diajukan untuk memenuhi kewajiban dan syarat guna...

101
i Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas X Semester 1 MA NU Al Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: QIEQY KHALIDATUL JAZIL NIM. 23010-15-0304 Halaman Sampul Luar PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh

    Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi dengan Media

    Audio Visual pada Siswa Kelas X Semester 1 MA NU Al Maarif

    Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh:

    QIEQY KHALIDATUL JAZIL

    NIM. 23010-15-0304

    Halaman Sampul Luar

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2019

  • ii

    Lembar Berlogo IAIN

  • iii

    Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh

    Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi dengan

    Media Audio Visual pada Siswa Kelas X Semester 1 MA NU Al

    Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

    Tahun 2018/2019

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh:

    QIEQY KHALIDATUL JAZIL

    NIM. 23010-15-0304

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    Halaman Persetujuan PembimbinHalaman Penge

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

    MOTTO

    َفا َواْلَمْرَوَة ِمْن َشَعائِِر اَّللَِّ َفَمْن َحجَّ اْلبَ ْيَت َأِو اْعَتَمَر ِإنَّ الصًَّرا َفِإنَّ اَّللََّ َفال ُجَناَح َعَلْيِه َأْن َيطَّوََّف ِِبَِما َوَمْن َتَطوََّع َخي ْ

    َشاِكٌرَعِليمٌ “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah.

    Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah,

    maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan

    barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati,

    maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha

    Mengetahui.”

    ( QS. Al-Baqarah : 158 )

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi

    ini penulis persembahkan untuk :

    1. Ayahandaku Wuryadi dan Ibundaku Hamidah yang penuh ketulusan dan kasih

    sayang membimbing, mendidik, mengarahkan dan mendukung baik secara

    moral, material maupun spiritual serta do’a restunya selama pendidikan.

    Semoga segala amal kebaikannya sebagai amal jariyah.

    2. Kerabat famili Luthfi yang telah banyak memberikan motivasi baik moral

    maupun spiritual.

    3. Ibu Nyai Rasilah, Ibu Nyai Kamalah Isom, Bapak Kyai Maarif, Bapak ustadz

    Khusnul Kirom yang memberikan doa restuya dan tentunya selalu

    memberikan dukungan doa.

    4. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku

    dan membantu menyelesaikan skripsi ini, teman-teman pondok pesantren Al-

    Hasan.

    5. Teman-teman seperjuangan dari semester 1 sampai sekarang, Rizka Safitri,

    Nurfaiiziyah, Maulina, Raynald, Hanif yang selalu memberikan semangat dan

    motivasi dalam menyelesaikan sekripsi.

    6. Dan mas Alawi seseorang yang selalu memberikan semangat, dan doa kepada

    saya dalam mengerjakan sekripsi.

    7. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2015 khususnya program studi PAI.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrohim

    Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

    Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

    penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan

    Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh Menggunakan Metode Demonstrasi dan

    Simulasi dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas X Semester 1 MA NU Al

    Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun 2018/2019.

    Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

    nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

    yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-

    satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman

    kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

    Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

    berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

    Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

    1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyyudin Baidhawy.

    2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

    3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

    4. Desen Pembimbing Akademik M. Agung Hidayatulloh, S.S., M.Pd.I.

    5. Bapak Sutrisna, S.Ag, M.Pd. yang telah memberikan ide dan inspirasi kepada

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    6. Bapak Kepala Sekolah MA NU Al-Maarif Boja Kendal Muraji S.Pd

  • x

    7. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

    karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

    pendidikan S1

    Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

    penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis

    khususnya, serta para pembaca pada umumnya.Amin

    Salatiga, 30 Juli 2019

    Penulis

  • xi

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi

    Halaman Sampul Luar.............................................................................................. i

    Lembar Berlogo IAIN ............................................................................................. ii

    Halaman Sampul dalam ......................................................................................... iii

    Halaman Persetujuan Pembimbing ......................................................................... v

    Halaman Pengesahan Kelulusan ............................................................................ iv

    Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian............................................................... vi

    Halaman Motto dan Persembahan ........................................................................ vii

    Kata Pengantar ..................................................................................................... viii

    Daftar Isi................................................................................................................. xi

    Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Abstrak ................................................................................................... 1

    Latar Belakang dan Rumusan Masalah ..................................................... 2

    C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

    D. Manfaat Metode ...................................................................................... 5

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................... 6

    F. Definisi Operasional ............................................................................... 8

    G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 9

    BAB II : LANDASAN TEORI

    A. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih ........................................................... 11

    B. Macam-macam hasil belajar ................................................................. 16

    C. Cara Menentukan Hasil Belajar ............................................................ 17

    D. Hakikat Fiqih ........................................................................................ 18

    E. Materi Haji dan Umroh......................................................................... 24

    F. Metode Penelitian ................................................................................. 30

    G. Kajian pustaka ...................................................................................... 36

    H. Hipotesis penelitian .............................................................................. 37

  • xii

    BAB III : METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 38

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 38

    C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 39

    D. Variabel Penelitian ............................................................................... 40

    E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 40

    F. Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................................. 41

    G. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 42

    H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43

    BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

    A. Pra Siklus .............................................................................................. 45

    B. Siklus 1 ................................................................................................. 48

    C. Siklus II ................................................................................................ 53

    BAB V : PENUTUP

    A. SIMPULAN .......................................................................................... 60

    B. SARAN-SARAN .................................................................................. 61

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xiv

    LAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Daftar Tabel

    Tabel 1...............................................................................................................44

    Tabel 2...............................................................................................................46

    Tabel 3...............................................................................................................47

    Tabel 4...............................................................................................................48

    Tabel 5...............................................................................................................49

    Tabel 6...............................................................................................................51

    Tabel 7...............................................................................................................52

    Tabel 8...............................................................................................................53

    Tabel. 9..............................................................................................................54

    Tabel 10..............................................................................................................56

    Tabel 11...............................................................................................................57

    Tabel 12...............................................................................................................58

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Lampiran 1 : RPP

    2. Lampiran 2 : Surat ijin penelitian

    3. Lampiran 3 : Daftar nilai SKK

    4. Lampiran 4 : Lembar konsultasi sekripsi

    5. Lampiran 5 : Surat balasan penelitian

    6. Lampiran 6 : Surat pembimbing sekripsi

    7. Lampiran 7 : Daftar riwayat hidup penulis

  • xiv

  • 1

    ABSTRAK

    Khalidatul Jazil, Qieqy. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan

    Umroh Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi dengan Media

    Audio Visual pada Siswa Kelas X Semester 1 MA NU Al Maarif

    Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun 2018/2019. Skripsi, Salatiga:

    Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Sutrisna, S.Ag, M.Pd.

    Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar, Metode Demonstrasi dan Simulasi, serta

    audio-visual

    Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

    hubungan metode demonstrasi dan simulasi dengan media Audio Visual dengan

    peningkatan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh di kelas X sesmester 1 di

    MA NU Al Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tahun pelajaran

    2018/2019.

    Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK)

    dan bersifat kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer

    yakni hasil wawancara kepala sekolah, guru, siswa, dan petugas kebersihan, dan

    sumber sekunder yang dapat berupa foto-foto kegiatan terkait pendidikan

    lingkungan, buku kurikulum, profil sekolah, dan sertifikat penghargaan bagi

    sekolah. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan wawancara,

    observasi, dan dokumentasi.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Peningkatan Hasil Belajar

    Fiqih Materi Haji dan Umroh Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi

    dengan Media Audio Visual adalah program pendidikan yang dirancang untuk

    membina keterampilan siswa dalam memahami dan menghargai pelaksanaan haji

    dan umroh, mengembangkan aspek psikomotor siswa untuk pelaksanaan proses

    pembelajaran mata pelajaran fiqih. Kedua, pelaksanaan Peningkatan Hasil Belajar

    Fiqih Materi Haji dan Umroh Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi

    dengan Media Audio Visual dititikberatkan pada masalah haji dan umroh,

    Rasulullah Saw. yaitu Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umrah

    (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan

    dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi,

    emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur

    melainkan surga. Ketiga, faktor penunjang pelaksanaan Peningkatan Hasil Belajar

    Fiqih Materi Haji dan Umroh Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi

    dengan Media Audio Visual tersedianya fasilitas audio visul sehingga sangat

    berperan dalam peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih. Sedangkan faktor

    penghambatnya adalah sifat bawaan siswa yang kurang giat dalam belajar.

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada zaman modern seperti sekarang ini seluruh manusia dituntut untuk

    lebih kreatif dan inovatif serta harus mampu beradaptasi dengan perubahan

    kehidupan yang sangat cepat, serta mengikuti perkembangan zaman secara

    global. Untuk mewujudkan hal tersebut, pendidikan memegang peranan yang

    amat sangat penting untuk menjamin perkembangan kehidupan bangsa yang

    bersangkutan. Untuk itu pembangunan nasional dalam bidang pendidikan

    merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas

    manusia Indonesia, guna mewujudkan masyarakat yang maju, adil,dan

    makmur, serta memungkinkan setiap warganya mengembangkan dirinya, baik

    dalam aspek jasmaniah maupun rohaniah berdasarkan filsafah pancasila.

    Pendidikan adalah usaha pendewasaan manuia seutuhnya lahir dan batin

    dalam arti tuntunan yang menuntut agar terdidik itu memiliki kemerdekaan

    berfikir, mersa, bertindak, dan berbicara serta percaya pada diri sendiri dengan

    penuh rasa tanggung jawab dalamsetiap tindakan dan perilaku kehidupan

    sehari-hari dan memiliki peran yang sangat penting untuk menjamin

    perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa dimasa depan. Untuk

    peningkatan kualitas pendidikan nasional harus segera diwujudkan karena

    merupakanpondasi untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia.

    Dalam proses belajar mengajar kondisi pembelajaran yang ideal siswa

    memahami materi yang disampaikan guru, pelaksanaan pembelajaran yang

    menyenangkan, siswa mempunyai motivasi yang tinggi dalam pelaksanaan

    pembelajaran khususnya pada materi fiqih serta hal-hal positif lainnya pasti

    menjadi suatu harapan dan keinginan yang ingin diwujudkan dalam proses

    belajar mengajar, tetapi proses tersebut tidak bisa selancar yang dibayangkan

    serta tidak sesuaidiharapkan, pasti muncul beberapa masalah yang

    mengganggu.

  • 3

    Kenyataan ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, terutama bagi

    seorang guru. Salah satu faktor pendukung dalam kelancaran pelaksanaan

    pembelajaraan adalah dari faktor guru, guru memegang peranan yang besar

    sebagai fasilitator serta penyampai materi kepada siswa. Oleh karena itu, para

    guru seorang pendidik harus bekerja keras dan berupaya untuk menciptakan

    generasi-generasi yang handal dan mampu menghadapi perkembangan zaman

    yang semakin lama semakin modern. Sehingga alangkah baiknya apabila

    profesionalisme seorang guru harus terus ditingkatkan demi tercapainya

    seorang guru yang profesional.

    Guru merupakan komponen pengajaran yang mampu memegang peranan

    penting dan utama karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat

    ditentukan oleh guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pembelajaran

    kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar

    yang dilakukan.

    Kegiatan belajar mengajar terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak

    didikdi kelas. Dalam penyampaian bahan pelajaran guru harus menggunakan

    strategi yang tepat. Disinilah kehadiran metode menempati posisi yang

    penting dalam penyampaian bahan pelajaran.

    Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

    nengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

    nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran(Syafrudin, 2016:180).

    Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk

    mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya ceramah,

    demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan,

    brainstorming, debat, simposium dan sebagainya. Tiap metode ada kelebihan

    dan kelemahan. Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji

    oleh guru agar penggunaannya dapat efektif.

    Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan

    untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran

    demonstrasi, yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara

    mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,

  • 4

    mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil

    pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru.

    Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu

    seperti halnya seorang guru di tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh

    tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di

    laksanakan. Tugas yang di laksanakan akan dianggap selesai apabila tujuan

    yang hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut harus merasa

    yakin bahwa jalan yang harus ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat

    dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan

    kepada peserta didiknya.

    Di samping metode demonstrasi ada metode simulasi, keduanya dapat

    dipadukan untuk menunjang pembelajaran yang efektif. Simulasi adalah

    tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan

    tujuan agar orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih

    memegang peranan sebagai orang lain. Simulasi mempunyai bermacam-

    macam bentuk pelaksanaan ialah : peer-teaching, socialdrama, psikodrama,

    simulasi game, dan rope playing.

    Selain metode pembelajaran, media pembelajaran merupakan alat bantu

    dalam proses pembelajaran (Syafrudin, 2016:120). Sesuatu apapum yang

    dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan dan

    kemampuan atau keterampilan pembelajaran tersebut sehingga dapat

    mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran.

    Berdasarkan hal tersebut maka disinilah penulis ingin melakukan

    penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji Dan

    Umroh Menggunakan Metode Demonstrasi dan Simulasi dengan Media

    Audio Visual Pada Siswa Kelas X Semester 1 MA NU al Maarif Boja

    Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019

  • 5

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

    penulisan skripsi ini ialah

    1. Apakah penerapan metode demonstrasi dan simulasi pada mata pelajaran

    Fiqih materi haji dan umrah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

    X semester 1 di MA NU Al-Maarif Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran

    2018/2019

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penulisan skripsi ini ialah

    1. Mengetahui penerapan metode demonstrasi dan simulasi dalam

    pembelajaran mata pelajaran fiqih materi haji dan umroh kelas X

    sesmester 1 di MA NU Al Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

    tahun pelajaran 2018/2019.

    2. Mengetahui peningkatan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh

    menggunakan metode demonstrasi dan simulasi dengan media Audio

    Visual pada kelas X sesmester 1 di MA NU Al Maarif Kecamatan Boja

    Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2018/2019.

    3. Mengetahui hubungan metode demonstrasi dan simulasi dengan media

    Audio Visual dengan peningkatan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh

    di kelas X sesmester 1 di MA NU Al Maarif Kecamatan Boja Kabupaten

    Kendal tahun pelajaran 2018/2019.

    D. Manfaat Metode

    a. Manfaat Teoritis

    Metode pembelajaran yang telah dikembangkan secara intensif melalui

    berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerja sama akademik

    antara peserta didik, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa

  • 6

    percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas

    individu atau kelompok.

    b. Manfaat Praktis

    a. Metode Demonstrasi

    1) Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih

    terbatas

    2) Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya

    suatu proses dengan penuh perhatian

    3) Untuk menghindari verbalisme

    4) Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu.

    5) Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode

    Demonstrasi adalah:

    1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat

    yang di Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama

    oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya

    tidak jelas.

    2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh

    aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan

    menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.

    3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab

    alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang

    tempatnya jauh dari kelas.

    4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

    5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari

    apa yang akan di demonstrasikan.

    6. Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran

    tersebut guru harus terlebih dulu Mendemonstrasikan dengan

    sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai

    dengan petunjuk.

  • 7

    Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga

    kekurangannya sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini

    b. Metode Simulasi

    Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu

    dipersiapkan kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal.

    Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode

    simulasi di antaranya:

    1. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur,

    dam peran yang akan dilakukan dalam simulasi.

    2. Mampu memberikan ilustrasi.

    3. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut.

    4. Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh

    siswa.

    Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan

    dalam penerapan metode simulasi adalah:

    1. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi.

    2. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.

    3. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

    Penerapan metode demonstrasi dan simulasi dengan media audio

    visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester 1 di MA

    NU Al-Maarif Boja.

    2. Indikator Keberhasilan

    Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa

    suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil. Penerapan metode

    demonstrasi dan simulasi dapat dikatakan efektif apabila indikator yang di

  • 8

    harapkan tercapai. Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan

    oleh penulis antara lain :

    a. Siswa tertarik dengan metode yang digunakan, sehingga dalam

    kegiatan pembelajaran siswa menjadi aktif mengikuti kegiatan

    pembelajaran di dalam kelas.

    b. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih

    materi Haji dan Umrah.

    c. Lebih dari 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai di atas KKM

    pada mata pelajaran Fiqih materi Haji dan Umrah.

    F. Definisi Operasional

    1. Metode

    Metode atau metoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos.

    Metha berarti melalui atau melewati dan hodos berarti jalan atau cara.

    Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan

    tertentu. Dalam bahasa Arab, metode disebut thariqah. Mengajar berarti

    menyajikan atau menyampaikan pelajaran. Jadi, metode mengajar berarti

    suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar

    tercapai tujuan pengajaran.(Ghunaimah, 1952: 177).

    2. Demonstrasi

    Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu anak

    didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang

    benar. Metode ini dapat diterapakan dalam pembelajaran Ilmu Alam,

    Teknik dan PAI, tetapi, tidak semua pelajaran PAI bisa didemonstrasikan,

    misalnya masalah aqidah yang menjelaskan iman kepada allah, malaikat,

    surga, neraka dan lai-lain

    3. Simulasi

    Simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah

    sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada

    kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah

    sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri

  • 9

    utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan

    keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa

    dimodifikasi secara nyata.

    4. Media

    Merupakan alat-alat grafis, fotografis atau elektronik untuk menangkap,

    memproses dan menyusun kembali informasi dan menyusun kembali

    informasi visual dan verbal. (Kosasih, 2014 : 50)

    5. Audio Visual

    Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

    gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena

    meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual

    (melihat). Media audio-visual merupakan sebuah alat bantu audiovisual

    yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk

    membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan

    pengetahuan, sikap, dan ide.

    G. Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dan memahami pokok bahasan skripsi maka

    penulis membagi menjadi tiga bagian. Terdiri dari bagian awal, bagian

    inti, dan bagian akhir sebagai berikut :

    Bagian awal meliputi : sampul, lembar berlogo IAIN Salatiga,

    judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan

    kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata

    pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

    Bagian inti terdiri dali lima bab, meliputi :

    Bab I pendahuluan berisi tentang : latar belakang masalah, fokus

    penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, sistematika penulisan.

  • 10

    Bab II landasan teori berisi pengertian tetang materi haji dan umrah

    mata pelajaran fiqih dengan metode demonstrasi dan simulasi. Kajian

    pustaka (penelitian terdahulu) yang berisi tentang peneliti terdahulu yang

    dibuat pacuan dalam penelitian.

    Bab III metodelogi penelitian yang berisi tentang teknik

    pengumpulan data, sumber data, dan pengecekan keabsahan data.

    Bab IV paparan data, subjek penelitian dan temuan mengenai

    peningkatan hasil belajar fiqih materi haji dan umrah menggunakan

    metode demonstrasi dan simulasi dengan media audio visual pada siswa

    kelas X MA NU Al-Maarif Boja Kendal.

    Bab V penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

    Bagian akhir meliputi : daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat

    hidup penulis.

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih

    1. Hasil Belajar

    Belajar dapat diartikan sebagai usaha untuk memperoleh ilmu

    pengetahuan, kepandaian, atau keterampilan. Belajar berasal dari kata ajar

    yang artinya petunjuk yang diberikan kepada seseorang supaya diketahui

    atau diturut ( E. Kosasi,2014 : 1). Suatu kegiatan disebut belajar sekurang-

    kurangnya ditandai dua ciri yaitu adanya perubahan tingkah laku dan

    melalui suatu pengalaman atau adanya interaksi dengan sumber belajar.

    Dengan demikian seseorang dapat dikatakan belajar apabila mengalami

    perubahan tingkah laku yang berdasarkan pengalaman atau interaksi

    dengan sumber belajar.

    Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan

    lingkungan. Di dalam interaksi ini terjadi serangkaian pengalaman-

    pengalaman belajar. Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik

    kesimpulan sebagai berikut :

    a. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh

    masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari situasi belajar.

    b. Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan siswa sendiri. Di

    dalam mencapai tujuan itu, siswa akan senantiasa menemui kesulitan,

    rintangan, dan situasi-siatuasi yang tidak menyenangkan.

    c. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat.

    d. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya. Belajar

    apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.

  • 12

    e. Karena belajar suatu proses, maka dari proses tersebut menghasilkan

    sebuah hasil. Hasil proses belajar itulah yang merupakan hasil belajar.

    Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi hasil belajar, yaitu :

    a. Menurut Keller Hasil belajar adalah keluaran dari berbagai hasil

    masukan. Masukan tersebut menurut Keller digolongkan menjadi dua

    yaitu masukan pribadi (personal input) dan masukan lingkungan

    (environmental inputs).

    b. Menurut Soedijarto Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang

    dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai

    dengan tujuan yang ditetapkan.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

    bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh siswa

    sebagai hasil belajarnya yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan.

    Hal ini bisa merupakan angka, huruf, serta tindakan yang dicapai masing-

    masing siswa dalam waktu tertentu.

    Berkaitan dengan hasil belajar, dimana hal ini akan tercapai apabila

    diusahakan semaksimal mungkin, baik melalui latihan maupun

    pengalaman, untuk mencapai hal tersebut harus memulai dari diri sendiri.

    2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah (Drs.

    Syaiful Bahri, 2006: 111-119)

    a. Tujuan

    Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai

    dalam kegiatan belajar mengaar. Kepastian dari perjalan proses belajar

    berpangkal dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapai

    tujuan sama dengan tercapai keberhasilan atau hasil belajar.

    b. Guru

  • 13

    Latar belakang pendidikan dan pengalaman adalah dua aspek yang

    mempengaruhi kompetensi seorang guru di bidang pendidikan dan

    pengajaran. Guru yang bukan berlatar pendidikan keguruan dan tidak

    pengalaman mengajar, akan banyak menemukan masalah di kelas

    sehingga akan mempengaruhi keberhaslilan dalam pendidikan.

    c. Anak didik

    Banyak sedikitnya jumlah anak di kelas akan sangat berpengaruh

    terhadap hasil belajar. Apalagi jumlah anak yang banyak dan kurang

    disiplin tentunya akan berdampak negatif.

    d. Kegiatan Pengajaran

    Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara

    guru dan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Strategi

    penggunaan metode akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil

    belajar mengajar.

    e. Bahan dan alat evaluasi

    Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum

    yang sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan.

    Masing-masing alat evaluasi mempunyai beberapa kelebihan dan

    kekurangan. Guru harus benar-benar pandai memilih, disesuaikan

    dengan kondisi yang ada pada saat itu.

    f. Suasana evaluasi

    Dalam melaksanakan evaluasi suasana harus dikondisikan sedemikian

    rupa sehingga anak didik benar-benar merasa nyaman dan tenang

    dalam melaksnakan evaluasi.

    3. Alat Untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa

    Pendidikan secara formal diadakan di sekolah atau madrasah.

    Penyelenggaraan di sekolah atau madrasah itu sering lebih dikenal dengan

    pengajaran dimana terjadi proses pembelajaran yang melibatkan banyak

    faktor, baik pengajar, pelajar (siswa), bahan/materi, fasilitas maupun

    lingkungan.

  • 14

    Pengajaran dilaksanakan tidak untuk kesenangan atau bersifat

    mekanis saja, tetapi mempunyai tujuan tertentu yang dicita-citakan untuk

    dicapainya. Sehingga dalam usaha untuk mencapai tujuan itu perlu

    diketahui apakah usaha yang dilakukan sudah sesuai/searah dengan tujuan.

    Upaya itu menunjukkan pada penilaian untuk mengetahui bagaimana hasil

    belajar seorang siswa.

    Alat penilaian digunakan sebagai alat pengukur perkembangan dan

    kemajuan yang dicapai oleh siswa selama mengikuti pendidikan. Juga

    berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan data/informasi yang dapat

    digunakan sebagai bahan penelitian.

    Kelas yang baik tidak cukup hanya didukung oleh perencanaan

    pembelajaran, kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran

    serta penguasaannya terhadap materi pokok tanpa diimbangi dengan

    kemampuan melakukan evaluasi terhadap pencapaian kompetesi siswa

    yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan berikutnya atau

    kebijakan perlakuan terhadap siswa terkait dengan konsep belajar tuntas

    (Dr. Dede Rosyada, MA, 2004: 188 ).

    Dalam pendidikan menurut Norman E. Gronlund dan Robert L.

    Linn dikenal tiga istilah yang terkadang digunakan untuk menyebutkan

    sebuah konsep yang sama yaitu tes, evaluasi dan pengukuran. Namun

    sebenarnya secara spesifik mempunyai konsep yang berbeda. Tes adalah

    alat atau prosedur yang sistematis uantuk mengukur perubahan-perubahan

    perilaku dalam pembelajaran. Sedangkan pengukuran adalah prosedur

    untuk memperoleh deskripsi numerik tentang tingkat penguasaan

    karakteristik tertentu dari para pembelajaran. Dan evaluasi adalah proses

    yang sistematis untuk melakukan pengumpulan, analisis dan interhasil

    terhadap informasi yang dapat menetapkan tingkatan terhadap informasi

    yang dapat menetapkan tingkatan pencapaian tujuan belajar dari

    pembelajaran (Dr. Dede Rosyada, MA, 2004: 188 ).

    Sesuai dengan pengertian di atas tampaknya tes, pengukuran dan

    evaluasi memang berada pada area yang sama, yaitu upaya mengetahui

  • 15

    perubahan-perubahan perilaku siswa setelah mereka belajar, atau

    penambahan-penambahan kompetensi siswa dengan proses pembelajaran

    yang telah mereka lalui. Hanya tes lebih pada instrumennya,

    pengukurannya lebih pada indeks numerik, sementara evaluasi bermakna

    penetapan akhir tingkat kompetensi siswa berdasarkan ukuran yang

    dihasilkan dengan menyelesaikan instrument tes yang diberikan kepada

    mereka.

    4. Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

    Meningkatkan hasil belajar menjadi tanggung jawab guru agar

    pengajaran yang diberikannya berhasil dengan baik. Keberhasilan ini

    banyak tergantung pada usaha guru untuk membangkitkan motivasi belajar

    siswa, guru menggunakan berbagai cara untuk membangkitkan belajar

    siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya dengan cara :

    a. Memberi angka, umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil

    pekerjaannya yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid

    yang mendapatkan angka baik akan lebih bersemangat dalam belajar.

    b. Pujian, pemberian pujian kepada murid atas hal yang telah dilakukan

    sebagai pendorong belajar, pujian menimbulkan rasa puas dan senang.

    c. Kerja kelompok, dalam kerja kelompok dimana siswa melakukan kerja

    sama dalam belajar, setiap angota kelompok serta kadang-kadang

    perasaan mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong

    yang kuat dalam perbuatan belajar.

    d. Persaingan, baik kelompok maupun persaingan memberikan motivasi

    sosial kepada siswa.

    e. Tujuan dan level of spiration, dari keluarga akan mendorong kegiatan

    siswa.

  • 16

    Penilaian, secara kontinyu mendorong siswa belajar, oleh karena

    siswa memiliki kecenderungan memperoleh hasil yang baik (Dr. Dede

    Rosyada, MA, 2004: 188 )

    B. Macam-macam hasil belajar

    Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu

    sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

    tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat

    sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada

    jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

    Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi

    perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu

    menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

    Teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai

    melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.

    Perincianya adalah sebagai berikut :

    a. Ranah Kognitif

    Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6

    aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis

    dan penilaian

    b. Ranah Afektif

    Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima

    jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,

    organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

    c. Ranah Psikomotor

    Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

    koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil

    belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena

    lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

  • 17

    menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di

    sekolah. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki

    siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar

    digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam

    mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa

    sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku

    yang lebih baik lagi.

    Ada tiga bagian macam hasil belajar yaitu, keterampilan dan

    kebiasaan, pengetahuan dan pengertian serta sikap dan cita-cita.

    Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan

    dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada

    diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa

    tersebut.

    Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa

    hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan

    yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam

    jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya

    karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu

    yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan

    merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih

    baik.

    C. Cara Menentukan Hasil Belajar

    Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

    pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar adalah

    perubahan perilaku yang relative menetap dalam diri seseorang sebagai

    akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya.

    Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas peneliti menyimpulkan

    bahwa aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang

  • 18

    dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar

    mempelajari tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperolah

    berupa penguasaan konsep.

    Dalam pembelajaran Fiqih untuk mencapai hasil belajar yang

    memuaskan diperlukan aktivitas siswa yaitu dengan melakukan aktivitas

    langsung dalam Belajar. Melalui aktivitas tersebut pembelajaran akan

    lebih mengena pada siswa. Selain itu siswa juga perlu berinteraksi dengan

    siswa yang lain untuk membuat simpulan dengan benar.

    D. Hakikat Fiqih

    a. Pengertian Fiqih

    Fiqih dalam bahasa arab, perkataan fiqih yang ditulis “fiqih” atau

    kadang-kadang “feki” setelah di Indonesia artinya paham atau

    pengertian. Dengan kata lain fiqih adalah ilmu yang berusaha

    memahami hukum-hukum yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan

    sunnah Nabi Muhammad SAW untuk diterapkan pada perbuatan

    manusia yang telah dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban

    melaksanakan hukum islam.58 Definisi ilmu fiqih secara umum

    adalah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat atau

    hukum islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia, baik

    yang bersifat individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial

    (Mohammad Daud Ali, 2006 : 46-48).

  • 19

    Ada banyak ilmuwan dan para ahli yang mendefinisikan fiqih

    menurut istilahnya, berikut adalah definisi fiqih yang dikemukakan

    oleh beberapa ahli seperti yang dikutip oleh Zein Amirudin (Zen

    Amirudin, 2006 : 3).

    1) Al Imam Muhammad Abu Zahro, beliau mendefinisikan fiqih

    sebagai ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum syara’

    amaliyah dari dalildalilnya yang terperinci.

    2) Abu Hanifah mendefinisikan fiqih sebagai ilmu yang berkaitan

    dengan hukum-hukum syara’ dimana hukum-hukum tersebut

    dilipatkan dengan cara berijtihad.

    3) Imam Abu Hanafi mendefinisikan fiqih sebagai ilmu yang

    menerangkan perihal hak-hak dan kewajiban-kewajiban,

    4) Para ulama kalangan muhzab Hanafi mendefinisikan fiqih sebagai

    ilmu yang menerangkan tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban

    yang berkaitan dengan amalan orang-orang mukallaf

    5) Sayid Al Junami mendefinisikan fiqih sebagai ilmu yang

    menerangkan tentang hukum-hukum syara’ amaliyah yang

    berdasarkan dalil-dalil yang terperinci

    Dari beberapa pengertian tentang fiqih di atas, maka dapat ditarik

    kesimpulan bahwa fiqih merupakan ilmu yang membahas persoalan

    hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik

    kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan

    Tuhannya. Pembelajaran fiqih pada hakikatnya adalah proses

    komunikasi yakni proses penyampaian pesan pelajaran fiqih dari

    sumber pesan atau pengirim atau guru melalui saluran atau media

    tertentu kepada penerima pesan (peserta didik). Adapun pesan yang

    akan dikomunikasikan dalam mengetahui dan memahami pokok-

    pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara

    menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang di atur dalam

  • 20

    fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam

    fiqih muamalah (Muhaimin, 2005 : 26).

    b. Pembelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah

    Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah

    meliputi : kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam

    Islam; hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji,

    hikmah dan cara pengelolaannya, hikmah kurban dan akikah,

    ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah, hukum Islam

    tentang kepemilikan, konsep perekonomian dalam Islam dan

    hikmahnya, hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta

    beserta hikmahnya, hukum Islam tentang wakalah dan sulhu beserta

    hikmahnya, hukum Islam tentang daman dan kafalah beserta

    hikmahnya, riba, bank dan asuransi; ketentuan Islam tentang jinwyah,

    hudyd dan hikmahnya, ketentuan Islam tentang peradilan dan

    hikmahnya, hukum Islam tentang keluarga, waris, ketentuan Islam

    tentang siywsah syar’iyah, sumber hukum Islam dan hukum taklifi,

    dasar-dasar istinbwt dalam fikih Islam; kaidah-kaidah usul fikih dan

    penerapannya.

    Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Fikih kelas X, guru

    perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    a. Kegiatan Pertama: Membaca

    1. Setiap awal pembelajaran, peserta didik harus membaca teks

    yang tersedia di buku siswa mata pelajaran Fikih

    2. Peserta didik dapat diberikan petunjuk penting yang perlu

    mendapat perhatian seperti istilah, konsep yang pengaruhnya

    sangat kuat bagi penguatan akidah Islamiyah.

    3. Peserta didik dapat diberikan petunjuk untuk mengamati

    gambar, foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam

    bacaan.

  • 21

    4. Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai

    literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan serta

    dapat memperkaya materi dengan membandingkan buku teks

    pelajaran Fikih dengan buku literatur lain yang relevan.

    b. Kegiatan Kedua: Berdiskusi

    1. Peserta didik dapat dibagi dalam beberapa kelompok

    untuk mendiskusikan sejumlah tema yang telah tersedia.

    2. Peserta didik menuliskan pemahaman mereka dari hasil

    diskusi dan yang belum mereka pahami dari hasil diskusi.

    3. Peserta didik dapat membuat tulisan singkat sesuai tema yang

    tersedia untuk didiskusikan.

    c. Kegiatan Ketiga: Menanya

    1. Peserta didik dapat diberi motivasi untuk mengajukan

    pertanyaan lanjutan dari apa yang sudah mereka baca dan

    simpulkan dari kegiatan di atas.

    2. Peserta didik dapat dilatih dalam bertanya dari pertanyaan yang

    faktual sampai pertanyaan yang hipotetikal (bersifat

    kausalitas).

    d. Kegiatan Keempat: Ekplorasi Informasi

    1. Guru merancang kegiatan untuk mencari informasi lanjutan

    baik melalui membaca sumber lain, mengamati keadaan

    sekitar terkait dengan masalah akidah Islamiyah.

    2. Guru merancang kegiatan untuk mengindentifikasi jenis

    perbuatan yang berkaitan dengan anjuran dan larangan dalam

    upaya peningkatan kualitas akidah Islamiyah atau dengan

    menampilkan tokoh untuk dikomentari oleh peserta didik

    terkaita dengan perilaku tokoh tersebut.

    3. Guru merancang kegiatan peserta didik untuk melakukan

  • 22

    wawancara kepada tokoh masyarakat atau ilmuwan yang

    dianggap paham tentang permasalahan yang berkaitan

    dengan pembahasan pada bab tertentu.

    4. Jika memungkinkan, peserta didik dianjurkan untuk

    menggunakan sumber dari internet.

    5. Peserta didik membuat catatan mengenai informasi penting

    dari apa yang dibaca dan diamati.

    e. Kegiatan Kelima:Analisis/Mengasosiasi Informasi

    1. Peserta didik dapat membandingkan informasi dari situasi

    saat ini dengan sumber bacaan yang terakhir diperoleh

    dengan sumber yang diperoleh dari buku untuk menemukan

    hal yang lebih mendalam, meluas atau bahkan berbeda.

    2. Peserta didik menarik kesimpulan atau generalisasi dari

    informasi yang dibaca di buku dan informasi yang diperoleh

    dari sumber lainnya.

    f. Kegiatan Keenam: Mengomunikasikan Hasil Analisis

    Peserta didik melaporkan kesimpulan atau generalisasi dalam

    bentuk lisan, tertulis, atau media lainnya.

    c. Ruang Lingkup Fiqih

    Ruang lingkup fiqih dibagi dua yaitu fiqih Ibadah dan Fiqih

    Muamalah. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

    1. Fqih Ibadah

    Fiqih ibadah mencakup tata cara manusia berhubungan

    dengan Tuhannya, melaksanakan kewajiban sebagai seorang

    muslim dalam mendirikan salat, mengeluarkan zakat, berpuasa

    selama bulan Ramadhan dan melaksanakan ibadah haji. Mengenai

  • 23

    ibadah yaitu tata cara manusia berhubungan langsung dengan

    Tuhan, tidak boleh ditambah maupun dikurangi. Tata hubungan itu

    tetap, tidak mungkin dan tidak boleh diubah-ubah. Ketentunnya

    telah pasti diatur oleh Allah sendiri dan dijelaskan secara rinci oleh

    Rasul-Nya. Karena sifatnya yang tertutup itu, dalam soal ibadah ini

    berlaku asas umum yakni semua perbuatan ibadah dilarang

    dilakukan kecuali perbuatan-perbuatan yang dengan tegas disuruh

    untuk dilakukan.

    Dengan demikian, tidak mungkin ada apa yang disebut

    modernisasi mengenai ibadah atau proses yang membawa

    perubahan secara asasi mengenai hukum, susunan, cara, dan tata

    cara ibadah itu sendiri seperti yang disebutkan sebelumnya, yang

    mungkin berubah hanyalah pengguna alat-alat modern dalam

    pelaksanaannya.

    2. Fiqih Muamalah

    Mengenai muamalah dalam pengertian yang luas yakni

    ketetapan yang diberikan oleh Allah yang berlangsung

    berhubungan dengan kehidupan sosial manusia, terbatas pada yang

    pokok-pokok saja. Berbeda dengan fiqih ibadah yang bersifat

    tertutup, muamalah lebih bersifat terbuka. Terbuka disini yaitu

    terbuka untuk dikembangkan melalui ijtihad manusia yang

    memenuhi syarat untuk melakukan usaha tersebut.

    Mengenai muamalah dalam pengertian yang luas yakni

    ketetapan yang diberikan oleh Allah yang berlangsung

    berhubungan dengan kehidupan sosial manusia, terbatas pada yang

    pokok-pokok saja. Berbeda dengan fiqih ibadah yang bersifat

    tertutup, muamalah lebih bersifat terbuka. Terbuka disini yaitu

    terbuka untuk dikembangkan melalui ijtihad manusia yang

    memenuhi syarat untuk melakukan usaha tersebut.

  • 24

    Sedangkan pengertian muamalah dalam arti sempit yaitu

    aturanaturan Allah yang wajib ditaati yang mengatur hubungan

    manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara

    memperoleh dan mengembangkan harta benda.

    Ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah

    mencakup tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan

    dan pemahaman tentang tata cara-cara pelaksanaan rukun islam

    dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta Fiqih

    Muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman

    sederhana mengenai ketentuan tentang makanan yang halal dan

    haram, khitan, qurbaan, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan

    pinjam meminjam.

    E. Materi Haji dan Umroh

    1. Pengertian haji

    Haji adalah menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk

    mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-

    ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah Swt. dan mengharap

    keridlaan-Nya dalam waktu yang telah ditentukan.

    Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Makkah, kota suci umat

    Islam, dan kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan

    setidaknya sekali seumur hidup mereka ileh semua orang Muslim

    dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan,

    dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran

    mereka.

  • 25

    2. Hukum Haji

    Mengerjakan ibadah haji hukumnya wajib ’ain, sekali seumur

    hidup bagi setiap muslim yang telah mukallaf dan mampu

    melaksanakannya. Firmah Allah Swt. dalam QS. Ali Imran: 97

    “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah ,

    yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke

    Baitullah”

    Allah juga berfirman surah al Baqarah ayat 196 sebagai dasar kewajiban

    haji.

    “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah kalian karena Allah.”

    Sementara itu, hadis yang dijadikan dasar kewajiban haji adalah

    hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah;

    “Islam dibangun atas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan

    selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah,

    mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadan dan

    melakukan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukan

    perjalanan ke sana.”

    3. Syarat-syarat Wajib Haji

    a. Beragama Islam, tidak wajib dan tidak sah bagi orang kafir.

    b. Berakal, tidak wajib haji bagi orang gila dan orang bodoh

    c. Baligh, tidak wajib haji bagi anak-anak., kalau anak-anak

  • 26

    mengerjakannya, hajinya sah sebagai amal sunah, kalau sudah ukup

    umur atau dewasa wajib melaksanakannya kembali.

    d. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak atau hamba sahaya, kalau

    budak mengerjakannya, hajinya sah, apabila telah merdeka wajib

    melaksanakannya kembali.

    e. Kuasa atau mampu, tidak wajib bagi orang yang tidak mampu.

    Baik mampu harta, kesehatan, maupun aman dalam perjalanan.

    4. Rukun Haji

    a. Ihram, yaitu berniat memulai mengerjakan ibadah haji ataupun

    umrah, merupakan pekerjaan pertama sebagaimana takbiratul ihram

    dalam shalat.

    b. Wuquf di padang Arafah , yaitu hadir mulai tergelincir matahari

    (waktu

    Dzuhur) tanggal 9 Zulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah.

    c. Thawaf, thawaf rukun ini disebut thawaf ifadhah.Yaitu,

    mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran, dimulai dan diakhiri di

    Hajar Aswad, dilakukan pada hari raya nahar sampai berakhir hari

    tasyriq.

    d. Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah.

    e. Tahalul, yaitu mencukur atau menggunting rambut, sekurang-

    kurangnya menggunting tiga helai rambut.

    f. Tertib, yaitu mendahulukan yang semestinya dahulu dari rukun-

    rukun di atas

  • 27

    5. Wajib Haji

    a. Berihram sesuai miqatnya,

    b. Bermalam di Muzdalifah,

    c. Bermalam (mabit) di Mina,

    d. Melontar Jumrah Aqabah,

    e. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah,

    f. Menjauhkan diri dari Muharramat Ihram.

    g. Thawaf wada’.

    6. Miqat Haji

    a. Miqat zamani

    Miqat zamani adalah waktu sahnya diselenggarakan pekerjaan-

    pekerjaan haji. Orang yang melaksanakan ibadah haji ia harus

    melaksanakannya pada waktu-waktu yang telah ditentukan, tidak

    dapat dikerjakan pada sembarang waktu.

    b. Miqat makani

    Miqat makani adalah tempat memulai ihram bagi orang-orang yang

    hendak mengerjakan haji dan umrah.

    7. Muharramat Haji dan Dam (denda)

    a. Muharramat haji

    Muharramat haji ialah perbuatan-perbuatan yang dilarang selama

    mengerjakan haji. Meninggalkan muharramat haji termasuk wajib

    haji. Jadi apabila salah satu muharramat itu dilanggar, wajib atas

    orang yang melanggarnya membayar dam.

    1) Senggama dan pendahuluannya, seperti mencium, menyentuh

    dengan syahwat, berbicara tentang sex antara suami dengan

    isteri, dan sebagainya.

  • 28

    2) Memakai pakaian yang berjahit dan memakai sepatu bagi laki-

    laki.

    3) Mengenakan cadar muka dan sarung tangan bagi wanita.

    4) Memakai harum-haruman serta minyak rambut.

    5) Menutup kepala bagi laki-laki, kecuali karena hajat. Bila

    terpaksa menutup kepala maka ia wajib membayar dam.

    6) Melangsungkan akad nikah bagi dirinya atau menikahkan

    orang lain, sebagai wali atau wakil.

    7) Memotong rambut atau kuku Menghilangkan rambut dengan

    menggunting, mencukur, atau memotongnya baik rambut

    kepala atau lainnya dilarang dalam keadaan ihram.

    8) Sengaja memburu dan membunuh binatang darat atau

    memakan hasil buruan.

    b. Dam (denda) pelanggaran muharramat haji maupun umrah.

    Dam dari segi bahasa berarti darah, sedangkan menerut istilah

    adalah mengalirkan darah (menyembelih ternak: kambing, unta

    atau sapi) di tanah haram untuk memenuhi ketentuan manasik

    haji.

    8. Sunah Haji

    a. Membaca Talbiyah

    b. Melaksanakan thawaf qudum

    c. Membaca salawat dan doa sesudah bacaan talbiyah

  • 29

    9. Macam-Macam Manasik Haji

    a. Haji Ifrad

    Mengerjakan haji dan umrah dengan cara ifrad adalah mengerjakan

    haji dan umrah dengan cara mendahulukan haji daripada umrah dan

    keduanya dilaksanakan secara terpisah.

    b. Haji Tamattu’

    Mengerjakan haji dengan cara tamattu’ adalah mengerjakan haji

    dan umrah dengan mendahulukan umrah daripada haji, dan umrah

    dilakukan pada musim haji.

    c. Haji Qiran

    Mengerjakan ibadah haji dengan cara qiran adalah mengerjakan haji

    dan umrah sekaligus. Jadi amalannya satu, tetapi dengan dua niat

    yaitu haji dan umrah. Dengan demikian urutan pelaksanaan qiran

    pada dasarnya tidak berbeda dengan haji ifrad.

    10. Pengertian, Hukum, dan Waktu Umrah

    Menurut pengertian bahasa, umrah berarti ziarah. Dalam

    pengertian Syar’i, umrah adalah ziarah ke Ka’bah, thawaf, sa’i, dan

    memotong rambut.

    Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam.

    Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara

    melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Makkah, khususnya di

    Masjidil Haram.

    Terdapat perbadaan haji dan umrah terkait rukun kedua ibadah

    tersebut. Rukun haji adalah niat ihram, wukuf di Arafah, Tawaf, Sai

    dan memotong rambut. Sementara itu, dalam umrah tidak ada rukun

    wukuf di Arafah.

  • 30

    11. Syarat, rukun, dan wajib umrah

    a. Ihram (niat)

    b. Thawaf

    c. Sa’i

    d. Mencukur rambut

    e. Tertib antara keempat rukun di atas

    12. Prosedur Pelaksanaan Haji di Indonesia

    Undang-Undang Nomor 17 tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Keputusan Menteri Agama Nomor

    224 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

    F. Metode Penelitian

    1. Metode Demonstrasi

    a. Pengertian Pembelajaran Demonstrasi

    Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau

    makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha

    memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau

    tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Makalah Kongres

    Budaya dan Bahasa Indonesia, 1996:14)

    Sependapat dengan pernyataan tersebut, (Soetomo 1993:68)

    mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan

    lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga

    memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan

    tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang

    menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses

    pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan,

  • 31

    kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain

    (Soetomo, 1993:120)

    Pasal 1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan

    nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

    peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

    lingkungan belajar.

    Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang

    menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk

    melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu.

    Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang

    menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

    untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau

    suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu. Yang di maksud dengan

    Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan

    peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

    memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan

    tertentu pada siswa. Metode demonstrasi-Audio visual dapat

    memperjelas pengertian dan konsep tindakan yang harus dilakukan.

    Metode tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau

    anak didik itu sendiri. Metode Demonstransi- Audio visual cukup baik

    apabila di gunakan dalam penyampaian bahan pelajaran tata surya,

    proses teknis peralatan, alran listrik, atau fiqih, misalnya bagaiamana

    cara berwudu, shalat, memandikan orang mati, tawaf pada waktu

    haji,dan yang lainnya. Demonstrasi merupakan metode yang sangat

    efektif sebab membantu anak didik untuk mencari jawaban dengan

    usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode ini dapat

    diterapakan dalam pembelajaran Ilmu Alam, Teknik dan PAI, tetapi,

    tidak semua pelajaran PAI bisa didemonstrasikan, misalnya masalah

    aqidah yang menjelaskan iman kepada allah, malaikat, surga, neraka

    dan lai-lain.

  • 32

    b. Tujuan dan Kegunaan Metode Demonstrasi.

    a. Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain :

    1) Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa

    lebih terbatas

    2) Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa

    lebih terbatas

    3) Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya

    suatu proses dengan penuh perhatian

    4) Untuk menghindari verbalisme

    5) Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan

    tertentu.

    6) Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode

    Demonstrasi adalah:Untuk membantu anak dalam memahami

    dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian

    7) Untuk menghindari verbalisme

    8) Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan

    tertentu.

    Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode

    Demonstrasi adalah:

    1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat

    yang di Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama

    oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya

    tidak jelas.

    2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh

    aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan

    menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.

    3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab

    alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang

    tempatnya jauh dari kelas.

  • 33

    4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

    5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari

    apa yang akan di demonstrasikan.

    Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran tersebut

    guru harus terlebih dulu Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru

    di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk.

    2. Metode Simulasi

    a. Pengertian Metode Pembelajaran Simulasi

    Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu

    metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan

    yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi:

    penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai

    model statistic atau pemeran.

    Simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku

    sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang

    berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa

    simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel

    yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang

    sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang

    menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara

    nyata.

    Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran

    yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok.Proses

    pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung

    objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan

    kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat

    dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.

    Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa

    dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan

  • 34

    berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode

    simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku

    yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang

    dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran

    yang menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau

    kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat

    pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas

    tinggi di Sekolah Dasar.

    Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya

    berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam

    kelompok. Disamping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk

    bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan

    pembelajaran.

    b. Jenis- jenis Metode Simulasi

    a. Bermain peran (role playing)

    Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola

    permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh

    kelompok siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan

    oleh guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan /

    direncanakan sebelumnya. Simulasi ini lebih menitik beratkan pada

    tujuan untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa

    silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang

    atau peristiwa yang aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.

    b. Sosiodrama

    Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk

    memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena

    sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara

    manusiaDalam pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok

  • 35

    untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang

    berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial.

    Misalnya, hubungan anak dan orangtua, antara siswa dengan teman

    kelompoknya.

    c. Permainan simulasi (Simulasi games)

    Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran

    yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan

    d. Peer Teaching

    Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh

    siswa kepada teman-teman calon guru

    A. Karakteristik Metode Simulasi

    a. Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan

    agama dan pendidikan apresiasi.

    b. Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi

    merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan

    melalui pembelajaran simulasi.

    c. Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa.

    d. Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual,

    bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-

    nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial

    B. Prosedur Metode Simulasi

    Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembalajaran

    adalah sebagai berikut:

    a. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru

    b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas

    c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur,

    teknik, dan peran yang dimainkan.

  • 36

    d. Prosedor pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan

    prosedur dapat dilakukan dengan diskusi.

    e. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.

    G. Kajian pustaka

    Dalam kegiatan penelitian ini penulis telah melaksanakan

    penelusuran dan kajian terhadap berbagai sumber atau referensi yang

    mempunyai kesamaan topik atau relevansi materi dengan pokok

    permasalahan dalam penelitian ini. Hal tersebut di kandung maksud

    agar arah dan fokus penelitian ini tidak merupakan pengulangan dari

    penelitian sebelumnya melainkan untuk mencari sisi lain yang

    signifikansinya untuk diteliti, selain itu kegiatan penelusuran sumber

    juga sangat bermanfaat dalam membangun kerangka teoritik yang

    mendasari kerangka berfikir peneliti kaitannya dengan proses dan

    penulisan laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi ini.

    Sumber-sumber atau referensi yang penulis telusuri dalam

    bentuk kajian pustaka ini, antara lain :

    Pertama, Skripsi (Luthfi, 2010:14) yang berjudul efeltifitas metode

    simulasi guru dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam di MTs al

    Ma’arif NU Limbangan. Penelitian ini memaparkan mengenai

    profesionalisme guru dalam membuat instrument tes PAI. Ia hanya

    menyinggung sedikit masalah pembelajaran, tidak seluruhnya dengan

    simulasi.

    Kedua, Skripsi (Hanik Muallifah, 2008 : 13) yang berjudul

    pengaruh metode pembelajaran demonstrasi dan hubungannya dengan

    Keterampilan mengajar Di MA NU 04 al Maarif Boja Kendal. Penelitian ini

    memaparkan mengenai keterampilan guru dalam mengajar dari persiapan

    sampai pada tahap evaluasi. Namun untuk pembahasan sangat sedikit sekali,

    hanya dengan menggunakan alat peraga yang minim dan ceramah.

  • 37

    H. Hipotesis penelitian

    Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

    permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

    (Suharsimi Arikunto, 1996 : 67). Berdasarkan pengamatan sementara

    sampai terbukti melalui data yang terkumpul dapat peneliti ambil

    hipotesis sebagai berikut : Ada Pengaruh positif antara metode

    demonstrasi dan simulasi dengan media audio visual terhadap

    Peningkatan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh”. Atau dengan

    kata lain semakin sering penerapan metode demonstrasi dan simulasi

    dengan media audio visual, maka semakin meningkat hasil belajar

    fiqih materi haji dan umroh.

    Dari hipotesa diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

    terdapat pengaruh antara metode demonstrasi dan simulasi dengan

    media audio visual terhadap Peningkatan hasil belajar fiqih materi haji

    dan umroh. Artinya kreatifitas guru dalam pembelajaran dapat

    menyebabkan menyebabkan prestasi siswa meningkat.

  • 38

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini berbentuk jenis penelitian deskriptif-kuantitatif yang

    diantara tujuannya adalah mengetahui perkembangan frekuensi terjadinya

    suatu aspek fenomena social yaitu Mengetahui penerapan metode

    demonstrasi dan simulasi dalam pembelajaran mata pelajaran fiqih materi haji

    dan umroh kelas X sesmester 1 di MA NU Al Maarif Kecamatan Boja

    Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2018/2019, dan untuk mendeskripsikan

    secara terperinci segala fenomena-gnomena yang berkaitan dengan ruang

    lingkup penelitian (Masri Singarimbun,1996: 4 ).

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan terhadap siswa-siswi kelas X MA NU Al Maarif

    Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini diselenggarakan pada tanggal 1 Desember 2018 sampai

    dengan tanggal 30 Januari 2019. Pada tanggal 1 Desember 2018

    digunakan untuk uji coba instrument. Setelah diperoleh instrument yang

    valid dan reliebel maka pada tanggal 2 Desember 2018 sampai 30 Januari

    2019 digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya. Analisis data

    dilakukan pada bulan 1 Pebruari 2019 dan sekaligus penulisannya.

  • 39

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X

    MA NU Al Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran

    2018/2019.

    2. Sampel

    Sampel adalah : sebagian dari populasi yang diteliti. Prosedur

    pengambilan sampel ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto

    bahwa populasi kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya.

    Sebaliknya jika jumlah lebih besar, maka dapat diambil sampel antara

    10% sampai dengan 15% atau 20% atau bahkan lebih banyak lagi

    (Suharsimi Arikunto,2015: 103).

    Penelitian ini akan mengambil sampel sebanyak 25 responden yaitu

    jumlah siswa-siswi kelas X MA NU Al Maarif Kecamatan Boja

    Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019. Karena jumlahnya di

    bawah 100 maka sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto, maka

    jumlah populasi sekaligus sebagai sampel.

    3. Teknik Pengambilan Sampling

    Menurut pendapat Sutrisno Hadi “tehnik random sampling adalah

    pengambilan sampel secara random atau tanpa pandang bulu.” “Stratified

    Sampling biasa digunakan jika populasi terdiri dari kelompok-kelompok

    yang mempunyai susunan bertingkat.” Berdasarkan pendapat tersebut,

    maka dalam penelitian ini penulis mengambil sejumlah sampel dengan

    menggunakan Stratified Random Sampling yaitu mengambil sampel

    secara acak dan bertingkat. Dalam penelitian ini sampelnya diambil dari

    kelas X MA NU Al Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun

    Pelajaran 2018/2019 sebanyak 25 siswa.

  • 40

    D. Variabel Penelitian

    Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

    penelitian (Nur Syam , 1991 : 61). Sedangkan dalam penulisan skripsi ini

    memiliki dua variable, dimana satu variable menjadi variabel bebas

    (independent) dan variabel lainnya terikat (dependent)

    Kemampuan guru menguasai pesan yang dimaksud :

    a. Variabel terikat adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan indikator :

    1) Kesadaran belajar Fiqih

    2) Kesungguhan belajar Fiqih

    3) Usaha dalam belajar Fiqih

    4) Prestasi belajar fiqih

    E. Instrumen Penelitian

    Suharsimi Arikunto (2010: 203) menyatakan “instrumen penelitian adalah

    alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar

    pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap, dan

    sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen yang digunakan yaitu daftar

    angket dan lembar observasi. Berikut ini kisi-kisi dari instrumen yang digunakan

    dalam penelitian.

    Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Angket

    No Indikator Metode Demonstrasi

    dan Simulasi Nomor butir soal Jumlah soal

    1 Kemampuan guru membimbing

    siswa.

    1, 2, 3, 4, 5, 6 6

    2 Mampu guru memberikan ilustrasi. 7, 8, 9, 10, 11, 12 6

  • 41

    3 Kemampuan guru menguasai pesan

    yang dimaksud

    13, 14, 15, 16, 17,

    18

    6

    4 Kemampuan guru mengamati

    secara proses dilakukan oleh siswa.

    19, 20, 21, 22, 23 5

    Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Angket

    No Indikator peningkatan hasil

    belajar siswa Nomor butir soal Jumlah soal

    1 Kesadaran belajar Fiqih 1, 2, 3, 4, 5, 6 6

    2 Kesungguhan belajar Fiqih 7, 8, 9, 10, 11, 12 6

    3 Usaha dalam belajar Fiqih 13, 14, 15, 16, 17, 18 6

    4 Prestasi belajar fiqih 19, 20, 21, 22, 23 5

    Alternatif Jawaban dan Penetapan Skor

    Jawaban A diberi skor 5.

    Jawaban B diberi skor 4.

    Jawaban C diberi skor 3.

    Jawaban D diberi skor 2

    Jawaban E diberi skor 1

    F. Uji Coba Instrumen Penelitian

    Tujuan diadakan uji coba adalah diperolehnya informasi mengenai

    kualitas instrumen sudah atau belum memenuhi persyaratan yang digunakan.

    Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 211), “baik buruknya instrumen akan

    berpengaruh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh, sedangkan benar

    tidaknya sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian”. Instrumen

    yang baik selain valid juga harus reliabel, artinya dapat diandalkan. Suharsimi

    Arikunto (2010: 211) menyatakan “Instrumen dapat dikatakan reliabel jika

    memberikan hasil yang “tepat” atau “ajeg” walau oleh siapa dan kapan saja.

  • 42

    1. Uji Validitas Instrumen

    Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 211) “Validitas adalah suatu

    ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu

    instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi.

    Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah”.

    Pengujian validitas instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan alat

    ukur yang shahih dan terpercaya. Untuk mengetahui validitas angket

    digunakan nilai hasil angket yang disusun oleh peneliti

    2. Uji Reliabilitas Instrumen

    Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221), reliabilitas menunjuk pada

    pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

    pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas

    instrumen merupakan syarat pengujian validitas instrumen, karena itu

    instrumen yang valid umumnya pasti reliabel tetapi pengujian reliabilitas

    instrumen perlu dilakukan.

    G. Metode Pengumpulan Data

    Untuk menghimpun data penelitian, maka akan dilakukan

    beberapa metode pengumpulan data, antara lain :

    a. Dokumentasi

    Metode dokumentasi yaitu cara mengumpulkan data melalui

    buku-buku tentang pendapat, teori, dan lain-lain yang berhubungan

    dengan masalah penelitian (Hadari Nawawi, 1995: 133)

    Metode dokumentasi digunakan dalam penelitian ini yang

    bertujuan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berkenaan

    dengan siswa, guru, lokasi, administrasi dan segala sesuatu yang

    berkenaan dengan MA NU Al Maarif Kecamatan Boja Kabupaten

    Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019.

  • 43

    b. Angket

    Metode angket adalah metode pengumpulan data melalui

    daftar pertanyaan tertulis yang tersusun untuk memperoleh informasi

    dari sumber data berupa orang (Sanapiah Faisal, t.th : 2)

    Metode angket di gunakan dalam penelitian ini bertujuan

    untuk mencari data mengenai profesionalisme guru Pendidikan

    Agama Islam dan minat belajar siswa MA NU Al Maarif Kecamatan

    Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019.

    c. Interview

    Metode interview atau wawancara adalah metode pengumpulan

    data dengan jalan mengadakan tanya jawab sepihak yang dikerjakan

    dengan singkat dan sistematis, serta berlandaskan pada tujuan

    penelitian.

    Wawancara akan dilakukan terhadap subyek penelitian,

    terutama untuk menggali informasi yang belum jelas pada saat

    observasi. Adapun tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data

    di lapangan, dapat dilakukan dengan cara tanya jawab baik secara

    tatap muka maupun melalui telepon dengan para guru MA NU Al

    Maarif Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2018/2019.

    H. Teknik Analisis Data a. Analisis Pendahuluan

    Merupakan tahapan untuk memberikan penilaian terhadap, angket yang

    telah dijawab oleh responden, kemudian dimasukkan dalam tabel

    jawaban distribusi frekuensi dan pembagian secara sederhana dengan

    ketentuan :

    1. Jawaban A diberi skor 5.

    2. Jawaban B diberi skor 4.

    3. Jawaban C diberi skor 3.

    4. Jawaban D diberi skor 2

    5. Jawaban E diberi skor 1

  • 44

    b. Analisis Uji Hipotesis

    Data pada analisa ini yang berupa kuantitatif dan khususnya untuk

    menguji kebenaran hipotesis, penulis menggunakan metode analisis

    statistik dengan rumus korelasi product moment.

    22 22

    yNxN

    Nr

    yx

    yxxy

    xy

    rxy : angka indeks korelasi product moment

    N : jumlah responden

    xy : jumlah perkalian antara skor x dan y

    x : jumlah seluruh skor x

    y : jumlah seluruh skor y

    x2 : jumlah dari skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan

    y2 : jumlah dari skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan

    c. Pembahasan

    Analisis ini sebagai pengolahan lebih lanjut dari hasil analisis uji

    hipotesis. Penulis membuat interpretasi dari hasil yang diperoleh dengan

    membandingkan angka “r” hitung dengan “r” tabel pada taraf signifikansi

    5% dengan ketentuan sebagai berikut :

    1. Jika ro > rt maka hipotesis alternatif dapat diterima atau disetujui,

    sebaliknya

    2. Jika ro < rt maka hipotesis tidak dapat diterima.

  • 45

    BAB IV

    DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

    A. Pra Siklus

    Untuk mengetahui hasil belajar dan kemampuan siswa dalam

    menguasai materi yang diperoleh sebelum penerapan metode Demonstrasi

    dan Simulasi materi Haji dan Umrah pada siswa kelas X MA Al-Maarif

    Boja Kendal tahun pelajaran 2019/2020, oleh karena itu diperoleh data-

    data sebagai berikut :

    Tabel 1

    Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Materi Haji dan Umrah mata

    pelajaran Fiqih.

    No NIS Nama Siswa Nilai Keterangan

    1 12800 AP 60 Belum Tuntas

    2 12801 AS 40 Belum Tuntas

    3 12802 AM 70 Belum Tuntas

    4 12803 APP 60 Belum Tuntas

    5 12805 BP 72 Belum Tuntas

    6 12806 CHP 60 Belum Tuntas

    7 12807 CK 75 Tuntas

    8 12808 D 66 Belum Tuntas

    9 12809 DS 60 Belum Tuntas

    10 12810 EAP 50 Belum Tuntas

    11 12811 EP 75 Tuntas

    12 12812 HM 40 Belum Tuntas

    13 12813 INM 80 Tuntas

    14 12814 IF 61 Belum Tuntas

    15 12815 IWS 75 Tuntas

    16 12816 JA 55 Belum Tuntas

    17 12817 LB 75 Tuntas

  • 46

    18 12818 MFAW 60 Belum Tuntas

    19 12819 MKR 80 Tuntas

    20 12820 MAP 60 Belum Tuntas

    21 12821 MBW 50 Belum Tuntas

    22 12822 MFA 75 Tuntas

    23 12823 MSH 65 Belum Tuntas

    24 12824 ND 65 Belum Tuntas

    25 12825 NAN 72 Belum Tuntas

    26 12826 NCN 60 Belum Tuntas

    27 12827 NCNP 75 Tuntas

    28 12828 RM 60 Belum Tuntas

    29 12829 RA 80 Tuntas

    30 12830 RADN 60 Belum Tuntas

    31 12831 SNH 75 Tuntas

    32 12832 SNR 55 Belum Tuntas

    33 122833 S 60 Belum Tuntas

    34 12834 SIL 72 Belum Tuntas

    35 12835 TS 60 Belum Tuntas

    36 12836 WA 72 Belum Tuntas

    JUMLAH 2330

    RATA-RATA 64,72

    NILAI TERTINGGI 80

    NILAI TERENDAH 40

    Perolehan nilai materi Haji dan Umrah mata pelajaran Fiqih

    sebelum penggunaan metode dari peneliti dan masih menggunakan metode

    guru PAI yaitu metode ceramah yang menggunakan sehari-hari. Dari 36

    siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal pada pra siklus hanya10

    siswa atau sebesay 27,78% dan siswa yang belum memenuhi kriteria

    ketuntasan minimal adalah 26 siswa atau sebesar 72,22% dengan rata-rata

  • 47

    64,72%. Nilai siswa yang di perolehdapat di susun menggunakan tabel

    data nilai perolehan KKM pra siklus, sebagai berikut :

    Tabel 2

    NO Keterangan Jumlah Siswa Presentase

    Angka Keterangan

    1 75 Tuntas 10 27,78%

    Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh MA Al-Maarif

    Boja Kendal mata pelajaran Fiqih materi Haji dan Umrah adalah 75. Dari

    perolehan presentase nilai pra siklus pada tabel menunjukan bahwa siswa

    yang tuntas atau sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal

    dipresentasekan sebesar 72,22% atau sebanyak 26 siswa.

    Perolehan hasil belajar siswa masih tergolong rendah, setelah

    penulis melakukan pengamatan bahwa diperoleh penyebab dari rendahnya

    hasil belajar siswa adalah penggunaan metode ceramah, siswa tidak

    memperhatikan penjelasan dari guru, sebagaian siswa ada yang tidur dan

    bercanda dengan teman sebelahnya. Setelah melakukan diskusi dengan

    guru terkait dengan pembelajaran tersebut perlu adanya perbaikan

    pembelajaran dalam hal penggunaan metode pembelajaran, oleh karena itu

    0

    10

    20

    3040

    5060

    70

    80

    90

    100

    Pra

    Siklus

    Siklus I Siklus II

    Tuntas

    Belum Tuntas

  • 48

    penulis melakukan perbaikan tinndakan kelas dengan menggunakan

    metode demonstrasi dan simulasi.

    B. Siklus 1

    Tabel 3

    Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus 1 Materi Haji dan Umrah

    No NIS Nama Siswa Nilai Keterangan

    1 12800 AP 80 Tuntas

    2 12801 AS 40 Belum Tuntas

    3 12802 AM 70 Belum Tuntas

    4 12803 APP 60 Belum Tuntas

    5 12805 BP 72 Belum Tuntas

    6 12806 CHP 60 Belum Tuntas

    7 12807 CK 75 Tuntas

    8 12808 D 66 Belum Tuntas

    9 12809 DS 60 Belum Tuntas

    10 12810 EAP 75 Tuntas

    11 12811 EP 75 Tuntas

    12 12812 HM 40 Belum Tuntas

    13 12813 INM 80 Tuntas

    14 12814 IF 61 Belum Tuntas

    15 12815 IWS 75 Tuntas

    16 12816 JA 80 Tuntas

    17 12817 LB 75 Tuntas

    18 12818 MFAW 75 Belum Tuntas

    19 12819 MKR 80 Tuntas

    20 12820 MAP 60 Belum Tuntas

    21 12821 MBW 92 Tuntas

    22 12822 MFA 75 Tuntas

    23 12823 MSH 65 Belum Tuntas

  • 49

    24 12824 ND 65 Belum Tuntas

    25 12825 NAN 72 Belum Tuntas

    26 12826 NCN 60 Belum Tuntas

    27 12827 NCNP 75 Tuntas

    28 12828 RM 75 Tuntas

    29 12829 RA 80 Tuntas

    30 12830 RADN 75 Tuntas

    31 12831 SNH 75 Tuntas

    32 12832 SNR 55 Belum Tuntas

    33 122833 S 60 Belum Tuntas

    34 12834 SIL 72 Belum Tuntas

    35 12835 TS 60 Belum Tuntas

    36 12836 WA 72 Belum Tuntas

    JUMLAH 2500

    RATA-RATA 69,44

    NILAI TERTINGGI 92

    NILAI TERENDAH 40

    Dari 36 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)

    seb