deskripsi kemampuan logical-mathematical dalam...

21
DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOT BAGI SISWA KELAS X SMA N 1 SALATIGA JURNAL Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Oleh Octaviana Ayu Harini 202013053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Upload: trankhue

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM

MENYELESAIKAN SOAL HOT BAGI SISWA KELAS X

SMA N 1 SALATIGA

JURNAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh

Octaviana Ayu Harini

202013053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan
Page 3: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan
Page 4: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan
Page 5: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan
Page 6: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM

MENYELESAIKAN SOAL HOT BAGI SISWA KELAS X

SMA N 1 SALATIGA

Octaviana Ayu Harini1 , Kriswandani2

1 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UKSW Salatiga Indonesia. Email: [email protected]

2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UKSW Salatiga Indonesia. Email: [email protected]

Abstrak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan

logical-mathematical dalam menyelesaikan soal HOT bagi siswa kelas X SMA N 1 Salatiga. Subjek penelitian ini terdiri

dari 5 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, soal HOT, dan wawancara mendalam.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

ini adalah 1) Pada soal HOT level analyze, 33% subjek menggunakan basic skills level dan 67% subjek menggunakan

complex skills level; 2) Pada soal HOT level evaluate, 20% subjek menggunakan basic skills level, 50% subjek

menggunakan complex skills level, dan 30% menggunakan coherence skills level; 3) Pada soal HOT level create, 30%

subjek menggunakan basic skills level, 50% subjek menggunakan complex skills level, dan 20% menggunakan coherence

skills level. Hal tersebut berarti dalam menyelesaikan soal HOT, siswa menggunakan 3 level dalam kemampuan logical-

mathematical yaitu basic skills level, complex skills level, dan coherence skills level.

Kata kunci: Soal HOT, Kemampuan logical-mathematical, Skills level

PENDAHULUAN

Yin (2015) matematika merupakan suatu suatu subjek yang terdiri dari dua komponen yaitu pengetahuan dan

ketrampilan. Pada sisi pengetahuan, matematika memiliki beberapa elemen sederhana yang bisa dipelajari seperti

definisi, istilah-istilah, simbol, aksioma, dalil, dan teorema, sedangkan pada sisi ketrampilan matematika

menghendaki seseorang untuk memiliki beberapa ketrampilan belajar seperti ketrampilan dalam menghitung

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Jika seseorang belajar matematika maka ia akan

mengembangkan kemampuan berpikir kuantitatif dan logis. Hidayat dan Utari (2013) berpendapat bahwa berpikir

logis merupakan cara berpikir runtut, masuk akal, dan berdasarkan objek tertentu. Swestiyani dkk Swestiyani,

Sondra dkk (2015) menambahkan bahwa berpikir logis atau berpikir runtun didefinisikan sebagai proses mencapai

kesimpulan menggunakan penalaran secara konsisten, berpikir sebab akibat, berpikir menurut pola tertentu atau

aturan inferensi logis atau prinsip-prisnsip logika untuk memperoleh kesimpulan, dan berpikir yang meliputi induksi,

deduksi, analisis, dan sintesis. High Order Thinking Skill (HOTS) adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas

mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif dan kreatif yang dilakukan secara sadar

untuk memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif (Rofiah, 2013). Lebih

lanjut Winarso (2014) menjelaskan bahwa HOTS adalah suatu kemampuan berpikir yang tidak hanya membutuhkan

kemampuan mengingat saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir

berpikir logis, rasional, kritis, imajinatif, dan kreatif. Higher Order Thinking pada dasarnya merupakan kemampuan

berpikir pada level tertinggi dalam suatu proses kognitif. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan berpikir level

atas pada Taksonomi Bloom yang terbaru hasil revisi Anderson dan Karthwohl (Brookhart, 2010). Wilson (2001)

menjelaskan bahwa HOTS mengandung puncak akhir dari taksonomi kognitif Bloom yakni menganalisa (analyze),

mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create). Analyze, meliputi kemampuan untuk memecah materi atau konsep

menjadi bagian-bagian, menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut berhubungan satu dengan lainnya yang

terdiri kemampuan differentiating, organizing, dan attributing. Evaluate, meliputi kemampuan membuat penilaian

berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan dan mengkritisi yang terdiri dari kemampuan

checking dan critiquing. Create, meliputi kemampuan meletakkan beberapa elemen dalam satu kesatuan yang

menyeluruh sehingga terbentuklah dalam satu bentuk yang koheren atau fungsional yang terdiri generating,

planning, dan producing. Salah satu HOTS adalah kemampuan berpikir logis.

Kemampuan berpikir logis merupakan salah satu kemampuan dalam logical-mathematical yang dikemukakan

oleh Howard Gardner dan Hoekstra - de Roos dimana kemampuan ini membantu perkembangan kecerdasan logical-

mathematical. Campbell (2006) mengemukakan bahwa kemampuan dalam logical-mathematical melibatkan

beberapa komponen diantaranya perhitungan secara matematis, berpikir secara logis, kemampuan pemecahan

masalah, penalaran deduktif dan induktif, serta ketajaman pola-pola. Lebih lanjut Yalmanci (2013) menjelaskan

bahwa kecerdasan logical-mathematical adalah sebuah jenis kemampuan untuk membuat penghitungan matematis,

Page 7: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

penalaran deduktif dan induktif, membangun hubungan logis, menggeneralisasikan hipotesis, pemecahan masalah,

membuat pemikiran kritis dan memahami angka-angka, bentuk-bentuk geometri dan simbol abstrak. Senada dengan

hal tersebut Krejčí (2008) menyebutkan bahwa kemampuan dalam logical-mathematical terdiri dari kecakapan

untuk menganalisa masalah secara logis, untuk menggunakan operasi-operasi matematis dan menyelidiki masalah-

masalah secara ilmiah. Terdapat 3 indikator yang digunakan untuk menilai kemampuan berpikir logis yaitu 1)

hubungan antara fakta; 2) memberi alasan, dan 3) kemampuan menyimpulkan. Lebih lanjut, terdapat 3 level penting

dalam logical-mathematical yang didasarkan pada penemuan dari Howard Gardner, Thomas Armstrong, Linda

Campbell dan David Lazear, yaitu 1) Basic Skills Level, merupakan tingkatan logical-mathematical yang melibatkan

pengembangan kemampuan manipulasi benda konkret sederhana, pengenalan pola konkret dan kemampuan untuk

menunjukkan pemikiran abstrak yang sederhana; 2) Complex Skills Level, merupakan tingkatan logical-

mathematical yang melibatkan belajar proses pemecahan masalah, pola pikir yang efektif, dan kemampuan

perhitungan standar matematis dan operasi-operasi; serta 3) Coherence Skills Level, merupakan tingkatan logical-

mathematical yang melibatkan pengembangan kemampuan proses matematis lanjut beserta operasi-operasinya,

terintegrasi, pemikiran yang berorientasi pada penerapan termasuk transfer pembelajaran. Indikator dari masing-

masing level pada kemampuan logical-mathematical menurut Wessman (2009) adalah sebagai berikut

Tabe 1. Indikator Kemampuan Logical-Mathematical

Basic Skills Level Complex Skills Level Coherence Skills Level

1. Capacity to perform concrete

object manipulations based on

specific criteria

2. Ability to count and perform basic

sequencing tasks (for example,

putting things in an order)

3. Recognition of numbers and being

able to relate number symbols to

concrete objects

4. Competence to engage in simple

abstraction involving concrete

objects

5. Recognition of simple, concrete

cause-and-effect relationships

1. Ability to perform a range of

standard mathematical operations

and calculations

2. Grasp of a variety of problem-

solving skills and possible

approaches

3. Development of a variety of

thinking patterns and knowing

how to use them

4. Ability to engage in abstract

thinking based on conceptual

information

5. Understanding of various

mathematical processes and logic

patterns

1. Competence in linking various

mathematical operations for

complex problem solving

2. Knowledge of how to find

unknown quantities in a

problem-solving situation

3. Understanding and utilizing a

variety of metacognitive

processes and behaviors

4. Performance of logical thinking

and standard math proofs

5. Ability to engage in both

inductive and deductive

reasoning processes

Kemampuan berpikir logis sangat berguna untuk memecahkan masalah matematika. Kemampuan ini sangat

dibutuhkan untuk menyelesaikan soal cerita. Salah satu materi soal cerita dalam matematika adalah Sistem

Persamaan Linier Dua Variabel. Untuk menyelesaikan soal cerita Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ini

dibutuhkan kemampuan untuk memahami permasalahan yang diberikan, membuat model matematikanya dan

menerapkan model matematika untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Berdasarkan latar belakang ini maka

tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir logis-matematika dalam menyelesaikan soal HOT

pada siswa SMA N 1 Salatiga.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan teknik pengambilan subjek yang berupa purposive random sampling sehingga terpilih 5 subjek yang

merupakan siswa kelas X. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes kepada subjek tentang soal HOT dan

kemudian dilakukan wawancara sehingga didapat digali informasi-informasi tentang kemampuan siswa dalam

penyelesaian soal HOT. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes soal HOT dan

wawancara mendalam. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Soal HOT dapat dikategorikan menjadi 3 tahapan yakni soal analisis, soal evaluasi, dan soal mencipta. Dalam

penelitian ini terdapat 7 soal yang terdiri dari 3 soal analyze, 2 soal evaluate, dan 3 soal create.

Analisis Soal Analyze yang pertama

Page 8: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subject

1

GAMBAR 1. Hasil Tes Soal Nomor 1 Subjek

S1

Berdasarkan hasil tes subjek S1, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 1 dapat melakukan pemodelan

matematika terhadap bangun segienam dan persegi

panjang dengan memisalkannya sebagai x dan y. Subjek

S1 secara langsung menuliskan persamaan dari bangun

tower pertama dan tower kedua dengan persamaan linier

berturut-turut 3𝑥 + 3𝑦 = 21𝑚 dan 3𝑥 + 2𝑦 = 19𝑚.

Setelah membuat persamaan dari kedua tower, S1

langsung mengoperasikan 2 persamaan linier tersebut

dengan menggunakan metode gabungan. Bersamaan

dengan itu, subjek S1 memahami pertanyaan yang

diberikan dan langsung membuat model matematikanya.

Berdasarkan uraian tersebut, subjek S1 dapat

digolongkan dalam complex skills level.

Subjek

2

GAMBAR 2. Hasil Tes Soal Nomor 1 Subjek

S2

Berdasarkan hasil tes subjek S2, tampaklah S2

menuliskan permisalan di samping gambar tower pertama

untuk bangun segienam disimbolkan dengan 𝑥 dan

gambar persegi panjang dengan𝑦. Subjek S2 secara

langsung menuliskan persamaan dari bangun tower

pertama dan tower kedua dengan persamaan linier

berturut-turut 3𝑥 + 3𝑦 = 21 dan 3𝑥 + 2𝑦 = 19. Setelah

membuat persamaan dari kedua tower, S1 langsung

mengoperasikan 2 persamaan linier tersebut dengan

menggunakan metode gabungan. Berdasarkan uraian

tersebut, subjek S2 dapat digolongkan dalam complex

skills level.

Subjek

3

GAMBAR 3. Hasil Tes Soal Nomor 1 Subjek

S3

Berdasarkan hasil tes subjek S3, tampaklah S3

menuliskan permisalan di atas gambar tower ketiga

dengan menggambar bangun segienam yang dimisalkan

dengan 𝑥 dan gambar persegi panjang yang dimisalkan

dengan 𝑦. Subjek S3 secara langsung menuliskan

persamaan dari bangun tower pertama, tower kedua, dan

tower ketiga dengan persamaan linier berturut-turut 3𝑥 +3𝑦 = 21𝑚, 3𝑥 + 2𝑦 = 19𝑚 dan 𝑥 + 2𝑦 =?. Setelah

membuat persamaan dari ketiga tower, S3 langsung

mengoperasikan persamaan linier pertama dan kedua

menggunakan metode gabungan. Berdasarkan uraian

tersebut, subjek S3 dapat digolongkan dalam complex

skills level.

Page 9: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek

4

GAMBAR 4. Hasil Tes Soal Nomor 1

Subjek S4

Berdasarkan hasil tes subjek S4, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 1 dapat melakukan pemodelan

matematika. Tampak bahwa S4 memisalkan bangun

segienam dengan 𝑥 dan segiempat dengan 𝑦. Subjek S4

secara langsung menuliskan persamaan dari bangun

tower pertama dan tower kedua dengan persamaan linier

berturut-turut 3𝑥 + 3𝑦 = 21𝑚 dan 3𝑥 + 2𝑦 = 19𝑚.

Setelah membuat persamaan dari kedua tower, S1

langsung mengoperasikan 2 persamaan linier tersebut

dengan menggunakan metode gabungan. Berdasarkan

uraian tersebut, subjek S4 dapat digolongkan dalam

complex skills level.

Subjek

5

GAMBAR 5. Hasil Tes Soal Nomor 1

Subjek S5

Berdasarkan hasil tes subjek S5, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 1 dapat melakukan pemodelan

matematika. Tampak bahwa S5 memisalkan bangun

segienam dengan 𝑥 dan persegi panjang dengan 𝑦. Subjek

S5 secara langsung menuliskan persamaan dari bangun

tower pertama yaitu 3𝑥 + 3𝑦 = 21𝑚 dan kemudian

disederhanakan menjadi 𝑥 = 7 − 𝑦. Setelah membuat

persamaan dari tower pertama, S5 membuat persamaan

dari tower kedua yaitu 3𝑥 + 2𝑦 = 19. Subjek kemudian

menggunakan metode substitusi untuk menyelesaikan

soal tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, subjek S5

dapat digolongkan dalam complex skills level.

Analisis Soal Nomor 2

Subject

1

GAMBAR 6. Hasil Tes Soal Nomor 2

Subjek S1

Berdasarkan hasil tes dan wawancara terhadap subjek S1

terlihat bahwa subjek S1 belum mampu melakukan

pemodelan matematika. Hal tersebut nampak pada

jawaban subjek yang hanya mampu memodelkan

persamaan A dan B saja yakni berturut-turut 𝑨 =𝑹𝒑𝟑. 𝟕𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎 + 𝑹𝒑𝟓. 𝟎𝟎𝟎𝒙 dan 𝑩 =𝑹𝒑𝟐. 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 + 𝑹𝒑𝟕. 𝟓𝟎𝟎𝒙 namun belum mampu

melakukan pemodelan pada persamaan C karena

subjek hanya menuliskan 𝑅𝑝3.500.000 → max 200𝑘𝑚 dan 𝑅𝑝10.200 → 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 > 200𝑘𝑚. Dalam melakukan penghitungan pada persamaan A dan B, subjek tidak bisa mengerjakannya karena

menurut subjek perusahaan-perusahaan tersebut tidak memiliki batas maksimum jarak, sedangkan

dalam penghitungan perusahaan C, subjek melakukan perkalian 10.200 × 200 dan diperoleh

2.400.000. Perhitungan yang dilakukan subjek tersebut masih salah karena seharusnya diperoleh

𝑅𝑝2.040.000 sehingga membuat hasil akhir yang diperoleh subjekpun juga salah. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S1 dapat digolongkan dalam basic skills level.

Page 10: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subject

2

GAMBAR 7. Hasil Tes Soal Nomor 2

Subjek 2

Berdasarkan hasil tes subjek S2, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 2 kurang mampu melakukan

pemodelan matematika terhadap harga sewa bis A, bis B

dan bis C karena subjek menghilangkan 3 digit angka 0

pada persamaan 1 yaitu 3.750 + 5000𝑥 dimana yang

seharusnya ialah 3.750.000 + 5.000𝑥 dan pada

persamaan 2 yaitu 2500 + 7500𝑥 dimana yang

seharusnya ialah 2.500.000 + 7.500𝑥 serta pada

persamaan 3, subjek juga kurang mampu melakukan

pemodelan dengan menuliskan 10.200𝑥 dimana yang

seharusnya ialah 3.500.000 + (𝑥 − 200)10.2000.

Akibat dari hilangnya 3 digit 0 pada persamaan 1 dan 2 mengakibatkan perhitungan yang dilakukan

seterusnya juga salah, sedangkan pada perhitungan persamaan 3 juga salah karena pemodelan yang

dilakukan subjek salah. Subjek S2 dalam melaksanakan perencanaan penyelesaian menggunakan

metode substitusi meskipun didalam pemodelan dan perhitungan tidak teliti namun kesimpulan akhir

yang diperoleh subjek S2 kebetulan benar karena perhitungan yang ia lakukan menunjukkan bahwa

harga sewa pada perusahaan B lebih kecil daripada perusahaan yang lain. Berdasarkan uraian tersebut,

dapat dilihat bahwa subjek S2 dapat digolongkan dalam basic skills level.

Subject

3

GAMBAR 8. Hasil Tes Soal Nomor 2

Subjek 3

Berdasarkan hasil tes dan wawancara terhadap subjek

S3, dalam mengerjakan soal nomor 2 subjek ialah

dengan menuliskan harga sewa pada setiap perusahaan

A, B dan C berurut-turut 𝑃0 = 𝑅𝑝3.750.000 𝑑𝑎𝑛 𝑃0+=5000 𝑘𝑚⁄ 𝑃0 = 𝑅𝑝2.500.000 𝑑𝑎𝑛 𝑃0+= 5000 𝑘𝑚⁄ , serta 𝑃0 = 𝑅𝑝3.500.000 𝑑𝑎𝑛 𝑃0+= 10.200 𝑘𝑚⁄ . Subjek

S3 kemudian menuliskan total harga sewa pada

perusahaan A adalah Rp3.750.000 dan perusahaan B

yaitu Rp2.500.000 tanpa menjumlahkan dengan hasil

kali antara harga tambahan tiap km dan 400km. Hal

tersebut dilakukan karena subjek memahami bahwa

harga awal sudah termasuk dengan harga sewa dengan jarak 400. Pada perusahaan C, subjek S3

menuliskan total harga sewa yakni Rp5.540.000 dengan melakukan beberapa perhitungan sebelumnya

sehingga jawaban yang diperoleh merupakan jawaban yang tepat. Di akhir wawancara, subjek S3

menyadari bahwa penyelesaian akhir yang ia temukan masih kurang benar, namun meskipun ia

memahami maksud dari soal ia tidak bisa membuat pemodelan matematikanya. Berdasarkan tersebut,

dapat dilihat bahwa subjek S3 dapat digolongkan dalam complex skills level.

Subject

4

GAMBAR 9. Hasil Tes Soal Nomor 2

Subjek S4

Berdasarkan hasil tes subjek S4, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 2 dapat melakukan pemodelan

matematika terhadap harga sewa perusahaan A,

perusahaan B dan perusahaan C, namun subjek langsung

mensubstituskan nilai yang ditanyakan yakni 400km

kedalam pemodelan matematika pada setiap persamaan.

Subjek kemudian melakukan perhitungan pada setiap

persamaan A, B, dan C, setelah itu diperoleh harga sewa

dari masing-masing perusahaan bertutut-turut yaitu

5.750.000, 𝑅𝑝5.500.000, 𝑑𝑎𝑛 𝑅𝑝5.540.000. Di akhir

langkah penyelesaian, subjek S4 secara jelas menuliskan

kesimpulan jika sebaiknya menyewa bis di perusahaan

B. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa

subjek S4 dapat digolongkan dalam complex skills level.

Page 11: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subject

5

GAMBAR 10. Hasil Tes Soal Nomor 2

Subjek S5

Berdasarkan hasil tes subjek S5, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 2 dapat melakukan pemodelan

matematika terhadap harga sewa bis A, bis B dan bis C

dengan menuliskannya berturut-turut sebagai berikut

3.750.000 + 𝑥 ∙ 5.000, 2.500.000 + 𝑥 ∙7500, 𝑑𝑎𝑛 3.500.000 + (400 − 200)𝑥10.200. Akan

tetapi, pemodelan yang dilakukan pada persamaan bis C

masih kurang tepat karena tidak ada variabel yang

menjadi permisalan diakibatkan subjek langsung

mengganti variabel yang dimisalkan yaitu x dengan 400

km. Subjek S5 dalam melaksanakan perencanaan

penyelesaian menggunakan metode substitusi sehingga

diperoleh harga sewa dari masing-masing perusahaan A,

B, dan C berturut-turut

5.750.000, 5.500.000 dan 5.540.000. Di akhir langkah

penyelesaian, subjek S5 secara jelas menuliskan

kesimpulan harga bis dengan menulis harga bis A > C >

B dan memberi kesimpulan akhir yang tepat yakni

perusahaan yang sebaiknya disewa adalah perusahaan B.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek

S5 dapat digolongkan dalam complex skills level.

Analisis soal nomor 3

Subjek S1

(11a)

GAMBAR 11. Hasil Soal Nomor 3 Subjek S1 sebelum dan sesudah Wawancara

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S1, subjek dalam mengerjakan soal nomor 2 mampu dalam

membuat pemodelan matematika dari soal yang diberikan. Pada awal sebelum wawancara subjek hanya mampu

memodelkan persamaan pertama yaitu harga sepatu × jumlah = (sepatu a + 2) (harga sepatu a – 20.000) meskipun

dalam penulisannya masih kurang jelas. Akan tetapi setelah dilakukan wawancara dan pembetulan jawaban oleh

subjek sendiri, subjek mampu memodelkan 2 persamaan tersebut yaitu jumlah sepatu dimisalkan dengan 𝑥 dan harga

normal dimisalkan dengan 𝑦. Kemudian subjek membuat persamaan pertama dan kedua yaitu berturut-turut (𝑥 +2)(𝑦 − 20000) = 𝑥 ∙ 𝑦 dan (𝑥 − 2)(𝑦 + 40000) = 𝑥 ∙ 𝑦 dan menyederhanakannya berturut-turut menjadi 2𝑦 −20000𝑥 = 40000 dan 40000𝑥 − 2𝑦 = 80000. Langkah selanjutnya ialah subjek mengeliminasi nilai y pada kedua

persamaan tersebut sehingga diperoleh nilai 𝑥 = 6. Subjek kemudian mensubstitusikan nilai 𝑥 = 6 ke persamaan

pertama sehingga diperoleh nilai 𝑦 = 80.000. Pada akhir penyelesaian, subjek menuliskan kesimpulan yaitu harga

normal sepasang sepatu Rp80.000 dan jumlah sepatu yang dijual 6 pasang. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat

bahwa subjek S1 dalam menyelesaikan soal nomor 3 dapat digolongkan dalam complex skills level.

(11b)

Page 12: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek S2

GAMBAR 12. Hasil Tes Soal Nomor 3 Subjek

S2

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S2, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 3 ialah dengan membuat

model matematika. Namun subjek tidak mampu membuat

model matematika dengan benar, ia justru menuliskan

pemodelan pada persamaan pertama dan kedua berturut-

turut yaitu (𝑛 − 20000) − 2(𝑛 + 20000) = 𝑦 dan

(𝑛 − 40000) − 2(𝑛 + 40000) = 𝑦 sehingga

penyelesaian akhir yang didapat subjekpun juga salah

karena pemodelan yang dilakukan sudah salah terlebih

dahulu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa

subjek S2 dalam menyelesaikan soal nomor 3 dapat

digolongkan dalam basic skills level.

Subjek S3

GAMBAR 13. Hasil Tes Soal Nomor 3 Subjek S3

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S3, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 3 ialah dengan membuat

model matematika. Namun subjek tidak mampu membuat

model matematika dengan benar, ia justru membuat 3

pasang sistem persamaan yaitu 𝑃 = 𝑃𝑛 − 20000 dan 𝑃 =𝑃𝑛 + 20000, 𝑥 + 2(𝑃𝑛 − 20000) dan 𝑥 − 2(𝑃𝑛 +40000), serta 𝑥 = 𝑃𝑛 − 20000 dan 𝑦 = 𝑃𝑛 + 40000.

Subjek tidak menyelesaikan pekerjaannya karena ia

menyadari bahwa ia tidak bisa membuat model matematika

sesuai dengan soal. Berdasarkan uraian tersebut, dapat

dilihat bahwa subjek S3 dalam menyelesaikan soal nomor 3

dapat digolongkan dalam basic skills level.

Subjek S4

GAMBAR 13. Hasil Tes Soal Nomor 3 Subjek

S4

Berdasarkan hasil tes subjek S4, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 3 mampu melakukan pemodelan yaitu dengan

memisalkan jumlah sepatu = x, harga sepatu = y, dan

jumlah seluruh penjualan = xy. Langkah selanjutnya ialah

subjek menuliskan persamaan pertama yaitu (𝑥 + 2)(𝑦 −20000) = 𝑥𝑦 dan kemudian disederhanakan menjadi 2𝑦 −20000𝑥 = 40000 serta pada persamaan kedua yaitu

(𝑥 − 2)(𝑦 + 40000) = 𝑥𝑦 dan kemudian disederhanakan

menjadi −2𝑦 + 40000𝑥 = 80000.Subjek kemudian

melakukan eliminasi terhadap nilai y sehingga diperoleh

nilai 𝑥 = 6. Langkah berikutnya ialah subjek

mensubstitusikan nilai 𝑥 = 6 ke persamaan pertama

sehingga diperoleh nilai y yaitu 80.000. Di akhir

penyelesaian, subjek S4 menuliskan jawaban akhir yang

tepat yaitu Ina menjual 6 pasang sepatu dan harga normal =

80.000. Berdasarkan tersebut, dapat dilihat bahwa subjek

S4 dalam menyelesaikan soal nomor 3 dapat digolongkan

dalam complex skills level.

Page 13: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek S5

GAMBAR 15. Hasil Tes Soal Nomor 3 Subjek

S5

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S5, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 3 ialah membuat model

matematika terlebih dahulu, namun subjek tidak mampu

membuat model matematika dengan benar. Subjek justru

menuliskan pemodelan yaitu (𝑛 − 20000) + 2(𝑛 −20000) = 𝑦 dan (40000 + 𝑛) − 2(𝑛 + 40000) = 𝑦

sehingga penyelesaian akhir yang didapat subjekpun juga

salah karena pemodelan yang dilakukan sudah salah terlebih

dahulu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa

subjek S5 dalam menyelesaikan soal nomor 3 dapat

digolongkan dalam basic skills level.

Analisis Soal Evaluate

Analisis soal nomor 4

Subjek 1

GAMBAR 16. Hasil Tes Soal Nomor 4 Subjek S1

Berdasarkan hasil tes subjek S1, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 4 yakni dengan mencari kecepatan kapal yang

searah dengan arus sungai yang kemudian dimisalkan

dengan kecepatan A dan yang berlawanan dimisalkan

dengan kecepatan B. Subjek S1 mampu menemukan

kecepatan A dan B dengan menggunakan rumus yaitu jarak

dibagi dengan waktu sehingga yang diperoleh subjek benar

yaitu berturut-

turut 23𝑘𝑚 𝑗𝑎𝑚⁄ dan 17𝑘𝑚 𝑗𝑎𝑚⁄ . Langkah berikutnya yang dilakukan subjek ialah menghitung 2

3× 51, 2

diperoleh dari 2 jam waktu tempuh saat kecepatan A, 3 adalah 3 jam waktu tempuh saat kecepatan B dan 51 adalah

jarak yang ditempuh dengan kecepatan B. Perhitungan tersebut hasilnya benar namun konsepnya salah sehingga

penyelesaian akhir yang diperoleh subjek juga salah karena ia justru menemukan perbandingan antara kecepatan A

: B yaitu 46 : 34 yang tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa

subjek S1 dalam menyelesaikan soal nomor 4 dapat digolongkan dalam basic skills level.

Subjek 2

GAMBAR 17. Hasil Tes Soal Nomor 4 Subjek S2

Berdasarkan hasil tes subjek S2, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 4 yaitu menggambar terlebih dahulu apa yang

diketahui dengan memberi keterangan 46 km dan 2 jam

disebelah kanan atas serta 51 km dan 3 jam disebelah

bawah. Langkah berikutnya ialah subjek mencari kecepatan

kapal saat searah dengan arus sungai dan saat berlawanan

dengan arus sungai berturut-turut yaitu 46

2 yang kemudian

disederhanakan menjadi 23 𝑘𝑚 𝑗𝑎𝑚 ⁄ dan 51

3. Subjek

kemudian melakukan perbandingan senilai antara jarak dan

waktu tempuh yang diketahui didalam soal yaitu 51

3 dengan

jarak dan waktu tempuh yang ditanyakan kebenarannya

yaitu 76,5

𝑥 dengan kondisi arus sungai yang sama-sama berlawanan dengan laju kapal. Langkah-langkah yang

dilakukan subjek S2 sudah benar, namun didalam melakukan perhitungan subjek S2 kurang teliti sehingga

penyelesaian akhir yang diperoleh salah karena subjek menjawab 3,5 jam, padahal yang seharusnya 4,5 jam.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S2 dalam menyelesaikan soal nomor 4 dapat digolongkan

dalam basic skills level.

Page 14: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek 3

GAMBAR 18. Hasil Tes Soal Nomor 4 Subjek S3

Berdasarkan hasil tes subjek S3, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 4 adalah dengan mencari kecepatan kapal yang

searah dan yang berlawanan dengan arus sungai, namun

didalam penulisannya subjek langsung menuliskan hasil

akhir kecepatan kapal yakni 1 jam = 23 km (searah) dan 1

jam = 17 km (berlawanan) tanpa menunjukkan secara jelas

darimana diperoleh jawaban tersebut. Subjek juga tidak

menuliskan langkah penyelesaian secara jelas namun

tertulis perhitungan-perhitungan yang dilakukan subjek. Di

akhir penyelesaian, subjek menuliskan kesimpulan yang

diperoleh dengan benar bahwa pernyataan pada soal salah,

karena kalau 3,5 jam yang ditempuh 59,5km kalau

76,5 berarti butuh waktu 4,5 jam. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S3 dalam menyelesaikan

soal nomor 4 dapat digolongkan dalam coherence skills level.

Subjek S4

GAMBAR 18. Hasil Tes Soal Nomor 4 Subjek S4

Berdasarkan hasil tes subjek S4, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 4 yang dilakukan pertama kali adalah

menuliskan jarak dan waktu yang dibutuhkan kapal yang

berlayar searah arus sungai yaitu 46𝑘𝑚 = 2𝑗𝑎𝑚 sehingga

1 𝑗𝑎𝑚 = 23𝑘𝑚 dan jarak dan waktu yang dibutuhkan kapal

yang berlayar berlawanan arah dengan arus sungai yaitu

51𝑘𝑚 = 3𝑗𝑎𝑚 sehingga 1 𝑗𝑎𝑚 = 17𝑘𝑚. Langkah

selanjutnya ialah mencari jarak tempuh jika waktu yang

dibutuhkan adalah 3,5 jam yang diperoleh dengan cara

mengkalikan 3,5 jam dengan 17 dan diperoleh jarak tempuh

sejauh 59,5 km. Di akhir penyelesaian, subjek menuliskan

secara jelas bahwa

pernyataan didalam soal adalah salah karena jika dalam waktu 3,5 jam jarak yang ditempuh kapal adalah 59,5km

sehingga diperoleh jawaban yang benar. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S4 dalam

menyelesaikan soal nomor 4 dapat digolongkan dalam coherence skills level.

Subjek S5

GAMBAR 20. Hasil Tes Soal Nomor 4 Subjek

S5

Berdasarkan hasil tes subjek S5, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 4 yang dilakukan pertama kali adalah mencari

kecepatan kapal yang searah dan yang berlawanan dengan

arus sungai. Subjek kemudian memperoleh kecepatan kapal

yang searah arus sungai yaitu46𝑘𝑚

2 𝑗𝑎𝑚= 23 𝑘𝑚 𝑗𝑎𝑚⁄ dan

kecepatan kapal yang berlawanan dengan arus sungai yaitu 51 𝑘𝑚

3 𝑗𝑎𝑚= 17 𝑘𝑚 𝑗𝑎𝑚⁄ . Langkah selanjutnya yang dilakukan

subjek ialah mencari waktu yang dibutuhkan dengan cara

membagi jarak tempuh yaitu 76,5 km dengan 17 km/jam

karena kapal berlayar berlawanan dengan arus sungai

sehingga diperoleh waktu tempuh yaitu 4,5 jam.

Di akhir penyelesaian, subjek menuliskan kesimpulan bahwa pernyataan didalam soal ternyata salah sehingga

subjek mampu menjawab soal nomor 4 dengan tepat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S5

dalam menyelesaikan soal nomor 4 dapat digolongkan dalam coherence skills level.

Page 15: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Analisis soal nomor 5

Subjek S1

GAMBAR 21. Hasil Tes Soal Nomor 5 Subjek S1

Berdasarkan hasil tes subjek S1, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 5 yang dilakukan pertama kali ialah

menggambar persegi panjang dengan keterangan panjang

sisi yang diketahui. Langkah selanjutnya ialah subjek

mengasumsikan bahwa setiap 1𝑚 × 1𝑚 mampu diisi oleh 4

orang. Subjek kemudian mengkalikan panjang dan lebar

persegi panjang untuk mengetahui luas lapangan. Langkah

berikutnya ialah subjek mengkalikan luas lapangan yang telah diperoleh yakni 5000 dengan 4 maka diperoleh hasil

akhir yang tepat yaitu 20.000 orang. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S1 dalam

menyelesaikan soal nomor 5 dapat digolongkan dalam complex skills level.

Subjek 2

GAMBAR 22. Hasil Tes Soal Nomor 5 Subjek S2

Berdasarkan hasil tes subjek S2, subjek dalam mengerjakan

soal nomor 5 yang dilakukan pertama kali ialah

menggambar persegi panjang dengan keterangan panjang

sisi yang diketahui. Langkah selanjutnya ialah subjek

mencari luas lapangan dengan mengkalikan panjang dan

lebar lapangan yakni 100 × 50 sehingga diperoleh

5000 𝑚2. Subjek kemudian mengasumsikan bahwa setiap 1

pengunjung membutuhkan 0,25 𝑚2. Langkah berikutnya

ialah subjek mencari banyaknya pengunjung dengan

membagi luas lapangan dengan luas yang dibutuhkan

seorang pengunjung yakni 5000

0,25 sehingga diperoleh hasil akhir yang tepat yaitu 20.000 orang. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S2 dalam menyelesaikan soal nomor 5 dapat digolongkan dalam complex skills

level.

Subjek S3

GAMBAR 23. Hasil Tes Soal Nomor 5 Subjek S3

Berdasarkan hasil tes dan wawancara terhadap subjek S3,

subjek dalam mengerjakan soal nomor 5 yang dilakukan

pertama kali ialah menggambar segiempat dan menuliskan

panjang pada kedua sisinya. Subjek juga menambahkan

keterangan yaitu dalam ruangan 5000 𝑚2. Langkah

berikutnya ialah pada awalnya subjek memilih option A

namun setelah wawancara, subjek menjelaskan bahwa ia

menghitung jumlah pengunjung dibagi dengan luas lapangan yang telah diperoleh yakni 5000 𝑚2 dan meralat

jawabannya menjadi C yakni 20.000 pengunjung. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S3

dalam menyelesaikan soal nomor 5 dapat digolongkan dalam complex skills level.

Subjek S4

GAMBAR 24. Hasil Tes Soal Nomor 5 Subjek S4

Berdasarkan hasil tes dan wawancara terhadap subjek S4,

subjek dalam mengerjakan soal nomor 5 yang dilakukan

pertama kali ialah menggambar segiempat dan menuliskan

panjang pada kedua sisinya. Subjek juga menambahkan

keterangan yaitu dalam ruangan 5000 m2. Subjek kemudian

mengasumsikan bahwa setiap 1m2 dapat diisi oleh 4 orang

dengan menggunakan bantuan lantai atau ternit . Langkah

berikutnya ialah subjek menjelaskan bahwa ia mengkalikan

luas lapangan yang telah diperoleh yakni 5000 m2 dengan 4 maka diperoleh hasil akhir yang tepat yaitu 20.000

orang. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa subjek S4 dalam menyelesaikan soal nomor 5 dapat

digolongkan dalam complex skills level.

Page 16: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek S5

GAMBAR 25. Hasil Tes Soal Nomor 5 Subjek S5

Berdasarkan hasil tes subjek S5, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 5 yang dilakukan pertama kali

ialah mencari luas lapangan dengan mengkalikan

panjang dan lebar lapangan yakni 100𝑚 × 50𝑚

sehingga diperoleh 5000 𝑚2. Subjek kemudian

mengasumsikan bahwa setiap 1 orang membutuhkan 1𝑚2

4 . Langkah berikutnya ialah subjek mengkalikan luas

lapangan yang telah diperoleh yakni 5000 𝑚2 dengan 4 maka diperoleh hasil akhir yang tepat yaitu 20.000 orang.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S5 dalam menyelesaikan soal nomor 5 dapat digolongkan

dalam complex skills level.

Analisis Soal Create

Analisis soal nomor 6

Subjek S1

Gambar 26. Hasil Tes Soal Nomor 6 Subjek S1

Berdasarkan hasil tes subjek S1, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 6 ialah dengan melakukan

pemodelan matematika sederhana terhadap informasi

yang diketahui pada soal. Akan tetapi subjek justru

memodelkan Toni = x, Deni = y, Ari = z padahal yang

seharusnya ialah 1 pekerjaan dapat diselesaikan oleh

Toni dalam waktu = 1

𝑥 , 1 pekerjaan dapat diselesaikan

oleh Deni dalam waktu = 1

𝑦 , dan 1 pekerjaan dapat

diselesaikan oleh Ari dalam waktu = 1

𝑧. Setelah

melakukan pemodelan, S1 mengeliminasi persamaan

pertama yaitu 1

𝑥+

1

𝑦+

1

𝑧=

1

10 dengan persamaan kedua

yaitu 1

𝑦+

1

𝑧=

1

15 untuk mendapatkan nilai dari

1

𝑥 yaitu

1

30

sehingga diperoleh 𝑥 = 30 jam. Pada langkah berikutnya, subjek tidak mampu untuk memodelkan persamaan 3

sehingga penyelesaian akhir yang ditemukan hanya waktu yang diperlukan Toni yakni selama 30 jam. Berdasarkan

uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S1 dalam menyelesaikan soal nomor 5 dapat digolongkan dalam basic

skills level.

Subjek S2

GAMBAR 27. Hasil Tes Soal Nomor 6 Subjek S2

Berdasarkan hasil tes subjek S2, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 6 kurang mampu melakukan

pemodelan. Pada awalnya, subjek mampu menemukan

bahwa waktu yang dibutuhkan Toni adalah 30 jam,

namun subjek mencoret hasil pekerjaannya tersebut

karena merasa tidak yakin. Langkah selanjutnya yang

dilakukan oleh subjek S2 yaitu menghitung sisa waktu

yang dibutuhkan yakni 10𝑗𝑎𝑚 − 4𝑗𝑎𝑚 = 6 𝑗𝑎𝑚,

namun kemudian subjek kembali tidak mampu

melakukan pemodelan sehingga jawaban akhirnya

hanya 1 item dan salah. Berdasarkan uraian tersebut,

dapat dilihat bahwa subjek S2 dalam menyelesaikan soal

nomor 6 dapat digolongkan dalam basic skills level.

Page 17: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek S3

GAMBAR 28. Hasil Tes Soal Nomor 6 Subjek S3

Berdasarkan hasil tes subjek S3, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 6 ialah dengan memodelkan

persamaan pertama yaitu 1

𝑥+

1

𝑦+

1

𝑧=

1

10 dan persamaan

kedua yaitu 1

𝑦+

1

𝑧=

1

15 meskipun tidak ditulis

permisalan x, y dan z mewakili apa. Langkah

selanjutnya yang dilakukan subjek ialah memisalkan 1

𝑥= 𝑎,

1

𝑦= 𝑏, dan

1

𝑧= 𝑐, kemudian subjek

mengeliminasi persamaan pertama dan kedua untuk

memperoleh nilai a. Setelah mendapat nilai 𝑎 =1

30,

subjek lupa bahwa nilai a harus disubstitusikan lagi ke permisalan sebelumnya yakni 1

𝑥= 𝑎, subjek justru

langsung menuliskan jika a = 30. Langkah berikutnya ialah subkjek mencoba menghitung sisa waktu yang

dibutuhkan, namun subjek tidak mampu melakukan perhitungan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, dapat

dilihat bahwa subjek S3 dalam menyelesaikan soal nomor 6 dapat digolongkan dalam basic skills level.

Subjek S4

Gambar 29. Hasil Tes Soal Nomor 6 Subjek S4

Berdasarkan hasil tes subjek S4, subjek dalam

mengerjakan soal nomor 6 yang dilakukan pertama kali

adalah melakukan pemodelan dengan langsung

menuliskan persamaan pertama yakni 1

𝑇+

1

𝐷+

1

𝐴=

1

10 dan

persamaan kedua yakni 1

𝐷+

1

𝐴=

1

15 untuk kemudian

dilakukan eliminasi guna mendapat nilai T. Subjek

melakukan perhitungan secara tepat namun subjek

kurang menuliskan hasil akhir T karena subjek hanya

menulis sampai 1

𝑇=

1

30. Langkah selanjutnya yang

dilakukan subjek adalah dengan menghitung sisa waktu

yang diperlukan yaitu 6

10 jam berdasarkan persamaan

1

𝑇+

1

𝐷+

1

𝐴=

4

10, kemudian subjek menghitung lagi waktu

yang diperlukan Toni dan Deni mengerjakan seluruh

rumah sehingga diperoleh 40

3 jam. Subjek kemudian

menemukan persamaan baru yakni 1

𝑡+

1

𝑑=

1

8=

3

40

sehingga diperoleh nilai d dengan benar yaitu 24 jam.

Setelah memperoleh nilai d, subjek kemudian

mensubstitusikan ke dalam persamaan kedua untuk

memperoleh nilai a sehingga diperoleh nilai a dengan

benar yaitu 40 jam. Di akhir penyelesaian, subjek menuliskan jawaban akhir dengan tepat yaitu Toni = 30 jam, Deni

=24 jam, dan Ari = 40 jam. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S4 dalam menyelesaikan soal

nomor 6 dapat digolongkan dalam coherence skills level.

Page 18: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek S5

(30a)

(30b)

GAMBAR 30. Hasil Tes Soal Nomor 6 Subjek S5

Berdasarkan hasil tes subjek S5, subjek dalam mengerjakan soal nomor 6 yang dilakukan pertama kali adalah

melakukan pemodelan dengan langsung menuliskan persamaan pertama yakni 1

𝑡+

1

𝑑+

1

𝑎=

1

10 dan persamaan kedua

yakni 1

𝑑+

1

𝑎=

1

15 untuk kemudian dilakukan eliminasi guna mendapat nilai t. Subjek melakukan perhitungan secara

tepat sehingga hasil t yang diperoleh benar yaitu 30 jam. Langkah selanjutnya yang dilakukan subjek adalah dengan

menghitung sisa waktu yang diperlukan yaitu 6 jam, kemudian subjek menghitung lagi waktu yang diperlukan Toni

dan Deni mengerjakan seluruh rumah sehingga diperoleh 40

3 jam. Subjek kemudian menemukan persamaan baru

yakni 1

𝑡+

1

𝑑=

3

40 sehingga diperoleh nilai d dengan benar yaitu 24 jam. Setelah memperoleh nilai d, subjek kemudian

mensubstitusikan ke dalam persamaan kedua untuk memperoleh nilai a sehingga diperoleh nilai a dengan benar

yaitu 40 jam. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S5 dalam menyelesaikan soal nomor 6 dapat

digolongkan dalam coherence skills level.

Analisis soal nomor 7

Subjek S1

GAMBAR 31. Hasil Tes Soal Nomor 7 Subjek S1

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S1, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 7 yang dilakukan

pertama kali adalah menuliskan persamaan 9 makanan +

1 es teh + 3 es teler + 5x = 100.000. Kemudian subjek

mensubstitusikan harga masing-masing dari menu yang

sudah diketahui. Di akhir perhitungan, subjek

menemukan nilai x = 3000, akan tetapi setelah itu subjek

menuliskan bahwa sisa uang untuk minum 5 orang

adalah Rp15.000 sehingga nilai x = 3000 tidak terpakai.

Pada kesimpulan subjek menuliskan bahwa yang bisa

dipesan ialah 3 es teh/teh hangat, terus ada 1 yang pesen

es jeruk/jeruk hangat, dan 1 yang pesen es susu jahe/susu

jahe hangat namun saat diwawancarai subjek tidak dapat

menemukan penyelesaian lain selain yang ia temukan

sehingga jawaban subjek ini masih kurang lengkap.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek

S1 dalam menyelesaikan soal nomor 7 dapat

digolongkan dalam complex skills level.

Page 19: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek S2

GAMBAR 32. Hasil Tes Soal Nomor 7 Subjek S2

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S2, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 7 yang dilakukan pertama

kali adalah menuliskan persamaan (9𝑥 + 𝑦 + 𝑧) + 𝑎 +4𝑏 = 100.000. Di akhir perhitungan, subjek menemukan

nilai a+4b = 15000 dan setelah itu subjek memperkirakan

nilai a = 5000 dan nilai b = 2500. Pada kesimpulan subjek

menuliskan bahwa yang bisa dipesan ialah 1 es teler dan 4

es teh namun saat diwawancarai subjek tidak dapat

menemukan penyelesaian lain selain yang ia temukan

sehingga jawaban subjek ini masih kurang lengkap.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S2

dalam menyelesaikan soal nomor 7 dapat digolongkan

dalam complex skills level.

Subjek S3

GAMBAR 33. Hasil Tes Soal Nomor 7 Subjek S3

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S3, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 7 mampu yang dilakukan

pertama kali adalah menghitung berapa total pengeluaran

awal dari informasi yang telah diketahui sehingga

diperoleh total sebesar Rp85.000 maka sisa uang Andy

adalah Rp15.000 untuk 5 orang. Subjek menuliskan ada

2 option untuk pemilihan menu minuman. Option

pertama yaitu es jahe 2 dan es jeruk 2 dengan total

Rp15.000 atau option kedua es jahe 1, es jeruk 1, es teler

1, dan es teh 1 dengan total Rp15.000. Saat wawancara,

subjek meralat jawaban yang ia tulis karena jumlah

minuman yang dipesan hanya 4. Ia meralat dengan

jawaban es teh 3, jeruk 1 dan jahe 1. Selain itu, subjek

juga tidak dapat menemukan penyelesaian lain selain

yang ia temukan sehingga jawaban subjek ini masih

kurang lengkap. Berdasarkan uraian tersebut, dapat

dilihat bahwa subjek S3 dalam menyelesaikan soal

nomor 7 dapat digolongkan dalam complex skills level.

Subjek S4

GAMBAR 34. Hasil Tes Soal Nomor 7 Subjek S4

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S4, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 7 yang dilakukan

pertama kali adalah menghitung berapa total

pengeluaran awal dari informasi yang telah diketahui

sehingga diperoleh total sebesar Rp85.000 maka sisa

uang Andy adalah Rp15.000 untuk 5 orang. Subjek

menuliskan bahwa minuman yang harus dipesan Andy

dan 4 teman lainnya ialah 4 es teh dan 1 es teler

sedangkan pada saat wawancara, subjek tidak dapat

menemukan penyelesaian lain selain yang ia temukan

sehingga jawaban subjek ini masih kurang lengkap.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek

S4 dalam menyelesaikan soal nomor 7 dapat

digolongkan dalam complex skills level.

Page 20: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

Subjek S5

GAMBAR 35. Hasil Tes Soal Nomor 7 Subjek S5

Berdasarkan hasil tes dan wawancara subjek S5, subjek

dalam mengerjakan soal nomor 7 yang dilakukan

pertama kali adalah menghitung berapa total

pengeluaran awal dari informasi yang telah diketahui

sehingga diperoleh total sebesar Rp85.000 maka sisa

uang Andy adalah Rp15.000. Subjek menuliskan bahwa

minuman yang harus dipesan Andy dan 4 teman lainnya

ialah 4 es teh dan 1 es teler sedangkan pada saat

wawancara, subjek tidak dapat menemukan

penyelesaian lain selain yang ia temukan sehingga

jawaban subjek ini masih kurang lengkap. Berdasarkan

uraian tersebut, dapat dilihat bahwa subjek S5 dalam

menyelesaikan soal nomor 7 dapat digolongkan dalam

complex skills level.

Analisis Kemampuan Logical-Mathematical Masing-Masing Subjek Penelitian ini dilakukan melalui tahap tes dan wawancra terhadap masing-masing subjek. Berdasarkan hasil tes

dan wawancara tersebut diperoleh informasi mengenai kemampuan logical-mathematical subjek dalam

menyelesaikan soal HOT. Hasil tes dan wawancara selanjutnya dianalisis untuk memperoleh informasi tentang

kemampuan logical-mathematical masing-masing subjek. Data hasil analisis kemampuan logical-mathematical

adalah sebagai berikut.

Subjek Soal Analyze Soal Evaluate Soal Create

No.1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

S1 CM BS CM BS CM BS CM

S2 CM BS BS BS CM BS CM

S3 CM CM BS CH CM BS CM

S4 CM CM CM CH CM CH CM

S5 CM CM BS CH CM CH CM

Keterangan :

BS : Basic Skills Level

CM : Complex Skills Level

CH : Coherence Skills Level

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pada soal analyze, 33% menggunakan basic skills level dan

67% menggunakan complex skills level. Pada soal evaluate, 20% menggunakan basic skills level, 50%

menggunakan complex skills level dan 30% menggunakan coherence skills level. Pada soal create, 20%

menggunakan basic skills level, 50% menggunakan complex skills level dan 30% menggunakan coherence skills

level. Hal tersebut berarti bahwa dalam menyelesaikan soal HOT, subjek menggunakan 3 level dalam kemampuan

logical-mathematical yaitu basic skills level, complex skills level dan coherence skills level.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil tes tertulis dan hasil analisis wawancara maka level kemampuan logical mathematical siswa dalam

menyelesaikan soal HOT adalah

1. Subjek S1 dalam menyelesaikan soal analyze, evaluate dan create menggunakan basic skills level dan complex

skills level.

2. Subjek S2 dalam menyelesaikan soal analyze, evaluate dan create menggunakan basic skills level dan complex

skills level.

3. Subjek S3 dalam menyelesaikan soal analyze menggunakan basic skill level dan complex skills level, pada soal

evaluate menggunakan complex skills level dan coherence skills level, serta pada soal create menggunakan

basic skills level dan complex skills level.

4. Subjek S4 dalam menyelesaikan soal analyze menggunakan complex skills level, pada soal evaluate

menggunakan complex skills level dan coherence skills level, serta pada soal create menggunakan basic

complex skills level dan coherence skills level.

Page 21: DESKRIPSI KEMAMPUAN LOGICAL-MATHEMATICAL DALAM ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14581/2/T1_202013053_Full... · berdasarkan kriteria dan standar yang melalui tahap pemeriksaan

5. Subjek S5 dalam menyelesaikan soal analyze menggunakan basic skills level dan complex skills level, pada

soal evaluate menggunakan complex skills level dan coherence skills level, serta pada soal create menggunakan

basic complex skills level dan coherence skills level.

Jadi, untuk menyelesaikan soal HOT level analyze, siswa harus menggunakan complex skills level, level evaluate

menggunakan complex skills level dan coherence skills level, serta pada level create siswa harus menggunakan

coherence skills level.

DAFTAR PUSTAKA

Yin, Phyu Phyu dkk. 2015. A Study of Logical Thinking Skills (Mathematics Achievement) of Grade Five Students

in the Schools of Pazundaung Township and Yankin Township, Yangon Region. Diunduh dari

http://yioe.edu.mm/wp-content/uploads/2015/05/vol3Phyu2yin-HninWuttye-HninWutYee.pdf

Hidayat, Wahyu, Utari Sumarmo. 2013. Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Logis Matematik serta

Kemandirian Belajar. Diunduh dari http://www.google.co.id/url?q=http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/

deltapi/article/download/94/59&sa=U&ved=0ahUKEwjOjMXC4I3TAhVM9GMKHUokBzgQFggTMAM&sig

2=Ju0maKF1a1gPyvOUxUXUJA&usg=AFQjCNGLwX7GpYxLiwWo-9GShLC42ZfLeA

Swestiyani, Sondra dkk. 2015. Improve The Students’ Logical Thinking Through Discovery Learning Aplication

About Reproduction System Material in XI MIA 1 Of SMA Batik 2 Surakarta Academic Year 2014/2015.

Diunduh dari http://www.google.co.id/url?q=http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bio/article/

download/7386/5160&sa=U&ved=0ahUKEwid4aXQ4Y3TAhVE3GMKHee1CwUQFggNMAE&sig2=UniOO

23QFzNBeKp_SVy5WQ&usg=AFQjCNGQT-wUy2sMat1Ic5vSpvFQ93Gs1A

Rofiah, Umi, dkk. 2013. Jurnal Pendidikan Fisika. Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi pada Siswa SMP. Diunduh dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=141267&val=

5821.

Winarso, Widodo. 2014. Membangun Kemampuan Berfikir Matematika Tingkat Tinggi Melalui Pendekatan

Induktif, Deduktif dan Induktif-Deduktif Dalam Pembelajaran Matematika. Diunduh dari

http://web.iaincirebon.ac.id.files.journals.2.articles.18. public.18-68-1-PB.pdf.

Brookhart, Susan M. 2010. How to Assess Higher-Order Thinking Skills In Your Classroom. Diunduh dari

http://ascd.org/publications/books/109111.aspx.

Wilson, Leslie O. 2001. Understanding The New Version of Bloom’s Taxonomy. Diunduh dari

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://thesecondprinciple.com/wp-content/up

loads/2014/01/Understanding-revisions-to-blooms-taxonomy1.pdf&ved=0ahUKEwiEzvnUu-bSAhVDGJ

QKHduTCXoQFggZMAA&usg=AFQjCNEbCxGGn-ka_WOZlo5FTLk5X-f2XA&sig2=z5CWJXddG5

Qs3RcNv_Nw3Q.

Campbell, Linda. dkk. 2006. Metode Praktis pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Depok : Insuisi Press.

Yalmanci, Sibel Gurbuzoğlu. 2013. The Effect of Multiple Intelligence Theory based Teaching on Students’

Achievement and Retention of Knowledge (Example of The Enxymes Subject). Diunduh dari

http://www.ijonte.org/FileUpload/ks63207/File/04.yalmanci.pdf

Krejčí, Roman. 2008. Analysing and Supplementing an ELT Course Book in the Light of Howard Gardner´s Theory

of Multiple Intelligences: magisterská práce, Brno: Masarykova univerzita, Fakulta pedagogická, Katedra

anglického jazyka a literatury. Diunduh dari https://www.google.co.id/url?q=https://is.muni.cz/th/

199503/pedf_m/Analysing_and_supplementing.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjhlvWs3Y3TAhXFLmMKHRBeB

JsQFggrMAA&usg=AFQjCNFhPe0ECYZh0OWAHQ-eqo6K-u8vHw

Wessman, Leslie. 2009. Logical-Mathematical Ways of Knowing. Diunduh dari

http://www.hope.edu/academic/education/wessman/2block/ArticlesAssignments/LOGICAL.pdf