dewan perwakilan rakyat republik indonesia laporan ...€¦ · 4) kunjungan kerja bksap dpr ri...

18
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN DELEGASI DPR RI KE KOLOMBIA DALAM RANGKA TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) Tanggal 20 s.d. 26 Juli 2019 ____________________________________________________________________________ I. PENDAHULUAN Empat tahun telah berselang sejak pengesahan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai agenda pembangunan global di Sidang Umum PBB di New York 2015 silam. Para pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional hingga global berpacu mengimplementasikan tujuan, target, dan indikator SDGs di berbagai sektor hingga tahun 2030. Dalam hal pencapaian SDGs, kemitraan dan kolaborasi di tingkat bilateral maupun multilateral dibutuhkan untuk memecahkan tantangan dan mencari solusi terbaik. Salah satu prinsip dalam SDGs adalah inklusivitas baik itu dalam masa embrio, perencanaan, dan di tingkat pelaksanaan. Artinya, semua pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, pelaku usaha, kampus, filantropi, organisasi internasional dan regional, lembaga riset serta tidak terkecuali parlementerlibat dalam kerja mewujudkan SDGs pada tataran konkret. Dokumen SDGs sendiri menyebut secara tegas peran parlemen sebagai organ yang mempunyai signifikansi dalam pengarusutamaan dan implementasi SDGs di tingkat nasional. Mengingat peran penting parlemen dalam implementasi SDGs, BKSAP sebagai alat kelengkapan DPR RI yang menjadi penjuru diplomasi parlemen membentuk Panitia Kerja SDGs untuk membantu pemerintah RI dalam implementasi dan pengarusutamaan SDGs di dalam negeri. Seturut dengan itu, BKSAP DPR RI berupaya memperkaya khazanah praktik dan pengalaman SDGs dengan mengadakan kunjungan kerja ke negara-negara tertentu yang dinilai mempunyai keunggulan komparatif. Salah satu negara yang dikunjungi adalah Kolombia. Kedatangan BKSAP DPR RI ke Kolombia membawa misi diplomasi parlemen bertemu dengan para pemangku kepentingan di Kolombia guna saling bertukar pikiran, pandangan, pengalaman dan praktik cerdas terkait implementasi SDGs baik di Indonesia maupun Kolombia. Kunjungan BKSAP DPR RI mengeksplorasi upaya Parlemen Kolombia dalam memantau implementasi nasional SDGs dan dalam menyediakan kebijakan yang tepat dan relevan untuk mendukung SDGs.

Upload: others

Post on 09-Jan-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN DELEGASI DPR RI KE KOLOMBIA DALAM RANGKA TUJUAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

Tanggal 20 s.d. 26 Juli 2019

____________________________________________________________________________

I. PENDAHULUAN

Empat tahun telah berselang sejak pengesahan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai

agenda pembangunan global di Sidang Umum PBB di New York 2015 silam. Para pemangku

kepentingan di tingkat lokal, nasional hingga global berpacu mengimplementasikan tujuan,

target, dan indikator SDGs di berbagai sektor hingga tahun 2030. Dalam hal pencapaian SDGs,

kemitraan dan kolaborasi di tingkat bilateral maupun multilateral dibutuhkan untuk memecahkan

tantangan dan mencari solusi terbaik.

Salah satu prinsip dalam SDGs adalah inklusivitas baik itu dalam masa embrio, perencanaan, dan

di tingkat pelaksanaan. Artinya, semua pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, pelaku

usaha, kampus, filantropi, organisasi internasional dan regional, lembaga riset serta tidak

terkecuali parlemen—terlibat dalam kerja mewujudkan SDGs pada tataran konkret. Dokumen

SDGs sendiri menyebut secara tegas peran parlemen sebagai organ yang mempunyai signifikansi

dalam pengarusutamaan dan implementasi SDGs di tingkat nasional.

Mengingat peran penting parlemen dalam implementasi SDGs, BKSAP sebagai alat kelengkapan

DPR RI yang menjadi penjuru diplomasi parlemen membentuk Panitia Kerja SDGs untuk

membantu pemerintah RI dalam implementasi dan pengarusutamaan SDGs di dalam negeri.

Seturut dengan itu, BKSAP DPR RI berupaya memperkaya khazanah praktik dan pengalaman

SDGs dengan mengadakan kunjungan kerja ke negara-negara tertentu yang dinilai mempunyai

keunggulan komparatif. Salah satu negara yang dikunjungi adalah Kolombia.

Kedatangan BKSAP DPR RI ke Kolombia membawa misi diplomasi parlemen bertemu dengan

para pemangku kepentingan di Kolombia guna saling bertukar pikiran, pandangan, pengalaman

dan praktik cerdas terkait implementasi SDGs baik di Indonesia maupun Kolombia. Kunjungan

BKSAP DPR RI mengeksplorasi upaya Parlemen Kolombia dalam memantau implementasi

nasional SDGs dan dalam menyediakan kebijakan yang tepat dan relevan untuk mendukung

SDGs.

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

2

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kunjungan kerja ke Kolombia adalah sebagai berikut:

1) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI ke Kolombia adalah sebagai komitmen untuk

mengarusutamakan SDGs di tingkat nasional dan global.

2) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI ke Kolombia adalah untuk memainkan peran diplomasi

parlemen dalam mengarusutamakan SDGs di tingkat regional dan global.

3) Kunjungan BKSAP DPR RI adalah juga untuk mendiseminasikan The Third World

Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) yang akan diselenggarakan

oleh BKSAP DPR RI pada 4 s.d. 5 September 2019 di Bali. WPFSD mengangkat tema

“Combating Inequality through Social and Financial Inclusion”, sekaligus mengundang

parlemen Kolombia agar hadir.

4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan

pamor Indonesia dalam kancah diplomasi parlemen.

Keberangkatan delegasi BKSAP DPR RI ke Kolombia ini berdasarkan Surat Keputusan

Pimpinan DPR RI Nomor: 123/PIMP/V/2018-2019, dengan susunan delegasi sebagai berikut:

No Nama Delegasi Jabatan

1 Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si.

(A-432) Fraksi P. Demokrat

- Ketua Panja SDGs/Ketua BKSAP

- Anggota Komisi XI

2 Dave Akbarshah Fikarno, ME.

(A-264) Fraksi P. Golkar

- Watua Panja SDGs/Watua BKSAP

- Anggota Komisi I

3 Dr. H. Surahman Hidayat

(A-107) Fraksi PKS

- Watua Panja SDGs/Watua BKSAP

- Anggota Komisi VIII

4 H. Achmad Farial

(A-517) Fraksi PPP

- Watua Panja SDGs/Watua BKSAP

- Anggota Komisi VI

5 Dwi Ria Latifa

(A-143) Fraksi PDI Perjuangan

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi II

6 Hj. Saniatul Latifa, SE.

(A-243) Fraksi P. Golkar

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi V

7 Rachel Maryam Sayidina

(A-344) Fraksi P. Gerindra

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi X

8 Putu Supadma Rudana

(A-442) Fraksi P. Demokrat

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi X

9 Hj. Desy Ratnasari, M.Si., M.Psi.

(A-472) Fraksi PAN

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi VIII

10 Dra. Hj. Siti Masrifah, MA.

(A-77) Fraksi PKB

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi IX

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

3

11 H. Mahfudz Abdurrahman, S.Sos.

(A-103) Fraksi PKS

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi V

12 Drs. Taufiqulhadi, M.Si.

(A-19) Fraksi P. Nasdem

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi III

13 Drs. Timbul Manurung

(A-550) Fraksi P. Hanura

- Anggota Panja SDGs/Anggota BKSAP

- Anggota Komisi I

II. PERTEMUAN-PERTEMUAN SELAMA DI KOLOMBIA

A. Pertemuan dengan National Planning Department (DNP) Kolombia

(Mrs. Gloria Amparo Alonso)

Program-program DNP akan diajukan ke Kongres untuk memperoleh persetujuan. Selama

4 tahun mendatang, Kolombia berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan dari 12 juta

jiwa menjadi 2,5 juta jiwa, serta menghapus angka kemiskinan ekstrim yang mencapai 1,5

juta jiwa, seiring dengan komitmen negara tersebut terhadap pencapaian SDGs. Salah satu

strategi yang dicanangkan Kolombia dalam pengentasan kemiskinan adalah revolusi

industri.

Sebanyak 50% anggaran Kolombia dialokasikan untuk program kesetaraan yang di

dalamnya juga mencakup aspek pendidikan dan kesehatan.

Ada tiga elemen utama yang ditekankan DNP dalam mencapai SDGs, yaitu: 1) Lokalisasi

SDGs, karena SDGs merupakan komitmen global yang pada praktiknya dijalankan di

tingkat lokal; 2) Tersedianya anggaran untuk mendukung program-program pencapaian

SDGs; serta 3) Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta (public-private

partnership) karena tanggung jawab pencapaian SDGs bukan hanya merupakan tanggung

jawab pemerintah.

Parlemen Kolombia belum memiliki komite/panitia khusus yang membahas pencapaian

SDGs. Oleh karena itu, kunjungan Panja SDGs BKSAP dapat menginspirasi Parlemen

Kolombia untuk membentuk komite serupa.

SDGs sudah menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional Kolombia. Ada

sejumlah indikator pembangunan yang selaras dengan SDGs. Setiap indikator menjadi

tanggung jawab dari lembaga/kementerian tertentu. Sebagai contoh, DNP bertanggung

jawab terhadap aspek inklusi finansial. DNP mempromosikan SDGs ke setiap

daerah/kabupaten melalui seminar, tidak hanya menargetkan pemerintah, tetapi

masyarakat setempat. Medellin adalah kota pertama di Kolombia yang mengintegrasikan

SDGs dalam program kerja pemerintah daerah.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

4

Sebagai salah satu upaya untuk mengukur kontribusi sektor swasta dalam pencapaian

SDGs. Kolombia telah meluncurkan SDGs Corporate Tracker. Saat ini, sudah ada 70

perusahaan yang menyampaikan laporan dalam framework tersebut, target berikutnya

adalah memperoleh laporan kontribusi dari 200 perusahaan. Dengan bantuan Pemerintah

Swedia, Kolombia telah meluncurkan website khusus yang berisikan informasi mengenai

SDGs beserta setiap goal dan indikator yang disusun pemerintah, termasuk program yang

diluncurkan.

B. Pertemuan dengan Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia

(Mr. Rikardo Lozano Picon)

Di era Millennium Development Goals (MDGs), Kolombia fokus pada pencapaian target

pembangunan global di Bogota. Namun dalam konteks pencapaian SDGs, Kolombia

berkomitmen untuk merangkul pemerintah daerah. Melalui berbagai penelitian, Kolombia

berupaya untuk mengidentifikasi berbagai tantangan dan prioritas pembangunan yang

dibutuhkan di setiap daerah. Selain berkomitmen terhadap SDGs, Kolombia juga

mengacu pada Paris Agreement untuk menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Selain menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga/kementerian, Kementerian

Lingkungan Hidup Kolombia juga berkomunikasi secara intensif dengan Parlemen karena

salah satu aspek terpenting dalam pencapaian SDGs di bidang lingkungan adalah

ketersediaan anggaran.

Selain hydro power, Kolombia juga sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas

energi terbarukan yang berasal dari energi angin dan matahari. Untuk meningkatkan

efisiensi energi, Kolombia akan beralih pada sistem transportasi publik berenergi listrik

dan hybrid.

Salah satu strategi utama Kolombia dalam mencapai SDGs adalah melalui circular

economy. Dalam hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia meluncurkan

serangkaian workshop yang melibatkan sektor swasta untuk meningkatkan efisiensi

ekonomi dan produktifitas perusahaan. Setiap upaya yang dilakukan Kolombia untuk

mencapai SDGs melibatkan lebih dari satu lembaga kementerian.

Ada dua mekanisme utama yang digunakan Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia

dalam mencapai SDGs, yaitu: 1) Bekerja sama dengan kementerian lain, dan 2) Bekerja

sama dengan berbagai industri yang ada di Kolombia untuk mencapai green economy.

Ada sejumlah MOU yang telah disepakati antara Pemerintah Kolombia dan sektor swasta.

Kolombia telah berhasil mencapai pengurangan deforestasi hingga 10%.

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

5

C. Pertemuan dengan Ketua DPR Kolombia

(Mr. Alejandro Carlos Chacon Camargo)

DPR Kolombia menyambut baik kunjungan delegasi DPR RI dan mendukung kerja sama

bilateral yang lebih erat, terutama dalam bidang perdagangan dan investasi. Ketua DPR

mengapresiasi Duta Besar RI yang senantiasa berupaya untuk mendekatkan hubungan

kedua negara.

Kolombia telah membentuk bilateral friendship group untuk mempererat persahabatan

antara rakyat Indonesia dan Kolombia. Sejak 2017, kunjungan delegasi DPR RI ke

Kolombia aktif dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan bilateral antar kedua

negara semakin dekat.

Menurut Ketua BKSAP, hubungan antara parlemen Kolombia dan Indonesia sebenarnya

sudah terjalin sejak lama melalui IPU. Dialog dalam bilateral friendship group diharapkan

dapat juga terjalin dalam forum-forum antarparlemen.

Ketua BKSAP mengundang Ketua DPR Kolombia dan Ketua Friendship Group untuk

menghadiri the 3rd WPFSD di Bali pada bulan September 2019 yang akan dihadiri pula

oleh OECD, WPL dan organisasi internasional lainnya. Kolombia akan mengirim delegasi

untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

Ketua BKSAP mengusulkan dibukanya sekolah bahasa Indonesia di Kolombia dan

mendorong program beasiswa dan pertukaran pelajar antar kedua negara.

Wakil Ketua BKSAP Dave Laksono mendorong interfaith dialogue, mengingat Indonesia

merupakan negara multietnis dan multiagama. Sebagaimana Kolombia, Indonesia juga

telah berhasil mengatasi pemberontakan separatis. Oleh karena itu, saling berbagi

pengalaman antara kedua negara harus terus dilakukan.

Ketua DPR Kolombia menyoroti kurangnya akses pendidikan tinggi di Kolombia. Oleh

karena itu, Ketua DPR mengharapkan agar Indonesia membuka akses bagi warga

Kolombia yang ingin menempuh pendidikan tinggi. Anggota BKSAP Putu Supadma

menyambut baik usulan tersebut dan akan mengkomunikasikannya kepada komisi terkait

di DPR.

D. Pertemuan dengan Friendship Group Kolombia-Indonesia

Ketua Friendship Group, Mr. Jose Daniel Lopez mengapresiasi kebijakan nasional

Indonesia yang mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20% dan dijamin dalam UU;

juga mengapresiasi partisipasi perempuan dalam Delegasi BKSAP.

Kolombia berhasil mengurangi angka pengangguran menjadi satu digit.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

6

Selain pendidikan dan perdagangan, Indonesia dan Kolombia berpotensi untuk

meningkatkan kerja sama dalam bidang pariwisata. People to people contact sangat

penting untuk dikembangkan.

E. Pertemuan dengan Kementerian Pertanian Kolombia

Pemerintah dan Parlemen harus meningkatkan kesepahaman dalam upaya mencapai

SDGs.

Kolombia menghadapi tantangan deforestasi akibat pembukaan lahan pertanian dan

peternakan. Ada sejumlah investasi yang ditujukan untuk reforestasi. Kolombia berupaya

agar konservasi lingkungan dapat tetap berlangsung, bersamaan dengan peningkatan

produktifitas pertanian.

Keberlanjutan sektor peternakan berhubungan erat dengan ketahanan pangan.

Produktifitas peternak dan petani kecil sangat rentan terhadap perubahan iklim yang

mempengaruhi produksi pertanian. Kementerian Pertanian Kolombia bekerja sama

dengan perkumpulan-perkumpulan petani dan peternak untuk mempromosikan

pertumbuhan keberlanjutan. Kementerian Pertanian juga berupaya untuk meningkatkan

kesejahteraan para petani kecil. Selain meningkatkan produktifitas dan menyebarkan

informasi mengenai keberlanjutan, prioritas lain dari Kementerian Pertanian Kolombia

adalah membuka lahan-lahan konservasi baru.

Anggota BKSAP Rachel Maryam menyampaikan bahwa pertanian berkaitan langsung

dengan upaya menghapus kelaparan di dunia. Pertanian tidak akan tumbuh tanpa petani.

Di Indonesia, tantangan utamanya adalah generasi Millennial, terutama meyakinkan

mereka bajwa sektor pertanian adalah sektor yang menguntungkan. Banyak anak-anak

petani yang memilih untuk menjual lahan pertanian keluarga dan mencari pekerjaan di

kota atau menjadi buruh pabrik. Bagaimana Kolombia menjamin kelayakan hidup petani

dan memastikan adanya pergantian generasi di sektor pertanian?

Kolombia juga menghadapi tantangan yang sama. Salah satu strategi yang dilakukan

adalah melalui bantuan teknis bagi para petani. UU Kolombia yang disusun bersama oleh

Kementerian Pertanian dan Kementerian Pendidikan Kolombia adalah pembaruan SDM

bidang pertanian, terutama melalui inovasi dan teknologi baru. Ada kredit khusus bagi

perempuan petani di Kolombia.

Wilayah Indonesia sangat luas, banyak daerah yang terisolir, sehingga hasil pertanian

setempat sulit untuk dipasarkan. Konektivitas antar kawasan adalah salah satu tantangan

utama bagi Indonesia dan Kolombia dalam pemerataan pembangunan. Salah satu strategi

yang diupayakan Kolombia adalah mengembangkan akses internet hingga ke daerah-

daerah terpencil. Kolombia juga berupaya untuk menyelaraskan tingkat supply dan

demand dalam produk pertanian. Kolombia juga menerapkan sistem kontrak dalam

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

7

produk pertanian. Sistem kontrak bertujuan untuk menghubungkan antara petani dengan

buyer.

Ketua BKSAP menyampaikan bahwa untuk membangkitkan minat generasi muda

terhadap sektor pertanian, pemerintah Indonesia memberikan subsidi bagi petani serta

beasiswa untuk belajar di fakultas pertanian. Beasiswa juga diberikan pada anak-anak

petani. Upaya lain yang dilakukan adalah memanfaatkan e-commerce untuk

memasarkan/mempromosikan produk pertanian. Indonesia memiliki universitas yang

fokus pada pengembangan sektor pertanian. Di universitas ini, mahasiswa tidak hanya

belajar mengenai pertanian, tetapi juga didorong untuk berwirausaha.

III. KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

1) Kunjungan kerja ke Kolombia berjalan lancar dengan pertemuan antara delegasi BKSAP

DPR RI dan para pemangku kepentingan di Kolombia.

2) SDGs secara peristilahan tidak begitu populer di kalangan masyarakat Kolombia. Akan

tetapi nilai-nilai pembangunan berkelanjutan telah lama hidup menjadi prioritas

pembangunan nasional Kolombia.

3) Parlemen Kolombia belum memiliki komite/panitia khusus yang membahas pencapaian

SDGs.

4) SDGs sudah menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional Kolombia.

Pemerintah dan parlemen harus meningkatkan kesepahaman dalam upaya mencapai SDGs.

Ada sejumlah indicator pembangunan yang selaras dengan SDGs. Setiap indikator menjadi

tanggung jawab dari lembaga/kementerian tertentu.

5) Salah satu strategi utama Kolombia dalam mencapai SDGs adalah melalui circular

economy. Dalam hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup meluncurkan serangkaian

workshop yang melibatkan sektor swasta untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan

produktifitas perusahaan. Setiap upaya yang dilakukan Kolombia untuk mencapai SDGs

melibatkan lebih dari satu lembaga kementerian.

B. Saran

1) Kunjungan kerja BKSAP dengan membawa isu SDGs ke forum internasional dan bilateral

perlu diintensifkan karena berdampak mengangkat pamor Indonesia dalam kancah

diplomasi khususnya diplomasi parlemen.

2) Hasil-hasil kunjungan kerja BKSAP DPR RI ke Kolombia hendaknya dapat dilaporkan

dan disampaikan secara luas dalam rapat paripurna, rapat komisi, dan rapat badan untuk

pengarusutamaan SDGs di kalangan DPR RI.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

8

3) Hasil-hasil kunjungan kerja BKSAP DPR RI ke Kolombia hendaknya dapat disampaikan

kepada pemerintah pada saat rapat kerja, rapat dengar pendapat baik itu di komisi maupun

badan. Hasil-hasil tersebut dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam

mengimplementasikan SDGs di tingkat lokal maupun nasional.

4) Hasil-hasil kunjungan kerja BKSAP DPR RI hendaknya dapat didiseminasikan secara luas

melalui media massa, media sosial, dan jaringan berita daring. Diseminasi ini diharapkan

menjadi konsumsi publik sebagai bagian peningkatan kesadaran SDGs di masyarakat.

5) Untuk diperhatikan Pemerintah Indonesia bahwa sudah saatnya pengembangan energi dan

energi terbarukan menjadi fokus kerja pemerintah dalam upaya pencapaian energi bersih

dan terjangkau.

V. PENUTUP

Demikianlah pokok-pokok Laporan Delegasi DPR-RI dalam rangka Kunjungan Kerja

Pantia Kerja Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke Kolombia yang telah

berlangsung pada tanggal 20 s.d. 26 Juli 2018. Laporan ini dilampiri dengan dokumen terkait

lainnya. Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk

melaksanakan tugas yang mulia bagi bangsa dan negara Indonesia. Semoga bermanfaat bagi

kita semua.

Jakarta, 29 Juli 2019

Ketua Delegasi DPR RI,

ttd

Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si

A-432

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

9

LAMPIRAN

_________________________________________________________

I. LAMPIRAN TOR

Term of Reference

The Indonesian Parliamentary Working Group on

Sustainable Development Goals

Mission to Colombia

BACKGROUND

After several years of the adoption of SDGs, countries have made preparation to implement

the SDGs. They formulate policies, set up a mechanism and institutional framework to boost

the implementation of the SDGs. Moreover, a national review mechanism has, in some

countries, been put in place to ensure that national development plan and its implementations

are aligned to the SDGs.

At the global level, the international community set the global governance for SDGs through

the UN High-Level Political Forum (HLPF). The monitoring mechanism has been set under a

voluntary national review submitted by countries through HLPF. Each year, the HLPF has also

set in-depth review of specific SDGs theme. The HLPF has decided that this year’s review will

be based on theme: Empowering people and ensuring inclusiveness and equality. Under this

theme, the international community will assess and review the means of implementation,

global partnership as well as the implementation progress of goals as follows:

Goal 4. Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning opportunities for all.

Goal 8. Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and

productive employment and decent work for all.

Goal 10. Reduce inequality within and among countries.

Goal 13. Take urgent action to combat climate change and its impacts.

Goal 16. Promote peaceful and inclusive societies for sustainable development, provide

access to justice for all and build effective, accountable and inclusive institutions at all

levels.

Goal 17. Strengthen the means of implementation and revitalize the global partnership for sustainable development.

Parliament as the institution of legislation, monitoring and budget at the national level has

significant role to support the national implementation of the SDGs. At the international arena,

these roles have been more significant than ever before.1 Under the SDGs Declaration, the UN

1 Parliament has been included in the following paragraph: paragraph no 37 section implementation, paragraph no 43 section a call for action to change our world, paragraph no 7 Chapter II Means of Implementation and the Global

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

10

has emphasized the essential roles of parliament in paragraph 45, by acknowledging it through

the enactment of legislation and adoption of budget and the role of ensuring the accountability

for the effective implementation of SDGs Goals.

Parliament has all the necessary capacity to support these international frameworks. Parliament

can ensure that the international frameworks agreed by the Government are aligned with

national interests; Parliament can link the SDGs into their constituent, boosting community

actions to support the SDGs. Parliament can also shape the national debate on what goals that

are fundamental to the national development and the most important thing is to provide

relevant supports—legislations, and budget—to help succeed the SDGs.

The Indonesian Parliamentary Working Group on SDGs has put a special emphasis on the need

to strengthen the parliamentary work into the core of SDGs governance both at the national

and international levels. With that in mind, the SDGs Working Group undertakes efforts to

mainstream the SDGs at the national parliament, oversees the national implementation of

SDGs, strengthens the parliamentary dimension to the work of SDGs. In support of these work

plans, the SDGs Working Group also develop a knowledge-resources pool that serves as the

center of best practices and lesson learned gathered from all over the world.

With the view to strengthen the thematic based global review of SDGs through the HLPF, the

Indonesian Parliamentary Working Group on SDGs is inspired to seek best practices from

countries with great knowledge and resources to develop sustainable and resilient

communities. Under an initial review, the Indonesian Parliamentary Working Group on SDGs

under the patronage of the Committee for Inter-Parliamentary Cooperation of the Indonesian

House of Representatives will conduct a comparative study through a mission to Colombia.

Colombia – Sustainable Development

With a population of 48.7 million, unemployment in Colombia reached 9.9%. With an average

annual growth of 3.1%, Colombia recorded USD 688.8 billion of GDP in 2018 a GDP per

capita of USD 14,130. Colombia’s economy is the 3rd largest in South America, following

Brazil and Argentina. Its revenue depends heavily on exports of petroleum, coffee, and flowers.

As a founding member of the Pacific Alliance, Colombia has free-trade agreements with many

countries, including the US.

Colombia’s economic freedom score is 68.9, making it's economy the 42nd freest in the 2018

Index. Colombia ranked 6th among 32 countries in the Americas region, and its overall score

is above the regional and world averages. The Government of Colombia reformed the tax code

in 2016 to retain Colombia’s investment-grade credit rating by offsetting lost revenue from

lower oil prices through corporate tax cuts to incentivize investment and also by increasing the

value-added tax. This reflects a firm will to maintain macroeconomic stability and openness to

Partnership and paragraph no 5 Chapter III Follow up and review section national level of the zero-draft of the outcome document for UN Summit 2015 to adopt Post-2015 Development Agenda.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

11

global trade and finance. The relatively sound economic policy framework has contributed to

steady economic growth.

The country ranks 74th under the SDGs Index with a score of 66.6. Colombia has presented its

first Voluntary National Reviews (VNRs) at the 2016 session of the UN High-level Political

Forum on Sustainable Development (HLPF).

According to the SDGs Index and Dashboards Report, Colombia’s country scores by SDG are

highest in SDG 6 (Ensure availability and sustainable management of water and sanitation

for all) with a score of 97.6, SDG 1 (End poverty in all its forms everywhere) with a score of

95.5, SDG 13 (Take urgent action to combat climate change and its impacts) with a score of

86.6, SDG 7 (Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy) with a

score of 85.4, SDG 3 (Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages) and

SDG 11 (Make cities and human settlements inclusive, safe, resilient and sustainable) each

with a score of 80.8.

The Government of Colombia has launched the Strategy for the Implementation of Sustainable

Development Goals in Colombia, which is articulated in document no. 3918 of the Colombian

National Council for Social and Economic Policies (Conpes in Spanish). This strategy defines

a monitoring and reporting framework for advancements in the implementation of the SDGs,

based on a set of national indicators and includes a baseline for each indicator and its respective

goal for 2030.

The Conpes also outlines a plan to strengthen statistical production to measure all aspects

concerning the SDGs and establishes concrete actions for dialogue with non-governmental

actors and promotes a multi-stakeholder approach towards the achievement of these goals.

The monitoring and reporting mechanism for the implementation of the SDGs establishes 156

indicators to measure progress towards the attainment of the SDGs. Considering the high

number of indicators, the Government of Colombia has decided to establish 16 tracking

indicators that will be monitored especially closely. The government has also created a

monitoring framework to determine the resources necessary to fund the SDGs.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

12

Against this backdrop, the Indonesian Parliamentary Working Group on SDGs is keen to seek

further information on SDGs implementation in Colombia. The Committee for Inter-

Parliamentary Cooperation of the Indonesian House of Representatives will facilitate a

parliamentary diplomacy mission to Colombia to gain the know-how and gather best practices

on issues of SDGs. It will also explore the efforts made by the Parliament of Colombia in

monitoring the implementation of sustainable development policies and in providing proper

and relevant policies to support SDGs.

NATURE AND OBJECTIVES OF THE MISSION

The committee will carry out a mission to Colombia to have an in-depth consultation with the

following stakeholders:

- The Parliament of Colombia;

- Colombia’s focal point for the Division for Sustainable Development Goals (DSDG) Mr.

Felipe Castro Pachón, Technical Secretary for the Inter-Institutional Commission for the

Implementation of the 2030 Agenda and Director of Monitoring and Evaluation of Public

Policies, National Ministry of Planning (email: [email protected]);

- Colombia Ministry of Environment and Sustainable Development;

- Local Government of Bogota;

- Representatives of the private sector and CSOs.

The mission aims to gather first-hand information on issues related to this year’s theme of the

UN HLPF and Colombia’s parliamentary efforts in providing supports and engagement for the

implementation of SDGs. It will also gather information on sustainable development policies

and best practices in Colombia.

OUTCOME

It is expected that this mission can provide a preliminary study to explore the internal

mechanism within the Parliament in mainstreaming the SDGs. It will also provide a reference

on how to link the works of SDGs between parliament and the government. The study will also

explore Colombia’s best practices and lessons learned in terms of poverty alleviation,

environmental conservation, sustainable energy and other issues relevant to the 2018 UN

HLPF theme entitled Empowering people and ensuring inclusiveness and equality.

ORGANIZATION OF THE MISSION

SCHEDULE

The mission will take place on 20 – 26 July 2019 inclusive of the travel days. It will include

meetings with the Parliament of Colombia and other stakeholders related to SDGs. It will also

include if deemed necessary, visits to relevant sustainable development projects in Colombia.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

13

COMPOSITION

The mission will only be open to members of the Committee for Inter-Parliamentary

Cooperation. Priority will be given to those who are also listed as members of the Indonesian

Parliamentary Working Group on SDGs.

PRELIMINARY LIST OF QUESTIONS

Topics to be discussed in the meetings:

1) The implementation of Conpes in accordance with the achievement of SDGs.

2) The role of the Parliament of Colombia in accelerating the SDGs and the relation between

the executive and legislative bodies in the country.

3) Colombia’s strategy in poverty alleviation and ensuring the availability and sustainability

of water and sanitation for all.

4) Local government’s efforts in building sustainable and resilient communities.

5) Indicators and strategies used by the Government to achieve SDGs.

6) How does the Government of Colombia develop cross-sectoral partnerships and

collaborations for concrete actions to deliver all goals of SDGs.

7) The role of the private sector and CSOs in Colombia in achieving sustainable development.

8) The efforts made by the Parliament of Colombia in mapping, formulating and identifying

relevant laws to ensure the achievement of SDGs.

9) The role of Small and Medium Enterprises (SMEs) in Colombia’s economy and

government’s efforts in developing SMEs and ensuring financial inclusion.

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

14

II. BUTIR WICARA MENGENAI KERJA SAMA BILATERAL

INDONESIA-KOLOMBIA

▪ Allow me to deliver our highest appreciation to the Government, the House of

Representatives and the people of Colombia for their warm welcome. I truly hope that our

visit to Colombia could strengthen bilateral ties between the two countries even further.

▪ We welcome the establishment of Colombia-Indonesia Parliamentary Friendship Group

earlier this year in the House of Representatives of the Republic of Colombia. We will

support the establishment of the friendship group in the Indonesian House.

▪ For almost 40 years, Indonesia and Colombia have shared conducive and amicable

relations which demonstrated by an exchange of high-level visits between officials of the

two countries. Amid the growing and complicated global challenges, Indonesia and

Colombia should explore more cooperation opportunities in politics, trade, investment,

culture as well as education, both through bilateral or international framework.

▪ Notes: Diplomatic relations between Indonesia and Colombia officially began on 15

September 1980. The Embassy of the Republic of Indonesia in Bogota was opened in

1989.

▪ I would like to express our appreciation towards the peace agreement that brought an end

to the world’s longest-running armed conflict of 51-year dispute between the Government

of Colombia and the Revolutionary Armed Forces (FARC-EP). Despite continuous peace

talks and negotiations, Colombia has been able to adapt to the global requirement of

achieving the Sustainable Development Goals (SDGs) that was adopted in 2015, a year

prior to the peace agreement. The agreement itself was a revolutionary one as it covers

the fundamental objectives of sustainable development, namely gender equality and

women empowerment. With Colombia’s commitment towards Good Governance and the

SDGs, I believe that an inclusive reconciliation and non-repetition of the atrocities could

be achieved.

▪ Yet, I would also like to express our concern as the UN Human Rights Office (OHCHR)

reported that in the first four months of 2019, 51 human rights defenders and activists

have been allegedly killed. The number showed a negative trend when 115 human rights

defenders were killed in 2018. We would be pleased to receive more information

regarding the necessary efforts that have been taken by Colombia to address this situation;

particularly as the regional elections are approaching (Regional Elections in Colombia is

scheduled to be held on 27 October 2019).

▪ From January to November 2018, the total value of bilateral trade between Indonesia and

Colombia has increased by 15.36% compared to the same period in 2017. The negative

trend of trade growth between the two countries has bounced back due to the global

economic recovery. Despite the geographical challenge, Indonesia and Colombia must

identify other potential trade and investment cooperation. We recognize that our current

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

15

state of bilateral trade does not yet reflect the real economic potential. Indonesia also

supports a more balanced trade volume between the two countries.

▪ Notes: In 2013-2017, bilateral trade declined by -2.75% with USD 138.44 million of trade

value, with Indonesia's exports to Colombia gaining USD 122.33 million and imports of

USD 16.11 million.

▪ Indonesian products that have potential markets in Colombia, are: textile products,

footwear, stainless steel, chemicals, rubber products and derivatives, furniture products,

handicrafts and home decorations, palm oil products and derivatives, paper, glass and

ceramics, building materials, electronic devices, sports equipment, plastic and other

packaging products, accessories products, children's books, fresh fruit and vegetable

products and packaging, mining equipment, agricultural products, and automotive

products.

▪ Colombia is the 3rd largest economy in Latin America while Indonesia is the largest

economy in Southeast Asia. Indonesia is also an observer country in the Pacific Alliance

(an economic bloc consists of Colombia, Mexico, Chile, and Peru). Indonesia will seek

further opportunities to strengthen cooperation with Colombia and reaching a broader

market access in Latin America for Indonesian products. Indonesia also supports

Colombia to strengthen trade and economic cooperation with other ASEAN countries and

ready to serve as the gateway for Colombian products in the region.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

16

III. LAMPIRAN FOTO

Pertemuan Delegasi DPRRI dengan Duta Besar RI untuk Kolombia

di Wisma KBRI Bogota

Delegasi Indonesia didampingi Duta Besar RI melakukan pertemuan dengan

National Planning Department (DNP) Kolombia

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

17

Delegasi Indonesia melakukan pertemuan dengan

Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia

Delegasi Indonesia didampingi Duta Besar RI melakukan pertemuan dengan

Ketua DPR Kolombia

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN ...€¦ · 4) Kunjungan kerja BKSAP DPR RI dengan membawa isu SDGs adalah juga untuk menaikkan pamor Indonesia dalam kancah diplomasi

18

Delegasi Indonesia didampingi Duta Besar RI melakukan Foto Bersama dengan

Ketua DPR Kolombia

Delegasi Indonesia didampingi Duta Besar RI melakukan pertemuan dengan

Friendship Group Kolombia-Indonesia