!dia huwa

13
DIA (HUWA) Nun Gusti Allah Ta’ala Berfirman,… “Kuntu kanzan makhfiyyan, fa ahbabtu ’an uraf fa khalaqtu al-khalqa li-kay u’raf Aku adalah Kanzun makhfiy (khazanah yang tersembunyi), Aku cinta (hubb) untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenaliKu.” ===================================================== Allah Ta’ala berfirman,.. “Wahai hamba!… Engkau tiada memiliki sesuatu pun, kecuali apa yang Aku kehendaki untuk menjadi milikmu. Tiada juga engkau memiliki dirimu, Karena Akulah Maha PenciptaNya, Tiada pula engkau memiliki jasadmu, Maka Akulah yang membentukNya. Hanya dengan pertolonganKu, engkau dapat berdiri dan dengan ”kalimah-Ku” engkau datang ke dunia ini. Wahai hamba!.. Katakanlah tiada Tuhan melainkan Allah, kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar, maka tiada Tuhan melainkan Aku. dan tiada pula wujud yang sebenarnya wujud kecuali untuk-Ku, dan segala yang selain daripadaKu,.. adalah dari buatan tanganKu dan dari tiupan Ruh-Ku. Wahai hamba!.. Segala sesuatu adalah kepunyaanKu, BagiKu dan untukKu,… Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaanKu.

Upload: tatony

Post on 18-Aug-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

HU WA

TRANSCRIPT

DIA (HUWA) Nun Gusti Allah Taala Berfirman, Kuntu kanzan makhfiyyan, fa ahbabtu an uraf fa khalaqtu al-khalqa li-kay uraf Aku adalah Kanzun makhfiy (khazanah yang tersembunyi), Aku cinta (hubb) untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenaliKu. ===================================================== Allah Taala berfirman,.. Wahai hamba! Engkau tiada memiliki sesuatu pun, kecuali apa yang Aku kehendaki untuk menjadi milikmu. Tiada juga engkau memiliki dirimu, Karena Akulah Maha PenciptaNya, Tiada pula engkau memiliki jasadmu, Maka Akulah yang membentukNya. Hanya dengan pertolonganKu, engkau dapat berdiri dan dengan kalimah-Ku engkau datang ke dunia ini. Wahai hamba!.. Katakanlah tiada Tuhan melainkan Allah, kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar, maka tiada Tuhan melainkan Aku. dan tiada pula wujud yang sebenarnya wujud kecuali untuk-Ku, dan segala yang selain daripadaKu,.. adalah dari buatan tanganKu dan dari tiupan Ruh-Ku. Wahai hamba!.. Segala sesuatu adalah kepunyaanKu, BagiKu dan untukKu, Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaanKu. Kembalikan segala sesuatu kepadaKu, niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-Ku dan Kutambah padanya dengan kemurahanKu,.. Serahkan segala sesuatu kepadaKu, niscaya Ku-selamatkan engkau dari segala sesuatu. Ketahuilah, bahwa hambaKu yang terpercaya adalah yang mengembalikan segala yang selainKu kepadaKu. Tengoklah dengan pandangan tajam kepadaKu, bagaimana caraKu melakukan pembagian, niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan merupakan dua bentuk yang di-asma-kan, agar dengan demikian engkau mengenalKu. Wahai hamba!.. Sesungguhnya engkau telah melihat Daku sebelum dunia terhampar dan engkau mengenal siapa yang telah engkau lihat. Dan kepadaKulah engkau akan kembali,.. Kemudian Aku ciptakan sesuatu untukmu dan Aku labuhkan tirai (hijab) atasmu. Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri kemudian Aku menghijab engkau dengan diri-diri yang lain, yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya dan menjadi penghijab daripadaKu,.. Setelah semuanya itu,.. maka Aku pun kembali menyata di balik semuanya itu, dan dari belakang semuanya itu Kuperkenankan akan diriKu; Kukatakan kepadamu,.. Bahwasanya Akulah Maha Pencipta; Akulah yang menciptakan kesemuanya itu dan bahwasanya Aku menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu dan ketahuilah, bahwa kesemuanya itu adalah amanah pada sisimu,.. dan diharuskan kepada pengemban amanah itu untuk mengembalikannya, Maka telitilah dirimu setelah engkau mempercayaiKu, sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepadaKu dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat denganKu?.. Dan barangsiapa yang menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar. (Qs. Al Fath [48]:10) . Wahai hamba!.. Kuciptakan segala sesuatu itu untukmu, Maka bagaimana Aku akan rela kalau engkau peruntukkan dirimu bagi sesuatu itu. Sesungguhnya Aku melarang engkau untuk menggantungkan dirimu pada sesuatu (selainKu), karena Aku adalah pencemburu padamu. Wahai hamba,.. Aku tidak rela engkau peruntukkan dirimu bagi sesuatu, walau harapanmu akan surga sekalipun, karena sesungguhnya Aku ciptakan engkau hanya untukKu, supaya engkau berada di sisiKu; Di sisi yang tiada sisi, dan dimana yang tiada mana.. Kuciptakan engkau atas pola gambaranKu seorang diri, tunggal, mendengar, melihat dan berkemauan serta berbicara. Dan Aku jadikan engkau mempunyai kemampuan untuk tajalli-nya (menyatakan) asma-asmaKu,.. dan tempat untuk pemeliharaanKu. Engkau adalah sasaran pandanganKu, Tiada dinding penghalang yang memisahkan antaraKu dan antaramu. Engkau teman duduk semajelis denganKu, Maka tiada pembatas antara Ku dan antaramu. Wahai hamba!.. Tiada antara Aku dan antaramu antara Aku lebih dekat kepadamu dari dirimu sendiri. Aku lebih dekat kepadamu dari ucapan lisanmu, Maka pandanglah kepadaKu, Karena Aku senang memandang kepadamu. (Al-Mawaqif Imam An-Nafri ra.)=======================================================Rasulullah saw bersabda, Jibril baru saja tadi keluar dari tempatku, dan ia berkata,.. Yaa Muhammad saw, Demi Dzat yang mengutusmu dengan hak menjadi Nabi, bahwasanya ada seorang manusia yang beribadah kepada Allah sejak 500 tahun diatas sebuah bukit yang dilingkari oleh laut. Baginya telah disediakan oleh Allah sebuah mata air tawar yang sejuk di kaki bukit, dan sebuah pohon delima yang setiap hari berbuah satu buahnya. Setiap sore hari ia turun ke mata air itu, berwudlu, sekaligus memetik buah delima dan memakannya. Selanjutnya ia shalat dan berdoa memohon kepada Allah agar ia mati dalam keadaan bersujud, dengan tubuh tidak tersentuh oleh bumi ataupun lainnya, sampai kemudian ia dibangkitkan dari kubur-pun masih dalam keadaan bersujud. Dan doanya pun kemudian dikabulkan oleh Allah swt. Hal seperti itu dibuktikan pula oleh Jibril as. dengan katanya, Kami melintasinya di saat naik atau pun turun ia tetap dalam keadaan seperti itu (bersujud), dan kami dapati ia di hari kiamat dibangkitkan berhenti di hadapan Allah swt. Lalu Allah Taala berfirman,.. Masukkanlah hambaKu ini ke dalam surga berkat rahmatKu!.. Namun seorang abid itu berkata, Tetapi berkat amal taatku sendiri Lalu kemudian Allah taala menyuruh para malaikat supaya menimbang amal taatnya dengan karunia nimat Allah kepadanya. Ternyata dengan karunia nimat Allah berupa pandangan mata saja, amal ibadah yang selama 500 tahun belum dapat memadai, apalagi dengan karunia nikmat Allah lainnya, yang berarti ia banyak menikmati karunia Allah tanpa di imbangi amal taat kepadaNya. Maka Allah Taala berfirman, Wahai para malaikat,. Masukkanlah ia ke dalam neraka. Jibril as. berkata,.. Mereka pun kemudian melemparkannya ke dalam neraka. Dengan demikian ia pun menyadari akan kelemahannya, lalu ia menyeru dan memanggil seraya berkata,.. Dengan rahmatMu,yaa Allah, Masukkanlah hamba ke surga Akhirnya para malaikat disuruh mengembalikannya ke hadapan Allah swt, Dan Allah swt kemudian berfirman, Wahai hambaKu, siapakah yang menciptakanmu, sebelum engkau ada?.. Ia menjawab, Engkau Ya Rabbku Lalu, penciptaan atas dirimu itu dengan amal perbuatanmu ataukah berkat rahmat-Ku? Ia menjawab, Bahkan dengan rahmatMu, Ya Rabbku Lalu siapakah yang menguatkan engkau beribadah selama 500 tahun itu? Dan yang menempatkanmu di atas bukit yang dilingkari oleh laut? Dan yang memancarkan mata air tawar di tengah-tengah air laut yang asin? Dan yang mengeluarkan buah delima setiap petangnya, padahal menurut umumnya musim berbuahnya hanya sekali dalam setahun? Dan yang mencabut ruhmu, padahal engkau dalam keadaan sujud?. Ia menjawab,.. Semua itu Engkau yang menciptakan ,Yaa Rabbku Allah Taala kemudian berfirman, Semua itu adalah dengan berkat rahmat-Ku, dan berkat rahmatKu pula masuklah kamu ke surga. (Duuratun Nasihin) ======================================================= Dituturkan pada zaman awal kenabian bahwa seseorang dari generasi awal (al-mutaqaddimun), yang diturunkan wahyu kepada mereka, memikirkan taklif dan ujian (al-balwa). Belum tampak baginya aspek hikmah dalam hal itu. Allah Taala memerintahkan kepadanya agar ia merenungkanNya dan hamba-hambaNya. Maka ia pun mulai bermunajat kepada Tuhannya, dalam khalwat-nya dengan batin dan lisannya. Ia berkata,.. Wahai Tuhanku, Engkau ciptakan aku, tetapi Engkau tidak berkonsultasi denganku. Kemudian, Engkau matikan aku, tetapi Engkau tidak bermusyawarah denganku. Engkau memerintahku dan melarangku, tetapi Engkau tidak mencenderungkanku. Engkau kuasakan atasku hawa nafsu yang membinasakan dan setan yang menyesatkan. Engkau turutkan dalam diriku syahwat-syahwat (keinginan) yang terpancang. Engkau jadikan diantara kedua mataku dunia terhias. Kemudian, Engkau takutkan padaku, dan Engkau merintangiku (untuk memperolehnya) dengan janji buruk dan ancaman. Engkau katakan, dan janganlah mengikuti hawa nafsu, karena hawa nafsu menyesatkanmu dari jalanKu. Waspadailah setan agar jangan menyesatkanmu dan dunia agar jangan menipumu, jauhilah syahwatmu agar ia tidak membinasakanmu, dan jauhilah angan-angan dan harapanmu agar tidak melalaikanmu. Aku wasiatkan kepadamu tentang anak-anakmu; ajarilah mereka tentang kehidupanmu; carilah yang halal. Engkau akan ditanya jika tidak mencarinya, dan engkau akan ditanya jika menuntutnya dengan cara yang tidak selayaknya. Janganlah engkau lupakan akhirat sebagaimana engkau tidak melupakan bagianmu di dunia ini. Berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu. Janganlah engkau mencari kerusakan di bumi. Janganlah engkau berpaling dari akhirat, sehingga engkau akan kehilangan dunia dan akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. Aku telah sampai, wahai Tuhanku, pada perkara-perkara yang saling bertentangan, kekuasaan yang memiliki daya tarik dan kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Aku tidak tahu, bagaimana aku harus berbuat Aku tidak memperoleh petunjuk ihwal apa yang harus aku perbuat. Aku menjadi bingung dalam urusan-urusanku. Tolonglah aku, wahai Tuhanku Genggamlah tanganku. Tunjukkan aku pada jalan keselamatan-ku. Jika tidak, maka aku binasa! Maka Allah Taala mewahyukan kepadanya, Wahai hambaKu,.. Tidaklah Aku memerintahkanmu dengan sesuatu agar engkau menolongKu, Dan Aku tidak melarangmu dari sesuatu, yang akan membahayakanKu jika engkau melakukannya. Akan tetapi, Aku memerintahkanmu, Agar semata-mata engkau tahu bahwa engkau memiliki Rabb (pemelihara);. Dialah yang menciptakanmu, yang memberimu rezeki, yang menjadi sembahanmu dan yang menjadikanmu. Dialah yang menjagamu. Dialah yang menemanimu, yang membantumu dan yang menolongmu,.. agar engkau tahu bahwa engkau, dalam segala sesuatu yang Aku larang darimu, Memerlukan pemeliharaan, penjagaan dan perlindunganKu. Di dalam seluruh tindakan dan ihwalmu dalam segenap waktumu, dari urusan dunia dan akhiratmu, siang dan malam, engkau membutuhkanKu, Karena tidak terlewatkan bagiKu urusan-urusanmu, baik yang besar maupun yang kecil, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Juga agar jelas bagimu dan agar engkau tahu bahwa engkau berharap dan butuh kepadaKu. Mestilah engkau berharap dariKu. Maka ketika itu engkau tidak berpaling dariKu, tidak melalaikanKu, tidak melupakanKu, dan tidak disibukkan dengan selainKu. Akan tetapi, dalam seluruh waktu engkau ingat kepadaKu; dalam seluruh ihwal dan keperluanmu, engkau memohon kepadaKu; dalam seluruh tindakanmu, engkau tujukan kepadaKu; dalam segenap kesendirianmu, engkau bermunajat, bermusyahadah dan mengawasiKu. Maka jadilah engkau terputus dari semua makhlukKu untuk sampai kepadaKu, dan lepas dari mereka agar terpaut kepadaKu. Engkau pun menjadi tahu bahwa Aku senantiasa bersamamu di mana saja engkau berada. Aku melihatmu, meskipun engkau tidak melihatKu. Ketika engkau menginginkan hal ini semua dan engkau yakin, hendaklah engkau memiliki hakikat ihwal apa yang engkau katakan, dan kebenaran dari apa yang engkau sifatkan. Engkau tinggalkan seluruh yang ada di belakangmu, dan engkau menghadap sendiri kepadaKu. Ketika itu, Aku dekatkan engkau kepadaKu. Aku sampaikan engkau kepadaKu, dan Aku angkat engkau di sisiKu. Maka jadilah engkau diantara para waliKu, para shafiKu dan penghuni surgaKu, dalam kedekatan denganKu bersama para malaikatKu; engkau dimuliakan, diutamakan, senang, bahagia, mendapat kenikmatan, mendapat kelezatan dan tenteram; dikekalkan, dilanggengkan, abadi dan tetap selama-lamanya. Maka janganlah engkau berprasangka buruk kepadaKu, wahai hambaKu, dengan prasangka yang buruk. Janganlah engkau membayangkan-Ku selain dengan yang dituntut kemuliaan dan kemurahanKu. Ingatlah nikmatKu kepadamu yang sudah berlalu, kebaikanKu kepadamu yang terdahulu, keindahan keadaanKu kepadamu ketika Aku ciptakan dirimu. Saat itu, engkau belum menjadi sesuatu yang disebut dan belum menjadi ciptaan yang normal. Lalu Aku jadikan bagimu pendengaran yang halus, penglihatan yang tajam, perasaan yang lembut, hati yang cerdik, pemahaman yang cerdas, akal yang jernih, pemikiran yang cemerlang, lidah yang fasih, pikiran yang teguh, anatomi yang sempurna, rupa yang bagus, anggota-anggota tubuh yang sehat, sempurna dan patuh. Kemudian Aku ilhamkan kepadamu kalam dan ucapan. Aku beritahukan kepadamu manfaat dan mudharat; tata cara melakukan aktivitas, tindakan dan perbuatan; dan menyingkap tirai dari penglihatanmu. Aku buka matamu untuk melihat kerajaanKu, maka engkau pun melihat pergantian siang dan malam, perputaran tata surya dan peredaran planet-planet. Aku ajarkan kepadamu perhitungan waktu, zaman dan bulan; windu, tahun dan hari. Aku tundukkan kepadamu apa yang ada di daratan dan lautan berupa logam-logam, tumbuhan dan binatang. Engkau menggunakannya sebagai pemilik dan mengaturnya sebagai penata. Maka ketika Aku melihat engkau melampaui batas, menganiaya, durhaka, berkhianat, zalim, tiran dan melewati batas serta ukuran, maka Aku kenalkan kepadamu hukum dan hukuman, kias dan ukuran, adil dan pertengahan, hak dan kebenaran, kebaikan dan kepatuhan, serta perjalanan hidup yang seimbang agar kekal bagimu karunia dan kenikmatan serta dihindarkan dari azab dan siksaan. Aku sampaikan engkau pada sesuatu yang lebih baik dan lebih utama, lebih mulia, lebih agung, dan lebih terhormat, serta lebih lezat dan lebih nikmat. Tetapi, kemudian engkau berprasangka kepadaKu dengan prasangka yang buruk, dan membayangkanKu dengan selain kebenaran. Wahai hambaKu, Jika engkau merasa sulit mengerjakan sesuatu yang Aku perintahkan kepadamu, ucapkanlah, laa haula wa laa quwata illa billahilaliyiladhim. tiada daya dan upaya kecuali dengan (pertolongan) Allah yang Maha tinggi dan Mahaagung. sebagaimana diucapkan oleh para pemikul Arsy ketika merasa berat memikulnya. Jika suatu musibah menimpamu, ucapkanlah,.. sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya kepadaNyalah kami kembali. (Qs. Al Baqarah 2:157) sebagaimana diucapkan oleh orang yang ikhlas kepadaKu dan mencintaiKu. Jika kakimu tergelincir dalam ujianKu, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan shafiKu, yakni Adam dan istrinya; Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni dan mengasihani kami, niscaya kami termasuk orang yang merugi. (Qs. Al Araaf 7:23) Jika sesuatu menjadi sulit bagimu dan pikiran menyusahkanmu atau engkau menginginkan petunjuk dan perkataan yang benar, maka ucapkan-lah seperti apa yang diucapkan kekasih-Ku, Ibrahim as,.. Dia yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Dia yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku. Dia Yang mematikan aku, kemudian akan menghidupkanku kembali. Dia yang amat kuinginkan akan mengampuni kesala-hanku pada hari kiamat. Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah, dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mem-pusakai surga yang penuh kenikmatan. Ampunilah bapaku, karena sesungguh-nya dia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat. Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkit-kan, di hari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali yang menghadap Allah dengan qalb yang salim. (Qs. Asy-Syuara, 26:78-89) Apabila suatu musibah menimpamu, ucapkanlah seperti apa yang telah Aku ajarkan kepadamu, yang telah Aku turunkan kepadamu dari ucapan Yaqub as,.. Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Qs. Yusuf, 12:86) Jika engkau melakukan kesalahan, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan Musa as, Ini adalah perbuatan setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata. (Qs. Al Qashshah, 28:15) Jika suatu kemaksiatan berlalu darimu, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan Yusuf as atau sahabatnya, Dan aku tidak membesakan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali nafs yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Yusuf, 12:53) Jika Allah mengujimu dengan suatu ujian, maka lakukanlah apa yang disebutkan Allah mengenai Dawud as, Maka dia meminta ampun kepada Tuhannya, lalu menyungkur sujud dan bertaubat. (Qs. Shad, 38:42) Jika engkau melihat orang-orang durhaka dari makhluk-makhluk Allah dan orang-orang yang berbuat salah dari hamba-hamba Allah sementara engkau tidak tahu apa hukum Allah terhadap mereka, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan Isa as,.. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau Maha perkasa lagi Mahabijaksana. (Qs. Al Maidah, 5/;118) Jika engkau memohonkan ampunan kepada Allah dan mencari maafNya, maka ucapkanlah seperti diucapkan Muhammad saw dan para Ansharnya,.. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah maula kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (Qs. AL Baqarah, 2:286) Jika engkau takut akan akibat suatu urusan, dan engkau tidak tahu apa kesudahannya bagimu, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan para ashfiya (orang-orang kepercayaan Allah), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk hari yang tak ada keraguan padanya. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (Qs. Ali Imran, 3:8-9) Dari Wasiat Ibnu Arabi ====================================================== Suatu malam seseorang berseru, Yaa Allah! Yaa Allah! berulang-ulang kali hingga bibirnya menjadi manis oleh puji-pujian bagiNya. Setan kemudian berkata, Wahai engkau, yang banyak berkata-kata, mana jawaban labbaik (aku disini) atas seruan Ya Allah-mu ini?. Tak satupun jawaban yang datang dari Arsy; berapa lama engkau akan berkata, Ya Allah.. dengan wajah yang suram? Ia pun patah hati dan berbaring tidur; Dalam mimpi dia melihat Nabi Khidr diantara dedaunan, yang kemudian berkata,.. Dengarlah, engkau telah berhenti memuji Tuhan; Mengapa engkau sesali zikirmu kepadaNya? Ia menjawab, Karena tak datang jawaban Aku disini (labbaika) dan aku takut diriku dijauhkan dari pintuNya. Nabi Khidir kemudian menyahut, Justru sebaliknya, Tuhan berfirman, Sesungguhnya Ya Allah.. dalam zikirmu adalah labbaik-nya-Ku (jawaban aku disininya), dan sesungguhnya permohonan dan duka dan semangatmu adalah utusanKu kepadamu. Ketakutan dan cintamu adalah jerat untuk menangkap Karunia-Ku;. Dibalik setiap, O, Ya Allah,..-mu selalu ada Aku disini dari-Ku. (Jalalludin rumi) Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata: Rasulullah saw, bersabda: Berfirman Allah Yang Maha Agung lagi Maha Luhur,.. Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku tentang Aku, dan Aku bersamanya ketika ia menyebutKu. Bila ia menyebut Aku dalam di dalam dirinya, Aku menyebut dia dalam DiriKu. Bila ia menyebut Aku dalam khalayak, Aku menyebut dia dalam khalayak yang lebih baik dari itu. Bila ia mendekat padaKu satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta, Bila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekatnya satu depa. Bila ia datang kepadaKu berjalan kaki, Aku datang kepadanya dengan berlari. (Hr. Bukhari, Muslim) Allah Taala berfirman, Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam bimbingan (yarsyudun) (Qs. 2.186) ==================================================== Rasulullah saw. bersabda: Berfirman Allah Taala, yakni kepada para penghuni Surga: Sesungguhnya Akulah Allah, Yang Maha Dermawan, Yang Maha Kaya, Yang Maha Melampaui, Yang Maha Menepati, Yang Maha Tulus. Dan ini Rumah-Ku yang sudah Aku halalkan untuk tempat tinggalmu, dan surga-Ku yang sudah Aku halalkan untukmu, dan Diri-Ku yang sudah Ku-perlihatkan kepada-mu. Inilah Tangan-Ku, Pemilik embun serta gerimis, terbuka, terulur atasmu, tidak Kutarik dari-padamu. Aku menatapmu, tidak Kupalingkan pandanganKu daripadamu. Mintalah kepada-Ku apa yang kalian mau dan kalian ingin. Sudah Kuhibur kalian dengan Diri-Ku, Dan Akulah bagimu kawan duduk dan pemberi suka. Maka tak ada lagi kebutuhan, tak ada lagi keperluan mendesak sesudah ini, tak ada kesengsaraan, kemiskinan, kelemahan, kejompoan, kemarahan, dosa, pergeseran, kekal abadi selama-lamanya. Kenikmatan lestari menyelimutimu. Engkaulah yang aman tenteram, yang diam bermukim, yang tinggal menetap, yang dimuliakan, yang dianugerahi, Engkaulah para tuan terhormat yang telah mematuhi-Ku dan menjauhi segala larangan-Ku. Maka angkatlah kepada-Ku segala keperluanmu, Aku tunaikan kepadamu dengan segenap kemurahan serta anugerah. Rasulullah saw kemudian bersabda: Maka berkatalah mereka (para penghuni surga), Yaa Rabb kami, Bukan ini cita-cita dan angan-angan kami terdahulu. Tetapi yang kami kehendaki kepadaMu adalah memandang WajahMu yang mulia selama-lamanya dan keridhaan diriMu atas kami Maka berfirmanlah kepada mereka Yang Luhur Yang Maha Luhur, Pemilik kerajaan, Yang Maha Pemberi Yang Murah Hati, Yang Maha Berkat lagi Maha Tinggi, Maka Inilah Wajah-Ku menjelas kepadamu kekal selama-lamanya. Dan bergembiralah sebab Diri-Ku telah berkenan atasmu. Maka berpuas-puaslah: pergilah kepada pasangan-pasanganmu, peluklah mereka dan kawinlah; kepada para sahayamu, bersenang-senanglah; ke kamar-kamarmu yang tinggi, dan masuklah; ke kebun-kebunmu, berjalan-jalanlah; kepada binatang tungganganmu, berkendaralah; ke hamparan-hamparanmu, bertelekanlah kepada para budak perempuanmu dan gundik-gundikmu di taman-taman, bersantailah; kepada hadiah-hadiahmu dari Tuhanmu, sambutlah; kepada pakaian-pakaianmu, kenakanlah; ke majelis-majelis pertemuanmu, bercengkeramalah. Kemudian tidur sianglah sedemikian rupa, tanpa terlelap dan tiada lelah dalam lindungan bayangan yang teduh dan rasa yang aman yang memabukkan, dalam ketetanggaan Yang Luhur. Lalu pergilah ke Telaga Kautsar dan Kafur dan Air berkilau dan Tasnim dan Salsabil dan Zanjabil, mandilah dan bernikmatlah. Bahagialah bagi kalian dan seindah-indah tempat berpulang. Kemudian pergilah dan berbaring di bantal-bantal yang hijau dan hambal-hambal yang cantik, di kasur-kasur yang tebal tinggi, dalam bayangan terbentang dan air tercurah dengan buahan yang berlimpahan, tidak terhenti dan tidak terlarang Kemudian Rasulullah saw. membaca: Sesungguhnya para sahabat surga di hari itu dalam kesibukan kegembiraan; mereka dan istri-istri mereka dalam bayang naungan, bertelekan di pembaringan; bagi mereka disana buah-buahan dan bagi mereka apa yang mereka idamkan; Salam ucapan dari Ar-Rahman. Lalu membaca ayat ini: Para sahabat surga di hari itu, indah tempat kediaman dan indah tempat istirah. (diambil dari Misykat Al Anwar, Ibn Arabi) Rasulullah saw bersabda,.. Al-Mufariid-lah yang terdahulu!. Lalu hadirin bertanya, Siapakah Al-Mufarrid itu Yaa Rasulullah? Rasulullah saw menjawab: Mereka yang bergembira dengan mengingat Allah Taala (dzikrullahi-taala). Ingatan (dzikr) yang mereka lakukan itu menghapuskan dosa mereka, sehingga pada hari kiamat mereka tiba dalam keadaan ringan tanpa beban. Kemudian Rasulullah saw. melukiskan keadaan mereka, sebagai pengkhabaran dari Allah Taala. Rasulullah saw bersabda,.. Allah Taala berfirman, Lalu Aku tiba dan menghadapi mereka dengan wajahKu,.. Dan tahukah kalian, apa yang Kuberikan kepada orang-orang yang Aku menghadap dengan wajahKu? Kemudian Allah Taala berfirman, Yang pertama kali Aku beri ialah Aku simpan nur ke dalam qalb mereka. Sehingga mereka mengabarkan tentang Aku, sebagaimana Aku mengabarkan tentang mereka.(Hr. Bukhari-Muslim, Al Hakim)