di - institutional repository uin syarif hidayatullah...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA Di MTS RUHUL BAYAN
CISAUK TANGERANG
UTAMAJAKARTA
Oleh:
Allik MllstikahNIM: 104011000045
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
HUBUNGAN EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA Di MTS RUHUL HAYAN
CISAUK TANGERANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Olch:
Anik Mllstilmh
NIM: 104011000045
DOSCH Pcmbimbing
,....Drs. H. Nllrohim, M.M.
NIP. 050046643
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMAISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Hubungan Ekonomi Orang Tua Dengan Prestasi BelajarSiswa Di MTS Ruhut Bayan eisaul{ Tangerang telah diujikan dalam sidangmunaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KegunJan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta Pada tanggal 25 Agustus 2008. Skripsi ini telah diterimasebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)Pada JUnJsan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 25 Agustus 2008
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua JUnJsanDr. HAY Wibisono, MANIP .15023 6009
Sekretaris JUnJsanDrs. Safiudin Shiddiq, MANIP. 150299477
Penguji IDrs.H. BanadjidNIP. 150203345
Penguji IIDrs. Safiudin Shiddiq, MANIP. 150299477
Tanggal
·11···p~~/1~~
Tanda Tangan
..~
Mengetahui:0ekan FITK DIN S arif Hidayatullah
\~I
s ada MA.1256
LEMBARPERNYATAAN
Bismillahirrohmanirrohim
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Anik Mustikah
NIM : 104011000045
Jurllsan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : I-1ubllngan Ekonomi Orang Tlia Oengan Prestasi Belajar
Siswa Oi MTs Ruhul Bayan Cisauk Tangerang
Oengan ini saya menyatakan bahwa :
I. Skripsi ini merllpakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu
(S I) di Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gllnakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesllai dengan ketentllan yang berlakll di Universitas Islam
Negeri Syarif I-1idayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bllkan karya asli saya atau
merupakan j iplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi berdasarkan Undang-lindang yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakalta, 25 Agustus 2008
~'. Anik Mnstikah
KATA PENGANTAR
AI-hamdulillah segala puja serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT pemberi hidayah, rahmat dan inayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
pembawa kebajikan, pendobrak kebathilan dan kebiadaban, penuntun manusia dari
kegelapan kepada cahaya terang benderang dan dari kemusyrikan kepada tauhid serta
langkahnya selalu diridhoi oleh Allah.
Kondisi yang sesulit apapun penulis mencoba untuk menyelesaikan pembuatan
skripsi ini. AI-Hamdulillah dengan usaha dan kelja keras sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan juga. Tentu saja semua adalah berkat kemurahan Allah SWT bahwa
dengan kehendak-Nya segala apapun dapat terwujudkan.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis begitu banyak mendapat bantuan baik moril
maupun materil dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan meskipun
masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi, oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
I. Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan PAl FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta
2. Bpk. Drs. H. Nurohim, M.M. selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktunya clalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Vayasan MTs Ruhul Bayan khususnya Bpk. Khaeruddin S.Ag selahl kepala
sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan
penelitian skripsi sehingga sampai selesai.
4. Keclua orang tua penulis yang penulis cintai Bpk Sakat dan lbunda tercinta
Sumiatin yang telah mencurahkan segala kasih sayang, clo'a clan usahanya yang
ticlak mungkin dapat terbalas oleh penulis. Semoga segala claya dan upaya yang
telah diberikan kepada penulis mendapat balasan clari Allah SWT. Amin Va
Rabbal alamin.
5. Kakakku tercinta Siti Nursiah dan Mas lwans yang telah memberikan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah secara umum dan khususnya skripsi.
6. Mas Kateno tersayang yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Teman-temanku semua kelas VIII B yang telah bersama selama belajar di kampus
UIN yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
8. Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak secm'a
langsung atau tidak langsung yang terlibat dalarn pernbuatan skripsi ini dan
penulis tidak akan pernah lupa akan jasa-jasa yang telah ternan-ternan berikan.
Jakarta, 2008
Penulis,
DAFTARISI
KATAPENGANTAR. .DAFTARISI .DAFTAR TABEL .
BABI PENDAHULUANA. Latar belakang Masalah .B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah .C. Tujuan dan Kegunaan penelitian .
Halaman1
iiiv
167
BAB II KAHAN PUSTAKA KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUANHIPOTESISA. Kajian Pustaka..... IS
1. Pengertian Ekonomi .. 82. Pengertian Pendapatan dan Penerimaan 93. Cara-cara Menentukan Golongan Sosial 124. Kelas Sosial 135. Pengertian Prestasi Belajar............................ IS6. Penghantar Munculnya Prestasi Belajar 17,7. Ukuran Prestasi Be1ajar.......... 19 ./8. Tujuan Belajar....... 209. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar..... 2210. Evaluasi Hasil Belajar....................... 26II. Tiadanya Persamaan Kesempatan 28
B. Kerangka Berpikir 31C. Perumusan Hipotesis 32
BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian 33B. Metode Penelitian 33C. Variabel...... 33D. Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Kisi-kisi Instrumen
Penelitian . 341. Definisi Konsep 342. Definisi Operasional.... 343. Kisi-kisi InstrumenPenelitian........................ 35
E. Populasi dan Sampel P"uelitian 36F. Telrnik Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Yayasan MTs Ruhul Bayan .
1. Sejarah Singkat MTs Ruhul Bayan .. .2. Visi, Misi dan Tujuan MTs Ruhul Bayan
414142
4. Profil Sumber Daya Manusia............................. 44a. Pendiri dan Pengurus 44b. Tenaga Mengajar dan Administrasi.......... 44c. Profil Siswa Serta Sarana dan Prasarana........... 47
B. Deskripsi Data............................................................ 50C. Analisa Data............................................................... 54
I. Vji Realibilitas 553. Vji Normalitas .. 564. Vji Asumsi Klasik .. 575. Hasil Vji Hipotesis.... 606. Pembahasan dan Tcmuan Penelitian 6]
BABV PENUTUPA. Kesimpulan .B. Saran - saran
6363
DAFTAR PUSTAKA. .
LAMPIRAN
65
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-kisi instrumen Penelitian .Tabel 2 Matrik Populasi dan Sampel... .Tabel 3 Interpretasi Angka Product Moment.. .Tabel4 Pendiri dan Pengurus MTs Ruhul Bayan .Tabel5 Tenaga Mengajar dan Administrasi .Tabel 6 Jumlah Siswa Berdasarkan Usia .Tabel7 Jumlah Murid Per Kelas .Tabel 8 Perkembangan Jumlah Siswa .Tabel 9 Data Keadaan Kelas .Tabel 10 Data Sarana Madrasah .Tabe111 Perolehan Hasil Angket Variabel X .Tabel 12 Data Prestasi Belajar Siswa Variabel Y .Tabel 13 Hasil Pengujian Instrumen Pada Variabel X Validitas Variabel .....Tabel 14 Uji Reliabilitas .Tabel 15 Uji Normalitas .Tabel 16 Hasil Uji Multikolinearitas .Tabel 17 Hasil Uji Autokorelasi .Tabel 18 Uji Heteroskedatisitas .Tabel 19 Uji 1. .
35373944454747484849515254565758585960
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah usaha sadar seseorang dalam mewujudkan berbagai
potensi yang ada. Dengan adanya pendidikan manusia menjadi mulia di muka
bumi ini. Sebelumnya tidak tahu menjadi mengerti tata cara hidup yang baik.
Karena pendidikan merupakan proses untuk meWluudkan berbagai prilaku yang
baik.
Scbagai mana dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistempendidikan nasional pasal I ayat I di nyatakan bahwa: Pendidikan adalah"usaha sadar dan rencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, keeerdasan, akhlak mulia sella keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa dan Negara".1
Masalah pendidikan diatur oleh undang-undang di atas. Di mana dengan
pendidikan seseorang melakukan usaha sadar clan terencana untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Membentuk manusia berakhlak
mulia clan bermanfaat untuk kehiclupan masyarakat.
Selain itu dengan terbentuknya lingkungan keluarga segala kebutuhan anak
terpenuhi. Sehingga terbentuk keluarga yang harmonis sesuai tujuan perkawinan.
Sebagai mana tertera dalam undang-undang perkawinan di bawah ini:
Keluarga adalah lembaga sosial resmi yang terbentuk setelah adanya suatu
perkawinan. Menurut pasal I Undang-Undang perkawinan Nomor I tahun 1974,
menjelaskan bahwa "perkawinan ikatan lahir batin antara seorang pria dan
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang
bahagia clan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,,2
I Abdul Raehman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa. (Jakarta: RajaGralinda Persacla, 2006), hal. 318-319.
2
Semua manUSla ketika melakukan perkawinan mendambakan dapat
membentuk keluarga. Di mana mendambakan keluarga yang sejahtera di elunia
dan akhirat..
lkatan dalam keluarga elielasarkan cinta kasih sayang orang tua kepaela
anak-anaknya. Sehingga orang tua selalu memberikan bimbingan elan pertolongan
kepaela anak-anaknya.
Menurut Alisuf Sabri bahwa: "Penelielikan elalam keluarga elilaksanakanatas elasar cinta kasih sayang kodrati, rasa kasih sayang yang mumi, yaiturasa cinta kasih sayang seorang tua terhadap anak-nya. Rasa kasih sayanginilah yang menjadi sUll1ber kekuatan serta ll1enjaeli penelorong orang tuauntuk tielak jemu-jemunya membimbing dan ll1ell1berikan pertolonganyang dibutuhkan anak-anaknya". 3
Jaeli elapat elikatakan bahwa, keluarga ll1erupakan lingkungan sosial pertall1a
yang elikenalkan kepaela anak. Seorang anak ll1engenal kehielupan sosial pertama-
tama eli elalam lingkungan keluarga. Aelanya interaksi antara anggota keluarga
yang satu elengan laimlya menyebabkan anak menyadari akan elirinya bahwa ia
berfungsi sebagai indivielu elan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai inellvidu dia
harns ll1emenuhi segala kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya. Sebagai
ll1akhluk sosial ia elituntut untuk ll1enyesuaikan eliri elengan kehielupan bersama.
Melalui orang tua anak belajar tolong menolong, ll1engenal aelat istiadat, baik eli
lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Dengan elemikian lingkungan keluarga sangat penting untuk perkembangan
anak. Oi mana orang tua harus memperhatikan segala kebutuhan anak. Orang tua
harns memberikan naflcah yang cukup, mengetahui perkembangan anak dan
adanya interaksi yang baik. Seperti pernyatan sosiolog eli bawah ini.
Menurut Abu Ahmaeli bahwa:Faktor-faktor yang sangat ll1ell1pengaruhi perkembangan anak elikemukakan sebagai berikut: keaelaan sosial ekonomi keluarga mempunyaiperanan terhaelap perkembangan anak-anaknya, misalnya keluarga yangperekonomiaill1ya cukup, menyebabkan lingkungan materiil yang elihaelapi
3 AlisufSabri, limu Pendidikan... , h. 14.
3
oleh anak di dalam keluarganya akan lebih luas, sehingga ia dapatkesempatan yang luas di dalam memperkenalkan bermacam-macamkecakapan, yang mana kecakapan-kecakapan tersebut tidak mungkin dapatdikembangkan kalau tidak ada alat-alatnya. Selain itu salah satu faktorutama yang lain yang mempengaruhi perkembangan sosial anak ialahfaktor keutuhan keluarga. Yang dimaksud dengan faktor keutuhankeluarga terutama ditekankan kepada strukturnya yaitu keluarga yangmasih lengkap, acla ayah, ibu, clan anak. Di samping keutuhan keluargayang terbentuk struktur-struktur tersebut c1iperlukan keutuhan interaksihubungan antara anggota satu c1engan anggota keluarga yang lain, clanfaktor peranan keluarga terhadap perkembangan sosial anak-anak tidakhanya terbatas kepada situasi sosial ekonominya, atau kebutuhan strukturdan interaksinya, tetapi cara-cara dan sikap-sikap c1alam pergaulannyamemegang peranan penting di c1alam perkembangan sosial anak-anakmereka. Jadi misalnya orang tua yang selalu bersikap otoriter, yaitumemaksakan kehendak kepada anak-anak mereka, maim anak-anak akanberkembang menjadi manusia pas if, tak berinisiatif, kurang percayakepada diri sendiri, bersifat ragu-ragu, rasa takut dan sebagainya.4
Banyak faktor yang menjadikan seseorang c1apat mengembangkan berbagai
potensi c1iri. Orang tua adalah orang pertama clalam memberikan dukungan kepacla
anaknya, clukungan itu bisa berupa materi ataupun non materi. Dengan adanya
materi kebutuhan mareri anak bisa terpenuhi, serta perhatian orang tua clapat
menjaclikan anak clari segi psikologis menjacli semangat mcngembangkan
potensinya.
Dengan clemikian clukungan orang tua berupa materi clan non materi haws
seimbang. Karena dengan aclanya kescimbangan maka anak akan berkembang
secara wajar. Interaksi orang tua dan anak harus selalu berjalan baik. Sclain
interaksi, kebutuhan materi juga harus dipenuhi. Seperti yang dikcmukakan oleh
Gerungan:
Menurut Gerungan bahwa, hubungan orang tua clcngan anaknya clalamstatus so,ial-ekonomi serba cukup dan kurang mengalami tekanan-tekananfunclamental seperti dalam memperoleh nafkah hiclupnya yang memadai.Orang tuanya dapat mencurahkan perhatian yang lebih menclalam kepadapencliclikan anaknya apabila ia ticlak clisulitkan dengan perkara kebutuhankebutuhan primer kehiclupan manusia. Kiranya hal ini clapat clianggap
-1 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. I, h. 90-92
4
benar secara umumnya, tentulah status sosial-ekonomi ini tidak mempakanfaktor mutlak dalam perkembangan 50sial, sebab hal ini tergantung kepadasikap-sikap orang tuanya dan bagaimana corak interaksi di dalam keluargaitu. Walaupun status sosial-ekonomi orang tua memuaskan, tetapi apabilamereka tidak memperhatikan didikan anaknya atau senantiasa bercekcok,hal ini juga tidak menguntungkan perkembangan sosial anak-anaknya.Pada akhimya, perkembangan sosial anak itu turut di tentukan pula olehsikap-sikap anak sendiri terhadap keadaan keluarganya. Mungkin sekalistatus sosial ekonomi orang tua mencukupi, serta corak interaksi sosial dirumah pun tidak kekurangan, namun anak itu berkembang tidak wajar.Perkembangan sosial memang ditentukan oleh saling pengaruh daribanyak faktor di luar dirinya dan di clalam clirinya, sehingga ticlak mudahmenentukan manakah yang menyebabkan kesulitan clalam perkembangansosial seseorang, yang pacla suatu saat mengalami kegagalan 5
Keaclaan ekonomi memaclai maka orang tua clapat memenuhi segala
keperluan yang clibutuhkan oleh anak-anak mereka. Seperti clalam masalah
pencliclikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Dengan clemikian anak-anak juga
merasa segala kemampuan yang climiliki tersalurkan dengan baik. Hal ini karena
tersec!ianya alat-alat bagi perkembangan mereka. Selain itu komunikasi yang baik
antara orang tua clan anak akan mempengaruhi perkembangan atau prestasinya.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh peneliti Jerman:
Peneliti Jerman Prestel, telah membanclingkan prestasi anak-anak sekolahkelas pertama clari beberapa sekolah clasar cli Jerman Barat. Ia menghitungangka rata-rata rapor kelas pertama dari anak-anak yang berasal clarirumah tangga yang status sosial-ekonominya renclah, clibanclingkan clenganangka rata-rata rapor kelas peliama anak-anak yang berasal clari keluargayang statusnya agak tinggi. Yang menjacli kriterium renclah tingginyastatus sosial-ekonomi clalam percobaan ini antara lain ialah macam dantempat rumahnya, penghasilan keluarga, dan beberapa kriterium lainnyamengenai kesejahteraan keluarga. Sebagai hasil dari percobaan inidikemukakan bahwa prestasi anak-anak dari keluarga yang rendah statussosial-ekonominya pacla akhir kelas pertama lebih tinggi claripacla prestasianak-anak clari keluarga yang status sosial ekonominya mencukupi.
5 Gerungan, Psikologi sosial, (Bandllng: Eresco, 1988), Cet. I I, h. 182.
6 Gerungan, Psikologi Soslal..., h.t83
5
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut dapat disimpulkan
bahwa rupanya latar belakang sosial-ekonomi yang sangat tinggi, di mana anak
anak sudah biasa hidup mewah sekali dan cenderung dimanja-manja oleh
lingkungan sosialnya akan menghambat prestasi belajarnya. Hal ini mempunyai
pengaruh negative terhadap perkembangan sosial anak-anak tersebut. Serta
keadaan keluarga yang rendah status sosial-ekonominya malah mendapat prestasi
tinggi. Hal ini dikarenakan anak dari keluarga status sosialnya rendah sudah
terbiasa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cepat.
Seluruh manusia membutuhkan pendidikan sebagai bekal di hari nanti. Akan
tetapi biaya pendidikan pada saat ini sangat tinggi. Oleh karena itu, orang tua
mempunyai tanggung jawab untuk perkembangan anak-anaknya. Tapi pada
kenyataan orang tua banyak yang kurang memperhatikan masalah anak-anaknya.
Misalnya dalam masalah pendidikan, anak mempunyai potensi akademik baik.
Tetapi orang tua tidak menyediakan alat-alat yang dapat menyalurkan potensinya.
Misalkan buku-buku pelajaran, alat-alat tulis, tas, sepatu, baju seragam sekolah,
dan lain sebagainya. Dikarenakan faktor ekonomi atau penghasilan orang tua
sangat rendah. Sehingga anak tidak bisa mengembangkan keahlian yang dimiliki.
Dengan demikian, karena kebutuhan pendidikan tidak tersedia bagi anak, maIm
prestasi belajarnya di sekolah rendah.
Sedangkan bagi orang tua yang mempunyai penghasilan memadai, mereka
sangat memperhatikan perkembangan anak-anaknya. Orang tua menyediakan
berbagai keperlLlan yang dibutuhkan anak, termasuk alat-alat sekolah. Sehingga
mereka dapat menyalurkan berbagai potensinya dengan baik tennasLlk
prestasinya. Oleh karena itLl anak yang mempunyai orang tua berpenghasilan
cukup pada kenyataannya mendapatkan prestasi belajar tinggi.
Dari permasalahan yang muncul di dunia pendidikan yaitu orang tua dari
sosial ekonomi rendah maIm prestasi belajar anak rendah. Dan orang tua
berpenghasilan tinggi maka prestasi anak tinggi. Tetapi hal tersebut tidak mutlak
6
prestasinya. Oleh karena itu anak yang mempunyai orang tua berpenghasilan cukup
pada kenyataannya mendapatkan prestasi belajar tinggi.
Dari permasalahan yang muncul di dunia pendidikan yaitu orang tua dari sosial
ekonomi rendah maka prestasi belajar anak rendah. Dan orang tua berpenghasilan tinggi
maka prestasi anak tinggi. Tetapi hal tersebut tidak mutlak teljadi karena penelitian
terdahulu mengatakan bahwa anak dari keluarga ekonomi rendah prestasinya tinggi dari
pada anak yang status ekonomi keluarganya tinggi. Hal tersebut mllncul masalah
sehingga harllS diselesaikan dengan penelitian.
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumllsan Masalah
I. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah:
a. Terdapat hubungan motivasi orang tua dengan prestasi belajar siswa di Mts
Rllhlll Bayan
b. Terdapat hllbllngan ekonomi orap.g tlla dengan belajar siswa di Mts Ruhul
Bayan
c. Tidak acla hubungan lingkungan sosial dengan prestasi belajar siswa di Mts
Rllhlll Bayan
d. Ticlak acla hllbllngan sikap orang tlla clengan prestasi belajar siswa di Mts
Rllhlll Bayan
e. Terclapat hllbllngan kelengkapan orang tlla dengan prestasi belajar siswa di
MTs Rllhul Bayan
II. Pembatasan Masalah
Dari icientifikasi masalah cli atas, maka penlliis membatasi penelitian ini pacla
masalah: Adakah hllbllngan antara ekonomi orang tua clengan prestasi belajar siswa cli
MTs Ruhlll Bayan
7
III. Perumllsan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan yang akan
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah hubungan antara ekonomi keluarga
dengan prestasi belajar siswa di MTs Ruhul Bayan?
C. Tlljuan dan Kegllnaan Penelitian
1. Tujnan Penelitian
a. Untuk memperkaya khazanah kepustakaan, ilmu pengetahuan, khuslIsnya
bagi pcnulis.
b. Untuk mengetahui kondisi ekonomi orang tua siswa di Mts Ruhul Bayan
kelas 2 serta hubungannya dengan prestasi belajar siswa.
c. Untuk mengembangkan data ten tang ekonomi orang tua, sehingga di
pertimbangkan dalam menentukan segala kebijakan mengenai pembiayaan
pendidikan di sekolah tersebut.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai bahan informasi bagi para peneliti yang akan mengcmbangkan
ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan selia yang berkaitan dcngan
itu.
b. Sebagai masukan bagi orang tua agar memberikan c1ukungan kepacla
siswa untuk meningkatkan prestasinya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Elwnomi
Ekonomi, "ekolJomic, oikolJomikos, oikolJomia dari oikos= rumah; nemein=
mengurus, mengelola). Ekonomi ilmu yang membahas: a. obyek ekonomi
sumber-sumber langka, terbatas, sementara dipih8k lain keinginan dan kebutuhan
manusia ticlak terbatas. b. kegiatan langsung menyangkut produksi, konsumsi
c1istribusi barang dan jasa dengan tujuan akhir adalah mensejahterakan masyarakat
"Jumum.
llmu ekonomi itu membahas sumber-sumber langka atau terbatas sedangkan
kebutuhan manusia yang diperlukan tidak terbatas. Kegiatan produksi adalah
untuk memenuhi berbagai kebutuhan, menghidupi clan mensejahterakan
masyarakat pacla umumnya.
Ekonomi adalah "ilmu mengenm asas-asas procluksi clistribusi clan
pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian dan
perclagangan), Pemanfaatan uang, tenaga, waktu, clan sebagainya yang berharga,
tata kehidupan perekonomian suatu negara"?
lacli ekonomi adalah ilmu yang membahas tentang kebutuhan manusia baik
berupa procluksi, clistribusi, barang, jasa, dengan maksud memberikan kemudahan
clan kesejahteraan masyarakat pacla umumnya.
Di bawah ini adalah dalil yang berkaitan dengan masalah perekonomian.
Dalam AI-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 275 berbunyi:
I Save M. Dagull, "Kamus Besar I/mu Pengetahuan", (Jakarta: Lembaga PengkajianKebllclayaan Nlisantara, LPKN), h. t999.
2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, "DEKDIKBUD", Batai Plistaka. 1988. Cet. I. h. 220.
9
I)~ ~t 2JJ~ :rJI ~ iJt\C:', \I~ <?~I r;'; G- U~ ~;;'; J L;) ~ftt J.~I~ ~~ ~.., ..... " ;'... 0 ~ '" ~ j c 0
JL G ili ~L; ~~ ~ ~Y ;"k :;..; L;)I ~';-:, (;II ~IJ\ eY-1:' ~) J:: (;11 L:J'~
~)~~ ~ ~ /JI y~f 2Jj)~,~:;:, JJI J~ ;~:.f:,"Orang-orang yang makan (mengambil) riba lidak dapal berdiri melainkan
seperii berdirinya orang yang kemasukan selan lanlaran penyakil gila. Keadaanmereka yang demikian ilu adalah disebabkan mereka berkala, sesungguhnyajualbeli ilu sama dengan riba, padahal Allah lelah menghalalkan jual beli danmengharamkan riba. Orang-orang yang lelah sampai kepadanya IW'angan dariTuhan-nya lalu lerus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yanglelah diambilnya dahulu (sebelum dalang lm'angan), dan urusannya lerserahkepada Allah. Orang yang mengulang mengambil riba, maka orang ilu adalahpenghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. (QS. Al-Baqarah: 275)
Oalam kehiclupan manusia, banyak dari masyarakat melihat tingkat ekonomi
clan penghasilan tinggilah yang dapat memberi kebahagiaan bagi anggota
keluarga. Seperti pernyataan dari Made Piclarta di bawah ini:
Menurut Made Piclarta bahwa, pacla umumnYd orang mengatakankehidupan seseorang meningkat atau mcnurun selalu c1ikaitkan denganperekonomian orang tersebut. Meningkat atau menurunnya kehidupandimulai c1ari rumah yang c1imiliki, jenis kendaraan yang c1ipakai, perhiasanatau maeam pakaian yang biasa dipakai, menu makanan sehari-hari, clangaya hid up. Jarang sekali orang mengkaitkan naik turunya kehidupandengan tingkat keclamaian hati. Kebahagiaan keluarga, kejujuran, ataukesucian hidup seseorang, padahal kondisi batin manusia yang merupakansuatu kchidupan 3
Jadi c1apat c1isimpulkan bahwa, kalau kehidupan manusia itu meningkat atau
menurun selalu c1ikaitkan dengan perekonomian. Oi mana hanya dilihat dari scgi
harta kekayaan yang c1ipunya bukan dilihat c1ari keclamaian hati. Menurut penulis
kehiclupan seseorang menurun atau meningkat tidak hanya di lihat c1ari harta
kekayaan yang dimiliki. Akan tetapi faktor utamanya dari keclamaian atau
ketentraman c1alam kchidupan keluarga khususnya clan kehiclupan masyarakat
pada umumnya.
3 Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet. t, h. 233
10
Oleh karena itu kehidupan seseorang bukan hanya di lihat dari pendapatan
dan penerimaan. Akan tetapi harus dilihat dari Faktor lain. Dengan demikian perlu
diketahui tentang pendapatan dan penerimaan. Seperti yang dikemukan oleh
Mulyanto Sumardi dan Hans-Dieter Evers di bawah ini.
2. Pengertian Pendapatan dan Penerimaan
Menurut biro pusat statistik pendapatan dan penerimaan dibedakan dalam:
a. Pendapatan faktor yang didisribusikan
b. Transfer yang bersifat redistributif
Pendapatan golongan pertama dapat dibagi lagi menullJt sumbernya menjadi
"(1) Penghasilan sebagai gaji dan upah (2) penghasilan dari usaha sendiri dan
pekerjaan bebas, (3) penghasilan dan pernilikan harta,,4
Golongan kedua transfer redistributif, tellJtama terdiri atas "transfer
pendapatan yang tidak bersifat mengikat dan biasanya bukan merupakan irnbalan
atas penyerahan barang dan jasa atau harta rnilik". 5
Sedangkan menurut Mulyanto dan Hans-Dieter Evers clinyatakan bahwa
penclap1tan clibagi menjacli cllla, yaitu:
I. Penclapatan berupa liang adalah segal a penghasilan clari pada uang yangsifatnya regliler clan yang diterima biasanya sebagai balas jasa ataukontra prestasi sumber-sumber yang utama adalah gaji clan upah sertalain-lain balas jasa serupa dari majikan; pendapatan bersih dari usahasencliri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yangdipelihara di halaman rumah, hasil investasi seperti bunga modal, tanah,uang pensiunan, jaminan sosiai serta keuntungan sosial.
2. Sedangkan pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yangsifatnya reguler dan biasa, akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasadan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa. Misalnya penjualan
·1 Mulyanto Sumardi dan Hans-Dieter Evers, (ed), Kemiskinan ((an Keoufuhan Pokok,(Jakarta: Rajawali. 1986), Cet, II, h. 92
5 Mulyanto Sumardi dan Hans-Dieter Evers, (ed.), Kemiskinan dan Kebu!uhan Pokolc.,. .h. 92
11
barang-barang yang dipakai, pInJaman uang, hasil undian, warisan,penagihan piutang, kiriman uang, menang judi. 6
Oleh karena itu pendapatan seseorang dapat dibagi menjadi dua yaitu,
Pendapatan berupa gaji atau upah yang diperoleh dari usaha seseorang, serta
pendapatan yang diperoJeh dari penjualan barang atau jasa, seperti perolehan dari
warisan, utang piutang, menang undian dan sebagainya.
Biro pusat statistik merinci pendapatan dan pengeluaran dalam kategori
sebagai berikut:
I. Pendapatan berupa uang yaitu: (1) dari gaji dan upah yang diperoleh darikelja pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kelja kadang-kadang.(2) dari usaha sendiri, yang meliputi: hasil bersih dari usaha sendiri,komisi, penjualan, kerajinan rumah. (3) hasil investasi, yakni pendapatanyang diperoleh dari hak milik tanah dan (4) dari keuntungan sosial yaknipendapatan yang diperoleh dari kerja sosia!.
2. Pendapatan berupa barang yaitu pendapatan berupa, (I) bagianpembayaran upah dan gaji yang dibentukkan dalam: beras, pengobatan,transportasi, perumahan, rekreasi; (2) barang yang diproduksi dankonsumsi di rumah, antara lain: pemakaian barang yang diproduksi dirumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan oleh rumah sendiri yangditempati.
3. Penerimaan yang bukan mempakan pendapatan, yaitu: penerimaan yangbempa: pengambilan tabungan, penjualan barang-barang yang dipakai,penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman uang, hadiah ataupemberian, warisan, menang judi.
4. Pengeluaran makanan5. Pengeluaran perumahan6. Pengeluaran pakaian7. Pengeluaran barang-barang dan jasa.8. Pengeluaran konsumsi seperti jasa-jasa pengeluaran untuk usaha dan
pengeluaran non konsumsi dan lain-lain pembayaran7
Dari rincian biro statistik di atas pendapatan dapat disimpulkan menjadi:
pendapatan uang berasal dari uang gaji atau upah pekerjaan, pendapatan barang
dari pembayaran berbagai kebutuhan yang diperlukan, penerimaan uang dan
(, Mulyanto Sumardi dan Hans-Dieter Evers, (ed.), Kemiskinan dan Kebuluhan Po/wk... ,h.92-93
7 Mulyanto Sumardi dan Hans-Dieter Evers, (cd), Kemiskinan dan Kehutuhan Pokok ... ,h. 93-94
12
penjualan berbagai barang. Sedangkan pengeluaran dapat dibagi menjadi
pengeluaran untuk pangan, tempat tinggal, sandang, barang-barang dan jasa, serta
pengeluaran konsumsi.
Dari berbagai pengeluaran dan pendapatan seseorang maka banyak
masyarakat menentukan dari golongan bawah dan golongan atas. Hal ini karena
perbedaan status sosial yang terjadi di masyarakat.
3. Cara-Cara Menentulmn Golongan Sosial
Konsep tentang golongan sosial tergantung pada cara seseorang menentukan
golongan sosial itu. Adanya golongan sosial timbul karena perbedaan status
'dikalangan golongan masyarakat. Untuk menentukan stratifikasi sosial dapat
cliikuti tiga metocle yakni:
a. Metocle obyektif, yaitu stratifikasi clitentukan berdasarkan kriteria obyektifantara lain jumlah penclapatan, lama atau tinggi penclidikan, jenispekerjaan
b. Metode subyektif, dalam metode ini golongan sosial dirumuskan menuru£pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dari hirarki kedudukandalam masyarakat itu
c. Metode reputasi, metode ini dikembangkan oleh W. Lioyd Warner cs.Dalam metode ini golongan sosial dirul11uskan l11enurut bagaimanaanggota masyarakat l11enel11patkan l11asing-masing dalam stratifikasimasyarakat itu. Kesulitan penggolongan obyektif dan subyektif ialahbahwa penggolongan itu sering tidak sesuai dengan tanggapan orangdalam kehidupan sehari-hari yang nyata tentang golongan sosial masing-
. 8masmg.
Selain itu l11etode yang digunakan untuk berbagai kriteria sosial ekonomi
dibedakan dalal11 beberapa hal. Seperti jabatan, jumlah dan sumher pendapatan,
tingkat pendidikan, agama, jenis dan luas rumah, lokasi rumah, asal keturunan,
partisipasi dalam kegiatan organisasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
status sosial seseorang. Tidak ada satu metode yang secara umum berlaku untuk
menentukan golongan sosial dalal11 berbagai masyarakat di dunia ini. Mungkin
t' Nasution. Sosioloei Pendidikan. (Jakarta: Bllmi aksar3. 1995), f:ef T h ')f)-?7
13
Juga tidak ada kriteria sama yang berlaku bagi masyarakat. Rumah bagus,
pendapatan banyak bagi orang desa be1um tentu dianggap rumah bagus atau
pendapatan banyak bagi orang kota.
Selain itu dalam menganalisis masyarakat Warner menemukan enamgolongan yakni "golongan upper-upper, lower-upper, upper-middle,lower-middle, upper-lower, lower-lower". Jadi dapat dibedakan golonganatas, menengah, dan bawah sehingga terdapat enam golongan. Besar tiapkelompok tidak sama, biasanya golongan paling atas kecil jumlahanggotanya, misalnya terdiri atas keturunan feodal kaya raya, yang sangatdihonnati, sedangkan golongan rendah pada umumnya besar jumlahnyadan lazim disebut orang kebanyakan 9
Oi sekitar kehidupan masyarakat banyak sekali penyebutan golongan sosial
diantaranya golongan masyarakat atas, menengah, dan bawah. 8 iasanya yang
tergolong masyarakat tingkat atas adalah orang-orang golongan ningrat,
sedangkan dari golongan menengah ditempati oleh orang-orang kebanyakan yaitu
tingkat sedang-sedang saja, dan untuk golongan bawah ditempati oleh orang
orang yang dari segi ekonominya sangat kekurangan.
Selain dari penyebutan status sosial atau golongan masyarakat, ada juga
yang menyebutnya dengan kelas sosial yaitu kedudukan seseorang dalam
lingkungan keluarga atau masyarakat.
4. Kelas Sosial (Social Class)
Kelas sosial merupakan kedudukan seseorang atau keluarga dalam suatu
lapisan masyarakat, di mana kedudukan itu diketahuinya secara sadar serta diakui
oleh masyarakat umum.
Beberapa pakar berpendapat mengenai kelas sosial, yaitu sebagai berikut:
a. Mayer, mengartikan "keJas sosial sebagai lapisan masyarakatberdasarkan unsur-unsur ekonomi. Jadi keJas sosial mendudukanindividu-individu dan keluarga dalam posisi ekonomi yang sama".IO
9 Nasution, Sosiologi Pendidikan.,., h. 28
10 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan suatu anahsi.S' .':.osiologi tentang berbagaiproblem pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipla, 2000), Cel. I, h. 42
14
Jadi dapat diartikan kelas ekonomi adalah di mana ditempatkannya
seseorang dalam lapisan masyarakat sesuai ekonomi dan pendapatan yang
diperolehnya.
b. Menurut P.A. Sorokin ada tiga kelas yang saling berhubungan yaitu:I. "Kelas berdasarkan ekonomi2. Kelas berdasarkan politik3. Kelas berdasarkan pekerjaan"ll
Dalam kehidupan manusia kelas berdasarkan ekonomi itu ada hubungannya
dengan kelas berdasarkan politik dan kelas berdasarkan pekerjaan. Hubungannya
berasal dari ruang lingkup yang digeluti.
c. Menurut Max Weber ada tiga tipe kelas, yaitu:I. Property class, ialah status kelas bagi para anggota yang ditentukan
oleh perbedaan d~lam kepemilikan alat perlengkapan hidup(properti) atau kepemilikan tanah dan barang-barang.
2. Acquistion class, situasi kelas untuk anggota-anggota e1itentukanoleh kesempatan untuk menggunakan kecakapannya.
3. Social class, ialah kelas berdasarkan kedudukannya dalamk . 112masyara at atau sosm .
Ada juga tipe-tipe kelas dalam lingkungan masyarakat yaitu tipe kelas
berelasarkan perlengkapan barang yang e1imiliki, tipe kelas berelasarkan
kesempatan dalam menggunakan kecakapan dan tipe kelas berdasarkan
keeludukan sosial e1alam masyarakat.
Dengan demikian, peranan ekonomi keluarga sangat menentukan
perkembangan kepribadian anak, sehingga anak akan memperoleh penghidupan
layak dan mampu mengembangkan berbagai potensi-potensi yang sudah aela
e1alam e1irinya. Hal ini juga harus dielukung dengan adanya perhatian orang tua
atau kelompok keluarga lain. Yaitu terdapat komunikasi yang baik e1alam
hubungan sosialisasi dengan keluarga Iainnya. Karena tanpa aela e1ukungan dari
11 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikon suatu analisis sosi%gi fen lang berbagaiproblem pendidikan ... , h. 43
12 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan suahl analisi.... sosiologi rentang herbagaiprob/enl pendidikan ... , h. 43
15
keluarga potensi-potensi yang ada dalam pribadi anak bisa terhambat yaitu tidak
dapat mencapai tujuan yang maksimal. Keluarga yang mempunyai kelebihan
dalam faktor ekonomi segala kebutuhan anak terpenuhi. Akan tetapi sosialisasi
atau komunikasi dalam keluarga tidak baik, maka hal itu juga akan menghambat
perkembangan anak dalam meraih cita-citanya, begitu juga sebaliknya.
Setelah mengetahui berbagai teori yang berkaitan dengan ekonomi, sebagai
variabel X. Selanjutnya penulis membahas mengenai prestasi belajar, sebagai
variabel Y.
5. Pengertian Prestasi Belajar
Sebelum mengetahui pengertian prestasi maka harus tahu dahulu pengertian
belajar. Belajar adalah "modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (learning is detlned as the modification ar strengthening of behavior
through experiencing)".
lvlenurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatandan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akantetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Basil belajar itu bukan suatupenguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuall. Selain itupengertian lain bahwa "belajar adalah suatu proses perubahan tingkah lakuindividu melalui interaksi dengan lingkungannya. 13
ladi dapat clisimpulkan belajar adalah suatu proses dalam melakukan sebuah
perubahall pada diri seseorang. Serta proses clalam menclapatkan pengetahllall baik
pengetahllan kognitif, afektif, clan psikomotorik.
Setelah mengetahui pengertian belajar maka dapat diketahui pengertiandari prestasi, prestasi belajar menurut pengertian kamlls besar bahasaIndonesia aclalah "hasil yang telah dicapai (clari yang telahdikerjakan/clilakukan), clalam bidang akademik=hasil pelajaran yangdiperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanyaclitentukan melalui pengukuran dan penilaian. Dalam belajar=penguasanpengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
13 Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengojor, (Jakarta: Bumi Aksara, 2(05), Cet. Y, h.
16
Jazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleha ,,14ouru .
Oleh karena itu prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah
meJakukan proses belajar mengajar, dan biasanya ditentukan dengan penilaian
hasil tes serta ditulis pada buku rapor.
Menurut Nana Sujana apa yang dicapai oJeh siswa dalam buku Tohirin
adaJah "setelah melakukan kegiatan belajar sering disebut prestasi belajar, tentang
apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada juga yang
menyebutkan dengan istilah hasil beJajar, pencapaian prestasi belajar adalah hasil
belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik".15
Dengan demikian, hasil belajar siswa tersebut mencakup pada tiga ranah
yaitu, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Di bawah ini akan dijelaskan lebih
lanjut.
I. Tipe prestasi belajar bidang kognitif
Tipe-tipe prestasi belajar bidang kognitif mencakup: tipe prestasi
pengetahuan hafalan materi, tipe prestasi belajar pemahaman menangkap
makna atau arti suatu konsep. tipe prestasi belajar penerapan suatu
konsep/memecahkan masalah baru, tipe prestasi belajar anaJisis atau nalar,
tipe prestasi belajar sintesis/mampu menyatukan sebuah unsur menjadi
satu kesatuan, tipe prestasi belajar evaJuasi, di mana seseorang mampu
menilai suatu permasalahan.
2. Tipe prestasi belajar bidang afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nil ai, tingkatan bidang afektif
sebagai tujuan dan tipe prestasi belajar mencakup:
14 Kamus Besar Bahasa Indonsia, DEPDIKBUD. Balai Puslaka, 1988, Cel. t. h. 700.
15 Tahirin, Psikologi pembelajaran Pendidikan Agama islam, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 20(6), h. 151
17
Pertmna, kepekaan dalam menenma rangsangan dari luar yang datang
pada siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi, dan gejala.
Kedua, memberi respon terhadap masalah yang ada.
Ketiga, memberikan penilaian terhadap suatll masalah.
Keempat, pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi.
Kelima, keterpaduan dari semua nilai yang dimiliki akan mempengaruhi
kebribadian seseorang.
3. Tipe prestasi psikomotorik
Tipe prestasi belajar bidang psikomotorik bisa dalam bentllk keterampilan
(skill), dan kemampuan bertindak seseorang, yaitll keaktifan yang ada
pada diri siswa.
Oalam kegiatan belajar mengajar seseorang harus mencapai prestasi belajar
secara keselumhan. Oi mana prestasi belajar mencakup pada tiga tipe yaitu,
prestasi pengetahuan, sikap dan nilai serta prest'lsi keterampilan.
Setelah mengetahui tipe-tipe prestasi yang hanls dicapai oleh siswa ketika
melakukan proses belajar mengajar, maka harus mengetahui penghantar
ll111nculnya prestasi belajar. Oi ll1ana prestasi belajar akan mllncul ketika adanya
hal-hal yang bisa membangkitkan semangat seseorang ketika melakukan usaha.
6. Penghantar Munculnya Prestasi Belajar
Berdasarkan pengalaman banyak sekolah sekiranya dapat dipahami bahwa
penghantar muncllinya prestasi bertalian erat dengan hal-hal sebagai berikut,
yaitll:" potensi diposisikan sebagai aCllan, memberikan reward dan punishment,
bersinergi dalam pemberdayaan, memberlakukan sistem organik, dan terciptanya
rasa keadilan".16
16 Nursisto, Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah, (Insan Cendekia, 2002), Cet. I, h.116
18
a. Potensi sebagai acuan
Sekolah adalah tempat berkumpul begitu banyak potensi guru, kepala
sekolah, dan pegawai tata usaha sudah meliputi berbagai aspek
kehidupan. Mereka melakukan kerja sama satu dengan yang lainnya.
Dalam lingkungan sekolah, bila berbagai potensi ada di dalamnya,
sebuah harapan adalah ditunggunya berbagai prestasi yang dimiliki
masing-masing orang. Oleh karena itu antara prestasi dan potensi pada
hakikatnya sulit untuk dipisahkan, hal tersebut seperti dua mata uang
yang menyatu.
b. Memberi reward dan punishment
Ganjaran dan hukuman harus diberikan kepac!a semua warga sekolah
tanpa pilih kasih, ganjaran dan hukuman dikaitkan dengan prestasi kerja
yang dia lakukan. Artinya, kalau ada tenaga kerja yang benar-benar rajin
bekerja, entah dia guru atau pegawai haruslah diberi penghargaan. Kalau
sebaliknya yang terjadi tanpa boleh pilih-pilih. perlakuan adil harus
dilakukan. Sistem reward dan punishment akan mendorong semua orang
eli lingkungan kerja untuk berlomba-Iomba tampil berprestasi dan
mempunyai semangat melakukan pekerjaan, sehingga penyakit malas
sudah tidak ada lagi.
c. Bersinergi dalam pemberdayaan
Bersinergi dalam pemberdayaan sekolah menjadi sangat penting. Sebab
yang mungkin dapat dirintis oleh sekolah untuk mewujudkan prestasinya
adalah dalam bidang sangat luas. Di mana lembaga atau instansi
mengadakan kerja sarna dengan masyarakat luas. Secara prinsip sekolah
harus mampu melihat pada semua bidang dan alternative pemberdayaan
yang bisa di tempuh harus dilakukan demi mengembangkan wawasan
keunggulan yang dimiliki setiap sekolah.
19
d. Sistem organik
Sistem organik adalah sebuah sistem yang menganggap bahwa semua
bagian di dalam organisasi sekolah semuanya adalah penting. Dengan
sistem organik dimaksudkan bahwa dalam lingkungan sekolah pada
dasarnya tidak ada satu peran yang paling dominan, melainkan
semuanya penting, Bukan hanya kepala sekolah dianggap penting.
Melainkan sampai tukang sapu dan penjaga malam semuanya penting,
Sehingga semua anggota yang ada di dalam lembaga mempunyai tugas
rnaslng-masing.
e, Terciptanya rasa keadilan
Rasa keadilan biasanya tcrkait dengan dua hal yaitu, berkenaan dengan
materi dan berkenaan dengan penentuan persona yang didudukkan dalam
suatu tim. Baik yang tergolong untuk kepentingan besar maupun keci!.
lIntuk menciptakan rasa keadilan itu beberapa langkah yang bisa
dilakukan ialah sebagai berikut:
I, Deskripsikan dengan jelas semua peran yang dilakukan oleh guru
dan semua karyawan di sekolah
2, Melakukan pembagian materi secara proposional
3. Dalam pembagian harus melibatkan orang-orang yang bijaksana
4, Dalam hal non materi dudukan persona yang mempunayal
kompetensi sehingga diharapkan dapat membawa kemajuan sekolah
di hari depan
5, Hindarkan persona tertentu yang terkesan dominan
6. Adanya kaderisasi
7. Melaksanakan musyawarah sebelum mengambil keputusan
Setelah mengetahui beberapa hal yang berkaitan tentang penghantar
munculnya prestasi, Kemudian penulis ingin membahas mengenai norma ukuran
orestasi,
20
7. Ukuran Prestasi Belajar
Ada beberapa alternatif norma pengukuran prestasi belajar sebagai implikasi
keberhasilan belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Diantara
norma-norma pengukuran menurut Tohirin adalah:
Pertama, norma skala angka dari °sampai 10Kedua, norma skala angka dari 0 sampai 100Ketiga, norma skala angka dari 0,0 sampai 4,0Keempat, norma skala huruf dari A sampai EAngka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar(passing grade) skala 0 sampai 10 adalah 5 atau 6, sedang untuk skala °sampai lOO adalah 55 atau 60, untuk skala 0,0 sampai 4,0 aclalah 1,0 ataul,2, dan untuk skala huruf adalah D.Apabila siswa dalam ujian clapat menjawab atau menyelesaikaan lebih dariseparuh clari soal-soal ujian (tugas-tugas) di anggap telah memenuhi syarattarget minimal keberhasilan belajar. Namun clemikian perluclipel1imbangkan oleh para guru atau sekolah tertentu, penetapan passinggracle yang lebih tinggi misalnya 70 atau 75 untuk pelajar-pelajar inti (coresubject).Dewasa ini telah terjadi peningkatan ukuran terenclah keberhasilan belajarsiswa. Siwa yang berhasil menyelesaikan soal-soal l.ljian sebanyak 75%sampai 80% clari seluruh soal-soal, clianggap memenuhi stanclar kelulusan.Peningkatan ukuran seperti itu akan menentukan grade sekolah ataumaclrasah tertentu. l
?
Berclasarkan norma-norma ukuran cli atas, ticlak acla keharusan bagi para
guru untuk menggunakan satu norma secara kaku. Norma-norma ukuran mana
pun bisa c1igunakan sebagai acuan dalam memberikan ukuran terhadap prestasi
belajar siswa sepanjang sesuai aturan yang c1itetapkan oleh lembaga berwenang.
Dengan aclanya penghantar munculnya prestasi belajar serta ukuran prestasi
yang telah c1itentukan maka suatu lembaga pencliclikan muclah dalam mengukur
prestasi peserta diclik. Selain itu tujuan belajar siswa akan terorganisir secara baik
dalam mencerclaskan peselta cliclik.
17 Tohirin Psikn/ofJi Pe.mhelaiaran Pendidikan A !!att/a islam .... h. 1.59-160
21
8. Tujuan Belajar
Belajar Menurut Alisuf Sabri adalah "suatu aktifitas yang bertujuan. Tujuan
belajar ada yang benar-benar disadari dan ada pula yang kurang begitu disadari
oleh orang belajar Tujuan belajar itu erat kaitannya dengan perubahan atau
pembentukan tingkah laku tertentu. Dan tujuan belajar positif dapat dicapai secara
efektifhanya mungkin terjadi dalam proses belajar mengajar di sekolah"I8
Tujuan belajar adalah untuk perubahan tingkah laku pada diri orang yang
belajar. Dengan adanya kegiatan beiajar mengajar seseorang akan mengalami
perubahan baik dari segi fisik atau psikologi. Sehingga yang sebelumnya masih
minim dengan pengetahuan setelah masuk sekolah semakin matang clan clewasa
l11enerima berbagai pengetahuan yang diberikan.
Menurut Winarno Surachmacl dalam buku Alisuf Sabri, tujuan belajar di
sekolah clitujukan untuk mencapai:
a) "Pengumpuian pengetahuan
b) Penanal11an konsep dan kecekatan atau keterampilan
c) Pembentukan sikap clan perbuatan"I9
Tujuan belajar tersebut dalam dunia pencliclikan sekarang lebih dikenal
clengan tujuan penclidikan menumt taksonol11i bloom. Yaitu tujuan belajar siswa
cliarahkan untuk mencapai ketiga ranah: kognitif, afektif clan psikomotorik, yaitu
pengetahuan, sikap, dan keteral11pilan yang dapat digunakan untuk kehiclupan
masa clepan.
Tujuan belajar "kognitif untuk memperoleh pengetahuan faktalingatan,
pemahaman, aplikasi, kemampuan berfikir anal isis, sintesis dan evaluasi. Tujuan
belajar afektif untuk memperoleh sikap, apreSIaSI, karakterisasi. Tujuan
psikomotorik untuk memperoleh keterampilan fisik yang berkaitan dengan
keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi verbal dan non verbal,,20
" Alisu[ Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedomau Hum Jaya. 1996), eel. I, h. 58
19 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan ... , h. 58
20 A11,C:llf S~hri Psikn/ofIi Pendidikan h_ 59
22
Semua tujuan belajar yang diinginkan adalah untuk membentuk pribadi
pribadi anak didik menjadi manusia bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Sehingga bekal yang diperoleh dari bangku sekolah dapat digunakan untuk
kepentingan-kepentingan sosia!.
Dalam dunia pendidikan segala sesuatu mempunyai tujuan, termasuk
kegiatan belajar mengajar. Dntuk mencapai tujuan belajar mengajar pasti ada
faktor-faktor pendukung dan yang menghambat. Oleh karena itu dalam kajian
pustaka perlu untuk dibahas.
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di
sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
I. "Faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiridari
faktor lingkungan dan faktor instrumental
2. Faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa, berupa
faktor fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa" 21
Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah
berasal dari luar diri siswa yaitu pengaruh dari Jingkungan sekitar. Selain itu ada
pula faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu terkait dengan proses belajar
mengajar yang berJangsung dilingkungan sekolah. Seperti media belajar, keadaan
guru mengajar dl!.
a) Faktor-faktor lingkunganFaktor Jingkungan siswa dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktorlingkungan alam/non sosial dan faktor lingkungan sosial, yang termasukfaktor lingkungan non sosial/alami ini ialah seperti: keadaan suhu,kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat letak gedungsekolah, dan sebagainya. Faktor lingkungan sosial baik berwujudmanusia dan presentasinya termasuk budayanya akan mempengamhiproses dan hasil belajar siswa.
b) Faktor instmmentalFaktor instmmental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas, saranalalatpengajaran, media pengajaran, gum dan kurikulum/materi pelajaran serta
21 Ali<::Hf S}lhri Psilw/nfJi Pendidikan ... h. 59
strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi prosesdan hasil belajar siswa.
c) Faktor-faktor kondisi internal siswaFaktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dankebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan danpendengaran.22
Perlu diketahui bahwa semua faktor lingkungan yang ada disekitar siswa
akan mempengaruhi belajarnya. Di mana kalau keadaan kondusif tanpa ada
gangguan maka siswa belajar dengan baik sehingga menunjang prestasinya. Dan
sebaliknya, lingkllngan yang kurang kondusif atau banyak ganggllan maka
mengganggll belajar siswa.
Adaplln faktor psikologis siswa yang mempengaruhi keberhasilan belajar
siswa adalah faktor: "minat, bakat, intelegensi, motivasi dan kemampllan
kemampllan kognitif seperti: kemampllan persepsi, ingatan, berfikir, dan
kemampllan dasar pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki siswa".23
Selain faktor lingkllngan ycng dapat mempengaruhi belajar siswa, faktar
psikologis siswa juga mempengaruhi belajar siswa. Seperti segala kemampuan
atall potensi yang slldah ada pada diri siswa. Kemampuan-kemampllan tersebut
akan tenlS berkembang dengan adanya belajar.
Faktor-faktor keslilitan belajar menurut Muhibbin Syah, melipllti:
1. Faktor intern siswa, melipllti gangguan atau kurangmampllan psikofisik siswa, yakni:a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas
intelektllallintelegensi siswab. Yang bersifat afektif(ranah rasa), seperti labilnya emosi dan sikapc. Yang bersifat psikomotor (ranah rasa), seperti terganggllnya alat
alat indera penglihat dan pendengar2. Faktor ekstern siswa, meliputi semlla sitllasi dan kondisi lingkllngan
sekitar yang tidak mendllkung aktivitas belajar siswa, yakni:a. Lingkungan keillarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan
antara, dan rendahnya kehidllpan ekonomi keillargab. Lingkllngan perkampllanganlmasyarakat contohnya:
perkampllngan kumuh, dan teman pennainan yang nakal
22 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan .. , h. 59
23 A 1i~l1f ~:1hri P.\'iknln<:rj Ppndidi!rnn h nO
24
c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolahdekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitasrendah24
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, faktor intern dan ekstern siswa
sangat mempengaruhi belajar siswa. Di mana belajar yang terganggu akan
menimbulkan dampak yang negatifuntuk prestasi siswa di sekolah.
Selain itu menurut Fadilah Suralaga, dkk ada beberapa macam penyebab
kesulitan belajar adalah:
a. Rendahnya kemampuan intelektual siswab. Kurangnya motivasic. Gangguan-gangguan perasaand. Kurangnya kematangan untuk belajare. Latar belakang sosial yang kurang menunjangf. Kebiasaan belajar yang kurang baikg. Kemampuan mengingat yang lemahh. Terganggunya alat indera1. Proses belajar yang tidak sesuaiJ. Tidak adanya dukungan dari lingkungan belajar25
Menurut penulis sebab dari kesulitan belajar siswa adalah beilim cllkup
umur, kllrang motivasi/dukungan dari orang tua, perekonomian yang kurang
menunjang, adanya gangguan-gangguan panea indera/cacat, kebiasaan belajar
yang kurang baik dan intelektual yang rendah.
Oleh karena itu, setelah mengetahui faktor-faktor yang menghambat belajar
siswa maka perlu adanya solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa:
a. Melakukan observasi kelas untuk melihat prilaku menYlmpang Slswaketika mengikuti pelajaran
b. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khusllsnya yangdiduga mengalami kesulitan belajar
24 Ivluhibbin Syah) Psikologi Pendidikan Sua/u pendekatan Bart!. (Sandung: RemajaRosda Karya, 1995), CeLl, h. 173-174
25 Fadilah Suralaga, dkk; Psikologi Pendidikan dalam Prespekti/ Islam, (Jakarta: UINJakarta Press. 2005), Cet I, h. 136
25
c. Mewancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwalkeluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar
d. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untukmengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa
e. Memberikan tes kemampuan intelegensi (lQ) khususnya kepada siswayang diduga mengalami kesulitan belajar26
Dengan melakukan berbagai langkah-langkah tersebut maka penyebab
kesulitan belajar akan terselesaikan. Sehingga siswa dapat melakukan proses
belajar mengajar dengan tenang, tanpa ada gangguan. Serta mampu mencapai
tujuan pendidikan dan pengajaran yang dicita-citakan.
Oleh sebab itu seorang pendidik harus mengetahui siapa saja yang terdapat
dalam lingkungan pendidikan. Menurut Alisuf Sabri menjelaskan bahwa "faktor
faktor pendidikan adalah faktor pendidik, faktor anak didik atau pesel1a didik, dan
faktor lingkungan" 27
a. Faktor pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan atau
kedewasaan anak didiknya, Yang termasuk faktor pendidik adalal1 orang
tua, guru, atau orang dewasa yang diserahi untuk mendidik anak. Akan
tetapi orang tualkeluarga adalah orang yang pertama bel1anggung jawab
dalam mendidik anak-anaknya. Karena orang tua aclalah pendidik
pertama dan utama sebelum diserahkan kepada sekolah,
b, Faktor anak didik atau peserta didik
Anak didik adalah orang yang belum dewasa, oleh sebab itu anak
tersebut masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik. Anak didik
adalah anak yang memiliki sifat ketergantungan kepada pendidiknya,
karena secara alami ia tidak berdaya. la sangat memerlukan bantuan
pendidiknya untuk menyelenggarakan dan melanjutkan hidupnya baik
jasmani 111aupun rohani, Sehingga dapat berinteraksi di lingkungan
keluarga dan masyarakat dengan bailc
26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sualu pendekalan Baru, " h. 175
" Alisllf Sabri, IImu Pendidikan"" h, 8
26
c. Faktor lingkunganJmilieu
Menurut wujudnya lingkunganJ milieu ini dibagi menjadi empat yaitu:
I. Lingkungan yang berwujud manusia seperti orang tuaJkeluarga,
ternan-ternan bermain, tetangga, ternan sekolah dan kenalan-kenalan
lain.
2. Lingkungan kesenian berupa macam-macam pertunjukan seperti
gambar hidup, wayang, ketoprak, sandiwara, dan lain-lain.
3. Lingkungan berwujud kesusasteraan, seperti bermacam-macam
tulisan, atau bacaan yang ada di koran, majalah dan buku-buku lain.
4. Lingkungan berwujud te1I1pat yaitu seperti tempat tinggal di mana
anak di besarkan, iklim dan tempat/claerah di mana anak tinggal, dan
lain-lain.
Diantara pendidik, anak didik dan lingkungan semuanya saling terkait.
Karena dengan adanya anak didik, mereka membutuhkan bimbingan dan
pengajaran. Sehingga muncul pendidik untuk memberikan pendidikan dan
pengetahuan kepada peserta didik. Serta menggunakan lingkungan yang kondusif
sebagai tempat belajar.
Setelah mengetahui berbagai faktor-faktor kesulitan belajar Slswa maka
perlu diadakan evaluasi. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemaj uan Slswa
selama belajar.
10. Evaluasi Hasil Belajar
Tujuan dilakukannya evaluasi menurut Muhibbin Syah adalah:
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswadalam kurun waktu proses belajar tertentu.
b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalamkelompok kelasnya
c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajard. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas
kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimiliki) untuk keperluanbelajar.
e. Untuk mengetahui daya guna dan hasil guna metode mengajar yangtelah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.28
27
Setiap orang yang melakukan proses belajar mengaJar harus mempunyal
tujuan Tujuan pembelajaran diantaranya untuk mencerdaskan peselia didik
setelah adanya belajar. Dengan tercapainya kegiatan belajar yang dilakukan maka
dapat dikatakan telah mencapai keberhasilan dalam pendidikan.
Karena pembelajaran merupakan suatu proses yang kondisional, artinya
terkait erat dengan kondisi-kondisi tertentu. Oleh sebab itu pencapaian hasil
pembelajaran (hasil belajar) juga terkait dengan kondisi-kondisi tertentu baik yang
ada dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa sepelii yang telah
diuraikan di atas.
Dalam mengevaluasi terhadap kegiatan belajar siswa atau hasil belajarsiswa, hendaknya gum memperhatikan aspek-aspek psikologis siswa.Kondisi psikologis siswa sangat mempengaruhi aktifitas clan hasilbelajarnya. Siswa yang pintar clalam kesehariannya, apabila di saatmengikuti ujian dalam kondisi yang tidak prima, bisa saja memperolehhasil yang bumk (ticlak memuaskan). Apabila guru hanya memberikannilai berclasarkaan hasil yang diperoleh siswa secara riil, maim akanmenimbulkan dampak psikologis (keccwa dan kurang puas) terhadao. ~ .Slswa.
Dalam mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar siswa seorang guru harus
memperhatikan clari berbagai faktor. Diantaranya aclalah faktor yang menghambat
clan penclukung hasil belajar siswa. Sehingga akan cliketahui clata yang riil tentang
perkembangan clan kemajuan peserta diclik setelah mengikuti proses belajar
mengajar.
Konclisi psikologis siswa hams menjacli pertimbangan bagi para gum(terlebih guru pendiclikan agama islam) dalam memberikan penilaian hasilbelajar kepada siswa. Penilaian hasil pembelajaran yang meliputi aspekkognitif, afektif, dan psikomotor harus dijiwai oleh psikologi, khususnyapsikologi pembelajaran sehingga tidak menimbulkan dampak psikologisyang bumk pada siswa. Faktor-faktor psikologis seperti intelegensi(kecerclasan), kemampuan, minat belajar, motivasi belajar, bakat, sikapdan lain-lain sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu kondisikondisi di luar siswa juga tumt mempengamhi hasil belajar siswa.Kesemua faktor-faktor di atas hendaknya menjadi pertimbangan bagi guruclalam menilai hasil belajar siswa. 30
29 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .. , h. 158
28
Setiap proses pendidikan dan pembelajaran, terlibat didalamnya unsur
peserta didik, guru, materi serta media pembelajaran. Selain itu faktor pisik dan
psikologis juga sangat mempengamhi hasil belajar. Seorang guru dalam
memberikan penilaian dari segi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Mereka
harus mempunyai ilmu psikolog, sehingga penilaian itu tidak membuat anak jadi
merasa rendah dari yang lain serta tidak menjadi sombong bagi yang pintar.
Dari banyaknya faktor-faktor pendidikan, yaitll mlilai dari ekonomi
keillarga, tujuan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sampai pada
evaluasi hasil belajar. Semuanya merupakan satu kesatllan dalam masalah
pendidikan. Supaya belajar mempunyai tlljllan untllk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Maka dalam dunia pendidikan harus adanya keadilan bagi setiap orang.
Orang kaya dan miskin harus mempunyai kesempatan yang sama dalam
memperoleh pendidikan. Bagaimana caranya merupakan tugas bagi pemerintah
dalam masalah ini.
II. Tiadanya Persamaan Kesempatan
Apa yang telah dinyatakan sampai saat ini rneminta perhatian terhadap
kenyataan tentang diakuinya hampir secara universal, prinsip dari persamaan
formi! dari pada kesempatan menuntut pendidikan. Sebagaimana seorang ahli
sosiologi Halsey mengatakan:
Revolusi pemikiran Eropa di akhir abad 19 dan 20, kini telah menjadi titiktolak yang pasti bagi penilaian terhadap sistem pendidikan modern.Namun persamaan dengall itu .... , kemampuan menarik keuntungan claripendiclikan itu sencliri semakin banyak clijumpai sebagai akibatpengalaman sosial. Sebagaimana clibllktikan oleh pellinjauan psikologi clansosiologis, maim pengamh faktor-faktor sosial atau in'elegensi yangditakar dan atas dicapainya sesuatu clalam pendidikan adalah seclemikianrupa hingga clitarik kesimpulan moril bahwa persamaan dalam kesempatanhanls cliuraikan kembali dengan pengertian yang tajam agar meliputikesempatan mengatasi kesulitan terhaclap pengembangan kecakapanseseorang.I-Iubungan erat antara kecakapan yang di ukur clan latar belakang sosial
1 I _1'_ __L~_~_~ ...J_1 I__ ...l 1-_ ....1.._ ._ .. 1..1- :_:
29
Penemuan ini telah diterapkan secara universal. Di tiap negeri, orangorang yang tinggal di kota mendapat lebih banyak pendidikan dan lebihsukses pula dari mereka yang ada di desa. Di tiap negeri anak-anak darikeluarga yang orang tuanya mempunyai mata pencahariannya berdasarkankeahlian atau sebagai pegawai kantor, akan lebih berhasil dalampendidikan daripada mereka yang orang tuanya bekerja sebagai pekerjapekerja kasar.Oleh karenanya, dalam kebanyakan negeri informasi pendidikan sebagianbesar tergantung pada pengadaan kesempatan, yang semula tersedia bagigolongan yang istimewa kedudukan dan haknya, tapi dapat juga digunakanoleh semua anak. 31
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya kesempatan dalam dunia
pendielikan elikarenakan ekonomi keluarga mempunyai tingkat penghasilan tinggi.
Sehingga anak menelapat kesempatan belajar yang baik pula. Di mana seorang
anak yang mempunyai orang tua berpenghasilan tinggi akan lebih sllkses elari
paela anak berasal elari orang tua berpenghasilan kurang. Oleh karena itu anak
yang orang tuanya bekerja eli kantor berelampak paela prestasi anaknya. Seelangkan
bagi anak yang orang tua bekerja kasar akan berelampak paela prestasi yang
kllrang berhasil.
Basil-hasil penelitian baru-ban.1 ini memberi kesan bahwa perbeelaan yang
elicapai elalam sistem penelielikan paela berbagai tingkatan pertama-tama
elitentukan oleh pengalaman terdahulu. Dan sebagai ihtisar kasar pengalaman
terelahulu ini mllngkin elapat eli buat penggolongan menll1l.lt kelas sosio-ekonomis,
menurut kelamin elan elaerah asalnya. Maka paela umur untuk masllk sekolah dasar
elalam suatu masyarakat kota, Perbeelaan eliantara kecakapan dan kemauan anak
anak untuk belajar suelah nampak jelas. Serta penghalang kasar ter1entu suelah
terlihat eliantara mereka yang berasal elari rumah tangga kurang mampu. Misalnya
perbenelaharaan kata elari masyarakat yang relative makmur akan lebih luas elan
elalam banyak hal elaya-tangkap mereka akan lebih cepat. Sepel1i yang dikatakan
oleh Douglas:
30
Pada masa kanak-kanakpun hubungan antara anak-anak dan orang-tuamungkin berpengaruh terhadap prestasi pendidikan kelak denganmembentuk keinginan belajar. Anak yang ingatannya ada hubungannyadengan dendam tidak dapat diharapkan bersaing dengan sukses terhadapmereka yang ingatannya ada hubungannya dengan perasaan yang kitanamakan kepuasan diri atau pengertian berprestasi. Banyak bukti dapatdiberikan bahwa penjagaan orang tua yang eerdik dan berpengertian dalamtahun-tahun permulaan memberi latar belakang dan arti pada apa yangdipelajari. Perbedaan pokok terletak antara anak-anak karyawan-bukanpekerja-kasar dan anak-anak para pekerja kasar. Yang tersebut terdahulurata-rata relative sedikit yang berpenyakit infeksi pada masa kanak-kanak;mereka dirumah mendapat perawatan amat baik dan ibu mereka seearateratur membawa mereka ke pusat kesejahteraan anak-anak dan padaumumnya mereka menggunakan kesempatan yang diberikan oleh jasa-jasadinas kesehatan sebaik-baiknya. Dengan perkataan lain merekamempunyai apa yang mungkin dapat dinamakan pola perawatan tingkatmenengah. Sebaliknya anak-anak dari pekerja kasar lebih sering sakitterutama infeksi paru-paru dan para ibu mereka oleh para pejabat dinaskesehatan yang mengunjungi mereka, dinyatakan telah memberikanperawatan yang rendah mutunya bagi anak-anak dan rumah tanggamereka, relative sedikit menggunakan jasa pusat kesejahteraan anak-anak,dan jarang sekali memberikan pengebalan anak-anak mereka terhadapdifekteri. Keluarga-keluarga yang meningkat ataupun menurun kedudukansosialnya mempunyai sifat khas dan aspirasi golongan-golongan yangmereka masuki dan bukannya golongan yang mereka tinggalkan. lnipunberlaku pula bagi keeakapan anak-anaknya seperti yang telah diukurdengan ujian-ujian itu. Anak-anak dari para keluarga yang meningkatkedudukan sosialnya, memiliki ukuran kecakapan lebih baik dari merekayang ditinggalkan meski agak rendah dibanding dengan golongan yangmereka masuki. 32
Kesimpulan dari pernyataan para peneliti di atas ialah bahwa perhatian
orang tua terhadap anak-anaknya dalam pendidikan sangat mempengaruhi hasil
belajar anak atau terhadap prestasinya. Sehingga anak yang mendapat perhatian
dari orang tuanya akan mempunyai keeakapan dalam hal pengetahuan. Sikap
.anak-anak terhadap pekerjaan sekolah mereka sangat dipengaruhi oleh besar
keeilnya dorongan dari orang tua mereka dan oleh tingkat kestabilan emosi
mereka sendiri. Anak-anak yang orang tuanya kurang perhatian serta pengadaan
32 Jhon Vaizey, Pendidikan di Dunia lvlodern ... , h. 112-114
31
peralatan belajar yang tidak menunjang akan berpengamh terhadap prestasinya,
Selain itu kebanyakan keluarga yang kurang perhatian kepada anak-anaknya
kurang juga rnernperhatikan kesehatan anak, Sehingga kebanyakan rnereka mudah
terserang penyakit, berbeda dengan keluarga rnampu sangat rnernperhatikan
kesehatan anak-anaknya.
B. KERANGKA BERPTI<IR
Pendiclikan aclalah milik dari semua manusia clengan pencliclikan seseorang
mempunyai pengerahuan atau wawasan, Pendidikan rnerubah clari kepribadian
clan akhlak ticlak baik menuju akhlak baik. Menjaclikim kehidllpan kurang baik
rnenllJlI kehidupan yang memadai/layak. serta clapat rneningkatkan
kebutuhan/clilingkungan sosial menjacli lebih baik. Karena dalarn kehidupan sosial
semlla orang tidak bisa dilepaskan dari kebutllhan ekonomi ataupun pemenuhan
keblltuhan L1ntuk makan, minum, pakaian, JUmah dan lain sebagainya.
Dengan dernikian keluarga adalah wadah yang pertama untuk bertanggllng
jawab bagi pencliclikan anak-anaknya. Keluarga mempllnyai banyak fimgsi, salah
satllnya timgsi ekonomi. Dalam memenuhr berbagai keblltllhan yang cliperlukan
oleh anak-anaknya adalah untuk pemenuhan berbagai keperluan sekolah. Karena
tanpa dana yang rnencukupi rnaka berbagai alat-alat atau biaya adrninistrasi anak
tidak dapat terpenuhi, Oleh karena itu berbagai potensi atau kernarnpllan yang
dimiliki anak tidak bisa tersalurkan dengan bail" Sehingga dapat rnenghambat
cita-cita atall prestasi yang diinginkan,
Berdasarkan teori dan konsep yang telah dijelaskan bahwa faktor ekonomi
dapat memberi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, Pada kenyatannya
ekonorni orang tua mempunyai peran",! penting dalam rnernberi semangat prestasi
belajarnya, Karena apabila anak mempunyai alat-alat yang cukup, maka segala
peralatan atau kebutuhan belajar dapat terpenuhi. Serta dapat rneningkatkan
32
yang berasal dari keluarga ekonomi rendah. Maka kemungkinan untuk berprestasi
dalam belajar bisa terhambat. Hal itu disebabkan kekurangan dalam hal peralatan
yang dibutuhkan oleh siswa.
Jadi ada kemungkinan hubungan yang positif antara ekonomi keluarga
dengan prestasi belajar siswa. Tetapi bisa jadi ekonorni bukanlah pendukung
prestasi belajar, karena ada faktor lain yang mempengaruhinya. Dengan clemikian
diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara ekonomi orang tua dengan
prestasi belajar.
Oleh karena itu, jib ekonomi orang tua siswa mampu maka prestasi belajar
siswa akan tinggi, dan sebaliknya jika ekonomi orang tua rendah maim prestasi
belajar siswa juga rendah.
C. PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori dan kerangka bertikir, maim dapat di rumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan yang positif antara ekonomi orang tua dengan
prestasi belajar siswa
Ha: Ada hubungan yang positif antara ekonomi orang tua dengan prestasi
Slswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah di MTs Ruhul Bayan
Cisauk, Tangerang. Sedangkan waktu untuk melakukan penelitian dimulai pada
bulan April-Juni, 2008.
B. Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah "kausal
komparatif". Penelitian ini bertujuan membandingkan dua atau tiga peristiwa yang
sudah terjadi melalui hubungan sebab akibat dengan cara mencari sebab-sebab
terjadinya peristiwa berdasarkan pengamatan akibat-akibat yang mungkin tampak
dan teramati".l Selanjutnya penulisan penelitian ini mengacu pada buku pedoman
penulisan skripsi, yang diterbitkan oleh DIN Jakarta tahun 2007.
C. Variabel
Dalam penelitian ada dua variabel yaitu:
a. Variabel bebas (dependent) yaitu variabel ekonomi orang tua. Variabel
ini disimbolkan dengan hurufX.
b. Variabel terikat (independent) yaitu variabel prestasi belajar siswa.
Prestasi tersebut dilihat dari nilai rapor. Variabel ini disimbolkan
dengan huruf Y.
Hubungan antara kedua variabel ini jib diamati dari segi arahnya dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan yang sifatnya searah dan
hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya satu arah
1 Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Selia, 2001), Cet. I, Hal.4?
34
dinamakan korelasi positif sedangkan hubungan yang berlawanan arah disebut
korelasi negatif.
D. Definisi Konsep, Definisi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian
1. Definisi Konsep
a. Ekonomi Orang Tua
Ekonomi orang tua adalah tingkat ekono111i dan penghasilan atau pendapatan
yang diperoleh dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga serta memberi
kebahagiaan bagi anggota keluarganya.
b. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dikerjakan/dilakukan), dalam bidang akademik hasil pelajaran yang diperoleh dari
kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian.
2. Definisi Operasional
a. Ekonomi Orang Tua
Ekonomi orang tua adalah yang terkait dengan pendidikau anak, tingkat
ekonomi, dan pekerjaan.
1. Ekonomi orang tua yang terkait dengan pendidikan anak meliputi:
memberikan makanan yang bergizi, memenuhi perlengkapan sekolah,
memperhatikan kesehatan, memenuhi biaya sekolah, memenuhi sarana dan
prasarana belajar, tinggi pendidikan, partisipasi dalam organisasi, dan gaya
hidup. ,
2. Ekonomi orang tua yang terkait dengan tingkat ekonomi meliputi: rumah
yang dimiliki, kendaraan yang digunakan, dan perhiasan atau pakaian yang
biasa digunakan.
35
3. Ekonomi orang tua yang terkait dengan pekerjaan meliputi: jenis
pekerjaan, kedudukan atau jabatan, jumlah pendapatan dan status dalam
masyarakat.
b. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa adalah pencapaian hasil belajar yang diperoleh melalui
kegiatan belajar mengajar di kelas selama semester 1.
3. Kisi-Idsi Instrumen Penelitian
NO VariabeI Dimensi Indikator
IBlItir-blltir
Angket
1 Ekonomi Orang Tingkat - Rumah yang dimiliki 1, 2, 3, 4, 5, 6,
Tua ekonomi - Jenis kendaraan digunakan 7,8,9, 10, 11,
- Perhiasan atau pakaian 12, 13, 14.
yang biasa dipakai
- Menu makanan sehari-hari
- Sarana rumah tangga
2Pendapatan - Jenis pekerj aan 15,16, 17, 18,
yang - Kedudukan atau jabatan 19, 20, 21.
diperoleh dalam pekerj aan
dari - Jumlah pendapatan
pekerjaan - Status dalam masyarakat
atau usaha
3
Tingkat - Tinggi pendidikan 22, 23, 24, 25,
pendidikan - Partisipasi dalam 26, 27, 28, 29,
Organisasi 30, 31, 32, 33,
- Gaya hidup 34,35.
36
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah "keseluruhan data yang menjadi perhatian kita
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan,,2
Selain itu populasi dapat diartikan "semua anggota kelompok manusJa,
binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian". 3
Populasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu populasi target dan
populasi akses.
a. Populasi target adalah populasi yang direncanakan dalam rencana
penelitian.Yang termasuk populasi target adalah siswali kelas II MTs
Ruhul Bayan yang berjumlah 133 siswa.
b. Populasi akses adalah orang-orang atau benda yang dapat ditemui ketika
dalam penentuan jumlah populasi berdasarkan keadaan yang ada.
Populasi yang ditemui berjumlah 42 siswa.
Sampel adalah "sebagai bagian dari populasi, yang di ambil dengan
menggunakan cara-cara tertentu". Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul
disebabkan hal berikut ii1i:
I. Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat daribesarnya jumlah populasi, sehingga hams meneliti sebagian saja daripopulasi.
2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasilkepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulankepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas. 4
Sampel adalah sebagian dari populasi, diambil sebagian karena besarnya
jumlah populasi, mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek yang lebih
luas.
I 2 Margollo, Meiodologi Penelilian Pendidikan, (Jakarta: Rilleka Cipta, 2004), Cet. IV,l1al/1I8
3 Sukarcli, Meiodolagi penelitian Pendidikan Kampelensi dan Prakliknya, (Jakarta: BumiAksara, 2003), Cet. I, hal. 53
4 Mnnmno Mr!.fndn!noi pp.m>/itinn PPJ1flidiJum h:ll1?1
37
Matrik Populasi dan Sampel
Kelas Populasi Jumlah Sampel
VIII 133 133 42
Dalam hal ini penulis menggunakan teknik random sampling atau dengan
cara acak dalam pengambilan sampel dari siswa yang akan diteliti.
Metode pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara undian, yaitu
pengambilan secara acak dengan cara menulis nama-nama siswa pada potongan
potongan kertas, kemudian mengocoknya dan mengambil nama yang keluar untuk
dinyatakan sebagai obyek penelitian,
F.Teknik Pengumpulan, Pengolahan data dan Analisa Data
1, Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap
tahap, yaitu:
a, Tahap perslapan yaitu dengan cara menJanng data yang telah
dikumpulkan melalui sistem acak kemudian melakukan pengambilan
data dengan teknik kuesionec
b, Tahap pelaksanaan yaitu dengan cara melakukan pengambilan data
terhadap sampel yang telah ditentukan melalui angket beserta jawaban
yang telah disediakan,
2, Teknik pengolahan data
Untuk mengolah data penelitian ini, penulis menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Editing, yaitu penulis meneliti sedetail mungkin terhadap angket yang
akan disebarkan kepada populasi yang ada, Hal itu dilakukan agar
angket terhindar dari kesalahan dan diharapkan hasilnya diperoleh
dengan objektif
38
b. Skoring, setelah melalui tahap editing, maka langkah selanjutnya
dengan memberikan skor terhadap pernyataan yang terdapat pada
angket
e. Tabulating, penulis melakukan perhitungan terhadap hasil skor yang
telah ada.
3. Teknik Analisa Data
Setelah data-data dalam penelitian terkumpul, peneliti selanjutnya mengolah
dan menganalisa data-data tersebut untuk mengungkap pokok masalah yang
diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Teknik analisa data yang digunakan
adalah dengan teknik korelasional dengan rumllS product moment.
Rllmusnya:
LxY-(Lx)(LY)rxy = ---r==="===~~====
~nLx2 (Lx)2 - (n2::y' _(Ly)2)
Keterangan:
rxy = Angka Indeks Korelasi "r" Product Moment.
n = Number OfCases
LXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
LX = Jumlah seluruh skor X
LY = Jumlah seluruh skor
Kemudian dalam memberikan interpretasi seeara sederhana terhadap angka
indeks korelasi "r" product moment (rxy), pada umumnya dipergunakan pedoman
atau anear-anear sebagai berikut:
39
Besarnya "r" Product Interpretasi:Moment (rxy)
Antara variabel X dan variabel Y memang0,00-0,20 terdapat leorelasi, alean tetapi leorelasi itu
diabailean (dianggap tidale ada leorelasi antaravariabel X dan variabel Y).
0,20-0,40Antara variabel X dan variabel Y terdapatleorelasi yang lemah atau rendah.
0,40-0,70Antara variabel X dan variabel Y terdapatleorelasi yang sedang atau culeupan.
0,70-0,90Antara variabel X dan variabel Y terdapatleorelasi yang leuat atau tinggi.
0,90-1,00Antara variabel X dan variabel Y terdapatleorelasi yang sangat Imat atau sangat tinggi 5
Setelah itu mencari leontribusi variabel x terhadap variabel y dengan rumus
sebagai berikut:
KD = [2 x 100 %
Keterangan:
KD : Koefisien Determination (leontribusi variabel x terhadap variabel y)
R : Koefisien leorelasi antara variabel x dan y
Mengenai analisa data eleonomi orang tua Slswa, penulis menggunalean
angleet untule disebarlean leepada siswaJi Mts Ruhul Bayan Cisaule leelas II.
variabel eleonomi orang tua siswa sebagai nilai X.
Selanjutnya untule menganalisis mengenm prestasi belajar, penulis
menggunalean raport pada semester I, dari nilai-nilai rapor di dapat nilai Y.
5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: lulia Grafindo Persada, 2006),Ed. 1, eel. 16, hal. 193
40
Penulis menganalisa data tentang ekonomi orang tua Slswa dengan
menggunakan teknik analisa korelasional. Teknik analisa korelasional adalah
teknik analisis statistik mengenai hubungan antar dua variabel.
BABIV\
HASIL PENELITIAN DAN PEIVIBAHASAN
A. Gambaran Umum Yayasan IVITs Ruhul Bayall
1. Sejarah singkat IVITs Ruhul Bayan
Dakwah berfungsi sebagai sarana penyeru manusia untuk memeluk Islam,
maka pendidikan merupakan cara terbaik dalam menanamkan ajaran Islam kepada
mereka yang sudah menerima Islam sebagai agama. Rasulullah SAW mendidik
sahabat yang sudah masuk Islam secara intensif, karena beliau menyadari untuk
mengubah hidup manusia jahiliyah kepada gaya hidup dan pola pikir Islami hanya
dengan tarbiyah (pendidikan) yang merupakan tulang punggung dakwah Islam.
Begitupun saat ini, kebutuhan mendasar yang diperlukan manusia adalah
pendidikan. Kenyataannya dunia pendidikan dewasa ini masih banyak dirasakan
kurang mencapai sasaran yang sesuai waktu belajar, lingkungan dan waktu yang
tidak mendukung menyebabkan kegagalan tujuan pendidikan dan kurang
efektifnya bebjar. Menyadari hal tersebut maka perlu diupayakan suatu konsep
pendidikan ilmu pengetahuan terutama pengetahuan Islam juga sekaligus sebagai
ajang belajar mengajar adalah dibentuknya studi-studi Islam di lembaga
pendiclikan formal seperti MTs.
Pencliclikan yang bernuansa Islami kini menjadi tuntunan masyarakat, karena
manusia seutuhnY<l aclalah manusia yang bertaqwa, berilmu, clan berbudi pekerti
luhur sesuai clengan tuntunan rasulullah SAW, serta mampu mengaplikasikan
ajaran Islam clalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu untuk memenuhi keinginan semua pihak dalam menciptakan
lembaga pendidikan yang berkualitas baik clari segi ilmu agama dan umum, maka
pada tahun 2001 didirikanlembaga pendidikan Islam yaitu MTs Ruhul Bayan.
Nama Sekolah MTs Ruhul Bayan
Alamat Sekolah JI. Raya Cisauk-Legok km. 4 DesaiKec. Cisauk,
Kab. Tangerang-Banten TIp. (021) 5977388.
NSS/NSM 212280422186
Jenjang Akreditasi B (Baik).l
42
2. Visi, Misi dan Tujuan MTs Ruhul Bayan
a. Visi
Membentuk sumber daya manUSIa yang berkualitas, beriman, berilmu,
berakhlak, dan beramal
b. Misi
1. Menyiapkan cendekiawan muslim yang berkllalitas dan menguasaJ
ilmu pengetaliuan, kreatH; inovatif, proaktif berdasarkan iman dan
taqwa
2. Menjadikan yayasan Ruhul Bayan sebagai lembaga pendidikan yang
dapat mewujudkan harapan dan kebanggaan masyarakat
3. Menumbuhkan penghayatan aJaran agama sehingga mampu
mengembangkan sikap iman taqwa2
c. Tlljllan
Tujllan didirikannya sekolah Madrasah Tsanawiyah adalah:I. Mempersiapkan out-put hasil pendidikan sebagai calon cendekiawan
muslim yang beriman, berilmu, beramal, berakhlak, cakap, terampil,memiliki wawasan yang luas, inklusif, humanis, dan menguasai ilmupengetahuan d"na teknologi .
2. Menyelenggarakan pola pembelajaran yang telah clisesllaikan clcnganstandar indonesia dengan menggunakan kurikullim berbasiskompetensi 2004 serta meningkatkan semangat untllk lebih inovatif,kreatif dan kompetitif di samping itu juga KIR (kelompok ilmiahremaja)yang didampingi oleh masing-masing pengajar bidang studio
3. Penyediaan sarana dan prasarana belajar sekolah yang modern dalamrangka pencapaian proses belajar yang optimal dengan menggunakanteknik jaringan informasi, serta menyelenggarakan pelatihan-pelatihanyang dapat menunjang administrasi dalam pengembangan SDM.
4. MTs Ruhul Bayan didirikan untuk memfasilitasi minat masyarakatsekitar yang sangat public school minded, mereka terkesanunderestimate terhadap sekolah yang berlabel agama (seperti MI, MTs,clan Aliyah). Karena asumsi' mereka bahwa lulusan sekolah yangberlabel agama sangat susah mendapatkan pekerjaan. Padahal melihatgejala kerusakan masyarakat yang clibebankan karena kurangnya(religious Concience dan religious experience) begitu tinggi. Hal inilahyang mendorong pendirian MTs ini. Sehingga masyarakat sekitar bisamemasukan putra-putri mereka di MTs Ruhul Bayan yang bisa
43
memberikan muatan keagamaan yang lebih ketimbang sekolah umumbiasa3
d. Strategi lVITs Ruhul Bayan1. Melaksanakan sepenuhnya kurikulum dinas pendidikan nasional,
yaitu School Base Managemen dan sekolah yang berbasis padamasyarakat dengan program inti Life Skill yang dipadukan denganbudaya Islam
2. Aktif berbahas arab dan inggris3. Tadarus AI-Qur' an diawal pelajaran4. Berbusana muslim5. Membudayakan ucapan salam dan berjabat tangan6. Ivlengembangkan minat dan bakat seni, olahraga. dan teknologi tepat
4guna.
3. Keginran Ekstra Imrikuler
a. Kegiatan Kesenian: seni qasidah, seni kaligrafi, dan seni baca AI-Qur' an
b. Kegiatan Olah Raga: Volly, tenis meja, sepak bola, basket dan bela diri.
c. Kegiatan Keterampilan: Pramuka, dan paskibra5
4. Profil Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Pendi ..i dan Pengurus
Di bawah ini adalah tabel nama-nama pendiri dan pengurus MTs Ruhul
Bayan.
Tabel I
NO Nama labatan
1. H.Sainlllah Abdurrachman Mantan Bupati Tangerang
2. DR.I-I.Bunyamin, MA.SE. Bupati Serang,
H.Madsoleh Kepala Desa Cisauk~.
4. II'. H. Muhammad Rifai Presiden Direktur PT.
KALINGGA PUSPITA
3 Dokul11en MTs Ruhul Bayan, Proposal Bantuan Dana .. , hal. 2
'I Brosur Penerimaan Sis\va Bam
44
._---5. ProfChotibul Umam Rektor lIQ
6. Prof DR.H.Muhammad Dekan Fakultas Syariah UlN
Amin,Sl-LMA, lVllvL Jakarta
7. DRB. Muchlis Badruzzaman Kepala Bakar Nuklir PUSPITEK
8 DR.HTE. Ade Asnawi Dosen UIN Jakarta
9. Ir. Hasbullah Nasution Direktur PT. BATEK--
10. Ir. H. Trisna Pengusaha
II. Drs. Edy Prasetyo, SH. Kepala Pengadilan Agama Jakarta
12. Drs. H. A. Abu Syudja Cisauk
l3. Artawi SekDes Cisauk
Sumber: Data PatenS! Maclrasah TsnnnWlyah 1 erbam, (Tangerang: IvlTs Rnhul Sayan, 2007-2008.
b. Tenaga Mengajar dan Administrasi
Di bawah ini adalah tenaga pengajar di MTs Ruhul Bayan beserta para
karyawan administrasi.
Tabel II
r-=-~------ Jabatan/Bidang PendidikanNO NAMA LIP
Ajar TerakhirlJenjang
I Khaerudin, S.Ag. L Kepala Sekolah lAIN Jakarta/SI
MTs/Qur'an Hadist TarbiyahIPAI
2 Neneng Wiarsih, S.Ag L Bid. lAIN Bandung/SI
KurikulumIBahasa Tarbiyah/B. Arab
Arab
" Ahmadi, S.Pt L Bid. UNIONSIJ
Kesiswaan/IPA Pertaniani
Peternakan
4 H. Muhammad Ali, L Guru/Qur'an S1/Adab/SKI
SAg Hadist
5 Asep Abdul Kadir, S. L Guru/IPS IKIP M Jakarta/SI
45
Pd PDUfPendidikan
IPS
6 Murnawati, S. Pd. P GurulBahasa IKIP M Jakarta /SI
Indonesia Bhs clan Sastra
7 .If. Masrukan, MT L Guru/IPA lTB/SI TeknikIndustri
8 Nazharudin S.Ag L Guru/IPS UNISBNSI
UshuludinfDakwah
9 H. Edi Yusuf, Amp. L Gum/IPA SI SastraIB. Indo
10 Budi Santoso, ST L GuruIMatematika SI Teknik/Electro-
I 1 Uneri, S.Pd P GurulB Inggris IKIP JakartaiSI Bhs
dan Sastra
12 Siti Aliyanih, S.EI P Gum/IPS UNIONSI Studi
Islam
10 Dewi Rosalina, S. Kom P Guru/TIK GUNADARMNSI. j
Teknik Komputer
14 Zainal Muttaqin, S.Pd.i L Guru/SKI STAl Tangerang/SI
Tarbiyah PAl~--I--- .. --
15 Dra. Hj. Kami Karlina P GlIrllfFiqih lAIN Bandllng/SI
Syari'ah
16 Sugiat, S.Pd L GurulB. Indonesia IKIP M JakartaiSI
Bhs.dan Sastra
17 Entin Nurhaeti, S.Ag P Guru/Matematika lAIN Bandung/SI
Tarbiyah PAI
18 Suhermanto, S. Pd. L Guru/Penjaskes SllBhs. dan Sastra
19 Aglls KllSperl11ana, L GuruIMatel11atika lKIP M JakartaiSI
I S.Pd MIPA-
20 NaZl1111clin, S. Ag. L Guru/Kaligrafi SI TarbiyahfPAI
21 Sukatl11a, S.PcI. L Gllru/PPKN DIII/TarbiyahIPAI
22 SllfYan, S.Pcli L Guru/Aqidah STAl Tangerang/SI
Akhl"k T"rhiv"h PAl
46
23 Usnanto S.Pdi L GurulKertakes UIN JakartaiSI
Tarbiyah PAl
24 Ubaidillah L Guru/Teknik DIIITeknik
Komputer Komputer
25 Moch. Mulya, S.Pd. L Guru/Bhs.Inggris SIITarbiyah/Bhs.lng
26 Suhenda.T L Tata Usaha SMA Serpong
28 Indah Novianti P Tata Usaha SMA Serpong
29 Abdul Khaer L Penjaga MTS Cisauk
Sumber: Data Potellsi Madrasah Tsanmvlyah Terbam, (Tangerang: MTs Rullul Bayan, 2007-2008.
Jadi jumlah guru seluruhnya ada 25 orang, tata usaha ada 2 orang dan untuk
penjaga ada I orang. Dari jumlah guru di atas rata-rata mempllnyai jenjang
pendidikan terakhir SI. Di mana hal tersebut akan menjadikan pendidikan di MTs
Ruhul Bayan mempunyai mutu yang baik, karena didukllng c1engan tenaga
penclidik yang mempllnyai kompeten dibidangnya.
c. Profil Siswa, Serta Samna dan Prasarana
1. JlImlah siswa Berdasarkan Usia
Tabel III
No Nama Sekolah Usia Usia Usia Usia
I MTs. Ruhlll 7 - 12 13 - IS 16 - 18 19 Tahun
Bayan Tahun Tahun tahun--
Jumlah 85 329 11 -
Sumber. Data Patens} Madrasah Tsanawlyah Terbaru, (Tdngerang. MTs Ruhul Sayan, 2007-200S.
Jumlah siswa berclasarkan usia yang duduk di bangku MTs rata-rata berusia
13-15 tahun. Di mana usia tersebut adalah umumnya bagi anak-anak pada jenjang
MTs. Sehingga memudahkan bagi mereka untuk berinteraksi dengan teman-teman
sebayanya.
47
2. Jumlah Murid Per Kelas
Tabel IV
Rombel L P Jurnlah Rombel
Kelas VII 72 83 155 4-~
Kelas VIII 63 70 133 3
Kelas IX 54 75 129 ,j
Total 191 234 425 10..Sumbe!. Dala Patens! Madrasah TsanaWlyah Terbam. (Tangerang. MTs Ruhul Bayan, 2007-2008.
JlImlah murid kelas VII seluruhnya berjumlah 155. Sedangkan jllmlah
rombongan belajarnya ada 4 ruang kelas. Masing-masing kelas berjumlah: (kelas
A 40 siswa, kelas B 40 siswa, kelas C 40 siswa dan kelas D 35 siswa). Sedangkan
untuk standar masing-masing rombel hanya 32 siswa. Dengan demikian
kemungkinan kelas yang melebihi standar kapasitas akan mengakibatkan proses
pembelajaran yang kurang efektif. Begitu juga dengan kelas VllI berjumlah 133
siswa, masing-masing kelas berjumlah: (kelas A 44 siswa, kelas B 44 siswa dan
kelas C 45 siswa). Masing-masing kelas VIII juga melebihi kapasitas, hal ini juga
mengakibatkan KBM kurang efektif. Sedangkan untuk kelas IX selul1lhnya
berjumlah 129 siswa. Masing-masing kelas berjumlah (Kelas A 44 siswa, kelas B
45 siswa dan kelas C 40 siswa). Begitll juga masing-masing kelas IX mempunyai
murid yang banyak. Hal tersebut juga mengakibatkan kurang efektifnya
pembelajaran yang dilakllkan. Dengan demikian solusi untuk menciptakan ruang
belajar yang kondusif mab harus diperbanyak ruang belajar lagi.
48
3. Perkernbangan Jurnlah Siswa
Tabel V
Iahun Iahun I200612007 2007/2008
Kelas VII 158 Kelas VII 155
Kelas VIII 143 Kelas VIII 133
Kelas IX 75 Kelas IX 135
Jurnlah 376 Jurnlah 425
Rombel 9 Rombel 10
Sumber: Dat(} Potensl Madrasah Tsnmlwlyah Terbaru.
(Tangerang: MTs Ruhu! Bayan, 2007-2008.
Berdasarkan tabel di atas perkembangan siswa pada dua tahun ini terdapat
peningkatan 49 orang atau 13% yang melanjutkan studinya di MIs Ruhul Bayan
1111.
4. Data Keadaan Kelas
Tabel VI
Kurang Layak Iidak Layak._-
Layak Ruang Belajar
4 - 6 10
SUIl1ber: Data Potensl Madrasah Tsanawlyah Terbam,
(Tangerang: MTs Ruhu! Bayan, 2007-2008.
Data keadaan ruang belajar di MIs Ruhul Bayan lebih banyak tidak
layaknya sedangkan yang layak hanya sebagian kecil saja. Banyak diantara ruang-
rllang kelas yang bocor ketika turun hujan, sehingga kegiatan pembelajaran tidak
dapat dilanjutkan. Keadaan yang demikian akan mengakibatnya kllrang efektif
dalam belajar, siswa merasa tidak tenang dalam belajar keti':a akan tllnm hujan.
Sehingga konsentrasi akan terpecah. Seperti yang penulis ketahui bahwa sarana
dan prasarana harus menunjang proses belajar rnengajar siswa. Karena prestasi
49
5. Data Sarana Madrasah
Tabel VII
RuangTU I
Ruang Guru I
Perpustakaan -
Lab.IPA I
Lab. Bahasa -
Ruang Komputer I
Masjid -
Mushola -
Lapangan Olahraga I
Pagar I
Sumber. Data Patensl Ivladrasah Tsanmvlyah Terbam,
(Tangerang: MTs Ruhul Bayan, 2007-2008.
Tabel di atas menunjukan data tentang sarana yang tersedia di MTs Ruhul
Bayan. Lembaga pendidikan yang baik adalah lembaga yang menyediakan
berbagai sarana belajar yang tersedia untuk kegiatan belajar siswa. Diantaranya
adalah perpustakaan, lab computer, lab bahasa, lab IPA, masjid, mushola dan
sebagainya. Akan tetapi lembaga pendidikan yang penulis teliti sangat kurang
sekali dalam penyediaan sarana dan prasarana. Perpustakaan adalah kandangnya
ilmu, tetapi lembaga ini tidak menyediakan. Begitu pula dengan lab bahasa,
keberadaan lab bahasa adalah untuk memperlancar belajar bahasa inggris. Kalau
lab bahasa tidak tersedia maka belajar bahasa inggris juga akan mengalami
kesulitan. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga yang bercirikan Islam akan
tetapi masjid atau mushola di lembaga ini tidak tersedia, bagaimana siswa dapat
mempraktekan pembelajaran agama kalau sarana penunjang tidak tersedia.
50
B. Deskripsi Data
Untuk mengetahui keadaan ekonomi orang tua siswa di MTs Ruhul Bayan,
peneliti menggunakan standar deviasi dalam menentukan responden dalam tiga
kategori yaitu tinggi, menengah dan rendah.
Langkah-Iangkah yang peneliti lakukan untuk menentukan kedudukan
responden dalam tiga katagori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menjumlahkan semua skor angket mengenai ekonomi orang tua siswa,
di mana jawaban angket masing-masing diberi bobot nilai clari setiap
responclen sebagai berikut: A = 1, B = 2, C = 3, clan 0 = 4.
2. Mencari nilai rata-rata (mean) clan stanclar cleviasi.
3. Menentukan batas kategori, yaitu:
a. Tinggi semua responclen yang mencapaI skor sebanyak skor rata
rata plus satu SO ke atas.
b. Menengah: semua responden yang mencapai skor antara -1 SO dan
+IS0
c. Rendah: semua responclen yang mencapai skor -J SO dan yang clari
itu.
Oi bawah ini adalah tabel nilai ekonomi orang tua (variabel X), yang didapat
clari perolehan hasil angket siswa.
Ekonomi Orang Tua (Variabel X)
Res X X2
1 63 3.969
2 66 4.356
3 64 4.096
4 80 6.400
5 79 6.241
6 70 4.900
7 70 4.900
8 73 5.329
9 80 6.400
10 79 6.241
11 78 6.084
12 74 5.476
13 78 6.084
14 76 5.776
15 80 6.400
16 80 6.400
17 72 5.184
18 73 5.329
19 75 5.625
20 77 5.929
21 76 5.776-
22 68 4.624
23 79 6.241
24 79 6.241
25 75 5.625
26 80 6.400
27 78 6.084
28 '/5 5.625
29 80 6.400
30 79 6.241
31 80 6.400
32 69 4.761
33 75 5.625
34 77 5.929--
35 75 5.625--
36 73 5.329
37 78 6.084
38 75 5.625
39 69 4.761
an h' a??,
51
52
41 80 6.400
42 79 6.241
Total L:X 3.151 L:X2 237.38]
Setelah diketahui nilai dari ekonomi orang tua (variabel X), maim
selanjutnya penulis cantumkan prestasi belajar siswa, yang penulis dapat dari
raport siswa semester L
Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)
Res Y Y2
1 67 4.489
2 70 4.900
3 68 4.624
4 69 4.761
5 68 4.624
6 67 4.489
7 68 4.624
8 69 4.761
9 70 4.900--
10 72 5.184
11 71 5.041--
12 68 4.624
13 68 4.624
14 70 4.900
15 71 5.041
16 71 5.041
17 73 5.329
18 69 4.761
19 71 5.041
20 65 4.225
21 70 4.900
22 70 4.900
23 71 5.041
24 74 5.476
25 67 4.489
53
27 69 4.761
28 68 4.624
29 61 3.721
30 60 3.600
31 64 4.096
32 66 4.356
33 64 4.096
34 70 4.900
35 64 4.096
36 69 4.761
37 62 3.844
38 60 3.600
39 68 4.624
40 62 3.844
41 64 4.096
42 65 4.225
Total IY 2.840 IY'192.522-
C. Annlisa Data
l. Uji Validitas
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor
tiap buti..
Kemudian di dalam memberikan interpretasi dengan koefisien korelasi
adalah item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang
tinggi, menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas yang cukup tinggi.
Penguj ian validitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan
dengan alat tes (instlUment). Suatu instlUment dapat memiliki tingkat kepercayaan
yang tinggi apabila hasil dari penelitian tersebut menunjukkan hasil tetap. Dengan
demikian masalah reliabilitas tes (instlUment) berhubungan dengan masalah
54
ketetapan hasil. Jika terjadi perubahan tes (instrument), maka perubahan ilu
dianggap tidak berarti.
Tabel4.1Hasill'englljian Instrumell Pada Varia bel X
Validitas VariabelNo. Rhitllng Rtabel Keterangan
QuesionerPI 0770 0.666 ValidP2 0.200 0.666 Tidak Valid
f---- P3 0.353 0.666 Tidak ValidP4 0.726 0.666 ValidP5 0.247 0.666 Tidak ValidP6 0.723 0.666 ValidP7 0.064 0.666 Tidak ValidP8 0.755 0.666 ValidP9 0073 0.666 Tidak ValidPIO 0.308 0.666 Tidak ValidPII 0.054 0.666 Tidak ValidPI2 0.195 0.666 Tidak ValidPI3 0.641 0.666 Tidak ValidPI4 0.652 0.666 ValidPIS 0.691 0.666 ValidPI6 0.695 0.666 ValidPI7 0.671 0.666 Valid.__.~PI8 0.833 0.666 Valid.. _--_.
ValidPI9 0.752 0.666P20 0.291 0.666 Tidak ValidP21 0.799 0.666 ValidP22 0.116 0.666 Tidak ValidP23 0.695 0.666 ValidP24 0.843 0.666 ValidP25 0.676 0.666 ValidP26 0.149 0.666 Tidak ValidP27 0.072 0.666 Tidak Valid-P28 0.683 0.666 Tidak ValidP29 0.235 0.666 ValidP30 0.360 0.666 Tidak ValidP31 0.305 0.666 Tidak ValidP32 0.825 0.666 ValidP33 0.690 0.666 ValidP34 0.727 0.666 ValidP35 0.702 0.666 Valid
Data. DlOlah
55
Hasil pengujian pada Uji Validitas dapat diperoleh data yang menyatakan
enam belas butir pertanyaan yang tidak valid atau tidak dapat digunakan karena
nilai korelasinya adalah lebih kecil dibandingkan dengan r-tabeL Berarti pada
enam belas butir pertanyaan di atas yang tidak valid maim pertanyaan tersebut
tidak layak untuk diujikan pada pengujian hipotesis selanjutnya.
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
relative konsisten apabila pengukuran tersebut diulangi dua kali atau lebih. The
reliability of measure andicate the stability and consistency whit '"hich the
instrument is measuring yhe concept and help to assess the goodness of a
measure.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan koefisien Cron/)ach's Alpha
yaitu koefisien yang menunjukan hubungan yang positif antara item atau
pertanyaan yang satu dengan yang lain.
Reliable atau tidaknya pengukuran hams memenuhi suatu keriteria. Dari
banyaknya penetapan standar reliabilitas maka penelitian ini akan menggunakan
reliabilitas dengan koefisien Cronbach's Alpha lebih dari 0,6. Item-item
pertanyaan yang digunakan dalam suatu kuesioner dinyatakan reliable apabila
memiliki Crun!Jach 's Alpha >0,6, maka dasar pengambilan keputusan aclalah :
1. Jika Cronbach's Alpha > 0,6, maka pertanyaan dalam kuesioner
dinyatakan reliable.
2. Jika Cronbach's Alpha < 0,6, maka pertanyaan dalam kuesioner
dinyatakan tidak reliable.
Berdasarkan hasil pengelolaan data, diperoleh hasil penguJlan realibilitas
yang dapat dilihat pada table 4.2 berikut ini
J.lI e la I ltasNo Variabel litem I Cronbach's Coefficient Alpha I Kesimoulan
1 Ekonomi I 35 I 0.695 I Reliabel
Tabel4.2U" R r bT
Data. DlOlah
Berdasarkan pengukuran reliabilitas di atas dengan menggunakan software
56
Seperti tabel di atas, koefisien Cronbach '.I' alpha untuk masing-masing
variabel ternyata lebih besar dari pada 0.60, artinya Cronbach '.I' alpha dapat
diterima, Setelah penglljian validitas dan reliabilitas, menyatakan bahwa seluruh
item pertanyaan dari masing-masing variabel dinyatakan valid dan reliabel.
Dengan kata lain, jawaban responden dengan pertanyaan-pertanyaan yang
digunakan untuk mengllkur variabel ekonomi orang tua adalah konsisten dan
conslrucl dapat di percaya (reliable).
3. Uji Nonnalitas
Uji ini bertujuan lIntuk mengllji apakah dalam model regresi variabel
dependen dan independen atau kedllanya mempllnyai distribllsi normal atall tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Untllk mengetahui variabel dependen dan independen atau keduanya
berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada gambar berikllt.
Gambar 4.1Uji Normalitas
Nocmal P-P Plot of Regress!on Standardized Residual
Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
1.0
.ao...a. 08-
E:J()"0 0.6
~~
o~a. 0.4xill
. 0.2
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
Observed Cum Prob
o
1.0
57
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikoliuearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi clitemukan
aclanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjacli korelasi, maka terdapat
multikolinearitas, cli mana moclel regresi yang baik seharusnya tidak terjacli
korelasi cliantara variabel bebas, clapat clilihat dalam tabel clibawah ini.
Table 4.3
Hasil Uji MuItikolinearitas
Coefficients it
Unstandardized Standardized CollinearityCoefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta I Siq. Tolerance VIF1 (Constant) 66.331 6.778 9.786 .000
Ekonomi.014 .076 .030 .191 .850 1.000 1000Orang Tua
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Penyimpangan asumSI model klasik yang pertama adalah aclanya
multikolinearitas dalam model regresi yang clihasilkan. Moclel regresi yang bebas
dari masalah multikoliniearitas menumt Sugarclito yaitu pacla nilai VIF (Variance
Inflation Factor) yaitu tidak lebih clari 10 clan tolerannya tidak kurang clari 0,1.
Jika cli lihat pada table 4.3 di atas maka clapat cliketahui bahwa nilai VIF sebesar
1.000 clan nilai tolerance sebesar 1.000. Maim dapat clisimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari multikolinearitas clan layak cligunakan.
b. Uji Autokorelasi
Pengujian aclanya autokorelasi clilakukan dengan melihat nilai Durbin
Watson yang dapat dideteksi dari output SPSS pacla tabel Moclel Summary
sebagai berikut :
Tabel4.4Hasil Uji Autokorelasi
Model Summar:/'
Adjusted Std. Error of Durbin~
Model R R Square R Square the Estimate Watson1 .030a .001 -.024 3.477 1.060
a. Predictors: (Constant), Ekonoml Orang Tua
58
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresl di mana
variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya. Artinya bahwa nilai dari
variabel dependen tidak berhubungan dengan variabel itu sendiri, baik nilai
periode sebelumnya maupun nilai periode sesudahnya.
Pada tabel 4.4 di atas dapat di lihat bahwa nilai Durbin Watson (DW) yang
diperoleh dari hasil 1.060. Hal ini berarti angka durbin watshon berada diantara -2
sampai dengan +2. Jadi dapat disimpulkan ballWa model tersebut tidak ada atau
tidak terjadi autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada periode T dengan
kesalahan pada periode t-I (sebelumnya) pada model regresi yang dibuat dalam
penelitian ini.
c. Vji Heteroskedastisitas
Masalah heteroskedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual pada
model yang sedang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu
observasi ke observasi lainnya. Gejala heteroskedastisitas lebih sering terjadi
apabila regresi menggunakan data berupa silang tempat (cross-section)
dibandingkan dengan data kurun waktu (time-series).
Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.2
Vji HeteroskedatisitasScatterplot
Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
_3 _2 _1 (I
Regression Standardized Predicted Value
59
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, Scatte/plot menunjukkan penyebaran titik
data sebagai berikut, menunjukkan model regresi linier berganda terbebas dari uji
asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu:
a. Titik-titik data menyebar di atas dan di sekitar angka nol
b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
c. Penyebaran titik-titik tidak berpola
d. Penyebaran titik-titik dan tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemungkinan menyempit dan melebar kembali.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi sederhana antara variabel
Ekonomi Orang Tua (X) dengan variabel Prestasi Belajar Siswa (Y) memiliki
heterokedasitisitas.
5. Hasil Vji Hipotesis
Dengan menggunakan persamaan regresi lebih dari satu variabel maka
koefisien determinasi yang baik untuk digunakan dalam menjelaskan persamaan
ini adaJah persamaan determinasi R Square yang sudah disesuaikan (Adjusted R
Square) karena disesuaikan dengan jumlah variabeJ independen yang digunakan
dalam penelitian ini. Maka niJai R Square yaitu 0,00 I. Artinya 0,1 % variabel
dependen prestasi belajar siswa dijeJaskan Gleh variabel independen ekonomi
orang tua siswa, seclangkan sisanya sebesar 99.9% (100'1'0-0,1 %) clijelaskan oleh
variabellain di luar variabel yang digunakan atau dihubungkan oleh faktor lain.
a. Hubungan variabel Ekonomi Orang Tua (X) dengan Prestasi Belajar
Siswa (Y)
Tabel 4.5
Vji t
CoefficientS'
Unstandardized Standardized CollinearityCoefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF1 (Constant) 66.331 6.778 9.786 .000
Ekonomi014 .076 .030 .191 .850 1.000 1.000
Orang Tua
- -
60
Berdasarkan uji signifikan dengan menggunakan uji t, untuk variabel bebas
ekonomi orang tua koefisien persamaan regresi dapat diperoleh nilai t-hitung
sebesar 0,191 dengan nilai signifikan sebesar 0,850. Nilai Habel untuk pengujian
signifikan diperoleh dengan nilai alpha 5%, dan derajat kebesaran (df) = n
jumlah variabel independen = 42 - 2 = 40, maka dapat diperoleh Habel sebesar
1,68. Artinya nilai t-hitung lebih kecil dari Habel (0,191 < 1,68) dan nilai
signifikan lebih besar dari alpha (0,850 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan positif antara variabel ekonomi orang tua (X) dengan
prestasi belajar siswa (Y). Sehingga hasil pengujian pada tingkat signifikan 5%
hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif(Ha) ditolak.
Dari hasil tersebut maka persamaan regresinya adalah :
Y = 66,331
X = 0,014
Dimana:
Y = Prestasi Belajar Slswa
X = Ekonomi Orang Tua Siswa
6. Pembahasan dan Temuan Penelitian
Dari hasil uji t, diperoleh nilai koefisien persamaan sebesar 66.331 untuk
koefisien konstan. 0,014 untuk koefisien ekonomi orang tua. Dengan hasil
tersebut, maka persamaan regresinya adalah:
Y = 66,331
X = 0,014
Dimana:
Y = Prestasi Belajar Siswa
X = Ekonomi Orang Tua Siswa
Besarnya hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel
61
dapat diartikan bahwa harga 66,331 merupakan nilai konstan. Konstanta sebesar
66,331 menyatakan bahwa ji1ca tidak ada faktor ekonomi orang tua, maka prestasi
belajar siswa sebesar 66,331.
Hubungan antara ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa tidak
bersifat positif. Semakin baik ekonomi orang tua, maka tidak terdapat hubungan
dengan prestasi belajar siswa. Nilai koefisien regresi sebesar 0,0] 4 menunjukkan
bahwa setiap penambahan satuan variabel ekonomi orang tua akan
meningkatkan prestasi belajar siswa 0,014.
Dalam mengkategorikan ekonomi orang tua Slswa di MTs Ruhul Sayan
adaiah sebagai berikut:
No Kategori Frekuensi Prosentase iI Tinggi 18 18%
--,
2 Menengah 19 19%
,Rendah 5 5%0
lundah 42 42%
Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata keadaan ekonomi orang tua siswa di
MTs Ruhul Sayan adalah pada level ekonomi menengah. Sebagaimana penulis
jelaskan pada tabel di atas bahwa 18 orang siswa berasal dari ekonomi tinggi, ]9
orang siswa berasal dari ekonomi menengah dan 5 orang siswa berasal dari
ekonomi rendah.
BABY
Kesimpulan Dan Sal'an
A. Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan tentang hubungan ekonomi orang tua dengan
prestasi belajar siswa di MTs Ruhul Bayan Cisauk Tangerang, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
I. Terdapat hubungan antara ekonomi orang tua dengan prestasi belajar
siswa, akan tetapi korelasi itu diabaikan dengan r sebesar 0,014
2. Kontribusi tingkat ekonomi orang tua dengan prestasi belajar Slswa
ditunjukan oleh koefesien determination sebesar 66.331 ini berarti tingkat
ekonomi orang tua memberikan kontribusi sebesar 66.331 % terhadap
prestasi belajar siswa
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ekonomi orang tua di MTs
Ruhul Bayan dengan prestasi belajar siswa
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ternyata Hipotesis alternative di
tolak sedangkan hipotesis nihilnya diterima, karena t-hitung lebih keeil
dari t-tabel (0,191 < 1,68). Ini menunjukan bahwa ada hubungan yang
tidak berarti antara ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
I. Kepada para orang tua siswa walaupun ekonomi rendah hams memberikan
motivasi dan memperhatikall prestasi belajar anak-anaknya
2. Kepada orang tua siswa untuk memperhatikan anak-anaknya dalam
masalah pendidikannya.
63
3. Kepada kepala madrasah atau gUn! MTs diharapkan agar lebih
memaksimalkan prestasi belajar semua siswa, baik dari keluarga mampu
maupun dari keluarga bawah ataupun seclang. Sehingga semua
menclapatkan pendidikan dengan baik.
4. Kepada para siswa MTs Ruhul Bayan agar lebih meningkatkan prestasi
belajarnya di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cel. 1.
Dagun, Save M, "Kamus Besar Ilmu Penge/ahuan", Lembaga PengkajianKebudayaan Nusantara, LPKN, Jakarta.
Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco, 1988, Cet. II
Gunawan, Ary E, Sosiologi Pendidikan sua/u Analisis Sosiologi lenlang lJerlJagaiProMem Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, Cet. 1
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cel. V
Kamus Besar Bahasa Indonesia, "DEPDIKBUD", Balai Pustaka; 1988, Cet 1.
Margono, Melodologi Penelilian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cel. IV
Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, (ed.), Kemiskinan danKelJu/uhanPokok, Jakarta: Rajawali, 1986, Cel. II
Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cel.
Nursisto, Peningkalan Preslasi Sekolah Menengah, Insan Cendekia, 2002, Cet. I
Pidarta, Made, Landasan Kependidikan, Dasar-Dasar Peneillian llmiah,Bandung: Pustaka Setia, 2001, Cel. I
Sabri, Alisuf, llmu Pendidikan, Jakarta: Pedoman I1mu Jaya, 1999, Cel.
__, llmu Pendidikan, Jakarta: Pedoman I1mu Jaya, 1999, Cel. I
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Sualu pendekalan Baru, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 1995), Cel. I
Sholeh, Abdul Rachman. Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
Subana, Dasar-dasar Penelilian llmiah, Bandung: Pusaka Setia, 200 I, Cel. I
Sudijono, Anas, Penganlar Sialislik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004, Cel. 14
65
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:Bumi Aksara, 2003, CeL r
Suralaga, Fadillah, dkk; Psikologi Pendidikan dalam Pre.lpektif Islam, Jakarta:UrN Jakarta Press, 2005, eeL r
Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Jakarta: Erlangga, 200 I, CeL
Tohirin, Psikologi Pembelqjaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006
Vaizey, John, Pendidikan di Dunia Modern, Jakarta: Karya Nusantara, 1974)
NO Refel'ensi Check List-
1 Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, Jakarta:
Rineka Cipta, 2004, Cet L J-I-,2 Dagull, Save M, "Kamus Besar Ilmu
Pengetahuan", Lembaga Pengkajian
/vLKebudayaan Nusantara, LPKN,
Jakarta_
0 Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco,J
M1988, Cet II
4 Gunawan, Ary H, Sosiologi Pendidikan suatu
Analisis Sosiologi tentang berbagai
Problem Pendidikan, Jakarta: Rineka ;tf;Cipta, 2000, CeL I ~
5 Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, f&Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet V
6 Kamus Besar Bahasa Indonesia,
"DEPDlKBUD", Balai Pustaka; 1988, IiCet 1.
7 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, UJakarta: Rineka Cipta, 2004, Cet IV
8 Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers,
(ed_), Kemiskinan dan KebutuhanPokok, ;tAlC.c::-
Jakarta: Rajawali, 1986, Cet II
9 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu
pendekatan Baru, (Bandung: Remaja URosda Karya, 1995), Cet I
~
10 Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi UAksara, 1995, CeL I Z
11 Nursisto, Peningkatan Prestasi Sekolah
Menengah, Insan Cendekia, 2002, AqCet I
12 Pidarta, Made, Landasan Kependidikan, Dasar-
Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung:/Jjf,Pustaka Setia, 2001, Cet. I -
13 Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan, Jakarta:
'£-Pedoman Ilmu Jaya, 1999, Cet. I
14 Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan, Jakarta:
iJLPedoman Ilmu Jaya, 1999, Cet. I
15 Sholeh, Abdul Rachman. Madrasah dan
Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: qRaja Grafindo Persada, 2006.
16 Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah,
diBandung: Pusaka Setia, 2001, Cet. I
17 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik
Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo JAj{Persada, 2004, Cet. 1
18 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik
Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo AiPersada, 2006, eet. 16
19 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan:
Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: qBumi Aksara, 2003, Cet. I
20 Suralaga, Fadillah, dkk; Psikologi Pendidikan
dalam Prespektij Islam, Jakarta: DIN J{Jakarta Press, 2005, Cet. I
21 Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Jakarta:
;l£Erlangga, 2001, Cet. I
22 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo qPersada, 2006
23 Vaizey,< Jnhn, Pendidikan di Dunia lv/odem,
;t£Jakarta: Karya Nusantara, 1974)
D~g,, \
ANGKET SISWA
Tuliskan jawaban anda dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia
sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya.
Nama:
Kelas:
I.Apa pendidikan terakhir bapak anda?
a. SD
b. SMP
2. Apa pendidikan terakhir ibu anda?
a. SD
b. SMP
3.Apa pekerjaan bapak anda?
a. Buruh
c. SMA
d. PT (Perguruan Tinggi)
c.SMA
d. PT (Perguruan Tinggi)
c. Petani
d. Antara Rp. 1. 500.000 - 2. 500.
b. Pedagang d. PNS
4. Apa Pekerjaan ibu anda?
a. Buruh c. Petani
b. Pedagang d. PNS
5. Berapa penghasilan bapak anda setiap bulan?
'1, a. Antara Rp 500.000 .
b. Antara Rp.· 500.000 - Rp. I. 000. 000
c. Antara Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500: 000
d. Antara Rp. 1. 500. 000 - Rp. 2. 000. 000
6. Berapa penghasilan ibu anda setiap bulan?
a. Tidak ada c. Antara Rp 500. 000 - 1.400.
000
b. Kurang dari Rp. 500. 000
000
7. Jika anggota keluarga sakit di mana biasanya pengobatan dilakukan?
a. Dibiarin saja c. Puskesmas
b Beli obat di warung d. Rumah Sakit
c. Hanya sebagian
d. Memenuhi semuac. Hanya sedikit
8. Apakah orang tua anda memenuhi sarana dan prasarana belaj ar di rumah
(seperti TV, Radio, kipas angina, dll).
b. Tidak sarna sekali
9. Apakah orang tua anda memenuhi sarana dan prasarana belajar di sekolah?
a. Tidak sarna sekali c. Hanya sebagian
b. Hanya sedikit d. Memenuhi semua
10. Apakah orang tua anda selalu memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna?
a. Tidak pernah c. Sering
b. Kadang-kadang d. Setiap hari
11. Apakah orang tUR anda mampu membayar uang iuran sekolah?
a. Tidak mampu c. Mampu
b. Hanya separuh d. Sangat mampu
12. Pengeluaran keluarga setiap bulan paling banyak digunakan untuk biaya?
a. Untuk makan c. Perumahan
b. Kesehatan d. pendidikan
13. Status kepemilikan rumah orang tua anda?
a. Rumah orang tua/mertua c. Rumah dinas
b. Kontrakan d. Rumah sendiri
14. Harta orang tua selain mmah?
a. Tidak ada c. Rumah kontrakan
b. Tanah d. Perusahaan
15. Kendaraan pribadi yang orang tua anda miliki?
a. Tidak ada c. Motor
b. Sepeda d. Mobil
16. Apakah orang tua allda memberikan uang saku?
a. Tidak pernah c. Kadang-kadang
h. Jarang sekali d. Selalu
17. Berapa uang saku yang orang tua anda berikan?
c. Selalu
d. Jarang sekali
b. Antara Rp. 2. 500 - Rp. 4. 500 d. Antara Rp. 7.500 - Rp. 10. 000
18. Di mana biasanya anda belajar sewaktu di rumah?
a. Ruang makan c. Kamar anak
b. Ruang tamu d. Tempat belajar khusus
19. Bagaimana cara anda sampai di sekolah?
a. Jalan kaki c. Antar jemput
b. Naik Angkot d. Membawa kendaraan sendiri
20. Apakah orang tua anda selalu mengaj ak rekreasi?
a. Tidak Pernah c. Selalu
b. Kadang-kadang d. Jarang sekali
21. Di mana orang tua anda membeli sandang pangan?
a. Pasar Eceran c. Super Market
b. Toko d. Mall Plaza
22. Apakah orang tua anda memberi uang saku lebih untuk ditabung?
a. tidak pernah c. Selalu
b. Kadang-kadang d. Jarang Sekali
23. Apakah orang tua anda suka menggunakan aksesoris: (seperti emas, intan,
dll)?
a. Tidak pernah
b. Kadallg-kadang
24. Apakah jabatan orang tua anda dalam pekerjaan?
a. Nlanager c. Anggota
b. Wakil ketua d. Lainnya
25. Apakah orang tua anda aktif dalam kegiatan orgallisasi?
a. Tidak sarna sekali c. Selalu
b. Kadang-kadang d. Jarang sekali
26. Apakah orang tua anda memberikan motivasi dalam belajar?
b. Kadang-kadang d. Jarang Sekali
27. Apakah orang tua anda selalu mentanyakan pelajaran sekolah?
a. Tidak Pernah c. Selalu
b. Kadang-kadang d. Jarang Sekali
28. Apakah orang tua anda memberikan kesempatan untuk private setiap
menghadapai ujian?
a. Tidak Pernah c. Selalu
b. Kadang-kadang d. Jarang Sekali
29. Berapajam anda diberi kesempatan untuk nonton TV?
a. Setengah Jam c. 1,5 jam
b. 1 Jam d.2Jam
30. Apakah sebelum berangkat sekolah anda hams sarapan di rnmah?
a. Tidak Pernah c. Selalu
b. Kadang-kadang d. Jarang Sekali
31. Apakah oeang tua anda selalu membelikan seragam aekolah setiap naik
kelas?
a. Tidak Pernah c. Selalu
b. Kadang-kadang d. Jarang Sekali
32. Bagaimana reaksi orang tua jika nilai ulangan anda tinggi?
a. Dibiarin saja c. Diberi hadiah
b. Dinasehati d. Dicuekin
33. Bagaimana reaksi orang tuajika nilai ulangan rendah?
a. Dibiarin saja c. Dicuekin
b. Dinasehati d. Diberi hadiah
34. Bagaimana reaksi orang tua anda jika kamu naik kelas?
a. Dibiarin saja c. Dicuekin
b. Diajak jalall-jalan d. diberi hadiah
35. Apakah orang tua anda mendampingi tiap belajar?
a, Tidak pernah c. Selalu
Daftar Isian Angket Penelitian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 '12 13 14 15 16 174 1 1 4 3 4 3 3 2 4 3 4 2 1 3 4 24 1 1 4 4 4 2 4 2 4 1 4 2 1 3 4 23 1 1 1 1 1 2 2 2 4 1 4 2 1 3 4 24 3 1 1 1 2 2 3 2 1 3 4 2 2 3 4 23 1 1 1 1 1 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 22 1 2 1 1 2 3 3 3 4 3 4 2 1 3 4 24 1 1 1 1 2 3 3 2 4 3 4 2 2 2 4 24 1 1 1 1 1 3 3 2 4 3 3 1 1 2 3 13 1 1 1 2 4 3 4 2 4 1 2 2 3 3 2 24 1 1 1 1 2 4 3 2 4 3 3 3 1 3 3 33 1 3 2 1 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 33 1 2 1 1 1 3 3 4 1 1 4 1 2 3 4 14 1 1 1 1 1 3 3 4 4 1 3 2 1 3 3 24 1 2 1 1 1 3 4 2 4 1 4 1 3 2 4 13 1 1 2 2 2 3 3 2 4 1 4 2 1 2 4 24 1 1 2 2 2 3 4 4 4 1 4 2 1 3 4 24 1 2 2 1 2 3 3 2 4 3 3 1 3 1 3 13 1 1 1 1 2 3 3 2 4 3 3 2 1 1 3 23 2 2 1 2 2 3 3 4 4 1 4 2 1 2 4 24 1 1 1 1 1 3 2 4 1 2 3 1 1 3 3 13 3 1 1 1 1 3 3 2 4 3 4 2 1 3 4 24 2 1 1 1 1 3 3 2 4 1 4 2 1 3 4 24 1 1 1 1 2 3 3 4 4 3 4 3 1 3 4 34 2 2 1 1 2 3 3 4 4 3 4 3 1 3 4 33 1 1 1 1 1 3 2 3 4 3 4 2 1 4 4 24 2 2 3 1 1 3 1 2 4 3 3 1 1 2 3 13 1 1 2 1 1 3 3 2 4 3 4 2 1 2 4 24 3 3 2 2 1 3 3 3 4 2 3 4 1 3 3 44 1 1 1 1 1 3 2 2 4 3 4 2 1 3 4 23 1 1 3 1 1 3 3 2 4 3 4 2 1 3 4 24 4 4 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 1 3 4 33 1 1 1 1 2 3 4 2 1 3 3 1 1 3 3 14 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 1 3 4 24 1 1 3 1 2 3 3 2 4 2 3 1 1 2 3 13 1 1 3 1 2 3 3 3 4 3 4 1 1 2 4 14 1 1 3 1 2 3 3 2 4 1 4 1 1 3 4 14 1 1 3 1 1 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 24 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 4 3 1 3 4 34 1 1 3 1 4 3 3 2 4 3 3 1 1 2 3 13 1 1 1 1 2 3 1 2 4 1 4 2 1 3 4 23 3 3 1 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 34 1 1 4 1 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95, Ciputat 15412, IndonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomoI'Lamp.I! a I
: lJn.01/FIITL022111 12008: Abslraksi/(Julline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.Drs. Nurochim, !vlrvIPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah clan KeguruanUIN SyarifI-liclayalullahJakarta.
Assalmnu 'alaikum lvr. wb.
Jakarta. I I Februari 2008
Dengan illi diharapkan kesediaan Sauclara Lllltuk mcnjadi Pcmbilllbing 1/11(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIIvI
JUl"llSan
Semester
Juclul Skripsi
Anik lvIuslikah
104011000045
Pcndiclikan Agama Islam
VIII
Hubungan Ekonomi Orang Tun c1engan Prestasi Sis\va
.fudul tersebut telah disctujui otch Jurusan )'ang bcrs:lIlgkutan pachl tanggal 2,'! Janllari2008 c1engan abstrak/outline sebagaimana tcrlampir. Ivlcskipun dcmikian Pembimbingberhak untuk mengubah juclul tersebut bila dipandang tidak Ikurang sesuai.
13imbingan skripsi ini c1iharapkan selesai dalam waklu Ii (cnam) bulan. dan chpatcliperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa sural pcrpanjangan .
Alas perhatian dan kClja sama Saudara, kami lIcapkan terima kasih.
I-Va.')'solamu 'alaikum lVI', lvb.
TemDusan:I. Dekan FITK2. IvlahasiswaYbs
Hal. Pengajuan Judul SkripsiKepada Yth,Ketua Jurusan PAlFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatullahJakartaDi Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera kami sampaikan semoga Bapak senantiasa dalam lindungan AllahSWT, dan selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin
Selanjutnya saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NamaNIMFakultasJurusan
Anik Mustikah104011000045Ilmu Tarbiyah dan KeguruanPendidikan Agama Islam
Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul "HUBUNGAN EKONOMIORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Dr SMPN 264JAKARTA BARAT" sebagai pertimbangan, berikut saya lampirkan:
I. Abstraksi Out Line2. Bab I sampai dengan Bab III3. Daftar Pustaka
Demikian pengajuan judul ini saya buat, semoga dapat disetujui, atas saTan dankritik, saya ucapkan Terima Kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Dosen Pembimbing SeminarJakmia, 21 januari 2008
HOI'mat saya,
Anik Mustikah•
Rosyada, MA
't .Dose
~J
YAYASANRUHULBAYANMADRASAH TSANAWIYAH RUHUIJ BAYAN
MTs RUHUL BAYANlaya Cisauk Legok Km.4 I<elurahan Cisauk Kec Cisauk Kab. Tangerang - Banten Telp. 021 - 5977388
SURAT KETERANGANNomor: MTsA.19115.03/PP.01.1/13/200B
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah
s.) RUHUL BAYAN, dengan ini menerangkan bahwa:
Nama
NIM
Tempat Tgl. Lahir
Fakultas
Jurusan
: ANIK MUSTIKAH
: 104011000045
: Ponorogo, 20 Agustus 1983
: IImu Tarbiyah dan Keguruani UIN Jakarta
: PAl
Nama tersebut di atas te1ah me1aksanakan proses pcnelitian dalam
~ka menyelesaikan skripsi di MTs. RUHUL BAYAN, dengan judul :
HUBUNGAN EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ".
Demikian surat keterangan lUI dibuat untuk dipergunakan
agaimana mestinya.
i 2008uhul SaYan
e~