dian.doc

12
AGENT 1. Definisi agent agent adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infkesi yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Agent dapat berupa : unsur biologis, unsur nutrisi, unsur kimiawi, dan unsur fisika. (sumber : M.N. Bustaman. DR. 1997. Pengantar Epidemologi : Rineka Cipta.Jakarta) http://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CEEQFjAE&url=http %3A%2F%2F www.lontar.ui.ac.id %2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F125891-S- 5384-Pola%2520cidera- Literatur.pdf&ei=6Eb4UNu5OIqrrAe5w4HgAw&usg=AFQjCNFJpC3zexGs7Uns0pDN 4QYEw5nuCQ&bvm=bv.41018144,d.bmk 2. Media penularan agent a.Air

Upload: gagah-brillian

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lhlh

TRANSCRIPT

AGENT

1. Definisi agentagent adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infkesi yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Agent dapat berupa : unsur biologis, unsur nutrisi, unsur kimiawi, dan unsur fisika.(sumber : M.N. Bustaman. DR. 1997. Pengantar Epidemologi : Rineka Cipta.Jakarta)

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CEEQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.lontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F125891-S-5384-Pola%2520cidera-Literatur.pdf&ei=6Eb4UNu5OIqrrAe5w4HgAw&usg=AFQjCNFJpC3zexGs7Uns0pDN4QYEw5nuCQ&bvm=bv.41018144,d.bmk2. Media penularan agent

a. Air

b. Udara

c. Makanan dan minuman

d. Vektor

e. Tanah

f. Vehicle

3. Jenis-jenis agent dan penyakit yang ditimbulkan oleh agent tersebut

a. Hidup

Virus(ifluenza)

Bakteri( mikobakterium tuberculosis)

Jamur( malasezia furfur: panu)

b. Tidak hidup

Kimia; co( sesak nafas)

Mekanik;(kecelakaan, trauma organ)

Nutrisi;( lemak, arterosklerosis)

4. Apa hubungan agent dan lingkungan?

a. Linkungan sebagai Tempat sumber agent(saling berhubungan)

b. Lingkungan sebagai media agent

c. Beda lingkungan beda agent

5. Begaimana cara penularan agent terhadap host

a. Lansung

Interaksi antar host

b. Tidak langsung

Melalui vektor

6. Karkteristik agent

Agent hidup

a. Virulensi(ukuran keganasan)

b. Patogenesis(kemempuan menimbulkan reaksi)c. Infektifitas( kemampuan agent berkembang biak pada vektor dan host)

d. Toksinitas(kemempuan agent memproduksi toksin)

Agent tak hidup

e. Gas berbahaya

f. Melebihi kadar normal

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya agent

a. Sanitasi Lingkungan yang buruk

b. Imunitas

c. Perilaku masyarakat yang tak sehat

d. pendidikan rendah

8. Bagaimana cara agent menimbulkan penyakit(infeksi dan infasi)

a. Infeksi; cara agent menimbulkan penyakit jika agent masuk dalam host

b. Infasi; agent menimbulkan penyakit walaupun diluar tubuh host

c. Oportunistic; kemampuan agent menginfeksi jika imunitas host lemah

WABAH

9. Definisi wabahadalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka

(UU No 4. Tahun 1984)UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG

WABAH PENYAKIT MENULAR BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

a. Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah

kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang

jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada

keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat

menimbulkan malapetaka.

b. Sumber penyakit adalah manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda

yang mengandung dan/atau tercemar bibit penyakit, serta yang dapat

menimbulkan wabah.

c. Kepala Unit Kesehatan adalah Kepala Perangkat Pelayanan Kesehatan

Pemerintah.

d. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.http://www.depkes.go.id/h1n1/download/UU%20No%204-1984.pdf

10. Upaya penanggulangan wabah dan cara pencegahan

Pencegahan

Level & Clark membagi pencegahan penyakit menjadi lima tingkatan yaitu:

a. Peningkatan kesehatan

i. Melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan

ii. Member nutrisi yang sesuai dengan standar

iii. Meningkatkan kesehatan mental

iv. Penyediaan perumahan yang sehat

v. Rekreasi yang cukup

vi. Pekerjaan yang sesuai

vii. Melakukan konseling perkawinan

viii. Melaksanakan pemeriksaan berkala

b. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit

i. Pemberian imunisasi

ii. Kebersihan perorangan

iii. Perlindungan sanitasi

iv. Perlindukngan kecelakaan

v. Perlindungan terhadap kecelakaan kerja

vi. Penggunaan nutrisi khusus

vii. Perlindungan terhadap bahan karsinogen

viii. Menghindari zat-zat alergen

c. Diagnosis dini dan pengobatan cepat dan tepat

i. Mencari kasus sedini mungkin

ii. Pemeriksaan umum secara rutin

iii. Survei selektif penyakit khusus

iv. Mengingkatkan keteraturan pengobatan

v. Mencari orang yang pernah berhubungan dengan penderita penyakit menular

vi. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus

d. Pembatasan kecacatan/ketidakmampuan

i. Penyempurnaan dan intensitas pengobatan lanjutan agar terarah dan tidak menimbulkan komplikasi

ii. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan

iii. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk pengobatan dan perawatan yang intensif

e. Rehabilitasi (pemulihan kesehatan)

i. Diperlukan sarana untuk pelatihan dan pendidikan di rumah sakit dan tempat-tempat umum

ii. Memanfaatkan dan memelihara sebaik-baiknya kapasitas yang tersisa pada seseorang

iii. Melakukan pendidikan dan penyuluhan pada masyarakat umum dan industry

iv. Menyediakan tempat perlindungan khusus

(Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan, Wahyudin Rajab, M.Epid)

a. Penanggulangan Kontrol terhadap sumber atau reservoir infeksi

Kasus atau karier penyakit yang merupakan sumber utama infeksi dapat dikontrol dengan cara:

i. Diagnosis dini

Mendeteksi secara dini penyakit yang terjadi di masyarakat agar cepat diobati dan tidak menjadi penyakit kronis dan menular

ii. Notifikasi

Setiap kasus penyakit menular yang telah dideteksi perlu segera dilaporkan pada dinas kesehatan setempat agar dapat ditanggulangi dan melakukan persiapan lain yang diperlukan untuk penanganan medis lebih lanjut.

iii. Isolasi

Isolasi penderita bertujuan untuk membatasi penyebaran penyakit ke masyarakat.

iv. Terapi

Merupakan bagian dari tindakan preventif yang bertujuan mengurangi periode masa penularan dan hari kesakitan

v. Karantina

Berupa isolasi orang sehat atau binatangyang berasal dari daerah yang diduga menderita penyakit infeksi, lama waktu isolasi biasanya sesuai dengan masa inkubasi penyakit yang ada

vi. Surveilans epidemiologi

Berupa penelitian atau survey di lapangan terhadap segala sesuatu yang diduga penyebab terjadinya penyakit

vii. Desinfeksi

Melakukan suci-hama pada tinja, urin, muntahan pasien serta peralatan yang telah dipakai oleh penderita

Memutus rantai penularanPenularan penyakit dari dari orang sakit ke orang lain dapat melalui beberapa jalan. Untuk mencegah terjadinya penularan dapat dengan cara melakukan blockade atau memutus rantai penularan

i. Vehicle transmission

Penularan terjadi melalui media air, makanan, sayuran, susu dan lainnya. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan berupa barier sanitasi yaitu mencegah sumber air, makanan, susu, dan lainnya terkontaminasi dengan tinja penderita

ii. Vector transmission

Pennularan terjadi melalui vector penyakit atau arthropoda. Usaha yang dapat dilakukan berupa control vector dan manipulasi lingkungan

iii. Airborne transmission

Penularan terjadi melalui udara pernapasan. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memakai masker, menjauhi atau isolasi penderita

iv. Contact transmission

Penularan terjadi melalui kontak intim. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom

Proteksi pada kelompok penduduk yang rentan

i. Imunisasi aktif

Pemberian imunisasi aktif pada bayi yang sensitive terhadap penyakit menular seperti TBC, campak, difteri, pertusis dan tetanus

ii. Imunisasi pasif

Pemberian gamma globulin dan antisera yang bertujuan untuk merangsang pembentukan antibody

iii. Kemoprofilaksis

Pemberian obat-obatan untuk mencegah agar orang tidak menjadi sakit, seperti obat antimalaria, TBC, dan lainnya

iv. Pendidikan kesehatan

Hiegene probadi, sadar lingkunga dan lainnya

(Buku Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas, Drs. Budiman Chandra)11. Kriteria penykit dikatakan wabah

http://macammacampenyakit.com/penyakit-endemik-di-indonesia/

12. Perbedaan wabah dengan KLB(Kejadian Luar Biasa) Wabah : adalah peningkatan kejadian kesakitan/kematian, yang meluas secara cepat baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka.

Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada

suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu

Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB :Wabah harus mencakup:- Jumlah kasus yang besar.

- Daerah yang luas .

- Waktu yang lebih lama.

- Dampak yang timbulkan lebih berat Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi).

OUTBREAK

Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita suatu penyakit yang sama dimana penderita tersebut mempunyai hubungan satu sama lain.

EPIDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya meningkat.

PANDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya dalam waktu singkat meningkat tinggi dan penyebarannya telah mencakup wilayah yang luas

ENDEMI

Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu lama berkenaan dengan adanya penyakit yang secara normal biasa timbul dalam suatu wilayah tertentu.

PENGERTIAN KLB

- K Kej - Kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu / sekelompok masyarakat tertentu.(Mac Mahon and Pugh, 1970; Last, 1983, Benenson, 1990),

- Peningkatan frekuensi penderita penyakit, pada populasi tertentu, pada tempat dan musim atau tahun yang sama

(Last, 1983). Peraturan Menteri Kesehatan RI No . 949/ MENKES/SK/VII/2004.Kejadian Luar Biasa (KLB) : timbulnya atau meningkatnya kejadianKesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kriteria Kejadian Luar Biasa (Keputusan Dirjen PPM No 451/91) tentangPedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Tergolong Kejadian luar biasa, jika ada unsur :- Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.- Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut

penyakitnya (jam, hari, minggu).- Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode

sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan, tahun).- Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Investigasi_Wabah.pdf 13. Apa saja faktor yang mempengaruhi timbulnya wabah? Jelaskan!

Penyebab terjadinya wabahfaktor penyebab (agent) yakni organisme penyebab penyakit, adanya sumber penularan (reservoir maupun resources), adanya cara penularan khusus (mode of transmission), adanya cara meninggalkan pejamu dan cara masuk ke pejamu lain, serta ketahanan pejamu itu sendiri.

Prof.Dr.Nur Nasry Noor, MPH. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. 2000. Jakarta: PT. Rineka Cipta.1. faktor host (tuan rumah, penjamu)

Host adalah manusia atau makhluk lainnya, termasuk burung dan arthropoda, yang menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit. Faktor host berupa : umur, jenis kelamin, ras, etnik, anatomi tubuh, status gizi.

2. agent

agent adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infkesi yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Agent dapat berupa : unsur biologis, unsur nutrisi, unsur kimiawi, dan unsur fisika.

3. lingkungan (environment)

lingkungan adalah semua faktir luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan sosial.

(sumber : M.N. Bustaman. DR. 1997. Pengantar Epidemologi : Rineka Cipta.Jakarta)14. Disebut apa proses penularan penyakit (keluarnya dan masuknya agent dari host)

15. Apakah rantai agent dapat terputus? Bagaimana caranya?

HOST

16. Definisi host faktor host (tuan rumah, penjamu)

Host adalah manusia atau makhluk lainnya, termasuk burung dan arthropoda, yang menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit. Faktor host berupa : umur, jenis kelamin, ras, etnik, anatomi tubuh, status gizi.(sumber : M.N. Bustaman. DR. 1997. Pengantar Epidemologi : Rineka Cipta.Jakarta)

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CEEQFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.lontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F125891-S-5384-Pola%2520cidera-Literatur.pdf&ei=6Eb4UNu5OIqrrAe5w4HgAw&usg=AFQjCNFJpC3zexGs7Uns0pDN4QYEw5nuCQ&bvm=bv.41018144,d.bmk

17. Macam-macam host