luas f ungsi Penggunaan Lahan
Data Luas dan FungsiPenggunaan Lahan Tahun 2006 Dan 2012
Ter identifikasinya Perubahan Intensitas Pemanfaatan Lahan Yang Berada Di Sekitar Dhoho Pla za
I ntensitas Pemanfaatan Lahan
Ko efisien Dasar Bangunan (KDB)Ko efisien Lantai Bangunan (KL B)
Data KDB dan KLBTahun 2006 dan 2012
Ter identifikasinya Perubahan Tata Massa Bangunan Yang Berada Di Sekitar Dhoho Plaza
Tata Massa Bangunan
Garis Sempadan Bangunan ( GS B)Ketinggian Bangunan
Data GSB Dan Ketinggian Bangunan Tahun 2006 Dan 2012
Ruang Ter buka Publik
Ter identifikasinya Perubahan Aktivitas/ Kegiatan Yang Terjadi Pada Ruang Terbuka Publik Di Sekitar Dhoho Pla za
Aktiv itas/ Kegiatan Ruang Ter buka Publik
Aktiv itas SosialAktiv itas Ekonomi
Data Aktivitas Ruang Ter buka Publik Pada Hari K er ja Dan Hari Lib ur Tahun 2006 dan2012
Pusat Perbelanjaan
Menganalisa Pengaruh Lokasi Dhoho Plaza Ter ha dap Perubahan Penggunaan Lahan, Perubahan Intensitas Pemanfaatan Lahan, Perubahan Tata Massa Bangunan, Dan Per ubahan Aktiv itas Ruang Terbuka Publik
Pusat Perbelanjaan
Pengaruh Pusat per belanjaan
Sebar an perubahan KDB, KLB, GSB, ket inggian bangunan dan garis sempadan bangunan dan aktivitas r ua ng terbuka publikter hadap Dhoho Plaza
Sumb er : H as il Kajian Penulis, 2012
Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian
Variabel X
P us at Perbelanjaan
Variabel Y
Y.1 . F un gsi Penggunaan LahanY.2 . Inte nsitas Peman faatan LahanY.3 . Tat a Massa BangunanY.4 . Aktivitas Ruang Terbuka Publik
me mpengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
3.4
Dat
a
Tabe
l 3.2
Dat
a ya
ng D
igun
akan
SA
SAR
AN
VA
RIA
BE
LIN
DIK
AT
OR
DA
TA
TE
KN
IK
PE
NGU
MP
UL
AN
DA
TA
SU
MB
ER
DA
TA
INS TANSI
WA WANCARA
KU ES IONER
S URVEY LAPANGAN
SE
KU
ND
ER
PR
IME
R(L
AP
AN
GA
N)
DO
KU
ME
NIN
STA
NSI
Ter
iden
tifik
asin
ya
per
ubah
an
pen
ggun
aan
laha
n y
ang
bera
da d
i se
kita
r Dho
ho P
laza
Pen
ggun
aan
lah
an
Lua
s fu
ngs
i p
engg
unaa
n la
han
Jen
is fu
ngsi
dan
lu
as f
ungs
ip
engg
unaa
n la
han
tah
un 2
006
dan
201
1
VV
V
RD
TRK
kot
a K
edir
ita
hun
200
7 -2
011
Pet
a pen
ggun
aan
laha
n 2
006
dan
2011
DT
RKP
Ko
ta K
ediri
Bap
peda
Kot
a K
edir
iB
PN
Kot
a K
ediri
BP
S K
ota
Ked
iri
Sur
vey
lapa
ngan
Wa
wan
cara
toko
h m
asya
raka
t
Ter
iden
tifik
asin
ya
per
ubah
an in
tens
itas
pem
anfa
atan
laha
n y
ang
bera
da d
i se
kita
r Dho
ho P
laza
Inte
nsita
s P
eman
faat
an
lah
an
Ko
efis
ien
dasa
r b
angu
nan
(KD
B)
Ko
efis
ien
lant
ai
ban
guna
n (K
LB)
KD
B d
an K
LB
ta
hun
200
6 da
n 2
011
VV
V
RD
TRK
kot
a K
edir
i ta
hun
200
7 -2
011
Pet
a KD
B d
an K
LB
2
006
dan
2011
DT
RKP
Ko
ta K
ediri
Bap
peda
Kot
a K
edir
iB
PN
Kot
a K
ediri
BP
S K
ota
Ked
iri
Sur
vey
lapa
ngan
Wa
wan
cara
toko
h m
asya
raka
t
Ter
iden
tifik
asin
ya
per
ubah
an ta
ta m
assa
b
angu
nan
yang
b
erad
a di
sek
itar
Dh
oho
Plaz
a
Tat
a m
assa
b
angu
nan
Gar
is s
empa
dan
ban
guna
n (G
SB
)K
etin
ggia
n b
angu
nan
GS
B da
n k
etin
ggi
an
ban
guna
n ta
hun
200
6 da
n 20
11
VV
V
RT
RW k
ota
Ked
iri
RD
TRK
kot
a K
edir
iP
eta G
SB d
an
ket
ing
gian
ban
guna
n ta
hun
200
6 da
n 20
12
DT
RKP
Ko
ta K
ediri
Bap
peda
Kot
a K
edir
iB
PN
Kot
a K
ediri
BP
S K
ota
Ked
iri
Sur
vey
lapa
ngan
Wa
wan
cara
toko
h m
asya
raka
t
Ter
iden
tifik
asin
ya
per
ubah
an a
ktiv
itas/
k
egia
tan
yan
g te
rjad
i p
ada
ruan
g te
rbuk
a p
ublik
di
seki
tar
Dh
oho
Plaz
a
Ak
tivita
s ru
ang
terb
uka
pub
lik
Ak
tivita
s so
sial
Ak
tivita
se
kono
mi
Ak
tivita
s ru
ang
terb
uka
pub
lik
seb
elum
dan
se
suda
h D
hoho
P
laza
VV
Sur
vey
lapa
ngan
Wa
wan
cara
toko
h m
asya
raka
t
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
SA
SAR
AN
VA
RIA
BE
LIN
DIK
AT
OR
DA
TA
TE
KN
IK
PE
NGU
MP
UL
AN
DA
TA
SU
MB
ER
DA
TA
INS TANSI
WA WANCARA
KU ES IONER
S URVEY LAPANGAN
SE
KU
ND
ER
PR
IME
R(L
AP
AN
GA
N)
DO
KU
ME
NIN
STA
NSI
Men
gan
alis
a p
enga
ruh
Dh
oho
Pla
za te
rhad
ap
per
ubah
an
pen
ggun
aan
laha
n,
per
ubah
an in
tens
itas
pem
anfa
atan
laha
n,
per
ubah
an ta
ta m
assa
b
angu
nan
dan
per
ubah
an a
ktiv
itas
rua
ng t
erbu
ka p
ublik
pus
at
per
bela
njaa
nP
enga
ruh
pus
at
per
bela
njaa
n
Seb
aran
p
erub
ahan
KD
B,
KL
B, G
SB,
ket
ing
gian
b
angu
nan
dan
gar
is se
mpa
dan
ban
guna
nd
an
akt
ivit
as r
uang
te
rbuk
a pu
blik
terh
adap
Dho
ho
Pla
za
VV
V
Sum
ber
: H
asil
Kaj
ian
Pen
ulis
, 201
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawacara merupakan teknik pengumpulan data melalui percakapan dua orang untuk
mendapatkan informasi yang leb ih dan dengan tujuan tertentu. Menurut Esternberg
dalam Sugiyono (2010) mengemukakan ada beberapa macam wawancara salah satunya
wawancara tidak terstruktur. Dimana pada teknik ini tidak menggunakan pedoman yang
telah disusun secara sistematis dan lengkap, namun hanya menggunakan garis garis
besar permasalahan saja sebagai pedoman. Jadi dalam penelitian ini menggunakan
wawancara tidak terstruktur . Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi mengenai kondisi fungsi penggunaan lahan, intensitas pemanfaatan lahan, tata
massa bangunan dan aktivitas ruang terbuka publik sebelum d an sesudah Dhoho Plaza
dibangun.
b. Studi Dokumen
Teknik pengumpulan data ini adalah dengan cara mengambil data yang bersumber
dari instansi terkait dengan studi. Disamping itu, juga dilakukan pemgambilan studi
l it eratur terkait dengan penelit ian ini. Instansi intansi yang dituju antara lain :
1. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri
3. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kediri
4. Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP) Kota Kediri
5. Kelurahan Kampung Dalem dan Kelurahan Kalio mbo Kota Kediri
c. Survey Lapangan
Teknik pengumpulan data ini dengan cara mengamati secara langsung kondisi
lapangan. Pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui kondisi penggunaan lahan
tahun 2012 terkait intensitas pemanfaatan lahan yang terdiri dari KDB dan KLB tahun
2012, tata massa bangunan yang terdiri dari GSB dan ketinggian bangunan tahun 2012,
dan akt iv itas ruang terbuka publik tahun 2012 atau setelah Dhoho Plaza dibangun.
3.6 Teknik Sampling
Sampling pada peneliti an ini dibagi menjadi 2 (dua) tujuan yakni :
1. Untuk melihat radius pengaruh yang ditimbulkan dari Dhoho Plaza terhadap t ingkat
perubahan pemanfaatan lahan dan ruang terbuka publik yang berada di sekitar Dhoho
Plaza tahun 2006 dan 2012.
2. Untuk mengetahui diantaranya :
a. Intensitas pemanfatan lahan sebelum Dhoho Plaza dibangun,
b. Kondisi t ata massa bangunan sebelum Dhoho Plaza dibangun,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
c. Aktivitas yang dilakukan orang/masyarak at pada ruang terbuka publik sebelum dan
sesudah Dhoho Plaza dibangun.
3.6.1 Sampling Wilayah
Untuk tujuan teknik sampling yang pertama menggunakan SAMPLING WILAYAH
dimana dengan cara membagi wilayah penelitian menjadi bagian bagian dengan pola
tertentu dalam hal ini pola yang digunakan adalah pola radial/ lingkaran. Jangkaua n pengaruh
wilayah penelitian adalah sejauh 300 meter, maka wilayah penelitian ini dibagi menjadi
menjadi 3 bagian dimana jarak t iap t iap bagian adalah 100 meter. Berikut pembagiannya
a. Bagian 1 beradius 100 meter (Jarak dekat)
b. Bagian 2 beradius 200 meter (Jarak sedang)
c. Bagian 3 beradius 300 meter (Jarak jauh). Untuk lebih jelasnya l ihat gambar 3.2
Gambar 3.2 Pembagian Wilayah Penelitian
3.6.2 Purposive Sampling
Untuk tujuan teknik sampling yang kedua, menggunakan teknik purposive sampling/
sampling bertujuan. Menurut Prof. Rozaini Nasutio n (2003) menyatakan bahwa purposive
sampling adalah pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya
saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang
diambil. Jadi pemilihan sampel dengan teknik ini berdasarkan pada pribadi pene lit i yang
menyatakan bahwa sampel yang dipilih bena r-benar representative (mewakili keadaan yang
sebenarnya).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Purposive sampling pada penelitian ini dengan cara mengambil sampel dari tokoh
masyarakat yang ada di kelurahan kelurahan Kampungdalem dan kelurahan Kaliombo. Tokoh
masyarakat yang di wawancarai adalah ketua RT yang berada di wilayah penelitian sebanyak
17 RT. Alasan pemilihan ketua RT adalah ketua RT dianggap memiliki informasi lebih
mengenai kondisi lingkungan di wilayahnya. Se lain itu mengambil sampel waktu pengamatan
pada aktivitas ruang terbuka pu blik selama 2 jam. Hal ini dikarenakan dengan waktu 2 jam
dirasa sudah cukup mengetahui aktivitas ruang terbuka publik yang ada di wilayah penelitian.
3.7 Teknik Analisa
a. Analisa Perubahan Luas Fungsi Penggunaan Lahan
Analisa perubahan luas fungsi penggunaan lahan yang dimaksud adalah perubahan luas
t iap fungsi penggunaan lahan di setiap radius pengaruh Dhoho Plaza. Teknik analisa yang
digunakan adalah t eknik analisa kuantitatif yakni menggunakan rumus. Teknik ini untuk
menghitung t ingkat prosentase perubahan luas fungsi penggunaan lahan tahun 2006 2012 di
t iap t iap radius pengaruh. Berikut rumus untuk menghi tung perubahan luas fungsi
penggunaan lahan (l ihat gambar 3.3).
Gambar 3.3 Rumus Prosentase Perubahan Fungsi Penggunaan Lahan
Keterangan :
Luas fungsi lahan tahun 2012 = Luas fungsi penggunaan lahan tahun 2012
Luas fungsi lahan tahun 2006 = Luas fungsi penggunaan lahan tahun 2006
b. Analisa Perubahan Intensitas Pemanfaatan Lahan
Analisa perubahan intesitas pemanfaatan lahan ini terdiri dari analisa perubahan KDB
dananalisa perubahan KLB. Berikut penjelasan mengenai anal isa perubahan KDB dan analisa
perubahan KLB.
1. Analisa Perubahan Koefisien Dasar Bangunan
Dalam analisa ini, yang dimaksud adalah menghitung prosentase bangunan
bangunan yang mengalami peru bahan koefisien dasar bangunan (KDB) di tiap t iap
radius pengaruh Dhoho Plaza mulai dari 100, 200 dan 300 meter. Analisa ini
menggunakan menggunakan t eknik analisa kuantitat if yakni dengan menggunakan
rumus untuk mengetahui t ingkat prosentase bangunan yang mengalami perubahan
KDB setelah pembangunan Dhoho Plaza. Se lain itu juga dilakukan t eknik analisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
overlay yang bertujuan untuk mengetahui sebaran bangunan bangunan yang
mengalami perubahan KDB.
Sebelum menghitung prosentase bangunan yang mengalami perubahan KDB
terlebih dahulu menghitung KDB bangunan sebelum dibangunnya Dhoho Plaza
( tahun 2006) dan setelah dibangunnya Dhoho Plaza (tahun 2012) lihat gambar 3.4.
Gambar 3.4 Rumus Koefisien Dasar Bangunan
Setelah menghitung KDB maka dilakukan perhitungan t ingkat prosentase
bangunan yang mengalami perubahan KDB dengan tujuan untuk mengetahui
prosentase bangunan yang mengalami perubahan KDB di tiap radius pengaruh.
Berikut ini merupakan cara un tuk menghitung tingkat prosentase bangunan yang
mengalami perubahan KDB lihat gambar 3.5
Gambar 3.5 Rumus Prosentase Bangunan yang Berubah Koefisien Dasar Bangunan
2. Analisa Perubahan Koefisien Lantai Bangunan
Dalam analisa ini, yang dimaksud adalah menghitung prosentase bangunan
bangunan yang mengalami peru bahan koefisien lantai bangunan (KLB) di tiap t iap
radius pengaruh Dhoho Plaza mulai dari 100, 200 dan 300 meter. Analisa ini
menggunakan menggunakan t eknik analisa kuantitatif yakni dengan menggunakan
rumus dengan tujuan untuk mengetahui tingkat prosentase bangunan yang
mengalami perubahan KLB setelah pembangunan Dhoho Plaza. Se lain itu juga
dilakukan t eknik analisa overlay yang bertujuan untuk mengetahui sebaran
bangunan bangunan yang mengalami perubahan KLB.
Sebelum menghitung prosentase bangunan yang mengalami perubahan KLB
terlebih dahulu menghitung KLB bangunan sebelum dibangunnya Dhoho Plaza
( tahun 2006) dan setelah dibangunnya Dhoho Plaza (tahun 2012) lihat gambar 3.6
Gambar 3.6 Rumus Koefisien Lantai Bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Setelah menghitung KLB maka dilakukan perhitungan tingkat prosentase
bangunan yang mengalami perubahan KLB dengan tujuan untuk mengetahui
prosentase bangunan yang me ngalami perubahan KLB di t iap radius pengaruh.
Berikut ini merupakan cara un tuk menghitung tingkat prosentase bangunan yang
mengalami perubahan KLB lihat gambar 3 .7 .
Gambar 3.7 Rumus Prosentase Bangunan yg Berubah Koefisien Lantai Bangunan
c. Analisa Perubahan Tata Massa Bangu nan
Analisa perubahan tata massa bangunan ini terbagi menjadi 2 (dua) analisa yaitu analisa
perubahan garis sempadan bangunan dan analisa perubahan ketinggian bangunan.
1. Analisa Perubahan Garis Se mpadan Bangunan
Analisa perubahan garis semp adan bangunan merupakan bagian dari analisa
perubahan tata massa bangunan. Analisa perubahan GSB yang dimaksud adalah
analisa perubahan yang terjadi pada bangunan bangunan yang berada di sekitar
Dhoho Plaza yang mengalami perubahan GSB setelah pembangunan Dhoho Plaza.
Teknik analisa yang digunakan adalah t eknik analisa kuantitatif. Sebelum
menghitung perubahan GSB, ter lebih dahulu menghitung nilai GSB sebelum dan
sesudah Dhoho Plaza dibangun di tiap t iap bangunan. Garis sempadan bangunan
(GSB) merupakan garis maya yang diukur mulai dari dindin g terluar bangunan
hingga ke tepian bagian jalan.
Se telah menghitung GSB tahun 2006 dan tahun 2012, maka dilakukan
perhitungan perubahan GSB sebelum dan sesudah dibangunnya Dhoho Plaza. Se lain
i tu , juga dilakukan teknik analisa overlay yang bertujuan untuk mengetahui sebaran
bangunan bangunan yang mengalami perubahan garis sempadan bangunan di tiap
radius pengaruh Dhoho Plaza. Berikut ini cara untuk menghitung prosentase
bangunan yang mengalami perubahan GSB setelah dibangunnya Dhoho Plaza ( lihat
gambar 3.8) .
Gambar 3.8 Rumus Prosentase Bangunan yang berubah Garis Sempadan Bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
2. Analisa Perubahan Ketinggian Bangunan
Analisa perubahan ketinggian bangunan merupakan bagian dari analisa perubahan
tata massa bangunan. Analisa p erubahan ketinggian bangunan menggunakan t eknik
analisa kuantitatif yakni dengan menggunakan rumus dengan tujuan untuk
mengetahui t ingkat prosentase bangunan yang mengalami perubahan ketinggian
bangunan setelah adanya pembangunan Dhoho Plaza (lihat gambar 3.9) . Se lain itu,
juga dilakukan teknik analisa overlay yang bertujuan untuk mengetahui sebaran
bangunan bangunan yang mengalami perubahan ketinggian bangunan di ti ap radius
pengaruh Dhoho Plaza. Sebelum menghitung prosentase bangunan, perlu
menghitung ketinggian bangunan bangunan yang ada di wilayah peneliti an .
Ketinggian bangunan merupakan jumlah lantai dalam satu bangu nan yang dihitung
mulai lantai dasar sampai punc ak bangunan. Nilai ketinggian bangunan dinyatakan
dalam satuan meter dan lantai. Se telah menghitung ketinggian bangunan sebelum
dan sesudah pembangunan Dhoho Plaza maka dilakukan prosentase perubahan
ketinggian yang terlihat dalam gambar 3.9.
Gambar 3.9 Rumus Prosentase Bangunan ya ng Berubah Ketinggian
d. Analisa Perubahan Aktivitas Ruang Terbuka Publik
Analisa perubahan aktivitas ruang terbuka terbagi menjadi 2 bagian yakni :
1. analisa perubahan aktivitas ruang terbuka publik pada hari kerja
2. analisa perubahan aktivitas ruang terbuka publik pada hari libur
Pembagian analisa ini bertujuan untuk memberikan gambaran perubahan aktivitas ruang
terbuka publik yang ada di sekitar Dhoho Plaza pada hari kerja dengan hari l ibur. Teknik
analisa yang digunakan pada kedua analisa ini dengan menggunakan t eknik analisa
kuantitatif yang didukung dengan teknik analisa overlay. Dengan kedua teknik ini kemudian
akan terlihat sebaran - sebaran perubahan aktivitas ruang terbuka publik yang terjadi pada
sebelum dan sesudah pembangunan Dhoho Plaza di kota Kediri baik saat hari kerja ataupun
saat hari libur.
e. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Pemanfaatan Lahan
1. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan
Analisa yang dimaksud adalah anali sa pengaruh Dhoho Plaza terhadap tingkat
perubahan luas fungsi penggun aan lahan dengan mengaitkan radius pengaruh Dhoho
Plaza. Analisis ini menggunakan teknik analisa deskripsi kuantitatif. Teknik ini akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
menjelaskan pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan penggunaan lahan yang terjadi
di sekitar Dhoho Plaza dengan mengkaitkan tolok ukur pengaruh yang ada dan teori
yang dikemukakan oleh Sadyohutomo (2006) dan Bourne dalam Ferr y Wisnu (2005)
yang menyebutkan bahwa sa lah satu penyebab perubahan pemanfaatan lahan adalah
munculnya pusat aktivitas di kawasan perkotaan.
2. Analisis Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Intensitas Pemanfaatan
Lahan
Analisa yang dimaksud adalah analisa pengaruh Dhoho Plaza terhadap tingkat
perubahan bangunan yang mengalami perubahan KDB ataupun KLB dengan
mengaitkannya pada radius pengaruh Dhoho Plaza. Analisis ini menggunakan t eknik
analisa deskripsi kuantitatif. Teknik ini akan menjelaskan pengaruh Dhoho Plaza
terhadap perubahan intensitas pemanfaatan lahan yang terjadi di sekitar Dhoho Plaza
dengan mengkaitkan dengan mengkaitkan tolok ukur pengaruh yang ada dan teori yang
dikemukakan oleh Sadyohutomo (2006) dan Bourne dalam Ferry Wisnu (2005) yang
menyebutkan bahwa salah satu penyebab perubahan pemanfaatan lahan adalah
munculnya pusat aktivitas di kawasan perkotaan.
3. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Tata Massa Bangunan
Analisa yang dimaksud adalah analisa pengaruh Dhoho Plaza terhadap tingkat
perubahan garis sempadan bangunan (GSB) dan ketinggian bangunan dengan
mengaitkannya pada radius pengaruh Dhoho Plaza. Analisis ini menggunakan t eknik
analisa deskripsi kuantitatif. Teknik ini akan menjelaskan pengaruh yang ditimbulkan
Dhoho Plaza terhadap perubahan pada bangunan bangunan yang mengalami
perubahan garis sempadan bangunan dan ketinggian bangunan yang berada di
sekitarnya yang didukung dengan data data perubahan berupa angka. Analisa ini akan
mengkaitkan dengan tolok ukur pengaruh yang ada dan teori yang dikemukakan oleh
Sadyohutomo (2006) dan Bourne dalam Ferry Wisnu (2005) yang menyebutkan bahwa
salah satu penyebab perubahan pemanfaatan lahan adalah munculnya pusat aktivitas di
kawasan perkotaan
Gambar 3.10 Pengaruh Dhoho Plaza terhadap Perubahan Pemanfaatan Lahan
Variabel X
Pusat perbelanjaan
Variabel Y
Y.1 . Fungsi Penggunaan LahanY.2 . I ntensitas Pemanfaatan LahanY.3 . Tata Massa Bangunanmempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
f . Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Ruang Te rbuka Publik
Analisa pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan ruang terbuka publik adalah
membahas pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan aktivitas ruang terbuka publik
yang terjadi di sekitar Dhoho Plaza.
1. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktiv itas Ruang Terbuka
Publik
Analisa ini menggunakan t eknik analisa deskripsi kuantitatif dimana dengan tujuan
untuk memberikan penjelasan mengenai pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan
aktivitas ruang terbuka publik yang ada di sekitarnya dengan melihat radius pengaruh
Dhoho Plaza. Pada analisa ini, juga mengkaitkan hasil wawancara yang dilakukan
kepada ketua RT yang ada di wilayah penelitian dan hasil t eknik analisa overlay untuk
mendukung terjadinya perubahan aktivitas ruang terbuka publik yang terjadi setelah
pembangunan Dhoho Plaza. Dari analisa ini, akan terliha t besar pengaruh yang
ditimbulkan dengan adanya Dhoho Plaza terhadap aktivitas ruang terbuka publik yang
berada di sekitarnya.
Gambar 3.11 Pengaruh Dhoho Plaza terhadap Perubahan Ruang Terbuka Publik
3.8 Tolok Ukur Pengaruh
Untuk mengetahui tingkat pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan
lahan dan aktivitas ruang terbuka publik di sekitarnya maka menggunakan tolok ukur berikut
ini (lihat tabel 3.3 ) .
Variabel X
Pusat perbelanjaanVariabel Y
Y.4 . Perubahan aktivitas ruang terbuka publikme mpengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Tabel 3. 3 Tolok Ukur Pengaruh Dhoho Plaz a terhadap Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Aktivitas Ruang Terbuka Publik
Asp ek Var iab el Ind ika tor Nilai Kat egori Perubahan Tin gkat peng aruh Dhoho Plaza
S umber
P em an faatan Lah an
P en gg unaan Lah an
F un gsi p en ggunaan lahan
0 -2 0%2 1 - 4 0%4 1 6 0%6 1 8 0%
> 80 %
= p eru bahan sangat r en dah= p eru bahan rendah= p eru bahan sedang= p eru bahan ting gi= p eru bahan sangat tinggi
= p engaruh sangat k ec il= p engaruh k ecil= p engaruh sedang= p engaruh b esar= p engaruh sangat b es ar
Ratna (20 03)
Inte nsitas P em an faatan lahan
Koefis ien d as ar b an gunan(KDB)
0 -2 0%2 1 - 4 0%4 1 6 0%6 1 8 0%
> 80 %
= p eru bahan sangat r en dah= p eru bahan rendah= p eru bahan sedang= p eru bahan ting gi= p eru bahan sangat tinggi
= p engaruh sangat k ec il= p engaruh k ec il= p engaruh sedang= p engaruh b esar= p engaruh sangat b es ar
Koefis ien lant ai b an gunan(KL B)
0 -2 0%2 1 - 4 0%4 1 6 0%6 1 8 0%
> 80 %
= p eru bahan sangat r en dah= p eru bahan rendah= p eru bahan sedang= p eru bahan ting gi= p eru bahan sangat tinggi
= p en garuh san gat k ec il= p engaruh k ecil= p engaruh sedang= p engaruh b esar= p engaruh sangat b es ar
Tat a m assa b an gunan
Gar is s em pa dan b an gunan(GS B)
0 -2 0%2 1 - 4 0%4 1 6 0%6 1 8 0%
> 80 %
= p eru bahan sangat r en dah= p eru bahan rendah= p eru bahan sedang= p eru bahan ting gi= p eru bahan sangat tinggi
= p engaruh sangat k ec il= p engaruh k ecil= p engaruh sedang= p engaruh b esar= p engaruh sangat b es ar
Ket ing gian b an gunan
0 -2 0%2 1 - 4 0%4 1 6 0%6 1 8 0%
> 80 %
= p eru bahan sangat r en dah= p eru bahan r en dah= p eru bahan sedang= p eru bahan ting gi= p eru bahan sangat tinggi
= p engaruh sangat k ec il= p engaruh k ecil= p engaruh sedang= p engaruh b esar= p engaruh sangat b es ar
Ruang terb uk a P ub lik
Aktivitas rua ng terb uk a p ub lik
Aktivitas rua ng terb uk a p ub lik
Apabila sesud ah Dhoho Plaza t erjad i p er ub ahan a kt ivitas (ba ik tum bu h atau mengh ilang)
Ter jad i perubaha n a kti vitas
Ber pengaruh
P au lus H.(200 2)
Nin ik Anggraini
(20 10)
Apabila sesud ah Dhoho Plaza t ida k t erjad i p er ub ahan a kt ivitas (ba ik tum bu h atau mengh ilang)
Tid ak terjadi perubahan a kti vitas Tid ak berpengaruh
Sumb er : H as il Kajian Penulis, 2012
Aplikasi tolok ukur ini dalam analisa digunakan untuk mengukur tingkat perubahan
yang terjadi pada perubahan fungsi penggunaan lahan, KDB, KLB, GSB, ketinggian
bangunan dan aktivitas ruang terbuka publik dan mengukur tingkart pengaruh Dhoho Plaza
terhadap perubahan fungsi penggunaan lahan, KDB, KLB, GSB, ketinggian bangunan dan
aktivitas ruang terbuka publ ik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
3.9
Ker
angk
a A
nalis
a
Gam
bar 3
.12
Ker
angk
a A
nalis
a
Pen
garu
h D
hoho
P
laza
te
rhad
ap p
erub
ahan
k
oefi
sien
la
ntai
ban
guna
n
Ide
ntif
ikas
i lu
as
fung
si
pen
ggun
aan
laha
n se
belu
m d
an
sesu
dah
Dho
ho
Pla
za d
iban
gun
Ana
lisa
peru
baha
n lu
as
fun
gsi p
engg
unaa
n la
han
(tek
nik
an
alis
a k
uant
itati
f)
Tin
gkat
per
ubah
an
luas
fu
ngsi
p
engg
unaa
n la
han
di ti
ap ra
dius
Ide
ntif
ikas
i in
tens
itas
pem
anfa
atan
la
han
sebe
lum
d
an
sesu
dah
D
hoho
P
laza
d
iban
gun
KD
BK
LB
Ana
lisa
peru
baha
n K
DB
dan
KL
B(t
ekni
k a
nal
isa
kua
ntita
tif
dan
ove
rlay
)
Pro
sent
ase
bang
unan
ya
ng
men
gala
mi
peru
baha
n K
DB
/ K
LB
Seb
aran
ba
ngun
an
yang
m
enga
lam
i pe
ruba
han
K
DB
/ K
LB
Ide
ntif
ikas
i tat
a m
ssa
ban
guna
n se
belu
m d
an s
esud
ah
Dho
ho P
laza
dib
angu
nG
SB
Ket
ing
gian
ban
guna
n
Ana
lisa
peru
baha
n G
SB
dan
k
eting
gian
ban
guna
n(t
ekni
k a
nal
isa
kua
ntita
tif
dan
ove
rlay
)
Pro
sent
ase
bang
unan
ya
ng
men
gala
mi
peru
baha
n G
SB
/ k
eting
gian
ban
guna
nS
ebar
an
bang
unan
y
ang
men
galam
i pe
ruba
han
G
SB
/ k
eting
gian
ban
guna
n
Ide
ntif
ikas
i akt
ivita
s ru
ang
te
rbuk
a pu
blik
seb
elum
dan
se
suda
h D
hoho
Pla
za d
i b
angu
n
Ana
lisa
peru
baha
n ak
tivita
s ru
ang
ter
buka
pu
blik
(tek
nik
anal
isa
desk
rip
si
kua
ntit
atif
& o
verl
ay)
Per
ubah
an a
ktiv
itas
ruan
g te
rbuk
a p
ublik
Ana
lisa
peng
aruh
Dho
ho
Plaz
a te
rhad
ap
per
ubah
an lu
as fu
ngsi
pen
ggun
aan
laha
n
Ana
lisa
peng
aruh
Dho
ho
Plaz
a te
rhad
ap
per
ubah
an k
oefi
sien
das
ar b
angu
nan
Ana
lisa
peng
aruh
Dho
ho
Plaz
a te
rhad
ap
per
ubah
an G
SB
Ana
lisa
peng
aruh
Dho
ho
Plaz
a te
rhad
ap
per
ubah
an k
etin
ggia
n ba
ngun
an
Ana
lisa
peng
aruh
Dho
ho
Plaz
a te
rhad
ap
per
ubah
an k
oefi
sien
lan
tai
bang
unan
Ana
lisa
peng
aruh
Dho
ho
Pla
za t
erha
dap
p
erub
ahan
ak
tivi
tas
rua
ng t
erbu
ka p
ubl
ik
Pen
garu
h D
hoho
P
laza
Pen
garu
h D
hoho
Pl
aza
terh
adap
lu
as
fung
si
pen
ggun
aan
laha
n
Pen
garu
h D
hoho
P
laza
te
rhad
ap p
erub
ahan
k
oefi
sien
d
asar
ban
gun
an
Pen
garu
h D
hoho
P
laza
te
rhad
ap
peru
bah
an
ga
ris
sem
pada
n ba
ngu
nan
Pen
garu
h D
hoho
P
laza
te
rhad
ap p
erub
ahan
ke
ting
gian
b
angu
nan
Pen
garu
h D
hoho
P
laza
te
rhad
ap
peru
baha
n ak
tivi
tas
rua
ng t
erbu
ka p
ubl
ik
Pen
garu
h D
hoho
Pla
za t
erha
dap
per
ubah
an p
eman
faat
an la
han
dan
ruan
g te
rbuk
a pu
blik
Ana
lisa
-a
nalis
a di
atas
m
engg
unak
an
tek
nik
an
alis
a d
eskr
ipsi
kua
ntit
atif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
BAB IV
PE RUBAHAN PEMANFAATAN LA HAN DAN RUANG TERBUKA PUBLIK
DI SEKITAR DHOHO PLAZA TAHUN 2006-2012
4.1 Perubahan Pemanfaatan Lahan Se ki tar Dhoho Plaza
J enis perubahan pemanfaatan laha n memiliki beragam jenis. Menurut Zulkaidi, (1999)
j enis perubahan pemanfaat an lahan antara lain :
a. Perubahan f ungsi penggunaan lahan
b. Perubahan intensitas pemanfaatan lah an
c. Perubahan tata massa bangunan
4.1.1.Fungsi Penggunaan Lahan Sekitar Dhoho Plaza
Perubahan penggunaan lahan dili ha t d ari l uas fungsi penggunaan lahan yang ada di
s eki tar Dhoho Plaza, dimana macam fungsi pengguna an l ahan diant aranya perumahan,
komersial, jasa, industri, pemerintahan dan pert ahanan keaman an, fasilitas pelayanan umum,
f asilitas pelayanan sosial, transpor tas i, kehutanan dan r uang terbuka hijau, dan lahan kosong.
Perubahan fungsi penggunaan lahan dikatakan berubah apabila terjadi perubahan luas fungsi
penggunaa lahan yang ada ataupun perubahan fungsi penggunaan lahan menjadi yang baru.
Be rikut ini adalah f ungsi penggunaan lahan Dhoho Plaza d an s ekitarnya pada tahun 2006
( sebelum dibangunnya Dhoho Plaz a) dan tahun 2012 (setelah dibangunnya Dhoho Plaza) l ihat
t abel 4.1.
Gambar 4.1 Dhoho Plaza
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
Tabe
l 4.1
Fung
si P
eng
guna
an L
ahan
tah
un 2
006
dan
2012
Ber
dasa
rkan
Ra
dius
Terh
adap
Dho
ho P
laza
Bes
erta
Per
ubah
anny
a
Ke
gia
tan
Pen
ggu
na
an L
ahan
Lua
s P
eng
guna
an
L
ahan
Th
200
6T
h 2
012
Th
200
6T
h 2
012
Th
200
6T
h 2
012
Per
uba
han
Pen
ggu
na
an
La
han
Ha
Lua
s P
eng
guna
an
Lah
an b
erd
asa
rkan
ti
ngka
t ja
rak
ter
had
ap
Dh
oho
Pla
za (
ha)
ha
%h
a%
ha
%
200
62
012
Rad
ius
100
mR
adiu
s2
00 m
Rad
ius
300
mR
adiu
s 1
00 m
Rad
ius
200
mR
adiu
s 3
00 m
PER
UM
AH
AN
11.
82
11.
74
0.2
20
.22
2.6
82
.62
8.9
28
.90
0.0
00
0.0
0-0
.05
8-2
.15
-0.0
20
-0.2
2
KO
ME
RS
IAL
2.5
63
.43
0.3
71
.27
0.6
40
.61
1.5
51
.55
0.9
00
243
.24
-0.0
30
-4.6
90
.00
00
.00
JA
SA
0.3
00
.69
0.0
10
.01
0.2
10
.60
0.0
80
.08
0.0
00
0.0
00
.39
01
85.7
10
.00
00
.00
PER
TA
MB
AN
GA
N0
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
0
FA
SIL
ITA
S P
ELA
YA
NA
N U
MU
M1
.27
0.5
40
.93
0.2
00
.30
0.3
00
.04
0.0
4-0
.73
0-7
8.4
90
.00
00
.00
0.0
00
0.0
0
FA
SIL
ITA
S P
ELA
YA
NA
N S
OS
IAL
1.5
91
.59
0.4
40
.44
1.0
51
.05
0.1
00
.10
0.0
00
0.0
00
.00
00
.00
0.0
00
0.0
0
IND
US
TR
I1
.15
1.1
50
.15
0.1
50
.68
0.6
80
.32
0.3
20
.00
00
.00
0.0
00
0.0
00
.00
00
.00
PEM
ER
INT
AH
AN
&
PE
RT
AH
AN
AN
KE
AM
AN
AN
1.8
81
.71
0.2
90
.12
1.3
11
.31
0.2
80
.28
-0.1
70
-58.
62
0.0
00
0.0
00
.00
00
.00
TR
AN
SPO
RT
AS
I0
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
0
HU
TAN
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
0.0
00
.00
RU
AN
G T
ER
BU
KA
HIJ
AU
(RT
H)
8.0
77
.73
0.6
20
.62
1.8
21
.53
5.5
85
.58
0.0
00
0.0
0-0
.29
2-1
6.0
40
.00
00
.00
LA
HA
N K
OS
ON
G0
.15
0.1
60
.01
0.0
10
.02
0.0
00
.12
0.1
50
.00
00
.00
-0.0
20
-100
.00
0.0
30
25.
00
TO
TA
L2
8.7
52
8.7
53
.04
3.0
48
.71
8.7
11
7.0
01
7.0
01
.80
03
80.3
50
.79
308
.60
0.0
50
25.
22
RA
TA
-R
AT
A0
.15
03
1.7
00
.06
62
5.7
20
.00
42
.10
Sum
ber
: R
DTR
K B
WK
B K
ota
Ked
iri 2
007-
201
1 D
an D
ata
Dio
lah
Ket
eran
gan
( + )
= pe
ning
kata
n lu
as f
ungs
i pen
ggun
aan
laha
n
( -)
=pe
nuru
nan
luas
fun
gsi p
engg
unaa
n la
han
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Dari tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa pada radius 100 meter fungsi penggunaan
l ahan yang mengalami perubahan cukup besar adalah komersial dan fasilitas dan pelayanan
umum dimana komersial mengalami peningkatan luas penggunaan l ahan sebesar 24 3. 24%
(0.9 ha) s edangkan fasilitas dan pelayanan umum mengalami penurunan luas penggunaan
l ahan s ebesar 78.49% (0.73 ha) . Kondisi ini ditandai dengan adanya f as ili tas pelayanan umum
yang berubah menjadi lahan komersi al dan pemerintahan dan pertahanan keamanan yang
berubah menjadi f asilitas dan pelayanan umum.
Perubahan penggunaan lahan pada ra dius 100 meter di dominasi oleh komersial dimana
pada radius ini terdapat pembangu na n Dhoho Plaza yang s ebelumnya adalah lapangan tennis
yang termasuk dalam fasilitas pelay an an umum dan Dhoho Square yang di b angun di atas
bangunan pasar. Selain itu terdapat perubahan kanto r pemerintahan yang berubah me njadi
l apangan parkir dan toilet umum.
Pada radius 200 meter, fungsi penggunaan lahan yang menga lami perubahan
penggunaan lahan adalah perumahan sebesar 2.15% (0.058 ha), komersial sebesar 4.69%
( 0.03ha), jasa sebesar 186.71 % ( 0.39 ha), RTH s ebesar 16.04% (0.292 ha) dan l ahan kosong
s ebesar 100% (0.02 ha) .Kondisi ini di tandai dengan adanya pembangunan SPB U yang berada
di sebelah selatan Dhoho Square. Pembangunan SPBU ini dibangun di atas lahan lahan
kosong dan menggusur beberapa bangunan komersial dan perumahan yang berada di pinggir
j alan Urip Sumoharjo. Selain itu adanya perubahan lahan ko so ng menjadi komersial.
Pada radius 300 meter, f ungsi penggunaan lahan yang me ngalami perubahan
penggunaan lahan adalah l ahan kosong dan perumahan dimana lahan kosong mengalami
peningkatan luas penggunaan lahan sebesar 25% (0.03ha) s edangkan perumahan mengalami
penurunan luas penggunaan lahan sebesar 0.22% (0.02 ha). Kondisi ini ditandai dengan
adanya berubahnya rumah menjadi lahan koson g dan adanya pembangunan rumah di ata s
l ahan kosong.
Tabel 4.2 Rata Rata Prosentase Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2006-2012
Be rdasarkan Radius
Rad iu s1 00 m
Rad iu s 2 00 m
Rad iu s 3 00 m
L ua s( Ha )
P ro sen tase( %)
L ua s( Ha )
P ro sen tase( %)
L ua s( Ha )
P ro sen tase( %)
P er ub ahan P en gg unaan Lahan
0 .150 3 1. 70 0 .066 2 5. 72 0 .004 2 .10
S umber : Data Diolah, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Rata r ata perubahan penggunaan lahan yang terjadi setelah pembangunan D hoho
Plaza tertinggi terjadi pada radius 1 00 meter atau berada dekat dengan Dhoho Plaza yakni
s ebesar 31.70% (0.15 ha) sedangkan pada radius 200 meter rata r ata perubahan luas
penggunaan lahan yakni sebesar 25.72 % (0.06 ha) dan pada radius 300 meter (jauh dari
Dhoho Plaza) memiliki pr osentase perubahan sebesar 2.10 % (0.004 ha)
Gambar 4. 2 Dhoho Square
Tabel 4.3 J umlah Bangunan Tahun 2006 Dan 2 012
T ah un 2 0 06 T ah un 2012
J um lah bangunan( un i t b anguna n)
8 59 85 8
S umber : Hasil Perhitungan
Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa terjadi pengurangan jumlah bangunan setelah
pembangunan Dhoho Plaza di kota K ediri. Pengurangan bangunan ini ditandai dengan adanya
pembangunan SPBU yang dibangun diatas lahan kosong dan 5 bangunan ( terjadi pada radius
200 meter). Selain itu ada 1 bangunan rumah yang menjadi laha n kosong dan 4 bangunan
r umah baru. Be rikut ini adalah peta penggunaan l ahan tahun 2006 dan 2012. (lihat gambar 4 .3
dan 4.4).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Gam
bar
4.3
Peng
guna
an L
ahan
tahu
n 20
06G
amba
r 4.
4Pe
nggu
naan
Lah
an ta
hun
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
4.1.2.I ntensitas Pemanfaatan Lahan Sekitar Dhoho Plaza
Intensitas pemanfaatan lahan adalah t ingkat alokasi dan distribusi luas l an tai maksimum
bangunan terhadap lahan. Int ensitas pemanfaatan lahan terdir i dari ( a) Koefisien Dasar
Ba ngunan (KDB) merupakan angka prosentase perbandingan antara luas l antai dasar
bangunan dengan luas lahan. Nil ai KDB dinyatakan dalam persen (%) dan (b) Koef isien
Lantai Bangunan (KLB) merupakan angka perbandingan antara j umlah luas seluruh lantai
bangunan yang dibangun dengan luas lahan/ tanah. Nilai KLB dinyatakan dalam desimal.
a. Koefisien Dasar Bangunan Sekitar Dhoho Plaza
Be rikut ini adalah koefisien dasar bangunan sebelum dibangunnya Dhoho Plaza
( tahun 2006) dan setelah dibangunya Dhoho Plaza (tahun 2012).
Tabel 4.4 Koef isien Dasar Bangunan tahun 2006-2012 Be rdasarkan Radius
Nilai KD B
Rad iu s 100 Rad iu s 200 Rad iu s 300
2 00 6 2 01 2 2 00 6 2 01 2 2 00 6 2 01 2
J um la h b an gu nan
J um la h b an gu nan
J um la h b an gu nan
J um la h b an gu nan
J um la h b an gu nan
J um la h b an gu nan
Uni t % Uni t % Uni t % Uni t % Uni t % Uni t %
< 30 % 2 5 .71 2 1 1. 76 3 1 .47 0 0 .00 6 0 .97 3 0. 47
3 0 % - 6 0% 0 0 .00 0 0 .00 1 1 5 .39 1 1 5 .47 9 1 .45 9 1 .41
> 6 0% 3 3 9 4. 29 1 5 8 8. 24 1 90 9 3. 14 1 90 9 4. 53 6 05 9 7. 58 6 28 9 8. 13
T ot al 3 5 1 00 1 7 1 00 2 04 1 00 2 01 1 00 6 20 1 00 6 40 1 00
S umber : RDTRK BWK B Kota Kediri 2007-2 012, hasil wawancara d an survey lapanga n
Tabel 4.5 Perubahan Koef isien Dasar Bangunan tahun 2006 2012
Rad iu s
Rad iu s 1 00 m Rad iu s 2 00 m Rad iu s 3 00 m
J um la h B an gu nan
( un it)
P ro sen tase P er ub ahan
( %)
J um la h B an gu nan
( un it)
P ro sen tase P er ub ahan
( %)
J um la h B an gu nan
( un it)
P ro sen tase P er ub ahan
( %)
B er uba h 5 2 9. 4 1 0 5 .0 7 1 .1
T otal B an gu nan
1 7 2 01 6 40
S umber : Data diolah, 2012
Be rdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa pada rad ius 100 meter, jumlah
bangunan yang mengalami per ub ah an KDB yang cukup besar yakni sebesar 5 unit
(29.4%) dari 17 unit bangunan. Kemu dian pada radius 200 meter, jumlah bangunan
yang mengalami perubahan KDB yak ni hanya sebesar 10 unit (5.0%) dari 201 unit
bangunan yang ada. Sedangkan pa da radius 300 meter bangunan yang mengalami
perubahan KDB hanya sebesar 7 unit (1.1%) dari 640 unit bangunan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
Pada radius 100 meter dit andai dengan adanya pembangunan Dhoho Plaza, Dhoho
Square dan toilet umum. Selain itu ada beberapa bangunan di pinggir ja lan Urip
Sumoharjo yang mengalami per ub ah an KDB. Sedangkan pada radius 200 meter,
bangunan yang mengalami peruba ha n KDB ditandai adanya pembangunan SPBU yang
s ebelumnya terdapat beberapa bangu na n yang kemudian ber ubah menjadi SPBU. Selain
i tu, untuk radius 300 meter jumlah ba ngunan yang mengalami perubahan KDB dalam
jumlah kecil ditandai adanya ber ub ah nya lahan kosong menjadi bangunan dan juga
memperluas bangunan yang sebelu mny a.
Untuk melihat sebaran koefisien dasar bangun an th.2006 yakni sebelum dibangunnya
Dhoho Plaza dan th.2012 yakni sesudah dibangunnya Dhoho Plaza dapat mel ihat
gambar 4.6, 4.7 dan 4.8
Gambar 4.5 Ba ngunan yang Mengalami Perubahan Koefi sien Dasar Bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Gam
bar
4.6
Peta
Ko
efis
ien
Das
ar B
angu
nan
tah
un 2
006
Gam
bar 4
.7Pe
ta K
oef
isie
n D
asar
Ban
guna
nta
hun
200
7G
amba
r 4.
8Pe
ta S
ebar
an P
erub
ahan
Ko
efisi
en D
asar
Ban
guna
nta
hun
200
6-2
012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
b. Koefisien La ntai Bangunan Sekitar Dhoho Plaza
Be rikut ini adalah koefisien lantai bangunan sebe lum dibangunnya Dhoho Plaza
( tahun 2006) dan setelah dibangunya Dhoho Plaza (tahun 2012).
Tabel 4.6 Koef isien Lantai Bangunan tahun 2006
No Nilai K LB
Rad iu s1 00 m
Rad iu s2 00 m
Rad iu s3 00 m
J um la h Bangunan
Uni t % Uni t % Uni t %
1 0 .2 - 0 .4 0 0 .0 1 2 5 .9 1 5 2 .4
2 0 .5 - 0 .7 2 6 7 4. 3 8 1 3 9. 7 2 97 4 7. 9
3 0 .8 - 1 .0 5 1 4. 3 9 4 4 6. 1 2 78 4 4. 8
4 1 .1 - 1 .3 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
5 1 .4 - 1 .6 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
6 1 .7 - 1 .9 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
7 2 .0 - 2 .2 3 8 .6 5 2 .5 0 0 .0
8 2 .3 - 2 .5 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
9 2 .6 - 2 .8 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
1 0 2 .9 - 3 .1 1 2 .9 1 0 4 .9 2 7 4 .4
1 1 3 .2 - 3 .4 0 0 .0 2 1 .0 3 0 .5
T otal 3 5 1 00 .0 2 04 1 00 .0 6 20 1 00 .0
S umber : RDTRK BWK B Kota Kediri 2007-2 012, hasil wawancarad an survey lapangan
Tabel 4.7 Koef isien Lantai Bangunan tahun 2012
No Nilai K LB
Rad iu s1 00 m
Rad iu s2 00 m
Rad iu s3 00 m
J um la h bangun an
Uni t % Uni t % Uni t %
1 0 .10 - 0 .33 1 5 .9 0 0 .0 0 0 .0
2 0 .34 - 0 .57 0 0 .0 5 2 .6 0 0 .0
3 0 .58 - 0 .81 3 1 7. 6 3 1 1 6. 1 6 9 1 1. 0
4 0 .82 - 1 .05 4 2 3. 5 1 36 7 0. 8 5 19 8 3. 0
5 1 .06 - 1 .29 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
6 1 .30 - 1 .53 0 0 .0 5 2 .6 0 0 .0
7 1 .54 - 1 .77 3 1 7. 6 0 0 .0 0 0 .0
8 1 .78 - 2 .01 5 2 9. 4 1 5 7 .8 3 7 5 .9
9 2 .02 - 2 .25 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
1 0 2 .26 - 2 .49 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
1 1 2 .50 - 2 .73 1 5 .9 0 0 .0 0 0 .0
T otal 1 7 1 00 2 01 1 00 6 40 1 00
S umber : RDTRK BWK B Kota Kediri 2007-2 012, hasil wawancarad an survey lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Tabel 4.8 Perubahan Koef isien Lantai Bangunan th.2006 2012
Kat eg ori P er ub a ha n
Rad iu s
1 00 m 2 00 m 3 00 m
J um lah b an gunan
( un i t)
P ro sen tasi P er ubahan
( %)
J um lah b an gunan
( un i t)
P ro sen tasi P er ubahan
( %)
J um lah b an gunan
( un i t)
P ro sen tasi P er ubahan
( %)
B er uba h 5 2 9. 4 7 3 .5 1 1 1 .7
T otal bangunan 1 7 2 01 6 40
S umber : Data diolah, 2 012
Be rdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa pada rad iu s 100 meter jumlah
bangunan yang mengalami nilai perubahan koefisien lantai bangunan ternyat a cukup
besar daripada yang terjadi pada ra dius 200 dan 300 meter yakni 5 unit (29.4% ) dari 17
unit bangunan yang ada. Sedangkan pad a radius 200 meter, jumlah bangunan yang
mengalami perubahan koefisien lantai bangunan sebesar 7 unit (3.5 %) dari 201 unit
yang ada dan radius 300 meter, jumlah bangunan yang mengalami per ub ahan koefi sien
l antai bangunan sebesar 11 unit ( 1.7%) dari 640 unit.
Pada radius 100 meter, beberapa bangunan bangunan yang mengalami perubahan
KLB bangunan dan juga mengalami perubahan KDB. Ban gunan bangunan tersebut
berada disebelah barat jalan Urip Sumoharjo dan jalan Panglima Sudir man. Selain itu
adanya perubahan lahan fasilitas pelayanan umum menjadi bangunan k omersial 2 lantai
yakni Dhoho Plaza, Bangunan pas ar Gula 1 lantai yang berubah menja di Dhoho Square
2 l antai .
Pada radius 200 meter bangunan yang mengalami peruba ha n KLB dit andai dengan
adanya peningkatan lantai bangunan yang ada di pinggir jalan Urip Sumoharjo yang
ber ada di dalam radius 200 meter anta ra lain adanya perubahan lahan kos ong menjadi
bangunan 2 lantai dan adanya pe mba ngunan SPBU ( Stas iun Pengisian Bahan Bakar
U mum). Sedangkan pada radius 300 meter, bangunan yang mengalami perubahan KLB
ditandai dengan adanya perubah an rumah 1 lantai menjadi 2 lantai dan adanya
perubahan lahan kosong menjadi ban gu nan rumah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Gambar 4.9 Ba ngunan yang Mengalami Per ubahan
Koefi sien Lantai Bangunan di jal an Panglima Sudirman
Gambar 4.10 Ba ngunan Yang Mengalami Perubahan
Koefisien Lantai Bangunan di jalan Urip Sumoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Gam
bar
4.11
Peta
Koe
fisi
en L
anta
i Ban
guna
nta
hun
200
6G
amba
r 4.
12Pe
ta K
oef
isie
n La
ntai
Ban
guna
nta
hun
201
2G
amba
r 4.
13Pe
ta S
ebar
an P
erub
ahan
Ko
efisi
en L
anta
i Ban
guna
nta
hun
200
6-20
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
4.1.3.Ta ta Massa Bangunan Sekitar Dhoho Plaza
Tata massa bangunan terdiri dari garis semp adan bangu na n dan garis sempadan
bangunan. Garis sempadan bangunan adalah garis maya pada persil atau tapak se ba gai batas
minimum diperkenankannya didi rikan bangunan, Perhi tungan garis sempadan bangu nan
adalah jarak yang dimulai dari dinding terluar bangunan terhadap batas jalan raya.
a. Garis Sempadan Bangunan Sekitar Dhoho Plaza
Be rikut ini sebaran garis sempad an b angunan pada tahun 2006 (sebelum Dhoho
Plaza dibangun) dan 2012 (setelah dibangu nya Dhoho Plaza). Berikut ini adalah tabel
garis sempadan bangunan tahun 20 06 (lihat tabel 4.9).
Tabel 4.9 Ga ris Sempadan Bangunan tahun 2006
No Nilai G SB
1 00 meter 2 00 meter 3 00 meter
J um la h ba ng un an
Uni t % Uni t % Uni t %
1 0 .40 - 1 .19 4 1 1. 4 7 8 3 8. 2 3 17 5 1. 1
2 1 .29 - 2 .08 2 5 7 1. 4 1 17 5 7. 4 2 81 4 5. 3
3 2 .18 - 2 .97 3 8 .6 3 1 .5 8 1 .3
4 3 .07 - 3 .86 1 2 .9 1 0 .5 5 0 .8
5 3 .96 - 4 .75 1 2 .9 2 1 .0 9 1 .5
6 4 .85 - 5 .64 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
7 5 .74 - 6 .5 3 0 0 .0 3 1 .5 0 0 .0
8 6 .63 - 7 .42 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
9 7 .52 - 8 .31 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
1 0 8 .41 - 9 .20 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
1 1 9 .30 - 1 0. 09 1 2 .9 0 0 .0 0 0 .0
T otal 3 5 1 00 .0 2 04 1 00 .0 6 20 1 00 .0
S umber : RDTRK BWK B Kota Kediri 2007-2 012, hasil wawancarad an survey lapangan
Sedangkan untuk garis sempadan ba ng unan than 2012 dapat dilihat pada tabel 4.10
pada halaman 63.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Tabel 4.10 Ga ris Sempadan Bangunan tahun 2012
No Nilai G SB
1 00 meter 2 00 meter 3 00 meter
J um la h bangun an
Uni t % Uni t % Uni t %
1 0 .40 - 1 .00 4 2 3. 5 7 9 3 9. 3 3 26 5 0. 9
2 1 .10 - 1 .70 3 1 7. 6 6 8 3 3. 8 1 97 3 0. 8
3 1 .80 - 2 .40 4 2 3. 5 4 2 2 0. 9 9 6 1 5. 0
4 2 .50 - 3 .10 1 5 .9 4 2 .0 1 2 1 .9
5 3 .20 - 3 .80 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
6 3 .90 - 4 .50 1 5 .9 2 1 .0 9 1 .4
7 4 .60 - 5 .20 2 1 1. 8 2 1 .0 0 0 .0
8 5 .30 - 5 .90 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
9 6 .00 - 6 .60 0 0 .0 3 1 .5 0 0 .0
1 0 6 .70 - 7 .30 0 0 .0 0 0 .0 0 0 .0
1 1 7 .40 - 8 .00 2 1 1. 8 1 0 .5 0 0 .0
T otal 1 7 1 00 2 01 6 40 8 58
S umber : RDTRK BWK B Kota Kediri 2007-2 012, hasil wawancarad an survey lap angan
Tabel 4.11 Perubahan Garis Sempadan Banguna n tahun 2006-2012
Kat eg ori P er ub ahan
Rad iu s
1 00 m 2 00 m 3 00 m
J um la h b an gu nan
( un it)
P ro sen tasi P er ub ahan
( %)
J um la h b an gu nan
( un it)
P ro sen tasi P er ub ahan
( %)
J um la h b an gu nan
( un it)
P ro sen tasi P er ub ahan
( %)
b er uba h 5 2 9. 4 6 2 .99 2 0 .31
T otal b an gunan
1 7 2 01 6 40
S umber : Data diolah, 2012
Dengan melihat tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa semenjak pembangunan Dhoho
Plaza hingga tahun 2012 terdapat bangunan bangunan yang mengalami perubahan
garis sempadan bangunan. J umlah bangunan yang mengalami perubahan garis
s empadan bangunan dalam jumlah yang cukup besar terjadi pada radius 100 meter yakni
s ebesar 29.4 % (5 unit dari 17 unit yang ada) pada radius tersebut. Kemudian diik uti
pada radius 200 meter, dimana terdapat 4 bangunan yang mengalami p erubahan GSB
s ebesar 2.99% (6 unit dari 201 unit) dan pada radius 300 meter mengalami prosentase
perubahan GSB sebesar 0.31% (2 unit dari 640 unit bangunan yang ada).
Pada radius 100 meter, bangunan bangunan yang menalami perubahan garis
s empadan bangunan merupakan bangunan bangunan yang juga mengalami peru bahan
koefisien dasar bangunan, koef isien lantai bangunan dan ketinggian bangunan.
Sedangkan pada radius 200 mete r, bangunan yang mengalami perubahan garis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
s empadan bangunan adalah bangunan yang mengalami peruba ha n koefisien dasar
bangunan dan koefisien lantai bangunan. Ba ngunan tersebut adalah SPBU.
Gambar 4.14 Ba ngunan yang Mengalami Peruba ha n Garis Sempadan Bangunan
di Jalan Urip Sumoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
Gam
bar
4.15
Peta
Gar
is S
empa
dan
Ban
gun
anta
hun
200
6G
amba
r 4.
16Pe
ta G
aris
Sem
pada
n B
angu
nan
tah
un 2
012
Gam
bar
4.17
Peta
Seb
aran
Per
ubah
an G
aris
Sem
pada
n B
angu
nan
tah
un 2
006-
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
b. Ketinggian Ba ngunan Sekitar Dhoho Plaza
Ketinggian bangunan adalah suatu n ilai yang menyatakan jumlah lant ai pada petak
l ahan/ suatu bangunan. Ketinggian b angunan dinyatakan dalam lantai (lantai dasar = 1)
ata u meter. Ketinggian bangunan di Dhoho Plaza dan sekitarnya cukup beragam mulai
dari 1 lantai hingga 3 lantai. Be rikut nilai ketinggian tahun 2006-2012. (lihat tabel 4.12).
Tabel 4.12 Ketinggian Bangunan Tahun 2006 - Tahun 2012 Berdasarkan Radius
Nilai T in ggi
Rad iu s 100 m Rad iu s 200 m Rad iu s 300 m
J um la h bangun an J um la h bangun an J um la h bangun an
2 00 6 2 01 2 2 00 6 2 01 2 2 00 6 2 01 2
u ni t % u ni t % u ni t % u ni t % u ni t % u ni t %
1 la nta i 3 1 8 8. 57 8 4 7. 06 1 87 9 3. 97 1 72 8 9. 58 5 90 9 5. 16 5 88 9 4. 08
2 la nta i 4 1 1. 43 8 4 7. 06 1 2 6 .03 2 0 1 0. 42 3 0 4 .84 3 7 5 .92
3 la nta i 0 0 .00 1 5 .88 0 0 .00 0 0 .00 0 0 .00 0 0 .00
T otal 3 5 1 00 1 7 1 00 1 99 1 00 2 01 1 00 6 20 1 00 6 40 1 00
S umber : RDTRK BWK B Kota Kediri 2007-2 012S urvey l ap angan dan w awancara
Tabel 4.13 Perubahan Ketinggian 2006 2012 Be rdasarkan Radius
Kat eg ori P er ub ahan
Rad iu s
1 00 m 2 00 m 3 00 m
J um la h b an gu nan
( un it)
P ro sen tasi P er ub ahan
( %)
J um la h b an gu nan
( un it)
P ro sen tasi P er ub ahan
( %)
J um la h b an gu nan
( un it)
P ro sen tasi P er ub ahan
( %)
b er uba h 4 2 3. 5 4 2 .0 6 0 .9
T otal b an gunan
1 7 2 01 6 40
S umber: Data diolah, 2012
Be rdasarkan tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa pada r adius 100 meter jumlah
bangunan yang mengalami perubahan koefisien lantai bangunan ternyata cukup bes ar
daripada yang terj adi pada r adius 200 dan 300 meter yakni 4 unit (23.5% ) d ari 17 unit
bangunan yang ada. Sedangkan p ada radius 200 meter, jumlah bangunan yang
mengalami perubahan ketinggian bangunan sebesar 4 unit (2.0 %) d ar i 201 unit yang
ada dan radius 300 meter, jumlah bangunan yang mengalami perubahan koefisien lantai
bangunan sebesar 0.9 % (6 unit dari 640 unit)
Pada radius 100 meter bangunan bangunan yang mengalami perubah an KLB
merupakan bangunan yang juga me ngalami perubahan KDB. Bangunan bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
tersebut berada disebelah barat ja la n Urip Sumoharojo, Selain itu adanya perubahan
l ahan fasilitas pelayanan umum menjadi bangunan komersial 2 lantai yakni Dhoho
Plaza, Bangunan pasar Gula 1 lant ai yang berubah menjadi Dhoho Square 2 lantai.
Pada radius 200 meter bangunan yang mengalami perubahan KLB ditan dai den gan
adanya peningkatan lantai bangunan yang ada di pinggir jalan Urip Sumoharjo yang
berada di dalam radius 200 meter. S el ain itu, adanya perubahan lahan kosong menjadi
bangunan 2 lantai. Untuk keterangan gambar, dapat dili hat gambar 4.3. Sedangkan pada
r adius 300 meter, bangunan yg men galami ketinggian bangunan rata- r at a tersebar di
dalam radius 300 meter tersebut.
Dengan melihat tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa prosentase bangunan yang
mengalami perubahan ketinggian ba ngunan dalam jumlah besar ada pada radius 100
meter yakni berada dekat dengan D hoho Plaza yakni sebesar 23.5% sedangkan pada
r adius 300 meter mengalami prosentase bangunan yang mengalami perubahan
ketinggian bangunan yang semakin kecil bila dibandingkan dengan radius 100 meter
dan 200 meter yakni sebesar 0.9%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Gam
bar
4.18
Peta
Ket
ingg
ian
Ban
guna
n ta
hun
200
6G
amba
r 4.
19Pe
ta K
etin
ggia
n B
angu
nan
tahu
n 20
12
Gam
bar
4.20
Peta
Seb
aran
Per
ubah
an K
etin
ggia
n B
angu
nan
tahu
n 20
06-2
012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Tabel 4.14 Matriks Perubahan Pemanfaatan Lahan
R ad ius
P en ggu naan L aha nI nte nsi tas
P em an f aat an Lahan T ata Ma s sa Bangunan
F un gsi Penggunaa n L ah an
KDB KLB GSB Ket ing gian B an gunan
(%) (% ) (%) (%) (% )
1 00 m 3 1.7 2 9.4 2 9.4 2 9.4 2 3.5
2 00 m 2 5.7 2 5 .0 3 .5 2 .99 2 .0
3 00 m 3 .15 1 .1 1 .7 0 .31 0 .9
S umber: Data diolah, 2012
4.2 Perubahan Ruang Terbuka Publ ik Sekitar Dhoho Plaza
Ru ang terbuka publik merupakan ruang publik dimana bentuk dasarnya selalu terletak
di luar massa bangunan dan dapa t dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta
dapat memberi kesempatan untuk be rbagai macam aktivitas yang di lakukan oleh orang
ata upun kelompok di dalam ruan g tebuka publik tersebut.
4.2.1.Aktivitas Ruang Terbuka Publik
Aktivitas ruang terbuka publik adala h bentuk kegiatan yang dilakukan oleh manusia di
dalam ruang terbuka publik. Aktivitas ruang terbuka publik disini t erbagi menjadi 2 waktu
yakni aktivitas ruang terbuka publik pada hari kerja dan aktivitas ruang terbuka publik p ad a
hari libur.
a. Aktivitas Ruang Terbuka Publik Hari Kerja
Dengan melihat gambar 4.21, 4.22 dan 4.23 dapat disimpulkan bahwa pada radius
100 mete r terjadi perubahan aktivitas r uang terbuka pub lik yakni menghilangnya
aktivitas sosial dimana ini terja di dikarenakan berubahnya lapangan tennis yang
berfungsi sebagai ruang terbuka publik menjadi bangunan komersi al yakni Dhoho
Plaza. Pada radius 200 mete r terjadi perubahan aktivitas ru an g terbuka publik yakni
munculnya aktivitas ekonomi baru berupa tempat PKL permanen. Pembangunan tempat
ini merupakan kerjasama antara mantan wa likota Kediri (H.Maschut) dengan pengelola
Dhoho Plaza dan bentuk kompensasi dari Dhoho Plaza terhadap peme rinta h kota Kediri
Pembangunan tempat ini bertujuan menampung para PKL. Aktivitas ekonomi baru ini
l etaknya berada di sebelah utara alun alun. Na mun apa yang terjadi, kondisi arus lalu
li ntas yang ada cukup ramai. Pada radius 300 meter, pada tahun 2006 di dominasi
aktivitas sosial. Aktivitas ini pada umumnya banyak terjadi di kawasan perumahan dan
permukiman. Aktivitas sosial yang b iasanya dilakukan warga antara lain duduk
duduk, olahraga dan bermain. Se da ngkan pada tahun 2012, akivitas yang ada t idak
t erjadi perubahan aktivitas yang terjadi pa da tahun 2006 atau bisa dikatakan s ama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
Gam
bar
4.21
Peta
Seb
aran
Akt
ivita
s Rua
ng T
erb
uka
Publ
ik H
ari K
erja
tahu
n 20
06
Gam
bar
4.22
Peta
Seb
aran
Akt
ivita
s Rua
ng T
erb
uka
Publ
ik H
ari K
erja
tahu
n 20
12
Gam
bar
4.23
Peta
Seb
aran
Per
ubah
an A
ktiv
itas
Ruan
g T
erbu
ka P
ubli
k H
ari K
erja
tah
un 2
006-
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
\
Gambar 4.24 Aktivitas Ruang Terbuka Publik Pada Pagi Hari Saat Ha ri kerja
Gambar 4.25 Aktivitas Ruang Terbuka Publik Pada Malam Hari Saat Hari kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
Tabel 4.15Matriks Perubahan Aktivitas Ru ang Terbuka Publik Th.2006-2012 Be rdasarkan
Aktivitas, Hari Kerja dan Radius Pengaruh
Rad iu s
Akt ivi tas Ruang T erbuk a Pu blik
P er ub ahan A kv ita s2 00 6 2 01 2
Har i k erja Har i k erja
1 00 m
p ad a r adius 100 meter tahun 2 00 6 aktivit as di dominas i a da nya aktv ita s s osial seperti o la hra ga dan dud uk d ud uk.
t ahun 2012 akivi tas sosial da n e ko nomi se imbang akan te tapi a kt i vit as olahra ga suda h men gh ilang. Hal ini dikarenaka n l apang an tennis ya ng ada , pada t ahun 2007 la pan gan t ennis beruba h men jadi Dhoho P laza .
Aktivit as sosi al ya kni ol ahr aga men gh ilang. Ata u bisa dika ta kan t erj adi pengu rangan a kt i vit as. Ini d ika re nakan adanya per uba han l apang an te nnis yang m er upa kan r ua ng terbuka publ ik y ang b er f un gsi untu k aktivi ta s o la hra gab er uba h m enjadi bangu nan k om er sial yakni Dhoh o Pla za
2 00 mp ad a t ahun 200 6, akt ivit as s os i al dan akivi t as eko nomi y an g a da c uku p b erimba ng
P ad a radius 200 meter ter jadi p er uba han aktivi tas ruang te rbuka p ub lik yakni munculnya a ktivitas e ko nomi baru. P erubahan ini terjadi s et e lah tahun 2007 dima n a t erdapa t p em ba ngunan t em pat P KL. P em ba ngunan ini m er upa ka n ide man tan walikota K ed iri (H . Ma sch ut) d im ana tem pat ini b er t uju an u ntuk menampung par a P KLy y ang be ra da di sekit ar alun a lun kota Ked iri. Pemba nguna n t empat P KL ini bekerj a s ama d en gan Dhoho P la za yang mer up akan be ntuk kompensas i dari Dhoho Plaza terhadap pe merinta h k ota K ediri. Akt ivi t as ekonomi baru i ni l et aknya b erada di s ebe lah u tara a lun a lun . Namu n apa yang t erj adi , adanya tempa t P KLters ebu t, kondis i arus la lu lintas y an g a da c uku p r am ai.
T er jadi perubahan aktivit as yak ni a da nya pen ambahan akt ivitas e ko nomi yang t erli hat dari ada nya t empat P KL u ntuk menam pung p ar a P KL y an g se belumn ya men em pati seki tar alun a lun k ota Kedir i dan d ianggap meng ga nggu lalu li nt as. Na mun a pa ya ng terjadi m asih te rda pat p ar a P KLs ek i tar alun a lun k ota Ke di ri d an k ondis i arus lalu lintas di s ek i tar alun a lun c ukup ramai d an te rkadang t erjadi kemacetan l alu l inta s terutama d i se bel ah u ta r a a lun a lun kota Kedi ri
3 00 m
p ad a t ahun 20 06 d i d ominas i a kt i vit as sosia l. Aktivit as ini p ad a umumnya banyak t erj adi di kawas an p er umahan da n permukima n. Akt ivi tas sos ial yang b ia san ya dil aku kan w ar ga a nt ara l ain d udu k d ud uk, o la hra ga dan bermain..
p ad a t ahun 2012, akivit as yang ada t i da k ada peruba ha n a ktivitas ya ng t erj adi pada tahun 200 6 atau bisa d ika takan aam a.
T id ak ada perubahan aktivi ta s
S umber : hasil wawanc ara, surv ey lapangan d an data diolah , 2012
b. Aktivitas Ruang Terbuka Publik Hari Libur
Dengan melihat gambar 4.29, 4.30 dan 4.31 dapat dis impulkan bahwa pada radius
100 meter terjadi peru bahan aktiv itas ruang terbuka publik yakni menghilangnya
aktivitas sosial dimana ini terja di dikarenakan berubahnya lapangan tennis yang
berfungsi sebagai ruang terbuka publik menjadi bangunan komersi al yakni Dhoho
Plaza.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
Pada radius 200 meter terjadi perubahan aktivitas ruang terbuka pu blik yakni
munculnya aktivitas ekonomi bar u. Perubahan ini terjadi setelah tahun 2007 dimana
t erdapat pembangunan PKL permanen yang letaknya berada di sebelah utara alun
alun kota Kediri. Aktivitas ekonomi baru ini letaknya berada di sebelah utara alun
alun. Namun apa yang terjadi, adanya tempat PKL tersebut, kondisi arus lalu lintas
yang ada cukup ramai.
Pada radius 300 meter, pada tahun 2006 di dominasi aktivitas sos ial. Aktivitas ini
pada umumnya banyak terjadi di k awasan perumahan dan permukiman . Aktivitas sosial
yang biasanya dilakukan warga antar a lain duduk duduk, olahraga dan bermain.
Sedangkan pada t ahun 2012, akiv ita s yang ada tidak terjadi perubahan aktivit as yang
t erjadi pada tahun 2006 atau bisa dikatakan sama.
Dengan melihat gambar 4.29, 4.30 dan 4.31 dapat disimpukan bahwa sete lah adanya
pembangunan Dhoho Plaza ternyata terjadi perubahan ruang terbuka publik pada hari
l ibur. Perubahan ruang terbuka publik pada hari libur s ama halnya yang terjadi
perubahan ruang terbuka publik pada hari kerja yakni terjadi pada radius 100 dan 200
meter akan tetapi intensitas aktiv itas pada hari libur cukup lebih banyak bila
dibandingkan dengan hari kerja.
Intensitas aktivitas lebih banyak tertuju pada alun alun Mungkin ini dikarenakan di
alun alun terdapat pedagang asongan yang menjual barang dagangannya dan ter dapat
berbagai macam permainan yang ada pada malam hari. Sedangkan perubahan aktivitas
r uang terbuka publik di kawasan perumahan dan permukiman tidak terjadi perubahan
aktivitas ruang terbuka publik yang b er arti sekaligus telihat sepi jika hari libur. Selain tu
mungkin dikarenakan semenjak ke ha diran Dhoho Plaza membuat ko ndisi akt ivitas
r uang terbuka publik pada s aat hari libur intensitas aktivi tas me njadi lebih banyak.
Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar 4.29, 4.30 dan 4.31.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
Gambar 4.26 Aktivitas Ruang Terbuka Publik Pada Malam Hari Saat Hari Libur
Gambar 4.27 Pedagang Kaki Lima Yang Berada Di Sebelah Utara Alun - Alun
Gambar 4.28 Aktivitas Ruang Terbuka Publik Pada Pagi Hari Saat Hari Libur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
Gam
bar
4.29
Peta
Seb
aran
Akt
ivit
as R
uang
Ter
buka
Pub
lik
Har
i Lib
urta
hun
200
6G
amba
r 4.
30Pe
ta S
ebar
an A
ktiv
itas R
uang
Ter
buk
a Pu
blik
Har
i Lib
urta
hun
201
2G
amba
r 4.
31Pe
ta S
ebar
an P
erub
ahan
Akt
ivita
s Ru
ang
Ter
buka
Pub
lik
Har
i Lib
urta
hun
200
6-20
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
Tabel 4.16 Matriks Perubahan Aktivitas Ru ang Terbuka Publik Tahun 2006- 2012
Be rdasarkan Aktivitas, Hari Libur da n Radius Pengaruh
Rad iu s
Akt ivi tas Ruang T erbuk a Pu blik
P er ub ahan Ak vi tas2 00 6 2 01 2
Har i l ibur Har i l ibur
1 00 m
Pa da radius 100 meter t ahun 2 00 6 didomina si dengan a kt i vit as eko nomi . Hal i ni d ika re nakan bert epat an pad a s aa t h ar libur, par a P KLb an yak yang menjaj aka n d ag ang annya di seki ta r a lun
a lun kota Kedi ri.
P ada t ahu n 2012 didominasi d en gan aktiv itas P KL, a kan t eta pi aktivita s olahraga yang a da su dah menghil ang. Hal ini d ika re nakan lapangan t ennis y an g ada, pada tahun 2007 l apang an t enni s berubah men jadi Dhoho P laza .
Akt ivi tas sos ial yakni ol ahraga men gh ilang. Atau bi sa dika takan t erj adi pengu rangan a kt i vit as. Ini d ika re nakan adanya per uba han l apang an te nn is yang m er upa kan r ua ng terbuka publ ik yang b er f un gsi untu k aktivitas olahraga
b er uba h m enjadi b angunan k om er sial yakni Dhoho P la za
2 00 m
P ad a tahun 2006, di d omin asi akt ivi tas ekonomi . Hal in i sa ma halnya yan g t erj adi pada radius 100 met er.
P ad a tahun 2012 masih di d om in asi aktivitas e konomi. Hal in i terli hat, set ela h t ahun 2 00 7 terjadinya pemban gu nan t empat P KL u ntuk mena mpung p ar a P KL y an g b erada di sekita r a lu n a lun k ota kedir i yang l eta knya bera da di se bel ah utara a lun a lun . Namun apa yang t erj adi , adanya tem pat P KLters ebu t, kondisi arus lau li nt as y an g ada c ukup ra mai dan mac et. S elain itu adan ya para P KL y an g menjaja kan barang d ag ang annya di sekit ar alu n a lun kota kediri .
T er jadi perub aha n akt iv itas y ak ni a da nya pen ambaha n aktiv it as e ko nomi yang t erlihat dari adanya t empat P KL u nt uk menam pung p ar a P KL y ng sebe lumnya men em pati seki tar alun a lun k ota Kediri d an dianggap me mgganggu lalu li nta s. Namun ap a yang terja di masih t erdapa t p ar a P KL s ek i tar alun a lun kota kedi ri dan k on dis i arus lalu l intas di sekitar a lun a lun c ukup ram ai dan t erk adang terjadi kemacetan la lu l i nt as terutam a di sebel ah utara a lun a lun kota kediri
3 00 m
P ad a tahun 2006 di d om in asi akt ivitas sos ia l. Akt ivi tas i ni pada umum nya b an yak terjad i di kawasa n p er umahan dan p er mu kima n. Aktivitas s os i al yang bi as anya d ila kukan wa rga ant ara lain d ud uk d ud uk, olahraga d an be rmain.
Akt ivi tas ya ng t erj adi masih s am a pad a ta hun 2006
T id ak ada perubahan aktivi ta s
S umber : Hasil Wawancara , su rvey lapangan dan D at a Diola h, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
Tabel 4. 17 Matriks Perubahan Ruang Terbuka Pub lik Th.2006-2012 Berdasarkan Aktivitas
Waktu dan Radius Pengaruh
Rad iu s
Akt ivi tas Ruang T erbuk a Pu blik
Har i K erja Har i L ib ur
1 00 m
Akt ivi tas sos i al yak ni o la hra ga me ngh ilang. Atau b isa dikat akan t erja di p en gurangan a kt ivti as
Akt ivi tas sosi al ya kni olahraga men gh ilang. Atau b isa dikata kan t erj adi pengura ngan a kt i vit as. Inid ika re nakan adanya perubahan l apang an t ennis yang merupakan ruang t erb uk a publ ik yang b erf ung si untuk a kt i vit as ola hraga berubah menjadi
b an gunan komersial y akni Dh oho P la za
2 00 m
T er jadi pe rub ahan akt ivitas y ak ni muncu lnya akt ivitas e ko nomi baru. A kt ivit as e ko nomi adalah tempat pa ra p ed aga nga n PKL perma nen y an g bera da di sebel ah uta ra a lun a lun kota Kedi ri
T er jadi perubahan a ktivitas yakni muncu lnya a ktivi tas ekonomi b aru. Akt ivi tas e ko nomi adal ah temp at para p ed aga nga n PK L pe rmanen yang b er a da di se bel ah uta ra alun a lun kota Kediri
3 00 mT id ak ada pe ruba han a kt i vit as
T id ak ada perubahan aktivi ta s
S umber : Hasil Wawancara, survey lapa ngan d a n Da ta Diolah , 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
BAB V
ANALISA PENGARUH DHOHO PLAZA TERHADAP PERUBAHAN
PEMANFAATAN LAHAN DAN AKTIVITAS RUANG TERBUKA PUBLIK
DI SEKITARNYA
5.1. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Fungsi dan Luas
Penggunaan Lahan
Dalam analisa ini dijelaskan mengena i pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan
fungsi penggunaan lahan yang dil ihat dari perubahan fungsi penggunaan lahan itu sendiri dan
perubahan luas fungsi pengguna an lahan. Jika dilihat dari perubahan fungsi penggunaan lahan
maka dengan melihat gambar 4.3 dan 4.4 dapat disimpulkan bahwa pada radius 100 meter
t idak mengalami perubahan komposisi fungsi penggunaan lahan sebelum dan sesudah
pembangunan Dhoho Plaza ya kni perumahan, komersial, jasa, fasilitas pelayanan umum,
fasilitas pelayanan sosial, industry, pemerintahan dan pertahanan keamanan, hutan, ruang
terbuka hijau dan lahan kosong. Sama halnya yang terjadi pada radius 200 meter dan 300
meter. Berikut ini adalah perubahan fungsi penggunaan lahan setelah Dhoho Plaza di tiap
radiusnya :
1. perubahan fungsi penggunaan lahan pada radius 100 meter yang mengalami perubahan
fungsi penggunaan lahan antara la in :
Fasilitas pelayanan umum yang berubah menjadi komersial.
Pemerintahan dan pelayanan umum yang berubah menjadi fasilitas pelayanan
umum.
2. Perubahan fungsi penggunaan lahan pada radius 200 meter yang mengalami perubahan
fungsi penggunaan lahan antara la in :
Perumahan, komersial dan RTH yang berubah menjadi jasa.
Lahan kosong yang berubah menjadi komersial.
Ruang terbuka hijau yang berubah menjadi perumahan.
3. Perubahan fungsi penggunaan lahan pada radius 300 meter yang mengalami perubahan
fungsi penggunaan lahan adalah antara lain :
Perumahan yang berubah menjadi lahan kosong .
Lahan kosong yang berubah menjadi perumahan. Untuk lebih jelasnya bisa melihat
pada tabel5.1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
Tabel 5.1 Fungsi Penggunaan Lahan Di Tiap Radius Th . 2006-2012 Yang Mengalami Perubahan
Radius Pengaruh
FungsiPenggunaan Lahan
Th. 2006
Luas FungsiPenggunaan Lahan
Th. 2012
Luas
Ha % Ha %
100 meter
Fasili tas pelayanan umum 0.9 7 3 .4 Ko mersial 0 .9 7 3 .4
Pemerintahan dan per tahanan keamanan
0 .1 7 0 .6Fasili tas pelayanan
umum0.1 7 0 .6
200 meter
Perumahan 0 .0 58 0 .2
J asa 0 .3 11 1 .1Ruang terbuka hijau 0 .1 82 0 .6
Ko mersial 0 .0 71 0 .2
Ruang terbuka hijau 0 .0 30 0 .1 Perumahan 0 .0 30 0 .1
Lahan kosong 0 .0 20 0 .1 Ko mersial 0 .0 20 0 .1
300 meter
Lahan kosong 0 .0 04 0 .0 Perumahan 0 .0 04 0 .0
Lahan kosong 0 .0 13 0 .0 Perumahan 0 .0 13 0 .0
per umahan 0 .0 74 0 .3 Lahan kosong 0 .0 74 0 .3
Lahan kosong 0 .0 03 0 .0 Perumahan 0 .0 03 0 .0
Sumb er : hasil analisa, 2012
Tabel 5.2 Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Pemanfaatan Lahan
Di Tiap Radius Pengaruh
Radius Pengaruh
Luas ( Ha)
Perubahan Luas Penggunaan Lahan (%)
Penilaian Tingkat Perubahan
Tin gkat Pengaruh Dhoho
Pla za
100 meter 0 .1 50 31.70 Rendah Kecil
200 meter 0 .0 66 25.72 Rendah Kecil
300 meter 0 .0 04 2 .1 0 Sangat rendah Sangat kecil
Sumb er : hasil analisa, 2012
Dari hasil data yang ada, fungsi penggunaan lahan yang berada di sekitar Dhoho Plaza
yang mengalami perubahan fungsi penggunaan lahan pada radius 100 meter dan 200 meter
termasuk dalam kategori rendah yakni sebesar 31.7 % dan 25.72 %, sedangkan radius 300
meter termasuk dalam kategori sangat rendah yakni 2.10%. Akan tetapi, j ika melihat dari
nilai prosentase, nilai prosentase perubahan pada radius 100 meter lebih besar bila
dibandingkan dengan radius 20 0 dan 300 meter sedangkan radius 300 meter memiliki nila i
prosentase perubahan lebih kecil bila dibandingkan dengan radius 100 dan 200 meter. Ini
menandakan bahwa setelah Dhoho Plaza mampu mempengaruhi perubahan fungsi
penggunaan lahan di sekitarny a. Ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bourne
(dalam Ferry Wisnu Ardyansah , 2005) dan Sadyohutomo (2006) bahwa salah satu penyebab
perubahan pemanfaatan lahan ada lah tumbuh dan hilangnya pusat aktivitas/ kegiatan tertentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
dimana bila muncul aktivitas baru di kawasan perkotaan akan menimbulkan perubahan
penggunaan lahan yang cukup banyak terjadi di sekitar aktivitas baru tersebut. Sama halnya
yang diungkapkan oleh Chapin dalam Ratna (2003) yang menyebutkan bahwa salah satu
penyebab perubahan penggunaan lahan adalah kelengkapan sarana prasarana yang ada di
kawasan perkotaan. Jadi semakin lengkap sarana prasarana, maka perubahan penggunaan
lahan akan semakin besar terjadi.
Kota Kediri t ermasuk dalam kota sedang (kota Sedang memiliki jumlah penduduk
101.000 500.000 jiwa)1. Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza, selain
dikarenakan adanya Dhoho Plaza i tu sendiri, perkembangan pusat perbelanjaan yang dialami
kota Kediri ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza. Se lain
i tu , lokasi pembangunan Dhoho Plaza yang berada diantara 2 (dua) jalan besar yakni
j l.Panglima Sudirman dan jl. Brigjen Katamso dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi juga
ikut mendorong perubahan yang terjad i di kawasan sekitar Dhoho Plaza.
Jika melihat dari kategori pengaruh yang terjadi mulai dari radius 100 hingga 300 meter,
yang rata rata tergolong pengaruh sanga t kecil, ini dikarenakan bahwa karakter Dhoho Plaza
tergolong dalam skala pusat perbelanjaan lokal (menurut Capricorn Infowisata Consultan
Managing Shopping Centre 1993) . Oleh karenanya, pengaruh yang ditimbulkan hanya terjadi
di sekitar pusat perbelanjaan dan t idak sampai mempengaruhi seluruh wilayah kota Kediri.
Dengan melihat tabel 5.2, Dhoho Plaza berpengaruh terhadap perubahan fungsi
penggunaan lahan di sekitarnya . Hal ini terlihat dari tingkat pengaruh Dhoho Plaza terhadap
perubahan fungsi penggunaan lahan pada radius 100 dan 200 meter termasuk kecil dan
t ingkat pengaruh Dhoho Plaza terhadap radius 300 meter termasuk sangat kecil. Walaupun
begitu, setidaknya Dhoho Plaza ma mpu mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di
sekitarnya.
Fungsi penggunaan lahan yang berubah cukup menonjol pada radius 100 meter adalah
fasilitas pelayanan umum yang berubah menjadi lahan komersial d imana lahan fasilitas
pelayanan umum ini berupa lapangan tennis kemudian berubah menjadi Dhoho Plaza. Selain
fungsi fasilitas pelayanan umum yang mengalami perubahan, lahan pemerintahan dan
pertahanan keamanan juga mengalami perubahan. Lahan ini berubah menjadi lahan fasilitas
dan pelayanan umum yakni b erupa toilet dan lapangan parkir umum. Pembangunan tempat
parkir umum tersebut bertujuan untuk menampung kendaraan bermotor yang berada d i sekitar
masjid Agung Kediri. Hal ini dikarenakan adanya kendaraan bermotor yang parkir sembarang
di sebelah timur atau di depan masjid Agung yang mengganggu kenyamanan para pejalan
me nu rut Pedoman Penyusuna n Renc ana Ta ta Ruang K awasan Perkotaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
kaki yang melintas di trotoar masjid Agung dan kendaraan bermotor yang melintas menuju
jalan Panglima Sudirman. Se lain itu, adanya pembangunan Dhoho Square yang sebelumnya
merupakan pasar tradisional. Pembangunan Dhoho Square ini dibangun se te lah Dhoho Plaza
dibangun. Pembangunan Dhoho Square ini mengalami polemik permasalahan sebelum dan
sesudah pembangunan. Polemik permasalahan yang terjadi antara lain penge lo la Dhoho
Square melanggar kontrak terhadap pemerintah dimana konsep penjualan barang yang
diperjual belikan Dhoho Square yang dulunya bernama Dhoho Plaza II dan dipergunakan
untuk jual beli kendaraan bermotor kemudian berganti nama menjadi Dhoho Square dengan
konsep penjualan kebutuhan sandang seperti pakaian, celana dan lain sebagainya.
Pada radius 200 meter, fung si penggunaan lahan yang cukup menonjol adalah
perubahan lahan kosong dan beberapa lahan perumahan dan komersial yang berubah menjadi
l ahan Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang termasuk dalam golongan fungsi
penggunaan lahan jasa. Pembangunan SPBU ini dibangun setelah pembangunan Dhoho Plaza
dan Dhoho Square. Pada radius 300 meter , fungsi penggunaan lahan yang cukup dominan
adalah adanya perubahan ruang terbuka hijau menjadi perumahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
Gambar 5.1 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoh o Plaza Terhadap Perubahan Luas Fungsi
Penggunaan Lahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
5.2. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Intensitas Pemanfaatan
Lahan
Dalam analisa ini akan dijelaskan mengenai pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan
intensitas pemanfaatan lahan akan membahas mengenai : (1) analisa pengaruh Dhoho Plaza
terhadap perubahan koefisien dasar bangunan dan (2) analisa pengaruh Dhoho Plaza terhadap
perubahan koefisien lantai bangunan.
5.2.1.Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Koefisien Dasar Bangunan
Dalam analisa ini, perubahan koefisien dasar bangunan adalah bangunan bangunan
yang mengalami perubahan koef is ien dasar bangunan. Berikut ini analisa pengaruh Dhoho
Plaza terhadap perubahan koefis ien dasar bangunan (KDB). lihat tabel 5.3.
Tabel 5.3 Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Koefisien Dasar Bangunan
di Tiap Radius Pengaruh
Radius Pengaruh
J umlah Bangunan
( un it)
Prosentase Perubahan
( %)
Penilaian Perubahan
Penilaian Tin gkat
Pengaruh Dh oho Plaza
Keter angan
100 meter
5 29.4 Rendah Kecil
Bangunan bangunan yang berubah per ubahan koefisien dasar banguna n ber ada dekat dengan Dhoho Plaza dan letaknya di pinggir jalan raya
Salah s atu bangunan yang mengalami per ubahan koefisien dasar banguna n a dalah Dhoho Square, dimana Dhoh o Squa re dibangun diatas lahan pasar dan Dh oho Square
200 meter
10 5 .0Sangat r en dah
Sangat kecil
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan koefisien dasar banguna n pada umumnya terletak di pinggir jala n r aya
Salah satu bangunan yang mengalam i per ubahan koefisien dasar banguna n a dalah SPBU, dimana SPBU dibangu n d ia tas lahan beberapa bangunan rumah ,tok o dan lahan kosong.
300 meter 7 1 .1
Sangat r en dah Sangat kecil
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan koefisien dasar banguna n ter sebut letaknya menyebar di segala tem pat
Sumb er : hasil analisa , 2012
Dengan melihat tabel diatas, j ika melihat nilai prosentase perubahan paling besar terjadi
pada radius 100 meter (dekat d engan Dhoho Plaza) yakni sebesar 29.4%. Kemudian diikuti
semakin menjauh hingga radius 300 meter prosentase perubahan semakin kecil yakni sebesar
1.1%. Ini sesuai yang dikemukakan oleh Bourne (dalam Ferry Wisnu A.,2005) dan
Sadyohutomo (2006) yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab perubahan pemanfaatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
lahan terutama intensitas pemanfaatan lahan adalah tumbuh dan hilangnya aktivita s atau
kegiatan tertentu dimana setelah adanya pusat aktivitas baru tersebut dimana perubahan yang
besar akan terjadi di sekitar pusat ak tivitas tersebut kemudian semakin menjauh dari pusat
aktivitas perubahan yang terjadi semakin kecil. Sama halnya yang dijelaskan oleh Chapin
dalam Ratna (2003) bahwa salah satu penyebab perubahan pemanfaatan lahan terutama
intensitas pemanfaatan lahan adalah kelengkapan sarana prasarana. Semakin lengkap sarana
prasarana yang ada, semakin besar pula perubahan yang terjadi di sekitarnya begitu
sebaliknya.
Terjadinya perubahan penggunaan lahan yang ada di wilayah penelitian merupakan
salah satu pendorong dalam perubahan KDB pada bangunan bangunan yang ada di wilayah
penelitian. Ini terlihat dari bebe rapa bangunan bangunan yang mengalami perubahan KDB
juga mengalami perubahan fungsi bangunan. Akan tetapi ada juga yang tidak mengalami
perubahan fungsi bangunan. Sa lah satu contoh bangunan yang mengalami tidak mengalami
perubahan fungsi yakni bangunan pasar (kome rs ial) yang berubah menjadi Dhoho Square
(komersial) dan seterusnya dan kemudian untuk salah satu contoh bangunan yan g mengalami
perubahan fungsi sekaligus perubahan KDB adalah Dhoho Plaza yang sebelumnya adalah
lapangan tennis dan seterusnya. Bangunan bangunan yang mengalami perubahan KDB dan
juga tidak mengalami perubahan fungsi bangunan, dari hasil wawancara yang dilakukan
bangunan bangunan tersebut melebarkan bangunannya untuk komersial dan perumahan.
Kota Kediri termasuk dalam kota sedang (kota Sedang memiliki jumlah penduduk
101.000 500.000 jiwa)2. Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza, se lain
dikarenakan adanya Dhoho Plaza itu sendiri, perkembangan pusat perbelanjaan yang dialami
kota Kediri ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza. Selain
i tu , lokasi pembangunan Dhoho Plaza yang berada diantara 2 (dua) jalan besar yakni
j l.Panglima Sudirman dan jl. Brigjen Katamso dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi juga
ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza.
Jika melihat dari kategori pengaruh yang terjad i mulai dari radius 100 hingga 300 meter,
yang rata rata tergolong pengaruh sanga t kecil, ini dikarenakan bahwa karakter Dhoho Plaza
tergolong dalam skala pusat perbelanjaan lokal (menurut Capricorn Infowisata Consultan
Managing Shopping Centre 1993) . Oleh karenanya, pengaruh yang ditimbulkan hanya terjadi
di sekitar pusat perbelanjaan dan tidak sampai mempengaruhi seluruh wilayah kota Kediri.
Walaupun demikian, Dhoho Plaza berpengaruh terhadap perubahan intensitas pemanfaatan
lahan di sekitarnya terutama perubahan koefisien dasar bangunan.
Me nurut Pedoman Pen yusunan Re ncana Ta ta Ruang K awasan Perkotaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
Gambar 5.2 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Koefisien DasarBangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
5.2.2.Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Koefisien Lantai Bangunan
Dalam analisa ini, perubahan k oefisien lantai bangunan adalah bangunan bangunan
yang mengalami perubahan koef is ien lantai bangunan. Berikut analisa pengaruh Dhoho Plaza
terhadap perubahan koefisien lantai bangunan (KLB). l ihat tabel 5.4.
Tabel 5.4 Pengaruh Doho Plaza Terhadap Perubahan Koefisien Lantai Bangunan
di Tiap Radius Pengaruh
Radius Pengaruh
J umlah bangunan
( un it)
Prosentasi Perubahan
( %)
Penilaian Perubahan
Penilaian Tin gkat
Pengaruh Dh oho Plaza
Keter angan
100 meter 5 29.4 Rendah Kecil
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan KL B ber ada dekat dengan Dh oho Plaza dan letaknya di p inggir jalan r aya.
Salah s atu bangunan yang mengalami per ubahan koefisien lan tai bangunan a dalah Dhoho Square, dimana Dho ho Squar e dibangun diatas lahan pasar
200 meter 7 3 .5Sangat r en dah Sangat kecil
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan KL B pada umumnya terletak d i pinggir jalan raya
300 meter 11 1 .7Sangat r en dah
Sangat kecil
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan koefisien lantai bangun an ter sebut letaknya menyebar di s egala tem pat
Perubahan KDB dan ketinggian mendorong nilai per ubahan KLB
Sumb er : Ha sil An alisa Penulis, 2012
Dengan melihat tabel 5.4 dapat dijelaskan bahwa setelah adanya pembangunan Dhoho
Plaza ternyata mampu mempengaruhi bangunan bangunan di sekitarnya baik pada radius
100, 200 ataupun 300 meter mengalami perubahan koefisien lantai bangunan. Bangunan
bangunan yang mengalami perubahan koefisien lantai bangunan dalam jumlah besar t erjadi
pada radius 100 meter (dekat dengan Dhoho Plaza) yakni sebesar 29.4 % (5 unit dari 17 unit).
Kemudian semakin menjauh hingga radius 300 meter bangunan perubahan koefisien lantai
bangunan semakin kecil yakni sebesar 1.7% (11 unit dari 625 unit).
Dengan melihat penjelasan diatas , ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Bourne (dalam Ferry Wisnu A.,2005) dan Sadyohutomo (2006) yang menyebutkan bahwa
salah satu penyebab perubah an pemanfaatan lahan terutama intensitas pemanfaatan lahan
adalah tumbuh dan hilangnya aktivitas/ kegiatan tertentu dimana setelah adanya pusat
aktivitas baru tersebut dimana perubahan yang besar akan terjadi di sekitar pusat aktivitas
tersebut. Sama halnya yang dijelaskan oleh Chapin dalam Ratna (2003) bahwa salah satu
penyebab perubahan pemanfaatan lahan terutama intensitas pemanfaatan lahan adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
kelengkapan sarana prasarana. Semakin lengkap sarana prasarana yang ada, semakin besar
pula perubahan yang terjadi di sek itarnya begitu sebaliknya.
Kota Kediri termasuk dalam kota sedang (kota Sedang memiliki jumlah penduduk
101.000 500.000 jiwa)3. Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza, se lain
dikarenakan adanya Dhoho Plaza itu sendiri, perkembangan pusat perbelanjaan yang dialami
kota Kediri ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza. Selain
i tu , lokasi pembangunan Dhoho Plaza yang berada diantara 2 (dua) jalan besar yakni
j l.Panglima Sudirman dan jl. Brigjen Katamso dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi juga
ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza.
Ni la i perubahan KLB pada radius 100 meter termasuk dalam kategori rendah.
Sedangkan nilai perubahan KLB radius 200 dan 300 meter termasuk dalam kategori sangat
rendah. Adanya perubahan KDB dan ketinggian bangunan di wi layah penelitian mendorong
terjadi perubahan koefisien lan ta i bangunan. Hal ini dikarenakan dalam perhitungan KLB
bahwa KLB adalah perbandingan jumlah luas seluruh lantai bangunan dengan luas lahan yang
ada. Jadi, ada beberapa bangunaan yang mengalami perubahan KLB, KDB dan ketinggian
bangunan, perubahan KLB dan KDB ataupun KLB dan ketinggian bangunan. Selain itu ada
juga bangunan yang mengalami perubahan KLB dan juga mengalami perubahan fungsi
bangunan.
Tingkat pengaruh Dhoho Plaza te rhadap perubahan KLB cukup beragam. Dari tabel 5.4,
tingkat pengaruh Dhoho Plaza yang ditimbulkan pada radius 100 meter termasuk dalam
kategori kecil, sedangkan radius 200 dan 300 meter tingkat pengaruh Dhoho Plaza termasuk
dalam kategori yang sangat kecil. Walaupun demikian, setelah pembangunan Dhoho Plaza
setidaknya mempengaruhi perubahan koefi sien lantai bangunan di sekitar Dhoho Plaza.
Jika melihat dari kategori pengaruh yang terjadi mulai dari radius 100 hingga 300 meter,
yang rata rata tergolong pengaruh sanga t kecil, ini dikarenakan bahwa karakter Dhoho Plaza
tergolong dalam pusat perbelanjaan skala dengan skala lokal (menurut Capricorn Infowisata
Consultan Managing Shopping Centre 1993) . Oleh karenanya, pengaruh yang ditimbulkan
hanya terjadi di sekitar pusat perbelanjaan dan tidak sampai mempengaruhi seluruh wilayah
kota Kediri.
.
me nu rut Pedoman Penyusuna n Renc ana Ta ta Ruang K awasan Perkotaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
Gambar 5.3 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Koefisien Lantai
Bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
5.3. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Tata Massa Bangunan
Dalam analisa ini dijelaskan mengenai pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan tata
massa bangunan dimana dalam analisa ini terdapat 2 (dua) analisa yakni (1) analisa pengaruh
Dhoho Plaza terhadap perubahan garis sempadan bangunan dan (2) anal isa pengaruh Dhoho
Plaza terhadap perubahan ketinggian bangunan.
5.3.1 Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Garis Sempadan Bangunan
Dalam analisa ini dijelaskan mengenai pengaruh Dhoho Plaz a terhadap perubahan garis
sempadan bangunan dimana maksud dari analisa ini adalah menganalisa pengaruh Dhoho
Plaza terhadap bangunan bangunan yang mengalami perubahan garis sempadan bangunan
setelah adanya pembangunan Dhoho Plaza. Se telah adanya pembangunan Dhoho Plaza,
Dhoho Plaza ternyata mampu memberikan pengaruh terhadap bangunan bangunan yang
berada pada radius 100 meter , 200 meter ataupun 300 meter (lihat tabel 5.5).
Tabel 5.5 Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Garis Sempadan Bangunan
di Tiap Radius Pengaruh
Radius Pengaruh
J umlah bangunan
( un it)
Prosentasi Perubahan
( %)
Penilaian Perubahan
Penilaian Tin gkat
Pengaruh Dh oho Plaza
Keter angan
100 meter 5 29.4 Rendah Kecil
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan GS B a dalah bangunan banguna nyang juga mengalami per ubahan KDB, KLB dan ketinggian bangunan yakni terdapat 5 bangunan yang ber ubah dari 17 banguna n yang berubah
200 meter 6 2 .9 9
Sangat r en dah Sangat kecil
Ter da pat 4 bangunan yang mengalami per ubahan garis sempadan bangunan yakni 3 bangunan komersial yang berada di pinggir jalan Urip Sumoharjo dan 1 bangunan S PB U
300 meter 2 0 .31
Sangat r en dah Sangat kecil
Bangunan bangunan yang perubahan garis s empadan bangunan ini letaknya menyebar
Ter da pat 2 bangunan yang mengalami per ubahan GSB
Sumb er : Ha sil An alisa Penulis, 2012
Dengan melihat tabel 5.5 men unjukkan bahwa j ika dilihat dari nila i perubaha nnya,
perubahan GSB dengan nilai paling besar terjadi pada radius 100 meter (berdekatan dengan
Dhoho Plaza). Kemudian menjauh hingga radius 300 meter, ni la i perubahan GSB semakin
kecil. Ini sesuai dengan Dengan melihat tabel 5.5, ini sesuai dengan pendapat Bourne (dalam
Ferry Wisnu A.,2005) dan Sadyohutomo (2006) yang menyebutkan bahwa salah satu
penyebab perubahan pemanfaa tan lahan terutama perubahan tata massa bangunan adalah
tumbuh dan hilangnya aktivitas atau kegiatan tertentu dimana perubahan lebih banyak terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
di sekitar pusat aktivitas baru tersebut. Sama halnya yang dijelaskan oleh Chapin dalam Ratna
(2003) bahwa salah satu penyebab perubahan pemanfaatan lahan terutama tata massa
bangunan adalah kelengkapan sarana prasarana. Semakin lengkap sarana prasarana yang ada,
semakin besar pula perubahan yang terjadi di sekitarnya begitu sebaliknya.
Kota Kediri termasuk dalam kota sedang (kota Sedang memiliki jumlah penduduk
101.000 500.000 jiwa)4. Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza, se lain
dikarenakan adanya Dhoho Plaza itu sendiri, perkembangan pusat perbelanjaan yang dialami
kota Kediri ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza. Selain
i tu , lokasi pembangunan Dhoho Plaza yang berada diantara 2 (dua) jalan besar yakni
j l.Panglima Sudirman dan jl. Brigjen Katamso dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi juga
ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan seki ta r Dhoho Plaza.
Adanya perubahan KDB yang te rjadi pada wilayah penelitian, mendorong terjadinya
perubahan GSB. Hal ini dikarenakan setiap perubahan KDB, GSB bangunan pasti juga ikut
berubah. Akan tetapi tidak semua bangunan bangunan yang mengalami perubahan KDB
juga mengalami perubahan GSB. Sebab, dalam menghitung bangunan yang mengalami
perubahan GSB adalah bangunan yang mengalami pelebaran dinding muka terluar bangunan
terhadap jalan. Ini seperti definisi GSB adalah garis maya yang dihitung dari dinding terluar
muka bangunan terhadap gar is tepi jalan. Se lain itu, bangunan yang men galami perubahan
GSB ada yang mengalami perubahan fungsi bangunan dan ada juga yang tidak mengalami
perubahan fungsi bangunan.
Tingkat pengaruh Dhoho Plaza yang ditimbulkan terhadap perubahan GSB, dari tabel
5.5 menyebutkan bahwa tingkat pengaruh Dhoho Plaza tehadap perubahan GSB pada radius
100 meter tergolong keci l. Sedangkan tingkat pengaruh Dhoho Plaza terhadap radius 200 dan
300 meter tergolong sangat kecil. Walaupun begitu, setidaknya setelah pembangunan Dhoho
Plaza mampu mempengaruhi pe rubahan GSB bangunan di sekitarnya.
Jika melihat dari kategori pengaruh yang terjadi mulai dari radius 100 hingga 300 meter,
yang rata rata tergolong pengaruh sanga t kecil, ini dikarenakan bahwa karakter Dhoho Plaza
tergolong dalam pusat perbelanjaan skala dengan skala lokal (menurut Capricorn Infowisata
Consultan Managing Shopping Centre 1993) . Oleh karenanya, pengaruh yang ditimbulkan
hanya terjadi di sekitar pusat perbelanjaan dan tidak sampai mempengaruhi seluruh wilayah
kota Kediri.
me nu rut Pedoman Pen yusunan Re ncana Tata Ruang K awasan Perkotaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
Gambar 5.4 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Garis Sempadan
Bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
5.3.2 Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Ketinggian Bangunan
Dalam analisa pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan ketinggian bangunan disini
yang dimaksud adalah pengaruh yang ditimbulkan Dhoho Plaza terhadap bangunan
bangunan yang mengalami peru bahan ketinggian bangunan. Berikut analisa pengaruh Dhoho
Plaza terhadap perubahan ketinggian bangunan (l ihat t abel 5.6)
Tabel 5.6 Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Ketinggian Bangunan
di Tiap Radius Pengaruh
Radius Pengaruh
J umlahBangunan
Perubahan ket inggian bangunan
( %)
Penilaian Perubahan
Penilaian Tin gkat Pengaruh Dh oho Pla za
Keter angan
100 meter
4 23.5 Rendah Kecil
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan ketinggian bangunan ter letak dekat dengan dengan Dhoho Plaza d an ber ada dekat dengan jalan rayaSalah satu bangunan yang mengala mi per ubahan ketinggian bangunan adalah Dh oho Square dimana, sebelum n ya merupakan bangunan pasar dan bebera pa bangunan warga. Kemudian se telah pembangunan Dhoho Plaza, dibangunlah Dh oho Square dengan ket inggian 2 lantai.
200 meter 4 2 .0
Sangat r en dah
Sangat kec il
Bangunan - bangunan yang mengalami per ubahan ketinggian bangunan leta kn ya pada umumnya berada di sekitar jalan Ur ip Sumoharjo
300 meter
6 0 .9 Sangat r en dah
Sangat kec il
Bangunan bangunan yang mengalami per ubahan ketinggian bangunan leta kn ya menyebar.
Sumb er : Hasil analisa penulis, 2012
Dari tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai perubahan yang terjadi pada radius 100 meter
lebih besar bila dibandingkan dengan radius 200 dan 300 meter. Sedangkan radius 300 meter
memiliki nilai perubahan yang lebih kecil daripada radius 100 dan 200 meter. Prosentase
perubahan yang terjadi pada rad ius 100 meter termasuk dalam kategori rendah (23.5%).
Sedangkan prosentase perubahan pada radius 200 dan 300 meter termasuk dalam kategori
perubahan sangat rendah yakni sebesar 2.% dan 0.9%.
Dari penjelasan diatas, ini sesuai dengan pendapat Bourne (dalam Ferry Wisnu A.,2005)
dan Sadyohutomo (2006) yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab perubahan
pemanfaatan lahan terutama perubahan tata massa bangunan adalah tumbuh dan hilangnya
aktivitas/ kegiatan tertentu dimana perubahan lebih banyak terjadi di sekitar pusat aktivitas
baru tersebut. Dengan melihat tabel 5.6 ini sesuai dengan pendapat Bourne (dalam Ferry
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
Wisnu A.,2005) dan Sadyohutomo (2006) yang menyebutkan bahwa sa lah satu penyebab
perubahan pemanfaatan lahan terutama perubahan tata massa bangunan adalah tumbuh dan
hilangnya aktivitas atau kegiatan tertentu dimana perubahan lebih banyak terjadi di sekitar
pusat aktivitas baru tersebut. Sama halnya yang dijelaskan oleh Chapin dalam Ratna (2003)
bahwa salah satu penyebab perubahan pemanfaatan lahan terutama tata massa bangunan
adalah kelengkapan sarana pras arana. Semakin lengkap sarana prasarana yang ada, semakin
besar pula perubahan yang terjadi di sekitarnya begitu sebaliknya.
Kota Kediri termasuk dalam kota sedang (kota Sedang memiliki jumlah penduduk
101.000 500.000 jiwa)5. Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza, se lain
dikarenakan adanya Dhoho Plaza itu sendiri, perkembangan pusat perbelanjaan yang dialami
kota Kediri ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza. Selain
i tu , lokasi pembangunan Dhoho Plaza yang berada diantara 2 (dua) jalan besar yakni
j l.Panglima Sudirman dan jl. Brigjen Katamso dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi juga
ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza.
Bangunan bangunan yang mengalami perubahan ketinggian bangunan baik pada
radius 100, 200 dan 300 rata rata juga mengalami perubahan fungsi bangunan seperti rumah
menjadi toko dan seterusnya. Namun ada juga yang tidak mengalami perubahan fungsi
bangunan. Se lain itu, ada beberapa bangunan yang mengalami ketinggian bangunan, juga
mengalami perubahan KDB dan KLB dan ada juga yang tidak. Sebab ketinggian bangunan
merupakan salah satu pendorong perubahan perubahan KLB. Bangunan bangunan yang
mengalami perubahan ketinggian disebabkan pemilik bangunan meninggikan bangunannya
untuk memaksimalkan fungsi bangunannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan, mereka
yang meninggikan banguna n d ipergunakan untuk rumah, toko, dan ada pula yang
dipergunakan untuk kos kos bagi karyawan. Bangunan bangunan yang dipergunakan
untuk kos kos karyawan letaknya pada radius 100 meter atau berdekatan dengan Dhoho
Plaza dan Dhoho Square. Sedangkan bangunan bangunan yang dipergunakan untuk rumah
rata rata letaknya pada radius 300 meter dan bangunan bangunan yang dpergunakan untuk
komersial letaknya berdekatan dengan jalan raya.
Ni la i perubahan penggunaan lahan berpengaruh terhadap perubahan nilai perubahan
ketinggian bangunan. Hal ini dikarenakan setiap perubahan penggunaan lahan terjadi di
kawasan perkotaan seperti pe mbangunan Dhoho Plaza ataupun Dhoho Square dengan
ketinggian bangunan 2 lantai, tentunya bangunan bangunan yang berada di seki tarnya tidak
terkena sinar matahari. Oleh karenanya, pemilik bangunan bangunan di sekitar kedua
me nu rut Pedoman Penyusuna n Renc ana Ta ta Ruang K awasan Perkotaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94
bangunan tersebut berhak meninggikan bangunannya untuk mendapat sinar matahar i dan
sekaligus menambah ruang bangunannya diatas lahan yang sempit. (Bergel dalam Yunus,
1999).
Tingkat pengaruh Dhoho Plaza terhadap ketinggian bangunan pada radius 100 meter
termasuk dalam kategori kecil. Sedangkan pada radius 200 dan 300 meter t ingkat pengaruh
Dhoho Plaza terhadap perubahan ketinggian bangunan termasuk dalam kategori sangat kecil.
Walaupun demikian, setelah pembangunan Dhoho Plaza mampu mempengaruhi perubahan
ketinggian bangunan yang ada d i sekitarnya.
Jika melihat dari kategori pengaruh yang terjadi mulai dari radius 100 hingga 300 meter,
yang rata rata tergolong pengaruh sanga t kecil, ini dikarenakan bahwa karakter Dhoho Plaza
tergolong dalam pusat perbelanjaan skala dengan skala lokal (menurut Capricorn Infowisata
Consultan Managing Shopping Centre 1993) . Oleh karenanya, pengaruh yang ditimbulkan
hanya terjadi di sekitar pusat perbelanjaan dan tidak sampai mempengaruhi seluruh wilayah
kota Kediri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
Gambar 5.5 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Ketinggian Bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96
5.4. Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktiv itas Ruang Terbuka
Publik
Dalam analisa perubahan akt ivi tas ruang terbuka publik disini t erbagi menjadi 2 jenis
analisa yaitu analisa pengaruh Dhoho Plaza terhadao perubahan aktivitas ruang terbuka publik
pada hari kerja dan analisa pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan aktivitas ruang terbuka
publik pada hari libur.
5.4.1.Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktiv itas Ruang Terbuka
Publik Hari Kerja
Dalam tabel 4.15 menunjukkan bahwa setelah adanya Dhoho Plaza pada hari kerja
terjadi perubahan aktivitas ruang terbuka publik pada 2 radius pengaruh Dhoho Plaza yakni
radius 100 meter dan 200 mete r. Pada radius 100 meter terdapat 1 tempat yang mengalami
perubahan aktivitas ruang terb uka publik yakni menghilangnya aktivitas ruang terbuka publik.
Aktivitas yang menghi la ng adalah aktivitas olahraga d imana, aktivitas olahraga pada lapangan
tennis (bangunan fasilitas pelayanan umum) berubah menjadi Dhoho Plaza.
Pada radius 200 meter, terdapat 1 tempat yang mengalami perubahan aktivitas yakni
munculnya aktivitas baru. Aktivi tas baru tersebut adalah munculnya aktivitas ekonomi baru
yakni adanya tempat khusus para PKL permanen yang letaknya berada di sebelah u tara Alun
alun Kota Kediri. Latar belakan g munculnya aktivitas ekonomi baru ini adalah merupakan
pembangunan H. Maschut (mantan walikota Kediri) yang bekerjasama dengan Dhoho Plaza
dimana manajemen Dhoho Plaza memberikan kompensasi terhadap pemerintah kota Kedir i.
Pembangunan tempat PKL permanen ini bertujuan untuk menampung para PKL yang
sebelumnya berada di sekitar a lun alun kota Kediri. Dari hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat, penampungan ini bertujuan membersihkan para PKL yang berada di sekeliling
alun alun kota Kediri agar alun alun kota Kediri terlihat lebih te rtata rapi dan bersih.
Namun apa yang terjadi di lapangan saat ini, para PKL masih saja menja jakan barang
dagangannya di sekeliling a lu n alun kota Kediri ataupun berada di dalam alun alun kota
yang menyebabkan kesan Alun alun kota Kediri menjadi kumuh.
Untuk radius 300 meter atau yang berada jauh dari Dhoho Plaza tidak mengalami
perubahan akivitas apapun. Hal ini menurut wawancara dengan ketua ketua RT yang berada
di radius 300 meter menyebutkan bahwa pengaruh dari Dhoho Plaza pada radius 300 meter
t idak ada sama sekali. Menurut mereka, pengaruh aktivitas ruang terbuka publik lebih terasa
perubahannya di sekitar Dhoho Plaza atau dekat dengan Dhoho Plaza itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
5.4.2.Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktivitas Ruang Terbuka
Publik Hari Libur
Dengan melihat tabel 4.16 menunjukkan bahwa terjadi perubahan aktivitas pada radius
100 meter dan 200 meter. Pada radius 100 meter, perubahan ak tivitas ruang terbuka publik
yang terjadi adalah menghilangnya aktivitas ruang terbuka publik dimana terdapat tempat
olahraga tennis yang berubah menjadi Dhoho Plaza itu sendiri sedangkan pada radius 200
meter yakni munculnya aktivi tas baru berupa aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi ini adalah
aktivitas ekonomi yang berupa tempat PKL permanen dimana para PKL ini menampung para
PKL yang berada di sekitar alun alun kota Kediri. Pada radius 300 meter tidak mengalami
perubahan aktivitas ruang terbuka publik. Pada radius 300 meter tidak ter jadi perubahan
aktivitas mungkin dikarenakan beberapa hal antara lain letaknya yang cukup jauh dari Dhoho
Plaza dan pada umumnya warga yang ada pada radius 300 meter ini ada yang menghabiskan
waktunya di dalam rumah ataupun bepergian ke luar kota. Oleh karenanya pada radius 300
meter ini tidak terjadi perubahan aktivitas pada ruang terbuka publik.
Aktivitas ruang terbuka publik pada hari libur setelah Dhoho Plaza, intensitas
pengunjung l ebih banyak bila dibandingkan dengan aktivitas ruang terbuka publik pada hari
l ibur sebelum Dhoho Plaza dibangun. Hal ini mungkin dikarenakan dengan kehadiran Dhoho
Plaza memil ik i daya tarik sendiri sehingga membuat masyarakat berdatangan menuju Dhoho
Plaza dan sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
Tabel 5.7 Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktivitas Ruang Terbuka Publik
di Tiap Radius Pengaruh Pada Hari Kerja
RadiusPengaruh
Aktiv itas Ruang Terbuka publik
Aktiv itas Pada Hari KerjaKategori
PerubahanTin gkat Pengaruh
Dh oho Plaza
100 meter
Menghilangnya aktivi tas olah raga ini dikarenakan a danya perubahan ruang terbuka publik yai tu lap angan tennis yang berubah me njadi Dhoho Plaza
Mengalami per ubahan a kt ivi tas
Berpengaruh
200 meter
Ter jadi perubahan aktivitas ruang terbuka pub lik yakni munculnya akt ivi tas r uang terbuka p ub lik bar u.
Aktiv itas ruang terbuka publik bar u tersebut ber upa a kt ivi tas ekonomi yaitu PKL yang letaknya berada d i sebelah u tara alun a lun kota Kediri.
Munculnya aktivitas ekonomi yakn i tempat p ar a PKL yang dibuat secara permanen. Pembuata n tem pat ini untuk menampung para PKL ya ng berada d i sek itar Alun a lun kota Kediri karena dianggap mengga nggu masyarakat yang berakt ivitas d i s eki tar a lu n a lun kota Kediri. Namun apa yang terjadi s aa t ini kondisi di sebelah utara alun a lu n kota Kediri s emrawut dan alun a lun kota Kediri menjadi kumuh. Selain itu PKL masih berdagang d i seki tar a lu n a lun k ota Kediri
Pada malam hari, alun a lun kota Kediri baik di dalam alun- a lu n ataupun diseki tarnya terkadang masih ditempati para PKL untuk berdag ang
Mengalami per ubahan a kt ivi tas
Berpengaruh
300 meterTid ak terjadi perubahan aktivitas ruang ter buka publik.
Tid ak mengalami per ubahan a kt ivi tas
Tid ak Berpengaruh
Sumb er : H as il Analisa Penulis, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
Tabel 5.8 Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktivitas Ruang Terbuka Publik
di Tiap Radius Pengaruh Pada hari Libur
Radius Pengaruh
Aktiv itas Ruang Terbuka publik
Aktiv itas Pada Hari Libur Kategori Perubahan
Tin gkat Pengaruh
Dh oho Plaza
100 meter
Menghilangnya aktivitas o lah raga in i dikarenakan adanya per ubahan ruang terbuka publik ya itu la pa ngan tennis yang ber ubah me njadi Dhoho Plaza
Aktiv itas ruang terbuka publik yang bera da di sekitar Dhoho Pla za pada hari l ibur intensitas nya lebih banyak bila d ib andingkan yang terjadi pada hari ker ja.
Mengalami per ubahan a kt ivi tas
Berpengaruh
200 meter
Ter jadi perubahan a kt ivi tas ruang ter buka publik yak ni mu nculnya aktivitas ruang terbuka publ ik bar u.
Aktiv itas ruang terbuka publik bar u tersebut ber upa aktivitas e konomi yaitu PKL yang letaknya berada di sebelah utara alun
a lun kota Kediri.
Munculnya ak tivi tas ekonomi yakni tempat para PKL yang d ib uat secara permanen. Pembuata n tempat ini untuk menampung para PKL yang berada d i s ek ita r A lun a lun kota Kedir i karena dianggap menggang gu masyarakat yang ber aktivitas di sekitar alun a lu n kota Kediri. Namun apa yang ter jad i saat ini kondisi di sebelah utara alun a lun kota Kediri s emrawut dan alun a lun kota Kediri menjadi kumuh. Selain i tu PKL masih berdagang di sekitar alun a lun kota Kediri
Pada malam hari, alun a lu n kota Kediri ramai dengan para PKL yang berdagang dan para pengunjung yang sekedar duduk
duduk , bermain ataupun membeli sesu atu d i dalam ataupun d iluar alun a lun kota Kediri.
I ntensitas aktivitas ruang terbuka publik leb ih banyak bila d ib andingkan dengan aktivi tas yang terjadi pada hari kerja
Mengala mi per ubahan a kt ivi tas
Berpengaruh
300 meter
Tid ak terjadi perubahan aktivitas ruang ter buka pub lik .
Aktiv itas ruang terbuka publik pada radius ini, in tensitas nya r elatif sepi bila dibandingkan dengan saa t hari kerja. Hal ini d ik arenakan, masyarakat lebih memilih berpergian keluar r umah ataupun beristirahat di dalam r um ah .
Tid ak mengalami per ubahan a kt ivi tas
Tid ak Berpengaruh
Sumb er : H as il Analisa Penulis, 2012
Dari tabel 5.7 dan 5.8 mengenai analisa pengaruh Dh oho Plaza terhadap perubahan
aktivitas ruang terbuka publik pada hari kerja ataupun hari libur dimana perubahan ak tivitas
ruang terbuka publik terjadi pada radius 100 meter dan 200 meter, ini sesuai yang
dikemukakan bahwa Paulus Hariyono (2002) dan Niniek Anggraini (2010) bahwa perubahan
aktivitas ruang terbuka publik akan mengalami perubaha n aktivitas apabila terdapat
pembangunan sarana prasarana di kawasan perkotaan. Menurutnya perubahan aktivitas ruang
terbuka publik banyak terjadi pada umumnya berada di sekitar sarana tersebut. Ini
menandakan bahwa semenjak pembangunan Dhoho Plaza berpengaruh terhadap radius 100
dan 200 meter.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
Gambar 5.6 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktivitas Ruang
Terbuka Publik Hari Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
Gambar 5.7 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Aktivitas Ruang
Terbuka Publik Hari Libur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
Tabel 5.9 Tingkat Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Aktivitas Ruang Terbuka Publik Akibat
Dhoho Plaza
Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Ruang terbuka Publik
Radius Pengaruh
100 meter 200 meter 300 meter
Pemanfaatan Lahan
Penggunaan Lahan
Fungsi Penggunaan Lahan
Kecil31.7 %
Kecil25.72 %
Sangat kecil2 .1 %
I ntensitas pemanfatan
lah an
Ko efisien Dasar Bangunan (KDB)
Kecil29.4%
Sangat kecil5 %
Sangat kecil1 .1%
Ko efisien Lantai Bangunan
( KLB)
Kecil29.4%
Sangat kecil3 .5 %
Sangat kecil1 .7%
Tata Massa Bangunan
Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Kecil29.4%
Sangat kecil2 .9 9%
Sangat kecil0 .3 1%
Ketinggian bangunan Kecil23.5%
Sangat kecil2 %
Sangat kecil0 .9 %
Ruang terbuka publikAktiv itas ruang ter buka pub lik
Ter jadi per ubahan
Ter jadi per ubahan
Tid ak te rjadi per ubahan
Sumb er : hasil analisa ,20 12
Dengan melihat tabel 5.9 menunjukkan bahwa jika diliha t dari nilai perubahan, untuk
pemanfaatan lahan perubahan paling banyak terjadi pada radius 100 meter dekat dengan
Dhoho Plaza. Kemudian semakin menjauh dari Dhoho Plaza n ilai perubahan yang terjadi
semakin kecil. Ini sesuai dengan pendapat Bourne (dalam Ferr y Wisnu A.,2005) dan
Sadyohutomo (2006) yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab perubahan pemanfaatan
lahan terutama perubahan tata massa bangunan adalah tumbuh dan hilangnya aktivitas atau
kegiatan tertentu dimana perubahan lebih banyak terjadi di sekitar pusat aktivitas baru
tersebut. Sama halnya yang dijelaskan oleh Chapin dalam Ratna (2003) bahwa salah satu
penyebab perubahan pemanfaatan lahan terutama tata massa bangunan adalah kelengkapan
sarana prasarana. Semakin lengkap sarana prasarana yang ada, semakin besar pula perubahan
yang terjadi di sekitarnya begi tu sebaliknya.
Kota Kediri termasuk dalam kota sedang (kota Sedang memiliki jumlah penduduk
101.000 500.000 jiwa)6. Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza, selain
dikarenakan adanya Dhoho Plaza itu sendiri, perkembangan pusat perbelanjaan yang dialami
kota Kediri ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza. Selain
i tu , lokasi pembangunan Dhoho Plaza yang berada diantara 2 (dua) jalan besar yakni
j l.Panglima Sudirman dan jl. Brigjen Katamso dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi juga
ikut mendorong perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza.
Jika melihat dari kategori pengaruh yang terjadi mulai dari radius 100 hingga 300 meter,
yang rata rata tergolong pengaruh sanga t kecil, ini dikarenakan bahwa karakter Dhoho Plaza
tergolong dalam pusat perbelanjaan skala lokal (menurut Capricorn Infowisata Consultan
me nu rut Pedoman Penyusuna n Renc ana Ta ta Ruang K awasan Perkotaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103
Managing Shopping Centre 1993) . Oleh karenanya, pengaruh yang ditimbulkan hanya terjadi
di sekitar pusat perbelanjaan dan t idak sampai mempengaruhi seluruh wilayah kota Kediri.
Perubahan fungsi penggunaan lahan yang terjadi di lapangan identik dengan adanya
perubahan bangunan. Setiap perubahan fungsi penggunaan lahan mendorong nilai perubahan
intensitas pemanfaatan lahan d i wilayah penelitian. Hal ini dikarenakan, setiap perubahan
bangunan, nilai intensitas pemanfaatan lahan yang ada pada bangunan tersebut juga ikut
berubah. Seprti contoh perubahan perubahan lahan pemerintahan dan pertahanan keamanan
yang ada pada radius 100 meter yang berubah menjadi fasilitas pelayanan umum tersebut,
intensitas pemanfaatan lahan pada fungsi penggunaan lahan tersebut juga ikut berubah.
Namun tidak setiap perubahan penggunaan lahan mendorong terjadinya perubahan
penggunaan lahan. Ada beberapa bangunan dengan fungsi sama, intensitas pemanfaatan lahan
nya berubah.
Perubahan intensitas pemanfaatan lahan ikut mempengaruhi ni lai perubahan tata massa
bangunan. Hal ini dikarenakan, setiap terjadi perubahan intensitas pemanfaatan lahan, tata
massa bangunan yang ada juga ikut berubah. Seperti contoh, perubahan intensitas
pemanfaatan lahan yang terjadi pada Dhoho Square yan sebelumnya adalah pasar, tata massa
bangunan yang ada pada Dhoh o Square juga ikut berubah. Namun tidak setiap perubahan
intensitas pemanfaatan lahan mempengaruhi nilai perubahan tata massa bangunan. Selain itu,
perubahan fungsi penggunaan lahan juga ikut mendorong perubahan tata massa bangunan
terutama ketinggian bangunan. Ini menurut Bergel dalam Yunus (1999) bahwa setiap
perubahan fungsi penggunaan lahan, ket inggian bangunan akan ikut terpengaruh. Seperti
contoh, pembangunan Dhoho Plaza ataupun Dhoho Square dengan ketinggian bangunan 2
lantai, tentunya bangunan bangunan yang berada di seki tarnya tidak terkena sinar matahari.
Oleh karenanya, pemilik bangunan bangunan di sekitar kedua bangunan tersebut
meninggikan bangunannya untuk mendapat sinar matahari dan sekaligus menambah ruang
bangunannya diatas lahan yang sempit. Jadi perubahan fungsi penggunaan lahan, intensitas
pemanfaatan lahan dan tata massa bangunan memiliki suatu keterkaitan satu sama lain.
Sedangkan untuk perubahan aktivitas ruang terbuka publik mengalami perubahan
aktivitas ruang terbuka publik pada radius 100 dan 200 meter dan radius 300 meter tidak
mengalami perubahan aktivitas sama sekali. ini sesuai yang dikemukakan bahwa Paulus
Hariyono (2002) dan Niniek Anggraini (2010) bahwa perubahan ak tivitas ruang terbuka
publik akan mengalami perubahan aktivitas apabila terdapat pembangunan sarana prasarana
di kawasan perkotaan. Menurutnya perubahan aktivitas ruang terbuka publik banyak ter jadi
pada umumnya berada di sekitar sarana tersebut. Ini menandakan bahwa semenjak
pembangunan Dhoho Plaza berpengaruh terhadap radius 100 dan 200 meter.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
Gambar 5.8 Pe ta Analisa Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Pe manfaatan Lahan dan
Ruang Terbuka Publik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105
Gambar 5.9 Pe ta Sebaran Pengaruh Dhoho Plaza Terhadap Perubahan Pemanfaatan Lahan
dan Ruang Terbuka Publik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil identifikasi dan anal isa yang telah dilakukan bahwa setelah pembangunan
Dhoho Plaza ternyata mampu mempengaruhi kondisi di sekitarnya. Dhoho Plaza berpengaruh
terhadap perubahan fungsi p enggunaan lahan, perubahan koefisien dasar bangunan,
perubahan koefisien lantai bangunan, perubahan garis sempadan bangunan, ketinggian
bangunan dan aktivitas ruang te rbuka publik yang ada pada radius 100 (dekat dengan Dhoho
Plaza) dan 200 meter. Sedangkan untuk radius 300 meter, Dhoho Plaza berpengaruh terhadap
perubahan fungsi penggunaan lahan, koefi sien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan,
garis sempadan bangunan dan ketinggian bangunan terkecuali aktivitas ruang terbuka publik
yang memang tidak mengalami perubahan sama sekal i.
Perubahan yang terjadi setelah pembangunan Dhoho jika melihat dari semua aspek,
perubahan terbesar terjadi pada radius 100 meter (berada dekat dengan Dhoho Plaza)
sedangkan perubahan terkecil pada radius 300 meter. Ini menandakan bahwa setiap
pembangunan pusat perbelanjaan atau mall pada umumnya akan mempeng aruhi perubahan
kondisi lingkungan di sekitarn ya terutama kondisi lingkungan yang berada dekat dengan pusat
perbelanjaan. Pada kondisi lingkungan yang berada dekat dengan pusat perbelanjaan akan
mengalami perubahan lebih banyak dan kemudian, apabila kondisi l ingkungan jaraknya
semakin jauh dari pusat perbelanjaan, perubahan yang terjadi semakin kecil bahkan bisa jadi
t idak mengalami perubahan sama sekali
Dengan melihat pengaruh Dhoho Plaza terhadap perubahan pemanfaatan lahan dengan
rata rata pengaruh tergolong sangat kecil, ini dikarenakan skala pusat perbelanjaan Dhoho
Plaza merupakan pusat perbelanjaan lokal. (menurut Capricorn Infowisata Consultan
Managing Shopping Centre, 1993) sehingga pengaruh yang terjadi hanya di sekitar Dhoho
Plaza tersebut. Sama halnya yang terjadi pada perubahan aktivitas ruang terbuka publik
dimana perubahan hanya terjadi di sekitar Dhoho Plaza dan apabila dari Dhoho Plaza, tidak
terjadi perubahan sama sekali. Se lain itu, perkembangan pusat perbelanjaan yang terjadi di
kota dengan skala kota sedang ini cukup berkembang pesat juga ikut memberikan dorongan
terhadap perubahan yang terjadi di kawasan sekitar Dhoho Plaza. Serta lokasi pembangunan
Dhoho Plaza yang berada di antara 2 jalan besar dengan tingkat aksesibilitas tinggi juga ikut
mendorong perubahan yang te rjad i di kawasan sekitar Dhoho Plaza.
Jadi tingkat perubahan yang ter jadi pada kondisi perubahan kondisi fisik lingkungan di
sekitar suatu pusat perbelanjaan sebagai akibat dari adanya pembangunan pusat perbelanjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107
dipengaruhi oleh skala pusat perbelanjaan , kondisi kelengkapan sarana, prasarana yang ada,
perkembangan pusat perbelanjaan yang ada dan skala kota tersebut.
6.2 Rekomendasi
6.2.1 Rekomendasi Hasil Penelitian
Dengan melihat pengaruh Dhoho Plaza ternyata mampu mempengaruhi perubahan
pemanfaatan lahan dan aktivitas ruang terbuka publik di sektiar Dhoho Plaza. Dari kasus
Dhoho Plaza bahwa setelah Dhoho Plaza menghilangkan ruang terbuka publik. Hal ini
dikarenakan Dhoho Plaza dibangun diatas lahan ruang terbuka publik dimana lahan tersebut
sering digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas olahraga. Oleh
karenanya, bagi pemerintah daerah selaku pemangku kebijakan untuk membuat f easibility
study dan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) terlebih dahulu. Sebab, setiap
pembangunan pusat perbelanjaan memberikan efek terhadap kondisi d i sekitarnya baik dari
segi penggunaan lahan, ruang terbuka publik, lalu lintas dan lain sebagainya. Se lain itu,
pemerintah dalam setiap pembangunan suatu pusa t perbelanjaan harap memilih lokasi yang
tepat untuk dibangun suatu pusat perbelanjaan mulai dari perletakan yang harus sesua i dengan
rencana detail t ata ruang, pencapaian yang mudah dan kondisi sarana uti li tas yang lengkap
dan memadai serta apabila pembangunan pusat perbelanjaan te rsebut menghilang ruang
terbuka hijau, harap mengganti ruang terbuka hijau yang ada dan lain sebagainya.
6.2.2 Rekomendasi Arahan Penelitian Lanjutan
Agar penelitian ini dapat lebih lengkap kajiannya terkait pengaruh dari suatu
perbelanjaan, maka penelitian ini memberikan rekomendasi bagi penel it ian selanjutnya antara
lain :
a. Studi pengaruh pusat perbelanjaan terhada p lalu lintas dan nilai l ahan yang ada di
sekitarnya
b. Studi pengaruh pusat perbelanjaan terhadap bentuk fisik kota
c. Studi pengaruh pusat perbelanjaan terhadap skala kota lain selain skala kota sedang dan
dengan skala pusat perbelanjaan yang berbeda pula. Penelitian Dhoho Plaza ini
dilakukan di kota Kediri, dimana kota Kediri merupakan kota sedang dan juga Dhoho
Plaza termasuk dalam pusat perbelanjaan skala lokal. Ini tentunya akan memberikan
perspektif atau pandangan yang lebih luas mengenai t ingkat pengaruh yang ditimbulkan
oleh suatu pusat perbelanjaan dengan skala yang berbeda dan juga terhadap kota dengan
skala yang berbeda pula selain skala kota sedang.