diabetes melitus tipe i

4
1.1. DIABETES MELITUS TIPE I Diabetes melitus (DM) tipe 1 merupakan kelainan metabolik homeostasis glukosa yang bermanifestasi secara sekunder akibat kekurangan insulin yang absolut. Epidemiologi Angka insidensi dan prevalensi di seluruh dunia sangat bervariasi, tergantung dari populasi, etnis dan geografis, yang menunjukkan peran penting faktor lingkungan dalam timbulnya DM tipe 1 ini. Di Inggris raya ada sekitar 150.000 orang yang terkena DM tipe 1. Di Amerika Serikat, prevalensi diabetes pada orang berusia < 20 tahun adalah sekitar 2/1.000 populasi. Secara umum untuk DM tipe 1, insidensi totalnya tiap tahun adalah 20/100.000 populasi. DM tipe 1 juga terjadi pada orang dewasa, dengan insidensi 8,2/100.000 populasi tiap tahun. Insidensi puncaknya pada usia < 20 tahun. Etiologi dan faktor resiko Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya DM tipe 1 : 1. Proses autoimunitas dimediasi sel-T yang menghancurkan sel pankreas sehingga terjadi defisiensi insulin absolut. Proses ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki predisposisi secara genetik. Lokus genetik yang berkaitan erat adalah alel human leukocyte antigen (HLA)-DR and HLA-DQ dari major histocompatibility complex (MHC)kelas II Akan tetapi pada

Upload: nurshadrinahendrakaramina

Post on 29-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Diabetes Melitus Tipe i

TRANSCRIPT

1.1. DIABETES MELITUS TIPE I

Diabetes melitus (DM) tipe 1 merupakan kelainan metabolik homeostasis glukosa yang bermanifestasi secara sekunder akibat kekurangan insulin yang absolut.Epidemiologi

Angka insidensi dan prevalensi di seluruh dunia sangat bervariasi, tergantung dari populasi, etnis dan geografis, yang menunjukkan peran penting faktor lingkungan dalam timbulnya DM tipe 1 ini. Di Inggris raya ada sekitar 150.000 orang yang terkena DM tipe 1. Di Amerika Serikat, prevalensi diabetes pada orang berusia < 20 tahun adalah sekitar 2/1.000 populasi. Secara umum untuk DM tipe 1, insidensi totalnya tiap tahun adalah 20/100.000 populasi. DM tipe 1 juga terjadi pada orang dewasa, dengan insidensi 8,2/100.000 populasi tiap tahun. Insidensi puncaknya pada usia < 20 tahun. Etiologi dan faktor resiko

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya DM tipe 1 :

1. Proses autoimunitas dimediasi sel-T yang menghancurkan sel pankreas sehingga terjadi defisiensi insulin absolut. Proses ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki predisposisi secara genetik. Lokus genetik yang berkaitan erat adalah alel human leukocyte antigen (HLA)-DR and HLA-DQ dari major histocompatibility complex (MHC)kelas II Akan tetapi pada lebih dari setengah kembar monozigot dari pasien DM (orang dengan genotip spesifik seperti di atas) tidak terkena DM tipe 1. Hal ini menunjukkan adanya peranan penting faktor lingkungan. Lebih jauh, sebagian besar pasien (85%) tidak memiliki riwayat keluarga dengan kelainan yang sama, tetapi memiliki riwayat penyakit autoimun lain seperti anemia pernisiosa, penyakit Addison, penyakit seliaka, dll.2. Infeksi virus seperti mumps, rubella, coxsackie, sitomegalovirus, retrovirus, dan epstein-barr. Secara umum, infeksi virus akan secara langsung menimbulkan respon autoimun maupun secara tidak langsung menyerang sel pankreas sehingga bisa memicu timbulnya proses autoimunitas. 3. Faktor diet. Konsumsi glukosa tidak berpengaruh terhadap terjadinya DM tipe 1. Protein pada susu sapi yang diberikan pada neonatus meningkatkan resiko timbulnya DM tipe 1. Nitrosamin dengan dosis yang berlebihan menghasilkan radikal bebas merusak sel pankreas.Patogenesis

DM tipe I merupakan hasil interaksi dari genetik, lingkungan, dan faktor imunologis, yang pada akhirnya menghasilkan suatu destruksi sel beta pancreas dan defisiensi insulin DM tipe 1dihasilkan dari destruksi sel beta pancreas dan orang yang memiliki penyakit ini mempunyai mekanisme autoimun yang menghancurkan islet pankreasnya secara langsung. Beberapa individu yang memiliki fenotip klinis DM tipe 1 memiliki marker imunologis yang mengindikasikan proses autoimun yang merusak sel beta. Individu ini akhirnya berkembang menjadi seseorang yang kekurangan insulin akibat sel penghasilnya yang rusak. Dalam tubuh individu ini akhirnya mengalami ketosis akibat pemecahan asal lemak berlebihan sebagai sumber energi. Individu dengan suseptibilitas genetic memiliki sel beta yang normal, akan tetapi beberapa bulan atau tahun kemudian akan mengalami destruksi sekunder pada sel beta pankreasnya oleh mekanisme autoimun. Proses autoimun ini dipicu oleh stimulus lingkungan atau infeksi yang nantinya mendukung kearah destruksi molekul spesifik sel beta pancreas. Sebagian besar, marker imunologis akan terlihat pada keadaan setelah kejadian infeksi atau keadaan lingkungan lainnya terpicu, tetapi sebelum keadaan diabetes secara klinisnya mulai jelas. Massa sel beta kemudian perlahan menurun dan sekresi insulin secara progresif ikut menurun walaupun toleransi glukosa masih terpelihara. Laju penurunan massa dan jumlah sel beta bervariasi diantara individu, dengan beberapa pasien klinisnya berkembang secara cepat ke keadaan diabetes dan yang lainnya lebih lambat. Tampilan klinis keadaan diabetes tidak akan terlihat sampai destruksi sel beta mencapai kurang lebih 80%. Pada titik ini, sel beta residual fungsional masih ada tetapi sudah insufisien untuk melihat keadaan toleransi glukosa. Hal inilah yang memicu transisi ke keadaan intoleransi menjadi diabetes yang sesungguhnya yang seringkali ditandai oleh peningkatan kebutuhan akan insulin,terutama saat infeksi dan pubertas. Setelah presentasi klinis DM 1 terlihat, fase "honeymoon" terjadi selama kontrol glikemik oleh insulin mencapai kadar yang rendah.Manifestasi

Manifestasi klinis DM tipe 1 lebih akut dibandingkan DM tipe 2 (dalam beberapa hari atau minggu), umumnya pasien kurus dan memiliki gejala-gejala poliuria, polidipsia, penurunan berat badan, cepat lelah, dan terdapat infeksi (abses, infeksi jamur misalnya kandidiasis). Dapat terjadi ketoasidosis disertai gejala mual, muntah, mengantuk, dan takipnea.

Penatalaksanaan

Pada dasarnya diabetes mellitus tipe satu membutuhkan terapi insulin akibat kerusakan sel beta pancreas yang menyebabkan defisiensi absolute pada insulinya. Pada DM tipe 1, terapi difokuskan pada penggantian insulin. Gaya hidup sehat juga diperlukan untuk memfalitasi terapi insulin dan mengoptimalkan kesehatan pasien.