diagnostik penyakit paru.ppt

Upload: fachroni-agim-rahman

Post on 02-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

  • Dr.H. Chrisrianto Edy Nugroho Sp.P.

  • ANAMNESISRiwayat Penyakit a. Keluhan Utama/ gejala-gejala : - Batuk : Membersihkan sendiri sal. napas. Inflamasi/iritasi permukaan sal.napas. Sifat : Akut/kronik, kering/produktif.

    - Sesak Napas/Dispnoe : Sulit untuk bernapas. Tercekik (smothering), cepat lelah, dada seperti terikat, tidak dapat bernapas dalam. Waktu : istrahat, aktivitas / bekerja, berba ring (orthopnoe), terbangun malam hari (dispnoe paroximal nocturnal).

  • Etiologi : - Fisiologis : kerja fisik. - Patologis : Paru -> restriktif, obstruktif. Jantung -> gagal jantung kiri. Psikogenik -> histeris. - Batuk darah (Hemoptisis) Sputum bercampur darah. Paru : TB, Tumor paru, emboli paru, bronkiektasis. Jantung : stenosis mitral. DD : Hematemesis (muntah darah), Epistaksis (mimisan), iritasi sal. napas atas, varises usofagus.

  • - Nyeri Dada. Jantung : Infark Myocard (jantung koroner) Paru : - Stimulasi nyeri pd dinding dada/ pleura parietalis -> nyeri pleuritik : tajam, menonjol waktu inspirasi, lokasi lateral. - TB, Bekas TB, penumonia, pnemotoraks spontan.

    b. Riwayat Penyakit Lain. - Konjugtivitis, rinitis -> Asma - Sinusitis -> Bronkiektasis. - Sekresi post nasal, gastro oesophagoes reflux -> Eksaserbasi Asma /Bronkitis kronik.

  • Riwayat Pekerjaan. - Paparan bahan inhalasi : eksaserbasi Asma, PPOK, Bronkhitis kronis, asbestosis, Tumor Paru.

    3. Riwayat Keluarga dan Sosial. - Genetik -> Asma, Emfisema, Fibrotis kistik, Tumor Paru, Peny. Jantung. - Alkoholism -> pnemonia. - Tempat tinggal padat -> TB

    4. Riwayat Merokok - Lingkungan perokok aktif/pasif -> PPOK, Tumor paru, Asma.

  • PEMERIKSAAN FISIKInspeksi. a. Syarat : - cahaya cukup - ruang hangat - posisi duduk, dada terbuka sampai pinggang. - pengetahuan anatomi topografi. - pemeriksa tenang dan tidak tergesa-gesa.

  • b. Hasil Pengamatan : - penderita kesakitan, pernapasan berbunyi / ter ganggu. - otot tambahan untuk bernapas -> obstruksi / restriksi. - Kulit, payudara, status gizi. - Retraksi atau deformitas toraks -> diameter anteroposterior bertambah pd emfisema. -> Pektus Karinatum (dada burung dara/pigeon breast). -> Pektus Ekskavatum, bentuk corong (funnel breast), kebalikan P.karinatum. - Vertebra torakal dan lumbal berlebihan (kiposis dan skoliosis) -> restriksi.

  • - Bagian lain : kuku jari dan bibir -> sianosis (kebiruan), clubbing (pembesaran abnormal ruas jari bagian distal) -> berkurangnya suplai oksigen scr kronis -> peny. Jantung. -> Leher : distensi vena jugularis (DVJ) pd ggl jantung kanan.

    2. Palpasi. - Memastikan kelainan tulang dan lokasi nyeri tekan lokal dinding dada -> fraktur iga, kostokondritis. - Menemukan massa, pulsasi, krepitasi (udara terperangkap pd jar. subkutan)-> emfisema subkutan : cedera toraks berat, RJP, WSD, Asma berat.

  • - Fremitus : penjalaran getaran melalui dinding dada. -> F. Vokal : auskultasi. -> F. Taktil : - telapak tangan diletakkan di atas dinding dada (paru). - Pasien mengucap sembilan puluh sembilan/satu- dua-tiga/iii-iii-iii. - F.menurun -> ggn pita suara, obstruksi sal.napas. - F. meningkat -> densitas paru meningkat pada medium padat, kurang berpori-pori : pneumonia. -> F. Gesekan (rub) pleural : pleura inflamasi saling berge sekan -> pleuritis. - Palpasi leher : posisi trakea.

  • 3. Perkusi. - Memperkirakan keadaan densitas paru. - Metode : -> Letakkan falanx distal jari tengah salah satu tangan di sela iga sejajar iga-iga lain pd dinding dada. -> Ketuk jari ini dengan cepat dan kuat dengan jari tengah tangan lain. - Hasil : -> Resonansi Normal (Sonor) : nada rendah-sedang spt drum -> paru normal.

  • -> Resonansi meningkat (Hipersonor) : lebih nyaring , nada lebih rendah -> emfisema, pneumotoraks. -> Resonansi menurun (Redup) : nada tinggi, bunyi lemah, waktu singkat -> cairan pleura, konsolidasi (tumor), atelek tasis. -> Perkusi dilakukan kedua lap. paru untuk membandingkan. - Peranjakan diafragma bisa diukur dengan perkusi : -> tepi terbawah : perkusi waktu inspirasi maksimal dan ekspirasi maksimal. -> menurun pada emfisema dan ggn.neuromuskulair.

  • Perkusi

  • Auskultasi. - Mendengarkan suara-suara yg dihasilkan dalam tubuh. - Paru : Menilai keadaan bronkus yg patent dan suara napas normal dan abnormal. - Metode : -> Letakkan stetoskop dengan kuat pada dinding dada yang tidak tertutup pakaian. -> Pasien harus bernapas melalui mulut terbuka lebih dalam dan lebih cepat dari normal. -> Lakukan auskultasi pd bagian anterior, , lateral dan posterior secara sistemik.

  • -> Bandingkan bunyi yang terdengar pd tiap sisi dan dengar kan inspirasi dan ekspirasi pd tiap posisi.

    Jenis Suara Napas 1. Trakeal/Bronkial/Trakeobronkial : - Di atas trakea/bronkus utama. - bunyi keras, nada tinggi. - komponen ekspirasi sedikit lebih lama. - Ada masa istirahat diantara inspirasi dan ekspirasi. - Meningkat pd daerah konsolidasi paru -> pnemonia lobaris/atelektase. - Menurun pd obstruksi bronkus, restriksi dan ggn. Neuro muskulair -> emfisema, efusi pleura, pnemotoraks, orang gemuk/ berotot.

  • 2. Vesikuler : - Di atas paru perifer/distal. - Nada rendah, intensitas lemah. - Menghilang pada konsolidasi : pnemonia lobaris, efusi pleura, tumor paru.

    Suara Tambahan - Merupakan suara abnormal yang menutupi suara napas. - Jenis : -> Wheeze/wheezing/ronkhi kering (mengi) : obstruksi jalan napas yg meyebab kan aliran udara cepat melalui tempat obstruksi shg tjd vibrasi dinding sal. Napas dng nada tinggi -> asma, PPOK, Bronkiektasis dan peny. Paru lain.

  • -> Rhonchi/ronkhi basah : wheezing dengan nada rendah -> semua peny. Paru. -> Stridor : Bunyi kontinyu nada tinggi yg terdengar di atas jalan napas bagian napas akibat obstruksi daerah trakea.

  • Jenis Suara Napas

  • Jenis Suara Napas

  • Suara Napas Tambahan

  • Kesalahan Auskultasi yg harus dihindari - Mendengarkan bunyi napas melalui pakaian penderita - Membiarkan pipa (selang) bergesekan dengan tempat tidur atau pakaian penderita - Mencoba melakukan auskultasi dalam ruang yang berisik - Menyimpulkan bunyi rambut/ bulu dada sebagai bunyi paru yang kebetulan terdengar

  • - Melakukan auskultasi hanya pada daerah-daerah yang menyenangkan

    Tehnik yang benar - Menempatkan bell atau diafragma langsung pada dinding dada - Menjaga pipa/ selang bebas dari kontak dengan tiap benda selama auskultasi - Mematikan televisi/ radio - Basahkan rambut/ bulu dada sebelum dilakukan pemeriksaan - Menyuruh penderita yang sadar untuk duduk, memutar penderita dalam keadaan koma pada sisinya supaya dapat melakukan auskultasi lobus posterior.

  • PEMERIKSAAN RADIOLOGIFoto Rontgen toraks. - Membantu menentukan perubahan-perubahan densitas jaringan paru. -> densitas bertambah : gambaran warna putih (radio opaque) -> pneumonia, tumor, atelektasis. -> densitas berkurang : gambaran warna gelap/hitam (radiolucent). - Posisi : Posteroanterior (P-A), lateral kiri/kanan. -> oblik, lordosis apikal, decubitus, tengkurap.CT scan kontras/non kontras -> tumor paru, bronkiektasis.Fluoroskopi -> biopsi, bronkografi-> stenosis bronkus.

  • Tes Fungsi ParuSPIROMETRIMengukur kapasitas vital (KV), kapasitas vital paksa (KVP) volume ekspirasi maksimal detik 1 (VEP1), arus puncak ekpirasi (peak flow).KV dan KVP -> restriksi : tumor paru, pneumonia.VEP1 -> obstruksi : asma, PPOK, emfisema.

  • ANALISA GAS DARAH ARTERIBerguna untuk memeriksa kecukupan oksigenasi dan ventilasi serta gangguan keseimbangan asam basa.Hasil pemeriksaan : pH -> asam basa. PCO2 -> tekanan CO2 arteri. PaO2 -> tekanan O2 arteri Sat O2 -> kandungan O2 arteri HCO3 -> kandungan basa arteri. BE -> Base ekses.Alkaliosis respiratorik -> PCO2 rendah: nyeri, hipoksia, hipermetabolik.Asidosis respiratorik -> PCO2 tinggi : Asma akut, PPOK dll.Hipoksemia -> PO2 rendah : hipoventilasi, emfisema, pnemonia, di tempat tinggi.

  • LABORATORIUMDarah : - Darah rutin -> proses infeksi dan komplikasi anemia. - Kimia darah : fungsi liver, gula darah, fungsi ginjal, HIV, Hepatitis -> penyakit lain, komplikasi, efek samping pengobatan.Urine dan Feces -> bila dicurigai ada penyakit lain di saluran pencernaan/kencing.

  • Wassalamu alaikum Wr.Wb.