deskripsi batu kapur (batu gamping) sebagai bahan galian industri

7
1.Pengertian Batu kapur Batu kapur (bahasa Inggris : limestone) (CaCO 3 ) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut . Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang presipitasi material di gua ). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stalaktit . Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen. 2.Ganesa (Proses Pembentukan Batu Kapur) Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Untuk batu kapur yang terjadi secara mekanik sebetulnya bahannya tidak jauh beda dengan batu kapur secara organik yang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia jenis batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar. Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).

Upload: vivi-indah-pancarani

Post on 21-Nov-2015

123 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Bahan Galian Indusri : Batu Kapur;-pengertian-ganesa-keterdapatan-metode eksplorasi & penambangan-manfaat

TRANSCRIPT

1.Pengertian Batu kapurBatu kapur (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang presipitasi material di gua). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen.2.Ganesa (Proses Pembentukan Batu Kapur)Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Untuk batu kapur yang terjadi secara mekanik sebetulnya bahannya tidak jauh beda dengan batu kapur secara organik yang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia jenis batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.

Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).

Batu gamping dapat dibedakan menjadi dua yaitu batu gamping non klastik dan batu gamping klastik. Batu gamping non klastik merupakan koloni binatang laut terutama terumbu dan koral yang merupakan anggota coelenterate sehingga di lapangan tidak menunjukkan perlapisan yang baik dan belum banyak mengalami pengotoran mineral lain. Sedangkan batu gamping klastik merupakan hasil rombakan jenis batu gamping non klastik. (Sukandarumidi 2004, dalam Koordijanto 2009)

Batu gamping yang komponennya berasal dari fasies terumbu oleh fragmentasi mekanik, kemudian mengalami transportasi dan diendapkan kembali sebagai partikel padat diklasifikasikan dalam batu gamping allochton rudstoneBatu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.

3.Keterdapatan Batu KapurPotensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat4.Metode Eksploitasi1.Penyelidikan Umum : Studi Pustaka dan Survey Lapangan 2.Penyelidikan Pendahuluan : Pemetaan,Interpretasi Keadaan Geologi, Pemboran.3.Penyelidikan Detail : Pemboran, Geofisika dan Penentuan Metode Penambangan.5.Metode Penambangan

Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit. Oleh sebap itu teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dalam bentuk kuari tipe sisi bukit (side hiil type) Untuk penambangan skala besar pembongkaran dibantu dengan sistem peledakan beruntun dibantu peralatan berat antara lain eksavator, bulldozer, ripper (penggaruk), sedangkan untuk penambangan skala kecil dilakukan dengan alat sederhana antara lain cangkul, ganco dan sekop.

Apabila skala penambangannya kecil, sistem yang diterapkan dalam kegiatan penambangan adalah sistem gophering, mengikuti bagian/jalur batu gamping yang relatif mudah dibongkar, namun dengan alasan keselamatan kerja sistem gophering tidak dianjurkan. Anda bisa lihat di berita-berita para penambang tradisional yang tewas tertimpa runtuhan batu dan tanah karena menggunakan sistem ini.Sebaiknya penggalian harus diupayakan untuk dimulai dari bagian paling atas. Pekerjaan awal ini memang relatif sulit karena pembuatan jalan ke puncak bukit perlu dibuat dan biaya investasi tidak kembali dengan cepat. Kalau hal ini tidak dilakukan akan ditemui apa yang disebut high wall yang akan menyulitkan kegiatan penambangan selanjutnya. Contohnya Anda bisa lihat di kawasan Bucend Entrop terdapat dinding bekas penambangan yang terjal (lurus) sangat dikhawatirkan kalau dindingnya runtuh akibat pelapukan batu gamping oleh air hujan.Sangat diharapkan kegiatan penambangan harus memperhatikan konsep penambangan yang baik (good mining practice) yang beberapa aspek diantaranya adalah aspek lingkungan dan keselamatan kerja.Kalau dalam penambangan batu gamping masalah lingkungan yang mencolok adalah kebisingan akibat deru mesin alat berat yang beroperasi serta debu yang berterbangan akibat lalu-lalang truk pengangkut material. Sedangkan masalah keselamatan kerja kebanyakan akibat dinding batu gamping yang runtuh akibat penggalian yang salah sehingga terbentuk hanging wall dan runtuh menimpa para pekerja.5.Manfaat Batu KapurBatu kapur/Limestone (CaCO3) banyak digunakan, antara lain sebagai:1. 2. Bahn untuk menurunkan kadar sulfur3. Bahan pembuat soda api4. Piler kare, kabel5. Penurunan kadar asam air6. Industri pupuk7. Pengkristal gula tepung8. Penetral limbah9. Ekstraksi peleburan besi10. Separator (pemisah) logam mulia11. Bahan baku semen12. Bahan baku gelas pewarna13. Pemutih kertas pakaian14. Penyamak kulit15. Campuran minuman soda16. Farmasi17. Bahan pembuat cat18. Bahan keramik19. Bahan dempul20. Pemadam api21. Industri kimia22. Peningkat keasaman tanah23. bahan lem24. Bahan kardus25. Lumpur Pengeboran26. Pengkristal gula pasir27. Logam industri pengecoran28. PLN29. Paralo, Plastik, Piler Ban, Kertas30. Kabel31. Kapur pertanian32. Bahan kaca kristal33. Penjernih sawit/minyak kelapa34. Penetral lingkungan35. Gerabah bahan36. Base jalan, Rel kereta api

DAFTAR PUSTAKA http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukan-gelembung.html Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapur