diagnosis meniere

6
BAB X1 DIAGNOSIS 11.1 Diagnosis Penyakit Meniere biasanya didiagnosis dari riwayat dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fungsi vestibular, termasuk pemeriksaan keseimbangan, dan pemeriksaan gerakan mata nistagmus dapat membantu menegaskan diagnosis. 1 Diagnosis harus menyingkirkan penyebab lain vertigo dan tinitus, yang meliputi penyakit autoimun kerusakan saraf auditori, atau tumor. 1 11.2 Anamnesa Diagnosis untuk penyakit meniere dapat ditegakkan dengan kriteria diagnosis yang ditemukan dalam anamnesa, yaitu: 2 1. Dua atau lebih serangan vertigo episode sekurang-kurangnya setiap 20 menit. 2. Tinnitus. 3. Gangguan atau kekurang pendengaran. 4. Perasaan penuh ditelinga dalam.

Upload: elok88

Post on 18-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

penyakit telinga

TRANSCRIPT

BAB X1DIAGNOSIS11.1DiagnosisPenyakit Meniere biasanya didiagnosis dari riwayat dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fungsi vestibular, termasuk pemeriksaan keseimbangan, dan pemeriksaan gerakan mata nistagmus dapat membantu menegaskan diagnosis.1Diagnosis harus menyingkirkan penyebab lain vertigo dan tinitus, yang meliputi penyakit autoimun kerusakan saraf auditori, atau tumor.1

11.2AnamnesaDiagnosis untuk penyakit meniere dapat ditegakkan dengan kriteria diagnosis yang ditemukan dalam anamnesa, yaitu:21. Dua atau lebih serangan vertigo episode sekurang-kurangnya setiap 20 menit.2. Tinnitus.3. Gangguan atau kekurang pendengaran.4. Perasaan penuh ditelinga dalam.5. Adanya vertigo hilang timbul.6. Fluktuasi pendengaran berupa tuli saraf.7. Tidak terdapat kemungkinan penyebab gangguan keseimbangan sentral.

11.3Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu dengan menemukannya tuli sensorineural yang berfluktuasi. Untuk dapat memastikan adanya hidrops endolimfa, dapat dilakukan tes gliserin.3

11.4Pemeriksaan Penunjang Meniere 1. ELECTRONYSTAGMOGRAPHY (ENG)Elektronystagmography adalah alat yang mendeteksi gerakan volunter, dan involunter bola mata. Ini untuk mengevaluasi nervus akustikus yang berjalan dari otak ke telinga (kontrol pendengaran dan keseimbangan) dan juga nervus okulomotoris, yang melintas dari otak ke mata.42. AUDIOMETRITes audiometri adalah untuk mengetahui kemampuan kita mendengar bunyi. Kelantangan suara sangat bervariasi dan juga vibrasi kecepatan suara sangat bervariasi.5Pendengaran terjadi ketika gelombang suara di stimulasi oleh nervus pada telinga dalam. Pada akhirnya perjalanan bunyi melalui jalur saraf yang dihantar menuju ke otak.53. MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING)Tes MRI pada kepala adalah sebuah metode yang noninvasive untuk mengetahui gambaran yang detail dari otak dan jaringan sekitar saraf. Tidak seperti X-ray dan CT-scan yang menggunakan radiasi, MRI menggunakan kekuatan magnet dan gelombang radio. Signal dari medan magnet memantulkan gambaran tubuh dan mengirimkannya ke computer, dimana yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk gambar.MRI pada pemeriksaan meniere dilakukan hanya untuk menyingkirkan kemungkinan lain seperti adanya tumor pada nervus.64. TES KALORIStimulasi kalorik adalah pemeriksaan yang menggunakan perbedaan temperature untuk mendiagnosis kerusakan saraf pada telinga.7Tes kalori dianjurkan oleh Dick dan Hallpike. Pada cara ini digunakan 2 macam air, dingin dan panas. Suhu air dingin adalah 300C, sedangkan air panas/hangat dengan suhu 440C. volume air yang dialirkan ke dalam liang telinga masing-masing 250 ml, dalam waktu 40 detik. Diperiksa telinga kiri dan kanan.35. TES GLISERINKhusus mengetahui adanya hidrops endolimfe pada meniere, caranya ialah pasien diberi minuman gliserin 1,2 ml/kg/BB, setelah diperiksa tes kalori dan audiometri. Kemudian setelah 2 jam dilakukan kembali tes kalori dan audiometri dan hasilnya dibandingkan dengan hasil yang pertama. Bila ada perbedaan yang bermakna, maka terbukti adanya hidrops endolimfe.3

DAFTAR PUSTAKA

1.Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku, edisi ketiga. Jakarta: EGC, hlm 386. 2.Menieres disease [serial online]. available at: http://www.nidcd.nih.gov/health/balance/meniere.html, accessed in October 10 th 2013, at 01.50.pm.3. Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Retuti R. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, edisi keenam. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. hlm. 102-103.4.Electronystagmography [serial online]. Available at:http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003037.htm, accessed in October 10 th 2013, at 01.50.pm.5.Audiometric [serial online]. Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003341.htm, accessed in October 10 th 2013, at 11.00.am.6.MRI [serial online]. Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003791.htm, accessed in October 10 th 2013, at 11.30.pm.7.Stimulasi caloric [serial online]. Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003429.htm, accessed in October 10 th 2013, at 12.00.am.