diajukan kepada fakultas ekonomi dan bisnis untuk memenuhi...

108
PENGARUH ZAKAT,INFAQ, SHADAQOH (ZIS), INDEKS PEMBAGUNAN MANUSIA (IPM) DAN KEMISKINAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SUMATRA BARAT TAHUN 2013-2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: VIKA FATIMATUZ ZAHRO 1113086000008 Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1437 H/2017M

Upload: dangmien

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

PENGARUH ZAKAT,INFAQ, SHADAQOH (ZIS), INDEKS

PEMBAGUNAN MANUSIA (IPM) DAN KEMISKINAN

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI

SUMATRA BARAT TAHUN 2013-2016

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

VIKA FATIMATUZ ZAHRO

1113086000008

Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1437 H/2017M

Page 2: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output
Page 3: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

`

Page 4: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

iv

Page 5: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

v

Page 6: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

PENDIDIKAN FORMAL

Nama Lengkap

Jenis Kelamin

Tempat, Tanggal Lahir

Kewarganegaraan

Status

Tinggi/Berat Badan

Agama

Pendidikan Terakhir

Alamat

Telfon

E-mail

: Vika Fatimatuz Zahro

: Perempuan

: Manna, 26 Oktober 1995

: Indonesia

: Belum Menikah

: 156 cm / 47 kg

: Islam

: SLTA / MA

: Jln. Trip Kastalani No.108 Manna, Bengkulu Selatan,

Bengkulu, 38516

: +62 85714352229

: [email protected]

2001 - 2007

2007 - 2010

2010 - 2013

2013 - 2017

: MI Al-Quraniyah, Bengkulu Selatan

: SMP Negeri 2 Bengkulu Selatan

: MA Amanatul Ummah, Pacet, Mojokrto

: Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

vii

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Staf Keuangan Simpanan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2014.

2. Wakil Humas Pekan Koperasi (KOPMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Periode 2014

3. Sekretaris Kuliah Kerja Nyata (KKN) GAUNG 035 di Desa Tegallega,

Cigudeg-Bogor 25 Juli-25 Agustus 2016

SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminar Kewirausahaan KOPMA “Menciptakan Enterpreneur yang Sip

dan Berprinsip” pada Oktober 2013.

2. Seminar Kewirausahaan KOPMA “Menciptakan Enterpreneur yang Sip

dan Berprinsip” pada Oktober 2013.

3. Seminar Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam “Building Strategic Alliance

In Islamic Economic, Finance, and Business Policies” pada april 2015

4. Seminar Anti Corruption Clearing House “Langkah Cerdas Cegah

Korupsi”

KEGIATAN

1. Meet and Greet 2013 LDK KOMDA Fakultas Ekonomi dan Bisnis

“Rahasia Mahasiswa Ideal” 12 September 2013.

2. Bedah Buku “Satanic Finance” LDK KOMDA Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Mei 2014

Page 8: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

viii

3. Pendidikan dan Pelatihan Dasar Perkoperasian ke XXIV “Menjadi

Generasi Kopma Luar Biasa” pada November – Desember 2013.

4. Pendidikan Menengah Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah ke-

24 “Growing The Spirit and Skill of Management” pada Mei – Juni 2014.

5. Diskusi Interaktif Kompas Kampus “APEC Di Mata Anak Muda” pada

Oktober 2013.

6. Company Visit “Peran Bank Indonesia di Bidang Moneter” di Bank

Indonesia pada April 2014.

7. CompanyVisit di Otorijas Jasa Keuangan (OJK) pasa 23 September 2015

8. Company Visit di Dana Reksa Sekuritas pada Desember 2015

Page 9: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

ix

ABSTRACT

This study aims to analyze the Influence of Zakat, Infaq and Shadaqah

(ZIS), Human Development Index (HDI) and Poverty to Economic Growth Rate in

West Sumatra Province Year 2013-2016. The data used in this study is secondary

data and the method used is panel data regression analysis using Fixed Effect

Model with the help of Eviews 9 to get an overview about the relationship between

one variable with another variables. The sample in this study consisted of 19

cities/regencies in West Sumatra Province for 4 years from 2013-2016.

The results showed that the variable of HDI and Poverty has a

significant influence on the rate of economic growth partially. While the ZIS does

not have a significant effect on the rate of economic growth partially. The result

of regression analysis simultaneously obtained that ZIS, IPM and Poverty

together influence Economic Growth Rate. The prediction ability of the three

variables to the Economic Growth Rate is 84.15% and the remaining 15.85% is

influenced by other factors not included in the research model.

Keywords: Economic Growth Rate of West Sumatra Province, Zakat, Infaq and

Shadaqah (ZIS), Human Development Index (HDI) and Poverty, Panel Data

Page 10: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

x

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Zakat, Infaq dan

Shadaqah (ZIS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap

Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat Tahun 2013-2016. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan metode yang

digunakan yaitu analisis regresi data panel menggunakan Fixed Effect Model

dengan bantuan program Eviews 9 untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Sampel dalam

penelitian ini terdiri dari 19 kota/kabupaten di Provinsi Sumatra Barat selama 4

tahun yaitu dari tahun 2013-2016.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel IPM dan Kemiskinan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi secara

parsial. Sedangkan ZIS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Laju

Pertumbuhan Ekonomi secara parsial. Hasil analisis regresi secara simultan

diperoleh bahwa ZIS, IPM dan Kemiskinan secara bersama-sama mempengaruhi

Laju Pertumbuhan Ekonomi. Kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut

terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 84.15% dan sisanya 15.85%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

Kata Kunci : Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatra Barat, Zakat,

Infaq dan Shadaqah (ZIS), Indeks Pembangunan manusia

(IPM) dan Kemiskinan, Data Panel

Page 11: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS), Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap Laju Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat Tahun 2013-2016” sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak

lupa pula shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad Shallallahu Alayhi wa Sallam, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat

terselesaikan tanpa dukungan, bantuan, bimbingan serta do’a dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama pada:

1. Terimakasih kepada kedua orang tua, pembimbing sepanjang masa. Ibuku

tersayang Istianah dan Ayahku tercinta Rohman Hakim. Terima kasih

telah mencintai, mendidik, dan memberikan do’a tanpa henti kepadaku.

Terimakasih banyak atas jasa-jasa mu selama ini baik dukungan materi

maupun non-materi untuk dapat melancarkan studi ini yang tidak bisa

terbalaskan atas apa yang Ibu dan Ayah lakukan.

Page 12: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xii

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan

sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya

dengan penuh kesabaran dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

dan Pembimbing Akademik serta Ibu Tini Anggraeni ST., M.Si selaku

sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah. Semoga dapat menjadi panutan untuk

Jurusan Ekonomi Syariah dalam memajukannya.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan

ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada saya. Semoga amalmu mendapat

keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta‟ala.

5. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja

kerasnya melayani mahasiswa dengan baik dan meningkatkan citra

Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

6. Kepada teman sekaligus keluarga selama berada di tanah perantauan,

Neztovero Jakarta, yang telah memberikan semangat dan do’a yang tak

henti kepada penulis.

7. Seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2013 terutama Abie

Ayub Al Anshori, Dita Fathiani, Ficky Septiana, Dimas Rachman Taufik,

Muhammad Bahariansyah, yang telah memberikan dukungan dan berbagi

ilmu satu sama lain semasa kuliah.

Page 13: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xiii

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan

pengetahuan yang dimiliki penulis. Dengan segenap kerendahan hati penulis

mengharapkan saran, arahan, maupun kritikan yang konstuktif dengan

penyempurnaan hasil penelitian ini.

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Jakarta, 26 Oktober 2017

Vika Fatimatuz Zahro

1113086000008

Page 14: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xiv

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

ABSTRAK .............................................................................................................. x

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10

5. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori ........................................................................................... 13

a. Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................... 13

b. Pertumbuhan Ekonomi Perspektif Islam ................................................ 14

c. Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) ......................................... 15

d. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) .................................................... 20

e. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia ........................................... 20

f Kemiskinan ............................................................................................. 25

2. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................ 27

Hubungan ZIS dengan Pertumbuhan Ekonomi ...................................... 27

Hubungan IPM dengan Pertumbuhan Ekonomi ..................................... 29

Hubungan Kemiskinan dengan Pertumbuhan Ekonomi ........................ 29

Page 15: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xv

3. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 30

4. Kerangka Penelitian ................................................................................... 35

5. Hipotesa Penelitian .................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 37

1. Ruang Lingkup penelitian .......................................................................... 37

2. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 38

3. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 39

4. Metode Analisis Data ................................................................................. 39

5. Metode Data Panel ................................................................................. 40

Pemodelan Data Panel ............................................................................ 41

a. Common Effect atau Pooled Least Square (PLS) ................................... 41

b. Fixed effect Model (FEM) ...................................................................... 42

c. Random effect Model (REM).................................................................. 43

Tahapan Analisis Data ............................................................................ 43

b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 46

Pengujian Signifikan .............................................................................. 47

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) .............................. 47

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ................................................ 47

c. Uji Koefesien Determinasi (R2).............................................................. 48

6. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 48

a. Variabel Dependen ................................................................................. 49

b. Variabel Independen ............................................................................... 49

BAB IV ANALISI DAN PEMBAHASAN .......................................................... 52

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 52

a. Kondisi Geografis ................................................................................... 52

b. Kondisi Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat ........... 53

c. Kondisi Zakaf, Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Provinsi Sumatra Barat ... 54

d. Kondisi Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatra Barat ....... 55

e. Kondisi Kemiskinan di Provinsi Sumatra Barat ..................................... 56

2. Analisis Data .............................................................................................. 57

pengujian Asumsi Klasik ........................................................................ 57

Page 16: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xvi

Pemilihan Model Regresi Data Panel ..................................................... 59

3. Pengujian Hipotetsis dengan Regresi Data Panel ...................................... 61

4. Persamaan Model Regresi .......................................................................... 65

5. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 73

a) Hubungan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) terhadap Laju Pertumbuhan

Ekonomi ......................................................................................................... 73

b) Hubungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Laju

Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................. 74

c) Hubungan Kemiskinan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi .............. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 76

A. Kesimpulan ............................................................................................. 76

B. Saran ....................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78

LAMPIRAN .......................................................................................................... 84

Page 17: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xvii

DAFTAR GRAFIK

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2013-2016 53

4.2 Penghimpunan ZIS Provinsi Sumatra Barat tahun 2013-

2016

54

4.3 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatra Barat

tahun 2013-2016

55

4.4 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatra Barat tahun

2013-2016

56

Page 18: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xviii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Persntase Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumatra Barat

Tahun 2013-2016

2

1.2 Pertumbuhan ZIS, IPM, Kemiskinan dan Pertumbuhan

Ekonomi Provinsi Sumatra Barat tahun 2013-2016

5

3.1 Daftar Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatra Barat 57

4.1 Hasil Uji Multikolinearitas 58

4.2 Hasil Uji Heterokadastisitas 58

4.3 Hasil Regresi Data Penel 59

4.4 Uji Chow 60

4.5 Uji Hausman 60

4.6 Koefisien Variabel 65

4.7 Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Peneliti 66

4.8 Hubungan Variabel Independen terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

73

Page 19: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

Lampiran 1 Hasil Uji Multikolinearitas 84

Lampiran 2 Hasil Uji Heterokadastisitas 84

Lampira 3 Hasil Uji Common Effect Model 84

Lampiran 4 Hasil Uji Fixed Effect Model 85

Lampiran 5 Hasil Uji Chow 86

Lampiran 6 Hasil Uji Random Effect Model 86

Lampiran 7 Hasil Uji Hausman 87

Lampiran 8 Data Penelitian 87

Page 20: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi adalah proses di mana

terjadi kenaikan produk nasional bruto rill atau pendaptan nasional rill.

Maka dari itu perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila

terjadi pertumbuhan output rill. Definisi lain menyebutkan bahwa

pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output perkapita. Pertumbuhan

ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output rill

per orang. Pertumbuhan ekonomi sering pula dikaitkan sebagai proses

kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam

bentuk kenaikan pendapatan nasional

Adanya keseimbangan dalam suatu perekonomian merupakan

salah satau target dalam rangka peningkatan perekonomian suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak luput dilihat dari pertumbuhan

ekonomi di setiap provinsi pada negara tersebut. Negara yang mengalami

pertumbuhan ekonomi yang tinggi maka akan mampu memberikan efek

yang tinggi terhadap bidang-bidang yang lain sebab ketika suatu negara

mengalami pertumbuhan ekonomi maka pendapatan nasional suatu negara

akan terdongkrak naik sehingga bisa dialokasikan untuk pembiayaan

pembangunan infrastruktur perekonomian. Ekonomi pada umumnya

Page 21: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

2

didefinisikan sebagai kajian tentang prilaku manusia dalam hubungannya

dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif yang langka untuk

memproduksi barang-barang dan jasa-jasa serta mendistribusikannya

untuk dikonsumsi. (Kahf, 1995)

Banyak faktor yang diduga digunakan untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, seperti yang dipaparkan dalam penelitian ini.

Provinsi Sumatra Barat menjadi studi kasus dalam penelitian ini, dengan

98% mayoritas penduduk muslim di Provinsi Sumatra Barat, agar dapat

menunjang variabel independen yang digunakan penulis.

Pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat terus mengalami

perubahan dari tahun 2013-2016, walaupun keadaan perekonomian di

Sumatra Barat menurun pada tahun tersebut.

Tabel 1.1

Persntase Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumatra Barat Tahun

2013-2016

Sumber : BPS Sumatra Barat, 2016

6.08

5.88

5.52

5.26

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2

2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

PertumbuhanEkonomi

Page 22: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

3

Pada Tabel 1.1 menunjukan penurunan persentase pertumbuhan

ekonomi di Sumatra Barat dari tahun 2013-2016. Pada tahun 2013

pertumbuhan ekonomi turun sebanyak 0,2% di tahun 2014 menjadi 5.88%,

kemudian di tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 0,36% turun menjadi

5,52% dan pada akhir 2016 kembali terjadi penurunan sebanyak 0,26%

menjadi 5.26%. Namun pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat cenderung

stabil dari tahun 2013-2016, berkisar 5%-6%.

Penurunan terjadi akibat melambatnya kinerja perekonomian

karena pengaruh dari produksi sektor pertanian mendominasi

perekonomian di wilayah ini menunjukan pertumbuhan yang menurun.

Indikator pertumbuhan ekonomi pada Tabel 1.1 dilihat dari PDRB pada

provinsi tersebut. Sedangkan PDRB dilihat dari rata-rata keseluruhan

pendapatan, bukan pendapatan per individu, yang artinya tidak

mencerminkan pendapatan yang tinggi setiap individu di Sumatra Barat.

Dalam berbagai literature tentang ekonomi Islam, pada dasarnya

memandang bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari

pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi didefenisikan dengan a

sustained growth of a right kind of output which can contribute to human

welfare (Pertumbuhan yang terus-menerus dari faktor produksi secara

benar yang mampu memberikan konstribusi bagi kesejahteraan manusia).

Dalam penelitian Istianingsih (2016) salah satu tujuan ekonomi

Islam adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Prioritas dalam

pertumbuhan ekonomi yaitu pemerataan (growth with equity) dan

Page 23: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

4

pertumbuhan itu sendiri membutuhkan kedua aspek tersebut secara

simultan. Islam memandang pemerataan adalah hal yang sangat penting,

karena pertumbuhan ekonomi tidak menggambarkan kesejahteraan secara

menyeluruh.

Pertumbuhan ekonomi bukan hanya aktivitas produksi material

saja. lebih dari itu, pertumbuhan ekonomi merupakan aktivitas

menyeluruh dalam bidang produksi yang terkait erat dengan keadilan

distribusi. Pertumbuhan ekonomi bukan hanya diukur dari aspek

ekonomi, melainkan aktivitas manusia yang ditujukan untuk pertumbuhan

dan kemajuan sisi material dan spiritual manusia sekaligus. (At Tariqy,

1999)

Dalam penelitian Beik (2016) pertumbuhan ekonomi menurut

ekonomi Islam bukan sekedar terkait dengan peningkatan terhadap barang

dan jasa, namun juga terkait dengan aspek moralitas dan kualitas akhlak

serta keseimbangan antara tujuan duniawi dan ukhrawi. Untuk

keberhasilan pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata dilihat dari sisi

pencapaian materi semata atau hasil dari kuantitas, namun juga ditinjau

dari sisi perbaikan kehidupan agama, sosial dan kemasyarakatan. Jika

pertumbuhan ekonomi yang terjadi justru memicu terjadinya

keterbelakangan, kekacauan, dan jauh dari nilai-nilai keadilan dan

kemanusiaan, maka dipastikan pertumbuhan tersebut tidak sesuai dengan

ekonomi Islam.

Page 24: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

5

Di sini Islam mengajarkan bagaimana harta yang harus disalurkan

kepada mereka yang membutuhkan, agar pendapatan seorang juga bisa di

terdistribusi dengan baik dan tidak di nikmati oleh segelintir orang saja,

yaitu zakat.

Tabel 1.2

Pertumbuhan ZIS, IPM, Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi

Provinsi Sumatra Barat tahun 2013-2016

Tahun Pertumbuhan

Ekonomi (%)

ZIS

(Milyar Rupiah)

IPM

(%)

Jumlah

Penduduk

Miskin

2013 6.08 23,337,582.02 68.91 337

2014 5.88 23,581,879.55 69.36 350

2015 5.22 23,823,400.90 69.98 384

2016 5.26 25,058,895.74 70.76 425

Sumber: BAZNAS Provinsi Sumatra Barat, BPS

Berdasarkan Tabel 1.2 perkembangan pertumbuhan ekonomi di

Sumatra Barat mengalami penurunan dari tahun 2013-2016. Pertumbuhan

ZIS dan IPM selalu mengalami peningkatan dari tahun 2013-2016.

Sedangkan pertumbuhan jumlah penduduk miskin terus bertambah diiringi

dengan terunnya pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat pada tahun

tersebut.

Fenomena ini menunjukkan telah terjadi ketidakkonsistenan

hubungan antara ZIS dengan pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat.

Penelitian Sarea (2012) memperlihatkan bahwa ketika orang membayar

zakat maka tingkat pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dan

sebaliknya.

Page 25: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

6

Dalam perspektif ekonomi Islam juga terdapat faktor yang

mempengaruh pertumbuhan ekonomi yaitu penyaluran dana ZIS (Zakat,

Infaq, Shadaqah). Jika zakat hukumnya wajib, maka infaq dan shadaqah

hukumnya sunnah atau sukarela. Saat ini zakat semakin berperan menjadi

salah satu instrumen dalam pembangunan manusia, khususnya di

Indonesia. Semakin meningkatnya penyaluran dan Zakat maka dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, selian itu juga dapat

meningkatkan taraf hidup manusia, yang akhirnya akan mengakibatkan

terdorongnya pertumbuhan ekonomi.

Zakat dalam bentuk bantuan konsumtif yang diberikan kepada

mustahik akan meningkatkan pendapatan mustahik, yang berarti daya beli

mustahik tersebut atas suatu produk yang menjadi kebutuhannya akan

meningkat pula. Peningkatan daya beli atas suatu produk ini akan

berimbas pada peningkatan permintaan atas suatu produk tersebut.

Peningkatan permintaan berarti akan terjadi peningkatan produksi suatu

perusahaan, imbas dari peningkatan produksi adalah penambahan

kapasitas produksi yang hal ini berarti perusahaan akan menyerap tenaga

kerja lebih banyak. Hal ini berarti tingkat pengangguran akan semakin

berkurang. Sementara itu di sisi lain peningkatan produksi akan berakibat

pada meningkatnya pula pajak yang dibayarkan kepada negara, baik pajak

perusahaan, pajak pertambahan nilai maupun pajak penghasilan. (Al Arif,

2009). Bila penerimaan negara dari pajak bertambah, maka negara akan

mampu menyediakan sarana dan prasarana untuk pembangunan serta

Page 26: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

7

mampu menyediakan fasilitas publik bagi masyarakat, dan apabila zakat

yang mampu dikumpulkan secara signifikan akan mampu memberikan

pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat.

Dari penjelasan tersebut dijelaskan bahwa zakat mampu

menghasilkan efek pengganda (multiplier effect) dalam perekonomian.

Dana zakat dalam bentuk bantuan konsumtif saja mampu memberkan efek

pengganda yang signifikan, apalagi zakat yang diberikan dalam bentuk

bantuan produktif seperti modal kerja atau dana bergulir, maka yang

didapat akan lebih besar dalam suatu perekonomian (Al Arif, 2009).

Menurut Sadeq (1990) dalam pertumbuhan ekonomi juga ada

beberapa fakor yang mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri. Faktor

tersebut adalah sumber daya yang dapat dikelola (Invistible resources),

sumber daya manusia (human resources), wirausaha (entrepreneurship)

dan teknologi.

Sumber daya manusia yang berkualitas terbentuk dari Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) yang berkualitas pula, dengan faktor

penunjangnya ialah pengukuran dari angka harapan hidup yang tinggi,

angka melek huruf, pendidikan serta standar hidup yang layak. Tingkat

pembangunan manusia yang tinggi sangat menentukan kemampuan

penduduk dalam menyerap dan mengelola sumber-sumber pertumbuhan

ekonomi, baik kaitannya dengan teknologi maupun terhadap kelembagaan

sebagai sarana penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi (Dewi dan I

Ketut, 2014).

Page 27: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

8

Pertumbuhan ekonomi yang baik tercermin dari pengurangan

tingkat kemiskinan, artinya pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat

mengurangi jumlah penduduk miskin secara signifikan. Salah satu

penelitian yang menguatkan pendapat tersebut adalah penelitian yang

dilakukan oleh Piotrowska (2016) hasil estimasi data panel membuktikan

bahwa pertumbuhan ekonomi secara signifikan mempengaruhi penurunan

kemiskinan dan mendorong perubahan distribusi pendapatan yang

mendukung kelompok miskin. Tetapi tingginya pertumbuhan ekonomi

suatu daerah tidak menjamin kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut

(Soleh, 2013).

Berdasarkan latar belakang tersebut dan adanya beberapa

penelitian yang berhubungan antara ZIS, IPM dan Kemiskinan yang

mennjukkan ketidakkonsistenan hubungan antara fakta dan teori dengan

membandingkan dari hasil beberapa penelitian sebelumnya. Maka hal

tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali

mengenai pertumbuhan ekonomi dengan mengambil studi kasus di

Provinsi Sumatra Barat. Berdasarkan latar belakang, maka penulis

memberikan judul untuk penelitian skripsi ini dengan judul: “Pengaruh

Zakat, Infaq, Shadaqoh (ZIS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatra

Barat pada tahun 2013-2016”.

Page 28: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

9

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, bahwa pertumbuhan ekonomi

mengalami penurunan begitu juga dengan adanya ketidakkonsistenan

hubungan antara ZIS, IPM, dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi tahun 2013-2016 maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Sehingga penelitian ini akan dibahas bagaimanakah pengaruh ZIS,

IPM dan Kemiskinan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Sumatra Barat tahun 2013-2016 ?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini yaitu :

1. Untuk menganalisi pengaruh Zakat, Infaq, Shadaqoh (ZIS), Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan berpengaruh secara

parsial dan simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Sumatra Barat pada tahun 2013-2016.

2. Untuk menganlisi pengaruh Zakat, Infaq, Shadaqoh (ZIS), Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Barat pada tahun 2013-

2016.

Page 29: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

10

4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini yang

dapat memberikan informasi dan menambah khasanah ilmu pengetahuan

bagi :

a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai saran implementasi

ilmu pengetahuan bagi perkembangan dunia pendidikan dan

perekonomian serta memberikan pembuktian yang empiris hubungan

antara variabel-variabel Zakat, Infaq Shadaqoh (ZIS), Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Provinsi Sumatra Barat.

b. Manfaat Akademisi

Dari penelitian ini karena erat hubungannya dengan bidang ilmu

ekonomi islah dengan pembanguan ekonomi, sehingga dengan

penulisan penelitian ini pihak-pihak yang berkepentingan dapat lebih

mudah memahami, dan menambah referensi serta rujukan bai penelitian

selanjutnya menganai pertumbuhan ekonomi

c. Manfaat Bagi Pemerintah Daerah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk sebagai

acuaan untuk strategi dalam meningkatkan Laju Partumbuhan Ekonomi

di Sumatra Barat di tahun selanjutnya.

Page 30: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

11

d. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti untuk

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ekonomi Syariah dan untuk

memotivasi peneliti untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan yang digunakan

penulis adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi hal-hal yang akan dibahas dalam skripsi. Bab

ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Landasan teori pada penelitian ini merupakan landasan teori yang

akan mendasari pemecahan masalah dan pembentukan hipotesis

serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan

masalah yang diteliti.

BAB III: Metode Penelitian

Pada bab ini terdapat batasan populasi dan sample penelitian,

jenis dan sumber data serta metode pengumpulan data serta

metode analisis data, dan data penelitian.

Page 31: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

12

BAB IV: Analisis dan Pembahasan

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum penelitian

yang diangkat, data dan hasil analisa dari masalah penelitian.

BAB V: Kesimpulan dan Saran.

Page 32: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan di suatu perekonomian. Kesejahteraan dan

kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan

yang ditunjukkan oleh perubahan output nasional. Adanya perubahan

output dalam perekonomian merupakan analisis ekonomi jangka

pendek.

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka

panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai

barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri

ditentukakan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau

penyesuaian-penyesuaian teknologi, institional (kelembagaan) dan

ideologis terhadap berbagai tuntutan kedaan yang ada (Todaro, 2006)

Menurut Sukirno (2003) Pertumbuhan ekonomi adalah proses

kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indicator

keberhasilan pembangunan. Makin tingginya pertumbuhan ekonomi

biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun

terdapat indicator yang lain seperti, distribusi pendapatan.

Page 33: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

14

Dalam analisis makro untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, para

ekonom menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB). PDB

mengukur aliran pendapatan dan pengeluaran dalam perekonomian selama

perode tertentu. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan proses

peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi

masyarakat. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang

digunakan adalah PDB berdasarkan harga konstan (PDB riil) sehingga

angka pertumbuhan yang dihasilkan merupakan pertumbuhan riil yang

terjadi karena adanya tambahan produksi. (Mankiw, 2003)

b. Pertumbuhan Ekonomi Perspektif Islam

Ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu petunjuk berkehidupan

untuk memperoleh kebahagiaan atau kemenangan di akhirat nanti dengan

jalan berbelanja dijalan Allah serta diamalkan seperti halnya perilaku

Rasullullah SAW dalam keseharian sepanjang kehidupan Manusia.

Menurut Ahmad (1997) dalam pertumbuhan ekonomi

perpsektif Islam, ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan itu sendiri:

a) Sumber daya yang dapat dikelola

b) Sumber daya Manusia

c) Wirausaha

d) Teknologi

Islam melihat bahwa faktor-faktor di atas juga sangat

penting dalam pertumbuhan ekonomi. Kekhususan pertumbuhan dan

Page 34: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

15

pembangunan dalam Islam ditekankan pada perhatian yang sangat

serius pada pengembangan sumber daya manusia. Ini tidak hanya di

wujudkan dalam keberhasilan pemenuhan kebutuhan material saja,

namun juga kebutuhan dan persiapan menyongsong kehidupan

akhirat.

Dalam berbagai literatur tentang ekonomi islam salah satu

tujuan ekonomi Islam adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

Untuk melakukan pertumbuhan ekonomi, Islam membutuhkan dua

aspek, pertumbuhan ekonomi itu sendiri dan pemerataan, keduanya

dibutuhkan secara bersamaan. Dalam rangka pencapaian keadilan

social-ekonomi yang dapat membahagiakan, itulah realisasi

pertumbuhan ekonomi yang sangat diperlukan.

c. Pengertian Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)

Zakat

Zakat merupakan ibadah yang dapat diartikan banyak hal, baik

secara etimologi maupun secara terminologi. Secara etimologi

(bahasa) kata “zakat” merupakan kata dasar (masdar) dari zakat

yang berarti tumbuh, berkah, bersih dan bertambahnya kebaikan

(Qardawi, 2004).

Zakat ditinjau dari segi bahasa memiliki beberapa arti, yaitu al-

barakatu yang berarti keberkahan, al-namma yang berarti

pertumbuhan dan perkembangan, ath-thaharathu yang berarti

kesucian, dan ash-shalahu yang berarti keberesan. Sedangkan

Page 35: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

16

menurut istilah, pengertian zakat adalah bagian dari harta yang

telah memenuhi syarat tertentu, yang diwajibkan oleh Allah untuk

diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan

tertentu pula (Hafidhuddin, 2004). Seseorang yang mengeluarkan

zakat, berarti dia telah membersihkan diri, jiwa dan hartanya. Dia

telah membersihkan jiwanya dari penyakit kikir (bakhil) dan

membersihkan hartanya dari hak orang lain yang ada dalam harta

itu. Orang yang berhak menerimanya pun akan bersih jiwanya dari

penyakit dengki, iri hati terhadap orang yang mempunyai harta.

Sedangkan menurut Departemen Agama RI (2009) zakat

adalah harta wajib yang disisihkan oleh seorang muslim atau badan

yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama

untuk diberikan kepada yang sesuai atau berhak menerima nya.

Perintah zakat dan sekaligus mendefinisikan zakat antara lain

disebutkan, dalam surat At-Taubah 103 sebagai berikut:

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan

zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan

mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi

Maha Mengetahui.

Ayat tersebut menjelaskan Allah SWT merintahkan

Rasulullah SAW untuk mengambil sebagian harta mereka untuk

Page 36: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

17

disedekahkan atas nama mereka, dan mendo’akan mereka, karena

dengan mengabil sedekah dari mereka, akan membuat mereka

kembali merasakan keanggotaan mereka secara utuh dalam kaum

muslimin. Mereka turut serta dalam kewajibannya, menanggung

bebannya, dan mereka tak diusir atau dicampakkan darinya.

Kesukarelaan mereka memberikan sedekah itu, menjadi pembersih

dan penyuci bagi mereka Do’a Rasulullah SAW bagi mereka

menjadi ketengan dan ketentraman bagi mereka.

Zakat sebagai patokan untuk mengevaluasi pertumbuhan

ekonomi. Menurutnya penelitian tentang zakat ini akan

memberikan kontribusi untuk umat dan literatur yang ada karena

kurangnya data empiris dan teoritis pada zakat. Temuan ini

menunjukkan bahwa, Zakat sebagai patokan bisa memperkirakan

pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi dalam pembangunan

ekonomi dalam hal pengentasan kemiskinan, mengurangi

pengangguran dan tingkat inflasi. Meskipun hasil penelitian ini

secara teoritis, pemeriksaan empiris harus dilakukan untuk

penelitian masa depan (Sarea, 2012).

Menurut Mohammad Daud Ali (1988) zakat terdiri dari dua jenis,

yaitu:

Zakat maal atau zakat harta, yaitu bagian dari harta kekayaan

seseorang (juga badan hukum) yang wajib dikeluarkan untuk

Page 37: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

18

golongan orang-orang tertentu setelah dimiliki selama jangka

waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu.

Zakat fitrah, yaitu pengeluaran yang wajib dilakukan oleh

setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari keperluan

keluarga yang wajar pada bulan puasa sebelum hari raya idul

fitri.

Zakat, Infaq, dan Shadaqah ialah sesuatu yang diberikan orang

sebagai hal Allah SWT., kepada yang berhak menerima. Menurut

Asqar (1985) dalam Mufraini (2006) dalam menunaikan ibadah

zakat dan infaq, harta yang dikeluarkan untuk berzakat dan

berinfak harus dari harta yang baik, terpilih dan tertentu. Khusus

untuk zakat, ketentuan penerima dana zakat sudah ditentukan

kepada katagori delapan asnaf sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-

orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka

yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana. (at-Taubah:60)

Page 38: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

19

Infaq

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan

sesuatu (harta) untuk suatu kepentingan Hafihuddin (2004).

Sedangkan definisi infaq menurut Hidayat (2010) adalah

pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali

memperoleh rezeki sebanyak yang dikehendakinya.

Jika zakat ada nishabnya kalau infaq tidak ada nishabnya. Infaq

dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman baik berpenghasilan

tinggi maupun rendah, baik disaat sempit ataupun lapang.

Shadaqah

Menurut Inoed (2005) menyatakan bahwa shadaqah berasal

dari kata shadaqa yang berarti benar, dan dapat dipahami dengan

memberikan atau mendermakan sesuatu kepada orang lain Dalam

konsep ini, shadaqah merupakan wujud dari keimanan dan

ketaqwaan seseorang, artinya orang yang suka bershadaqah adalah

orang yang benar pengakuan imannya. Dalam istilah syariat Islam,

shadaqah sama dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan

ketentuan-ketentuannya. Sisi perbedaannya hanya terletak pada

bendanya. Infaq berkaitan dengan materi, sedangkan shadaqah

berkaitan dengan materi dan non materi, baik dalam bentuk

pemberian uang atau benda, tenaga atau jasa, menahan diri untuk

tidak berbuat kejahatan, mengucapkan takbir, tahmid, tahlil bahkan

yang paling sederhana adalah tersenyum kepada orang lain dengan

Page 39: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

20

ikhlas.Shadaqah mempunyai cakupan yang sangat luas dan

digunakan Al-Qur’an untuk mencakup segala jenis sumbangan.

Shadaqah berarti memberi derma, termasuk memberi derma untuk

memenuhi hukum dimana kata zakat digunakan dalam Al-Qur’an

dan sunnah. Zakat juga dapat disebut shadaqah karena zakat juga

merupakan derma yang diwajibkan sedangkan shadaqah adalah

sukarela. Zakat dikumpulkan oleh pemerintah sebagai suatu

pungutan wajib, sedangkan shadaqah diberikan secara sukarela.

Aturan syariah menetapkan bahwa dana hasil pengumpulan

zakat,infaq dan shadaqah sepenuhnya adalah hak milik dari para

mustahik. Dengan demikian, pola distribusi produktif yang

dikembangkan pada umumnya mengambil skema qardul hasan

yakni satu bentuk pinjaman yang menetapkan tidak adanya tingkat

pengambilan tertantu (return/bagi hasil) dari pokok pinjaman.

(Mufraini, 2016)

d. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Pengertian Indeks Pembangunan Manusia

UNDP (United Nation Development Programe)

mendefenisikan pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk

memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut

penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end)

sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana (principal

means) untuk mencapai tujuan itu. Untuk menjamin tercapainya

Page 40: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

21

tujuan pembangunan manusia, empat hal pokok yang perlu

diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan dan

pemberdayaan.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan suatu

standar pembanguanna manusia yaitu IPM atau Human Development

Index (HDI). IPM lebih fokus menyoroti pada hal-hal yang lebih

sensitif daripada hanya melihat pendapatan perkapita sebagai ukuran

untuk menilai pembangunan ekonomi. IPM dapat menilai

pembangunan di daerah disebabkan : (Kuncoro, 2009)

IPM menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan

dalam pembangunan kualitas manusia.

IPM menjelaskan tentang bagaimana manusia mempunyai

kesempatan untuk mengakses hasil dari proses pembangunan,

sebagai bagian dari haknya seperti dalam memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan.

IPM digunakan sebagai salah satu ukuran kinerja daerah,

khususnya dalam hal evaluasi terhadap pembangunan kualitas

hidup masyarakat.

Meskipun menjadi indikator penting untuk mengukur

keberhasilan dalam pembangunan kualitas hidup manusia,

tetapi IPM belum tentu mencerminkan kondisi sesungguhnya

namun untuk saat ini merupakan satu-satunya indikator yang

Page 41: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

22

dapat digunakan untuk mengukur pembangunan kualitas

hidup manusia.

Komponen-komponen yang dilihat dalam mengukur IPM

didasarkan pada komponen dasar kualitas hidup yang terdiri dari

angka harapan hidup, angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah

dan standar kehidupan yang layak. Penetapan kategori IPM

didasarkan pada skala 0,0 – 0,10 yarng terdiri dari2 :

Kategori rendah : nilai IPM 0 – 0,05

Kategori menengah : nilai IPM antara 0,51 – 0,79

Kategori tinggi : nilai IPM 0,8 – 1

IPM berperan penting dalam pembangunan perekonomian

modern sebab pembangunan manusia yang baik akan menjadikan

faktor-faktor produksi mampu di maksimalkan. Mutu penduduk

yang baik akan mampu untuk berinovasi mengembangkan faktor-

faktor produksi yang ada. Selain dari pada itu pembangunan manusia

yang tinggi mengakibatkan jumlah penduduk akan tinggi pula

sehingga akan menaikkan tingkat konsumsi. Hal ini akan

mempermudah untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi

(Sukirno, 2006).

Page 42: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

23

Komponen Pembangunan Manusia

Lembaga United Nations Development Programme (UNDP)

telah mempublikasikan laporan pembangunan sumber daya manusia

dalam ukuran kuantitatif yang disebut Human Development Indeks

(HDI). Meskipun HDI merupakan alat ukur pembangunan SDM

yang dirumuskan secara konstan, diakui tidak akan pernah

menangkap gambaran pembangunan SDM secara sempurna.

Adapun indikator yang dipilih untuk mengukur dimensi HDI adalah

sebagai berikut: (UNDP, Human Development Report 1993)

Longevity, diukur dengan variabel harapan hidup saat lahir atau

life expectancy of birth dan angka kematian bayi per seribu

penduduk atau infant mortality rate.

Educational Achievement, diukur dengan dua indikator, yakni

melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas (adult literacy rate)

dan tahun rata-rata bersekolah bagi penduduk 25 ke atas (the

mean years of schooling).

Access to resource, dapat diukur secara makro melalui PDB rill

perkapita dengan terminologi purchasing power parity dalam

dolar AS dan dapat dilengkapi dengan tingkatan angkatan kerja.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen-

komponen yang mempengaruhi IPM.

Page 43: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

24

Manfaat Indeks Pembangunan

Manusia IPM dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal sebagai

berikut:

a) Untuk mengalihkan fokus perhatian para pengambil keputusan,

media, dan organisasi non pemerintah dari penggunaan

statistik ekonomi biasa, agar lebih menekankan pada

pencapaian manusia. IPM diciptakan untuk menegaskan bahwa

manusia dan segenap kemampuannya seharusnya menjadi

kriteria utama untuk menilai pembangunan sebuah negara,

bukannya pertumbuhan ekonomi.

b) Untuk mempertanyakan pilihan-pilihan kebijakan suatu

negara. Bagaimana dua negara yang tingkat pendapatan

perkapitanya sama dapat memiliki IPM yang berbeda.

c) Untuk memperlihatkan perbedaan di antara negara-negara, di

antara provinsi-provinsi atau negara bagian, di antara gender,

kesukuan, dan kelompok sosial ekonomi lainnya. Dengan

memperlihatkan disparitas atau kesenjangan di antara

kelompok-kelompok tersebut, maka akan lahir berbagai debat

dan diskusi di berbagai negara untuk mencari sumber masalah

dan solusinya.

Page 44: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

25

e. Kemiskinan

1. Pengertian Kemiskinan

Bank Dunia (2006) mendefinisikan kemiskinan adalah keadaan

kelaparan, kurang tempat tinggal kurang sandang, dan kurang

pendidikan. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang masuk

dalam kategori miskin, diantaranya:

a. Rendahnya pendapatan dan asset untuk memenuhi kebutuhan

dasar,seperti makanan, tempat tinggal, pakain, kesehatan dan

pendidikan.

b. Ketidakmampuan untuk bersuara dan ketiadaan kekuatan di

depan institusi dan masyarakat.

c. Rentan terhadap guncangan ekonomi.

Hampir setiap negara, kemiskinan selalu terpusat di tempat-

tempat tertentu, yaitu biasanya dipedesaan atau di daerah-daerah

yang kekurangan sumber daya. Persoalan kemiskinan juga selalu

berkaitan dengan masalah-masalah lain,misalnya lingkungan.

Kemiskinan sebagai minimnya kebutuhan dasar sebagaimana

yang dirumuskan dalam konferensi ILO tahun 1976. Kebutuhan

dasar menurut konferensi tersebut dirumuskan sebagai berikut

(Friedmann, 1992):

a. Kebutuhan minimum dari suatu keluarga akan konsumsi privat

(pangan, sandang, papan dan sebagainya).

Page 45: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

26

b. Pelayanan esensial atas konsumsi kolektif yang disediakan

oleh dan untuk komunitas pada umumnya (air minum sehat,

sanitasi, tenaga listrik, angkutan umum, dan fasilitas kesehatan

dan pendidikan.

c. Partisipasi masyarakat dalam pembuatan keputusan yang

mempengaruhi mereka.

d. Terpenuhinya tingkat absolut kebutuhan dasar dalam kerangka

kerja yang lebih luas dari hak-hak dasar manusia.

e. Penciptaan lapangan kerja baik sebagai alat maupun tujuan

dari setrategi kebutuhan dasar.

Ukuran kemiskinan

Menurut BPS (Biro Pusat Statistik), tingkat kemiskinan

didasarkan pada jumlah konsumsi rupiah berupa makanan yaitu

2100 kalori per orang per hari (dari 52 jenis komoditi yang

dianggap mewakili pola konsumsi penduduk yang berada

dilapisan bawah), dan konsumsi non makanan (dari 45 jenis

komoditi makanan sesuai kesepakatan nasional dan tidak

dibedakan antara wilayah pedesaan dan perkotaan). Patokan

kecukupan 2100 kalori ini berlaku untuk semua umur, jenis

kelamin, dan perkiraan tingkat kegiatan fisik, berat badan, serta

perkiraan status fisiologis penduduk, ukuran ini sering disebut

dengan garis kemiskinan. Penduduk yang memiliki pendapatan

dibawah garis kemiskinan dikatakan dalam kondisi miskin.

Page 46: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

27

Todaro (2006), menyatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat

kemiskinan disuatu negara tergantung dari dua faktor utama,

yakni: pertama, tingkat pendapatannasional rata-rata. Kedua, lebar

sempitnya kesenjangan dalam distribusi pendapatan. Selain itu

Todaro juga menjelaskan bahwa adanya variasi kemiskinan di

setiap wilayah karena disebabkan: 1) perbedaan geografis,

penduduk dan pendapatan; 2) perbedaan sejarah; 3) perbedaan

kekayaan SDA dan kualitas SDM; 4) perbedaan sektor swasta dan

negara; 5) perbedaan struktur perindustrian; 6) perbedaan pada

ketergantungan kekuatan ekonomi dan politik dari negara lain; 7)

perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan

dalam negeri.

2. Keterkaitan Antar Variabel

Hubungan ZIS dengan Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuran pertumbuhan ekonomi, umumnya diukur dengan

sejumlah indikator, beberapa indikator tersebut memberikan gambaran

yang jelas tentang pertumbuhan ekonomi untuk membantu pemerintah

menetapkan kebijakan yang jelas untuk memimpin negara-negara.

Di sisi lain, beberapa dari para indiktor ini memberikan gambaran

salah paham dan kemudian membingungkan masyarakat tentang hal

tersebut tingkat pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hal tersebut,

Sebagai Muslim, kita memiliki zakat untuk dianggap sebagai ukuran

baru di Indonesia.

Page 47: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

28

Untuk mengevaluasi pertumbuhan ekonomi, zakat merupakan

salah satu indikator yang tepat untuk mengukur pertumbuhan ekonomi,

Saat orang membayar zakat tingkat pertumbuhan ekonomi akan lebih

tinggi dan sebaliknya. Dengan kata lain, zakat sebagai sistem keuangan

akan mengintegrasikan untuk menjembatani kesenjangan ini dan

pengurangan masalah sosial di dunia Muslim dan juga dapat

berkontribusi dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan.

Menurut Nurzaman (2012) dampak zakat terhadap peningkatan

kesejahteraan manusia adalah sesuatu yang secara teoritis signifikan

dan membangun dalam sistem Islam. Menurut Serea (2012) salah satu

metode yang tepat untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah zakat,

karna ketika orang membayar zakat maka pertumbuhan akan meningkat

karena tujuan zakat adalah sebagai redistribusi kekayaan antara Muslim

juga sebagai jembatan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin

.Beberapa ekonom Muslim percaya bahwa sejumlah dana zakat

diinvestasikan menurut prioritas produksi secara keseluruhan dari

sebuah ekonomi akan menguntungkan kaum miskin pada khususnya

dan ekonomi, secara umum, melalui efek pengganda pada pekerjaan

dan pendapatan.

Page 48: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

29

Hubungan IPM dengan Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator terciptanya

pembangunan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk

mengukur mutu modal manusia, United Nations Development Program

(UNDP) mengenalkan konsep mutu modal manusia yang diberi nama

Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Tingkat pembangunan manusia yang tinggi sangat menentukan

kemampuan penduduk dalam menyerap dan mengelola sumber-sumber

pertumbuhan ekonomi, baik kaitannya dengan teknologi maupun

terhadap kelembagaan sebagai sarana penting untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi (Dewi dan I Ketut,2014).

Hubungan Kemiskinan dengan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi berpihak pada penduduk

miskin. Siregar (2014) juga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

merupakan syarat keharusan (necessary condition) bagi pengurangan

kemiskinan, sedangkan syarat kecukupannya (sufficient condition)

adalah pertumbuhan ekonomi tersebut harus efektif dalam mengurangi

kemiskinan. Artinya, pertumbuhan hendaklah menyebar di setiap

golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin (growth

with equity). Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu

dipastikan terjadi di sektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja

(pertanian atau sektor yang padat karya). Adapun secara tidak langsung,

Page 49: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

30

hal itu berarti diperlukan pemerintah yang cukup efektif meredistribusi

manfaat pertumbuhan.

Kontribusi pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan tingkat

kemiskinan. Kesuksesan negara-negara Asia Timur di tahun 1970- an

dan 1980-an menunjukkan bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi

yang dikombinasi dengan rendahnya ketimpangan pendapatan dapat

secara signifikan mengurangi kemiskinan (World Bank, 1993). Analisa

yang dilakukan oleh Kakwani dan Son (2006) terhadap beberapa negara

Asia menunjukkan bahwa selama tahun 1990-an pertumbuhan ekonomi

Korea dan Vietnam tergolong pro-poor. Analisa yang menggunakan

data panel negaranegara berkembang di tahun 1980-an dan 1990-an

juga menunjukkan pentingnya pertumbuhan ekonomi bagi penurunan

kemiskinan.

3. Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan Judul Variabel Metode dan Hasil

1 Adel Sarea

Judul : Zakat as a

Benchmark to

Evaluate Economic

Growth: An

Alternative

Approach

Ekonomi Islam,

zakat

Hasil : salah satu metode

yang tepat untuk mengukur

pertumbuhan ekonomi, yang

berarti, ketika orang

membayar zakat tingkat

pertumbuhan ekonomi akan

lebih tinggi dan sebaliknya.

Dengan kata lain, komitmen

umat Islam untuk membayar

zakat kedelapan kategori

untuk mencapai

pembangunan berkelanjutan

Page 50: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

31

dalam hal redistribusi

kekayaan antara Muslim

juga sebagai menjembatani

kesenjangan antara orang

kaya dan orang miskin di

masyarakat.

2 M Nur Rianto Al

Arif

Judul: Efek

Multiplier Zakat

Terhadap

Pendapatan di

Provinsi Dki Jakarta

Zakat, Efek

Multliplier

Analisis: regresi dengan two

stage least square

Hasil: Hasil penelitian ini

menunjukkan 2,522 efek

multiplier zakat pendapatan

dan 3,561 efek multiplier

dari pendapatan ekonomi

tanpa zakat pendapata, yang

menunjukkan bahwa

pengelolaan zakat di BAZIS

DKI Jakarta masih belum

dapat memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap

ekonomi

3 Aris Budi Susanto

dan Lucky

Rachmawati

Judul: Pengaruh

Indeks Pembanguna

Manusia(IPM) dan

Inflasi terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di

Kabupaten

Lamongan

IPM, Inflasi

Analisis. Regresi Berganda

Hasil:

Penelitian menunjukkan

bahwa ada pengaruh positif

variabel IPM terhadap

variabel pertumbuhan

ekonomi. Hasil penelitian

juga menunjukkan bahwa

ada Pengaruh negatif

variabel inflasi terhadap

variabel pertumbuhan

ekonomi.

4 Rachmasari

anggraini

Judul : Analisis

pengaruh Dana

Dana ZIS,

Inflasi,

Pertumbuhan

Ekonomi

Analisis: Regresi Linier

Berganda

Hasil :

Hasil penelitian dilakukan

menunjukkan bahwa ZIS

Page 51: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

32

Zakat, Infaq,

Shadaqoh (ZIS) dan

Inflasi Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di

Indonesia pada

Periode 2011-2015

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di

Indonesia dan Inflasi tidak

berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia serta

ZIS dan Inflasi secara

Simultan berpengaruh

signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di

Indonesia periode 2011-

2015

5 Khairina Tambunan

Judul : Analisis

Pengaruh Investasi,

Operasi Moneter dan

ZIS terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia

Reksadana

konvensional,re

ksadana

syariah,

FASBIS

(Fasilitas

Simpanan Bank

Indonesia)

Syariah, zakat,

PDB

Analisis : analisis regresi

linier berganda

Hasil:

Penelitian ini menemukan

bahwa secara serempak

menunjukkan bahwa sekitar

97,2% variabel reksadana

konvensonal, reksadana

syariah, FASBIS, dan ZIS

mempengaruhi PDB

Indonesia periode Januari

2013 - Desember 2015,

sedangkan 2,8% dijelaskan

oleh faktor-faktor lain.

Secara parsial Reksadana

Konvensional, FASBIS, dan

ZIS memberi pengaruh

terhadap PDB riil Indonesia,

sedangkan reksadana

syariah belum terlihat nyata

terhadap PDB riil Indonesia.

6 Maria Piotrowska Pro-poor Analisis : Data panel

Page 52: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

33

Judul: The Direct

ND Indirect Effects

of The Pro-Poor

Growth

growth, labor

market, local

redistribution

Hasil : bahwa pertumbuhan

ekonomi di Polandia secara

signifikan memepengaruhi

penurunan kemiskinan dan

mendorong perubahan

distribusi pendapatan yang

mendukung kelompok

miskin.

Selanjutnya penelitian ini

mengungkapkan hal itu

karena perbedaan regional

dalam tingkat dan

pertumbuhan PDB,

rendahnya pendidikan dan

rendahnya keterampilan,

dan rendahnya upah di ritel

perdagangan, adalah

hambatan dalam

pengentasan kemiskinan,

oleh karena itu mendapat

intervensi dari pemerintah.

7 Nurul Izzah

Judul: Analisis

Pengaruh Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM) dan

Inflasi terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi

Riau tahun 1994-

2013

IPM, Inflasi,

dan

Pertumbuhan

Ekonomi.

Analisis : OLS (Ordinary

Least Square)

Hasil:

Dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa IPM

berpengaruh positif dan

signifkan terhadap

pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Riau sedangkan

Inflasi berpengaruh negatif

terhadap pertumbuhan

ekonomi di Provinsi Riau.

8 Anton Wijayanto

Judul: Analisis

Keterkaitan

Pertumbuhan

ekonomi,

Ketimpangan

Pendapatan dan

Analisis: Data Panel

Hasil:

Dari penelitian ini

Page 53: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

34

Pertumbuhan

Ekonomi,

Ketimpangan

Pendapatan dan

Pengentasan

Kemiskinan di

Provinsi Sulawesi

Utara

Pengentasan

Kemiskinan

menunjukkan pertumbuhan

ekonomi mampu

menurunkan kemiskinan

tetapi ketimpangan

pendapatan menjadi

penghambat atau

mengurangi efektivitas

pertumbuhan ekonomi

dalam pengentasan

kemiskinan. Pertumbuhan

ekonomi di Provinsi

Sulawesi Utara selama

tahun 2000-2010 bersifat

pro kemiskinan

Page 54: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

35

4. Kerangka Penelitian

Tabel 2.1

Kerangka Penelitian

ZIS (X1)

IPM (X2)

Kemiskinan (X3)

Variabel Independen

Pertumbuhan

Ekonomi Sumatra

Barat

(Y)

Model Regresi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

Uji Spesifikasi

Uji t Uji F Adjusted R2

Interpretasi

Page 55: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

36

Berdasarkan gambar kerangka pnelitian, pertumbuhan ekonomi

merupakan salah satu tolak ukur yang penting untuk mensejahterkan

rakyat.Untuki menunjang pertumbuhan ekonomi banyak hal yang harus

diperhatikan agar tingginya perekonomian tidak dinikmati oleh segelintir orang

saja. Dengan menggunakan analisis data panel penelitian ini bertujuan untuk

menguji pengaruh Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS), Indeks Pembagunan

Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Sumatra Barat.

Hipotesa Penelitian

Hipotesa merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang masih

perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas, dan dapat diuji.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Adanya pengaruh secara parsial antara Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS),

Indeks Pembagunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat.

2. Adanya pengaruh secara simultan antara Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS),

Indeks Pembagunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat.

Page 56: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Ruang Lingkup penelitian

Penelitian ini didasarkan pada maslalah pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten/Kota Provinsi Sumatra Barat. Penelitian Ini menggunakan dua

variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah laju

pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kabupaten/Kota Provinsi

Sumatra Barat pada tahun 2013-2015.

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Dana Zakat,

Infaq, dan Shadaqah (ZIS), Index Pembangunan Manusi (IPM)

dan Kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatra Barat.

Data yang diambil merupakan data tahunan. Sedangkan jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel (pooled data), yaitu

kombinasi antara data time series dan data cross section sebanyak 19 data

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Barat tahun 2013, 2014, 2015, dan

2016. Penulis ingin mengetahui sejauh mana variabel independen

mempengaruhi variabel dependen.

Page 57: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

38

2. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2005). Metode penentuan sampel akan sangat

membantu dalam penelitian yang dihadapkan pada sampel yang beragam

dari suatu populasi. Data yang digunakan berupa data sekunder periode

2012-2015. Studi kasus Provinsi Sumatra Barat. Adapun sampel yang

digunakan merupakan Judgement Sampling.

Pada metode judgement sampling atau purposive sample

pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi

semata. Pada dasarnya sampel dipilih berdasarkan pendapat analis dan

hasil penelitian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang item-item di

dalam sampel.

Tabel 3.1

Daftar Kabupatan/Kota di Provinsi Sumatra Barat

No Kabupaten/ Kota

1 Kepulauan Mentawai

2 Pesisir Selatan

3 Kabupaten Solok

4 Sijunjung

5 Tanah Datar

6 Padang Pariaman

7 Agam

8 Lima Puluh Kota

9 Pasaman

10 Solok Selatan

11 Dharmasraya

12 Pasaman Barat

13 Padang

14 Kota Solok

15 Sawah Lunto

Page 58: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

39

16 Padang Panjang

17 Bukittinggi

18 Payahkumbuh

19 Pariaman

3. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Library Research yang dilakukan dengan mengumpulkan

data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian, baik yang berasal dari

buku, website atau artikel. Data yang digunakan diperoleh dari berbagai

sumber antara lain:

1) Realisasi Penghimpunan Dana ZIS

Diperoleh dari badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi

Sumatra Barat tahun 2013, 2014, 2015, 2016

2) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Diperoleh dari data IPM Sumatra Barat tahun 2013, 2014, 2015,

2016 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

3) Kemiskinan

Diperoleh dari data Kemiskinan Sumatra Barat tahun 2013, 2014,

2015, 2016 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

4. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data

panel dengan menggunakan program komputer Eviews 9.

Page 59: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

40

5. Metode Data Panel

Menurut Winarno (2011) data panel adalah jenis data yang

merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series)

dengan data silang (cross section). Data runtut waktu adalah data

yang terdiri atas suatu objek tetapi meliputi beberapa periode

waktu. Sedangkan data seksi silang adalah data yang terdiri atas

beberapa objek (misalnya data beberapa perusahaan) pada suatu

waktu.

Uji regresi data panel ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen ZIS, IPM dan Kemiskinan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat.

Menurut Gujarati (2003) keuntungan menggunakan data panel

yaitu:

1) Mengingat penggunaan data panel juga meliputi data cross

section dalam rentan waktu tertentu, maka data panel akan

memperhitungkan secara eksplisit heterogenitas tersebut.

2) Dengan pengkombinasian, data akan memberikan informasi

yang lebih baik, tingkat kolinearitas yang lebih kecil antar

variabel dan lebih efisien.

3) Penggunaan data panel mampu meminimalisasi bisa yang

dihasilkan jika kita meregresikan data individu ke dalam

agregasi yang luas.

Page 60: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

41

Jika kita meregresikan data individu ke dalam agregasi

yang luas. Dalam data panel, hilangnya suatu variabel akan tetap

menggambarkan perubahan lainnya akibat penggunaan data time

series. Selain itu, penggunaan data yang tidak lengkap

(unbalanced data) tidak akan mengurangi ketajaman estimasi.

Pemodelan Data Panel

Model Regresi Panel menurut Widarjono (2009):

Pertumbuhan Ekonomiit= α + β1ZISit + β2IPMit + β3Kemiskinanit

+ εit

Dimana :

α = Konstanta

t = waktu

i = (Kota/kabupaten)

ε = Error term

Dalam metode estimasi model regresi dengan

menggunakan data tabel dapat dilakukan melalui tiga

pendekatan, antara lain (Dedi, 2012):

a. Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)

Hal pertama yang dilakukan dalam menentukan model

regresi data panel adalah dengan uji Common Effect atau Pooled

Least Square. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling

sederhana karena hanya menggabungkan antara data time series

Page 61: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

42

dan data cross section. Pendekatan ini mengabaikan dimensi

waktu dan ruang yang dimiliki oleh data panel (Ghozali, 2013).

Secara umum, bentuk model linear yang dapat digunakan

untuk memodelkan data panel adalah :

Yit = Xitβit + Ɛit

Dimana:

Yit : observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

(yakni variabel dependen yang merupakan suatu data panel)

Xit : variabel independen dari unit ke-i dan diamati pada periode

waktu ke-t disini diasumsikan Xit memuat variabel

konstanta

Ɛit : adalah komponen error yang diasumsikan memiliki harga

mean 0 dan variansi homogen dalam waktu serta

independen dengan Xit.

Untuk model data panel, sering diasumsikan βit = β yakni

pengaruh dari perubahan dalam X diasumsikan bersifat konstanta

dalam waktu kategori cross section.

b. Fixed effect Model (FEM)

Selanjutnya langkah kedua yaitu menguji model regresi data

panel dengan menguji model Fixed Effect. Model ini dapat

menunjukkan perbedaan konstanta antar objek, meskipun dengan

koefisien regresor yang sama. Fixed Effect disini maksudnya

adalah bahwa satu objek, memiliki slope konstanta yang tetap

Page 62: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

43

besarannya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan

koefisien regresinya, tetap besarannya dari waktu ke waktu (time

invariant). Untuk membedakan satu objek dengan objek lainnya,

digunakan variabel semu (dummy). Oleh karena itu, model ini

sering disebut dengan Least Square Dummy Variables (LSDV).

(Winarno, 2011)

c. Random effect Model (REM)

Random Effect digunakan untuk mengatasi kelemahan

metode Fixed Effect yang menggunakan variabel dummy,

sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan

variabel dummy, metode Random Effect menggunakan residual,

yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar objek.

Namun untuk menganalisis dengan metode Random Effect, objek

data silang harus lebih besar daripada banyaknya koefisien.

(Winarno, 2011).

Tahapan Analisis Data

Untuk menganalisis data panel diperlukan uji spesifikasi

model yang tepat untuk menggambarkan data. Uji tersebut yaitu:

a. Uji Chow

Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model apa

yang akan dipilih antara common effect model atau fixed effect

model. Hipotesis uji chow adalah:

Page 63: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

44

H0 : common effect model

H1 : fixed effect model

Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak yang artinya

model panel yang harus digunakan adalah Fixed Effect Model,

dan sebaliknya jika H0 diterima maka model panel yang harus

digunakan adalah Common Effect Model. Selanjutnya bisa juga

dilihat dari nilai probabilitas, apabila probabilitas < α 5% maka

model panel yang digunakan adalah Fixed Effect Model, dan

sebaliknya apabila probabilitas > α 5% maka model panel yang

digunakan adalah Common Effect Model (PLS).

b. Uji Hausman

Uji Hausman adalah uji yang digunakan untuk

menentukan model antara Fixed Effect model atau Random Effect

model. Dengan hipotesis yaitu:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Penentuan model bisa dilihat dari nilai profitabilitas,

apabila profitabilitas < α 5% maka model panel yang harus

digunakan adalah Fixed Effect Model, dan sebaliknya apabila

profitabilitas > α 5% maka model panel yang harus digunakan

adalah Random Effect Model.

Page 64: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

45

Uji Asumsi Klasik

Dengan pemakaian metode Ordinary Least Squared

(OLS), untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang

lebih tepat, maka diperlukan pendekteksian apakah model

tersebut menyimpang dari asumsi klasik atau tidak, deteksi

tersebut terdiri dari:

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau

sempurna di antara variabel bebas (Suliyanto, 2011).

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier variabel

independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen,

maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi

sederhana (yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu

variabel independen). Masalah multikolinearitas biasanya muncul

karena jumlah observasi yang sedikit. Selain itu dapat dengan

menghilangkan salah satu variabel independen terutama yang

memiliki hubungan linier yang kuat dengan variabel lain. Namun

jika tidak mungkin dihilangkan maka tetap harus dipakai

(Winarno, 2011)

Dalam penelitian ini uji multikolinearitas akan dilakukan

dengan melihat pada nilai koefisien korelasinya pada hasil uji

correlation dengan menggunakan matriks korelasi. Jika hasil

Page 65: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

46

koefisien korelasi pada output menunjukan hasil di atas 0,8 maka

diduga terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika koefisien rendah

di bawah 0,8 maka diduga model terbebas dari masalah

multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi yang terbentuk terjadi ketidaksamaan varian

dari residual model regresi. Data yang baik adalah data yang

homokedastisitas. Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana

varians dari setiap gangguan tidak konstan. Dampak adanya hal

tersebut adalah tidak efisiennya proses estimasi, sementara hasil

estimasinya sendiri tetap konsisten dan tidak “reliable” atau tidak

dapat dipertanggungjawabkan. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heretokedastisitas

(Supranto, 2004).

Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas, dalam

hal ini akan dilakukan dengan cara melihat pengujian White

Heteroskedasticity bertujuan untuk mendeteksi apakah varians

dari setiap unsur error term menunjukkan suatu angka yang

konstan. (Widarjono, 2009)

Page 66: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

47

Pengujian Signifikan

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan

untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian parsial

terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji-t pada

tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam analisis (α) 5%

dengan ketentuan degree of freedom (df) = n-k, dimana n adalah

besarnya sampel, k adalah jumlah variabel. Dasar pengembalian

keputusan adalah:

Jika t-hitung < t-tabel : H0 diterima dan H1 ditolak

Jika t-hitung > t-tabel : H0 ditolak dan H1 diterima

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen

yaitu Pengaruh Zakat infaq shadaqah, Indeks Pembangunan

Manusia, Produk Domestik Regional Bruto, dan Gini Rasio.

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

(pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat). Pengujian ini dilakukan

dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan (α)

5% dengan degree of freedom (df1) = k-1, degree of freedom (df2)

= n-k. dasar pengambilan keputusan adalah :

Jika f-hitung < F-tabel : H0 diterima dan H1 ditolak

Jika f-hitung > F-tabel : H0 ditolak dan H1 diterima

Page 67: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

48

c. Uji Koefesien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013). Dengan uji koefisien

determinasi dapat diketahui berapa persen variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat, atau berapa persen pengaruh

variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian.

Untuk menguji koefisien determinasi bisa dilihat dari nilai

Adjusted R-squared, koefisien determinasi bernilai antara 0 dan 1.

Jika nilai Adjusted R-square mendekati 1 maka semakin baik, dan

sebaliknya jika nilai Adjusted R-square mendekati 0 maka semakin

buruk.

Secara umum koefisien determinasi untuk data silang

(cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar

antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun

waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013).

6. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Sugiyono (2005).

Page 68: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

49

Penelitian ini melibatkan empat variabel bebas (independen), satu

variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini

meliputi:

a. Variabel Dependen

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi maka ia akan mampu

memberikan efek yang tinggi terhadap bidang-bidang yang lain

sebab ketika suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi maka

pendapatan nasional suatu negara akan terdongkrak naik sehingga

bisa dialokasikan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur

perekonomian. Oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi menjadi

prioritas utama suatu negara guna mensejahterakan penduduknya.

Dalam Penelitian ini, data yang digunakan adalah Laju

Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatra Barat

tshun 2013-2016. Data tersebut diperoleh dari laporan Sumatra

Barat dalam angkat 2013, 2014, 2015, 2016 yang diterbitkan oleh

Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan

b. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi penyebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen

adalah sebagai berikut:

Page 69: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

50

Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)

Zakat adalah bagian dari harta yang telah memenuhi syarat

tertentu, yang diwajibkan oleh Allah untuk diserahkan kepada yang

berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula

(Hafidhuddin, 2004). Sedangkan pendayagunaan dana ZIS

merupakan pemberian dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang

telah terkumpul di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Provinsi Sumatra Barat dan dikeluarkan dalam bentuk

pendayagunaan dana. Satuan dari variabel pendayagunaan dana

ZIS adalah dalam miliar rupiah . Data ZIS yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data periode tahun 2013-2016.

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development

Indeks (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup,

melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara

seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasi apakah

sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara

terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan

ekonomi terhadap kualitas hidup. Dalam penelitian ini data IPM

yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi

Sumatra Barat dari tahun 2013-2016.

Page 70: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

51

Kemiskinan

Bank Dunia (2006) mendefinisikan kemiskinan adalah keadaan

kelaparan,kurang tempat tinggal kurang sandang, dan kurang

pendidikan. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang masuk

dalam kategori miskin, diantaranya:

Rendahnya pendapatan dan asset untuk memenuhi kebutuhan

dasar,seperti makanan, tempat tinggal, pakain, kesehatan dan

pendidikan.

Ketidakmampuan untuk bersuara dan ketiadaan kekuatan di

depan institusi dan masyarakat.

Rentan terhadap guncangan ekonomi.

Dalam penelitian ini data jumlah penduduk miskin yang digunakan

berasal dari Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Sumatra Barat

dari tahun 2013-2016.

Page 71: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

52

BAB IV

ANALISI DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Kondisi Geografis

Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak

di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan

namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang pesisir barat

Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti

Kepulauan Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah

seluas 42.297,30 km² ini berbatasan dengan empat provinsi, yakni

Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Sumatera Barat adalah rumah bagi etnis Minangkabau, walaupun

wilayah adat Minangkabau sendiri lebih luas dari wilayah administratif

Provinsi Sumatera Barat saat ini. Provinsi ini berpenduduk sebanyak

4.846.909 jiwa dengan mayoritas beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari

12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah

kecamatan di seluruh kabupaten (kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai)

dinamakan sebagai nagari.

Sumatera Barat terletak di pesisir barat bagian tengah pulau Sumatera

yang terdiri dari dataran rendah di pantai barat dan dataran tinggi vulkanik

yang dibentuk oleh Bukit Barisan. Provinsi ini memiliki daratan seluas

42.297,30 km² yang setara dengan 2,17% luas Indonesia. Dari luas

Page 72: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

53

tersebut, lebih dari 45,17% merupakan kawasan yang masih ditutupi hutan

lindung.

b. Kondisi Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur dari

keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah proses

kenaikan output perkapita yang terus menerus naik dalam jangka panjang.

Grafik 4.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2013-2016

Sumber: bps.go.id

Berdasarkan Grafik 4.1 menujukkan laju pertumbuhan ekonomi

mengalami penurunan dari tahun 2013-2016. Menurut BPS Sumatra Barat

Melambatnya kinerja perekonomian pada tahun 2013-2014 karena

pengaruh dari produksi sektor pertanian mendominasi perekonomian.

Sedangakan Menurut Kepala Bank Indonesia wilayah Sumatra Barat pada

tahun 2015-2016 perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut berasal dari

pelemahan ekspor karena berlanjutnya penurunan harga komoditas ekspor

utama Sumbar yaitu CPO dan Karet, serta imbas penurunan tingkat daya

6.08

5.88

5.52

5.26

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2

2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

PertumbuhanEkonomi

Page 73: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

54

beli masyarakat yang berdampak pada perlambatan tingkat konsumsi

rumah tangga. Meskipun mengalami trend yang menurun namun

perekonomian di Sumatra Barat tetap tumbuh dari tahun ke tahun.

c. Kondisi Zakaf, Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Provinsi Sumatra

Barat

Zakat yang terdistribusi dengan baik dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Pemabayaran zakat masyarakat muslim merakam bentuk

redistribusi kekayaan kaum muslim sebagai jembatan ketimpangan antara

masyarakat dari golongan kaya dan masyakarat dari golongan miskin.

Grafik 4.2

Penghimpunan ZIS Provinsi Sumatra Barat dari tahun 2013-2016

(Milyar Rupiah)

Sumber: BAZNAS provinsi Sumatra Barat

Grafik 4.2 menunjukkan bahwa penyaluran dana zis terus

meningkat dari tahun 2013-2016. Pada tahun 2015 menuju tahun 2016

penyaluran ZIS meningkat tinggi dari tahun-tahun sebelumnya menajadi

54,172,101,913 miliyar rupiah.

0

10,000,000,000

20,000,000,000

30,000,000,000

40,000,000,000

50,000,000,000

60,000,000,000

2013 2014 2015 2016

Penyaluran ZIS

Page 74: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

55

d. Kondisi Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatra Barat

Menurut BPS Indek pembangunan manusia merupakan suatu indeks

komposit yang mencakup tiga bidang pembagian manusia yang dianggap

sangat mendasar yaitu kesehatan yang diukur dari rata-rata usia harapan

hidup, pengetahuan dan pendidikan yang diukur dari rata-rata lama sekolah

dan angka melek huruf dan standar hidup layak (kesejahteraan) secara

keseluruhan.

Grafik 4.3

Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sumatra Barat

tahun 2013-2016

Sumber: bps.go.id

Pada Grafik 4.3 menujukan IPM yang terus meningkat dari tahun

2013-2016 di Provinsi Sumatra Barat setiap tahunnya. IPM yang terus

menungkat disebabkan oleh faktor meningkatnya angka harapan hidup,

pendidikan yang tinggi, serata pengeluaran perkapita masyarakat Sumatra

68.91

69.36

69.98

70.73

68

68.5

69

69.5

70

70.5

71

2013 2014 2015 2016

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IndeksPembangunanManusia (IPM)

Page 75: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

56

Barat. Sementara itu IPM Sumbar lebih tinggi dari IPM nasional (68,90)

pada tahun 2014.

e. Kondisi Kemiskinan di Provinsi Sumatra Barat

Salah satu tujuan utama pertumbuhan ekonomi adalah pengurangan

tingkat kemiskinan, artinya pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat

mengurangi jumlah penduduk miskin secara signifikan.

Grafik 4.4

Kemiskinan Provinsi Sumatra Barat di tahun 2013-2016

Sumber: bps.go.id

Pada Grafik 4.4 menujukan Kemiskinan yang terus meningkat dari

tahun 2013-2016 di Provinsi Sumatra Barat setiap tahunnya. Menurut BPS

Sumatra Barat untuk mengurangi kemiskinan Sumatra Barat pemerintah

daerah harus memningkatkan koordinasi sinergi dalam mengoptimalkan

kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

337 350 384

425

0

100

200

300

400

500

2013 2014 2015 2016

Jumlah Penduduk miskin

Jumlah Pendudukmiskin

Page 76: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

57

2. Analisis Data

pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas betujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang berbentuk terdapat korelasi tinggi atau sempurna

diantara variabel bebas (Suliyanto,2011).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas

digunakan uji correlation dengan menggunakan matriks korelasi. Jika

koefisien korelasi cukup tinggi diatas 0,8 maka diduga adanya

multikolinieritas. Sebaliknya, jika koefisien korelasi rendah atau

dibawah 0,8 maka diduga model tidak mengandung multikolinieritas.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan Eviews, berikut

adalah hasil uji multikolinieritas :

Tabel 4.1

Uji Multikolinearitas

ZIS IPM KEMISKINAN

ZIS 1.000000 0.099659 -0.253857

IPM 0.099659 1.000000 0.171936

KEMISKINAN -0.253857 0.171936 1.000000

Sumber: Data Output Eviews

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada tabel di atas,

dapat dilihat bahwa nilai koefesien korelasi antar variabel independen

dalam penelitian ini berada pada kisaran angka dibawah 0,9 sehingga

Page 77: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

58

dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini

terbebas dari masalah multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk terjadi penyimpangan asumsi klasik

heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual

untuk semua pengamatan model regresi. Data yang baik adalah data

yang homokedastisitas.

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji glejser,

uji geljser dapat menjelaskan apabila nilai Probabilitas F-statistik lebih

kecil dari α=5% maka data bersifat heteroskedastisitas begitu pula

sebaliknya. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji

white, uji white dapat menjelaskan apabila nilai Probabilitas Chi-Square

lebih kecil dari α=5% maka data bersifat heteroskedastisitas begitu pula

sebaliknya.

Tabel 4.2

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.396170 Prob. F(3,72) 0.7561

Obs*R-squared 1.234166 Prob. Chi-Square(3) 0.7448

Scaled explained SS 0.861229 Prob. Chi-Square(3) 0.8348

Hasil output pada tabel 4.2 menunjukan nilai Probabiliti F-statistik

adalah sebesar 0.7561 > α=0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data tidak mengandung heteroskedastisitas.

Page 78: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

59

Pemilihan Model Regresi Data Panel

Data panel merupakan gabungan dari data time series (runtun

waktu) dan cross section (data silang). Dalam analisis data panel terdapat

tiga pemodelan :

Tabel 4.3

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect

Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model

Variabel

Common Effect

Model (t-Statistic &

Prob)

Fixed Effect Model

(t-Statistic & Prob)

Random Effect

Model (t-Statistic &

Prob)

C 11.86660 0.0000 7.486143 0.0000 10.10276 0.0000

ZIS? -9.677761 0.0000 -0.811266 0.4208 -14.47967 0.0000

IPM? 7.196391 0.0000 -6.034032 0.0000 5.436656 0.0000

KEMISKINAN? -1.101126 0.2745 -2.789213 0.0073 -2.565898 0.0124

Adjusted R-

squared 0.636880 0.841517 0.641796

F- statistic 44.84778 19.96360 45.79259

Prob (F- statistic) 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber: Output Eviews

Tabel 4.3 merupakan hasil regresi data panel dengan common

effect, fixed effect dan random effect, maka langkah selanjutnya dilihat dari

hasil uji chow. Uji chow ini dilakukan untuk menentukan model terbaik

yang akan digunakan antara common effect atau fixed effect. Hasil uji

chow dapat dilihat sebagai berikut:

Page 79: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

60

Tabel 4.4

Hasil Uji chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: WILAYAH

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 6.164868 (18,54) 0.0000

Cross-section Chi-square 84.874158 18 0.0000

Sumber : Output Eviews

Hasil uji chow pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai

probabilitas cross section adalah 0.0000 yang menunjukkan bahwa 0.0000

< 0.05, maka H0 ditolak. Oleh karena itu model yang dipilih adalah Fixed

Effect Model. Selanjutnya setelah di dapat hasil regresi Random Effect

Model maka dilakukan pengujian seterusnya ke uji hausman.

Tabel 4.5

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: WILAYAH

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 3 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Sumber : Output Eviews

Berdasarkan hasil uji hausman pada Tabel 4.3, dapat dilihat dari

nilai probabilitas cross-section random yaitu sebesar 1.0000 yang

menunjukkan bahwa 1.0000 > 0.05, maka H0 diterima sehingga model

terbaik yang dipilih adalah Random Effect Model. Namun menurut

Page 80: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

61

Kristanto dan Sumani (2015) jika nilai probabilitas 1.0000 berarti random

effect model adalah model yang lebih tepat untuk digunakan, tetapi jika

terdapat peringatan yang menunjukkan bahwa variance pada uji hausman

tidak valid sehingga hasil uji hausman menjadi tidak valid. Maka

kesimpulan dari uji hausman yang tidak valid membuat penelitian ini

harus kembali menggunakan hasil dari uji sebelumnya yaitu fixed effect.

Berarti dapat disimpulkan model yang tepat digunakan dalam penelitian

ini adalah fixed effect model.

3. Pengujian Hipotetsis dengan Regresi Data Panel

Merujuk pada Tabel 4.3 dengan menggunakan Fixed Effect Model maka

dapat dilakukan pengujian hipotesis :

a. Pengaruh Variabel ZIS, IPM, dan Kemiskinan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi secara parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen. Apabila nilai probabilitas <

0.05 maka hasilnya signifikan, yang artinya terdapat pengaruh dari

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Dalam persamaan, digunakan tingkat kepercayaan α = 5% dengan

df=(n-k), df = 71 maka diperoleh t-tabel 1,99394.

Merujuk pada Tabel 4.3 maka uji hipotasis secara parsial

menggunakan uji t dengan fixed effect model adalah:

Pengaruh ZIS terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Page 81: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

62

Hasil regresi data panel menunjukkan hasil t-hitung variabel

ZIS 0.811266 dan nilai t-tabel adalah sebesar 1.99394 yang berarti

bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0.811266 < 1.99394).

Kemudian jika dilihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0,4208 >

0.05, hal ini menunjukkan bahwa ZIS tidak memiliki pengaruh

terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Pengaruh IPM terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil regresi data panel menunjukkan hasil t-hitung variabel

IPM 6.034032 dan nilai t-tabel adalah sebesar 1.99394 yang berarti

bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (6.034032 < 1.99394).

Kemudian jika dilihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0,0000 <

0.05, hal ini menunjukkan IPM memiliki pengaruh terhadap

Pertumbuhan Ekonomi.

Pengaruh Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil regresi data panel menunjukkan hasil t-hitung variabel

Kemiskinan 2.789213 dan nilai t-tabel adalah sebesar 1.99394 yang

berarti bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (2.789213 <

1.99394). Kemudian jika dilihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar

0,0073 < 0.05, hal ini menunjukkan IPM memiliki pengaruh

terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Page 82: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

63

b. Pengaruh Variabel ZIS, IPM, dan Kemiskinan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi secara Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau untuk

mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen atau tidak.

Merujuk pada Tabel 4.3 maka uji hipoteses secara simultan

menggunakan uji F dengan fixed effect model adalah:

Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak yang berarti bahwa

variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen. Apabila F hitung < F tabel maka H0 diterima yang berarti

bahwa tidak ada variabel independen yang mempengaruhi variabel

dependennya. Kemudian jika dilihat dari nilai probabilitas F < 0.05

maka hasilnya signifikan, yang artinya terdapat pengaruh dari variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen.

H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan anatara variabel ZIS, IPM dan

Kemiskinan secara simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Provinsi Sumatra Barat

H1 : terdapat pengaruh signifikan anatara variabel ZIS, IPM dan

Kemiskinan secara simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Provinsi Sumatra Barat

Berdasarkan hasil output eviews pada Tabel 4.3, nilai F hitung yaitu

sebesar 19.96360 sementara F tabel dengan α = 5% adalah sebesar

Page 83: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

64

2,73. Dengan demikina Fhitung > Ftabel (19.96360 > 2.73).

Kemudian jika dilihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0.000000 <

0.05, sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ZIS,

IPM dan Kemiskinan secara bersama-sama (simultan) mempunyai

pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Barat,

sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (Adjusted R-Square) digunakan untuk

mengukur seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan

variabel dependen. Apabila nilai Adjusted R-Square semakin

mendekati satu maka semakin baik, yang artinya variabel independen

yang digunakan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.

Merujuk pada Tabel 4.3 nilai Adjusted R-squared untuk fixed effect

model adalah sebesar 0.841517. Hal ini menunjukkan bahwa

persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen adalah sebesar 84.15%. Dapat diartikan juga bahwa

variabel independen yang digunakan dalam penelitian mampu

menjelaskan sebesar 84.15% terhadap variabel dependen, dan sisanya

15.85% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.

Page 84: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

65

Berdasarkan estimasi model regresi data panel yang telah dilakukan

sebelumnya, maka penelitian in akan menggunakan fixed effect model

yang ditampilkan pada tabel berikut:

4. Persamaan Model Regresi

Tabel 4.6

Koefisien Variabel

Variabel Coefficient

C 35.46926

ZIS? -0.040096

IPM? -0.418236

KEMISKINAN? -0.086454

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel, maka ditemukan hasil perhitungan ZIS, IPM

dan Kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Barat

sebagai berikut :

Pertumbuhan Ekonomi = 35.46926 - 0.040096 ZIS - 0.418236 IPM -

0.086454 Kemiskinan

Dari model di atas dapat dibuat interpretasi sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 35.46926 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM, dan Kemiskinan) adalah nol, maka kenaikan

pertumbuhan ekonomi sebesar 35.46926 .

Page 85: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

66

2) Nilai koefisien regresi jumlah dana ZIS sebesar -0.040096 yang

berarti setiap kenaikan jumlah dana ZIS naik 1%, maka pertumbuhan

ekonomi mengalami penurunan sebesar - 0.040096.

3) Nilai koefesien regresi IPM sebesar -0.418236 yang berarti setiap

kenaikan IPM naik 1% maka pertumbuhan ekonomi mengalami

kenaikan sebesar -0.418236.

4) Nilai koefesien regresi jumlah Kemiskinan sebesar -0.086454 yang

berarti setiap kenaikan tingkat Kemiskinan naik 1% maka

pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan -0.086454.

Tabel 4.7

Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian

Fixed Effects (Cross) Coefficient

AGAM--C -0.184372

BUKITTINGGI--C 3.863808

DHARMASRAYA--C -0.071751

KABSOLOK--C -1.527371

KEPMENTAWAI--C -5.849101

KOTASOLOK--C 3.084282

LIMAPULUHK--C -1.139646

PADANG--C 4.746835

PARIAMAN--C 1.964012

PASAMAN--C -2.847750

PASAMANBAR--C -2.032683

PAYAKUMBUH--C 3.348388

PESISIRSEL--C -0.949496

PPANJANG--C 2.551006

PPARIAMAN--C -0.696501

SAWAHLUNTO--C 0.134732

SIJUNJUNG--C -2.038761

SOLOKSEL--C -1.653992

TANAHDATAR--C -0.701640

Sumber : Output Eviews

Page 86: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

67

Berdasarkan tabel di atas, maka didapat persamaan model regresi

pertumbuhan ekonomi tiap Kabupaten dan Kota di Sumatra Barat,

sebagai berikut :

1) Persamaan model regresi Kabupaten Agam

Pertumbuhan ekonomi Kab. Agam = -0.184372 - 0.040096 ZIS

- 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -0.184372 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Agam adalah sebesar -

0.184372

2) Persamaan model regresi Kabupaten Bukittinggi

Pertumbuhan ekonomi Kab. Bukittinggi =3.863808 - 0.040096

ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar 3.863808 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bukittinggi adalah sebesar

3.863808.

3) Persamaan model regresi Kabupaten Dharmasraya

Pertumbuhan ekonomi Kab. Dharmasraya = -0.071751 -

0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -0.071751 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

Page 87: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

68

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Dharmasraya adalah

sebesar -0.071751

4) Persamaan model regresi Kabupaten Solok

Pertumbuhan ekonomi Kab. Solok = -1.527371 - 0.040096 ZIS

- 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -1.527371 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok adalah sebesar -

1.527371.

5) Persamaan model regresi Kepulauan Mentawai= -5.849101 -

0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -5.849101 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Mentawai adalah sebesar -

5.849101 .

6) Persamaan model regresi Kota Solok

Pertumbuhan ekonomi Kota Solok = 3.084282 -0.040096 ZIS -

0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar 3.084282 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kota Solok adalah sebesa 3.084282.

7) Persamaan model regresi Kabupaten Lima Puluh Kota

Page 88: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

69

Pertumbuhan ekonomi Kab. Lima Puluh Kota = -1.139646

-0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -1.139646 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Lima Puluh Kota adalah sebesa -

1.139646.

8) Persamaan model regresi Kota Padang

Pertumbuhan ekonomi Kota Padang = 4.746835 - 0.040096 ZIS

- 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar 4.746835 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kota Padang adalah sebesar 4.746835.

9) Persamaan model regresi Kabupaten Pariaman

Pertumbuhan ekonomi Kab. Pariaman = 1.964012 -0.040096

ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar 1.964012 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Pariaman adalah sebesar

1.964012.

10) Persamaan model regresi Kabupaten Pasaman

Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pasaman = -2.847750 -0.040096

ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Page 89: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

70

Konstanta sebesar -2.847750 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Pasaman adalah sebesar -

2.847750.

11) Persamaan model regresi Kabupaten Pesaman Barat

Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pesaman Barat = - 2.032683-

0.040096 ZIS -0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -2.032683 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Pasaman Barat adalah sebesar -

2.032683.

12) Persamaan model regresi Kabupaten Payakumbuh

Pertumbuhan Ekonomi Kab. Payakumbuh = 3.348388 -

0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar 3.348388 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Payakumbuh adalah sebesar

3.348388.

13) Persamaan model regresi Kabupaten Pesisir Selatan

Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pesisir Selatan = -0.949496-

0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -0.949496 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

Page 90: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

71

pertumbuhan ekonomi di Kab. Pesisir Selatan adalah sebesar -

0.949496.

14) Persamaan model regresi Kabupaten Padang Panjang

Pertumbuhan ekonomi Kab. Padang Panjang = 2.551006 -

0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar 2.551006 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Padang Panjang adalah sebesar

2.551006.

15) Persamaan model regresi Kabupaten Padang Pariaman

Pertumbuhan Ekonomi Kab. Padang Pariaman = -0.696501 -

0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -0.696501 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Padang Pariaman adalah sebesar

-0.696501.

16) Persamaan model regresi Kabupaten Sawah Lunto

Pertumbuhan ekonomi Kab. Sawah Lunto = 0.134732-0.040096

ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar 0.134732 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Sawah Lunto adalah sebesar

0.134732.

Page 91: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

72

17) Persamaan model regresi Kabupaten Sijunjung

Pertumbuhan ekonomi Kab. Sijunjung = -2.038761 -0.040096

ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -2.038761 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Sijunjung adlah sesbesar -

2.038761.

18) Persamaan model regresi Kabupaten Solok Selatan

Pertumbuhan ekonomi Kab. Solok Selatan = -1.653992 -

0.040096 ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -1.653992 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Solok Selatan adalah sebesar -

1.653992.

19) Persamaan model regresi Kabupaten Tanah Datar

Pertumbuhan ekonomi Kab. Tana Datar = -0.701640-0.040096

ZIS - 0.418236 IPM - 0.086454 Kemiskinan

Konstanta sebesar -0.701640 menunjukan bahwa jika variabel

independen (ZIS, IPM dan Kemiskinan) adalah nol, maka

pertumbuhan ekonomi di Kab. Tanah Datar adalah sebesar -

0.701640.

Page 92: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

73

5. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk

mengetahui hubunganan antara ZIS, IPM, dan Kemiskinan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Berikut ini adalah tabel hubungan

antar variabel :

Tabel 4.8

Hubungan Variabel Independen terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Variabel Signifikansi

ZIS Tidak Signifikan

IPM Signifikan

Kamiskinan Signifikan

a) Hubungan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) terhadap

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikaan antara ZIS dan Pertumbuhan Ekonomi

di Sumatra Barat. Peningkatan dan penurunan ZIS tidak akan

berpengarauh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Walaupun dari data BAZNAS menujukkan peningkatan

setiap tahunnya, taetapi hasil dari penelitian ini, peningkatan dana

ZIS tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sumatra

Barat. Menurut BAZNAS penghimpunan zakat masih berasal dari

perorangan, sedangkan potensi perhimpunan dana zis dari lembaga

Page 93: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

74

akan lebih besar dari dana zis perorangan. Dari data yang telah di

paparkan sebelumnya menyatakan bahwa meningkatnya

penghimpunan zakat, belum tersalurkan dengan baik dan merata,

sehingga tidak memiliki dampak pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Sumatra Barat.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Tambunan (2016),

Sarea (2012) yang menyatakan ZIS memberikan pengaruh positif

terhadap perekonomian Indonesia.

b) Hubungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan anatara IPM dengan pertumbuhan ekonomi. Sehingga

peningkatan dan penurunan IPM berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat

IPM meningkat merupakan indikasi bahwa peningkatan Indeks

Pembangunan Manusia merupakan indikasi tingginya kualitas

sumber daya manusia yang akan berakibat pada meningkatnya

produktifitas kerja penduduk yang akan meningkatkan perolehan

pendapatan. Dengan pendapatan yang meningkat akan

menyebabkan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya

serta dapat menurunkan tingkat kemiskinan

Hasil tersebut sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang

menjadi landasan teori dalam penelitian Susanto dan Rachmawati

Page 94: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

75

(2012), Izzah (2015) menunjukkan bahwa variabel IPM

mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi.

c) Hubungan Kemiskinan terhadap Laju Pertumbuhan

Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan anatara Kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi.

Sehingga peningkatan dan penurunan Kemiskinan berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hal ini menyatakan bahwa intervensi pemerintah sangat perlu

untuk menggulangi kemiskinan seperti membuka lapangan

pekerjaan, agar dapat menyerap tenaga kerja, dan menghasilkan

pendaptan untuk memenuhi kebutuhan hidup, demi meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Mengurangi kemiskinan bisa ditunjang pula

dengan meningkatkan sektor rill seperti pertambangan, perkebunan,

pertanian, dan properti bisa menjadi cara meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Piotrowska (2016)

Wijayanto (2006) yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

secara signifikan mempengaruhi penurunan kemiskinan dan

mendorong perubahan distribusi pendapatan yang mendukung

kelompok miskin.

Page 95: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari yang telah dilakukan terhadap

pengaruh ZIS, IPM dan Kemiskinan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi di

Provinsi Sumatra Barat selama periode 2013 sampai 2016. Menunjukan hasil

penelitian yang telah diuji dan dijelaskan pada bab sebelumnya dengan

melakukan, uji persamaan model dengan menggunakan common effect model,

fixed effect model, dan random effect model, uji pemilihan persamaan model

dengan uji chow dan uji hausman, uji asumsi klasik yang terdiri dari, uji

heteroskedastisitas, uji multikolinieritas serta uji regresi linier data panel

dengan menggunakan Fixed effect model, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan dari hasil penelitian ini, antara lain:

1. Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa secara parsial variabel

Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi, variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,

variabel kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi..

2. Variabel ZIS, IPM dan Kemiskinan secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi sehingga mampu

Page 96: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

77

menjelaskan variabel dependen sebesar 84,15% dan sisanya 15,85%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di ats, maka penulis

mencoba menyampaikan saran yang diharapkan dapat membantu dan

bermanfaat, diantaranya :

1. Penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel

yang berbeda dari hasil yang didapat masih ada variabel yang dapat

memepengaruhi Laju Pertumbuan Ekonomi di Sumatra Barat. Serta,

diharapkan dapat meneliti dengan sempel yang lebih besar lagi untuk

dapat mewakili populasi tersebut.

2. Bagi Pemerintah Daerah Provinsi Sumatra Barat, penelitian ini

diharapkan dapat membantu atau sebagai acuaan untuk strategi dalam

meningkatkan Laju Partumbuhan Ekonomi di Sumatra Barat di tahun

selanjutnya. Kemudian, pemerataan dalam pandangan ekonomi Islam,

merupakan prioritas utama demi meningkatkan Laju Pertumbuhan

Ekonomi dan juga meningkatkan kesejahteraan.

Page 97: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

78

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. Nur Rianto. 2012. Efek Multiplier Zakat Terhadap Pendapatan di

Propinsi DKI Jakarta. Al-Iqtishad Vol. IV No. 1. Hlm 51-65.

Ahmad, Khursid. 1997. Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Islam, dalam

Etika Ekonomi Politik. Risalah Gusti: Jakarta.

Anggraini, Rachmasari. 2006 Analisis Pengaruh Dana Zakat, Infaq, Shadaqoh

(ZIS) dan Infalsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia pada

Periode 2011-2015. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Airlangga.

At Tariqy, Abdullah Abdul Hasan. 1999. Al-Iqtishad Al-islami, Ushuluhu wa

Mabaun wa Ahdaf, Dar An-Nafais, Kuwait

Beik, Irfan Syauqi. 2016. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Daud, Ali M. 1988. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI Press..

Dedi, Rosadi. 2012. Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan

Eviews. Yogyakarta : Andi Offset

Dewi, Nyoman Laiya S dan I Ketut Sutrisna. 2014. Pengaruh Komponen Indeks

Pembangunan Manusia terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali. E-

jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol.3, No.3. Hlm

76-123

Page 98: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

79

Friedmann, J. 1992. Terjemahan. Empowerment. The politics of an alternative

development. Oxford: Basil Blackwell.

Ginting, Ari M & Dewi, Galuh Prila. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan

Pertumbuhan Sektor Keuangan Terhadap Pengurangan Kemiskinan di

Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, Vol.4 No.2. Hlm. 117-

130

Ghozali, Imam dan Dwi Ratmono. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika,

Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Eviews 8, Semarang: Badan Penerbit

UNDIP.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga.

Hafidhuddin, Didin. 2004. Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS, Jakarta:

Piramedia.

Hidayat, Mohammad. 2010. Pengantar Ekonomi Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim.

Hamid, Abdul. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: FEB UIN

Jakarta.

Inoed, Amiruddin dkk. 2005. Anatomi Fiqh Zakat (Potret & Pemahaman Badan

Amiln Zakat Sumatera Selatan), Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Istianingsih, Ninik. 2016 Dalam Review Kajian Ekonomi Islam. Jurnal Aplikasi

Ekonomi dan Bisnis Vol 1, No.1 Hlm 1-16

Page 99: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

80

Izzah, Nurul. 2015. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan

Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Riau tahun 1994-2013.

At Tijaroh. Volume 1, No.2 Hlm 1-17

Khaf, Monzer. 1995. Ekonomi Islam (Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem

Ekonomi Islam). Yogyakarka: Pustaka Belajar.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Ekonomika Indonesia. Edisi pertama, (Yogyakarta :

Penerbit UUP STIM YKPN

Mankiw. N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi, Jakarta: Erlangga.

Mufraini, M Arief. 2006. Akuntansi dan Manajemen Zakat: Mengomunikasikan

Kesadaran dan Membangun Jariangan, Jakarta: Kencana

Nurzaman, M Soleh. 2012. Zakat and Human Development: An Empirical

Analysis on Poverty Alleviation in Jakarta Indonesia, Center for Islamic

Economics and Finance, Qatar Faculty of Islamic Studies, Qatar

Foundation. Hlm 1-5

Piotrowska, Maria. 2016. The Direct and Indirect Effects Of The Pro-Poor

Growth. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 18, No. 3. Hlm

252-278

Pradnyadewi T, Diah & Purbadharmaja, Ida Bagus P. 2017. Pengaruh IPM, Biaya

Infrastruktur, Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan

Distribusi Pendapatan Di Provinsi Bali. E-jurnal Ekonomi Pembangunan

Universitas Udayana.Vol.6, No.2. Hlm 255-285

Page 100: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

81

Qardawi, Yusuf. 2004. Hukum Zakat, terj Salman Harun dkk, cet 7, Bogor:

Pustaka Lentera Antar Nusa.

Sadeq, Abdul Hasan Muhammad. 1990. Economic Development in Islam.

Malaysia: Pelindung Publicarion.

Sarea, Adel. 2012 Zakat as a Benchmark To Evaluate Economi Growth: An

Alternative Approach. International Journal of Business and Social

Science. Vol. 3 No. 18. Hlm. 242-245

Seri Analisis Pembangunan Wilayah Provinsi Sumatra Barat 2015, dokumen

dalam bentuk soft file pdf

Siregar, Saparuddin. 2014. Problematika Fundrising Zakat: Studi Kasus Baznas di

Sumatra Utara, Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman. Vol 40, No 2. Hlm 247-265

Soleh, Ahmad. 2013. Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal

Ekombis Review. Hlm. 1-15

Son & Kakwani. (2003). Pro-poor Growth: Concepts and Measurement with

Country Case Studies. The Pakistan Development Review, Volume

42,No.4, Part 1 Hlm 417-444.

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS,

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Page 101: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

82

Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari

Klasik hingga Keynesian Baru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Supranto, J. 2004. Ekonometrika, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Susanto, Aris Budi dan Lucky Rachmawati. 2012. Pengaruh Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten

Lamongan. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), Vol.1, No.3). Hlm 1-18

Tambunan, Khairina. 2016. Analisis Pengaruh Investasi, Operator Moneter dan

ZIS terhadap Pertumbuhan Ekonomi. At-Tawassuth. Vol. 1, No. 1. Hlm

73-94

Todaro, Michael P, Stephen C. Smith. 2006 “Pembangunan Ekonomi (Edisi

kesembilan, jilid I)”, Jakarta: Erlangga.

Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis, edisi kedua. Yogyakarta: Ekonisia FE Universitas Islam Indonesia

Wijayanto, Anton. 2006. Analisis Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi,

Ketimpangan Pendapatan dan Pengentasan Kemiskinan di Provinsi

Sulawesi Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16, No.02. Hlm 418-

428

Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN

Page 102: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

83

Yunita, Veby, Harlen dan Hainin Kadir . 2014. Analisis pertumbuhan ekonomi

terhadap ketimpangan pendapatan masyarakat di provinsi riau, JOM

FEKON Vol.1 No..2 Hlm. 1-15.

Daftar Website:

http://www.bps.go.id

http://www.kemenag.go.id

Page 103: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

84

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Uji Multikolinearitas

ZIS IPM KEMISKINAN

ZIS 1.000000 0.099659 -0.253857

IPM 0.099659 1.000000 0.171936

KEMISKINAN -0.253857 0.171936 1.000000

Lampiran 2 : Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.396170 Prob. F(3,72) 0.7561

Obs*R-squared 1.234166 Prob. Chi-Square(3) 0.7448

Scaled explained SS 0.861229 Prob. Chi-Square(3) 0.8348

Lampiran 3 : Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Dependent Variable: GROWTH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 12/27/17 Time: 19:40

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 19

Total pool (balanced) observations: 76 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.154947 0.350138 11.86660 0.0000

ZIS? -0.313290 0.032372 -9.677761 0.0000

IPM? 0.036125 0.005020 7.196391 0.0000

KEMISKINAN? -0.034870 0.031668 -1.101126 0.2745 R-squared 0.651405 Mean dependent var 5.843289

Adjusted R-squared 0.636880 S.D. dependent var 0.402520

S.E. of regression 0.242556 Akaike info criterion 0.056030

Sum squared resid 4.236015 Schwarz criterion 0.178700

Log likelihood 1.870864 Hannan-Quinn criter. 0.105055

F-statistic 44.84778 Durbin-Watson stat 1.600132

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 104: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

85

Lampiran 4 : Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Dependent Variable: GROWTH?

Method: Pooled Least Squares

Date: 12/27/17 Time: 19:40

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 19

Total pool (balanced) observations: 76 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 35.46926 4.737989 7.486143 0.0000

ZIS? -0.040096 0.049424 -0.811266 0.4208

IPM? -0.418236 0.069313 -6.034032 0.0000

KEMISKINAN? -0.086454 0.030996 -2.789213 0.0073

Fixed Effects (Cross)

AGAM--C -0.184372

BUKITTINGGI--C 3.863808

DHARMASRAYA--C -0.071751

KABSOLOK--C -1.527371

KEPMENTAWAI--C -5.849101

KOTASOLOK--C 3.084282

LIMAPULUHK--C -1.139646

PADANG--C 4.746835

PARIAMAN--C 1.964012

PASAMAN--C -2.847750

PASAMANBAR--C -2.032683

PAYAKUMBUH--C 3.348388

PESISIRSEL--C -0.949496

PPANJANG--C 2.551006

PPARIAMAN--C -0.696501

SAWAHLUNTO--C 0.134732

SIJUNJUNG--C -2.038761

SOLOKSEL--C -1.653992

TANAHDATAR--C -0.701640 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.885892 Mean dependent var 5.843289

Adjusted R-squared 0.841517 S.D. dependent var 0.402520

S.E. of regression 0.160243 Akaike info criterion -0.587051

Sum squared resid 1.386604 Schwarz criterion 0.087635

Log likelihood 44.30794 Hannan-Quinn criter. -0.317414

F-statistic 19.96360 Durbin-Watson stat 2.197097

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 105: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

86

Lampiran 5 : Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: WILAYAH

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 6.164868 (18,54) 0.0000

Cross-section Chi-square 84.874158 18 0.0000

Lampiran 6 : Hasil Uji Regresi Data Panel Random Effect Model

Dependent Variable: GROWTH?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 12/27/17 Time: 19:41

Sample: 1 4

Included observations: 4

Cross-sections included: 19

Total pool (balanced) observations: 76

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.411244 0.436638 10.10276 0.0000

ZIS? -0.321256 0.022187 -14.47967 0.0000

IPM? 0.034472 0.006341 5.436656 0.0000

KEMISKINAN? -0.069240 0.026985 -2.565898 0.0124

Random Effects (Cross)

AGAM--C -0.033117

BUKITTINGGI--C 0.003503

DHARMASRAYA--C 0.068339

KABSOLOK--C -0.119722

KEPMENTAWAI--C -0.063089

KOTASOLOK--C 0.088245

LIMAPULUHK--C 0.029648

PADANG--C 0.066864

PARIAMAN--C -0.204841

PASAMAN--C -0.037853

PASAMANBAR--C 0.149259

PAYAKUMBUH--C 0.119422

PESISIRSEL--C -0.039454

PPANJANG--C -0.006643

PPARIAMAN--C 0.173725

SAWAHLUNTO--C 0.120912

SIJUNJUNG--C 0.064191

SOLOKSEL--C -0.138146

TANAHDATAR--C -0.241244 Effects Specification

Page 106: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

87

S.D. Rho Cross-section random 0.133172 0.4085

Idiosyncratic random 0.160243 0.5915 Weighted Statistics R-squared 0.656124 Mean dependent var 3.012378

Adjusted R-squared 0.641796 S.D. dependent var 0.340459

S.E. of regression 0.203765 Sum squared resid 2.989455

F-statistic 45.79259 Durbin-Watson stat 2.244404

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.644164 Mean dependent var 5.843289

Sum squared resid 4.324003 Durbin-Watson stat 1.551698

Lampiran 7: Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: WILAYAH

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 3 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Lampiran 8 : Data penelitian

No WILAYAH TAHUN GROWTH ZIS IPM KEMISKINAN

1 KEPMENTAWAI 2013 5.77 23.33758202 56.33 13.3

2 KEPMENTAWAI 2014 5.57 23.58187955 56.73 12.58

3 KEPMENTAWAI 2015 5.19 23.8234009 57.41 13.16

4 KEPMENTAWAI 2016 5.01 25.05889574 58.27 13.09

5 PESISIRSEL 2013 5.9 23.33758202 67.31 38.3

6 PESISIRSEL 2014 5.8 23.58187955 67.75 35.02

7 PESISIRSEL 2015 5.73 23.8234009 68.07 38.13

8 PESISIRSEL 2016 5.3 25.05889574 68.39 35.86

9 KABSOLOK 2013 5.63 23.33758202 66.15 36.9

10 KABSOLOK 2014 5.79 23.58187955 66.44 34.48

Page 107: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

88

11 KABSOLOK 2015 5.43 23.8234009 67.12 36.42

12 KABSOLOK 2016 5.3 25.05889574 67.67 34.06

13 SIJUNJUNG 2013 6.14 23.33758202 64.48 18.4

14 SIJUNJUNG 2014 6.02 23.58187955 64.95 17

15 SIJUNJUNG 2015 5.68 23.8234009 65.3 17.52

16 SIJUNJUNG 2016 5.25 25.05889574 66.01 17.12

17 TANAHDATAR 2013 5.85 23.33758202 68.12 19.8

18 TANAHDATAR 2014 5.79 23.58187955 68.51 18.22

19 TANAHDATAR 2015 5.31 23.8234009 69.49 20.05

20 TANAHDATAR 2016 5.01 25.05889574 70.11 19.63

21 PPARIAMAN 2013 6.2 23.33758202 67.15 36.8

22 PPARIAMAN 2014 6.05 23.58187955 67.56 33.92

23 PPARIAMAN 2015 6.13 23.8234009 68.04 35.87

24 PPARIAMAN 2016 5.5 25.05889574 68.44 36.34

25 AGAM 2013 6.15 23.33758202 68.73 36.1

26 AGAM 2014 5.92 23.58187955 69.32 33.28

27 AGAM 2015 5.51 23.8234009 69.84 36.06

28 AGAM 2016 5.5 25.05889574 70.36 37.55

29 LIMAPULUHK 2013 6.23 23.33758202 66.3 30

30 LIMAPULUHK 2014 5.98 23.58187955 66.78 27.42

31 LIMAPULUHK 2015 5.58 23.8234009 67.65 28.76

32 LIMAPULUHK 2016 5.4 25.05889574 68.37 28.57

33 PASAMAN 2013 5.82 23.33758202 62.91 22.2

34 PASAMAN 2014 5.87 23.58187955 63.33 20.33

35 PASAMAN 2015 5.33 23.8234009 64.01 21.88

36 PASAMAN 2016 5.31 25.05889574 64.57 20.83

37 SOLOKSEL 2013 6.13 23.33758202 65.86 12.6

38 SOLOKSEL 2014 5.9 23.58187955 66.29 11.56

39 SOLOKSEL 2015 5.35 23.8234009 67.09 11.95

40 SOLOKSEL 2016 5.06 25.05889574 67.47 11.91

41 DHARMASRAYA 2013 6.51 23.33758202 68.71 16.4

42 DHARMASRAYA 2014 6.34 23.58187955 69.27 15.22

43 DHARMASRAYA 2015 5.75 23.8234009 69.84 15.89

44 DHARMASRAYA 2016 5.11 25.05889574 70.25 16.24

45 PASAMANBAR 2013 6.4 23.33758202 63.92 31.1

46 PASAMANBAR 2014 6.04 23.58187955 64.56 28.59

47 PASAMANBAR 2015 5.69 23.8234009 65.26 32.34

48 PASAMANBAR 2016 5.39 25.05889574 66.03 30.76

49 PADANG 2013 6.66 23.33758202 79.23 44.2

50 PADANG 2014 6.46 23.58187955 79.83 40.7

51 PADANG 2015 6.39 23.8234009 80.36 44.43

Page 108: Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37435/1/VIKA... · pertumbuhan ekonomi terjadi bila kenaikan output

89

52 PADANG 2016 5.32 25.05889574 81.06 42.56

53 KOTASOLOK 2013 6.44 23.33758202 75.54 2.9

54 KOTASOLOK 2014 6.01 23.58187955 76.2 2.71

55 KOTASOLOK 2015 5.97 23.8234009 76.83 2.72

56 KOTASOLOK 2016 6.21 25.05889574 77.07 2.59

57 SAWAHLUNTO 2013 6.11 23.33758202 69.07 1.4

58 SAWAHLUNTO 2014 6.08 23.58187955 69.61 1.34

59 SAWAHLUNTO 2015 6.02 23.8234009 69.87 1.34

60 SAWAHLUNTO 2016 5.75 25.05889574 70.67 1.34

61 PPANJANG 2013 6.29 23.33758202 74.54 3.3

62 PPANJANG 2014 6.08 23.58187955 75.05 3.23

63 PPANJANG 2015 5.91 23.8234009 75.98 3.44

64 PPANJANG 2016 5.71 25.05889574 76.5 3.47

65 BUKITTINGGI 2013 6.28 23.33758202 77.67 6.4

66 BUKITTINGGI 2014 6.2 23.58187955 78.02 6

67 BUKITTINGGI 2015 6.12 23.8234009 78.72 6.54

68 BUKITTINGGI 2016 5.79 25.05889574 79.11 6.81

69 PAYAKUMBUH 2013 6.56 23.33758202 76.34 9.7

70 PAYAKUMBUH 2014 6.47 23.58187955 76.49 8.85

71 PAYAKUMBUH 2015 6.19 23.8234009 77.42 8.51

72 PAYAKUMBUH 2016 6.04 25.05889574 77.56 8.35

73 PARIAMAN 2013 6.06 23.33758202 74.51 4.4

74 PARIAMAN 2014 5.99 23.58187955 74.66 4.3

75 PARIAMAN 2015 5.78 23.8234009 74.98 4.58

76 PARIAMAN 2016 5.58 25.05889574 75.44 4.47