iii.5 umroh

15
III.5 Umroh

Upload: muhammad-rizal-hidayat

Post on 26-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jandhadncnjcvdks

TRANSCRIPT

  • III.5 Umroh

  • Ketika seorang yang akan melaksanakan umroh telah tiba di kota Makkahia disunnahkan untuk segera mandi, kemudian segera menuju masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umroh. Adapun menuju ke masjidil Haram dengan tidak mandi terlebih dahulu juga tidak mengapa.

    Ketika akan memasuki masjid hendaknya mendahulukan kaki yang kanan sambil berdo'a :Aku berlindung kepada Allah [Yang Agung Yang Wajah-Nya termulya dan kekuasaan-Nya yang abadi] dari godaan syaiton yang terkutuk...Ya Allah bukakanlah pintu rahmat-Mu untuk ku'.Doa inilah kemudian yang dijadikan doa masuk masjid

    III.5 Umroh

  • Kemudian menuju Ka'bah untuk melaksanakan thawaf. Adapun sifatnya adalah membuka pundak kanan, kain ihramnya dilewatkan dibawah ketiak kanan sedang separohnya di atas pundak kiri. Kemudian segera melakukan thawaf tujuh putaran, dimulai dari hajar aswad. "Tidak diperkenankan bagi yang sedang thawaf untuk mendesak-desak orang lain atau sampai menyakiti"Kalau sudah dekat hajar aswad segera menciumnya jika memungkinkan, dengan catatan tidak menyakiti orang lain dengan desak-desakan, dorong-dorongan, pukul-pukulan, caci-cacian dan sejenisnya. Cara yang demikian itu jelas salah, maka cukup dengan mengisyaratkan dari kejauhan ke hajar aswad saja apabila tidak memungkinkan sambil mengumandangkan kalimat: Allahu Akbar. Tanpa harus berhenti ketika melewatinya.

    III.5 Umroh

  • Ketika sampai dirukun Yamani Menyentuhnya, kalau mungkin, dan tidak menciumnya atau mengusap-usapnya, sebagaimana dilakukan oleh kebanyakan orang, yang demikian itu justru menyimpang dari sunnah nabi saw. Kalau tidak mungkin menyentuh rukun Yamani, hendaknya langsung melanjutkan Thawafnya tanpa mengisyaratkan tangan dan takbir kepada-Nya. Merupakan sunnah ketika berada diantara rukun Yamani dan Hajar Aswad melantunkan do'a:Kemudian ketika terus melanjutkan thawafnya hendaknya selalu berdzikir kepada Allah dan memohon ampunan-Nya serta berdo'a atau membaca Al Quran hingga putaran terakhir tanpa dengan suara nyaring, karena yang demikian itu mengganggu orang lain."Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka [QS.2 : 201]Demikianlah sifat thawaf yang sebanyak tujuh putaran itu dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri disitu pula dalam setiap putaran.Disunnahkan bagi pria untuk jalan cepat dengan langkah pendek-pendek ditiga putaran pertama saat thawaf qudum saja

    III.5 Umroh

  • MAQDIS

    III.5 Umroh

  • Menutup pundak kanan,Sholat dua raka'at dibelakang maqom Ibrahim as jika memungkinkan, kalau susah sholat disitu, bisa sholat dimana saja di dalam masjid haram. Sholat tersebut merupakan sholat sunnah muakkadah, dalam raka'at pertama, setelah rnembaca surat al-Fatihah membaca surat Al Kafiruun. Sedang dalam raka'at kedua setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat al Ikhlash.Memasuki hijr Isrna'il saat thawaf serta meyakini bahwa itu merupakan bagian dari amalan thawaf, padahal kenyataannya bahwa thawaf didalam hijr justru membatalkannya.karena hijr merupakan bagian dari Ka'bah itu sendiri.Menyentuh semua sudut Ka'bah, dinding-dindingnya, kiswahnya, bahkan mengusap-usap penutupnya, pintunya, maqom Ibrahim dll. Padahal tidak diperkenankan, sebab merupakan amalan bid'ah yang tiada dasarnya dalam syari'at, dan juga tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad sawKaum laki-laki yang mendesak-desak kaum wanita disaat melakukan thawaf, khusyusnya di hajar aswad dan maqom Ibrahim as. Hendaknya hal seperti itu dijauhi benar-benar.Disaat selesai thowaf hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut: Kalaupun membaca selainnya juga tidak masalah

    III.5 Umroh

  • MAQDIS

    III.5 Umroh

  • III.5 Umroh

  • III.5 Umroh

  • Setelah selesai dari thawaf, Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah[102]. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya[103] mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha mengetahui. [QS. 2 :158]Hendaknya keluar dan menuju bukit safa untuk melaksanakan sa'i tujuh putaran, dan bila mendekati bukit safa membaca :

    III.5 Umroh

  • dan berhenti di atasnya sambil menghadap kiblat/Ka'bah dan memuji Allah serta bertakbir sebanyak tiga kali, selain itu juga memperbanyak do'a sambil mengangkat kedua tangannya berkata ;Kemudian naik kebukit safaMengulang doa diatas sampai tiga kali,'Tiada ilah selain Allah Yang Esa Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya segala kerajaan dan pujian, Dia mampu dalam segala hal. Tiada ilah selain Allah yang Esa yang menepati janji-Nya. yang menolong hamba-Nya, dan yang menghancurkan pasukan ahzab sendirian'. .

    III.5 Umroh

  • dan menuju arah bukit Marwah dengan berjalan kaki dan berdo'a untuk dirinya sendiri, keluarganya dan untuk kaum muslimin. Apabila sampai pada tanda berwarna hijauKemudian menuruni bukit safahendaknya lari-lari kecil bagi laki-laki saja sampai pada tanda warna hijau yang ke duadan berdo'a lainnya yang dikehendaki, berdo'a lebih simpel dari yang tersebut juga tidak masalah. Tidak perlu mengangkat kedua tangan kecuali saat berdo'a, dan tidak perlu mengisyaratkan kedua tanganya saat takbir. lalu berjalan biasa sampai ke bukit Marwah.[mengisyaratkan kedua tangan merupakan kesalahan yang sudah merakyat jama'ah haji maupun umroh]

    III.5 Umroh

  • "Tidak masalah juga apabila rnemulai sa'i dengan berjalan kaki kemudian ditengah sa'inya terserang sakit sehingga sa'inya disempurnakan dengan mengendarai kursi roda Disaat sampai dibukit Marwah :"Hendaknya menghadap kiblat/Ka'bah sambil berdo'a sebagaimana yang dibaca di bukit safa, tidak perlu membaca ayat, tapi berdo'a yang diinginkannya, kemudian turun dan berjalan sampai pada tanda warna hijau, kemudian berlari kecil sampai pada tanda hijau yang keduanya, Kemudian jalan biasa sampai menaiki bukit safa. Demikian inilah sifat sa'i yang terdiri dari tujuh putaran. Perginya dari bukit safa ke bukit Marwah terhitung satu putaran, sedang kembalinya dari bukit Marwah ke bukit safa satu putaran juga"Wanita yang sedang haid dan nifas boleh melakukan saiSebab tempat sa'i tidak termasuk Masjidil Haram, adapun thawaf tidak boleh. Merupakan kesalahan yang telah meluas dikalangan wanita, adalah mereka jalan cepat-cepat ketika berada diantara dua tanda warna hijau...

    III.5 Umroh

  • Kalau Cuma memendekkan rambut, hendaknya menyeluruh disemua bagian kepala"Setelah sa'inya sempurna hendaknya mencukurMemotong rambut kepalanya, lebih utama kalau mencukur rambutnya hingga bersih/gundulDengan itu pula halal-lah bagi-Nya segala sesuatu yang tadinya dilarang bagi yang sedang ber-ihramDengan demikian selesailah amalan umrah...Untuk wanita cukup rnemotong rambutnya sepanjang ujung jari saja

    III.5 Umroh

  • SafaMarwah

    III.5 Umroh