diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar doktor ... · teori penegakan hukum pidana ......

17
PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN HASILTINDAK PIDANA KORUPSI DISERTASI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum OLEH : NAMA : ENDANG USMAN N I M : T 311202003 PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016

Upload: trinhdung

Post on 24-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENGEMBALIAN ASET

PEROLEHAN HASILTINDAK PIDANA KORUPSI

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum

OLEH :

NAMA : ENDANG USMAN

N I M : T 311202003

PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM

PROGRAM PASCA SARJANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

TAHUN 2016

Page 2: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman
Page 3: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman
Page 4: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

iii

PERNYATAAN

N a m a : Endang Usman

NIM : 311202003

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi dengan judul : “ PENERAPAN SITA

JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) DALAM UPAYA MEUWUJUDKAN

PENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN HASIL KORUPSI” adalah benar karya saya sendiri,

hal yang bukan karya saya, dalam disertasi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari, terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademi, yang berupa pencabutan disetasi dan gelar yang saya peroleh dari diseratsi

tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian disertasi saya, dengan ini saya bersedia

disertasi ini di upload atau dipublikasikan pada website Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret .

Surakarta, Juni 2016

Yang membuat pernyataan,

Endang Usman

Page 5: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan sandaran segala urusanku.

Dan perbaikilah urusan duniaku yang merupakan tempat tinggalku,dan

perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku dan jadikanlah

kehidupanku sebagai tambahan bagi kebaikanku dan kematianku sebagai

tempat istirahat dari segala kejelekanku ”. (HR Muslim)

“ Man Jadda Wa Jada, barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka

mendapatkannya” (Kata Mutiara)

“Sukses hanya bagi orang yang tetap semangat meski halangan dan rintangan di depan mata” (Motivasi)

Disertasi ini kupersembahkan untuk :

1. Ibunda dan Ayahanda tercinta

2. Istri dan Anak-anakku tersayang

5. Bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Page 6: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

v

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat, ridho dan karunianya yang telah memberikan kesehatan, kekuatan serta kemudahan

kepada penulis dalam mewujudkan serta menyelesaikan penulisan disertasi, walaupun dengan

proses yang panjang. Penulis harus berusaha keras mengatasi kesulitan dan hambatan yang

dihadapi selama melakukan penulisan dan penelitian, maklum penulis harus berbagi waktu dan

konsentrasi dengan tugas sehari-hari yang diemban oleh penulis di kantor Bareskrim Polri.

Alhamdulillah kedua tugas tersebut dapat berjalan lancer dan baik. Dalam rangka menulis dan

menyusun disertasi, penulis telah mendapatkan pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat

dan tak ternilai harganya.

Selama menyusun disertasi ini tentunya penulis banyak mendapatkan arahan dan

bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhomat :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc, Ph.D, selaku Wakil Rektor I Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Agr, Sc. Ir. Vita Cahyani, MP, selaku Wakil Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Prof. Dr. Supanto, SH, M.Hum, yang sangat terpelajar selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing (Promotor).

Beliau memberikan bimbingan dengan sabar, berdiskusi, memberikan arahan dan petunjuk

koreksi mengenai materi penulisan, memberikan ilmunya dan selalu memberikan semangat

terus menulis jangan putus asa.

6. Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Ketua Program Doktor

Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai

dosen. Beliau membantu memberikan bimbingan, arahan dan semangat terus menulis

jangan putus asa.

7. Prof. Dr. AdiSulistiyono, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku dosen pembimbing

(Co Promotor) sekaligus dosen Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Beliau membantu memberikan bimbingan, arahan mengenai

materi penulisan, berdiskusi dan memberikan semangat terus menulis jangan putus asa,

serta memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat.

8. Prof. Dr. Eryantouw Wahid. SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Ketua Program

Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Trisakti sekaligus sebagai dosen

penunjang. Beliau membantu memberikan bimbingan, arahan dan semangat terus menulis

jangan putus asa.

Page 7: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

vi

9. Prof. Dr. Setiyono, SH, MS yang sangat terpelajar selaku dosen Program Doktor Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau Membantu

memberikan bimbingan, semangat dan ilmu yang bermanfaat.

10. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Irjen Kemenristek dikti

sekaligus sebagai dosen Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Beliau teman berdiskusi dan membantu memberikan bimbingan,

semangat dan ilmu yang bermanfaat.

11. Dr. HariPurwadi, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Dosen Program Doktor Ilmu

Hukum sekaligus sebagai Ketua Program Studi S2 Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau sebagai teman berdiskusi dan memberikan

bimbingan, semangat dan ilmu yang bermanfaat.

12. Dr.WidodoTresnoNovianto SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Dosen Program

Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau

membantu memberikan koreksi, bahan masukan, sebagai teman berdiskusi dan

memberikan bimbingan, semangat serta ilmu yang bermanfaat.

13. Dr. Isharyanto, SH, M.Hum yang sangat terpelajar selaku Dosen Program Doktor Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Beliau membantu

memberikan koreksi, bahan masukan, sebagai teman berdiskusi dan memberikan

bimbingan, semangat serta ilmu yang bermanfaat.

14. Segenap Dosen Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

15. Segenap Staf dan Karyawan Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah membantu penulis untuk kelancaran selama mengikuti

pendidikan dan penulisan disertasi.

16. Segenap Sahabat-sahabatku seangkatan pada Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, Abdul Khoir, yang selalu mendorong dan

membantu pada saat penulis berhenti kekurangan bahan penulisan, Husdi, GindoTobing,

Sumaryono, Wagiman, Rainoer, Ishak, Bambang, Toton, Ade danAni.Teman seperjalanan,

berdiskusi dan keluh kesah, terimakasih atas bantuan dan kebersamaannya.

17. Ayahanda H. EndiSupandi dan Ibunda Hj, Rubaiah tercinta yang selalu memberikan doa

tulus ikhlas kepada penulis dalam rangka menyelesaikan disertasi.

18. Istriku Hj. Siti Kurnia Suryani,SS, tercinta dan anak-anakku tersayang Ahmad Zaki

Usman, Ahmad Zaid Usman, dan Ahmad Zayn Usman, yang telah sangat membantu dan

mendorong penulis menyelesaikan studinya, dan terimakasih banyak atas pengertian dan

keikhlasannya karena selalu ditinggalkan pada akhir minggu demi perkuliahan dan

penelitian disertasi.

19. Adik-adikku tercinta Nurbaiti, Jajang Hidayat, Muhamad Hafidz danWiwinRahayu, telah

memberikan bantuan dan doa untuk menyelesaikan penulisan disertasi.

Page 8: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

vii

20. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris JenderalPolisi Dr. Drs. Anang Iskandar,

MH, yang telah memberikan izin kepada penulis sewaktu ada perkuliahan dan penelitian

disertasi.

21. Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs. Nurali yang

pertama kali mengijinkan dan mendorong penulis melanjutkan pendidikan Program Doktor

IlmuHukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

22. Kepala Biro Koordinator dan Pengawasan Penyidik Pegawai NegeriSipil (PPNS)

Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Drs. Dharma Pongrekun SH, MM. yang telah

memberikan izin kepada penulis sewaktu melakukan penelitian disertasi.

23. KabagMinpers Rokorwas PPNS Bareskrim Polri, Komisaris Besar Polisi Ati Ginawati

S.Sos, MM. yang telah memberikan izin dan sangat memaklumi penulis apabila ada tugas

perkuliahan dan penelitian disertasi.

24. Kawan-kawan di kantor Direktora tTindak Pidana Korupsi, Direktorat Tindak Pidana

Ekonomi Khusus dan Rokorwas PPNS Bareskrim Polri terima kasih atas bantuan data-

data, pengertiannya dan memberikan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk

menyelesaikan penulisan disertasinya.

25. Jaksa Agung Pidana Khusus Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan staf, terlebih

kepada Arif Wibawa SH, MH, yang telah membantu memberikan data dan berdiskusi

dalam rangka menyusun disertasi.

26. Humas Komisi Pemberantasan Korupsi dan PLH Direktur Penyidikan Komisaris Besar

Polisi EndangTarsa SH, MH. Serta staf Perpustakaan KPK Yang telah memberikan data-

data penelitian dan sebagai teman berdiskusi dalam rangka menyusun disertasi.

27. Ketua dan Staf Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI Jakarta yang telah memberikan

waktu dan data-data penelitian untuk menyusun disertasi.

28. Serta para pihak yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan

disertasi ini, penulis mohon maaf tidak dapat menyebut satu per satu.

Penulis telah berusaha dengan baik dan sekuat tenaga agar hasil disertasi ini dapat

memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi kepentingan perkembangan ilmu hokum

dan berguna bagi Negara, bangsa dan Negara Indonesia. Namun demikian penulis

menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis

mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan penulisan selanjutnya. Penulis

berharap semoga disertasi ini dapat berguna sebagai bahan hukum acara pemberantasan

tindak pidana korupsi di Indonesia khususnya tentang upaya mewujudkan pengembalian

asset hasil tindak pidana korupsi.

Surakarta Mei 2016

Penulis

EndangUsman

Page 9: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............ ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN . ......................................................................................... ii

PERNYATAAN ................... ......................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .......... ......................................................................................... v

ABSTRAK ........................... ......................................................................................... viii

ABSTRACT ......................... ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................ ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................ ......................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ............... ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................ 15

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 15

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 16

1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 16

2. Manfaat Praktis ................................................................................... 17

BAB II TINJAUANPUSTAKA ................................................................................. 19

A. KajianTeori ... ......................................................................................... 19

1. Teori Mashlahat dan Kemanfaatan .................................................. 19

2. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam Perspektif

Teori Penegakan Hukum Pidana ..................................................... 27

3. Asset Recovery (Pengembalian Aset) Perolehan Hasil Tindak

Pidana Korupsi ................................................................................. 33

4. Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya

Hukum Chambliss danSeidman ...................................................... 42

5. Politik Hukum Pidana Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ....... 45

Page 10: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

xi

6.Penyitaan dan Perampasan Aset Harta Perolehan Hasil Korupsi ........ 54

a. Penyitaan dan Perampasan Berdasarkan KUHAP...................55

b. Penyitaan dan Perampasan Berdasarkan Undang-Undang

Korupsi ..................................................................................... 62

7. Sita Jaminan Dalam Sistem Hukum Perdata ................................... 66

B. Kajian Pustaka ........................................................................................ 72

1. Penelitian yang Relevan ................................................................. 72

2. Kebaruan Penelitian ......................................................................... 76

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 77

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................... 86

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 86

B. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 87

C. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 88

D. Pemilihan Responden ............................................................................. 89

E. Sumber dan Jenis Data Penelitian ........................................................... 90

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 92

G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 94

BAB IV KENDALA YANG MEMPENGARUHI BELUM OPTIMALNYA

PENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN HASILTINDAK PIDANA

KORUPSI ............ ......................................................................................... 97

A. Kendala Penelusuran Aset (Asset Tracing), Pengembalian Aset

(Asset Recovery) dan Penyitaan .............................................................. 97

1. Kelembagaan Penegak Hukum (Struktur) ....................................... 97

2. Peraturan Perundang-Undangan (Substansi) .................................. 100

a. Ketidakjelasan Klasifikasi Delik Keuangan Negara................100

b. Ketidakseragaman Pengertian Keuangan Negara.................... 105

c. Perbedaan Persepsi Mengenai Keuangan Negara dan

Delik Formil......................................................................... ....109

d. Perhitungan Kerugian Negara yang Variatif ............................ 111

Page 11: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

xii

e. Asset Recovery dan Penyitaan.......................................................... 115

3. Budaya Hukum Masyarakat( Kultur) .............................................. 120

B. Kendala Eksekusi Putusan Pengadilan Terkait Pengembalian Kerugian

Keuangan Negara .................................................................................... 122

1. Kelembagaan Penegak Hukum (Struktur) ...................................... 122

2. Peraturan Perundang-Undangan dan Putusan Hakim ...................... 133

3. Budaya Hukum Masyarakat (Kultur) ........................................... 140

BAB V PENTINGNYA PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

DALAM UPAYAPENGEMBALIAN ASET PEROLEHAN

HASIL KORUPSI ......................................................................................... 142

A. Paradigma Pengembalian Aset Perolehan Hasil Korupsi.......................142

1.Sistem Hukum Internasional Pengembalian Aset Perolehan

Hasil Tindak Pidana Korupsi ........................................................... 142

2. Perbandingan Beberapa Negara TentangPerampasan

(Penyitaan)Aset ....................................................................................... 164

a. AmerikaSerikat....................................................................... 164

b. Swiss ........................................................................................167

c. Filipina.....................................................................................168

d. Australia...................................................................................169

e. Malaysia...................................................................................170

3. Sistem Hukum Nasional Pengembalian Aset Perolehan Hasil

Tindak PidanaKorupsi ..................................................................... 174

a. Pengembalian Aset Korupsi berdasarkan Ratifikasi

Undang-Undang Nomor7 Tahun 2006 Tentang

PengesahanUnited Nations Convention Against Corruption

Tahun 2003 .............................................................................. 174

b. Pengembalian Aset Korupsi berdasarkan Undang-

Undang Nomor 31 Tahun1999 jo.Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi.......................................................................... 179

Page 12: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

xiii

c. Gugat Perdata dalam r angka pengembalian asset Korupsi ............193

B. Kondisi Pengembalian Aset Perolehan Hasil Korupsi di Indonesia.......195

C. Peranan Sita Jaminan Dalam Pengembalian Perolehan Aset Hasil

Korupsi .......... ......................................................................................... 220

1. Perbandingan Penerapan Sita Jaminan Dalam Hukum Perdata

Dan Hukum Pidana .......................................................................... 220

2. LandasanTeoretis Penerapan Sit aJaminan Dalam Pengembalian

Aset Hasil Korupsi ........................................................................... 228

a. Sita Jaminan dan Unsur Perbuatan Melawan Hukum Sebagai

DasarP enerapan SitaJaminan ................................................... 228

b. Hubungan Kausalitas antara Perbuatan Melawan Hukum

Dengan Kerugian Keuangan Negara Sebagai Dasar Penerapan

Sita Jaminan Dalam Perkara Korupsi ....................................... 237

BAB VI MEMBANGUN MODEL KELEMBAGAAN PENGEMBALIAN ASET

PEROLEHAN KORUPSI MELALUI PENERAPAN SITA

JAMINAN .................................................................................................... 242

A. Model Penerapan Sita Jaminan Dalam Pengembalian Aset ................. 242

B. Perluasan Penerapan Sita Jaminan ........................................................ 249

C. Kelembagaan Sita Jaminan Dalam Rangka Pengembalian Aset

Perolehan Hasil Tindak Pidana Korupsi ............................................... 254

1. Kelembagaan PenegakHukum (Struktur) ...................................... 255

2. Peraturan Perundang-undangan (Substansi) .................................. 261

3. Budaya Hukum (Kultur) ................................................................ 266

D. Konsep Sita Jaminan PadaRevisiUndang-Undang Pemberantasan

Tindak PidanaKorupsi Dalam Rangka Asset Recovery ....................... 269

E. Kelembagaan Penelusuran dan Pemulihan Aset Perolehan Hasil

Korupsi .......... ....................................................................................... 275

1. Penelusuran Aset dan Pengungkapan

TindakPidana ................................................................................. 275

2. Penerapan Konsep Illicit Enrichment

Page 13: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

xiv

( Kekayaan Yang TidakWajar) ...................................................... 280

3. Tindakan Penyitaandan Perampasan Aset ..................................... 285

F. Kelembagaan Penyimpanan Aset Perolehan Korupsi .......................... 290

BAB VII PENUTUP............ ....................................................................................... 298

A. Kesimpulan ... ....................................................................................... 298

B. Implikasi ....... ....................................................................................... 301

1. Implikasi Teoretis .......................................................................... 301

2. Implikasi Praktis ............................................................................302

C. Rekomendasi . .......................................................................................303

DAFTAR PUSTAKA .................... ....................................................................................... 305

LAMPIRAN .................................. .................................................................................…..316

Page 14: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Skor Peringkat Korupsi Indonesia Tahun 2015 ......................................... 4

2. Tabel 2 Perbedaan Perampasan Aset ....................................................................... 35

3. Tabel 2 Penelitian Relevan (Terdahulu) .................................................................. 75

4, Tabel 4 Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................................. 90

5. Tabel 5 Data Uang Yang DiselamatkanOlehPolri.................................................. 205

6, Tabel 6 PenyelesaianPerkaraTipikorPolri .............................................................. 206

7, Tabel 7 Data UangDiselamatkanOlehKejaksaanAgung RI ................................... 211

8. Tabel 8. Data Penyelidikan, Penyidikan, PenuntutandanUangDiselamatkan

KejaksaanAgung RI................................................................................... 212

9. Tabel 9 RekapitulasiUangPenggantiPerkaraTipidkorJanuari s/d Desember 2014

Kejaksaan RI.... ........................................................................................ 213

10. Tabel 10. Data Aset yang Diselamatkan KPK ........................................................ 215

11. Tabel 11 Rekapitulasi Barang Sitaan dan Rampasan oleh KPK ............................. 216

12. Tabel 12 Konsep Tahapan Sita Jaminan ................................................................. 233

13. Tabel 13 Perbedaan Antara Perampasan Berdasarkan Tuntutan Pidana

Dengan Perampasan Perdata .................................................................... 285

Page 15: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

xvi

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 1. Alur KerangkaTeori………………………………………………………..….53

2. Bagan 2. Keberlakuan Konsep Sita Jaminan Dalam Pengembalian Aset…………….…83

3. Bagan 3. Teknik Analisa Data…………………..…………………………………….....96

4. Bagan 4. Mekanisme Kelembagaan Sita Jaminan……………………………………...259

5. Bagan 5. Perolehan Negara atas Ase tKorupsi……...…………………………….........294

6. Bagan 6. Pola Keterpaduan Lembaga Pengembalian Aset………...……………..……296

Page 16: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

IX.

ABSTRAK

ENDANG USMAN, T 311202003, PENERAPAN SITA JAMINAN (CONSERVATOIR

BESLAG) DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PENGEMBALIAN ASET

PEROLEHAN HASIL TINDAK PIDANA KORUPSI. Promotor : Prof. Dr. Soepanto,

SH, M.Hum, Co Promotor : Prof. Dr. AdiSulistiyono, SH, M.Hum,. Disertasi : Program

Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian disertasi ini adalah untuk mempelajari dan menganalisist entang : pertama,

kendala pengembalian asset perolehan hasil tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat

penegak hukum. Kedua, arti penting penerapan Sita Jaminan (conservatoirbeslag) dalam

system penanganan perkara tindak pidana korupsi. Ketiga, model Sita Jaminan yang dapat

meningkatkan pengembalian asset perolehan hasil tindak pidana korupsi dalam system

hokum pidana Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kendala yang mempengaruhi sulitnya pengembalian asset

hasil korupsi disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, factor struktur kelembagaan yang

tidaksistemik, lemahnyastrukturorganisasipenegakhukum, Jaksaselakueksekutormasihkurang

optimal melakukan eksekusi uang pengganti sebagai asset recovery dikarenakan sarana dan

prasarana terbatas, kesulitan melacak aset yang sudah dipindahtangankan dan

disembunyikan. Kedua,f actor substansi hukum yaitu belum adanya peraturan perundang-

undangan yang mendukung optimalisasi penyitaan harta kekayaan yang diduga hasil korupsi,

perbedaan persepsi keuangan negara, perhitungan kerugian negara yang variatif menyulitkan

implementasi pengembalian kerugian keuangan negara. Ketiga, factor budaya hokum

masyarakat masih kurang dan permisif dengan tidak melaporkan asset para koruptor bahkan

melindungi asset koruptor. Dalam upaya pengembalian kerugian keuangan Negara akibat

tindak pidana korupsi, peranan Sita Jaminan (conservatoirbeslag) – yang digunakan dalam

rezim hokum perdata – dapat diterapkan pada kasus tindak pidana korupsi.Konsep sita

jaminan dimaksudkan menjamin pembayaran uang pengganti dan uang denda dari adanya

itikad buruk(bad faith) pelaku tindak pidana korupsi.Kajian pentingnya penerapan Sita

Jaminan ini didasarkan kepada perwujudan kemaslahatan, keadilan dan kepastian hukum.

Selain itu, terdapat hubungan kausalitas penerapan Sita Jaminan dengan prinsip-prinsip

perlindungan hokum melindungi kepentingan Negara dalam rangkap engembalian kerugian

keuangan negara yang hilang akibat korupsi. Sebagai sebuah model yang ditawarkan, maka

diharapkan konsep Sita Jaminan ini dimasukkan dalam proses revisi Undang-Undang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Secara implementasi, Sita Jaminan diberlakukan

pada awal proses peradilan (tahapp enyidikan), berakhir sampai adanya putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hokum tetap (inkracht). Sarana penunjang juga diperlukan,

yakni adanya lembaga penyimpanan dan pengelola aset agar lebih mendayagunakan dan

mengamankan kerugian keuangann egara. Lembaga ini juga sebagai pengintegra sisistem dari

berbagai lembaga penegak hukum yang menjalankan fungsi yang sama.

Kata Kunci : SitaJaminan(ConservatoirBeslag), PengembalianAset (Asset Recovery),

TindakPidanaKorupsi.

Page 17: Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor ... · Teori Penegakan Hukum Pidana ... Teori Sistem Hukum Lawrence Friedman danTeori Bekerjanya Hukum Chambliss danSeidman

IX.

ABSTRACT

ENDANG USMAN, T311202003, IMPLEMENTATION OF COLLATERAL

CONFISCATION (CONSERVATOIR BESLAG) IN ORDER TO MANIFEST THE

RESTORATION OF ASSETS OBTAINED FROM CORRUPTION.Promoter: Prof.

Dr. Supanto, SH, M. Hum, Co Promoter: Prof. Dr. AdiSulistiyono, SH, M.H,.

Dissertation: Doctoral Program of Law, Faculty of Law, University of SebelasMaret

Surakarta.

The purpose of this dissertation research is to study and analyze in detail: first, problems of

restoration of assets obtained from corruption conducted by law enforcement officers.

Second, the importance of the implementation of Collateral Confiscation in the corruption

case handling system.Third, the model of Collateral Confiscation to increase the restoration

of assets obtained from corruption in the Indonesian criminal justice system. The data used is

secondary data and primary data. The results showed that the constraints affecting the

difficulty of recovering assets from corruption caused by three factors. First, the institutional

structure is not systemic, structurally weak law enforcement organizations. Attorney as an

executor is still less than optimal at performing execution of subtitute money as asset

recovery because of limited facilities and infra structure, struggled to keep track of assets that

have been transferred and hidden. Second, factor in the substantive law, namely the absence

of legislation that supports the optimization of assets seizure suspected of corruption,

differences in the perception of state finances, the calculation of losses that varied

complicates the implementation of the restoration of state’s financial loss. Third, factor of

cultural law of the society is still lacking and permissive by not reporting assets of the

corruptor and even protect corruptor’s assets. In an effort to restore the state’s financial losses

due to corruption, the role of Collateral Confiscation - used in civil law regime - can be

applied to cases of corruption. The concept is intended for sequestration guarantees for

compensation and fines from their bad faith by the perpetrators of corruption. The importance

of implementing Collateral Confiscation is based on the embodiment welfare, justice, and

legal certainty. In addition, there is a causal relationship of implementation of Collateral

Confiscation with the principles of legal protection in terms of restoration of state’s financial

loss caused by corruption. As a model that is offered, it is expected that the concept of

Collateral Confiscation is included in the process of revision of the Law on Corruption

Eradication. In implementation, Collateral Confiscation enforced at the beginning of the

judicial process (the investigation stage), ends until there is a court ruling that has permanent

legal force (inkracht). Supporting facilities are also needed, namely the existence of

depository institutions and asset administrators to better utilize and secure the country's

financial losses. The institute also acts as a system integrator of the various law enforcement

agencies that perform similar functions.

Keywords: Collateral Confiscation (Conservatoir Beslag), Restoration of Assets (Asset

Recovery), Corruption.