di setiap kaki terdapat 5 tulang metatarsal yang menghubungkan lengkung kaki ke jari (autosaved)

4
Di setiap kaki terdapat 5 tulang metatarsal yang menghubungkan lengkung kaki ke jari-jari kaki. Tulang metatarsal dan jari- jari kaki berperan untuk menopang berat badan saat fase bertolak (push-off phase) ketika seseorang berjalan, berlari, atau melompat. Sebagian besar gangguan yang terjadi pada tulang metatarsal disebabkan oleh perubahan mekanik pada cara kaki mendistribusikan dan menopang berat badan. Akibatnya, tulang metatarsal bisa mendapatkan tekanan yang berlebihan, sehingga menyebabkan terjadinya peradangan dan rasa nyeri, terutama pada bagian ujung tulang metatarsal yang berhubungan dengan tulang jari-jari kaki. Bentuk kaki tertentu. Kaki dengan lengkung yang tinggi memberikan tekanan yang lebih besar pada tulang metatarsal. Plantar fascia merupakan struktur mirip jaringan fibrous, yang terentang dari tulang tumit hingga tulang ibu jari kaki, yang berfungsi sebagai serabut peradam kejut (shock- absorbing bowstring), menyangga lengkung dalam kaki kita. penyangga bagian lengkung kaki. Pada waktu kita berjalan, semua berat badan kita bertumpu pada tumit yang kemudian tekanan ini akan disebarkan ke plantar fascia. Sehingga plantar fascia meregang / tertarik saat kaki melangkah. Apabila kaki berada dalam posisi baik maka tegangan yang ada tidak menyebabkan masalah, tetapi apabila kaki berada pada posisi yang salah atau adanya tekanan yang berlebih maka plantar fascia akan tertarik secara berlebihan, maka dapat terjadi beberapa robekan kecil di plantar fascia. Struktur kaki yang abnormal. Lengkung telapak kaki yang datar atau terlalu melengkung atau pola berjalan yang abnormal dapat mengakibatkan distribusi berat badan kita tidak seimbang diterima oleh kedua kaki, dan menyebabkan stress tambahan pada plantar fascia.

Upload: rahmah-thaha

Post on 09-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

qKMSqms

TRANSCRIPT

Di setiap kaki terdapat 5 tulang metatarsal yang menghubungkan lengkung kaki ke jari-jari kaki. Tulang metatarsal dan jari-jari kaki berperan untuk menopang berat badan saat fase bertolak (push-off phase) ketika seseorang berjalan, berlari, atau melompat.Sebagian besar gangguan yang terjadi pada tulang metatarsal disebabkan oleh perubahan mekanik pada cara kaki mendistribusikan dan menopang berat badan. Akibatnya, tulang metatarsal bisa mendapatkan tekanan yang berlebihan, sehingga menyebabkan terjadinya peradangan dan rasa nyeri, terutama pada bagian ujung tulang metatarsal yang berhubungan dengan tulang jari-jari kaki.Bentuk kaki tertentu. Kaki dengan lengkung yang tinggi memberikan tekanan yang lebih besar pada tulang metatarsal.

Plantar fascia merupakan struktur mirip jaringan fibrous, yang terentang dari tulang tumit hingga tulang ibu jari kaki, yang berfungsi sebagai serabut peradam kejut (shock- absorbing bowstring), menyangga lengkung dalam kaki kita. penyangga bagian lengkung kaki.

Pada waktu kita berjalan, semua berat badan kita bertumpu pada tumit yang kemudian tekanan ini akan disebarkan ke plantar fascia. Sehingga plantar fascia meregang / tertarik saat kaki melangkah. Apabila kaki berada dalam posisi baik maka tegangan yang ada tidak menyebabkan masalah, tetapi apabila kaki berada pada posisi yang salah atau adanya tekanan yang berlebih maka plantar fascia akan tertarik secara berlebihan, maka dapat terjadi beberapa robekan kecil di plantar fascia.

Struktur kaki yang abnormal. Lengkung telapak kaki yang datar atau terlalu melengkung atau pola berjalan yang abnormal dapat mengakibatkan distribusi berat badan kita tidak seimbang diterima oleh kedua kaki, dan menyebabkan stress tambahan pada plantar fascia.

Kaki datar mempunyai peredam kejut yang kurang,hal ini meningkatkan peregangan dan tegangan pada plantar fascia, sedangkan lengkung kaki yang tinggi mempunyai jaringan plantar yang lebih ketat, hal ini juga menyebabkan penyerapan kejutan yang kurang. Klikdokter.com

Berikut akan diuraikan beberapa macam-macam cedera otot skeletal:

a. Cedera achilles tendonitis,Cedera ini dengan mudah diketahui apabila tendo ditekan akan terasa sakit. Rasa sakit akan terasa lebih pada pagi hari, bisa juga saat akhir atau mulai latihan. Tendo Achilles mudah mengalami cedera apabila peregangan pada otot betis tidak cukup dilakukan atau bahkan tak melakukan sama sekali. Dapat juga karena otot betis terlalu kaku, banyak lari, mendapat beban latihan berat dan kecepatan tinggi. Pertolongan pertama pada cedera ini adalah dengan istirahat, gosoklah bagian yang sakit dengan es dan akan obat-obat anti inflamasi. Jangan latihan kecepatan dulu dan kurangi intensitas latihan (Sumosarjuno, 1996: 178).

b. Cedera strainCedera lain otot skelet akibat latihan olahraga adalah strain atau pegel-pegel, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Cedera ini disebabkan oleh latihan yang berlebihan pada otot tertentu (Aminudin, 2009: 1).

c. MiogelosisBanyak atlet yang mengeluh bahwa otot-ototnya, terutama di punggung menjadi keras di beberapa tempat, hal ini terjadi akibat latihan olahraga yang cukup intensif dan terus-menerus. Keluhan ini disebut dengan miogelosis. Ada dua macam tipe miogelosis, yakni yang berbentuk bulat dan memanjang. Penyebab miogelosis belum begitu jelas, namun diduga akibat beban latihan beban lebih terhadap otot yang bersangkutan (Sumosarjuno, 1990: 140).

d. Kram otot skeletAktifitas [saat] keadaan otot tidak siap dapat mengakibatkan ketegangan berlebihan yang tidak dapat dikendalikan ... otot, atau sering disebut dengan kram otot. Kram otot umumnya terjadi pada saat mendekati akhir latihan, kontraksi otot ringan mula-mula berkembang saat awal latihan, yang bertambah berat saat seseorang mengalami kelelahan dan berkurang jika kerja otot berkurang.Kram otot akan meningkat jika panjang otot dalam keadaan sangat memendek. Otot yang mengalami kram akan tampak sangat tegang, bergerak-gerak di bagian tengahnya. Kram otot diduga disebabkan oleh ketidakseimbangan mineral dalam tubuh, khususnya natrium. Keadaan kekurangan cairan dan kelelahan otot juga dipercaya dapat menyebabkan kram otot. Dengan demikian pencegahan kram otot adalah menjaga kondisi tubuh secara umum jika hendak berlatih, mempertahankan nutrisi, perhatikan pemulihan kondisi tubuh jika setelah berlatih berat (Nani, 2009: 4).

Fisioterapist.com

Sindroma kompartemen adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam kompartemen osteofasial yang tertutup. Ruangan tersebut berisi otot, saraf dan pembuluh darah. Ketika tekanan intrakompartemen meningkat, perfusi darah ke jaringan akan berkurang dan otot di dalam kompartemen akan menjadi iskemik. Tanda klinis yang umum adalah nyeri, parestesia, paresis, disertai denyut nadi yang hilang. (1,2,3)Sindroma kompartemen dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronik, tergantung dari penyebab peningkatan tekanan kompartemen dan lamanya gejala. Penyebab umum terjadinya sindroma kompartemen akut adalah fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan arteri, dan luka bakar. Sedangkan sindroma kompartemen kronik dapat disebabkan oleh aktivitas yang berulang misalnya lari. (1)

Frakturadalah terputusnya kontinuitas tulang yang ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan, dan krepitas.

Produksi Panas Otot secara kontinu menghasilkan panas sebagai hasil oksidasi pada saat istirahat dan aktif. Energi panas diperlukan untuk memelihara struktur dan derajat elektrokimia pada otot. Jika otot berkontraksi, maka akan terjadi dua fase produksi panas yaitu :1. Panas inisial yaitu panas yang dihasilkan pada waktu periode laten dan pada fase kontraksi2. "Delayed heat" yaitu panas yang dihasilkan pada fase relaksasi dan setelahnya Kontraksi otot dapat terjadi dalam keadaan aerob dan anaerob. Jika tidak ada oksigen, panas yang dihasilkan sedikit dan dihasilkan asam laktat. Jika cukup oksigen akan lebih banyak dihasilkan panas dan asam laktat sangat rendah atau tidak ada. Sebanyak seperlima asam laktat akan dioksidasi dan sisanya diubah menjadi glikogen. Selama kontraaksi otot, panas inisial dihasilkan tergantung pada pemecahan ATP dan kreatin fosfat. Setelah relaksasi dan dalam keadaan tidak ada oksigen sejumlah kecil "delayed heat" dihasilkan dari hasil pembentukan asam laktat dari glikogen. Jika ada oksigen cukup "delayed heat" dihasilkan dari oksidasi asam laktat.