dewan perwakilan daerah republik indonesia ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat...

40
Nomor: RISALAHDPD/BAP-RDPU/I/2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN AKUNTABILITAS PUBLIK DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2017-2018 I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal : 131 Januari 2018 3. Waktu : 13.15 WIB 15.46 WIB 4. Tempat : R. Sidang 2B 5. Pimpinan Rapat : 1. Drs. H. Abdul Gafar Usman, MM (Ketua) 2. KH. Ahmad Sadeli Karim, LC (Wakil Ketua) 3. Novita Anakotta, SH., MH (Wakil Ketua) 6. Acara : 1. Permasalahan Hak Pengelolaan Lahan di Kel. Way Dadi, Way Dadi Baru, dan Korpri Jaya Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung; 2. Sengketa lahan antara warga dengan PT. Pelindo II di Kel. Pidada, Kec. Panjang, Kota Bandar Lampung; 3. Sengketa lahan antara warga dengan PT. KAI di Kel. Sawah Brebes, Kota Bandar Lampung dan di Desa Branti, Kab. Lampung Selatan. 7. Hadir : Orang 8. Tidak hadir : Orang

Upload: vokhue

Post on 25-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

Nomor: RISALAHDPD/BAP-RDPU/I/2018

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN AKUNTABILITAS PUBLIK

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2017-2018

I. KETERANGAN

1. Hari : Rabu

2. Tanggal : 131 Januari 2018

3. Waktu : 13.15 WIB – 15.46 WIB

4. Tempat : R. Sidang 2B

5. Pimpinan Rapat :

1. Drs. H. Abdul Gafar Usman, MM (Ketua)

2. KH. Ahmad Sadeli Karim, LC (Wakil Ketua)

3. Novita Anakotta, SH., MH (Wakil Ketua)

6. Acara

: 1. Permasalahan Hak Pengelolaan Lahan di Kel. Way Dadi,

Way Dadi Baru, dan Korpri Jaya Kec. Sukarame, Kota

Bandar Lampung;

2. Sengketa lahan antara warga dengan PT. Pelindo II di

Kel. Pidada, Kec. Panjang, Kota Bandar Lampung;

3. Sengketa lahan antara warga dengan PT. KAI di Kel.

Sawah Brebes, Kota Bandar Lampung dan di Desa

Branti, Kab. Lampung Selatan.

7. Hadir : Orang

8. Tidak hadir : Orang

Page 2: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 1

II. JALANNYA RAPAT:

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Sesuai dengan kesepakatan kita tadi menunda rapat 10 menit sambil menunggu dari

Menteri Keuangan sudah hadir, dari BUMN masih dalam perjalanan dan pada prinsipnya

dari yang kita harapkan hadir telah datang maka skorsing rapat saya cabut.

KETOK 1X

Dan dinyatakan Rapat Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia bersama Kementerian dan instansi terkait beserta pemerintah dan

masyarakat serta mewakili masyarakat dari Lampung dapat kita mulai. Dengan

mengucapakan bismillahirrahmanirrahim, dan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan

kita masing-masing rapat kita mulai. Berdoa mulai. Aamiin.

Yang kami hormati para pejabat dari Komnas HAM, dari Ombudsman, Kementerian

BPN, dari Polri, dari Kementerian Dalam Negeri, Menteri Keuangan beserta para pejabat

dari Pemerintah Kota Bandar Lampung, dari Pemda Provinsi Lampung, PT. KAI, PT.

Pelindo serta rekan-rekan para Anggota BAP yang saya hormati.

Bapak dan Ibu, sebelum kita mulai dan kita minta persetujuan mekanisme rapat kita,

kami Anggota Dewan Perwakilan Daerah secara etimologi Dewan Perwakilan Daerah itu

dewan yang mewakili daerah, daerah menurut ilmu tata negara secara formal diakui ada 3

unsur. Ada rakyat, ada pemerintah, ada wilayah. Dengan demikian secara etimologi kami

Anggota DPD mewakili rakyat, mewakili pemerintah dan mewakili wilayah. Berdasarkan

undang-undang, kami ini disumpah, sumpah itu tercantum di dalam undang-undang. Bunyi

sumpah itu singkatnya berkewajiban melaksanakan Undang-Undang Dasar ‘45 beserta

undang-undang lainnya, serta memperjuangkan aspirasi rakyat daerah yang diwakili. Oleh

karena itu ketemulah dalam kewajiban melaksakan undang-undang dan melaksanakan

sumpah yang dibebankan kepada kami. Nah oleh karena itu Dewan Perwakilan Daerah yang

memiliki empat alat kelengkapan komite di samping Komite I, II, III IV karena setiap

provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah.

Komite II masalah sumber daya alam, sumber daya ekonomi. Komite III, sosial, pendidikan,

agama. Komite IV APBN dan keuangan.

Nah karena fungsi DPD itu ada 4 fungsi legislasi bersama DPR, fungsi anggaran

bersama DPR, fungsi kepengawasan langsung, fungsi representasi ini langsunng. Nah untuk

menampung aspirasi masyarakat, aspirasi pemerintah dan permasalahan yang berlaku

dibentuklah di Dewan Perwakilan Daerah ini namanya BAP (Badan Akuntabilitas Publik)

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sebagai Ombudsman yang kami perlu

mengadakan pertemuan di tingkat internasional ada 50 negara yang memiliki parlemen

Ombudsman dinamakan Badan Akuntan Publik.

Nah Bapak dan Ibu yang kami hormati, sesuai dengan tugas dan kewenangan

tanggungjawab kami, setiap permasalahan yang masuk secara formal kita komunikasikan

dengan instansi terkait dengan metoda kita melihat ke depan. Jadi kita di BAP ini seperti

RAPAT DIBUKA PUKUL 13.15 WIB

Page 3: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 2

supir Pak melihat ke depan, tidak boleh kita melihat ke belakang. Kalau kita melihat ke

belakang nanti ada yang terbentur. Tapi kalau kita melihat ke depan boleh melihat ke

belakang hanya spionnya saja kiri kanan kayak supir sehingga kita tidak mencari siapa yang

salah tetapi kita mencari bagaimana solusi ke depan yang terbaik sesuai dengan perintah

Undang-Undang Dasar 1945. Perintah Undang-Undang Dasar 1945 itu tujuannya negara kita

itu tiga tambah satu, empat. Tiga dalam negeri, satu untuk kita mengatur dunia ini. Jadi tiga

itu tujuan negara kita, mensejahterakan, mencerdaskan dan melindungi, keempat ikut

mengatur perdamaian dunia. Jadi apabila rakyat kita sudah sejahtera, sudah merasa

dilindungi, sudah merasa cerdas, kita ingin mengatur dunia. Inilah cita-cita kita. Oleh karena

itu Pak Jokowi kemarin apapun yang terjadi di Afganistan dia tetap memperihatkan bahwa

Indonesia commit dengan pengaturan perdamaian dunia dan apapun yang terjadi dia tetap

care Bangladesh karena simbol Bangsa Indonesia itu sebagai presiden harus commit bahwa

kita menyatakan kepada dunia negara kita sudah mulai cerdas, negara kita sudah mulai

sejahtera, negara kita sudah mulai dilindungi dan kita akan memperlihatkan kepada dunia

bahwa kita bisa ikut mengatur perdamaian dunia, maka Menteri Luar Negeri mendapat suatu

penghargaan di berbagai negara di tingkat internasional dengan cepat tanggapnya kita

masalah Palestina.

Nah oleh karena itu Bapak dan Ibu yang kami hormati, pada hari ini kami telah

mendapat beberapa waktu yang lalu aspirasi dari masyarakat Lampung. Persoalan teknis,

mungkin sudah kami sampaikan kepada Bapak-bapak. Namun demikian, mekanisme rapat

kita pada sore hari ini. Satu, kita minta kepada Anggota DPD dari Lampung sebagai anggota

wakil yang berkewajiban menyampaikan aspirasi masyarakat diwakili, kami mohon nanti

dengna waktu yang singkat masalahnya apa, lalu apa yang diharapkan dari masyarakat

kepada kita. Serta setelah itu nanti kami minta kepada mewakili masyarakat juga dengan

waktu yang singkat dengan dua poin saja, kira-kira harapan Bapak-bapak dengan pertemuan

ini apa? Jadi permasalahannya sudah sampai di kita, sudah kita analisis, karena di DPD ini

Bapak untuk Bapak maklumi kami terima kasih pada pemerintah kami diberi oleh

pemerintah fasilitas. Karena kami heterogen, latar belakang pendidikan berbeda, pengalaman

berbeda, kami diberi staf ahli. Jadi ada staf ahli kelembagaan, ada staf ahli personal. Di

masing-masing anggota senator punya staf ahli secara personal.

Secara kelembagaan juga punya staf ahli. Jadi permasalahan sudah kita analisis dan

kita sudah sampaikan kepada. Oleh karena itu diharapkan kepada yang mewakili senator dari

Lampung untuk menyampaikan masalahnya apa, lalu yang diminta masyarakat harapannya

apa. Setelah itu kita minta lagi untuk memperkuat mewakili masyarakat dengan waktu yang

singkat harapannya apa. Karena permasalahan sudah sampai di tengah kita, dan sudah kita

analisis, kira-kira harapannya apa. Setelah itu nanti kita minta suatu komentar dari Pemda

jika diperlukan, nanti dari Pemda Lampung. Kami ingin penyataan dari Pemda Lampung

bahwa yang datang ini betul-betul warga Bapak secara de facto dan de jure. Jadi bukan nanti

jangan ada nanti penduduk yang tidak secara de facto dan de jure yang menyatakan

Lampung. Kami minta commit bahwa ini benar aspirasi masyarakat Lampung yang memang

telah Bapak ketahui, begitu. Setelah itu baru kita minta kepada instansi yang terkait, kira-kira

dengan persoalan itu bagaimana kita menghadap ke depan solusinya apa. Jadi kami

mengharapkan kepada Bapak baik dari Kementerian Keuangan dari Kemendagri dari Polri,

dari BPN, dari Ombudsman dan dari Komnas HAM, kira-kira apa solusi yang terbaik

sehingga 3 tujuan negara tadi bisa terakumulasi di dalam pertemuan kita ini.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 3

Baik Bapak, kalau memang telah kita setujui terakhir kita minta nanti pendalaman

dari Anggota Tim Analisis dari BAP. Waktu kita sekarang jam 1, jam 13.35. Jika kita pakai

waktu 2 jam berarti jam 03.25 diharapkan sudah selesai dan sudah kita rapatkan rumusannya.

Baik Bapak, dapat kita setujui? Oke

KETOK 1X

Persetujuan dan kesepakatan adalah sesuatu yang paling tinggi nilainya, karena saya

sudah ke PBB ternyata emas ini tidak ada SKnya sampai sekarang Pak. Tetapi karena emas

kenapa dijadikan suatu standar internasional karena kesepakatan dunia. Jadi itu tidak ada di

piagam PBB tidak ada, saya sudah tanya ke PBB. Kemarin waktu saya kesempatan ke PBB

tidak ada, tapi kesepakatan. Oleh karena itu pada hari ini kita mencari yang tertinggi itu

adalah kesepakatan yang kita peroleh. Baik, waktu singkat kami serahkan kepada Pak Andi

sebagai Senator dari Lampung untuk menyampaikan secara singkat masalah dan harapan

masyarakat apa. Kami persilahkan Pak.

PEMBICARA: Dr. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Terima kasih Pimpinan.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang,

Salam sejahtera untuk kita semua.

Tabik pun.

Nah Bapak-bapak ini tidak jawab, dia tidak tahu Pak ya. Di Lampung sudah ada

kearifan lokal pak. Menjawab salam itu dengan tabik pun, jawabannya iya pun. Dan sudah di

SK-kan oleh DPRD. Makanya yang jawab orang Lampung sana semua Pak. Saya juga orang

Lampung.

Yang saya hormati Pimpinan BAP serta Anggota. Yang saya hormati Bapak-bapak

Pimpinan Kementerian, Dirjen, Kepala Dirjen. Yang saya hormati Kapolri yang diwakili

Bapak Kabareskrim. Yng saya hormati Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dan Kota

Bandar Lampung. Yang diwakili yang saya hormati dan saya banggakan rekan-rekan dari

perwakilan Masyarakat Bersatu Bandar Lampung yang hadir pada siang hari ini. Terima

kasih atas kehadiran semua.

Pertama-tama Bapak Ibu sekalian, kita akan membahas Lampung khususnya hari ini.

Ada dua masalah besar ya soal tanah ya. Yang pertama terkait dengan hubungan masyarakat

daerah pinggir rel kereta api dengan PT. KAI. Ini ada dua wilayah, yang pertama sepanjang

Bandar Lampung yang panjangnya kira-kira mencapai sekitar 40 Km yang berada di sisi kiri

dan kanan. Ada yang cuma 10 meter ada yang sampai 300 meter bahkan ada yang sampai 1

Km. Klaim PT. KAI berdasarkan grounkart, ... yang satu ada di Lampung Selatan persis di

seberang daripada Bandara Beranti Bandar Lampung dan itu dipersoalkan oleh PT. KAI.

Yang kedua adalah terkait dengan dua wilayah di Bandar Lampung yaitu Wilayah Way Dadi

dan Wilayah Panjang, ini terkait dengan HPL yang dikeluarkan oleh BPN yang

asbabunnuzul-nya bisa kita pertanyakan.

Bapak Ibu sekalian, yang pertama soal terkait dengan hubungan tanah PT. KAI, klaim

PT. KAI terhadap tanah-tanah yang ada di pinggir kereta api. Kalau kita menarik dari

belakang Bapak Ibu sekalian PT. KAI ini mengklaim tanah itu berdasarkan grounkart

Belanda yang terbit itu sebelum mereka, mungkin tahun 1920-an lah ya. Nah persoalannya

adalah bahwa grounkart ini tidak masuk dalam sistem hukum republik kita. Kalau kita

merujuk kepada sistem hukum ketika ada konversi ya dari hak-hak barat ke RDB kita, ada

Page 5: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 4

tiga hal. Yang pertama eigendom, erfpacht, dan opstal menjadi HGU, HGB dan SHM. Ini

sama sekali tidak ada dalam sistem hukum kita yang namanya grounkart. Oleh karenanya

masyarakat sudah bertempat tinggal lebih daripada 50 bahkan 50 tahun, 60 tahun yang lalu

bahkan mereka sudah menempatkan itu 2 sampai 3 generasi. Apa persoalannya? Persoalan

yang muncul adalah bahwa masyarakat ini terdepresiasi oleh tindakan dan kegiatannya PT.

KAI yang melakukan pengukuran bahkan menarik sewa menyewa, padahal masyarakat

sudah menempati lebih dari 60 tahun. Dan ini sudah kami komunikasikan Bapak Ibu sekalian

beberapa kali, saya rasa 6 atau 7 kali kita komunikasikan dengan masyarakat, pemerintah

daerah baik provinsi ataupun kota dimana sebetulnya sudah ada jalan keluarnya yang kita

lakukan.

Dari kementerian sendiri sudah kita lakukan koordinasi dengan BPN ATR bahkan

sampai dengan BPN Provinsi dan BPN Kota dimana kita sudah menyetujui untuk segera

melakukan pendataan, verifikasi serta melakukan upaya-upaya untuk mensertifikasi kapling

tanah yang BPN Kota Bandar Lampung sudah mendata melalui drone, alat untuk menfoto

dari atas itu ada sekitar 15.000 sampai 17.000 kavling yang berada di sisi dan kanan rel

kereta api. Namun persoalan Bapak Ibu sekalian, ada dua hal yang pertama, ini kebetulan ada

Pak Bareskrim yang hadir di sini Bapak Ibu sekalian, kami menemukan kenyataan bahwa

khususnya Polri khususnya Polri Bandar Lampung Bapak Ibu sekalian itu tidak memihak

dalam hal pengamanan. Pengamanan dilakukan oleh sepihak itu untuk membela kepentingan

PT. KAI. Terbukti terjadi pengosongan rumah satu warga kami, dan ini kami tidak terima

Pak Kabareskrim, dan kami meminta dikembalikan kepada yang bersangkutan. Ini

mengerahkan, saya laporakan Bapak Ibu sekalian, mengerahkan apa namanya itu water

cannon dan sekitar 500-an polisi yang hadir hanya untuk mengkosongkan satu rumah yang

ada di komplek itu, seharusnya ini tidak memihak dan kami melaporkan kepada Polda agar

untuk ke depan ini menjadi status quo. Saya minta Pak Kapolda serta Pak Kapolri untuk

mempelajari undang-undang, terutama Undang-Undang Pokok Agraria 560 itu.

Kemudian yang kedua Bapak Ibu sekalian, kita juga sering membicarakan dengan

Pak Walikota, pemerintah kota, ini sudah sepakat semua, termasuk di situ hadir BPN Kota

dan Provinsi bahwa kita akan melakukan proses verifikasi, bahwa BPN sudah membentuk

Tim Verifikasi sebentulnya, bahwa Masyarakat Bersatu Bandar Lampung juga sudah

membentuk Tim Verifikasi dan data-data sudah ada. Kami meminta segera pemerintah kota

juga untuk membentuk Tim Verifikasi dan Tim Sertifikasi bekerja sama dengan Tim

Verifikasi BPN, kota dan masyarakat bersatu Bandar Lampung untuk segera melakukan

verifikasi dan sertifikasi lahan yang diperkirakan berjumlah 15.000 sampai dengan 17.000.

Itu Pak Ketua permintaan dari masyarakat, barangkali nanti bisa disampaikan secara aktif

lagi bagi masyarakat untuk diberikan kesempatan.

Yang kedua adalah masalah hak pengelolaan lahan ya pada dua wilayah yaitu yang

pertama wilayah Way Dadi, ini sekitar 300-an hektar kalau tidak salah itu saya, itu

merupakan HGU, bekas HGU dari Perusahaan Way Halim Kopi tapi sudah diserahkan

kepada negara dan masyarakat menempatinya sudah cukup lama ya, sudah 50-60 tahun ,

tiba-tiba saja muncul HPL dari BPN yang memberikan HPL ini kepada pemerintah provinsi

dan BPN Provinsi yang berjumlah sekitar 100-an, saya lupa, dan ini juga menyalahi

asbabunnuzul. HPL hanya bisa dikeluarkan apabila tanah itu tidak ada masalah, apabila lahan

itu tidak terjadi poster orang-orang yang sudah tinggal di tempat tersebut. Ini muncul begitu

saja sehingga ini mengganggu ketentaman masyarakat, padahal seluruh tanah itu baik di

tempat masyarakat lebih daripada 30, 40 bahkan 90 tahun. Harapan kita adalah HPL ini bisa

dicabut bersama harapan masyarakat.

Yang kedua juga adalah terkait dengan HPL yang terjadi di daerah Pidada,

Kecamatan Panjang di Bandar Lampung, semuanya di Bandar Lampung ini Ibu Bapak

sekalian. Itu ada 105 HPL, 105 hektar HPL yang dikelurkan oleh BPN. Padahal di situ sudah

Page 6: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 5

ada rakyat yang menempati, ribuan warga sudah menempati, sudah ada rumah dan

sebagainya, dan yang lucunya juga sudah ada sertifikat, ya sertifikat sebagian, tapi HPL tetap

dikeluarkan, maka oleh karenanya sama seperti tuntutan masyarakat Way Dadi minta HPL

ini dicabut dan dikembalikan kepada masyarakat, dan ini juga merupakan bagian daripada

tugas-tugas kita semua dan harapan daripada Presiden Republik Indonesia Pak Jokowi yang

sekarang mencanangkan program memberikan sertifikasi kepada rakyat yang sedang

mengurus masalah-masalah tanah yang ada di seluruh Indonesia. Maka oleh karena itu

harapan kita adalah pemerintah dalam hal ini instansi terkait dapat mengakomodir

permintaan masyarakat ini sehingga nantinya bisa resensi segera menuju sertifikasi. Untuk

Komnas HAM juga kami berharap agar bisa masalah ini ditilik dari sisi hak azasi manusia,

hak azasi penduduk untuk mendapatkan hak-hak mereka sebagai warga negara dimana hak-

hak mereka sebagai wajib ataupun diberikan kemudahan untuk mendapatkan hak-hak mereka

sebagai warga negara memiliki lahan hidup mereka.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami kembalikan kepada Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, tadi setelah singkat, masalah dan harapan yang disampaikan oleh Senator dari

Lampung Pak Andi Surya, Pak Doktor Andi Surya. Kami persilahkan mewakili masyarakat

dengan singkat harapannya apa, begitu. Tolong singkat dari masyarakat Sawah, BBS Bandar

Lampung, Forum Pomas, Forum Masyarakat Meranti Nafar dengan Forum Masyarakat

Tidada. Kami beri waktu 2 menit menyampaikan harapan saja, karena permasalah sudah ada

pada kita tadi oleh Senator telah disampaikan. Silakan. Tolong sekretariat di bantu. Iya

silakan-silakan. Tolong sekretariat mic tolong di bantu. Iya, silakan.

PEMBICARA: YUNANDAR FIRDAUS (FORUM MASYARAKAT SAWAH BREBES

DAN BRANTI)

Dua menit Ibu.

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Salam sejahtara bagi kita semua.

Yang saya hormati Pimpinan Ketua BAP beserta Anggota, Ombudsman, Komnas

HAM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian

Badan Usaha Milik Negara. Yang saya hormati juga Kepolisian Negara Republik Indonesia,

Komnas HAM. Yang saya hormati Pemerintah Provinsi Bandar Lampung, Pemerintah Kota

Bandar Lampung, PT. KAI, PT. Pelindo kemudian yang saya banggakan juga perwakilan

Forum Masyarakat Kota Bandar Lampung.

Perkenalkan Bapak Ibu nama saya Yunandar Firdaus, perwakilan Forum Masyarakat

Sawah Brebes dan Branti. Menindaklanjuti temuan di Ruang Rapat Walikota Kota Bandar

Lampung pada tanggal 25 Agustus 2017 yang dihadiri oleh Anggota BAP DPD RI, Bapak

Walikota Kota Bandar Lampung, Kepala Wilayah BPN Provinsi Lampung, Kepala BPN

Kota Bandar Lampung, Bapak Camat, Bapak Ibu Lurah, Lembaga Bantuan Hukum Kota

Bandar Lampung serta perwakilan masyarakat, perihal sengketa lahan antara masyarakat

dengan PT. KAI terkait dengan rencana sertifikasi lahan. Pada pertemuan tersebut disebutkan

bahwa PT. KAI tidak dapat menunjukkan alasan kepemilikan hak, kepemilikan tanah yang

kami tempati lebih dari 40 sampai 50 tahun sehingga lahan yang kami tempati layak untuk

Page 7: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 6

disertifikat. Merujuk pada PP 69 Tahun 1998 tentang sarana dan prasarana kereta api, Pasal

12 Ayat 2 dikatakan yang memiliki tanah adalah pemerintah. Pada Pasal 12 Ayat 3 diberikan

hak atas tanah sesuai dengan Undang-Undang Agraria yang berlaku.

Sebagai informasi juga Bapak Ibu yang hadir, Kelurahan Meranti Register 48

mungkin Bapak-bapak BPN lebih mengetahui termasuk di dalamnya ada airport. Kemudian

yang ingin saya tanyakan sertifikat 02 milik Kementerian Kehutanan di area yang sama,

kenapa rakyat tidak bisa dapat sertifikat? Kalau dilihat dari cara pengajuan pendaftaran ke

BPN hanya cukup eskatis saja. Perjalanan kami Bapak Ibu untuk mendapatkan hak atas tanah

ini sangat panjang hearing-hearing antara dewan kota dan provinsi sudah kami lakukan,

diskusi kelompok terarah, focus group discussion sudah kami lakukan akan tetapi kami tidak

pernah Pak, mendapatkan titik terang atau kesimpulan ketegasan untuk menyertifikat tanah,

disamping itu juga kami meminta supaya pihak kepolisian untuk tetap netral terhadap

permasalahan sengketa lahan dengan PT. KAI dan instruksi pengamanan dari pihak Kapolri

untuk menjaga ketentraman dan kenyaman di Bandar Lampung terkait dengan sertifikat

tanah ini sesuai dengan permintaan Bapak Walikota Kota Bandar Lampung dan juga ini

sejalan dengan program prona yang dicanangkan oleh pemerintah, khususnya Bapak

Presiden Joko Widodo.

Dengan adanya pertemuan ini besar harapan kami Pak, dengan kesimpulan untuk

segera disertifikat lahan yang sudah kami tempati, mengingat desakan warga untuk memiliki

hak atas lahan yang mereka tempati, jadi sekali lagi saya ulangi, Bapak Ibu dengan adanya

pertemuan ini permintaan kami masyarakat untuk adanya ketegasan dalam sertifikat tanah

yang sudah kami tempati.

Terima kasih, demikian apa yang bisa kami sampaikan, mohon maaf bila mana ada

sikap yang kurang berkenan saya akhiri.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Silakan langsung yang apa, ya.

PEMBICARA: PERWAKILAN MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Terima kasih kepada Bapak-bapak sekalian, terima kasih Pimpinan Sidang, terima

kasih anggota BAP, dan terima kasih Bapak-bapak dari Kementerian dan Komnas HAM,

Ombudsman, dan Kepolisian, terima kasih juga kehadiran dari Bapak-bapak dari Pemprov

Provinsi Lampung dan Pemda Tingkat II Bandar Lampung, terima kasih juga atas kehadiran

Bapak-bapak dari PT. KAI dan Pelindo.

Sebenarnya harapan kami sebagai warga dari Lampung Pak, itu sederhana saja Pak.

Kami hanya berharap Bapak menjalankan undang-undang saja Pak, apa yang ada di undang-

undang jangan dirubah Pak, apa yang tidak terdapat di undang-undang jangan ditambah Pak,

kalau kita mengingat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 berarti sudah berapa puluh

tahun Pak sudah ada Pak. Tolong jangan dirubah. Kalau memang tidak ada itu namanya

groondkaart atau apapun jangan ditambahkan disitu Pak.

Kedua, mengenai Desa Branti Pak, saya sedikit tambahkan saja Pak Desa Branti itu

diberikan kesempatan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2001 Pak

yaitu alih fungsi lahan kehutanan Pak. Masyarakat Desa Branti itu sudah diberikan surat oleh

Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutanan Pak, Provinsi Lampung. Di Dinas Kehutanan

Provinsi Lampung dinyatakan bahwa masyarakat boleh mengajukan ajudikasi Pak, suratnya

kami bawa Pak.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 7

Kedua, dari Kementerian Kehutanan itu, sebentar saya lihat, sebentar Pak, dari Balai

Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah 20 Bandar Lampung itu menyatakan bahwa bahwa rel

kereta api hanya memotong register 48 Pak, tidak memiliki tanah Pak. Oleh sebab itu kami

mohon Bapak-bapak yang ada pada saat ini tolong Pak, bantu kami sertifikatkan tanah-tanah

tersebut Pak, karena aturan mainnya sudah jelas dan tidak bisa dirubah Pak, terima kasih Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Masih ada yang mewakili? Sudah cukup. Masih, silakan.

PEMBICARA: PERWAKILAN MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ketua BAP DPD RI yang kami hormati serta ahli dan jajarannya. Menteri ATR dan

Kepala BPN RI, Menteri Dalam Negeri yang mewakili Menteri Keuangan, Kapolri, Ketua

Ombudsman, yang mewakili Gubernur Lampung, Kanwil BPN Provinsi Lampung,

Pemerintah Kota Kabupaten Bandar Lampung dan seluruh hadirin yang berbahagia.

Bapak, saudara sekalian kami atas nama masyarakat Way Dadi pertama

mengucapkan terima kasih, alhamdulillah pada siang ini masalah Way Dadi dapat dibaca

pada hari kesempatan ini.

Bapak, saudara sekalian perkenankan sedikit kami menyampaikan latar belakang

permasalahannya bahwa sebagaimana disampaikan Pak Andi Surya tadi bahwa kami

menempati lahan Way Dadi berdasarkan SK Mendagri tahun 1980 mendapatkan peruntukan

tanah 300 hektar dari 1.000 hektar NP Way Halim yang sudah berakhir masa konsesinya dan

tidak diperpanjang.

Permasalahan yang di pertama muncul tahun 1981 PT. Way Halim Permai yang

mendapatkan 200 hektar merekayasa HGB-nya menjadi 542 hektar sehingga mencangkup

juga lahan peruntukan rakyat tersebut dari lahan tersebut keluarlah HGB PT. Way Halim

Permai dilahan yang diperuntukan oleh rakyat tersebut tahun ’88, ’89 diukur ulang ternyata

betul dan peta situasi nomor 81 itu di batalkan namun HGB-nya tidak dibatalkan dan ternyata

berdasarkan surat dari Kanwil BPN Provinsi Lampung tanggal 30 Agustus 2001 menyatakan

bahwa kelebihan penguasaan PT. Way Halim Permai 1.120 hektar itu dibagi harusnya

diberikan kepada rakyat namun 21 hektar dibangun stadiun dan hutan kota, 10 hektar

diberikan berdasarkan SK BPN Nomor 58 tahun 1992 hak pakai Kanwil Provinsi Lampung

dan hak pengelola hak Provinsi Lampung 89 hektar.

Bapak, saudara sekalian 3 hak-hak yang di klaim di atas peruntukan rakyat ini kami

memohonkan karena prosedur pemohonan hak tersebut cacat administrasi sebagaimana di

atur dalam peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun ’99 cacat administrasi ini harus

dibatalkan dan kembalikan hak rakyat sebagaimana surat keputusan Mendagri Tahun 1980

dari 300 hektar itu baru disertifikatkan 98 hektar atau lebih kurang 67%.

Bapak, saudara sekalian kami sudah 36 tahun berkonflik ini dengan pemerintah

Provinsi Lampung tidak dapatkan ini, namun pada kesempatan ini kami bahagia, tapi mau

tidak ini surat BPN menyatakan bahwa cacat administrasi surat BPN Tahun 2001 dan itu

yang lebih parah lagi 2001 itu BPN sudah mengajukan pembatalan kepada Menteri Agraria,

oleh Menteri Agraria sudah disetujui oleh, untuk diberikan ke rakyat. Namun, namun

permasalahannya oleh Menteri Keuangan ditolak karena terdaftar sebagai asset.

Ini permasalahan hukum kalau barangnya sudah ada tentu batal demi hukum sudah

tidak ada lagi sudah seharusnya dihapuskan termaksud itu juga. Alasan pemerintah Provinsi

Lampung tidak bisa diberikan kepada rakyat terdaftar sebagai aset. Oleh pada kesempatan

yang berbahagia ini pemangku kebijakan ada ditengah-tengah kita semua ya mudah-mudahan

Page 9: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 8

walaupun mungkin ya dengan yang hadir ini dapat bisa memberikan keputusan, batalkan

hak-hak yang diklaim diatas tanah rakyat tersebut hapuskan tentu saja, sudah dikatakan

dihapuskan sebagai aset oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan kembalikan

kepada tanah yang dikuasai oleh negara yang diperuntukan untuk rakyat sebagaimana tujuan

konstitusi kita untuk mencerdaskan, melindungi dan menyejahteraan rakyatnya dan berikan

sebagai ganti rugi kepada kami yang sudah 36 tahun teraniaya ini sertifikat gratis, reforma

agraria sebagaimana pemerintahan Jokowi yang didengung-dengungkan sekarang.

Dengan harapan, dengan kerendahan hati kami dengan sekali lagi terima kasih

kepada khususnya kepada Pak Andi Surya yang sudah membawa masalah ini dan BAP yang

sudah menjembatani ini, dan Bapak-bapak semua yang memangku kepentingan ini dapat di

ridhoi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dapat berlapang hati untuk memberikan kesejahteraan

kepada rakyat khusus masyarakat Way Dadi, Way Dadi Baru dan 3 kelurahan, 42 RT, 23.000

jiwa 60.000 persil orang untuk dapatkan sertifikat, terima kasih.

Wabillahitaufik walhidayah

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Masih ada? Masih.

Tolong singkat ya karena tujuan kita adalah mencari solusi bukan mengungkit-ungkit

masalah.

PEMBICARA: PERWAKILAN MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati peserta rapat yang hadir pada hari ini semoga pertemuan ini

membawa berkah dan kesejahteraan bagi masyarakat. Saya dari Forum Masyarakat Bersatu

Pidada Panjang kami menyatakan keinginannya bahwa lingkungan, dua lingkungan Pidada

Panjang dapat disertifikatkan itu yang pertama.

Lalu yang kedua cabut sertifikat HPL Nomor 01 Waluni Tahun 1989 karena

melanggar undang-undang dan cacat administrasi. Adapun untuk itu akan kami bagikan

masing-masing satu cover pembuktian kami, fakta dan bukti, oleh karena itu kami menolak

dengan adanya sertifikat itu dan sertifikatkan lingkungan, dua lingkungan Pidada Panjang itu

harapan kami. Kami sudah teraniaya 26 tahun Pak, ini pelanggaran hak asasi manusia, hak

keperdataan kami hilang, ini yang ingin saya sampaikan dan saya tekankan.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Terima kasih Bapak yang mewakili masyarakat.

Kami ingin sekarang, suatu sikap dari Pemda Lampung apa itu benar-benar dari

masyarakat Bapak, dan permasalahan memang sudah sampai ke Pemda itu saja minta Pak,

silakan Pak.

Silakan Pak, dari Kota.

Page 10: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 9

PEMBICARA: PEMERINTAH KOTA LAMPUNG (NARASUMBER)

Baik terima kasih Bapak Pimpinan BAP DPD RI karena kami minta pendapat apakah

ini warga kami. Kami karena sering bertemu dengan mereka beberapa kali pertemuan dan

kami mengenal muka kawan-kawan masyarakat yang tadi disebutkan maka kami menyatakan

memang benar ini warga Kota Bandar Lampung.

Terima kasih, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik.

Dari Pemprov ada suatu komentar?

PEMBICARA: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG (NARASUMBER)

Terima kasih Pimpinan.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah.

Izinkan kami mewakili dari Pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan beberapa

hal sebab yang disampaikan oleh Saudara kami tadi, terutama yang terkait dengan provinsi

Lampung adalah permasalahan HPL Way Dadi Pak. Way Dadi diambil dari nama kelurahan

waktu itu yang saat ini menjadi 3 kelurahan. Pemerintah Provinsi Lampung menerima lahan

tersebut sama Pak pada dasarnya dengan surat tahun 1980 peruntukan 300 hektar dan kepada

Pemerintah Tingkat I Provinsi 160 hektar. Untuk mempertegas melalui surat keputusan

kepala BPN RI Tahun 1992 Nomor 58 per tanggal 22 Mei tahun 1992 menyatakan bahwa

pemberian hak penolakan kepada pemerintah tingkat 1 Provinsi Lampung sebesar 98 hektar

yang kemudian ditindaklanjuti dengan dikeluarkan sertifikat tahun 1994 dengan terlebih

dahulu membayar land reform sebagai PNBP melakukan bayar pajak kepada kas negara dan

bertanggung jawab kepada kantor BPN.

Kemudian selanjutnya permasalahan pada waktu itu memang setelah memang dari

pemerintah Provinsi Lampung memberikan HPL tahun 1992 gubernur Lampung pernah

mengirimkan surat kepada kepolisian wilayah Lampung pada saat itu kemudian kepada

danrem 043 garuda hitam untuk melakukan pengamanan daerah tersebut ini memang konflik

dari tahun 1994 sudah ada Pak.

Selanjutnya menjelaskan arsip yang diterima tahun 2006 ini sudah ada permintaan

masyarakat bartubnya dan saudara-saudara kami itu betul Pak, perlahan-lahan menyelesaikan

lahan tersebut supaya menjadi hak milik masyarakat. Dalam SK BPN Nomor 58 Tahun 92

itu menyatakan bahwa pada poin ke-8, jikalau pemerintah Provinsi Lampung ingin

mengembalikan atau mengalihkan lahan HPL yang difungsikan diberikan kepada pemerintah

Provinsi Lampung harus terlebih dahulu meminta izin kepada kepala BPN RI dengan terlebih

dahulu melalui persetujuan DPRD Provinsi Lampung dan ditetapkan dengan SK Gubernur

Provinsi Lampung.

Dari tahun 2006 itu terus kita sharing Pak dengan masyarakat Pak berapa kali dengan

Pemkot Bandar Lampung juga sama kemudian untuk menindaklanjuti SK BPN tahun 1992

tersebut dalam poin 8 pemerintah Provinsi Lampung memberikan surat kepada DPRD

Provinsi Lampung perihal tujuan pelepasan tanah aset milik Provinsi Lampung kepada pihak

ketiga atau kepada masyarakat. Bulan November 2015 DPRD Provinsi Lampung telah

memberikan persetujuan pelepasan HPL Way Dadi tersebut jadi aset Provinsi Lampung

kepada masyarakat.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 10

Kemudian ditindaklanjuti dengan Ketetapan Gubernur Lampung 2016 tentang

persetujuan lahan tersebut kemudian kami buat surat kepada mentri agraria bagian tata

ruang. Kemudian bulan April 2016 telah terbit keputusan mentri agraria dan tata ruang tujuan

pelepasan HPL Way Dadi sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, permasalahan

ada disitu Pak. Kitab suci rujukan pengelolaan barang milik daerah atau aset daerah milik

pemerintah itu merujuk pada PP 27 tahun 2014 dan Permendagri 19 tahun 2016.

Dalam ketentuan tersebut sudah diatur Pak, bagaimana mekanisme pelepasan aset

milik pemerintah dirujuk disitu, Pak. Waktu itu memang pada poin terakhir, pada prinsipnya

pemerintah setuju, ada dua setuju DPRD Provinsi Lampung setuju untuk melepaskan HPL

seluas 89 hektar kepada masyarakat. Namun melalui mekanisme yang ditentukan dan

mekanisme penjualan dan pelelangan.

Mungkin itu masalah yang muncul kepada seluruh masyarakat disitu Pak, mungkin

kalau kami pada prinsipnya, pemerintah Kota Bandar Lampung sah-sah saja untuk

menghilangkan daftar inventaris barang dan daftar neraca aset Provinsi Lampung cuma

mekanisme harus dilalui, mekanisme harus dilalui jangan sampai ada kerugian negara yang

muncul dari aset masyarakat di Provinsi Lampung.

Mungkin itu dari kami dan mungkin lebih kurang dari kami mohon maaf.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, terima kasih.

Informasi sangat berpengaruh bagi kita untuk memberikan kesimpulan pikiran, serta

mengambil satu kesimpulan dan keputusan. Nah, informasi secara tertulis setelah kita

analisis dan telah kita sampaikan kepada Bapak-Bapak secara langsung sudah kita dengar.

Memang Bapak-Bapak mohon maaf inti sari kehadiran negara ini karena ada rakyat

kalau rakyat tidak ada untuk apa presiden,kalau rakyat tidak ada untuk apa gubernur, kalau

rakyat tidak ada untuk apa walikota untuk apa kepala desa, kalau rakyat tidak ada untuk apa

DPD, DPR, MPR dan kalau rakyat tidak ada untuk apa pejabat-pejabat untuk apa? Dan apa

yang mau kita atur jadi memang prinsip dan kata kunci daripada negara ini karena

rakyat,oleh karena itu kepala daerah itu sebagai administrator kemasyarakatan, administrator

sosial politik dan administrator pembangunan. Nah, itu kalau pemda, dia harus tahu empat

fungsi itu untuk administrator.

Oleh karena itu seharusnya berjenjang naik dan bertangga turun. Permasalahan-

permasalahan di tingkat provinsi seharusnya bisa selesai oleh kabupaten provinsi tetapi jika

berjenjang naik bertangga turun tidak selesai maka kami mengkomunikasikan dengan

instansi vertikal yang terkait dengan dua prinsip yaitu: Kalau mengatur pada undang-undang,

undang-undang itu memiliki tiga sifat yaitu, mengatur, mengikat, memaksa. Itulah undang-

undang, kalau ada undang-undang tidak mengatur, tidak memaksa, tidak memaksa itu

namanya bukan undang-undang dan oleh karena itu kita lihat undang-undang dan kalau

undang-undangnya ada berarti sifatnya 3 yaitu mengatur, mengikat, memaksa itulah undang-

undang.

Nah selanjutnya adalah prinsip yang kedua, jika memang dalam undang-undang itu

ada lalu kita pegang pula tiga prinsip, penuhi syarat, lalui prosedur, dan kita jangan lari dari

sistem dan kalau syarat sudah dipenuhi, prosedur sudah dilalui maka kita liat sistem yang ada

didalamnya. Seorang yang akan nikah kalau syarat sudah dipenuhi tapi prosedur tidak dilalui

KUA tidak boleh mengakad kan dan kalau prosedur dilalui dan syarat tidak dipenuhi dia

tidak akan jadi juga akad walaupun wanita itu sudah dibawa kemana mana tidak boleh.

Nah ini prinsip Bapak, jadi sekarang kita liat dulu undang-undang apakah memang

persoalan ini ada dalam wilayah undang-undang yang memang tiga sifat tadi, mengatur,

Page 12: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 11

mengikat dan memaksa dan jika memang ada, kita kembali kepada kepentingan rakyat,

penuhi syarat dan penuhi prosedur. Supaya kita jangan ada yang disalahkan dalam aturan.

Nah, kami melihat Bapak dan Ibu dari informasi yang disampaikan tadi persoalan

objek dari permasalahan dari tanah objeknya

Yang menjadi subjek ada dua, eh ada tiga yaitu masyarakat, Pelindo dan PT. KAI dan

Pemda Provinsi Lampung. Nah karena ini Bapak dan Ibu masalah tanah, memang masalah

tanah ini adalah masalah yang sangat urgent karena masalah tanah ini kata kunci dunia ini,

berasal dari tanah dan kembali ketanah hidup dengan tanah. Tanah tidak pernah lahir dan

masyarakat lahir terus setiap menit, menjadi persoalan. Namun oleh negara telah diberikan

undang-undang dan aturan dan aturan ini dua lagi dalam melaksanakan Bapak-Bapak, ada

menurut kebijakan, ada menurut kebijaksanaan jadi kebiasaan begitu karena saya

pengalaman dari tukang ketik sampai esselon ,1 dari jadi guru sampai jadi rector. Nah, jadi

keputusan itu bisa diambil kebijakan atau kebijaksanaan. Kalau kebijakan udah ada rule of

the game-nya tapi kalau kebijakasanaan selama tidak melanggar aturan itu dibolehkan selama

tidak melanggar rambu-rambu itu dibolehkan. Jadi hukum itu ada dua, hukum agama lihat

perintah, hukum positif lihat larangan. Selama tidak ada larangan, kita jalan dijalan kalau

tidak ada larangan lalu terus, kalau ada larangan maka kita berhenti itu namanya hukum

positif.

Maka dengan demikian Bapak dan Ibu yang kami hormati, kelihatannya persoalan ini

banyak kepada agrarian, kepada pertanahan. Nah dengan permasalahan pertanahan ini maka

rangsang-rangsangnya terjadi salah paham dilapangan, salah pengertian maka timbul

pengayoman dari kepolisian bagaimana memberikan pelayanan yang baik.

Dari segi aspek administrasi ini dari mendagri dan mentri keuangan mungkin ada hal-

hal yang sifatnya administrasi sehingga diperlukan. Jadi ini lari ke BPN lihat undang-undang,

aturan selama kebijakan untuk dan kebijaksanaan untuk kepentingan rakyat dan tidak ada

yang disalahkan nanti barangkali kami minta nanti, nah Ombudsman juga kenapa ini sampai

26 tahun pelayanan kepada masyarakat jika sesuatu itu bisa secara cepat kenapa dibuat jadi

lama tetapi kita tidak salahkan karena petugas-petugas mungkin banyak yang ketukar tetapi

Komnas HAM bagaimana rasanya rakyat yang merasa udah bertahun-tahun memikirkan ini

tentu juga menjadi perhatian oleh kita.

Nah, kami dari BAP kami diikat oleh perintah undang-undang dan terikat oleh tugas

kami, oleh karena itu memang prinsip Bapak, kita ini disamping tugas dicari juga pahala dan

pahala yang paling besar adalah pahala jariyah menurut agama Islam jika masalah ini selesai

maka pahala jariyah akan kita dapat semua karena tanah sampai kiamat tercatat pahalanya.

Oleh karena itu prinsip kita sekarang mencari pahala dalam bertugas,

Nah, kami minta komentar pertama dari kementerian ATR agraria dan pertanahan dan

kami tahu persis sekarang sikap menteri agraria dan pertanahan suatu kementerian yang

memiliki komitmen terhadap kemasyarakatan dan juga didukung oleh pemerintah Republik

Indonesia untuk itu dan kami meminta komentar pertama dari kementerian ATR dan BPN.

Kami persilakan Pak.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR BPN RI (NARASUMBER)

Terima kasih Bapak Pimpinan.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan BAP, warga masyarakat Lampung dan pemerintah

daerah Lampung dan juga seluruh Anggota DPD RI dan hadirin yang saya muliakan.

Pimpinan, bicara permasalahan tanah pada prinsipnya keputusan mengenai

pertanahan, keputusan yang diambil terhadap masalah pertanahan, baik itu dalam pemberian

hak ataupun pendaftaran tanah itu pada prinsipnya bisa dibatalkan sepanjang mengandung

Page 13: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 12

cacat administrasi atau cacat hukum berdasarkan keputusan pengadilan. Nah di dalam kasus-

kasus yang tadi disampaikan sebagaimana disampaikan juga oleh anggota masyarakat, bahwa

pada dasarnya dari BPN, baik sebelum menjadi ATR BPN maupun setelah menjadi ATR

BPN, sudah dilakukan langkah-langkah penyelesaian. Namun, memang penyelesaian

masalah pertanahan itu terhadap hak-hak yang merupakan hak perorangan ataupun badan

hukum swasta dengan hak-hak yang terdaftar atau tercatat sebagai BMN (Badan Milik

Negara) atau aset negara ini memang berbeda, Pimpinan. Kalau kita untuk hak-hak

perorangan atau badan hukum swasta adalah dalam hal misalnya ada keputusan pengadilan

yang menyatakan batal suatu hak atas tanah, itu kita tindak lanjuti dengan pembatalan dan itu

cukup banyak. Atau memang kita temukan ada cacat administrasi kita temukan, itu bisa kita

enclave, kita keluarkan, atau kita batalkan kalau memang seluruhnya tumpang tindih. Tetapi

dalam hal menyangkut aset pemerintah, maka keputusan itu pun harus terlebih dahulu

diberitahukan kepada pengelola aset. Jangan sampai kita melaksanakan keputusan sendiri,

kita misalnya membatalkan atau memberikan hak yang itu juga tercacat sebagai aset dari

salah satu instansi pemerintah, tetapi itu masih belum terhapus dari daftar asetnya. Dalam hal

demikian, maka bisa terjadi double apa ya, tumpang tindih pencatatan. Di sana belum hapus,

di sini sudah keluar hak. Dan, kami dari sisi administrasi juga nanti secara audit, diaudit, bisa

dianggap juga menghilangkan aset negara. Oleh karena itu, tetapi juga tata cara penghapusan

aset itu secara undang-undang, baik di Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 maupun di dalam

untuk daerah juga dengan Perda No. 27 Tahun 2016 ya Pak ya, itu sudah aturannya sudah

jelas. Sehingga memang nanti ada Pak Dirjen DJKN bisa menjelaskan itu, sehingga memang

tahapan ini harus dilalui itu. Sehingga, mungkin ini juga dari tadi yang disampaikan

mengakibatkan kita juga masih harus secara administrasi pendaftaran aset ini juga harus

dilalui. Kita tidak bisa juga melaksanakan hanya semata-mata di dalam rezim hukum

tanahnya saja, tetapi juga ada di dalam tata kelola aset negara. Saya pikir barangkali

sementara itu dulu, Pimpinan.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Terima kasih, Pak.

Memang prinsip yang kita pegang seperti itu; lalui prosedur, penuhi syarat, jangan

melanggar sistem. Bapak dan Ibu, kami minta dari Kementerian Keuangan karena

pemahaman kami, orang tercatat di KUA itu kalau dia sudah nikah, jadi ada buku nikahnya.

Maka, tercatatlah dia bagi yang beragama Islam. Bagi yang nonmuslim itu tercatat di Catatan

sipil. Tapi kalau belum dia nikah, tidak tercatat. Nah yang kami ingin tanya di Kementerian

Keuangan, apakah tercatat dalam milik negara yang memang tidak punya dasar pemilikan.

Karena dasar pemilikan itu ada HGU, ada HGB, ada hak milik, atau setidak-tidaknya ada

semacam apa namanya sebelum status hak, alas hak. Jadi ada alas hak, ada status hak. Nah

kira-kira memang kalau status tanah itu belum clear memang tercatat tidak di dalam aset

negara? Itu yang kami ingin tanya konfirmasi, Pak, pemahaman kami seperti itu. Apakah

pemahaman Menkeu seperti itu? Kami persilakan Pak, mungkin Pak.

PEMBICARA: DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN (NARASUMBER)

Baik,terima kasih Pimpinan BAP DPD yang kami hormati.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ibu-ibu, Bapak-bapak yang kami hormati, pertama kami menyampaikan permohonan

maaf Menteri keuangan. Bapak-bapak mengundang Menteri keuangan sebetulnya, tetapi

Page 14: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 13

beliau sedang ada tugas, baru dalam perjalanan kembali dari luar negeri, Pak, saat ini. Jadi,

menugaskan kami dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, sebetulnya dari uraian permasalahan yang tadi disampaikan

oleh Senator dari Lampung maupun tadi disampaikan oleh wakil-wakil dari masyarakat

Lampung, sebetulnya sejauh ini bagi kami pemahaman kami ini adalah permasalahan lahan

yang disengketakan antara pemda dengan masyarakat. Yang kedua antara Pelindo II dengan

masyarakat. Dan yang ketiga antara PT KAI dengan masyarakat. Kami sudah mencoba

mengecek, tapi tentu kita harus ini ya Pak, mendengar lebih banyak itu nanti. Tetapi kami

coba cek untuk kasus yang pertama Pak, ini dalam catatan kami ini sebetulnya barang milik,

ini barang milik daerah, Pak. Barang milik daerah, memang daerah dalam hal ini Provinsi

Lampung maupun seandainya ada pemkab ataupun pemkot yang memiliki ini, itu memang

mengikuti aturan yang sama, yaitu PP No. 27 Tahun 2014. Sama dengan kami di dalam

mengelola barang milik negara, tetapi masing-masing punya yurisdiksi sendiri. Jadi, kami

mengurusi barang milik negara. Dalam catatan kami, ini bukan milik negara yang pertama

ini, tetapi mungkin adalah memang betul barang milik daerah, dalam hal ini mungkin punya

Provinsi Lampung ataupun pemkab, pemkot yang relevan. Ini kita harus cek betul.

Untuk yang kedua, Bapak, yang dipersengketakan antara KAI dengan masyarakat, ini

yang paling dekat dengan KAI ini kan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Pak. Kami sudah

cek di sana, ini juga tidak dalam catatan mereka sebagai barang milik negara di bawah

kelolaan mereka. Jadi, ini memang sengketa memang KAI ya yang ini. Tentu kalau KAI

sebagai suatu badan usaha yang sudah terpisah dari kekayaan negara memiliki rezim sendiri

bagaimana mengelola aset-asetnya. Saya yakin ada aturan-aturan main bagaimana

melepaskan aset-aset di PT KAI sebagaimana untuk BUMN lain, antara lain mungkin

mereka harus meminta persetujuan RUPS. Nah untuk RUPS, kita juga sudah punya PP yang

melimpahkan kewenangan pengelolaan sebagai RUPS ini kepada Menteri BUMN. Jadi kalau

memang PT KAI di dalam urusan pelepasan tanah atau ini harus meminta persetujuan RUPS,

tentunya RUPS-nya adalah Kementerian BUMN. Kita nanti harus cek lagi ke sana. Demikian

juga Pelindo, Pak. Pelindo ini kami lakukan cek, pengecekan tanah yang disebutkan di

permasalahan kita. Yang paling dekat ini Dirjen Perhubungan Laut. Kami sudah cek ke

Dirjen Perhubungan Laut, di sana di dalam daftar aset mereka, tidak ada aset ini sebagai

BMN. Jadi kemungkinan memang ini adalah Pelindo ya Pak ya, sebagaimana yang kita lihat

kita baca di sini. Karena itu, urusannya tentu menurut tata cara korporasi sebagai BUMN.

Kalau mereka memerlukan persetujuan pemegang saham tentu adalah Kementerian BUMN.

Mungkin sementara itu, Pak, yang dapat kami informasikan.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Terima kasih, Pak. Informasi sangat berharga bagi kita.

Memang Bu Menteri itu sangat komit, Pak, dengan DPD. Jadi kehadiran Bapak kami

ucapkan terima kasih dan memang kami bisa memaklumi.

Baik Bapak, dari informasi dua ini dari ATR memang tidak ada permasalahan selama

memang ada aturan dan sistem yang kita pegang. Ternyata di aset negara yang dinyatakan

negara seperti yang disampaikan karena pemahaman kami yang tercatat itu memang seperti

orang di akad nikah. Sudah akad, baru tercatat. Kalau tidak akad, pacar-pacar saja tidak

dicatat itu, dan kalau keluar status haknya, alas haknya, nah begitu.

Nah baik, jadi kami coba dulu satu dari pemda provinsi. Ternyata penjelasan yang

telah kita terima, pemda provinsi, pemda itu terdiri dari 2: DPRD dan gubernur. Ternyata

DPRD telah memberikan persetujuan dengan diajukan gubernur, berarti gubernur juga setuju.

Kalau G to G, saya dulu di Kanwil Agama, itu G to G itu penyerahan dari pemda itu tidak

Page 15: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 14

pakai bayar, tidak pakai apa-apa, cukup dihibahkan karena G to G. Ini G to masyarakat,

masyarakat yang memilih gubernur, masyarakat yang apa, itu tidak perlu lelang karena ada

aturan dalam itu G to G saja boleh, apalagi G to masyarakat begitu. Kepentingan mayarakat

boleh hibah itu. Jika memang sistem tadi menurut Kementerian Keuangan, jadi sekarang

untuk tanah dan masyarakat saya kira policy-nya pada gubernur, pada pemda. Tidak ada lagi

rantingnya kepada Kementerian Keuangan, tidak lagi ada rantingnya kepada apa. Saya kira

coba kita lihat aturan bahwa G to G saja boleh hibah, kecuali G to B, G to Bussiness. Ini

bukan kepada bisnis, bukan kepentingan apa, tapi kepentingan rakyat karena rakyat itu

termasuk komponen dari tanggung jawab pemerintah. Nah oleh karena itu, kami mohon

kepada Pemda Lampung, tolong diteliti secara cermat, prinsipnya kelihatannya tidak

permasalahan. Tinggal nanti Bapak penuhi syarat minta rakyat memenuhi syarat dan ajukan

prosedurnya kepada ATR secara berjenjang naik, mungkin BPN kabupaten, BPN provinsi,

sehingga untuk tanah yang milik pemda provinsi ini setelah kita mendapatkan keterangan,

tidak persoalan. Tinggal penuhi syarat, lalui prosedur. Syaratnya diminta kepada walikota,

kepada camat dan lurah dan kepala desa, jelaskan status hak. Betul tidak status itu, eh bukan

status, alas hak, benar tidak alas hak ini, masyarakat itu si A, si B, dan si C, ya saya kira

gubernur cukup membuat SK dengan itu, baru BPN memproses sesuai dengan alas hak yang

ditetapkan oleh pemda. Jadi, ini pemda yang lebih dominan kami lihat, nah oleh karena itu

tadi oleh provinsi menyatakan DPR sudah setuju, gubernur sudah setuju, lalu coba lihat

aturannya ini bukan G to B, bukan Government to Bussiness. Atau untuk kepentingan bisnis

oleh masyarakat Bapak? Ini kami tanya, yang masyarakat ini untuk bisnis atau untuk apa?

Untuk pribadi. Nah kalau bukan untuk bisnis, berarti bukan G to B, bukan G to Bussiness,

jadi tidak apa-apalah perlu pakai apa. Nah namun demikian, saya tidak hapal betul, tolong

dicek oleh Bapak, boleh itu hibah kalau itu G to B, tapi untuk pemerintah dan masyarakat

sendiri, cuma hak-hak ini ada kewajiban. Tentu kewajiban dan hak ini disesuaikan dengan

tingkat kadar hak dan kewajiban yang dimiliki.

Itu saya kira yang pertama kalau mengenai keterkaitan dengan pemda. Ada komentar

dari pemda?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pimpinan, Pimpinan, sebelum ke pemda, saya ingin menjelaskan dulu masalahnya

pemda. Kalau kita bertanya kepada pemda, akan dijawab seperti hal yang sama, Pak. Tadi

dibuktikan bahwa aset-asetnya tidak ada di Kementerian Keuangan, dan kalau tidak ada siapa

yang usulkan? Pemda berarti. Nah, Pemda mengusulkan kepada BPN itu bukan merupakan

alasan, alas hak untuk bisa memiliki HPL itu berdasarkan usulan dari pemda. Artinya, ini

masalah ada di BPN Pak, bukan di mereka. BPN yang harus mencabut HPL itu karena tidak

ada dasar pemerintah Provinsi Lampung untuk mengajukan HPL.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Tidak, maksudnya begini, Pak.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Ya bagaimana?

Page 16: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 15

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Tadi yang masuk saya alas hak itu, masyarakat yang betul-betul merasa memiliki.

Perlu ada dia memiliki alas hak. Berdasarkan alas hak inilah diajukan. Kalau tidak ada alas

haknya, bagamana pula nanti BPN menetapkan status hak karena harus ada status, ada alas.

Alas dulu, baru status. Tak status dulu, baru alas. Betul tidak, Pak? Oleh karena itu, sekarang

tidak ada alasan bagi pemda karena itu untuk rakyat Bapak juga, untuk ketenangan Bapak

juga, untuk pahala Bapak juga, dan untuk rakyat, pemerintah untuk pemerintah.

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

(Berbicara tanpa mic, red.)

Maaf, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Tunggu Pak, jangan Bapak dulu. Nanti saya beri waktu Bapak.

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

(Berbicara tanpa mic, red.)

Ini konstruksi dasar, maaf, maaf sekali. Konstruksi dasar hak itu yang sangat berbeda.

Tadi dikatakan oleh … (kurang jelas, red.) mereka berdasarkan SKPP yang 58 ‘92 itu hanya

diktum 8 kalau aset itu sesuai dengan Peraturan Mendagri, dengan pasalnya. Padahal, pada

keputusan BPN 58 itu tahun ‘92 itu, Diktum 9 dan 10-nya tidak pernah dibaca oleh pemprov

itu. Bahwa Diktumnya 9 itu, apabila dia memperoleh hak itu tidak dijaga, tidak diurus,

ditelantarkan bagus. Yang kedua, hak ini tidak melalui prosedur yang sudah seharusnya,

tidak sesuai dengan perencanaan….

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Tidak, tidak, tunggu Pak, tunggu sebentar. Tadi bahwa yang menyangkut dengan

pemprov, yang Bapak sampaikan, satu-satu kita, ternyata pemprov telah menyatakan

persetujuannya. Ini yang menyangkut itu saja dulu.

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

(Berbicara tanpa mic, red.)

Maaf Pak, begini. Yang dimaksud dia kalau aset, betul tanggal 23 Maret 2016,

pemprov itu sudah mendapatkan izin pengalihan kepada masyarakat. Bahasa hukum alih itu

aset itu tetap, Pak, dijual ke masyarakat dengan harga … (kurang jelas, red.) 550 ribu

permeter. Sedangkan kami, ini hak kami yang kami secara hukum tidak merasa mereka

miliki aset itu, Pak. Sekarang mereka … (kurang jelas, red.) aset tanpa alas hak. Mereka

minta … (kurang jelas, red.).

Maaf, maaf sekali, Pak.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 16

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Ya saya pikir masyarakat tenang dulu.

Pak Ketua, masalahnya itu bukan sama pemprov, masalah itu ada pada ATR BPN

yang mengeluarkan HPL yang tidak benar asbabun nuzul-nya. Maka, dikembalikan kepada

ATR BPN untuk mencabut HPL yang tidak benar itu, itu masalahnya Pak. Jadi kalau ditanya

sama pemprov, tetap dia bertahan bahwa itu bisa dilepas dengan cara lelang. Rakyat tidak

mau bayar, Pak, begitu Pak.

Terima kasih, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, baik kalau begitu. Saya tadi karena pemprov mengatakan yang masalah dengan

pemprov sudah selesai, tapi kalau kaitannya dengan tadi, dengan ATR, nah kami minta

komentar dari ATR kalau, jadi kalau memang ternyata ada mis di dalam keputusan yang

telah dilakukan selama ini, itu bisa saja kita revisi. Nah oleh karena itu, kita tidak bisa

mencari siapa yang salah, tapi kalau secara kenyataannya perlu kita revisi, kita revisi. Nah

oleh karena itu, kami minta kepada ATR untuk melakukan penelitian secara formal atas

perintah hasil rapat, kami minta kepada ATR untuk melakukan penelitian secara cermat

terhadap persoalan yang disampaikan oleh mayarakat dan Pemda Lampung tadi. Jadi, kami

minta dilakukan penelitian secara cermat terhadap persoalan yang disampaikan tadi, dan jika

memerlukan perubahan, kita tidak mencari siapa yang salah, tetapi solusinya kita cari

perubahannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Bisa tidak, Pak? Oke.

Nah ini pertama, Pak Andi, permasalahan masyarakat pemda dan apa tadi, dalam

rapat ini menetapkan kepada ATR untuk melakukan penelitian secara cermat. Jika memang

informasi ini benar, maka kita lakukan perubahan sesuai dengan harapan masyarakat dan

selama itu tidak melanggar aturan. Nah dalam rapat ini menetapkan kepada ATR untuk

melakukan penelitian dan dibantu oleh pemda provinsi dan kabupaten untuk memfasilitsai

penyelesaian ini. Bisa tidak, Pak?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pak Ketua, ini bukan hanya untuk Way Dadi, tapi juga untuk Pelindo. Dua hal yang

sama, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Tidak, ini satu-satu dulu, Pak.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Oh ya, terima kasih, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Kalau ini sudah apa, nanti menurun ya, kajian menurun nanti. Kita minta kepada

ATR, kira-kira ada tidak satu bulan, Pak, lamanya penelitian yang dilakukan ini, baik secara

faktual maupun secara administratif. Ada satu bulan, Pak.

Ya silakan.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 17

PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JATENG)

Ya Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan dan Bapak-bapak sekalian, nama saya Bambang Sadono. Saya dari Jawa

Tengah. Jadi ini ada Pak Sesjen, pernah mengalami juga kasus serupa seperti ini. Jadi, HPL

itu pada dasarnya adalah hak atas tanah tambahan yang diberikan kepada lembaga-lembaga

yang diperbolehkan untuk itu, antara lain pemda memang boleh, sesuai dengan tujuannya.

Jadi artinya, ada tujuan ketika diberikan itu. Nah ketika kalau melihat kasus Pemprov

Lampung ini, kelihatannya Pemprov lampung sendiri ikhlas kalau itu dilepas. Jadi, cara satu-

satunya itu adalah Pemprov Lampung lepas. Kalau Pemprov Lampung sudah lepas, itu

menjadi milik negara lagi. Kalau sudah menjadi milik negara, maka masyarakat bisa

meminta. Nah kemudian, jadi tidak usah BPN ini pusing-pusing. Kalau memang sudah

dilepas kembali ke negara, ada yang meminta, memenuhi persyaratan, berikan. Saya kira itu

struktur solusinya, Pak. Jadi, tidak usah meneliti putar-putar seperti itu tadi. Kalau Lampung

sudah lepas, hak itu kembali ke negara, tanah itu. Nah tanah negara, negara hanya boleh

mengatur ya. Tapi, kalau tadi ada pemprov menjual kepada masyarakat, tidak boleh. Jadi itu

hanya diberikan kewenangan untuk kerja sama, tapi kalau menjual pasti tidak boleh. Nah

saya kira itu, Bapak dari BPN.

Terima kasih.

.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik. Tadi kita tawarkan seperti itu, tapi masyarakat tadi mengatakan tidak tergantung

kepada khusus kepada pemprov saja, tapi perlu ada penyelesaian. Nah bagaimana, apa saran

Pak Bambang tadi bisa diterima oleh pemprov atau oleh masyarakat?

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Izin Pak, dari Lampung dari Way Dadi.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Ya.

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Jadi, pemerintah Provinsi Lampung ini tidak melihat ke mana-mana. Ini aset, yang

namanya aset harus bayar kepada pemerintah. Saya tanya kepada kita semua yang hadir ini,

ada tidak negara jual tanah kepada rakyat? Kalau dia ada aset, ada … (kurang jelas, red.),

ada pemanfaatannya mungkin benar. Itu tanah kosong yang ditempati oleh penduduk

dijadikan HPL, coba lihat alas haknya di mana. Itu saja, Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Silakan ada dari Ibu atau ada saran lain? Kita satu-satu selesaikan Pak, satu-satu biar

cepat ini.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 18

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Ini Pak, ini harus segera Pak ya karena tadi jawaban dari Pak apa, Asisten ini, saya

bukan mengambil keputusan, Pak. Ini akan mentah lagi Pak, akan mentah lagi, kecuali kalau

dari ATR BPN sudah menjelaskan bahwa kita akan cabut itu, akan cabut dengan cara-cara

tertentu ya. Kalau dikembalikan ke pemda, tidak selesai ini, Pak. Akan berakibat lebih parah

lagi di Bandar Lampung. Saya khawatir polisi bakal ada kerjaan banyak di Bandar Lampung,

Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Menurut saya diputuskan saja melalui ATR BPN, bahwa ini harus dicabut BPN.

Terima kasih pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, maka tadi saya minta karena ini ada syarat-syaratnya keterkaitan status dengan

alat, kita minta ATR untuk melakukan penelitian, setelah dilakukan penelitian secara

administratif dan prosedur maka mengambil kesimpulan apa yang dikesimpulkan sehingga

Pemda Provinsi mengikut saja kalau memang dan mohon maaf bapak-bapak yang kami

hormati, kami sangat menghargai kedatangan bapak, karena yang kami undang gubernur,

maka bapak datang kesini seharusnya bersama gubernur. Sama dengan Pak Anu tadi dari

Menteri Keuangan dia diperintah Menteri Keuangan kesini maka kami menganggap itu

adalah dari Menteri Keuangan. Jadi kami tidak, yang kami undang kelembagaannya. Tadi

dari Kemendagri langsung Sekjen hadir, yang kami undang Kemendagrinya. Jadi kami

mohon maaf kami undang adalah institusi bapak dan mohon maaf bapak jangan kami mohon

petunjuk dulu begitu. Mohon maaf ya Pak Mendagri ya, Cahyo Kumulo itu sama dengan

saya Ketua KNPI dulu pak. Ya dia Ketua KNPI Jawa Tengah, saya Ketua KNPIdi Riau. Jadi

nasab sama, nasib berbeda begitu, satu nasab pak tapi nasib berbeda dia jadi menteri, saya

dapat Ketua BAP. Jadi terima kasih. Jadi mohon maaf pak ya, kami menghormati bapak

hadir disini selaku institusi. Nah oleh karena itu pak, Pak Andi, kita minta kepada Artela

Griya untuk meneliti administrasi ini jika memang memungkinkan untuk dicabut, cabut.

Kalau perlu bapak dukungan dari kami akan kami buat surat resmi yang ditandatangani oleh

pimpinan langsung atau saya, atau pimpinan untuk melegitimasi. Kami minta sebulan bisa

pak, melakukan penelitian mengecek ini? Dari Lampung mana, ada BPN Lampung? Berapa?

2 bulan? Berapa?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pak Ketua tadi ada yang minta 1 bulan, ada yang minta 2 bulan, kita ambil tengah

saja pak 1,5 bulan pak, paling cocok itu pak.

Page 20: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 19

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Kita putuskan 1,5 bulan atau 45 hari. 45 hari kalender atau 45 hari kerja? 45 hari

kalender supaya mudah menghitung? Oke. Ini keputusan lembaga mengikat.

KETOK 1X

Ini lembaga negara pak, jadi ini mohon maaf DPD itu boleh rapat di ibukota dan boleh rapat

di daerah, itu bunyinya perintah undang-undang pak. Nah 45 hari terhitung hari ini. Tolong

notulen rapat hitung hari ini tanggal berapa? Tanggal 31 berarti 45 hari setelah ini Februari-

Maret berarti sampai tanggal berapa Maret? 16? 16 ya. 16 Maret itu paling lama itu sudah

selesai dihitung dari hari ini, jadi kami tidak pakai kira-kira, tidak pakai lebih kurang karena

hari tidak ada lebih kurangnya dan tidak pakai kira-kira. 45 hari dari hari ini dihitung sampai

tanggal berapa 16 Maret? Betul? Oke? Berapa? 28 jadi berarti tanggal 17. Sampai 17 Maret

oke? Itu paling lama.

KETOK 1X

Kami minta secara struktural kementerian bertanggungjawab secara prinsip, Kanwil

secara teknis dengan Kepala BPN Kota. Kami minta sehingga sebelum tanggal 17 Maret itu

sudah ada penyelesaiannya dan tolong kita jadikan ini suatu keputusan lembaga negara dan

mengikat dan nanti kita kontak. Mohon maaf juga pak, kebetulan Mendagri sama dengan

saya Ketua KNPI, kalau Menteri ATR ini sama dengan saya PGA 4 tahun di bawah saya.

Saya kelas 4 dia kelas 1 makanya Menteri Agraria ini bisa jadi imam bisa jadi khotib. Waktu

dia Menteri BUMB dulu pak, dia cerita sama saya, kaget pak pegawai saya Pak Gafar kenapa

ada khotib saya langsung jadi khotib ada imam saya langsung jadi imam karena dia orang

Aceh kampungnya pak Andi. Jadi begitu pak ini hubungan emosional cukup dekat cuma dia

beruntung tidak lulus waktu tes jadi guru agama, untuk saya tidak lulus jadi guru agama pak

Gafar dapat jadi menteri, Pak Gafar lulus jadi guru agama dapat jadi Kanwil. Jadi saya kira

hubungan emosional cukup baik baik dengan Mendagri baik dengan Menteri ATR.

Baik ini berarti satu sudah selesai. Jika selesai satu ini kajinya menurun lagi, kajinya

menurun. Yang menyangkut dengan KAI dengan PT. Pelindo.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Maaf Pak, Jangan KAI dulu, Pelindo dulu pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Pelindo dulu, kenapa?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Karena Pelindo itu masalah HPL pak sama kasusnya seperti Waidadi dan saya rasa itu

waktunya juga sama bisa diperbuat pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Masalahnya sama?

Page 21: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 20

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Sama masalahnya harus dicabut, harus dicabut oleh ATR, karena asbabun nuzul tidak

jelas pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Berarti diteliti dulu?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Sama iya.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Sama. Baik, permasalahan yang terjadi pada Waidadi dengan pemprov tadi

ternyatanya masalahnya masalah HPL, perlu diteliti. Setelah dapat hasil penelitian ini maka

dua opsinya, diputuskan langsung atau memerlukan lagi dari DPD secara kelembagaan.

Kami berada di belakang bapak selama itu benar dan kami akan mempertaruhkan

kelembagaan dan secara anu jika itu benar. Baik, bapak-bapak dan kami berharap kepada

masyarakat dibantu sepenuhnya untuk tidak terjadi persoalan-persoalan yang merugikan kita

sendiri. Jika ada persoalan-persoalan di lapangan yang memerlukan perbedaan pendapat

jangan langsung mengambil keputusan sendiri, bapak bisa berkonsultasi dengan aparat yang

mengayomi bapak-bapak yaitu pihak kepolisian sehingga dengan demikian tidak terjadi nanti

sesuatu. Niat kita baik pelaksanaannya tidak baik hasilnya akan menjadi tidak baik. Bisa

tidak masyarakat untuk mengamankan dengan sebaik-baiknya?

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Siap.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Berkoordinasi dengan aparat keamanan secara etika dan sopan santun. Dengan

demikian aparat bapak di lapangan, aparat BPN dilindungi oleh aparat hukum dan dilindungi

oleh masyarakat dan tokoh masyarakat untuk tidak terjadi sesuatu di dalam penyelesaian ini

dan kami minta pada PT. Pelindo, Pelindo ada? PT. Pelindo karena ini sudah menyangkut

sistem dan aturan tadi setelah kita coba melihat maka Pelindo itu kan Perum pak, BUMN.

Persero. Persero sama. Kenapa negara membentuk Persero dan BUMN? Tujuannya adalah

untuk mensejahterakan masyarakat, karena disitu akan dapat anggaran pendapatan belanja

negara. Selama itu kepentingan masyarakat dan tidak merugikan secara hukum kepada

perusahaan, bahkan perusahaan disuruh membayar CSR, ini tidak perlu bayar CSR tapi jika

memang itu secara aturannya bisa mensejahterakan masyarakat secara tidak langsung, tolong

bapak juga beri dukungan dan bantuan kepada BPN tentang data-data dan informasi selama,

satu syarat dipenuhi, prosedur dilalui, tidak ada sistem yang dilanggar, maka tidak ada pihak-

pihak yang dirugikan. Kalau ada yang diuntungkan semua kita beruntung, kita dapat pahala

dengan niat yang baik, karena menurut agama islam pahala yang paling besar adalah

menyelesaikan tanah, lewat saja cacing pak kita berpahala itu. Begitu pak maka wakaf tanah

bapak-bapak berniatkanlah wakaf tanah, cacing saja lewat, burung saja lewat di atas kita

Page 22: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 21

tercatat dapat pahala. Nah begitu menurut agama pak, karena saya mantan Kanwil Agama.

Baik sudah dua, dan dengan ini karena ini menyangkut kereta.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Waktunya salah pak. Saya interupsi pak. Penyelesaian waktu untuk kasus HPL

Pelindo ini waktunya sama, 1,5 bulan. Terserah BPN mau butuh 2 tim atau 1 tim yang

mengerjakan 2 HPL ini. Terima kasih pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, dan kami minta secara struktural Menteri Dalam Negeri perlu melakukan

pemantauan karena ini menyangkut tanggung jawab secara struktural adalah Menteri Dalam

Negeri. Nah kami minta kepada Mendagri untuk memantau ini dan mengawasi sehingga

kami juga berkesempatan meminta konfirmasi kepada Menteri Dalam Negeri sampai dimana

progresnya dan jika terjadi persoalan di lapangan, kami minta dari Pak Kapolri untuk

memantau untuk tidak terjadi persoalan-persoalan baik antara masyarakat dengan Pemda,

maupun masyarakat dengan Pelindo. Nah dengan demikian Ombudsman juga memantau,

betul tidak ini dilaksanakan sesuai dengan Tupoksi yang diberikan oleh negara kepada

instansi itu, memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya, kami minta juga mohon bantuan

rekan-rekan kita sama selevel, cuma karena ini mengingat kehadiran bapak dari Ombudsman,

tentunya Komnas HAM akan bangga akan senang tidur, akan bangga apabila rakyatnya telah

mendapatkan perhatian yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu bapak dan ibu tinggal satu lagi

persoalan yang kita lihat dengan PT KAI. Kalau dengan Pelindo sudah, dengan Pemda sudah,

nah dengan PT KAI ini apa memang mirip? Bagaimana Pak Andi.

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Mohon ijin pak. Kami dari Forum Masyarakat sudah menyiapkan data pak untuk

mendukung penyelesaian dari kasus kami.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Dimana?

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Pelindo pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Oh iya boleh. Boleh nanti terakhir nanti bapak bagikan. Terima kasih nanti bapak

bagikan, yang penting bantu BPN. Sekarang permasalahan yang menyangkut PT. KAI.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 22

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Terima kasih pimpinan ya. Untuk persoalan masyarakat dengan PT KAI, yang di

dalamnya diperkirakan ada sekitar 15.000 sampai 17.000 kavling yang sudah di data oleh

BPN Kota Bandar Lampung yaitu menjadi kaitan dengan masalah tanah gonkat ini kita sudah

mengambil satu jalan keluar sebetulnya pada waktu pertemuan BAP dengan Pemerintah Kota

Bandar Lampung, masyarakat dan BPN atas dasar pertemuan pimpinan dengan sekjen.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Pak M Nur.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Iya, ATR, BPN dan kita pak, bapak sendiri bahwa ini bisa diteruskan dalam hal

verifikasi dan sertifikasi pada saat pertemuan itu. Maka oleh karena itu bapak, ibu sekalian

hasil pertemuan dengan pemerintah kota itu adalah dua hal, pertama minta ketegasan Polri

untuk tidak memihak dalam hal pengamanan, karena kami temukan pasca rapat itu Polri

masih berpihak kepada PT. KAI, saya minta ada di tengah-tengahnya, harus ada ketegasan

daripada pihak Polri, Pak Bareskrim mungkin menegaskan kepada pihak yang di bawah

Kapolda dan Polres agar tidak memihak dalam kaitan dengan ini status kou berpihak kepada

pengamanan saja begitu pak ya. Itu yang pertama. Yang kedua adalah kita meminta segera,

Pemerintah Kota Bandar Lampung membentuk tim verifikasi dan sertifikasi, karena dari

BPN sudah oke, kota ya, dan masyarakat sudah membentuk juga tim mereka namanya

forum-forum di setiap kelurahan yang terkena kasus ini dan datanya sudah ada semua pak,

tinggal bagaimana mendorong pemerintah kota ini membentuk tim ini bekerja sama dengan

BPN kota, provinsi lalu melakukan pendataan yang tadi sudah difasilitasi oleh masyarakat,

datanya sudah ada dan melakukan verifikasi dan pada saatnya bisa melakukan sertifikasi.

Saya rasa demikian dari saya, terima kasih pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, saya minta kepada masyarakat dulu jika memang PT. KAI ini, PT. KAI ini kan

untuk kesejahteraan juga, jika betul-betul untuk kepentingan pembangunan PT. KAI,

pembangunan kereta, relnya yang dikenakan tanah bapak dengan sekian meter, menurut

ketentuan kiri-kanan apa bapak-bapak bersedia tidak memberikan kepada negara? Iya.

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

(Berbicara tanpa mic, red.)

Ada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang PT. KAI bahwa untuk

penggantian penggunaan lahan sudah diatur dalam undang-undang itu pak, Nomor 23 Tahun

2007 pada halaman 214. PT. KAI harus mengganti rugi hanya tinggal pelaksanaannya saja

pak, undang-undangnya sudah ada PT. KAI. Komitmen itu harus.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Yang kami tanya yang betul-betul digunakan oleh PT. KAI untuk rel dan sekian meter

ketentuannya, bapak-bapak atas masyarakat bersedia tidak memberikan itu untuk

pembangunan pemerintahan? Itu yang kami tanya.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 23

PEMBICARA: Dr. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pak Ketua. Saya harus menjelaskan Pak Ketua di Bandar Lampung sudah ada tembok

rel kereta api kiri kanan pak, itu sebagai batas pak. Ada sebagian yang belum, yang belum ini

kita merujuk pada UU Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007 bahwa dalam salah satu

pasalnya disebutkan tanah pengelola PT. KAI atau Kemenhub ini dari perkeretaapian itu

berjarak 6 meter sisi kanan dan 6 meter sisi kiri yang lainnya adalah punya masyarakat. Nah

oleh karena itu bapak sekalian kita bertumpu pada itu saja kecuali kepada kantor-kantor atau

objek-objek yang sudah ditempati oleh PT. KAI seperti Peron dan lain sebagainya, itu

ketentuan, tidak ada disebutkan masalah penggantian. Terima kasih pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, cuma saya dalam rapat ini perlu menjelaskan kalau itu betul-betul kepentingan

kereta dalam pembangunan maka saya minta pernyataan rakyat betul-betul bersedia

memberikan karena ini untuk kepentingan pembangunan, itu yang kita minta seperti di Jawa

Tengah, Jawa Tengah bersedia Lampung barangkali kalau ini kepentingan betul-

betul kepentingan pemerintah dan pembangunan kami mohon pernyataan bapak menyatakan

kesediaan atau tidak begitu.

PEMBICARA: MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

(Berbicara tanpa mic, red.)

Sebenarnya begini pak. Mohon maaf pak kita tidak terima kaya begitu kalau memang

mau dipakai silakan, tetapi tolong sekarang silakan dipakai pak, tapi pak biarkan rakyat dapat

kembali membeli tanah dan membangun rumahnya pak, jangan dibiarkan rakyat itu

sengsara, itu saja pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, kami minta dalam forum ini pernyataan persetujuam rakyat dengan ketentuan

ketentuan yang berlaku, yang penting nanti jangan terjadi perlawanan karena itu

kepentingan pemerintah, kepentingan negara begitu. Jadi supaya dalam rapat ini dapat suatu

kesimpulan kita. Jadi ini kepentingan memang pemerintah betul-betul. Ini kalau kita nonton

film apa film upin dan ipin itu betul, betul, betul. Jadi tiga kali betulnya betul betul betul.

Baik, bapak dan ibu. Berarti Pak Andi kenyataannya hampir bersamaan

permasalahannya memang larinya kepada ATR, kata kunci kata kuncinya kepada ATR

semua, selama itu.

PEMBICARA: Dr. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Bersama pemerintah kota pak. Kalau ATR BPN nya sudah oke kalau masalah ini pak.

Kitakan sudah ketemu pada waktu itu, ATR BPN melalui kanwil provinsi dan BPN kota kita

sudah setuju untuk melakukan verifikasi dan sertifikasi tetapi pemerintah kota sampai

sekarang ini belum melakukan pembentukan tim verifikasi pak. Yang kita posisikan di sini

adalah bagaimana kita meminta kepada pemerintah kota segera membentuk tim

verifikasi sertifikasi bekerjasama dengan BPN melakukan langkah-langkah verifikasi

pendataan lalu usulan menuju pada sertifikasi sejumlah 15 ribu sampai 17 ribu kavling

itu sesuai dengan program pemerintah pusat yaitu program rumah Pak Jokowi. Terima kasih

pak.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 24

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, kami minta kepada Walikota. Silakan pak.

PEMBICARA: PERWAKILAN WALIKOTA (NARASUMBER)

Baik, terima kasih pimpinan rapat.

Jadi sebagaimana rapat kita tanggal 25 Agustus Tahun 2007 sebenarnya Pak Walikota

saat itu menyatakan setuju membentuk tim dan ini sudah kita buat tapi dengan

persyaratan ada dua sebenarnya permintaan Pak Walikota, pertama ada pelepasan ataupun

pelepasan hak dari PT. KAI. Jadi nanti pemerintah kota dengan BPN baru barangkali

membuat sporadik ya. Kemudian yang kedua waktu dulu juga kita usulkan kita tidak hanya

Bandar Lampung tapi seprovinsi Lampung begitu loh pak, terkait masalah PT. KAI ini. Nah

sampai sekarang kami belum menerima pak terkait pelepasan hak tanah PT. KAI jadi

bagaimana kami.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Bapak sudah buat surat?

PEMBICARA: PERWAKILAN WALIKOTA (NARASUMBER)

Kita sudah berkoordinasi pak tapi sampai sekarang kita nggak,

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Bukan maksudnya bapak sudah buat surat ke sesuai dengan tadi.

PEMBICARA: PERWAKILAN WALIKOTA (NARASUMBER)

Belum, belum. PT. KAI yang sudah harusnya menyampaikan pelepasan hak itu.

PEMBICARA: Dr. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Tolong Pak Andi, bagaimana Pak Andi?

PEMBICARA: DR. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pimpinan pimpinan begini ya barangkali begini acuan berpikir sudut pandang

antara pemerintah kota dengan kita BAP, dengan dari BPN yang harus kita luruskan

Pak. Dalam kaitan dengan disebutkan oleh walikota tadi yang mewakili kota, pelepasan hak

itu tidak ada yang dilepaskan Pak PT. KAI , PT. KAI gak punya hak atas tanah itu apa yang

mau dilepaskah begitu Pak, orang kita ini groondkaart tanah rakyat itu Pak, tanah negara

tanah negara yang ditempati oleh masyarakat lebih dari pada 20 tahun itu hak mereka, tidak

ada pelepasan hak di sini Pak, tidak ada hak PT. KAI di sini, tidak ada ini yang namanya hak

groondkaart di dalam republik ini yang ada adalah hak milik HGU, HGB dan lain

Page 26: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 25

sebagainya. Oleh karenanya tidak perlu meminta persetujuan daripada PT. KAI ini sudah

tugas daripada pemerintah kota membentuk langsung melakukan proses sertifikasi melalui

verifikasi, terima kasih Pak.

PIMPINAN RAPAT: DRS. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD

RI)

Kami minta kepada ATR , menurut Bapak-bapak apa berbeda menurut pendapat kita ,

setelah kami balik-balik undang -undang apa groondkaart itu ada nggak tercantum dalam

undang-undang, kita , ini apa mungkin Bapak punya literatur nanti berbeda dengan

kami, kami persilakan Pak.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Baik pak, jadi begini hak-hak lama sejak berlakunya UU PN, memang itu itu di

akhiri, tetapi ada hak-hak lama ya yang di akhir itu menjadi tanah negara, tetapi karena

undang-undang nasionalisasi itu kemudian menjadi aset. Misalnya perkebunan termasuk

juga mineral begitu ya. Tanah ini statusnya tanah negara Pak, tapi itu karena nasionalisasi

itu aset juga, aset negara juga. Nah ini di sini lah apa namanya hukum tanah

ini kemudian, tanah negara itu tidak selalu tanah yang bebas dari hak-hak pihak ketiga.

Hanya memang dia belum didaftar, Nah mungkin lebih lanjut Pak Iing.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi.

Yang pertama memang hak-hak lama itu kita kenal Pak dulu ya Ehedem itu hak

milik kemudian Erfpacht itu HGU. Kemudian Obstal itu HGB. Apa yang dimaksud

groondkaart masalah, groondkaart adalah batas-batas bidang tanah ya. Sedangkan tanda

buktinya itu adalah grosse akta pacht ehendem, grosse akta pacht erfpacht, grosse akta pacht

obstal. Kalau sekarang kan setelah UPEA PP 61 jadilah sertifikat. Kalau dulu Pak

regristration of deedskalau sekarang registration of tittle. Hak Pak ya, nah bagaimana dari

sejarah itu memang dengan Undang-Undang nasionalisasi, Undang-Undang 86 tahun

1958 perusahaan perusahaan Belanda itu pengambilan tanahnya dan tidak dikenalnya. Ada

yang namanya over naming Pak. diambil oleh negara tetapi diselesaikan oleh meja bundar

melalui konvensi di Den Haag dan memberi negara memberi ganti rugi. Yang kedua

dengan nasting Pak itu bentuk. Diberikan ganti rugi waktu nasionalisasi perusahaan

Belanda. Yang ketiga dengan basic naming diambil tambah ganti rugi memang di Undang-

Undang 86 tahun 58 itu dan peraturan menteri 863 tanah-tanah yang dinasionali by the

law, itu menjadi dikuasai penuh oleh negara menjadi baik itu di di KAI juga di PELINDO di

perkebunan juga itu nasionalisasi. Nah masalahnya ini memang apakah groondkaart itu ,

groondkaart adalah data fisik kalau sekarang Pak. Dulu kan kalau sekarang gambar situasi

Pak. Gambar situasi atau surat ukur kalau Bahasa Belanda disebutnya midfreed Pak. Nah

groondkaart itu adalah kalau sekarang kan jalan tol Pak. Itu diukur Pak. Itulah batasnya. Ada

untuk stasiun ada untuk jalan. Nah memang di Belanda itu Pak, memang dilaporkan ke

Belanda, ada proses verbal namanya. Kita beli tanah perusahaan-perusahan belanda itu ada,

nah memang ada yang ditindaklanjuti dengan ehendem itu Pak, ground rechten ada juga

obstal.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 26

Nah masalahnya dulu memang itulah yang dicatat aset karena dulu dasarnya SKB

16186 keputusan bersama bahwa groondkaart adalah penguasaan PJKA atau biher dulu ya

PP 85, inilah memang ada yang dikuasai, ada juga yang tidak, itu jadi itulah dari sejarah Pak.

Memang ini keputusannya tetap di PJKA, artinya kalau namanya PJKA berlakulah Undang-

undang 19, 2003 peraturan-peraturan itulah yang kalau bagaimana cara penyelesaiannya di

Undang-undang BUMN ya, itu aja Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Kami tanya Pak.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Ya.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Statusnya grondkaart itu alas hak atas status hak ?

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Nggak

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Karena menurut pengetahuan kami ya ndak ada dalam undang-undang kata-kata

grondkaart dan tanah saat penjajahan itu ada limit waktu untuk dilaporkan yaitu sampai hari

ini tidak dilaporkan ya sedangkan hak milik saja itu ada namanya hak mengembang dan

mengempis yaitu hak milik apalagi hak yang tidak jelas, ini yang kami minta secara formal

dalam aturan itu.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Ya ya jadi grondkaart adalah batas-batas bidang tanah yang diukur secara kadaster.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Bukan Alas Hak?

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Kalau Alas Hak dulu, kalau ehendem, itu adalah kalau jadi sekarang sertfikat adalah

grosse acte pantecht.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Dan bukan juga Status Hak?

Page 28: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 27

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pak Ketua.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Kalau itu, masa lalu Pak, sebelum berlakunya UUPA dikena lah namanya ehendem

obstal kalau namanya grondkaart adalah dulu adalah batas batas bidang tanah yang diukur

secara kadaster Pak begitu.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pak Ketua.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Statusnya apa sekarang pak?

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Statusnya kalau itu kan bukan alas hak pak?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pak Ketua, Pak Ketua saya jelaskan sedikit Pak Ketua.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Ya ya itu dari sejarah Pak, maksudnya dari sejarah Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Ya dari sejarah.

PEMBICARA: KEMENTERIAN ATR (NARASUMBER)

Ya kalau dulu masa lalu ya itu Pak, karena memang sampai berlakunya UUPA dari

kita itu dari dulu itu berlakulah pasti sistem registrasi ofte. Alas hak adalah alat bukti yuridis

Pak, yang menentukan adanya hubungan hukum antara tanah dengan yang punya itu. bisa

dibuktikan dengan Girik kalau di ini itu alasannya ya. Jadi kalau grondkaart adalah memang

ada SKB 861 bawa itu penguasaan katanya. SKB 2 Menteri penguasaan bakal citranya PT.

KAI itu pak kalau dari literatur sejarah.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Saya potong Pak Ketua.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, dari Ombudsman atau dari Komnasham ada komentar. Silakan. Silahkan Pak.

Page 29: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 28

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Tadi sudah ada kesimpulan bahwa grondkaart itu bukan Alas Hak, ya karena dia

bukan Alas Hak kita menarik ke belakang lagi pada saat pada waktu Konvensi hak-hak Barat

ke hak Republik dengan 3 hak tadi, ehendem, erfacht dan obstal dan tidak satu pun

disebutkan ada grondkaart. Maka oleh karena itu Pak, Itu bukan Alas Hak oleh karenanya

kita tidak meminta persetujuan dari PJKI ini hanya gambar situasi, sama seperti ketika Bapak

membangun rumah, Bapak lihat gambar situasi tetapi hak Bapak atas rumah itu adalah

sertifikat hak milik yang Bapak pegang. Maka oleh karenanya grondkaart bukan Alas Hak

dan tidak perlu memerlukan persetujuan kepada RUPSPTKI lepaskan segera kepada

masyarakat sejumlah 15.171 ribu itu, dengan jalan merekomendasikan pemerintah kota untuk

membentuk TIM verifikasi jadi tidak ada urusan lagi PTKI.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Kita minta dari Kemendagri komentar Pak, gimana kira-kira ? saya minta Pak, nanti

baru dari.

PEMBICARA: SEKJEN KEMENDAGRI (NARASUMBER)

Tanah, kami minta biro hukum saja Pak.

PEMBICARA: KEMENDAGRI (NARASUMBER)

Terima kasih Pak Pimpinan.

Jadi kita tahu bahwa ini bermula dari surat Kementerian Dalam Negeri yang sekitar

tahun 1980. Terus kemudian saat itu adalah Kemendagri itu ada Direktorat Jenderal Agraria,

kemudian 1988 itu kita sudah pisah Pak artinya berdiri sebagai kementerian sendiri Agraria

sehingga kewenangan-kewenangan yang semua melekat kepada Kementerian Dalam Negeri

itu secara otomatis pindah ke Badan Agraria atau BPN sekarang ini. Kira-kira demikian yang

bisa kami tambah informasikan. Itu yang kedua.

Yang kedua, tentu terkait dengan permasalahan ini Kementerian Dalam Negeri juga

menginformasikan atau memfasilitasi kepada teman-teman yang ada di Provinsi Lampung,

komunikasi terus supaya ini di dorong utnuk segera bisa diselesaikan secara baik. Kira-kira

demikian Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Baik, dari Ombudsman atau dari Komnasham ada komentar. Silakan.

PEMBICARA: OMBUDSMAN (NARASUMBER)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore dan salam sejahtera.

Pimpinan BAP dan anggota DPD yang kami hormati.

Pertama tentunya kami mengapresiasi pak, inisiasi untuk memfasilitasi pertemuan ini.

Nah dari 3 laporan pengaduan yang disampaikan masyarakat kita dari Lampung memang

salah satunya yang dari Waidadi itu yang memang dilaporkan kepada kami sejak tahun 2017

lalu dankami juga sudah memfasilitasi beberapa kali pertemuan bahkan ada tim kami yang

kelapangan dan memang kesimpulannya sama pak, kita berharap betul rekan-rekan kita di

Page 30: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 29

BPN setidak-tidaknya di Kanwil dan Kanta disana supaya membantu memfasilitasi kembali,

melihat kembali regulasi yang ada. Kemudian apakah apakah nanti ujung dari laporan

pengaduan ini kemudian ada solusi yang terbaik untuk warga kita disana. Itu yang kami

harapkan betul dan kami punya kantor perwakilan disana, bila diperlukan untuk

berkoordinasi membantu mendukung kegiatan ini kami dengan senang hati pak, mungkin itu

saja. Terima kasih pak.

PEMBICARA: KOMNAS HAM (NARASUMBER)

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore bapak-bapak.

Berkaitan dengan Komnasham, kami sudah menindaklanjuti pengaduan dari pengadu,

kami sudah melakukan mediasi secara berkelanjutan sebanyak 6 kali, kami sudah

berkoordiansi dengan pihak terkait, instansi terkait termasuk juga dari BPN ya. Kemudian

dari pertemuan mediasi itu kami mendapatkan fakta, penjelasan ya termasuk juga kami

menerima penjelasan surat dari BPN bahwa memang di lokasi tanah yang diberikan HPL

kepada Pelindo II itu memang ada status hak warga yang sudah memiliki sertifikat. Nah oleh

karena itulah kami kemudian mengirimkan surat resmi kepada Kementerian BUMN agar

memberikan perhatianyang serius terhadap masalah ini karena dengan adanya HPL yang

diberikan kepada tanah yang itu sudah punya sertifikat warganya, kami melihat ini ada

indikasi terkait terjadi pelanggaran HAM terkait khususnya Pasal 36 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 1999 ya yang secara tegas menyebutkan bahwa tidak seorang pun

boleh dirampas miliknya dengan sewenang-wenang dan secara melawan hukum. Oleh karena

itulah setelah melakukan mediasi itu, setelah mendapatkan penjelasan dari instansi terkait

kami melihat penyelesaian masalah ini sangat terkait dengan sama juga ya Kementerian ATR

ya, BPN dan juga khusus untuk Pelindo Kementerian BUMN. Itu saja terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Dari Pak Kapolri mungkin ada komentar Pak.

PEMBICARA: POLRI (NARASUMBER)

Baik, Pak terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan BAP, bapak, ibu sekalian.

Sesuai dengan tugas peran dan tanggung jawab kami sebagai aparat kepolisian yang

bertanggung jawab dalam hal memelihara, mengamankan dan menjaga ketertiban

masyarakat, pelayan, pelindung juga penegak hukum tentunya saya berterima kasih yang

sudah sekian puluh tahun bersoal semua dalam kondisi yang terkendali. Itu yang pertama

saya ucapkan. Atas nama pimpinan saya juga mohon maaf Pak Kapolri berangkat keluar

negeri hari ini pak dan Pak Kapolri juga sedang ada tugas sehingga ditugaskan kepada kami.

Itu yang pertama saya berterima kasih kepada warga tentunya dan yang kedua sekian puluh

tahun persoalan ini belum tuntas, saya juga berharap kepada masyarakat tentunya tadi ada

putusan 2 bulan selesai perlu juga ada pemikiran iya kan, kalau tidak selesai terus bagaimana

kan ini bukan sesuatu yang mudah.

Urusan tanah tidak mudah ya, ada yang puluhan tahun kami tidak bisa menyelesaikan

secara hukum sehingga tentunya harapan kami kepada warga masyarakat, kepada pemerintah

ataupun yang bersengketa, semua pemerintah ini pak, yang bersengketa antara masyarakat

Page 31: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 30

dan pemerintah. BUMN itu bagian dari pada pemerintah, PT. KAI bagian dari pada

pemerintah yang semuanya asetnya itu, itu yang perlu ditelusuri mungkin pak perlu ada,

inikan sudah ada tim juga dulu, saya berharap pemerintah juga konsekuen untuk mengurusi

warganya. Sudah dibentuk, saya sudah baca laporannya. Tolong ditindaklanjuti untuk

verifikasi mana sih yang betul-betul punya masyarakat. Kita juga jaga-jaga pak ya, nanti

tahu-tahu ada yang nambah-nambah lagi susahlagi, jadi diverifikasi dulu sudah lalu di

konfirmasi, Menteri Keuangan harus menjawab secara surat ini, tidak bisa lisan-lisan, ini

memang betul asetnya atau bukan? Ada jawaban resmi. Karena apa? Nanti pejabatnya pun

tidak berani pak mutuskan, kenapa? Besok dijemput KPK.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Menteri Keuangan harus menjawab secara surat ini tidak bisa lisan-lisan. Ini memang

betul asetnya atau bukan? Ada jawaban resmi, karena apa? Nanti pejabatnyapun tidak berani

Pak memutuskan. Kenapa? Besok dijemput KPK. Nah kan begitu, ada konsekuensi. Saya

lihat Bapak Ibu ini diam saja, kenapa? Waduh memutuskan ini salah nanti. Nah itu, jadi perlu

ada surat juga secara administrasi betul sehingga kemudian bisa dipertanggungjawabkan

secara hukum juga. Nah saya juga tidak yakin nanti BPN langsung bisa mencabut seperti itu.

Kenapa? Yang pernah kita tangani pengalaman, sudah jelas harus tetap ada putusan

pengadilan. Tidak berani, tapi di sini saya minta juga pemerintah, yang mewakili pemerintah

di sini PT. KAI dan Pelindo dan Pemda ya jangan juga mau bertahan. Ketika dalam

bersidang bertahan ini adalah milik Pemda, jangan. Sesuai aturan saja yang disampaikan Pak

Pimpinan tadi. Aturannya kalau memang menurut Menteri Agraria iya kan Undang-Undang

Agraria 20 tahun sekian, 10 tahun dirawat dan lain sebagainya. Pemerintah milik negara kan?

yang lain diberikan hak untuk mengelola. PT. KAI mengelola, iya kan? Ya kalau memang di

situ tapi saya rasa harus dengan putusan pengadilan juga.

Alhamdulillah Pak kalau memang waktu yang 2 bulan ini bisa diselesaikan dengan

kebijakan-kebijakan tadi alhamdulillah, tapi kalau tidak, mungkin, mohon maaf sekali lagi.

Saya bermohon kepada warga untuk tidak main hakim sendiri. Saya akan sampaikan kepada

jajaran kepolisian di sana untuk tidak berpihak, untuk menengahi persoalan ini dengan baik

tentunya. Tapi sekali lagi saya berharap kepada yang mewakili pemerintah di sana PT. KAI,

Pelindo dan Pemda harus berempatilah. Berempati kepada warga yang sudah sekian puluh

tahun menempati itu, jangan juga suruh beli. Karena ya itu tadi, untuk beli atau tidak belinya

kan putusan juga. Ada aturan untuk beli atau tidak beli. Aturan nanti ketika gubernur yang

sekarang, walikota oh iya besok dituntut, masuk pengadilanpun tidak mau juga itu, mungkin

seperti itu sehingga dari, ada tim kecil Pak panitia yang sudah dibentuk, verifikasi, baru juga

bersurat supaya ada putusan dari Menteri Keuangan betul asetnya atau bukan. Nah kemudian

dari dasar-dasar itu, syarat-syarat itu menindaklanjuti bagaimana supaya masing-masing

punya hak yang berkekuatan hukum. Kira-kira demikian.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA: SALEH MUHAMMAD ALDJUFRI LC.,MA. (SULTENG)

Pak Ketua, sebentar Pak Ketua.

Saya sedikit menanggapi apa yang disampaikan oleh Pak Kabareskrim. Terima kasih

Bapak sudah berempati dengan masalah ini. Kami senang mendengar pernyataan Bapak tadi

bahwa pengamanan ini dilakukan secara netral tapi Pak kemarin sudah kejadian di Lampung

Pak, polisi membantu PT. KAI membubarkan orang dari rumahnya. Kami mohon kepada

Bapak untuk memerintahkan PT. KAI mengembalikan orang itu ke rumahnya kembali Pak.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 31

Kemarin 500 dalmas yang dikerahkan oleh Kapolres Pak. Siapa nama Kapolresnya saya lupa,

Kapolres Bandar Lampung siapa namanya? Siapa? Murbani Pitono. Tolong diperintahkan

untuk dikembalikan orang itu ke rumahnya. Karena orang tidak punya rumah Pak. Pada saat

itu menarik orang yang membantu PT. KAI, untuk keluar dari rumah itu.

Yang kedua, Pak Ketua, tolong diputuskan dalam rapat ini juga untuk memerintahkan

pemerintah kota untuk membentuk tim bersama BPN segera melakukan sertifikasi untuk

tanah PT. KAI dan melakukan verifikasi.

Terima kasih Pak.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, MM (KETUA BAP DPD RI)

Tadi saya dapat informasi. Silakan Pak.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, MM (KETUA BAP DPD RI)

Kita tambah waktu 15 menit.

Kita janji tadi jam 03.20, sekarang 03.20 kita tambah 15 menit. Silakan Pak.

PEMBICARA: PEMKOT LAMPUNG (NARASUMBER)

Terima kasih.

Saya sedikit ingin memberitahukan kembali bahwa memang harus membutuhkan

limit waktu. Tidak bisa kita buka loss begitu saja. Tadi sudah menjadi kesepakatan dan

Bapak sudah ketok palu dengan waktu 45 hari. Lantas pertanyaan tadi sebagaimana yang Pak

Ari sampaikan kepada kita bagaimana kalau masalah tersebut tidak selesai? Tentu ada

konsekuensinya. Nanti bisa dipanggil kembali. Nanti dari pertemuan berikutnya itu kita tahu

sebabnya sampai tidak bisa selesai. Jadi memang harus ada juga keputusan seperti itu.

Terima kasih Pak Ketua.

PIMPINAN RAPAT: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, MM (KETUA BAP DPD RI)

Terima kasih Pak.

Bapak dan Ibu yang saya hormati, duduk sendiri terasa sempit, duduk bersama terasa

lapang. Jadi memang pikiran-pikiran yang sering muncul ini memberikan suatu anu dan tim

juga tidak boleh sendiri, harus juga ramai-ramai supaya memberikan suatu anu. Ini yang

telah kita putuskan tetap setelah kita putuskan tadi tidak dicabut cuma masalah yang

menyangkut dengan Pemda tadi dengan apa, kita minta karena yang tahu persoalan Mendagri

dengna Agraria kita minta timnya tetap dari BPN, pengawasnya langsung dari Menteri

Dalam Negeri dibantu oleh Menteri Keuangan untuk mensupport persoalan-persoalan yang

mendasar dan juga dari Kapolri memantau. Jadi yang memantau itu ada tiga, dari Kapolri,

dari Ombudsman dan dari Komnas HAM. Kami mohon kepada Bapak untuk mulai bismillah

untuk cari pahala. Makin cepat masalah ini selesai makin banyak persoalan negara dan

persoalan tugas yang harus kita pikirkan Pak. Jadi kami mohon Bapak Walikota, Bapak

Gubernur atau yang mewakili betul-betul ini Bapak proaktif untuk melakukan ini secara

administratif dan jika memerlukan kami, Pak Andi bisa secara Senator dan Komnas HAM

Page 33: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 32

tadi juga menyatakan siap dan Ombudsman juga ada perwakilan di sana. Nah oleh karena itu

segera niat baik kita ini kita mulai.

Jadi saya, Pak, dari dulu tidak ada kata akan, saya itu kata mulai. Kalau kata akan

tidak jadi-jadi, tapi kalau kata mulai pasti selesai. Nah oleh karena itu, prinsip saya dulu dari

kecil tidak ada kata akan, Pak, tapi kata mulai. Samapi mohon maaf, saya digertak orang di

kota. Saya belajar silat di kampung, Pak. Pulang silat, saya cari kawan itu, mau apa kalian.

Sudah gitu walaupun kecil-kecil hitam-hitam begini, orang utan pandai silat juga, Pak. Nah

oleh karena itu, tidak ada kata akan, kata mulai.

Jadi baik, waktu kita sudah pas. Pertama, untuk satu dua tadi langsung ketua timnya,

timnya dari agraria secara struktur. Dan yang kedua, kita minta Mendagri yang dengan

pemda tadi, Mendagri dengan ATR dan kami mohon memantau dan mengawasi dari Menteri

Keuangan sehingga hal-hal yang menyangkut dengan Menteri Keuangan bisa diberi

penjelasan sesuai dengan aturan de facto dan de jure. Dan selaku pemantau lainnya, kita

minta ada tiga tadi dari Kapolri, dari Ombudsman, dan dari Komnas HAM. Untuk hal yang

sangat penting, tentu siapa yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu adalah walikota

dengan gubernur. Oleh karena itu, walikota kita minta proaktif dan juga gubernur proaktif

karena ini adalah untuk kepentingan rakyat Bapak dan justru Bapak-bapak dipilih karena ada

rakyat. Oleh karena itu, kami berharap atas nama Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia telah mengharapkan ini ke Bapak. Jika memerlukan bantuan, kami akan bantukan.

Dan, kepada KAI dengan Pelindo kiranya memberikan informasi yang betul-betul sesuai

dengan aturan yang berlaku, dapat memberikan informasi kepada tim nanti sehingga setelah

45 hari sudah ada keputusan yang kita peroleh. Baik. Setuju, Bapak-bapak? Setuju. 45 hari,

ketiga persoalan ini.

PEMBICARA: PEMKOT LAMPUNG (NARASUMBER)

Itu untuk HPL saja, Pak. Kalau untuk yang PT KAI tidak masuk ke situ. PT KAI itu

langsung Mendagri mengawasi pemerintah kota untuk segera melakukan membentuk tim

verifikasi dan sertifikasi.

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Ya, tapi kita minta 45 hari selesai juga.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Oh iya, oke-oke.

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Kita minta 45 hari selesai juga. Kita harap 45 hari kalau memang betul-betul kita

lakukan, itu efektif dia. Dan terima kasih, Bapak. Persoalan-persoalan lain banyak kita pikir.

Apalagi, Bapak dari Kementerian Keuangan itu sudah kepalanya sudah memikirkan negara

Indonesia, jadi jangan lagi tambah-tambah persoalan ya Pak, ya. Baik, Bapak-bapak, kalau

tidak ada lagi komentar, ada komentar dari walikota?

Page 34: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 33

PEMBICARA: PERWAKILAN PELINDO (NARASUMBER)

Saya pikir karena ini ada masalah implikasi hukum, Pak, sebenarnya kita kalau tim

sudah kita bentuk. Tetapi, kita terus-terang jujur kesulitan berkoordinasi dengan kawan PT

KAI, Pak.

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Dengan siapa?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

PT KAI.

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Buat surat, Pak. Buat surat.

PEMBICARA: PEMKOT LAMPUNG (NARASUMBER)

Iya kita sudah, Pak. Tapi maksud saya….

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Kalau perlu tembus ke kami, kami yang antar.

PEMBICARA: PEMKOT LAMPUNG (NARASUMBER)

Iya maksud saya begini, Pak, kebetulan mumpung PT KAI ini kan hadir, jadi kita

minta pertanyaan mereka. Karena kalau pemerintah kota mengeluarkan sporadik, ini produk

hukum, Pak, begitu loh. Kita bisa dituntut nanti. Nah karena itu, PT KAI harus punya

komitmen di sini sehingga nanti ini yang bisa disampaikan….

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Maksud tadi Bapak mengantar surat, biar kami yang mengantar.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Bapak Asisten, saya perlu kasih tahu dengan Bapak bahwa PT KAI tidak punya alas

hak apa pun atas tanah-tanah itu, Bapak. Jadi, tidak ada konsekuensi hukum, tidak ada

konsekuensi yang bisa menyebabkan pemerintah kota terjerat masalah ini karena jelas, bukan

alas hak berangkat itu. Itu adalah tanah negara yang sudah dipakai oleh masyarakat lebih

daripada 20 tahun, masuk ke ranah UU Pokok Agraria No. 560. Jadi, pemerintah kota hanya

membangun atau membentuk tim saja. Tidak ada lagi urusan dengan PT KAI, Bapak.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 34

PEMBICARA: PEMKOT LAMPUNG (NARASUMBER)

Ya, jadi ini yang kita minta kawan-kawan PT KAI ini, kita itu paling sulit

berkoordinasi dengan PT KAI di daerah, Pak. Itu yang saya kepingin komitmen mereka di

sini, begitu loh. Kita beberapa kali rapat, Pak Andi barangkali berapa kali panggil PT KAI

pernah hadir, tidak? Tidak pernah hadir, Pak. Terakhir kita tanggal 27 Agustus tidak pernah

hadir. Nah ini yang kesulitan kita begitu, Pak. Makanya, mereka harus kita minta komitmen.

Ketika kita coba, kita kan harus duduk satu meja, Pak. Yang namanya mendata ini kan

ketemu dulu, tidak bisa yang ujug-ujug kita ke lapangan. Kita harus duduk seperti kita rapat

dulu. Ini yang perlu kita sebahasa dengan kawan-kawan PT KAI, begitu loh.

Terima kasih, Pak.

PEMBICARA: PERWAKILAN PT KAI (NARASUMBER)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak Pimpinan dan dan seluruh peserta rapat yang kami hormati.

Dalam hal ini kami dari Kereta Api, Pak, menyampaikan terus terang saja kalau masalah

tanah ini kan tidak hanya jabatan taruhannya, ya tapi juga pidana, Pak, sampai ke penjara

juga kita kebawa nanti, apalagi kalau menyangkut pelepasan aset negara Maka tadi saya

sepakat dengan semua yang disampaikan di dalam tadi Bapak Pimpinan dan semua yang ada

di ruangan ini, kita sepakat semua harus ada aturan yang jelas. Kami pun dari Kereta Api

kalau selama itu sesuai dengan aturan pasti akan kami ikuti. Tidak mungkin kami tidak

mengikuti aturan, Pak. Nah mungkin selama ini ada persepsi sudut pandang yang beda

tentang aturan itu sendiri, ya monggo nanti silakan dari ATR. Tentunya kalau masalah tanah

kan selama ini di ATR, Pak. Termasuk tadi yang sudah disepakat oleh Bapak yang dari PPN

terkait dengan SKP, tadi dua menteri tentang aset kereta api. Intinya, kami sebagai aparat

pemerintah, aparat negara, kami berbuat semua tentu dengan dasar aturan yang kami pegang.

Jadi kembali lagi kami terus terang, Pak, kami kalau aparat tanah ini kan tidak, pensiun terus

tidak ditarik, Pak. Banyak juga dari direksi kami sudah pensiun, tetap ditarik Pak, diminta

pertanggungjawaban. Jadi karena itu, maka kami terus terang saja kita kembalikan ke aturan.

Itu saja prinsip, demikian.

Terima kasih, Pak.

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Jadi, Bapak jabatannya apa, Pak?

PEMBICARA: PERWAKILAN PT KAI (NARASUMBER)

Saya Kepala daerah, Pak. Kepala daerah divisi regional Lampung, Pak.

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Jadi bisa berhubungan dengan walikota bisa kan?

PEMBICARA: PERWAKILAN PT KAI (NARASUMBER)

Bisa, Pak.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 35

PIMPINAN RAPAT: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Bisa ya. Saya secara pribadi, Pak, tolong nanti secara interupsi, kita di sini tetap juga

sesuai aturan, Pak. Cuma kita mencari aturan itu. Maka oleh karena itu, memerlukan personal

yang ahli. Semuanya menurut aturan. Saya bilang tadi karena Undang-undang itu ada tiga

sifat, mengatur, mengikat, memaksa. Lihat undang-undang lalu lihat syarat lihat prosedur.

Kalau memang itu harus kita tunduk, untuk apa kita bertahan karena tidak dibawa ke mana-

mana juga yang kita kuasai ini gitu. Baik Pak terima kasih Bapak. Berarti Bapak telah

memberikan suatu sifat, kita sesuai aturan. Ada lagi? Jadi Bapak Walikota sudah bisa ya? Ya

Pak ya. Baik secara personal dan mohon maaf Pak. Kami belum pernah mneggunakan

senjata kami Pak, Kapolri. Jadi kami belum pernah minta Bapak untuk undang jemput. Kalau

dalam bahasa Riaunya jeputan itukan undangan Pak jemputan kami sangat menghargai

Bapak-bapak instansi dengan DPD nih cukup baik dan kami belum pernah memakai senjata

itu dan tidak perlu saya kira. Tetapi kalau memang diperlukan ya kita lapor juga kepada Pak

Kapolri tetapi selama ini belum pernah kita pakai kita hargai, baik sikap PJK sudah jelas

Pak? Sesuai dengan aturan maka tim ini harus sesuai juga dengan aturan bukan dengan selera

nah ya Pak ya. Tetapi aturan bukan perasaan dan dengan komentar. Kami juga belajar dan

membaca karena kami sudah ada staf ahli kami di bidang hukum. Dari Pelindo ada

komentar?

PEMBICARA: PERWAKILAN PELINDO (NARASUMBER)

Baik Pak pimpinan terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh.

Saya General Manajer Pelabuhan Panjang Pak, cabang Panjang. Prinsipnya Bapak-

ibu kami kan juga seperti kereta api ya adalah perusahaan milik negara tentu harus sesuai

peraturan yang ada. Tanah diberikan kepada kami adalah tanah negara yang berupa HPL gitu

ya. Semua kenapa HPL terbit saya kira BPN jauh lebih tahu daripada kami tentu ada alasan

saya kira tak kan terbit HPL tanpa itu semua. Ya kita ikut aturan saja Pak. Apapun yang

diputuskan asal sesuai dengan koridor hukumnya insya Allah kami berada di sana.

Terima kasih Pak.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Terima kasih jadi sama. Sekarang kami di sini BAP memang berdasarkan aturan. Jadi

kembali lagi bahwa tim telah kita tunjuk dan bekerja 45 hari. Jika memerlukan kepada kami

langsung kami ketemu dengan menteri terkait kami menyiapkan diri untuk itu. Ya Pak Andi?

Misalnya Bapak kesulitan ketemu menteri Pak. Kita ketemu. Ini harus ketemu Pak Jokowi

Pak, kami ketemu dengan Pak Jokowi. Jadi saya kira Bapak-Bapak dari ATR, Bapak-bapak

dari mendagri, Bapak-bapak dari menteri keuangan dan Bapak-bapak dari Pemda Provinsi.

Kami konsekuen dengan keputusan yang kita lakukan 45 hari akan kami tagih. Lalu ada

informasi dari Bapak Gubernur Walikota ini harus ketemu Pak Presiden, ini harus ketemu

Pak Menteri Pak Sofyan Djalil langsung Pak, kami akan temui Pak Sofyan Djalil. Ini perlu

Pak Cahyo Kumolo Pak ketemu akan kami temui Pak Cahyo Kumolo. Ini harus temui Sri

Mulyani Pak, Sri Mulyani akan kami temui. Karena Bu Sri Mulyani Pak dulu tahun 2010

saya undang ke Riau Pak. Tak ada satu pun Pak yang menyatakan dia akan hadir tapi karena

kebaikan dia terbayarlah uang 1,2 trilyun DBH Riau yang tak dibayar dan kehadiran beliau

ke Riau senyum senyum saja mula-mula dia takut didemo. Jadi kita sudah kenal baik

Page 37: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 36

sehingga Bu Sri Mulyani kalau datang ke Parlemen jantungnya biasa saja, tapi kalau lain

DPD jantungnya mulai berdebar.

Nah oleh karena itu prinsip sekali Bapak. Kami atas nama BAP saya atas nama

pribadi Abdul Ghafar Usman, tunggu sebentar Pak. Ibu Novita dari Maluku sebagai wakil

ketua, Pak Ahmad Sadeli tadi dari Banten sebagai wakil Ketua, Pak Andi Senator dari

Lampung, Ibu Ema Yohana dari Sumatera Barat, Pak Idris dari Kalimantan Timur, Pak Saleh

dari Palu. Lalu kita punya tim ahli dari KPK pernah punya pengalaman KPK dan Polri Pak

Jas Wardana. Itu masalah hukum dan masalah keamanan dan beliau sudah anu. Dan juga dari

BPK dari BPKP masalah hitung-hitungnya itu secara kelembagaan tapi secara pribadi saya

punya stah ahli 2, ibu ini punya 2 atau 3, 2 juga semuanya 2. Saya kira Bapak dengan niat

yang baik dan sesuai dengan aturan. Ada terakhir Pak.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Saya ingatkan saja untuk tim pemerintah kota dan nanti melibatkan PT. KAI dalam

setiap rapat atau pembentukan tim kami minta ada forum masyarakat bersatu yang

perwakilannya di situ Pak karena saya yakin PT. KAI tidak akan bekerja sama dalam hal

melepaskan karena beranggapan bahwa ... (tidak jelas terdengar, red) adalah hak mereka.

Padahal bukan di atas hak. Jadi kalau pun mereka percaya dengan pemerintah kota pasti akan

seperti itu tidak ketemu. Yang kita harapkan adalah pemerintah kota berani mengutus segera

tim berdedikasi bersama masyarakat dan BPN segera melakukan proses verifikasi tanah.

Makasih Pak.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Tadi PT. KAL sudah menyatakan asal sesuai dengan aturan jadi aturan yang kita

lihatkan. Ini masalahnya ini aturannya, Ini masalahnya ini aturan, ini penyelesaiannya. Di

matrix-nya tiga saja, Ini masalahnya ini aturan, ini penyelesaiannya. Ini aturan, kalau perlu

surat buat surat, Bapak nggak sanggup mengantar, kami yang mengantar kepada menteri.

Kalau perlu bertemu dengan menteri, kami, dan Bapak saya minta langsung memantau di

lapangan.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Oke. Satu lagi Pak.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Ya.

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Ada satu masyarakat yang sekarang menderita yang tanah tempat tinggalnya sudah

dikosongkan secara paksa dibantu oleh polisi. Saya minta PT. KI dan Polri untuk bisa

meluluhkan orang itu kembali kepada rumahnya Pak. Kembalikan orang itu ke rumah dan

haknya Pak. Makasi Pak.

Page 38: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 37

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Karena ini informasi lisan. Saya kira tertulis sampaikan kepada Pak anu nanti akan

dilanjutkan. Tolong sampaikan secara tertulis atau Bapak sampaikan kepada Pak anu karena

ini administrasi perlu kalau secara lisan nanti dan Bapak saya kira tidak akan menolak. Oke

Pak ya? Tolong Pak Andi ya, semua harapan Bapak tadi tertulis kita sampaikan dan kita akan

back up dari BAP.

PEMBICARA: PERWAKILAN MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Pimpinan. Izin satu menit saja Pimpinan. Ini tentang peraturan Pimpinan. Nah tadi

disampaikan dari pihak Wailota dan PT. KAI Pimpinan. Ini kebetulan berdasarkan surat

edaran Menteri Dalam Negeri Pimpinan tanggal 21.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Ya itu yang nanti diklarifikasi oleh tim Pak.

PEMBICARA: PERWAKILAN MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Pimpinan, ada dua peraturan Pimpinan yang disebutkan.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Sekarang kita belum, sekarang kita tidak menyelesaikan Pak.

PIMPINAN RAPAT: DRS. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD

RI)

Itu kita belum, sekarang kita belum menyelesaikan Pak, sekarang kita baru langkah

menyelesaikan. Bapak nanti serahkan itu kepada tim, kita ada bentuk tim yang ahli, ATR

BPN ahli masalah pertanahan. Secara struktur itu mendagri sudah ahli secara strukutur

birokrasinya dan kalau terkait dengan aset menteri keuangan ikut dalam tim ini dan yang

mengawasi ini ada 3, dari Kapolri, dari Ombudsman, dan dari Komnas HAM. Kami ikut

membantu Bapak, kalau sulit mengantar surat, kami yang antar, kalau harus ketemu menteri

kami ketemu menteri, kalau ketemu presiden dan oleh karena itu Bapak jangan bicara aturan

lagi di sini.

PEMBICARA: PERWAKILAN MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Bukan peraturannya Pimpinan, yang jadi masalahnya adalah sejak berlakunya

undang-undang itu, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 bila tidak dikonfersi, maupun

berdasarkan Undang-Undang Nomor, katakanlah Nomor 58 tentang Nasionalisasi kalau tidak

dikonfersi itu tanah itu kembali ke negara, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: DRS. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD

RI)

Ya, itu yang ...

Page 39: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 38

PEMBICARA: PERWAKILAN MASYARAKAT LAMPUNG (NARASUMBER)

Boleh meminta kepada negara, Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: DRS. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD

RI)

Ya itu yang dibuat oleh tim Bapak itu masuk dalam masyarakat, mewakili masyarakat

ada. Jadi tolong Pak walikota, gubernur, ada yang mewakili masyarakat. Oke Pak ya? Oke.

Waktu sudah terpakai 15 menit sesuai dengan janji kita, kita tadi selesai 3.20

ditambah ditambah 15 menit, menurut jam saya persis, tapi jam itu tidak cocok dengan jam

saya. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya sekali lagi kepada Bapak dari mewakili

menteri keuangan, dari kemendagri, dari kapolri, saya keluarga polisi Pak, 7 keponakan saya

polisi, dari ATR BPN, dari Ombudsman, dari Komnas HAM, dan dari Bapak Walikota, dari

Pemda provinsi, dari KAI dan Pelindo, sekali lagi kami ucapkan terima kasih.

Prinsip kita sesuai dengan aturan yang berlaku, tim bekerja selama 45 hari, apa yang

diperlukan kalau suruh ngantar surat, serahkan kepada BAP yang mengantarkan surat kalau

memang sulit mengantarkan surat, kalau mau perlu ketemu dengan top leader serahkan

kepada kami akan kami ketemukan menteri yang terkait jika memang itu syaratnya tetapi

mudah-mudahan tidak selama itu.

Kalau memang tidak ada lagi kita tutup rapat, baik dan selaku Senator Lampung

bertanggung jawab secara teknis dan informasi yang Bapak sampaikan tadi tolong buat

tertulis kepada Pak Kabareskrim sehingga Pak Kabareskrim nanti akan menyelesaikan sesuai

dengan aturan karena perlu syarat prosedur tidak saja dengan lisan-lisan. Oke Pak Andi?

Dengan demikian rapat saya tutup dengan mengulang kembali, selama 45 hari tim

teknis tentang aturan pertanahan diketuai oleh BPN yang hadir hari ini dan melapor kepada

menteri dan dibantu oleh pemda provinsi dan diawasi oleh mendagri dan menteri keuangan

secara struktur tetapi secara fungsional juga akan diawasi oleh kapolri oleh Ombudsman dan

Komnas HAM. Kami atas nama BAP langsung menugaskan Pak Andi untuk memonitor ini.

Jika menemukan kesulitan Bapak mengantar surat, suruh kami BAP akan mengantar surat

tersebut. Jika memerlukan ketemu dengan menteri yang terkait serahkan kepada kami, kami

akan temui menteri terkait. Sampai begitu komitmen kami untuk kepentingan rakyat dan

kepentingan aturan ini. Maka adalagi Bu Waka yang mau disampaikan? Tidak ada? Ada lagi

Pak Andi? Tidak ada? Kita tutup rapat ini dengan berdoa sesuai dengan agama dan

kepercayaan kita masing-masing. Berdoa mulai. Amin.

Notula rapat? Kapan notula rapat ini disampaikan kepada instansi terkait? Mana

notula rapat?

PEMBICARA: Drs. H. DR. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Bapak, sebelum ini diputuskan selesai ini harus ada penandatangan kesepakatan tadi

Pak, notulen ataupun berita acara.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · provinsi itu ada 4 anggota, jadi ada empat komite. Komite I mengenai otonomisasi daerah. Komite II masalah sumber daya alam, sumber

RDP BAP DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 31 JANUARI 2018 39

PIMPINAN RAPAT: DRS. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD

RI)

Sudah siap? Mana? Sudah siap belum? Mana notula? Notula rapat siap? Mana?

Mohon sebentar Pak, ini notula rapat akan kita tanda tangani. Mohon ditunggu sebentar Pak,

ini kita, mohon maaf saya tadi, sudah siap belum? Mohon maaf Pak, Bapak-bapak, notula

rapat ini direkam sampai 10 tahun Pak. Jadi selama 10 tahun jadi dokumen negara jadi

Bapak-bapak bisa meminta rekaman rapat ini jika diperlukan. Jadi ombudsman juga perlu,

komnas HAM juga perlu, kita anu, atau dikirim saja? Dikirim saja Pak? Oke, dengan

mengucapkan Alhamdulillahirrabbil'alamin rapat saya tutup dengan mohon maaf yang

sebesar-besarnya jika terdapat kekurangan. Kita pakai ilmu matematika, kurang kali kurang

sama dengan positif.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETOK 3X

RAPAT DITUTUP PUKUL 15.46 WIB