deskripsi cagar budaya tidak bergerak kabupaten … · alamat jl. pasaman -lubuk basung jalan ......

55
DESKRIPSI CAGAR BUDAYA TIDAK BERGERAK KABUPATEN PASAMAN BARAT PROVINSI SUMATERA BARAT BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SUMATERA BARAT WILAYAH KERJA PROVINSI SUMATERA BARAT, RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

Upload: dangtuyen

Post on 12-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DESKRIPSI CAGAR BUDAYA TIDAK BERGERAK

KABUPATEN PASAMAN BARAT

PROVINSI SUMATERA BARAT

BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SUMATERA BARAT

WILAYAH KERJA PROVINSI SUMATERA BARAT, RIAU DAN KEPULAUAN RIAU

1

HASIL

DAFTAR PEMUTAKHIRAN DATA CAGAR BUDAYA KAB. PASAMAN BARAT

TAHUN 2018

2

DAFTAR ISI 1. Rumah Adat Sinuruik .................................................................................................................... 9

2. Situs Bekas Kerajaan Daulat Parit Batu ....................................................................................... 13

3. Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai ......................................................................... 17

4. Mess Pemda Kab.Pasaman Barat (Eks.Controleur Air Bingis )..................................................... 23

5. Pillbox Jepang Pasar Muara ........................................................................................................ 27

6. Pilboks Jepang Kampung Padang Utara I .................................................................................... 30

7. Makam Syarif Muhammad (Tuanku Ketek) ................................................................................. 33

8. Rumah Raja Air Bangis ................................................................................................................ 37

9. Kompleks Lubang Jepang Pasar Pokan ........................................................................................ 41

10. Pilboks Jepang Kampung Padang Utara II ............................................................................... 47

11. Pilboks Jepang Sasak ............................................................................................................... 51

3

Kompleks Pillbox Jepang Talu

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 02/BCB-TB/A/09/2007

Nama Cagar Budaya Kompleks Pillbox Jepang Talu

Alamat Jl. Pasaman-Lubuk Basung

Jalan Talamau

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Patamuan

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Talu

Kecamatan Talamau

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 25 km

Ibukota Prov. ± 170 km

Keletakan Geografis Dataran tinggi (bukit ) dengan elevasi 525 mdpl

Aksesibilitas Situs Akses ke situs relatif mudah, dapat ditempuh dengan

kendaraan roda 2 atau lebih, lokasi berada di Jalan Lintas

Pasaman-Lubuk Basung dengan jarak sekitar 24 km dari pusat

kota Pasaman Barat dan sekitar 3,5 km dari Pasar Talu.

Letak Astronomis 0° 12' 2.331" N 99° 58' 54.524" E

Deskripsi Historis Pada masa penjajahan Belanda daerah Talu merupakan

tempat yang strategis dan sebagai pusat kegiatan. Fungsi

tersebut kemudian berlanjut pada masa penjajahan Jepang.

Sebelum sampai ke Talu, sepanjang jalannya merupakan

daerah yang dipenuhi dengan perbukitan dengan jalan yang

berkelok-kelok. Jalan ini merupakan daerah yang sangat

strategis karena merupakan jalan lintas menuju ke daerah

Daerahnya lubuk sikaping, bisa juga ke Medan dan

Pekanbarau. Karena sangat strategis tersebut, maka pada

masa jepang tempat tersebut harus dijaga dan diawasi.

Sebagai bukti otentik bahwa Talu dijadikan sebagai pusat

pertahanan adalah dengan dibangunannya bangunan

pertahanan Jepang dijalan lintas Simpang Empat – Talu

tepatnya di Desa Talu Saiyo. Bangunan pertahanan Jepang ini

dibangun antara tahun 1942-1945. Di sekitar lokasi terdapat 3

benteng yang penamaanya dimulai dari benteng yang berada

sisi utara.

Deskripsi Arkeologis Benteng Jepang Talu I

Benteng Jepang ini terbuat dari coran beton pasir, semen,

dan batu kerikil. Benteng Talu I berbentuk setengah segi

depalan atap coran tidak rata agak cembung. Benteng Talu I

memiliki ukuran panjang 4,5 m, lebar 4 m dan tinggi 1,9 m.

4

Terdapat 3 lubang pengintai dengan ukuran 25 cm, 25 cm

pada sisi selatan, barat dan timur. Arah selatan menghadap

ke sungai dan hutan pegunungan, arah barat dan timur

menghadap ke hutan. Pintu masuk menghadap ke arah utara

menghadap ke arah jalan raya dengan ukuran tinggi 165 cm,

lebar 95 cm, tebal 30 cm. Selain itu, terdapat pula kedudukan

meriam sebanyak 2 buah, 1 di sisi selatan dan 1 di sisi timur

dengan tinggi 70 cm dab tebal 20 cm.

Benteng Jepang Talu II

Benteng Jepang Talu II berada di sisi selatan dari Benteng

Jepang Talu I. Dari sisi bentuk yang hampir sama dengan

benteng Jepang Talu I. Benteng Jepang Talu I memiliki ukuran

panjang keseluruhan 4 m, lebar 4,3 m. Bentuk benteng

seperti setengah dari segi-delapan, dengan masing-masing

memiliki ukuran yang berbeda yaitu 2 m, 2,23 m. Secara

keseluruhan tinggi benteng 1,9 m, dengan kebetabalan

tembok benteng 25 cm s.d 30 cm. Pintu masuk berada disisi

baratlaut, menghadap kejalan raya. Pada bagian dalam

benteng terdapat kedudukan untuk meletakkan meriam

berbentuk segi enam sebanyak 1 buah yang menghadap ke

sungai.

Benteng Jepang Talu III

Benteng Jepang Talu III berada di sebelah baratdaya dari

benteng Jepang Talu II. Dari segi bentuk hampir sama dengan

Benteng Jepang I dan II hanya berbeda dari ukuran

bangunannya saja. Posisi Benteng Jepang Talu III lebih tinggi

bila dibandingkan dengan yang lain. Pada bagian depan

terdapat pintu masuk dengan panjang 3,5 m, tinggi 90 cm,

lebar 80 cm, dan tebal 30 cm. Pintu masuk menghadap ke

arah timurlaut (arah jalan raya) dengan tinggi 1 m dari muka

tanah, lebar 1 m. Benteng Jepang Talu III memiliki panjang 5

m, dengan masing-masing sisi memiliki ukuran yang berbeda

mulai dari 2 m, 2,5 m, dan 2, 75 m. Terdapat 2 lubang

pengintai yang masih terlihat pada sisi baratlaut dan

baratdaya, yang masing-masing menghadap ke arah hutan

dan jalan raya dengan ukuran 30 cm x 30 cm.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan Benteng Jepang Talu I : 4,5 x 4 m

Benteng Jepang Talu II : 4 m x 4,3 m

Benteng Jepang Talu III : 5 m x 4,25 m

Lahan 700 m x 300 m

Batas-Batas Situs Utara Jalan Lubuk Sikaping – Talu

Selatan Sungai

Timur Hutan

Barat Hutan

5

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Bangunan pertahanan

Fungsi sekarang : Dead monument

Pemilik Pemkab. Pasaman Barat

Pengelola Pemkab. Pasaman Barat

Foto

Foto Bangunan

Benteng Jepang Talu I tampak depan (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Benteng Jepang Talu I samping (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Benteng Jepang Talu I tampak belakang

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

6

Benteng Jepang Talu II tampak depan

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Benteng Jepang Talu II tampak depan, samping

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Bagian dalam Benteng Jepang Talu II (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

7

Benteng Jepang Talu III arah depan, samping (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Foto Lingkungan

Kondisi lingkungan Benteng Jepang Talu I dan II yang berada tepat di sisi

8

jalan lintas Simpang Empat-Talu dan dikeliling hutan lindung

Kondisi lingkungan Benteng Jepang Talu I dan II yang berada tepat di sisi

jalan lintas Simpang Empat-Talu dan dikeliling hutan lindung

Denah Keletakan

Denah lokasi Bangunan Pertahanan Jepang Talu

(Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

9

1. Rumah Adat Sinuruik

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 03/BCB-TB/A/09/2007

Nama Cagar Budaya Rumah Adat Sinuruik

Alamat

Jalan

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Benteng

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Sinuruik

Kecamatan Talamau

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 31 km

Ibukota Prov. ± 176 km

Keletakan Geografis Berada di dataran tinggi 539 m dpl

Aksesibilitas Situs Akses ke situs relatif mudah, dapat ditempuh dengan

kendaraan roda dua atau lebih, lokasi berada di pinggir jalan

raya.

Letak Astronomis 00° 14’ 28.0” N 099° 57’ 52.8” E

Deskripsi Historis Masyarakat setempat lebih mengenal Rumah Adat Sinuruik

ini dengan nama “Rumah Usang”. Didalam rumah ini terdapat

benda-benda peninggalan sejarah berupa keris, pedang,

meriam, saluak serta perlengkapan adat istiadat lainnya.

Namun Tim Survei tidak diizinkan untuk melihat koleksi

benda-benda tersebut karena menurut Suardi (urang

sumando) di rumah adat ini, benda-benda tersebut tidak

boleh dikeluarkan tanpa ada persetujuan dari para pemuka

adat, ninik mamak, dan penghulu. Benda-benda tersebut bisa

diperlihatkan pada saat-saat dan bulan tertentu atau apabila

telah ada kesepakatan dari para ninik mamak dan para

pemuka adat. Suku-suku yang ada di Sinuruik adalah Suku

Jambak, Mandailing, Koto, Melayu, Mais, Sikumbang, dan

Caniago.

Deskripsi Arkeologis Sepintas bangunan rumah adat ini secara fisik merupakan

bangunan baru dan telah mangalami perbaikan seperti pada

bagian atapnya. Bangunan rumah ini berbentuk rumah

panggung. Dinding terbuat dari papan/kayu rangau dan banio.

Atap terbuat dari seng. Pada bagian kiri rumah adat sudah

bangunan baru yang menempel pada bagian induk rumah

adat. Pintu masuk terdapat pada kiri kanan depan bagian

depan rumah. Pada masing-masing pintu masuk terdapat

tangga yang terbuat dari semen.

10

Secara keseluruhan bangunan ini mempunyai panjang 10

meter lebar 12,3 meter dan tinggi dari lantai ke plafon 3,7

meter. Jendelanya berjumlah 10 buah. Ada empat buah

jendela yang berada didepan rumah adat ini. Dua buah

jendela yang lebih besar berada pada tengah-tengah depan

rumah adat. Dan dua buah jendela kecil berada disamping kiri

kanan jendela besar tersebut. Empat buah jendela kecil

berada di samping kiri kanan rumah adat ini. Dua pintu lagi

terdapat di belakang rumah adat. Rumah Adat Sinuruik ini

pada bagian atas jendela depannya berhiaskan “Tampuak

Manggih” . Pada bagian dalam rumah adat ini, terdapat pola

hias mata angin pada bagian atas pintunya. Pada sebelah kiri

depan rumah adat terdapat rangkiang.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 10 x 12,3 m (123 m²)

Lahan 27 x 36 m (972m²)

Batas-Batas Situs Utara Kebun

Selatan Sungai

Timur Rumah penduduk

Barat Rumah penduduk

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal: Hunian

Fungsi sekarang : Hunian

Pemilik Kaum/ Milik keluarga Rajo Sinuruik

Pengelola Keluarga Rajo Sinuruik (Nimar Syahrial Tuanku Nan Sati)

Foto

Foto Bangunan

11

Rumah adat Sinuruik tampak depan (Dok, BPCB Sumbar)

Rangkiang Rumah Adat Sinuruik (Dok, BPCB Sumbar)

Foto Lingkungan

Kondisi lingkungan sekitar Rumah Adat Sinuruik (Dok, BPCB Sumbar)

12

Denah Keletakan

Denah lokasi Rumah Adat Sinuruik (Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH; Dodi Chandra, S.Hum

13

2. Situs Bekas Kerajaan Daulat Parit Batu

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 04/BCB-TB/A/09/2007

Nama Cagar Budaya Situs Bekas Kerajaan Daulat Parit Batu

Alamat

Jalan

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Banderejo

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Lingkung Aur

Kecamatan Pasaman.

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 7 km

Ibukota Prov. ± 166 km

Keletakan Geografis Objek berada di dataran rendah dengan elevasi 58 mdpl

Aksesibilitas Situs Akses menuju lokasi relatif mudah, dapat ditempuh dengan

kendaraan roda 2 atau lebih, dari Simpang Empat dapat

diakses melalui Jl. Lintas Siti Manggopoh, kemudian

dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri perbukanan

sawit.

Letak Astronomis 00° 04’ 27.2” N 099° 49’ 40.8” E

Deskripsi Historis Kerajaan Daulat Parit Batu terletak diantara dua sungai yaitu

sungai Patoman dan sungai Tipo. Berdirinya Kerajaan Daulat

Parit Batu ini tidak diketahui secara pasti. Namun jika melihat

data sejarah dan silsilah kerajaan Parit Batu, yang raja-rajanya

semuanya bergelar Tuanku, maka kerajaan Parit Batu ini

berdiri pada periodesasi Islam di Sumatera Barat. Indikasinya

karena gelar Tuanku di Minangkabau merupakan gelar

tertinggi dari seorang yang mendapatkan pendidikan agama di

surau.

Menurut ahli waris Kerajaan Daulat Parit Batu yang ke VII,

yaitu Tuanku Hendri Eka Putra, S.E Daulat Yang Dipertuan

Parit Batu Pucuk Adat Pasaman, Kerajaan Daulat Parit Batu ini

merupakan bagian dari Kerajaan Pagaruyung di Batusangkar.

Kerajaan Daulat Parit Batu ini merupakan perpanjangan

tangan dari Kerajaan Pagaruyung didaerah Pasaman yang

rajanya dilantik oleh Raja Pagaruyung dan ditunjuk sebagai

raja rantau yang menjadi wakil Kerajaan Pagaruyung di daerah

Pasaman. Hal ini karena daerah Pasaman merupakan daerah

yang sangat strategis, yang terletak di dipesisir pantai yang

14

mempunyai pelabuhan-pelabuhan seperti Sasak dan Air

Bangis. Pelabuhan ini sering dikunjungi oleh pedagang dan

pendatang yang berasal dari luar, sehingga wilayah ini

merupakan wilayah yang ramai pada masa itu. Kedua

pelabuhan ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Daulat

Parit Batu, sehingga daerah ini sangat berpotensi untuk

pemasukan dana kerajaan yang berasal dari cukai (pajak) dari

kapal atau pedagang yang masuk kedaerah ini. Dengan

demikian perkembangan dan kelangsungan Kerajaan

Pagaruyung terutama tentang pemasukan dana dan perluasan

kekuasaan.

Deskripsi Arkeologis Situs Bekas Kerajaan Daulat Parit Batu hanya menyisakan

tanggul berupa susunan batu kali dengan denah empat

persegi panjang berukuran Panjang 132 m dan lebar 88 m.

Menurut ahli waris Kerajaan Daulat Parit Batu yang ke VII,

yaitu Tuanku Hendri Eka Putra, S.E Daulat Yang Dipertuan

Parit Batu Pucuk Adat Pasaman, dahulunya bangunan istana

terletak di dalam areal tanggul ini. Benteng Parit Batu dikenal

juga dengan nama Kampung Lama Parit Batu. Situs ini terletak

500 m dari jalan raya yang menghubungkan Simpang Empat

dengan jalan menuju Air Bangis. Secara geografis Benteng

Parit Batu terletak di antara aliran Sungai Batang Tomani di

sebelah utara dan Sungai Batang Tipo di sebelah selatan.

Sebelah timur merupakan jajaran Pegunungan Bukit Barisan,

sedangkan sebelah barat merupakan akses masuk karena

merupakan bagian paling mudah dijangkau dengan kondisi

permukaan tanah relatif datar. Bangunan benteng berdenah

persegi penjang, menempati lahan seluas 132 m x 88 m.

benteng berupa susunan batu andesit yang dibangun

mengelilingi areal tersebut dengan ketinggian berkisar antara

150 cm – 200 cm dengan lebar bagian atas berkisar 1 m – 2 m.

Ukuran panjang batu yang digunakan sebagai bahan penyusun

benteng bervariasi antara 8 – 40 cm. di bagian dalam benteng

tidak ditemukan struktur bangunan tetapi cukup banyak

ditemukan fragmen keramik. Berjarak 100 m sebelah barat

benteng terdapat kompleks pemakaman yang menurut

informasi merupakan pemakaman tokoh yang berkaitan

dengan pembangunan benteng dan pemukiman. Tiga di

antara makam tersebut merupakan makam pejabat/raja

penguasa di benteng tersebut, yaitu Daulat Sakit Kaki (raja

pertama), dan Raja Muhammad Ali Nafiah.

Kondisi situs saat ini sangat memprihatinkan, situs terancam

hancur akibat aktivitas pertanian penduduk. Tanaman-

tanaman penduduk berupa sawit, kelapa, dan jagung banyak

tumbuh disekitar areal situs malahan ada yang tumbuh diatas

15

situs. Lama kelamaan tumbuhan tersebut akan dapat merusak

bangunan situs itu sendiri.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 132 m x 88 m

Lahan 132 m x 88 m

Batas-Batas Situs Utara Perkebunan sawit

Selatan Perkebunan sawit

Timur Perkebunan sawit

Barat Perkebunan sawit

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Benteng pertahanan

Fungsi sekarang : Pariwisata, pedidikan, penelitian

Pemilik Keluarga/Ahli Waris Daulat Parit Batu

Pengelola BPCB Sumatera Barat

Foto

Foto Bangunan

Tanggul Parit Batu di sisi timur (Dok. BPCB Sumbar)

16

Foto Lingkungan

Lingkungan Situs Bekas Kerajaan Daulat Parit Batu (Dok. BPCB Sumbar)

Denah Keletakan

Denah keletakakn Situs Bekas Kerajaan Daulat Parit Batu

(Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH; Dodi Chandra, S.Hum

17

3. Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 05/BCB-TB/A/09/2011

Nama Cagar Budaya Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai

Alamat

Jalan Jl. Kampung Tinggam

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Lubuak Sariak

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Kajai

Kecamatan Talamau

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 17 km

Ibukota Prov. ± 171 Km

Keletakan Geografis Berada di dataran rendah dengan elevasi 258 mdpl

Aksesibilitas Situs Akses menuju lokasi relatif mudah, terletak ±4 km dari jalan

raya Simpang Ampek-Talu. Dari pasar Kajai Lubuak Sariak

dapat dicapai dengan kendaraan melalui jalan tanah dan

melewati sebuah jembatan gantung, sehari-hari masyarakat

desa mengunakan sepeda motor untuk keluar masuk desa.

Letak Astronomis 0° 11' 21.239" N 99° 54' 42.448" E

Deskripsi Historis Jorong Lubuak Sariak yang secara adat dikenal dengan Nagari

Tinggam memiliki areal yang cukup luas, sesuai dengan

tataran adat terdiri dari 3 kampung tradisional yakni Tinggam

Mudiak yang dipimpin oleh Dt. Sati, Tinggam Hilia yang

dipimpin Dt Managun serta Kasiak Putiah yang dipimpin oleh

Dt Sutan Gambalo. Kampung Tradisional Kajai merupakan

perkampungan tradisional yang berdasarkan tuturan dari

pemuda adat setempat telah ada sejak abad ke 16.

Perkampungan Tinggam ini pada awalnya didirikan oleh Siak

Bonda (Tongku/Tuanku Imam) yang mendapat tugas dari Yang

Dipertuan Daulat Parit Batu yang berkedudukan di Simpang

Empat1. Secara wilayah adat Perkampungan Tradisional yang

ada di Jorong Lubuak Sariak berjumlah 2 kelompok, dua

diantaranya masih dalam satu kawasan yang dinamakan

Perkampungan Tinggam, dan 1 kelompok berjarak kurang

lebih 1 km dari perkampungan Tinggam yang dinamakan

Kampungan Kasiak Putiah. Dalam tatatan adat, masing-masing

1 Simpang Empat adalah ibukota Kabupaten Pasaman Barat

18

perkampungan dipimpin oleh datuk. Datuk Sati (Suku Jambak)

di Tinggam Mudiek, Datuk Managun (suku Caniago) di

Tinggam Hilie, dan Datuk Sutan Gumbalo (suku Caniago) di

Kasiak Putiah. Kedua perkampungan ini memiliki keunikan

dengan perkampungan yang tertata serta arsitektur

Minangkabau yang berbeda dengan arsitektur Minangkabau

pada umumnya.

Deskripsi Arkeologis Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam merupakan

perkampungan lama yang dihuni oleh sekitar 100 kepala

keluarga. Perkampungan Tinggam merupakan salah satu

bentuk perkampungan tradisional yang secara historiografi

tradisional Minangkabau (tambo) merupakan wilayah rantau.

Secara umum, bangunan yang ada di Tinggam berbahan kayu.

Di perkampungan Tinggam setidaknya terdapat 52 bangunan

kayu dengan perincian 49 bangunan rumah dan 3 bangunan

rangkiang (sopo). Selain bangunan kayu, pada sisi timur pada

perkampungan terdapat bangunan masjid yang telah

menggunakan bahan semen, bata.

Rumah di Kawasan Kajai memiliki keunikan dan keunggulan,

dimana masyarakatnya telah memahami penataan dan

penggunaan ruang yang telah terlihat dari perkampungan

yang tertata dengan sangat baik serta memiliki pola tata ruang

yang teratur. Pola susunan bangunan termasuk dalam

kategori pola linier, yang mana bangunan berada di sisi barat

dan timur yang dipisah oleh jalan.

Wilayah perkampungan tradisional Tinggam secara geografi

berada di lembah perbukitan yang berada di sisi barat, utara

dan selatan, sedangkan pada sisi selatan terdapat sungai yang

oleh masyarakat setempat dinamakan Sungai Batang Tinggam.

Bangunan rumah tinggal yang ada di Perkampungan Tinggal

memiliki beberapa variasi baik bentuk atap, bentuk pintu,

bentuk jendela, tangga. Namun, secara umum, bangunan

rumah tinggal berbentuk rumah panggung dan/atau rumah

kolong yang terlihat pada bagian yang kosong/kolong pada

bawah bangunan. Bagian kolong rumah ada yang masih

memakai batu sandi dan adapula yang sudah diganti dengan

semen. Ada pula bangunan rumah tinggal yang berbentuk

rumah bagonjong dengan jumlah gonjong genap (2 gonjong)

yang dilengkapi dengan gonjong tambahan pada bagian pintu

dan tangga. Rumah bagonjong yang masih tersisa terlihat

memakai sistem tradisional (sistem pasak).

Bangunan rumah tinggal ada yang berdenah empat persegi

dan adapula yang berdenah empat persegi panjang. Dari segi

ukuran bangunan cukup variatif, ada yang memiliki ukuran

panjang 5 m, 6 m, 8 m, dan juga lebar bangunan ada yang

19

lebar 4 m, 5 m, 6 m.

Selain bangunan rumah tinggal terdapat masih terdapat 3

rangkiang (sopo) yang khusus berada di depan bangunan

rumah tinggal yang berbentuk rumah bagonjong.

Saat sekarang ini bangunan perkampungan tradisional Lubuak

Sariak, Kenagarian Kajai masih mempertahankan arsitektur

aslinya. Perkampungan Tradisional Lubuak Sariak yang

terletak di Kenagarian Kajai merupakan sebuah

perkampungan yang terletak di dataran rendah, dikelilingi

perbukitan dan pegunungan, dilalui oleh beberapa aliran

sungai. Masyarakat Perkampungan Tradisional Lubuak Sariak

telah berkembang dan menyebar kemana-mana, tetapi

kondisi tanah leluhur masih dipertahankan sampai sekarang.

Sebagai sumber perekonomian masyarakat Lubuak Sariak

sebagian besar menjadi petani, dengan kekayaan dan

peninggalan arsitektur yang khas dan masih asli ini, maka

perkampungan tradisional Lubuak Sariak memiliki potensi dan

daya tarik yang besar sebagai objek wisata2.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 6 m x 4 m ; 8 m x 6 m

Lahan 100 m x 700 m

Batas-Batas Situs Utara perkebunan

Selatan perkebunan

Timur perkebunan

Barat perkebunan

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Hunian

Fungsi sekarang : Hunian

Pemilik Masyarakat Adat Tinggam

Pengelola Masyarakat Adat Tinggam

Foto

Foto Bangunan

2 http://pasamanbaratkab.go.id/pariwisata/35/perkampungan-tradisional-lubuak-sariak-kajai.hml

20

Perkampungan Tinggam Hilie (Dok. BPCB Sumbar:2017)

21

Perkampungan Tinggam Mudiek (Dok. BPCB Sumbar:2017)

Foto Lingkungan

Lingkungan Perkampungan Tinggam Mudiek (Dok. BPCB Sumbar:2017)

Perkampungan Tinggam Hilie (Dok. BPCB Sumbar:2017)

22

Lingkungan Perkampungan Tinggam dari pintu masuk

(Dok. BPCB Sumbar:2017)

Akses jalan ke Perkampungan Tinggam (Dok. BPCB Sumbar:2017)

Denah Keletakan

Denah Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam

Digambar: Dodi Chandra

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH; Dodi Chandra, S.Hum

23

4. Mess Pemda Kab.Pasaman Barat (Eks.Controleur Air

Bingis )

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 06/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Mess Pemda Kab.Pasaman Barat (Eks.Controleur Air Bingis )

Alamat

Jalan Jl. Imam Bonjol No. 1

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Pasar Muara

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Air Bangis

Kecamatan Sungai Beremas

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 74,5 km

Ibukota Prov. ± 243 km

Keletakan Geografis Mess Pemda berada di bentang alam dataran rendah, lokasi

tidak jauh dari pantai Air Bangis dengan elevasi 10 mdpl

Aksesibilitas Situs Aksesibilitas menuju Mess Pemda sangat mudah, dapat

diakses dengan kendaraan roda 2 atau lebih karena objek

berada di depan Kantor Pos Air Bangis dan bersebelahan

dengan SD 04 Sungai Beremas.

Letak Astronomis 0° 12' 0.498" N 99° 22' 41.397" E

Deskripsi Historis Wisma Bayu Samudera merupakan salah satu peninggalan

kolonial yang masih bisa dilihat di Air Bangis. Akan tetapi,

pada tahun 2014 bangunan ini direnovasi oleh Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman Barat. Meski

mempertahankan fasade asli, namun beberapa bangunan

terutama pada bagian belakang sudah dihancurkan.

Deskripsi Arkeologis Mess Pemda pada awalnya merupakan bangunan

administrasi (Controleur) pada pemerintahan Kolonial

Belanda di Air Bangis. Mess Pemda sekarang merupakan

kantor dari C. Schultz saat menjadi controleur di Air Bangis.

Pendirian gedung controleur di Air Bangis bertujuan untuk

memperlancar urusan administrasi di Air Bangis yang pada

masa Belanda dijadikan sebagai salah satu wilaya yang

strategis dalam perdagangan. Bangunan berdenah persegi

panjang dengan ukuran saat sekarang 18 m x 12 m dengan

menggunakan bata, semen.

Bangunan ini beratap limasan dengan bagian depan dan

belakang terdapat penambahan atap pelindung teras depan

dan belakang. Di sebelah baratdaya terdapat bangunan yang

24

lebih kecil memanjang. Bangunan ini awalnya memiliki

beranda dengan ditopang oleh tiang kayu, namun saat

sekarang sudah diganti dengan tiang beton. Bangunan bertipe

bangunan Indies dengan mengambil beberapa unsur

tradisional/lokal seperti bentuk pintu, jendela, ventilasi. Pintu

masuk berukuran tinggi 3,5 m dengan lebar 1,9 m. Jendela

pada bangunan ini berjumlah 4 buah, 2 pada bagian depan

dan 2 pada bagian samping dengan ukuran tinggi 2,5 m dan

lebar 1,55 m. Selain itu, ruang tengah merupakan ruang

terbuka dengan dua kamar, masing- masing sisi kiri dan

kanan. Baik pintu dan jendela berukuran cukup lebar dan

tinggi sehingga sirkulasi udara leluasa masuk. Bangunan yang

terletak di sebelah barat dihubungkan dengan koridor menuju

ruang induk. Setidaknya terdapat empat buah kamar

berukuran kecil.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 18 m x 12 m

Lahan 80 m x 28 m

Batas-Batas Situs Utara Lapangan Air Bangis

Selatan SDN 04 Sungai Beremas

Timur Jalan Imam Bonjol

Barat Laut

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Gedung administrasi

Fungsi sekarang : Hunian

Pemilik Pemda Pasaman Barat

Pengelola Pemda Pasaman Barat

Foto

Foto Bangunan

Gedung Controleur Air Bangis Circa 1910 (http://media-kitlv.nl/)

25

Tampak depan Mess Pemda (Dok. BPCB Sumbar,2017)

Tampak samping Mess Pemda (Dok. BPCB Sumbar,2017)

Tampak samping Mess Pemda (Dok. BPCB Sumbar,2017)

Foto Lingkungan

26

Lingkungan sekitar Mess Pemda (Dok. BPCB Sumbar,2017)

Denah Keletakan

Denah lokasi Mess Pemda

(Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

27

5. Pillbox Jepang Pasar Muara

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 07/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Pillbox Jepang Pasar Muara

Alamat

Jalan

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Pasar Muara

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Air Bangis

Kecamatan Sungai Beremas

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 74 km

Ibukota Prov. ± 244 km

Keletakan Geografis Objek berada dibentang alam dataran rendah dengan

ketinggian 16 mdpl

Aksesibilitas Situs Aksesibilitas menuju lokasi cukup mudah, dapat

diaksesdengan roda dua atau lebih melalui Jl. Imam Bonjol,

kemudian dilanjutkan dengan berjalan sekitar 100 m ke arah

belakang SD N 04 Sungai Beremas.

Letak Astronomis 0° 11' 59.774" N 99° 22' 38.641" E

Deskripsi Historis Pillbox Belakang SD 04 Air Bangis merupakan peninggalan dari

masa pendudukan Jepang di Sumatera Barat. Pendudukan

Jepang berlangsung dari tahun 1942-1945, Bunker dahulunya

difungsikan sebagai sarana pertahanan bagi tentara Jepang.

Deskripsi Arkeologis Pillbox yang berada di Belakang SD Negeri 04 ini berada

dalam kondisi hancur berkeping-keping akibat hempasan

ombak. Awalnya, pillbox ini berada di pinggir pantai, namun

dengan adanya tumpukan batu yang berfungsi sebagai

pemecah ombak, posisi bunker perlahan semakin jauh dari

pantai. Saat ini, sebagian pillbox tersebut berada di bawah

kolong rumah penduduk dan dimanfaatkan sebagai

penyangga bangunan rumah panggung. Bahan

pembangunnya adalah semen dan batuan kerikil/kerakal,

berukuran 185 cm x 140 cm dengan ketinggian bagian yang

muncul di permukaan 40 cm. Sebagian lainnya dipakai oleh

penduduk sebagai tempat pembuangan sampah. Bangunan

pillbox yang tersisa berbentuk segilima dengan ukuran

panjang 8 m lebar 4,6 m, tebal tembok 30 cm Pintu masuk

menghadap ke arah timur.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 8 m x 4,6 m

28

Lahan 10 m x 6 m

Batas-Batas Situs Utara Rumah Penduduk

Selatan Rumah Penduduk

Timur SD 04 Sungai Beremas

Barat Laut

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi lama : Pertahanan

Fungsi sekarang : Monumen

Pemilik Ibu Eli

Pengelola Belum dikelola

Foto

Foto Bangunan

Pillbox tampak depan (Dok. BPCB Sumbar,2017)

Pillbox tampak (Dok. BPCB Sumbar,2017)

29

Foto Lingkungan

Lingkungan sekitar Pillbox (Dok. BPCB Sumbar,2017)

Denah Keletakan

Denah lokasi Bunker Belakang SDN 04 Sungai Beremas

(Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

30

6. Pilboks Jepang Kampung Padang Utara I

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 08/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Pilboks Jepang Kampung Padang Utara I

Alamat

Jalan

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Kampung Padang Utara

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Air Bangis

Kecamatan Sungai Beremas

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ±74 km

Ibukota Prov. ± 244 km

Keletakan Geografis Objek berada dibentang alam dataran rendah dengan

ketinggian 7 mdpl

Aksesibilitas Situs Aksesibiltas ke lokasi objek cukup mudah, dapat diakses

melalui Jl. Dipoengero, lokasi objek berada di belakang rumah

yang berada di pinggir jalan Diponegoro.

Letak Astronomis 0° 12' 17.778" N 99° 22' 40.996" E

Deskripsi Historis Bunker Tambak Putuih, dinamakan demikian karena berada di

Tambak Putuih, Nagari Air Bangis. Keberadaan bunker di

Tambah Putuih ini merupakan salah satu dari beberapa objek

bangunan pertahanan Jepang di daerah Air Bangis. Bunker

Tambak Patuih merupakan tinggalan masa Pendudukan

Jepang yang dibangun antara tahun 1942-1945.

Deskripsi Arkeologis Bunker ini berada di bawah sebuah gudang ikan milik

masyarakat sehingga hanya sedikit saja bagian bunker ini yang

dapat dilihat. Ada pun kondisi baunker, pada bagian yang

masih terlihat, cukup utuh. Hanya saja, beberapa bagian

bunker dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah sisa

pengolahan ikan milik masyarakat sehingga butuh kondisi fisik

bagus untuk bisa bertahan pada lokasi ini.

Bunker Tambah Putuih dimungkinkan berbentuk segienam

dengan ukuran panjang 4,5 m dan lebar 4 m. Salah satu sisi

bunker yang masih terlihat berukuran 2,25 m. Pintu masuk

menghadap ke arah barat (laut). Bangunan dibentuk dari cor

beton dengan ketebalan tembok mencapai 30 cm.

31

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 4,5 m x 4 m

Lahan 6 m x 6 m

Batas-Batas Situs Utara Rumah penduduk

Selatan Rumah penduduk

Timur Rumah penduduk

Barat Pengeringan ikan, Pantai Air Bangis

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Bangunan Pertahanan

Fungsi sekarang : Tidak difungsikan

Pemilik Tanah Milik Imil

Pengelola Belum dikelola

Foto

Foto Bangunan

Bunker Tambak Putuih (Dok.BPCB Sumbar, 2017)

32

Foto Lingkungan

Lingkungan sekitar objek yang berada di lingkungan rumah nelayan dan

tempat pengeringan ikan

Denah Keletakan

Denah lokasi Tambak Putuih

(Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

33

7. Makam Syarif Muhammad (Tuanku Ketek)

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 09/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Makam Syarif Muhammad (Tuanku Ketek)

Alamat

Jalan

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Kampung Padang Utara

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Air Bangis

Kecamatan Sungai Beremas

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 74 km

Ibukota Prov. ± 251 km

Keletakan Geografis Objek berada di dataran rendah dengan elevasi 18 mdpl

Aksesibilitas Situs Aksesibiltas menuju lokasi sangat mudah dapat dijangkau

dengan kendaraan roda dua atau lebih, makam berada di

lingkungan pagar Masjid Nurul Yaqin.

Letak Astronomis 0° 11' 56.517" N 99° 22' 49.430" E

Deskripsi Historis Tokoh yang dimakamkan bernama Syarif Muhammad gelar

Tuanku Ketek/Tuanku Lapeh yang wafat pada tanggal 9

Oktober 1920. Syarif Muhammad berdasarkan tuturan dari

beberapa sejarawan lokal dianggap sebagai Kepala Lareh Air

Bangis. Dahulunya Syarif Muhammad merupakan staf ahli dari

Raja Air Bangis. Syarif Muhammad juga dianggap sebagai

ulama yang turut pula menyebarkan agama di Air Bangis.

Deskripsi Arkeologis Makam Syarif Muhammad merupakan salah satu tipikal

dugaan cagar budaya yang berciri Islam di Air Bangih. Pada

lokasi ini terdapat 2 buah makam. Ada pun makam kedua itu

tidak diketahui makam siapa, namun oleh masyarakat

dipercaya sebagai keluarga Raja Air Bangih sebagaimana

halnya Syarif Muhammad. Syarif Muhammad juga merupakan

staf ahli dari Raja Air Bangis.

Makam Syarif Muhammad berada di sisi baratdaya dari Masjid

Nurul Yaqin, berseblahan dengan mihrab masjid. Makam

berada dalam pagar tembok beton yang dengan ukuran

panjang 3,25 m lebar 3,10 m, tebal 20 cm. Makam Syarif

Muhammad memiliki panjang 1,80 m, tanpa jirat dengan

orientasi nisan sudah U-S (Islam). Nisan makam sudah

berbahan semen yang dilapisi dengan batu-batu alam,

dengan bentuk nisan tipe Aceh. Nisan kepala memiliki ukuran

tinggi 40 cm, lebar 20-25 cm, sedangkan nisan kaki memiliki

34

ukuran tinggi 76 cm dan lebar 20-25 cm.

Pada badan nisan terdapat tulisan yang isinya :

Syarif Muhammad

Gelar

Tuanku Ketek

Tuanku Lapeh

Wafat

9-10-1920

Di sebelah makam Syarif Muhammad terdapat pula makam

kuna yang belum diketahui identitas tokoh yang dimakamkan.

Kemungkinan makam kuno tersebut, masih berkaitan darah

dengan Syarif Muhammad. Makam memiliki ukuran panjang

165 cm, tanpa jirat dengan nisan makam U-S. Nisan makam

terbuat dari semen yang dibentuk menyerupai nisan Aceh.

Pada bagia atas membentuk seperti kepala kerbau, pada

bagian tengah terdapat motif hias berbentuk tumpal,

setengah lingkaran dan suluran.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan

Lahan

Batas-Batas Situs Utara Rumah penduduk

Selatan Rumah penduduk, Bukit

Timur Muara Sungai

Barat Rumah penduduk

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : makam

Fungsi sekarang : Objek wisata (religi, budaya), penelitian

Pemilik Nagari

Pengelola Pengurus Masjid Nurul Yaqin

Foto

Foto Bangunan

35

Makam Syarif Muhammad (Dok. BPCB Sumbar,2017)

Makam Syarif Muhammad (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Tampak dean Makam Syarif Muhammad (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Nisan Makam Syarif Muhammad (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

36

Foto Lingkungan

kondisi lingkungan Makam Syarif Muhammad

Denah Keletakan

Denah lokasi Makam Syarif Muhammad

(Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

37

8. Rumah Raja Air Bangis

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 11/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Rumah Raja Air Bangis

Alamat

Jalan Jl. Gajah Mada No. 7

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Pasar Suak

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Air Bangis

Kecamatan Sungai Beremas

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ±74 km

Ibukota Prov. ± 250 km

Keletakan Geografis Objek berada di dataran rendah dengan ketinggian 17 mpdl

Aksesibilitas Situs Akses ke lokasi situs relatif mudah, dapat dijangkau dengan

kendaraan roda dua atau lebih, lokasi berada di pinggir jalan

Gajah Mada no. 7

Letak Astronomis 0° 12' 4.972" N 99° 22' 50.981" E

Deskripsi Historis Bangunan ini merupakan bukti lain selain Makam Syarif

Muhammad yang menjadi bukti eksistensi Kerajaan Air Bangis.

Deskripsi Arkeologis Rumah Raja Air Bangis merupakan salah bukti dari dari

keberadaan Kerajaan Air Bangis pada masa lalu. Rumah Raja

Air Bangis secara arsitektural berbentuk rumah hunian lokal

berupa rumah panggung atau rumah berkolong dengan

hampir semua unsur bangunan berbahan kayu. Rumah Raja

Air Bangis secara keseluruhan berdenah empar persegi

panjang dengan ukuran panjang 25 m lebar 9,5 m. Bangunan

inti memiliki ukuran 21 m x 9,5 m, kemudian bagian serambi

rumah dengan ukuran 9,5 m x 4,5 m.

Atap rumah berbentuk limas segitiga dengan menggunakan

bahan seng. Rumah ditopang oleh beberapa tiang kayu yang

hingga saat ini masih asli. Lantai rumah masih asli berbahan

kayu. Pada bagian depan rumah terdapat bangunan serambi.

Bangunan serambi memiliki ukuran panjang 9,5 m lebar 4,5 m

dengan menggunakan bahan kayu. Bangunan serambi

ditopang oleh 8 tiang kayu berpahat yang dilapisi cat warna

kuning dan merah bata. Pada bagian samping serambi juga

dilengkapi dengan pagar yang dihiasi dengan ornamen.

Bangunan serambi terlihat cukup luas untuk menampung para

38

tamu raja pada masa lalu. Bangunan serambi berlantai kayu

yang dilengkapi dengan beberapa tempat duduk.

Pintu rumah mengadopsi unsure arsitektural lokal dengan

bentuk tinggi. Pintu rumah masih dalam kondisi asli, termasuk

pegangan pintu. Pintu rumah menghadap ke arah utara (Jalan

raya). Pintu rumah memiliki ukuran lebih dari 2 m, bagian atas

pintu dilengkapi dengan ornament berbentuk medali dan

sulur-suluran yang juga berfungsi sebagai lubang ventilasi.

Jendela di Rumah Air Bangis berjumlha 12 buah yaitu 2 pada

bagian depan, 5 pada samping kanan dan 5 pada samping kiri.

Jendela pada bagian depan juga dilengkapi dengan ornamen

hias yang hampir sama dengan ornamen hias pada bagia atas

pintu masuk rumah. Ornamen berbentuk medali (unsur

Belanda) dan suluran (unsure lokal) yang dilapisi oleh cat

berwarna kuning.

Selain itu, pada bagian kolong rumah, khususnya tiang kolong

juga menggunakan bahan kayu yang pada bagian bawahnya

dilengkapi dengan batu sandi yang menjadi ciri khas bangunan

tradisional di Minangkabau pada masa lalu. Kolong rumah

memiliki tinggi sekitar 1 m dari muka tanah.

Pada bagian depan rumah, terdapat anak tangga masuk yang

menggunakan bahan semen. Anak tangga berjumlah 5 anak

tangga yang dilapisi keramik putih. Bagian dinding tangga

dibuat dengan menggunakan semen, yang kemudian dilapisi

cat warna kuning dan merah bata.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 25 m x 9,5 m

Lahan

Batas-Batas Situs Utara Jl. Gajah Mada

Selatan Rumah penduduk

Timur Rumah penduduk

Barat Rumah penduduk

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Hunian

Fungsi sekarang : Hunian

Pemilik Bapak Asmar Asgar (Keturunan Raja Air Bangih)

Pengelola Bapak Asmar Asgar (Keturunan Raja Air Bangih)

Foto

39

Foto Bangunan

Tampak depan Rumah Raja Air Bangis (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Tampak samping Rumah Raja Air Bangis (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Beranda Rumah Raja Air Bangis (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Foto Lingkungan

40

Rumah Raja Air Bangis (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Denah Keletakan

Denah Rumah Raja Aair Bangis

(Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

41

9. Kompleks Lubang Jepang Pasar Pokan 3

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 13/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Kompleks Lubang Jepang Pasar Pokan

Alamat

Jalan Jl. H.B Sulaiman

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Pasar Pokan

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Air Bangis

Kecamatan Sungai Beremas

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 74 km

Ibukota Prov. ± 250 km

Keletakan Geografis Objek berada di daerah dataran tinggi (Bukit Pasar Pokan)

dengan ketinggian 35 – 46 mpdl

Aksesibilitas Situs Aksesibilitas menuju lokasi lubang Jepang cukup mudah, dapat

ditempuh dengan kendaraan roda dua atau lebih hingga

lokasi, karena objek berada di jalur evakuasi dengan jalan

sudah beton rabat lebar 2 m.

Letak Astronomis I: 0° 12' 16.504" N - 99° 23' 7.581" E

II: 0° 12' 17.250" N - 99° 23' 7.498" E

III: 0° 12' 18.901" N - 99° 23' 7.645" E

IV: 0° 12' 20.026" N - 99° 23' 7.676" E

Deskripsi Historis Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan merupakan tinggalan masa

Pendudukan Jepang dari tahun 1942-1945. Lubang Jepang

merupakan salah satu bukti keberadaan dari Jepang di Air

Bangis pada masa lalu.

Deskripsi Arkeologis Lubang Jepang Pasar Pokan merupakan salah satu bentuk

bangunan pertahanan Jepang pada masa lalu. Pemilihan

lereng bukit sebagai lokasi tempat

pertahanan/persembunyian menjadi salah satu hal yang

cukup lumrah pada bangunan pertahanan. Jika melihat dari

arah lubang, secara keseluruhan menghadap ke arah

lembah/jalan raya. Di sisi lain, pemilihan lokasi di lereng bukit

secara tidak langsung merupakan strategi agar tidak terdeteksi

oleh pihak musuh.

Berikut akan dideskripsikan masing-masing lubang jepang

yang diurutkan dari selatan-utara.

3 Lubang Jepang pada pemuktahiran tahun 2017 digabung menjadi satu karena lokasi objek berada di wilayah yang sama yang lokasinya berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Jadi Lubang Jepang I, Lubang Jepang II, Lubang Jepang III dan Lubang Jepang IV digabung menjadi satu (1) yang penamannya berdasarkan berdasarkan nama bukit lokasi objek berada yaitu Bukit Pasar Pokan (Jorong Pasar Pokan).

42

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan I

Lubang Jepang ini berada di lereng bukit dengan kondisi relatif

utuh. Lubang jepang ini dibuat dengan melubangi dinding

lereng bukit, dengan diameter lubang sekitar 1 m. Lubang

Jepang ini memiliki ukuran tinggi lubang 2,5 m, diameter

bagian luar 2 m, diamater dalam 1,6 m, dan diameter paling

dalam 1,2 m. Tinggi mulut lubang 1 m, dan pada bagian dalam

melebar sekitar 1,6 m. Lubang ini memiliki lorong sekitar 4 m.

Kondisi lubang sudah tidak terawat, terlihat beberapa sampah

plastic pada saat survei.

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan II

Lubang Jepang ini berada di sisi utara dari Lubang Jepang I

dengan jarak sekitar 20 m. Kondisi saat sekarang sedikit

tertutup oleh longsoran dari atas. Bagian yang terlihat saat

sekarang hanya bagian mulut lubang saja, dengan ukuran 1 m,

tinggi 40 cm.

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan III

Lubang Jepang ini cukup tinggi dari jalan bila dibandingkan

dengan yang lain. Kondisi lubang juga tertutup oleh longsoran

dari atas lereng bukit. Lubang Jepang III memiliki diameter

sekitar 1,5 m dengan tinggi 1,75 m. Pintu masuk menghadap

kea rah timurlaut.

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan IV

Lubang Jepang IV berada di utara dari Lubang Jepang III

dengan jarak seitar 15 m. Lubang ini sedikit tertutup, yang

terlihat hanya sebagian mulut lubang, dengan diamater 1,1 m

dan tinggi 60 cm. Pintu masuk menghadap ke arah timur.

Lubang menjorok ke arah dalam dengan lebar sekitar 3 m.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan Lubang Jepang I: 2,5 m x 2 m, 1,6 m, 1,2 m

Lubang Jepang II: 1 m x 0,40 m

Lubang Jepang III: 1,5 m x 1,75 m

Lubang Jepang IV: 1,1 m x 0,60 m

Lahan 80 m x 10 m

Batas-Batas Situs Utara Lereng bukit, Kebun Sawit

Selatan Lereng Bukit, Kebun Sawit

Timur Jalan evakuasi, lembah

Barat Puncak Bukit

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi lama : Bangunan pertahanan

Fungsi sekarang : Monumen

Pemilik Nagari Air Bangis

Pengelola Nagari Air Bangis

Foto

43

Foto Bangunan

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan I (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan II (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

44

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan III (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan IV (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Foto Lingkungan

45

Lingkungan sekitar Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan I

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Lingkungan sekitar Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan II

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Lingkungan sekitar Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan III

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Lingkungan sekitar Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan IV

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

46

Lingkungan sekitar Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan

(Dok. BPCB Sumbar, 2017)

Denah Keletakan

Denah lokasi Lubang Jepang Bukit Pasar Pokan

(Digambar : Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

47

10. Pilboks Jepang Kampung Padang Utara II

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 17/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Pilboks Jepang Kampung Padang Utara II

Alamat

Jalan Jl. Gajah Mada

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Kampung Padang Utara

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Air Bangis

Kecamatan Sungai Beremas

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 75 km

Ibukota Prov. ± 243 km

Keletakan Geografis Objek berada di dataran rendah dengan elevasi 9 mpdl

Aksesibilitas Situs Akses ke lokasi situs relatif mudah, karena Bunker berada di

area sekolah, dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan

roda 4.

Letak Astronomis 0° 12' 3.879" N - 99° 22' 47.716" E

Deskripsi Historis Bunker Depan SMP 1 Sungai Beremas merupakan tinggalan

dari masa Pendudukan Jepang di Pasaman. Masa pendudukan

Jepang belangsung dari tahun 1942-1945.

Deskripsi Arkeologis Bunker Depan SMP 1 Sungai Beremas ini dalam kondisi kokoh.

Menurut keterangan masyarakat, alat berat jenis buldosser

pernah dipakai untuk membongkar bunker tersebut, akan

tetapi tidak berhasil. Memori masyarakat itu menjadi penanda

bahwa bunker ada dalam kondisi yang sangat kokoh. Akan

tetapi, karena ketidaktahuan dan minimnya pemahaman

tentang pelestarian, bunker itu difungsikan sebagai tempat

pembuangan sampah oleh masyarakat sehingga bagian dalam

bunker terisi penuh oleh bermacam sampah rumah tangga.

Pada bagian atas atau atap bangunan, dikamuflase sebagai

taman. Namun tambahan beberapa material tersebut tidak

merusak bangunan secara keseluruhan.

Bangunan ini dibangun dalam posisi terpendam dalam tanah.

Bangunan terbuat dari beton cor menggunakan bahan

campuran antara semen dengan kerakal, sedangkan lapisan

luar merupakan campuran semen dan kerikil. Bangunan ini

berbentuk persegi lima dengan ukuran tiap sisi berbeda. Sisi

depan memiliki panjang mencapai 5 m sedangkan sisi samping

dan belakang berkisar antara 3 – 3,8 m.

48

Terdapat 1 pintu masuk yang menghadap ke arah selatan.

lubang pengintai terdapat di sebelah barat dan timur, sengaja

diarahkan ke pantai dan pedalaman, sedangkan pintu masuk

menghadap ke baratdaya dilindungi oleh tembok. Di bagian

atas terdapat 2 buah lubang yang berfungsi sebagai sirkulasi

udara. Tinggi bangunan dari permukaan tanah mencapai 87

cm dengan ketebalan 35 – 40 cm.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 5 m x 3,8 m

Lahan 7 m x 6 m

Batas-Batas Situs Utara Jalan Gajah Mada

Selatan Jalan Kampung Cina, Pemukiman

Timur Jalan, Pemukiman

Barat Jalan Gajah Mada

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Bangunan pertahanan

Fungsi sekarang : Tidak difungsikan

Pemilik Pemkab. Pasaman Barat

Pengelola SMP 1 Air Sungai Beremas

Foto

Foto Bangunan

Tampak depan Pillbox Depan SMP 1 Sungai Beremas (Dok. BPCB Sumbar

2017)

49

Tampak samping Pillbox Depan SMP 1 Sungai Beremas

(Dok. BPCB Sumbar 2017)

Pintu masuk Pillbox Depan SMP 1 Sungai Beremas

(Dok. BPCB Sumbar 2017)

Foto Lingkungan

Lingkungan sekitar Pillbox Depan SMP 1 Sungai Beremas

50

(Dok. BPCB Sumbar 2017)

Denah Keletakan

Denah lokasi Pillbox Depan SMP 1 Sungai Beremas

Digambar : Dodi Chandra

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum

51

11. Pilboks Jepang Sasak

KOMPONEN DATA

DATA TEKNIS

Nomor Inventaris Cagar Budaya 18/BCB-TB/A/09/2012

Nama Cagar Budaya Pilboks Jepang Sasak

Alamat

Jalan

Dusun/Kampung/Jorong Jorong Pasa Lamo

Desa/Kelurahan/Nagari Nagari Sasak

Kecamatan Sasak Ranah Pasisie

Kabupaten/Kota Pasaman Barat

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 22 km

Ibukota Prov. ± 176 km

Keletakan Geografis Situs berada di bentang alam dataran rendah, di tepi pantai

Sasak dengan elevasi 14 mpdl

Aksesibilitas Situs Aksesibiltas menuju lokasi situs cukup mudah, dapat ditempuh

dengan kendaraan roda dua dan roda empat hingga ke tepi

pantai. Lokasi berjarak kurang lebih 150 m dari dari jalan raya.

Letak Astronomis 0° 0' 29.842" S 99° 42' 29.436" E

Deskripsi Historis Keberadaan Bangunan pertahanan Jepang/bunker di Nagari

Sasak tidak terlepas dari posisi strategis daerah di Pantai Barat

Sumatera pada masa lalu, mulai dari Kerajaan Indrapura,

Belanda, Jepang dan hingga kini. Bunker Sasak dinamakan

demikian dasar wilayah administrasi (nagari) tempat

dinamakan bunker berada. Bunker Sasak merupakan tinggalan

dari masa Pendudukan Jepang di Pasaman Barat. Masa

pendudukan Jepang belangsung dari tahun 1942-1945.

Benteng pertahanan Jepang manggung merupakan benteng

pertahanan Jepang untuk mengantisipasi serangan dari laut.

Posisinya yang sangat dekat dari laut menempatkan benteng

di Sasak ini mempunyai posisi yang strategis baik dari sisi

pertahanan dan juga sebagai bangunan pengintai.

Deskripsi Arkeologis Bunker Sasak merupakan bangunan pertahanan dan bangunan

pengintai yang dibuat pada Masa Pendudukan Jepang di

Sumatera Barat. Posisi bunker berada ditepi laut, dengan

vegetasi berupa pohon kepala, palem, dan vegetasi semak di

tepi pantai lainnya. Pada awalnya bangunan bunker Sasak ini

memiliki ukuran panjang lebih dari 5 m, namun kondisi bunker

saat ini sudah hancur menjadi dua bagian. Hancurnya bunker

Sasak secara posisi persis berada di bibir pantai, dengan laut

52

yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Laut yang

berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, memiliki arus,

ombak yang kuat ke tepi pantai, sehingga terpisahnya

sepertiga bagian bunker sangat mungkin akibat dari hal

tersebut.

Bunker yang masih insitu pada bagian atasnya tetutup oleh

tanah dan rerumputan. Secara morfologi, bunker Sasak

berdenah persegi panjang, dengan panjang 5 m , lebar 4,5 m.

Pintu masuk bunker Sasak berjumlah 2 buah dengan posisi

pintu di sisi utara bangunan. Pintu masuk berada di sisi yang

berseberangan dengan lubang intaian.

Ukuran pintu masuk yang masih terlihat tinggi 118 cm, lebar

82 cm, tebal 75 cm. Pada sisi timur terdapat lobang pengintap

dengan ukuran yang kecil panjang 30 cm, lebar 35 cm, dan

tebal 25 cm. Terdapat lubang-lubang kecil untuk mengintai

dan menembak di bagian yang menghadap ke arah laut.

Bunker Sasak terbuat dari beton bertulang yang tebal dan

keras, terbuki dari terlihatnya rangka besi pada bagian dinding

bunker yang telah terkelupas.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 5 m x 4 m

Lahan 10 m x 8 m

Batas-Batas Situs Utara Perkebunan, rumah penduduk

Selatan Pantai

Timur Pantai

Barat Pantai

Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal : Bangunan pertahanan

Fungsi sekarang : Tidak difungsikan

Pemilik Pemda Pasaman Barat

Pengelola Belum dikelola

Foto

Foto Bangunan

Bunker Sasak sisi selatan (Dok. BPCB Sumbar, 2017)

53

Bunker Sasak dari sisi timur (Dok. BPCB Sumbar 2017)

Bunker Sasak dari sisi barat (Dok. BPCB Sumbar 2017)

Bagian dalam Bunker Sasak (Dok. BPCB Sumbar 2017)

54

Foto Lingkungan

Lingkungan sekitar Bunker Sasak (Dok. BPCB Sumbar 2017)

Denah Keletakan

Denah lokasi Bunker Sasak (Digambar: Dodi Chandra)

Tanggal Pendataan Agustus 2017

Pengentri Data Marjohan Syarif, SH, Dodi Chandra, S.Hum